modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

157
2008 Departemen Kesehatan RI 2008 MODUL PELATIHAN BAGI TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

Upload: easyorientd

Post on 12-Aug-2015

363 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

2008

Departemen Kesehatan RI2008

MODUL PELATIHAN BAGI TENAGAPROMOSI KESEHATAN DI

PUSKESMAS

Page 2: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf
Page 3: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas i

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atasperkenan-Nya Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatandi Puskesmas dapat diselesaikan.

Modul pelatihan ini berisikan tentang uraian materi dari kegiatanPromosi Kesehatan dalam memandu kegiatan belajar mengajarpada saat pelatihan. Kami mengaharapkan bahwa modul inidapat dipergunakan sebagai bahan acuan PelatihanTenagaPromosi Kesehatan di Puskesmas.

Penyusunan Modul ini terlaksana berkat bantuan dari berbagaipihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih dan juga kepadasemua anggota tim penyusun yang telah banyak berperan serta.Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunanmodul ini. Oleh karena itu segala masukan dari berbagai pihaksangat diharapkan guna penyempurnaan.

Jakarta, Oktober 2008Ketua Penyelenggara

Kepala Sub Bidang Diklat Teknis Kesehatan

Sjamsul Ariffin, SKM,M.EpidNIP. 140 238 999

Page 4: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI ii

Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................iUcapan Terima Kasih ....................................................................... iiDaftar Isi........................................................................................ iii

Page 5: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 1

DASAR-DASAR PROMOSI KESEHATAN

Konsep Promosi Kesehatan

dan Pendidikan Kesehatan

1. Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.Pengertian/batasan atau definisi PKM dari beberapa ahli, antaralain:a. Nyswander :

Pendidikan Kesehatan adalah suatu proses perubahan padamanusia yang bertalian dengan tercapainya tujuan-tujuankesehatan perorangan dan masyarakat. Pendidikan kesehatantidak dapat diberikan oleh seseorang pada orang lain, maupunserangkaian prosedur-prosedur yang harus dijalankan untukmencapai statu hasil, akan tetapi suatu proses perkembanganyang selalu berubah secara dinamis dimana didalamnyaseseorang menerima atau menolak informasi baru, sikap barudan perilaku baru yang berhubungan dengan tujuan hidupsehat.Penekanannya pada perubahan perilaku, bagaimana caramendorong serta mempengaruhi orang lain, sehingga terjadiperubahan perilaku tercapai tujuan kesehatan seseorang danmasyarakat.

Materi Dasar 1DASAR-DASAR PROMOSI

KESEHATAN

Page 6: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 2

b. Steuart :Pendidikan kesehatan adalah komponen dari program-programkesehatan dan kedokteran yang memuat usaha-usahadirencanakan untuk mengubah perilaku individu, kelompokmaupun masyarakat luas (apa yang dirasakan, dipikirkan, dandikerjakan) dengan tujuan menolong mereka untuk dapatmencapai tujuan pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakitdan peningkatan kesehatan.Penekanannya bahwa pendidikan kesehatan merupakankomponen program-program kesehatan, terencana, mudahdilaksanakan, mudah mengukur hasilnya, dan perbaikanpeningkatan program pendidikan yang akan datang.

c. L. Green :Pendidikan kesehatan adalah setiap kombinasi pengalamanbelajar yang merangsang penyesuaian secara sukarela dariperilaku yang sesuai dengan kesehatan.Penekanannya berdasar sukarela dan kesadaran dalampenysuaian perilaku untuk memajukan kesehatan melaluiberbagai kombinasi pengalaman belajar.

d. Wood :Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yangmenguntungkan mempengaruhi pengetahuan, kebiasaan, dansikap yang berhubungan dengan kesehatan individu,masyarakat, dan bangsa.Penekanannya adalah bahwa pengalaman-pengalaman yangmenguntungkan didalam kesehatan dipergunakan untukmempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuankesehatan.

e. UU No. 9 tahun 1960 :Pendidikan kesehatan sama dengan penyuluhan kesehatan“Pendidikan kesehatan adalah statu proses perubahan,pertumbuhan, dan perkembangan diri manusia menuju kepadakeselarasan dan keserasian serta keseimbangan jasmani,rohani/mental dan sosial dari manusia terhadap lingkungannya,sehingga mampu bertanggungjawab untuk mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri serta masyarakat lingkungannya.

Page 7: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 3

f. UU No. 23 tahun 1992.Penyuluhan kesehatan diselanggarakan guna meningkatkanpengetahuan, kesdaran, kemauan, dan kemampuanmasyarakat untuk hidup sehat, dan aktif berperan serta dalamupaya kesehatan. Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatanyang melekat pada setiap kegiatan upaya kesehatan.Penyuluhan kesehatan diselenggarakan untuk mengubahperilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehatmelalui komunikasi, informasi, dan edukasi.

Dari berbagai pengertian diatas, bahwa tujuan PKM adalah adanyaperubahan perilaku manusia untuk mencapai hidup sehat yangdiperoleh melalui pengalaman dan proses belajar.

Tujuan PKM ( Komite Ahli WHO, TRS 156-1958 ):1. Menjadikan kesehatan sebagai harta atau milik masyarakat

yang berharga.2. Membantu orang (individu) menjadi mampu menjalankan

kegiatan-kegiatan demi kepentingannya, secara individu,kelompok agar menyadari sepenuhnya makna kesehatan danberperilaku sehat.

3. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan fasilitaskesehatan sebagaimana mestinya.

2. Promosi Kesehatan (Health Promotion)Pengertian/batasan atau definisi promkes dari beberapa ahli, antaralain :a. Illona Kickbush menguraikan :

“Promosi kesehatan lahir (emerged-out) dari pendidikankesehatan. Ada alasan untuk itu:1) para penyuluh/pendidik kesehatan masyarakat menjadi

lebih sadar tentang perlunya sebuah pendekatan positifdalam pendidikan kesehatan, lebih dari sekedarpencegahan penyakit.

2) menjadi semakin nyata bahwa pendidikan kesehatan akanlebih berdaya jika didukung dengan seperangkat upayaseperti legal environment dan regulatory.

Page 8: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 4

Mengapa upaya pendidikan kesehatan saja tidak cukup?Pendidikan kesehatan mengubah perilaku individu, kelompok,dan masyarakat, ternyata tidak cukup meningkatkan derajatkesehatan masyarakat? Karena diluar itu banyak faktor ataudeterminan mempengaruhi kesehatan, dan berada diluar sektorkesehatan. Determinan tadi diinterevensi lewat regulasi danlegislasi, melalui upaya mediasi dan advokasi. Upaya advokasi,mediasi dan pemberdayaan inilah yang merupakan fungsiutama promosi kesehatan. Advokasi untuk membuat kondisipolitis, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, perilaku menjadimenguntungkan kesehatan. Mediasi dengan lembagapemerintah dan non pemerintah, dunia usaha, industri danmedia sehingga terjadi aksi terkoordinasi untuk kesehatan.Pemberdayaan masyarakat yang dapat menggali seluruhpotensi yang ada untuk perbaikan kesehatan denganmemebrikan pelatihan, pemberian informasi dan lingkunganyang mendukung.

b. Green and Kreuter (1991) :“ Any planned combination of education and environmentalsupports for action and conditions of living conducive to healthof individuals, groups and communities”.

c. WHO memberikan definisi :“Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan individu danmasyarakat untuk meningkatkan kemampuan merekamengendalikan determinan kesehatan sehingga dapatmeningkatkan derajat kesehatan mereka “.

d. Departemen Kesehatan merumuskan definisi :“Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkankemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktorkesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersamamasyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, sertamengembangkankegiatan yang bersumberdaya masyarakat,sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakanpublic yang berwawasan kesehatan.”Definisi yang dirumuskan Departemen Kesehatan, lebihmenggambarkan bahwa promosi kesehatan adalah gabungan

Page 9: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 5

antara pendidikan kesehatan yang dudukung oleh kebijakanpublic yang berwawasan kesehatan. Gabungan kedua upaya iniakan memberdayakan masyarakat sehingga dapat mengontroldeterminan-determinan kesehatan.Promosi Kesehatan, bertujuan untuk meningkatnyakemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakatuntuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yangbersumber masyarakat, serta terciptanya lingkungan yangkondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuanmasyarakat.

Visi, Misi, dan Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

1. Visi.Visi Promosi Kesehatan, merupakan bagian integral dari VisiIndonesia Sehat 2010, maka Visi Promosi Kesehatan ditetapkan “Perilaku Hidup Bersih & Sehat 2010” atau “ PHBS 2010”. Artinyaadalah bahwa keadaan dimana individu-individu dalam rumahtangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakanperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka :a. mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan

lain,b. menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,

dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,c. memanfaatkan pelayanan kesehatand. mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan

bersumber masyarakat.

2. MisiMisi Promosi Kesehatan, adalah :a. memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok

dalam masyarakat, baik melalui pendekatan individu dankeluarga, maupun pengorganisasian dan penggerakanmasyarakat

b. membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagiterciptanya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat

Page 10: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 6

c. mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentukebijakan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan(stekeholders) dalam rangka :1) mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan

perudang-undangan yang berwawasan kesehatan.2) mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya

pemberdayaan masyarakat dalam program-programkesehatan.

3) meningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusatdan daerah serta antara pemerintah dengan masyarakat(termasuk LSM).

4) meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatanpada khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya.

3. Ruang Lingkup.Promosi kesehatan telah berubah dan menjadi bagian “ Era barukesehatan masyarakat “. Era ini dengan puncak penyelenggaraankonferensi Alma Alta, istilah promosi kesehatan dikukuhkan danjuga untuk pertama kali secara nyata bahwa kondisi fundamentaldan sumberdaya untuk sehat adalah :” perdamaian, perumahan,pangan, pendapatan, ekosistem yang stabil, kelestariansumberdaya, keadilan sosial, dan kesetaraan. Hal ini disebut jugaprasyarat dasar (basic prerequisites) untuk kesehatan.Pada era ini, model kesehatan yang baru yaitu sosial model ofhealth, mulai diterima, meninggalkan medical model pada modelsosial, masalah kesehatan dilihat lebih pada penyebabnya, bukansemata-mata denagn mengobati penyakit merupakan akibat darimasalah kesehatan. Dengan diterimanya promosi kesehatansebagai upaya utama kesehatana. Ottawa ( 1986 ).

Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada dilangsungkan KonferensiInternational pertama, menghasilkan, Deklarasi Ottawa(Ottawa Charter) yang merumuskan 5 (lima) pilar utamaatau 5 (lima) ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu :1) Build Healthy Public Policy (membangun kebijakan public

yang berwawasan kesehatan). Setiap pembuat kebijakanpublk harus memeprhatikan dampak kesehatan dari setiapkeputusan yang dibuatnya. Demikian juga harus dibangun

Page 11: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 7

kebijakan publik yang menguntungkan kesehatan.Kebijakan publik antara lain berbentuk peraturanperundang-undangan, kebijakan fiskal, kebiajakan pajak,dan pengembangan organisasi dan kelembagaan.Contoh : kebijakan kawasan tanpa rokok, pembatasanmerokok, pembatasan iklan rokok, pemakaian helm dansabuk pengaman, ada dinas kesehatan di propinsi/kab/kotadengan unit promosi kesehatan.

2) Create supportive environment (menciptakan lingkunganyang mendukung).Lingkungan sosial yang mendukung sangat besar perannya

dalame mempengaruhi kesehatan dan perilaku seseorang.Contoh: lingkungan yang mendukung dengan penyediaantempat khusus untuk menyusui bayi di tempat-tempatumum, penyediaan tempat sampah, pengembangantempat konseling remaja dll.

3) Strengthen, community action (memperkuat gerakanmasyarakat).Promosi kesehatan mendorong dan memfasilitasi upayamasyarakat dalam memelihara dan meningkatkankesehatan. Contoh: mendorong terbentuknyayayasan/lembaga konsumen kesehatan, mendorongpembentukan posyandu, mendorong pembiayaankesehatan bersumberdaya masyarakat dll.

4) Develop personal skill (mengembangkan keterampilanindividu).Agar masyarakat mampu membuat keputusan yang efektifmengenai kesehatannya, masyarkat perlu informasi,pendidikan/pelatihan dan berbagai keterampilan. Tugaspromosi kesehatan adalah memberdayakan masyarakatagar dapat mengambil keputusan dan alih tanggungjawabkesehatan berdasarkan pengetahuan dan keterampilanyang dimiliki, mengembangkan keterampilan individu akanlebih efektif bila dilakukan melalui tetatan-tatanan rumahtangga, sekolah, tempat kerja, dan tatan lain yang sudahada di masyarakat.

Page 12: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 8

5) Reorient health service (menata kembali arah pelayanankesehatan).Upaya-upaya preventif dan promotif lebih diutamakantanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Deklarasi Ottawa telah menjadi rujukan dan panduan baik dalampengembangan kesehatan masyarakat maupun dalam kegiatanpromosi kesehatan diberbagai Negara. Promosi Kesehatan sebagaiproses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan

b. Sundsvall Swedia (1991).Ada 4 kunci strategis untuk mengembangkan lingkungan yangmendukung kesehatan: advokasi, memberdayakan masyarakat,membangun aliansi, dan menjadi penengah diantara berbagaikonflik.

c. Jakarta ( 1997 )Salah satu tonggak promosi kesehatan adalah DeklarasiJakarta (1997) yang lahir dari Konferensi InternationalPromosi Kesehatan ke-4. Deklarasi ini merumuskan :1) Promosi kesehatan adalah investasi utama yang

memberikan dampak pada determinan kesehatan, danmemberikan manfaat kesehatan terbesar pada masyarakat.

2) Promosi kesehatan mmeberikan hasil positif yang berbedadibandingkan upaya lain dalam meningkatkan kesetaraanbagi masyarakat dalam kesehatan. Lima prinsip DeklarasiOttawa merupakan kunci strategi untuk sukses.

3) Promosi kesehatan perlu disosialisasikan dan harus menjaditangungjawab lintas sektor.

Deklarasi Jakarta merumuskan prioritas promosi kesehatanabad 21 :Meningkatkan tanggungjawab sosial dalam kesehatan,meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan,konsolidasi dan perluasan kemitraan untuk kesehatan,meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemberdayaanindividu serta menjamin tersedianya infrastruktur promosi

Page 13: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 9

kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan komponenpenting dalam promosi kesehatan.

d. Bangkok 2005 (7 – 11 Agustus 2005).Konferensi Bangkok dikenal dengan ”The Bangkok Charter forHealth Promotion in a globalized world”, dengan hasilmenegaskan:1) Perlu strategi dan komitmen untuk menghadapi berbagai

faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan di duniaglobal, serta kebijakan dan kemitraan untukmemberdayakan masyarakat untuk memperbaiki kualitaskesehatan (termasuk ketidakmerataan bidang kesehatan)menjadi fokus pembangunan nasional dan global.

2) Salah satau hak asasi setiap manusia adalah untukmemperoleh kualitas kesehatan yang setinggi-tingginya.Promosi kesehatan didasari hak asasi ini, menawarkankonsep sehat yang positif dan inklusif yang merupakanfaktor mempengaruhi kualitas hidup kesehatan mental danspiritual. Promosi kesehatan merupakan fungsi intikesehatan masyarakat, yang memberikan sumbangandalam mengatasi penyakit menular dan tidak menular sertaancaman terhadap kesehatan, dan merupakan investasiefektif untuk meningkatkan kesehatan dan pembangunanmanusia serta mengurangi ketidakmerataan/ketidaksamaandibidang kesehatan dan jender.

3) Perkembangan menuju dunia yang lebih sehat memerlukanketerlibatan politi yang kuat, peranserta lebih luas danadvokasi yang berkesinambungan. Untuk memperolehkemajuan lebih lanjut, semua sektor dan tatanan perlumelakukan :a) Advokasi mengenai kesehatan (sebagai konsekwensi

hak asasi)b) Investasi berupa kebijakan, diikuti dengan tindakan

dan penyediaan infrastruktur yang berkesinambunganc) Membina kemampuan dalam pengembangan kebijakan

publik, kepemimpinan, pelaksanaan promosi kesehatan,penelitian dan alih teknologi

Page 14: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 10

d) Regulasi dan legislasi untuk menjamin perlindungandari hal-hal yang membahayakan kesehatan sertamemperoleh kesempatan yang sama bagi seluruhmanusiadibidang kesehatan dan kesejahteraan

e) Bermitra dan membina aliansi dengan berbagai sektorpublik, swasta, organisasi nirlaba, dan kelompok-kelompok masyarakat untuk mengembangkan kegiatanyang berkesinambungan.

4) Piagam Bangkok merekomendasikan, sebagai komitmenterhadap kesehatan bagi semua, antara lain:a) Peningkatan kesehatan menjadi pusat agenda

pembangunan, pemerintahan semua negara danbadan-badan intenasional harus berbuat seseuatuuntuk mendekatkan jarak antara si kaya dan si miskin,serta perlindungan kesehatan khususnya dalammenghadapi produk, layanan, dan pemasaran yangmembahayakan kesehatan;

b) Peningkatan kesehatan dijadikan tanggungjawabutama semua pemerintahan, karena perkembangansosial, politik, ekonomi berpengaruh terhadapkesehatan;

c) Peningkatan kesehatan dijadikan fokus/kuncikelompok-kelompok masyarakat, karena masyarakatsering berada didepan untuk memprakarsai danmelaksanakan promosi kesehatan, mereka memerlukanhak, sumber daya dan kesempatan sehinggasumbangan mereka berkembang danberkesinambungan

d) Peningkatan kesehatan dijadikan prasyarat/kriteriatentang perusahaan yang baik, karena sektor swastamempunyai tanggungjawab untuk menjamin kesehatandan keamanan tempat kerja serta meningkatkankesehatan dan kesejahteraan karyawan dan keluargadan masyarakat sekitarnya.

Page 15: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 11

e. Vancouver- Canada (2007).Hasil konferensi ini adalah :1) Mempengaruhi agenda kebijakan pemerintah melalui

peningkatan kemitraan dan advokasi.2) Mengembangkan sains dan teknologi dalam mendukung

promosi kesehatan.3) Mengembangkan innováis baru dalam pertukaran dan

penerapan sains dan teknologi promosi kesehatan melaluiberbagai pendekatan kebudayaan dan region (regional).

Strategi Promosi Kesehatan

Ada 3 (tiga) strategi dasar promosi kesehatan, yaitu GerakanPemberdayaan sebagai ujung tombak, yang didukung oleh BinaSuasana dan Advokasi. Ke dalam masing-masing strategi harusdiintegrasikan semangat dan dukungan Kemitraan dengan berbagaistakeholders. Kesemuanya diarahkan agar masyarakat mampumempraktikkan perilaku mencegah dan mengatasi masalahkesehatannya.

1. Pemberdayaan MasyarakatGerakan Pemberdayaan pada hakikatnya adalah proses pemberianinformasi secara bertahap untuk mengawal proses perubahan padadiri sasaran, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau,dan dari mau menjadi mampu mempraktikkan PHBS. Setiap faseperubahan memerlukan informasi yang berbeda. Tetapi yang palingmenentukan adalah fase pertama, di mana kita harus dapatmenyadarkan si sasaran bahwa suatu masalah kesehatan adalahmasalah bagi yang bersangkutan. (Misalnya, menyadarkan ibu-ibudi desa bahwa perut buncit anak-anaknya adalah masalah).Sebelum ini berhasil dilakukan, maka informasi selanjutnya tidakakan ada artinya (tidak akan digubris).Kalau ini sudah berhasil dilakukan, maka batu sandungan keduaakan dijumpai pada fase perubahan dari mau ke mampu. Banyakorang yang sudah mau berperilaku tertentu (misalnyamemeriksakan kehamilannya ke Puskesmas), tetapi tidak mampumelakukan karena tidak adanya dukungan sarana (misalnya tidak

Page 16: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 12

punya uang untuk transpor). Nah, di sinilah perlu hadirnya Advokasiuntuk mengupayakan subsidi dari pemerintah dan atau bantuandana dari penyandang dana. Selain itu, banyak juga dijumpaiorang-orang yang “bandel” – yang katanya mau, tetapi tidakkunjung melakukan. Nah, bagi mereka perlu dibuat dan diterapkanperaturan perundang-undangan. Untuk itu, Advokasi kepadapengambil keputusan (bupati /walikota, DPRD, dll) diperlukan.

2. Bina SuasanaStrategi dasar ke-2 adalah Bina Suasana. Yaitu upaya untukmenciptakan lingkungan sosial yang mendorong perubahan perilakusi sasaran. Menurut teori, perubahan perilaku seseorang akan lebihcepat terjadi, jika lingkungan sosialnya berperan sebagaipendorong, atau penekan (pressure).

3. AdvokasiStrategi dasar ke-3 adalah Advokasi. Sebagaimana disebutkan dimuka, Advokasi diperlukan untuk mendapatkan dukungan baikberupa peraturan perundang-undangan, dana maupun sumberdaya lain. Advokasi tidak boleh dilakukan ala-kadarnya, karenaAdvokasi sebenarnya merupakan upaya/proses strategis danterencana, menggunakan informasi yang akurat dan teknik yangtepat.

4. KemitraanKemitraan adalah suatu kerjasama yang formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untukmencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam kerjasama adakesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing,tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan-kesepakatanyang telah dibuat, dan berbagi baik dalam risiko maupunkeuntungan. Kemitraan inilah yang mendukung dan menyemangatipenerapan 3 (tiga) strategi dasar.

Penerapan 3 (tiga) strategi dasar tersebut perlu metode dan teknikmasing, yaitu dengan pendekatan-pendekatan indivual, kelompok,maupun masyarakat. Pendekatan individu biasa berupa pemberian

Page 17: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 13

informasi dan edukasi, konseling, mencari faktor resiko (riskassessment) terutama untuk pencegahan penyakit. Pendekatan individulebih cocok dilaksanakan di rumah sakit, praktik dokter, dan bidan,serta posyandu dan puskesmas. Pendekatan kelompok, biasanya lebihefisien dan efektif serta lebih luas jangkauannya. Metode bermacam-macam seperti ceramah, seminar, lokakarya, konferensi. Pendekatanmassa atau populasi, untuk menjangkau masyarakat luas, metodenya :pemakaian media massa, pengembangan masyarakat, kebijakan publicdan legislasi, pengembangan organisasi.

Referensi1. School of Public Health and Tropical Medicine James Cook

University 2002 : Introduction to Health Education and HealthPromotion.

2. WHO, 1986, : The Ottawa Charter for Health Promotion.3. Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, 1998: Dari Alma Ata ke

Deklarasi Jakarta.4. Green and Kreuter, 1992:5. Bangkok Charter, Agustus 2005.6. Vancouver Charter 2007.

Page 18: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 14

JABATAN FUNGSIONAL

PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

Beberapa Pengertian Jabfung PKM

1. Pejabat Fungsional adalah pejabat teknis fungsional yangmengemban tugas, tanggung jawab serta hak secara penuh olehpejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan-kegiatan yangsesuai dengan bidang tugasnya pada unit kerja tertentu. PejabatFungsional dalam melaksanakan pekerjaan/kegiatan secara mandiritanpa dibatasi oleh uraian tugas yang ditetapkan secara baku olehsatu satuan dalam suatu organisasi

2. Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah Pegawai Negeri Sipil yangdiberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuholeh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatanpenyuluhan kesehatan masyarakat. Yang menduduki Jabfung PKMadalah PNS yang telah melaksanakan tugas penyuluhan kesehatanmasyarakat/promosi kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahunberdasarkan keputusan pejabat yang berwenang.

3. Angka kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan penilaianatas prestasi kerja yang dicapai oleh seorang

Materi Dasar 2JABFUNG PKM/ PROMOSI

KESEHATAN

Page 19: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 15

Tugas Pokok Jabfung PKM

Tugas pokok Jabfung PKM adalah:1. Melaksanakan kegiatan advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan

masyarakat;2. Melakukan penyebarluasan informasi kesehatan dalam berbagaia

bentuk dan saluaran komunikasi;3. Membat rancanagan media, baik media cetak, elektronika maupun

media luar ruang;4. Melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang

berhubungan dengan kesehatan;5. Merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku

masyarakat yang mendukung kesehatan.

Jenis dan Jenjang Jabfung PKM

Jabfung PKM ada 2 jenis, yaitu:1. Jabfung PKM Ahli

adalah Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat yangpelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan denganpengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmudan seni untuk pemecahan masalah dan proses pembelajarandengan cara yang sistematis di bidang Penyuluhan KesehatanMasyarakat.

Jabfung PKM Ahli ada 3 jenjang.a. PKM Pertama (Penata Muda golongan III a – Penata Muda Tkt I

golongan III b)b. PKM Muda (Penata golongan III c – Penata Tkt I golongan III

d)c. PKM Madya (Pembina golongan IV a – Pembina Utama Muda

golongan IV c)

Page 20: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 16

2. Jabfung PKM Terampil.adalah Jabatan fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat yangpelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yangbersifat keterampilan di bidang Penyuluhan Kesehatan MasyarakatJabfung PKM Terampil ada 3 jenjang :a. PKM Pelaksana (Pengatur muda Tkt I golongan II b – Pengatur

golongan II d).b. PKM Pelaksana Lanjutan (Penata Muda golongan III a – Penata

Muda Tkt I golongan III b).c. PKM Penyelia (Penata golongan III c – Penata Tkt I golongan

III d)

Unsur dan Sub Unsur kegiatan

Unsur, Sub Unsur, dan butir-butir kegiatan yang dapat dihitung angkakreditnya adalah :1. Unsur pendidikan, meliputi :

a. Mengikuti Sekolah/pendidikan mendapat gelarb. mengikuti pendidikan pelatihan mendapat STTPL/sertifikat.

2. Unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, meluputi:a. Mempersiapkan penyuluhanb. Melaksanakan advokasic. Menggalang dukungan bina suasanad. Melaksanakan penyuluhan untuk pemberdayaan masyarakat.

3. Unsur Pengembangan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, meliputi:a. Melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan kesehatanb. Merumuskan sistem pengembangan penyuluhan kesehatanc. Mengembangan metode penyuluhan kesehatan.

4. Unsur Pengembangan Profesi, meliputi:a. Membuat karya tulisb. Menerjemahkan/menyadur bukuc. Membuat buku pedoman/petunjuk teknisd. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan

kesehatan masyarakat.

Page 21: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 17

5. Unsur Penunjang Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, meliputi:a. Mengajar/melatihb. Mengikuti seminar/lokakaryac. Menjadi anggota tim penilai jabfung PKMd. Memperoleh tanda jasa/penghargaane. Menjadi anggota organisasi profesif. Memperoleh gelar kesarjanaan laing. Menjadi anggota tim penilai karya-karya yang berkaitan dengan

advokaso, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat.6. Butir-butir kegiatan Jabfung PKM Terampil:

a. PKM Pelaksana = 31 butirb. PKM Pelaksana Lanjutan = 23 butirc. PKM Penyelia = 34 butir.

7. Butir-butir kegiatan Jabfung PKM Ahli:a. PKM Pertama = 50 butirb. PKM Muda = 51 butirc. PKM Madya 38 butir.

Pengangkatan, Pembebasan danPemberhentian Dalam Jabfung PKM

1. Pengangkatan dalam jabatan fungsional PKM ada 3 jenis, yaitu:a. Pengangkatan melalui inpassingb. Pengangkatan pertama kali dalam jabfung PKMc. Perpindahan jabatan. Inpassing adalah: pengangkatan PNS

dalam jabfung PKM mulai Bulan Juli 2001 – 31 Desember 2001.Pengangkatan pertama kali adalah: pengangkatan yangdilakukan oleh pejebat yang berwenang setelah bulanDesember 2001. Perpindahan jabatan adalah:perpindahan darijabatan struktural ke jabfung PKM atau dari jabfung lain kejabfung PKM.

2. Syarat-syarat pengangkatan pengangkatan pertama kali dalamJabfung PKM.a. Jabfung PKM Terampil:

1) Berijazah serendah-rendahnya Diploma 3/D32) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tkt I gol. II b3) Telah mengikuti Pendidikan Pelatihan Fungsional di bidang

PKM dan mendapat sertifikat

Page 22: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 18

4) Setiap unsur penilaian DP3 sekurang-kurangnya bernilaibaik dalam 1 tahun terakhir.

b. Jabfung PKM Ahli:1) Berijazah serendah-rendahnya S1 / D IV2) Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda gol. III a3) Telah mengikuti Pendidikan Pelatihan Fungsional di bidang

PKM dan mendapat sertifikat4) Setiap unsur penilaian DP3 sekurang-kurangnya bernilai

baik dalam 1 tahun terakhir.c. Pejabat Fungsional PKM bertugas di: Departemen Kesehatan,

Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kab/Kota, RumahSakit, Puskesmas.

3. Pembebasan, pengangkatan kembali dan pemberhentian dariJabfung PKM:a. Pembebasan Sementara ; 5 (lima) tahun sejak diangkat tidak

dapat mengumpulkan AK, atau Tugas Belajar lebih dari 6(enam) bulan, atau dijatuhi hukuman disiplin tingkatsedang/berat, atau diberhentiakn sementara sgb PNS, atau cutidiluar tanggungan negara.

b. Pengangkatan Kembali ; Seorang Jabfung dapat diangkatkembali setelah menjalani Pembebasan Sementara, apabila AKnya sudah mencukupi (utk naik pangkat satu tingkat) danditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapakan angkakredit.

c. Pemberhentian dari Jabatan ; 1 tahun tidak dapatmengumpulkan AK yang ditentukan utk kenaikan pangkatsetingkat lebih tinggi, atau dijatuhi hukuman disiplin PNSdengan hukuman tingkat berat.

Page 23: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 19

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

Pengertian Promosi Kesehatan

Sesuai dengan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I di Ottawapada tahun 1986, promkes adalah proses memberdayakan,memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan danmelindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dankemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat.

Sasaran Promkes

Sasaran promosi kesehatan menurut tatanan adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Sasaran promosi kesehatan menurut tatananTatananPHBS

SasaranPrimer

Sasaran sekunder Sasaran Tersier Programprioritas

Rumahtangga

- Ibu- Anggota

keluarga

- Kader- PKK- Tokoh

masyarakat- Tokoh agama- LSM

- Kader- PKK- Tokoh

masyarakat- Tokoh

agama- LSM

- KIA- Gizi- Kesehat

anlingkungan

- Gaya

Materi Inti 1STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

Page 24: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 20

hidup- JPKM

Institusipendidikan

- Seluruhsiswadanmahasiswa

- Guru, dosen- Karyawan- OSIS- BP3- Pengelola kantin

- Kepalasekolah,dekan

- Pengelolasekplah

- Pemiliksekolah

- Gizi- JPKM

Tempatkerja

- Seluruhkaryawan

- Pengurus/serikat pekerja

- Pengelola- Pemilik

perusahaan

- Kesehatanlingkungan

- Gayahidup

Tempatumum

- Pengunjung

- Pengguna jasa

- Karyawan- pengelola

- kepaladaerah

- Kesehatanlingkungan

- Gayahidup

Strategi Promosi Kesehatan

1. Strategi Promosi Kesehatan diarahkan untuk:a. Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat

yang sehat.b. Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung.c. Memperkuat, mendukung dan mendorong kegiatan

masyarakat.d. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan.e. Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih

memberdayakan masyarakat.

Page 25: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 21

2. Dalam upaya penerapan Promosi Kesehatan dilakukan 3(tiga) strategi, yaitu:a. Advokasi kesehatan adalah:

1) Upaya untuk mempengaruhi kebijakan publik melaluiberbagai komunikasi persuasif dalam rangkamemasyarakatkan PHBS yang ditujukan pada penentukebijakan.

2) Upaya untuk mempengaruhi individu melalui berbagaikomunikasi persuasif dalam rangka memasyarakatkanPHBS.

3) Berbagai bentuk komunikasi persuasif yang ditujukan padapenentu kebijakan untuk memperoleh dukungan kebijakandalam peningkatan PHBS.

Advokasi PHBS dilakukan dengan:1) Mempengaruhi pihak lain melalui koalisi dan jaringan kerja

dan kemitraan.2) Mengembangkan peraturan, perundangan dan kebijakan

yang mendukung pembudayaan PHBS.Advokasi kesehatan sangat perlu dilakukan karena sasaranadalah pengambil keputusan di jajaran pemerintahan maupundi setiap tatanan masyarakat, agar diperoleh dukungan baiksecara lisan maupun tertulis serta dukungan anggaran.Advokasi kesehatan dilakukan di semua jenjang administrasipusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dandesa/kelurahan. Advokasi kesehatan yang bersifat publik dapatdilakukun melalui media massa secara intensif denganpenyiaran televisi, radio surat kabar bahkan intemet yang dapatmenjangkau sasaran yang lebih luas.Selama ini dalam melaksanakan Advokasi PHBS dijumpaibeberapa kendala, antara lain1) Para pembuat kebijakan masih belum mempunyai persepsi

yang sama terhadap promosi kesehatan dan paradigmasehat

2) Penyelenggara kesehatan masih mementingkan budayakuratif. Sementara Paradigma Sehat melawan arus budayakonsumtif

3) Masih adanya budaya ketergantungan masyarakat terhadap

Page 26: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 22

petugas dalam upaya kesehatan

Secara umum menurut John Hopkins University (JHU), Advokasikesehatan ditempuh melalui kerangka advokasi yang memuat6(enam) langkah, yaitu1) Melakukan Analisis

Yang termasuk dalam analisis adalaha) Identifikasi masalahb) Kebijakan yang adac) Program-program komunikasi yang telah dilaksanakan

untuk membuat kebijakan.d) Perubahan kebijaksanaan yang diinginkan oleh tingkat

tertentue) Stake holder (mitra kerja) yang terkait dengan

perubahan kebijakan.f) Jejaring untuk penentu kebijakan, pesan yang tepatg) Sumber daya yang memungkinkan untuk pelaksanaan

kebijakan2) Menyusun strategi

Yang termasuk dalam strategi adalaha) Membentuk POKJA (Kelompok Kerja) PHBSb) Identifikasi sasaran primer dan sekunderc) Mengembangkan tujuan "SMART" (Specific/spesifik,

measurable/dapat diukur, appropriate/tepat,realistic/nyata, time bound/sesuai jadwal)

d) Menentukan indikatore) Menyiapkan dukungan dana dan kebijakan

pelaksanaan.f) Menempatkan "issue" yang pantas mendapat dukungan

dan penentu kebijakang) Merencanakan perbaikan sarana komunikasi

3) Menggalang Kemitraana) Menyusun POA bersama-samab) Mendorong kemitraanc) Mendelegasikan tanggung jawabd) Merencanakan koordinasi peliputan berita dan data

oleh media.

Page 27: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 23

4) Tindakan/PelaksanaanSetelah 3 (tiga) langkah terdahulu dilakukan denganseksama sampailah tindakan pelaksanaan dengan tepat,seksama dan cermatTindakan/pelaksanaan mengacu pada rencana yang telahdisusun berdasarkan hasil analisis, persiapan strategi yangtelah dituangkan dalam plan of action yang dipersiapkanbersama mitra, sudah terlibat mulai saat analisis.Beberapa tindakan dalam pelaksanaan Advokasi:a) Melaksanakan rencana Advokasi

(plan of Action).b) Mengumpulkan pesan mitrac) Menyajikan pesan yang tepatd) Menempati jadwale) Mengembangkan jaringan komunikasi dengan mitra

Kegiatan yang bemuansa advokasi dapat berupa:seminar sehari, orientasi, lobby, kampanye, sarasehandan bentuk kegiatan lain yang sesuai. Waktu dapatdipilih dengan tepat sesuai pesan yang akandisampaikan misalnya Hari Kesehatan Sedunia, 7 April.Hari Kesehatan Nasional 12 Nopember, Hari Sadarpangan Gizi dan hari-hari lain yang tepat, ataudisesuaikan dengan kebutuhan mitra dan masyarakatsetempat. Kegiatan harus berkesinambungan karenaitu diperlukan jaringan komunikasi dengan mitra untuksaling memJeri informasi tentang pelaksanaan dilingkungan masing-masing

5) EvaluasiEvaluasi dilakukan dengan mengukur pencapaian tujuan(proses dan output) melalui pengecekan dokumentasitentang kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilaksanakan,materi KIE yang telah diterbitkan dan disebarluaskan sertaproduk-produk kebijakan yang diterbitkan

6) Kesinambungan ProsesMelaksanakan proses komunikasi secara terus-menerusdengan memanfaatkan hasil evaluasi

Page 28: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 24

Dalam melakukan advokasi kesehatan ada beberapa etika yangperlu diperhatikan, yaitu1) Mulai dengan sisi yang positif dari sasaran, misainya

perhatian yang ditujukan kepada sasaran di bidangkesehatan, yang merupakan program unggulan.

2) Mau kompromi, sabar dan tegar tidak menyalahkansasaran.

3) Pusatkan pada pesan pokok dengan bahasa yangmenggugah.

4) Kemukakan hal-hal baru dan materi pesan yang relevan.5) Gunakan visualisasi yang menarik dan mengesankan untuk

sasaran.

Dalam merancang suatu advokasi kesehatan, perlu jugadipikirkan rumusan pesan yang tepat bagi sasaran yangdiadvokasi, sehingga program PHBS yang kita kembangkandapat diterima oleh sasaran. Perumusan pesan dibedakanantara pesan untuk advokasi kesehatan dengan pesan untukkelompok ilmuwan.

Tabel 2 : Perbedaan perumusan pesan antara advokasi denganPenyajian ilmiah.

Advokasi Kesehatan Penyajian Ilmiah1. Pesan seserhana, tepat

pada sasaran2. Penjelasan tambahan dapat

mengaburkan pesan pokok3. Bahasa teknis

membingungkan sasaran4. Beberapa pesan pokok

sudah cukup5. Fakta keseharian

ditampilkan6. Mendahulukan kesimpulan

untuk penyajian7. Terlalu banyak fakta dan

gambaran tidakmenyenangkan sasaran

1. Perlu penjelasan rinci2. Penjelasan tambahan diperlukan

supaya mantap3. Bahasa teknis dapat menambah

kejelasan dan ketepatan4. Pesan pokok dapat menjadi

beberapa makalah5. Harus objek dan tidak bisa6. Uraian didahulukan, baru

kesimpulan7. Bukti-bukti yang mendukung

sangat penting8. Persiapan dan penelitian yang

buru-buru tidak akan berharga9. Fakta bahwa selebriti terkenal

Page 29: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 25

8. Persiapan dan kegiatanyang cepat dan tepat lebihefisien

9. Fakta bahwa selebriti yangterkenal mendukungkegiatan bisamenguntungkan

10. Banyak yang percaya dilapangan bahwa kebenaranpolitis itu subjektif

mendukung penelitian tidakrelevan

10. Banyak yang percaya bahwakebenaran ilmiah itu objektif.

b. Bina Suasana (Social Support)Bina Suasana adalah menjalin kemitraan untuk pembentukanopini publik dengan berbagai kelompok opini yang ada dimasyarakat seperti Tokoh masyarakat, tokoh agama, LembagaSwadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha/swasta, media massa,organisasi profesi pemerintah dan lain-lain

Bina Suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau petugaspelaksana di berbagai tingkat administrasi (dari pusat hinggadesa).Strategi Bina Suasana perlu ditetapkan untuk menciptakannorma-norma dan kondisi/situasi yang konduktif di masyarakatdalam mendukung PHBS. Bina Suasana sering dikaitkan denganpemasaran sosial dan kampanye. Karena pembentukan opinimemerlukan kegiatan pemasaran sosial dan kampanye. Namunperlu diperhatikan bahwa Bina Suasana dimaksud untukmenciptakan suasana yang mendukung penggerakpemberdayaan masyarakat secara partisipatif dan kemitraan.

Metode Bina Suasana dapat berupa:1) Pelatihan2) Semiloka3) Konferensi Pers4) Dialog Terbuka5) Sarasehan6) Promosi7) Pelatihan8) Lokakarya Mini

Page 30: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 26

9) Pertunjukan Tradisional10) Diskusi Meja Bundar (Round Table Discussion)11) Pertemuan berkala di desa12) Kunjungan Lapangan13) Studi Banding

Untuk menjaga kelanggengan dan kesinambungan BinaSuasana diperlukan:1) Forum Komunikasi2) Dokumen dan data yang up to date (selalu baru)3) Mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat4) Hubungan yang terbuka, serasi dan dinamis dengan mitra.5) Menumbuhkan keciptaan terhadap kesehatan.6) Memanfaatkan kegiatan dan sumber-sumber dana yang

mendukung upaya pembudayaan perilaku hidup bersih dansehat.

7) Adanya umpan balik dan penghargaan.

c. Gerakan masyarakatStrategi gerakan masyarakat adalah cara untuk menumbuhkandan mengembangkan norma yang membuat masyarakatmampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agarberperan serta secara aktif dalam PHBS. Yang dimaksudsasaran primer adalah masyarakat yang terkena masalah baikdi kota maupun di desa. Contohnya di tatanan rumahtanggaadalah para ibu, di tatanan instituti pendidikan adalah murid-murid, di sarana pelayanan adalah petugas kesehatan.

Pelaksanaan Strategi Gerakan Masyarakat yang diharapkanadalah sebagai berikut :1) Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalam

peningkatan kemampuan masyarakat guna mengangkatharkat hidup, martabat dan derajat kesehatannya

2) Peningkatan keberdayaan berarti meningkatkankemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat

Page 31: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 27

mengembangkan diri dan memperkuat sumber daya yangdimiliki untuk mencapai kemajuan

Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat sangat ditentukanoleh pemahaman, kemahiran dan semangat dalam menerapkanpendekatan sosial kemasyarakatanDengan demikian dalam era desentralisasi Pemerintah Pusatberperan dalam menentukan standarisasi, regulasi, monitoringdan evaluasi, sedangkan daerah berperan dalam penyediaansumber daya yang meliputi "4M" (Man, Money, Material andMethod) serta pelaksanaan operasional dan pemantauansetempat.Secara keseluruhan pendekatan Gerakan Masyarakat dilakukanmelalui : KIE, Pengembangan institusi masyarakat, pendekatanhukum dan regulasi, penghargaan (instensi dan desinsertif),serta pendekatan ekonomi produktif (income generating).

Dalam melaksanakan Gerakan Masyarakat perlumemperhatikan karakteristik masyarakat setempat yang dapatdikelompokkan sebagai berikut:1) Masyarakat Pembina (Caring Community Yaitu masyarakat

yang peduli kesehatan, misalnya LSM Kesehatan.Organisasi profesi yang bergerak di bidang kesehatan.

2) Masyarakat Setara (Coping Community)Yaitu masyarakatyang karena kondisinya kurang memadai sehingga tidakdapat memelihara kesehatannya. Misalnya seorang ibusadar akan pentingnya memeriksa kehamilan, tetapi karenaketerbatasan ekonomi dan tidak adanya transportasi si ibutidak pergi ke sarana pelayanan kesehatan.

3) Masyarakat Pemula (Crisis Response Community)Yaitu masyarakat yang tidak tahu akan pentingnyakesehatan dan belum didukung oleh fasilitas yang tersedia.Misalnjya masyarakat di lingkungan kumuh dan daerahterpencil.

Page 32: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 28

Cara pendekatan gerakan masyarakat terbagi 2(dua), yaitu1) Makro

a) Membangun komitmen di setiap jenjangb) Membangun masyarakat (crical mass)c) Menyediakan juklak dan biaya operasional .

Memonitoring dan evaluasi serta koordinasi2) Mikro:

a) Menggali potensi yang belum disadari masyarakat.Potensi dapat muncul dari adanya kebutuhanmasyarakat (demand creation), yang diperoleh melaluipengarahan, pemberian masukan, dialog, kerjasamadan pendelegasian.

b) Membuat model-model percontohan dan prototypepengembangan masyarakat, seperti menerapkanPendekatan Edukatif dan Manajemen ARRIF (Analisis,Rumusan, Rencana, Intervensi, Forum Komunikasi) .

c) Beberapa tolak ukur keberhasilan gerakan masyarakatdapat disebutkan antara lain: Peningkatan PerilakuHidup Bersih dan Sehat, peningkatan peserta danasehat/JPKM.

Ketiga strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidakterpisahkan (sinergis) namun ditandai dengan fokus yang berbeda,yaitu·- Advokasi kesehatan lebih diarahkan kepada sasaran tersier yang

menghasilkan kebijakan sehat.- Bina Suasana lebih diarahkan kepada sasaran sekunder yang

menghasilkan kemitraan dan opini.- Gerakan Masyarakat lebih diarahkan pada sasaran primer yang

menghasilkan kegiatan gerakan masyarakat mandiri

Page 33: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 29

Lembar Kasus

Kabupaten A terdiri dari 8 kecamatan dan 80 desa, setiap musimkemarau, 5 hari kecamatan 8 selalu kekurangan air. Sehingga terjadikasus diare yang melanda hampir seluruh desa (55%) sumber airadalah sungai, sumur gali. Belum semua keluarga punya jamban,sumur dan kebiasaan macasyarakat mandi, cuci masih di sungai.Pekerjaan penduduk petani, pedagang dan buruh tani Tolong disusunlangkah-Iangkah strategi promosi kesehatan

Page 34: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 30

PERAN KEMITRAAN DALAMPELAKSANAAN KEGIATAN PROMKES

1. Pengertian

Kemitraan (building lingkages) adalah kerjasama antara berbagaiinstitusi dan/atau perorangan, yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip :

a. Kesetaraan (equity)Tidak ada sedikitpun perasaan dari institusi pemerakarsapembentukan kemitraan, bahwa institusinya sedikit lebihpenting dan dengan demikian lebih tinggi levelnya daripadainstitusi yang diajak bermitra.

b. Keterbukaan (transparancy)Tidak ada hal-hal yang disembunyikan atau dirahasiakanmengenai segala sesuatu yang menyangkut sumber daya dankegiatan yang di-mitrakan dengan segala resiko yangmungkin bakal diterima oleh pihak yang diajak bermitra.

c. Saling menguntungkan (mutual benefit)Kerjasama hanya akan terjadi apabila pihak-pihak yangbekerja-sama yakin bahwa kerjasama ini akan menghasilkansesuatu yang menguntungkan baginya. Oleh kerena itukemitraan harus digagas dalam rangka menghasilkankeuntungan bersama.

d. Secara efektif, efisien dan produktifSemua rencana dan pelaksanaannya harus terfokus kearahpenca-paian tujuan yang dimitrakan, dengan menggunakansumberdaya yang sehemat-hematnya dan dengan hasil yangsebesar-besarnya serta berkembang secaraberkesinambungan.

e. Untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati,Pelaksanaan rencana yang dimitrakan harus taat azas,konsisten dan kosekwen sampai tujuan yang telah disepakatitercapai. Apabila karena sesuatu hal dituntut adanya

Page 35: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 31

perubahan, maka perubahan itu haruslah merupakankehendak bersama pihak-pihak yang bermitra.

f. Setiap komponen yang tergabung dalam kemitraanmemberikan kontribusi sesuai dengan perannya dankemampuannya masing-masing.

g. Pembagian tugas setiap mitra kerja hendaknya sesuai denganperan dan kompetensinya masing-masing.

2. Manfaat Kemitraan

Melalui kemitraan antar lintas program, lintas sektor, lintas profesi,lintas lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swastaserta masyarakat ini diharapkan :

a. Banyak ide atau gagasan yang masuk dari berbagai mitrayang masing-masing memiliki sudut pandang, kemampuandan sumber daya yang berbeda-beda.

b. “The whole is greater than the sum of its parts” (Hasilpekerjaan keseluruhan secara bersama-sama akan lebih besardaripada jumlah hasil dari pekerjaan yang dikerjakan secarasendiri-sendiri.)

c. Akan menghasilkan efektivitas, efisiensi dan produktivitasyang mak-simal dari program yang dimitrakan.

3. 3(Tiga) Institusi besar dalam kemitraan

a. Instansi pemerintah

Di dalam sebuah negara, terutama di negara-negara sedangberkembang, pihak pemerintah memiliki otoritas yang kuatuntuk mempengaruhi keber-hasilan pencapaian tujuankemitraan. Oleh karena itu keterlibatan instansi pemerintahyang terkait sebagai mitra kerja adalah penting dalam setiapprogram yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.

b. Institusi swasta,Organisasi profesi

Sangat besar perannya dalam memberikan informasi sertasumber daya lainnya yang diperlukan untuk mencapai tujuankemitraan, baik dalam posisinya sebagai pihak yang

Page 36: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 32

mempengaruhi maupun sebagai pihak yang di-pengaruhi olehprogram kemitraan.

c. Institusi masyarakat, LSM dan Organisasi kemasyarakatan

Memiliki peran yang cukup besar, bisa sebagai pihak yangdipengaruhi oleh program kemitraan, bisa sebagai pihak yangmempengaruhi.

Bagan kerjasama dalam kemitraan

Unsur penting dalam kemitraan

1. Wadah koordinasi

Wadah koordinasi berbentuk organisasi, yang di dalamnyamemungkinkan terjadinya interaksi yang intensif antar berbagaipihak yang bermitra, sesuai dengan peran, tugas dan fungsi sertakompetensinya masing-masing dalam rangka mencapai tujuankemitraan. Bentuk organisasi ini biasanya bersifat sementara,sesuai dengan kebutuhan program yang dimitrakan.

Institusipemerintahyang terkait

Institusiswasta,Organisasiprofesi

Institusikemasyarakatan,pelanggan,LSMpelanggan

ProgramKemitraan

Page 37: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 33

2. Mekasnisme kerja

Suatu keharusan dalam proses koordinasi, yaitu adanya mekanismekerja yang mengatur pelaksanan tugas dan fungsi masing-masingpihak yang ber-mitra, agar bisa tercapai tujuan yang dimitrakansecara efektif dan efi-sien dan produktif.

3. Uraian kerja masing-masing komponen

Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing pihakyang bermitra, diperlukan uraian kerja yang jelas, sehingga setiapmitra kerja dapat memberikan kontribusinya yang tepat pada waktudan kondisi yang diperlukan.

Page 38: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 34

PERENCANAAN DAN EVALUASI

Pengumpulan dan AnalisaData Puskesmas

1. Data-data essensial di Puskesmas.

a. Data Umum.

1) Peta wilayah kerja Puskesmas serta fasilitas pelayanan(format 1). Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlahdesa/dusun/ RT/ RW, jarak desa dengan Puskesmas,waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh dikantor kelurahan/desa/kecamatan.

2) Data sumber daya. Data ini mencakup sumberdayaPuskesmas termasuk Puskesmas pembantu dan bidan didesa, yang mencakup :

a) Ketenagaan (format 2a)

b) Obat dan Bahan habis pakai (format 2b)

c) Peralatan (format 2c)

Materi Inti 2PERENCANAAN DAN EVALUASI

Page 39: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 35

d) Pembiayaan yang berasal dari pemerintah,masyarakat, dan lain lain.

e) Sarana dan prasarana termasuk gedung, rumahdinas, komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan(format 2e)

3) Data Peran serta masyarakat (format 3), mencakupjumlah posyandu, kader, dukun bayi dan tokohmasyarakat.

4) Data penduduk dan sasaran program (format 4).

5) Data ini mencakup jumlah penduduk seluruhnyaberdasarkan jenis kelamin, kelompok umur (sesuaisasaran program), sosio ekonomi, pekerjaan, pendidikan,keluarga miskin (persentase di tiap desa/kelurahan).Data ini dapat diperoleh dikantor kelurahan/desa, kantorkecamatan dan data estimasi sasaran di Dinas kesehatankabupaten/kota.

6) Data sekolah (format 5)

7) Data ini mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah siswa,klassifikasi sekolah, UKS, jumlah dokter kecil, jumlahguru UKS, dll.

8) Data kesehatan lingkungan wilayah kerja Puskesmas(format 6).

9) Data ini mencakup lingkungan rumah sehat, tempatpembuatan makanan/minuman, tempat tempat umum,tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, jambankeluarga dan sistim pembuangan air limbah.

b. Data khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas).1) Status kesehatan yang terdiri dari data kematian (format

7), Kunjungan kesakitan (format 8), Pola penyakit yaitu10 penyakit terbesar yang ditemukan (format 9).

2) Kejadian luar biasa (format 10) dapat dilihat pada laporanW1(Simpus).

Page 40: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 36

3) Cakupan program pelayanan kesehatan 1(satu) tahunterakhir di tiap desa/kelurahan (format 11).

4) Hasil survei yang dilakukan sendiri oleh Puskesmas ataupihak lain (format 12).

2. Metoda Pengumpulan Data.a. Penentuan sumber data.

Sumber utama data kinerja Puskesmas adalah catatan hasilkegiatan Puskesmas yang terekam dalam sistem pencatatandan pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiataninovatif, maupun hasil pengumpulan data lainnya seperti hasilsurvei kepuasan pelanggan untuk menilai mutu pelayananPuskesmas. Sedangkan laporan yang dikirimkan ke DinasKesehatan Kabupaten/Kota tidak dijadikan sebagai sumberdata untuk penilaian.Untuk kepentingan verifikasi oleh Dinas KesehatanKabupaten/Kota digunakan laporan hasil penghitunganPuskesmas, laporan SP2TP, laporan lain yang berkaitan danhasil supervisi langsung ke Puskesmas.

b. Format Pengumpulan Data.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan formatyang telah disepakati.

c. Pengumpulan data.Pengumpulan data dilakukan secara rutin oleh petugas ataupengelola program yang bersangkutan. Data yang diperolehdiperbaharui setiap bulan, sehingga pada akhir tahun diperolehdata yang baru.

3. Sumber DataPengolahan DataPengolahan data merupakan proses kegiatan merubah datamenjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalampengambilan keputusan, termasuk untuk dasar penyusunanperencananan Puskesmas.

Page 41: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 37

Kegiatan pengolahan data meliputi:a. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang

dikumpulkan (cleaning and editing).b. Kegiatan penghitungan khususnya untuk mendapatkan nilai

keadaan dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas(calculating).

c. Kegiatan memasukkan data kedalam tabel yang akan menjadisuatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan(tabulating).

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukanoleh Kepala Puskesmas bersama Tim Kecil Puskesmas.Sedangkan pengolahan di tingkat Kabupaten/Kota dilakukanoleh Tim Kecil yang ditugaskan oleh Kepala Dinas KesehatanKabupaten/Kota.

4. Analisa dataData yang sudah diperoleh kemudian dikoreksi untuk menjaminkeakuratan dan kualitas data. Data yang sudah terkumpulkemudian dianalisa. Analisa yang digunakan dengan analisadeskriptif. Semua data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel,grafik ataupun bentuk pie. Dari hasil analisa data tersebutkemudian dapat diketahui rencana kebutuhan masing-masingPuskesmas.

Analisa data dilakukan oleh team di Puskesmas.Hasil analisis data, baik data umum maupun data khusus, harusmenghasilkan suatu rumusan atau kesimpulan, yang nantinya akandapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusunRencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana PelaksanaanKegiatan (RPK).

Rumusan atau kesimpulan hasil analisis data adalah sbb:

a. Berdasarkan Data Wilayah dan Fasilitas Kesehatan (Format 1)1) Perlu/tidak peningkatan akses pelayanan2) Perlu/tidak peningkatan jumlah fasilitas pelayanan3) Ada/tidak potensi untuk upaya kesehatan pengembangan

Page 42: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 38

b. Berdasarkan Data Ketenagaan (Format 2a)1) Ada/tidak tenaga yang harus ditingkatkan kuantitasnya?

Tenaga apa?2) Ada/tidak tenaga yang harus ditingkatkan kualitasnya?

Tenaga apa? (misalnya Karena tidak mungkin menambahtenaga)

c. Berdasarkan Data Keadaan Obat Dan Bahan Habis Pakai(Format 2b)1) Apa saja obat yang banyak digunakan?2) Apa saja obat yang banyak bersisa?3) Ada/tidak potensi terjadinya pengobatan tidak rasional

(Masih prakiraan, tapi perlu perhatian)

d. Berdasarkan Data Keadaan Peralatan Kesehatan (Format 2c)1) Alat apa yang perlu perbaikan ?2) Alat apa yang perlu penambahan ?3) Apakah kendala peralatan kesehatan Puskesmas saat ini

potensial mengganggu kelancaran pelayanan diPuskesmas ? apakah masih bisa diatasi ?

e. Berdasarkan Data Pembiayaan Kesehatan Di Puskesmas(Format 2d)1) Biaya sudah/belum memadai untuk operasional

Puskesmas ?2) Ada/tidak potensi sumber biaya lain yang dapat digali oleh

Puskesmas ?

f. Berdasarkan Data Sarana Prasarana Kesehatan Di Puskesmas(Format 2e)1) Jenis sarana kesehatan apa yang kondisinya mengganggu

kelancaran pelayanan Puskesmas ?2) Jenis sarana penunjang apa yang kondisinya mengganggu

kelancaran pelayanan penunjang di Puskesmas ?

Page 43: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 39

g. Berdasarkan Data Peran Serta Masyarakat (Format 3)1) Adakah jumlah posyandu yang harus ditambah ? didesa/

kelurahan apa ? (lihat juga data penduduknya, terutamabalita)

2) Berapa jumlah kader/ dukun bayi/ toma yang harus dilatih?

h. Berdasarkan Data Penduduk Dan Sasaran Program (Format 4)1) Bagaimana gambaran sasaran program menurut

kelompok umur/ usia ?2) Adakah potensi upaya kesehatan pengembangan untuk

kelompok keluarga miskin dan sasaran program tersebut ?

i. Berdasarkan Data Sekolah (Format 5)1) Bagaimana persentase sekolah UKS ?2) Bagaimana persentase kader UKS di setiap jenjang sekolah

?3) Bagaimana persentase guru UKS di setiap jenjang sekolah

?4) Program apa yang potensial untuk pengembangan UKS ?

j. Berdasarkan Data Kesehatan Lingkungan (Format 6)1) Bagaimana urutan persentase dari yang paling rendah ke

yang paling tinggi ?2) Apa persentase yang paling rendah dan terjadi di banyak

lokasi ?

k. Berdasarkan Data Kematian (Format 7)1) Apa penyebab kematian terbanyak ?2) Apa penyebab kematian perempuan terbanyak ?3) Apa penyebab kematian bayi/ balita/ usia sekolah/ PUS/

lansia terbanyak?

Page 44: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 40

l. Berdasarkan Data Kunjungan (Format 8)1) Persentase kunjungan baru dan lama2) Jumlah kunjungan dari kelurahan/ desa terjauh/

transportasi sulit?3) Apakah potensial untuk meningkatkan akses pelayanan ?

m. Berdasarkan Data Sepuluh Penyakit Terbanyak (Format 9)1) Apa penyakit terbanyak pada laki-laki ?2) Apa penyaklit terbanyak pada perempuan ?3) Apakah potensial untuk upaya kesehatan pengembangan

?

n. Berdasarkan Data Kejadian Luar Biasa (Format 10)1) Jenis KLB apa dengan jumlah kasus terbanyak ?2) Jenis KLB apa dengan lokasi paling luas ?3) Jenis KLB apa yang paling banyak menimbulkan kematian

?

o. Berdasarkan Cakupan Program Pelayanan Kesehatan (Format11)1) Upaya kesehatan wajib apa yang pencapaiannya masih

rendah ?2) Upaya kesehatan pengembangan apa yang telah

dilaksanakan ?3) Upaya kesehatan apa yang pencapainnya masih rendah ?

Kerjakan Latihan 1 .Menganalisis DataPetunjuk latihan pada Lembar kerja 1 di hal 74

Page 45: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 41

Target Program Puskesmas

Beberapa metoda penentuan target yang dilakukan di Puskesmasadalah sebagai berikut:1. Target ditentukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.2. Misalnya untuk indikator beberapa program seperti TB

(CDR 70%, Convertion Rate 80 %, dll) KIA/KB Cakupan K4 80%,Linakes 70 % ).

3. Target ditentukan sendiri oleh Puskesmas sesuai denganketersediaan sumber daya yang tersedia di Puskesmas. Untukkegiatan ini Puskesmas dan staff bersama sama menentukantarget target tersebut berdasarkan Standar pelayanan minimalyang ditentukan dari Pusat/Propinsi.

4. Target dapat diperoleh dengan cara membuat perkiraansecara matematis terhadap kemungkinan pencapaian program.

5. Target dapat juga ditetapkan berdasarkan Prestasi terbaik yangpernah dicapai Puskesmas yang bersangkutan.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

Penyusunan rencana usulan kegiatan dilaksanakan denganmemperhatikan hal hal sebagai berikut yaitu menyusun rencanakegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudahdicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yangmasih bermasalah dan menyusun rencana kegiatan baru yangdisesuaikan dengan kondisi kesehatan diwilayah tersebut.kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan diwilayahtersebut dan kemampuan Puskesmas.

Kerjakan Latihan 2.Menentukan Target Puskesmas

Petunjuk latihan pada Lembar kerja 2 di hal 74

Page 46: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 42

Penyusunan rencana usulan kegiatan terdiri dari langkah-langkah :

1. Identifikasi masalah.Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalahyang dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu danketersediaan sumber daya.

Contoh : Tabel identifikasi masalah.No Program Target Pencapaian Kesenjangan123.n

Untuk mengisi tabel tersebut, dapat diambil dari Format 11, CakupanProgram Pelayanan Kesehatan No. A Upaya Kesehatan Wajib.Target diisi berdasarkan hasil penentuan target Puskesmas.Pencapaian diisi dari kolom jumlah pencapaian, yang merupakanrekapitulasi pencapaian diseluruh kelurahan/ desa. Kesenjangan antarapencapaian dan target, merupakan masalah. Kemungkinanteridentifikasi beberapa masalah.

2. Menetapkan urutan prioritas masalah.Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalahsekaligus, maka perlu masalah diprioritaskan dengan pendekatantertentu. Berbagai metode untuk memprioritaskan masalah sepertiKriteri matriks, MCUA, Hanlon, CARL dsb. Penggunaan alat ataumetode diserahkan pada masing masing Puskesmas.

Kerjakan Latihan 3.Menentukan Identifikasi MasalahPetunjuk latihan pada Lembar kerja 3 di hal 75

Page 47: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 43

Contoh kriteria matriks:

KriteriaMasalah1

Masalah2

Masalah3

Masalah4

Tingkat urgensi/Urgency (U)Tingkatkeseriusan/Seriousnes (S)Tingkatperkembangan/Growth (G)

Total

Cara menggunakan/ mengisi matriks :

a. Tentukan nilai untuk setiap kriteria, misalnya ditetapkan 1-5b. Tingkatkan urgensi (U) : masalah yang sangat mendesak untuk

segera ditanggulangi, mendapatkan nilai yang lebih tinggi.c. Tingkat keseriusan (S) : Masalah yang perlu penanganan serius

dan apabila tidak diatasi akan semakin memprihatinkan/ akibatsemakin buruk, mendapatkan nilai yang lebih tinggi.

d. Tingkat perkembangan (G) : Masalah yang apabila tidakditanggulangi akan semakin meluas, mendapatkan nilai yanglebih tinggi.

e. Hasil penilaian (Total) : Nilai U x S x G.f. Buat urutan prioritas berdasarkan urutan Nilai Total dari yang

terbesar sampai terkecil.

Kerjakan Latihan 4.Menentukan Urutan Prioritas MasalahPetunjuk latihan pada Lembar kerja 4 di hal 75-76

Page 48: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 44

3. Merumuskan masalahPerumusan masalah mencakup , Apa masalahnya, Siapa yangterkena masalah, Besarnya masalah, Dimana terjadinya danBilamana masalah itu terjadi (4W, 1H), What, Who, When, Where,dan How Much.Contoh Rumusan MasalahMasih tingginya angka kematian balita akibat diare yaitu sebesar20% di desa A, wilayah Puskesmas X, pada tahun 2006.

4. Mencari akar penyebab masalah.Mencari akar penyebab masalah dapat digunakan antara laindengan menggunakan alat/tools :a. Diagram sebab akibat ( Diagram Ishikawa ) atau sering juga

disebut diagram tulang ikan.b. Pohon Masalah ( problem tree ).

Contoh penggunaan Diagram ishikawa.Masalah : Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah(mis 40 %)Langkah-langkah:1) Tuliskan masalah pada tulang ikan.2) Buat garis mendatar dengan panah menyentuh kepala ikan.3) Tetapkan kategori utama penyebab utama.4) Buat garis miring dengan anak panah kearah garis datar.5) Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing masing

kategori sampai mengakomodasi semua unsur dalam kategoritersebut.

6) Ulangi hal yang sama pada kategori utama yang lain.7) Setelah semua ide/ gagasan dicatat, lakukan klarifikasi untuk

menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalahtersebut.

Kerjakan Latihan 5.Merumuskan MasalahPetunjuk latihan pada Lembar kerja 5 di hal 76

Page 49: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 45

Metode

Material

AlatLingkungan

Manusia

Mencari penyebab masalah dengan menggunakan Pohon masalah(Problem Trees)

Langkah langkah:1) Tuliskan masalah pada kotak dipuncak pohon masalah.2) Buat garis vertikal menuju kotak tersebut.3) Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada

kotak dibawahnya dengan arah panah menuju kekotakmasalah.

4) Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing masingkategori.

5) Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untukkategori utama yang lain.

6) Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuatdaftar sub penyebab dan letakkan pada kotak yang adadibawahnya.

7) Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data untukmenghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll.

Page 50: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 46

POHON MASALAHANALISIS SEBAB AKIBAT

KEGIATAN : ……………………..

Catatan :

Untuk mengidentifikasi penyebab masalah, baik menggunakandiagram Ishikawa maupun pohon masalah, kemungkinan penyebabmasalah dapat ditelusuri dari :a. Input (sumber daya) : manusia/ tenaga, jenis dan jumlah obat/

sarana/ fasilitas, prosedur kerja, dana dan lain-lainb. Proses (pelaksanaan kegiatan) : frekuensi, penggunaan

metode/ prosedur, kepatuhan terhadap standar pelayanan,supervisi/ pembinaan dll.

c. Lingkungan : kebijakan, political will dll

MASALAHPOKOK

AKIBAT

Masalahutama

Page 51: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 47

Buatlah kesimpulan dari hasil menentukan akar masalah tersebut.Akar penyebab masalah adalah........

5. Menetapkan cara-cara pemecahan masalah:Untuk menetapkan cara pemecahan masalah, dapat dilakukandengan kesepakatan diantara anggota tim. Bila tidak terjadikesepakatan diantara tim dapat digunakan kriteria matriks. Untukitu harus dicari alternatif pemecahannya.

Contoh:Tabel Cara Pemecahan Masalah.

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :a. Prioritas masalah : ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas

masalahb. Penyebab masalah : ditulis berdasarkan hasil mencari akar

penyebab masalahc. Alternatif pemecahan masalah : diperoleh berdasarkan hasil

brainstorming anggota tim, tentang alternatif pemecahanmasalah yang diusulkan, ada beberapa alternatif.

d. Pemecahan masalah terpilih: dapat di peroleh melalui hasilkesepakatan anggota tim atau menggunakan matriks USG,metode MCUA dan lain-lain.

No PrioritasMasalah

Penyebabmasalah

Alternatifpemecahan

masalah

Pemecahanmasalahterpilih

Ket

1234

dst

Kerjakan Latihan 6.Menentukan Akar Penyebab MasalahPetunjuk latihan pada Lembar kerja 6 di hal 76

Page 52: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 48

RUK, sebagai program hasil analisis masalah. Untuk setiap prioritasmasalah harus dapat ditentukan pemecahan masalah terpilih .Pemecahan masalah terpilih akan menjadi bahan penyusunan

Pengusulan RencanaUsulan Kegiatan (RUK)

Pengusulan rencana usulan kegiatan meliputi upaya kesehatan wajib,upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang yangmeliputi:

1. Kegiatan tahunan yang akan datang yang meliputi kegiatan rutin,sarana/prasarana, operasional, dan program hasil analisa masalah.

2. Kebutuhan sumberdaya berdasarkan ketersediaan yang ada padatahun sekarang.

3. Rekapitulasi rencana usulan kegiatan dan sumberdaya yangdibutuhkan kedalam format RUK Puskesmas.

RUK disusun dalam bentuk matriks, dengan memperhatikan berbagaikebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupundaerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian datadan informasi yang tersedia di Puskesmas.1. RUK Upaya Kesehatan Wajib.

a) Menyusun rencana usulan kegiatan upaya kesehatan wajibkedalam matriks.

b) Mengajukan rencana usulan kegiatan upaya kesehatan wajib.

Kerjakan Latihan 7.Menetapkan Cara Pemecahan MasalahPetunjuk latihan pada Lembar kerja 7 di hal 77

Page 53: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 49

Rencana ini diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotauntuk mendapat pembahasan pembiayaannya. Apabila sumberpembiayaan berasal dari non pemerintah maka diusulkankepada institusi yang bersangkutan.

c) Waktu Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.Jadwal penyusunan rencana usulan kegiatan dilakukandengan memperhatikan siklus perencanaankabupaten/kota, yaitu jadwal pembahasan yangdilakukan oleh kabupaten/kota sehingga RUK tersebutharus sudah selesai atau sudah diterima oleh DinasKesehatan kabupaten/kota sebelum dilakukanpembahasan, demikian pula dengan rencana usulankegiatan untuk mitra kerja Puskesmas.

Page 54: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 50

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib

No

UpayaKesehat

an

Keg Tujuan

Sasa-ran

Target

KebutuhanSumber Dana

Indikator

Keberha

silan

SumberPembiayaan

Dana

Alat Tenaga

1 PromKes

2 KesLingk

3 KIA &KB

4 GiziMasy

5 P2M6 Pengoba

tan

Catatan : Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan

dalam upaya mencapai tujuan program Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program Sasaran adalah jumlah populasi atau area diwilayah kerja yang

akan dicakup kegiatan Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan

diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktorkoreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya dan target pasarserta pencapaian tahun lalu

Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,

masyarakat atau pendapatan fungsional Puskesmas.

Page 55: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 51

2. RUK Upaya Kesehatan Pengembangan

a) Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan

Telah disebutkan bahwa upaya kesehatan pengembangandapat dipilh dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telahada atau dapat berupa inovasi yang dikembangkan sesuaidengan permasalahan kesehatan yang terjadi diwilayah kerjaPuskesmas, diantaranya bisa berasal dari hasil analisis dataPuskesmas, seperti hasil analisis berdasar data Format 1, 3, 5,9 dan 11Apabila Puskesmas mempunyai kemampuan, identifikasimasalah dilakukan bersama sama masyarakat (Konsilkesehatan kecamatan/Badan penyantun Puskesmas) melaluipengumpulan data secara langsung di lapangan (Survei mawasdiri). Tetapi apabila kemampuan itu tidak dimiliki olehPuskesmas, maka identifikasi dilakukan melalui kesepakatankelompok oleh petugas Puskesmas dengan melibatkan konsilkesehatan kecamatan/ badan penyantun Puskesmas.Dari hasil identifikasi ini kemungkinan akan muncul usulanPuskesmas yang sangat beragam. Dengan pertimbangankondisi sumberdaya yang ada, baik tenaga, sarana maupunbiaya, maka perlu dibuat penyusunan prioritas.

Apabila Puskesmas belum mampu ,menyelenggarakan upayakesehatan pengembangan tersebut tetapi telah menjadikebutuhan masyarakat setempat maka dinas kesehatankabupaten/kota yang wajib menyelenggarakannya.

b) Menyusun RUK Upaya Kesehatan Pengembangan kedalammatriks.

Page 56: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 52

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya KesehatanPengembangan

No UpayaKesehatan

Keg Tujuan

Sasaran

Target

Kebutuhan SumberDana

IndikatorKeberha

silan

SumberPembiayaanDana Alat Tena

ga

1

2

3

4

5

6

Pada dasarnya pengisian matriks sama dengan pengisianmatriks R.U.K. Upaya Kesehatan Wajib.

c) Mengajukan RUK kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan.RUK upaya kesehatan pengembangan diajukan kepada DinasKesehatan Kabupaten/kota bersama sama dengan RUK upayakesehatan wajib. RUK ini dapat juga diusulkan kepada pihakpihak non pemerintah.Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada diwilayahnyauntuk ikut serta dalam pembiayaan tersebut. Penggalangandana dapat dilakukan kepada masyarakat, perusahaan, swasta,atau LSM melalui advokasi dan sosialisasi rencana kegiatanyang telah disusun dengan didukung oleh data yang telah

Page 57: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 53

diolah, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan mitrakerja Puskesmas. Potensi lainnya dapat pula berasal daripendapatan fungsional Puskesmas atau sumber pembiayaanlainnya.

Penyusunan RencanaPelaksanaan Kegiatan (RPK).

Tahap ini merupakan pelaksanaan upaya kesehatan wajib, upayakesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upayainovasi dilaksanakan bersama, terpadu dan terintegrasi sesuai denganazas penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan.

Langkah-langkah.1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang telah disetujui.2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan rencana

usulan kegiatan (RUK) yang diusulkan dan situasi saat penyusunanRPK.

3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akandilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan danlokasi pelaksanaan.

4. Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk membahas kesepakatanRPK.

5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.

Kerjakan Latihan 8. Menyusun RUKPetunjuk latihan pada Lembar kerja 8 di hal 77

Page 58: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 54

Contoh Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)Puskesmas…………..Tahun…………….

No UpayaKesehatan

Keg Sasaran

Target

VolKeg

RincianPelaks.

Lokasi

Pelaks.

Tenaga

Pelaksana

Jadwal

Biaya

1

2

3

4

5

6

7

Promkes

Keslingk

KIA/KB

Perb. Gizi

P3M

Pengobatan

…………….

Catatan :No 7 dan seterusnya diisi dengan jenis upaya kesehatanpengembangan yang diusulkan

Page 59: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 55

TAHAP TAHAP PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Dengan demikian Puskesmas sekarang memiliki rencana tahunanPuskesmas, Meliputi :a. Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya

Kesehatan Pengembangan untuk 1 tahunb. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib dan

Upaya Kesehatan Pengembangan untuk 1 tahun

PROSESPERSIAPAN

DATAPROSESPERSIAPANDATA UMUM

DATA KHUSUSPenilaian kinerjaPuskesmas

Penyusunan RUK PenyusunanRPK

LokakaryaMini

Pengumpulan data

Page 60: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 56

Latihan 1. Menganalisis DataPetunjuk Latihan :

1. Peserta dibagi dalam kelompok Puskesmas2. Kegiatan dalam kelompok Siapkan bahan rujukan yang harus dibawa yang merupakan

data informasi tentang Puskesmas saudara, seperti LaporanTahunan Profil Puskesmas, Data Wilayah Kerja.dll

Siapkan juga format-format yang diperlukan (format1, format2a-e, format 3-12)

Isikan data Puskesmas kedalam setiap format yang sesuai.Koreksi kebenaran pengisiannya.

Lakukan analisis dengan menggunakan analisis deskriptif Buatlah kesimpulan/ rumusan hasil analisis data tersebut

(dapat menggunakan cara rumusan hasil analisis data yangtercantum pada hal 6-8 modul ini)

Latihan 2. Menentukan Target PuskesmasPetunjuk Latihan:1. Peserta bekerja dalam kelompok Puskesmas2. Dalam kelompok, melakukan kegiatan sbb :

o Identifikasi target Puskesmas yang telah ditetapkan oleh dinaskesehatan kab/ kota, untuk pogram apa dan berapa

o Identifikasi target yang harus ditentukan oleh Puskesmas :- Untuk program apa- Hitunglah target tersebut berdasarkan SPM yang

ditetapkan.o Identifikasi target yang harus ditentukan berdasarkan

perkiraan secara matematis- Untuk program apa- Berapa perkiraan targetnya

o Identifikasi target yang bisa ditentukan berdasarkan hasilterbaik yang pernah dicapai Puskesmas- Untuk program apa- Berapa hasil terbaik yang pernah dicapai- Berapa target sekarang

Page 61: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 57

Latihan 3 Identifikasi MasalahPetunjuk Latihan1. Peserta bekerja dalam kelompok (tim) Puskesmas2. Kegiatan dalam kelompok

o Siapkan tabel identifikasi masalah seperti pada contohdihalaman 7 modul ini.

o Siapkan format 11 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan btkA. Upaya Kesehatan Wajib, yang telah diisi dengan dataPuskesmas.

o Isi kolom program dengan jenis program dari UpayaKesehatan Wajib

o Isi kolom target, dengan hasil pemantauan target Puskesmasuntuk setiap program.

o Isi kolom pencapaian dari kolom jumlah pencapaian yangmerupakan rekapitulasi pencapaian diseluruh kelurahan/ desa.

o Isi kolom kesenjangan dengan membandingkan antara targetdan pencapaian. Program yang memiliki kesenjangan (negatifatau kurang dari target) merupakan masalah.

o Identifikasi masalah-maslah tesebut, kemungkinan adabeberapa masalah.Tuliskan semua masalah

Latihan 4. Menentukan Urutan Prioritas MasalahPetunjuk Latihan1. Peserta bekerja dalam kelompok tim Puskesmas2. Kegiatan dalam kelompok :

o Buatlah nomor untuk setiap masalah yang teridentifikasi.(misal masalah 1 : Program.....dst)

o Tentukan metode penentuan prioritas masalah yang dipiliholeh tim. (misalnya metode kriteria matriks USG.

o Buatlah matriksnya. (lihat contoh matriks pada halaman 7).Buatlah kolom masalah, sejumlah masalah yang teridentifikasi.

o Isilah nilai setiap kriteria dari setiap masalah dengan cara :- Setiap anggota kelompok diminta untuk memberi nilai

untuk kriteria (U) dari masalah 1, kemudian dibuatreratanya. Nilai Rerata diisi pada kolom masalah 1.Lakukan hal yang sama untuk nilai kriteria (K) untukmasalah lainnya (masalah 2 dstnya)

Page 62: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 58

- Untuk mengisi nilai kriteria (S), lakukan juga hal yangsama

- Demikian juga untuk nilai kriteria (G)- Isi nilai total setiap masalah dengan perkalian nilai kriteria

(U) x(S) x(G).- Tuliskan urutan prioritas dari total nilai yang terbesar

sampai yang terkecil.- Urutan prioritas masalah adalah :

(1) .........................................(2) .........................................(3) .........................................

Latihan 5 Merumuskan MasalahPetunjuk Latihan1. Peserta bekerja dalam kelompok (tim) Puskesmas2. Kegiatan dalam kelompok : Masalah yang menjadi prioritas, dilakukan pengkajian :

- Apa masalah tersebut ?- Siapa yang terkena ?- Berapa besar masalah tersebut (dalam jumlah nominal)

dalam persen/ dalam luas wilayah yang terkena dsb)- Dimana lokasi terjadinya?- Bilamana kurun waktu tertentu (musim tertentu dll)

Buatlah dalam rumusan pernyataan masalah (problemStatement) meliputi : 4W, 1 H tersebut.

Latihan 6. Menentukan Akar Penyebab MasalahPetunjuk Latihan1. Peserta bekerja dalam kelompok (tim) Puskesmas2. Kegiatan dalam kelompok : Menentukan metode yang akan digunakan Tuliskan masalah prioritas yang akan ditelusuri akar

penyebabnya Ikuti langkah-langkah dari metode yang dipilih pada halaman

8 dan 9, modul ini. Dalam mengisi tulang ikan pada Diagram Ishikawa atau kotak-

kotak pada diagram pohon masalah, harus melibatkan semua

Page 63: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 59

aggota tim. Penentuannya harus berdasarkan data/ fakta.Ingat dan gunakan hasil analisis data pada latihan 1.

Buat kesimpulan akar penyebab masalah yaitu :....................

Latihan 7. Menentukan Cara Pemecahan MasalahPetunjuk Latihan1. Peserta bekerja dalam kelompok (tim) Puskesmas2. Kegiatan dalam kelompok : Review hasil prioritas masalah dan akar penyebab dari setiap

masalah prioritas tersebut. Buat tabel cara pemecahan masalah (contoh tabel pada

halaman 10) Lakukan brainstorming, agar setiap anggota kelompok

berpartisipasi menyampaikan usulan alternatif pemecahanmasalah .

Buat kesepakatan tentang pemecahan masalah yang terpilih,atau penentuannya dilakukan dengan menggunakan metodematriks USG/ MCUA, dll

Tuliskan hasilnya pada kotak Pemecahan Masalah Terpilih.Hasil ini akan menjadi bahan penyusunan RUK.

Latihan 8. Menyusun RUKPetunjuk Latihan1. Peserta bekerja dalam kelompok (tim) Puskesmas2. Kegiatan dalam kelompok : Pelajari format RUK (matriks RUK) pada halaman 11 Susunlah RUK Upaya Kesehatan Wajib, menggunakan matriks

tersebut. Gunakan hasil analisis data dan informasiPuskesmas, serta hasil langkah-langkah pemecahan masalah

Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan yang akandilaksanakan di Puskesmas saudara. Hasil analisis data format1,3,5,9 dan 11, dapat membantu dalam menentukan UpayaKesehatan Pengembangan, atau berdasar hasil SMD dll.

Susunlah RUK Upaya Kesehatan Pengembangan menggunakanmatriks (contoh matriks pada halaman 12 )

Gabunglah RUK Upaya kesehatan Wajib dan Upaya KesehatanPengembangan sebagai Rencana Tahunan Puskesmas.

Page 64: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 60

Berikut ini perencanaan dari Promosi Kesehatan:

PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN

PENGERTIAN PERENCANAAN

Perencanaan adalah kegiatan yang bersifat konseptual danmemerlukan banyak pemikiran. Fungsi ini melibatkan pemilihandan pengembangan tindakan untuk waktu yang akan datang.Perencanaan yang baik merupakan pekerjaan berat karenamenyangkut masa depan yang tidak pasti.

Perencanaan sebetulnya merupakan salah satu siklus dari prosespemecahan masalah yaitu bagaimana mengubah posisi yang adasaat ini ke posisi yang diinginkan. Seorang perencana harusmenentukan terlebih dahulu bagaimana posisi presentasi keadaanyang ada pada saat ini, bagaimana yang seharusnya idealnya danapa yang harus dilakukan untuk mencapai posisi yang diinginkan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Dapat dikatakan bahwa suatu rencana adalah pemyataan tentang apayang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Dengandemikian perencanaan adalah penentuan apa yang ingin dicapai,kapan akan dicapai, dan bagaimana posisi yang ingin dicapai.

Menentukanposisi/prestasipada saat ini

Menentukanposisi/prestasi

yangdiinginkan

Menentukan apayang harusdilakukan

Page 65: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 61

Perencanaan adalah penentuan apa yang ingin dicapai, kapanakan dicapai dan bagaimana posisi yang igin dicapai.

Langkah-Langkah Merencanakan Penyuluhan Kesehatan

Beberapa Pemikiran Dasara. Penyuluhan kesehatan merupakan bagian integral dari program

kesehatan itu sendiri. Ini berarti bahwa materi/model penyuluhanprogram kesehatan harus sudah dibuat dan dikembangkan sejakperencanaan program itu sendiri.

b. Perencanaan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan bersama(kegiatan tim) yang melibatkan :1). pimpinan dan pelaksana program yang bersangkutan2). petugas latihan dan penelitian3). petugas dari penyuluhan kesehatan4). masyarakat (jika perlu)Sifat serta derajat keterlibatan masing-masing pihak berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan tingkat administrasi dimanaperencanaan itu berlangsung.

c. Perencanaan penyuluhan kesehatan masyarakat didasarkan ataspengetahuan yang cukup tentang :1). para pemegang/pimpinan serta pelaksana program yang

memiliki persepsi yang besar serta sikap yang positif terhadappenyuluhan kesehatan.

2). dukungan kebijakan yang positif dari pimpinan.3). tersedianya biaya untuk penyuluhan kesehatan.4). unit-unit penyuluhan berfungsi dengan baik.

d. Rencana yang dihasilkan hendaknya :1). Sesuai dengan kebutuhan masyarakat2). Diterima oleh masyarakat3). Sesuai dengan kebutuhan program4). Didukung oleh kebijakan yanng ada5). Bersifat praktis dan dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi

setempat

Page 66: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 62

Langkah-langkah dalam melakukan perencanaanBerdasarkan beberapa hal yang telah dikemukakan diatas tadi,maka untuk penyusunan perencanaan dapat dilakukan hal-halsebagai berikut :

a. Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayahTindakan pertama yang penting ialah mengumpulkan dataatau keterangan tentang berbagai hal yang diperlukan,baik untuk kepentingan perencanaan maupun untuk dataawal (data based) sebagai pembanding dalam rangkaevaluasi. Mengenal masalah

Dalam rangka mengenal masalah, kegiatan yang perludilakukan secara berturut-turut adalah:a) Mengenal program yang akan ditunjang dengan

penyuluhan kesehatan.b) Mengenal masalah yang akan ditanggulangi oleh

program tersebut. Misalnya dalam programpenanggulangan kekurangan Vitamin A, masalahyang akan ditanggulangi adalah Xerophtalmiayang bisa mengakibatkan kebutaan

c) Dasar-dasar pertimbangan apa yang dipergunakanuntuk menentukan masalah yang akan dipecahkanitu dalam arti:- Bagaimana pandangan para pimpinan

(administrator) dan juga para ahli kesehatanterhadap masalah tersebut, apakah merekamenganggap masalah tersebut memang perlumendapat perhatian/prioritas untukditanggulangi?

- Bagaimana pandangan masyarakat terhadapmasalah ini, apakah mereka mengganggapmasalah ini merupakan prioritas bagi mereka?

- Apakah memang masalah tersebut bisadipecahkan dan apakah penyuluhan kesehatandapat berperan?

Mengenal masyarakatProgram yang akan direncanakan adalah untukmasyarakat. Karena itu sudah jelas bahwa siapapun

Page 67: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 63

yang merencanakan program, harus mengenalmasyarakat dalam segala segi kehidupannya.Sehubungan dengan perencanaan penyuluhan, yangperlu dikenal tentang masyarakat ini antara lainadalah:a) Jumlah penduduk

- Jumlah penduduk keseluruhan menurutgolongan umur

- Kelompok-kelompok khusus risiko tinggi,seperti ibu hamil, ibu menyusui, PUS, dan lain-lain yang kira-kira dibutuhkan dalammenyusun perencanaan

- Jumlah balita.b) Keadaan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat

- Tingkat pendidikan (buta huruf dansebagainya)

- Norma-norma setempat, pantangan-pantangan, dan sebagainya sehubungandengan perilaku yang diharapkan

- Agama- Pola kepemimpinan setempat, artinya

kelompok-kelompok mana saja yangberpengaruh, hubungan pemuka masyarakatsatu sama lainnya dan sebagainya. Siapa-siapa. yang berpengaruh mengambilkeputusan di masyarakat, dan siapa-siapayang berpengaruh dalam mengambilkeputusan dalam keluarga.

- Pola partisipasi masyarakat setempat danorganisasi sosial, pemuda, kemasyarakatanserta LSM yang ada.

- Tingkat ekonomi masyarakat serta jenis matapencaharian masyarakat serta pola konsumsimasyarakat.

c) Pola komunikasi di masyarakat- Bagaimana berita menyebar di masyarakat- Siapa-siapa sebagai sumber berita informasi di

masyarakat- Pusat-pusat penyebaran informasi di

Page 68: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 64

masyarakat seperti misalnya di cafe-cafe,warung kopi, pos jaga, pertemuan sosialseperti arisan dan sebagainya.

- Saluran komunikasi yang ada di masyarakat,seperti radio, surat kabar, pengeras suara dimasjid, media transional dan sebagainya.

d) Sumber daya (resources)- Sumberdaya apa saja yang dimiliki

masyarakat baik sebagai individu maupunsebagai masyarakat secara keseluruhan yangbisa dipergunakan oleh mereka untukperubahan perilaku seperti yang diharapkan.

- Sumberdaya apa saja yang ada baik padainstitusi pemerintah maupun swasta yang bisadipergunakan oleh masyarakat untukperubahan perilaku Misalnya Posyandu untukmendapatkan pelayanan imunisasi, KB danlain-lain.

- Sumberdaya apa saja yang dimiliki olehpemerintah maupun swasta dan juga yangsudah ada di masyarakat yang dapatdimanfaatkan untuk pelaksanaan penyuluhan,misalnya tempat pertemuan, pengeras suaradi masjid, dan sebagainya

e) Khusus mengenai sumberdaya tenaga, perludiperhatikan hal-hal sebagai berikut :- Jumlah pejabat fungsional penyuluh

kesehatan masyarakat yang ada- Jumlah pejabat fungsional lainnya- Macam-macam kategori tenaga kesehatan

yang ada yang dapat dimanfaatkan/dilibatkandalam penyuluhan kesehatan yang akandilaksanakan.

- Tugas pokok masing-masing kategori tenagakesehatan. Perkiraan tugas apa yang dapatdilakukan untuk membantu pejabat fungsionalpenyuluh kesehatan masyarakatpelatihan/pendidikan yang pemah diperoleh dibidang penyuluhan kesehatan yang pemah

Page 69: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 65

diperoleh masing-masing tenaga kesehatan- Bimbingan yang diterima di bidang

penyuluhan kesehatan oleh masing-masingjenis tenaga kesehatan dan dari siapa

- Kesulitan pokok yang harus diatasi dalammelibatkan tenaga kesehatan lain dalampelaksanaan penyuluhan kesehatan bagiprogram yang bersangkutan

- Adakah tenaga-tenaga di institusi lain baikpemerintah maupun swasta/LSM danmasyarakat yang dapat membantu usahapenyuluhan kesehatan.

f) Bagaimana pengalaman masyarakat terhadapprogram-program sebelumnya, dan bagaimanasikap mereka terhadap pelayanan yang diberikan,terhadap para petugas dan sebagainya.- Yang mana dari sikap ini mempunyai

pengaruh positif terhadap penyuluhankesehatan yang direncanakan.

- Yang mana yang mempunyai pengaruh negatif- Bagian yang mana dari program tersebut yang

memberikan pengalaman pahit di masa lalu.g) Apakah daerah tersebut banyak kontak dengan

luar?

Mengenal wilayahProgram akan dapat dilaksanakan dengan baik, jikaperencana program mengetahui dengan jelas situasimedan atau situasi lapangan yang dihadapi. Yangperlu diketahui sehubungan dengan mengenal wilayahini antara lain adalah:a) Lokasinya, yaitu apakah:

- terpencil, tidak berbatasan dengan desakecamatan lain

- apakah daerah tersebut daerah pegunungan,daerah pantai atau daerah datar yang bukanpantai atau pegunungan

- apakah terjangkau oleh transportasi umum,dan sebagainya

Page 70: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 66

b) Sifatnya, yaitu :- kapan musim hujan, kemarau panjang dan

sebagainya- daerah kering atau cukup air- daerah banjir, pasang surut atau daerah

rawan gempa dan sebagainya- daerah perbatasan, dan lain-lain

b. Menentukan prioritasPrioritas dalam penyuluhan kesehatan harus sejalandengan prioritas masalah yang ditentukan oleh programyang ditunjang. Penyuluhan kesehatan hendaknya tidakmenentukan prioritas sendiri, karena hal ini akanmenyebabkan program berjalan sendiri-sendiri.Penentuan prioritas dapat berdasarkan bebagaipertimbangan, antara lain :- berdasarkan magnitude masalah tersebut, hingga

diperlukan prioritas penanggulangannya- berdasarkan pertimbangan politis, yaitu menyangkut

nama baik negara, dan sebagainya- berdasarkan sumberdaya yang ada.

Langkah-Iangkah menentukan prioritas masalah yaitusebagai berikut :a. Menetapkan parameter

Ada beberapa parameter yang perlu ditetapkan atas kesepakatankelompok :1. Menentukan besamya masalah (prevalensi)

Besamya masalah adalah banyak anggota masyarakat yangkena masalah tersebut. Jika semakin banyak anggotamasyarakat yang merasakan masalah tersebut, maka harusdiprioritaskan .Kelompok harus menentukan faktor-faktor apa saja yangdapat digunakan untuk menentukan masalah ditentukanoleh:- Persentase penduduk yang terkena efek langsung

masalah tersebut- Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan perorangan per

bulan oleh karena masalah tersebut.

Page 71: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 67

- Besamya kerugian-kerugian yang dialami penduduk ?2. Menentukan berat ringannya akibat yang ditimbulkan

(severity) Berat ringannya akibat yang timbulkan darimasalah tersebut, artinya semakin berat akibat yangditimbulkan oleh masalah bagi masyarakat berarti masalahtersebut mendapat prioritas.Pada langkah ini kelompok banyak menggunakan datakuantitatif untuk menentukan nilai, oleh karena itupenilaiannya bersifat subjektif.Faktor-faktor yang digunakan untuk menentukan beratringannya akibat yang ditimbulkan dari masalah tersebutialah :- Tingkat urgensinya, artinya apakah masalah tersebut

memang harus segera diatasi.- Kecenderungannya, artinya apakah masyarakat yang

terkena masalah tersebut makin lama makinbertambah banyak atau meningkat.

- Tingkat keganasannya, artinya apakah masalahtersebut bersifat akut, maksudnya jika masyarakatterserang atau terkena masalah tersebut pada pagihari maka malamnya kalau tidak segera ditolong akanmeninggal dunia. Contohnya bila masyarakat tersebutDiare atau keracunan makanan, dalam keadaandemikian harus diberi score yang tinggi.

3. Menentukan keinginan masyarakat untuk menyelesaikanmasalah tersebut (degree of unmetneed), untukmenanggulangi suatu masalah, bukan hanya keinginan daripetugas saja, akan lebih baik jika keinginan masyarakat yangberkeinginan untuk membantu menyelesaikannya. Jika adadukungan dan motivasi yang tinggi dari masyarakat, makamasalah tersebut akan mudah diatasi.

4. Menentukan rasa prihatin masyarakat terhadap masalahtersebut (public concem)Masyarakat merasa prihatin jika masalah tidak atau belumditanggulangi. Sebagai contoh, biaya berobat di puskesmascukup mahal dibandingkan dengan pendapatan masyarakatsehingga masyarakat tidak mampu untuk berobat kepuskesmas. Dalam hal ini masyarakat tidak bisa proteskepada petugas puskesmas hanya mereka menjadi prihatin

Page 72: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 68

dengan keadaan yang demikian.5. Menentukan sumber daya yang tersedia yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah tersebut (resourcesavailability).Masyarakat bersama petugas merasa adanya kemudahan-kemudahan dalam memecahkan masalah tersebut. Olehkarena adanya sumberdaya yang tersedia dalam bentukdana, sarana, tenaga, waktu, teknologi yang tepat gunauntuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai contohkekurangan vitamin A pada balita, karena masyarakat mudahmendapat vitamin A pada balita, karena masyarakat mudahmendapat vitamin A dosis tinggi di puskesmas atauPosyandu, hal ini berarti adanya teknologi yang tepat gunauntuk mengatasi kekurangan vitamin A atau penyakit butasenja, dan mudah mendapatkan sumber-sumber vitamin A dipedesaan seperti makan sayur daun hijau, buah pepaya,tomat, hal ini berarti masyarakat tidak perlu mengeluarkanbanyak uang untuk mencegah kekurangan vitamin A.

b. Menetapkan nilai terhadap parameterSetelah parameter seperti diatas ditetapkan, masing-masingmasalah diberi nilai sesuai dengan parametemya, hal inidilaksanakan agar dapat membandingkan satu parameter denganparameter lainnya.Biasanya nilai yang diberikanberkisar antara 1-6.Berilah nilai pada setiap parameter diatas. Cara melakukanpenilaian ialah dengan memberikan angka 5 bila masalahnyabesar, angka 3 masalahnya sedang dan angka 1 bila masalahnyakecil. Masalah yang jumlah nilainya paling tinggi adalah prioritasmasalah yang dicari.

Page 73: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 69

Secara sederhana cara scoring technique ini dapat digambarkan dalambagan sebagai berikut :

NO PARAMETER MASALAHA B C D

1 Besamya masalah (prevalence)2 Berat ringannya (severity)3 Keinginan masyarakat (degree of

unmeet need)4 Keprihatinan masyarakat (public

concem)5 Sumber daya yang tersedia

(resources availability)

c. Merumuskan tujuan promosi/penyuluhan kesehatanMerumuskan tujuan penyuluhan kesehatan merupakan salah satulangkah yang paling penting dalam perencanaan penyuluhankarena seringkali dijumpai bahwa kita dengan mudah dapatmenje!askan kegiatan-kegiatan yang sedang kita lakukan, tetapiapabila kita diminta menyebutkan secara spesifik apa sebenamyayang ingin kita capai atau wujudkan melalui kegiatan tersebut,kadangkala menjadi bingung. Pengertian tujuan secara umumdapat didefinisikan sebagai berikut :Tujuan adalah suatu pemyataan atau gambaran tentang suatukeadaan dimasa datang yang akan dicapai melalui pelaksanaankegiatan-kegiatan tertentu yang telah direncanakan.Dalam perencanaan penyuluhan kesehatan, cara merumuskantujuan penyuluhanhendaknya berkaitan dengan perubahanperilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan.Secara sangat sederhana, tahap-tahap penyuluhan / penyuluhankesehatan dapat digambarkan sebagai berikut:

Panjang

Statuskesehatan

Page 74: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 70

Tujuan Jangka

Melihat gambar diatas, jelas bahwa tujuan jangka panjang penyuluhankesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yangoptimal, tujuan jangka menengah adalah perilaku hidup bersih dansehat sedang tujuan jangka pendeknya adalah terciptanyapengetahuan, sikap, norma, dan keterampilan yang diharapkan. Perludiingat, bahwa terciptanya pengetahuan, sikap, norma, keterampilantersebut tidak selalu akan menuju kepada terciptanya perilaku hidupbersih dan sehat. Sebab itu, yang lebih penting adalah tujuanterciptanya perilaku hidup sehat.Yang mana pun yang akan dipilih sebagai tujuan, yang penting bahwatujuan harus dibuat realistis (bisa dicapai), bisa diukur. Hal ini perludiperhatikan agar evaluasi penyuluhan dapat dilakukan dengan baik.Bila program yang akan dikembangkan dari sisipromosi/penyuluhankesehatan sekarang ini sudah berjalan beberapalama, perlu dilakukan review apa yang sedang dan sudahdilaksanakan, misalnya :- seberapa jauh promosi/penyuluhan kesehatan sudah dijalankan

pada waktu yang lalu- kalau sudah ada, apa tujuan promosi/ penyuluhan kesehatan pada

waktu itu,- apa kegiatan promosi/penyuluhanbkesehatan yang dilaksanakan

pada waktu itu, dan bagaimana hasilnya. Ini perlu agar kita dapatmenentukan tujuan baru.

Berdasarkan semua informasi tersebut, ditentukan penyuluhan yangakan dikembangkan sekarang yaitu tujuan jangka pendek, menengah,dan panjang.

Pendek Menengah Panjang

PromosiKesehatan

Kelompoksasaran

- Pengetahuan

- Sikap- Ketera

mpilan- Dsb

PHBS Statuskesehatan

Page 75: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 71

CARA MERUMUSKAN TUJUAN PENYULUHAN KESEHATANSebelum kita membahas bagaimana cara merumuskan tujuanpenyuluhan, ada baiknya kita mengetahui pengertian, tujuan umumpenyuluhan, dan tujuan khususnya penyuluhan.Tujuan umum penyuluhan ialah tercapainya perilaku sehat masyarakatsebagai akibat dari adanya penyuluhan kesehatan.Tujuan umum penyuluhan bersifat abstrak artinya ukurannya tidakjelas dan bersifat jangka panjang artinya tidak jelas kapan tujuantersebut akan dicapai.Tujuan khusus penyuluhanadalah suatu perumusan perilaku yangmeliputi peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku sebagai akibatadanya penyuluhan kesehatan.Penting : Tujuan khusus penyuluhan harus jelas, realitas (bisadicapai) jelas ukurannya, jelas waktunya yaitu kapan maudicapai, jelas lokasinya dan jelas sasarannya. Agar penilaianpenyuluhan dapat dilaksanakan dengan baik.d. Menentukan sasaran promosi/penyuluhan kesehatan

Sasaran program dan sasaran promosi/penyuluhan tidak selalusama. Dalam promosi/penyuluhan kesehatan yang dimaksuddengan sasaran ialah kelompok sasaran, yaitu individu ataukelompok. Sasaran ini dibagi lagi ke dalam sasaran primer,sekunder dan tertier serta dipilih lagi menurut tatanan yang ada,apakah tatanan rumah tangga, institusi, tempat kerja, dantempat-tempat umum. Menentukan kelompok sasaranmenyangkut pula soal strategi.

e. Menentukan isi penyuluhanSetelah tujuan dan sasaran ditentukan, dan setelah mengenalsituasi dan masalah serta latar belakang sasaran, maka isipesan/materi promosi/penyuluhan kesehatan dapat ditentukan.Dalam materi penyuluhan ini harus dikemukakan juga apakeuntungannya jika sasaran melaksanakan apa yang dianjurkan.Isi pesan/materi promosi/penyuluhan harus dituangkan denganbahasa yang mudah dimengerti oleh khalayak sasaran, danpesannya tidak ruwet, melainkan applicable untuk dilaksanakandengan kondisi dan situasi yang mereka miliki, atau yang dapatdijangkau oleh khalayak sasaran. Dalam membuat materi/isipesan harus difahami benar tentang dasar-dasar komunikasi.

Page 76: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 72

f. Menentukan metode promosi/penyuluhanSetelah materi ditentukan, maka perlu ditentukan bagaimanacaranya menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada khalayaksasaran, agar tujuan promosi/penyuluhan tersebut dapat tercapai.Metoda atau cara penyuluhan, tergantung pada tujuanpenyuluhan yang ingin dicapai. Tujuan promosi/penyuluhankesehatan dapat dikelompokkan mencakup 3 bidang yang pentingyaitu bidang pengertian (cognitif), sikap (affektif) serta tindakan(psikomotorik). Kalau tujuan yang ingin dicapai adalah bidangpengetahuan, pesan cukup disampaikan secara tertulis. Kalautujuannya mengembangkan sikap positif, sasaran perlumenyaksikan kejadian tersebut sedang untuk mengembangkanketerampilan sasaran harus diberi kesempatan untuk mencoba.Pedoman yang harus difahami oleh para pejabat fungsionalpenyuluhan kesehatan secara masyarakat untuk memilih metodepromosi/penyuluhan kesehatan umum adalah: Kalau saya dengar,saya akan lupa, Kalau saya lihat, saya akan ingat, Kalau sayakerjakan, saya akan mampu.

g. Menentukan media promosi/penyuluhankesehatanBila misalnya telah ditentukan akan mempergunakan pendekatanmassa, maka selanjutnya masih perlu ditentukan apa media yangakan dipergunakan untuk menunjang pendekatan tadi, misalnyaposter, pembuatan film, siaran di radio, TV, surat kabar dansebagainya.

h. Menentukan format monitoring dan evaluasiFormat monitoring dan evaluasi harus dirancang bersama denganperumusan tujuan promosi/penyuluhan, agar seluruh prosespenyuluhan dapat dipantau dan dievaluasi pokok tujuanpenyuluhan tercapai atau tidak.

Page 77: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 73

MANFAAT PERENCANAAN

Manfaat Perencanaan

Perencanaan yang baik akan memberikan manfaat sebagaiberikut :a. Mengurangi risiko ketidakpastian

Dalam organisasi yang semakin kompleks dan berbeda dalamlingkungan yang selalu berubah, seorang perencana memerlukancara-cara yang lebih baik, untuk melakukan tugasnya.Perencanaan tidak dapat lagi bersikap sebagai "pemadamkebakaran" karena semakin beragamnya persoalan yang dihadapi.Yang diharapkan sekarang adalah "mencegah terjadinyakebakaran".Melalui cara-cara yang lebih rasional dan berdasar, seorangperencana dapat mengurangi risiko ketidakpastian yang dihadapidalam pekerjaannya. Dengan perencanaan yang baik pula seorangperencana dapat mencoha untuk mempengaruhi apa yang akanterjadi dikemudian hari.

b. Memusatkan perhatian pada khalayak sasaranPerencana yang baik memungkinkan perencana dapatmenggunakan sumber daya yang dimilikinya secara lebih efisien.Perencana dapat menangani beberapa kegiatan secara simultandan memberikan perhatian yang cukup pada masing-masingkegiatan.

c. Menjadi dasar bagi fungsi-fungsi manajemen yang lainPerencanaan merupakan fungsi manajemen yang utama. Melaluiperencanaan maka fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian,pemantauan dan evaluasi diatur. Perencanaan memungkinkan kitauntuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas dengan caramembandingkan hasil (realisasi) dengan rencana. Dari situ kitadapat menilai apakah program telah terlaksana dengan baik.Secara singkat dapat kita katakan bahwa pelaksanaan prosesmanajemen yang efektif harus diawali dengan perencanaan yangbaik.

Page 78: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 74

CIRI PERENCANAAN YANG BAIK

Untuk dapat merencanakan dengan baik, beberapa hal pokok yangperlu diperhatikan adalah :a. Adanya pengetahuan yang mantap tentang tugas pokoknya

Seorang perencana yang tidak mengetahui tugas pokoknya akanmembuat rencana yang salah. Tanpa mempunyai dasarpengetahuan yang mantap, rencana yang dibuat mungkin tidakdapat dijalankan atau tidak efisien.

b. Adanya batas toleransi atas penyimpanganPelaksanaan suatu rencana mungkin saja menyimpang dari apayang telah ditentukan. Meskipun demikian rencana yang dibuatharus mempunyai batas toleransi penyimpangan jika kita tidakingin rencana tersebut kehilangan arti.

c. Memperhatikan sumberdaya yang dimilikiSeorang perencana harus mengenal sumber daya yang dimilikinya.Ia harus memastikan bahwa rencana yang dibuat cukup praktisditinjau dari sudut pandang kemampuan dankeahlian/keterampilan pelaksananya. Disamping itu perencanaharus yakin bahwa ia mampu untuk mengadakan/mengerahkansumber daya yang diperlukan.

d. FleksibilitasRencana yang memiliki fleksibilitas memungkinkan diadakannyaperubahan-perubahan didalam rencana tanpa menggangguperencanaan itu sendiri atau mempengaruhi hasil akhimya. Dalampelaksanaan rencana mungkin saja diperlukan perubahan-perubahan karena tuntutan situasi.

e. Melihat kemungkinan adaptasiSebelum menyusun suatu rencana sebaiknya seorang perencanameninjau apakah rencana yang serupa pemah dilakukan. Jikarencana yang serupa sudah pemah dilakukan sebelumnya makaperencana mungkin hanya perlu mengadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap rencana yang terdahulu

f. Memperhatikan kendala-kendalaDalam menyusun rencana seorang perencana harus melihatkendala-kendala yang ada, baik yang datang dari luar maupun dari

Page 79: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 75

dalam. Tidak seorang perencana pun yang tidak mempunyaikendala ataupun dibatasi oleh aturan-aturan baik dari pemerintah,masyarakat maupun lingkungan fisik. Hal penting juga yang harusdiperhatikan adalah batasan-batasan yang ditentukan olehorganisasi dimana perencana itu berada misalnya peraturan,prosedur, dan kebijakan yang telah disusun serta keterkaitanrencana satu dengan lainnya.

MACAM-MACAM PERENCANAAN

Perencanaan dapat diklasifikasikan berdasarkan (1) lamanya (durasi),(2) Fungsi atau penggunaannya dan (3) cakupannya (scope).a. Perencanaan berdasarkan lamanya (durasi)

Setiap perencanaan dapat digolongkan berdasarkan waktupelaksanaannya. Rencana jangka pendek sudah tentu dibuatuntuk dilaksanakan dalam waktu yang singkat, sedangkanrencana jangka panjang dalam waktu yang lebih lama.Bagi seorang pimpinan di tingkat bawah, rencana 6 bulanmungkin sudah merupakan rencana jangka panjang. Sebaliknyauntuk pimpinan tingkat atas, rencana 6 bulan tersebut dapatdianggap rencana jangka pendek. Terlepas dari waktunya,rencana operasional seringkali digolongkan ke dalam rencanajangka pendek jika rencana tersebut merupakan bagian darirencana yang lebih besar.Perencanaan jangka pendek umumnya dibuat di tingkat bawah.Keterlibatan seseorang dalam perencanaan jangka panjangsemakin besar dengan semakin tingginya tingkatan seseorang.

b. Perencanaan berdasarkan fungsiPerencanaan dapat pula digolongkan berdasarkan fungsioperasional manajemen seperti produksi, pemasaran, keuangandan personalia. Pengelompokkan berdasarkan fungsi inimemungkinkan untuk menggambarkan hubungan antarbagian/unit dan mempelajari adanya kemungkinan pengaruhperencanaan di satu unit terhadap unit lainnya.

c. Perencanaan berdasarkan cakupanadalah bentuk perencanaan yang mendasarkan dirinya padaberapa cakupan baik populasi ataupun lainnya untuk dapatdilaksanakan berdasarkan hasil analisis

Page 80: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 76

Untuk mendapatkan perubahan perilaku pada masyarakat sasarandiperlukan perencanaan yang baik, dalam menyusun perencanaanperumusan tujuan program harus jelas dan memenuhi syarat-syarattertentu agar monitoring dan evaluasi dapat dilakukan dengan baik.Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam perumusan tujuanantara lain:- tujuan harus jelas dan mudah difahami (simpel)- tujuan harus bisa diukur (measurable)- tujuan harus bisa dicapai (achievable)- tujuan harus wajar dan tidak berlebihan (reasonable)- tujuan harus mempunyai tenggang waktu (time bound)

MONITORING

PENGERTIAN MONITORINGMonitoring program merupakan upaya supervisi dan review kegiatanyang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program, untukmelihat apakah pelaksanaan program sudah. sesuai dengan yangdirencanakan. Monitoring atau pemantauan seringkali disebut sebagai"evaluasi proses". Monitoring merupakan upaya untuk mengamatipelayanan dan cakupan program. Mengamati cakupan berartiseberapa banyak target sasaran yang direncanakan sudah terjangkau.Sedangkan mengamati pelayanan program artinya menentukanapakah program itu sudah dilaksanakan seperti yang diharapkanAdanya pemantauan/monitoring dimaksudkan agar seawal mungkindapat menemukan dan memperbaiki penyimpangan dalampelaksanaan program. Monitoring bukan pengujian pihak luar terhadappelaksanaan program, tetapi merupakan alat yang dipergunakan olehpelaksana program untuk mengungkapkan hal-hal yang tadinya tidakdiperkirakan pada waktu membuat perencanaan dan memerlukanperbaikan, misalnya :- Bagian mana dari strategi yang tidak berfungsi- Mekanisme sistem pelayanan yang tidak bekerja seperti yang

diharapkan- Apakah bahan-bahan promosi/penyuluhan sudah dikirim kepada

khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang telah direncanakan- Apakah ada masalah-masalah baru yang timbul justru karena

implementasi strategi yang direncanakan.

Page 81: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 77

PERBEDAAN ANTARA MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi seringkali membingungkan. Batasannya tidakjelas, banyak kegiatan yang mengalami kedua-duanya yaitu dimonitordan dievaluasi. Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwakeduanya menjawab pertanyaan yang berbeda dan mempunyai tujuanyang berbeda pula. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabeldibawah ini:

MONITORING EV ALUASIMenjawab pertanyaan-pertanyaanberikut :- Apa yang sedang terjadi pada

sistem- pelayanan atau pelatihan?- Mengapa hal itu terjadi?- Hasil antara apa yang terjadi

(pada target sasaran, padapetugas pada pelayanan)

- Bagaimana hal tersebut bisadipertahankan,diperbaiki,dimodifikasi

Menjawab pertanyaan-pertanyanan berikut :- Apa yang terjadi sebagai hasil

intervensi?- Perubahan perilaku apa yang

terjadi?- Seberapa banyak dari target

sasaran berperilaku sepertiyang dianjurkan?

- Dampak kesehatan apa yangterjadi pada target sasaran?

Tujuan :- Untuk mengadakan

perbaikan perubahanorientasi, atau desain darisistem pelayanan, bila perlu

- Untuk menyesuaikan strategikomunikasi dan pesan-pesannya bila dianggapperlu, berdasarkan temuan-temuan dalam monitoring

Tujuan :- Untuk menunjukkan dampak

dari pada komunikasikesehatan

- Untuk menentukan tingkatadopsi perilakunya.

- Untuk menentukan dampakprogram terhadap statuskesehatan

Waktu pelaksanaan dan tanggungjawab pelaksanaan :- Monitoring dimulai segera

setelah suatu strategikomunikasi diimplementasikandan berlanjut selama

Waktu pelaksanaan dan tanggungjawabpelaksanaan:- Umumnya data dikumpulkan

beberapa kali pada saat yangberbeda, yang

Page 82: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 78

intervensi- Data dikumpulkan secara

berkala, dan seringkali jarakwaktunya sudah ditetapkanatau bila saja kesempatanmemungkinkan

- Monitoring biasanya dilakukanoleh orang yang jugamelaksanakan kegiatankomunikasinya

memungkinkan untukmengadakan perbandingan,misalnya: Sebelum strategi

komunikasi mulaiditerapkan untuk dipakaisebagai data dasar(baseline)

Sesudah waktu yanglebih lama (biasanyalebih dari setahun ataudua tahun) untukmengadakanperbandingan sesudahintervensi (postintervention comparison)

- Pengumpulan datadirencanakan sedemikianrupa, hingga memungkinkancukup waktu untuk bisaterjadinya dampak dariintervensiyang diadkan

- Evaluasi (seringkali berbentukriset) paling seringdilaksanakan oleh orangdalam organisasi yangbersangkutan, yang tidaksecara langsung terlibatdalam kegiatan komunikasiyang akan dievaluasi

- Data dianalisis dandimanfaatkan di tingkat pusatsesudah program intervensiselesai.

Page 83: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 79

TAHAP-TAHAP MONITORING

Ada 4 tahapan monitoring yang perlu diketahui, seperti. dalam tabelberikut ini:

APA TIPE KAPAN MENGAPA/TINDAKANKITA

1. Logistik(produkmedia danmaterikomunikasi;produk/supply)

2. Hasil antara

3. Perilakuyangdiharapkan

4. Perbaikankesehatan(puskesmas,statuskesehatan)

Input

Output

Output

Output

Segera sesudahimplementasidimulai

Berkesinambungan

Berkala padasaat informasidibutuhkan

Berkala padasaat informasidibutuhkan

Memperbaiki kekeliruandalam implementasi.Memperbaiki rencana

Memberikanreinforcement(dukungan) terhadapperilaku yang ditetapkan

Memberi arah baru padastrategi (bila perlu).Mengidentifikasihambatan-hambatanbaru kalau ada,identifikasi sasaran barudan tahap-tahap yangkemungkinandisebabkan olehintervensi

Buat laporan, adakanreinforcement, dantetapkan arah baru yangakan ditempuhselaniutnya

Page 84: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 80

Setiap tahap monitoring memberikan informasi yang bermanfaat danmemerlukan lebih banyak waktu dan sumber daya.Tahap-tahap monitoring mempunyai sifatsebagai berikut :a. Kronologis

Setiap tahap terjadi sebelum tahap berikutnya, yaitumelaksanakan intervensi dengan harapan akan terjadi hasilantara. Hasil antara ini diharapkan terjadi sebelum terjadiperubahan perilaku dan perubahan perilaku inilah yang nantinyaakan menghasilkan peningkatan status kesehatan. Secaraskematis dapat digambarkan sebagai berikut :Intervensi → Hasil antara → Perubahan perilaku → PeningkatanKesehatan

b. SekuensialSetiap tahap mengikuti tahap sebelumnya dan terjadi sebagaibagian dari tahap sebelumnya.

c. makin kompleksSetiap tahap memerlukan lebih banyak waktu dan elemen untukdimonitor dibandingkan dengan tahap sebelumnya dan jugamemberikan informasi yang lebih banyak

Setiap tahap memberikan dasar untuk tindakan perbaikan yang jugasifatnya kronologis dan sekuensial. Artinya informasi yangdikumpulkan setiap tahap memungkinkan untuk mengadakanperbaikan yang diperlukan sebelum bergerak ke tahap berikutnya.Setiap tahap harus berfungsi dengan baik sebelum memonitor tahapberikutnya. Misalnya: bila radiospot tidak disiarkan sesuai frekuensidan waktu yang direncanakan, kita tidak bisa mengharapkan sasaranmendengarkan spot tersebut, apalagi mengingat pesannya

Page 85: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 81

MANFAAT MONITORING

Monitoring akan sangat berguna dalam tigahal berikut :a. Manajemen

Monitoring perlu dilaksanakan pada awal tahap implementasiprogram. Pimpinan program perlu mengetahui secara lengkap dancepat masalahmasalah yang terjadi sehingga perubahan-perubahan dapat dilakukan secepat mungkin. Begitu programdilancarkan, maka monitoring akan memberikan informasi tentangproses dan cakupan program kepada pimpinan program, sertamemberikan pula umpan balik apakah program sudah memenuhisyarat-syarat yang ditentukan. Pimpinan program yangmengabaikan monitoring, kemungkinan besar program yangdilaksanakannya tidak akan mencapai tujuan yang telahditetapkan sebelumnya.

b. Evaluasi .Monitoring yang tepat dan baik memungkinkan kita mentafsirkanhasil akhir evaluasi secara akurat. Seringkali efektifitas suatuprogram sangat menurun karena intervensi yang tepat tidakdilaksanakan, atau dapat juga karena intervensi yang tepat itudalam pelaksanaannya tidak diarahkan pada target sasaran yangtepat, atau bisa juga karena kedua-duanya. Bila suatu programdimonitoring secara baik, maka hal-hal diatas tadi bisa diketahuipada tahap awal, dan ini akan sangat penting untuk memahamihasil akhir suatu evaluasi program tersebut. Selain itu, monitormemberikan juga informasi yang penting untuk diffusi danperluasan program. Ciri penting suatu program yang bisa diperluaske tempat lain adalah kalau program itu dapat dijabarkan secaraoperasional dan jelas.

c. CitraMonitoring memungkinkan para penyandang dana melihat nilaisuatu program. Monitoring yang dilakukan dengan sangat hati-hatimemberikan kesan kepada para penyandang dana bahwapimpinan prog am sangat peduli terhadap sumber dana yangbiasanya sangat terbatas

Page 86: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 82

PELAKSANAAN MONITORING

Dalam program komunikasi kesehatan, monitoring biasanya mencakuppengamatan tentang:a. Input (masukan)

Input yang dimonitor mencakup :.1) Apakah ada materi komunikasi yang diproduksi2) Distribusi media cetak3) Siaran lewat media massa4) Jangkauan target sasaran5) Distribusi peralatan komunikasi6) Kegiatan komunikasi7) Pelatihan

b. Output (Iuaran)Kalau kita sudah yakin bahwa input sudah berjalan sesuai rencana,maka kita bisa memulai memonitor output dari intervensi yangdilakukan. Output sering juga disebut hasil antara. Pertanyaan-pertanyaan pokok untuk monitoring hasil antara lain :1) Apakah target sasaran menerima atau terpapar dengan pesan

dan bahan-bahan penyuluhan yang didistribusikan?2) Apakah target sasaran memanfaatkan bahan-bahan

penyuluhan yang dibagikan?3) Apakah target sasaran merasakan bahwa ia belajar sesuatu

dari bahan penyuluhantersebut?4) Bagaimana reaksi sasaran?

c. Outcome (dampak)Outcome merupakan hasil intervensi. Dalam komunikasi, yangdiharapkan muncul sebagai hasil komunikasi ialah terjadinyaperubahan perilaku menjadi perilaku yang diharapkan.Pertanyaan yang biasa diajukan dalam monitoring outcome iniantara lain ialah "apakah target sasaran mempraktekkan denganbenar perilaku yang disarankan dalam bahan penyuluhan yangdisediakan/diterima? Kalau ya, yang mana? Kenapa bukan yanglainnya?

Page 87: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 83

TEKNIK MELAKUKAN MONITORING

Monitoring kegiatan penyuluhan memerlukan pengukuran yang lebihsering. Tujuannya ialah untuk memahami, mengapa kegiatan tertentutidak berjalan dan juga untuk menemukan pemecahannya bersamasasaran. Karena itu, cara-cara pengumpulan data yang memungkinkanadanya dialog dan pertukaran pendapat dengan sasaran merupakanpilihan utama, misalnya :- Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga- Wawancara mendalam (indepth individual interviews) dengan staf

kesehatan dan pemuka masyarakat/sasaran.- Focus group discussion dengan provider dan masyarakat sasaran- Mengobservasi dan diskusi apa yang dilakukan oleh sasaran. Ini

dapat dilakukan oleh orang luar (misalnya supervisor atau olehpetugas lapangan).

- Wawancara dengan orang yang baru keluar dari tempat pelayanan(puskesmas atau rumah sakit)

- Analisa surat pendengar- Membaca artikel yang ditulis oleh tokoh masyarakat

EVALUASI

KONSEP DAN PRINSIP EVALUASISecara khusus, istilah evaluasi tidak jelas definisinya, padahal istilahtersebut sangat dikenal secara luas. Kebanyakan orang termasukorang-orang yang banyak berkecimpung di bidang evaluasi,menganggap bahwa sebagian besar orang sudah tahu apa evaluasi itusehingga tidak ada upaya untuk membuat suatu batasan yang jelas.Karena itu maka istilah-istilah yang serupa seperti "assesment","appraisal" dan "judgement" sering dicampur aduk penggunaannyadengan evaluasi. Evaluasi bukan tujuan. Karena itu, evaluasi program,dan juga evaluasi program penyuluhan kesehatan merupakan bagianintegral dari kegiatan sejak awal sampai akhirDimasa lampau evaluasi penyuluhan kesehatan seringkali diabaikan.Tetapi dengan makin pentingnya peranan penyuluhan kesehatan,maka evaluasi penyuluhan kesehatan makin penting pula. Hal inikarena salah satu sumbangan penyuluhan kesehatan dalam programpelayanan kesehatan ialah mengurangi cost pelayanan. Untuk ini

Page 88: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 84

penyuluhan kesehatan dituntut untuk dapat membuktikannya, karenaefektifitas yang menlngkat dan sumberdaya yang lebih banyak salingmemacu dan saling melengkapi satu sama lain.Untuk evaluasi secara umum, perkumpulan akhli kesehatanmasyarakat Amerika (American Public Helath Association) menawarkandefinisi konseptual dan operasional sebagai berikut :

" Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besamyasukses dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan ”

Proses ini paling sedikit mencakup langkah-Iangkah berikutmemformulasikan tujuan, mengidentifikasikan kriteria yang tepatuntuk mengukur sukses, menentukan dan menjelaskan besamyasukses, dan rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya.Jadi dua unsur konseptual penting dalam definisi ini ialah "nilai ataubesamya sukses" dan "tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya",sedangkan secara operasional yang penting dalam definisi ini adalah"tujuan", "kriteria", dan "menentukan serta menjelaskan besamyasukses"Klineberg mendefinisikan evaluasi sebagai "suatu proses yangmemungkinkan administrator mengetahui hasil programnya, danberdasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untukmencapai tujuan secara efektifJadi menurut definisi Klinerberg ini, maka evaluasi itu tidak sekedarmenentukan keberhasilan atau kegagalan, tetapi juga mengetahuimengapa keberhasilan atau kegagalan itu terjadi dan apa yang dapatdilakukan terhadap hasil-hasil tersebut. Hal ini tercermin dalampertanyaanpertanyaan berikut yang diusulkan oleh Herzog :1. Perubahan macam apa yang diinginkan ?2. Apa cara yang dipakai untuk menciptakan perubahan tersebut ?3. Apa buktinya bahwa perubahan yang terjadi disebabkan oleh cara

yang dipakai ?4. Apa arti dari perubahan yang terjadi ?5. Adakah pengaruh-pengaruh yang tidak diharapkan yang terjadi

akibat adanya perubahan tersebut ?

Page 89: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 85

TERMINOLOGI DALAM EVALUASI

Dalam evaluasi ada beberapa istilah (terminologi) yang seringdipergunakan, antara lain ialah:a. Evaluasi formatif.

Suatu evaluasi yang dilakukan pada tahap pengembanganprogram, jadi sebelum program dimulai. Evaluasi formatif inimenghasilkan informasi yang akan dipergunakan untukmengembangkan program, agar program itu dapat lebih sesuaidengan situasi dan kondisi sasaran.

b. Evaluasi prosesAdalah evaluasi terhadap suatu proses yang memberikangambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatuprogram dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen-elemenfisik dan struktural dari pada program, apakah elemen elemenspesifik seperti fasilitas, staf, tempat, atau pelayanan sedangdikembangkan atau diberikan sesuai rencana.Dibidang kesehatan, evaluasi proses dapat dikaitkan denganquality assurance review atau quality assurance study.Evaluasi proses mencakup pencatatan dan penggambarankegiatan-kegiatan program tertentu yaitu tentang apa, seberapabanyak, untuk siapa, kapan, dan oleh siapa.Evaluasi proses juga mencakup monitoring frekuensi partisipasitarget sasaran dan dipergunakan untuk memastikan frekuensi danluasnya implementasi program atau elemen program tertentu,data untuk evaluasi proses ini dapat diperoleh dari staf, konsumenatau evaluator luar mengenai kualitas dari rencana implementasidan tentang ketepatan isi, metode, materi, media, dan instrumen.Ada yang menyebutkan ini sebagai evaluasi efisiensi ataumonitoring kualitas

c. Evaluasi summatifialah suatu evaluasi yang memberikan pemyataan efektifitas suatuprogram selama kurun waktu tertentu. Ini memungkinkanpengambil keputusan merencanakan dan mengalokasikan sumberdaya

Page 90: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 86

d. Evaluasi dampak programAdalah suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektifitasprogram dalam menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap danperilaku pada target sasaran. Evaluasi ini mengukur efektifitasrelatif dari berbagai tipe program dalam mencapai tujuan,misalnya menurunnya kebiasaan merokok oleh remaja ataumeningkatnya penggunaan pelayanan Kesehatan untuk ibu olehwanita hamil. Maksud utama evaluasi ini menentukan perubahanyang telah terjadi pada dependen variable selama kurun waktutertentu. Selanjutnya menentukan pula apakah perubahantersebut disebabkan oleh program yang dilancarkan.

e. Evaluasi hasilAdalah suatu evaluasi yang menilai perubahan-perubahan atauperbaikan dalam hal morbiditas, mortalitas atau indikator statuskesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu.Mengingat epidemiologi penyakit-penyakit kronis dewasa ini,mungkin indikator status kesehatan bukan titik akhir dari suatuprogram kesehatan, kecuali kalau program memiliki cukup sumberdaya dan berlangsung terus untuk beberapa tahun

f. EfektifitasPengukuran seberapa besar program mencapai tujuan yang sudahditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, apakah programberhasiL?

g. EfisiensiPengukuran cost dari sumber daya yang terpakai untuk mencapaitujuan program. Dengan kata lain, berapa cost untuk mencapaitujuan? Ini bisa dinyatakan dengan banyak cara, misalnya bisadengan perbandingan antara input dan output atau cost per unit.

h. Analisa cost efektifPenentuan hubungan antara hasil yang dilihat dengan costprogram, dinyatakan sebagai cost per unit dari dampak yangdicapai.

i. IntervensiKombinasi elemen-elemen program yang dirancang untukmencapai perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan,perilaku atau status kesehatan pada individu-individu yang

Page 91: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 87

terpapar dengan program tersebut secara terencana dansistematis pada tempat dan kurun waktu tertentu.

j. Validitas intemalSeberapa besar pengaruh yang terlihat disebabkan oleh intervensiyang dilakukan.

k. Validitas externalSeberapa banyak penqaruh yang terlihat, yang disebabkan olehintervensi yang diadakan, dapat digeneralisir terhadap populasidan situasi serta kondisi yang serupa.

TIPE-TIPE EVALUASI

Ada dua pendekatan pokok dalamevaluasi program:a. Formative evaluation

Formative evaluation ini membantu pengembangan programdiwaktu program tersebut masih dalam tahap perencanaan, untukdigunakan sebagai dasar mengembangkan program.Maksud mengadakan evaluasi formatif adalah untukmemaksimalkan kemungkinan intervensi akan berhasil. Evaluasiformatif ini dilaksanakan sebelum memulai kegiatan program danmerupakan dasar untuk menentukan tujuan perilaku, menentukanintervensi, dan juga evaluasi. Ia memberikan informasi yangsangat berharga untuk mengembangkan strategi danmenyempumakan rencana pelaksanaan program. Sesudah pesan,materi dan strateginya direncanakan, maka semua itu harusdiujicoba untuk menjamin efektifitasnya.Evaluasi formatif mencakup :- penjajagan kebutuhan target sasaran- penjajagan mengenai pengetahuan, keterampilan, sikap,

kepercayaan, dan perilaku target sasaran.

Bentuk evaluasi formatif dapat bermacam-macam, misalnya :- analisa data epidemiologis- tinjauan kepustakaan- analisa data demografis dan psikografis- diskusi kelompok terarah, pertemuan, survey untuk

menentukan isi pokok, kesempatan dan hambatan yang ada

Page 92: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 88

- analisa data marketing- uji coba konsep, pesan dan saluran komunikasi dengan

konsumen- mencobakan strategi untuk sekelompok kecil sasaran sebelum

diterapkan kepada sasaran yang lebih luas.

Jadi evaluasi formatif ini penting sekali dan tidak selalu mahal.Banyak informasi yang diperlukan mungkin dapat dari DinasKesehatan, Dinas Pendidikan dan lain-lain instansi pemerintah.Mungkin juga dari perpustakan setempat, provider (sektor) lain,atau dapat juga dari pihak swasta. Sesudah rencana disusunberdasarkan data dari evaluasi formatif, maka diadakan dulu ujicoba sebelum masuk ke tahap pelaksanaan.Uji coba (prestesting) membantu menghaluskan intervensi antaralain dengan cara :- menguji tentang pemahaman target sasaran- menentukan titik-titik kelemahan dan kekuatan intervensi- mengamati kecocokan dengan sasaran- mengamati apakah ada hal-hal yang peka atau bertentangan

dengan target sasaran

b. Summative evaluationSummative evaluation menilai program sesudah program tersebutdijalankan.

Selain pendekatan evaluasi formatif dan evaluasi summative diatas,ada empat tipe pokok evaluasi program, seperti digambarkan dalamtabel berikut :

TIPEEVALUASI

PERTANYAANPOKOK

PHASE/WAKTUNYA

Evaluasi input

Evaluasi proses

Evaluasikomparatif:

Apakah sumber dayasudah dipersiapkan?

Apakah manajemen/system dilaksanakansesuai standar?

Apakah ada perubahanperilaku?

Sebelum programberjalan

Seluruh fase/biladiperlukan

Pada saat-saat transisi(misalnya waktu

Page 93: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 89

Evaluasi hasil(outcomeevaluation)

Evaluasikomparatif:Evaluasidampak

Bila ada, berapabanyak?

Apakah statuskesehatan targetsasaran meningkat?Bagaimana efisiensiprogramkomunikasinya?

mengajukan permintaandana lagi)atau pada akhirprogram; pada saat-saatperubahan program

Page 94: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 90

LATIHAN

Mengapa perlu dilakukan perencanaan program promosi/penyuluhankesehatan masyarakat?Apa manfaat dilakukan perencanaan ?Uraikan secara ringkas langkah-Iangkah dalam melakukan suatuperencanaan penyuluhan yang baikBuatlah perencanaan program promosi/jpenyuluhan kesehatanberdasarkan data-data yang tersedia di Kabupaten/Kota/PropinsiSaudaraBuatlah rencana pemantauan sekaligus evaluasi atas perencanaanyang saudara buat diatas.

DAFTAR RUJUKANMantra, Ida Bagus, Perencanaan PenyuluhanKesehatan Masyarakat,Depkes RI, Jakarta 1989Departemen Kesehatan RI, Monitoring dan Evaluasi, Depkes RI,Jakarta 1977Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Pendidikan danPelatihan Manajemen, Semiloka Manajemen Pusat PKM Depkes,Cisarua 1-4 Oktober 1996.

Page 95: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 91

LEMBARAN KASUS

Menurut data di puskesmas kecamatan A sumur pompa tangan (SPT)yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 7 buah, sedangkan4 buah rusak karena kurang pemeliharaan dan sisanya yakni 3 buahbelum bisa dimanfaatkan karena keadaan tanah yang tidakmemungkinkan. Sedangkan masih sekitar 15% penduduk yang sulitmemperoleh air bersihMasih dalam wilayah kecamatan A, jumlah kesakitan Diare sekitar 200-400 diantara 1000 penduduk tiap tahunnya. Jumlah penderita diaresebagian besar (70-80%) penderita adalah anak-anak balita. Hal inikarena kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan makanandan mereka tidak menyadari bahwa diare dapat dicegah denganmemberikan oralit atau LLG sebagai pengganti cairan yang hiiang.Di kecamatan A juga terdapat wilayah perkebunan karet. Hasil surveidari penyakit cacing perut yag dilaksanakan oleh petugas kesehatantingkat propinsi tahun 1990-1991, bahw prevalensi AscarisLumbriocoides (cacing perut) 48,3%, Trichruis Trichiura (cacingcambuk) 266% dan cacing tambang 29,2%. Hal ini karena masyarakatsuka buang air besar di kebun karet tersebut, dan mereka tidakmenyadari bahwa sebagian besar sumber penyakit cacing berasal daritinja, yang mereka buang di perkebunan karet.Dari data dan masalah-masalah yang ada di kecamatan A, andadiminta untuk menyusun langkah-Iangkah perencanaan penyuluhandiare.

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK ( 2 x 45 menit )1. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok

terdiri 6-8 peserta. Setiap peserta memilih ketua dan sekretaris2. Setiap kelompok menyusun langkah-Iangkah perencanaan

penyuluhan diare yang meliputi :a. analisis situasi dan prioritas masalah kesehatanb. merumuskan tujuan penyuluhanc. menentukan sasaran dan pesan penyuluhand. menentukan metode dan media penyuluhane. menentukan rencana kegiatan dan rencana penilaian

Page 96: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 92

3. Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi pada sidang pleno,sedangkan kelompok lain memberi tanggapan/masukan

4. Fasilitator mengumpulkan hasil sidang pleno5. Setiap kelompok memperbaiki hasil penyajian, setelah mendapat

masukan-masukan dari kelompok lain dan fasilitator.6. Hasil rumusan diserahkan kepada pelatih/panitia untuk

diperbanyak

Page 97: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 93

DASAR-DASAR PERILAKU KESEHATAN

DI MASYARAKAT

Pengertian Perilaku

1. Terbentuknya perilaku individu

Perilaku secara mendasar berorientasi kepada tujuan, dengan katalain bahwa perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatukeinginan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun kitaseringkali heran ”mengapa saya melakukan sesuatu”, alasan bagitindakan kita itu tidak selalu jelas dalam pikiran sadar kita (Hersey& Blanchard, 1982).Dari pandangan antropologis, perilaku individu digambarkansebagai resultan atau totalitas dari kebutuhan individu, usahaindividu untuk memenuhi kebutuhan itu dan pengetahuan budayapengetahuan masa lalu tentang cara memenuhi kebutuhan itu)yang dimilikinya, yang kemudian dijadikan acuan untukmenginterpretasikan sesuatu objek yang dihadapinya sertamenetapkan cara bertindak untuk mencapai tujuannya.Ketiga komponen ini saling mempengaruhi satu sama lain,disamping itu setiap komponen ini, secara keseluruhannya saling

Materi Inti 3DASAR-DASAR PERILAKU

KESEHATAN DI MASYARAKAT

Page 98: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 94

Dipe

ngar

uhi

Mem

pengaruhi

Pengetahuankebudayaan

EKOSISTEM(Lingkungan Fisik dan Sosial, termasuk

individu-2 lain)

dipengaruhi dan mempengaruhi dengan ekosistem dimana individuitu berada dalam kurun waktu yang cukup lama (Suparlan, 1986).

Bagan Terbentuknya Perilaku Nilai, norma,tradisi, sikap,kepercayaan,iptek dan sistemsosial dll.

Perilaku

Kebutuhan yg.ingin dipenuhi

Upaya meme-nuhi kebutuhan

Skema Perilaku Model Baderel Munir,1996

Page 99: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 95

2. Kebutuhan, sebagai sumber perilakuPada dasarnya, kebutuhan hidup manusia bersifat universal,berlaku bagi setiap orang.a. Kebutuhan Primer atau kebutuhan utama, meliputi aspek-

aspek biologis/ organisma tubuh manusia;b. Kebutuhan Sekunder atau kebutuhan sosial; yang terwujud

sebagai akibat dari adanya usaha-usaha untuk dapatmemenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tergolong kebutuhanprimer, yang harus dipenuhinya dengan cara melibatkan oranglain;

c. Kebutuhan Integratif, yang muncul dan terpancar dari hakekatmanusia sebagai makhluk pemikir dan bermoral (perbedaandengan makhluk lainnya) yang fungsinya adalahmengintegrasikan berbagai kebutuhan dan kebudayaanmenjadi satuan sistem yang bulat dan menyeluruh sertamasuk akal bagi para pendukung kebudayaan tersebut, yaknimencakup kebutuhan akan adanya perasaan benar/salah,adil/tak adil, mengungkapkan perasaan dan sentimenkolektif/kebersamaan, keyakinan diri (self confidence) dankeberadaan diri (existence), ungkapan-ungkapan estetika dankeindahan, rekreasi dan hiburan (Peddington).

Beraneka ragamnya kebutuhan manusia yang harus dipenuhinya,baik secara terpisah maupun bersama-sama sebagai satu satuankegiatan, menyebabkan terciptanya beraneka ragam modelpengetahuan yang menjadi pedoman hidupnya, yang bergunaatau relevan untuk memenuhi kebutuhannya.Dengan demikian, pada hakekatnya setiap tindakan atau perilakumanusia adalah perwujudan dari upaya untuk memenuhikebutuhan hidupnya. Untuk melakukan suatu tindadakan apapunmanusia selalu berpedoman kepada model-model pengetahuanyang sesuai, yang diperolehnya dari pengalaman dan darikebudayaannya, antara lain berupa nilai-nilai, norma-norma,tradisi, sikap, etika serta pengetahuan dan teknologi lain yangdimilikinya.

Page 100: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 96

Jenis-jenis Perilaku kesehatan

1. Perilaku kesehatan yang Ideal (ideal berhavior)a. Ialah tindakan terkait dengan kesehatan yang bisa diamati

(observable), yang menurut para ahli perlu dilakukan olehindividu warga masyarakat untuk mengurangi atau membantumemecahkan masalah kesehatan.

b. Contoh, perilaku ideal untuk menghindari penyakit malaria.1) Membuang air limbah di saluran pembuangan agar tidak

menyebabkan genangan air yang menjadi tempatberkembangbiaknya nyamuk.

2) Memasang kawat kasa di rumah guna mencegahmasuknya nyamuk.

3) Memakai/menyemprot obat anti nyamuk ± 15 menitsebelum tidur.

4) Memakai kelambu kalau tidur, terutama di malam hari.5) Menyimpan pakaian di lemari tertutup (tidak bergantung

di dinding).6) Minum obat pencegahan malaria sesuai aturannya.

2. Perilaku kesehatan sekarang (current behaviour)a. lalah perilaku kesehatan yang betul-betul sedang dilakukan

oleh sasaran saat ini.b. Dapat diidentifikasi dengan observasi lapangan untuk

dibandingkan dengan perilaku ideal.3. Perilaku yang diharapkan (expected/ feasible behaviour)

Adalah perilaku kesehatan yang diharapkan bisa dilaksanakan olehsasaran sebagai tujuan dari promosi kesehatan, disebut jugatarget behaviour.

Disamping kriteria diatas, Dunn (1986) dalam Kalangie (1992)mengkategorikan jenis-jenis perilaku kesehatan menjadi empat bagian,yaitu:1. Perilaku yang tak disadari merugikan kesehatan2. Perilaku yang disadari merugikan kesehatan3. Perilaku yang tak disadari menguntungkan kesehatan4. Perilaku yang disadari menguntungkan kesehatan.

Page 101: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 97

sadar1

tak sadarsadar 1. Jenis perilaku yangdisadari,menguntungkankesehatan.

2. Jenis perilaku yangdisadari, merugikankesehatan.

3. Jenis perilaku yang takdisadari,menguntungkankesehatan.

4. Jenis perilaku yang takdisadari, merugikankesehatan.

Penyebab Perubahan PerilakuDalam kehidupan sehari-hari kita melihat, ada orang yang mudah dancepat berubah perilakunya, ada pula yang sulit dan memerlukanwaktu lama untuk berubah, bahkan tak akan pernah berubah. Kitasadari bahwa perilaku individu warga masyarakat merupakan sesuatuyang kompleks, sekompleks tatanan budaya yang melatarbelakangiperilaku itu.Oleh karena itu, sebelum membantu proses perubahan perilakusasaran, provider kesehatan perlu memahami ”apa yang ada dibenak pikiran” sasaran, yang dijadikannya acuan ketika dia akanmelakukan suatu perilaku ter-tentu, meliputi nilai-nilai, norma, sikapdan adat-istiadat serta pengetahuan budaya apa yangmelatarbelakangi perilaku tersebut. Selain itu, seorang providerkesehatan perlu juga memahami dinamika perubahan perilakumanusia secara umum, yaitu faktor-faktor apa yang mendorong ataumenghambat orang merubah cara berpikir dan cara merekaberperilaku.Beberapa kondisi yang dapat mendorong perubahan perilaku, antaralain:1. Adanya pengetahuan baru terkait dengan perilaku sebelumnya,

yang terbukti lebih menguntungkan kesehatan, dan tidakbertentangan dengan nilai-nilai, norma, adat-istiadat yang dianut.

2. Adanya rangsangan emosional (bersumber dari keluarga, teman-teman dan/ atau atasan), berupa rasa takut, rasa malu, perasaantidak enak, rasa cinta, atau harapan tertentu yang mendorong

3

42

Menguntung-kan kesehatan

Merugikankesehatan

Page 102: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 98

individu mengadopsi perilaku baru.3. Adanya pengaruh kuat dari lingkungan (fisik dan sosial), seperti

faktor sosial, ekonomi, hukum dan teknologi terhadap kehidupansehari-hari individu.a. Economic Cost, misalnya: biaya, waktu, dan lain-lain sumber

daya.b. Social Cost, misalnya: rasa malu, bingung, dan sebagainya

4. Adanya Persaingan, yaitu perilaku yang harus dilaksanakan olehindividu pada waktu bersamaan akan dilakukan juga olehlingkungan sosialnya.

Proses perubahan perilakuUntuk perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama. jarang adaorang yang langsung merubah perilakunya setelah satu kalimendengar. Para ahli mengemukakan 5 (lima) tahap dalam prosesperubahan perilaku individu, yaitu:1. Pengetahuan tentang perilaku baru yang diperkenalkan,2. Setuju untuk mengadopsi perilaku baru,3. Niat untuk mencoba perilaku baru,4. Praktek, melaksanakan perilaku baru pada saatnya diperlukan,5. Advocacy, penguatan untuk mengadopsinya secara permanent.Proses perubahan bisa terjadi seperti urutan diatas, melalui prosesinternalisasi dalam pikiran seseorang dalam waktu yang cukup lama,namun bisa juga terjadi dalam hitungan detik saja, seseorang segeramengadopsi perilaku baru, tergantung kepada kecepatan internalisasiyang di dalamnya terjadi proses analisis, apakah perilaku barutersebut:1. membawa manfaat atau keuntungan untuk diaplikasikan,2. tidak bertentangan dengan nilai-nilai, norma serta adat-istiadat

yang dianut.3. mudah untuk diaplikasikan.4. membutuhkan biaya yang lebih besar atau lebih kecil.

Page 103: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 99

Contoh:

Kadang-kadang orang mau mengubah perilakunya karena adanyatekanan dari lingkungan, dan adanya sifat konformitas untukmenyesuaikan diri dengan keinginan lingkungan, takut melanggarnilai-nilai, norma serta adat-istiadat yang dianut lingkungan, jadibukan karena kesadarannya bahwa perilaku tersebut baik baginya.

Setelah mempraktikkan perilaku tersebut selama beberapa waktu,ia menyadari bahwa perilaku tersebut banyak menfaat bagidirinya.

Inilah yang mendorong ia untuk menerima perilaku tersebut danmemutuskan untuk terus mempraktikkannya. Kelima karakteristikperubahan perilaku yang dikemukakan di atas secara terincimencakup hal-hal berikut

Tahap2 PerubahanPerilaku Perilaku Sasaran Perilaku Provider

(komunikator)

1. Pengetahuan(Knowledge)

Apakah sasaranmengetahui,perilakubaru apa yangperlu diikuti?

Apakah komunikatormembuat informasiitu : Terjangkau Jelas Konsisten

2. Persetujuan

Apakah sasaranmenyetujuiperilaku baru tsb?Bila tidak,mengapa?

Apakah orang lainmelaksanakannyajuga?

Apakahlingkunganmendukung ?

Apakah komunkatormenciptakan rasapercaya?

Page 104: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 100

3. Niat (Intention)

Apakah sasaranmelihat bahwaitu bermanfaatbaginya?

Apakah sasaranberniat untukmenerimaperilaku yangdisarankan?

Apakah komunikatormenginformasikankeuntungan-keuntungan dariperilaku baru yangdirasakan

4. Praktik(Practice)

Apakah sasaranmempraktekkanapa yangdisarankan

Apakah komunikatormembantumenciptakan rasapercaya diri, shgsasaran merasabebas untuk bicara ?

5. Advokasi Apakah sasaran

puas dan cukuppercaya diriuntuk bicara?

Page 105: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 101

Bahan diskusi terkait dengan kesehatan di masyarakat:

Perilaku yangmenguntungkankesehatan

Disadari Tidak disadari

1. ...........2. ...........3. ...........4. dst

Perilaku yangmerugikankesehatan

Disadari Tidak disadari

1. ...........2. ...........3. ...........4. dst

Page 106: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 102

KOMUNIKASI EFEKTIF

Pengertian Komunikasi

Beberapa Pengertian KomunikasiSeringkali kita mendengar kata "komunikasi" melalui percakapansehari-hari "komunikasi" sering pula dipakai dalam pengertian yangberbeda. Dokter berbicara mengenai penyakit yang dapatdikomunikasikan (Comunicable disease). Para insinyur berbicaramengenai sistem komunikasi antar daerah, dan para industriawanberbicara mengenai alat komunikasi. Untuk menyimak lebih lanjutmengenai pengertian komunikasi di bawah ini akan dikemukakanbeberapa rumusan mengenai pengertian komunikasi:a. Wilbur Schramm (1954) merumuskan bahwa arti komunikasi

adalah "getting the receiver and the sender "tuned" together forparticular massage (menyebabkan penerima dan pengirimbersesuaian terhadap pesan tertentu.

b. Robins (1982) merumuskan komunikasi sebagai "perbuatanpenyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepadaorang lain.

c. Dr. Phil Astrid Susanto (1977) mengemukakan bahwa komunikasiadalah "proses pengoperan lambang-Iambang yang mengandungarti

d. Hovland (1948) merumuskan komunikasi sebagai "the process bywhich an individual (the communicator) transmits stimuli (usuallyverbal simbols) to modify the behavior of other individuals(communitees). Arti proses dimana seseorang (komunikator)menyampaikan stimuli (biasanya dalam bentuk lambang) untuk

Materi Inti 4KOMUNIKASI EFEKTIF

Page 107: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 103

mengubah tingkah laku orang lain.e. Keith Davis seperti dikemukakan oleh Citroboto (1978)

merumuskan komunikasi itu sebagai "the process of passinginformation and understanding from one person to another(proses penyampaian informasi dan pengertian dari seseorangkepada orang lainnya).

Perumusan-perumusan seperti dikemukakan oleh para ahli di atas,sesungguhnya hanyalah merupakan salah satu pegangan bagi kitadalam memahami pengertian komunikasi. Walaupun rumusan-rumusan diatas hanyalah merupakan pegangan (sementara) dalammemahami pengertian komunikasi, tetapi dari rumusan-rumusandiatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:a. Dalam komunikasi terjadi proses penyampaian pesan, gagasan,

informasi dari seseorang terhadap orang lain.b. Penyampaian pesan, gagasan dan informasi ini menggunakan

lambang-Iambang tertentu.c. Penyampaian pesan gagasan dan informasi dari pengirim kepada

penerima dengan menggunakan lambang, merupakan suatuproses.

d. Pesan, gagasan dan informasi dari yang disampaikan diharapkandapat menimbulkan pengaruh dalam bentuk perubahan tingkahlaku terhadap si penerima.

Maka dengan simpulan-simpulan seperti diuraikan diatas, dapatlahdisusun suatu rumusan mengenai pengertian komunikasi yang lebihlengkap.

Rumusan itu adalah, komunikasi merupakan prosespenyampaian pesan, gagasan, informasi yangmenggunakan lambang-Iambang dari seseorangditujukan kepada orang lain dengan harapan adanyapengaruh terhadap penerima pesan.

Page 108: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 104

4 (empat) Unsur Komunikasi

Didalam studi komunikasi, model komunikasi yang sering dianutadalah yang mempunyai 4 (empat) komponen. Keempat komponen iniadalah :1 Sumber (S)

a. Semua komunikasi berasal dari suatu sumber. Sumber inimungkin dalam bentuk kelompok, bahkan dalam bentukkelembagaan.

b. Dalam proses komunikasi, sumber dituntut untuk mempunyaiketerampilan-keterampilan seperti berbicara, berfikir, menulisdan lain-lain. Sumber juga diharapkan mempunyai sikap yangpositif terhadap penerima pesan. Selain itu sumberseyogyanya mempunyai pengetahuan yang mendalamterhadap pesan yang disampaikan maupun terhadap penerimapesan

2 Pesan (P)a. Pesan-pesan dalam proses komunikasi disampaikan melalui

bahasa tertentu yang sama dengan bahasa penerima pesan.Pesan inipun dapat disampaikan melalui musik, seni maupungerakan-gerakan tubuh atau isyarat-isyarat tertentu.

b. Tingkat kesulitan pesan harus dipertimbangkan sebelum pesandisampaikan kepada si penerima pesan. Artinya tingkatkesulitan pesan disesuaikan dengan tingkatpengetahuan/pendidikan dari si penerima pesan.

c. si pesan perlu disesuaikan dan diorganisasikan dengan tujuanuntuk disesuaikan dengan karakteristik penerima pesan sertauntuk mempermudah penyampaian

3 Saluran/Media (S/M)a. Apabila pesan telah diciptakan oleh sumber, maka sumber

harus menentukan saluran atau media apa yang akandigunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.Saluran/media dalam proses komunikasi dapat berbentuk :1) rapat pertemuan-pertemuan, percakapan2) radio, rekaman3) televisi, film4) demontrasi, latihan5) Surat kabar, majalah dan buku

Page 109: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 105

b. Biasanya komunikasi akan lebih berhasil, apabila semuasaluran/media digunakan. Ini terutama disebabkan, karenadengan banyak media digunakan berarti makin banyak pulapanca indra kita yang diaktifkan untuk menerima pesan. Jadidalam menerima pesan tidak hanya semata-mata melalui indrapendengar, tetapi juga melalui indera-indera lainnya.

c. Penggunaan multi media dengan intensitas yang tinggi dalampenyampaian pesan, akan memberikan pengaruh yangmendalam terhadap penerima pesan. Sebaliknya penggunaansatu media dengan intensitas yang rendah dalammenyampaikan pesan dapat menimbulkan pengaruh yangkurang mendalam terhadap penerima pesan.

4 Penerima (P)a. Komponen terakhir dalam proses komunikasi adalah penerima

pesan. Penerima pesan ini dapat berupa individu ataukelompok bahkan kelembagaan.

b. Lancar tidaknya suatu proses komunikasi banyak tergantungkepada pengetahuan, sikap dan keterampilan penerima pesantersebut.

Untuk lebih memahami komunikasi sebagai suatu sistem, maka baganberikut ini kiranya dapat memberikan gambaran yang lebih jelas.

Page 110: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 106

Bagan IKomunikasi sebagai sistem

Bagan 2Dimensi yang mempengaruhi komponen dalam proses komunikasi

SUMBER PESAN SALURAN/MEDIA PENERIMA

Umpan Balik

Sumber Pesan PenerimaSaluran/media

Pengetahuan

banyaknyaKeterampilan

Sikap

IntensitasTingkatkesulitan

Seleksiorganisasi

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Page 111: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 107

Hambatan-hambatan Dalam Komunikasi

Ketidaklancaran komunikasi disebabkan karena beberapa faktor :a. Kebisinganb. Keadaan psikologis penerima pesanc. Kesalahan penilaiand. Kurang keterampilan berkomunikasie. Kurang pengetahuanf. Kurang pemahaman terhadap sistem sosial g. Penyajian yang

verbalistikg. Bahasah. Jaraki. Satu arahj. Kurang berfungsinya alat inderak. Isi pesan yang berlebihan/terlalu banyak

Beberapa Prinsip Dalam Komunikasi

Prinsip-prinsip KomunikasiAda beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh setiapkomunikator atau pemimpin dalam melakukan komonikasi.penggunaan prinsip-prinsip ini dimaksudkan agar komunikasi yangdilakukan menjadi lebih efektifKomunikasi dikatakan efektif, apabila terdapat perubahan sikappada subjek penerima pesan sesuai dengan kehendakkomunikator.

1. Komunikasi harus dapat membangkitkan minat subjekpenerima pesanDalam komunikasi sesungguhnya komunikator berfungsisebagai penjual. Ini berarti ia harus dapat memasarkan pesanatau gagasan kepada subjek penerima pesan. Apabilapenerima pesan tidak tergugah minatnya untuk menerimapesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator berartikomunikator gagal sebagai penjual. Oleh karenanya penjualharus dapat menguasai taktik penjualan.

Page 112: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 108

Faktor lain yang ikut pula membangkitkan minat subjekpenerima pesan dalam komunikasi adalah pengakuanterhadap harga di subjek tertentu. Pemikiran ini bertitik tolakdari suatu pengakuan bahwa setiap manusia itu mempunyaiharga diri.Orang selalu senang apabila dihargai dan diperhatikan. Dalamkomunikasi pengakuan terhadap harga diri subjek penerimapesan sangat penting. Sebaliknya apabila harga diri penerimapesan tidak diperhatikan oleh komunikator, maka dapatdipastikan komunikasi itu tidak akan berjalan dengan lancar.Selain pengaruh terhadap harga diri subjek penerima pesandalam komunikasi seorang komunikator harus dapatmendorong rasa ingin tahu dari subjek tersebut. Ini bertitiktolak dari pemikiran bahwa setiap orang mempunyai rasa ingintahu baik terhadap dirinya. Apabila komunikator mampumembangkitkan rasa ingin tahu dari subjek penerima pesan,maka minat mereka terhadap pesan-pesan yang disampaikanoleh komunikator akan timbul.

2. Komunikasi harus dapat mengaktifkan alat-alat indera subjekpenerima pesanPrinsip ini bertitik tolak dari suatu anggapan bahwa makinmampu berkomunikator mengaktifkan alat-alat indera subjekpenerima pesan, maka makin mudah pesan-pesan yangdisampaikan diterima dan dipahami oleh subjek penerimapesan. Untuk mengaktifkan alat-alat subjek penerima pesan,maka penyampaian pesan-pesan tersebut perlu dibantudengan alat-alat peraga. Dengan penggunaan alat peragatersebut, subjek penerima pesan tidak hanya mendengar saja,tetapi juga dapat melihat, menghayati dan bahwa mengalamisendiri terhadap isi pesan yang disampaikan oleh komunikatortersebut bahwa pesan-pesan tersehut perlu. Bagaimanakahhasil komunikasi dengan menggunakan alatalat peraga ? .Suatu studi yang dikemukakan oleh Citrobroto (1979)menggunakan kata-kata saja tanpa menggunakan alat peragahasilnya kurang lebih 15%. Dan apabila komunikatormenggunakan alat peraga yang dapat dilihat, maka hasilnyameningkat menjadi kurang lebih 55%. Sedangkan apabilasubjek penerima pesan mengalami sendiri, maka hasilnya

Page 113: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 109

menjadi kurang lebih 90%. Atas dasar prinsip diatas, makakomunikasi seyogyanya dibantu dengan alat-alat peraga. Alatperaga tersebut dapat berupa alat pandang dengan sepertioverhead projector (OHP), film slide projector dan taperecorder.

3. Pesan-pesan komunikasi harus sudah dipahami dan dimengertioleh subjek menerima pesanPrinsip ini bertitik tolak dari suatu pemikiran bahwa pesan-pesan yang mudah dimengerti akan mudah diingat oleh subjekpenerima pesan. Agar pesan pesan itu mudah dimengerti olehsubjek penerima pesan, maka komunikator melakukan hal-halberikut :a. Pesan-pesan disusun secara sistematik. Artinya jelas

urutan-urutannya dari pokok ke bagian-bagian atausebaliknya. Dan dari deduktif ke induklif atau sebaliknya

b. Pesan-pesan diuraikan dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang nyata, misalnya dengan memberikancontoh-contoh ilustrasi, memberi perbandingan ataumenguraikan hal-hal yang berlawanan

4. Pesan-pesan dalam Komunikasi seyogyanya selalu diulang--ulangPrinsip ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa pesan-pesanyang selalu diulang-ulang oleh komunikator akanmemudahkan subjek penerima pesan untuk mengingat pesantersebut. Di dalam komunikasi tidak seluruh pesan yangdiulang, tetapi hanya bagian-bagian yang penting saja yangperlu diulang-ulang.Dengan pengulangan semacam ini, maka isi pesan yangdipandang penting oleh komunikator akan mudah diingat olehsubjek penerima pesan.

5. Pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator seyogyanyamempunyai nilai guna kepada subjek penerima pesanPrinsip ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa pesan-pesanyang dipandang memberikan manfaat kepada diri subjekpenerima pesan akan membangkitkan minat mereka terhadappesan tersebut. Disamping itu pula pesan-pesan yang

Page 114: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 110

dianggap mempunyai manfaat oleh subjek penerima pesan,akan mudah diingat-ingat dan mudah diresapkan.Oleh karena itu bagi komunikator perlu memperhatikansampai berapa jauh kegunaan pesan tersebut terhadap subjekpenerima pesan

Implikasi dan Fungsi Komunikasi

1. Fungsi KomunikasiSejak zaman Yunani Purba komunikasi sudah dipandang sebagaisuatu seni. Sampai dengan abad ke-20 komunikasi tidak hanyadipandang sebagai seni semata, tetapi telah merupakan bidangstudi tersendiri dalam ilmu komunikasi. Komunikasi sesungguhnyamerupakan proses yang rumit. Ini terutama disebabkan karenakita dipaksa untuk menuangkan pesan-pesan, gagasan-gagasankita ke dalam bahasa. Untuk melakukan hal ini dengan efektif, kitaharus merumuskan tujuan apa yang ingin dicapai denganmelakukan komunikasi tersebut. Dilain pihak, dalam komunikasikita harus memperhatikan kebutuhankebutuhan subjek penerimapesan. Apabila komunikasi yang kita lakukan tidak memperhatikankebutuhan subjek penerima pesan, ini berarti kita hanyaberkomunikasi terhadap diri sendiri. Di tinjau dari fungsinya, makakomunikasi mempunyai fungsi seperti yang dikemukakan olehKertapati (1981) sebagai berikut :a. untuk menarik perhatian atau penghiburb. memberi penerangan dan mendidikc. menggairahkan serta mendorongd. meyakinkan

Dengan keempat fungsi diatas, kita dapat menilai betapapentingnya komunikasi itu bagi seorang pemimpin ataukomunikator yang sehari-harinya sering berhubungan denganorang lain.

Page 115: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 111

2. Aspek-aspek penting dalam Komunikasia. Cara Penyajian Pesan

Dalam komunikasi dengan kelompok, komunikator dituntutuntuk menyampaikan pesan-pesannya itu dengan sebaikmungkin. Demikian pula dalam menyajikan pesan tersebutkepala subjek penerima pesan.Suatu pesan akan mudah dipahami oleh subjek penerimapesan apabila penyajian pesan itu menggunakan pola-polatertentu.

Ada beberapa pola penyajian yang kita gunakan dalamkomunikasi diantaranya1) Penyajian yang menitikberatkan pada sebab akibat.

Dalam pola penyajian ini komunikator membahas pesannyadari sudut sebab akibat. Misalnya, pesan yang ingindisampaikan pesan di atas, komunikator akan membahas,mengapa kita perlu meningkatkan produksi pangan.Dan apa akibatnya apabila produksi pangan gagal.

2) Penyajian yang menitik beratkan pada tinjauan bidangtertentuDalam penyajian semacam ini, komunikator membahaspesan-pesannya dari sudut pandang bidang-bidangtertentu, Misalnya masalah peningkatan produksi panganditinjau dari bidang kependudukan, pertahanan, kesehatandan lain sebagainya.

3) Penyajian yang menitik beratkan kepada pemecahanmasalahDalam pola penyajian semacam ini, pertama-tamakomunikasi membahas pesannya dengan menggunakanurutan bahasan sebagai berikut :a) Mengemukakan permasalahan yang sedang dihadapib) Mengajukan beberapa data mengenai permasalahan

tersebutc) Mengajukan beberapa altematif pemecahan

permasalahan dengan memberikan gambaran kekuatandan kelemahan masing-masing altematif tersebut

d) Memilih salah satu alternatif yang terbaik

Page 116: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 112

4) Penyajian yang menitik beratkan pada aspek tempatDalam pola penyajian ini, komunikasi membahas pesan-pesan dengan bertolak pada aspek tempat. Misalnya pesanmengenai "Peningkatan Produksi Pangan". Komunikatordalam menyampaikan pesan itu, memulai denganmembahas bagaimana peningkatan produksi pangandilakukan di Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, JawaTengah dan lain sebagainya

5) Penyajian yang menitik beratkan pola aspek waktuDalam pola penyajian ini, Komunikator membahas pesan-pesan dengan menggunakan urutan waktu. Misalnyamembahas peningkatan produksi pangan pada masaperang kemerdekaan, sebelum Orde Baru pada masa OrdeBaru.

6) Penyajian yang integralDalam pola ini Komunikator membahas pesan-pesandengan menggunakan beberapa pola secara integral.Misalnya penyajian pesan menggunakan pola pemecahanmasalah dikembangkan dengan aspek waktu atau tempat.

b. Sistem Penyajian PesanSistematika penyajian dimaksudkan adalah suatu urutankegiatan yang harus dilakukan oleh komunikator dalammenyajikan pesannya kepada subjek penerima pesan.Dionel Croker mengemukakan ada 5 (lima) urutan kegiatanyang harus dilakukan oleh seorang komunikator sebelum iamenyajikan suatu pesan kepada subjek penerima. Kelimaurutan kegiatan itu ialah :

1) PersiapanDalam tahap ini komunikator menentukan bahan yangakan dijadikan pesan. Untuk itu ia harus mempersiapkanbahan tersebut dengan mencari bahan-bahan tersebut daritulisan-tulisan yang ada di surat kabar, buku-buku, bahkankalau perlu ke perpustakaan. Selanjutnya hasilpengumpulan bahan tersebut kita catat pokok-pokoknya,sehingga fikiran kita mempunyai kerangka yang jelasterhadap isi pesan yang ingin kita sajikan

Page 117: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 113

2) PenyusunanHasil pengumpulan bahan yang telah kita catat pokok-pokoknya selanjutnya kita susun dalam suatu susunanyang logik sesuai dengan tujuan kita. Dalam penyusunanbahan-bahan ini maka perlu diingat mengenai subjekpenerima pesan dan situasi dalam menyusun bahan-bahantersebut, perlu pula diperhatikan gaya penyampaian yangakan kita lakukan. Gaya ini penting karena akan dapatpula merangsang serta membangkitkan perhatian subjekpenerima pesan.

3) Penyimpanan bahan dalam ingatan .Setelah bahan-bahan tersebut telah tersusun, makabahan-bahan itu perlu kita simpan dalam ingatan kita.Penyimpanan bahan tersebut dalam ingatan dimaksuduntuk melancarkan kita dalam menyampaikan pesan.Tetapi walaupun demikian, ingatan kita itu perlu puladibantu dengan catatan bagian-bagian bahan yangpenting. Rasa gemetar dan rasa cemas akan dapatdihilangkan, apabila komunikator, mempunyaikepercayaan terhadap diri sendiri akan muncul, apabilakomunikator menguasai isi pesan yang akan disampaikan.

4) TulisanSeandainya komunikator terpaksa menuliskan pesan itu kepapan tulis, maka tulisan tersebut harus jelas sehinggadapat dibaca semua subjek penerima pesan.

5) SuaraSeperti halnya dengan tulisan, maka suara yang diucapkanharus jelas dapat didengar oleh semua subjek penerimapesan. Demikian pula kata-kata yang diucapkandisampaikan jelas, juga mudah ditangkap maknanya.

Page 118: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 114

METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN

Pengertian Metode dan Teknik Penyuluhan

Metode adalah: suatu alat untuk menghantar materi dan pesankesehatan, yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan,kemampuan dan keterampilan sasaran”.

Teknik adalah cara menggunakan "alat" untuk penghantar materi ataupesan kesehatan. Sangat tergantung kepada kemampuan petugas dankondisi yang ada, misalnya prasarana dan sarana yang tersedia sepertiruangan, media penyuluhan kesehatan yang diperlukan

Metode penyuluhan kesehatan dapat dibagi berdasarkan :1. metode penyuluhan kesehatan berdasarkan jumlah sasaran.

a. Perorangan : kunjungan rumah, konselingb. Kelompok : diskusi kelompok terarahc. Massa : kampanye penyuluhan massa (Elektronik, cetak dan

tradisional) .

2. Metode penyuluhan kesehatan berdasarkan cara penyampaian.a. Langsung : tatap muka, dialogb. Tidak langsung : melalui media (TV, Radio, Surat kabar)

Materi Inti 5METODE DAN TEKNIK

PENYULUHAN/ PROMKES

Page 119: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 115

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi DalamPemilihan Metode Dan Teknik Penyuluhan

Kesehatan

1. Tujuan yang ingin dicapai.a. Meningkatkan pengetahuan sasaran, maka metode yang

digunakan dapat :1) Ceramah :

a) titip pesan melalui khotbah agamab) media tradisional - Diskusi : Diskusi Kelompok, diskusi

pleno2) Tanya jawab

a) Curah pendapatb) Penel diskusi

b. Meningkatkan kesadaran sasaran, metode yang dapatdigunakan adalah bermain peran, simulasi

c. Meningkatkan keterampilan/kemampuan sasaran, metodeyang dapat digunakan adalah1) peragaan / demontrasi2) kerja kerompok3) kerja perorangan4) praktek lapangan

2. sarana dan prasaranaBila akan menggunakan metode peragaan, demonstrasi, cekketersediaan media ada atau tidak, ruangan yang akan digunakanuntuk demonstrasi memenuhi syarat atau tidak lain-lain

3. WaktuWaktu kadang-kadang merupakan kendala utama dalam pelatihan,karena ada beberapa metode persiapannya memerlukan waktuyang lama seperti kampanye perlu perencanaan yang matang agartujuan dapat tercapai

4. Fasilitator/petugasKemampuan fasilitator dalam penggunaan metode memegang

Page 120: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 116

peranan penting, metodenya bagus tetapi fasilitator/petugas tidakmenguasai maka tujuannya tidak tercapai.

5. Jangan lupa untuk mengamati keadaan sasaran/masyarakatseperti tingkat pendidikan, ekonomi, sosial budaya, kebiasaansehari-hari, karena hal ini sangat menentukan keberhasilanpenyuluhan kesehatan Contoh: kebiasaan berkumpul di lapo tuaksebagai ajang komunikasi pada masyarakat Bata Toba.

Jenis-jenis Metode Penyuluhan

1. Penyuluhan peroranganPenyuluhan perorangan adalah penyampaian pesan dari seseorangke satu orang atau lebih. Penyuluhan perorangan dilakukanmelalui kunjungan rumah dan pemantauan kartu rumah. Metodeyang digunakan dalam melakukan penyuluhan" perorangan adalahwawancara/tatap muka dan atau demonstrasi atau peragaan.

2. Kunjungan Rumah :adalah Serangkaian kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi(KIE) perorangan/tatap muka yang saling mendukung denganmengunjungi rumah setiap keluarga yang mempunyai masalahkesehatan dan gizi keluarga untuk membantu memecahkanmasalahnya.a. Pelaksana Kunjungan rumah:

Dilakukan oleh Tim PKMD Desa/TPM Desa pada keluarga-keluarga yang punya masalah serius dan peka yang tidak maudibahas di depan teman-temannya.

b. Tujuan kunjungan rumah :1) Menjalin hubungan baik dengan keluarga2) Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga

tersebut dan membantu memecahkan masalahnya3) Mendorong keluarga untuk melakukan tindakan

pencegahan dan pemecahan masalah yang bisa dilakukansendiri dan yang memerlukan bantuan petugas.

Page 121: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 117

c. Langkah-langkah merancang pelaksanaan kunjungan rumah:1) Persiapan (Pl)

a) Rapat Tim PKMD Desa membahas hasil pelaksanaanDKT.

b) Mempelajari kesimpulan yang dibuat dalam DKT yangperlu ditindak lanjuti.

c) Menetapkan keluarga-keluarga yang akan dikunjungid) Menetapkan topik dan tujuan yang akan dibahas.e) Menyiapkan bahan-bahan dan media yang diperlukanf) Menentukan jadwal kunjungan rumahg) Menentukan petugas kunjungan rumah.h) Memikirkan kemungkinan tindak lanjut.

2) Pelaksanaan Kunjungan Rumah (P2)Melaksanakan Kunjungan rumah sesuai jadwal yang telahdibuat. Langkah-Iangkah kunjungan rumah

S = SalamA = Ajak bicara.J = JelaskanI = Ingatkan

a) Salam- Ucapkan salam kepada yang punya rumah- Bina suasana agar timbul keakraban seperti

tanyakan kesehatannya,- putranya dan lain-lain, pembicaraan yang sifatnya

ringan-ringan dan dimengerti yang punya rumah.- Jelaskan maksud kedatangan Anda, yaitu ingin

mengunjungi ibu/bapak/anak yang ada masalah- Tunjukkan sikap bahwa Anda ingin membantu

meringankan/memecahkan masalah keluarga.- Katakan bahwa masalah keluarga tersebut dapat

diatasi secara bersama.

b) Ajak Bicara- Beri penjelasan hal-hal yang dapat dilakukan

keluarga untuk mengatasi masalahnya- Gunakan alat peraga, agar penjelasan Anda dapat

dimengerti oleh keluarga

Page 122: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 118

- Ajak keluarga tersebut ke tempat pelayanankesehatan terdekat untuk mengatasi masalahnya

c) Jelaskan dan Bantu- Jelaskan kepada keluarga upaya-upaya yang

dapat dilakukan oleh keluarga untuk mengatasimasalahnya, agar dapat melakukanpencegahannya. Apabila masalah tersebut tidakdapat diatasi sendiri oleh keluarga, dapat mintabantuan kepada ibu bidan atau puskesmasdengan menggunakan kartu sehat. Gunakanmedia (alat bantu belajar) sehingga keluargatersebut dapat menerima pesan yang Andasampaikan dengan benar.

d) Ingatkan- Ingatkan kepada keluarga tersebut kesepakatan

yang telah disanggupi seperti datang ke tempatpelayanan kesehatan terdekat

- Penanganan tindak lanjut agar masalahnya tidakterulang kembali

- Buat perjanjian untuk bertemu kembali

e) Evaluasi (P3)Berhasil tidaknya kunjungan rumah dapat dilihat daritindakan keluarga yang dikunjungi mau mengikutianjuran yang telah diberikan

3) Kalau kunjungan anda ditolak ?a) Jangan berkecil hati,b) Jangan memaksakan untuk diterima,c) Tetap bersikap ramahd) Ajak orang yang dipercaya/disegani oleh keluarga

tersebut pada kunjungan berikutnya, misalnyakeluarganya, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat dll.

Page 123: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 119

4) Kalau kunjungan anda diterima ?a) Berkenalan dulu, bina suasana yang akrab,b) Jangan membicarakan tentang maksud kedatangan

Anda terlebih dahuluc) Bina kepercayaan mereka dahulud) Kalau ada masalah keluarga yang akan dibicarakan

dalam Diskusi Kelompok Terarah, bicarakan dulu,apakah mereka setuju atau tidak ? Bila tidak setujucukup dibahas dalam kunjungan rumah.

e) Bila keluarga perlu datang ke Posyandu untukmemperoleh pemberian Makanan Tambahan (PMT),sarankan dengan halus, jangan sampai menyinggungperasaannya.

3 (tiga) HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KUNJUNGANRUMAH

1. Jelaskan maksud kedatangan Anda !2. Sampaikan penjelasan yang sederhana menarik, sesuai kebutuhan

keluarga tersebut.Gunakan media yang tepat

3. Simpulkan, ulangi dan tekankan pesan-pesan yang perlu diingat

Page 124: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 120

3. Penyuluhan kelompokYang dimaksud dengan penyuluhan kelompok adalahpenyampaian pesan melalui pertemuan kelompok, misalnyakelompok tani, kelompok arisan, kelompok agama, kelompok PKKdan sebagainya. Dalam penyuluhan kelompok ada yang secarasengaja mengundang peserta misalnya pada pertemuan di desa,arisan, dan penyuluhan WTS dilokalisasi. Namun ada pula yangdilaksanakan dengan tidak mengundang peserta, misalnya ngobroldi warung kopi, ngobrol di pos kamling, ngobrol sambil berjalanbersama ke pasar, ngobrol sambil mencuci baju di sumur bersama,dan sebagainya. Jumlah peserta 10 sampai 40 orang

4. Pengertian Diskusi Kelompok TerarahDiskusi kelompok terarah adalah suatu proses komunikasi duaarah antara pemandu dengan peserta DKT yang terdiri dari KaderKeluarga (KK) dan antara sesama peserta DKT.a. Tujuan & manfaat diskusi kelompok terarah

1) Meningkatkan pengetahuan, sikap dari keterampilan KaderKeluarga (K2) agar berdaya mengenali dan mengatasimasalah kesehatan di keluarganya

2) Mencari jalan ke luar untuk mengatasi masalah kesehatankeluarga yang ada dalam Kartu Kesehatan Keluarga (K3)baik yang dapat dilakukan oleh keluarga, masyarakatmaupun bantuan petugas.

3) Mendorong keluarga agar berani berbicara4) Wahana untuk mengenali masalah dan pemecahannya5) Upaya untuk pemberdayaan keluarga.

b. Diskusi kelompok terarah dalam pengumpulan data kwalitatifBertujuan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya daripeserta DKT tentang topik yang dibahas informasi yangdiperoleh akan digunakan untuk menyusun suatu kegiatankomunikasi. pesertanya adalah masyarakat yang telahditetapkan.

c. Langkah-langkah merancang pelaksanaan diskusi kelompokterarah1) Persiapan (P1)

a) Rapat Tim (PKMD)

Page 125: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 121

b) Pelajari terlebih dahulu masalah yang ada dalam K3atau sumber data yang lain

c) Tentukan topik yang akan dibahas dalam DKT,masalah prioritas (peringkat I-II) dari SMD tingkatDasa Wisma

d) Tentukan tujuane) entukan pemandu, pencatat dan pengamatf) Buat kesepakatan jadwal pertemuan, tempat dan

waktunyag) Siapkan media yang diperlukan sesuai dengan topik

yang dibahas (lembar balik, poster, gralit, gula,garam, sendok teh, sendok makan, bahan makanandan lain-lain).

h) penguasaan materi yang akan dibahas denganmengembangkan pertanyaaan yang akan diajukan(panduan diskusi)

i) Merancang tata duduk.

2) Pelaksanaan Diskusi Kelompok Terarah (P2)a) Ucapkan salam dan terima kasih atas kehadiran

ibu/bapak dalam DKTb) Lakukan pembicaraan ringan untuk mencairkan

suasanac) Membahas masalah kesehatan yang ada di keluargad) Rumuskan topik yang akan dibahas dan minta

persetujuannyae) Mulailah diskusi, bagi perhatian sama rata kepada

semua peserta untuk membantu pemecahan masalahf) Gunakan media, agar yang disampaikan lebih jelas.g) Rumuskan kesimpulan dan tindak lanjut dari Diskusi

Kelompok Terarahh) Buatlah perjanjian untuk pertemuan yang akan datang

serta topik yang akan dibahasi) Tutuplah pertemuan dengan mengucapkan terima

kasih.

3) Penilaian (P3)a) Langsung pada saat DKT berlangsung dengan melihat

partisipasi peserta, dan kesepakatan-kesepakatan

Page 126: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 122

yang dihasilkanb) Tidak langsung (sesudah DKT) dengan melihat

laporan pengamat dan pencatat

4) Syarat-syarat pemandu DKTa) Mampu berkomunikasi dengan baikb) Punya kemampuan memecahkan masalahc) Mampu menyampaikan masalah kesehatan yang

ditemuid) Mampu menjadi pendengar yang baike) Berwawasan dalam arti luas.f) Sabarg) Bisa baca tulish) Penampilan luwes/menyesuaikan dalam segala kondisii) Mengerti tujuan yang ingin dicapai.

5) Peran pemandu dalam DKTa) Sebagai pengarah agar tidak melenceng dengan

tujuannyab) Harus bisa menggali permasalahan dan menghidupkan

diskusi.c) Seseorang mampu/menguasai materi pokok dan

suasana itu sendiri.d) Memberikan wama pada DKT/ke mana arah DKTe) Orang yang bisa membuat suasana tidak tegang dan

tujuan yang diharapkan tercapai.f) Penampilan yang baik.g) Mampu merangkum kesepakatan kedua belah pihak.h) Perlu kemampuan meyakinkan Keluarga bahwa diskusi

merupakani) kebutuhan untuk memberdayakan keluarganyaj) Mampu memahami karakter peserta DKT.k) Bersikap netrall) Mampu menyusun prioritas masalah.

6) Kemampuan yang harus dimilik pemandua) Dapat mengajukan pertanyaan secara hati-hatib) Dapat mendengar secara efektifc) Dapat mengenal komunikasi non verbal

Page 127: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 123

d) Dapat menggunakan bahasa sederhanae) Dapat bersikap obyektiff) Dapat menggali lebih banyak pendapat, usul, saran

dll.g) Dapat mendorong peserta berinteraksih) Dapat menemukan kesamaan dan perbedaan.

7) Syarat-syarat peserta DKTa) Bisa baca tulisb) Mampu berkomunikasi dengan keluarganya tentang

masalah kesehatan dan gizi

8) Syarat-syarat pencatata) Bisa baca tulisb) Dapat mencatat secara ringkas dan tepatc) Menguasai topik bahasan.

9) Syarat-syarat pengamata) Bisa baca tulisb) Mampu mengamati bahasa verbal & non verbal

(bahasa tubuh) ·c) Mampu membantu peserta DKTd) Mampu membantu pemandue) Menguasai topik bahasan.

10) PencatatMencatat pokok-pokok hasil DKT yang berisi: topik,tujuan, masalah yang ditemui, kesepakatan, dan tindaklanjut.

11) PengamatMengamati suasana DKT yang meliputi :a) Percakapanb) Membantu peserta yang buta hurufc) Peran sertad) Bahasa tubuhe) Membantu pemandu mengatasi peserta yang

dominan.

Page 128: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 124

d. EvaluasiHasil dari pengamatan dimanfaatkan sebagai bahan rapat TimPKMD dalam rangka mengevaluasi atau untuk menindaklanjuti kegiatan DKT sekaligus persiapan DKT yang akandatang.

e. Cara mengatasi peserta dominan1) Tanggapi apa yang dikemukakan, kemudian pandangan

pemandu segera dialihkan ke peserta lain untukmenanggapi pemyataan peserta lain.

2) Minta tolong kepada peserta dominan untukmengambilkan minuman, diskusi terus dilanjutkan.

f. Cara mengatasi peserta yang diam saja selama diskusikelompok1) Memotivasi untuk mengeluarkan pendapatnya, kalau tidak

mau, biarkan saja Diskusinya tetap berlanjut.2) Kemudian lakukan kunjungan rumah untuk mencari tahu

apa penyebabnya

g. Tindak lanjut diskusi kelompok terarahBila dalam DKT ada hal-hal yang perlu ditindaklanjuti sepertipengadaan air bersih, maka pemandu segera menghubungipihak terkait, seperti Puskesmas, Dinas Pekerjaan Umum,Aparat Desa untuk membahas masalah yang dihadapimasyarakat, untuk dicari jalan keluamya, sehingga keluargapeserta DKT merasa ada keuntungan atau manfaat ikut DKT.

h. Daftar pertanyaan untuk diskusi simulasi DKT.1) Apa yang kita lihat tadi ?2) Apa yang dibicarakan ?3) Ada berapa jumlah peserta yang hadir ?4) Apakah semua peserta aktif ?5) Adakah yang ingin menguasai percakapan ?6) Adakah yang cuma diam saja ?7) Bagaimana prosesnya ?8) Bagaimana hasilnya ?9) Apa kelanjutan dari DKT ini ?10) Siapa pemandu tadi ?

Page 129: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 125

11) Kalau anda menjadi pemandu pada DKT ini, apa saran -saran anda ?

12) Adakah media yang digunakan ?13) Kalau ada, apa medianya ?14) Apa alasan memilih media tersebut ?15) Kalau anda yang menjadi pemandu, media apa yang anda

gunakan ?

5. Penyuluhan MassaYang dimaksud dengan penyuluhan massa adalah penyampaianpesan kepada banyak orang, yang jumlahnya tidak terhitung.Batasan banyak dan sedikit amat sulit dltentukan, kapan dikatakanbanyak dan kapan dikatakan sedikit, karena pada zaman modernini jumlah yang banyakpun dapat diukur dengan peralatan yangcanggih. Untuk itu ada beberapa ciri yang dipakai untukmenentukan penyuluhan massa. Pada penyuluhan massa biasanyatidak terjadi tanya jawab (komunikasi satu arah), peserta yangsatu dengan yang lain tidak saling kenaI.

a. Ciri-ciri penyuluhan massa1) Kegiatannya dilakukan secara cepat dan waktu-waktu

tertentu2) Komunikasi dilakukan secara umum3) Pesan disampaikan secara umum . ..4) Media yang digunakan dapat media elektronik (Radio,

televisi, Video dan media cetak (surat kabar, majalah,leaflet, booklet dan lain-lain), media tradisional (ketoprak,ludruk, lenong, wayang dan lain-lain). Media luar ruang(Baliho dan lain-lain)

5) Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat.6) Jumlah sasaran besar dan luas, terdiri dari berbagai

lapisan masyarakat

b. Langkah-Iangkah penyuluhan massa1) Persiapan (Pl)

a) Analisa masalah kesehatan dan gizi keluarga ditingkatdesa.

b) Tentukan masalah yang akan ditanggulangic) Rumuskan tujuan

Page 130: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 126

d) Tentukan sasarane) Menyiapkan materi/isi pesanf) Menentukan metodeg) Menyiapkan mediah) Membuat rencana pelaksanaan (Waktu, tempat dana

pembicara)i) Tokoh Masyarakat/Nara sumber (misalnya yang

berkhotbah di mesjid)j) Menentukan jangka waktu penyuluhan massa

2) Pelaksanaan (P2)a) Peluncuran/peresmian oleh tokoh masyarakat

setempat yang disegani dan dihormatib) Memilih tempat terbuka seperti balai desa, lapangan

bola dan lain-lainc) Dibuat semeriah mungkin misalnya dengan melepas

balon-balon, memasang ambul-ambul, spanduk danlain-lain.

d) Dihadiri oleh seluruh kelompok masyarakat yang adadi desa tersebut seperti kader keluarga, kaderposyandu, kelompok organisasi wanita, pemuda danagama serta Tim PKMD Desa.

3) Penyebarluasan pesan-pesan melalui media massasetempat dapat dilakukan secara simultan, serempak ataupada waktu yang bersamaan(multi media) misalnyaa) Pesan kesehatan dibawa keliling di desa.b) Pesan kesehatan diselipkan pada kesenian tradisional.c) Pesan kesehatan disampaikan melalui pengeras suara

di tempat ibadahd) Pesan kesehatan disampaikan melalui koran dinding.e) Pesan kesehatan ditempelkan di tempat-tempat yang

ramai dilewati orangf) Pemutaran film kesehatan di tempat terbuka.

4) Penilaian (P3)Keberhasilan penyuluhan massa tidak berdiri sendiri,karena ada kaitannya dengan pelaksanaan DiskusiKelompok Terarah (DKT) dan kunjungan rumah,

Page 131: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 127

konseling. Untuk menilai keberhasilan penyuluhan massadapat menggunakan :a) Lembar pertanyaanb) Lembar pengamatanc) Kuis.Unsur-unsur yang dinilai adalah :a) Input/masukanb) Proses.

Page 132: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 128

6. CURAH PENDAPAT

a PenggunaannyaApabila ingin memperoleh sejumlah pandangan/pendapatterhadap suatu permasalahanLangkahnya:1) Rumuskan pertanyaan / permasalahan di lembaran

pertanyaan di papan tulis2) Mengundang peserta untuk menyampaikan pendapatnya3) Menggolong-golongkan pendapat-pendapat peserta

b Kekuatan dan kelemahannya1) Kekuatan

a) Memperoleh sejumlah pemikiran/pendapatb) Pandangan lebih obyektif

2) Kelemahana) Kurang memperoleh pandangan/pemikiran yang bulatb) Sulit menganalisis/menyimpulkan.

Page 133: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 129

7. DISKUSI PLENO DISKUSI KELOMPOK

a. Penggunaannya1) Apabila materi mengandung permasalahan yang

memerlukan beberapa altematif jawaban2) Apabila ingin mengetahui persepsi, pandangan atau

pendapat peserta terhadap suatu permasalahan, teori,kasus atau gejala tertentu.

b. Langkahnya1) Rumuskan masalah, teori, kasus yang akan didiskusikan2) Tentukan ketua, sekertaris, kelompok diskusi3) Siapkan alat-alat yang diperlukan (papan tulis, kertas

dinding dan sejenisnya)4) Melaksanakan diskusi dengan mendorong setiap peserta

untuk menyumbangkan pikirannyac. Kekuatan dan kelemahannya

1) Kekuatana) Lebih luas pemikiran dan altematif pemecahan

masalahb) Keputusan yang dicapai lebih efektifc) Hubungan kerjasama akan lebih terbina

2) Kelemahana) Sering didominasi oleh seseorang dalam kelompokb) pembicaraan sering tidak terarah

Page 134: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 130

8. PERAGAAN I DEMONSTRASI

a. Penggunaannya1) Apabila ingin menunjukkan proses dalam membuat

sesuatu2) Apabila ingin menunjukkan hasil sesuatu pekerjaan

b. Langkahnya1) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam

demonstrasi2) Mempertunjukkan proses pembuatan sesuatu langkah

demi langkah3) Apabila telah selesai, peserta diminta mengulangi proses

pembuatan sesuatu tersebutc. Kekuatan dan kelemahannya

1) Kekuatana) Memungkinkan peserta dapat mempraktekkan apa

yang didemonstrasikan oleh fasilitatorb) Tidak membosankan

2) KelemahanTerlalu mempolakan pikiran atau pandangan pesertanya

Page 135: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 131

9. KERJA PERORANGAN I KELOMPOK ( PENUGASAN )

a. Penggunaannya1) Apabila ingin memberikan sesuatu kemampuan tertentu2) Apabila ingin mengetahui tingkat pengetahuan peserta

terhadap sesuatu pengetahuan dan ketrampilan tertentub. Langkahnya

1) Siapkan diskripsi tugas dan alat (kalau ada)2) Melakukan petunjuk dengan jelas mengenai tugas yang

akan dilakukan oleh kelompok3) Melakukan tugas tersebut baik secara perorangan maupun

peserta4) Hasil pekerjaan/tugas secara perorangan/kelompok dapat

didiskusikan oleh peserta seluruhnyac. Kekuatan dan kelemahannya

1) Kekuatana) Peserta dapat mengekspresikan semua kemampuanb) Adanya persaingan sehat antara peserta, ada

gambaran yang obyektif2) Kelemahan

a) Apabila petunjuk pelaksanaan tugas kurang jelas, hasilkerja peserta akan menyimpang dari tujuaninstruksional yang diharapkan

b) Membutuhkan waktu yang lama

Page 136: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 132

10. TANYA JAWAB

a. PenggunaannyaApabila ingin mengetahui tingkat pemahaman pesertaterhadap suatu pengertian konsep dan sejenisnya

b. Langkahnya1) Mempersiapkan pertanyaan2) Mengajukan pertanyaan kepada peserta untuk

mengetahui tingkat pemahaman mereka3) Mengulas dan memperjelas terhadap jawaban-jawaban

pesertac. Kekuatan dan kelemahannya

1) Kekuatana. Mudah dilaksanakanb. Menghemat waktu

2) KelemahanMemberi rasa khawatir/tidak aman bagi peserta orang

dewasa.

Page 137: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 133

11. BERMAIN PERAN

a. PenggunaannyaApabila ingin mengaktualisasikan peran-peran tertentu dalamkehidupan sehari-hari untuk memecahkan suatu permasalahan

b. Langkahnya1) Merumuskan masalah dan peran-peran tertentu yang akan

dimainkan peran2) Menunjukkan beberapa peserta untuk memainkan peran

tersebut3) Meminta komentar terhadap para pengamat mengenai

pelaksanaan permainan peran4) Merumuskan beberapa kesimpulan dari hasil permainan

peran ituc. Kekuatan dan kelemahannya

2) Kekuatana) pelibatan secara aktif dalam penghayatan terhadap

permasalahanb) Memberi pengalaman baru terhadap peserta dalam

memerankan suatu peran tertentu3) Kelemahan

Peserta yang kurang memahami perannya, akanmengakibatkan permainan peran itu membosankan.

Page 138: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 134

12. DISKUSI PANELI (TERBUKA I TERTUTUP )

a. PenggunaannyaApabila ingin mengetahui pandangan/pendapat terhadap suatupermasalahan beberapa disiplin ilmu atau ahli

b. Langkahnya1) Merumuskan suatu permasalahan atau pokok bahasan2) Mengundang para ahli yang mempunyai disiplin ilmu yang

berbeda untuk memberikan pandangan terhadap masalahatau pokok bahasan tersebut

3) Melaksanakan diskusi panel tersebut4) Menyimpulkan hasil panel diskusi5) Untuk diskusi panel terbuka, peserta ada kesempatan

bertanyac. Kekuatan dan kelemahannya

1) KekuatanMemperoleh pandangan yang lebih kava terhadappermasalahan atau pokok bahasan tertentu

2) Kelemahana) Materi lebih banyak tergantung kepada para panelisb) Peserta kurang aktif

Page 139: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 135

13. CERAMAH

a. penggunaannyaApabila ingin memberikan suatu informasi, misalnya kebijakanpeserta terlalu banyak pandangan

b. Langkahnya1) Mempersiapan alat-alat yang digunakan dalam ceramah

(OHP, transparan, slide, dan sejenisnya)2) Mempersiapkan materi secara sistematis3) Melaksanakan ceramah dengan suara yang jelas, memberi

contoh dan humorc. Kekuatan dan kelemahannya

1) Kekuatana) Mudah mengorganisasinyab) Peserta tidak repotc) Waktu dapat dibatasi

2) Kelemahana) Interaksi tidak adab) Penceramah sering tidak ahlic) Ada kalanya membosankan

Page 140: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 136

MEDIA

SKENARIO KUNJUNGAN RUMAH

Skenario I

Peran BidanAnda sebagai seorang bidan di desa mengunjungi keluarga Pak Arief.Pak Arief menderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu. Anaknya 3orang. Rumah Pak Arief berlantai papan, jendela satu tidak pemahdibuka, memasak memakai kayu bakar. Atap rumah dari daun rumbia

Peran Pak AriefAnda menderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu. Anak Anda 3orang berumur 6 tahun, 4 tahun dan 1 tahun. Anda bekerja sebagaiburuh tani. Rumah berlantai papan, jendela tidak pemah dibuka, takutmasuk angin. Kalau memasak pakai kayu bakar sebab tidak usah beli.Makan sehari 2x, dengan lauk seadanya. Anda orangnya tertutuppendiam.

Skenario II

Peran petugas PKMDAnda sebagai petugas PKMD mengunjungi rumah Pak Nasrul. KeluargaPak Nasrul punya masalah penyakit kulit yang diduga kusta. PakNasrul sangat miskin, tidak mau ikut DKT karena alasannya tidakpunya baju. Anaknya banyak 5 (lima orang)

Peran Pak NasrulAnda sedang sakit kulit yang Saudara anggap sebagai penyakit yangmemalukan. Anda tidak mau bertemu dengan siapapun juga. Andamenyuruh isteri Anda untuk menolak setiap tamu yang datang.

Peran Bu NasrulAnda seorang isteri yang patuh kepada suami. Anda menolakkedatangan petugas yang datang kerumah Anda dengan alasan suamiAnda tidak ada. Anda tetap menolak kedatangan petugas tersebut

Page 141: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 137

Skenario III

Peran TPMAnda sebagai Tenaga penggerak Masyarakat (TPM), mengunjungirumah Pak Somad. Anak Pak Somad menderita diareImencret -mencret dan muntah.

Peran Bu SomadBu Somad orangnya acuh tak acuh, mencret dianggap bukan penyakityang berbahaya. Karena Joni sering mencret. Joni buang air besar disembarang tempat, sehingga lalat banyak, sampah bertebarandimana-mana. Mandi dan minum mengambil air di sungai

Page 142: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 138

Skenario IV

Peran Ibu PKKAnda salah seorang PKMD Tingkat Desa mengunjungi keluarga PakHersan. Bu Hersan sedang hamil 4 bulan, mukanya pucat. Seringpusing, mata berkunang-kunang. Pada waktu DKT bulan lalu buHersan tidak datang.

Peran Bu HersanKeluarga Pak Hersan orangnya ramah, Anda sedang hamil 4 bulan,mukanya pucat. Anda kurang suka makan sayuran hijau daun ,katanya takut anaknya seperti kambing yang suka makan daun. Andasering pusing, mata berkunang-kunang cepat lelah, lesuh. Nafsumakan kurang

Page 143: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 139

MEDIA DISKUSI KELOMPOK TERARAH (DKT)

DISKUSI KELOMPOK TERARAH

Peran DominanAnda adalah peserta DKT. Dalam diskusi harap Anda berperan sebagaiorang yang dominan, yang memegang kendali pembicaraan. Andadapat berbicara kepada pemandu, teman-teman Anda. Masalah yangada di keluarga Anda adalah anak mencret, isteri kurang darah.

Peran Diam (3 orang)Anda selama DKT harap diam saja, kalau ditanya hanya mengangguk,atau menggerakkan tangan. Masalah Anda adalah tidak ikut KB dananak batuk pilek.

Peran cuekAnda selama DKT bersikap acuh tak acuh terhadap pembicaraanteman-teman atau pemandu, sekali-kali ngomong yang tidaknyambung, dan ingin pulang karena ada urusan lain. Masalah dikeluarga Anda adalah anak mencret dan sakit gigi.

PemanduAnda berperan sebagai TPM Desa, yang bertugas 3 bulan. Umur 25tahun. Anda diminta memandu DKT yang terdiri dari 5 orang Bapakdan 5 orang Ibu. Masalah yang ada adalah mencret, batuk pilekkurang darah, dan sakit gigi.

Tempat DKTDKT yang ke-4 diselenggarakan di rumah salah satu kader keluarga.

Page 144: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 140

KASUS II

PEMANDU- Anda adalah PLKB- Penduduk asli- Umur 30 tahun- sudah bertugas sebagai PLKB di desa selama 7 tahun. Ini DKT

yang ke 3 dengan K2 yang sama sejak DKT pertama.- Saat ini memandu DKT ke 3 yang terdiri dari 7 bapak dan 3 ibu

yang masing-masing punya anak antara 4-7.- Dari hasil pemetaan diketahui bahwa masalah di desa itu

umumnya adalah belum ikut KB, balita BGM, ibu kurangdarah/anemia. Pendidikan K 2 antara SD kelas 4 dan Tamat SD

- Pekerjaan petani- Tempat DKT di rumah ketua kelompok dasawisma.

SILAHKAN MELAKUKAN- pengaturan duduk- Pengarahan kepada :

Pendamping Pencatat pengamat

- Penyiapan dukungan alat-alat bantu yang sesuai dengan keadaan.

PESERTA DKT- Terdiri dari 7 bapak dan 3 ibu yang belum ikut KB dengan alasan:

Takut Banyak anak banyak rezeki Tidak punya biaya.

- Bapak 1 anaknya 4 kurus-kurus- Bapak 2 anaknya 5, belum KB, tidak punya biaya, anak kurus-

kurus, pendiam- Bapak 4 anaknya 6, belum KB, isterinya sering pusing-pusing,

takut KB.- Bapak 5 anaknya 7, Beranggapan banyak anak banyak rezeki,

ngotot bersikeras mempertahankan pendapatnya,- Bapak 6 anaknya 7, anak dapat membantu orang tua, wajahnya

suntuk, pendiam

Page 145: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 141

- Bapak 7 anaknya 5, isterinya tidak mau KB, anak cacingan,orangnya ngotot.

- Ibu 1 pendidikan SD kelas 5. Anemia. Anaknya 7 kurus-kurus .- Ibu 2 pendidikan SD kelas 5. Anemia. Anaknya 6, kurus-kurus dan

cacingan mengeluh terus- Ibu 3 pendidikan Tamat SD Anaknya 4, kepingin anak laki-Iaki.

Page 146: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 142

MEDIA PENYULUHAN MASSA

Kasus I :Masyarakat desa Sidodadi sedang panik, karena banyak pendudukyang menderita sakit diare, tua, muda anak-anak. Penyebabnyakarena air sungai, sebagai sumber air bersih bagi penduduk desatersebut tercemar limbah pabrik. Kebiasaan penduduk, mandi cuci,kakus ya disungai itu. Jamban keluarga ada tetapi belumdimanfaatkan. Penyakit kulit dan gigi juga melanda penduduk desa itu.

Kasus IIDesa batealit, jumlah penduduk 212 KK, sebagian besar pasangan usiasubur. Jarak desa ke puskesmas sekitar 10 Km, ditempuh dengankendaraan roda 2 selama 30 menit, karena jalannya berbatu-batu danrusak, ibu-ibu hamil lebih banyak minta pertolongan dukun beranak.Angka kematian ibu dan bayi cukup tinggi, rata-rata karena kurang gizi

Kasus IIIDesa Bankinang sedang ada masalah. Banyak balita yang menderitabatuk pilek dengan nafas cepat. Disamping itu banyak yang sakitmalaria, belum KB.

Kasus IVDesa Batucepar merupakan daerah berawa. Rumah pendudukberlantaj tanah dan beratap rumbia. Banyak penduduk menderita sakitmalaria, diare dan sakit kulitYang termasuk dalam penyuluhan massa antara lain1. Penyuluhan melalui televisi, radio, pemutaran film2. pemasangan spanduk, poster dan billboard3. Penyebaran selebaran4. Menitipkan pesan melalui sandiwara., Wayang, ketoprak , lenong,

dan sebagainya5. Menitipkan pesan melalui lagu-Iagu6. Menulis pesan melalui majalah, koran dan sebagainya7. Pesan tertulis yang dibawa dengan

kendaraan keliling8. Memakai pengeras suara keliling9. Pidato akbar, misalnya kampanye pemilu, kotbah di mesjid,

gereja dan sebagainya.

Page 147: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 143

MEDIA PROMOSI KESEHATAN

Langkah-langkah Pengembangan MediaPenyuluhan Kesehatan Dengan Proses

Pengembangan Media

1. Tahapan Analisis Masalah dan SasaranPada tahap ini kita melakukan penelaahan analisis yang meliputi:a. Masalah kesehatan, termasuk penyebab masalahnya, sifat

masalah, epidemiologi masalah termasuk masalah perilakuyang ada di masyarakat sehubungan dengan masalahkesehatan yang ditimbulkan

b. Kelompok sasaran, dalam hal demografi, sosial ekonomi,faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat sepertiumur, pendidikan/buta aksara, budaya, dan adat istiadat,pendapatan, serta pengembangan sikap dan perilaku yangberhubungan dengan masalah kesehatan.

c. Kebijaksanaan-kebijaksanaan, peraturan, dan programpenanggulangan yang telah ada dan berbagai instansi sektoraluntuk mengetahui pengalaman yang lalu harapan dimasa yangakan datang. Disini dapat dipelajari arahan-arahan dalammembuat suatu program atau kegiatan KIE masing-masing

Materi Inti 6MEDIA PROMOSI KESEHATAN

Page 148: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 144

sektor. Apakah masalah kesehatan yang ada lebih dilihatsebagai masalah sosial, kesehatan, ekonomi, demografi ataubahkan politik. Dan melihat program serta pendukung-pendukung apa saja yang telah tersedia.

d. Memilih institusi, organisasi atau LSM (Lembaga SwadayaMasyarakat) yang mampu mendukung program. Dilihatkemampuan intemal dan ekstemal dari organisasi tersebut.

e. Sasaran komunikasi yang tersedia, untuk menetapkan mediaoan sarana yang telah tersedia dan yang telah dilaksanakan.

2. Tahapan Rancangan Pengembangan MediaPada tahap ini dirancang atau direncanakan berbagai strategi danmodel intervensi yang menjelaskan 8 (delapan) komponen utama,yaitu

a Menentukan tujuanperlu diingat tujuan harus spesifik, realistik, dapat diterapkan,dapat diukur dan dibatasi waktu.

b Identifikasi kelompok sasarandilakukan segmentasi berdasarkan demografi, geografi,budaya, psikologis, atau karakteristik karakteristik lainnya yangspesifik

c Mengembangkan pesan-pesanditujukan sesuai dengan kebutuhan kepedulian, tingkatpengetahuan serta tingkat kewaspadaan dari sasaran yangdituju. Harus mengandung informasi yang akurat dan terfokuspada pesan kunci. Jangan terlalu banyak pesan

d Menetapkan media yang akan digunakanapakah interpersonal atau media massa. Penggunaan mediasebaiknya bermacam-macam namun terkoordinasi denganbaik. Juga harus diperhatikan jangka waktu dan dampak daripenggunaan media tersebut.

e penguatan interpersonalmencari orang-orang atau kelompok yang secara langsungatau tidak langsung dapat mempengaruhi orang tersebut,seperti pemimpin masyarakat, para ahli, tokoh agama danlain-lain dalam mengambil keputusan atau perubahan perilakuyang positif.

Page 149: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 145

f Menulis rencana kegiatanbaik bulanan, tri wulanan atau tahunan. Juga tulis indikator-indikator untuk memonitor keluaran/out put.

g Perencanaan anggaran: termasuk anggarari personalia,pencetakan1) media, pre tes, revisi, pelatihan tugas lapangan, logistik,

biaya2) perjalanan evaluasi dan lain-lain.

h Bagan organisasi atau perencanaan manajemen denganpembagian tugas dan tanggungjawab yang terisi.

3. Tahap Pengembangan pesan, Uji coba dan Produksi MediaDalam tahap 1 dan 2 diatas. Pesan harus sederhana, jelas, spesifik,konsisten, positif, menarik perhatian, berorientasi pada tindakandan cocok dengan budaya dan kebijakan nasional. Peranan pihaklain seperti artis, ahli design diperlukan untuk mendapatkankreatifitas pesan-pesan. Perlu dilakukan pengujian dari setiap pesankepada sasaran sebelum bahan KIE itu produksi. Pandangan dariahli asing, pejabat-pejabat tinggi pemerintah atau teman-temantidaklah cukup sebagai pegangan, lebih penting adalah melakukanpre tes kepada sasaran potensial, dan bila diperlukan melakukanrevisi material.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:a. Membuat konsep pesan-pesan yang berisikan ilustrasi-ilustrasi

pendahuluan, kata-kata ungkapan, tema atau slogan yangmerefleksikan strategi secara keseluruhan.

b. Pretest konsep pesan pada sekelompok sasaran atau wakil-wakil perorangan yang diharapkan akan menghasilkan pesanyang bermutu. Memberikan perhatian khusus untuk gambaratau ilustrasi (bentuk yang tidak tertulis) untuk menghindarisalah paham

c. Ciptakan dan kembangkan pesan-pean yang lengkap besertasarana pendukungnya (contohnya pengumuman melalui radio,booklet, poster) .

d. Pretest pesan yang lengkap dan bahan-bahan untukpemahaman keseluruhan, kemampuan mengingat, titik yangkuat dan yang lemah, relevansi yang pribadi, dan hal-hal pekaatau masih diperdebatkan, sebelum diproduksi.

Page 150: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 146

e. Adanya tes ulang bahan-bahan sebelum di produksi ulanguntuk meyakinkan daya muat apakah masih efisien danefektif. 5emua pelaksana pengembangan media di semuatingkatan harus siap mengikuti keadaan dan memuatperubahan perubahan sebagai hasil dari testing

4. Tahapan pelaksanaan dan pemantauanPelaksanaan adalah tahap dimana perencanaan mulai dilaksanakan.Pelaksanaan biasanya merupakan bagian yang palingmembutuhkan biaya jangan dimuilai sampai tahapan pretes danrevisi selesai dilakukan

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.Menghasilkan pesan dan bahan berdasarkan hasil pretest.Penyebaran pesan-pesan dan bahan-bahan secara terintegrasi dansesuai jadual melalui saluran media yang tepat sehingga mendapatpengaruh yang nyata. Latih mereka yang akan menggunakanbahan-bahan tersebut. Sebarkan secara luas jadual pelaksanaandan laporan sehingga seorangpun “key person" atau kelompokyang tidak mengetahuinya.tidak ada Monitoring atau pemantauanmelihat keluaran dari program dibandingkan dengan rencana kerjadan rencana anggaran. Hal ini membantu manajer mengidentifikasidan memperbaiki masalah-masalah sebelum menjadi hambatan.

Langkah-Iangkah sebagai berikuta Memonitor jumlah / volume bahan j materi yang diproduksib Monitor distribusi media massa atau media interpesonalc Monitor struktur intemald Monitor dan kuatkan hubungan kerja sama dengan organisasi

lain termasuk juga dengan organisasi yang tidak bersahabatdengan kita

e Membuat perubahan dari rancangan proyek bila diperlukan.

Page 151: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 147

5. Tahapan Evaluasi dan rancang ulang

Evaluasi menyediakan informai bagi manajer program terhadaphasiljout put dan dampak dari kegiatan untuk membuat perubahan-perubahan yang diperlukan. Belajar dari pengalaman yang kitaperlukan bukan kritik tapi harus cara/pendekatannya Evalausimengukur dampak kegiatan dari segi sasaran dan tujuan yanghendak dicapai. Dapat dilihat dari perubahan pengetahuan, sikap,dan perilaku yang menetap dari sasaran potensial, provider, stafKIE dan kelompok-kelompok berpengaruh lainnya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :a Ukur dan telusuri kepedulian umum, daya ingat atau praktik

perilaku khalayak sasaran dengan menggunakan teknikpeneiitian yang dapat diterima, untuk menghasilkan umpanbalik yang tepat.

b Analisis hasil sesuai dengan tujuan spesifikc Buat perubahan pada rancangan proyek, bila diperlukan

Evaluasi dapat dilihat sebagai tolok ukur keberhasilan bukanmenguji penampilan pekerja. Organisasi pelaksana harus diberipenghargaan karena telah mengidentifikasi masalah-masalah danmembuat koreksi yang diperlukan. Perhatian seharusnya tertujupada peninakatan hasil yang lebih spesifik misalnya, penempatanposter di berbagai kelompok penting atau menyerahkan sebagiantugas dan tanggung jawab kepada organisasi lain. Pejabatpemerintah yang menaruh minat harus diberi tahu setiapperubahan perbaikan sebagai hasil evaluasi.

Review dan perancangan ulang ditujukan pada kesinambungankebutuhan KIE dan pada kemampuan serta sumber daya yang telahtersedia atau di dapat dari proyek agar menjadi suatu kegiatan KIEyang efektif dan kontinyu

Langkah-langkah review dan perencanaan ulang adalah :a Telaah ulang dan analisis informasi yang di dapat dari setiap

tahap proses pengembangan mediab Analisis dampak dari proyek atas nama sasaran, organiasi

pemberi dana dan lain-Iain yang berkepentingan.

Page 152: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 148

c Identifikasi perubahan yang berarti secara nasional.d Identifikasi kekuatan dan kelemahane Evaluasi keahlian yang dihasilkan oleh orang-orang setempat.f Perkirakan sumber yang dapat mendukung di masa yang akan

datangg Rancangan ulang kegiatan komunikasi secara kontinuh Daur ulang data hasil penilaian kedalam yang baru

Proses KIE haruslah merupakan proses yang kontinu. Perubahan sikapdan perilaku yang bermakna dari seseorang membutuhkan waktu danusaha yang berulang-ulang. Proses ini seperti siklus, menyesuaikandengan perubahan kebutuhan dari masyarakat sasaran potensial danberdasarkan pengalaman yang baru.

Page 153: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 149

Rencana tindak lanjut adalah suatu proses mempersiapkan secarasistematik kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuantertentu, dimana, bilamana oleh siapa dan bagaimana caranya:

Perlunya rencana tindak lanjut :• Terbatasnya sumber daya untuk menentukan langkah-langkah

yang akan dikerjakan• Sebagai pedoman akan kebutuhan yang diperlukan• Membimbing menyelesaikan masalah• Standar untuk pengawasan dan Evaluasi

Ciri-ciri RTL yang baik :• Memudahkan pencapaian tujuan• Rinci dan cermat• Realistis dan logis• Sederhana• Fleksibel• Pertimbangkan risiko• Berorientasi ke depan• Mempunyai jangka waktu

Materi PenunjangRENCANA TINDAK LANJUT

Page 154: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 150

Puskesmas :Nama :

Rencana Tindak Lanjut :Perencanaan Promkes Program Kesehatan….(apa , dimana)prioritas puskesmas ……….kurun waktu……(th)

- Masalah : …

- Tujuan : …

- Sasaran : …

- Media : …

- Metode : …

- RPK : …

No Jenis

kegiatan

Sasaran Tujuan Frekuensi Waktu Pelaksana

1.

2.

3.

4.

5.

Dst

Page 155: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 151

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN/PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

PETUGAS PROMOSI KESEHATAN

I. PENDAHULUAN

Tugas pokok penyuluh kesehatan masyarakat adalah

melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan

pemberdayaan masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi,

membuat rancangan media, melakukan pengkajian/ penelitian

perilkau masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, serta

merencanakan intervensi dalam rangka pengembangan perilaku

masyarakat yang mendukung kesehatan. Pelatihan pengangkatan

pertamakali dalam jabatan fungsional Penyuluh Kesehatan

Masyarakat (PKM) bagi calon pejabat fungsional PKM, merupakan

salah satu syarat untuk pengangkatan dalam jabatan tersebut.

Agar pelatihan lebih berdayaguna dan berhasilguna dalam

pelatihan tersebut perlu adanya praktek kerja lapangan atau

praktek belajar lapangan. Praktek ini perlu disesuaikan dengan

rancangan pembelajaran. Untuk peserta pelatihan calon jabfung

terampil setelah mengikuti pelajaran di kelas, diarahkan praktek

kerja lapangan/praktek belajar lapangan di Puskesmas .

Page 156: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan di Puskesmas 152

II. TUJUAN PKL/PBL

1. Diperoleh hasil pengalaman pelaksanaan kegiatan Promkes di

Puskesmas.

2. Jenis-jenis kegiatan promkes yang dilakukan oleh Puskesmas

3. Cakupan PHBS di Rumah tangga, sekolah, TTU, tempat kerja,

dan sarana kesehatan

4. Menyusun perencanaan Promkes program kesehatan sesuai

prioritas Puskesmas masing-masing

III. WAKTU DAN TEMPAT

PKL/ PBL di selenggarakan di Puskesmas asal peserta pelatihan.

Waktu PBL dilaksanakan selama 3 bulan setelah selesai pelatihan.

IV. PROSES PELAKSANAAN

Melaksanakan RTL yang sudah disusun saat pelatihan dalam

waktu 3 bulan di puskesmas masing-masing.

Page 157: modul pelatihan. bbpkciloto.org.pdf

Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan 153

V. FORMAT :

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Puskesmas : ….

Nama : ….

I. Pendahuluan

II. Tujuan

III. Proses kegiatan

IV. Hasil Kegiatan

Mengetahui,

Kepala Puskesmas

No Jenis kegiatan yang

dilaksanakan

Sasaran Hasil Frekuensi Waktu

1. Advokasi

2. Bina suasana

3. Pemberdayaan

masyarakat

4. Menggalang

kemitraan