modul migrasi tot07[1] - balatbang · pdf file1 migrasi oleh : chotib donovan bustami 1....

12
1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Komponen ini bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah seperti pertumbuhan, jumlah, komposisi dan distribusi keruangan. Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan faktor penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antarwilayah dan pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu. 2. Jenis-jenis Migrasi Ditinjau dari dimensi ruang/daerah, secara garis besar migrasi dibedakan atas perpindahan antarnegara, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut sebagai migrasi internasional; dan perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antarkota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu negara dikenal sebagai migrasi internal. Untuk dimensi waktu, ukuran yang pasti tidak ada karena menentukan berapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dapat dianggap sebagai seorang migran, cukup sulit. Tetapi biasanya digunakan batasan waktu untuk migran adalah 6 bulan. Artinya seseorang

Upload: vukiet

Post on 01-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

1

MIGRASI

Oleh : CHOTIB

Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Komponen ini bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah seperti pertumbuhan, jumlah, komposisi dan distribusi keruangan. Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan faktor penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antarwilayah dan pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu. 2. Jenis-jenis Migrasi Ditinjau dari dimensi ruang/daerah, secara garis besar migrasi dibedakan atas perpindahan antarnegara, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut sebagai migrasi internasional; dan perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antarkota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam satu negara dikenal sebagai migrasi internal. Untuk dimensi waktu, ukuran yang pasti tidak ada karena menentukan berapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dapat dianggap sebagai seorang migran, cukup sulit. Tetapi biasanya digunakan batasan waktu untuk migran adalah 6 bulan. Artinya seseorang

Page 2: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

2

dikatakan migran, jika dia tinggal di tempat yang baru atau berniat tinggal di tempat yang baru itu paling sedikit 6 bulan lamanya. Dalam kenyataan sehari-hari kita mengenal jenis perpindahan atau mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap. Jenis mobilitas tersebut umumnya berkaitan dengan pekerjaan seseorang, yaitu:

a. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan, apalagi biasanya orang tersebut masih mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat asal. Misalnya, tukang becak, kuli bangunan, pengusaha warung tegal dan sebagainya yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan pulang ke kampungnya di kota lain setiap bulan atau beberapa bulan sekali.

b. Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya. Migrasi ulang-alik ini dapat menyebabkan jumlah penduduk di tempat tujuan bekerja bertambah pada siang hari. Pada malam harinya mereka pulang untuk istirahat di tempat asalnya.

Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada tiga kriteria. Pertama, life time

migration (migrasi seumur hidup) yang mentakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempa tinggal waktu lahir. Kedua, recent migration

yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei. Ketiga, total migration (migrasi total), yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal waktu survei.

Kriteria migrasi yang digunakan dalam modul ini adala angka migasi risen (recent

migration), karena lebih mencerminkan dinamika spasial penduduk antaradaerah daripada migrasi seumur hidup (life time migration), yang relatif statis. Sedangkan migrasi total tidak dibahas karena definisinya tidak memasukkan batasan waktu antara tempat tinggal sekarang (waktu pencacahan) dan tempat tinggal terakhir sebelum tempat tinggal sekarang.

Untuk perhitungan angka migrasi, populasi yang dihitung adalah penduduk usia 5 tahun ke atas. Karena itu, dalam perhitungan angka migrasi menurut kelompok umur, penduduk usia 0-4

Page 3: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

3

tahun datanya tidak tersedia. Untuk mengatasi hal ini, khusus kelompok umur 0-4 tahun, digunakan data migrasi seumur hidup untuk penduduk berusia 0-4 tahun. Istilah lain yang berkaitan dengan konsep migrasi adalah: 1. Urbanisasi (Urbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah

perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami, perpindahan penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan.

2. Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu bagian dari migrasi yang direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang berangkat bermigrasi bersama-sama. Istilah ini memiliki arti yang sama dengan pemukiman kembali (resettlement) dalam literatur. Transmigrasi adalah pemindahan dan/kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Transmigrasi di Indonesia diatur dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1972.

3. Sumber Data Sumber data untuk migrasi perdesaan ke perkotaan adalah SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) 1995. Tabel 1. DAFTAR NAMA VARIABEL DARI DATA SP 2000 (Modul Kependudukan) /SUPAS 1995

No Kriteria Migrasi Variabel 1. Life Time Migration

(Migrasi Seumur Hidup)

Jenis Kelamin (03) Berapa Umur sekarang ? (05b) Propinsi/Kabupaten tempat tinggal sekarang (Prop Code & Kab/Kod Code) Propinsi dan Kabupaten tempat lahir (04. Di Kabupaten/Kotamadya dan propinsi mana dilahirkan ?)

Page 4: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

4

Data SUPAS 95

P510

2. Recent Migration (Migrasi Risen) Untuk data SUPAS 95

Jenis Kelamin (03) Bulan dan tahun kelahiran (05) Propinsi/Kabupaten tempat tinggal sekarang (Prop Code & Kab/Kod Code) Prop & Kab/Kod tempat tinggal lima tahun yang lalu (09) P514

3. Total Migration (Migrasi Total) Data SUPAS 95

Modul SP 2000 : Jenis Kelamin (403) Umur (503) Propinsi dan Kabupaten tempat tinggal sekarang (101 & 102) Propinsi dan Kabupaten tempat tinggal terakhir sebelum tinggal di tempat di tempat tinggal sekarang (508prop dan 506kab) P509

Page 5: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

5

4 Migrasi Desa-Kota Karakteristik tempat tinggal pada saat pencacahan: P101 (1=kota; 2=desa) Karakteristik tempat tinggal lima tahun yang lalu: P514desa (1=kota; 2=kota)

4. Ukuran-Ukuran Migrasi Untuk memudahkan studi dan analisis tentang migrasi maka digunakan beberapa pengertian tentang ukuran-ukuran yang digunakan dalam perhitungan migrasi antarkabupaten/kota. Ukuran-ukuran tersebut adalah: a. Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000

penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan dalam satu tahun. b. Angka migrasi keluar (mo), yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar dari suatu

kabupaten/kota per 1000 penduduk di kabupaten/kota asal dalam satu tahun. c. Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya migran masuk dan keluar ke dan dari suatu

kabupaten/kota per 1000 penduduk dalam satu tahun. 5. Kecenderungan dan Pola Pada bagian ini disajikan pembahasan migrasi risen lima tahun antar propinsi berdasrkan SP 1980, 1990, dan 2000 serta SUPAS 1995 (Tabel 2). Gambaran pola mobilitas antarpropinsi memperlihatkan bahwa pangsa terbesar arus migrasi di Indonesia utamanya didominasi oleh propinsi-propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.

Sejak awal Jawa Tengah dan Jawa Timur selalu memperlihatkan pola yang konsisten, yaitu sebagai daerah pengirim migran yang penting di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan persentase migran risen keluar yang paling tinggi untuk Jawa Tengah (25,5%) dan kedua tertinggi untuk Jawa Timur (16%) pada periode 1975-1980. Sementara itu, meskipun pada periode 1975-1980 Jawa Barat merupakan daerah penerima migran tertinggi kedua, namun pada periode 1985-1995 propinsi ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan, dimana lebih dari seperempat migran risen masuk menuju ke propinsi ini. Fenomena ini tidak lepas dari perkembangan daerah

Page 6: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

6

metropolitan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) yang menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang terkena dampak tumpahan (spill-over effect) penduduk dari DKI Jakarta.

Pada awalnya Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan sumber penduduk transmigran ke daerah-daeah lain seperti Sumatera dan Kalimantan. Namun perkembangan dua dasawarsa terakhir menunjukkan bahwa Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan Tabel 2. Distribusi Persentase Migrasi Risen Masuk dan Keluar Antarpropinsi di

Indonesia: SP 1980, SP 1990, SUPAS 1995, dan SP 2000. SP 1980 SP 1990 SUPAS 1995 SP 2000 Propinsi

Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Nanggroe Aceh Darussalam 1,37 0,79 1,07 0,96 0,67 1,16 0,19 1,96 Sumatera Utara 2,57 4,98 2,05 5,38 2,42 4,77 1,69 4,35 Sumatera Barat 2,50 4,30 2,46 3,35 3,25 3,47 1,29 2,84 Riau 2,65 1,51 4,67 1,80 3,46 3,03 6,34 1,11 Jambi 2,88 1,02 2,60 1,24 1,34 1,26 1,32 1,01 Sumatera Selatan 5,94 3,71 4,04 3,85 3,00 4,49 1,98 1,84 Bengkulu 1,80 0,45 1,58 0,55 1,55 0,86 0,83 0,43 Lampung 13,63 1,28 4,04 2,63 2,68 3,98 1,81 35,82 Kepulauan Bangka Belitung -- -- -- -- -- -- 34,46 0,41 DKI Jakarta 20,58 10,73 15,86 19,24 13,95 19,75 8,40 10,31 Jawa Barat 14,82 13,15 25,72 9,60 26,23 10,77 13,28 7,66 Jawa Tengah 4,93 25,50 7,33 22,46 8,26 17,57 4,24 12,34 DI Yogyakarta 2,65 2,05 3,08 2,34 3,88 2,66 2,36 1,57 Jawa Timur 5,46 16,02 6,26 12,54 10,29 9,85 2,16 6,42 Banten -- -- -- -- -- -- 7,52 2,52 Bali 1,00 1,47 1,26 1,09 1,37 1,09 1,03 0,57 Nusa Tenggara Barat 0,70 1,09 0,71 0,71 1,08 0,84 0,68 0,62 Nusa Tenggara Timur 0,70 0,97 0,52 0,88 0,77 1,04 0,33 0,67 Timor Timur 0,00 0,11 0,50 0,26 0,50 0,30 * * Kalimantan Barat 1,06 0,80 0,83 0,87 1,05 0,82 0,59 0,55 Kalimantan Tengah 1,33 0,45 1,50 0,72 0,86 1,03 1,51 0,30 Kalimantan Selatan 1,66 1,29 1,87 1,48 1,62 1,35 1,07 0,76 Kalimantan Timur 3,02 0,57 3,70 1,32 3,25 1,82 1,86 0,52 Sulawesi Utara 1,22 1,07 0,66 0,99 0,51 1,16 0,65 0,47 Sulawesi Tengah 2,24 0,49 1,33 0,54 1,66 0,67 0,91 0,37 Sulawesi Selatan 1,75 4,15 2,27 3,12 3,22 3,58 0,92 2,06 Sulawesi Tenggara 1,37 0,83 1,35 0,71 1,34 0,93 1,30 0,27 Gorontalo -- -- -- -- -- -- 0,11 0,41 Maluku 1,26 0,76 1,31 0,75 0,54 1,10 0,22 1,13 Maluku Utara -- -- -- -- -- -- 0,18 0,35 Papua 0,26 0,45 1,40 0,61 1,25 0,64 0,77 0,37 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Keterangan : -- Propinsi baru dan * sudah bukan merupakan bagian dari Republik Indonesia.

Page 7: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

7

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (full factor).

Faktor pendorong (push factor) antara lain disebabkan oleh: a. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung

lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian.

b. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di perdesaan yang makin menyempit).

c. Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehingga mengganggu hak azasi penduduk di daerah asal.

d. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan. e. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau

panjang atau adanya wabah penyakit. Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain:

a. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup. b. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. c. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,

perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya. d. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan

sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar tersebut.

Sementara itu Lee (1966) mengajukan empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu: a. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal b. Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan c. Rintangan-rintangan yang menghambat d. Faktor-faktor pribadi

Page 8: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

8

GAMBAR 1

FAKTOR TEMPAT ASA L, EMPA T TUJUA N SERTA FAKTOR PENGHA MBA T DA LA M PROSES MIGRA SI

Penghalang antara

Tempat asal Tempat tujuan

+ - 0 +0 + - 0 + 0

+ - 0 + 0 - + 00 + - 0 + 0 - +

-+ 0 - + 0 0 - + -

+ - 0 + 00 + - 0 +- 0

+ - 0 + 0 - + 00 + - 0 + 0 - ++ 0 - + 0 + -

0 - + 0

Keterangan: + : faktor penarik - : faktor pendorong0 : faktor yang netral

Sumber: Lee (1966)

7. Metode Perhitungan a. Migrasi Masuk (Mi):

xkP

InMigM i *5=

Dimana : Mi = Angka migrasi masuk InMig = Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota

selama 5 tahun P = Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu

1995-2000) K = Konstanta biasanya = 1000 b. Migrasi Keluar (Mo):

xkP

OutMigM o *5=

Dimana :

Page 9: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

9

Mo = Angka migrasi keluar OutMig = Jumlah penduduk yang keluar dari suatu kabupaten/kota

selama 5 tahun P = Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu

1995-2000) k = Konstanta biasanya = 1000 c. Migrasi Neto (Mn):

xkPOutMigInMigM n *5

−=

Dimana : Mn = Angka migrasi neto InMig = Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota

selama 5 tahun OutMig = Jumlah penduduk yang kelaur dari suatu kabupaten/kota

selama 5 tahun P = Jumlah penduduk tengah periode (selama kurun waktu

1995-2000) k = Konstanta biasanya = 1000 Catatan : Untuk mencari penduduk tengah periode selama kurun waktu 1995-2000 digunakan perhitungan seperti mencari rata-rata jumlah penduduk selama dua tahun. Rata-rata jumlah penduduk ini dihitung dengan menjumlahkan penduduk tahun 1995 dan penduduk tahun 2000 kemudian dibagi 2. 8. Contoh Perhitungan Tabel 1. Contoh Perhitungan Angka Migrasi menurut Kelompok Umur

Page 10: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

10

Kabupaten Lombok Tengah, 1995-2000

Kel. Umur

Migrasi Masuk

Migrasi Keluar

Migrasi Neto

Jumlah Penduduk 1995

Jumlah Penduduk 2000

Penduduk tengah periode

ASNMR

0-41 1280 2459 -1179 92700 80829 86764.5 -2.7177

5-9 1256 1711 -455 101227 85523 93375 -0.97456 10-14 1481 2142 -661 97680 91879 94779.5 -1.39482

15-19 1720 3646 -1926 69250 77682 73466 -5.24324

20-24 1490 3661 -2171 61748 62999 62373.5 -6.96129

25-29 1466 2532 -1066 55820 64984 60402 -3.52968

30-34 1257 1777 -520 47595 56312 51953.5 -2.00179 35-39 973 1392 -419 45152 52862 49007 -1.70996

40-44 723 928 -205 32447 44421 38434 -1.06676

45-49 552 671 -119 38380 35532 36956 -0.64401

50-54 428 454 -26 23071 29,919 26495 -0.19626

55-59 262 251 11 19539 19909 19724 0.111539 60-64 266 235 31 18143 18737 18440 0.336226

65-69 132 125 7 7475 10788 9131.5 0.153315

70-74 106 100 6 3089 7529 5309 0.226031

75+ 65 94 -29 2193 5673 3933 -1.4747

Total 13457 22178 -8721 715509 745578 730543.5 -2.38754 1 Khusus kelompok umur 0-4 tahun digunakan Migrasi Seumur Hidup 9. Interpretasi Tabel yang diberikan dalam contoh memperlihatkan jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar baik menurut kelompok umur maupun total ke dan dari Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terlihat pada tabel, migrasi neto di kabupaten ini secara total bernilai negatif, yaitu -2,39 yang artinya selisih antara migran masuk dan migran keluar sebesar 2,39 orang di antara 1000 penduduk di Kabupaten Lombok Tengah. Nilai negatif berarti lebih banyak migran yang keluar daripada yang masuk. Nilai yang sama juga terlihat pada hampir semua kelompok umur. Ini artinya lebih banyak penduduk yang keluar dari Lombok Tengah ke daerah-daerah lain di Indonesia (migrasi internal) atau mungkin keluar negeri (migrasi internasional), dibanding penduduk yang masuk ke wilayah kabupaten ini.

Page 11: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

11

Jumlah migrasi keluar yang lebih banyak ini terutama terjadi pada kelompok umur muda (anak-anak dan usia angkatan kerja). Untuk usia angkatan kerja, biasanya mereka pergi ke luar negeri. Untuk kelompok yang lebih tua (usia pensiun), tampaknya lebih banyak yang masuk ke Lombok Tengah dibandingkan mereka yang keluar. Tidak menutup kemungkinan dari penduduk usia tua ini merupakan para migran kembali (return migrants) dari daerah lain. Sehingga dapat dikatakan kalau kabupaten ini tidak terlalu menarik minat bagi para penduduk usia produktif. Mereka lebih banyak yang keluar ke daerah-daerah lain atau luar negeri mencari kehidupan yang lebih baik. Karenanya tidak mengherankan jika kabupaten ini dikenal sebagai salah satu daerah pengirim TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri.

Jumlah migrasi yang disajikan pada tabel di atas merupakan peristiwa migrasi selama kurun waktu tahun 1995 hingga 2000. Karena itu dinamakan migrasi risen 5 tahunan. Untuk menghasilkan angka migrasi (migration rate), maka jumlah migran tersebut dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan periode selama 1995-2000. Penduduk tengah periode diperoleh dengan menjumlah penduduk tahun 1995 dan penduduk tahun 2000, kemudian dibagi 2. Angka migrasi yang diperoleh ini adalah dengan membagi jumlah migran dibagi dengan jumlah penduduk pada kelompok umur yang bersangkutan, kemudian dikalikan 1000. Pada kelompok umur 30-34 misalnya, memiliki angka migrasi -2,00179. Ini artinya, di antara 1000 orang penduduk Lombok Tengah berusia 30-34, terdapat 2 orang berusia 30-34 yang keluar dari kabupaten ini. 10. Latihan Soal Teknik Perhitungan Di bawah ini disajikan tabel jumlah penduduk dan jumlah migran risen untuk periode 1995-2000 menurut provinsi dan kelompok umur dari SP 2000. Soal:

1. Hitunglah angka migrasi masuk, angka migrasi keluar dan angka migrasi neto menurut provinsi.

2. Berikan interpretasi dari hasil perhitungan tersebut.

Tabel : Jumlah Penduduk & Jumlah Migran menurut Provinsi di Indonesia, 2000

Provinsi Migrasi masuk

Migrasi keluar Penduduk 95

Penduduk 2000

11. NAD 15,369 161,581 3,847,583 1,734,722 12. Sumut 139,887 358,521 11,114,667 11,506,808

Page 12: modul migrasi tot07[1] - BALATBANG · PDF file1 MIGRASI Oleh : CHOTIB Donovan Bustami 1. Konsep dan Definisi Migrasi Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi

12

13. Sumbar 109,016 233,945 4,323,170 4,241,605 14. Riau 526,711 91,280 3,900,534 4,755,176 15. Jambi 109,534 83,346 2,369,959 2,407,166 16. Sumsel 163,250 151,956 7,207,545 6,857,376 17. Bengkulu 68,832 35,831 1,409,117 1,562,085 18. Lampung 149,013 149,258 6,657,759 6,649,181 19. Babel 36,536 33,773 -- 899,095 31. DKI 702,202 850,343 9,112,652 8,347,083 32. Jabar 1,097,021 631,753 39,206,787 35,723,473 33. Jateng 354,204 823,062 29,653,266 30,924,164 34. DIY 196,586 129,530 2,916,779 3,120,478 35. Jatim 185,966 529,037 33,844,002 34,765,998 36. Banten 620,299 207,358 -- 8,096,809 51. Bali 87,225 47,353 2,895,649 3,146,999 52. NTB 59,964 50,714 3,645,713 3,830,597 53. NTT 69,910 54,989 3,577,472 3,808,477 61. Kalbar 49,202 45,682 3,635,730 3,732,950 62. Kalteng 124,387 24,903 1,627,453 1,801,006 63. Kalsel 89,320 62,612 2,893,477 2,975,714 64. Kaltim 155,498 42,817 2,314,183 2,443,334 71. Sulut 54,504 38,830 2,649,093 1,973,440 72. Sulteng 75,328 30,555 1,938,071 2,012,393 73. Sulsel 79,757 169,663 7,558,368 7,801,678 74. Sultra 110,289 22,251 1,586,917 1,776,292 75. Gorontalo 9,257 33,448 -- 830,184 81. Maluku 18,657 92,781 2,086,516 1,149,899 82. Malut 14,764 28,480 -- 669,833 94. Papua 63,829 30,155 1,942,627 1,697,984