modul media pembeljaran

73
1. Modul Media Pembelajaran PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI DI SUSUN OLEH: AHMAD PRIYANTO SITI AMINAH AMIN ROHAYU ERTIN FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI Page 1

Upload: sitiaminahamin076

Post on 15-Apr-2017

468 views

Category:

Data & Analytics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul media pembeljaran

1.

Modul Media Pembelajaran

PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI

DI SUSUN OLEH: AHMAD PRIYANTO

SITI AMINAH AMIN

ROHAYU

ERTIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KENDARI

2015/ 2016

Page 1

Page 2: Modul media pembeljaran

1.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan baik berupa nikmat

kesehatan ataupun nikmat kesempatan sehingga penulisan modul ini dapat diselesaikan.

Shalawat bagi Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan peradaban kemanusiaan

yang diridhoi Allah SWT.Penulis tahu, bahwa dalam penulisan modul ini masih banyak

terdapat kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak

dari kesadaran itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sebagai

penambahan pengetahuan bagi penulis dalam menyusun modul di lain waktu.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah

memberikan ilmunya serta bimbingannya kepada kami sehingga makalah ini dapat

diselesaikan dengan baik dan Pada teman-teman yang turut memberikan sumbangsih pikiran

serta tenaga dalam penyusunan modul ini.Penulis juga tak lupa untuk meminta maaf yang

sebesar-besarnya jika dalam pembuatan modul ini ada pihak/badan yang merasa

dirugikan,karena semuanya hanya kebetulan saja.

Page 2

Page 3: Modul media pembeljaran

1.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... I

KATA PENGANTAR........................................................................................................II

DAFTAR ISI...................................................................................................................... III

BAB 1 PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK......................... 1A. Pendahuluan.................................................................................................................... 1B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2C. Tujuan ............................................................................................................................ 2D. Pembahasan..................................................................................................................... 2

1. Peran media pembelajaran......................................................................................... 22. Fungsi Media Pembelajaran....................................................................................... 33. klasifikasi media pembelajaran.................................................................................. 54. karakteristik Media Pembelajaran.............................................................................. 9

BAB II MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI............................................................ 25

A. Pendahuluan.................................................................................................................... 25B. Pembahasan..................................................................................................................... 26

1. Pengertian model sumulas........................................................................................ 262. Prinsip-prinsip simulasi............................................................................................ 273. Tujuan metode simulasi............................................................................................ 284. Kelebihan dan Kekurangan simulasi........................................................................ 295. Beberapa kompetensi dasar PAI yang dapat di jadikan simulasi............................. 326. Peran guru dalam simulasi....................................................................................... 347. Langkah penggunaan metode simulasi..................................................................... 35

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 39

a. Kesimpulan................................................................................................................ 39b. Evaluasi...................................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... VI

Page 3

Page 4: Modul media pembeljaran

1.

BAB I

PERAN,FUNGSI,KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK

MEDIA PEMBELAJARAN

A.  Latar Belakang

alam suatu proses belajar

mengajar, dua unsur yang

sangat penting adalah metode

mengajar dan media pembelajaran. Kedua

aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah

satu metode mengajar tertentu akan

mempengaruhi jenis media pembelajaran

yang sesuai, meskipun masih ada berbagai

aspek lain yang harus diperhatikan dalam

memili media pembelajaran, antara lain

tujuan pembelajaran, jenis tugas dan

respons yang diharapkan siswa jyasau

setekag oenbekaharab berkabgsybgm dab

jibtejs oenbekaharab ternasuk karakteristik

siswa. Meskipun demikian, dapat

dikatakan bahwa salah satu fungsi utama

media .pembelajaran adalah sebagai alat

bantu mengajar yang turut mempengaruhi

iklim, kondisi, dan lingkungan belajar

yang ditata dan diciptakan oleh guru.

D

Pemakaian media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar dapat

membangkitkan minat dan keinginan yang

baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi

pengajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi pelajaran pada

saat itu.

Tak bisa dipungkiri, dewasa ini media

telah menjadi bagian dari kehidupan kita.

Di negara maju, media telah

mempengaruhi hampir sepanjang waktu

hidup seseorang. Bahkan seorang insinyur

ternama Amerika Serikat, B. Fuller

mengatakan bahwa media telah menjadi

"orang tua ketiga" bagi anak (guru adalah

orang tua kedua). Meskipun

perkembangannya di Indonesia belum

mencapai taraf seperti itu, namun

kecenderungan ke arah itu sudah mulai

tampak. Dalam dunia pendidikan dan

pembelajaran, peranan media juga tidak

bisa diabaikan.

Sebagai salah satu komponen

pembelajaran, media tidak bisa luput dari

pembahasan sistem pembelajaran secara

Page 4

Page 5: Modul media pembeljaran

1.

menyeluruh. Pemanfaatan media

seharusnya merupakan bagian yang harus

mendapat perhatian guru dalam setiap

kegiatan pembelajaran. Namun

kenyataanya bagian inilah yang masih

sering terabaikan dengan berbagai alasan.

Alasan yang sering muncul antara lain:

terbatasnya waktu untuk membuat

persiapan mengajar, sulit mencari media

yang tepat, tidak tersedianya biaya, dll.

Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika

setiap guru telah membekali diri dengan

pengetahuan dan keterampilan dalam hal

media pembelajaran. Sesungguhnya betapa

banyak jenis media yang bisa dipilih,

dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai

dengan kondisi waktu, biaya maupun

tujuan pembelajaran yang dikehendaki.

Setiap jenis media memiliki karakteristik

tertentu yang perlu kita pahami, sehingga

kita dapat memilih media yang sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di

lapangan.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan peran dan fungsi media pembelajaran

2. Menjelaskan Klasifikasi dan karakteristik dari media pembelajaran.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran dan fungsi apa saja yang diperlukan dalam media

pembelajaran

2. Untuk mengetahui klasifikasi dan karakteristik dari media pembelajaran.

D.PEMBAHASAN

1. PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN

Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya

adalah:

a. Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.

b. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.

c. Mengamati benda yang terlalu kecil.

d. Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Page 5

Page 6: Modul media pembeljaran

1.

e. Mengamati suara yang halus untuk didengar.

f. Mengamati peristiwa-peristiwa alam.

g. Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.

Dari paparan di atas dapat diketahui

bahwa media pembelajaran berperan untuk

membantu mewujudkan tujuan

pembelajaran. Media pembelajaran dapat

mengatasi permasalahan-permasalahan

yang menyangkut pembelajaran. Hal ini

sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana

(2005) bahwa media pembelajaran

berperan untuk mengatasi kesulitan proses

pembelajaran.

Peranan Media dalam proses belajar mengajar menurut Gerlac dan Ely (1971:285)

ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang dimiliki media pengajaran yaitu :

1. Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali

suatu objek atau kejadian.

2. Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan

berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan, dan

3. Media mempunyai kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang

mengandung makna.

4. Begitu juga, Ibrahim (1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses

belajar mengajar antara lain :

1. Dapat menghindari terjadinya verbalisme,

2. Membangkitkan minat atau motivasi,

3. Menarik perhatian,

4. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,

5. Mengaktifkan siswa dalam belajar dan

6. Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

2. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:

1. Nana Sujana dan Ahmad Rivai (1991)

Page 6

Page 7: Modul media pembeljaran

1.

Beliau menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar

siswa pada pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar

yang dicapai. Ada dua alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.

a. Berkenaan dengan proses belajar pebelajar (siswa).

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi siswa.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa,

dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak

kehabisan tenaga, apa lagi bila guru mengajar setiap jam pelajaran.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan

uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, dan lain-lain.

b. Berkenaan dengan taraf berfikir siswa.

Taraf berfikir siswa mengikuti taraf perkembangan. Dimulai dari berfikir kongkrit

menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahap

berfikir tersebut sebeb melalui media pengajaran hal-hal yang kompleks dapat

disederhanakan.

2. Arief S. Budiman, dkk (1986)

Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa media pengajaran memiliki beberapa

fungsi.

1. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman

tiap siswa berbeda-beda. Jika siswa tidak mungkin dibawa keobyek yang dipelajari, maka

obyeklah yang dibawa kesiswa.

2. Dapat melampaui batas ruang kelas

3. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa denagn lingkungan.

4. Menghasilkan keseragaman pengamatan

5. Dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan realitas.

6. Membangkitkan keinginan dan minat baru.

Page 7

Page 8: Modul media pembeljaran

1.

7. Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar

8. Memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak.

3. Ibrahim msc (1977)

Dikemukakan secara rinci fungsi media dalam proses pembelajaran antara lain:

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi denagn masa lampau dengan

perantaraan gambar, potred, slide, film, video, atau media yang lain.

2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak jauh, berbahaya

atau terlarang, misalnya tentang video harimau dihutan.

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar dihadapi secara

langsung karena keadaan yang tak memungkinkan.

4. Mendengarkan suara yang sukar ditangkap dengan tekingga secara langsung

5. Mengamati denga teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena

sukar ditantkap

Menurut Latuheru (1988), fungsi utama dari media pembelajaran adalah untuk

meningkatkan interaksi antara guru dan murid. Sejalan dengan Latuheru, Brown, Lewis dan

Harcleroad (1983), menyatakan bahwa media pembelajaran berperan semakin penting untuk

memungkinkan siswa mencapai manfaat dari belajar secara individual.

Secara rinci Sadiman (1990) menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah

sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan media pembelajaran pesan yang akan dikomunikasikan

menjadi jelas dan dapat dipahami.

2. Digunakan untuk mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.

3. Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar

4. Memungkinkan interaksi langsung antara murid dengan lingkungan dan realita

belajar.

5. Dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar yang sama dan

membangkitkan persepsi yang sama pula walau ada perbedaan pada setiap individu

siswa.

3. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Page 8

Page 9: Modul media pembeljaran

1.

Media dalam teknologi

pembelajaran adalah sumber belajara yang

sekaligus merupakan komponen dari

sistem instruksional disamping pesan,

orang, teknik, latar (setting) dan peralatan.

Media merupakan perangkat lunak

(softwere) berisi pesan atau informasi

pembelajaran yang biasanya disajikan

dengan mempergunakan peralatan atau

perangkat keras (hardwere). Perangkat

keras atau peralatan hanya merupakan

sarana untuk dapat menampilkan pesan

yang terkandung pada media.

Dengan masuknya berbagai

pengaruh ke dalamkhasanah pembelajaran

seperti ilmu cetak-mencetak, komunikasi,

dan pesatnya laju perkembangan teknologi

elektronik media dalam perkembangannya

tampil denagn berbagi jenis dan format

seperti: modul, cetak, film, televisi, film

bingkai, film rangkai, program radio,

komputer, dan sebagainya, yang masing-

masing memilki ciri-ciri dan

kemampuannya sendiri. Dari kondisi dan

kenyataan seperti inilah maka kemudian

timbul usaha-usaha penataan dan

pengelompokkan atau klasfikasi media

menurut kesamaan ciri atau

karakteristiknya.

Banyak usaha yang telah dilakukan

oleh ilmuwan yang mengklasifikasikan

media yang menjadi perhatiannya,

terutama bila dikaitkan dengan kegiatan

pengembangan pembelajaran. Upaya

mengklasifikasikan media berbeda

menurut tujuan atau maksud

pengelompokkannya, seperti yang

diungkapkan oleh schramm (1977), media

dikelompokkan menurut karakteristik

ekonomis, lingkup sasaran yang dapat

diliputi, dan kemudahan kontrol yang

diliput, dan kemudahan kontrol oleh

pemakai. Selanjutnya dikatan bahwa

klasifikasi media juga dapat dilihat dari

kemampuan membangkitkan rangsanagn

panca indra yaitu: penglihatan,

pendengaran, perabaan dan penciuman.

Sudiman (1990) menjelaskan bahwa

bagaimanapun suatau pengelompokkan

apapuan bentuk dan tujuannya dapat

memperjelas perbedaan dalam fungsi dan

kemampuannya, sehingga dapat

dipergunakan dalam menentukan pilihan

atas media.

Para ahli mengelompokkan klasifikasi media pembelajran berdasarkan taksonomi.

1. Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media menurut kompleksitas dan besarnya

biaya. Beliau membedakan anatar media rumit dan mahal dn media sederhana. Media

dikelompokkan menurut kemampuan daya liputnya, yaitu:

Page 9

Page 10: Modul media pembeljaran

1.

1. Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.

2. Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film, video, slide, poster, audio, tape

3. Media untuk belajar individual atau mandiri seperti, buku, modul, program belajar

dengan komputer, telepon.

2. Bretz (1985), mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suaru,

visual, dan gerak. Menurut bekiau media dapat diklasifikasikan menjadi * yaitu

1. Audi visual gerak

2. Media audio visual diam

3. Media audio semi gerak

4. Media visual gerak

5. Media visual diam

6. Media semi gerak

7. Media audio

8. Media cetak

3. Bringgs (1986) lebih mengarahkan pada karakteristik menurut stimulus yang dapat

ditimbulkan dari pada medianya sendiri, yaitu kesesuaian rangsangannya dengan

karakteristik pebelajar, tugas pembelajaran dan bahan dan transmisinya. Beliau

selanjutnya mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam pembelajaran,

yaitu: obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran

terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film, televisi, dan gambar

4. Duncan (1987) mengklasifikasikan menurut hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan.

Beliau ingin mengsejajarkan biaya investigasi kelangkaan dan keleluasaan lingkup

sasarannya, dan dilain pihak adalah kemudahan pengadaan serta penggunaan keterbatasan

lingkupsasaran dan rendahnya biaya, serta tingkat kerumitan perangkat medianya dalam

satu hirarki. Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin

mahal biaya investasinya dan semakin susah pengadaanya, tetapi semakin umum

penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana

perangkat media yang digunakan semakin rendah/ murah biayanya, dan pengadaannya

makin mudah, sifat penggunaannya makin khusus, seperti lingkup sasarannya lebih

terbatas.

5. Gagne (988) menyebutkan 7 macam kelompok media tanpa menyebut jenis dari masing-

masing mediannya., yaitu:

1. Benda untuk didemonstrasikan

Page 10

Page 11: Modul media pembeljaran

1.

2. Komunikasi lisan

3. Media cetak

4. Gambar diam

5. Gambar gerak

6. Film bersuara

7. Dan mesin belajar.

6. Djahiri(1989),mengklasifikasikan media pembelajaran menurut karakteristiknya, yaitu:

a. Media audio atau verbal mulai dari suara pembelajar samapai alat bantu yang

bersuara lainnya.

b. Media visual, mulai dari sifat prilaku dan penampilan pembelajar sampai pada alat

bantu yang dapat dilihat

c. Media gestural (gerak), mulai dari mimik wajah guru atau pembelajar sampai pada

semua gerak pembelajar atau pihak lain

7. Sadiman (19900, mengklasifikasikan media yang telah dikemukakan beberapa ahli

sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai saat ini belum terdapat tentang suatu kesepakatan

tentang taksonomi media yang berlaku umum dan mencangkup segala aspeknya,

khususnya untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran).

8. Allen, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media menjadi 10 yaitu:

1. Visual diam

2. Film

3. Televisi

4. Obyek

5. Dimensi

6. Rekaman audio

7. Pelajaran terprogram

8. Demonstrasi

9. Buku teks cetak

10. Dan sajian lisan

9. Gerlach dan ely, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media menjadi 8 kelompok

berdasarkan ciri-ciri fisiknya, yaitu:

1. Benda sebenarnya

2. Presentase verbal

3. Presentase grafik

Page 11

Page 12: Modul media pembeljaran

1.

4. Gambar diam

5. Gambar gerak

6. Rekaman suara

7. Pengajaran

8. Simulasi

10. Ibrahim (1997), mengklasifikasikan dan mengelompokkan media berdasarkan ukuran

serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya menjadi 5, yaitu:

1. Media tanpa proyeksi dua dimensi (gambar, bagan, poster,grafik, peta dasar)

2. Media tanpa proyeksi tiga dimensi (benda sebenarnya, model boneka.

3. Media audio (radio dan audio tape recorder)

4. Media dengan proyeksi (film stip, slide)

5. televisi dan video.

4. KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

Setiap media pembelajaran

memiliki karakteristik tertentu, yang

dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi.

Misalnya, Schramm melihat karakteristik

media dari segi ekonomisnya, lingkup

sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan

kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk.,

1990). Karakteristik media juga dapat

dilihat menurut kemampuannya

membangkitkan rangsangan seluruh alat

indera. Dalam hal ini, pengetahuan

mengenai karakteristik media

pembelajaran sangat penting artinya untuk

pengelompokan dan pemilihan media.

Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990)

juga mengemukakan bahwa karakteristik

media merupakan dasar pemilihan media

yang disesuaikan dengan situasi belajar

tertentu.

Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk

penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru

tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media

pembelajaran tersebut (Arsyad, 2002) adalah:

Page 12

Page 13: Modul media pembeljaran

1.

a. ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek;

b. ciri manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian

atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses

larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan

waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau

sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh

urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut;

c. ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau

kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah

besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai

kejadian tersebut.

A. Media visual atau grafis

Media pembelajaran sebagai

bagian dari tehnologi pembelajaran

memiliki karakteristik sendiri-sendiri

berdasarkan jenis, sifat dan bentuknya.

Masing-masing media juga memiliki

kekurangan dan kelebihan sendiri. Dengan

kata lain tidak ada satupun yang mengatasi

dan mengungguli media lainnya dalam

segala aspek, sehingga dapat

menggantikan segala bentuk media yang

lain. Karena itu perlu dipahami ciri

karakteristik media. Ini akan menjadi salah

satu faktor dalam penentuan atau

pemilihan media berikutnya.

Karakteristik atau ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud

mengelumpokkannya antara lain:

1. Schramm mengelompokkan media menurut karakteristik pemakai ekonomis, lingkup

sasarannya yang dapat dilihat, dan kemudahan kontrolnya yang mudah pemakai.

2. Gagne mengelompokkannya denagn melihat kemampuan media membangkitkan

rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan dan penciuman. Juga dilihat dari

kesesuaiannya dengan tingkatan harir belajar.

Page 13

Page 14: Modul media pembeljaran

1.

3. Kemp megemukakan karakteristik media adalah berdasarkan karakteristik dasar

pemilihan sesuai dengan situasi pebelajar tertentu.

Beberapa jenis media yang sering digunakan dalam kegiayan pembelajaran:

1. Media visual atau grafis

Media visual biasa juga disebut

dengan istilah media grafis. Media visual

atau grafis berkaitan dengan indra

penglihatan. Media apabila ini

dipergunakan pada kegiatan pembelajaran,

maka ia berfungsi untuk menyalurkan

media pesan pembelajaran kepada

penerima pesan dalam hal ini ialah

pebelajar atau siswa. Saluran yang

dipergunakan menyangkut indra

penglihatan. Pesan yang akan disampaikan

dituangkan ke dalam simbol-simbol

komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut

perlu dipahami benar artinya agar proses

penyampaian pesan dapat berhasil dan

efisien. Selain fungsi umum tersebut,

secara khusus grafis berfungsi pula untuk

menarik perhatian, memperjelas sajian ide,

mengilustrasikan atau menghiasi fakta

yang mungkin akan cepat dilupakan.

Media visual dapat digolongkan

dalam beberapa bagian, yaitu: media

visual gerak dan media visual diam. Media

visual diam seperti: ilustrasi, foto, flash

card, potongan gambar, film bingkai,

proyektor tak tembus pandang, microfis,

overhead proyektor, stereo, proyektor,

micro proyektor, grafik, bagan, diagram,

poster, gambar kartun. Sedangkan yang

termaksud media visual gerak, seperti:

gambar-gambar proyektor gerak seperti:

film bisu, simulasi dan sebagainya.

Media visual berfungsi dalam media pembelajaran adalah untuk:

a. Mengembangkan kemampuan visual belajar (siswa)

b. Mengembangkan daya imajinasi anak

c. Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang

abstrak.

d. Mengembangkan daya kreatifitas siswa.

e. Harganya relatif murah

f. Mudah didapat dan mudah digunakan

g. Dapat memperjelas suatu masalah

h. Lebih realistik

Page 14

Page 15: Modul media pembeljaran

1.

i. Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan

j. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

Media visual atau grafik dapat dibagi dua yaitu media visual gambar dan media visual

grafik.

1. Media gambar

Media gambar cukup banyak jenisnya yang dapat dipergunakan sebagi media

pembelajaran. Tiap-tiap gambar akan memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu yang

berbeda antara jenis gambar yang satu dengan jenis gambar yang lainnya.

Ada beberapa jenis media gambar yang dapat dijadikan media pembelajaran seperti:

a. Stick figura

Stick figura adalah jenis gambar

yang paling sedergana dan hampir setiap

guru dengan mudah dapat memperolehnya.

Gambar stick figura sepintas seperti

gambar anak-anak, karena hanya terdiri

dari garis dan lingkaran, sehingga denagn

mudah dengan pembelajar (guru) dapat

mengambarkan langsung dipapan tulis.

Untuk membuat stick figura perlu

untuk mempertimbangkan beberapa hal:

kejelasan bantuk, proporsi atau ukuran

gambar, komposisi atau keindahan

gambar. Gambar stick firuga mempunyai

kelebihan, mudah dibuat oleh pebelajar

atau guru, tidak memerlukan bahan

pendukung, bisa digunakan untuk hampir

semua materi pelajaran. Membantu guru

dalam memperjelas materi pelajaran,

biayanya murah, mudah didapat dan

dilakukan. Kelemahannya, membutuhkan

keterampilan tersendiri terutama dalam

menempatkan gambar-gambar, tidak

semua guru memiliki keterampilan

membuat gambar stick figur.

b. Sketsa

Sketsa adalah pengambaran pokok-

pokok obyek dengan goresan atau polesan

tinta yang esensial secara spontanitas,

untuk memberi kesan-kesan atau

penekanan tertentu. Sketsa dapat

diberisedikir arsiran denagn mengunakan

garis atau balok hitam sesuai keinginan si

pembuat. Sketsa merupakan gambar

sederhana atau draft kasar yang

melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa

detail.

Page 15

Page 16: Modul media pembeljaran

1.

Sketsa memiliki kelebihan, dapat

menarik perhatian siswa , menghindarkan

verbalisme, memperjelas penyampaian

pesan, biayanya relatif murah dan mudah

karena dapat dibuat langsung oleh

pebelajar saat menerangkan materi

pelajaran, tingkat pemahaman terhadap

tidak terlalu tinggi dn sulit serta lebih

mudah karena obyeknya sangat realistik.

Sedangkan kekurangannya, memerlukan

keterampilan khusus oleh guru, dan hanya

bisa dipergunakan pada saat sedang

berlangsungnya pembelajaran, guru

dituntut kemampuannya membuat atau

untuk mencari sketsa yang sudah ada dan

cocok denagn kebutuhan.

c. Gambar bentuk

Gambar bentuk adalah gambar

yang mengambil obyeknya dari bentuk-

bentuk alam, oleh karena itu hasil gambar

bentuk ini hampir menyamai modelnya,

maka ketepatan dan kemiripan dengan

benda aslinya. Untuk itu diperlukan

pengetahuan teknis yang matang.

Gambar bentuk sangat baik dijadikan

sebagai media pembelajaran, karena

disamping realistik juga memiliki nilai-

nilai keindahan, sehingga menarik untuk

diamati. Dalam proses pembuatannya

relatif sulit bila dibandingkan denagn

sketsa.

Agar supaya gambar bentuk

menarik sebagi media pembelajaran, perlu

dipertimbangkan beberapa hal: ketepatan

bentu, presfetik gambar sehingga

menimbulkan kesan ruang dan jarak,

proporsi sesuai dengan obyek, komposisi

menari, memilki kesan gelap, terang obyek

yang digambarkan, dan memilki nilai-nilai

keindahan.

Gambar bentuk memilki

keindahan, lebih realistik karena gambar

yang ditampakkan mendekati aslinay,

mamilki nilai-nilai keindahan, lebih

menarik dan lebih merangsang pembelajar

(siswa). Sedangkan kelemahannya,

ketepatan bentuk, harus mampu

mempreskripsi gambar sehingga

menimbulkan kesan, posisi dan komposisi

harus jelas dan sesuai dengan obyek

sesungguhnya.

d. Ilustrasi

Ilustrasi adalah gambar yang dapat

menceritakan suatu peristiwa atau

kejadian. Goresannya sederhana, namun

memilki peran yang kuat untuk

memperjelaskan maksud cerita. Garis-

garisnya ekspresif, memberi kesan hidup

dan bergerak. Gambar ilustrasi biasanya

mudah untuk diterjemahkan kedalam kata-

Page 16

Page 17: Modul media pembeljaran

1.

kata atau kalimat. Gambar ilustrasi

biasanya disuakai anak-anak yang banyak

mengisi buku-buku cerita kesukaan

mereka.

Ilustrasi sangat baik untuk

dimanfaatkan sebagi media pembelajaran,

disamping mudah memperolehnay juga

efektif dalam pengunaanya. Ilustrasi juga

mempunyai kelebihan, mudah dikerjakan

dan diperoleh, lebih disukai anak-anak,

terutama anak yang karakter belajarnya

visual. Sedangkan kelamahanya,

membutuhkan keterampilan tersendiri

dalam membuat dan menyusun gambar,

membutuhkan imajinasi dan ketelitian

yang tinggi, dan tidak menarik kepada

anak yang auditif.

e. Foto

Penggunaan foto sebagai media

pembelajaranbersifat realistik dan akurat.

Gambar yang tertera dalam sebuah foto

merupakan rekaman dari obyek yang

sebenarnya. Oleh kare itu foto dapat

memberikan informasi secara akurat dan

meyakinkan.

Sebagai media pembelajaran, foto

merupakan jenis gambaran yang paling

umum digunakan dan juga bersifat

universal. Informasi yang disampaikan

lewat foto dapat dipahami dimana saja,

karena sifatnya yang realistik dan akurat.

Sebuah gambar yang mampu

membicarakan lebih banyak dari seribu

kata. Media foto bila digunakan dalam

pembelajaran akan dapat mengungkapkan

banyak sebatas kemampuan manusia

menterjemahkannya. Foto mempunyai

kelebihan, bersifat kongkrit, mengatasi

ruang dan waktu, mengatasi keterbatasan

pengamatan kita, dapat memperjelas suatu

masalah dalm bidang apapun dan tingkat

usia, murah harganya, dapat didapatkan

serta mudah dipergunakan tanpa

mempergunakan alat khusus. Sedangkan

kelemahannya, hanya menekankan

persepsi indra mata, benda yang terlalu

kompleks kurang efektif untuk kegiatan

pembelajaran, dan ukurannya sangat

terbatas, membutuhkan komposisi yang

baik, jelas dan tajam.

f. Foster

Poster merupakan gabungan dari

gambar dan tulisan ringkas dalam satu

bidang gambar. Gambar yang memiliki

nilai-nilai estetis agar dapat menarik

perhatian orang yang melihat. Poster

berfungsi sebagai sarana penyalur

informasi yang bersifat mengajak,

memberi saran atau memperkenalkan

Page 17

Page 18: Modul media pembeljaran

1.

sesuatu pada orang lain. Poster mampu

mempengaruhi dan memberi motivasi

tingkah laku orang yang melihatnya.

Poster dapat dilihat diatas kertas, kain,

batang kayu. Pemasangannya biasa

dikelas, diluar, dimajalah, dipohon, dan

bahkan bisa ditepi jalan, ukurannya bisa

bermacam-macam tergantung kebutuhan.

Kelebihan poster, sederhana

menyajikan satu ide dan untuk mencapai

satu tujuan pokok, berwarna, slogannya

ringkas, tulisannya jelas, dan motifnya

bervariasi.

g. Flash card

Media pembelajaran ini berisi kata-

kata, gambar, atau kombinasinya yang

dapat digunakan untuk mengembangkan

perbendaharaan kata-kata dalam

pembelajaran terutama pembelajaran

bahasa khususnya bahasa asing. Flash card

ini sidah ada dijual di toko-toko buku,

namun demikian pembelajaran atau guru

dituntut untuk dapatmembuat sendiri

media ini. Media ini mempunyai

kelebihan, memudahkan pembelajar

menghafalkan kosa kata terutama bahasa

asing, gambar yang dikombinasi dengan

benda dan namanya lebih mempermudah

memahaminya.

h. Folder

Folder biasa juga disebut dengan

brosur, adalah gambar-gambar yang

menyajikan informasi melalui selembar

kertas yang dilipat-lipat. Pada lipatan

paling depan diberi gambar yang menarik

dan halaman yang berikutnya adalah

penyajian informasi melalui tulisan atau

gambar. Folder atau brosur apabila dilipat

dapat menyerupai buku.

Penggunaan folder sebagi media

pembelajaran dapat membantu proses

belajar mengajar, karena dapat melengkapi

penjelasan pembelajar atau guru dengan

melihat dan membaca informasi yang

lengkap. Kelebihan folder atau brosur

adalah pada halaman yang luar yang

sekaligus menjadi sampul dapat menarik

perhatian, judulnya selalu sesuai dengan

isi, lipatan folder tersusun dan sama besar,

gambar dan tulisannya lebuh jelas dan

menarik, dalam penyajian infosmasi selalu

tuntas. Sedangkan kekurangannya,

informasi yang disampaikan sanagt

terbatas atau pendek, terbatas pada materi

Page 18

Page 19: Modul media pembeljaran

1.

atau informasi tertentu, dan biayanya agak mahal.

i. Kartun dan karikatur

Kartun dan karikatur adalah jenis

media gambar yang lucu, sehingga banyak

disukai orang. Dalam penampilannya

gambar selalu menggunakan simbol-

simbol dan interpretative yang kadang-

kadang agak berlebihan untuk

menyampaikan pesan atau sikap terhadap

sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian

tertentu. Nilai pendidikannya cukup besar

terutama untuk menarik perhatian dan

dapat mempengaruhi sikap dan prilaku.

Karikatur selalu lucu dan bersifat

sindirian, maka obyak yang dikira-kira

umumnya adalah hal-hal yang faktual dan

aktual. Sebagai media pembelajaran,

gambar kartun dan karikatur memilki

beberapa kelebihan, menarik bagi siswa,

lucu dan menyenangkan, karena perasaan

senag dapat membangkitkan motivasi

belajar, komunikatif meskipun tanpa teks,

dan pesan yang disampaikan lama

berkesan. Sedangkan kelemahannya,

karikatur yang diperankan kartun

cenderung ditiru oleh anak, gambarnya

agak berlebihan(melebihi aslinya), terlalau

banyak rekayasa imajinasi.

2. Media grafik

Grafik adalah media pembelajaran

yang banyak digunakan dan mudah

mendapatkannya. Grafik sangat efektif

dalam menyalurkan informasi melalui

simbol kata-kata, gambar, garis, serta

mengandung unsur angka-angka dan

keterangan singkat. Gambar ini sangat

sedikit sekali mengandung unsur bentuk

dan lebih mengandung unsur geometris,

oleh karena grafis bersifat abstrak

Sebagai media pembelajaran, grafik mempunyai beberapa kelebihan

1. Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data kuantitatif dan hubungan-

hubungannya.

2. Cepat mengadakan analisa, interpretasi, dan perbandingan.

3. Penyajiannya jelas, menarik, cepat, logis dan ringkas. Penyajian grafik yang baik adalah

harus rapi dan jelas untuk dilihat, mempunyai bidang dan jalur-jalur yang jelas dan tegas.

Macam-macam media grafis:

Page 19

Page 20: Modul media pembeljaran

1.

a. Grafik garis

Yaitu grafik yang menggunakan garis-garis yang terdiri dari garis-garis absis dan

ordinat, atau garis horizontal dan vertikal. Garis-garis itu dapat menunjukkan suatu keadaan

atau perkembangan dalam jangka waktu tertentu dengan jelas.

b. Grafik batang

Grafik batang juga menggunakan garis-garis yang mengkomunikasikan garis

horozontal dan garis vertikal yang dibuat garis bantu berbentuk petak-petak. Pada garis ini

dapat dilihat dengan jelas perbandingan keadaan dari waktu ke waktu. Untuk mengambarkan

grafik batang ini diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus. Sumbu datar ini di bagi

menjadi beberapa skala bagian yang sama, begitu juga sumbu tegaknya. Skala pada sumbu

datar dan sumbu tegak tidak perlu sama.

c. Grafik lingkaran

Grafik lingkaran juga disebut denagn circle graph menunjukkan hubungan yang

bersifat presentase atau hubungan frekuensi. Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang

dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor menggunakan kategori data yang telah

diubah menjadi bentuk grafik lingkaran.

d. Grafik simbol

Grafik simbol ialah grafik yang menggunakan gambar sebagi simbol untuk

menghitung jumlah yang digariskan. Grafik ini sanagt menarik untuk di lihat, lebih menarik

lagi jika simbol yang digunakan cukup bagus dan memiliki karakteristik tertentu. Tiap satuan

jumlah tertentu dibuat sesuai denagn dayanya.

Grafik juga disebut kartogram, yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat

kejadiannya. Namun secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:

a. 9Keadaan permukaan bumi, daratan rendah, sungai-sungai, gunung-gunung dan

serta perairan.

b. Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain:data budaya dan

kemasyarakatan.

c. Data ekonomi misalnya, pertanian.

Manfaat dan kelebihan grafik dan globe:

1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras, dan budaya

antar bangsa, benua dan pulau.

Page 20

Page 21: Modul media pembeljaran

1.

2. Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh

geografis dan sebagainya.

3. Chart (bagan)

Media bagan (chart) adalah suatu media pengajaran yang menyajiak sacara diagramatik

dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi ayng

menunjukkan perkembangan ide, obyek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu

dan ruang. Pesan ayng akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses,

perkembangan atau hubungan-hubungan penting.

Menurut arief S Sadiman, dkk (1986) mengemukakan bahwa media bagan ini sebagai

media yang baik bilamana:

1. Dapat dimengerti oleh anak

2. Sederhana dan tugas tidak rumit

3. Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap bermasa juga tidak kehilangan

daya tarik.

Beberapa jenis bagan antara lain:

a. Bagan pohon

Bagan pohon ini menggambarkan arus diagram barasal dari akar kebatang menuju

kecabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan

pengelompokkan untuk menghindari kebingungan murid-murid maka bagan ini dapat

digunakan secara bertahap peragaan dimulai dari bagaian-bagian yang akan diterangkan lenih

dulu.

b. Bagan organisasi

Bagan ini adalah suatu bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu

organisasi. Bagan semacam ini dihungankan oleh garis-garis, dan masing-masing garis

mempunyai arti tertentu. Dalam bagan oeranisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang

yang terdapat di dalamnya, dan juga diketahui siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas

dalam bidang masing-masing sertadalam organisasi secara keseluruhan.

c. Bagan arus

Page 21

Page 22: Modul media pembeljaran

1.

Bagan arus, menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung

jawab atau hubungan kerja antara berbagai bagian atau seksiseperti halnya bagan organisasi.

Gambar panah sering kali menggambarkan arah araus tersebut.

d. Bagan garis waktu

Bagan garis waktu adalah bagan yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi

atau hubungan peristiwa dalam suatu periode atau waktu. Pesan-pesan yang disampaikan

biasanya disajikan dalam bagan secara kronologis.

B. Media audio

1. Radio

Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk

mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan

beberapa peristiwa penting dan baru. Radio juga dapat digunakan sebagai media pendidikan

dan pengajaran yang efektif.

Beberapa keuntungan radio sebagai media pendidikan dan pembalajaran:

a. Harga lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagai besar masyarakat.

b. Dapat dipindahkan dari satu ruang keruang lain

c. Radio dapat mengembangkan imajinasi anak didik

d. Merangsang partisipasi aktig pendengar.

2. Tape recorder

Tape recorder adalah alat perekam yang digunakan pita dan kaset. Tape recorder salah

satu media pembelajaran yang tidak diabaikan untuk menyampaikan suatu informasi, karena

mudah di gunakannya.

Ada beberapa kelebihan tape recorder

a. Mudah dikontrol oleh pembelajar (guru) dan dapat diulang-ulang untuk untuk

mendengarkan hal yang sama.

b. Cocok untuk pembelajaran bahasa dan musik.

c. Tidak terikat oleh waktu

d. Pita rekaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 22

Page 23: Modul media pembeljaran

1.

e. Dapat digunakan untuk kebutuhan remediasi

Sedangkan kelemahannya:

1. Daya jangkauannya agak terbatas

2. Rekaman mudah terhapus

3. Biaya pengadaian agak mahal

4. Komunikasinya hanya satu arah.

3. Laboratorium bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk meltih siswa untuk mendenagr dan berbicara

dalam bahasa asing denagn jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.

Dalam laboratorium bahasa siswa dapat duduk sendiri-sindiri pada bilih ahnistik dan kotak

suara yang telah tersedia.

C. Media proyeksi

1. Media Visual Dua Dimensi

Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang

diproyeksi dan terdiri dari perangkat perangkat keras dan perangkat lunak. Ada

beberapa jeni media visual dua dimensi ini adalah:

a.       Overhead Proyector ( OHP )

OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan

lensa fresnal yang digunakan dalam OHP.  Penggunaan OHP dalam dunia pendidikan

memiliki beberapa keuntungan:

1. Bersifat konkrit. OHP dapaat merangsang indra mata siswa disamping indera telinga

melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit

2. Mengatasi batas ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam kelas dan

kejadian-kejadian masa lampau dapat dilihat dengan menggunakan OHP

3. Mengatasi kelemahan-kelemahan proses indera, gerakan suatu objek yang terlalu

cepat atau teralalu lambat yang tidak dapat diamati dengan sempurna maka dengan

membuat gambar diatas transparan dapat diatasi dengan baik

Page 23

Page 24: Modul media pembeljaran

1.

4. Transparasi dapat ditulis saat OHP digunakan dan pengontrolan siswa-siswa dengan

mudah dapat dilakukan karena guru dan siswa selalu berhadapan

5. Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang

kuat

6. Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu yang

relatif singkat, karena telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan

teknik berlapis

7. Tidak terlalu menggunakan grafik fisik OHP dapat dihidup matikan dan bagian yang

belum diterangkan dapat ditutup dengan keras

8. Dapat dipergunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila diperlukan

9. Dapat digunakan bersama media lainnya seperti papan tulis dan sebagainya

10. Dapat dipindah-pindah dari satu kelas kekelas lainnya

11. Dapat disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada layar

12. Dapat digunakan warna jika diperlukan

b.      Slide

Silde dan flmstrip merupakan media yang diproyeksikan dan dapat dilihat

dengan mudah oleh para siswa dikelas. Slide adalah sebuah ganbar transparan yang

diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Merupakan Andre Rianto (1982: 49-50)

sound slide mempunyai keistimewaan sebagai berikut:

1. Mampu menarik perhatian anaka-anak

2. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dapat menghindarkan pengertian-

pengertian yang abstrak

3. Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata kepada anak didik sehingga dapat

menumbuhkan self activity

4. Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berpikir, didalam sound slide ada

beberapa squence, dan tiap squence tersebut ada message yang akan diungkapakan

5. Ikut membantu menumbuhkan pengertian, yang akan mempengaruhi perkembangan

bahasa anak

6. meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar anak, sehingga

memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama menetap didalam diri anak

Page 24

Page 25: Modul media pembeljaran

1.

c.       Filim Strip

Film strip disebut juga filim slide, stripfilm dan still film yang arti dan

fungsinya sama. Ukuran film strip ada dua jenis yaitu: single frame dan double

frame.

Slide dan Filmstrip memberikan keuntungan dalam kegiatan proses belajar

mengajar. Oemar Hamalik ( 1985 : 91 ) mengemukakan bahwa slide dan filmstrip

mengandung nilai-nilai sebagai berikut:

a. Penyajiannya berupa satu unit atau satu kesatuan yang bulat

b. Menimbulkan dan mempertinggi minat murid

c. Setiap sistem dalam kelas melihat gambar yang sama dan dalam waktu yang sama

d. Merangsang diskusi kelas

e. Dapat dipertunjukkan pada ruang setengah gelap, tidak seperti halnya gaambar filim

f. Lebih efesien

g. Dapat digunakan untuk semua bidang pengajaran dan juga untuk semua tingkat usia

2. Media Audio Visual Gerak

Media audio visual gerak dapat berupa:

a. Film Bersuara

Film yang dimaksud disini adalah filim sebagai alat audio visual untuk pelajaran,

penerangan atau penyuluhan. Keuntungan atau manfaat film adalah:

1. Film dapat menggambarkan suatu proses

2. Dapat menimbulakan kesan ruang dan waktu

3. pengambarannya bersifat 3 dimensi

4. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi

murni

5. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya

6. Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan

7. Film juga memiliki kerugian-kerugian yaitu:

a. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan

sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan menggangu konsentrasi audien

b. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat

Page 25

Page 26: Modul media pembeljaran

1.

c. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara

keseluruhan

d. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal

Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Oemar Hamalik mengemukakan

bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dapat menarik minat anak

2. Benar dan autentik

3. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan

4. Sesuai dengan kematangan audien

5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar

6. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur

7. Teknis yang dipergunakan cukup memahami persyaratan dan cukup memuaskan

Ada beberapa klasifikasi dlam film, yaitu:

1. Film informasi

2. Film kecakapan atau drill

3. Film appresiasi

4. Film dokumentar, bertujuan untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang

suatu cerita dengan menggunakan masyarakat yang nyata dan dalam situasi-situasi

yang nyata pula

5. Film rekreasi

6. Film episode, yaitu film yang terdiri dari edisi-edisi yang pendek. sifat dasar film

efisode ini non profit

7. Film sain

8. Film berita ( news )

9. Film industri

10. Film provokasi, film ini ditujukan untuk menjelaskan mata pelajaran tertentu kepada

anak-anak, film ini akan mendorong adanya diskusi diantara anak-anak dikelas

b. Televisi

Page 26

Page 27: Modul media pembeljaran

1.

Televisi adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan

gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Televisi sebagai media pengajaran

mengandung beberapa keuntungaan antara lain:

a. Bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya

b. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara

c. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau

d. Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam

e. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat

f. Menarik minat anak

g. Dapat melatih guru baik dalam pre-service maupun dalam incervice training

h. Masyarakat diajak berpartisipasikan dalam rangka meningkatkan perhatian mereka

terhadap sekolah

Page 27

Page 28: Modul media pembeljaran

1.

BAB II

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI

A.  Pendahuluan

Pendidikan Agama Islam

dalam pelaksanaannya

membutuhkan metode yang tepat

untuk menghantarkan kegiatan

pendidikan ke arah tujuan yang

dicita-citakan. Bahkan metode

sebagai seni dalam mentransfer

ilmu pengetahuan kepada anak

didik dianggap lebih signifikan

dibanding dengan materi itu

sendiri. Sebuah filosofis

mengatakan bahwa “al-Thariqat

Ahamm Min al-Maddah” (metode

jauh lebih penting dari materi)

adalah sebuah realita bahwa cara

penyampaian yang komunikatif

lebih disenangi anak didik

walaupun sebenarnya materi yang

disampaikan tidak terlalu menarik.

Sebaliknya, materi yang cukup

baik, karena disampaikan dengan

cara yang kurang menarik maka

materi itu sendiri kurang dapat

dicerna oleh anak didik. Oleh

karena itu, penerapan metode yang

tepat sangat mempengaruhi

pencapaian keberhasilan dalam

proses pembelajaran. Misalnya

pembelajaran materi akhlak, karena

akhlak tidak hanya bersifat

intelektual melainkan juga bersifat

emosional.

Penggunaan metode yang tidak

sesuai dengan tujuan pengajaran akan

menjadi kendala dalam mencapai tujuan

yang telah dirumuskan dalam kompetensi

dasar. Cukup banyak bahan pelajaran yang

terbuang percuma hanya karena

penggunaan metode menurut kehendak

guru dan mengabaikan kebutuhan siswa,

fasilitas, serta situasi kelas.

            Setelah kita baca sekilas pengertian

diatas dapat kita simpulkan pertanyaan

yang sangat sederhana, yaitu: Apa

pengertian metode simulasi dalam

pembelajaran PAI? Bagaimana langkah-

langkah penerapannya? Apa kelebihan dan

kekurangan? Terhadap Materi-materi apa

yang bisa diterapkan metode simulasi?

Jadi  makalah ini akan membahas tentang

metode simulasi yang bertujuan agar

Page 28

Page 29: Modul media pembeljaran

1.

metode simulasi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam proses

pembelajaran1

B.  Pembahasan

1.    Pengertian Metode Simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate

yang artinya “berpura-pura atau berbuat

seakan-akan”. Di dalam Kamus Bahasa

Inggris- Indonesia dinyatakan bahwa

simulate adalah “pekerjaan tiruan atau

meniru, sedang simulate artinya

menirukan, pura-pura atau berbuat seolah-

olah” Sebagai metode mengajar, simulasi

dapat diartikan “cara penyajian

pengalaman belajar dengan menggunakan

situasi tiruan untuk memahami tentang

konsep, prinsip, atau keterampilan

tertentu”.

            Menurut Udin Syaefudin Sa’ud,

simulasi dalam perspektif model

pembelajaran adalah sebuah replikasi atau

visualisasi dari perilaku sebuah sistem,

misalnya sebuah perencanaan pendidikan,

yang berjalan pada kurun waktu yang

tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa

simulasi itu adalah sebuah model yang

berisi seperangkat variabel yang

menampilkan ciri utama dari sistem

kehidupan yang sebenarnya. Simulasi

memungkinkan keputusan-keputusan yang

menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu

bisa dimodifikasi secara nyata. Sementara

menurut Sri Anitah, W. dkk,  metode

simulasi merupakan salah satu metode

pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran kelompok. Proses

pembelajaran yang menggunakan metode

simulasi cenderung objeknya bukan benda

atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan

kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.

Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh

siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.2

1. Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press. 2002) 2 [4] Echols dan Shadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, (Jakarta: Pustaka Amani, 2007),

hal. 5271. Udin Syaefudin Sa’ud , Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,2005) 2. Anitah, Sri, W, dkk , Strategi Pembelajaran di SD, ( Jakarta: Universitas Terbuka., 2007)

Page 29

Page 30: Modul media pembeljaran

1.

Simulasi dapat digunakan sebagai

metode mengajar dengan asumsi tidak

semua proses pembelajaran dapat

dilakukan secara langsung pada objek

yang sebenarnya. Gladi resik merupakan

salah satu contoh simulasi, yakni

memperagakan proses terjadinya suatu

upacara tertentu sebagai latihan untuk

upacara sebenarnya supaya tidak gagal

dalam waktunya nanti. Jadi metode

simulasi adalah peniruan atau perbuatan

yang bersifat menirukan suatu peristiwa

seolah-olah seperti peristiwa yang

sebenarnya.

            Sebagai sebuah metode pembelajaran yang bersifat peniruan suatu peristiwa, metode

simulasi memiliki Karakteristik yang mencerminkan metode ini berbeda dengan metode-

metode lain, di antaranya:

a. Banyak digunakan pada , IPS, pendidikan agama dan pendidikan apresiasi,

b. Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian

dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi;

c. Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa;

d. Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual;

e. bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun

masalah-masalah sosial.

2.    Prinsip-prinsip Simulasi

            Agar Pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka dalam

pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut:

a. simulasi itu dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok mendapat

kesempatan untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun berbeda;

b. semua peserta didik harus dilibatkan sesuai peranannya;

c. penentuan topik dapat dibicarakan bersama;

d. petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara garis besarnya,

tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi; 

e. dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran; baik kognitif,

afektif maupun psikomotorik;

f. simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik;

g. simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berurutan yang

diperkiran  terjadi dalam situasi yang sesungguhnya; dan

Page 30

Page 31: Modul media pembeljaran

1.

h. hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu , terjadinya proses sebab

akibat, pemecahan masalah dan sebagainya

           

Prinsip-prinsip tersebut  harus

menjadi acuan dalam pelaksanaan simulasi

agar benar-benara dapat dilakukan sesuai

konsep simulasi dalam berbagai

bentuknya. Prinsip ini berlakuku dalam

setiap mata pelajaran dan standar

kompetensi yang sesuai dengan prinsip-

prinsip  tersebut yang berhubungan dengan

peristiwa nyata. Oleh sebab itu untuk

memilih materi atau topik mana yang akan

digunakan dengan metode simulasi sangat

bergantung pada karakteristik dan prinsip-

prinsip simulasi dihubungkan dengan

karakteristik mata pelajaran sebagaiman

dijelaskan di atas. Oleh sebab itu tidak

semua mata pelajaran,   kompetensi dasar,

indikator, dan   topik pembelajaran

berbagai mata pelajaran dapat digunakan

dengan simulasi. Disinilah pentingnya

pemahaman  dan analisa guru tentang

karakteristik dan prinsip metode simulasi

dihubungkan dengan karakteristik mata

pelajaran setiap kompetensi dasarnya.

3.    Tujuan Metode Simulasi

Metode simulasi bertujuan untuk:

a. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-

hari;

b. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip;

c. Melatih memecahkan masalah;

d. Meningkatkan keaktifan belajar;

e. Memberikan motivasi belajar kepada siswa;

f. Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok;

g. Menumbuhkan daya kreatif siswa; dan

h. Melatih Peserta didik untuk memahami dan menghargai pendapat serta peranan orang

lain

Dengan demikian penggunaan metode simulasi dalam proses pembelajaran sesuai

dengan kecenderungan pembelajaran modern yang menuju kepada pembelajaran peserta

didik yang bersifat individu dan kelompok kecil, heuristik (mencari sendiri perolehan) dan

aktif. Sesuai dengan hal ini simulasi menurut Derick, U dan Mc Aleese, R, bahwa simulasi

Page 31

Page 32: Modul media pembeljaran

1.

memiliki tiga sifat utama yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses

pembelajaran, yaitu:

a. Simulasi adalah bentuk teknik mengajar yang berorientasi pada keaktifan pesrta didik

dalam pembelajaran di kelas, baik guru maupun peserta didik mengambil peran did

dalamnya;

b. Simulasi pada umumnya bersifat  pemecahan masalah yang sangat berguna untuk

melatih peserta didik melakukan pendekatan interdisiplin di dalam pembelajaran. Di

samping itu dapat juga mempraktekkan keterampilan-keterampilan sosial yang relevan

dengan kehidupan masyarakat;

c. simulasi adalah model pembelajaran yang bersifat dinamis dalam arti sangat sesuai

untuk menghadapi situasi-situasi yang berubah yang membutuhkan keluwesan dalam

berpikir dan memberikan jawaban terhadap keadaan yang cepat berubah.

4.    Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode

mengajar, di antaranya adalah:

a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya;

b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung

dalam   pembelajaran;

c. dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan

implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual);

d. Dapat membina hubungan personal yang positif,

e. Dapat membangkitkan imajinasi, Membina hubungan komunikatif dan bekerja

sama dalam kelompok..

f. menciptakan kegairahan peserta didik untuk belajar;

g. memupuk daya cipta peserta didik;

h. dapat menjadi bekal bagi kehidupannya di masyarakat;

i. mengurangi hal-hal yang bersifat abstrak dengan menampilkan kegiatan yang

nyata;

j. dapat ditemukan bakat-bakat baru dalam bermain atau beracting

Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:

a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak;

Page 32

Page 33: Modul media pembeljaran

1.

b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa;

c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar;

d. Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga  sosiodrama

tidak efektif.

            Dengan demikian dapat dikatakan bahwa simulasi sekalipun banyak keunggulan

namun sebagai sebuah metode pembelajaran tetap memiliki kelemahan. Berbagai kelebihan

di atas perlu diketahui oleh seorang guru agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan, namun

kelemahan bisa diatasi dengan berbagai cara agar pembelajaran sesuai kondisi dan waktu

yang telah disediakan.

5     Bentuk-bentuk Simulasi

            Ditinjau dari peran yang dibawakan atau dilakukan oleh peserta didik dalam

pembelajaran, menurut ramayulis, bentu-bentuk simulasi dapat dibedakan menjadi:

a. Pre-Teaching/Micro Teaching; berguna untuk latihan mengajar oleh calon pendidik

yang mana peserta didiknya adalah teman-teman calon pendidik;

b. Sosiodrama; permainan peranan yang diselenggarakan dimaksudkan untuk menentukan

alternatif pemecahan sosial;

c. Psikodrama; permainan peranan yang diselenggarakan dimaksudkan agar individu yang

bersangkutan memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, penemuan konsep diri,

reaksi terhadap tekanan yang menimpa dirinya;

d. Simulasi game; adalah permainan peranan dimana para pemainnya berkompetisi untuk

mencapai tujuan tertentu dengan mentaati peraturan yang di tetapkan;

e. Role Playing; permainan peranan yang diselenggarakan untuk mengkreasi kembali

peristiwa-peristiwa sejarah, mengkreasi kemungkinan masa depan, mengekspos kejadian-

kejadian masa kini dan sebagainya

           

Dilihat dari keluasan pelaksanaan

simulasi, menurut Abu Ahmadi dkk,

simulasi dapat dilakukan dari yang paling

sederhana sampai kegiatan yang paling

kompleks. Yang sederhana, seperti tiruan

perbuatan atau peranan anggota-anggota

keluarga dalam menghadapi suatu masalah

atau tiruan kehidupan sehari-hari dalam

kehidupan masyarakat, seperti jual beli

dipasar. Semntara tiruan yang agak lebih

kompleks dari itu adalah kejadian-kejadian

dalam kehidupan masyarakat seperti,

sidang DPRD, Sidang PBB, perundingan

diplomasi, atau kejadian-kejadian sejarah.

Page 33

Page 34: Modul media pembeljaran

1.

Dapat juga simulasi dilakukan dalam

kegiatan yang lebih kompleks dari itu

seperti, vsimulasi latihan penerbangan

pesawat terbang, astronot, awak kapal

selam, pemecahan masalah perusahaan dan

sebagainya3

3Abu Ahmadi (et, al), Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka setia, 2005) .[16]Dahlan, M.D, Model-model mengajar, Bandung: CV. Diponegoro, 1984), h. 158-160

Page 34

Page 35: Modul media pembeljaran

1.

6.   Beberapa Kompetensi Dasar PAI  yang dapat dijadikan Topik Simulasi

           

Sesuai bentuk-bentuk simulasi di

atas, setelah melakukan analisis terhadap

Standar Kompetensi Pendidikan Agama

Islam yang terdapat dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional no 22 tahun

2006 tentang  Standar isi satuan

Pendidikan dasar dan menengah Peraturan

Menteri Agama Republik Indonesia no 2

tahun 2008 tentang standar kompetensi

Lulusan dan Standar isi Pendidikan Agama

Islam dan bahasa Arab di Madrasah, maka

ada beberapa indikator pendidikan agama

Islam yang dapat dicapai dengan metode

simulasi, seperti terdapat SK/KD Sejarah

Kebudayaan Islam dan Aqidah Akhlak.

Bebrapa contoh Kompetensi dasar PAI di madrasah tsanawiyah adalah:

1. Meneladani semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia

2. Meneladani sikap keperwiraan shalahuddin al-Ayyubi dalam kemajuan peradaban Islam

pada masa dinasti al-ayyubiyah

3. Meneladani ketekunan dan kegigihan bani Abbasiyah

4. Meneladani kesederhanaan dan keshalehan Umar bin abdul Aziz

5. Meneladani perjuangan nabi dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat makkah

6. Simulasi penyelenggaraan jenazah

7. Simulasi tatacara pinjam meminjam, utang piutang, gadai, borg, serta pemberian upah

menurut Islam

8. Simulasi Pelaksanaan jual beli menurut Islam

9. Simulasi tata cara pelaksanaan qurban dan kekah

10. Simulasi pelaksanaan ibadah haji dan Umrah

11. Simulasi Pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal

12. Simulasi Perilaku kerja keras, kreatif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari

13. Sejarah kebudayaan Islam

14. Abrahah yang sombong

15. dll

           

Page 35

Page 36: Modul media pembeljaran

1.

Beberapa contoh topik di atas

menurut penulis dapat dilakukan dengan

metode simulasi dengan digabungkan

dengan beberapa metode lain. Sehingga

pembelajaran itu dapat dilaksanakan  oleh

peserta didik sesuai dengan kehidupan

nyata. Namun tentu saja dalam

pelaksanaannya perlu persiapan dan

diskusi yang lebih mendalam sesuai teori

simulasi dan ruanglingkup topik yang akan

dibahas.

            Sebuah contoh sosiodrama yang masih ada hubungannya dengan sejarah Kebudayaan

Islam sebelum lahirnya nabi Muhammad SAW, tentang “Abrahah yang sombong” dapat

penulis kemukakan, sebagaimana yang ditulis oleh Munif Chatib: seorang peserta didik yang

ditunjuk menjadi host membacakan skenario berikut:

 ” Matahari hampir terbenam, ketika kelelahan memuncak pada semua anggota pasukan

yang sudah berjalan berhari-hari. Ringkikan kuda yang ingin beristirahat, lenguhan

pasukan gajah yang mulai gelisah, ,membuat jendera Abrahah, pemimpin pasukan itu,

memutuskan untuk beristirahat dan bermalam di sebuah lembah di padang pasir hijaz”.4

Lalu Abrahah memberi instruksi kepada pengawalnya; 5

“pengawal, perintahkan kepada semua pasukan, untuk berhenti, kita akan membuka

tenda dan bermalam di sini. Amankan pasukan gajah kita yang mulai gelisah sebab

binatang-binatang itu kelak yang akan menghancurkan ka’bah. Esok pagi kita akan

melanjutkan perjalanan. Makkah sudah dekat, hanya tinggal setengah hari perjalanan.

Cepat pengawal, segera kerjakan.”

            “baik paduka secepat kilat hamba laksanakan” jawab pengawal sambil

menundukkan kepala. Lalu: “Hai .. Abrahah! Majulah dengan pasukan gajahmu itu, kami

penduduk makkah yang mencintai ka’bah akan melawan dengan pasukan-pasukan

Allah” teriak peserta didik yang berperan sebagai penduduk makkah ketika melakukan

4 [18] Lihat beberapa materi sejarah Kebudayaan Islam  yang dapat dilakukan dengan metode simulasi, dalam Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran agama Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 184-

5 . Munif Chatib, Gurunya Manusia; Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua anak juara, cet VIII, (Bandung: kaifa, 2012)

Page 36

Page 37: Modul media pembeljaran

1.

metode sosiodram yang merupakan bagian dari bentuk simulasi. “interupsi, masak Abrahah

ngomongnya pelan kayak putri salju, semangat dong…kan dia jenderal besar!” interupsi dari

salah satu peserta didik yang menonton

kala mendengar suara abrahah yang sangat

pelan. Interupsi ini diiringi derai tawa

siswa seisi kelas, tercipta emosi positif

dalam kelas tersebut.

            “Hei Abrahah.. ngapain sih pake

pergi ke Makkah menghancurkan

ka’bah?kenapa sish tidak membangun

ka’bah sendiri di Yaman sana?” tanya

siswa penonton. “ ah, percuma… saya

sudah coba berkali-kali, ..gagal terus.

Habis di yaman sepi, nggak ada orang

datang, tidak seperti di Makkah yang

selalu ramai didatangi orang” sang

Abrahah menjawab lantang.

            Tokoh-tokoh dalam drama tersebut

dimainkan oleh beberapa peserta didik

dengan redaksi skenario yang sudah

disiapkan oleh guru. Ada yang menjadi

Abrahah gubernur Yaman yang berniat

menghancurkan ka’bah. Abdul Muthalib,

pemimpin Makkah pada saat itu, ada juga

kurir, pemuka-pemuka makkah lainnya.

Kemudia adalagi peran utama yang cukup

penting dan berfungsi sebagai “Cutter”

atau pemutus cerita, biasanya disebut

“Host” (pengantar cerita). Kepada

beberapa siswa yang tidak dapat peran,

dibagaikan secarik kertas berisi pertanyaan

dan masalah yang terkait dengan materi

perang gajah tersebut. sebagai penonton,

para siswa dapat menginterupsi saat drama

berlangsung, baik untuk bertanya maupun

memberikan opini, persis seperti Lenong

Betawi atau Opera Van Java.

           

7.    Peranan Guru dalam Metode simulasi

           

Ada tiga peranan yang dapat

dilakukan guru dalam memimpin dan

mengelola simulasi bagi pesrta didik,

pertama, Menjelaskan (Explaining);

peserta didik sebagai pemegang peran

perlu memahami garis besar berbagai

aturan dari kegiatan atau peralatan yang

diperlukan, atau tentang implikasi dari

setiap tindakan yang ia lakukan. Dalam hal

ini dapat menjelaskan sekedarnya kepada

peserta didik, pemahaman peserta didik

terhadap pokok kegiatan simulasi serta

implikasi-implikasinya akan menjadi lebih

jelas setelah pesrta didik melakukannya

sendiri atau setelah dilakukan diskusi.

 Kedua, mewasiti (refereeing); guru harus

membentuk kelompok-kelompok dan

membagi peserta didik dalam kelompok

atau peran sesuai dengan kemampuan dan

Page 37

Page 38: Modul media pembeljaran

1.

keinginan peserta didik. Selain itu guru

harus mengawasi partisipasi peserta didik

dalam permainan simulasi.

Ketiga, melatih (Ciaching) guru juga

harus bertindak sebagai seorang pelatih

yang memberikan petunjuk-petunjuk

kepada peserta didik agar mereka dapat

berperan dengan baik.

Keempat, memimpin diskusi (discussing);

selama permainan berlangsung guru akan

memimpin kelas dalam suasana diskusi,

misalnya membicarakan tanggapan peserta

didik dan

kesukaran yang dijumpai, cara-cara untuk menguji kebenaran permainan dan bagaimana

permainan simulasi itu dinyatakan dengan kehidupan yang sebenarnya

8.      Langkah-langkah Penggunaan Metode Simulasi

           

Pada dasarnya Simulasi

dilaksanakan oleh sekelompok peserta

didik meskipun dalam beberapa hal dapat

dilakukan secara individu atau

berpasangan. Bila dilakukan secara

kelompok kecil, tiap kelompok dapat

melakukan simulasi yang sama atau

berbeda dengan kelompok lainnya. Oleh

sebab itu dalam prinsip pelaksanaannya

harus terjadi proses kegiatan yang

menghasilkan domain efektif, (seperti

menyenangkan, menggairahkan, suka,

sedih, terharu, simpati, solidaritas, gotong

royong, dan sebagainya), psikomotor

(misalnya, keterampilan berbicara,

bertanya, berdebat, mengemukakan

pendapat, memimpin, mengorganisir, dan

sebagainya) dan kognif. (misalnya,

memahami konsep-konsep tertentu,

pengertian teori dan sebagainya). Simulasi

juga harus menggambarkan situasi yang

lengkap dan proses atau tahap dalam

situasi tersebut. hubungan sebab akibat,

percobaan-percobaan, fakta-fakta dan

pemecahan masalah

            Oleh sebab itu perlu jelas langkah-langkah dalam pelaksanaan simulasi, yang terdiri

dari tahap awal, tahap pelaksanaan dan tahap penutup. Berikut langkah-langkat tersebut:

a. Tahap Awal Simulasi;

a. Guru menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh

simulasi.

Page 38

Page 39: Modul media pembeljaran

1.

b. Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.

c. Guru membentuk kelompok dan menentukan alat yang digunakan.

d. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus

dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada

siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

b. Pelaksanaan Simulasi

a. Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

b. Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

c. Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.

d. Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk

mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang

disimulasikan.

c. Penutup

1. Guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi

cerita yang disimulasikan.

2. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan

terhadap proses pelaksanaan simulasi.

           

Untuk terlaksananya tahapan

kegiatan simulasi sebagimana yang

diharapkan, seorang guru perlu

mengetahui sumber  bahan, seperti buku

pelajaran, surat kabar, majalah, radio,

televisi, problema-problema kehidupan

sehari-hari di sekolah, buku-buku khusus

tentang simulasi  dan alat-alat simulasi

seperti, gambar-gambar, foto, peta, maket,

benda model, tirua alat, alat-alat khusus

sesuai dengan topik, perangkat keras,

audio visual aids; radio, vidio, tape, kaset,

recorder, dan lain-lain

9.Manfaat Metode Simulasi

 

Page 39

Page 40: Modul media pembeljaran

1.

Simulasi dapat meningkatkan

motivasi dan perhatian peserta didik

terhadap topik dan belajar peserta didik,

serta meningkatkan keterlibatan langsung

dan partisipasi aktif peserta didik dalam

proses pembelajaran, Meningkatkan

kemampuan siswa dalam belajar kognitif,

meliputi informasi faktual, konsep, prinsip

dan keterampilan membuat keputusan.

Belajar siswa lebih bermakna.

Meningkatkan afektif atau sikap

dan persepsi anak terhadap isu yang

berkembang di masyarakat. Meningkatkan

sikap empatik dan pemahaman adanya

perbedaan antara dirinya dengan orang

lain. Afeksi umum anak meningkat,

kesadaran diri dan pandangan terhadap

orang lain lebih efektif. Struktur kelas dan

pola interaksi kelas berkembang,

hubungan guru—siswa hangat, mendorong

kebebasan anak dalam mengeksplorasi

gagasan, peran guru minimal sedang

otonomi anak meningkat, meningkatkan

tukar pendapat dari pandangan anak yang

berbeda-beda.

 Pengaruh pelaksanaan metode

simulasi terhadap ketercapaian kompetensi

dasar mata pelajaran PAI. Seperti yang

telah dijelaskan bahwa metode simulasi

adalah cara penyajian pengalaman belajar

dengan menggunakan situasi tiruan untuk

memahami tentang konsep, prinsip, atau

ketrampilan tertentu.  Pada pelajaran

agama khususnya materi akhlak simulasi

dapat berupa sosiodrama, misalnya

peniruan bagaimana sosok anak yang saleh

atau bagaimana kisah seorang

penguasa/raja Fir’aun yang sombong dan

takabur, tentara Abraha menghancurkan

ka’bah,  dan lain sebagainya. Sedangkan

ketercapaian kompetensi dasar adalah

suatu hasil yang  diperoleh berupa kesan-

kesan yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu sebagai hasil dari

aktifitas dalam belajar mengajar

khususnya pada materi akhlak, yaitu

berupa kemampuan peserta didik dalam

berperilaku terpuji dan menjauhi perilaku

tercela. Dengan menggunakan metode

simulasi maka proses belajar mengajar

semakin memudahkan peserta didik dalam

belajar sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajarnya. Selain itu dengan

metode simulasi, peserta didik  tidak hanya

memahami materi secara konsep saja, akan

tetapi siswa dituntut mampu menampilkan

konsep-konsep itu dalam bentuk tingkah

laku, sehingga materi yang disampaikan

akan semakin jelas dan dapat

menumbuhkan motivasi belajar peserta

didik

Karena pemahaman terhadap

materi akhlak tidak hanya bersifat

intelektual  melainkan juga bersifat

emosional. Menurut Vernon A. Magnesen

menyatakan bahwa kita belajar

Page 40

Page 41: Modul media pembeljaran

1.

dipengaruhi oleh: 1) 10 % dari apa yang

kita baca;

2)  20 % dari apa yang kita dengar; 3) 30

% dari apa yang kita lihat; 4) 50 % dari

apa yang kita lihat dan dengar; 5) 70 %

dari apa yang kita katakan.6)  90 % dari

apa yang kita katakan dan lakukan.

Sedangkan menurut Tony

Stockweel menyatakan bahwa untuk

mempelajari sesuatu dengan cepat dan

efektif, anda harus melihatnya,

mendengarnya, dan merasakannya

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar akan lebih

cepat dan efektif jika dalam belajar siswa

menggunakan penggabungan beberapa

indera. Dalam metode simulasi siswa

menerima materi PAI melalui

penggabungan beberapa indera

diantaranya indera penglihatan dan

pendengaran. Selain itu dalam metode

simulasi siswa dibiasakan untuk bertindak

sesuai keadaan yang sebenarnya sehingga

diharapkan siswa memiliki ketrampilan

dalam menghadapi kehidupannya kelak.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa penerapan metode simulasi pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

khususnya materi akhlak berpengaruh

terhadap ketercapaian kompetensi dasar

karena akhlak tidak hanya bersifat

intelektual melainkan juga bersifat

emosional.

            Contoh Materi lain yang dapat

digunakan dengan metode Simulasi –

sosiodrama-  dalam mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam dapat dilihat Adegan

tentang Perang Khandaq: dalam suatu

ruangan di Darul Nadwan, berkumpullah

orang-orang musyrik, di antar mereka ada

Abu Syufian. Bersama mereka ada seorang

pemimpin Yahudi Bani Nadhir yaitu

Huyay bin Akhtab dan beberapa orang

Yahudi lainnya.

Page 41

Page 42: Modul media pembeljaran

1.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah kita memahami isi pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Ada

beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:

a. Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.

b. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.

c.   Mengamati benda yang terlalu kecil.

Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:

Nana Sujana dan Ahmad Rivai (1991). Beliau menjelaskan bahwa media pembelajaran

dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada gilirannya diharapkan

dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua alasan untuk memperkuat

pernyataan tersebut.

1. Berkenaan dengan proses belajar pebelajar (siswa).

2. Berkenaan dengan taraf berfikir siswa.

Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media menurut kompleksitas dan besarnya

biaya. Beliau membedakan anatar media rumit dan mahal dn media sederhana. Media

dikelompokkan menurut kemampuan daya liputnya, yaitu:

1. Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.

2. Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film, video, slide, poster, audio, tape

3. Media untuk belajar individual atau mandiri seperti, buku, modul, program belajar

dengan komputer, telepon.

           

Kemudian Setelah kita pahami isi

dari pembahasan dari bab II dapat kita

simpulkan bahwa dalam pembelajaran

sangat di butuhkan metode supaya

berjalannya sebuah pembelajaran dengan

lancar. Pada makalah ini hanya di sebutkan

tentang metode simulasi,yaitu  peniruan

atau perbuatan yang bersifat menirukan

Page 42

Page 43: Modul media pembeljaran

1.

suatu peristiwa seolah-olah seperti

peristiwa yang sebenarnya, atau dapat

dikatakan dengan akting. Salah satu

tujuannya adalah Melatih keterampilan

tertentu baik bersifat profesional maupun

bagi kehidupan sehari-hari.

            Oleh sebab itu metode ini tentu

memiliki karakteristik tersendiri dan dapat

digunakan untuk bidang-bidang studi

tertentu. Dalam pelaksanaannya

diperlukan perencanaan dan peralatan

yang memadai dan yang tidak kalah

penting adalah diperlukan kemmapuan

guru sebagai sutradara dalam

menetapakan, mengarahkan, dan menilai

pelaksanaan simulasi. Agar metode yang

digunakan benar-benar dapat

mempengaruhi kehidupan peserta didik.

            Dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam, metode ini bisa digunakan

untuk bidang-bidang seperti sejarah dan

pendidikan akhlak. Peserta didik

diharapkan mampu menirukan peristiwa

sejarah atau perilaku keagamaan yang

diharapkan dapat dicontoh atau diteladani

oleh peserta didik dalam kehidupan, atau

bisa juga perilaku atau peran-peran yang

harus dihindari oleh peserta didik dalam

kehidupan agar peserta didik memiliki

kemampuan mengamalkan perintah agama

dan menjauhi larangan.

B. EVALUASI

1. Di bawah ini yang termasuk peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani

(1997) yakni……

a. mengamati peristiwa- peristiwa alam

b. Dapat menghindari terjadinya verbalisme,

c. Membangkitkan minat atau motivasi,

d. Menarik perhatian,

2. Berikut fungsi media pembelajaran yang menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat

mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada gilirannya diharapkan

dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua alasan untuk memperkuat

pernyataan tersebut yaitu Berkenaan dengan proses belajar pebelajar (siswa) dan

Berkenaan dengan taraf berfikir siswa. Fungsi media tersebut di kemukakan oleh……

a. Nana Sujana dan Ahmad Rivai (1991)

b. Arief S. Budiman, dkk (1986)

c. Ibrahim msc (1977)

Page 43

Page 44: Modul media pembeljaran

1.

d. Sadiman (1990)

3. Adapun karakteristik dari media pembelajaran yaitu…….

a. Fiksatif, manipulatif dan distributif

b. Media visual dan audio visual

c. Media visual gerak dan media visual diam

d. Stick figura, sketsa dan gambar bentuk

5. Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media menurut kompleksitas dan besarnya

biaya. Beliau membedakan anatar media rumit dan mahal dn media sederhana. Media

dikelompokkan menurut kemampuan daya liputnya, yaitu Liputan luas dan serentak,

seperti :….

a. TV dan radio.

b. video, slide, poster, audio, dan tape

c. buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon.

d. Film dan modul

6. Pengambaran pokok-pokok obyek dengan goresan atau polesan tinta yang esensial

secara spontanitas, untuk memberi kesan-kesan atau penekanan tertentu di sebut…

a. Gambar bentuk

b. Ilustrasi

c. Sketsa

d. Foto

7. Media pembelajaran yang banyak digunakan dan mudah mendapatkannya yang sangat

efektif dalam menyalurkan informasi melalui simbol kata-kata, gambar, garis, serta

mengandung unsur angka-angka dan keterangan singkat di sebut….

a. grafik

b. Kartun dan karikatur

c. Chart (bagan)

d. Simbol

8. Media yang diproyeksikan dan dapat dilihat dengan mudah oleh para siswa dikelas di

sebut…

a. Slide

b. Overhead Proyector ( OHP )

c. single frame

d. double frame.

Page 44

Page 45: Modul media pembeljaran

1.

9. Adapun jenis gambar yang paling sederhana dan hampir setiap guru dengan mudah

dapat memperolehnya di sebut jenis media……

a. Stick figura

b. Media gambar

c. Sketsa

d. Gambar bentuk

10. Gambar yang dapat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang goresannya

sederhana, namun memilki peran yang kuat untuk memperjelaskan maksud cerita di

sebut……

a. Ilustrasi

b. Sketsa

c. Gambar bentuk

d. Media gambar

11. Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya…

a. berpura-pura atau berbuat seakan-akan

b. praktek berdasarkan kenyataan

c. melatih keterampilan siswa

d. memecahkan masalah.

12. Model pembelajaran simulasi adalah…..

a. Model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu

yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau

proses.

b. Model pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa mengalami

bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji

reaksi mereka.

c. Suatu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk

tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.

d. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran kelompok.

13. Adapun tujuan model pembelajaran Simulasi yaitua. Meningkatkan keaktifan belajar;

b. untuk menggali perasaan siswa, 

c. Semua peserta didik harus dilibatkan sesuai peranannya

Page 45

Page 46: Modul media pembeljaran

1.

d. Menentukan topik dapat dibicarakan bersama;

14. Adapun salah satu kelebihan dari model pembelajaran simulasi adalah…..

a. menciptakan kegairahan peserta didik untuk belajar;

b. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan

sesuai dengan kenyataan di lapangan. 

c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa

dalam melakukan simulasi.

d. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat

hiburan

15. Adapun salah satu kelemahan dari model pembelajaran simulasi adalah……

a. memupuk daya cipta peserta didik;

b. Dapat menjadi bekal bagi kehidupannya di masyarakat;

c. Dapat membina hubungan personal yang positif,

d. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan

sesuai dengan kenyataan di lapangan. 

16. Berikut ini yang termasuk bentuk- bentuk model pembelajaran simulasi yakni…..

a. Micro Teaching, Sosiodrama, Psikodrama, Simulasi game, dan Role

Playing.

b. Micro teaching dan drama

c. Psikodrama dan drama

d. Simulasi game, drama

17. Berikut ini yang termasuk karakteristik dari model pembelajaran simulasi yaitu…….

a. Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual

b. Semua peserta didik harus dilibatkan sesuai peranannya

c. Menentuan topik dapat dibicarakan bersama

d. untuk menggali perasaan siswa

18. Adapun langkah- langkah dari model pembelajaran simulasi adalah……..

a. Persiapan, pelaksanaan dan penutup

b. Persiapan , pelaksanaan dan evaluasi

c. Persiapan, penutup dan evaluasi

d. Persiapan, peutup dan pelaksanaan

Page 46

Page 47: Modul media pembeljaran

1.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi (et, al), 2005, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka setia.

Anissatul Mufarrokah, 2009. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras.

Anitah, Sri, W, dkk , 2007. Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas

Terbuka.

Armai Arief. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:

Ciputat Press.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.

Dahlan, M.D. 1984. Model-model mengajar, Bandung: CV. Diponegoro.

Djamarah  Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Desy Anwar, 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amelia. 2003.

Echols dan Shadily, 2007. Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, Jakarta: Pustaka Amani.

Muhammad Abdul Qadir Ahmad, 2008. Metodologi Pengajaran agama Islam,

Jakarta: Rineka Cipta.

Munif Chatib, 2012. Gurunya Manusia; Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua

anak juara, cet VIII, Bandung: kaifa.

Ramayulis, 2012. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

Kalam Mulia.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein,2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Cipta

Sadiman S. Arief, dkk.1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

pemanfaatannya.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1984

Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Udin Syaefudin Sa’ud , 2005. Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif

.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 47