modul guru pembelajar taman kanak-kanakfile.tkplb.net/_modul/2016/modul_tk_gratis/modul...

172
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 i Kode Mapel : 020KB000 PEDAGOGIK: Karakteristik Anak Usia Dini PROFESIONAL: Masalah dan Penanganan Anak Usia Dini Penulis 1. Dra. Elis Supartini, M.Pd.;081321067602; [email protected] 2. Dini Wati, S.Pd., M.Si.;085722392650;[email protected] Penelaah Dr. Putu Aditya A, S.Pd., M.Pd.; 087863031350;[email protected] Ilustrator Eko Haryono, S.Pd.,M.Pd; 087824751905;[email protected] Cetakan Pertama, 2015 Copyright @ 2016 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK KOMPETENSI A

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

i

Kode Mapel : 020KB000

PEDAGOGIK: Karakteristik Anak Usia Dini

PROFESIONAL: Masalah dan Penanganan Anak Usia Dini

Penulis

1. Dra. Elis Supartini, M.Pd.;081321067602; [email protected] 2. Dini Wati, S.Pd., M.Si.;085722392650;[email protected]

Penelaah

Dr. Putu Aditya A, S.Pd., M.Pd.; 087863031350;[email protected]

Ilustrator

Eko Haryono, S.Pd.,M.Pd; 087824751905;[email protected]

Cetakan Pertama, 2015

Copyright @ 2016

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa, Direktorat Guru dan Tenaga

Kependidikan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan

komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK KOMPETENSI A

Page 2: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

ii

Page 3: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

iii

016 KATA SAMBUTAN

Peran Guru Profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan

belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran

yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut

menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi

guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar merupakan upaya

peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi

guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi

pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan

kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut

dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG

diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar.

Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar

utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka,

daring (online), dan campuran (blended) tatap muka dengan online.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK),

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan

Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan

dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam

mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai

bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul

untuk program Guru Pembelajar tatap muka dan Guru Pembelajar daring untuk semua mata

pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Guru

Pembelajar memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi

guru.

Mari kita sukseskan program Guru Pembelajar ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Page 4: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

iv

Page 5: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

v

KATA PENGANTAR

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan

kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji

Kompetensi Guru dan ditindaklanjuti dengan Program Guru Pembelajar. Untuk

memenuhi kebutuhan bahan ajar kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan

Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB), telah mengembangkan Modul

Guru Pembelajar Bidang Taman Kanak-kanak yang merujuk pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini.

Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun menjadi

sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi pengembangan materi

kompetensi pedagogik dan profesional bagi guru Taman Kanak-kanak. Judul-

judul modul yang disusun sebagai berikut; (1) Karakteristik Anak Usia Dini, (2)

Teori Bermain dan Merancang Kegiatan Bermain di Taman Kanak-kanak, (3)

Kurikulum dan Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak, (4)

Penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan yang Mendidik, (5) Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi di Taman Kanak-kanak, (6) Media dan

Sumber Belajar di Taman Kanak-kanak, (7) Komunikasi Efektif bagi Guru Taman

Kanak-kanak, (8) Konsep dan Teknik Penilaian di Taman Kanak-kanak, (9)

Penelitian Tindakan Kelas dan Pemanfaatan PTK dalam Pengembangan Anak di

Taman Kanak-kanak, (10) Layanan Bantuan Peserta Didik dan Pengembangan

Profesi Guru.

Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan utama

dalam pelaksanaan Program Guru Pembelajar Bidang Taman Kanak-kanak.

Untuk pengayaan materi, peserta disarankan untuk menggunakan referensi lain

yang relevan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan aktif dalam penyusunan modul ini.

Bandung, Februari 2016

Kepala,

Drs. Sam Yhon, M.M.

NIP. 195812061980031003

Page 6: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

vi

Page 7: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

vii

DAFTARISI

KATA SAMBUTAN .......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI .................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... x

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................................... 2

C. Peta Kompetensi.................................................................................................... 3

D. Ruang Lingkup ....................................................................................................... 3

E. Saran Cara Penggunaan Modul ............................................................................. 4

KOMPETENSI PEDAGOGIK: KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI ................................ 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ...................................................................................... 7

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI ................................................. 7

A. Tujuan .................................................................................................................... 7

B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................................... 7

C. Uraian Materi ......................................................................................................... 7

D. Aktivitas Pembelajaran......................................................................................... 38

E. Latihan/Kasus/Tugas ........................................................................................... 40

F. Rangkuman ......................................................................................................... 41

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................... 42

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 TUGAS PERKEMBANGAN ANAK

TK ................................................................................................................................... 43

A. Tujuan .................................................................................................................. 43

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................ 43

C. Uraian Materi ....................................................................................................... 43

D. Aktivitas Pembelajaran......................................................................................... 66

E. Latihan/Kasus/Tugas ........................................................................................... 67

F. Rangkuman ......................................................................................................... 69

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................................... 70

Page 8: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

viii

KOMPETENSI PROFESIONAL: MASALAH DAN PENANGANAN

ANAK USIA DINI ............................................................................................................ 71

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 .................................................................................... 73

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI ................................................ 73

A. Tujuan .................................................................................................................. 73

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................................ 73

C. Uraian Materi ....................................................................................................... 73

D. Aktivitas Pembelajaran....................................................................................... 101

E. Latihan/Kasus/Tugas ......................................................................................... 102

F. Rangkuman ....................................................................................................... 105

G . Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................................... 107

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 .................................................................................. 110

PERMASALAHAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DAN

PENANGANANNYA ..................................................................................................... 110

A. Tujuan ................................................................................................................ 110

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ...................................................................... 110

C. Uraian Materi ..................................................................................................... 110

D. Aktivitas Pembelajaran....................................................................................... 143

E. Latihan/Kasus/Tugas ......................................................................................... 145

F. Rangkuman ....................................................................................................... 147

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ......................................................................... 148

KUNCI JAWABAN ........................................................................................................ 151

EVALUASI .................................................................................................................... 152

PENUTUP ..................................................................................................................... 157

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 158

GLOSARIUM ................................................................................................................ 161

Page 9: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 1. Tahap Perkembangan Sosial Erikson ..................................... 20

Tabel 2 1. Fase-fase Perkembangan Individu .......................................... 49

Tabel 3 1. Pelaksanaan dan Alat yang Digunakan Untuk Deteksi Dini

Penyimpangan Pertumbuhan ................................................................... 77

Tabel 3 2. Pelaksana dan Alat yang digunakan Untuk Deteksi Dini

Penyimpangan Perkembangan Anak ....................................................... 79

Page 10: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Tes Daya Lihat ................................................................... 93

Page 11: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia

merupakan dambaan setiap orang tua. Agar dapat mencapai hal tersebut

terdapat berbagai kriteria yang harus terpenuhi dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak, salah satunya adalah faktor keturunan atau genetika.

Namun, selain faktor keturunan masih terdapat faktor lain yang

mempengaruhi kualitas seorang anak.

Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses

tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor

lingkungan. Faktor genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan

dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan

meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial.

Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada

usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai

fase ”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting

untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini

mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu, penanganan

kelainan yang sesuai pada masa golden age dapat meminimalisir kelainan

pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga kelainan yang bersifat

permanen dapat dicegah.

Deteksi tumbuh kembang anak meliputi deteksi dari aspek fisik, psikologi,

dan sosial. Deteksi tersebut harus dilakukan secara teratur dan

berkesinambungan. Sedini mungkin deteksi dapat dilakukan oleh guru

maupun orang tua. Selain itu deteksi tumbuh kembang anak juga dapat

dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan posyandu dan oleh guru di

sekolah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang deteksi dini pertumbuhan

Page 12: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

2

dan perkembangan anak perlu dimiliki oleh orang tua, guru, dan

masyarakat.

Modul dengan topik Karakteristik Tumbuh Kembang Anak Taman Kanak-

kanak ini merupakan modul level 1 dari 10 level modul yang disajikan pada

Diklat Guru Pembelajar bagi Guru TK Pasca UKG. Secara lengkap ke 10

level modul yang dimaksud adalah :

1. Deteksi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

2. Teori Bermain dan Perkembangan Anak TK

3. Kurikulum dan Pembelajaran di TK

4. Strategi Pengembangan dan Pembelajaran Anak TK

5. Teknologi Informasi dalam Pembelajaran di TK

6. Media Pembelajaran di TK

7. Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK

8. Penilaian di TK

9. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

10. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi

Guru TK

Modul ini terdiri atas materi pokok, yaitu konsep dasar pertumbuhan dan

perkembangan, tugas perkembangan anak TK, Deteksi dini tumbuh

kembang anak TK, permasalahan dan gangguan anak TK dalam bidang

pengembangan serta intervensinya. Pembahasan secara lebih spesifik akan

disajikan pada setiap materi pokok dalam modul ini. Untuk masing-masing

materi pokok, akan disajikan latihan, rangkuman, serta evaluasi dan tindak

lanjutnya.

B. Tujuan

Secara umum tujuan yang diharapkan dicapai pada diklat kelompok

kompetensi A ini adalah peserta mampu mengorganisasikan aspek

perkembangan sesuai dengan karakteristik anak usia dini serta melakukan

deteksi dan intervensi terhadap gangguan dan permasalahan anak usia dini

dalam berbagai bidang pengembangan. Secara lebih spesifik tujuan yang

diharapkan dapat dicapai pada mata diklat ini adalah:

Page 13: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

3

Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini

1. Memahami karakteristik perkembangan anak usia dini

2. Memahami tugas perkembangan anak usia dini

3. Melakukan deteksi dini kemampuan anak usia dini

4. Melakukan deteksi terhadap permasalahan anak usia dini

5. Melakukan intervensi terhadap permasalahan anak usia dini

C. Peta Kompetensi

Diklat guru pembelajar Guru TK kelompok kompetensi A KarakteristikAnak

usia dini dilaksanakan agar guru TK mampu menelaah dan

mengelompokkan anak usia dini sesuai dengan karakteristik anak serta

mengidentifikasi, melakukan deteksi terhadap kemampuan awal anak dan

melakukan deteksi terhadap permasalahan anak Usia dini dalam berbagai

bidang pengembangan.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup modul terdiri atas:

1. Konsep pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, yang

mencakup:

a. Pengertian perkembangan dan pertumbuhan anak

b. Karakteristik perkembangan anak

2. Tugas Perkembangan anak usia dini, yang mencakup:

a. Tugas perkembangan anak dalam bidang agama dan moral

b. Tugas perkembangan anak dalam bidang fisik motorik

c. Tugas perkembangan anak dalam bidang kognitif

d. Tugas perkembangan anak dalam bidang bahasa

e. Tugas perkembangan anak dalam bidang sosial emosional

f. Tugas perkembangan anak dalam bidang seni

3. Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak usia dini, yang mencakup :

a. Hakekat Deteksi tumbuh kembang anak usia dini

b. Teknik dan alat deteksi dini tumbuh kembang anak usia dini

c. Strategi pelaksanaan deteksi tumbuh kembang anak usia dini

Page 14: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

4

4. Permasalahan anak usia dini dalam berbagai bidang pengembangan,

yang mencakup:

a. Gangguan perkembangan anak dalam bidang fisik motorik

b. Gangguan perkembangan anak dalam bidang bahasa

c. Gangguan perkembangan anak dalam bidang sosial dan psikis (emosi)

d. Gangguan kesulitan belajar anak

E. Saran Cara Penggunaan Modul

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan modul ini sebagai bahan pelatihan,

beberapa langkah berikut ini perlu menjadi perhatian para peserta pelatihan.

1. Lakukan pengecekan terhadap kelengkapan modul ini, seperti

kelengkapan halaman, kejelasan hasil cetakan, serta kondisi modul

secara keseluruhan.

2. Bacalah petunjuk penggunaan modul serta bagian Pendahuluan sebelum

masuk pada pembahasan materi pokok.

3. Pelajarilah modul ini secara bertahap dimulai dari materi pokok I sampai

tuntas, termasuk didalamnya latihan dan evaluasi sebelum melangkah ke

materi pokok berikutnya.

4. Buatlah catatan-catatan kecil jika ditemukan hal-hal yang perlu pengkajian

lebih lanjut atau disampaikan dalam sesi tatap muka.

5. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan pada

masing-masing materi pokok. Demikian pula dengan kegiatan evaluasi

dan tindak lanjutnya.

6. Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar evaluasi

yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap

materi yang disajikan.

7. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif. Modul ini

dirancang sebagai bahan belajar mandiri persiapan uji kompetensi.

Selamat Mempelajari Isi Modul!

Page 15: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

5

KOMPETENSI PEDAGOGIK: KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI

Page 16: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

6

Page 17: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

7

KP

1

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

A. Tujuan

Tujuan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran 1 ini adalah agar peserta

diklat mampu mengorganisasikan lingkup perkembangan sesuai dengan

karakteristik anak usia dini.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran 1 ini kompetensi atau

kinerja yang harus dikuasai adalah peserta mampu menelaah 6 lingkup

perkembangan sesuai dengan karakteristik anak usia dini.

C. Uraian Materi

1. Definisi Perkembangan dan Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif,

sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan

mengandung arti adanya perubahan alam ukuran dan struktur tubuh

sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik.

Selain dari pengertian di atas, pertumbuhan dapat didefinisikan pula

sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses

pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri

individu yang sehat dalam fase-fase tertentu. Hasil dari pertumbuhan ini

berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai,

bertambah tinggi dan berat badan serta makin bertambah sempurnanya

susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti

setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu.

Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan

fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun

mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh

Page 18: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

8

KP

1

lingkungan.Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-

urutan perubahan yang bersifat sistematis, dalam arti saling

kebergantungan atau saling mempengaruhi antara lingkup-lingkup fisik

dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh, anak

diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf

dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan

mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada

saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk

memahami bentuk huruf telah diperoleh.

Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca

bentuk huruf. Selain itu perubahan juga bersifat progresif, yang berarti

bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam

baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh, perubahan pengetahuan

dan kemampuan anak dari yang bersifat sederhana berkembang ke arah

yang lebih kompleks. Berkesinambungan merupakan ciri lain dari

perubahan yang terjadi, artinya perubahan itu berlangsung secara

beraturan atau berurutan, tidak bersifat meloncat-loncat atau karena

unsur kebetulan. Contoh, agar anak mampu berlari maka sebelumnya

anak harus mampu berdiri dan merangkak terlebih dahulu. Melalui belajar

anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru.

Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga

anak memperoleh pengalaman baru dan menimbulkan perilaku baru.

Dari uraian di atas kita bisa mengetahui bahwa pertumbuhan dan

perkembangan anak memiliki pengertian yang berbeda tetapi memiliki

kesinambungan makna dalam membangun karakter dan pendidikan

anak usia dini (PAUD).

2. Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan

Untuk memberikan pemahaman terhadap perkembangan anak, seorang

guru perlu memahami prinsip-prinsip perkembangan anak itu

sendiri.Melalui langkah ini, penafsiran guru, orang tua, serta pihak-pihak

Page 19: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

9

KP

1

yang terkait dengan tumbuhkembang anak dapat diberikan secara

proporsional dan tidak salah kaprah. Setidaknya, ketika guru, orang tua,

dan atau pihak-pihak yang terkait dengan tumbuhkembang anak melihat

ada perbedaan antara anak yang satu dengan anak yang lain dalam

rentang usia yang sama, maka hal tersebut tidak serta merta

menimbulkan persoalan.

Berikut ini disajikan sejumlah prinsip-prinsip perkembangan anak, yaitu:

a. Perkembangan berlangsung secara kontinyu dan tidak terputus

Prinsip ini menunjukkan bahwa sepanjang manusia hidup maka

sepanjang masa itulah perkembangan akan terus terjadi.

Perkembangan dimulai ketika masa konsepsi sampai akhir hayatnya,

yang ditandai oleh adanya perubahan pada diri individu, baik

perubahan dalam ukuran maupun perubahan dalam fungsi.

b. Perkembangan berlangsung dalam urutan yang terpola

Perkembangan individu terjadi secara teratur mengikuti atau pola

tertentu. Setiap perkembangan individu, sesungguhnya merupakan

hasil perkembangan yang dicapai pada tahap-tahap sebelumnya dan

merupakan bagian yang terintegrasi dengan lingkup-lingkup

perkembangan anak itu sendiri. Sebagai contoh, kemampuan anak

berjalan, tidak dapat dilepaskan dari pencapaian kemampuan anak

berdiri yang sudah dicapai sebelumnya, dan kemampuan

inidipengaruhi oleh semakin kuatnya otot-otot kaki yang terjadi pada

anak.

Dalam konteks yang lebih luas, Yelon dan Weinsten (Syamsu,

2006:17-18) mengemukakan arah atau pola perkembangan sebagai

berikut:

1) Cephalocaudal & proximal-distal, yaitu perkembangan manusia

yang dimulai dari kepala ke kaki (Cephalocaudal), jantung dan

sebagainya, ke pinggir, tangan (proximal-distal).

2) Struktur mendahului fungsi. Hal ini berarti bahwa anggota tubuh

individu akan dapat berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti

mata, akan dapat melihat setelah otot-ototnya matang atau kaki

dapat difungsikan untuk berjalan setelah otot-ototnya matang.

Page 20: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

10

KP

1

3) Perkembangan itu berdiferensiasi. Artinya perkembangan tersebut

berlangsung dari umum ke khusus. Kondisi seperti ini terjadi

dalam semua lingkup perkembangan baik fisik maupun psikis,

seperti bayi menendang-nendang kakinya secara sembarangan

sebelum fokus pada benda, arah, dan ukuran tertentu.

4) Perkembangan berlangsung dari kongkret ke abstrak. Artinya

perkembangan tersebut berproses dari suatu kemampuan berpikir

yang kongkret dengan objek yang tampak jelas ke arah yang lebih

abstrak, seperti anak berhitung dengan bantuan jari tangannya

sementara pada masa selanjutnya tidak memerlukan bantuan

seperti itu.

5) Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke

perspektivisme.Artinya seorang anak yang pada awalnya fokus

pada diri sendiri secara berangsur melihat lingkungan sebagai

bagian dari faktor yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan itu berlangsung dari “outter control to inner

control.” Artinya anak yang pada awalnya berada dalam kontrol

lingkungan, seperti ketergantungan pada orang tua dan kontrol

lingkungan menuju ke arah kemandirian yang memungkinkan

anak melakukan kontrol terhadap dirinya sendiri.

c. Irama dan tempo perkembangan bersifat individual

Sekalipun perkembangan memiliki arah dan pola tertentu, akan tetapi

irama dan tempo perkembangan sesungguhnya bersifat unik. Artinya

sekalipun seorang anak berada dalam rentang usia yang sama, akan

tetapi tahapan pencapaian tugas-tugas perkembangan sangat

mungkin berbeda. Sebagai contoh, anak-anak tertentu ada yang

memiliki kemampuan berjalan pada usia 9 bulan, sementara yang lain

baru dapat berjalan pada usia 12 atau 13 bulan. Demikian pula dengan

kemampuan anak menggenggam, melempar, dan perkembangan

lainnya.

d. Perkembangan bergerak dari yang umum ke yang khusus

Anak-anak cenderung akan memperhatikan benda-benda dalam

pandangan global, utuh, dan nyata sebelum memperhatikan hal-hal

yang lebih spesifik atau ditail. Sebagai contoh, ketika anak

Page 21: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

11

KP

1

memperhatikan berbagai jenis mainan, maka anak cenderung akan

memperhatikan mainan tersebut secara utuh. Seiring dengan

bertambahnya usia dan berfungsinya kemampuan penglihatan anak,

maka keinginan anak untuk memperhatikan ditail dari mainan tersebut

juga akan berkembang.

e. Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang

dicapai

Perkembangan yang dicapai anak sangat tergantung pada tingkat

kematangan yang dicapai anak itu sendiri. Seorang anak yang belum

mencapai kematangan untuk berdiri, akan sangat sulit jika diminta

melakukan aktifitas berjalan atau bahkan berlari. Demikian pula

dengan kemampuan melempar, yang akan sulit dapat dilakukan jika

kemampuan anak menggenggam belum dikuasai dengan baik.

f. Faktor-faktor hereditas dan lingkungan memiliki pengaruh yang

sama kuat terhadap proses perkembangan.

Sekalipun ada yang berpandangan bahwa faktor lingkungan lebih

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, akan

tetapi sejatinya kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang sama.

Sulit bagi anak untuk tidak mewarisi sifat-sifat kedua orang tuanya,

termasuk dalam lingkup kogntif.

g. Perkembangan dapat mengalami kemunduran dan dapat pula

dipercepat dalam batas-batas tertentu.

Melalui berbagai stimulasi dan keadaan yang dialami anak, maka

sangat mungkin terjadi adanya kemunduran dan percepatan dalam

perkembangan anak, sekalipun tidak terjadi secara ekstrim.Anak-anak

yang memiliki asupan gizi yang rendah, sangat mungkin mengalami

perlambatan dalam pencapaian pertumbuhan dan

perkembangannya.Gizi yang rendah, memungkinkan memperlambat

tumbuhnya otot-otot kaki yang membuatnya lambat memiliki

kemampuan berjalan.Sementara itu, anak-anak yang memiliki

stimulasi gizi atau lingkungan yang baik, dimungkinkan pula untuk

memperoleh kemampuan berjalan, bersosialisasi, memperhatikan

detail yang relatif lebih cepat dari perkembangan rata-rata anak

lainnya.

Page 22: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

12

KP

1

h. Pada usia tertentu terdapat perbedaan

perkembangan/pertumbuhan antara anak laki-laki dengan anak

perempuan.

Pengaruh hormonal pada anak laki-laki dan perempuan memiliki

pengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Anak

perempuan cenderung mengalami pelambatan pertumbuhan tinggi

badan ketika memasuki usia 15-17 tahun, sementara anak laki-laki

masih mengalaminya sampai rata-rata usia 21 tahun. Anak perempuan

cenderung terlihat lebih dewasa pada rentang usia yang sama dengan

laki-laki, sekalipun pada usia-usia selanjutnya relatif lebih sejajar.

i. Bagian sifat-sifat individu dalam perkembangannya saling

berkorelasi secara positif.

Sesuai dengan istilahnya, individu yang berasal dari kata un-devided

yang bermakna tidak dapat dipisahkan, maka dalam

perkembangannya, sifat-sifat yang dimiliki iindividu saling berkorelasi

secara positif, baik sifat yang herediter maupun terbentuk dari

lingkungan.

j. Setiap individu yang normal akan melewati segenap fase

perkembangan.

Individu yang normal akan melewati segenap fase dengan seluruh ciri

khasnya, seperti fase bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan masa

tua.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

danPerkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi oleh berbagai

faktor yang dapat dikelompokkan pada faktor yang bersifat internal dan

eksternal, atau dalam istilah Santrock (2007:19) menyebutnya dengan

faktor nature dan nurture. Naturemerujuk pada warisan biologis

seseorang, sedangkan nurture pada pengalaman lingkungannya.

Faktor Internal

1) Faktor Hereditas

Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi individu

yang diturunkan oleh orang tua anak. Syamsu Yusuf (2006:34)

menguraikan bahwa yang diturunkan oleh orang tua pada anak-

Page 23: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

13

KP

1

anaknya adalah sifat strukturnya dan bukan tingkah laku yang

diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman. Penurunan sifat-

sifat ini mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Reproduksi yang berarti penurunan sifat-sifatnya hanya

berlangsung melalui sel benih.

b) Konformitas (keseragaman) dimana proses penurunan sifat

akan mengikuti pola jenis (species) generasi sebelumnya,

misalnya manusia akan menurunkan sifat-sifat manusia kepada

anaknya

c) Variasi, karena jumlah gen-gen dalam pada setiap pembuahan

akan memiliki kemungkinan yang banyak pula. Dengan demikian

untuk setiap proses penurunan sifat akan terjadi penurunan yang

bervariasi, seperti kakak adik dimungkinan memiliki sifat yang

berbeda

d) Regresi fillial, yaitu penurunan sifat cenderung ke arah rata-rata

2) Proses Selama Kehamilan

Periode yang sangat vital berkenaan dengan faktor hereditas ini

adalah masa kehamilan. Hurlock (1997:30) mengidentifikasi empat

kondisi penting yang mempengaruhi perkembangan individu pada

masa selanjutnya, yaitu pembentukan sifat bawaan, jenis kelamin,

jumlah anak, dan urutan kelahiran anak:

a) Sifat Bawaan

Peristiwa penting pertama dalam masa kehamilan adalah

penentuan sifat bawaan, dimana peristiwa ini hanya terjadi satu

kali dalam seluruh rentang kehidupan individu. Kombinasi yang

terbangun antar orang tua (ayah dan ibu, serta kakek dan nenek)

sangat kompleks. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi

perkembangan individu pada masa selanjutnya. Perkembangan

yang dimaksud mencakup dua hal penting, yaitu faktor keturunan

yang membatasi sejauhmana individu dapat berkembang, serta

sifat bawaan sepenuhnya merupakan faktor kebetulan, karena

tidak ada cara untuk mengendalikan jumlah kromosom ibu dan

ayah yang akan diturunkan pada anak.

Page 24: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

14

KP

1

b) Jenis Kelamin

Penentuan jenis kelamin individu merupakan unsur penting

kedua yang terjadi pada saat pembuahan. Tiga alasan penting

mengapa penentuan jenis kelamin ini menjadi sangat penting,

yaitu pertama, anak-anak dalam rentang kehidupannya akan

senantiasa mendapatkan tuntutan, peran, serta peran budaya

sesuai jenis kelaminnya. Kedua, pengalaman belajar yang

diterima anak akan sangat ditentukan oleh jenis kelaminnya.

Jenis permainan, tugas-tugas yang diemban, atau pengelom-

pokkan-pengelompokkan yang terjadi, sering didasari oleh jenis

kelamin anak itu sendiri. Anak-anak pada jenis kelamin tertentu

akan dipandang normal, selaras, atau adequate, jika melakukan

berbagai peran dalam pengalaman belajarnya yang sesuai

dengan jenis kelaminnya.

c) Jumlah Anak

Peristiwa penting yang ketika pada saat kehamilan atau

sesudahnya adalah menentukan jumlah anak yang akan

dilahirkan. Sekalipun pada umumnya ibu melahirkan satu anak,

akan tetapi menurut Meredith (Hurlock, 1997:31) sering juga

terjadi kelahiran yang lebih dari satu. Data-data menunjukkan 1

dari 80 kelahiran terjadi kembar dua, 1 dari setiap 9.000

kelahiran terjadi kembar 3, dan 1 dari 570.000 terjadi kelahiran

kembar empat.

d) Posisi Urutan Anak

Peristiwa penting keempat dalam masa kehamilan adalah

penentuan urutan anak yang baru terbentuk diantara saudara-

saudara lainnya. Sekalipun demikian, urutan posisi ini sangat

mungkin berubah, seiring terjadinya kehamilan berikutnya.

Artinya anak-anak yang semua menempati anak bungsu, akan

sangat mungkin berganti urutan karena kelahiran adiknya.

Posisi urutan ini menjadi bahan pertimbangan yang penting,

karena menentukan peran sosial yang akan dihadapi oleh anak

di masyarakatnya.

Page 25: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

15

KP

1

b. Faktor Eksternal

1) Asupan Gizi

Faktor asupan gizi memberikan pengaruh yang sangat besar

terhadap perkembangan jasmani anak yang pada gilirannya akan

mempengaruhi lingkup perkembangan lain, seperti lingkup

intelektual, bahasa, sosial-emosional, maupun nilai-nilai agama.

Anak-anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan

fisiknya lambat, akan memiliki banyak hambatan ketika anak

melakukan kontak-kontak sosial, karena cenderung menarik diri dari

lingkungan, dan sebaliknya lingkungan juga cenderung tidak banyak

melibatkan, karena keterbatasan inisiatif yang dimiliki anak. Dalam

konteks ini, proses tumbuh kembang anak dipengaruhi “tiga pilar

utama” yaitu gizi, kesehatan dan stimulasi psikososial yang

dilaksanakan secara terpadu.

Macam-macam zat gizi yang penting dan fungsinya masing-masing

meliputi (Dokter Kecil, 2011)

a) Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber penghasil energi bagi tubuh

manusia. Terdapat dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat

sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana

terdiri dari dua bagian yaitu monosakarida dan oligosakarida.

Monosakarida dikelompokan menjadi glukosa, fruktosa dan

laktosa. Sumber glukosa dapat ditemui pada jenis buah-buahan,

jagung manis dan madu. Fruktosa merupakan sumber

karbohidrat yang paling manis sehingga sering disebut sari

manis. Dan dan laktosa dapat ditemukan pada susu.

Berikut beberapa fungsi karbohidrat dalam tubuh:

Sumber utama energi tubuh.

Pemberi rasa manis pada makanan fruktosa, glukosa,

maltosa, dan laktosa.

Penghemat protein maksudnya bila karbohidrat kurang dalam

tubuh maka protein yang dipakai dan bila sebaliknya, maka

protein dipakai untuk pertumbuhan.

Page 26: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

16

KP

1

Pengatur metabolisme lemak normal. Bila karbohidrat tidak

cukup maka dalam jumlah besar akan memakai lemak yang

menghasilkan energi dan produk tubuh berupa asam keton.

Membantu pengeluaran faeses. Dengan cara mengatur

peristaltik usus dan membentuk pada faeses.

Laktosa dapat menetap lebih lama dalam usus dibanding

disakarida lain, hingga membantu meningkatkan pertumbuhan

bakteri yang berguna dalam efek pencahar dan memproduksi

vitamin-vitamin tertentu dalam usus.

Kekurangan karbohidrat dan protein Menyebabkan penyakit

marasmus, dengan ciri-ciri: Wajah tampak tua (keriput dan

cekung), berat badan sangat kurang, otot-otot mengecil, hampir

tidak ada lapisan lemak di bawah kulit

b) Protein

Istilah Protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki

arti “yang paling utama”. Protein memiliki peran yang sangat

penting pada fungsi dan struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal

ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan oksigen,

karbon, nitrogen, hidrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga

mengandung fosfor.

Protein terbagi menjadi dua yaitu protein nabati dan protein

hewani. Protein nabati berasal dari sumber makanan yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan sedangkan protein hewani

berasal dari sumber makanan sepeti hewan dan ikan.

Kandungan asam amino esensial protein hewani lebih besar dari

pada protein nabati. Dikarenakan hal tersebut protein hewani

lebih berkualitas kandungan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Asam amino esensial adalah substansi protein yang dibutuhkan

oleh tubuh manusia, tetapi tubuh tidak dapat mensintesa sendiri,

sehingga harus dikonsumsi dari luar dalam bentuk makanan.

Beberapa manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut:

Sebagai enzim,protein memiliki peranan yang besar untuk

mempercepat reaksi biologis.

Page 27: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

17

KP

1

Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang

terkandung dalam hemoglobin dapat mengangkut oksigen

dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin

dapat mengangkut oksigen dalam otot.

Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk

serabut yang disebut kolagen memiliki fungsi untuk menjaga

kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.

Sebagai pertahanan tubuh atau Imunisasi pertahanan tubuh.

Protein ini biasa digunakan dalam bentuk antibodi.

Sebagai media perambatan impuls syaraf.

Sebagai pengendalian pertumbuhan.

Kekurangan protein menyebabkan penyakit kwashiorkor (busung

lapar),dengan ciri-ciri: Wajah bulat seperti bulan, wajah memelas,

rambut pirang dan mudah lepas, edema (bengkak) pada kaki,

otot tubuh tidak berkembang dengan baik

c) Zat Besi

Kegunaan: Membentuk pigmen merah di dalam darah yang

mengangkut oksigen ke dalam sel dan mengeluarkan

karbondioksida dari sel, mencegah anemia, dan

meningkatkan kebugaran tubuh.

Sumber: Bayam, kangkung, daging merah, hati, ikan.

Kekurangan zat besi menyebabkan penyakit anemia, dengan

ciri-ciri: Lemah, letih dan lesu, bagian dalam kelopak mata

pucat

d) Kalsium

Kegunaan: Penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi,

membantu pembekuan darah pada proses penyembuhan

luka, serta memastikan jantung terus berdegup.

Sumber: Susu bubuk, ikan teri, bayam, kacang hijau, kacang

kedelai.

Kekurangan kalsium menyebabkan penyakit kerapuhan tulang

dan gigi, dengan ciri-ciri: Nyeri tulang saat bergerak, tubuh

bungkuk, tulang mudah patah, gigi keropos.

Page 28: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

18

KP

1

e) Asam Folat

Kegunaan: Sangat penting pada masa pembelahan dan

pertumbuhan sel, memproduksi sel darah merah, dan

mencegah anemia. Pada wanita hamil, berfungsi untuk

mencegah resiko cacat susunan saraf pusat (otak dan saraf

tulang belakang) pada janin.

Sumber: Kacang polong, bayam, semangka, jambu biji, sereal

gandum.

Kekurangan asam folat menyebabkan resiko bayi lahir dengan

otak dan saraf tulang belakang yang tidak sempurna (cacat

lahir). Pada anak dan dewasa, dapat menyebabkan anemia.

f) Vitamin A

Kegunaan: Sangat penting untuk kulit, kesehatan mata, dan

menjaga daya tahan tubuh.

Sumber: Wortel, jeruk, daun singkong, daun katuk, susu

bubuk, telur, ikan.

Kekurangan vitamin A menyebabkan penyakit kebutaan dan

rabun senja.

g) Yodium

Kegunaan: Mengatur metabolisme dan memproduksi energi,

membantu pertumbuhan badan, penting untuk perkembangan

sistem saraf.

Sumber: Garam beryodium, ikan air asin, bayam.

Kekurangan yodium menyebabkan penyakit gondok,

kretinisme/kerdil, dan gangguan perkembangan otak.

Masalah gizi di Indonesia berdasarkan penelitian oleh para ahli gizi

adalah masalah Kurang Energi Proterin (KEP). Kekurangan vitamin

A dapat mengakibatkan xeropthalmia misalnya buta senja,

kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan animea, serta

kekurangan yodium mengakibatkan penyakit gondok.Dari ketiga

permasalahan tersebut KEP merupakan hal yang terpenting.

(Sumber :http://bppaudnibjb.org).

Page 29: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

19

KP

1

2) Gangguan Fisik dan Penyakit yang Diderita

Berbagai penyakit yang diderita anak, juga mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangannya. Hadirnya penyakit pada anak

tidak terlepas dari asupan gizi yang diterima anak. Anak-anak yang

mengalami gangguan penglihatan cenderung mengalami hambatan

melakukan interaksi dengan teman dan orang di lingkungan sekitar.

Anak tidak cepat memberikan respon, karena harus melihat reaksi

orang lain terlebih dahulu. Demikian pula dengan anak yang

mengalami gangguan pendengaran, bicara, serta gangguan fisik

lainnya. Disamping itu, hambatan perkembangan juga sering

dialami anak-anak yang mengalami penyakit, seperti demam yang

sangat tinggi dan kejang-kejang.

3) Lingkungan Keluarga

Pengaruh keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,

tidak saja pada lingkup perkembangan fisik dengan memperikan

asupan gizi yang memadai, akan tetapi lebih dari itu. Keluarga

memberikan pengaruh yang sangat besar, terutama pada

perkembangan sosial anak. Erikson (Wolfolk, 2009:103)

mengidentifikasi tiga lingkup penting dalam perkembangan

posikososial pada tahun-tahun prasekolah, yaitu kepercayaan dan

ketidakpercayaan, pada masa bayi, otonomi versus rasa malu dan

ragu-ragu, yang menandai pengendalian diri dan rasa percaya diri,

serta inisiatif versus rasa bersalah yang menambahkan pada

otonomi kualitas-kualitas seperti menjalankan, merencanakan, dan

memecahkan tugas-tugas demi menjadi aktif dan bergerak. Dalam

konteks seperti inilah peran keluarga sangat besar terhadap

perkembangan anak.

Senada dengan pandangan di atas, Erikson secara lengkap

membagi tahap-tahap perkembangan sosial anak menjadi delapan

tahapan, seperti yang disajikan pada tabel berikut ini:

Page 30: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

20

KP

1

Tabel 1 1. Tahap Perkembangan Sosial Erikson Usia Tahap Perkembangan Erikson

Tahun pertama kelahiran (masa bayi)

Kepercayaan dan ketidakpercayaan

1-3 tahun (masa bayi) Otonomi serta rasa malu dan ragu-ragu

3-5 tahun (masa prasekolah) Prakarsa/ Inisiatif dan rasa bersalah

6 tahun-masa pubertas Tekun/Keinginan/industry dan rasa rendah diri/inferioritas

10-20 tahun (masa remaja) Identitas dan kebingungan identitas

20-an, 30-an tahun (masa awal dewasa)

Keintiman/keakraban dan isolasi/keterkucilan.

40-an, 50-an tahun (masa pertengahan dewasa)

Semangat berbagi/bangkit dan mandeg/ stagnasi

60-an tahun (masa akhir dewasa)

Keutuhan/Integritas ego dan keputusasaan

Sumber :Eman,S,2012

Dilihat dari fungsi keluarga, maka pengaruh keluarga terhadap

perkembangan anak, dapat diklasifikasikan pada fungsi keluarga

secara psikologis dan sosiologis.

Secara psikologis keluarga berperan sebagai (1) pemberi rasa

aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya, (2) sumber

pemenuhan kebutuhan baik fisik maupun psikis, (3) sumber kasih

sayang dan penerimaan, (4) model prilaku yang tepat bagi anak

untuk belajar menjadi anggota masyarakat yang baik, (5) pemberi

bimbingan bagi pengembangan prilaku yang secara sosial dianggap

tepat, (6) pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya dalam rangka menyesuaian dirinya terhadap

kehidupan, (7) pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan

motorik, verbal, dan sosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri,

(8) stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk

mencapai prestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat, (9)

pembimbing dalam mengembangan aspirasi, dan (10) sumber

persahabatan/teman bermain bagi anak sampai cukup usia untuk

mendapatkan teman di luar rumah.

Page 31: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

21

KP

1

Sementara itu, dalam dimensi sosiologis keluarga memiliki fungsi

(1) biologis dimana keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang

memberikan legalitas, kesempatan dan kemudahan bagi para

anggotanya untuk memenuhi kebutuhan dasar biologisnya, (2)

fungsi ekonomis dimana keluarga memiliki kewajiban untuk

menafkahi anggota keluarganya, (3) fungsi edukatif, dimana

keluarga berfungsi sebagai lingkungan pendidikan pertama dan

utama. Keluarga juga berfungsi sebagai pengantar sosial budaya

bagi anak-anaknya, (4) fungsi sosialisasi, dimana keluarga

merupakan tempat penyemaian bagi masyarakat masa depan dan

lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat

mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang, (5) fungsi

perlindungan, dimana keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi

anggora keluarganya dari gangguan, ancaman atau kondisi yang

menimbulkan ketidaknyamanan para anggotanya, (6) fungsi

rekreatif, dimana keluarga harus mampu menciptakan sebagai

lingkungan yang memberikan kenyamanan, keceriaan, kehangatan

dan penuh semangat bagi anggotanya, (7) fungsi agama (religi),

dimana keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama

kepada anak agar memiliki pedoman hidup yang jelas dan benar

4) Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara

sistematis, malaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan

latihan dalam membantu anak mencapai standar tingkat

pencapaian perkembangan sesuai dengan rentang usia anak.

Komponen lingkungan sekolah yang memberikan pengaruh

terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini

diantaranya:

a) Guru dan seluruh tenaga kependidikan di sekolah

Komponen guru dan tenaga kependidikan lain di sekolah,

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

perkembangan anak. Sikap dan perilaku guru yang mampu

memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi anak,

merupakan media tumbuhkembang yang sangat baik bagi

Page 32: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

22

KP

1

perkembangan seluruh lingkup perkembangan anak usia dini,

terlebih bagi perkembangan lingkup sosial-emosional anak.

b) Penataan lingkungan sekolah

Mengingat anak usia dini berada pada masa penjelajahan atau

eksplorasi, maka penataan lingkungan sekolah sangat

mempengaruhi terwujudnya masa eksplorasi tersebut. Penataan

arena bermain, penempatan alat bermain, serta mebeleir di

ruangan akan memberikan dampak berkembang tidaknya

kemampuan eksplorasi anak. Sekalipun demikian, penataan

lingkungan sekolah, tidak hanya berkenaan dengan aspek

eksplorasi, akan tetapi juga mempertimbangkan faktor keamanan

bagi anak dan orang-orang yang terlibat dalam pembelajaran di

sekolah.

c) Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran

Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat

dilepaskan dari tersedia tidaknya sarana dan prasarana

pembelajaran yang dibutuhkan. Dalam konteks ini, sarana

pembelajaran yang diperlukan sesuai dengan lingkup-lingkup

perkembangan anak usia dini. Oleh karena itu, sarana

pembelajaran yang dibutuhkan meliputi:

Sarana pembelajaran untuk pengembangan nilai-nilai agama

dan moral, seperti alat-alat untuk melakukan ibadah, maket

rumah ibadah, atau gambar dan poster-poster praktek

ibadah.

Sarana pembelajaran untuk mengembangkan lingkup fisik

motorik, seperti papan atau balok titian, arena lompat, jinjit,

atau senam untuk pengembangan motorik kasar. Plastisin,

tanah liat, atau media playdough untuk pengembangan

motorik halus.

Sarana pembelajaran untuk mengembangkan lingkup

kognitif, seperti aneka balok, maze, puzzle, atau alat-alat

peraga sains sederhana.

Page 33: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

23

KP

1

Sarana pembelajaran untuk mengembangkan bahasa,

seperti aneka buku cerita anak, alat-alat video-audio, kartu

huruf, suku kata dan kata serta panggung boneka.

Sarana pembelajaran untuk mengembangkan lingkup sosial-

emosional, seperti aneka kelengkapan bermain peran,

aneka gambar ekspresi wajah, serta aneka film/video yang

memuat cerita yang relevan dengan pengembangan lingkup

sosial-emosional.

4. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Dalam dunia pendidikan anak usia dini (PAUD), perkembangan anak

merupakan hal yang harus diperhatikan karena perkembangan anak

secara lanjut akan menentukan proses pembelajaran anak tersebut di

jenjang selanjutnya.

a). Karakteristik Anak Usia Dini

Batasanusia anak usia dini bisa bervariasi, tergantung pada dasar

yang digunakan.Pandanganmutakhiryang dianutdinegara-

negaramaju,istilahanakusia

dini(earlychildhood)lazimdigunakanuntukmendeskripsikananakden

ganrentangusia 0-8tahun.Biladikaitkandengansistem

pendidikanyangberlakudiIndonesia,rentang usia tersebut

mencakup anak pada kelas-kelasrendah(1-

3)diSekolahDasar,Taman Kanak-

kanak(TK)danyangsederajat,KelompokBermain(Kober),dananakdi

Tempat

PenitipanAnak(TPA).Sesuaidengankomunitaspesertapelatihangur

u/kepalaSD, ikhtisarbahasan

anakusiadiniyangdimaksuddisinilebihdibatasipadaanakusiasekitar4

-7tahun.

b). Lingkup Perkembangan Anak

Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian anak,

karena kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi.

Secara umum dapat dibedakan beberapa aspek utama kepribadian

anak, yaitu lingkup nilai agama dan moral, fisikmotorik, kognitif,

bahasa, sosial emosional, dan seni. Perkembangan dari tiap lingkup

Page 34: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

24

KP

1

kepribadian tidak selalu bersama-sama atau sejajar, perkembangan

sesuatu lingkup mungkin mendahului atau mungkin juga mengikuti

lingkup lainnya.

a. Lingkup Perkembangan Nilai Agama

Pada mulanya seorang anak dilahirkan ke dunia dalam keadaan

belum mengenal apa-apa, termasuk mengenal agama. Anak-

anak terus tumbuh dan berkembang dalam durasi tertentu

berdasarkan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

Orang tua di rumah merupakan faktor utama dan pertama dalam

menentukan kepribadian anak termasuk agamanya. Agama

seorang anak pada umumnya ditentukan oleh pendidikan,

pengalaman, dan latihan-latihan yang dilaluinya sejak kecil

terutama oleh orang tuanya di dalam ke luarga. Dalam hal ini

orang tua dapat menanamkan, menumbuhkan, dan

mengembangkan dasar-dasar keimanan (keagamaan) pada diri

anak-anaknya.

Adapun tujuan pengembangan nilai agama pada anak-anak usia

prasekolah yaitu:

1. Mengembangkan rasa iman dan cinta terhadap Tuhan.

2. Membiasakan anak-anak agar melakukan ibadah kepada

Tuhan.

3. Membiasakan agar perilaku dan sikap anak didasari dengan

nilai-nilai agama.

4. Membantu anak agar tumbuh dan berkembang menjadi

pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan.

Sifat-sifat pemahaman anak usia Taman Kanak-kanak terhadap

nilai-nilai keagamaan pada saat mengikuti kegiatan belajar

mengajar di antaranya:

a. Unreflective: pemahaman dan kemampuan anak dalam

mempelajari nilai-nilai agama sering menampilkan suatu hal

yang tidak serius. Mereka melakukan kegiatan ibadah pun

dengan sikap dan sifat dasar yang kekanak-kanakan. Tidak

mampu memahami konsep agama dengan mendalam.

Page 35: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

25

KP

1

b. Egocentris: dalam mempelajari nilai-nilai agama, anak usia

Taman Kanak-kanak terkadang belum mampu bersikap dan

bertindak konsisten. Anak lebih terfokus pada hal-hal yang

menguntungkan dirinya.

c. Misunderstand: anak akan mengalami salah pengertian dalam

memahami suatu ajaran agama yang banyak bersifat abstrak.

d. Verbalis dan Ritualis: kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan nilai-nilai agama pada diri mereka dengan

cara memperkenalkan istilah, bacaan, dan ungkapan yang

bersifat agamis. Seperti memberi latihan menghafal,

mengucapkan, memperagakan, dan sebagainya.

e. Imitative: anak banyak belajar dari apa yang mereka lihat

secara langsung. Mereka banyak meniru dari apa yang

pernah dilihatnya sebagai sebuah pengalaman belajar.

b. Lingkup Perkembangan Nilai Moral

Ruang lingkup tahapan/pola perkembangan moral anak di

antaranya adalah tahapan kejiwaan manusia dalam

mengembangkan nilai moral kepada dirinya sendiri,

mempersonalisasikan dan mengembangkannya dalam

pembentukan pribadi yang mempunyai prinsip, serta dalam

mematuhi, menentukan pilihan, menyikapi, atau melakukan

tindakan nilai moral Menurut Piaget anak berpikir tentang

moralitas dalam 2 cara, yaitu cara heteronomous (usia 4-7

tahun), di mana anak menganggap keadilan dan aturan sebagai

sifat-sifat dunia (lingkungan) yang tidak berubah dan lepas dari

kendali manusia dan cara autonomous (usia 10 tahun ke atas) di

mana anak sudah menyadari bahwa aturan-aturan dan hukum itu

diciptakan oleh manusia.

Pengembangan nilai moral ini berfungsi untuk mencapai

beberapa hal:

1) Agar perilaku dan sikap anak didasari oleh nilai moral

sehingga anak dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang

dijunjung oleh masyarakat.

Page 36: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

26

KP

1

2) Membantu anak agar tumbuh menjadi pribadi yang matang

dan mandiri.

3) Melatih anak untuk dapat membedakan sikap dan perilaku

yang baik dan yang tidak baik sehingga dengan sadar

berusaha menghindarkan diri dari perbuatan tercela.

Ruang lingkup pengembangan moral dalam rangka

pembentukan karakter menurut Ratna Megawangi adalah

sebagai berikut:

a. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya.

b. Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian.

c. Kejujuran.

d. Hormat dan Santun.

e. Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama.

f. Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras.

g. Kepemimpinan dan Keadilan.

h. Baik dan Rendah Hati.

i. Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan.

j. 4K (kebersihan, kesehatan, kerapian dan keamanan).

Sedangkan menurut sumber dari Balitbang, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa ruang lingkup nilai moral

dalam rangka pembentukan karakter yang harus dikembangkan

pada anak di TK adalah sebagai berikut:

a. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan

ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama

lain.

b. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yangselalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

c. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain

yang berbeda dari dirinya.

d. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Page 37: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

27

KP

1

e. Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan

tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

f. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

g. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

h. Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama Hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari

sesuatuyang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

j. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan

berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan

negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

k. Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkankesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang

tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi, dan politik bangsa.

l. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong

dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan

orang lain.

m. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa

senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang

lain.

n. Cinta Damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas

kehadiran dirinya.

o. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi

dirinya.

p. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya,

Page 38: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

28

KP

1

dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi.

q. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

r. Tanggung-jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,

sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.(

Balitbang Kemendiknas, 2010: 8).

c. Lingkup perkembangan Fisik Motorik

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian

gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan

otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Keterampilan motorik anak

terdiri atas keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik

halus. Keterampilan motorik anak usia 4-5 tahun lebih banyak

berkembang pada motorik kasar, setelah usia 5 tahun baruterjadi

perkembangan motorik halus.

Tujuan dari perkembangan motorik di TK, mencakup

perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

Tujuan perkembangan motorik kasar di TK adalah sebagai

berikut:

a) Mampu mengembangkan kemampuan motorik kasar.

b) Mampu menanamkan nilai-nilai sportifitas dan disiplin.

c) Mampu meningkatkan kesegaran jasmani.

d) Mampu memperkenalkan sejak dini hidup sehat.

e) Mampu memperkenalkan gerakan-gerakan melalui irama

musik.

Tujuan Perkembangan motorik halus di TK adalah sebagai

berikut:

a) Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang

berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan.

b) Mampu memperkenalkan gerakan jari seperti; menulis,

menggambar, dan memanipulasi benda-benda dengan jari-

jemari sehingga anak menjadi terampil dan matang.

Page 39: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

29

KP

1

c) Mampu mengkoordinasikan kecepatan/kecekatan tangan

dengan gerakan mata.

Fungsi perkembangan motorik kasar dan halus di TK

Setelah Anda mengetahui tujuan dari perkembangan motorik

kasar dan halus, maka Anda harus mengetahui fungsi dari

perkembangannya.

Fungsi perkembangan motorik kasar adalah:

a) Alat pemacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani,

rohani dan kesehatan untuk anak TK.

b) Alat untuk membentuk dan membangun serta memperkuat

tubuh.

c) Melatih keterampilan dan ketangkasan gerak, juga daya

berfikir.

d) Alat untuk meningkatkan perkembangan emosional.

e) Alat untuk meningkatkan perkembangan sosial.

f) Menumbuhkan perasaan senang dan memahami manfaat

kesehatan pribadi.

Fungsi perkembangan motorik halus di TK adalah:

a) Alat untuk mengembangkan kemampuan motorik halus

yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua

tangan.

b) Alat untuk meningkatkan gerakan jari seperti; menulis,

menggambar, dan memanipulasi benda-benda dengan jari-

jemari sehingga anak menjadi terampil dan matang.

c) Alat untuk melatih mengkoordinasikan

kecepatan/kecekatan tangan dengan gerakan mata.

d) Alat untuk melatih penguasaan emosi.

d. Lingkup perkembangan Kognitif

Pada saat memasuki usia 3 tahun biasanya seorang anak akan

semakin mandiri dan mulai mendekatkan diri pada teman-teman

sebayanya. Pada tahapan usia ini mulai menyadari apa yang ia

rasakan dan apa yang telah mampu dilakukan dan belum

Page 40: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

30

KP

1

mampu ia lakukan. Kesadaran itu didukung oleh kemampuanya

yang pesat dalam perkembangan bahasa perbendaharaan

katanya, sudah cukup banyak untuk mengomunikasikan

keinginannya. Rasa egosentrisnya masih kuat, anak merasakan

bahwa dirinya “pusat dunia”, dan semua hal yang ada di dunia

tersedia untuk memenuhi kebutuhannya.

Perilaku anak usia 3 tahun diwarnai imajinasi, umumnya mereka

masih sulit untuk membedakan antara imajinasi dengan realitas.

Keadaan ini semua membuatnya tampak seperti pembual kecil,

sebagian dari mereka bahkan sering kali memilki teman imajiner.

Pada tahapan selanjutanya, sekitar usia 4 tahun seorang anak

semakin bersemangat untuk mempelajari hal baru. Keadaan ini

ditandai dengan semakin seringnya anak mengajukan

pertanyaan sebagai wujud dari rasa keingintahuan, seperti:

“kenapa adik bayi harus minum susu ibu” atau “bagaimanakah

terjadinya pelangi?”. Rasa ingin tahu anak semakin hari akan

semakin banyak dengan variasi pertanyaan yang juga semakin

kompleks termasuk juga masalah seksual. Suatu hari, anak

mungkin akan bertanya: “bagaimana cara ia hadir kedunia?”

Bahkan bukan tidak mungkin akan didapati seorang anak sedang

memegang atau memeriksa alat genitalnya. Sebagai orang tua

tentunya akan merasa bingung atau kesal dengan polah tingkah

anaknya. Pada umumnya di akhir usia yang keempat, daya

khayal anak semakin menipis seiring denga meningkatnya

kemampuan memahami realitas. Menurut Sigmud Freud, rentang

usia 3-5 mulai mengamati bentuk tubuhnya dan juga tubuh orang

lain: perkembangan kepribadiannya juga makin kompleks. Sifat

egosintrisnya menjadi kuat; pada masa ini juga anak memiliki

rasa bangga, kacau, dan kebencian.

Berikut karakteristik perkembangan kognitif anak usia 3-4 tahun

sampai usia 5-6 tahun berdasarkan teori-teori yang dikemukakan

oleh para ahli di atas dan tugas perkembangan pada masa anak

prasekolah:

Page 41: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

31

KP

1

Memahami konsep makna berlawanan: kosong/penuh atau

ringan/berat.

Menunjukan pemahaman mengenai di dasar/di puncak; di

belakang/ di depan; di atas/di bawah.

Mampu memadankan bentuk lingkaran atau persegi dengan

objek nyata atau gambar.

Sengaja menumpuk kotak atau gelang sesuai ukuran.

Mengelompokan benda yang mempunyai persamaan; warna,

bentuk, atau ukuran.

Mampu mengetahui dan menyebutkan umurnya.

Memasangkan dan menyebutkan benda yang sama,

misalnya: “apa pasangannya cangkir”.

Mencocokan segi tiga, persegi dan wajik.

Menyebutkan lingkaran dan kotak jika diperlihatkan.

Memahami konsep lambat/cepat, sedikit/banyak,tipis/tebal,

sempit/ luas.

Mampu memahami apa yang harus dilakukan jika tali sepatu

lepas, jika haus dan jika mau ke luar saat hujan.

Mampu menerangkan, mengapa seseorang memiliki: kunci,

lemari, pakaian, mobil, dan lain-lain.

Menyentuh dan menghitung 4-7 benda.

Merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukan kapan setiap

kegiatan dilakukan.

Mengenal huruf kecil dan huruf besar.

Mengenali dan membaca tulisan yang sering kali dilihat di

sekolah dan di rumah.

Mampu menerangkan fungsi profesi-profesi yang ada di

masyarakat, seperti: dokter, perawat, petugas pos, petugas

pemadam kebakaran, dan lain-lain.

Mengenali dan menghitung angka sampai 20.

Mengetahui letak jarum jam untuk kegiatan sehari-hari.

Melengkapi 5 analogi yang berlawanan: es itu dingin; api itu

panas.

Page 42: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

32

KP

1

Memperkirakan hasil yang realistis untuk setiap cerita.

Menceritakan kembali buku cerita bergambar dengan tingkat

kecepatan yang memadai.

Menceritakan kembali 3 gagasan utama dari suatu cerita.

Paham mengenai konsep arah: di tengah/di pojok/dan

kiri/kanan.

Mengklasifikasikan angka, tulisan, buah dan sayur.

e. Lingkup perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain.

Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi,

dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan,

lisan, isyarat atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat

bunyi, lambang, gambar atau lukisan. Dengan bahasa semua

manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar,

ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama.

Pada usia 4-6 tahun kemampuan berbahasa anak akan

berkembang sejalan dengan rasa ingin tahu serta sikap antusias

yang tinggi, sehingga timbul pertanyaan- pertanyaan dari anak

dengan kemampuan bahasanya. Kemampuan berbahasa juga

akan terus berkembang sejalan dengan intensitas anak pada

teman sebayanya. Hal ini mengimplikasikan perlunya anak

memiliki kesempatan yang luas dalam menentukan sosialisasi

dengan teman-temannya. Dengan memperlihatkan suatu minat

yang meningkat terhadap lingkup-lingkup fungsional bahasa tulis,

ia senang mengenal kata-kata yang menarik baginya dan

mencoba menulis kata yang sering ditemukan. Anak juga senang

belajar menulis namanya sendiri atau kata-kata yang

berhubungan dengan sesuatu yang bermakna baginya.

Antara usia 4 dan 5 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari empat

sampai lima kata. Mereka juga mampu menggunakan kata

depan seperti di bawah, di dalam, di atas dan di samping.

Mereka lebih banyak menggunakan kata kerja daripada kata

Page 43: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

33

KP

1

benda. Antara 5 dan 6 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari

enam sampai delapan kata. Mereka juga sudah dapat

menjelaskan arti kata-kata yang sederhana, dan juga

mengetahui lawan kata. Mereka juga dapat menggunakan kata

penghubung, kata depan dan kata sandang. Pada masa akhir

usia prasekolah anak umumnya sudah mampu berkata-kata

sederhana dan berbahasa sederhana, cara bicara mereka telah

lancar, dapat dimengerti dan cukup mengikuti tata bahasa

walaupun masih melakukan kesalahan berbahasa.

f. Lingkup Perkembangan Sosial Emosional

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan

orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun

saudara-saudaranya.Di dalam hubungan dengan orang lain,

terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam

kehidupannya yang dapat membantu pembentukan

kepribadiannya. Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku

sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat

dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota

keluarga yang lain. Apa yang telah dipelajari anak dari

lingkungan keluarganya turut mempengaruhi pembentukan

perilaku sosialnya.

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978:228) untuk menjadi orang

yang mampu bersosialisasi memerlukan tiga proses. Masing-

masing proses terpisah dan sangat berbeda satu sama lain,

tetapi saling berkaitan. Kegagalan dalam satu proses akan

menurunkan kadar sosialisasinya. Ketiga proses sosialisasi

tersebut adalah:

a) Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial.

Setiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para

anggotanya tentang perilaku yang dapat diterima. Untuk dapat

besosialisasi anak tidak hanya harus mengetahui perilaku

yang dapat diterima, tetapi mereka juga harus menyesuaikan

perilakunya dengan patokan yang dapat diterima.

Page 44: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

34

KP

1

b) Memainkan peran sosial yang dapat diterima.

Setiap kelompok sosial mempunyai pola kebiasaan yang telah

ditentukan dengan seksama oleh para anggotanya dan

dituntut untuk dipatuhi. Sebagai contoh, ada peran yang telah

disetujui bersama bagi orang tua dan anak serta ada pula

peran yang telah disetujui bersama bagi guru dan murid. Anak

dituntut untuk mampu memainkan peran-peran sosial yang

diterimanya.

c) Perkembangan sikap sosial.

Untuk bersosialisasi dengan baik anak-anak harus

menyenangi orang dan kegiatan sosial. Jika mereka dapat

melakukannya, mereka akan berhasil dalam penyesuaian

sosial dan diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat

mereka bergaul.

Pola perilaku sosial menurut Elizabeth. B. Hurlock (1978:239)

terbagi atas dua kelompok, yaitu pola perilaku sosial dan pola

perilaku tidak sosial. Pola perilaku yang termasuk dalam

perilaku sosial adalah mampu bekerja sama, dapat bersaing

secara positif, mampu berbagi pada yang lain, memiliki hasrat

terhadap penerimaan sosial, simpati, empati, mampu

bergantung secara positif pada orang lain, bersikap ramah,

tidak mementingkan diri sendiri, mampu meniru hal-hal positif,

dan memiliki perilaku kelekatan (attachment behavior) yang

baik. Sedangkan perilaku yang tidak sosial ditandai dengan

negativisme, agresi, pertengkaran, mengejek dan

menggertak, sok berkuasa, egosentrisme, berprasangka dan

antagonisme jenis kelamin.

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978:79) reaksi yang tidak

menyenangkan pada bayi dapat diperoleh dengan cara

mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba, membuat suara

keras, atau membiarkan bayi menggunakan popok yang

basah. Rangsangan ini menimbulkan reaksi emosional berupa

Page 45: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

35

KP

1

tangisan dan aktivitas yang kuat. Sebaliknya, reaksi

emosional yang menyenangkan dapat tampak jelas tatkala

bayi menyusu pada ibunya.

Dengan meningkatnya usia anak, reaksi emosional anak

mulai kurang menyebar, dan dapat lebih dibedakan. Misalnya,

anak menunjukkan reaksi ketidaksenangannya dengan

menjerit dan menangis, kemudian reaksi mereka berkembang

menjadi perlawanan, melempar benda, mengejangkan tubuh,

lari menghindar, bersembunyi dan mengeluarkan kata-kata.

Dengan bertambahnya usia, reaksi emosional yang berwujud

kata-kata semakin meningkat, sedangkan reaksi gerakan otot

mulai berkurang.

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978:94) emosi anak memiliki

karakteristik- karakteristik sebagai berikut :

a) Emosi yang kuat

Anak kecil bereaksi terhadap suatu stimulusi dengan

intensitas yang sama, baik terhadap situasi yang remeh

maupun yang sulit. Anak belum mampu menunjukkan reaksi

emosional yang sebanding terhadap stimulasi yang

dialaminya.

b) Emosi seringkali tampak

Anak-anak seringkali tidak mampu menahan emosinya,

cenderung emosi anak nampak dan bahkan berlebihan.

c) Emosi bersifat sementara

Emosi anak cenderung lebih bersifat sementara, artinya

dalam waktu yang relatif singkat emosi anak dapat berubah

dari marah kemudian tersenyum, dari ceria berubah menjadi

murung.

d) Reaksi emosi mencerminkan individualitas

Semasa bayi, reaksi emosi yang ditunjukkan anak relatif

sama. Secara bertahap, dengan adanya pengaruh faktor

belajar dan lingkungan, perilaku yang menyertai berbagai

emosi anak semakin diindividualisasikan. Seorang anak akan

Page 46: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

36

KP

1

berlari ke luar dari ruangan jika mereka ketakutan, sedangkan

anak lainnya mungkin akan menangis atau menjerit.

e) Emosi berubah kekuatannya

Dengan meningkatnya usia, emosi anak pada usia tertentu

berubah kekuatannya. Emosi anak yang tadinya kuat berubah

menjadi lemah, sementara yang tadinya lemah berubah

menjadi emosi yang kuat. Hal ini disebabkan karena adanya

perubahan dorongan, perkembangan intelektual dan

perubahan minat dan sistem nilai.

f) Emosi dapat diketahui melalui gejala perilaku

Emosi yang dialami anak dapat pula dilihat dari gejala perilaku

anak seperti: melamun, gelisah, menangis, sukar berbicara

atau dari tingkah laku yang gugup seperti menggigit kuku atau

menghisap jempol.

Ekspresi emosi yang baik pada anak dapat menimbulkan

penilaian sosial yang menyenangkan, sedangkan ekspresi emosi

yang kurang baik seperti cemburu, marah, atau takut dapat

menimbulkan penilaian sosial yang tidak menyenangkan

g. Lingkup Perkembangan Seni

Berdasarkan Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran

Di Taman Kanak-kanak tahun 2010, pembelajaran melalui seni

bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu

berdasarkan hasil imajinasinya dan dapat menghargai atau

mengapresiasi karya orang lain secara kreatif. Pengembangan

berbagai bidang pengembangan melalui seni dapat melatih daya

imajinasi, kreasi, apresiasi, serta untuk mengembangkan

kepribadian dan kehalusan budi.

Sumanto (2005), menyatakan bahwa fungsi didik seni dalam

pendidikan di TK adalah:

1) Sebagai media ekspresi, yaitu mengungkapkan keinginan,

perasaan, pikiran melalui berbagai bentuk aktivitas seni

secara kreatif yang dapat menimbulkan kesenangan,

kegembiraan dan kepuasan anak.

Page 47: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

37

KP

1

2) Sebagai media komunikasi, melalui aktivitas berekspresi seni

bagi anak merupakan suatu cara untuk menyampaikan

sesuatu kepada orang lain yang diwujudkan dalam bentuk

karyanya.

3) Sebagai media bermain, maksudnya media yang dapat

memberikan kesenangan, kebebasan untuk mengembangkan

perasaan, kepuasan, keinginan, keterampilan seperti pada

saat bermain.

4) Sebagai media pengembangan bakat seni, hal ini

didasarkan bahwa semua anak punya potensi/bakat yang

harus diberikan kesempatan sejak awal untuk

dipupuk/dikembangkan melalui aktivitas senirupa dan

kerajinan tangan sesuai kemampuannya. Meskipun kadar

potensi/ bakat setiap anak bisa berbeda dan juga

berhubungan secara tidak langsung dengan kecerdasannya.

5) Sebagai media untuk mengembangkan kemampuan

berpikir, yaitu penyaluran daya nalar yang dimiliki anak untuk

digunakan dalam melakukan kegiatan seni. Anak yang

cerdas,cakap kemampuan pikirnya dapat menjadi pemicu

munculnya daya kreativitas seni.

6) Sebagai media untuk memperoleh pengalaman estetis

dimana melalui aktivitas penghayatan, apresiasi, ekspresi dan

kreasi seni di TK dapat memberikan pengalaman untuk

menumbuhkan sensitivitas keindahan dan nilai seni

Berdasarkan pedoman pembelajaran pengembangan seni,

pembelajaran seni dan kreativitas menekankan pada lingkup

eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi. Lingkup-lingkup tersebut

dijelaskan sebagai berikut.

a. Eksplorasi

Secara umum, eksplorasi bertujuan agar anak dapat:

(1) Melakukan observasi dan mengeksplorasi alam

semesta dan diri manusia.

(2) Mengeksplorasi elemen-lemen dari seni dan musik.

Page 48: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

38

KP

1

(3) Mengeksplorasi tubuh mereka apakah sanggup dalam

mengerjakan sesuatu yang keatif.

b. Ekspresi

Secara umum, ekspresi bertujuan agar anak dapat:

(1) Mengekspresikan dan menggambarkan benda, ide,

dan pengalaman menggunakan jenis media seni

instrumen musik, dan gerak.

(2) Menambah percaya diri dalam mengekspresikan

kreasi mereka sendiri.

c. Apresiasi

Apresiasi bertujuan agar anak dapat menilai dan

menanggapi ragam seni dan produksi kerajinan serta

pengalaman seni.

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 1 : Karakteristik Perkembangan Anak TK

Media : 1. Bahan Presentasi

2. LK -01

3. Kertas Plano dan Kelengkapannya

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Pelatih memberikan pengantar singkat tentang Karakteristik

perkembangan Anak TK dilihat dari 6 lingkup perkembangan.

2. Peserta diminta untuk membentuk 5 (lima) kelompok dan mendiskusikan

LK-01 tentang Lingkup Perkembangan Anak sesuai dengan karakteristik

perkembangannya

3. Hasil Diskusi di tuliskan pada kertas plano

4. Setiap kelompok menempelkan hasil diskusi di dinding ruangan dan ada

seorang anggota kelompok yang bertugas untuk melayani peserta yang

melakukan window shopping

5. Semua peserta berkunjung ke setiap kelompok secara bergiliran untuk

mengomentari hasil diskusi kelompok lain.

6. Pelatih memberikan penguatan

Page 49: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

39

KP

1

LEMBAR KERJA 1.1

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK TK

1. Tujuan:

Peserta mampu mengidentifikasi karakteristik perkembangan anak TK

dilihat dari 6 lingkup perkembangannya.

2. Langkah Kerja:

a. Identifikasilah karakteristik perkembangan anak TK dilihat dari 6 lingkup

perkembangannya melalui diskusi dengan kelompok

b. Tuliskanlah hasilnya dalam tabel yang telah disediakan.

c. Presentasikanlah hasilnya di depan kelas kepada kelompok yang lain

oleh perwakilan kelompok

Tabel LK- 1.1 Karakteristik Perkembangan Anak TK

No Lingkup Perkembangan Karakteristik Perkembangan

1 Nilai Agama dan Moral

2 Fisik Motorik

3 Kognitif

4 Bahasa

5 Sosial Emosional

6 Seni

Page 50: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

40

KP

1

E. Latihan/Kasus/Tugas

Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Manakah pernyataan di bawah ini yang tidak benar, berkenaan dengan

konsepsi bahwa pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif dan perkembangan

lebih kearah kualitatif.....

A. Pertumbuhan diindikasikan oleh penambahan tinggi badan.

B. Perkembangan diindikasikan oleh peningkatan kemampuan anak

berberdiri..

C. Perkembangan diindikasikan oleh perubahan dalan ukuran.

D. Pertumbuhan diindikasikan oleh kesiapan anak memasuki pendidikan

lanjutan.

2. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar ?

A. Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi individu

dibandingkan lingkungan.

B. Faktor hereditas yang diturunkan orang tua lebih mengarah pada

prilaku dari pada struktur.

C. Faktor lingkungan jauh lebih besar pengaruhnya dibandingkan faktor

hereditas.

D. Faktor hereditas memiliki pengaruh yang jauh lebih besar

dibandingkan lingkungan.

3. Salah satu contoh teknik pembelajaran seni dan kreativitas, dimana anak

mengungkapkan perasaan hatinya melalui menggambar dan bermain

musik, adalah...

A. Eksplorasi

B. Ekspresi

C. Apresiasi

D. Eksposisi

4. Beberapa indikator yang tidak termasuk anak yang memiliki kesiapan

secara sosial dan emosi untuk masuk ke sekolah dasar adalah...

A. anak memiliki percaya diri, sikap bersahabat, dan dapat bergaul

dengan temannya secara baik

B. anak dapat berkonsentrasi dan tekun dalam melaksanakan tugas yang

diberikan kader/guru/orang dewasa lain yang dekat dengan anak

Page 51: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

41

KP

1

C. anak tidak dapat mengutarakan perasaan kecewa, marah dan rasa

senangnya melalui bahasa

D. anak mau mendengarkan dan memahami perintah yang diberikan

5. Seorang anak usia 4-5 tahun mengalami kekalahan ketika mengikuti

suatu perlombaan bersama temannya, tetapi anak tersebut mampu

menerima kekalahannya dengan tidak menangis yang berlebihan dan

mau mengakui kelebihan temannya, maka anak tersebut sudah

berkembang aspek perkembangan...

A. Sosial emosional dalam hal rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan

orang lain

B. Sosial emosional dalam sikap menghargai orang lain

C. Sosial emosional dalam hal kesadaran diri

D. sosial emosional dalam hal kejujuran

F. Rangkuman

1 Dilihat dari perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, dapat

dikatakan bahwa pertumbuhan lebih berorientasi pada perubahan secara

fisik sedangkan perkembangan lebih mengarah pada perubahan secara

psikologis.

2 Prinsip-prinsip Perkembangan

a. Perkembangan berlangsung secara kontinyu dan tidak terputus

b. Perkembangan berlangsung dalam urutan terpola

c. Irama dan tempo perkembangan bersifat individual

d. Perkembangan bergerak dari yang umum ke yang khusus

e. Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang dicapai

f. Faktor-faktor hereditas dan lingkungan memiliki pengaruh yang sama

kuatnya terhadap proses perkembangan

g. Perkembangan dapat mengalami kemunduran dan dapat pula

dipercepat dalam batas-batas tertentu

h. Pada usia tertentu terdapat perbedaan perkembangan/pertumbuhan

antara anak laki-laki dengan anak perempuan

i. Bagian sifat-sifat individu dalam perkembangannya saling berkorelasi

secara positif

Page 52: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

42

KP

1

j. Setiap individu yang normal akan melewati segenap fase

perkembangan

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan:

a. Faktor internal

b. Faktor eksternal

4. Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian anak, karena

kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum

dapat dibedakan beberapa aspek utama kepribadian anak, yaitu lingkup

nilai agama dan moral, fisikmotorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,

dan seni.

5. Perkembangan dari tiap lingkup kepribadian tidak selalu bersama-sama

atau sejajar, perkembangan sesuatu lingkup mungkin mendahului atau

mungkin juga mengikuti lingkup lainnya.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian

akhir kegiatan pembelajaran ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar

kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat

penguasaan Anda terhadap materi pada kegiatan pembelajaran 1.

Rumus:

Arti tingkat penguasaan yang anda capai:

90 – 100 % = baik sekali

80 – 90% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila anda mencapai tingkat pencapaian penguasaaan lebih dari 80%,

anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran selanjutnya. Apabila

penguasaan anda masih dibawah 80% anda harus mengulangi materi pada

kegiatan pembelajaran 1 ini terutama bagian yang belum anda kuasai.

Page 53: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

43

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK TK

A. Tujuan

Tujuan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran 2 ini adalah agar peserta

diklat mampu mengorganisasikan lingkup perkembangan sesuai dengan

karakteristik anak usia dini.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran 2 ini kompetensi atau

kinerja yang harus dikuasai adalah peserta mampu mengelompokkan anak

usia dini sesuai dengan kebutuhan pada 6 lingkup perkembangan yaitu

perkembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, sosial

emosional, dan seni.

C. Uraian Materi

1. Pengertian dan sumber Tugas-tugas Perkembangan.

Robert Havighurts (Adam & Gullota.1983) melalui perspektif psikososial

berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu

menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang

khusus.Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan

kematangan,persekolahan,pekerjaan,pengalaman beragamadan hal

lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagaian

hidupnya.

Selanjutnya Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan

itu sebagai berikut:

A developmental task is a task which arises at or about a certain period

in the life of the individual,successfull achievement of wich leads to

unhappiness in the individual,disapproval by society, and difficulty with

later task.

Page 54: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

44

Maksudnya,bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas

yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan

individu,yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan

membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas

berikutnya; sementara apabila gagal,maka akan menyebabkan

ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,menimbulkan

penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan

tugas-tugas berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap,perilaku,atau

keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia

atau fase perkembangannya. Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas

perkembangan ini sebagai sosial expectations. Dalam arti setiap

kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan

tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi

berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.

2. Munculnya tugas-tugas perkembangan,bersumber pada faktor-

faktor berikut:

1. Kematangan fisik,misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan

otot-otot kaki; (b) belajar bertingkah laku,bergaul dengan jenis kelamin

yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ

seksual.

2. Tuntutan masyarakat secara kultural. Misalnya (a) belajar membaca;

(b) belajar menulis; (c)belajar berhitung; (d) belajar berorganisasi.

3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri,misalnya (a)

memilih pekerjaan; (b) memilih teman hidup

4. Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada Allah; (b)

berbuat baik kepada sesama manusia.

Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Dini.

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul dalam suatu

periode tertentu dalam kehidupan individu. Tugas tersebut harus dikuasai

dan diselesaikan oleh individu, sebab tugas perkembangan ini akan sangat

mempengaruhi pencapaian perkembangan pada masa perkembangan

berikutnya. Menurut Havighrust, jika seorang individu gagal menyelesaikan

Page 55: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

45

tugas perkembangan pada fase tertentu, maka ia akan mengalami

kegagalan dalam pencapaian tugas perkembangan pada masa berikutnya.

Pada setiap masa perkembangan individu, ada berbagai tugas

perkembangan yang harus dikuasai, adapun tugas perkembangan masa

kanak-kanak menurut Carolyn Triyon dan J.W. Lilienthal (Hildebrand

1986:45) adalah sebagai berikut :

a) Berkembang menjadi pribadi yang mandiri. Anak belajar untuk

berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat

memenuhi segala kebutuhannya sendiri sesuai dengan tingkat

perkembangannya di usia Taman Kanak-kanak.

b) Belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang.Pada masa

Taman Kanak-kanak ini anak belajar untuk dapat hidup dalam lingkungan

yang lebih luas yang tidak hanya terbatas pada lingkungan keluarga saja,

dalam masa ini anak belajar untuk dapat saling memberi dan berbagi dan

belajar memperoleh kasih sayang dari sesama dalam lingkungannya.

c) Belajar bergaul dengan anak lain. Anak belajar mengembangkan

kemampuannya untuk dapat bergaul dan berinteraksi dengan anak lain

dalam lingkungan di luar lingkungan keluarga.

d) Mengembangkan pengendalian diri. Pada masa ini anak belajar untuk

bertingkah laku sesuai dengan tuntunan lingkungan. Anak belajar untuk

mampu mengendalikan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.

Pada masa ini anak juga perlu menyadari bahwa apa yang dilakukannya

akan menimbulkan konsekuensi yang harus dihadapinya.

e) Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat. Anak belajar

bahwa kehidupan bermasyarakat ada berbagai jenis pekerjaan yang

dapat dilakukan yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi

kebutuhannya dan dapat menghasilkan jasa bagi orang lain. Contoh,

seorang dokter mengobati orang sakit, guru mengajar anak-anak di kelas,

pak polisi mengatur lalu lintas, dan lain sebagainya.

f) Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing. Pada masa ini anak perlu

mengetahui berbagai anggota tubuhnya, apa fungsinya dan bagaimana

menggunakannya. Contoh, mulut untuk makan dan berbicara, telinga

untuk mendengar, mata untuk melihat dan sebagainya.

Page 56: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

46

g) Belajar menguasai keterampilan motorik kasar dan halus. Anak belajar

mengkoordinasikan otot-otot yang ada pada tubuhnya, baik otot kasar

maupun otot halus. Kegiatan yang memerlukan koordinasi otot kasar

diantaranya berlari, melompat, menendang, menangkap bola dan

sebagainya. Sedangkan kegiatan yang memerlukan koordinasi otot halus

adalah perkerjaan melipat, menggambar, meronce, dan sebagainya.

h) Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan. Pada masa ini

diharapkan anak mampu mengenal benda-benda yang ada di

lingkungannya, dan dapat menggunakannya secara tepat. Contoh, anak

belajar mengenai ciri-ciri benda berdasarkan ukuran, bentuk, dan

warnanya. Selain dari itu, anak dapat membandingkan satu benda

dengan benda lain berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki benda tersebut.

i) Belajar mengusai kata-kata baru untuk memahami anak/orang lain. Anak

belajar menguasai bebagai kata-kata baik baik yang berkaitan dengan

benda-benda yang ada di sekitarnya, ataupun berinteraksi dengan

lingkungannya. Contoh, anak dapat menyebutkan nama suatu benda,

atau mengajak anak lain untuk bermain, dan sebagainya.

j) Mengembangkan perasaan positif dalam hubungan dengan lingkungan.

Pada masa ini anak belajar mengembangkan perasaan kasih sayang

terhadap apa-apa yang ada dalam lingkunga, seperti pada teman sebaya,

saudara, binatang kesayangan atau pada benda-benda yang dimilikinya.

Tugas-tugas Perkembangan pada setiap fase perkembangan

Tugas-tugas perkembangan pada masa usia bayi dan kanak-kanak (0-6

tahun)

1). Belajar berjalan.Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15

bulan, pada masa usia ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah

matang untuk belajar berjalan sendiri.

2). Belajar makan makanan padat. Hal ini terjadi pada tahun kedua,sistem

alat-alat pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah

matang untuk hal tersebut.

Page 57: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

47

3). Belajar berbicara,yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan

menyampaikannya kepada orang lain dengan perantaraan suara itu.

Untuk itu,diperlukan kematangan otot-otot dan syaraf dari alat-alat bicara.

Ada dua pendapat mengenai cara permulaan anak dalam belajar

berbicara,yaitu:

a) Pendapat pertama,mengemukakan bahwa bayi mulai belajar bicara

dengan jalan mengeluarkan macam-macam suara yang tidak berarti

(meraban). Kemudian orang disekitarnya akan mengajarkan

kepadanya nama-nama atau kata-kata tentang sesuatu secara teratur

dalam situasi tertentu sampai anak belajar mengasosiasikan

(menghubung-hubungkan) suara-suara tertentu dengan benda atau

situasi (perilaku) tertentu.Misalnya,suara “bapak” yang diucapkan anak

secara kebetulan,kemudian oleh orang di sekitarnya diulanginya

apabila sang ayah hadir di dekatnya,maka terjadilah asosiasi antara

“bapak” dengan orangnya.

b) Pendapat kedua, justru sebaliknya, menurut teori ini suara bayi

tidaklah secara kebetulan tetapi mempunyai arti baginya karena suara-

suara itu mengekspresikan (menyatakan) perasaan-perasaannya.

Perkembangan selanjutnya dari belajar bahasa ini terjadi dengan jalan

meniru (imitasi).

4). Belajar buang air kecil dan buang air besar. Tugas ini dilakukan pada

tempat dan waktu yang sesuai dengan norma masyarakat.

Sebelum usia 4 tahun, anak pada umumnya belum dapat mengatasi

(menahan) ngompol karena perkembangan syaraf yang mengatur

pembuangan belum sempurna. Untuk memberikan pendidikan kebersihan

terhadap anak usia di bawah 4 tahun, cukup dengan pembiasaan saja,

yaitu setiap kali mau buang air, bawalah anak ke WC, tanpa banyak

memberikan penerangan kepadanya.

5). Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Melalui observasi

(pengamatan) anak dapat melihat tingkah laku, bentuk fisik dan pakaian

yang berbeda antara jenis kelamin yang satu dengan yang lainnya.

Dengan cara tersebut, anak dapat mengenal perbedaan anatomis pria

Page 58: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

48

dan wanita, anak menaruh perhatian besar terhadap alat kelaminnya

sendiri maupun orang lain.

6). Mencapai kestabilan jasmainiah fisiologis. Keadaan jasmani anak sangat

sangat labil apabila dibandingkan dengan orang dewasa, anak cepat

sekali merasakan perubahan suhu sehingga temperatur badannya mudah

berubah. Untuk mencapai kestabilan jasmaniah, bagi anak diperlukan

waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses mencapai kestabilan jasmaniah

ini, orang tua perlu memberikan perawatan yang intensif, baik

menyangkut pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan

kebersihan.

7). Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial,

dan alam. Pada mulanya dunia ini bagi anak merupakan suatu keadaan

yang kompleks dan membingungkan. Lama kelamaan anak dapat

mengamati benda-benda atau orang-orangdi sekitarnya. Perkembangan

lebih lanjut, anak menemukan keteraturan dan dapat membentuk

generalisasi (kesimpulan) dari berbagai benda yang pada umumnya

mempunyai ciri yang sama. Anak belajar bahwa bayangan tertentu

dengan suara tertentu yang nyaring memenuhi kebutuhannya disebut

“orang”,”ibu” dan “ayah”. Anak belajar bahwa benda-benda khusus dapat

dikelompokkan dan diberi satu nama, seperti kucing,ayam,kambing, dan

burung dapat disebut.

8). Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara

dan orang lain. Anak mengadakan hubungan dengan orang-orang yang

ada di sekitarnya menggunakan berbagai cara, yaitu isyarat, menirukan

dan menggunakan bahasa. Cara yang diperoleh dalam belajar

mengadakan hubungan emosional dengan orang lain. Apakah ia bersikap

bersahabat,bersikap dingin,introvert,extrovert dan sebagainya. Misalnya,

apabila anak memperoleh pergaulan dengan orang tuanya itu

menyenangkan, maka cenderung akan bersikap ramah dan ceria.

9). Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk,yang berarti

mengembangkan kata hati. Anak kecil dikuasai oleh hedonisme naif,

dimana kenikmatan dianggapnya baik, sedangkan penderitaan

dianggapnya buruk (hedonisme adalah aliran yang menyatakan bahwa

manusia dalam hidupnya bertujuan mencari kenikmatan dan

Page 59: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

49

kebahagiaan). Apabila anak bertambah besar ia harus belajar pengertian

tentang baik dan buruk, benar dan salah, sebab sebagai makhluk sosial

(bermasyarakat), manusia tidak hanya memperhatikan

kepentingan/kenikmatan sendiri saja, tetapi juga harus memperhatikan

kepentingan orang lain.Anak mengenal pengertian baik dan buruk, benar

dan salah ini dipengaruhi oleh pendidikan yang diperolehnya.

Kriteria Tahapan Perkembangan

Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar (pendidikan),tahapan

perkembangan yang dipergunakan sebaiknya bersifat elektif, maksudnya

tidak terpaku pada suatu pendapat saja tetapi bersifat luas untuk meramu

dari berbagai pendapat yang mempunyai hubungan yang erat. Berdasarkan

pendirian tersebut, perkembangan individu sejak lahir sampai masa

kematangan itu dapat digambarkan melewati fase-fase berikut.

Tabel 2 1. Fase-fase Perkembangan Individu

TAHAP PERKEMBANGAN

USIA

Masa usia pra sekolah

Masa usia sekolah dasar

Masa usia sekolah menengah

Masa usia mahasiswa

0-6

6-12

12-18

18-25

Sumber :Departemen Kesehatan RI,(1995)

a. Masa Usia Prasekolah

Pada masa usia prasekolah ini dapat diperinci lagi menjadi dua masa

yaitu masa vital dan masa estetik.

1) Masa vital

Pada masa ini,individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk

menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud

menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai

masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber

Page 60: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

50

kenikmatan. Anak memasukan apa saja yang dijumpai ke dalam

mulutnya itu, tidaklah karena mulut merupakan sumber kenikmatan

utama, tetapi karena waktu itu mulut merupakan alat untuk melakukan

eksplorasi (penelitian) dan belajar.

Pada tahun ke kedua anak telah belajar berjalan, dengan mulai

berjalan anak akan mulai belajar menguasai ruang. Mula-mula ruang

tempatnya saja, kemudian ruang dekat dan selanjutnya ruang yang

jauh. Pada tahun kedua ini, umumnya terjadi pembiasaan terhadap

kebersihan (kesehatan). Melalui latihan kebersihan ini, anak belajar

mengendalikan impuls-impuls atau dorongan-dorongan yang datang

dari dalam dirinya (umpamanya,buang air kecil dan air besar)

2) Masa estetik

Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa

keindahan. Kata estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini,

perkembangan anak yang terutama adalah fungsi pancainderanya.

Kegiatan eksploitasi dan belajar anak juga terutama menggunakan

pancainderanya. Pada masa ini, indera masih peka, karena itu

Montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk

melatih pancainderanya.

Untuk memudahkan pengamatan, para ahli membagi perkembangan

anak menjadi 4 lingkup perkembangan, yaitu: perkembangan sosial-

emosi, perkembangan fisik/motorik, perkembangan kognitif, dan

perkembangan bahasa. Sementara itu, merujuk pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014lingkup

perkembangan anak usia dini meliputi 6 aspek yaitu: Perkembangan

Nilai-nilai Agama dan Moral, Perkembangan Fisik/Motorik,

Perkembangan Konitif, Perkembangan Bahasa, Perkembangan Sosial-

Emosional dan Perkembangan Seni.

Formulasi tugas-tugas perkembangan dalam Permendikbud Nomor

137 Tahun 2014, dinyatakan dalam Tingkat Pencapaian

Perkembangan Anak. Dalam hal ini, tingkat pencapaian

perkembangan anak menggambarkan pertumbuhan dan

perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia

tertentu.Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi

Page 61: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

51

lingkup perkembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik/motorik,

kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni.

Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan

dan gizi mengacu pada panduan kartu menuju sehat (KMS) dan

deteksi dini tumbuh kembang anak.Perkembangan anak berlangsung

secara berkesinambungan yang berarti bahwa tingkat perkembangan

yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkatbaik secara

kuantitatif maupun kualitatif pada tahap selanjutnya.

Tingkat pencapaian perkembangan disusun berdasarkan kelompok

usia anak:0 – <2 tahun; 2 – <4 tahun; dan 4 – ≤6 tahun.

Pengelompokan usia 0 – <1 tahundilakukan dalam rentang tiga

bulanan karena pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung

sangat pesat. Pengelompokan usia 1 – <2 tahun dilakukan dalam

rentangenam bulanan karena pada tahap usia ini, perkembangan anak

berlangsung tidaksepesat usia sebelumnya. Untuk kelompok usia

selanjutnya, pengelompokan dilakukan dalam rentang waktu per

tahun. Dalam modul ini hanya akan dibahas tingkat pencapaian

perkembangan anak berdasarkan kelompok usia 4 – 6 tahun

berdasarkan 6 (enam) lingkup perkembangan anak sesuai

Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 sebagai berikut:

1. Perkembangan Nilai agama dan moral

Perkembangan nilai-nilai agama dan moral berkaitan dengan cara

anak mengenal, menirukan, dan mencontoh berbagai aktifitas

keagamaan yang dilakukan dan distimulasikan oleh orang-orang

dewasa yang ada di lingkungannya serta sifat-sifat keagamaan

yang menyertainya, sesuai dengan agama dan keyakinan yang

dianutnya. Dalam pendidikan anak usia dini salah satu kawasan

yang harus dikembangkan adalah nilai agama moral, karena

dengan diberikannya pendidikan nilai agama dan moral sejak usia

dini, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan

mampu membedakan baik buruk, benar salah, sehingga ia dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Ini akan

berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima di masyarakat

sekitarnya dalam hal bersosialisasi.Dalam perkembangan nilai

Page 62: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

52

agama dan moral anak usia dini harus dilakukan dengan tepat. Jika

hal ini tidak bisa dicapai, maka pesan moral yang akan disampaikan

“orang tua” kepada anak menjadi terlambat. Perkembangan nilai

agama moral untuk anak usia dini ini bisa dilakukan di dalam tiga tri

pusat pendidikan yang ada, yaitu keluarga, sekolah dan

masyarakat.

Dalam pengembangan nilai moral untuk anak usia dini perlu

dilakukan dengan sangat hati-hati. Untuk itulah “orang tua” harus

pandai-pandai dalam memilih dan menentukan metode yang akan

digunakan untuk menanamkan nilai agama, moral kepada anak

agar pesan moral yang ingin disampaikan guru/orangtua dapat

benar-benar sampai dan dipahami oleh anak usia dini untuk bekal

kehidupannya di masa depan.

Metode yang dapat digunakan sangatlah bervariasi, salah satunya

adalah metode bercerita. Metode bercerita ini cenderung lebih

banyak digunakan, karena anak usia dini biasanya senang jika

mendengarkan cerita dari “orangtua”. Untuk bisa menarik minat

anak untuk mendengarkan, tentunya cerita yang dibawakan harus

tepat sesuai dengan usia anak. Cerita yang dibawakan juga

memuat nilai agama dan moral yang hendak disampaikan orang

tua kepada anak. Nilai dan moral dalam kamus besar bahasa

Indonesia karangan Purwodarminto dinyatakan bahwa nilai adalah

harga, hal-hal yang berguna bagi manusia.

Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada aspek

perkembangan nilai-nilai agama dan moral rentang usia 4-5 tahun

sesuai dengan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 adalah:

a. Mengetahui agama yang dianutnya

b. Meniru gerakan beribadah dengan urutan yang benar

c. Mengucapkan doa sebelum dan/atau sesudah melakukan

sesuatu

d. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk

e. Membiasakan diri berperilaku baik

f. Mengucapkan salam dan membalas salam

Page 63: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

53

Sementara itu, tugas pencapaian perkembangan anak lingkup

Perkembangan Nilai Agama dan Moral untuk usia 5 – 6 tahun

sesuai Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 yaitu:

a. Mengucapkan salam dan membalas salam

b. Mengerjakan ibadah

c. Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, dsb

d. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

e. Mengetahui hari besar agama

f. Menghormati (toleransi) agama orang lain

2. Fisik/motorik

Perkembangan fisik anak meliputi perkembangan keterampilan

motorik kasar dan motorik halus. Orang sering beranggapan bahwa

perkembangan fisik anak dapat dicapai secara otomatis, artinya

tidak perlu dilatih. Namun dari hasil penelitian diketahui bahwa

anggapan tersebut tidak tepat, bahkan disebutkan bahwa

kader/guru/orang dewasa lain perlu melatih ke anak agar anak

memiliki kemampuan motorik kasar dan halus yang kuat .

Tujuan perkembangan fisik anak adalah:

a. anak mampu mengendalikan gerakan kasar, yaitu

menggerakan otot-otot besar tubuh, khususnya pada tangan

dan kaki. Anak-anak belajar keseimbangan dan stabil/mantap,

misalnya melalui lari, melompat, menendang, melempar dan

menangkap

b. anak mampu mengendalikan gerakan halus, yaitu

menggunakan dan mengkoordinasikan otot-otot kecil di tangan.

Disini anak belajar mengembangkan keterampilan menolong

diri sendiri dan memanipulasi benda-benda kecil seperti

memegang gunting dan alat-alat tulis.

Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada aspek

perkembangan fisik/motorik rentang usia 4-6 tahun sesuai dengan

Permendikbud nomor 137 tahun 2014 terbagi menjadi 3 bagian

utama yaitu motorik Kasar, motorik halus, dan kesehatan dan

Page 64: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

54

perilaku keselamatan. Masing-masing bagian itu akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Motorik Kasar (usia 4-5 tahun)

a. Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat

terbang, dsb

b. Melakukan gerakan menggantung (bergelayut)

c. Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara

terkoordinasi

d. Melempar sesuatu secara terarah

e. Menangkap sesuatu secara tepat

f. Melakukan gerakan antisipasi

g. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas

2. Motorik Halus

a. Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan,

miring kiri/kanan, dan lingkaran

b. Menjiplak bentuk

c. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan

gerakan yang rumit

d. Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu

bentuk dengan menggunakan berbagai media

e. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan

berbagai media

f. Mengontrol gerakan tangan yang meggunakan otot halus

(menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir,

memilin, memeras)

3. Kesehatan dan perilaku keselamatan

a. Berat badan sesuai tingkat usia

b. Tinggi badan sesuai tingkat usia

c. Berat badan sesuai dengan standar tinggi badan

d. Lingkar kepala sesuai tingkat usia

e. Menggunakan toilet (penggunaan air, membersihkan diri)

dengan bantuan minimal

f. Memahami berbagai alarm bahaya (kebakaran, banjir,

gempa)

Page 65: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

55

g. Mengenal rambu lalu lintas yang ada di jalan

Sementara itu, tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6

tahun untuk lingkup perkembangan fisik/motorik berdasarkan

Permendikbud nomor 137 tahun 2014 akan diuraikan sebagai

berikut:

1. Motorik Kasar (usia 5-6 tahun)

a. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih

kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan

b. Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki- tangan-kepala

dalam menirukan tarian atau senam

c. Melakukan permainan fisik dengan aturan

d. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri

e. Melakukan kegiatan kebersihan diri

2. Motorik Halus

a. Menggambar sesuai gagasannya

b. Meniru Bentuk

c. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan

d. Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan benar

e. Menggunting sesuai dengan pola

f. Menempel gambar dengan tepat

g. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara

rinci

3. Kesehatan dan perilaku keselamatan

a. Berat badan sesuai tingkat usia

b. Tinggi badan sesuai tingkat usia

c. Berat badan sesuai dengan standar tinggi badan

d. Lingkar kepala sesuai tingkat usia

e. Menutup hidung dan mulut (misal, ketika batuk dan bersin)

f. Membersihkan, dan membereskan tempat bermain

g. Mengetahui situasi yang membahayakan diri

h. Memahami tata cara menyebrang

i. Mengenal kebiasaan buruk bagi kesehatan (rokok, minuman

keras)

Page 66: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

56

3. Kognitif

Perkembangan kognitif meliputi cara anak berpikir, cara anak

melihat dunianya, dan tentang cara anak menggunakan alat dan

bahan main untuk belajar.

Tujuan perkembangan kognitif anak adalah:

a. anak dapat belajar dan memecahkan masalah

b. anak dapat berpikir logis

c. anak dapat berpikir simbolik, yaitu anak-anak disediakan banyak

pengalaman main dengan bermacam-macam mainan agar anak

dapat berpindah dari berpikir konkrit ke berpikir simbolik.

Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada aspek

perkembangan kognitif rentang usia 4-6 tahun terbagi menjadi 3

bagian utama yaitu belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis,

dan berfikir simbolik.Untuk tingkat pencapaian perkembangan anak

usia 4-5 tahun akan diuraikan sebagai berikut:

1. Belajar dan Pemecahan Masalah

a. Mengenal benda berdasarkan fungsi (pisau untuk memotong,

pensil untuk menulis)

b. Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik

(kursi sebagai mobil)

c. Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari

(gerimis, hujan, gelap, terang, temaram, dsb)

d. Mengetahui konsep banyak dan sedikit

e. Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang

terkait dengan berbagai pemecahan masalah

f. Mengamati benda dan gejala dengan rasa ingin tahu

g. Mengenal pola kegiatan dan menyadari pentingnya waktu

h. Memahami posisi/kedudukan dalam keluarga, ruang,

lingkungan sosial (misal: sebagai peserta didik/anak/teman)

2. Berfikir Logis

a. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi, bentuk atau

warna atau ukuran

b. Mengenal gejala sebab-akibat yang terkait dengan dirinya

Page 67: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

57

c. Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama

atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan

dengan 2 variasi

d. Mengenal pola (misal, AB-AB dan ABC-ABC) dan

mengulanginya

e. Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi ukuran atau warna

3. Berfikir Simbolik

a. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

b. Mengenal konsep bilangan

c. Mengenal lambang bilangan

d. Mengenal lambang huruf

Sementara itu, tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6

tahun untuk lingkup perkembangan kognitif berdasarkan

Permendikbud nomor 137 tahun 2014 akan diuraikan sebagai

berikut:

1. Belajar dan Pemecahan Masalah

a. Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik

(seperti: apa yang terjadi ketika air ditumpahkan)

b. Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-

hari dengan cara yang fleksibel dan diterima sosial

c. Menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks

yang baru

d. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah

(ide, gagasan di luar kebiasaan)

2. Berfikir Logis

a. Mengenal perbedaan ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan

“paling/ter”

b. Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti:

“ayo kita bermain pura-pura seperti burung)

c. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan

d. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya (angin bertiup

menyebabkan daun bergerak, air dapat menyebabkan

sesuatu menjadi basah

Page 68: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

58

e. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan

ukuran (3 variasi)

f. Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam

kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau

kelompok berpasangan yang lebih dari 2 variasi

g. Mengenal pola ABCD-ABCD

h. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke

paling besar atau sebaliknya

3. Berpikir Simbolik

a. Menyebutkan lambang bilangan 1-10

b. Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung

c. Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan

d. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan

konsonan

e. Merepresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk

gambar atau tulisan (ada benda pensil yang diikuti tulisan dan

gambar pensil)

4. Bahasa

Perkembangan bahasa meliputi pemahaman dan kemampuan

anak untuk mengkomunikasikan melalui ucapan dan tulisan.

Tujuan perkembangan bahasa anak adalah:

a. Anak mampu mendengarkan dan berbicara, yaitu anak

memahami suatu percakapan dan dapat menggunakan

bahasa lisan secara tepat untuk berkomunikasi dengan orang

lain.

b. Anak mampu membaca dan menulis, yaitu mempunyai

pengetahuan tentang huruf-huruf (alfabet), dapat menuliskn

huruf dan kata.

Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada

lingkup perkembangan bahasa rentang usia 4-6 tahun sesuai

dengan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 terbagi menjadi 3

bagian utama yaitu memahami bahasa, mengungkapkan

bahasa, dan keaksaraan. Tingkat Pencapaian perkembangan

Page 69: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

59

anak usia 4-5 tahun dalam lingkup perkembangan bahasa akan

diuraikan sebagai berikut:

1. Menerima Bahasa

a. Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau

bahasa lainnya)

b. Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan

c. Memahami cerita yang dibacakan

d. Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat

(nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek)

e. Mendengar dan membedakan bunyi-bunyian dalam

Bahasa Indonesia (contoh, bunyi dan ucapan harus

sama)

2. Mengungkapkan Bahasa

a. Mengulang kalimat sederhana

b. Bertanya dengan kalimat yang benar

c. Menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan

d. Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat (baik,

senang, nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek)

e. Menyebutkan kata-kata yang dikenal

f. Mengutarakan pendapat kepada orang lain

g. Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan

atau ketidaksetujuan

h. Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah

didengar

i. Memperkaya perbendaharaan kata

j. Berpartisipasi dalam percakapan

3. Keaksaraan

a. Mengenal simbol-simbol

b. Mengenal suara–suara hewan/benda yang ada di

sekitarnya

c. Membuat coretan yang bermakna

d. Meniru (menuliskan dan mengucapkan) huruf A-Z

Page 70: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

60

Sementara itu, tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6

tahun untuk lingkup perkembangan bahasa berdasarkan

Permendikbud nomor 137 tahun 2014 akan diuraikan sebagai

berikut:

1. Memahami Bahasa

a. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan

b. Mengulang kalimat yang lebih kompleks

c. Memahami aturan dalam suatu permainan

d. Senang dan menghargai bacaan

2. Mengungkapkan bahasa

a. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks

b. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang

sama

c. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan

kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan

membaca, menulis dan berhitung

d. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap

(pokok kalimat-predikat-keterangan)

e. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide

pada orang lain

f. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah

diperdengarkan

g. Menunjukkan pemahaman konsep-konsep dalam buku

cerita

3. Keaksaraan

a. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikena

b. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang

ada di sekitarnya

c. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf

awal yang sama.

d. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf

e. Membaca nama sendiri

f. Menuliskan nama sendiri

g. mahami arti kata dalam cerita.

Page 71: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

61

Menurut Hurlock (1993) masa bayi dan awal masa kanak-kanak

mempunyai beberapa tugas perkembangan yaitu:

a. Belajar memakan makanan padat

b. Belajar berjalan

c. Belajar bebahasa/berbicara

d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh

e. Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya

f. Mempersiapkan diri untuk membaca

g. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai

mengembangkan hati nurani

Selanjutnya ada beberapa tugas dalam belajar berbahasa pada

awal masa kanak-kanak, yaitu (Hurlock, 1993):

a. Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan

bunyi tertentu dan kombinasi bunyi, seperti huruf mati “z”, “w”,

“d”, “s” dan “g” dan kombinasi huruf mati “sy”, “ng”, “kh”.

Mendengarkan radio dan televisi dapat membantu belajar

mengucapkan kata-kata yang benar.

b. Menambah kosa kata. Kosa kata anak-anak meningkat pesat

ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-

kata lama. Dalam menambah kosa kata anak-anak muda

belajar kata-kata umum seperti “baik” dan “buruk”, “memberi”

dan “menerima” dan juga banyak kata-kata dengan

pengunaan khusus seperti bilangan dan nama-nama warna.

c. Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau

empat kata sudah mulai disusun oleh anak usia dua tahun

dan biasanya oleh anak usia tiga tahun. Kalimat ini banyak

yang tidak lengkap terutama terdiri dari kata benda dan

kurang kata kerja, kata depan dan kata penghubung. Sesudah

usia tiga tahun, anak membentuk kalimat yang terdiri dari

enam sampai delapan kata.

4. Sosial Emosional

Perkembangan sosial-emosi anak berkaitan dengan cara anak

ketika berinteraksi dengan temannya, berinteraksi dengan

Page 72: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

62

mainannya, dan berinteraksi dengan orang dewasa di

lingkungannya. Lebih dari itu, perkembangan sosial emosi anak

juga merupakan suatu proses dimana anak belajar tentang nilai-nilai

dan perilaku yang diterima oleh masyarakat.

Tujuan perkembangan sosial-emosi anak adalah:

a. Anak memiliki konsep diri yang positif, yaitu anak mengetahui

tentang dirinya dan cara berinteraksi dengan orang lain

b. Anak bertanggung jawab pada dirinya dan pada orang lain, yaitu

anak mau mengikuti aturan yang sudah disepakati dan kegiatan

rutin yang dilakukan sehari-hari, menghormati orang lain dan

berinisiatif

c. Anak berperilaku yang mendukung interaksi sosial, yaitu anak

menunjukan empati, dan berinteraksi dengan dunianya melalui

berbagi dan mengambil giliran.

Beberapa indikator anak yang memiliki kesiapan secara sosial dan

emosi untuk masuk ke sekolah dasar adalah:

a. anak memiliki percaya diri, sikap bersahabat, dan dapat bergaul

dengan temannya secara baik.

b. anak dapat berkonsentrasi dan tekun dalam melaksanakan tugas

yang diberikan kader/guru/orang dewasa lain yang dekat dengan

anak.

c. anak dapat mengutarakan perasaan kecewa, marah dan rasa

senangnya melalui bahasa.

d. anak mau mendengarkan dan memahami perintah yang

diberikan.

Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada lingkup

perkembangan sosial emosional rentang usia 4-6 tahun sesuai

dengan Permendikbud No. 137 tahun 2014 terbagi menjadi 3

bagian utama yaitu kesadaran diri, rasa tanggung jawab untuk diri

sendiri dan orang lain, serta perilaku prososial. Tingkat Pencapaian

perkembangan anak usia 4-5 tahun dalam lingkup perkembangan

Sosial Emosinal akan diuraikan sebagai berikut:

a. Kesadaran Diri

Page 73: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

63

1) Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan

2) Mengendalikan perasaan

3) Menunjukkan rasa percaya diri

4) Memahami peraturan dan disiplin

5) Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah)

6) Bangga terhadap hasil karya sendiri

b. Rasa Tanggung Jawab untuk Diri sendiri dan Orang lain

1) Menjaga diri sendiri dari lingkungannya

2) Menghargai keunggulan orang lain

3) Mau berbagi, menolong, dan membantu teman

c. Perilaku Proposial

1) Menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan

kompetitif secara positif

2) Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan

3) Menghargai orang lain

4) Menunjukkan rasa empati

Sementara itu, tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6

tahun untuk lingkup perkembangan sosial emosional berdasarkan

Permendikbud nomor 137 tahun 2014 akan diuraikan sebagai

berikut:

a. Kesadaran Diri

1) Memperlihatkan kemampuan diri untuk menyesuaikan dengan

situasi

2) Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang yang belum

dikenal (menumbuhkan kepercayaan pada orang dewasa

yang tepat)

3) Mengenal perasaan sendiri dan mengelolanya secara wajar

(mengendalikan diri secara wajar)

b. Rasa Tanggung Jawab untuk diri sendiri dan orang lain

1) Tahu akan hak nya

2) Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)

3) Mengatur diri sendiri

Page 74: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

64

4) Bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan diri

sendiri

c. Perilaku Prososial

1) Bermain dengan teman sebaya

2) Mengetahui perasaan temannya dan merespon secara wajar

3) Berbagi dengan orang lain

4) Menghargai hak/pendapat/karya orang lain

5) Menggunakan cara yang diterima secara sosial dalam

menyelesaikan masalah (menggunakan fikiran untuk

menyelesaikan masalah)

6) Bersikap kooperatif dengan teman

7) Menunjukkan sikap toleran

8) Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang

ada (senang-sedih-antusias)

9) Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai

sosial budaya setempat

5. Seni

Secara konseptual pendidikan seni di TK diarahkan pada perolehan

atau kompetensi hasil belajar yang beraspek pengetahuan,

keterampilan dasar seni dan sikap yang berkaitan dengan

kemampuan kepekaan rasa seni-keindahan serta pengembangan

kreativitas. Indikasi adanya sikap keindahan ini adalah timbulnya

kemampuan aktif, kreativitas anak untuk menghayati, menghargai,

menyenangi kegiatan belajar seni, menyenangi karya seni dan alam

lingkungan ciptaan Tuhan.

Berkaitan dengan pengembangan kemampuan seni bagi anak TK,

maka pembelajaran seni merupakan sejumlah kegiatan yang dapat

dilakukan oleh anak dengan lebih banyak melibatkan kemampuan

motorik, khususnya motorik halus. Gerakan motorik halus

mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan seni.

Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-

bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil. Oleh

karena itu, gerakan motorik halus tidak terlalu membutuhkan

Page 75: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

65

tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta

ketelitian.

Tugas-tugas perkembangan yang diharapkan dicapai pada lingkup

perkembangan seni rentang usia 4-6 tahun sesuai dengan

Permendikbud No. 137 tahun 2014 terbagi menjadi 2 bagian utama

yaitu anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara dan

tertarik dengan kegiatan seni. Tingkat pencapaian perkembangan

anak usia 4-5 tahun dalam lingkup perkembangan seni akan

diuraikan sebagai berikut:

a. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara

1) Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu

kesukaannya

2) Memainkan alat musik/instrumen/benda yang dapat

membentuk irama yang teratur

b. Tertarik dengan Kegiatan seni

1) Memilih jenis lagu yang disukai

2) Bernyanyi sendiri

3) Menggunakan imajinasi untuk mencerminkan perasaan dalam

sebuah peran

4) Membedakan peran fantasi dan kenyataan

5) Menggunakan dialog, perilaku, dan berbagai materi dalam

menceritakan suatu cerita

6) Mengekspresikan gerakan dengan irama yang bervariasi

7) Menggambar objek di sekitarnya

8) Membentuk berdasarkan objek yang dilihatnya (mis. dengan

plastisin, tanah liat)

Sementara itu, tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6

tahun untuk lingkup perkembangan seni berdasarkan

Permendikbud nomor 137 tahun 2014 akan diuraikan sebagai

berikut:

a. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu dan suara

1) Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan

sesuatu

Page 76: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

66

2) Memainkan alat musik/instrumen/benda bersama teman

b. Tertarik dengan kegiatan Seni

1) Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar

2) Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun

alat musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu tertentu

3) Bermain drama sederhana

4) Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam

5) Melukis dengan berbagai cara dan objek

6) Membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan

berbagai bahan (kertas, plastisin, balok)

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 2 : Tugas-tugas Perkembangan Anak TK

Media : 1. Bahan Presentasi

2. LK02

3. Permendikbud No. 137 tahun 2014

4. Kertas Plano dan Kelengkapannya

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Pelatih memberikan pengantar singkat tentang tugas-tugas

perkembangan anak Taman Kanak-kanak sesuai Permendikbud no.

137 tahun 2014

2. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok. Selanjutnya,

secara individu setiap anggota kelompok mengerjakan LK 02 yang

dilanjutkan dengan diskusi di kelompok besarnya masing-masing.

3. Kelompok memilih hasil pekerjaan salah seorang anggotanya untuk

menuliskan hasilnya di kertas plano dan ditampilkan di dalam kelas

mewakili kelompoknya

4. Selanjutnya pelatih mengundi kelompok yang akan tampil

mempresentasikan hasil diskusinya sementara kelompok lain

memberikan tanggapan

5. Pelatih memberikan penguatan.

Page 77: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

67

LEMBAR KERJA 2.1

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK TK

1. Tujuan:

Peserta mampu mengidentifikasi dan mendeskripsikan perkembangan

anak dilihat dari standar tingkat pencapaian perkembangan.

2. Langkah Kerja:

a. Lakukanlah pengamatan untuk mengetahui perkembangan anak TK

di sekolah yang Anda bimbing sebanyak 5 orang anak sebagai

sampel

b. Amatilah perilaku dan perkembangan anak di TK yang menjadi

tanggung jawab Anda (minimal 5 orang anak),

c. Deskripsikanlah perilaku atau perkembangannya dilihat dari standar

tingkat pencapaian perkembangan, baik untuk aspek perkembangan

nilai-nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, maupun

perkembangan sosial-emosional..

d. Tuliskan data hasil pengamatan dalam tabel pengamatan yang telah

disediakan

e. Presentasikanlah hasilnya oleh perwakilan kelompok di depan

kelompok yang lainnya

Tabel LK 2.1 Tugas Perkembangan Anak TK

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Tujuan utama perkembangan nilai-nilai agama dan moral anak usia dini

adalah ....

A. anak mampu membaca doa dan mengerjakan kewajiban agama.

No Nama Peserta Didik Deskripsi Perkembangan

1.

dst

Page 78: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

68

B. anak mampu mengenal, menirukan, dan mencontoh aktifitas

keagamaan

C. anak memiliki komitmen terhadap agama yang dianutnya.

D. anak memiliki kepedulian terhadap penganut agama lain.

2. Contoh perilaku perkembangan kesehatan dan keselamatan untuk anak

usia 4 - 6 tahun adalah ....

A. menutup hidung dan mulut (ketika batuk dan bersin).

B. membersihkan kotoran hidung.

C. mengelap tangan dan muka sendiri

D. mencuci atau mengganti alat makan bila jatuh

3. Kemampuan anak belajar keseimbangan dan stabil/mantap, merupakan

salah bentuk perkembangan ....

A. Nilai-nilai Agama dan Moral

B. Fisik

C. Bahasa

D. Kognitif

4. Kemampuan anak mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya,

merupakan salah satu bentuk perkembangan ....

A. Nilai-nilai Agama dan Moral

B. Fisik

C. Bahasa

D. Kognitif

5. Kemampuan anak mentaati aturan yang berlaku dalam sebuah

permainan, merupakan salah satu bentuk perkembangan ....

A. Sosial-emosional

B. Fisik

C. Bahasa

D. Kognitif

Page 79: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

69

F. Rangkuman

1. Lingkup perkembangan anak usia dini sesuai dengan Permendikbud

Nomor 137 Tahun 2014 mencakup lingkup perkembangan nilai-nilai

agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan

perkembangan seni.

2. Perkembangan nilai-nilai agama dan moral berkaitan dengan cara anak

mengenal, menirukan, dan mencontoh berbagai aktifitas keagamaan

yang dilakukan dan distimulasikan oleh orang-orang dewasa yang ada di

lingkungannya serta sifat-sifat keagamaan yang menyertainya, sesuai

dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.

3. Perkembangan fisik anak meliputi perkembangan keterampilan

motorikkasar, motorik halus dan kesehatan dan perilaku keselamatan.

4. Perkembangan kognitif meliputi belajar dan pemecahan masalah, berfikir

logis, dan berfikir simbolik.

5. Perkembangan bahasa meliputi memahami bahasa, mengungkapkan

bahasa dan keaksaraan.

6. perkembangan sosial-emosi anak berkaitan dengan cara anak ketika

berinteraksi dengan temannya,berinteraksi dengan mainannya, dan

berinteraksi dengan orang dewasa di lingkungannya.

7. Perkembangan sosial anak meliputi kesadaran diri, tanggung jawab diri

sendiri dan orang lain, dan perilaku prososial

8. Sementara itu, perkembangan seni anak meliputi anak mampu menikmati

alunan lagu atau suara dan anak tertarik dengan kegiatan seni.

9. Tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh anak usia 4-6

tahun diformulasikan dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan.

Page 80: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

2

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

70

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian

akhir kegiatan pembelajaran ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar

kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat

penguasaan Anda terhadap materi pada kegiatan pembelajaran 2.

Rumus:

Arti tingkat penguasaan yang anda capai:

90 – 100 % = baik sekali

80 – 90% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila anda mencapai tingkat pencapaian penguasaaan lebih dari 80%,

anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran selanjutnya. Apabila

penguasaan anda masih dibawah 80% anda harus mengulangi materi pada

kegiatan pembelajaran 2 ini terutama bagian yang belum anda kuasai.

Page 81: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

71

3

KOMPETENSI PROFESIONAL:

MASALAH DAN PENANGANAN

ANAK USIA DINI

Page 82: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

72

Page 83: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

73

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi pokok 3 tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Anak, diharapkan Anda dapat:

1. Menjelaskan hakekat deteksi tumbuh kembang anak

2. Memahami teknik deteksi dini tumbuh kembang anak

3. Memahami strategi pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi pokok 3 tentang deteksi dini tumbuh kembang

anak, diharapkan Anda dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan manfaat deteksi dini tumbuh kembang anak

2. Menjelaskanteknik deteksi dini tumbuh kembang anak

3. Melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang anak

C. Uraian Materi

1. Hakekat Deteksi DiniTumbuh Kembang Anak Usia Dini

a. Deteksi Dini dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak usia dini

Deteksi dini tumbuh kembang anak usia dini sangat penting untuk

dilakukan agar pendidik dan orang tua dapat memantau pertumbuhan

dan perkembangan anak, sehingga kalau terjadi permasalahan

perkembangan dan pertumbuhan pada anak dapat ditangani sejak dini

supaya anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

“Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara

komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan

mengetahui serta mengenal faktor resiko (fisik, biomedik, psikososial)

terjadinya kelainan tumbuh kembang tersebut pada balita, yang disebut

juga anak usia dini (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas , 1997)”

Page 84: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

74

Sedangkan intervensi adalah suatu kegiatan penanganan segera

terhadapadanyapenyimpangan tumbuh

kembangdengancarayangsesuaidengan keadaan

misalnyaperbaikangizi,stimulasiperkembanganataumerujukkepelayan

ankesehatanyang

sesuai,sehinggaanakdapatmencapaikemampuanyangoptimal

sesuaidenganumumya.

Menurut Permendikbud Nomor 146 tahun 2014,

Deteksidiniadalahkegiatanuntukmenemukan secaradiniadanya

potensi dan hambatanpertumbuhan danperkembangan pada anak

usia dini. Sedangkan Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan

kepada anak yang menuruthasil deteksi dinidiketahui tumbuh

kembangnya tidak optimal. Serangkaian upayakhusus dilakukanuntuk

mengoreksi, memperbaiki,

danmengatasihambatantumbuhkembangagaranakdapattumbuh dan

berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.

b. Manfaat Deteksi Dini

Deteksi dini dilakukan untuk mengetahui penyimpangan tumbuh

kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, upaya

stimulasi, dan upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan

dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis

proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai

dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai

kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen Pembinaan

Kesmas, 1997).

2. Teknik Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak usia dini

a. Teknik Deteksi dini pertumbuhan anak

Deteksidinimerupakanupayapenjaringan yang dilaksanakan secara

menyeluruh untuk menemukanpenyimpangantumbuh kembang dan

mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang

Page 85: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

75

disebutjuga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat

diketahuipenyimpangantumbuh kembang anak secara dini, sehingga

upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat

diberikan dengan indikasi yang jelas padamasa-

masakritisprosestumbuhkembang. Upaya-upaya tersebut diberikan

sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat

tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen

Pembinaan Kesmas, 1997). Penilaian pertumbuhan dan

perkembanganmeliputiduahalpokok,yaitupenilaian pertumbuhan fisik

dan penilaian perkembangan.Masing-masingpenilaiantersebut

mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri.

Deteksi tumbuh kembang anak sudah bisa dilakukan sejak anak

memasuki ruang pemeriksaan bersama orang tuanya melalui

observasi atau pengamatan dengan memperhatikan mulai penampilan

wajah, bentuk kepala, tinggi badan hingga interaksi dengan

lingkungannya. Namun demikian deteksi dini adanya gangguan

sebaiknya ditempuh melalui beberapa hal, antara lain melalui

anamnesis (wawancara riwayat kesehatan yang dilakukan oleh

profesional/ dokter), pemeriksaan fisik dan skrining perkembangan

yang sistematis agar lebih objektif.

Teknik pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kelainan

pertumbuhan anak seperti, perawakan yang pendek (short stature),

perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai variasi

normal dan patologis, malnutrisi dan obesitas, adalah dengan

pengukuran antropometri.

Pengukuran antropometri, meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar

kepala, lingkar dada, lingkar lengan dan tebal kulit.Perlu ditekankan

bahwa pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-

teknik yang dapat untuk menilai pertumbuhan dan status gizi.

Parameter ukuranantropometrikyangdipakai dalam penilaian

pertumbuhan fisik adalah tinggi badan, berat badan, lingkar kepala,

Page 86: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

76

lipatan kulit, lingkar lengan atas, panjang

lengan,proporsitubuh,danpanjangtungkai.Menurut Pedoman Deteksi

Dini Tumbuh KembangBalita(TimDirjenPembinaanKesmas, 1997)

dan Narendra (2003) macam-macam penilaian pertumbuhan fisik

yang dapat digunakan adalah:

1) Pengukuran BeratBadan (BB)

Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau

pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan

dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita)

sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan

intervensi jika terjadi penyimpangan.

Pengukuran terhadap berat badan bertujuan untuk menentukan

statusgizianak,normal,kurus,kurussekaliataugemuk. Adapun

jadwal pengukuran Berat badandapatdisesuaikan dengan

jadwalDeteksi Dini Tumbuh Kembang.Pengukuran dan penilaian

berat badandapatdilakukan olehtenaga kesehatan terlatih, yaitu

tenaga kesehatan yang telahmengikutipelatihantentang deteksi

tumbuh kembang anak

2) Pengukuran Tinggi Badan (TB)

Pengukurantinggibadanpadaanak sampai usia 2 tahun dilakukan

dengan berbaring,sedangkandiatasumur 2 tahun dilakukan dengan

berdiri. Hasil pengukuran setiap bulandapatdicatatpada KMS yang

mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan.

3) PengukuranLingkarKepalaAnak(LKA)

PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui

pertumbuhan dan perkembanganotakanak.Biasanya ukuran

pertumbuhan tengkorak mengikuti

perkembanganotak,sehinggabilaadahambatan pada pertumbuhan

tengkorak makaperkembanganotak anak juga terhambat.

Pengukuran dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan

mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai standar.

Tujuan pengukuran LKA adalah untuk mengetahui lingkaran

kepalaanakdalambatasnormalataudiluarbatasnormal

Page 87: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

77

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dilakukan di semua

tingkat pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan

dapatdilihatpadatable3.1.

Tabel 3 1. Pelaksanaan dan Alat yang Digunakan Untuk Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

Tingkat

Pelayanan

Pelaksana AlatyangDigunakan

Keluarga,

masyarakat

• Orangtua

• Kaderkesehatan

•PetugasPAUD,BKB,TPAdan

GuruTK

• KMS

• Timbangan dacin

Puskesmas • Dokter

• Bidan

• Perawat

• Ahligizi

• Petugaslain

• TableBB/TB

• GrafikLK

• Timbangan

• Alatukurtinggi badan

• Pita pengukur

lingkarkepala

Sumber:BukuPedomanPelaksanaanSDIDTK

b. Teknik Deteksi dini perkembangan anak

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua

sistem organ tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan fungsi-

fungsi sistem organ tubuh. Perkembangan anak tidak hanya di

tentukan oleh faktor genetik (nature) atau dianggap sebagai produk

lingkungan (nurture) saja. Model biopsikososial pada tumbuh kembang

anak mengakui pentingnya pengaruh kekuatan intrinsik dan ekstrinsik.

Tinggi badan misalnya adalah fungsi antara faktor genetik (biologik),

kebiasaan makan (psikologik) dan terpenuhinya makanan bergizi

(sosial) pada anak.

Deteksi dini terhadap perkembangan anak dilakukan melalui teknik

skrining perkembangan adalah prosedur yang relatif cepat, sederhana

dan murah bagi anak-anak yang tanpa gejala namun mempunyai

resiko tinggi atau dicurigai mempunyai masalah. Bayi atau anak

Page 88: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

78

dengan resiko tinggi berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

rutin harus dilakukan skrining secara periodik. Bayi atau anak dengan

resiko rendah dimulai dengan pertanyaan pra-skrining yang diisi atau

dijawab oleh orang tua. Apabila ada kecurigaan dalam tumbuh

kembang yang dijawab oleh orang tua balita, baru dilanjutkan dengan

skrining.

Peralatanskrining perkembangan, terdiri dari beberapa perangkat,

diantaranya:

1). Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

KPSP adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan

kepada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan

skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai

dengan 6 tahun. Untuk tiap golongan usia terdapat 10 pertanyaan

untuk orang tua atau pengasuh.

Tujuan pemeriksaan perkembangan menggunakan KPSP adalah

untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada

penyimpangan.

KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hambatan

dalam perkembangan anak. Namun hasil yang negatif tidak selalu

berarti bahwa perkembangan anak tersebut tidak normal, tetapi hal

ini menunjukkan bahwa anak tersebut memerlukan pemeriksaan

lebih lanjut. Untuk jumlah jawaban “Ya” kurang atau sama dengan

enam, maka anak tersebut harus dirujuk ke ahli.

2). Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah (KPAP)

KPAP adalah sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang digunakan

sebagai alat untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan

perilaku anak prasekolah, sehingga dapat segera dilakukan

tindakan untuk mengantisipasinya. KPAP diberikan kepada anak

usia prasekolah atau 3-6 tahun. Dalam KPAP terdapat 30 perilaku

yang ditanyakan kepada orang tua atau pengasuh anak. Jika

didapatkan hasil nilai lebih atau sama dengan sebelas, maka anak

perlu dirujuk.

Page 89: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

79

3). Tes Daya Lihat (TDL) bagi Anak Prasekolah

Tes daya lihat adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi secara

dini adanya kelainan penglihatan pada anakagar segera dapat

dilakukan tindakan intervensi sehingga kesempatan untuk

memperoleh ketajaman penglihatan menjadi lebih besar.

4). TesDayaDengar(TDD)

Tes dayadengaradalah tes yang di lakukan

untukmenemukangangguan pendengaran sejak dini, agar dapat

segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya

dengar dan bicara anak.

Deteksiterhadap perkembangan anakinidilakukan

disemuatingkatpelayanan. Pelaksana dan

alatyangdigunakandapatdilihatpadatabel3.3.

Tabel 3 2. Pelaksana dan Alat yang digunakan Untuk Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak

Tingkat

Pelayanan

Pelaksana AlatyangDigunakan

Keluarga dan

Masyarakat

• Orangtua

• Kader kesehatan, BKB,

TPA

BukuKIA

• Petugas pusat

PAUDterlatih

• GuruTKterlatih

• KPSP

• TDL

• TDD

Puskesmas • Dokter

• Bidan

• Perawat

• KPSP

• TDL

• TDD

Sumber:BukuPedomanPelaksanaanSDIDTK

Keterangan:

BukuKIA :BukuKesehatanbudanAnak

KPSP :KuesionerPraSkriningPerkembangan

TDL :TesDayaLihat

TDD :TesDayaDengar

BKB :BinaKeluargaBalita

TPA :TempatPenitipanAnak

PusatPAUD :PusatPendidikanAnakUsiaDini

TK :TamanKanak-kanak

Page 90: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

80

c. Teknik Deteksi dini Penyimpangan Mental emosional

Deteksidini penyimpanganmentalemosionaladalah

kegiatan/pemeriksaanuntuk menemukangangguansecaradini

adanyamasalahemosional, autism dan gangguanpemusatan perhatian

dan hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan

intervensi. Bila penyimpangan mental

emosionalterlambatdiketahuimakaintervensinyaakanlebihsulit dan hal

ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

Deteksiinidilakukanolehtenagakesehatan.

Deteksi dini penyimpangan mental emosional dapat dilakukan dengan

menggunakan Kuesioner, diantaranya kuesioner Masalah Mental

Emosional, Checlist of Autisim in Todlers, Gangguan Pemusatan

Perhatian dan Hiperaktivitas.

3. Strategi Pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Deteksi tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk

menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada

balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan penyimpangan atau

masalah tumbuh kembang anak secara dini, maka intervensi akan lebih

mudah dilakukan. Tenaga kesehatan juga akan mempunyai waktu dalam

membuat rencana tindakan atau intervensi yang tepat. Terutama ketika

harus melibatkan ibu/ keluarga.

Secara umum terdapat tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang, yakni

sebagai berikut.

a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk

mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan

mikro/makrosefali.

b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui

gangguan perkembangananak (keterlambatan daya lihat, dan

gangguan daya dengar).

Page 91: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

81

c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui

adanya masalah mental emosional, seperti autism, dan gangguan

pemusatan perhatian, serta hiperaktifitas.

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana strategi pelaksanaan tiga jenis

deteksi untuk mengetahui adanya penyimpangan baik pertumbuhan,

perkembangan maupun mental emosional anak usia dini

a. Strategi Pelaksanaan Deteksi Dini Pertumbuhan anak

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal besar,

jumlah ukuran, atau dimensi, baik pada tingkat sel, organ, maupun

individu.Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dilakukan di semua

tingkat pelayanan.

Pelaksanaan deteksi dini pertumbuhan anak, dimulai dengan

melakukan pengukuran terhadap berat badan (BB), tinggi badan (TB),

dan lingkar kepala anak (LKA), untuk mengetahui apakah

pertumbuhan anak itu masih normal atau di luar batas normal.

(1) Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan.

Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi

anak, apakah anak yang dimaksud normal, kurus, kurus sekali, atau

gemuk. Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan dengan jadwal

deteksi dini tumbuh kembang balita.

a) Pengukuran berat badan (BB)

Menggunakan timbangan injak pada anak

1) Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak

mudah bergerak

2) Lihat posisi jarum atau angka menunjuk angka nol

Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak

memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung dan

tidak memegang sesuatu

3) Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi

Lihat jarum timbangan sampai berhenti

4) Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau

angka timbangan

Page 92: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

82

5) Bila bayi terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca

angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan

dan ke kiri.

b) Pengukuran panjang badan (PB)/ tinggi badan (TB).

Untuk pengukuran panjang badan atautinggi badan,

petugasharus memiliki keterampilan mengukur panjang badan

dengan posisiberbaring sertamengukur tinggibadan dengan

posisi berdiri.

Cara mengukur dengan posisi berbaring

1) Sebaiknya pengukuran dilakukan oleh 2 orang.

2) Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar dengan

posisi.

Kepala bayi menempel pada pembatas angka nol.

3) Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar

tetap menempel pada pembatas angka nol (pembatas

kepala)

4) Petugas 2: tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus,

tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki

5) Petugas 2: membaca angka di tepi luar pengukur

Cara mengukur dengan posisi berdiri

1) Anak tidak memakai sandal atau sepatu

2) Berdiri tegak menghadap ke depan

3) Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang

pengukur

4) Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di

ubun-ubun

5) Baca angka pada batas tersebut

c) Penggunaan tabel BB/TB (direktorat gizi masyarakat, 2002)

1) Ukur tinggi atau panjang dan timbang berat badan anak,

sesuai dengan cara di atas

2) Lihat kolom tinggi atau panjang badan anak yang sesuai

dengan hasil pengukuran

Page 93: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

83

3) Pilih kolom berat badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan

(kanan) sesuai jenis kelamin anak, cari angka berat badan

yang terdekat dengan berat badan anak

4) Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom

untuk mengetahui angka Standar Deviasi (SD)

(2) Pengukuran Lingkar kepala anak.

a) Tujuan pengukuran lingkarkepala adalah untuk mengetahui

lingkarkepala anak apakah berada dalam batas normal atau

diluar batas normal.

b) Jadwal pengukuran Lingkar kepala disesuaikan dengan usia

anak. Untuk anak berusia 0-11 bulan pengukuran dilakukan

setiap 3 bulan, dan untuk anak berusia12-72 bulan pengukuran

dilakukan setiap 6 bulan.

c) Cara mengukur lingkar kepala

1) Lingkarkan meteran untuk mengukur kepala melewatidahi,

menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian

belakang kepala yang menonjol, lalu tarik agak kencang.

2) Baca angka pada pertemuan dengan angka 0

3) Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitungusiabayi/ anak

4) Hasil pengukuran dihitung pada grafiklingkar kepalamenurut

umur dan jenis kelamin anak

5) Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu

dengan ukuran yang sekarang

d) Interpretasi.

1) Bila ukuran lingkar kepala anak berada di dalam jalur hijau

maka lingkar kepala anak normal

2) Bila ukuran lingkar kepala anak berada di luar jalur hijau,

maka lingkar kepala anak tidak normal

3) Lingkar kepala anak yang tidak normal dibedakan menjadi 2:

makrosepal, bila berada di atas jalur hijau dan mikrosepal, bila

berada dibawah jalur hijau

e) Intervensi

Bila ditemukan makrosepal maupun mikrosepal segera dirujuk ke

Rumah Sakit

Page 94: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

84

b. Strategi pelaksanaan Deteksi dini perkembangan anak

a. Strategi pelaksanaan deteksi perkembangan anak

menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)

Skrining perkembangan dengan menggunakan kuesioner pra

skrining perkembangan (KPSP)dapat dilaksanakan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Tujuan: untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada

penyimpangan

b) Jadwal skrining: umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48,

54, 60, 66, 72bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining

tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang

terdekat untuk pemeriksaan rutin.

c) Skrining dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK, petugas

PAUD terlatih.

d) Alat yang digunakan adalah

Formulir KPSP menurut umur. Formuir ini berisi 9- 10

pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah

dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0- 72 bulan.

Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar

bola tenis, kericingan, kubus berukuran 2, 5 cm sebanyak 6

buah, kismis, kacang tanah, potongan biscuit kecil berukuran

0, 5 - 1 cm

e). Cara menggunakan KPSP

Pada waktu pemeriksaan anak harus dibawa.

Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan

tahun anak lahir. Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan

menjadi 1 bulan.

Setelah menentukan umur anak, pilih pilih KPSP yang sesuai

umur anak

KPSP terdiri atas 2 macam pertanyaan, yaitu:

(1) Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak.

(2) Perintah kepada ibu atau pengasuh anak atau petugas

untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP.

Page 95: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

85

Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut

menjawab oleh karena itu tanyakan pertanyaan

tersebutsecara berurutan satu persatu. Setiap pertanyaan

hanya satu jawaban ya atau tidak. Catat jawaban tersebut

pada formulir.

Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh

anak menjawab pertanyaan terdahulu.

Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab

f). Interpretasi hasil KPSP

Hitung berapa jumlah jawaban “ya”.

Jawaban “ya”, bila ibu atau pengasuh anak menjawab: anak

bisa atau anak pernah atau anak sering atau kadang-kadang.

Jawaban “tidak”, bila ibu/ pengasuh anak menjawab: anak

belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/

pengasuh anak tidak tahu.

Jumlah jawaban “ya”= 9 atau 10, perkembangan anak sesuai

tahap perkembangannya (S).

Jumlah jawaban “ya”= 7 atau 8, perkembangan anak

meragukan (M).

Jumlah jawaban “ya”=6 atau kurang, kemungkinan ada

penyimpanan (P).

Untuk jawaban “tidak”, perlu dirinci jumlah jawaban “tidak”

menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara

dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

g). Intervensi

Bila perkembangan anaksesuai umur atau (S), lakukan tindakan

sebagai berikut:

Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya

dengan baik.

Teruskan pola asuh anak sesuai tahap perkembangan anak.

Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering,

sesuai dengan umur dan kesiapan anak.

Page 96: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

86

Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan

kesehatan di posyandu secara teratur sebulan sekali dan

setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita. Jika anak sudah

memasuki usia prasekolah (36- 72 bulan), anak dapat

diikutkan pada kegiatan di PAUD, kelompok bermain dan TK

Lakukan pemeriksaan rutin menggunakan KPSP setap 3

bulan pada berumur kurang dari umur 24 bulan dan setiap 6

bulan pada umur 24 bulan sampai 72 bulan.

Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan

berikut:

Beri petunjuk kepada ibu agar melakukan stimulasi

perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan

sesering mungkin.

Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi

perkembangan anak untuk mengatasi penyimpanan/

mengejar ketinggalannya.

Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan

adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan/

mengejar ketinggalannya.

Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan

adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan

perkembangannya.

Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan

menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.

Jika hasil KPSP ulang jawabannya “ya” tetap 7 atau 8 maka

kemungkinan ada penyimpangan (P).

Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P),

lakukan tindakan sbb:

Rujuk ke RS, dengan menuliskan jenis dan jumlah

penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus,

bicara, bahasa, sosialisasi dan kemanidirian)

h). Contoh Kuesioner Praskrining

Page 97: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

87

Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan

a) Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya

3 meter?

b) Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan

tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu

mengulanginya?

c) Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu

tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan

melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?

d) Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah

anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat

kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?

e) Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran.

Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong

yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?

f) Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas

yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang

digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.

g) Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau

permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan

bermain?

h) Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju

atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang

kancing, gesper atau ikat pinggang)

i) Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa

dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian

namanya atau ucapannya sulit dimengerti.

Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

a) Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan

membantu kecuali mengulangi pertanyaan.

“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”

Page 98: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

88

Jawab YA biia anak mnrjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan

benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.

Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah

“menggigil”,”pakai mantel‟ atau “masuk kedalam rumah‟.

Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan”

Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”,

“berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”

b) Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian

boneka?

c) Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu

tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan

melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?

d) Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata

“lebih panjang”.

Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”

Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi

pertanyaan tersebut.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi

pertanyaan tadi.

Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang

sebanyak 3 kali dengan benar?

e) Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama

gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di

kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.

Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

f) Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat

dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah

berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”.

“Letakkan kertas ini di bawah kursi”.

“Letakkan kertas ini di depan kamu”

“Letakkan kertas ini di belakang kamu”

Page 99: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

89

Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”,

“di depan” dan “di belakang”

g) Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa

menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda

meninqgalkannya?

h) Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan

pada anak : “Tunjukkan segi empat merah”

“Tunjukkan segi empat kuning”

„Tunjukkan segi empat biru”

“Tunjukkan segi empat hijau”

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

i) Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai).

Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?

j) Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa

bantuan?

Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan

a) Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan

pada anak :

“Tunjukkan segi empat merah”

“Tunjukkan segi empat kuning”

“Tunjukkan segi empat biru”

“Tunjukkan segi empat hijau”

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

b) Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai).

Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?

c) Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa

bantuan?

d) Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia.

Katakan padanya: "Buatlah gambar orang".

Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/

mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar.

Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang

Page 100: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

90

tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti

mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu

bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian

tubuh?

e) Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah

anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?

f) Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang

belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang

pertanyaan:

"Jika kuda besar maka tikus

"Jika api panas maka es

"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang

Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin,

ayah seorang pria)?

g) Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola

tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua

tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).

h) Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu

tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan

melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?

i) Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama

gambar ini, Suruh anak menggambar seperti contoh ini di

kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.

Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

j) lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan

membantu kecuali mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila

anak menanyakannya.

"Sendok dibuat dari apa?"

"Sepatu dibuat dari apa?"

"Pintu dibuat dari apa?"

Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas

dengan benar? Sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu.

Page 101: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

91

Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.

Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.

4. Strategi Pelaksanaan Deteksi Dengan Tes Daya Dengar (TDD)

Pelaksanaan pengukuran perkembangan anak melalui tes daya dengar

(TDD) dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tujuan:

untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat

segera ditindak lanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar

dan bicara anak.

2. Jadwal: setiap 3 bulan pada bayi kurang dari 12 bulan dan setiap 6

bulan pada anak usia 12 bulan ke atas. Tes ini dilakukan oleh tenaga

kesehatan, guru TK, tenaga PAUD, dan petugas terlatih lainnya.

3. Alat yang diperlukan:

Instrument TDD menurut umur anak

Gambar binatang (ayam, anjing, kucing) dan manusia

Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, dan bola)

4. Cara melakukan TDD: tanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir,

hitung umur anak dalam bulan, pilih daftar pertanyaan TDD yang

sesuai dengan umur anak

Pada anak umur kurang dari 24 bulan:

Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/ pengasuh anak.

Tidak usah ragu-ragu atau takut menjawab karena tidak untuk

mencari siapa yang salah.

Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu

dan berurutan.

Tunggu jawaban dari orang tua atau pengasuh anak.

Jawaban “ya” jika menurut orang tua/ pengasuh, anak dapat

melakukannya dalam 1 bulan terakhir.

Pada anak umur 24 bulan atau lebih:

Pertanyaan-pertanyaan berupa perintah melalui orang

tua/pengasuh untuk dikerjakan oleh anak.

Amati kemampuan aank dalam melakukan perintah orang tuan atau

pengasuh.

Page 102: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

92

Jawaban “ya” jika anak dapat melakukan perintah orang tua/

pengasuh.

Jawaban „tidak” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan

perintah orang tua/ pengasuh.

5. Interpretasi

Bila ada satu atau lebih jawaban “tidak”, kemungkinan anak

mengalami gangguan pendengaran.

Catat dalam buku KIA atau kartu kohort bayi/ balita/ status/ catatan

medik anak jenis kelainan

6. Intervensi:

Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada

Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi

5. Strategi Pelaksanaan Deteksi Perkembangan Anak Dengan Tes Daya

Lihat (TDL)

Untuk melakukan pengukuran perkembangan anak melalui tes daya lihat

(TDL) terlebih dahulu kita harus membuat langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Tujuan:

untuk mendeteksi secara dini kelainan dapat dilihat agar segera dapat

dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh

ketajaman daya lihat menjadi lebih besar.

b) Jadwal: dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36-

72 bulan. Tes ini oleh tenaga kesehatan, guru TK, petugas PAUD

terlatih.

c) Alat yang diperlukan:

Ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik.

Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk pemeriksa.

Poster “E” untuk digantung dari kartu “E” untuk dipegang anak.

Alat penunjuk

Page 103: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

93

Gambar 3. 1 Tes Daya Lihat

https://www.google.co.id/search?newwindow=1&client=ms-android-

d) Cara melakukan tes daya lihat

Pilih suatu ruang bersih dan tenang dengan penyinaran yang baik.

Gantungkan poster “E” setinggi mata anak pada posisi duduk.

Letakkan sebuat kursi sejauh 3 meter dari poster “E” menghadap ke

poster “E”.

Letakkan sebuah kursi lainnya disamping poster “E” untuk

pemeriksa.

Pemeriksa memberikan kartu “E” pada anak. Latih anak dalam

mengarahkan kartu E menghadap ke atas, bawah, kiri, kanan,

sesuai ditunjuk pada poster “E” oleh pemeriksa, beri pujian setiap

kali anak mau melakukannya. Lakukan hal ini sampai anak dapat

mengarahkan kartu “E” dengan benar.

Selanjutnya anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku/

kertas

Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf “E” pada poster satu- persatu

mulai garis pertama sampai garis ke empat atau garis “E” terkecil

yang masih dapat dilihat.

Uji anak setiap kali dapat mencocokan posisi kartu “E” yang

dipegangnya dengan huruf “E” pada poster.

Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang

sama.

Page 104: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

94

Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat dilihat pada kertas yang

telah disediakan .

Mata kanan:………………………… mata kiri:……………………..

e) Interpretasi

Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan sampai baris ke-

3 pada poster “E” bila kedua mata anak tidak dapat melihat garis ke-3

poster “E” artinya tidak dapat mencocokan arah kartu “E” yang

dipegangnya dengan arah “E” pada baris ke-3 yang ditunjuk oleh

pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.

f) Intervensi

Bila kemungkinan mengalami gangguan daya lihat, minta anak datang

lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaan berikutnya, anak

tidak dapat melihat sampai baris yang sama atau tidak dapat melihat

garis yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke RS dengan

menuliskan mata yang yang mengalami gangguan (kanan, kiri, atau

keduanya).

6. Strategi Pelaksanaan Deteksi Perkembangan Mental Emosional

Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah kegiatan atau

pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah mental

emosional,autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

pada anak (GPPH),agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi.

Alat yang digunakan untuk mendeteksi yaitu:

a. Kuesioner masalah mental emosional (KMME) Bagi anak umur 36-72

bulan

b. Ceklis autis anak pra sekolah (Checklist for Autism in Toddlers CHAT)

bagi anak umur 18-36 bulan

c. Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatiaan dan

Hiperaktivitas (GPPH) yang menggunakan Abreviated Conner Ratting

Scale Bagi anak umur 36 bulan keatas.

Page 105: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

95

Berikut ini teknik pelaksanaan penggunaan kuesioner untuk mendeteksi

penyimpangan mental emosional pada anak usia dini:

a. Deteksi dini masalah mental emosional pada anak prasekolah

langkah-langkah kegiatan:

1). Tujuan:

untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan atau masalah

mental emosional pada anak prasekolah

2). Jadwal deteksi dini masalah mental emosional adalah rutin setiap

6 bulan pada anak umur 36-72 bulan. Jadwal ini sesuai dengan

jadwal skrining atau pemeriksaan perkembangan anak.

3). Alat yang digunakan adalah KMME yang terdiri dari 12 pertanyaan

untuk mengenali problem mental emosional anak umur 36-72

bulan.

4). Cara kerja:

Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat,jelas dan nyaring

satu persatu perilaku yang tertulis pada KMME Kepada orang

tua atau pengasuh anak.

Catat jawaban “Ya”, kemudian hitung jumlah jawaban “YA”

5). Interpretasi

Bila ada jawaban “YA”, maka kemungkinan anak mengalami

masalah mental emosional.

6). Intervensi

Bila jawaban “ya” hanya 1 :

Lakukan konseling kepada orang tua menggunakan Buku

Pedoman Pola Asuh yang mendukung Perkembangan Anak

Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan

rujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa

atau tumbuh kembang anak.

Bila jawaban “ya” ditemukan 2 atau lebih :

Rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa

atau tumbuh kembang anak.Rujukan harus disertai informasi

mengenai jumlah dan masalah mental emosional yang

ditemukan.

Page 106: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

96

KUESIONER

MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMME)

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang

jelas?

(Seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi

berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa dihadapinya)

2 Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau

anggota keluarganya?

(Seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau meras sedih

sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa

diminati)

3 Apakah anak anda terlihat berprilaku merusak dan menentang

terhadap lingkungan di sekitarnya?

(Seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, seringkali

melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya atau menyiksa

binatang atau anak-anak lainnya serta tampak tidak peduli

dengan nasehat-nasehat yang sudah diberikan kepadanya)

4 Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan

atau kecemasan yang berlebihan yang tidak dapat dijelaskan

asalnya atau tidak sebanding dengan anak lain seusianya?

5 Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya

konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya sehingga

mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari atau prestasi

belajarnya?

6 Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan sehingga

mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat

keputusan?

7 Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?

(Seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari, sering

terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi buruk atau

mengigau)

8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?

(Seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak

mau makan sama sekali)

Page 107: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

97

9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut

atau keluhan-keluhan fisik lainnya?

10 Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau

berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?

11 Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku

atau kemampuan yang sudah dimilikinya?

12 Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang

tanpa alasan yang jelas

b. Deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

(GPPH) pada anak prasekolah .

GPPH adalah gangguan perilaku yang timbul pada anak dengan pola

gejala restlessatautidak bisa diam,inattentiveatau tidak dapat

memusatkan perhatian dan perilaku impulsif. Secara umum pola

gejala tersebut pada awalnyadikenalsebagaihiperaktivitas

padaanak.MenurutDiagnosticand Statistical ManualofMentalDisorder

(DSM), definisi GPPH telahmengalami beberapa kali perubahan

sesuai denganperubahan konsep tentang penyakit tersebut.

SesuaidenganDSMIV,terdapattiga gejalautamayaituinattentivenessatau

tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas.

1). Tidak Mampu Memusatkan Perhatian (Inattentiveness)

Pemusatan perhatian adalah suatukondisi mental yangberupa

kewaspadaan penuh atau alertness, sangat berminat atau

arousal,selektivitas,perhatianterus-menerus

atausustainedattention,rentang perhatianatauspan

ofattention.Anakyangmenderitagangguanini mengalami kesulitan

yang besar untuk dapat memiliki daya dan upaya terus

menerusatauperhatian terusmenerusdalammenyelesaikan tugas.

Kesulitan tersebut kadang-kadang dapat dijumpai pada waktu

anak sedang bermain, yaitu perhatian terhadap satu mainan sangat

singkatdan sangat mudah beralih dari satu mainanke mainan yang

lain. Kondisiini palingseringdilihatpadawaktuanak

harusmenyelesaikantugasyang membosankan, kurang menarik, atau

Page 108: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

98

tugas yang diulang-ulang, seperti menyelesaikan pekerjaan sekolah

dan menyelesaikan pekerjaan rumah.

Masalah utama yang terjadi pada kondisi ini adalah terjadinya

penurunan persistensi upaya atau berkurangnya respons terhadap

tugas secara terus-menerus akibat pengaruh dari dalam diri anak itu

sendiri, bukan karena pengaruh rangsangan atau sangat sedikit

pengaruh dari luar.

2). Hiperaktivitas

Gangguan ini memiliki karakteristik utama yaitu aktivitas yang sangat

berlebihanatautidaksesuai dengan tingkatperkembangannya,baik

aktivitas motorik maupun vokal. Hiperaktivitas paling sering dijumpai

sebagai kegelisahan, tidak bisadiam atau restless,tangan dankaki

selalu bergerak atau fidgety, tubuh secara menyeluruh bergerak tidak

sesuai situasi. Gerakan gerakan tersebut seringkali tanpa tujuan, tidak

sesuai dengan tugas yang sedang dikerjakan atau situasi yang ada.

Orangtuaataugurusering mengungkapkananakdenganhiperaktivitas

sebagai tidak dapat duduk diam, tidak bisa diam, nge-gratak,

lasak, banyak bicara, berlari-lari dan memanjat manjat berlebihan,

di dalam kelasselaluberjalan-jalan,dan

banyakngobroldenganteman,sering menyeletuk. Pada berbagai

penelitian ditunjukkan bahwa gerakan pergelangan tangan,

pergelangan kakidan gerakan seluruh tubuh lebih banyak

dibandingkan dengan yang normal (Barkley dan Ullman, 1975, Barkley

dan Cunningham, 1979).

Gejala ini sangat berfluktuasiyangmenunjukan adanya kegagalan

mengatur tingkat aktivitas sesuai dengan situasi atau tuntutan tugas

(Routh, 1978).Gejala hiperaktivitas bukan merupakan gejala yang

terpisah dari impulsivitas. Berbagai penelitian terhadap gejala ini

dengan pengukuran objektif ataupun skala penilai perilaku, tidak

didapatkan buktibahwa hiperaktivitas merupakan faktor atau dimensi

yang terpisah dari impulsivitas.

Page 109: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

99

3). Perilaku Impulsif (Impulsiveness)

Anak yang menderita GPPHpada umumnya tidak mampu

menghambat tingkah lakunya pada waktumemberikan respons

terhadap tuntutan situasional dibandingkan dengan anak normal pada

umur dan jenis kelamin sama. Kondisi ini seringkali disebut sebagai

impulsivitas. Seperti halnyadengangejalatidak

mampumemusatkanperhatian,gejalaini juga merupakan kondisi multi

dimensional. Gejala impulsivitas dapat berupa tingkahlakukurang

terkendali, tidak mampu menunda respons, tidak

mampumenundapemuasan,ataumenghambatprepotent response atau

respons yang sangat mendesak (Barkley, 1997).

Gambaranklinisanakyangmenderitagangguan iniseringdilaporkan

terlalucepatmemberikanrespons, terlalucepatmemberikanjawaban

sebelum pertanyaan selesai ditanyakan. Sebagai akibatnya ia sering

melakukan kesalahan yang seharusnyatidak perlu terjadi. Anak

inijuga tidak mampu mempertimbangkan akibat buruk atau akibat

yang merugikan dari keadaan di sekitarnyaatau perilakunya, sehingga

ia terlalu sering mengambil risiko yang tidak perlu.

Deteksi dini GPPH pada anak dilakukan berdasarkan adanya keluhan

dari orang tua atau guru yang dianggap tidak wajar dengan perilaku

anak lain pada umumnya, misalnya anak sering tidak bisa duduk

tenang, anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah,

anak sering usil dan sering mengganggu temannya, serta sering terjadi

perubahan suasana hati yang mendadak atau impulsif.

Berikut ini merupakan langkah-langkah pelaksanaan deteksi dini

GPPH pada anak usia dini:

a) Tujuan :

Deteksi ini dilakukan untuk mengetahui secara dini pada anak

adanya GPPH pada anak usia dini (umur 36 bulan ke atas).

b) Jadwal Kegiatan:

Adapun Jadwal deteksi dini GPPH pada anak dilakukan atas

indikasi atau bila ada keluhan dari orang tua atau pengasuh anak

Page 110: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

100

atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan, BKB,

petugas PAUD, pengelola TPA dan guru TK.

c) Alat yang digunakan

Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini GPPH formulir ini

terdiri dari10 pertanyaan yang ditanyakan kepada orang tua atau

pengasuh anak atau guru TK dan pertanyaan yang perlu

pengamatan pemeriksa. Selain itu terdapat juga alternatif formulir

deteksi yang lain yaitu Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif

Indonesia (SPPAHI)

d) Cara menggunakan formulir deteksi dini GPPH:

Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu-persatu

perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan

kepada orang tua atau pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau

takut menjawab.

Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan

pertanyaan pada formulir deteksi dini GPPH.

Keadaan yang ditanyakan atau diamati ada pada anak dimanapun

anak berada, misal ketika di rumah, sekolah, pasar, toko, dan lain-

lain.Setiap saat dan ketika anak denngan siapa saja.

Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama

dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan

telah dijawab.

e) Interpretasi

Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan bobot nilai

berikut ini dan jumlahkan nilai masing-masing jawaban menjadi

nilai total.

Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak

Nilai 1: jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada

anak

Nilai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak

Nilai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.

Bila nila total 13 atau lebih anak kemungkinan memiliki gejala

GPPH

Page 111: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

101

f) Intervensi

anak dengan kemungkinan adanya gejala GPPH perlu dirujuk ke

RS yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.

bila nilai total kurang dari 1 tetapi Anda ragu-ragu jadwalkan

pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian, ajukan pertanyaan kepada

orang-orang terdekat dengan anak.

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 1 : Mengidentifikasi Teknik Deteksi dini tumbuh

kembang anak

Media : 1. Bahan Tayang

2. LK-1

3. Kertas plano dan perlengkapannya

Metode : Diskusi kelompok

Langkah-langkah Pembelajaran :

1. Diskusikanlah dengan peserta lainnya tentang teknik apa saja yang dapat

digunakan dalam deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menjawab

pertanyaan berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan teknik deteksi dini tumbuh kembang anak!

b. Teknik apa saja yang digunakan dalam deteksi dini tumbuh kembang

anak?

c. Siapa pelaksanadanalat apayangdigunakanuntukDeteksiDini tumbuh

kembang anak di TK?

2. Tuliskan hasil diskusi dalam LK-1

3. Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

Kegiatan 2 : Menentukan strategi pelaksanaan deteksi dini

tumbuh kembang anak

Media : 1. Bahan Tayang

2. LK-2

3. Kertas plano dan perlengkapannya

Metode : Diskusi kelompok

Page 112: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

102

Langkah-langkah pembelajaran:

1. Peserta dalam kelompok membaca dengan seksama kasus-kasus pada

anak usia dini terkait dengan pertumbuhan dan perkembangannya yang

terdapat dalam LK-2

2. peserta berdiskusi dalam kelompoknya untuk menentukan strategi

pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak

3. peserta berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan peralatan/

kuesener yang akan digunakan dalam deteksi dini tumbuh kembang anak

4. peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok kepada kelompok yang

lainnya

E. Latihan/Kasus/Tugas

LEMBAR KERJA 3.1

Teknik Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

1. Tujuan:

Setelah peserta mempelajari materi teknik deteksi dini tumbuh kembang

anak, peserta diharapkan mampu:

a. Menentukan teknik deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak

usia dini

b. Menjelaskan pelaksana dan alat yang digunakan untuk mendeteksi

pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini

2. Langkah Kerja:

a. Baca dan pelajari modul tentang teknik deteksi tumbuh kembang anak

usia dini

b. Diskusikan bersama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat di dalam LK 3.1

c. Tuliskanlah hasilnya dalam kolom yang telah disediakan

d. Presentasikanlah hasilnya oleh perwakilan kelompok di depan kelompok

yang lainnya

Page 113: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

103

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik deteksi dini tumbuh kembang

anak!

b. Jelaskan apa saja teknik yang digunakan dalam deteksi dini pertumbuhan

dan perkembangan anak

3. Siapakah pelaksanadanalat apayangdigunakanuntukDeteksiDini tumbuh

kembang anak! Tulis jawabannya pada tabel berikut ini:

a. Pelaksana dan alat yang digunakan untuk deteksi dini penyimpangan

pertumbuhan

Tingkat

Pelayanan

Pelaksana AlatyangDigunakan

b. Pelaksana dan Alat yang digunakan untuk deteksi dini penyimpangan

perkembangan

Tingkat

Pelayanan

Pelaksana AlatyangDigunakan

Page 114: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

104

LK-3.2

Menentukan strategi pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak

1. Tujuan :

Setelah peserta mempelajari materi tentang strategi pelaksanaan deteksi

dini tumbuh kembang anak, peserta diharapkan mampu:

a. Menyusun langkah-langkah pelaksanaan deteksi dini tumbuh

kembang anak

b. Melakukan penanganan terhadap anak yang mengalami

permasalahan perkembangan

2. Langkah Kerja:

a. Peserta di bagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 5 orang

b. Bacalah contoh kasus berikut ini bersama-sama dalam kelompok,

kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan anda

untuk menentukan strategi pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang

terhadap anak yang mengalami permasalahan pada contoh kasus

tersebut!

c. Buatlah langkah-langkah untuk melaksanakan deteksi dini tumbuh

kembang anak terkait kasus 1 dan kasus 2 tersebut

d. Bagaimana penanganan atau intervensi yang harus dilakukan dalam

menghadapi kasus 1 dan kasus 2 tersebut

Kasus 1

Anak usia TKberinisial S,dari hasil pengamatan pendidik

adalahanakyangpendiam dansulitbiladiajakbekerjasamadengantemannya

dalambermainkelompokatau menyelesaikantugassecarabersama-

sama.Reaksi yang munculadalahanakakandiamataucenderunguntuk

menarikdiri dari lingkungan sosialnya. Begitupun pada aktivitas di luar

kelas, terlihat

menyendiridanasyikdenganmainanyangcenderungselaludilakukannyasendiri.

Page 115: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

105

Kasus 2.

Pada suatu hari di sekolah TK A terjadiperistiwa dimana ada

seoranganaktidakmendapatkanmainanyang diinginkannya karena selalu

direbutoleh anak yanglain,tiba-tiba anaktersebutmenjeritdan

menangistiadahentisambil melemparkan barang-barang yang ada

didekatnya, kemudianberguling-guling dilantai.Parapendidik berusaha

membujukdan nmenenangkannya,namunperilakumengamuktidakjugamereda

tetapi malah semakinmenjadi-jadi.

Berdasarkan kasus-kasus tersebut diatas, sebagai seorang pendidik TK :

1. Langkah apa yang harus dilakukan untuk pelaksanaan deteksi dini

tumbuh kembang anak terkait dengan kasus tersebut di atas! Instrumen

apa yang digunakan dalam melakukan deteksi tersebut!

2. Apa yang harus dilakukan oleh anda sebagai seorang pendidik dalam

menangani permasalahan tersebut?

F. Rangkuman

1. Pertumbuhanadalahbertambahnyaukuranfisikdanstrukturtubuh sebagian

atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan

berat,misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, lingkar

kepala,pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang.

2. Perkembanganadalah bertambahnya fungsipsikisdanfisikanak

meliputisensorik (mendengar,melihat, meraba,merasa,danmenghirup),

motoric(gerakan motorikkasardan

halus),kognitif(pengetahuankecerdasan), komunikasi (berbicara dan

bahasa), sertasikap religius, sosial-emosionaldan kreativitas..

3. Faktor yang mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan pada

anak secara umum dibagimenjadi 2, yaitu faktor dalam (internal) dan

faktor luar (eksternal/lingkungan). Pertumbuhan dan perkembangan

merupakan hasil interaksi dua faktor tersebut.

4. Menurut Permendikbud no. 146 tahun 2014,

Deteksidiniadalahkegiatanuntukmenemukan secaradiniadanya potensi

Page 116: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

106

dan hambatanpertumbuhan danperkembangan pada anak usia dini.

Sedangkan Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada anak

yang menuruthasil deteksi dinidiketahui tumbuh kembangnya tidak

optimal. Serangkaian upayakhusus dilakukanuntuk mengoreksi,

memperbaiki,

danmengatasihambatantumbuhkembangagaranakdapattumbuh dan

berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya

5. Teknik deteksi yang dilakukan untuk mengetahui kelainan pertumbuhan

anak seperti, perawakan yang pendek (short stature), perawakan tinggi

(tall stature), yang diklasifikasikan sebagai variasi normal dan patologis,

malnutrisi dan dan obesitas, adalah dengan pengukuran antropometri,

yang meliputi, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala

6. Teknik deteksi yang dilakukan untuk mengetahui kelainan perkembangan

anak dapat menggunakan perangkat seperti,Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan (KPSP),Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah (KPAP),Tes

Daya Lihat (TDL), dan Tes Daya Dengar (TDD)

7. Skrining perkembangan dengan menggunakan kuesioner pra skrining

perkembangan (KPSP) Skrining dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru

TK, petugas PAUD terlatih. Alat yang digunakan adalah formulir KPSP

menurut umur. Formulir ini berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan

perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0- 72

bulan.Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola

tenis, kericingan, kubus berukuran 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis,

kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5 - 1 cm

8. GPPH adalah gangguan perilaku yang timbul pada anak dengan pola

gejala restlessatautidak bisa diam,inattentiveatau tidak dapat

memusatkan perhatian dan perilaku impulsif.

Page 117: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

107

G .Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat

dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda

terhadap materi ini.

Page 118: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

KP

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

108

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang benar x 100%

Jumlah soal

Keterangan:

90 – 100% = Baik sekali

80 – 89 % = Baik

70 – 79 % = Cukup

< 70% = kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan ke materi berikutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus

mengulangi materi ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 119: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

109

Page 120: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

110

KP

4

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

PERMASALAHAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DAN PENANGANANNYA

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi pokok 4 tentang permasalahan anak usia dini

dan penanganannya, anda dapat:

1. Menjelaskan konseppermasalahan anak usia dini

2. Memahami jenis-jenis permasalahan perkembangan anak usia dini

3. Memahami faktor penyebab permasalahan pada anak usia dini

4. Memahami penanganan terhadap permasalahan anak usia dini

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi pokok 4 tentang permasalahan anak udia dini

dan penanganannyadiharapkan Anda dapat:

1. Menjelaskan pengertian permasalahan anak usia dini

2. Mengidentifikasijenis-jenis permasalahan perkembangan

3. Menjelaskan faktor penyebab permasalahan pada anak usia dini

4. Melakukan penanganan terhadap permasalahan anak usia dini

C. Uraian Materi

1. Pengertian Permasalahan pada Anak

Secara harfiah masalah berarti gangguan, dengan demikian

permasalahan pada anak dapat diartikan sebagai gangguan pada anak

yang timbul karena berbagai faktor. Permasalahan yang umum dan sering

terjadi pada anak adalah permasalahan yang berkaitan dengan

perkembangan.

2. Jenis-jenis Permasalahan pada Anak

Jenis-jenis permasalahan pada anak digolongkan menjadi tiga yaitu

masalah fisik, psikio-sosial, dan masalah belajar. (Saomah : 2004)

a. Permasalahan Fisik

Permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem koordinasi

dan pancaindra anak. Anak yang mengalami gangguan pada

Page 121: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

111

pancaindra, sistem koordinasi gerak, atau mengalami hambatan

dalam perkembangan fisik motorik dapat dikatakan mengalami

masalah secara fisik. Beberapa permasalahan fisik pada anak antara

lain masalah motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus.

1) Gangguan dalam perkembangan Fisik Anak Usia Dini

Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati (1994) dalam

perkembangannya mungkin ditemukan beberapa gangguan fisik

pada anak diantaranya adalah:

a) Gangguan Fungsi Panca Indra

Gangguan fungsi pada pancaindra yang banyak menimbulkan

masalah pada anak adalah gangguan pada indra penglihatan

dan pendengaran. Kekurangan daya penglihatan maupun

mendengar dapat di ketahui bila derajat penyimpangannya

sedah cukup besar dari yang normal.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh umumnya terdapat pada tangan, kaki atau wajah.

Apabila seorang anak mengalami cacat tubuh pada tangan

atau kaki maka perkembangannya akan mengalami gangguan

karena pada masa usia dini kemampuan tubuh sangat penting

untuk menunjang perkembangannya

c) Kegemukan

Kegemukan sering kita temui pada anak usia dini, dan orang

tua kadang kala membiarkan atau bahkan senang dengan

kegemukan anak karena anak tampak lucu dan

menggemaskan.Kegemukan dapat membahayakan

kesehatan yang dapat berakibat penyakit jantung, diabetes

(kencing manis), dan tekanan darah tinggi. Cara terbaik yang

biasa dilakukan ialah dengan mengatur pola makan dan rajin

olah raga.

d) Gangguan gerakan peniruan (stereotipik)

Gejala yang tampak dari gangguan stereotipik adalah gerakan

motorik kasar (gross motor movement) yang tidak wajar.

Gerakan yang disebabkan karena kebiasaan tetapi

mempunyai akibat yang tidak baik

Page 122: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

112

KP

4

e) Malnutrisi (kurang gizi)

Pendapat popular menyatakan bahwa masalah kurang gizi

biasa ditemui pada anak-anak di dunia ketiga/negara miskin.

Pendapat ini tidak sesungguhnya tepat, karena di negara

yang telah majupun masih juga ditemui masalah anak yang

kekurangan gizi. Semua ini ternyatalebih kepada pola

pengaturan makanan yang sehat dan seimbang. Anak yang

mengalami malnutrisi akan tampak pada penampilan fisiknya.

Di Indonesia pemerintah telah menggalang program

gerakan“4 sehat 5 sempurna”, serta program pemberian

makanan tambahan bagi anak di puskesmas, posyandu serta

sekolah-sekolah

2) Gangguan dalam Perkembangan Motorik Anak

a) Gangguan dalam Motorik kasar

(1) Ketidak mampuan mengatur keseimbangan. Anak-anak

yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan

tubuhnya biasanya juga memiliki kesulitan dalam

mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga terkesan

gerakannya ragu-ragu dan tampak canggung.Masalah

pengaturan keseimbangan tubuh ini berhubungan dengan

sistem vestibular atau sistem yang mengaturkeseimbangan

di dalam tubuh.

(2) Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik.

Salah satu perkembangan motorik pada anak yang perlu

diperhatikan adalah kemampuan bereaksi yang semakin

cepat, koordinasi mata-tangan yang semakin baik, dan

ketangkasan serta kesadaran terhadap tubuh secara

keseluruhan. Namun, ada anak yang lambat dalam

bereaksi. Koordinasi gerakannya juga tampak kacau

sehingga sering kali disebut “ceroboh” dan menjadi bahan

ejekan temannya.

b) Gangguan dalam motorik halus

(1) Belum bisa menggambar bentuk bermakna. Kegiatan

menggambar merupakan hal yang menyenangkan bagi

Page 123: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

113

sebagian besar anak. Namun yang perlu diwaspadai

adalah jika anak belum dapat menggambar beberapa

bentuk yang tergabung dengan baik menjadi satu bentuk

yang lebih bermakna. Maka kemampuan anak dalam

mempersepsi apa yang ada di sekitarnya perlu

dipertanyakan.

(2) Belum bisa mewarnai dengan rapi. Salah satu cara untuk

melatih motorik halus anak ialah dengan memberi gambar

menarik untuk diwarnai. Biasanya anak akan menyukai

kegiatan ini dan bereksperimen dengan menggunakan

berbagai macam warna yang disediakan. Hal yang perlu

diperhatikan yaitu jika anak enggan untuk mewarnai,

cobalah melatih kesabarannya dalam menyelesaikan satu

pekerjaan hingga tuntas, sebelum beralih ke pekerjaan

lain.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perkembangan

Fisik Motorik

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa

hal,diantaranya adalah:

1. Kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular.Penyakit

neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan

keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak

selamanya gangguan perkembangan motorik selalu didasari

adanya penyakit tersebut

2. Anak dengan cerebral palsy dapat mengalami keterbatasan

perkembangan motorik. Cerebral palsy adalah suatu gangguan

atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam

perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan

saraf pusat, bersifat kronik dan tidak maju akibat kelainan atau

cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya.

3. Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga

dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan motorik.

Page 124: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

114

KP

4

4. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat

mengakibatkan gangguan dalam perkembangan motorik anak.

Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti

sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat

mengalami hambatan dalam mencapai kemampuan motoric

5. Akibat kelainan bawaan.

Adanya kelainan yang terjadi selama si kecil masih berada di

dalam kandungan dapat menyebabkan gangguan pada proses

tumbuh kembang fisik motoriknya. Misalnnya karena infeksi

TORCH (taksoplasmosis, rubela, cytomegalovirus, dan herpes)

serta gangguan plasenta yang mengakibatkan janin tidak dapat

berkembang optimal (suplai zat-zat yang dibutuhkan janin tidak

terpenuhi).

6. Adanya sejumlah faktor yang mempersulit persalinan, seperti

hiperbilirubina (kadar bilirubin di dalam darah melebihi kadar

normal) dan hipoksia (kekurangan oksigen) bisa menjadi

penyebab terjadinya gangguan perkembangan motorik si bayi di

kemudian hari.

Penanganan Gangguan Fisik Motorik pada Anak

a) Deteksi Dini terhadap Gangguan Perkembangan dan

Pertumbuhan Anak

1). Pengukuran Berat Badan (BB)

Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau

pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap

bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS

Balita) sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan

dilakukan interfensi jika terjadi penyimpangan.

2). Pengukuran Tinggi badan (TB)

Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun

dilakukan dengan berbaring, sedangkan di atas umur 2 tahun

dilakukan dengan berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat

dicatat pada dalam KMS yang mempunyai grafik pertumbuhan

tinggi badan

Page 125: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

115

3). Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)

PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui

pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Biasanya ukuran

pertumbuhan tengkorak mengikuti perkembangan otak,

sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak

maka perkembangan otak anak juga terhambat.Pengukuran

dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan mengambil

rerata 3 kali pengukuran sebagai standar

b) Stimulus yang diberikan pada anak untuk perkembangan fisik

motorik

Stimulasi Motorik Kasar

Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh,

seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan

menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan

dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik

kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan

fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat

tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah.

Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan

berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan

lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya

yang mengandung bahaya.

Agar motorik anak dapat berkembang dengan baik dan sempurna

perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu. Berikut

stimulasi yang dapat diberikan:

1). Jalan

Sebelum orangtua memberikan stimulasi pada anak, pastikan

anak sudah melalui perkembangan sebelumnya, seperti duduk,

merangkak, dan berdiri. Pada kemampuan motorik kasar ini,

yang harus distimulasi adalah kemampuan berdiri, berjalan ke

depan, berjalan ke belakang, berjalan berjingkat,

melompat/meloncat, berlari, berdiri satu kaki, menendang bola,

dan lainnya.Bila perkembangan jalan tidak dikembangkan

dengan baik, anak akan mengalami gangguan keseimbangan.

Page 126: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

116

KP

4

Stimulasi:

Orangtua berdiri berjarak dengan anak sambil memegang

mainan yang menarik. Gunakan karpet bergambar atau

tempelkan gambar-gambar yang menarik di lantai. Minta anak

untuk menginjak karpet/lantai. Misalnya, “Ayo Dek, injak

gambar gajahnya!”

Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bisa didorong-

dorong juga bisa membantu anak belajar berjalan

2). Lari

Perkembangan lari akan memengaruhi perkembangan lompat

dan lempar serta kemampuan konsentrasi anak kelak, Pada

tugas perkembangan ini, dibutuhkan keseimbangan tubuh,

kecepatan gerakan kaki, ketepatan 4 pola kaki(heel

strike/bertumpu pada tumit, toe off/telapak kaki mengangkat

kemudian kaki bertumpu pada ujung-ujung jari kaki, swing/kaki

berayun dan landing/setelah mengayun kaki menapak pada

alasdan motor planning (perencanaan gerak)

Jika perkembangan lari tidak dikembangkan dengan baik, anak

akan bermasalah dalam keseimbangannya, seperti mudah

capek dalam beraktivitas fisik, sulit berkonsentrasi.

Stimulasi:

Stimulasi lari bisa dimulai ketika anak berada pada fase jalan,

sekitar usia 12 bulan ke atas. Aktivitasnya bisa berupa

menendang bola, main sepeda (mulai roda 4 sampai bertahap

ke roda 3 dan kemudian roda 2) serta naik turun tangga.

3). Lompat

Kemampuan dasar yang harus dimiliki anak adalah

keseimbangan yang baik, kemampuan koordinasi motorik dan

motor planning (perencanaan gerak). Contoh, saat anak ingin

melompati sebuah tali, ia harus sudah punya rencana apakah

akan mendarat dengan satu kaki atau dua kaki. Kalaupun satu

kaki, kaki mana yang akan digunakan.

Jika anak tidak kuat dalam perkembangan melompat, biasanya

akan menghadapi kesulitan dalam sebuah perencanaan tugas

Page 127: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

117

yang terorganisasi (tugas-tugas yang membutuhkan

kemampuan motor planning

Stimulasi:

Lompat di tempat atau di trampolin. Jangan lompat-lompat di

tempat tidur karena meski melatih motorik namun

“mengacaukan” kognitif. Dalam arti, mengajarkan perilaku atau

mindset yang tidak baik pada anak. Karena seharusnya tempat

tidur bukan tempat untuk melompat atau bermain

Lompatan berjarak (gambarlah lingkaran-lingkaran dari kapur

atau gunakan lingkaran holahop yang diatur sedemikian rupa

letaknya). Minta anak untuk melompati lingkaran-lingkaran

tersebut, gradasikan tingkat kesulitan dengan memperlebar

jarak dan menggunakan kaki dua lalu satu secara bergantian

4) Lempar

Pada fase ini yang berperan adalah sensori keseimbangan,

rasa sendi (proprioseptif), serta visual. Peran yang paling

utama adalah proprioseptif, bagaimana sendi merasakan suatu

gerakan atau aktivitas. Misalnya, pada saat anak melempar

bola, seberapa kuat atau lemah lemparannya, supaya bola

masuk ke dalam keranjang atau sasaran yang dituju.

Jika kemampuan melempar tidak dikembangkan dengan baik,

anak akan bermasalah dengan aktivitas yang melibatkan gerak

ekstrimitas atas (bahu, lengan bawah, tangan dan jari-jari

tangan). Seperti, dalam hal menulis. Aktivitas motorik halus

lainnya juga terganggu misalnya memakai kancing baju,

menalikan sepatu, makan sendiri, meronce, main puzel,

menyisir rambut, melempar sasaran, dan lain-lain. Intinya,

stimulasi pada perkembangan ini yang tidak optimal berindikasi

pada keterampilan motorik halus yang bermasalah

Stimulasi:

Main lempar tangkap bola (gradasikan tingkat kesulitannya)

yaitu posisi, besar bola, berat bola, dan jenis lambungan. Pada

posisi bisa dilakukan sambil duduk kaki lurus, duduk kaki

Page 128: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

118

KP

4

bersila, duduk kaki seperti huruf W ke belakang, jongkok, dan

bahkan berdiri. Pada jenis lambungan, bisa dilakukan dengan

lambungan dari atas, sejajar, atau lambungan dari bawah

Main dartboard atau lempar panah. Gunakan jenis dartboard

yang khusus buat anak-anak (yang aman dan tidak tajam),

seperti jenis dartboard yang terbuat dari papan velcrow dan

anak panahnya diganti dengan bola yang bervelcrow

Stimulasi Motorik Halus

Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan

pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan

dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan

menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan

motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna.

Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus

berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu

mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti

mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan

tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak

menulis atau menggambar.

Berikut stimulasi yang dapat diberikan sesuai umurnya. Stimulasi

berikut mudah diterapkan dengan sarana dan fasilitas yang ada di

sekitar kita:

Kelompok umur 1 Tahun ke atas (Balita)

Diajarkan untuk menggambar sesuatu, misalnya manusia

Diarahkan untuk membuka kancing baju sendiri

Bermain menyusun puzzle sederhana

Mencuci tangan sendiri

Bermain membentuk sesuatu dari plastisin

Belajar membaca dan menulis

3) Gangguan Penglihatan

Indra penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan

anak, apabila indra penglihatan mengalami gangguan maka

Page 129: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

119

perkembangan anak akan terhambat. Melalui indra penglihatan

anak dapat membedakan warna dan bentuk yang akan

menunjang perkembangan kognitifnya.

Permasalahan yang ditimbulkan dari gangguan penglihatan juga

menyebabkan gangguan ingatan. Gangguan ingatan tersebut

antara lain:

a) Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya

b) Tidak mampu menguraikan benda-benda yang dilihat

daribeberapa aspek, misalnya bentuk, warna, fungsi dan

sebagainya.

c) Tidak mampu mencari bagian yang hilang dari suatu bentuk

atau gambar.

d) Tidak mampu mengurutkan kembali satu seri gambar yang

diacak.

4) Gangguan Pendengaran

Pendengaran merupakan bagian penting yang mempengaruhi

perkembangan kognitif, sosial dan emosi anak. Gangguan

pendengaran ringan atau sebagian dapat mempengaruhi

kemampuan anak untuk berbicara dan memahami bahasa.

Masalah pendengaran dapat diatasi jika terdeteksi sejak dini,

idealnya pada saat bayi berusia 3 bulan. Oleh karena itu

pemeriksaan penyaringan (skrining) dan intervensi dini gangguan

pendengaran sangat penting untuk dilakukan.

Faktor penyebab gangguan pendengaran pada anak

Gangguan pendengaran dapat terjadi jika seorang anak

mengalami:

a) Lahir prematur

b) Hiper bilirubinemia (bilirubin tinggi dan memerlukan transfusi

darah)

c) Mendapatkan obat-obatan yang dapat menyebabkan gangguan

pendengaran

d) Memiliki riwayat gangguan pendengaran di keluarga

e) Ibu mengalami komplikasi pada saat persalinan

Page 130: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

120

KP

4

f) Infeksi pada telinga (meningitis)

g) Banyak zat lilin di dalam liang telinga (tahi telinga)

h) Benda asing (seperti manik-manik atau ujung cotton bud) yang

terjebak di dalam saluran telinga

i) Lendir berlebih di saluran eustachius ( saluran yang

menghubungkan telinga dalam dan tenggorokan atas) yang

disebabkan oleh pilek

j) Otitis media (infeksi telinga tengah).

Intervensi:

a) Diagnosis masalah pendengaran pada anak

(1) Tes objektif, seperti menguji respon batang otak

pendengaran, yang mengukur aktivitas listrik di otak

dalam menanggapi suara.

(2) Tes sederhana seperti mendekatkan alat bergetar di

dekatnya dan mengamati responnya.

(3) Pengujian dengan audiometer - Mesin yang

menghasilkan suara seperti bunyi bip dan peluit.

Kemampuan anak dalam mendengar suara tersebut akan

menentukan derajat gangguan pendengarannya.

b) Pengobatan gangguan pendengaran pada anak-anak

tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya, tetapi

biasanya:

(1) Antibiotik untuk otitis media (infeksi telinga tengah)

(2) Mengangkat atau membersihkan benda asing atau zat

lilin dari liang telinga

(3) Alat bantu dengar untuk memperkuat suara yang diterima

(4) Implan koklea dapat dipertimbangkan untuk kasus

gangguan pendengaran berat atau ketulian total

(5) Vibrotactile aids, yang menerjemahkan suara menjadi

getaran yang dirasakan melalui kulit

(6) Terapi wicara

(7) Bantuan dari ahli ketulian untuk membantu anak

memaksimalkan kemampuan pendengarannya yang

minim.

Page 131: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

121

5) Gangguan Berbahasa

Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang

diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa

gerak tubuh, ekspresi wajah pantomim atau seni. Perkembangan

bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya

usia anak. Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan

perkembangan tersebut. Sebab pada masa ini, sangat

menentukan proses belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan

memberi contoh yang baik, memberikan motivasi pada anak untuk

belajar dan sebagainya. Selain itu, orang tua juga harus

mengetahui bagaimana tahapan dalam perkembangan bahasa

tersebut.

Berbahasa dapat diaplikasikan dalam dua hal, yaitu:

a) Bahasa ekspresif mengacu pada kemampuan individu di dalam

menghasilkan suatu bahasa. Misalnya, menyampaikan isi

pikiran atau pendapat secara verbal

b) Bahasa reseptif mengacu pada kemampuan individu

memahami suatu bahasa. Misalnya, orang yang mengerti

bahasa asing tetapi ia tidak dapat berbicara dalam bahasa

asing tersebut

Berikut adalah jenis-jenis gangguan yang menghambat

perkembangan bahasa anak :

a). Disfasia

Adalah salah satu bentuk gangguan bahasa yang ditandai

dengan kegagalan anak dalam mencapai tahapan

perkembangannya sesuai dengan perkembangan bahasa anak

normal seusianya.Anak dengan gangguan ini pada usia belum

bisa mengucapkan kata spontan yang bermakna, misalnya

mama atau papa. Kemampuan bicara reseptif (menangkap

pembicaraanorang lain) sudah cukup baik tapi kemampuan

bicara eksperatif (menyampaikan suatu maksud) mengalami

keterlambatan.

Page 132: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

122

KP

4

b) Afasia

Afasia adalah salah satu jenis kelainan bahasa yang

disebabkan adanya kerusakan pada pusat-pusat bahasa di

cortex cerebri. Kerusakan pada pusat-pusat yang dialami oleh

anak disebut afasia anak. Dan kerusakan pusat yang dialami

oleh orang dewasa disebut afasia dewasa. Secara klinis afasia

dibedakan menjadi:

(1) Afasia Sensoria

Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam memberikan

makna rangsangan yang diterimanya. Bicara spontan

biasanya lancar hanya kadang-kadang kurang relevan

dengan situasi pembicaraan atau konteks komunikasi

(2) Afasia Motoris

Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam

mengkoordinasikan atau menyusun pikiran, perasaan dan

kemauan menjadi simbol yang bermakna dan dimengerti

oleh orang lain. Bicara lisan tidak lancar, terputus-putus dan

sering ucapannya tidak dimengerti orang lain. Apabila

bertutur kalimatnya pendek-pendek dan monoton. Seorang

dengan kelainan ini mengerti dan dapat menginterpretasikan

rangsangan yang diterimanya, hanya untuk

mengekspresikannya mengalami kesulitan

(3) Afasia Konduktif

Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam meniru

pengulangan bunyi-bunyi bahasa. Pada ucapan kalimat-

kalimat pendek cukup lancar, tetapi untuk kalimat panjang

mengalami kesulitan

(4) Afasia Amnestik

Kelainan ini ditandai dengan kesulitan dalam memilih dan

menggunakan simbol-simbol yang tepat. Umumnya simbol

yang dipilih yang berhubungan dengan nama, aktivitas,

situasi yang berhubungan dengan aktivitas kehidupan.

Misalnya apabila mau mengatakan kursi maka diganti

dengan kata duduk

Page 133: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

123

c). Gagap

Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam

kecepatan atau irama bicara. Terdapat pengulangan suara,

suku kata atau kata atau suatu bloking yang spasmodik, bisa

terjadi spasmetonik dari otot-otot bicara seperti lidah, bibir dan

laring. Terdapat kecendrungan adanya riwayat gagap dalam

keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh tekanan

dari orang tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan

lateralisasi, rasa tidak aman, dan kepribadian anak

Faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan bahasa dan

bicara pada anak, diantaranya:

a). Secara biologis, dimana masalah itu berkaitan dengan

susunan saraf pusat atau struktur dan fungsi dari sistem

lain di dalam tubuh. Misalnya, langit-langit mulut yang tidak

sempurna, lidah yang tebal dan pendek

b). Lingkungan, dimana anak yang mengalami gangguan ini

disebabkan oleh infeksi pada telinga yang berulang yang

mengakibatkan terganggu pendengarannya bahkan

menjadi tuli. Hal yang lain yang juga berkontribusi adalah

penelantaran dan perlakuan yang salah pada anak

Intervensi

Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan pada anak

dengan gangguan perkembangan bahasa, diantaranya

adalah:

a) Pendekatan Task Analysis Approach

Merupakan suatu pendekatan yang diterapkan dalam

upaya penanggulangan kesulitan bahasa. Pendekatan ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak

berkesulitan bahasa dengan jalan menganalisis arti kata

(semantik), struktur bahasa (sintak dan morphologi) dan

fungsi bahasa (pragmatik) secara bertahap dan dalarn

tugas yang diuraikan secara rinci.

Page 134: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

124

KP

4

Sebagai contoh ” makan” untukmenjelaskan makna makan

maka pada anak diperlihatkan baik secara kongkrit ataupun

melalui media (gambar, rekaman. dll) kegiatan individu

yang sedang makan, diperlihatkan proses yang dilakukan

dalam kegiatan makan, diperlihatkan perbandingan

kegiatan makan dengan kegiatan yang lain seperti kegiatan

dalam mencuci piring. Dalam setiap proses yang dilakukan

dalam kegiatan tersebut, guru menyebutkan nama kegiatan

yang sedang berlangsung dan meminta anak untuk

mengulanginya. Kegiatan ini dilakukan secara

berkelanjutan sampai anak dapat memahami berbagai

konsep yang berkaitan dengan kata “makan”

b) Pendekatan Perilaku

Untuk mengatasi masalah bahasa yang dialami anak yang

berkesulitan bahasa dengan jalan melakukan perubahan

perilaku berbahasa dan berkomunikasi yang diperlihatkan

anak ataubehavior modification. Dalam prosedur

pelaksanaannya, pendekatan ini dilakukan dengan

memperhatikan interaksi interpersonal anak dengan teman-

teman sebayanya atau orang yang berada di sekitarnya,

dan ungkapan-ungkapan verbal yang diperlihatkan oleh

anak. Hasil observasi tersebut akan menjelaskan apakah

perilaku anak dalam melakukan ungkapan verbal sesuai

atau tidak sesuai dengan konteksnya dan temuan ini

menjadi dasar untuk program remedial yang ditekankan

pada perubahan perilaku yang bertujuan untuk perbaikan

atau perubahan perilaku berbahasa dalam berkomunikasi,

khususnya dalam bahasa verbal.

c) Pendekatan Proses

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan yang

bertujuan untuk memperkuat dan menormalisir proses yang

berkaitan dengan proses dasar bahasa yaitu proses

penerimaan bahasa dan proses rnengekpresikan bahasa.

Dalam pelaksanaannya, pendekatan proses menekankan

Page 135: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

125

pada intervensi dalam bidang persepsi auditori, ingatan.

asosiasi. Interpretasi dan ekspresi verbal. Kegiatan

remedial(penanggulangan masalah kesulitan belajar)

ditujukan untuk memperkuat pemahaman bahasa dan

keterkaitan integratif antara persepsi auditori, ingatan.

asosiasi, interpretasi yang sangat diperlukan dalam

ekspresi verbal. Kegiatan ini dilakukan secara lisan dan

tertulis.

b. Permasalahan Psiko-sosial

Permasalahan psikis berkaitan dengan psikologis anak, sedangkan

permasalahan sosial berkaitan dengan kemampuan anak dalam

membangun interaksi dengan lingkungannya, terutama teman

sebayanya. Ada berbagai permasalahan psiko-sosial yangsering

dialami oleh anak usia dini yakni :

1) Agresivitas

Agresivitasadalahistilahumumyang

dikaitkandenganadanyaperasaan-

perasaanmarahataupermusuhan

atautindakanmelukaioranglainbaikdengan

tindakankekerasansecarafisik,

verbal,maupunmenggunakanekspresiwajahdan gerakan tubuh

yang mengancam atau merendahkan.

Bentuk agresivitas anak TK ada beberapa macam. Pertama,

bentuk verbal, misalnya dengan mengeluarkan kata-kata“kotor”

yang mungkin anak

tidakmengertiartinyanamunhanyamenirusaja.Kedua,agresijugabisa

dalam

bentuktindakanfisik.Misalnyamenggigit,menendang,mencubit.Sem

uaperilaku ini dimaksudkanuntukmenyakitifisikataubadan.

BussdanPerry(1992) menambahkan dua jenis agresi, yakni

kemarahan (anger), dan kebencian (hostility). Agresi yang

umumnya terjadi pada anak usiaTK adalah hostile aggression

yaituagresiyangditujukanke oranglainakibatkesalataumarahpada

seseorang.

Page 136: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

126

KP

4

Agresivitas salahsatu anak TK mungkin

menimbulkanperasaantakutpadaanak-anakyanglain.

Faktor-faktor PenyebabAgresivitas

Berbagaifaktordapatmenjadipenyebabagresivitas,baik

factoreksternal maupuninternal.Diantarafaktor

internaltersebutadalah faktor biologis.Faktor-faktor biologis (faktor

internal) yang mempengaruhi perilaku agresi (Davidoff, 1991)

tersebut adalah:

a. Gen, merupakan faktor yang tampaknya berpengaruh pada

pembentukan sistem neuralotakyangmengatur

perilakuagresi.Dari penelitian yang dilakukan terhadap binatang,

mulai dari yang sulit sampai yang paling mudah dipancing

amarahnya, faktor keturunan tampaknya membuat hewan

jantan yang berasal dariberbagai

jenislebihmudahmarahdibandingkanbetinanya.

b. Sistem otak, yang tidak terlibat dalam agresi ternyata dapat

memperkuatataumemperlambatsirkuitneuralyang

mengendalikanagresi.Pada

hewansecarasederhana,marahdapatdihambatatau

ditingkatkandenganmerangsang sistem limbik (daerahyang

menimbulkan kenikmatan padamanusia)

sehinggamunculhubungan timbal-balik antara kenikmatan dan

kekejaman.

c. Kimia darah. Kimia darah (khususnyahormon seks yang

sebagian ditemukanpadafaktorketurunan)jugadapat

mempengaruhi perilakuagresi. Dalam suatueksperimen,seorang

ilmuwan menyuntikkan hormontestoteronpadatikus dan

beberapahewanlain(testoteron merupakan hormone

androgenutamayang memberikancirikelamin jantan) maka

tikus-tikus tersebut berkelahi semakin sering dan semakin

kuat.Sewaktu testoteron dikurangi, hewantersebut menjadi

lembut.

Page 137: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

127

Adapunfaktoreksternalpenyebab agresivitas adalahlingkungan.

Faktor-faktor lingkungantersebutmeliputi:

a. Kemiskinan

Bila

seoranganakdibesarkandalamlingkungankemiskinan,maka

perilakuagresi merekasecaraalamimengalamipenguatan (Byod

McCendlessdalamDavidoff,1991).Halini dapatdilihatdandialami

dalamkehidupansehari-hariapalagidi kota-kotabesar,di

perempatan

jalan,dalamantrianlampumerah(trafficlight)dimanabiasanya

pengendara didatangipengamencilikataupengemis

yangjumlahnyalebihdarisatuorangdanberdatangan

silihberganti. Bilasalahsatu

darimerekadiberiuangmakabersiap-

siaplahmenerimaserbuananak lainuntuk meminta

jugabagiannya, danakantimbul resiko mereka mencaci

makidanbahkanadayangberanimemukul kendaraan jika

tidakdiberi uang.

c. Suhuudarayangpanas

Bila diperhatikan dengan seksamatawuran yang banyak terjadi

seringkali terjadi padasianghariditerikpanasmatahari, tetapibila

musimhujantidakada peristiwatersebut,begitujugadenganaksi-

aksi demonstrasiyang

berujungpadabentrokandenganpetugaskeamanan yang

biasaterjadipadacuacayangterikdanpanas.

d. Meniru(Modelling)

Secaraspesifikselainfactorinternaldaneksternaldi

atas,masihada factorlainyangjustrutingkat pemicunya

dalambeberapa penelitian dianggap sangat tinggi yaitu

adanya peranbelajar model kekerasan melalui suguhan

danfasilitas media komunikasi daninformasi yang

berkembangdenganbegitupesat.Tidakdapatdipungkiribahwapa

da saat inianak-anak danremaja banyak belajar menyaksikan

Page 138: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

128

KP

4

adegan kekerasan melalui televisi dan permainan yang

bertema kekerasan.

Berikut ini lebih khususdiuraikan secararingkassumber-

sumberpermasalahanyangmungkinmemicuagresivitasanak.

a.Kemampuan berbicara belum lancar. Sebagaimana orang

dewasa, anak

memilikikeinginanuntukmengekspresikanpikirandan

perasaannyamelaluibahasa.Namunseringkaliitu terhambatoleh

keterampilanberbicarayang

belumsepenuhnyadikuasai.Kemampuan atau keterampilananak

berbicarabelumtercapaidenganbaik, menyebabkananak

dalammenyampaikankeinginanatau perasaannya

tarhalangolehbahasayangbelumjelas.Disisilainorangtua atau

pendidiktidakmemahamiapasesungguhnyayangdiinginkananak.

b.Energi anak berlebihan. Energi yangdimiliki anak tidak seimbang

dengan aktivitas yang dilakukannya. Apabilaanak lebih banyak

dilaranguntukmelakukan aktivitassementara

energinyamasihtetapada

dananaktidaktahucaramenyalurkannya,akanberakibatia

berperilaku yang agresif seperti memukul, menendang,

berteriak-

teriakataumencarilawanberkelahidanperilakuagresiflainnya.

c.Peniruan.Faktorlingkup social dansituasionalanakadalahstimulus

pembentukagresi(Koeswara,1988).

Semuaperilakutidakterkecuali agresif merupakan hasil dari

proses belajar dari lingkungan baik secara langsung maupun

tidaklangsung (Bhawono, 1995). Diantara proses belajar dari

lingkungan adalah proses imitasi atau peniruan

disebutjugamodelling. Peniruan tidakdilakukan

padasemuaorang tetapiterhadapfigur-

figurtertentusepertikakak,ayah,ibu atauteman bermain yang

memiliki perilaku agresif (Sears dkk, 1991). Selain figur-

figurtersebut, televisijugamerupakancontohyang dapat

Page 139: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

129

mengajarkanperilakuagresifdari tayangan-tayanganagresifyang

disajikan(Seifer,2003).Misalnyatayanganfilm kekerasan,kriminal

(Gelfand, 1975). Dari film-film dan tayangan lainnya yang

mengandung unsur agresifitas, anak akan cenderung meniru

model yang

disaksikannyaditelevisidanmenjadipemicumeningkatnya

perilakuagresif(ErondanHuesmanndalamChen,1994).

d.Merasa Terluka. Perasaan anak yang terluka entah karena

kesal, marah, kecewa, sedih dan ia tidak tahu bagaimana

carayang semestinyauntukmengungkapkanperasaan-

perasaanitu, makaia

melampiaskannyadenganperilakuyangagresif.

e.Mencari Perhatian. Anak yang kurang mendapatkan perhatian

dari orang-orang disekelilingnya akan terus mencari perhatian.

Kadang anak yang diberi sebutan “nakal” langsung mendapat

perlakuan khususbaikoleh

pendidikmaupunorangtuanyasedemikianrupa. Sementara

anakyangberbuat baikjustrutidakmendapat perhatian. Maka

iaakan menjadi anak yangnakal alias berbuat agresif untuk

memperoleh perhatian dari orang tuanya atau pendidiknya

seperti anaklainnya,sekalipunperhatianitu

berwujudmarahdannasehat panjanglebar.

Intervensi

a. Mengajarkanpada semua anak tentangketerampilan sosial

untuk berhubungandenganoranglain.

b. Menciptakan lingkungan sekolah yang menekan tingkat

frustrasi atau tekanan pada anak, pemaksaan, situasi dimana

anak harusmenunggu,diamatauributlebihdari2menit.

c. Menggunakan program kegiatan belajar dengan metode

mendongeng,roleplay,dansosiodramayang

menggunakanboneka

untukmengajaritentangpemecahanmasalahtanpa

kekerasanfisik atauemosional.

Page 140: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

130

KP

4

d. Memberikan kesempatan yang banyak bagianak-anak untuk

mengekspresikankeinginandan kekuatannyadengancara-cara

tertentu, misalnya dengan memberikan pilihan-pilihan

kegiatanyang dapatmengurangifrustrasiyang

dapatmendorongagresivitas anak.

e. Bagianak-anak yangterusmemukul atauagresiftekankan

bahwa hal tersebutsangatmenggangguatau

menyakitianaklain,gunakan kalimatseperti,

“kamuharusmemberitahuyang lainapabilakamu menginginkan

sesuatu.Jikateman-temanmu tidakmau

mendengarkan,makamintalahbantuankepadaguru.“

f. Bilaperilaku agresif anak berkurang, segera diberi umpan balik

berupapujianataudengankata-katayangmendorongia

akanterus mengurangi perbuatan agresifnya. Nyatakan

dengan perasaan senangdanbanggaakanperbuatannya.

g. Bagi anak yang cenderung menjadikorbandari anak-anak yang

agresif, maka ajarkanlah keterampilan yang

dibutuhkanuntukmembeladiri, misalnyadenganmenghindardari

anak-anakyang berperilaku agresif atau meminta bantuan

kepada pendidik bila merasadirinyatakutatauterancam.

2). Temper Tantrum

Temper tantrum merupakan luapan emosi yang meledak-ledak

dan tidak terkontrol. Kejadian ini seringkali muncul pada anak usia

15 bulan sampai 6 tahun. Salah satu penyebabnya adalah anak

tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata

ataupun ekspresi yang diinginkannya, sehingga anak mengalami

frustasi atas keadaannya. (Hasan, Maimunah : 2009).

Suatukewajaran apabilaanakusia4tahunmudahmeledak atau

“ngambek”,sebabiasudahmampumengekspresikankemarahan,kek

ecewaan atau kecemasannya.

Tetapiperilakusepertiitutidakbolehdibiarkanberlanjuthingga

usiadewasanya,sebabperilakutersebutdapatmenetapdanmenjadise

njatabagi anakuntukditurutiataudipenuhikeinginan-keinginannya.

kencingdicelana.

Page 141: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

131

Faktor PenyebabTemperTantrum

TemperTantrumini

bisaterjadidisebabkankarenaanakbelummampu

mengontrolemosinyadanmengungkapkanamarahnyasecaratepat.B

eberapaahli menyebutkanpenyebabtemper tantrum yang

palingumum terjadipadaanakkarenabeberapahal,yaitu:

a) Kelelahan. Aktivitas

motorikanakseringkalikurangdisadarisebagai pemicu

timbulnya temper tantrum. Dalam keadaan lelah, seringkali

anakmerespon segala sesuatu dengan menolak, sehingga

menyebabkan kejengkelan orangdisekitarnya.

b) Frustrasi. Karena adanya keinginannya yang tidak

terpenuhiatau usahanyayangdirasatidakpernahberhasilbaik.

c) Lapar.Perutyangkosongseringmemicurasaemosiyangtinggipa

da anak. Lambung yang kosong seringkali menyebabkan

anak cepat merasamualdantidakenakbadan.

d) Sakit. Seperti halnya lapar, rasa sakit padaanak seringkali

menyebabkan anak mengamuk karena ia sendiri juga

terkadang bingungdenganapayangdirasakannya.PadausiaTK

initidaksemua anakbisamengungkapkanapayangia

rasakan,anakhanyamerasakan

bahwaiamerasatidakenakuntukberaktivitas,sehinggaresponya

ng adaseringkalitidaktepat.

e) Kemarahan. Kemarahanyangmenyebabkan

anakngamukinidapat terjadi karena beberapa hal,misalnya

tidakterpenuhi keinginannya,

mainannyadiambil,atausikapyangmemaksanyamelakukansesu

atu

f) Kecemburuan. Salahsatucirikhassifatyangmenonjol

padaanak usia TK adalah keinginannya untuk sama dengan

teman-temannya yang lain, terutama dalam hal kebendaan,

misalnya mainan, tas,sepatu, ataupun baju.Rasacemburu

atauiriinilahyang terkadang muncul dalam mendorong anak

untuk memaksa meminta sesuatu

Page 142: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

132

KP

4

kepadaorangtuaatauorangdewasadisekitarnya

tanpabisamelihat kondisiataukeadaanyangada.

g) Perubahan dalam rutinitas. Adanya perbedaanaturan

ataupun kegiatanyang

dilakukanseringkalianakmerasatidakmenyukai perubahan

tersebut. Misalnya, pola asuh yang diterapkan dirumah

serbamembolehkannya melakukan

segalasesuatudankeinginannya selalu terpenuhi, namun di

situasi disekolah sangatlah berbeda.

h) Tekanandirumahdandisekolah.

Saatinianakmulaiinginmenunjukkanbahwaia bisa melakukan

beberapa hal sesukanya, namun seringkali hal ini

terhambatkarenaketidakpahamanorang

disekitarnya.Keinginan orangtua atau pendidik seringkali

bertentangan dengan potensi dan minatanak.

Intervensi

Dalam menghadapi permasalahan perilaku

inihalyangpalingpenting yang

harusadapadapendidikadalahsikapyang tenang,lemahlembut,dan

tidak terpancing untuk ikut marah. Beberapa hal yang berkenaan

dengan intervensi adalah:

a) Intervensisecaraumum

(1) Pencegahandenganmengenalikebiasaan-kebiasaan

anak,mengetahui secarapastipadakondisi-

kondisisepertiapa munculnyatantrumserta mengatur pola

asuh dan pola didik yang baik bagi orangtua dan

pendidik.

(2) Ketikatantrumterjadimaka

hendaknyamemastikansegalanyaaman,

orangtuaataupendidikharustetaptenangdan

Page 143: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

133

berusahamenjaga emosinyasendiriagartetap tenang,tidak

mengacuhkantantrum,jika

perilakutantrumdarimenitkemenitsemakinbertambah

burukdan tidakselesai-

selesaimakapelukanakdenganrasacinta.

(3) Ketikatantrumtelah

berlalumakajangandiikutidenganhukuman, nasehat-

nasehat,atau teguranmaupunsindiran-sindiran;jangan

memberikan hadiah apapun, berikanlah rasa cintadan

aman pada

anak;orangtuabekerjasamadenganpendidikperlumengeval

uasi.

2) Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH)

Gangguan Pemusatan Perhatian danHiperaktivitas (GPPH)adalah

suatu kondisi medis yang ditandai oleh ketidakmampuan

memusatkan perhatian, hiperaktif dan atau impulsif yang terdapat

lebih sering dan lebih berat dibandingkandengananak-anakyang

sebaya.Masalahiniterdapatsecara menetap (persisten) dan

biasanyamenyebabkan kesulitan dalam kehidupan anak, baik di

rumah, sekolah, atau dalam hubungan sosial antar manusia.

a). Hiperaktif

Hiperaktivitas merupakan aktivitas motorik yang tinggi dengan

ciri-ciri aktivitas selalu berganti, tidak mempunyai tujuan

tertentu, berulang dan tidak bermanfaat (Hallahan & kaufman,

1994). Anak hiperaktif lebih banyak

mengalamigerakanmatadiluartugasnya,sehinggagerakanmenole

hlebihbanyakdibandingkan anak yang lain. Gejala tersebut akan

berkurang sesuai

denganbertambahnyausiadansebagianakanmenghilangpadawa

ktumasaremaja.

Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan hiperaktif pada

anak:

(1) Faktor neurologik

Page 144: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

134

KP

4

Perilakuhiperaktifyanglebihtinggididapatkan

padabayiyanglahir denganmasalah-

masalahprenatalsepertilamanyaproses persalinan,

persalinandenganmenggunakanalat bantu,

dibandingkandengan kehamilandanpersalinannormal.Di

sampingitufaktor-faktorseperti

bayiyanglahirdenganberatbadanrendah,ibuyang

terlalumuda,ibu yangmerokokdanminumalkohol.

Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor

etiologi dalam bidangneuoralogi

yangsampaikinibanyakdianutadalahterjadinya disfungsi

minimal otak(DMO)danminimalnya dopamin.

Dopaminmerupakan zat aktif yang berguna untuk

memelihara proses konsentrasi.

Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan

fungsi darah di daerahtertentupadaanakhiperaktif,

yaitudidaerahstriatum,daerah orbital-prefrontal, daerah

orbital-limbik otak, khususnya sisi otak sebelahkanan

(2) Faktor toksik

Beberapa zatmakanansepertisalisilatdanbahan-bahan

pengawet memiliki potensi untuk membentuk perilaku

hiperaktif pada anak. Di sampingitu,kadartimah

dalamserumdarahanakyangmeningkat, ibu yang

merokokdanmengkonsumsialkohol,terkenasinarrontgen

padasaat hamiljugadapatmelahirkancalonanakhiperaktif.

(3) Faktor genetik

Didapatkanhubunganyang tinggidarihiperaktifyang

terjadipada

keluargadengananakhiperaktif.Kuranglebihsekitar25-

35%dariorangtuadansaudarayangmasakecilnyahiperaktif

akanmenurunpadaanak.

Halinijugaterlihatpadaanakkembar.

(4) Faktor psikososial dan lingkungan

Page 145: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

135

Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang

dianggap keliruantaraorangtua

dengananaknya,misalnyaanakkurangdiarahkan.

Kurangmengontroldiri,

menurutkehendaksendiri,seringgagaldalam

pekerjaan,materiyang

disampaikankurangmenarik,diterangkantidak

mengerti,inginbebas,kurangperhatian,anakkurangdiarahka

ndi rumah, kelainansyaraf,fisik,perlukonsultasi

Intervensi

a) Hiperaktivitas sebagian besardisebabkan

olehgangguanfisik,maka dalam sekolah diharuskan

punyakelaskhusus,karenamemerlukan penanganan

yangmultidisipliner yaitupendidik, orangtua,danahli

sepertidokterataupsikologanak.

b) Tetapi bila ada anak yangmengalami hiperaktivitas, pihak

sekolah menyediakan neurolog, psikolog anak, dokter anak

pembimbing khusus bagi anak yang hiperaktif. Pendidik

bersikap sabar dan

programkegiatanyangdilaksanakanharusbersifatkhusus.

c) Pada saat pelaksanaan proses belajar, pendidik

hendaknya menggunakan teknik penguatan,

yaitumenghargai setiap usaha dan keberhasilan yang

dicapai olehanak. Pendidik harus menciptakansituasidan

kondisiyangmenyebabkananakmerasaberhasil,misalnya

memberikan tugas-tugas yang mungkin dapat diselesaikan

anak denganmudah.Dengancara

demikiananakakanmerasasenang mengerjakan

tugassehingga anaktidakcepatmengalihkan kegiatan

dengankegiatanyanglain.

b). Sulit konsentrasi/gangguan pemusatan perhatian (GPP)

Gangguansulitberkonsentrasiatau

gangguanpemusatanperhatian(GPP)

adalahsuatugangguanpadaotakyangmengakibatkan

Page 146: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

136

KP

4

kesulitankonsentrasidan

pemusatanperhatian.Delapanpuluhpersenanak yang

mengalami GPP

memperlihatkankesulitanbelajardankelainanperilaku.

PenyebabSulitBerkonsentrasi

Permasalahangangguanataupemusatanperhatianyang

jugabiasadikenal dengankonsentrasi,diperkirakanberasaldari

berbagaifaktor,antara lain:

(1) Faktorgenetikterutamapadaanaklaki-laki

(2) Gangguanpadamasaprenatal

ataupadamasadidalamkandungan

danpadamasaperinatalataupadasaatproseskelahiran

(3) Ibuhamilyangkecanduanalkohol

(4) Akibattraumakepala,misalnyakarenaprosespersalinanya

ng

menggunakanalatbantu,ataubenturankerasdikepalanya

(5) Keracunantimbal,zatpewarnadosistinggidalammakanan

(6) TekananPsiko sosial

sepertitidakmendapatperhatiandankasih sayang

dariorangtuanya,sehinggakebutuhandasaranaktidak

terpenuhi.

Intervensi

Halyangperludiingatdalammemberikanintervensianakyangmem

ilikikonsentrasi yang rendah haruslah sabar dan jangan

memaksa karena anakcenderung memberontak.

a) Mencermatiaktivitasataukegiatanyangdisukainya,denganci

rianakakan memiliki perhatian yang lebih pada aktivitas

tersebutdibandingkan dengan yang lain. Misalnya, anak

suka sekalimemperhatikangambar-gambarhewan.

Halinidapatdijadikandasar

pendekatankepadaanakmelaluihalyangdisukainya.

b) Mengajarkandanmenguatkanperhatianyangterfokusdanme

ndetail.Anak dibimbing bersama untuk memperhatikan

sesuatu dengan

Page 147: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

137

seksama.Misalnyadenganmemperhatikanstimulusyang

berupa gambar-gambar

untukmencaripersamaaandanperbedaan.

c) Dalam menata ruangan kelas, haruslah rapi sehingga

anak tidak cepat beralih perhatiannya

d) Memberi pujian atau ganjaran kepada anak, bila anak

dapat berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Perlu

diperhatikan

bahwatugasyangdiberikanjanganterlalusulitatauterlalumud

ahdalamprosesmenyelesaikantugas.

c). Permasalahan Belajar

Permasalahan belajar yang diungkapkan oleh saomah (2004)

berkaitan dengan kesulitan belajar. Disini penulis

mengungkapkan bahwa permasalahan belajar bukan hanya

mengenai kesulitan belajar atau ketidakmampuan anak dalam

mencapai atau mengikuti taraf belajar yang telah ditentukan

tetapi juga mengenai giftedness (keberbakatan).

Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau

lebih proses psikologis dasar dan penggunaan bahasa ujaran

atau tulisan. Gangguan tersebut berupa kesulitan

mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis,

mengeja atau berhitung

Kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi disleksia,

diskalkulia, dan disgrafia. Ketiganya merupakan

permasalahan pada kesulitan belajar, sedangkan giftedness

adalah keadaan pada anak yang memiliki IQ diatas rata-rata.

Permasalahan anak berbakat ini apabila diatasi sejak dini

akan menguntungkan semua pihak, karena anak gifted

merupakan anak yang memiliki kecerdasan luar biasa.

1). Disleksia

Gejaladarikesulitanmembacainiadalahkemampuanmemba

caanakberadadibawahkemampuan

yangseharusnyadenganmempertimbangkantingkatintelige

nsi,usiadanpendidikannya.Gangguan

Page 148: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

138

KP

4

inibukanbentukdariketidakmampuanfisik,sepertikarenaada

masalahdenganpenglihatan,tapi

mengarahpadabagaimanaotakmengolahdanmemprosesinf

ormasiyangsedangdibacaanaktersebut.Kesulitaninibiasan

yabaruterdeteksisetelahanakmemasukiduniasekolahuntuk

beberapawaktu.

Gejala-gejalayangtampak:

a) Tidakdapatmengucapkaniramakata-

katasecarabenardanproporsional.

b) Kesulitandalammengurutkanhuruf-hurufdalamkata.

c) Sulitmenyuarakanfonem(satuanbunyi)danmemadukann

yamenjadisebuahkata.

d) Sulitmengejasecarabenar.Bahkanmungkinanakakanme

ngejasatukatadenganbermacam ucapan.

e) Sulitmengejakataatausukukatadenganbenar.Anakbingu

ngmenghadapihurufyangmempunyaikemiripanbentukse

pertib–d,u–n,m–n.

f) Membacasatukatadenganbenardisatuhalaman,tapisala

hdihalamanlainnya.

g) Kesulitandalammemahamiapayangdibaca.

h) Seringterbalikdalammenuliskanataumengucapkankata.

Misal,„hal‟menjadi„lah‟,atau„kucing

dudukdiataskursi‟menjadi„kursidudukdiataskucing‟

i) Rancudengankata-

katayangsingkat,misalnyake,dari,dan,jadi.

j) Bingungmenentukantanganmanayangdipakaiuntukmen

ulis.

k) Lupamencantumkanhurufbesarataumencantumkannya

ditempatyangsalah.

l) Lupameletakkantitikdantanda-tandabacalainnya.

m) Menulishurufdanangkadenganhasilyangkurangbaik.

n) Terdapatjarakpadahuruf-

hurufdalamrangkaiankata.Tulisannyatidakstabil,kadang

naik, kadangturun.

Page 149: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

139

o) Menempatkan paragraph secarakeliru.

Faktorpenyebabdaridisleksiaadalah :

a) Faktorketurunan

Disleksiacenderungterdapatpadakeluargayangmempu

nyaianggotakidal.Namun,orangtua

yangdisleksiatidaksecaraotomatismenurunkanganggu

aninipadaanak-anaknya,atauanakkidal pastidisleksia.

b) Problem pendengaran sejak usia dini

Jikakesulitanpendengaranterjadisejakdinidantidakterdet

eksi,makaotakyangsedang berkembang

akansulitmenghubungkanbunyiatausuarayangdidengar

nyadenganhurufataukata

yangdilihatnya.Padahal,perkembangankemampuanmen

dengarsangatpentingbagiperkembangan

kemampuanbahasayangakhirnyadapatmenyebabkanke

sulitanjangkapanjang.Konsultasidan

penanganandaridokterahliamatdiperlukan.

c) Faktor kombinasi.

Yaknikombinasidariduahaldiatas.Faktorkombinasiinime

nyebabkananakyangdisleksiamenjadi

kianseriusatauparah,hinggaperlupenangananmenyelur

uhdankontinyu.

2). Disgrafia

Kelainansarafinimenghambatkemampuanmenulisyangm

eliputihambatanfisik,sepertitidak

dapatmemegangpensildenganmantapataupuntulisantang

annyaburuk.Anakdengangangguan

disgrafiasebetulnyamengalamikesulitandalammengharm

onisasikaningatandenganpenguasaan

gerakototnyasecaraotomatissaatmenulishurufdanangka.

Kesulitaninisangatmenghambatdalamprosesbelajar,terut

amaanakyangberadaditingkatSD.

Merekajugaseringdianggapbodoholehorangtuadanguru.A

Page 150: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

140

KP

4

kibatnyamerekamengalamifrustrasi

karenasebenarnyamerekainginmengekspresikanpikirand

anpengetahuanyangdidapatnyadalam

bentuktulisan,tapimerekamengalamihambatan.

Gejala-gejalayangtampak:

a) Adaketidakkonsistenanbentukhurufdalamtulisannya.

b) Saatmenulis,penggunaanhurufbesardanhurufkecilmasi

htercampur.

c) Ukurandanbentukhurufdalamtulisannyatidakproporsion

al.

d) Anaktampakberusahakerassaatmengkomunikasikanide

,pengatahuandanperasaannyadalam bentuktulisan.

e) Sulit memegang alat tulis dengan mantap, seringkali

terlalu dekat bahkan hampir menempel dengan kertas

f) Berbicara pada diri sendiri ketika menulis atau terlalu

memperhatikan tangan yang dipakai untuk menulis

g) Cara menulis tidak konsisten

h) Tetap mengalami kesulitan meskipun hanya diminta

menyalincontohtulisanyangsudahada.

Intervensi

Orangtuadangurubisamembantuanakdengangangguandis

leksiadenganbeberapahal, diantaranya:

a) Pahamikeadaananak

Sebaiknyatidakmembandingkananaktersebutdenganan

ak-anaklain.Sikapsepertiituakan

membuatorangtua/gurudananakmerasastres.Jikamung

kin,berikantugasmenulisyangsingkat-

singkatsaja.Ataumemintakebijakandarisekolahuntukme

mberikantessecaralisan.

b) Menulisdenganmemakaimedialain.

Berikesempatanuntukmenulisdenganmenggunakan

computer ataumesinketik.Dengan menggunakan

computer

Page 151: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

141

anakbisamengetahuikesalahannyadalammengejadeng

anmenggunakan fasilitaskorektorejaan.

c) Membangunrasapercayadirianak.

Berikanpujianyangwajarbagianakatasusahanya.Hinda

riuntukmenyepelekanatau

melecehkannyakarenahalituakanmembuatnyarendah

diridanfrustrasi.Kesabaranorangtua/guruakanmembu

atanaktenangdansabarterhadapdirinyadanusahayang

dilakukannya.

d) Latihanakuntukterusmenulis.

Pilihstrategiyangsesuaidengantingkatkesulitannyaunt

ukmengerjakantugasmenulis.Berikan

tugasyangmenarikdanmemangdiminatinya.Bisajugam

emintanyauntukmemebuatgambaruntuk tiap

paragraph dalamtulisannya.

3). Diskalkulia

Yaknigangguanpadakemampuankalkulasisecaramatemati

s.Terbagimenjadibentukkesulitan

berhitung(counting)dankesulitankalkulasi(calculating).Anak

tersebutakanmenunjukkankesulitan

dalammemahamiproses-

prosesmatematis.Biasanyaditandaidengankesulitanbelajar

dan mengerjakantugasyangmelibatkanangkaatau simbol

matematis.

Gejala-gejalayangTampak:

a) Tingkatperkembanganbahasadanlainnyanormal.Serin

gkalimempunyaimemorivisualyangbaik

dalammerekamkata-katatertulis.

b) Sulitmelakukanhitunganmatematis.Termasukmisalnya,

sulitmenghitunguangkembalian,atau

Page 152: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

142

KP

4

c) transaksi.Anakmenjaditakutmemeganguang,ataumeng

hindaritransaksi.

d) Sulitmelakukanproses-

prosesmatematis,sepertimenjumlah,mengurang,memb

agi,dansulitmemahamikonsephitunganangkaatauuruta

n.

e) Kadangmengalamidisorientasiwaktuatauarah.

f) Terhambatdalammenggunakankonsepabstraktentangw

aktu.Misalnyaiabingungdalam

mengurutkejadianmasalaluataumasamendatang.

g) Mengalamihambatandalampelajaranmusik,karenasulit

memahaminotasi,urutannadadan sebagainya.

h) Bisamengalamikesulitandalamaktivitasolahragakarena

bingungmengikutiaturanmainyang

berhubungandengan system skor.

Faktor-faktoryangmenyebabkangangguanbelajariniadalah:

a) Kelemahanpadaprosespenglihatanatauvisual.

b) Kesulitandalamprosesmengurutinformasi.

Matematikasangatmembutuhkanprosedurpenyelesaian

yangberurutdanmengikutipola-pola

tertentu,sehinggabilaadakesulitandalammengurutinfor

masi,danhalinisangatberkaitandengan

prosesmengingat,makaanakakankesulitanuntukmengik

utidanmengikutiproseduruntuk

menyelesaikanpersoalanmatematis.

c) Fobiamatematika.

Adanyakeyakinandalamdirianakyangbersangkutanbah

wadiatidakbisamatematikaakan

membuatdiapunyasikapyang negative

tentangmatematika.Fobiainimungkinakibatdaritrauma

denganpelajaranmatematika,sehinggadiakehilanganke

Page 153: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

143

percayaandirinyaterhadaphal-halyang

berhubungandenganmatematika.

Intervensi

Untukmembantuanakdengandiskalkuliabelajar,orangtua/pe

ndidik bisa:

a) Usahakanuntukmenggunakangambar,kata-

kataataugrafikuntukmembantupemahaman.

b) Hubungkankonsep-

konsepmatematikadalamaktivitassehari-harianak.

c) Lakukanpendekatanyangmenarikterhadapmatematika,

misalnyapermainanmatematikadalam

komputerataubuku-buku.Dalampermainanitu

adakonsep-konsepuntukmemahamiproses-proses

matematis,sepertimejumlahataumengali.Danluangkan

waktuuntukberlatihtiaphari.

d) Tuliskankonsepmatematisatauangka-

angkadiataskertasagaranakmelihatnyadantidak

sekedarabstrak.

e) Doronganakuntukmelatihingatansecarakreatif,misalnya

menyanyikanangka-angkaatau

caralainuntukmempermudahpenampilaningatannyaaka

nangka.

f) Pujisecarawajaruntukkeberhasilandanusahaanak.

g) Lakukanprosesasosiasiuntukkonsepyangsedangdipelaj

arinyadengankehidupansehari-hari.

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 1 :Berfikir reflektif tentang permasalahan

perkembangan anak usia dini

Media : 1. Bahan tayang

2. LK-1

3. Kertas Plano, spidol dan glu-tek

Metode : Diskusi kelompok, window shopping

Page 154: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

144

KP

4

Langkah-langkah pembelajaran:

1. Buatlah kelompok sebanyak 5 kelompok untuk berdiskusi menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan permasalahan perkembangan anak

usiadini?

b. Tuliskan permasalahan perkembangan yang sering terjadi pada anak

di sekolah!

c. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan

perkembangan pada anak tersebut!

2. Tuliskan hasil diskusi pada LK 1 dan pindahkan ke dalam kertas plano

3. Setiap kelompok menempelkan kertas plano di dinding ruangan,

kemudian salah seorang anggota menjaga kertas plano tersebut untuk

melayani peserta dari kelompok lain yang ingin melihat hasil kerja

kelompoknya melalui window shopping

4. Semua peserta berkunjung ke setiap kelompok secara bergiliran untuk

mengomentari hasil diskusi kelompok lain.

5. Pelatih memberikan penguatan

Kegiatan 2 : Identifikasi permasalahan perkembangan anak

usia dini

Media : 1. Bahan Tayang

2. LK-2

3. Kertas plano dan perlengkapannya

Metode : Diskusi kelompok

Langkah-langkah Pembelajaran :

1. Diskusikanlah dengan peserta lainnya bagaimana peran pendidik dalam

mengidentifikasi permasalahan perkembangan pada anak usia dini

2. Jelaskan tentang jenis permasalahan perkembangan pada anak usia dini

berikut ini (definisi dan gejala yang tampak)

a. Gangguan perkembangan fisik motorik

b. Gangguan perkembangan bahasa

Page 155: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

145

c. Gangguan perkembangan psiko sosial: Agresivitas, GPPH, dan

kesulitan belajar (disgrafia, disleksia, diskalkulia)

3. Jelaskan bagaimana intervensi/penanganan terhadap ketiga jenis

gangguan perkembangan anak tersebut

4. Tuliskan hasil diskusi dalam LK-2

5. Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

E. Latihan/Kasus/Tugas

LEMBAR KERJA 4.1

Berpikir Reflektif Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini

1. Tujuan :

Setelah mengikuti pembelajaran tentang permasalahan perkembangan

anak usia dini, peserta diharapkan mampu:

a. Menjelaskan tentang permasalahan perkembangan anak usia dini

b. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan

perkembangan tersebut

2. Langkah Kerja:

Diskusikan bersama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat di dalam LK-1

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan permasalahan perkembangan anak

usia dini

b. Jelaskan permasalahan perkembangan anak apa saja yang sering terjadi

di lingkungan sekolah anda

Page 156: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

146

KP

4

c. Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan

perkembangan tersebut

LEMBAR KERJA 4.2

Mengidentifikasi permasalahan perkembangan anak usia dini

1. Tujuan:

Setelah peserta mempelajari permasalahan perkembangan anak usia

dini, peserta diharapkan mampu:

a. Mengidentifikasi jenis-jenis permasalahan perkembangan anak usia

dini di lingkungan sekolahnya

b. Melakukan penanganan/intervensi terhadap permasalahan

perkembangan anak usia dini di lingkungngan sekolahnya

2. Langkah kerja:

a. Lakukanlah identifikasi permasalahan perkembangan anak usia dini

di lingkungan sekolah TK yang saudara bimbing

b. Diskusikan bersama dalam kelompok bagaimana peran pendidik

dalam mengatasi permasalahan di sekolah tersebut

c. Coba jelaskan jenis-jenis gangguan atau permasalahan

perkembangan fisik motorik, perkembangan bahasa dan psiko-sosial.

Bagaimana penanganan terhadap gangguan atau permasalahan

tersebut

d. Tuliskan hasil diskusinya dalam kolom berikut ini:

Jenis-jenis permasalahan perkembangan anak usia dini di lingkungan

sekolah

Page 157: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

147

Gangguan Perkembangan Fisik motorik dan penanganannya

(minimal 2 jenis)

Gangguan perkembangan bahasa dan penanganannya! (minimal 2 jenis)

Gangguan perkembangan psiko-sosial dan penanganannya! (minimal 2

jenis)

F. Rangkuman

1. Secara harfiah masalah berarti gangguan, dengan demikian

permasalahan pada anak dapat diartikan sebagai gangguan pada anak

yang timbul karena berbagai faktor. Permasalahan yang umum dan

sering terjadi pada anak adalah permasalahan yang berkaitan dengan

perkembangannya.

2. Ada dua faktor yang mempengaruhi permasalahan pada anak yakni

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang

berasal dari dalam diri inidivu atau anak sedangkan faktor eksternal

adalah faktor-faktor dari luar seperti lingkungan tempat anak berada.

3. Jenis-jenis permasalahan pada anak digolongkan menjadi tiga 3 (menurut

Saomah, 2004) yaitu fisik, psiko-sosial dan masalah belajar.

Permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem koordinasi dan

panca indra anak.

Page 158: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

148

KP

4

4. Gangguan dalam perkembangan fisik pada anak usia dini meliputi,

gangguan fungsi panca indra, cacat tubuh, kegemukan, gangguan

gerakan meniru (stereotipik) dan malnutrisi (kurang gizi).

5. Gangguan dalam perkembangan motorik anak dibagi menjadi gangguan

motorik kasar dan motorik halus. Gangguan dalam motorik kasar meliputi:

gangguan keseimbangan tubuh, reaksi kurang cepat dan koordinasi

kurang baik. Sedangkan gangguan dalam motorik halus meliputi: anak

belum bisa menggambar bentuk bermakna dan anak belum bisa

mewarnai dengan rapi.

6. Penanganan terhadap gangguan penanganan fisik motorik dapat

dilakukan dengan deteksi dini gangguan perkembangan dan

pertumbuhan anak seperti, pengukuran berat badan, tinggi badan, dan

lingkar kepala anak, serta tes Denver. Selain itu anak juga diberikan

stimulasi agar perkembangan fisik motoriknya lebih baik.

7. Indra penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak,

apabila indra penglihatan mengalami gangguan maka perkembangan

anak akan terhambat. Melalui indra penglihatan anak dapat membedakan

warna dan bentuk yang akan menunjang perkembangan kognitifnya.

8. Pendengaran merupakan bagian penting yang mempengaruhi

perkembangan kognitif, sosial dan emosi anak. Gangguan pendengaran

ringan atau sebagian dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk

berbicara dan memahami bahasa.

9. Jenis-jenis gangguan yang menghambat perkembangan bahasa anak,

diantaranya Disfasia, Afasia, gagap.

10. Jenis-jenis gangguan psiko-sosial diantaranya meliputi agresivitas,

cemas, temper tantrum, gangguan pemusatan perhatian, dan hiperaktif.

11. Jenis gangguan kesulitan belajar terdiri atas, disleksia, disgrafia dan

diskalkulia.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat dibagian

akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus

berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang benar x 100%

Page 159: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

KP

4

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

149

Jumlah soal

Keterangan:

90 – 100% = Baik sekali

80 – 89 % = Baik

70 – 79 % = Cukup

< 70% = kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan ke materi berikutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus

mengulangi materi ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 160: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

150

Page 161: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

© 2016

151

3

KUNCI JAWABAN

Kegiatan Pembelajaran 1

1. A

2. A

3. A

4. B

5. C

Kegiatan Pembelajaran 2

1. B

2. A

3. B

4. D

5. A

Page 162: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

152

EVALUASI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada

pilihan jawaban yang menurut Anda paling benar!

1. Menurut Permendikbud No. 146 tahun 2014, yang dimaksud dengan

pertumbuhan adalah...

A. Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sehingga dapat diukur

dengan satuan panjang dan berat

B. Bertambahnya ukuran fisik dan bersifat kualitatif

C. Betambahnya fungsi psikis dan fisik anak

D. Bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks

2. Berikut ini merupakan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan, kecuali........

A. Keluarga

B. Jenis Kelamin

C. Kelainan genetik

D. Gizi

3. Upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk

menemukan penyimpangan tumbuh kembang pada anak usia dini

disebut......

A. Intervensi

B. Deteksi dini

C. Stimulasi

D. Interaksi

4. Deteksi dini untuk mengetahui kelainan pertumbuhan pada anak dapat

menggunakan teknik antropometri, yang meliputi pengukuran.....

A. Berat badan, tinggi badan, gangguan motorik kasar

B. Tinggi badan, lingkar kepala anak, gangguan psikologis

C. Berat badan, tinggi badan, lingkar kepala anak

D. Berat badan, tinggi badan, gangguan wicara

Page 163: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

153

5. Berikut ini merupakan pelaksana deteksi dini penyimpangan pertumbuhan di

tingkat keluarga dan masyarakat, kecuali....

A. Orang tua

B. Kader kesehatan

C. Guru PAUD/TK

D. Ahli Gizi

6. Deteksi dini perkembangan anak dapat dilakukan melalui skrining

perkembangan, yang terdiri atas beberapa perangkat, kecuali....

A. Tabel berat badan/tinggi badan

B. Kuesener pra skrining perkembangan (KPSP)

C. Kuesener perilaku anak pra sekolah (KPAP)

D. Tes daya Lihat (TDL)

7. Denver Development Screening Test II (DDST) dapat digunakan untuk

mendeteksi masalah perkembangan anak terutama dalam hal....

A. Diagnosis kesulitan belajar

B. Diagnosis gangguan bahasa

C. Diagnosis gangguan emosional

D. Membandingkan kemampuan perkembangan anak yang seumur

8. Berikut ini merupakan cara menggunakan kuesener pra skrining

perkembangan (KPSP), kecuali.....

A. Menentukan anak

B. Memilih KPSP yang sesuai dengan usia anak

C. Menjawab pertanyaan dalam KPSP oleh orang tua

D. Menjawab pertanyaan dalam KPSP oleh guru TK

9. Manakah pernyataan yang benar berikut ini yang merupakan interpretasi hasil

KPSP.....

A. Jumlah jawaban “ya” = 7 atau 8, perkembangan anak sesuai tahap

perkembangannya (S)

B. Jumlah jawaban “ya” = 6 atau kurang, perkembangan anak meragukan

(M)

Page 164: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

154

C. Jumlah jawaban “ya” = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai tahap

perkembangannya (S)

D. Jumlah jawaban “ya” = 5 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan

(P)

10. Jadwal untuk pelaksanaan deteksi untuk Tes Daya Dengar (TDD) adalah...

A. Setiap 2 bulan pada anak usia 12 bulan ke atas

B. Setiap 3 bulan pada anak usia 12 bulan ke atas

C. Setiap 4 bulan pada anak usia 12 bulan ke atas

D. Setiap 6 bulan pada anak usia 12 bulan ke atas

11. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan

perkembangan fisik motorik, kecuali...

A. Neuromuscular

B. Cerebral Palsy

C. Infeksi TORCH

D. Disleksia

12. Salah satu bentuk stimulasi yang diberikan agar kemampuan berjalan anak

dapat berkembang dengan baik adalah...

A. Bermain dengan menggunakan mainan mobil-mobilan yang bisa di

dorong

B. Bermain menendang bola

C. Melompat di tempat atau trampolin

D. bermain lempar tangkap bola

13. Gangguan perkembangan bahasa dimana anak pada usia seharusnya belum

bisa mengucapkan kata spontan yang bermakna seperti “mama” atau “papa”

di sebut...

A. Afasia

B. Disfasia

C. Disgrafia

D. Diskalkulia

Page 165: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

155

14. Gangguan perkembangan bahasa yang disebabkan oleh adanya kerusakan

pada pusat-pusat bahasa di cortex cerebri disebut...

A. Afasia

B. Disfasia

C. Disgrafia

D. Diskalkulia

15. Penanganan terhadap anak yang mengalami gangguan bahasa melalui

pendekatan yang menekankan pada intervensi dalam bidang persepsi

auditori, ingatan, asosiasi, adalah.....

A. Pendekatan proses

B. Pendekatan perilaku

C. Pendekatan Task Analysis Approach

D. Pendekatan Interpersonal Interaktif

16. Salah satu permasalahan Psiko-sosial pada anak, dimana anak suka

melakukan tindakan kekerasan baik fisik maupun verbal kepada guru atau

temannya adalah...

A. Kecemasan

B. Agresivitas

C. Ketakutan

D. Hiperaktif

17. Berikut ini merupakan faktor-faktor eksternal yang menyebabkan perilaku

agresif pada anak, kecuali....

A. Kemiskinan

B. Suhu udara yang panas

C. Meniru (Modelling)

D. Orang tua yang terlalu melindungi

18. Salah satu faktor yang menyebabkan sifat pemalu pada anak adalah....

A. Anak selalu ditinggal sendirian di rumah

B. orang tua terlalu menetapkan aturan yang berlebihan

C. Anak terlalu banyak menerima hukuman karena dianggap salah

D. Anak kurang bersosialisasi di lingkungannya

Page 166: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

156

19. Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan terhadap anak yang

pemalu adalah....

A. Pendidik hendaknya selalu memberikan dorongan dan pujian pada

anak

B. Pendidik mengajarkan tentang kemandirian

C. Memelihara kenyamanan dan keamanan

D. Mengajarkan sifat kesadaran

20. Aktivitas motorik yang tinggi pada anak dengan ciri-ciri aktivitas selalu

berganti, tidak mempunyai tujuan tertentu, berulang dan tidak bermanfaat,

disebut...

A. Agresivitas

B. Hiperaktif

C. Impulsif

D. Temper tantrum

Page 167: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

157

PENUTUP

Modul yang mengkaji tentang Deteksi tumbuh kembang anak usia dini

merupakan modul diklat Guru Pembelajar bagi guru TK level 1 sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari sepuluh level modul lainnya dalam Diklat

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Taman Kanak-kanak.

Perluasan wawasan dan pengetahuan peserta berkenaan dengan substansi

materi ini penting dilakukan, baik melalui kajian buku, jurnal, maupun penerbitan

lain yang relevan. Disamping itu, penggunaan sarana perpustakaan, media

internet, serta sumber belajar lainnya merupakan wahana yang efektif bagi

upaya perluasan tersebut. Demikian pula dengan berbagai kasus yang muncul

dalam penyelenggaraan pendidikan taman kanak-kanak, baik berdasarkan hasil

pengamatan maupun dialog dengan praktisi pendidikan taman kanak-kanak,

akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan para peserta diklat.

Dalam tataran praktis, mengimplementasikan berbagai pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh setelah mempelajari modul ini, penting dan

mendesak untuk dilakukan. Melalui langkah ini, kebermaknaan materi yang

dipelajari akan sangat dirasakan oleh peserta diklat. Disamping itu, tahapan

penguasaan kompetensi peserta diklat sebagai guru kelas taman kanak-kanak,

secara bertahap dapat diperoleh.

Pada akhirnya, keberhasilan peserta dalam mempelajari modul ini tergantung

pada tinggi rendahnya motivasi dan komitmen peserta dalam mempelajari dan

mempraktekan materi yang disajikan. Modul ini hanyalah merupakan salah satu

bentuk stimulasi bagi peserta untuk mempelajari lebih lanjut substansi materi

yang disajikan serta penguasaan kompetensi lainnya.

Page 168: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

158

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyadi. 2012. Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Bandung: PPPPTK TK

dan PLB Bandung

Buku Ajar Anak Usia Dini. Diunduh pada tanggal 26 November 2015 dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-rita-eka-izzaty-spsi-

msi/buku%20ajar-final.pdf

Dokter Kecil. 2011. Pentingnya GIZI untuk KECERDASAN Anak. Diakses pada

20 Februari 2012 dari http://dokterkecil. wordpress.com/tag/gizi/

Departemen Kesehatan RI.(1995).Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Balita, Jakarta.

Djauhar Ismail. (1996).Tatalaksana Penyimpangan Tumbuh Kembang Balita di

Tingkat Pelayanan Dasar. Disampaikan pada Lokakarya Deteksi Dini

Tumbuh Kembang di Bandung, 25 Maret - 27 Maret 1996.

Eman Suparman. 2012. Perkembangan Koginitf. Bandung: PPPPTK TK dan PLB

Bandung

Essa, L. E. 2003. Introduction to Early Childhood Education, Fourth Edition,

Canada: Thomson, Delmar Learning.

Gangguan Perkembangan Motorik Pada Anak. Diunduh pada tanggal 24

November 2015, dari http://lia2112.blogspot.co.id/2015/03/gangguan-

perkembangan-motorik-pada-anak.html.

Gangguan Perkembangan Sosial emosional pada Anak Usia dini. Diunduh pada

tanggal 24 Oktober 2015, dari

https://primazip.wordpress.com/2013/06/08/gangguan-perkembangan-

sosial-dan-emosional-anak-usia-dini/

Hurlock, B. Elizabeth. 1997. Psikologi Perkembangan 5ed. Jakarta: Erlangga

Heru Santoso Wahito Nugroho. (2009). Petunjuk praktis Denver Developmental

Screening Test. Cetakan I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Page 169: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

159

H. Martinis yamin & Jamilah Sabri Sanan. (2010). Panduan Pendidikan Anak

Usia Dini PAUD. Jakarta: Gaung Persada press

James Le Fanu (alih bahasa Irham Ali Saifudin). (2010). Atasi dan Deteksi

Ragam Masalah Kejiwaan Anak Sejak Dini. Cetakan I. Yogyakarta:

Garailmu

Kasina Ahmad dan Hikmah. 2005. Perlindungan dan Pengasuhan Anak Usia

Dini. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas

Moersintowarni, B. Narendra. (2005). Pengukuran Antropometri pada

Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak (Anthropometric.measurement

Of DeviationIn Child Growth AndDevelopment).Surabaya: Divisi Tumbuh

Kembang Anak dan Remaja,.FK Unair / RSU Dr. Soetomo.

Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini. Diunduh pada tanggal 10

Desember 2015, dari

http://www.kompasiana.com/miftahulmip/bagaimanakah-perkembangan-

bahasa-pada-anak-usia-dini-aud_54f79ecba33311641e8b45ef

Rahmat Hidayat. 2012. Perkembangan Fisik Motorik. Bandung: PPPPTK TK dan

PLB Bandung

Santrock J. W. 2009.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humaniora

Soetjiningsih. (1998).Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Soetjiningsih. (2003). Perkembangan Anak dan Permasalahannya. Jakarta:

EGC.

Subbagian Pediatri Sosialtumbuh Kembang.(2004).Pemantauan Perkembangan

DENVER II. Yogyakarta: Bagian IKA/INSKAFak. Kedokteran UGM / RS.

Dr.Sardijito

Subbagian Tumbuh Kembang. (2004).PemantauanPerkembangan Denver II.

Yogyakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUGM/RS Sardjito.

Suyitno, H, dan Narendra, M. B. (2003). Pertumbuhan Fisik Anak. Jakarta:EGC.

Strategi Layanan Anak Gangguan Perkembangan Bahasa. Diunduh pada

tanggal 24 November 2015, dari

Page 170: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

160

http://vhasande.blogspot.co.id/2013/09/strategi-layanan-anak-

gangguan.html

Tanuwijaya, S. (2003). Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC

Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. (1997). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh

Kembang Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Wolfolk,A. 2009. Educational Psychology.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Yaya, K. 2012. Perkembangan Nilai-nilai Agama dan Moral Anak Taman Kanak-

kanak. Bandung: PPPPTK TK dan PLB Bandung

Yusuf, S. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda

Karya

Yusuf, S. (2001).Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Rosdakarya.

Yuliani Nurani Sujono.(2007). Buku Ajar Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia

Dini. Jakarta: UNJ.

Page 171: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

3

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

161

GLOSARIUM

1. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian

atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat,

misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala,

pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang.

2. Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak meliputi

sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu), motoric

(gerakan motoric kasar dan halus), kognitif (pengetahuan, kecerdasan),

komunikasi (berbicara dan bahasa), serta sikap religius, sosial-emosional

dan kreativitas.

3. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara

komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan

mengetahui serta mengenal faktor resiko (fisik, biomedik, psikososial)

4. Intervensi adalah suatu kegiatan penanganan segera terhadap adanya

penyimpangan tumbuh kembang dengan cara yang sesuai dengan keadaan

misalnya perbaikan gizi, stimulasi perkembangan atau merujuk ke pelayanan

kesehatan yang sesuai

5. Pengukuran Antropometri adalah teknik pengukuran yang dilakukan untuk

mengetahui kelainan pertumbuhan anak seperti, perawakan yang pendek

(short stature), perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai

variasi normal dan patologis, malnutrisi dan dan obesitas

6. Pengukuran Berat Badan (BB) adalah pengukuran yang dilakukan secara

teratur untuk memantau pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita

ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat

7. Pengukuran Tinggi Badan (TB) adalah pengukuran tinggi badan pada anak

sampai usia 2 tahun dilakukan dengan berbaring, sedangkan diatas umur 2

tahun dilakukan dengan berdiri.

8. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA) adalahpengukuran untuk

mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

9. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah suatu daftar

pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua dan dipergunakan

Page 172: MODUL GURU PEMBELAJAR TAMAN KANAK-KANAKfile.tkplb.net/_MODUL/2016/MODUL_TK_GRATIS/Modul TK-A_EDIT_Dea 150 hal... · pppptk tk dan plb bandung © 2016 i

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016

162

sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak

usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.

10. Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah (KPAP)adalah sekumpulan kondisi-

kondisi perilaku yang digunakan sebagai alat untuk mendeteksi secara dini

kelainan-kelainan perilaku anak prasekolah, sehingga dapat segera

dilakukan tindakan untuk mengantisipasinya.

11. Tes Daya Dengar (TDD) adalah tes yang dilakukan untuk menemukan

gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk

meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak.

12. Anamnesis adalah wawancara yang dilakukan oleh dokter dengan orang

tua anak untuk mengumpulkan informasi mengenai data anak dan riwayat

kesehatannya (http://kamuskesehatan.com/arti/ataksia/)

13. Tes Daya Lihat (TDL) adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi secara

dini adanya kelainan penglihatan pada anakagar segera dapat dilakukan

tindakan intervensi sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman

penglihatan menjadi lebih besar.

14. Disfasia adalah salah satu bentuk gangguan bahasa yang ditandai dengan

kegagalan anak dalam mencapai tahapan perkembangannya sesuai dengan

perkembangan bahasa anak normal seusianya

15. Afasia adalah salah satu jenis kelainan bahasa yang disebabkan adanya

kerusakan pada pusat-pusat bahasa di cortex cerebri. Kerusakan pada

pusat-pusat yang dialami oleh anak disebut afasia anak

16. Gagap adalah gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan

atau irama bicara. Terdapat pengulangan suara, suku kata atau kata atau

suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi spasme tonik dari otot-otot bicara

seperti lidah, bibir dan laring

17. Agresivitas adalah istilah umum yang dikaitkan dengan adanya perasaan-

perasaan marah atau permusuhan atau tindakan melukai orang lain baik

dengan tindakan kekerasan secara fisik, verbal, maupun menggunakan

ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mengancam atau merendahkan