modul field lab - fakultas kedokteran uns | berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/lansia.pdf · 2...

69
MODUL FIELD LAB EDISI REVISI II KIE: PEMBINAAN POSYANDU LANSIA GUNA PELAYANAN KESEHATAN LANSIA Tim Revisi: Prof. Dr. HAA. Subijanto, dr., MS Dhani Redhono H., dr., Sp.PD Yoni Frista Vendarani FIELD LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2013

Upload: lykhanh

Post on 05-Feb-2018

271 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

MODUL FIELD LAB

EDISI REVISI II

KIE: PEMBINAAN POSYANDU LANSIA

GUNA PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Tim Revisi:

Prof. Dr. HAA. Subijanto, dr., MS

Dhani Redhono H., dr., Sp.PD

Yoni Frista Vendarani

FIELD LAB

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2013

Page 2: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

1

UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA:

Dr. Diffah Hanim, Dra., M.Si

Vitri Widyaningsih, dr.

Anik Lestari, dr., M.Kes

Bagus Wicaksono, Drs., M.Si

Page 3: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur Tim Penyusun panjatkan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya modul Field Lab

dengan topik Kie: Pembinaan Posyandu Lansia Guna

Pelayanan Kesehatan Lansia. Topik Field Lab ini

dikembangkan sebagai tuntutan kebutuhan materi

pendidikan kedokteran komunitas yang akhir-akhir

muncul fenomena meningkatnya jumlah kelompok

Lansia baik yang potensial maupun yang sudah

menderita berbagai penyakit. Berdasarkan hal tersebut

maka perlu bentuk modul pembelajaran yang mendukung

tercapainya kompetensi mahasiswa kedokteran dalam hal

penyuluhan kesehatan komunitas khususnya pada

penyakit degeneratif pada Lansia.

Akhir kata tim revisi modul Field Lab ini

menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah berkenan membantu dalam

penyusunan, penyempurnaan dan penerbitan modul ini.

Surakarta, Januari 2013

Tim Penyusun

Page 4: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

3

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.......................................... i

UCAPAN TERIMA KASIH................................ ii

KATA PENGANTAR......................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN.............................. 1

BAB II. KAJIAN TEORI................................ 5

BAB III. PENCEGAHAN PENYAKIT

PADA KELOMPOK LANJUT

USIA............................................... 22

BAB IV. KAJIAN ILMIAH

PEMBINAAN POSYANDU LANSIA

DAN PELAYANAN

KESEHATAN LANSIA...................... 24

BAB V. STRATEGI PEMBELAJARAN........... 45

BAB VI. PROSEDUR KERJA.......................... 50

BAB VII. SKALA PENILAIAN.......................... 51

DAFTAR PUSTAKA........................................... 53

LAMPIRAN

Page 5: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penduduk usia lanjut ( yang kemudian disingkat

lansia ) merupakan bagian masyarakat yang tidak bisa

dipisahkan dalam kehidupan kita. Siapapun pasti akan

mengalami masa fase lansia tersebut. Menurut data Pusat

Statistik, jumlah lansia di Indonesia pada tahun 1980 adalah

sebanyak 7,7 juta jiwa atau hanya 5,2 persen dari seluruh

jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut

usia meningkat menjadi 11,3 juta orang atau 8,9 persen. Dan

data terbaru menunjukkan bahwa jumlah lansia di Indonesia

diperkirakan akan mencapai 9,77 % atau sejumlah 23,9 juta

jiwa pada tahun 2010 dan meningkat lagi secara signifikan

sebesar 11,4 % atau sebanyak 28,8 juta jiwa pada tahun

2020. Hal ini berkorelasi positif dengan peningkatan

kesejahteraan yang dialami oleh masyarakat Indonesia

khususnya di bidang kesehatan yang ditunjukkan dengan

semakin tingginya angka harapan hidup masyarakat

Indonesia. Pada tahun 1980, angka harapan hidup

masyarakat Indonesia hanya sebesar 52,2 tahun, Sepuluh

Page 6: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

5

tahun kemudian meningkat menjadi 59,8 tahun pada tahun

1990 dan satu dasa warsa berikutnya naik lagi menjadi 64,5

tahun. Diperkirakan pada tahun 2010 usia harapan hidup

penduduk Indonesia akan mencapai 67,4 tahun. Bahkan

pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 71,1 tahun.

Dengan data – data tersebut, maka diperkirakan 10 tahun ke

depan struktur penduduk Indonesia akan berada pada

struktur usia tua.

Isu sentral masalah kependudukan yaitu masih

rendahnya kualitas sumberdaya manusia usia lanjut

(LANSIA) yang dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor,

antara lain konsumsi makanan dan gizi, tingkat kesehatan,

tingkat pendidikan serta pengakuan masyarakat bahwa

mereka masih mempunyai kemampuan kerja dan

pendapatan dari pensiunan yang masih rendah. Konsumsi

makanan dan gizi kurang (malnutrisi) masih dialami oleh

beberapa Lansia di Indonesia yang tersebar pada beberapa

desa dan daerah pinggiran kota. Kondisi yang demikian

mengakibatkan masih rendahnya derajat kesehatan

masyarakat Lansia.

Pertambahan penduduk di Jawa Tengah telah

berhasil diturunkan dari 1,47 % pada tahun 1990 menjadi

Page 7: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

6

0,91 % tahun 1995. Namun secara absolut pertumbuhan

penduduk tersebut masih relatif tinggi yaitu sebesar 196.758

jiwa per tahun. Dampak lebih jauh dari permasalahan

kependudukan adalah bertambahnya penduduk berusia

lanjut dengan kriteria :

• rendahnya kualitas kesehatan Lansia yang disebabkan

oleh rendahnya pendapatan, disamping pendapatan itu

sendiri belum merata diterima setiap Lansia.

• adanya tuntutan persediaan pangan disesuaikan dengan

tingkat kebutuhan kalori yang makin berkualitas bagi

Lansia.

Permasalahan penduduk Lansia perlu ditangani

dengan strategi antara lain melalui pemenuhan kebutuhan

pangan dan gizi bersama-sama dengan peningkatan

prasarana dan pelayanan kesehatan yang di pusatkan pada

Posyandu. Strategi peningkatan kesehatan Lansia ini

ditempuh melalui penurunan angka kesakitan dan jumlah

jenis keluhan Lansia. Penurunan Angka Kesakitan Lansia

(AKL) tidak hanya merupakan tanggung jawab sektor

kesehatan tapi merupakan tanggung jawab semua sektor

terkait.

Page 8: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

7

Agar program penurunan AKL dapat dicapai secara

efektif dan efisien perlu didukung adanya data.

POSYANDU LANSIA merupakan sarana pelayanan

kesehatan dasar untuk meningkatkan kesehatan para Lansia.

Gerakan Sadar Pangan dan Gizi (GSPG) juga merupakan

wadah lintas sektoral untuk melaksanakan keterpaduan

unsur terkait dalam rangka mendukung kesehatan para

Lansia.

Berbagai kemitraan antara Pemda Kabupaten

sebagai pelaksana pembangunan daerah dengan pihak

swasta maupun universitas telah ikut berpartisipasi secara

aktif dan bekerja sama dalam gerakan sadar pangan dan gizi

yang di khususkan bagi Lansia. Cita-cita pembangunan

untuk Lansia supaya tetap sehat, aktif dan produktif dapat

terwujud di setiap wilayah baik desa maupun kota. Untuk

itu perlu keterlibatan mahasiswa FK dalam upaya menyusun

strategi pemberdayaan kaum Lansia khususnya pada tingkat

pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat. Oleh

karena itu modul ini dimaksudkan untuk mengantarkan

mahasiswa di lapangan khususnya di Posyandu Lansia agar

gambaran pemberdayaan kaum Lansia yang tepat guna

Page 9: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

8

menjamin kelangsungan hidup sehat, aktif dan produktif di

masyarakat dapat terpenuhi.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan

diharapkan mahasiswa dapat memiliki kemampuan:

a. Mampu memahami peran dan fungsi posyandu

lansia.

b. Mampu menjelaskan cara pengisian dan penggunaan

KMS lansia.

c. Mampu menjelaskan kelainan-kelainan yang sering

terjadi pada lansia beserta pencegahan dan

pengobatannya.

d. Memahami tatalaksana Diet Lansia dan pola hidup

sehat Lansia.

e. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang

manfaat Posyandu Lansia dalam meningkatkan

kesehatan Lansia.

f. Melakukan pengumpulan dan analisis data tentang

program posyandu, prevalensi penyakit yang diderita

lansia, serta upaya kuratif dan rehabilitatif.

Page 10: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

9

g. Melakukan penilaian status depresi lansia dengan

menggunakan Geriatric Depression Scale dan

MMSE (mini mental state examination).

h. Mampu melakukan pengamatan dan penilaian pada

posyandu lansia setempat dengan standar program

posyandu lansia.

Page 11: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Etiologi

Proses menua (aging) adalah suatu keadaan alami

selalu berjalan dengan disertai adanya penurunan kondisi

fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi. Hal

tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara

umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.

Masalah kesehatan jiwa lansia adalah salah satu problem

kesehatan yang sangat penting pada penatalaksanaan

seorang geriatri dan psikogeriatri, yang merupakan bagian

dari Gerontologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala aspek

dan masalah lansia, meliputi aspek fisiologis, psikologis,

sosial, kultural, ekonomi dan lain-lain (Depkes.RI, 1992:6).

Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang

mempelajari masalah kesehatan pada lansia yang

menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan

rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan

lansia. Sementara Psikogeriatri adalah cabang ilmu

kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan jiwa

pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif,

Page 12: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

11

kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai

kehidupan lansia.

Istilah Golongan usia lanjut (Lansia) diperuntukkan

bagi mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih.

Sedangkan geriatri adalah orang usia lanjut yang disertai

dengan pelbagai penyakit kronik. Biasanya pada golongan

ini disertai dengan pelbagai masalah psikososial. Dengan

demikian tidak semua orang usia lanjut bisa digolongkan

sebagai pasien geriatri. Ciri Pasien geriatri adalah :

• Memiliki tiga atau lebih penyakit kronis

• Gejala penyakit yang tidak khas

• Menurunnya beberapa fungsi organ tubuh.

• Tingkat kemandiriannya berkurang.

• Sering disertai adanya masalah nutrisi.

Ada 4 ciri yang dapat dikategorikan sebagai pasien

Geriatri dan Psikogeriatri, yaitu:

• Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan

makin meningkatnya usia.

• Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit

degeneratif.

• Lanjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis

bila : a) Ketergantungan pada orang lain (sangat

Page 13: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

12

memerlukan pelayanan orang lain), b) Mengisolasi

diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan

karena berbagai sebab, diantaranya setelah

menajalani masa pensiun, setelah sakit cukup berat

dan lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-

lain.

• Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan

keseimbangan (homeostasis) sehingga membawa

lansia kearah kerusakan / kemerosotan

(deteriorisasi) yang progresif terutama aspek

psikologis yang mendadak, misalnya bingung, panik,

depresif, apatis dsb. Hal itu biasanya bersumber dari

munculnya stressor psikososial yang paling berat,

misalnya kematian pasangan hidup, kematian sanak

keluarga dekat terpaksa berurusan dengan penegak

hukum, atau trauma psikis.

Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh

terhadap kesehatan jiwa lansia, yang hendaknya disikapi

secara bijak sehingga para lansia dapat menikmati hari tua

mereka dengan bahagia. Adapun beberapa faktor yang

dihadapi para lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan

jiwa mereka adalah sebagai berikut :

Page 14: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

13

• Penurunan Kondisi Fisik

• Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual

• Perubahan Aspek Psikososial

• Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan

• Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat

Penurunan Kondisi Fisik

Pada saat seseorang memasuki masa lansia

umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang

bersifat patologis ganda (multiple pathology), misalnya

tenaga berkurang, energi menurun, kulit makin keriput, gigi

makin rontok, tulang makin rapuh, dsb. Secara umum

kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia

banyak mengalami penurunan fungsi organ. Hal ini dapat

menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik,

psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat

menyebabkan suatu keadaan selalu bergantung kepada

orang lain. Agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang

sehat, maka perlu menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fisik

dengan kondisi psikologik maupun sosial. Seorang lansia

harus mampu mengatur cara hidupnya dengan baik,

misalnya keseimbangan makan, tidur, istirahat dan bekerja.

Page 15: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

14

Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual

Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia

sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik

seperti :

• Gangguan jantung

• Gangguan metabolisme, misal diabetes millitus

• Vaginitis

• Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi

• Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang

sempurna atau nafsu makan sangat kurang

• Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi,

golongan steroid, tranquilizer

• Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau

masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas,

depresi, pikun dsb.

• faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :

� Rasa tabu atau malu bila mempertahankan

kehidupan seksual pada lansia

� Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang

menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan

budaya

Page 16: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

15

� Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi

dalam kehidupannya

� Pasangan hidup telah meninggal

Perubahan Aspek Psikososial

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka

ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.

Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,

pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga

menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin

lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi

hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak

seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat bahwa

lansia menjadi kurang cekatan. Dengan adanya penurunan

kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan

aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan

kepribadian lansia. Beberapa perubahan tersebut dapat

dibedakan berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai

berikut:

• Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction

personalitiy), biasanya tipe ini tidak banyak

Page 17: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

16

mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai

sangat tua.

• Tipe Kepribadian Mandiri (Independent

personality), pada tipe ini ada kecenderungan

mengalami post power sindrome, apalagi jika pada

masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat

memberikan otonomi pada dirinya.

• Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent

personalitiy), pada tipe ini biasanya sangat

dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan

keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia

tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup

meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan

menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit

dari kedukaannya.

• Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility

personality), pada tipe ini setelah memasuki lansia

tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya,

banyak keinginan yang kadang-kadang tidak

diperhitungkan secara seksama sehingga

menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-

marit.

Page 18: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

17

• Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate

personalitiy), pada lansia tipe ini umumnya terlihat

sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu

orang lain atau cenderung membuat susah dirinya.

Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan

Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa

pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para

lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua,

namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya,

karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan

penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan

harga diri. Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun

lebih tergantung dari tipe kepribadiannya seperti yang telah

diuraikan.

Bagaimana menyiasati pensiun agar tidak

merupakan beban mental setelah lansia? Jawabannya sangat

tergantung pada sikap mental individu dalam menghadapi

masa pensiun. Dalam kenyataan ada menerima, ada yang

takut kehilangan, ada yang merasa senang memiliki jaminan

hari tua dan ada juga yang seolah-olah acuh terhadap

pensiun (pasrah). Masing-masing sikap tersebut sebenarnya

Page 19: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

18

mempunyai dampak bagi masing-masing individu, baik

positif maupun negatif. Dampak positif lebih

menenteramkan diri lansia dan dampak negatif akan

mengganggu kesejahteraan hidup lansia. Agar pensiun lebih

berdampak positif sebaiknya ada masa persiapan pensiun

yang benar-benar diisi dengan kegiatan-kegiatan untuk

mempersiapkan diri, bukan hanya diberi waktu untuk masuk

kerja atau tidak dengan memperoleh gaji penuh. Persiapan

tersebut dilakukan secara berencana, terorganisasi dan

terarah bagi masing-masing orang yang akan pensiun. Jika

perlu dilakukan assessment untuk menentukan arah

minatnya agar tetap memiliki kegiatan yang jelas dan

positif. Untuk merencanakan kegiatan setelah pensiun dan

memasuki masa lansia dapat dilakukan pelatihan yang

sifatnya memantapkan arah minatnya masing-masing.

Misalnya cara berwiraswasta, cara membuka usaha sendiri

yang sangat banyak jenis dan macamnya. Model pelatihan

hendaknya bersifat praktis dan langsung terlihat hasilnya

sehingga menumbuhkan keyakinan pada lansia bahwa

disamping pekerjaan yang selama ini ditekuninya, masih ada

alternatif lain yang cukup menjanjikan dalam menghadapi

masa tua, sehingga lansia tidak membayangkan bahwa

Page 20: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

19

setelah pensiun mereka menjadi tidak berguna, menganggur,

penghasilan berkurang dan sebagainya.

Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat

Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran,

penglihatan, gerak fisik dan sebagainya maka muncul

gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.

Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat

berkurang, penglihatan kabur dan sebagainya sehingga

sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya

dicegah dengan selalu mengajak mereka melakukan

aktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup agar

tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena jika

keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk

berkomunikasi dengan orang lain dan kdang-kadang terus

muncul perilaku regresi seperti mudah menangis,

mengurung diri, mengumpulkan barang-barang tak berguna

serta merengek-rengek dan menangis bila ketemu orang lain

sehingga perilakunya seperti anak kecil.

Dalam menghadapi berbagai permasalahan di atas

pada umumnya lansia yang memiliki keluarga bagi orang-

orang kita (budaya ketimuran) masih sangat beruntung

Page 21: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

20

karena anggota keluarga seperti anak, cucu, cicit, sanak

saudara bahkan kerabat umumnya ikut membantu

memelihara (care) dengan penuh kesabaran dan

pengorbanan. Namun bagi mereka yang tidak punya

keluarga atau sanak saudara karena hidup membujang, atau

punya pasangan hidup namun tidak punya anak dan

pasangannya sudah meninggal, apalagi hidup dalam

perantauan sendiri, seringkali menjadi terlantar. Disinilah

pentingnya adanya Panti Werdha sebagai tempat untuk

pemeliharaan dan perawatan bagi lansia disamping sebagai

long stay rehabilitation yang tetap memelihara kehidupan

bermasyarakat. Disisi lain perlu dilakukan sosialisasi kepada

masyarakat bahwa hidup dan kehidupan dalam lingkungan

sosial Panti Werdha adalah lebih baik dari pada hidup

sendirian dalam masyarakat sebagai seorang lain.

Studi epidemiologi kondisi dan keluhan rematik di

pedesaan dan kota menunjukkan bahwa di desa Kematren

(Ambarawa) terdapat 27 % menderita rematik dan di kota

Semarang sebanyak 24.8 %. Organ yang nyeri umumnya

pada pinggang dan lutut. Semua keluhan rematik meningkat

dengan bertambahnya umur. Penyakit degeneratif sendi

(osteoartritis) merupakan jenis rematik yang paling sering

Page 22: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

21

diderita Lansia di RSU Cipto Mangunkusumo (Jakarta),

Karyadi (Semarang), Sutomo (Surabaya) dan Moewardi

(Surakarta). Hubungan rematik dengan gizi lain terlihat pada

korelasi positif dengan obesitas, konsumsi lemak dan garam

yang berlebihan (Darmojo, 1994).

Karakteristik Lansia merupakan data yang diperoleh

melalui wawancara, yang meliputi keterangan sosio-

ekonomi dan pendidikan Lansia pada saat mahasiswa

melakukan Field Lab. Tingkat pendapatan Lansia

merupakan pendapatan keluarga dimana Lansia/responden

bertempat tinggal. Jika mempunyai pendapatan dari

pensiunan, maka siapa saja yang memanfaatkan uang

pensiunan tersebut kemudian dikurangi untuk hal tersebut,

baru dihitung sebagai pendapatan Lansia.

Status gizi Lansia merupakan hasil pengukuran

antropometri:

berat badan (kg)

tinggi badan kuadrat (m)

Ada lima kategori status gizi lansia, yaitu:

- Buruk

- Kurang

- Cukup

Page 23: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

22

- Baik

- lebih

Status kesehatan lansia merupakan hasil pemantauan

medical record lansia yang ada pada buku kesehatan lansia

di Posyandu.

Susunan menu makanan Lansia merupakan susunan

hidangan yang terdiri dari olahan berbagai macam resep

masakan yang dipadukan dan disajikan dalam waktu

tertentu. Menu dapat terdiri dari dua macam hidangan atau

lebih misalnya makanan selingan beserta minumannya,

makanan lengkap (pagi, siang, malam), ataupun sebagai

hidangan makanan sehari-hari secara keseluruhan (Depkes,

1992). Pola konsumsi pangan Lansia merupakan kebiasaan

tentang makan dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu

Lansia sebagai refleksi dari keadaan lingkungan sosial dan

budaya setempat.

Materi penyuluhan Pembinaan Posyandu Lansia

sampai saat ini masih sedikit apalagi sekarang pembinaan

harus bervariasi dan dapat menjawab masalah yang dihadapi

khalayak sasaran, serta masyarakat mampu menerapkan

informasi yang diterima. Hal ini ada kaitannya dengan yang

diungkapkan oleh Burger tentang mitos pemusatan. Mitos

Page 24: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

23

pemusatan adalah kecenderungan untuk merencanakan

segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas

adalah orang terdidik, dan karena pendidikannya dapat lebih

tepat menilai kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.

Akibatnya paket penyuluhan Pembinaan Posyandu Lansia

menjadi sesuatu yang asing bagi masyarakat. Masyarakat

lalu enggan menerapkan inovasi-inovasi penyuluhan karena

tidak sesuai dengan kebutuhan mereka (Hanim, 2004).

Penanganan lansia bisa dibedakan menjadi

institusional dan non institusional yang terdiri atas home

care dan community care. Pada tataran institusional peran

pemerintah daerah sangat penting khususnya pada

pembuatan peraturan daerah dan kebijakan lain yang

mendukung peningkatan kesejahteraan lansia.

Salah satu propinsi yang sangat tanggap terhadap

kesejahteraan lansia adalah propinsi Jawa Timur yang sudah

membuat Perda No. 5 Tahun 2007 tentang Kesejahteraan

Lanjut Usia. Perda ini kemudian ditindaklanjuti dengan

melakukan sosialisasi ke berbagai kabupaten/ kota di Jawa

Timur. Selain itu, dilakukan pendukungan anggaran dengan

beberapa kegiatan antara lain dengan pertama melakukan

uji petik home care yakni pelayanan lansia dalam keluarga

Page 25: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

24

sendiri. Kedua, jaminan sosial Lansia berupa bantuan tunai

bagi Lansia yang tidak produktif dan terlantar. Ketiga,

pendampingan Lansia. Keempat, sosialisasi Perda. Kelima,

membentuk puskesmas santun Lansia yakni dengan

memberikan kemudahan bagi pasien Lansia. Salah satu

peran pentiung lain adalah penyediaan fasilitasi umum yang

ramah lansia, misalnya dengan tangga yang lump sum

sehingga memudahkan lansia yang dengan bantuan tongkat

atau kursi roda untuk berjalan, pegangan pada setiap sisi

atau sudut tembok, trotoar khusus dan sebagainya.

Dukungan pemerintah daerah semacam ini akan

memberikan angin segar bagi penanganan lansia khususnya

yang terlantar.

Peran masyarakat dalam penanganan lansia saat ini

sangat penting, terlebih karena struktur usia yang menua,

menyebabkan jumlah lansia yang tinggal dalam suatu

komunitas meningkat dengan cepat, mencapai hampir 11%.

Peran masyarakat yang terpenting adalah dalam pelayanan

dan pendampingan terhadap lansia baik yang produktif

maupun non produktif khususnya yang tinggal di luar panti.

Namun saat ini, dengan semakin tumbuhnya

kesadaran masyarakat akan perlunya memberikan perhatian

Page 26: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

25

bagi lansia yang terlantar, banyak kelompok–kelompok atau

yayasan–yayasan tertentu yang mengkhususkan diri untuk

bergerak memberikan penyantunan bagi lansia yang

terlantar. Salah satunya adalah dengan mendirikan panti –

panti penyantun lansia. Banyak panti yang memang bersifat

sosial dan nir laba, hanya dengan mengandalkan harapan

pada donatur, namun tidak sedikit pula panti yang lebih

mirip dengan penitipan lansia dengan fasilitas yang sangat

ideal.

Page 27: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

26

LANSIA

LANSIA TDK

POTENSIAL

LANSIA

POTENSIAL

Penguatan

Usaha

Ekonomi

Produktif

Pelayanan

Kesehatan

P

E

M

E

R

I

N

T

A

H

Pelibatan

dalam

masyarakat

Posyandu

Lansia

M

A

S

Y

A

R

A

K

A

T

Di

dala

m

Panti

Di

luar

Panti

Jaminan

Kebutuh

an dasar

Jamina

n

Kesehat

an

P

E

M

E

R

I

N

T

A

H

Jami

nan

sosial

Jaminan

Kesehata

n

Pelayan

an &

pendam

pingan

Masyarak

at

Keluarga

Page 28: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

27

B. Kebutuhan Hidup Minimal Penduduk Lanjut

Usia

Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia akan

membawa dampak terhadap sosial ekonomi baik dalam

keluarga, masyarakat maupun dalam pemerintah. Implikasi

ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk

adalah peningkatan dalam ratio ketergantungan usia lanjut

(old age ratio dependency). Setiap penduduk usia produktif

akan menanggung semakin banyak penduduk usia lanjut.

Lansia dibedakan menjadi menjadi Pra Lansia ( usia 45 –

59 th ) , Lansia / eldery ( 60 – 69 tahun ) , Lansia/ Old ( 70 -

79 tahun ), Lansia / very old ( 80 – 90 tahun ). Pada masa

Pra lansia, secara fisik mereka masih aktif melakukan

pekerjaan, namun dari waktu ke waktu kondisi fisik dan

psikisnya mulai menurun. Sedangkan pada masa eldery

mereka sudah mulai memasuki masa pensiun dan secara

psikis mulai merasakan kesepian karena semakin

berkurangnya kegiatan – kegiatan yang bisa dia lakukan.

Masa ini sangat berpengaruh terhadap harapan hidup yang

dimiliki oleh seorang lansia. Namun pada masa eldery ini

seorang lansia masih bisa secara mandiri melakukan

kegiatan – kegiatan sehari – harinya. Sedangkan pada masa

Page 29: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

28

old dan very old, seorang lansia akan menjadi sangat

tergantung pada orang lain khususnya keluarga intinya.

Secara lebih detail, kebutuhan lansia terbagi atas :

1. Kebutuhan fisik meliputi sandang, pangan, papan,

kesehatan.

2. Kebutuhan psikis yaitu kebutuhan untuk dihargai,

dihormati dan mendapatkan perhatian lebih dari

sekelilingnya.

3. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk berinteraksi

dengan masyarakat sekitar.

4. Kebutuhan Ekonomi, secara ekonomi, meskipun

tidak potensial lansia juga mempunyai kebutuhan

secara ekonomi sehingga harus terdapat beberapa

sumber pendanaan dati luar, sementara untuk lansia

yang potensial membutuhkan adanya tambahan

ketrampilan, UEP (Usaha Ekonomi Produktif),

bantuan modal dan penguatan kelembagaan.

5. Kebutuhan spiritual

Selain itu, lansia mempunyai sifat psikis yang sangat

khas yang memberikan pengaruh terhadap perlakuan atau

pelayanan seperti apa yang seharusnya diberikan kepada

lansia. Sifat psikis tersebut adalah :

Page 30: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

29

a. Tipe kepribadian Konstruktif, pada tipe ini tidak

banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap

sampai sangat tua.

b. Tipe Kepribadian Mandiri , pada tipe ini ada

kecenderungan mengalami post power syndrom,

apabila pada masa lanjut usia tidak diisi dengan

kegiatan yang memberikan otonomi pada

dirinya.

c. Tipe Kepribadian Tergantung , pada tipe ini

sangat dipengaruhi kehidupan keluarga . Apabila

kehidupan keluarga harmonis maka pada masa

lanjut usia tidak akan timbul gejolak. Akan tetapi

jika pasangan hidup meninggal maka pasangan

yang ditinggalkan akan menjadi merana apalagi

jika terus terbawa arus kedukaan.

d. Tipe Kepribadian Bermusuhan, pada tipe ini

setelah memasuki masa lanjut usia tetap merasa

tidak puas dengan kehidupannya. Banyak

keinginan yang kadang-kadang tidak

diperhitungkan secara seksama sehingga

menyebabkan kondisi ekonomi rusak.

Page 31: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

30

e. Tipe Kepribadian Kritik Diri, tipe ini umumnya

terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit

dibantu orang lain atau cenderung membuat

susah dirinya.

Page 32: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

31

BAB III

PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA

LANSIA

Pemahanan terhadap jenis kondisi psikis Lansia akan

membantu menentukan bagaimana pelayanan yang

dilakukan baik oleh keluarga, masyarakat, maupun panti.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa dengan

semakin lanjutnya usia maka mengalami berbagai

penurunan baik secara fisik maupun psikis, mulai dari

semakin lemahnya badan, semakin berkurangnya fungsi –

fungsi panca indera. Secara psikis dengan semkin lanjutnya

usia maka sifat kekanakan dan ingin diperhatikan juga mulai

muncul sehingga apabila tidak dilayani dengan sabar dan

telaten, maka akan sering menimbulkan konflik antara lansia

dengan sekelilingnya, baik dari masyarakat dan keluarga.

Sehingga menjadi hal yang sangat penting untuk

mengetahui bagaimana keinginan dan harapan yang ingin

diperoleh lansia.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Gati

Setiti ( 2006 ) terhadap lansia di lima wilayah di Indonesia,

Page 33: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

32

menunjukkan beberapa harapan yang ingin diperoleh lansia

antara lain :

1. Harapan Lansia terhadap Kerabat/ keluarganya,

pelayanan terhadap lansia harus dilakukan dengan

ikhlas dan wajar. Kerabat mau mendengarkan dan

menerima keinginan lansia dan menyikapinya

dengan baik, bila terdapat perbedaan maka harus

menyikapinya dengan cara yang tidak menyinggung

perasaan.

2. Harapan Lansia terhadap masyarakat, lansia tetap

menjadi bagian dari masyarakat dan dilibatkan

dalam setiap kegiatan termasuk memberikan

pengalaman serta ilmu yang dimilikinya. Perasaan

dihargai menjadi hal yang sangat penting untuk

menjaga kondisi psikis seorang lansia

3. Harapan Lansia terhadap pemerintah, agar

mengembangkan program ekonomi bagi lanjut usia

potensial, memberi jaminan hidup bagi lansia tidak

potensial yang berasal dari keluarga tidak mampu,

jaminan kesehatan bagi lansia yang murah / gratis.

Menyediakan fasilitasi umum bagi lansia,

membentuk wadah untuk bersosialisasi bagi lansia

Page 34: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

33

misalnya dengan Posyandu Lansia, menyediakan

panti – panti yang layak bagi lansia yang terlantar.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa lansia

masih mempunyai harapan yang sangat besar untuk

aktualisasi diri.

Page 35: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

34

MASALAH KESEHATAN

LANSIA (Diagnosis Penyakit

Degeneratif)

DATA (Internet)

DATA (Buku)

DATA Hasil Lab

Bukti

KEPUTUSAN MEDIS

DOKTER

BAB IV

KAJIAN ILMIAH ’KESEHATAN LANSIA’

Konsep Map

A. Permasalahan Kesehatan Lansia

Permasalahan yang sering timbul pada usia lanjut.

Salah satunya adalah depresi yang merupakan perasaan

terasing (ter-isolasi atau kesepian) adalah perasaan

tersisihkan, terpencil dari orang lain, karena merasa berbeda

dengan orang lain. Yang dapat disebabkan karena:

1. Tersisih dari kelompoknya,

2. Tidak diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya,

3. Terisolasi dari lingkungan,

Page 36: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

35

4.Tidak ada seseorang tempat berbagi rasa dan

pengalaman,

5. Seseorang harus sendiri tanpa ada pilihan.

Hal-hal tersebut menimbulkan perasaan tidak

berdayaan, kurang percaya diri, ketergantungan,

keterlantaran terutama bagi lansia miskin, post power

syndrome, perasaan tersiksa, perasaan kehilangan, mati rasa

dan sebagainya. Seseorang yang menyatakan dirinya

kesepian cenderung menilai dirinya sebagai orang yang

tidak berharga, tidak diperhatikan dan tidak dicintai (Rasa

kesepian akan semakin dirasakan oleh lansia yang

sebelumnya adalah seseorang yang aktif dalam berbagai

kegiatan yang menghadirkan atau berhubungan dengan

orang banyak. Hilangnya perhatian dan dukungan dari

lingkungan sosial yang terkait dengan hilangnya kedudukan

atau perannya dapat menimbulkan konflik atau

keguncangan. Masalah ini terkait dengan sikap masyarakat

sebagai orang Timur yang menghormati lansia sebagai

sesepuh sehingga kurang bisa menerima bila seorang lansia

masih aktif dalam berbagai kegiatan produktif), lebih jauh

dinyatakan bahwa penyebab menurunnya kontak sosial pada

lanjut usia:

Page 37: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

36

1. Ditinggalkan oleh semua anaknya karena masing-

masing sudah membentuk keluarga dan tinggal di

rumah atau kota yang terpisah.

2. Berhenti dari pekerjaan (pensiun sehingga kontak

dengan teman sekerja terputus atau berkurang).

3. Mundurnya dari berbagai kegiatan (akibatnya jarang

bertemu dengan banyak orang).

4. Kurang dilibatkannya lanjut usia dalam berbagai

kegiatan.

5. Ditinggalkan oleh orang yang dicintai: pasangan

hidup, anak, saudara, sahabat, dll.

Kesepian akan sangat dirasakan oleh lanjut usia yang

hidup sendirian, tanpa anak, kondisi kesehatannya rendah,

tingkat pendidikannya rendah, introvert, rasa percaya diri

rendah, kondisi sosial ekonomi sebagai akibat pensiun

menimbulkan perasaan kehilangan prestise, hubungan

sosial, kewibawaan dsb. Jika lebih parah dapat berlanjut

menjadi depresi.

Penelitian sosiologis pada tahun 2002 yang

mengungkapkan bahwa sebagian besar lansia mengaku

merasa minder dan tidak pantas lagi untuk aktif di

masyarakat. Dalam hal ini, sebagai anggota masyarakat

Page 38: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

37

lansia telah bertingkah laku sesuai dengan tuntutan dan

opini masyarakat yang mengalinasi mereka, walaupun

konsekuensinya merasa kesepian dan depresi.

Depresi adalah suatu bentuk gangguan emosi yang

menunjukkan perasaan tertekan, sedih, tidak bahagia, tidak

berharga, tidak berarti, serta tidak mempunyai semangat dan

pesimis menghadapi masa depan. Depresi adalah salah satu

bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (afektif,

mood) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,

ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna dan putus

asa. Untuk menduga seseorang depresi adalah menanyakan

“adakah perubahan perasaan, perubahan tingkahlaku dan

keluhan yang bersifat fisik ? Misalnya adakah: perasaan

sedih atau putus harapan; pesimis; tingkat aktivitas rendah;

kesulitan yang bersifat motivasi; kesulitan dalam

berhubungan dengan orang lain; tidak puas dalam

berhubungan dengan orang lain; kecemasan sosial; tidak

terlibat dalam keluarga atau teman ; seperti biasanya;

kesepian; merasa berdosa; kehilangan kontrol – kemampuan

kontrol rendah; kelelahan fisik; gangguan tidur; gangguan

nafsu makan; gangguan konsentrasi, gangguan membuat

keputusan; keluhan fisik lainnya seperti: insomnia,

Page 39: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

38

kehilangan nafsu makan, masalah pencernaan, dan sakit

kepala.

Depresi merupakan kondisi yang mudah membuat

lanjut usia putus asa, kenyataan yang menyedihkan karena

kehidupan kelihatan suram dan diliputi banyak tantangan.

Lansia dengan depresi biasanya lebih menunjukkan keluhan

fisik daripada keluhan emosi. Keluhan fisik sebagai akibat

depresi kurang mudah untuk dikenali, yang sering

menyebabkan keterlambatan dalam penanganannya.

Sepertiga (33%) dari para janda/duda akan mengalami

depresi pada bulan pertama sepeninggal pasangannya, dan

separo dari mereka tetap depresi sesudah satu tahun.

Janda/duda memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi

daripada mereka yang masih berpasangan.

Banyak ahli dan peneliti yang menyatakan bahwa

orang yang menderita kesepian lebih sering mendatangi

layanan gawat darurat 60% lebih banyak bila dibandingkan

dengan mereka yang tidak menderitanya, dua kali lebih

banyak membutuhkan perawatan di rumah, resiko terserang

influensa sebanyak dua kali, berisiko empat kali mengalami

serangan jantung dan mengalami kematian akibat

serangan jantung tersebut, juga berisiko meningkatkan

Page 40: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

39

mortalitas dan kejadian stroke dibanding yang tidak

kesepian.

Kriteria penilaian yang digunakan dalam menilai

status depresi lansia adalah Geriatric Depression Scale dan

MMSE ( mini mental state examination). Bila hasil skor

lebih dari 5 dinyatakan depresi.

Tabel 1 Depression Scale dalam menilai depresi

Page 41: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

40

Tabel 2. Penilaian MMSE (Mini Mental State

Examination)

DAFTAR PERTANYAAN PENILAIAN

1. Tanggal berapakah hari

ini? (bulan, tahun)

� 0 – 2 kesalahan = baik

� 3 – 4 kesalahan =

gangguan intelek

ringan

� 5 – 7 kesalahan =

gangguan intelek

sedang

� 8 – 10 kesalahan =

gangguan intelek berat

� Bila penderita tak

pernah sekolah , nilai

kesalahan

diperbolehkan + 1 dari

nilai di atas

� Bila penderita sekolah

lebih dari SMA,

kesalahan yang

diperbolehkan – 1 dari

atas

2. Hari apakah hari ini?

3. Apakah nama tempat ini?

4. Berapa nomor telepon

Bapak/Ibu? (bila tidak ada

telepon, dijalan apakah

rumah Bapak/Ibu?)

5. Berapa umur Bapak/Ibu?

6. Kapan Bapak/Ibu lahir?

(tanggal, bulan, tahun)

7. Siapakah nama Gubernur

kita?

(Walikota/lurah/camat)

8. Siapakah nama gubernur

sebelum ini?

(Walikota/lurah/camat)

9. Siapakah nama gadis Ibu

anda?

10. Hitung mundur 3-3, mulai

dari 20!

Dari: Folstein and Folstein, 1990

Post power syndrome adalah gejala yang terjadi

dimana ‘penderita’ hidup dalam bayang-bayang kebesaran

masa lalunya (entah jabatannya atau karirnya,

kecerdasannya, kepemimpinannya atau hal yang lain), dan

Page 42: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

41

seakan-akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini.

Dalam mailing list konseling, sebetulnya, secara umum

syndrome ini bisa sebagai masa krisis perkembangan. Gejala

post power syndrome khususnya adalah krisis yang

menyangkut satu jabatan atau kekuasaan, terutama akan

terjadi pada orang yang mendasarkan harga dirinya pada

kekuasaan.

Post-power syndrome hampir selalu dialami

terutama orang yang sudah lanjut usia dan pensiun dari

pekerjaannya. Hanya saja banyak orang yang berhasil

melalui fase ini dengan cepat dan dapat menerima kenyataan

dengan hati yang lapang. Tetapi pada kasus-kasus tertentu,

dimana seseorang tidak mampu menerima kenyataan yang

ada, ditambah dengan tuntutan hidup yang terus mendesak,

dan dirinya adalah satu-satunya penopang hidup keluarga,

resiko terjadinya post-power syndrome yang berat semakin

besar.

Permasalahan lain adalah ada beberapa penyakit

yang sering muncul pada usia lanjut, yang disebut Geriatric

Giant, yang terdiri dari:

1. Imobilisasi

2. Instabilitas dan jatuh

Page 43: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

42

3. Inkontinensia urin dan alvi

4. Gangguan Intelektual (demensia)

5. Infeksi

6. Gangguan penglihatan & pendengaran

7. Impaksi (konstipasi)

8. Isolasi (depresi)

9. Inanisi (malnutrisi)

10. Impecunity (kemiskinan)

11. Latrogenesis (sering karena terlalu banyak obat)

12. Insomnia

13. Defisiensi imunitas

14. Impotensi

B. Perkembangan Penduduk Lansia dan Penyakit

Degeneratif

Jumlah penduduk lanjut usia (usia 60 tahun keatas)

di Indonesia terus menerus meningkat. Pada tahun 1970

jumlah penduduk yang mencapai umur 60 tahun ke atas

(lansia) berjumlah sekitar 5,31 juta orang atau 4,48% dari

total penduduk Indonesia. Pada tahun 1990 jumlah tersebut

meningkat hampir dua kali lipat yaitu menjadi 9,9 juta jiwa.

Pada tahun 2020 jumlah lansia diperkirakan meningkat

Page 44: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

43

sekitar tiga kali lipat dari jumlah lansia pada tahun 1990.

Kantor Menteri Kependudukan/BKKBN, 1999 menyatakan

bahwa pada tahun 1995 beberapa propinsi di Indonesia

proporsi lansianya jauh berada diatas patokan penduduk

berstruktur tua (yakni 7 %), yaitu antara lain : Daerah

Istimewa Yogyakarta (12,5%), Jawa Timur (9,46%), Bali

(8,93%), Jawa Tengah (8,8%) dan Sumatera Barat (7,98%).

Data statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia

Indonesia pada awal abad ke 21 ini diperkirakan adalah

sekitar 15 juta orang dan pada tahun 2020 jumlah lanjut usia

tersebut akan meningkat sekitar 30 - 40 juta orang.

Pembangunan telah meningkatkan usia harapan

hidup penduduk Indonesia, yang diiringi dengan

meningkatnya jumlah dan persentase penduduk Lanjut Usia.

Hal ini sebagai prestasi sekaligus tantangan/beban. Berbagai

kebijakan dan pelayanan dilakukan oleh pemerintah maupun

masyarakat. Baik melalui sistem panti. maupun sistem non

panti atau berbasis masyarakat. Seperti PUSAKA (Pusat

Santunan Keluarga), Day Care Service maupun Day Care

Centre. Sebagian pelayanan cukup memadai, mulai

kebutuhan dasar sampai penguburan. Walau demikian masih

banyak yang hanya memberi pelayanan permakanan dan

Page 45: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

44

kerochanian. disampaing kendala dana dan petugas (Sri Gati

Setiti , 2006)

Kondisi lanjut usia mengalami berbagai penurunan

atau kemunduran baik fungsi biologis maupun psikis, yang

anantinya dapat mempengaruhi mobilitas dan juga kontak

sosial, salah satunya adalah ISOLATION atau rasa kesepian

(loneliness), atau terkucil atau merasa tidak diperhatikan

lagi atau yang lebih serius adalah depresi. Bersamaan

dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia terjadi

peningkatan hampir mencapai 50% dari penduduk lanjut

usia yang mengalami kesepian/ loneliness. Syukurlah kini

perhatian masyarakat dan pemerintah sudah lebih baik untuk

mengusahakan bagaimana agar lansia tetap mandiri dan

berguna (Probosuseno. 2007).

C. Bentuk Strategi Pembinaan Posyandu Lansia

Dewasa ini Lanjut Usia yang tertangani melaui

sistem panti hanya 15.000, sistem non panti 20.000. Secara

keseluruhan yang tertangani hanya 2 % dari 2,3 juta Lanjut

Usia. Gambaran diatas menegaskan bahwa pelayanan belum

maksimal. Mereka mengalami keterlantaran, ada yang

Page 46: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

45

menjadi mengemis. Diantaranya terkena tindak kekerasan,

oleh orang lain maupun oleh kerabat sendiri.

Tuntunan agama dan nilai luhur menempatkan

Lanjut Usia dihormati, dihargai dan dibahagiakan dalam

kehidupan keluarga. Dalam berbagai budaya yang kita

miliki, penanganan lanjut usia juga masalah lainnya, diatur

dalam tradisi masyarakat. Penanganan masalah sosial

merupakan bagian dari dan berakar pada nilai tolong

menolong yang dikenal hampir semua suku bangsa di

Indonesia. Peran kerabat dalam masyarakat di seluruh

Indonesia mempunyai keterikatan yang sangat kuat,

sekaligus merupakan potensi masyarakat yang luar biasa,

sebagai sumber kesetiakawanan sosial yang mampu

memecahkan permasalahan sosial yang ada didaerahnya.

Hal inilah yang perlu diangkat dan dikembangkan.

Pada tataran home care, peran keluarga sangat

penting. Home care pada dasarnya adalah bagaimana

peranan keluarga dalam melakukan perawatan dan

pendampingan terhadap lansia. Indonesia sebagai Negara

dengan budaya timur yang kental memberikan perhatian dan

penghargaan lebih kepada orag tua yang sudah lanjut usia,

dengan tetap mengajak mereka tinggal di rumah keluarga

Page 47: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

46

sehingga dalam pemikiran timur bangsa kita, sebenarnya

anak merupakan bentuk asuransi non formal dari orang tua.

Dengan melakukan ‘investasi’ berupa pengasuhan dan

pendidikan, orang tua berharap akan bisa mendapat imbal

balik ‘pengasuhan’ ketika sudah memasuki usia tua. Bahkan

sekarang ini masyarakat Eropa justru ingin mencontoh

Indonesia yang sangat memperhatikan para orangtuanya,

sehingga pola panti sudah mulai ditinggalkan dan

membiarkan orangtuanya tinggal di rumah sang anak. Home

care ini mempunyai kelebihan dari sisi psikis di mana orang

tua akan merasa lebih nyaman dan enak tinggal dalam

rumah yang ditunggui oleh anak cucunya. Perasaan dihargai

dan masih dibutuhkan ini membuat usia harapan hidup

meningkat secara signifikan. Pola pelayanan home care ini

juga mulai diterapkan oleh berbagai rumah sakit, khususnya

bagi pasien lansia yang sudah pada stadium lanjut sehingga

sulit untuk disembuhkan. Model pelayanan home care ini

akan meringankan pembiayaan yang harus dikeluarkan oleh

keluarga namun kondisi kesehatan lansia tetap bisa

dikontrol dengan baik.

Menurut Sri Gati Setiti (2006) dalam penelitiannya

mengenai peran kerabat dalam pelayanan lansia, diperoleh

Page 48: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

47

salat satu kesimpulan bahwa Pelayanan Lanjut Usia oleh

kekerabatan memiliki nilai budaya sebagai berikut:

a) Lanjut usia sebaiknya dirawat oleh

anaknya/keluarga/kerabat, hal ini pula yang ada dalam

berbagai agama yaitu Birrul Walidain (Berbakti pada

orang tua ), karena pada dasarnya apa yang kita

lakukan pada orang tua kita, maka itulah yang akan kita

terima dari anak – anak kita.

b) Lanjut Usia yang tidak punya anak, sebaiknya dirawat

oleh kerabat: adik kandung/ sepupu, keponakan, cucu,

dan lain lain;

c) Bilamana tidak memiliki kerabat, sebaiknya dirawat

tetangga.

d) Bilamana tetangga tidak ada yang merawatnya,

alternatif terakhir dirawat di Panti Sosial Lanjut Usia

Hasil penelitian tersebut menunjukkan memang

pelayanan terbaik yang diberikan kepada lansia adalah pada

keluarga dan kerabatnya. Namun yang menjadi masalah/

kendala utama di sini adalah apabila anak / keluarga lansia

tersebut termasuk dalam keluarga kurang mampu, yang

bahkan untuk menghidupi dirinya sendiri saja tidak

Page 49: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

48

sanggup. Pada tataran ini yang lah maka diperlukan adanya

jaminan sosial bagi lansia.

Dalam kegiatan Posyandu lansia dibagi menjadi 10

tahap pelayanan, yaitu:

1. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari / activity

of daily living, meliputi kegiatan dasar dalam

kehidupan, seperti makan / minum, berjalan, mandi,

berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air.

2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini

berhubungan dengan mental emosional, dengan

menggunakan pedoman metode 2 menit.

3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat

badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada

grafik indek massa tubuh.

4. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan

tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut

nadi selama satu menit.

5. Pemeriksaan hemoglobin.

6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai

deteksi awal adannya penyakit gula.

7. Pemeriksaan adanya zat putih telur / protein dalam

air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.

Page 50: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

49

8. Pelaksaan rujukan ke puskemas bila mana ada

keluhan dan atau ditemukan kelainan pada

pemeriksaan pada nomor 1 hingga 7.

9. Penyuluhan bisa dilakukan didalam atau diluar

kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan

konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah

kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau

kelompok usia lanjut.

10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi

kelompok usia lanjut yang tidak datang, dalam

rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.

Pada saat pelaksanaan kegiatan Posyandu lansia, sering

digunakan sistem 5 meja, yaitu :

• Meja 1: Pendaftaran

Mendaftarkan lansia, kader mencatat lansia tersebut,

kemudian peserta yang sudah terdaftar di buku

register langsung menuju meja selanjutnya.

• Meja 2 : Pengukuran tinggi, berat dan tekanan darah

Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat

badan, dan tekanan darah.

• Meja 3 : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)

Page 51: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

50

Kader melakukan pencatatan di KMS lansia

meliputi: Indeks Massa

Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan.

• Meja 4 : Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS

dan pemberian

makanan tambahan.

• Meja 5: Pelayanan medis

Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas

dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan:

pemeriksaan dan pengobatan ringan.

Ini adalah skema sistem 5 meja di Posyandu lansia:

Page 52: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

51

Bentuk KMS Lansia

Page 53: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

52

Page 54: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

53

Page 55: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

54

Page 56: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

55

Page 57: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

56

Page 58: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

57

BAB V

STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran yang harus dilakukan mahasiswa:

1. Tahap persiapan:

• Tiap Kelompok dipandu satu instruktur lapangan

(dokter Puskesmas/petugas).

• Lokasi: 6 DKK yang mempunyai kerjasama dengan

FK UNS (Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten,

Karanganyar, Boyolali).

• Pembagian kelompok dilakukan oleh pengelola

Field Lab, konfirmasi dengan DKK dan Puskesmas

terkait.

• Pembekalan materi dan teknis pelaksanaan diberikan

pada kuliah pengantar Field Lab, jadwal

menyesuaikan dari pengelola KBK dan Pengelola

Field Lab FK UNS.

• Pada saat kuliah pengantar dilakukan pretest untuk

mahasiswa.

• Sebelum pelaksanaan, diharap mahasiswa

melakukan konfirmasi terlebih dulu dengan

Page 59: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

58

instruktur lapangan (nomor telepon instruktur

lapangan tersedia di Field Lab).

• Tiap mahasiswa membuat cara kerja, ditulis di buku

tulis, singkat dan jelas, sebelum pelaksanaan

diserahkan pada instruktur lapangan untuk diperiksa.

Adapun isi lembar kerja:

I. Tujuan Pembelajaran

II. Alat/Bahan yang diperlukan

III. Cara Kerja (singkat)

2. Tahap Pelaksanaan:

• Pelaksanaan di lapangan 2-3 hari, sesuai jadwal dari

tim pengelola Field Lab FK UNS dan kesepakatan

dengan Puskesmas.

Pertemuan I : Perencanaan dan persiapan KIE

Pertemuan II : Pelaksanaan, pencatatan dan

pelaporan

Pertemuan III : Pengumpulan laporan dan

evaluasi

Page 60: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

59

• Peraturan yang harus dipenuhi mahasiswa:

- Mahasiswa harus memakai jas

laboratorium di lapangan, jas lab

dikancingkan dengan rapi.

- Mahasiswa datang sesuai jam kerja

Puskesmas,yaitu pukul 07.30 menemui

instruktur dan mengikuti kegiatan sesuai

arahan instruktur.

- Melaksanakan/mengikuti kegiatan KIE

Posyandu Lansia yang ada di wilayah kerja

Puskesmas yang bersangkutan dengan

didampingi instruktur atau petugas

puskesmas.

- Mahasiswa tidak diperkenankan

melakukan Konseling langsung pada

sasaran/ pasien.

- Apabila pada hari tersebut tidak ada jadwal

kegiatan KIE Posyandu Lansia di Puskesmas

yang bersangkutan, mahasiswa mengikuti

demonstrasi pelayanan kesehatan Lansia di

Puskesmas.

Page 61: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

60

- Kelompok diperbolehkan mengganti hari

untuk mengikuti hari Posyandu Lansia

dengan catatan tidak mengganggu kegiatan

pembelajaran lain di FK dan LAPOR pada

pengelola Field Lab/ Dosen

pengampu/pembimbing topik.

3. Tahap Pembuatan Laporan

Tiap kelompok membuat laporan 2 eksemplar, 2-5

halaman (tidak termasuk cover dan halaman pengesahan),

hari ketiga kegiatan harus diserahkan instruktur lapangan

untuk disetujui/disahkan, ditunjukkan dengan lembar tanda

tangan persetujuan instruktur lapangan Puskesmas dan

Fakultas. Jumlah laporan yang dikumpulkan untuk

Puskesmas sesuai kesepakatan dengan instruktur, sedangkan

untuk FK UNS selain laporan buku juga diwajibkan

menyerahkan laporan berupa:

- Laporan bentuk CD dibuat dengan isi kelompok.

- CD dikumpulkan dengan diberi Label : Nama

Kelompok, Lokasi Field Labdan tahun pelaksanaan.

Page 62: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

61

Format Laporan :

Halaman cover

Lembar pengesahan instruktur lapangan Puskesmas dan

Fakultas

Daftar isi

I. Pendahuluan dan Tujuan pembelajaran

Uraikan secara singkat tentang KIE Posyandu Lansia

dan tujuan pembelajaran.

II. Kegiatan yang dilakukan:

- Pemeriksaan berat, tinggi badan dan tekanan

darah

- Pengisian KMS

- Penyuluhan KIE

- Konsultasi dan terapi

- Pendataan prevalensi penyakit

- Senam lansia

III. Pembahasan

Berisi analisis SWOT (keberhasilan dan kendala

program pelaksanaan KIE Posyandu Lansia di

Puskesmas setempat, peluang pengembangan

program, target posyandu, dll).

IV. Penutup

Page 63: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

62

V. Daftar Pustaka

Tata Cara Penilaian :

• Instruktur memberi penilaian kepada mahasiswa sesuai

dengan cek list yang ditetapkan dalam buku panduan.

• Postest dilaksanakan di Fakultas Kedokteran sesuai

jadwal pengelola Field Lab.

• Apabila mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari 3

kegiatan Field Lab (pretest, lapangan, postest) maka

dinyatakan tidak memenuhi syarat dan nilai akhir tidak

bisa diolah.

• Pretest dan postest susulan dapat diberikan pada

mahasiswa yang tidak dapat mengikuti karena sakit,

ditunjukkan dengan bukti surat keterangan sakit dari

dokter atau rumah sakit. Mahasiswa ybs dapat

menghubungi pengelola Field Lab per topik secepatnya.

• NILAI AKHIR MAHASISWA :

: 1x Pretest + 3 x Lapangan + 1 x Postes

5

• Batas nilai yang dinyatakan lulus adalah 70 %.

• Bila ada mahasiswa mendapat nilai kurang dari 70

%, akan dilakukan remidi yang akan dijadwalkan

Page 64: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

63

oleh Field Lab. Bila remidi tidak lulus maka

mengulang semester depan.

Nilai remidiasi maksimal 70.

Page 65: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

64

BAB VI

PROSEDUR KERJA

• Menghubungi pihak Puskesmas masing-masing

untuk melakukan kesepakatan pelaksanaan tugas

Field Lab per topik dengan dokter Puskesmas /

Instruktur yang ditunjuk.

• Menghitung jumlah sasaran Posyandu Lansia dan

menentukan target pelaksanaan KIE Posyandu

Lansia. Target cakupan 80 - 100 %.

• Menyiapkan kebutuhan peralatan peraga KIE

Posyandu Lansia untuk menyusun model

pemberdayaan Lansia setempat.

• Model Pemberdayaan Lansia yang dimaksud adalah

meningkatkan kemampuan deteksi dini penyakit

pada Lansia di setiap Posyandu Lansia.

SELAMAT MELAKSANAKAN KIE: POSYANDU

LANSIA

NAMA PUSKESMAS: .................................................

NAMA DESA : .................................................

NAMA POSYANDU LANSIA: ...................................

JUMLAH TARGET : .....................................Orang

Lansia/Posyandu

Jumlah Lansia sehat : ..................................... Orang

Jumlah Lansia sakit : ..................................... Orang

Page 66: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

65

BAB VII

SKALA PENILAIAN KIE POSYANDU LANSIA

No. Keterangan 0 1 2 3 4

1. Persiapan

Membuat rencana kerja KIE

Mengikuti kegiatan bimbingan dari

instruktur di Puskesmas

2. Sikap dan tingkah laku

Menunjukkan kedisplinan (datang

tepat waktu)

Menunjukkan kesiapan dan sikap

bersungguh-sungguh dalam

mengikuti setiap kegiatan

Menunjukkan penampilan rapi dan

sikap sopan kepada staf Puskesmas

dan masyarakat

3. Pelaksanaan

Menghitung jumlah sasaran dan

target cakupan posyandu

Menyiapkan materi penyuluhan dan

kegiatan posyandu

Presentasi KIE Lansia

Memberi penjelasan terhadap

pertanyaan yang diajukan peserta

posyandu

Mengikuti kegiatan pemeriksaan

tekanan darah dan berat badan

Melengkapi pengisian Geriatric

Depression Scale dan MMSE

Mengikuti kegiatan: senam lansia

Page 67: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

66

Mengikuti konsultasi dan pemberian

obat pada lansia

4. Laporan

Hasil laporan kegiatan

Menganalisis kesesuaian program

posyandu lansia di puskesma

setempat

JUMLAH NILAI

Keterangan

Tatacara penilaian dengan grading 0-4

0 : tidak melakukan

1 : melakukan kurang dari 40%

2 : melakukan 40-60 %

3 : melakukan 60-80 %

4 : melakukan dengan sempurna 80-100%

Jumlah Nilai

NILAI : -------------------- X 100 % = ........................%

60

Page 68: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

67

DAFTAR PUSTAKA

Depsos RI. 2009. Dukungan Kelembagaan Dalam

Kerangka Peningkatan Kesejahteraan Lansia.

Kantor Urusan Pemberdayaan Lansia, Depsos. RI.

Jakarta. www.depsos.go.id.

Folstein, M.F., Folstein, S.E., and McHugh, P.R. 1975.

“Mini Mental State”: A practical method for

grading the cognitive state of patient for the

clinician. J. Of Psychiatris Research, 12: 189-198.

Hanim, D. 2004. Pemberdayaan Perempuan Lansia Untuk

Peningkatan Status Gizi. Laporan Penelitian.

Surakarta: LPPM UNS.

Probosuseno. 2007. Mengatasi ”Isolation” pada Lanjut

Usia.

www.Geriatric&InternalMedicineConsultation.

Medicalzone.

Sri Gati Setiti. 2006. Pelayanan Lanjut Usia Berbasis

Kekerabatan ( Studi Kasus Pada Lima Wilayah Di

Indonesia). www.depsos.go.id.

Page 69: MODUL FIELD LAB - Fakultas Kedokteran UNS | Berandafk.uns.ac.id/static/filebagian/Lansia.pdf · 2 KATA PENGANTAR Puji syukur Tim ... sehat Lansia. e. Melakukan penyuluhan kesehatan

68

Foto Kegiatan

Pengarahan dari instruktur Memberi penyuluhan kepada warga

Peserta penyuluhan Instruktur dari Puskesmas