modul e uji tekan

Upload: ryan-rahman

Post on 16-Oct-2015

191 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    1/20

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    2/20

    Objek : Uji Tekan

    Asisten :Ahmad Fadhil Adli

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    3/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakan

    Material merupakan komponen atau unsur yang sangat penting dalam

    proses produksi. Dalam perencanaan produksi dibutuhkan pengetahuan tentang

    kualitas material yang digunakan pada proses produksi. Oleh sebab itu, kita

    sebagai seorang engineer harus mampu untuk melakukan pengujian-pengujian

    terhadap sebuah material, baik itu pengujian merusak, maupun pengujian tidak

    merusak, dan salah satu dari pengujian merusak tersebut adalah uji tekan.

    1.! T"j"an

    Pengujian tekan dilakukan untuk mendapatkan:

    Fenomena yang terjadi pada uji tekan.

    Pengaruh pengujian tekan dengan tingkat deformasi berariasi terhadap

    kekerasan alumunium.

    1.# $an%aat

    Dengan melakukan uji tekan kita dapat mengetahui sifat mekanik dari suatu

    material. !ehingga kita dapat memprediksikan pengaruh pembebanan terhadap

    material tersebut dan mengetahui fenomena yang terjadi pada saat

    berlangsungnya uji tekan. Dengan begitu, kita dapat menggunakan material

    sesuai dengan sifat-sifat mekaniknya.

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    4/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    BAB II

    TIN&AUAN PU'TA(A

    !.1 De%enisi Uji Tekan

    Pengujian tekan adalah salah satu pengujian mekanik dan tergolong pada

    jenis pengujian merusak karena spesimen& material yang diuji tidak dapat

    digunakan kembali.

    !.! Fen)mena*%en)mena +an terjadi ,ada "ji tekan

    1. Barreling

    'arelling adalah perubahan bentuk dimensi karena gesekan antara penekan

    dengan benda uji.

    (esekan antara spesimen dan dies yang menghambat permukaan atas an

    ba)ah. !pesimen berekspansi secara bebas dapat menyebabkan fenomena

    barreling.

    Fenomena barreling diakibatkan oleh ukuran diameter yang lebih besar

    daripada tinggi spesimen.

    -ambar E.!.1Barreling

    2. Buckling

    Kelompok 7 *+

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    5/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    Buckling adalah terjadinya pembengkokan pada material setelah diberi

    beban, hal ini disebabkan :

    %kuran diameter yang lebih kecil daripada tinggi spesimen.

    'enda uji tidak sesumbu pada penekan.

    -ambar E.!.!Buckling

    Pada pengujian tekan terhadap benda uji akan terbentuk suatu diagram

    perbandingan antara tegangan dan regangan.

    o

    "

    -

    e++

    +t

    ==

    Mekanisme terjadinya penguatan material saat uji tekan

    3. Strain hardening

    Strain hardening yaitu pengerasan pada material akibat penumpukan

    dislokasi pada batas butir.

    Proses :

    Kelompok 7 *+

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    6/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    Material di deformasi, sehingga terjadi pergerakan dislokasi. 'ila

    deformasi diteruskan, maka akan terjadi pertambahan dislokasi. !uatu saat

    dislokasi akan menumpuk, pada saat inilah terjadi Strain Hardening. 'ila

    deformasi tetap diteruskan, maka dislokasi yang menumpuk akan muncul ke

    permukaan, lalu menyebabkan terjadinya retak hingga material tersebut patah.

    /ika balok dengan ketinggian a)al 0ho1 menjadi hi maka regangan aksial atom

    menjadi :

    $urunan rumus hi

    Kelompok 7 *+2

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    7/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    BAB III

    $ETODOLO-I

    #.1 Peralatan Per)baan

    Peralatan yang digunakan pada pengujian tekan adalah :

    *. Mesin uji uniersal dan perlatan pendukungnya.

    3. Dial indicatordan standar magnetik

    4. /angka sorong

    5. $ungku pemanas

    . #lat uji kekerasan dan peralatan pendukungnya

    . Mesin amplas sabuk

    2. Mesin poles

    #.! 'kema Alat

    Kelompok 7 *+6

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    8/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    -ambar E.#.1 !kema #lat %ji $ekan

    Kelompok 7 *+7

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    9/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    -ambar E.#.! #lat %ji $ekan

    #.# Pr)sed"r ,er)baan

    *. !pesimen disiapkan. !alah satu spesimen dibagi 3 sehingga didapat empat

    spesimen.

    3. %kur panjang dan diameter spesimen

    4. %ntuk h&d 8 4&3 diberi 9 3+ dan 4+

    %ntuk h&d ; 4&3 diberi 9 3+ dan 4+

    5. Peralatan disiapkan seperti skema alat

    . !etelah diuji tekan, spesimen dipotong untuk tiap tingkat deformasi

    dibagian tengahnya, amplas pada spesimen yang akan di uji kekerasannya

    dan bagian tersebutdi haluskan pada mesin poles.

    Kelompok 7 **+

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    10/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    . Di ukur kekerasannya, dan dicatat

    BAB I/

    DATA DAN PE$BAHA'AN

    0.1 Data Per)baan

    !pesimen adalah #lumunium

    ',esimen 234 h52mm4

    d52mm4

    hite)ri hi,er)baan Fen)mena H6A

    h7d 8 #7!

    3+ + 3 5+,55 53,*

    'uckling

    strain

    hardening

    *3

    45

    3

    4+ 57,5 3 4, 42

    'uckling

    strain

    herdening

    *

    *,

    33

    h7d 9 #7!3+ 34,4 3,4 *7,+2 *6,6

    'arreling4,

    444

    4+ 3,4 3,4 *6, 3*, 'arreling

    4

    42

    47

    Tabel E.1 $abel

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    11/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    hi teori *7,+2 hi teori *6,6

    =h teori ho > hi teori =h teori ho > hi teori

    34,4> *7,+2 3,4 > *6,6

    5,335 ,43

    0.0 -6AFI(

    A. AL h7d 8 #7!

    B. AL h7d 9 #7!

    Kelompok 7 **3

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    12/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    0. Analisa

    Pengujian tekan dengan memberikan pembebanan dari dua arah yang

    menuju satu titik. Pengujian dilakukan terhadap spesimen alumunium, yang

    dibedakan atas dua, berdasarkan nilai perbandingan h&d. yaitu dalam alumunium

    h&d 8 4&3 dan alumunium ; 4&3. Dengan nilai perbandingan ini akan didapatkan

    fenomena akan didapat fenomena pada pengujian tekan.

    Pengujian dilakukan pada spesimen yang memiliki nilai regangan 0?1 3+

    dan 4+ .Pada #l dengan h&d 8 4&3 didapat nilai

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    13/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    setelah penekanan panjang akhir h* 42.

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    14/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    BAB /

    PENUTUP

    .1 (esim,"lan

    *. Ailai perbandingan h&d mempengaruhi fenomena-fenomena yang terjadi.

    3. #" h&d 8 4&3, fenomena yang terjadi adalahBuckling.

    4. #" h&d ; 4&3, fenomena yang terjadi adaalahBarreling.

    5.Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui mekanisme yang

    terjadi pada uji tekan.

    .$erjadi mekanisme pengerasan material setelah penekanan dilakukan.

    .! 'aran

    *. Praktikan diharapkan berhati-hati dalam pratikum demi keselamatan

    praktikan.

    3. Praktikan dianjurkan untuk mengikuti prosedur percobaan yang telah

    ada.

    Kelompok 7 **

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    15/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    4. Dibutuhkan kerja sama tim dalam pratikum demi kelancaran

    pengambilan data.

    $ugas !ebelum Praktikum*. !ebutkan ciri-ciri dan cara melakukan pengujian tekanB

    /a)ab :

    Ciri-ciri pengujian tekan adalah

    a. Pada pengujian spesimen akan diberikan gaya luar berupa tekanan

    b. $erjadinya peristi)a barreling akibat adanya gesekan antara

    permukaan tekan dengan dies penahan

    c. $erjadi bucklingakibat ketidak seimbangan antara panjang spesimen

    dengan diameter spesimen

    d. $erjadi pengerasan material akibat penumpukan dislokasi pada batas

    butir

    Cara melakukan pengujian tekan:

    Kelompok 7 **

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    16/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    a. !iapkan spesimen 0batangan alumunium1 berdiameter 33 mm dan

    panjang 44 mm

    b. @atakan permukaan potong dan usahakan ketegak lurusan antarapermukaan potong dengan sumbu potong alumunium pada mesin

    amplas sabuk.

    c. Persiapkan peralatan seperti gambar

    eterangan :

    *. Penekan

    (punch

    3. !pesimen

    4. Pelat penahan

    5. !tandar

    magnetik

    !. Dial indicator

    . epala silang

    ba)ah

    2. Pemegang

    punch

    d. "akukan pengujian tekan dengan regangan 0?1 yang diariasikan dan

    jumlah yang telah ditentukan oleh asisten

    e. Potong satu spesimen untuk tiap tingkat deformasi dibagian tengahnya,

    amplas pada amplas sabuk dan haluskan bagian tersebut pada mesin

    poles. %kur dan catat nilai kekerasannya.

    3. /elaskan perbedaan antara kekuatan tekan dengan kekuatan tarik B

    /a)ab:

    Kelompok 7 **2

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    17/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    ekuatan tekan adalah kemampuan maksimum material menahan tekanan

    yang diberikan. !edangkan kekuatan tarik adalah kebalikan dari kekuatan

    tekan yaitu kemampuan maksimum material menahan regangan yang

    diberikan.

    4. #pa pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat mekanik alumunium E

    /a)ab:

    Pengaruh pengerjaan dingin terhadap alumunium adalah menurunnya

    kekuatan logam.

    5. #pa pengaruh pemanasan terhadap sifat mekanik alumunium E

    /a)ab :

    Pengaruh pemanasan terhadap sifat mekanik alumunium adalah struktur

    butir logam mudah terdeformasi.

    $ugas !etelah Praktikum

    *. egunaan dari masing masing peralatan yang digunakan

    Kelompok 7 **6

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    18/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    a. Mesin uji uniersal dan peralatan pendukungnya digunakan untuk

    melakukan penekanan terhadap spesimen

    b. Dial indicator dan standar magnetik digunakan untuk mengukurbesarnya nilai penekanan yang diberikan

    c. /angka sorong digunakan untuk mengukur panjang dan diameter dari

    spesimen

    d. #lat ukur keras dan peralatan pendukungnya digunakan untuk

    mengukur kekerasan dari spesimen.

    e. Mesin amplas sabuk digunakan menghaluskan permukaan spesimen

    3. Fenomena yang terjadi pda uji tekan

    a. Barrelingadalah pertambahan diameter dari spesimen setelah diberi

    pembebanan, biasanya terjadi jika diameter lebih besar dari pada

    panjang spesimen 0 d 8 h 1

    b. Buckling adalah terjadinya pembengkokan pada spesimen setelah

    setelah diberi pemebebanan, biasanya terjadi jika panjang lebih besar

    dari pada diameter spesimen 0 h 8 h 1

    c. Strain hardening adalah pengerasan material akibat penumpukan

    dislokasi pada batas butir.

    4. Pengaruh pengujian tekan dengan tingkat deformasi berariasi terhadap

    kekerasan alumunium, adalah berbanding lurus dengan kekerasan yaitu

    semakin besar nilai penekanan penekanan yang di berikan maka semakin

    keras pula specimen hasil uji tekan tersebut.

    5. Perbedaaan aplikasi pemberian beban tekan dan beban tarik adalah beban

    tekan mengakibatkan menyusutnya dimensi specimen uji dan

    bertambahnya nilai kekerasan dari material tersebut, sedangkan beban

    tarik mengakibatkan bertambahnya dimensi spesimen uji dan

    berkurangnya nilai kekerasan dari spesimen uji.

    Kelompok 7 **7

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    19/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    T"as tambahan

    $abel besi cor

    no Aama besi cor (ambar Pengrtian Ciri-ciri contoh

    *. 'esi cor putih 'esi cor yang

    didapatkan

    dari hasil

    pendinginan

    cepat

    Material

    getas,permukaan

    patahan be)arna

    putih,tidak

    memiliki grafit

    'esi

    jembatan,gaga

    ng pintu

    3. 'esi cor kelabu 'esi cor yang

    didapatkan

    dari proses

    annelingdannormali"ing

    sehingga

    terbentuk

    fasapearlite

    dan#errite

    omposisi

    karbon 3. -

    5, komposisi

    silikon * - 4,permukaan

    patah agak

    buram, getas,

    grafik berbentuk

    pipih

    'lok

    silinder,mesin

    bubut

    4. 'esi cor nodular 'esi cor yang

    didapatkan

    dari hasil

    pencampuran

    dengan unsur

    lain,0magnesium1.

    omposisi

    karbon 4 -

    5, komposisi

    silikon *.6 -

    3.6, grafit

    berbenruk bulat,ulet, sifat mirip

    karbon

    @oda gigi,

    rantai motor

    5. 'esi cor

    maliabel

    'esi cor yang

    didapatkan

    dari proses

    pendinginan

    setelah

    didapatkanny

    a temperatur

    eutetik 0232o

    C1

    'entuk grafit

    tidak beraturan,

    memiliki sifat

    mampu tempa

    $ransmisi roda

    gigi, rangka

    motor

    Kelompok 7 *3+

  • 5/26/2018 Modul E Uji Tekan

    20/20

    "aporan #khir Praktikum Material $eknik %ji $ekan

    Kelompok 7 *3*