modul dianpinsat cendana 2011

Upload: dewi-setyyo-wati-dernadya

Post on 21-Jul-2015

1.012 views

Category:

Documents


84 download

TRANSCRIPT

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

PENDAHULUAN

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 1

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

DATAR ISI

Penaduluan............................................................................................. 1 Daftar Isi.................................................................................................. 2 Sejarah Pramuka ........................................................................................ 3 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ....................................... 9 Pola dan mekanisme pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega ......... 11 SKU dan SKK ............................................................................................ 31 Struktur gerakan pramuka .......................................................................... 34 PP Upacara ................................................................................................ 38 Organisasi dan Administrasi Gugusdepan.................................................. 56 Tata adat ambalan ..................................................................................... 60 Program kerja ............................................................................................. 63 NUK ............................................................................................................ 66 Laporan ...................................................................................................... 71 Administrasi satuan pramuka ..................................................................... 74 Pemecahan masalah .................................................................................. 82 Musyawarah ambalan dan racana ............................................................. 86 Kepemimpinan ............................................................................................ 93 Cara instruksi .............................................................................................. 96

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 2

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA Masa Hindia Belanda Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916. Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK (Pandu Kebangsaan). PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Persaudaraan

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 3

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

(Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta. Masa Bala Tentara Dai Nippon "Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya. Masa Republik Indonesia Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia. Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satusatunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947. Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950. Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 4

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah. Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organisasi kepramukaan mengadakan konfersensi di Jakarta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan November 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan". Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu,Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka. KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 5

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kelahiran Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu : 1.Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 6

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. 2.Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA Gerakan Pramuka Diperkenalkan Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnari 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 7

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 8

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA I.PENDAHULUAN 1. Faktor-faktor yang melatar belakangi penyusunan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 34 tahun 1999 dan SK Kwarnas 107 1999) ialah : a. Jiwa kesatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual,dan beradab b. Kesadaran bertanggung jawab atas keletarian Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila c. Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui ke[ramukaan dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum mudadalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan kebutuhan: -Negara Kesatuan Republik Indonesia -Ideologi Pancasila -Kehidupan rakyat yang rukun dan damai -Lingkungan hidup di bumi nusantara 2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga Gerakan Pramuka sebagai: a.Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan gerakan Pramuka b.Pedoman dan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan

II

MATERI POKOK 1. Gerakan Pramuka merupakan kependekan Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana 2. Gerakan pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan keputusan Presiden no. 238 tahun 1961 tanggal 20 mei 1961,sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia 3. Tujuan Gerakan Pramuka nasional mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi: a. Manusia berkepribadian,berwatak,dan berbudi pekerti luhur,yang 1). Berimandan bertaqwa kepada Tuhan YME,kuat mental dan tinggi moral 2). Tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilan 3). Kuat dan sehat jasmaninya b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila,setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 9

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara,memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan ,baik lokal ,nasioanl,maupun Internasional(pasal 4 AD Gerakan Pramuka) 4. Tugas pokok Gerakan pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik,yang sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan (pasal 5 AD Gerakan Pramuks) Sifat Gerakan Pramuka a. Gerakan Pramuka adalah Gerakan Kepanduan Indonesia b. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela,tidak membedakan suku,ras,golonga dan agama c. Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial politik,bukan bagian salah satu dari salah satu organisasi kekuatan sosial poiltik dan tidak kegiatan politik praktis d. Gerakan pramukav ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan khususnya pendidikan diluar sekolah dan diluar keluarga e. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya memeluk agama dan kepercayaan masingmasing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing- masing(pasal 7 AD Gerakan Pramuka)

5.

6.Gerakan pramuka dalam mencapai tujuan melakukan usaha: 1. Keagamaan,untuk menngkatkan iman dan ketaqwaan kepada Tuhan YME,menurut agama masing-masing 2. Kerukunan hidup beragama antar umat beragama dan antar pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 10

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

LAMPIRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 080 TAHUN 1988 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi yang diperkenankan dan ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, dengan menggunakan prinsip dasar metodik kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan, keadaan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. b. Gerakan Pramuka bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, yang sehat jasmani dan rohaninya, serta menjadi warga negara Republik Indonesia, yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. c. Untuk mencapai tujuan itu, Gerakan Pramuka menghimpun anak-anak dan pemuda dalam satuan Pramuka, sesuai dengan golongan usia dan jenis kelaminnya diantaranya Satuan Pramuka Penegak untuk mereka yang yang berusia 16 s.d. 20 tahun, dan Satuan Pramuka Pandega untuk mereka yang berusia 21 s.d. 25 tahun. d. Satuan Pramuka tersebut merupakan bagian dari Gugusdepan Pramuka, yang menjadi wadah pembinaan pribadi para Pramuka, dengan pimpinan, pembinaan dan tanggung jawab anggota dewasa. e. Untuk membina keterampilan serta pengembangan bakat dan darma baktinya kepada masyarakat, dibentuklah Stuan Karya Pramuka. f. Untuk melaksanakan pembinaan di Gugusdepan dan Satuan Karya tersebut, diperlukan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega beserta mekanismenya. g. Petunjuk penyelenggaraan ini diterbitkan dengan maksud untuk : 1) menjabarkan Pola umum Gerakan Pramuka yang berkaitan dengan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. 2) meningkatkan mutu dan hasil pembinaanPramuka Penegak dan Pandega. 3) menyesuaikan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega dengan situasi dan kondisi setempat. 4) memantapkan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. h. Petunjuk Penyelenggaraan ini diterbitkan dengan tujuan untuk penertiban dan keseragaman pelaksanaan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di setiap jajaran kwartir dan satuan Pramuka. 2. Dasar Petunjuk penyelenggaraan ini didasarkan pada : a. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 46 tahun 1984 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka b. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 194 tahun 1984 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 11

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 063 tahun 1987 tentang Penyempurnaan Pola Umum Gerakan Pramuka. 3. Ruang Lingkup dan Tata Urut Petunjuk penyelenggaraan ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, dengan tata urut sebagai berikut : a. Pendahuluan b. Landasan, Arah, Tujuan Pembinaan dan Kebijaksanaan Operasional c. Fungsi, Wadah, dan Pengelola Pembinaan d. Sasaran Pembinaan e. Pelaksanaan Proses Pembinaan f. Pembinaan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega g. Prinsip dan materi Pembinaan h. Prinsip dan materi Kegiatan i. Mekanisme Pembinaan j. Masalah dan Pendekatan k. Usaha Pengembangan l. Penutup. 4. Pengertian a. Pembinaan secara umum diartikan sebagai usaha untuk memberi pengarahan dan bimbingan guna mencapai suatu tujuan tertentu. b. Pembinaan di dalam Gerakan Pramuka adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara terus menerus oleh anggota dewasa terhadap anak didik, dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, dan sistem among, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, perkembangan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. c. Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah proses pendidikan dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan bagi para Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga dapat hidup mandiri. Pembinaan ini dapat dikelompokkan menjadi : 1) kegiatan Bina Diri : pembinaan pribadi, baik jasmani maupun rohani 2) kegiatan Bina Satuan : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pengelolaan satuan/kwartir dalam Gerakan Pramuka, serta darma baktinya kepada Gerakan Pramuka. 3) kegiatan Bina Masyarakat : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pembangunan masyarakat, serta darma baktinya kepada masyarakat, bangsa dan negara. d. Pola Pembinaan adalh kerangka kegiatan pembinaan, agar pelaksanaan pembinaan tersebut dapat berdayaguna dan tepatguna, serta mencapai tujuannya. e. Pola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah kerangka kegiatan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, dan bahan kegiatannya, sehingga pembinaan itu terarah dan teratur, berdayaguna, dan tepatguna, dalam rangka mencapai tujuan Gerakan Pramuka. f. Maksud Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 12

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

g.

h.

i.

j. k.

1) Merupakan pedoman pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan umum dalam usaha pembinaan dan pengembangan Pramuka Penagk dan Pandega. 2) Merupakan pedoman berpikir dan bertindak bagi Pramuka Penegak dan Pandega. Tujuan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah : Menentukan kebijaksanaan umum yang selalu konsisten dan terarah serta terpadu dengan kebutuhan organisasi di satu pihak dan pengembangan anak didik di pihak lain. Posisi Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah : 1) Sebagai pengembangan dari Pola Umum Gerakan Pramuka. 2) Uraian dan penjabaran tentang ketegasan kedudukan dan peranan Pramuka Penegak dan Pandega sebagai anak didik. 3) Pendukung dan pelengkap bagi Pola Umum Jangka Panjang. Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah kerangka pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang lebih terinci, agar dapat dilaksanakan secara berencana, terarah dan terpadu, sehingga berdayaguna dan tepatguna. Sangga adalah satuan terkecil Pramuka Penegak dengan jumlah anggota maksimum 10 orang. Reka adalah satuan terkecil Pramuka Pandega dengan jumlah anggota maksimum 10 orang. BAB II LANDASAN, ARAH, TUJUAN PEMBINAAN, DAN KEBIJAKSANAAN OPERASIONAL

5. Landasan a. Landasan ideal : Pancasila. b. Landasan konstitusional : Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. c. Landasan mental, moral dan normatif : Kode Kehormatan Pramuka yaitu Trisatya sebagai janji Pramuka, dan Dasadarma sebagai ketentuan moral, serta etika, tata nilai, dan adat istiadat yangluhur, yang hidup dalam masyarakat sebagai norma. d. Landasan Struktural 1) Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. 2) Ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3) Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 4) Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. e. Landasan Operasional 1) Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. 2) Ketetapan MPR RI tentang Garis-garis Besar Haluan Negara. 3) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0323/U/1978 tentang Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda. 4) Ketentuan-ketentuan Gerakan Pramuka yang berkaitan dengan Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. f. Landasan Konsepsional

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 13

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

1) Hakekat Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal. 2) Tujuan Gerakan Pramuka seperti yang tercantum di dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 3) Asas pendidikan dan nilai kebudayaan nasional. 4) Asas Pembangunan Nasional. g. Landasan Historis 1) Sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 2) Sejarah perkembangan Gerakan Pramuka. 6. Arah Arah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah : a. Pelaksanaan pembinaan kepribadian, watak dan budi pekerti yang luhur. b. Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. c. Peranan Gerakan Pramuka dalam Pembangunan Nasional pada umumnya dan pembangunan desa pada khususnya. d. Pelaksanaan konsepsi pendidikan nasional, dan Gerakan Pramuka berperan sebagai lembaga pendidikan non formal. e. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan generasi muda yang diarahkan pada keselarasan dan keutuhan tiga sumber orientasi hidup, yaitu : 1) Orientasi kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai kerohanian yang luhur dan falsafah hidup Pancasila, yaitu pengembangan insan ber Ketuhanan Yang Maha Esa, bertaqwa dan beriman kepadaNya, serta mengamalkan ajaranNya dalam segala segi kehidupan, berbudi luhur dan bermoral Pancasila. 2) Orientasi ke dalam diri pribadi, yaitu pengembangan sebagai insan biologis, insan berpendidikan dan kejiwaan serta insan kerja, guna mengembangkan bakat, kemampuan jasmaniah dan rohaniah agar dapat memberikan prestasi yang maksimal dengan mengembangkan faktor kemampuan/potensi dalam dirinya. 3) Orientasi ke luar, yaitu : a) terhadap pengembangan, lingkungan (sosial), budaya, alam sebagai : (1) insan sosial budaya (2) insan sosial politik yaitu insan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang tinggi (3) insan sosial ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi yang memiliki kemampuan untuk mengenali, memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber daya alam serta sekaligus mampu memelihara lingkungannya. b) untuk menumbuhkan kepekaan Pramuka Penegak dan Pandega terhadap situasi masa kini dan masa depan dalam menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri, mengembangkan daya kreasi yang konstruktif, serta menumbuhkan kesadaran bagi kesinambungan nilai-nilai luhur bangsa dan negara. f. Peningkatan Ketahanan Nasional g. Pencapaian tujuan perjuangan bangsa Indonesia 7. Tujuan Tujuan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega adalah untuk : a. Tujuan umum Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 14

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

1) Berediologi Pancasila. 2) Kuat keyakinan beragamanya. 3) Tinggi mental, kuat fisik dan rohaninya. 4) Berguna bagi diri pribadi, keluarga dan masyarakat serta bangsa dan negaranya. 5) Berkesadaran hokum. 6) Berkesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 7) Berkesadaran internasional untuk mengembangkan persatuan/persaudaraan dalam rangka membina perdamaian dunia. b. Tujuan khusus (kualitatif) Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang : 1) Berkemampuan untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila. 2) Berjiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap keluarga, masyarakat dan negara. 3) Mengembangkan patriotisme dan idealisme. 4) Berkesadaran social dan berkesadaran rasional. 5) Berkepribadian dan berbudi pekerti luhur 6) Jujur dan adil. 7) Berjiwa gotong royong dan pengabdian serta meningkatkan daya kreasi. 8) Mengamalkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kewiraswastaan. 9) Menjadi kader pimpinan Gerakan Pramuka, masyarakat, bangsa dan negara. 10) Memiliki dan mengembangkan sikap yang : - Teguh pada pendirian, tidak sewenang-wenang, kritis, obyektif dan rendah hati. c. Tujuan khusus (kuantitatif) Membentuk Pramuka Penegak dan Pandega yang : 1) Menjaga kesinambungan keanggotaan dari golongan Siaga sampai dengan golongan Pandega. 2) Setiap Gugusdepan memiliki sedikitnya satu Ambalan dan atau satu Racana. 3) Setiap sepuluh orang anak didik memiliki satu orang Pembina Pramuka. 8. Kebijaksanaan Operasional a. Penegak dan Pandega 1) Mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan Pramuka Penegak dan Pandega sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara. 2) Mengintensifkan pendidikan dan latihan bagi Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga mampu menunjang program pembinaan seefektif-efektifnynya. 3) Menyelenggarakan program pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega secara terpadu, dengan menyusun urutan prioritas yang tepat dan dilaksanakan secara bertahap. 4) Meningkatkan partisipasi kesadaran masyarakat para Pramuka Penegak dan Pandega, sehingga memiliki pengetahuan tentang kelompok social lainnya, dan dapat memberi sumbangan positif untuk ikut serta mengembangkan lingkungan di sekitarnya. 5) Mengajak sebanyak-banyaknya remaja dan pemuda Indonesia untuk bergabung di dalam wadah organisasi Gerakan Pramuka,

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 15

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

dengan jalan mengikut sertakan remaja dan pemuda, baik secara perorangan maupun organisasi, di dalam kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega. 6) Mengembangkan penelitian terapan tentang tingkat pengetahuan, sikap dan praktek para Pramuka Penegak dan Pandega di seluruh Indonesia. b. Dewan Kerja 1) Memadukan gerak dan langkah Dewan Kerja dari tingkat Ambalan/Racana sampai dengan tingkat Nasional, dengan cara memusatkan usaha pada sasaran terpilih. 2) Mengembangkan Program kegiatan terpadu yang didukung oleh Dewan Kerja di semua jajaran Kwartir, dengan melancarkan intensifikasi program Nasional Pramuka Penegak dan Pandega secara bertahap. 3) Menyelenggarakan mekanisme pembinaan seefektif-efektifnya, sehingga terwujud keterpaduan gerak Dewan Kerja. 4) Mengintensifkan program pengembangan kepemimpinan Dewan Kerja, baik melalui Latihan Pengembangan Kepemimpinan maupun melalui cara lain. 5) Mengembangkan penelitian tentang sistem penelitian melalui pembahasan peristiwa (studi kasus), survei, dan/atau penelitian evaluatif mengenai penyelenggaraan program pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di seluruh Indonesia. 6) Menyelnggarakan sistem pemantauan yang tepatguna dengan melibatkan seluruh Dewan Kerja dalam satu kesatuan sistem. c. Pengembangan sistem 1) Merencanakan dan memfungsikan sistem manajemen terpadu, dengan mengembangkan berbagai sub sistem manajemen, meliputi sub sistem perencanakan, pencatatan dan pelaporan, pengendalian dan pengawasan, pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian, pengadaan dan distribusi. 2) Mengembangkan sub sistem perencanaan program, dari tingkat nasional sampai dengan tingkat Ambalan/Racana, sehingga gerak dan langkah semua Dewan Kerja berlangsung secara bersama atas satu tujuan bersama. 3) Mengembangkan sistem supervisi yang meliputi usaha bimbingan dan pengawasan teknis pelaksanaan program secara terpadu, yang melibatkan tidak saja unsur Dewan Kerja, tetapi juga unsur di luar Dewan Kerja yang tugas dan fungsinya berkaitan erat dengan usaha pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega. 4) Meningkatkan usaha pembinaan wilayah dalam usaha meningkatkan kemapuan Dewan Kerja merata ke seluruh Indonesia, sehingga secara bertahap pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega dapat memperoleh kemajuan yang menggembirakan. 5) Mengembangkan proyek percontohan yang mengarah pada usaha pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega, yang kemudian dikembangkan ke seluruh Indonesia. BAB III FUNGSI, WADAH DAN PENGELOLA PEMBINAAN 9. Fungsi Pembinaan Pembinaan memiliki fungsi :

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 16

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

a. Memberi semangat melakukan sesuatu yang positif (motivasi). Fungsi ini bertugas memberi pengarahan, dorongan, kepercayaan dan keyakinan kepada calon anak didik, agar mereka menjadi anggota Gerakan Pramuka dengan penuh keyakinan. b. Membimbing dan mengarahkan kesadaran atas kemampuan dan memberikan arah gerak. Fungsi ini berarti pula membimbing anak didik untuk mengerjakan sesuatu dengan jalan menumbuhkan keyakinan pada diri anak didik untuk berprestasi. c. Menampung dan membantu memecahkan masalan yang timbul (konsultasi). Fungsi ini menebalkan rasa percaya pada diri dan menyuburkan sifat kedewasaan anak didik. Dasar konsultasi adalah kesamaan dan bersifat bantuan pemikiran. d. Memberi dan melaksanakan tugas dan kewajiban untuk mengembangkan rasa tanggung jawab (instruksi). 10. Pelaksanaan Fungsi Pembinaan a. Dalam menjalankan fungsi pembinaan, Pramuka Penegak memerlukan Pembina yang : 1) memiliki kemampuan bergaul, bijaksana, menjadi suri tauladan, berwibawa dan menjadi tempat mencurahkan pikiran dan perasaan. 2) bersedia dan berani memberi kesempatan kepada Penegak yang dibinanya untuk memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan mengadakan evaluasi segala kegiatan Penegak, serta berani dan mau bertanggung jawab atas segala resikonya. 3) mampu memberikan motivasi kepada Penegak agar mendapat keyakinan atas kebenaran langkag yang ditempuh. b. Dalam menjalankan fungsi pembinaan, Pramuka Pandega memerlukan Pembina yang : 1) memiliki kemampuan bergaul, bijaksana, menjadi suri tauladan, berwibawa dan menjadi tempat mencurahkan pikiran dan perasaan. 2) bersikap sebagai teman akrab yang penuh rasa tanggung jawab dan penuh pengertian. 3) bersedia dan berani bersikap terbuka untuk menampung dan menyalurkan aspirasi dan inisiatif serta memberikan kesempatan kepada Pandega untuk memikirkan, merencanakan, melaksanankan dan mengadakan evaluasi suatu kegiatan dengan segala tanggung jawab dan resikonya. 4) mampu memberi motivasi agar Pandega dapat menentukan sikap dan mengambil keputusan sendiri, dengan penuh rasa tanggung jawab. 11. Wadah Pembinaan a. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak di Gugusdepan. b. Racana adalah wadah pembinaan bagi Pramuka Pandega di Gugusdepan. c. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir beranggotakan Pramuka Penegak dan Pandega yang dipilih dalam musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera, sesuai petunjuk penyelenggaraan Dewan Kerja. d. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega untuk menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang pembangunan, tanpa meninggalkan kedudukannya sebagai anggota Gugusdepan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 17

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

e. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dana Pandega untuk belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu guna kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok Kerja adalah Pramuka Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih dan orang-orang yang dianggap mampu dan ahli dalam suatu bidang ilmu atau keterampilan tertentu untuk membuat perencanaan tentang program kegiatan Ambalan, Racana atau Dewan Kerja. f. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega yang mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana atau Dewan Kerja. 12. Pengorganisasian a. Ambalan 1) Ambalan beranggotakan warga Ambalan yang terdiri atas : Penegak, Calon Penegak dan Tamu Ambalan. 2) Untuk menggerakkan Ambalan dibentuk Dewan Ambalan a) Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah dilantik sebagai Penegak Bantara. b) Dewan Ambalan dipimpin oleh : (1) Seorang Pradana (2) Seorang Kerani (3) Seorang Bendahara (4) Seorang Pemangku Adat c) Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan Keputusan Musyawarah Penegak. 3) Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk Sangga. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja. 4) Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, serta Pembina sebagai Penasehat. 5) Musyawarah Penegak dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Ambalan dengan acara: a) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. b) Merencanakan kegiatan Ambalan yang akan datang. c) Membicarakan Adat Istiadat Ambalan. d) Memilih Pengurus Dewan Ambalan masa bakti berikutnya. b. Racana 1) Racana beranggotakan warga Racana yang terdiri atas : Pandega dan Calon Pandega. 2) Untuk menggerakkan Racana dibentuk Dewan Racana a) Dewan Racana terdiri atas semua Pramuka Pandega yang sudah dilantik sebagai Pandega. b) Dewan Racana dipimpin oleh : (1) Seorang Ketua (2) Seorang Sekretaris (3) Seorang Bendahara (4) Seorang Pemangku Adat 3) Apabila diperlukan, Racana dapat membentuk Reka. Dalam melaksanakan program, Dewan Racana dapat membentuk Sangga Kerja. 4) Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas Ketua Dewan Racana, Pemangku Adat, serta Pembina sebagai Penasehat.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 18

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

5) Musyawarah Pandega dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Racana dengan acara: a) Memilih Pengurus Dewan Racana masa bakti berikutnya. b) Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. c) Merencanakan kegiatan Racana yang akan datang. d) Membicarakan Adat Istiadat Racana. c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera diberi kesempatan menerapkan kemampuan dan keterampilan berorganisasi dan mengembangkan kepemimpinan di Dewan Kerja. 13. Pengelola Pembinaan a. Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Pramuka dititik beratkan pada : 1) Pengembangan pendidikan kepramukaan 2) Pelaksanaan kegiatan kepramukaan 3) Pembangunan sarana fisik dalam pelaksanaan karya bakti 4) Pengembangan usaha dana dan koperasi Pramuka 5) Manajemen. b. Pengelola pembinaan melalui wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega diatur sebagai berikut : 1) Pengelola pembinaan Ambalan adalah Gugusdepan 2) Pengelola pembinaan Racana adalah Gugusdepan 3) Pengelola pembinaan Dewan Kerja adalah Kwartir 4) Pengelola pembinaan Satuan Karya adalah Pamong Saka dan Pimpinan Saka 5) Pengelola pembinaan Kelompok Kerja adalah Gugusdepan dan Kwartir 6) Pengelola pembinaan Sangga Kerja adalah Gugusdepan, Dewan Kerja dan Kwartir. c. Sistem pembinaannya adalah sistem among : - Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan) - Ing madyo mangun karso (di tengah membangun kemauan) - Tut wuri handayani (dibelakang memberi daya/dorongan) d. Dasar perlakuan pembinaan terhadap Pramuka Penegak dan Pandega. Dasar perlakuan berpangkal pada penjabaran dari rasa kepantasan, cinta kasih, keadilan dan sedia berkorban terutama dari pihak Pembina Pramuka dan Pimpinan Kwartir sehingga lebih mengarah pada : 1) Pemberian kesempatan kepada Pramuka Penegak dan Pandega secara langsung untuk tampil sebagai pemimpin dengan dukungan yang tulus dari orang dewasa yang bertanggung jawab. 2) Pemberian motivasi dan kesempatan untuk dapat membina satuan. e. Arah perlakuan pembina terhadap Pramuka Penegak dan Pandega adalah menanamkan jiwa kepramukaan dan keterampilan bagi Pramuka Penegak dan Pandega. f. Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega dilaksanakan dengan berpegang teguh pada suatu sistem dan metode yang mengandung unsur-unsur : 1) Kesinambungan dan keteraturan. 2) Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan. 3) Memanfaatkan sumber setempat yang tersedia. g. Kesinambungan pendidikan meliputi unsur : 1) Bina diri (kepentingan pribadi)

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 19

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

a) Pendidikan Pramuka Penegak merupakan kelanjutan dari proses yang telah dipersiapkan sejak dari masa Siaga dan diteruskan dengan pengembangan pada masa Penggalang secara berkesinambungan, mendewasakan mental, spiritual, mengarahkan keterampilan, pengarahan dan pengembangan bakat menjadi profesi, sehingga menemukan jalan kearah mandiri dan mengembangkan kewiraswastaan. b) Pada Pramuka Pandega merupakan tahap pengabdian untuk memperdalam dedikasi dengan pemantapan kepemimpinan dalam praktek pembinaan. 2) Bina satuan (kepentingan Gerakan Pramuka) a) Dalam rangka pengembangan kepemimpinan dibentuklah Dewan Kerja yang bertugas membantu Kwartir. Untuk itu diperlukan kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengadakan evaluasi kegiatan yang sesuai dengan aspirasi mudanya. b) Di samping itu Pramuka Penegak dan Pandega juga diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kepada Pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak, melalui kegiatannya sebagai instruktur yang membantu para Pembina Pramuka dan Pamong Saka. Untuk itu mereka mendapat kesempatan mengikuti Kursus Instruktur, Kursus Pembina Pramuka, dan berbagai kursus keterampilan. c) Dalam rangka regenerasi, bentuk kegiatan berupa kaderisasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga terjadi kesinambungan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka. 3) Bina Masyarakat a) Dalam rangka pengembangan kesadaran bermasyarakat, bentuk kegiatan pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan dan dikembangkan, sehingga Pramuka Penegak dan Pandega dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus dapat meletakkan landasan bagi masa depannya. b) Para Pramuka Penegak dan Pandega diarahkan untuk mengembangkankepemimpinannya, dengan menganjurkan berperan dalam masyarakat sebagai peneliti, penyuluh, penggerak, pelopor dan pemimpin masyarakat, sehingga di kemudian hari dapat berperan sebagai pemimpin bangsa dan negara. c) Pengabdian Pramuka Penegak dan Pandega kepada Masyarakat meliputi segala bidang kehidupan mnusia, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, agama, kesejahteraan hidup, keluarga berencana, lingkungan hidup, keamanan dan pertahanan dan lain-lain. BAB IV SASARAN PEMBINAAN 14. Sasaran Sasaran pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega di Gugusdepan maupun di Kwartir melalui wadah Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang : a. Beriman, berkepribadian, berbudi luhur, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri. b. Jasmaninya kuat dan sehat. c. Tinggi kecerdasan dan keterampilannya. d. Mempunyai rasa cinta tanah air.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 20

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

e. Mempunyai rasa percaya pada diri sendiri, sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. f. Mempunyai rasa percaya pada diri sendiri, sikap perilaku yang inovatif dan kreatif Pembinaan terhadap Pramuka Penegak dan Pandega perlu disesuaikan dengan perkembangan jiwa Pramuka Penegak dan Pandega tersebut. 15. Dasar Pembinaan Sasaran a. Masa usia Pramuka Penegak adalah masa pemuda yang masih berkembang, penuh emosi, mudah berubah dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Masa usia Pramuka Penegak merupakan usia mencari identitas diri dengan meniru sikap dan tingkah laku seseorang yang dikaguminya. Masa usia ini merupakan saat-saat yang memerlukan seseorang yang dapat dipercaya, tempat mencurah-kan perasaan dan pikirannya, dan saat-saat bagi Pramuka Penegak untuk memperoleh keyakinan tentang dirinya. b. Masa uisa Pramuka Pandega adalah masa usia yang harus dipandang sebagai orang dewasa muda. Masa usia yang telah mengarah kepada kematangan dan kemantapan berpikir, sikap serta tindakan yang realistis, kritis dan analitis. Masa usia yang terpengaruh jiwa petualangan (avonturir) dan ke-inginan untuk merombak hal-hal yang dinilai tidak sesuai lagi. Masa usia yang memerlukan dukungan yang membesarkan semangat, menghendaki kejelasan dan keterbukaan dalam segala hal. Masa usia yang mengarah kepada pemikiran tentang status dalam masyarakat dan ketetapan cita-citanya. Masa usia yang memerlukan teman terpercaya tempat mencurahkan pikiran dan perasaannya. 16. Arah Prose Pembinaan a. Tingkat Penegak Bantara merupakan masa latihan bakti Penegak. b. Tingkat Penegak Laksana merupakan masa persiapan pengabdian, yaitu masa menerapkan hasil latihan yang telah didapat selama dalam tingkat Penegak Bantara. c. Tingkat Pandega merupakan masa pengabdian dan pengembangan kepemimpinan. BAB V PELAKSANAAN PROSES PEMBINAAN 17. Tamu Penegak a. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka. b. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan. c. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat-istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut. d. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu Penegak tersebut. 18. Calon Penegak a. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut. b. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 21

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

c. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut. d. Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan kewajibannya, antara lain : 1) Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah. 2) Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah. 3) Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan. 4) Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara. 5) Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya. e. Setiap Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan yang bersangkutan. 19. Penegak Bantara a. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Bantara dan mentaati Adat Ambalan. b. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara. c. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat. d. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk : 1) Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik sebagai Penegak Laksana. 2) Menempuh Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan kesenangan dan bakatnya sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus. 3) Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya serta menyebarkan tugas pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya. 4) Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir sehingga dapat membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang. 5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya. 20. Penegak Laksana a. Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati Adat Ambalan. b. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan dengan mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana. c. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan Pramuka dan masyarakat. d. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan dikembangan terus untuk : 1) Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang lebih tinggi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 22

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

2) Memperdalam dan memperluas keikut sertaanya di dalam Satuan Karya. 3) Mengikuti kursus yang diselenggarakan Gerakan Pramuka. 4) Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang. 5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya. 21. Calon Pandega a. Calon Pandega dipersiapkan untuk menjadi pemimpin (Pembina Pramuka) yang cakap, jujur dan bertanggung jawab. b. Selama menjadi Calon Pandega berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Pandega sambil mempraktekkannya di dalam Satuan Penggalang atau Satuan Siaga. c. Para Calon Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian kepemimpinan dan meningkatkan jiwa pengabdian kepada masyarakat. d. Lamanya menjadi Calon Pandega sedikitnya 6 (enam) bulan. 22. Pandega a. Pandega adalah Calon Pandega yang telah memenuhi SKU bagi Pandega dan mentaati Adat Racana. b. Perpindahan status dari Calon Pandega menjadi Pandega dilakukan dengan upacara sederhana dengan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Racana. c. Pandega diharapkan sudah memiliki kepribadian yang kuat sehingga jiwa baktinya diamalkan untuk kepentingan umum. d. Para Pandega diharapkan mempunyai sikap lebih mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi. e. Pandega berusaha sendiri meningkatkan keterampilannya dan kemampuannya sehingga dapat lebih banyak membantu dirinya agar dapat mandiri di samping dapat membantu Gerakan Pramuka baik dalam hal pengelolaan Kwartir maupun Gugusdepan. d. Para Pandega merupakan pasangan kerja sepengabdian bagi para Pembina Pramuka. 23. Pandega terus berlatih dan melakukan kegiatan lainnya untuk : a. Mengikuti pendidikan bagi orang dewasa baik di dalam maupun di luar Gerakan Pramuka, sehingga dapat memperkaya pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya. b. Berperan serta dalam penyelenggaran latihan dan kegiatan di tingkat Kwartir serta perorangan atau bersama-sama serta memberikan bantuan kepada Kwartir dan berusaha untuk menambah jumlah Pembina Pramuka. c. Mencari kesempatan untuk dapat membaktikan dirinya kepada masyarakat, secara perorangan atau bersama-sama. BAB VI PEMBINAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA 24. Sasaran Pembinaan Pembinaan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega oleh Kwartir yang bersangkutan diarahkan untuk mencapai sasaran : a. Peningkatan kemampuan pengelolaan organisasi Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 23

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

b. Penyempurnaan sarana perangkat kerja staf Kwartir Gerakan Pramuka serta satuan-satuan Gerakan Pramuka. c. Kesinambungan pemupukan kepemimpinan, daya kreasi, idealisme dan patriotisme bagi kepentingan Gerakan Pramuka, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. 25. Proses Pembinaan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega oleh Kwartir adalah : a. Bimbingan dan pengarahan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega. b. Kesempatan untuk melaksanakan keputusan Musppanitera yang telah disahkan oleh Kwartir dan menyampaikan pandangan, pendapat, saran, usul, dan evaluasi kepada Kwartir tentang kegiatan serta masalah yang dihadapi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan Kwartir. BAB VII PRINSIP DAN MATERI PEMBINAAN 26. Prinsip Pembinaan a. Umum 1) Sesuai dengan perkembangan jiwa atas dasar usia, maka semua bentuk kegiatan harus dapat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada Pramuka Penegak dan Pandega untuk melaksanakan semboyan : dari, oleh dan untuk Pramuka Penegak dan Pandega dengan bimbingan dan tanggung jawab orang dewasa. 2) Pramukka Penegak dan Pandega diberi kesempatan merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan yang diinginkan dengan pengarahan, bimbingan dan pengawasan orang dewasa yang bertanggung jawab atas berlangsungnya proses timbal balik. b. Khusus Pembinaan terhadap Pramuka Penegak dan Pandega melalui : 1) Kecakapan Umum dengan pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU). 2) Kecakapan Khusus dengan pencapaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK). 27. Materi Pembinaan Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang menyatakan bahwa Gerakan Pramuka membina dan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, yang pelaksanaannya disesuaikan dngan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar mereka : a. Menjadi manusia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi luhur, serta : 1) tinggi mental, moral dan budi pekerti serta kuat keyakinan beragamanya 2) tinggi kecerdasan dan keterampilannya 3) kuat dan sehat jasmaninya. b. Menjadi warganegara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 24

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

sendiri serta mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara ; Maka materi pembinaannya adalah : 1) Materi pembinaan mental spiritual a) Kerohanian/kepribadian (1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (2) Budi pekerti luhur, perikemanusiaan, dan jiwa pengabdian (3) Demokrasi, jujur, adil, sederhana dan rasa tanggung jawab (4) Cinta budaya, bangsa, tanah air dan keindahan serta kelestarian alam. b) Intelek dan kejiwaaan (1) Jiwa yang mantap, seimbang dan selaras (2) Cerdas, berilmu, kritis, analitis, sistematis, dan metodis. 2) Materi pembinaan patriotisme a) Moral dan kesadaran ideology Pancasila b) UUD 1945 dan semangat persatuan serta kesatuan bangsa c) Kesadaran Ketahanan Nasional, nilai serta cita-cita perjuangan kemerdekaan d) Sejarah perjuangan bangsa e) Sejarah kepanduan/kepramukaan di Indonesia. 3) Materi Pembinaan idealisme a) Kreatif, dinamis, obyektif dan realistis b) Disiplin social, minat belajar, bekerja dan berprestasi c) Keterampilan, kecakapan, keahlian dan produktivitas d) Pengambilan keputusan, prakarsa, inovasi, dan daya kreasi e) Semangat pelopor dan jiwa kerakyatan f) Semangat membangun dan rasa tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat. 4) Materi pembinaan jasmaniah a) Kuat, segar dan sehat b) Tangguh dan berdaya tahan tinggi c) Tangkas dan trampil. BAB VIII PRINSIP DAN MATERI KEGIATAN 28. Prinsip Kegiatan a. Gerak dasar kegiatan bagi pencapaian sasaran Pramuka Penegak dan Pandega adalah : Membangkitkan, mendorong dan mengarahkan serta mengatur dan mengembangkan keinginan/minat, semangat serta daya kemampuan Pramuka Penegak dan Pandega. b. Semua bentuk kegiatan harus berisi/mengandung pendidikan mental, jasmani, pengetahuan, keterampilan dan pengamalan bakti Pramuka Penegak dan Pandega sehingga dapat menjadi kader pembangunan yang bermoral Pancasila dan berjiwa wiraswasta, serta dapat hidup bahagia dengan pedoman dan penghayatan kehormatan Pramuka. c. Dalam rangka menyiapkan Pramuka Penegak dan Pandega agar mampu membantu Pembina Pramuka Siaga dan Penggalang, mereka diberi kesempatan mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir. d. Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega meliputi : 1) Bina diri 2) Bina satuan Pramuka 3) Bina masyarakat.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 25

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

e. Metode kegiatan antara lain : 1) Permainan 2) Diskusi 3) Demonstrasi 4) Lomba 5) Drama dan bermain peran 6) Kelompok kerja 7) Penugasan pribadi 8) Perkemahan 9) Ceramah. f. Bentuk kegiatan antara lain : 1) Perkemahan 2) Gladian 3) Latihan Pengembangan Kepemimpinan 4) Latihan keterampilan 5) Proyek percobaan (pilot) 6) Kursus 7) Bakti Masyarakat 8) Pertemuan Pramuka, misalnya Raimuna 9) Mengenal alam terbuka 10) Halang rintang dan gladi tangguh 11) Kegiatan agama 29. Materi Kegiatan a. Ruang lingkup materi kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega meliputi seluruh segi kehidupan manusia yang baik. b. Semua kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega merupakan percobaan dan latihan menerapkan hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai pengembangan kepemimpinannya dalam bentuk secara praktis. c. Semua kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pandega merupakan percobaan dan latihan menerapkan hasil studinya tentang manajemen, terutama mengenai amal dan pengembangan kepemimpinannya secara praktis didalam membina anak didik. d. Materi kegiatan yang dilaksanakan mempunyai dua tujuan yang berkaitan yaitu : 1) ke dalam : merupakan pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka sesuai dengan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 2) Ke luar : sebagai bakti kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional, khususnya pembinaan generasi muda. d. Materi-materi kegiatan meliputi antara lain : 1) Mental spiritual 2) Patriotisme (cinta tanah air) 3) Idealisme 4) Sosial 5) Kewarganegaraan 6) Seni budaya 7) Cinta alam 8) Keterampilan 9) Ketangkasan 10) Penanggulangan keadaan darurat 11) Kependudukan dan transmigrasi 12) Lingkungan hidup dan kelestarian alam 13) Koperasi dan Tabungan Nasional 14) Pertanian (dalam arti luas)

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 26

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

15) Pertukangan dan kerajinan 16) Kebaharian 17) Kedirgantaraan 18) Keamanan dan ketertiban masyarakat 19) Perayaan dan peringatan hari-hari bersejarah 20) Kampanye penerangan, sensor film, palang merah, pemberantasan buta huruf dan pendidikan kesejahteraan keluarga. BAB IX MEKANISME PEMBINAAN 30. Bentuk mekanisme pembinaan a. Dalam usaha memperoleh manfaat pelaksanaan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega secara berdayaguna dan tepatguna, maka mekanisme pembinaannya diatur sebagai berikut : 1) Pembinaan Ambalan dan Racana dulakukan oleh Gugusdepan. 2) Pembinaan Dewan Kerja Ranting dilakukan oleh Kwartir Ranting 3) Pembinaan Dewan Kerja Cabang dilakukan oleh Kwartir Cabang 4) Pembinaan Dewan Kerja Daerah dilakukan oleh Kwartir Daerah 5) Pembinaan Dewan Kerja Nasional dilakukan oleh Kwartir Nasional. b. Gugusdepan bertanggung jawab atas pengelolaan Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega serta Dewan Ambalan dan Dewan Racana dalam Gugusdepan tersebut. c. Kwartir di semua jajaran Gerakan Pramuka bertanggung jawab atas kelangsungan proses pendidikan bagi Pramuka Penegak dan Pandega di wilayah kerjanya. Sedang Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega di wilayah kerjanya, sesuai dengan yang digariskan oleh Kwartir. 31. Mekanisme koordinasi pembinaan a. Koordinasi merupakan usaha mempersatupadukan sebagai kegiatan yang saling berbeda akan tetapi mempunyai tujuan yang saling berhubungan. b. Perilaku yang mendasari terwujudnya koordinasi adalah kerjasama, saling membantu dan penghargai, serta menghayati tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab masing-masing yang terlibat dalam berbagai kegiatan untuk menyelesaiakn suatu program. c. Untuk para pelaksana pengelola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega mutlak diperlukan suatu koordinasi, baik pada tingkat perumusan kebijaksanaan, penyusunan rencana, penentuan program pelaksanaan pemantauan maupun penilaian d. Dengan demikian perlu adanya pendekatan sistem yang kemudian tercermin dalam keserasian dan keterpaduan kebijaksanaan, perencanaan penyusunan program pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi hasil yang telah dicapai. e. Mekanisme koordinasi perlu diciptakan agar setiap unsur yang dikoordinasikan benar-benar menjalankan kebijaksanaan yang telah digariskan bersama. f. Koordinasi dilakukan oleh Kwartir yang bersangkutan, apabila unsur yang dikoordinasikan meliputi pula lembaga/instansi/unit di luar Kwartir/Gerakan Pramuka. g. Koordinasi dilakukan oleh Dewan Kerja apabila yang dikoordinasikan : 1) Unsur dari Kwartir 2) Dewan Kerja dalam wilayah kerja Dewan Kerja yang bersangkutan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 27

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3) Unsur dari Pramuka Penegak dan Pandega sendiri. h. Koordinasi antar Dewan Kerja yang setingkat dapat dilakukan oleh salah satu Dewan Kerja, berdasar kesepakatan mereka dengan sepengetahuan dan persetujuan Kwartir. i. Wadah mekanisme koordinasi : 1) Rapat Konsultasi, untuk membicarakan suatu masalah tertentu yang berhubungan dengan tugas Dewan Kerja, dan perlu dikonsultasikan dengan kwartir atau pihak lain. 2) Rapat Koordinasi membahas pelaksanaan tugas Dewan Kerja yang perlu dikoordinasikan dengan pihak lain. 3) Rapat Pengurus Harian, untuk menentukan kebijaksanaan teknis pelaksanaan tugas sehari-hari Dewan Kerja. 31. Mekanisme hubungan a. Hubungan antara Dewan Kerja dengan Kwartir dilakukan baik lisan maupun tertulis, yang meliputi hubungan informasi, konsultasi dan koordinasi. b. Hubungan antara Dewan Kerja dengan Dewan Kerja yang setingkat, dalam rangka hubungan informasi dan konsultasi baik lisan maupun tertulis, dengan sepengetahuan dan persetujuan Kwartir. c. Hubungan antara Dewan Kerja dengan Dewan Kerja lain yang ada di dalam wilayah kerjanya, dalam hubungan bimbingan, informasi, konsultasi dan koordinasi, dilakukan baik lisan maupun tertulis, dengan sepengetahuan dan persetujuan Kwartir. d. Hubungan secara lisan dilakukan antara lain dalam rapat, kegiatan pendidikan, ceramah, dan lain- lain ; sedang hubungan tertulis dalam bentuk surat atau naskah lainnya diberi tanda tangan ikut mengetahui oleh Ketua, Wakil Ketua atau Andalan Urusan Sekretariat Kwartir. BAB X MASALAH DAN PENDEKATAN 33. Masalah a. Umum 1) Perlunya disusun dan dilaksanakan kegiatan yang menarik untuk Pramuka Penegak dan Pandega. 2) Perlunya ditingkatkan jumlah dan mutu Pramuka Penegak dan Pandega 3) Perlunya diusahakan agar para Pramuka Siaga dan Penggalang akan meneruskan kegiatannya sampai ke Pramuka Penegak dan Pandega. b. Pembinaan 1) Perlunya diusahakan adanya peningkatan jumlah dan mutu Pembina Pramuka. 2) Perlunya diusahakan peningkatan jumlah dan frekuensi kursus dan gladian. 3) Perlunya pembinaan Dewan Kerja secara intensif oleh Kwartir yang bersangkutan. 4) Perlu adanya sarana pembinaan dalambentuk buku pedoman dan buku pegangan. c. Organisasi 1) Perlu adanya peninjauan atas struktur Dewan Kerja setiap jangka waktu tertentu, guna melihat dayaguna dan tepatgunanya. 2) Perlu adanya kesempatan mengembangkan jiwa kepemimpimnan dan pengalaman berorganisasi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 28

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

3) Perlu adanya pengalakan Satuan Karya Pramuka. d. Manajemen 1) Perlu dilaksanakan prinsip manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam bentuk sistem Perencanaan, Pemrograman dan Anggaran oleh tiap jajaran Gerakan Pramuka. 2) Perlu dilaksanakan penelitian, pelaporan, pencatatan dan dokumentasi. e. Keanggotaan 1) Perlu adanya pendataan keanggotaan secara tertib. 2) Perlu diusahakan untuk membuat anggota tetap bertahan sebagai anggota Gerakan Pramuka untuk jangka waktu yang lebih lama. f. Kegiatan 1) Perlu dipikirkan peningkatan kegiatan yang menarik dan bermutu, sesuai dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. 2) Perlu adanya usaha mengintensifkan pemanfaatan kerjasama dengan badan/instansi/organisasi lain, dalam rangka peningkatan kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega. 3) Perlu adanya usaha penyediaan dana yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega. 34. Pemecahan Masalah Guna mengatasi berbagai masalah tersebut perlu diambil langkah-langkah untuk : a. Mengumpulkan data dan masalah yang ada. b. Mencari masalah yang pokok, yang dapat mempermudah cara mengatasi masalah lainnya yang terkait. c. Mencari kemungkinan pemecahan masalah pokok tersebut. d. Mengkaji kemungkinan yang paling tepat untuk mengatasinya. e. Menentukan cara pemecahan yang dianggap paling tepat. 35. Pendekatan Untuk mempermudah mengatasi berbagai masalah, perlu adanya pendekatan melalui berbagai cara, antara lain : a. Diskusi 1) Diskusi Panel, denganmelibatkan unsur orang dewasa dan ahli yang memiliki latar belaksang pengetahuan mengenai hal-hal yang didiskusikan. 2) Seminar dengan melibatkan unsur orang dewasa dan ahli di bidang yang diseminarkan, untuk memperoleh kemungkinan pemecahan. 3) Lokakarya, dengan melibatkan orang yang berpengalaman di bidang yang dibahas, untuk memperoleh cara pemecahan yang tepat dan praktis. b. Pemberian Petunjuk Pemberian petunjuk untuk mengatasi masalah, misalnya : 1) Petunjuk Penyelenggaraan 2) Petunjuk Pelaksanaan 3) Petunjuk Teknis 4) Buku Petunjuk, dan lain-lainnya. c. Pengumpulan Data Pengumpulan data mengenai : 1) Dokumentasi 2) Hasil penelitian 3) Hasil pengamatan 4) Hasil wawancara, dan lain-lainnya.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 29

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. Pendidikan Mengikut sertakan Pramuka Penegak dan Pandega pada berbagai kegiatan pendidikan seperti : 1) Gladian Pimpinan Satuan Pramuka Penegak dan Pandega 2) Latihan Pengembangan Kepemimpinan 3) Kursus Pembina Pramuka 4) Kursus Keterampilan 5) Pendidikan lain di luar Gerakan Pramuka. e. Penyusunan Rencana Mengatasi masalah dengan memasukkannya dalam perencanaan, antara lain : 1) Rencana Kerja untuk satu masa bakti 2) Program Kerja untuk satu tahun anggaran 3) Program Darurat untuk pemecahan masalah yang harus segera dilaksanakan dalam waktu yang singkat, dan berbentuk intensifikasi pelaksanaan program. BAB XI USAHA PENGEMBANGAN 36. Usaha pengembangan Usaha pengembangan Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega ini dilaksanakan antara lain dengan : a. Mengadakan pengamatan, survei dan pengkajian hasil pelaksanaan program pembinaan dan kegiatan. b. Membuat penelitian dan mengadakan supervisi. c. Mengadakan penelitian dan pengembangan. BAB XII PENUTUP 37. Lain-lain Hal lain-lain yang belum tercantum dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur kemudian oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 30

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

SKU / TKU, SKK / TKK DAN CARA MENGUJINYA 1. PENDAHULUAN 1. Syarat Kecakapan umum (SKU) adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki oleh peserta didik untuk mendapatkan tanda kecakapan umum 2. Syarat Kecakapan khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidang teknologi yang dimiliki oleh peserta didik yang berminat dalam pengembangan minat dan bakatnya. 2. MATERI POKOK 1. SKU dan TKU a) SKU, sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapankecakapan yang berguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka. b) SKU disusun menurut pembagian golongan usia Pramuka yaitu golongan Siaga, golongan Penggalang, golongan Penegak dan golongan Pandega. c) SKU untuk golongan Penegak, terdiri dari 2 tingkat, yaitu : Tingkat Penegak Bantara Tingkat Penegak Laksana SKU untuk golongan Pandega Tingkat Pandega d) TKU dimiliki Peserta didik dengan jalan melalui bentuk ujianujian yang dilakukan secara perseorangan. SKK dan TKK a) SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan, ketrampilan, dan kemampuan dibidang tertentu, yang lain dari kemampuan umum yang ditentukan dalam SKU. b) SKK dipilih seorang Pramuka sesuai dengan bakat dan minatnya. c) TKK sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para Pramuka untuk memperoleh kecakapan, keterampilan yang berguna bagi kehidupan dan penghidupanya sesuai dengan bakat dan keinginanya sehingga dapat mendorong semangat menjadi wiraswastawan dimasa mendatang. d) TKK didapatkan setelah menyelesaikan ujian-ujian SKK yang bersangkutan. e) TKK dikelomppokan menjadi 5 bidang : Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, pembentukan Pribadi dan Watak Warna dasar TKK KUNING. Bidang Patriotisme dan Seni Budaya, warna dasar TKK MERAH Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan, warna dasar TKK PUTIH. Bidang sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup, warna dasar TKK BIRU.

2.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 31

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

f) TKK untuk Penegak dan Pandega dibedakan atas tingkatantingkatan sebagai berikut: Pramuka Penegak dan Pandega terdapat 3 tingkatan : - Tingkatan Purwa Berbentuk lingkaran dengan garis tengah 2,5 cm dan dikelilingi bingkai 2mm. - Tingkatan Madya Berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 2,5 cm dan dikelilingi bingkai 2 mm. - Tingkatan Utama Berbentuk segi lima beraturan dengan ukuran sisi masingmasing 2 cm dikelilingi bingkai 2 mm. Warna bingkai TKK Penegak dan Pandega adalah KUNING TKK yang dimiliki seorang Pramuka harus terjamin bahwa kecakapan yang dimilikinya dapat dipertanggungjawabkan. 3. Cara Menguji SKU dan SKK Penguji SKU adalah Pembina Pramuka/Pembantu Pembina Pramuka yang langsung membina Pramuka yang diuji. Penguji SKU adalah TIM yang terdiri dari 2 orang yaitu: - Pembina Pramuka/Pembantu Pembina Pramuka yang langsung membina Pramuka yang diuji. - Seorang yang dianggap ahli dalam bidang kecakapan ditempuh oleh Pramuka yang bersangkutan. Penguji ahli dapat berasal dari dalam maupun dari luar Gerakan Pramuka. Tugas Pembina Pramuka - Pembina Pramuka harus membantu memberi motivasi, mendorong agar Pramuka tidak terlalu lama berada dalam tingkatan yang diperolehnya masing-masing mereka harus segera menyelesaikan SKU berikutnya. - Pembina Pramuka harus mendorong supaya Pramuka pemilik TKK selalu membina diri sehingga kecakapanya tetap bermutu, dan memotivasi terus menerus agar mereka memiliki TKK-TKK yang lain. Cara Menguji SKU dan SKK - Ujian dilaksanakan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara berkelompok, misalnya berbaris-baris, berkebun, dll. - Mata ujian ditentukan oleh peserta didik yang diuji dan dilaksanakan dalam bentuk praktek secara praktis. - Waktu ujian disesuaikan dengan kesepakatan antara pembina/pembantu pembina dengan yang diuji. - Penguji hendaknya memperhatikan iktiar, ketekunan, dan kesanggupan yang sudah dijalankan oleh penguji. - Penguji hendaknya memperhatikan batas-batas kemampuan mental, fisik dan intelegensia, emosi dan jiwa sosial Pramuka yang diuji. - Penguji hendakanya memperhatikan iktiar, ketekunan dan kesungguhan yang telah dijalani oleh teruji.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 32

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

-

Penguji membubuhkan paraf/tanda tangan pada daftar mata ujian (SKU) milik Pramuka yang diuji setelah ujian tersebut dinyatakan lulus.

4. 5.

Penyematan TKU dan TKK dilakukan pada upacara resmi. Ketentuan tempat pemakaian TKU dan TKK - TKU untuk Pramuka Penegak dan Pandega disematkan dipundak kiri dan kanan. - TKK ditempelkan dilengan baju sebelah kanan, maksimal 5 buah, sedangkan TKK-TKK yang didapat lainya ditempel pada tetampan.

3. KESIMPULAN Pelaksanaan SKU/TKU dan SKK/TKK dalam Kepramukaan berfungsi sebagai alat pendidikan dan sekaligus merupakan perwujudan dan penerapan metode kepramukaan, oleh karena itu Pembina Pramuka hendaknya tidak putus-putusnya memberi motivasi dan stimulasi kepada peserta didik untuk menyelesaikan SKU, menyelesaikan SKK-SKK yang dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik sehingga menjadi teladan bagi rekan-rekanya.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 33

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA TUGAS DAN KEWENANGANNYA Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan nasional dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Untuk dapat mengefektifkan pelaksanaan tugas pokok tersebut Gerakan Pramuka menyusun dan menata organisasi gerakan Pramuka dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan. 1. Jenjang Organisasi Oragnisasi Gerakan Pramuka berjenjang sebagai berikut: a. Anggota gerakan Pramuka dihimpun dalam Gugusdepangugusdepan yang ada di wilayah Desa dan Kelurahan b. Gugusdepan-gugusdepan dihimpun di dalam Ranting yang meliputi suatu wilayah Kecamatan. c. Ranting-ranting yang dihimpun di dalam Cabang yang meliputi suatu wilayah Daerah Tingkat II terdiri dari Kabupaten dan Kota. d. Cabang-cabang dihimpun di dalam Daerah yang meliputi seluruh Wilayah Republik Indonesia. e. Di Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat dibentuk gugusdepan di bawah pembinaan pusat. 2. Kepengurusan a. Kepala Negara Republik Indonesia adalah Pramuka Utama Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana b. Kwartir adalah pusat pengendali Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh Kwartir yang terdiri atas para Andalan, dengan susunan sebagai berikut: 1) Seorang ketua 2) Beberapa Wakil Ketua yang merangkap sebagai Ketua Komisi 3) Seorang Sekretaris Jenderal (di Kwarnas) atau seorang sekretaris (di jajaran Kwartir yang lain) 4) Beberapa orang anggota c. Untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Satuan Karya Pramuka (SAKA) setiap Kwartir membentuk Pimpinan SAKA dengan tugas mengusahakan dukungan meteriil dan finasiil untuk program SAKA, yang ketuanya adalah ex-officio adalah anggota Kwartir / Andalan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 34

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

d. Kwartir menetapkan Andalan Urusan yang dikelompokkan dalam Komisi-komisi yang bertugas memperlancar dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakkan Kwartir, yang susunannya terdiri atas : Seorang ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris yang dijabat oleh staf Kwartir. e. Kwartir menyusun suatu staf yang terdiri atas karyawan yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dan administrasi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (di Kwarnas)/ Sekretaris (di jajaran Kwartir yang lain) f. Kwartir harian Apabila diperlukan masing-masing jajaran Kwartir dapat membentuk badan Kwartir Harin untuk melaksanakan tugas seharihari, yang terdiri atas : 1) Seorang Ketua, yang dijabat oleh salah seorang Wakil Ketua Kwartir 2) Seorang Sekretaris, yang dijabat oleh sekretaris (di Kwarnas)/ Sekretaris (di jajaran Kwartir yang lain) 3) Beberapa anggota 4) Seorang Wakil sekretaris, yang diajak oleh deputi sekretaris Jenderal ( di Kwarnas)/ Kepala Sekretaris Kwartir (di Kwartir Jajaran lainnya) 5) Seseorang Pembantu Sekretaris, yang dijabat oleh staf Kwartir 3. Satuan Karya Pramuka (SAKA), Dewan Kerja, Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka (LEMDIKA) a. Satuan Karya Pramuka (SAKA) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat , meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai kejuruan. b. Dewan Kerja adalah, badan kelengkapan Kwartir berfungsi sebagai wahana kaderisasi kepemimpinan dan bertugas membantu Kwartir untuk memngelola Pramuka Penegak dan Pandega, berkedudukan di Kwarnas (DKN), Kwarda (DKD), di Kwarcab (DKC), dan Kwarran (DKR) c. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka (LEMDIKA), merupakan wadah pembinanaan Anggota Dewasa, berkedudukan di Kwarnas (LEMDIKANAS), di Kwarda (LEMDIKADA), di Kwarcab (LEMDIKACAB) 4. Majelis Pembimbing Majelis Pembimbing (MABI) adalah badan yang bertugas member I bimbingan dan bantuan yang bersifat moril, organisator, materiil, dan finansiil. 5. Badan Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 35

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

a. Badan Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka adalah wadah independen yang dibentuk oleh Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggung jawab kepada Musyawarah b. BPK Gerakan Pramuka bertugas untuk melakukan audit keuangan Gerakan Pramuka dan menyampaikan hasil audit tersebut kepada Musyawarah c. Ketua BPK Gerakan Pramuka dipilih oleh Musyawarah Gerakan Pramuka d. BPK Gerakan Pramuka dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Akuntan Publik e. Masa bakti BPK Gerakan Pramuka sama dengan masa bakti Kwartir atau Gugusdepan 6. Musyawarah a. Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka adalah forum tertinggi dalam Gerakan Pramuka b. Acara pokok Musyawarah : 1) Pertanggungjawaban Kwartir selama masa baktinya, termasuk pertanggungjawaban keuangan 2) Menetapkan rencana kerja 3) Menetapkan kepengurusan Kwartir masa bakti berikutnya 4) Menetapkan Ketua BPK Gerakan Pramuka c. Pimpinan Musyawarah adalah Presedium yang dipilih oleh musyawarah d. Pelaksanaan Musyawarah: 1) Kwartir Nasional melaksanakan MUNAS dalam 5 tahun sekali 2) Kwartir Daerah melaksanakan MUSDA dalam 5 tahun sekali 3) Kwartir Cabang melaksanakan MUSCAB dalam 5 tahun sekali 4) Kwartir Ranting melaksanakan MUSRAN dalam 3 tahun sekali 5) Gugusdepan melaksanakan MUGUS dalam 3 tahun sekali e. Jika terdapat hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak maka diantara dua waktu musyawarah dapat diadakan Musyawarah Luar Biasa f. Untuk detailnya dalam hal musyawarah, Rapat Kerja dan Referandum dapat dipelajari pada ART bab X, Pasal 73 s.d Pasal 112 (Kep.Ka.Kwarnas Nomor 107 Tahun1999) 7. Dewan Kehormatan

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 36

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Dewan kehormatan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Gugusdepan atau Kwartir sebagai badan yang menetapkan promosi dan sangsi dengan tugas: a. Menilai sikap dan perilaku Anggota Gerakan Pramuka yang melanggar kode kehormatan Pramuka atau Merugikan nama Baik Gerakan Pramuka b. Menilai sikap, perilaku, dan jiwa seseorang, yang terdiri atas unsurunsur sebagai berikut: 1) Dewan Kehormatan Kwartir diusahakan terdiri atas: Anggota MABI, Andalan, Anggota Kehormatan, Anggota Dewan Kerja 2) Dewan Kehormatan Gugusdepan terdiri dari: Anggota MABIGUS, Pembina Gugusdepan, Pembina satuan, unsure peserta didik

Memahami Struktur Organisasi Gerakan Pramuka, Tugas dan Kewenangannya, merupakan kewajiban bagi kita, karena dengan memahaminya kita akan tahu: a. Tugas dan kewajiban organisasi b. Jalur birokrasi dalam organisasi c. Badan-badan pendukung organisasi d. Musyawarah dan rapat kerja organisasi e. Dewan kehormatan, fungsi dan perannya

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan Kep Ka. Kwarnas No. 107 tahun 1999.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 37

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

Struktur Oraganisasi Gerakan Pramuka

PRESIDEN RI PRAMUKA UTAMA MUNAS5 TAHUN SEKALI

MABINAS MUSDA MABIDAGUBRNUR/ KAMABIDA5 TAHUN SEKALI

KWARNA S DKN LEMDIKAN AS KWARDA

PIM.SAKA TK.NASIONA L

MABICABBUPTAI/W.KO TA/KAMABIC AB

MUSCA B5 TAHUN SEKALI

DK D LEMDIKAD A KWARCA B DK C LEMDIKAC AB KWARRA N DKR

PIM.SAKA TK.NASIONA L

CAMAT/ KAMABIRA N

MABIRA N

MUSRA N3 TAHUN SEKALI

PIM.SAKA TK.NASIONA L

MABISALURAH/KEP.DESA/ AMABISA

KORS A

PIM.SAKA TK.NASIONA L

MUGUS3 TAHUN SEKALI

PAMONG SAKA PA

PAMONG SAKA PI

MABIGUSTOKOH MASYARAKAT/ KAMABIGUS Ket:

GUGUSDEPA N S G T D

SAKA PUTERA

SAKA PUTERI

GARIS PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN GARIS BIMBINGAN DAN BANTUAN GARIS BIMBINGAN TEKNIS GARIS PERWAKILAN

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 38

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang: 1. bahwa kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka merupakan salah satu alat pendidikan untuk membiasakan selalu berbuat dengan tertib dan menanamkan rasa cinta tanah air, disiplin, gotong ronyong, rasa tanggung jawab dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ; 2. bahwa kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka belum diatur secara seragam, sehingga belum dapat berfungsi sebagai alat pendidikan yang berdaya guna dan tepat guna ; 3. bahwa berkenaan dengan itu perlu ditetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka. Mengingat : 1. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1978, di Bukittinggi, Sumatera Barat. 2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 26, tentang pelantikan, pengukuhan dan perestuan. Memperhatikan: 1. Keputusan-keputusan Rapat Kwartir Nasional tanggal 17 September 1979. 2. Keputusan-keputusan Rapat Kwartir Nasional Harian tanggal 14 September 1979. 3. Saran-saran dari Staf Kwartir Nasional. MEMUTUSKAN : Menetapkan : Pertama : Berlakunya Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka seperti tertera dalam lampiran surat keputusan ini. Kedua : Menginstruksikan kepada semua jajaran Gerakan Pramuka menyebar lusakan keputusan ini, agar upacara-upacara dalam lingkungan Gerakan Pramuka dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Keempat : Apabila ternyata dikelak kemudian hari ada kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan pembetulan seperlunya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 27 Oktober 1979 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Ketua, Letjen TNI (Purn) Mashudi.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 39

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

LAMPIRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DALAM GERAKAN PRAMUKA BAB I PENDAHULUAN Pt. 1. Umum Gerakan Pramuka sebagai suatu wadah pendidikan non formal di lingkungan ketiga, wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya seuai dengan tujuan pendidikan khususnya tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka, sehingga usaha tersebut merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkesinambungan. a. Usaha yang merupakan proses pendidikan yang meningkat dan berkelanjutan itu salah satu diantaranya adalah kegiatan upacara untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, atnggung jawab, kesadaran nasional dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa. b. Agar kegiatan upacara tersebut berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna, diperlukan penataran/pengaturan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan di satuan masing-masing. Pt. 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud petunjuk penyelenggaraan ini adalah memberi pedoman dan pengarahan kepada semua anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan upacara. b. Tujuan petunjuk penyelenggaraan ini adalah untuk menertibkan, memperlancar dan mengembangkan pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka sehingga tercabai keseragaman. Pt. 3. Ruang Lingkup Petunjuk Penyelenggaraan ini meliputi : a. Pendahuluan. b. Pengertian c. Tujuan dan sasaran. d. Pokok-pokok upacara dan jenisnya. e. Upacara Umum dalam Gerakan Pramuka f. Upacara di satuan Pramuka Siaga. g. Upacara di satuan Pramuka Penggalang. h. Upacara di satuan Pramuka Penegak. i. Upacara di satuan Pramuka Pandega. j. Variasi dan pengembangan upacara di satuan Pramuka. k. Penutup.

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 40

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

BAB II PENGERTIAN Pt. 4. Pengertian a. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. b. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum. c. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan GerakanPramuka. d. Upacara Pelantikan yaitu : 1) upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan. e. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku. f. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya. h. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan, mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara itu. i. Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya upacara. j. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara. k. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara. l. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin Upacara. m. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-lain.

BAB III TUJUAN DAN SASARAN UPACARA Pt. 5. Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia

Gerakan Pramuka Cendana Pekanbaru Gugusdepan 0909-0910 41

Geladian Pimpinan Satuan Tahun 2011

yang berpancasila seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Pt. 6. Sasaran upacara dalam Gerakan Parmuka, adalah agar setiap Pramuka : a. memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama ; b. memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi ; c. selalu tertib di dalam hidup sehari-hari ; d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain ; e. dapat memimpin dan dipimpin ; f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib ; g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Mahaesa ; BAB IV POKOK-POKOK UPACARA DAN JENISNYA Pt. 7. Pokok-pokok Upacara Gerakan Pramuka Semua upacara dalam Gerakan Pramuka mengandung unsure-unsur pokok sebagai berikut : a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. 1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perha