modul daur ulang dan pengomposan

16
 Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan 33 SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS Modul 4 : DAUR ULANG DAN PENGOMPOSAN 4.1 DAUR. ULANG SAMPAH KOTA 4.1.1 Jenis-jenis Sarnpah Kota Yang Dapat Didaur-ulang Jenis-jenis sampah yang harusnya dipisahkan untuk didaur-ulang diperlihatkan pada Tabel 1 berikut. Kebanyakan yang umum dijumpai adalah sampah aluminium, kertas, plastilk, gelas, logam besi dan logam selain besi, serta sampah kebun dan halaman dan sampah bangunan dan konstruksi. Tabel 1. Sampah kota yang dapat didaur-ulang Sampah yang didaur-ulaqq_ Jenis sampah 1. Aluminiurn soft-drink, kaleng minuman ringan 2. Kertas: kertas koran Kertas koran lama (ONP) Corrugated cardboard kardus pembungkus Kertas Kualitas finggi kertas komputer, kertas tulis warna putih Kertas campuran campuran antara kertas koran, majalah, kertas tulis, dan kertas berserat panjang 3. Plastik: soft-drink, botol bekas minyak tumbuhan, film fotografi Polyehtylene terephthalate (PETE11) High density polythy)ene kemas,4n/boto) bekas air minum, bDto) susu bekas, Polyvinyl chloride pipalselang plastik bekas, kemasan dan botol plastik bekas (PVC/3) makanan Low density polythylene bungkuslkernasan plastik tipis (LDPE/4)

Upload: tatyalfiah

Post on 18-Jul-2015

228 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

daur ulang dan pengomposan sampah

TRANSCRIPT

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 1/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  33 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Modul 4 :

DAUR ULANG DAN PENGOMPOSAN

4.1 DAUR. ULANG SAMPAH KOTA

4.1.1 Jenis-jenis Sarnpah Kota Yang Dapat Didaur-ulang

Jenis-jenis sampah yang harusnya dipisahkan untuk didaur-ulang diperlihatkan pada

Tabel 1 berikut. Kebanyakan yang umum dijumpai adalah sampah aluminium, kertas,

plastilk, gelas, logam besi dan logam selain besi, serta sampah kebun dan halaman dan

sampah bangunan dan konstruksi.

Tabel 1. Sampah kota yang dapat didaur-ulang

Sampah yang

didaur-ulaqq_ 

Jenis sampah

1. Aluminiurn soft-drink, kaleng minuman ringan

2. Kertas: kertas koran

Kertas koran lama

(ONP)

Corrugated cardboard kardus pembungkus

Kertas Kualitas finggi kertas komputer, kertas tulis warna putih

Kertas campuran campuran antara kertas koran, majalah, kertas tulis, dan

kertas berserat panjang

3. Plastik: soft-drink, botol bekas minyak tumbuhan, film fotografi

Polyehtylene

terephthalate (PETE11)

High density

polythy)ene

kemas,4n/boto) bekas air minum, bDto) susu bekas,

Polyvinyl chloride pipalselang plastik bekas, kemasan dan botol plastik

bekas

(PVC/3) makanan

Low density polythylene bungkuslkernasan plastik tipis

(LDPE/4)

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 2/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  34 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Polypropylene (PP/5) pembungkus botol dan kontainer, pembungkus daging dan

makanan

Polystyrene (PS/6) kemasan makanan cepat saji, wajan microwave dan

peralatan masak/dapur, gabus plastik untuk pengemasan

barang elektronik dan efektrikal

Plastik campuran campuran dari jenis-jenis sampah plastik di atas

4. Kaca boto) qelas warna bening hjYau dan coklat, kontainer kaca

5. Logam - besi kemasan kaleng

6. Logam - selain besi alLIMinium, tembaga, timbal d1l.

7. Sampah konstruksi beton, kusen bekas, besi beton bekas, drywall, urugan

dan banqunan

Kay u ma t e ri al k e mas an, pa I I e t kayu b e kas proyek

konstruksi

9. Pelumas bekas oli bekas kendaraan bermotor

10. Karet bekas ban bekas kendaraan, material bangunan

-T-1. Sampan halaman digunakan untuk bahan kompos, bahan bakar biomassa,

yang telah dipilah penutup la an urug intermediate

12. Komponen sampah bahan kompos, penutup lahan urug intermediate, bahan

ganik dari sampah metana, etanol, dan senyawa-senyawa organik/bahan

bakar

kota turunan lainnya,

4.1.2 Aluminium

Daur-ulang sampah aluminium dimanfaatkan oleh pabrik aluminium dan produk

sekundernya seperti bingkai atau rangka jendela dan pintu, penyiku dan pisau. Karena

produk sekunder tersebut mempunyai tingkatan yang berbeda maka persyaratan

spesifikasi untuk sampah aluminium yang didaur-ulang perlu diteliti untuk mendapatkan

nilai maksimum saat dijual terpisah kepada pengepui. Kebutuhan akan kaleng aluminium

daur-ulang adalah tinggi, kurang lebih 95% ka leng jenis ini berasal dari sampah

aluminium.

4.1.3 Kertas

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 3/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  35 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Jenis-jenis sampah kertas yang dapat didaur-ulang adalah kertas koran, cardboard,

kertas kualitas tinggi dan kertas campuran. Masing-masing jenis kertas tersebut memiliki

tingkatan yang berbeda yang dikelompokkan menurut jenis seratnya, sumbernya,

kehomogenannya, kandungan tinta dan karakteristik fisik dan kimianya. Contoh kertas

kualitas tinggi adalah kertas kantoran, kertas reproduksi atau fotakopi, kertas print-out

komputer dan kertas lain yang memiliki kadar serat panjang yang tinggi. Contoh kertas

campuran adalah kertas yang banyak mengandung bahan kayu seperti majalah, coated

film, dan kertas-kertas lain.

4.11.4 Plastik

Sampah plastik dapat dikelompokkan dalam dua bagian yakni clean commercial grade

scrap dan post-consumer scrap. Dua jenis post-consumer scrap yand umum

didaur-ulang dapat polyethylene terephthalate (PETE/1) yang digunakan untuk

manufaktur botol minuman ringan, dan high-density polyethylene (HDPE/2) yang

digunakan untuk manufaktur kontainer susu dan air dan botol deterjen.

Xurang.dari,,5% sampah plastik scrap saat ini didaur-ulang. Pada masa yang akan

datang, harusnya diantisipasi jenis-jenis sampah plastik lain yang akan didaur-ulang 

dengan kuantitas yang besar sehingga teknologi pernrosesannya perlu diperbaiki.

4.1.5 Kaca

Kaca Merupakan sampah umumnya dapat didaur-ulang. Kontainer yang terbuat dari

gelas (untuk kemasan makapan clan minuman), kaca clatar (seperti kaca jendela) clan

kaca tekan atau amber atau kaca hijau merupakan sampah kaca yang umurn dijumpai

dalam sampah kota. Kaca yang didaur-ulang seringkali dipisahkan berclasarkan

warnanya dikelompokkan dalarn 3 bagian yakni kaca bening, hijau clan amber.

4.1.6 Logam besi clan baja

Bagian.terbianyak, dari baja yang didaur-ulang biasanya berasal dari material seperti

kenclaraan bermotor bekas dan bentuk-bentuk lainnya. Baja yang didaurUlang juga

menjadi lebih populer. Lembaran baja lebih muclah dipisahkan dari sampah kota

dengan menggunakan magnet besar.

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 4/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  36 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

4.1.7 Logam selain besi

Sampah logam selain besi yang dapat didaur-ulang biasanya berasal dari

barang-barang rumah tangga seperti (mebel luar rumah, alat-alat masak clan

macam-macamnya, peralatan kerja); clah proyek konstruksi clan bongkaran (kabel

tembaga, peralatan plumbing, listrik, pintu aluminium, pernotong clan lainnya); clan

produk-produk industri (terapan, kendaraan bermotor, kapal, truk, pesawat terbang dan

permesinan). Seluruh sampah selain besi dapat didaurulang bila clipisahkan terlebih

dulu clan dibebaskan dari material pengotor seperti plastik, batu-bata clan karet.

4.1.8 Sampah kebun clan halaman

Suclah saatnya, sampah kebun clan halaman termasuk sisa pengolahan makanan

atau masakan clikumpulkan terpisah. Pengomposan harusnya menjadi pilihan

alternatif. Declaunan, potongan rumput clan semak merupakan sampah kebun yang

dapat dibuat kompos. Ranting dan kayu dapat pula clikompos dengan terlebih dulu

dibuang kepingan sehingga membentuk ukuran yang lebih seragam. Pengomposan

dari sampah organik ini harusnya lebih digalakkan.

4.1.9 Sampah bangunan dan konstruksi

Di banyak kota, sampah konstruksi dan bongkaran saat ini didaur-ulang untuk

diperjual-belikan sebagai barang yang bernilai ekonomi seperti agregat beton untuk

proyek konstruksi, logam-logam besi dan selain besi untuk dicairkan dan cetak kembali

sesuai penggunaannya, urugan sebagai tanah pengisi.

Pengor-nposan adallah proses biologis Yang merubah sampah kxota Mau fimbah p

audat organilk, menjadi suatu bontuk, sonyawa yang stabill Yang menyerupai humus

Yang dapat dimanfaatkuan scbagail Ifondisioner atau penyubur tanah.

Definisi Yang la-in p",engompos-an ard-alah dekomposisi mated organik.

samp-ah kota alta-ul fimbah ntnrlaf kininnic nada kondiel Yang f-rkend-li

4.2.2 11"AMLOd-e Pongornposa". Proses pengomposan b_aik S-Car- aerob maupun

anaer F, dapat diter-pk-n

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 5/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  37 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

dalam -,e,,,,gelolaan sampah ~otaa. Urnurnnya, -roses anaerob lebih komplek

dilbanudinglk-an proses aerob,. Proses anaerct,) memu ng'K;jn-'r\-ar, p,-Gduksi energ'j

dalam IcnIuk gaG rcictzini yang dapat dilmanfaatkan lobilh lanjU4. Sobalftya,

proscs aerob memerlukan eincrgi lkarCna suplai oks;,gcn harus diberikan agar proses

pengUraian sampah berlan-cung optimum, Namun demikian, proses -erob merniliki

kelebihan ,,aL,,\ni mudah pengoperasiannya dan bila dilakukan dengan benar dapat

mereduksi volume sampah kota kh-isusnya materi organikn%,a. Tabel 1 berikut

memperlihatkan kelebihan masing-masing proses. j

prosen- p-cigornposan acrob dan anacrol,

r- I/ - I

I \ C-1 1, ~ It 0,-;j -atilx, 

- I

a V w

A

f-Mclulup 

r- at IVI U1 !-PEI I lamal cl lut UI K;l I%-_I 91

F, .1 71 E~ 11-1

r- I UUUf\ ON Ill I . 1~ rN 1_1

111-11111-10, ~-IU2, 1

12U 1

r" ^I a

JU111pul, k~Q2, '-1_14

Reu'uksi volui-ne sainpah t

~_Cl IeF ai 50%0 1

1!~k

 __ 

11 lencapai 50'/'0

I

Waktu_pengornposan ____ 20-30 had 20-40 hari

I I uluall P11111ti _j_,1t::UUKb1 VUluffle i

Tujuan sekuncief PfOQUK KOMPOS feaUKSI Volume,

Pengomposan aerob m p-- n proses penguraian secara biologis tang paling banyak

diterapk-an d--Iam merubah materi organik sampah kota menjadi mated Yang stabil

menyerupai humus atau lebih dikenal sebagai kornpos. Bahan kompos yang paling

banyak, kditorapkan adalah:

1 sampah kebun atau halaman,

2) sampah kota yang telah dipisahkan materi organiknya,

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 6/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  38 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

3) co - composting bersama lurnpur air buangan.

Tiga metode pengomposan aerob yakni:

windrow,

aerated statid pile,

in vessel,

sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1 berikut dapat diterapkan dalarn proses

pengomposan sampah kota. Ketiganya berbeda dalarn hal metode pernberian oksigen

atau aerasi, tapi bila didisain dan dioperasikan dengan benar akan menghasilkan

produk kompos dengan kualitas dan waktu pengornposan yang hampir sama.

Commonly used composting methods: (a) windrow with periodic turning, (b) aerated

static nila and (c) in-vessel plug flow,

Gambar 1. Macam proses, pengomposan sampah kota skalla besar

Secara umum, penguraian aerob dapat dijelaskan menggunakan persamaan berikut:

Mated organik (sampah kota) + 02 + nutrien --) sel-sel bakteri baru + mated organik

yang takterurai (resisten) + C02 + H20 + NH3 + S04 2- + ... + panas

4.2.3 Proses Mikrobiologi

Selama proses pengomposan aerob berlangsung, mikroorganisme fakultatif clan aerob

aktif bekerja. Pada fase awal proses pengomposan, bakte(i mesofilik adalah yang paling

banyak bekerja. Setelah temperatur proses pengomposan meningkat, bakteri thermofilik

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 7/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  39 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

yang paling banyak bekerja, yang diikuti dengan jamur thermofilik yang terlihat setelah

5-10 hari. Pada fase akhir pengomposan, akan terlihat actinomycetes dan mold Oamur).

Proses mikrobiologi yang terjacli pada sernua tipe proses pengomposan aerob adalah

sama. Parameter penting yang mengenclalikan proses pengomposan rneliputi kadar air,

rasio C/N dan temperatur. Kebanyakan materi organik yang muclah terurai memiliki

kadar air antara 50-60% sehingga memungkinkan rnikroorganisme bekerja lebih cepat.

Mikroorganisme aerob yang mengkonsurnsi oksigen, memakan materi organik clan

mengembangkan jaringan-jaringan sel meroka. dari nitrogen, fosfor, karbon clan nutrien

yang lainnya yang terkanclung dalam sampah kota. Kebanyakan karbon yang

merupakan sumber energi bagi mikroorganisme dimanfaatkan clan direspirasikan

sebagai karbon di-oksida. Karena karbon clapat bertinclak sebagai sumber energi clan

sel-sel mikroorganisme, maka lebih karbon clibutuhkan clibandingkan nitrogen.

4.2.4 Faktor-faktor Yag!-j Mempengaruhi Proses Pengomposan

Ukuran Partikel

Kebanyakan sampah kota cenderung berukuran tak beraturan. Keberagaman tersebut

clapat direduksi dengan memotong sampah menjacli berukuran lebih kecil sebelum

clikomposkan. Reduksi sampah menjacli partikel yang lebih kecil akan meningkatkan

rata-rata reaksi biokimia selama proses pengomposan berlangsung.

Untuk menclapatkan hasil yang optimum, ukuran sampah kota sebaiknya berukuran

antara 25-75 mm. Gambar 2 berikut menunjukkan contoh ayakan yang clipergunakan

untuk menclapatkan ukuran sampah yang optimum.

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 8/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  40 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Garnbar 2. Contoh-contoh ayakan sampah

Rasio Karbon Terhadap, Nitrogen (Rasio C/N)

Untuk mendapatkan hasil yang optimum pada proses pengomposan aerob, rasio ON

awal sebaiknya antara 25-50. Bila rasio C/N terlalu rendah maka akan timbul gas

ammonia, di samping itu, aktivitas mikroorganisme menjadi turut terganggu. Bila rasio

C/N terlalu tinggi, maka ketersediaan nitrogen menjadi terbatas Tabel 2 berikut

memperlihatkan kadar nitrogen (dalam persen) dan rasio C/N dad beberapa jenis

sampah.

Tabel 2. Kadar nitrogen (dalarn persen) dan rasio CIN clari

beberapa sampah (dalarn berat kering) 

Macam sampah persen N rasio C/N

Kotoran hewan:

- sapi 1,7 18,0- kuda 2,3 25,0

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 9/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  41 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

- babi 3,75 20,0

- ayam___ 6,3 15,0

Lumpur:

1,88 15,7

lumpur aktif segar . 5.6 6,3

Sampah halamam

2,15

- daun segar 0,5-1,0 40,0-80,0

Kertas:

- kertas campUran 0125 173

- kertas koran 0,05 983

Penambahan Mikroorganisme Pengurai (Seeding)

Waktu pengomposan clapat dipercepat dengan menambahkan sampah kota yang telah

terurai sebagiannya, kira-kira 1-5% berat. Lumpur air buangan atau drainase clapat pula

ditambahkan untuk mempercepat proses penguraian sampah kota.

Kelembaban

Kadar kelembaban sebaiknya berkisar antara 50-60% seiama proses pengomposan.

Kadar kelembaban dapat diatur dengan menambahkan air ke dalam sampah yang

hendak dikomposkan. Bila kadar kelembaban dibawah 40% maka proses pengomposan

akan berjalan lambat.

Pernbalikan Atau Pengadukan

Untuk mencegah pengeringan dan menyalurkan udara ke dalarn sampah kota,

sebaiknya dilakukan pembalikan atau pengadukan secara berkala atau bila dianggap

perlu. Frekuensi pembalikan tergantung pada jenis proses pengomposan.

Pengadukan awal pada dasarnya diperlukan untuk meningkatkan kadar kelembaban

pada kadar yang optimum. Pembalikan selama proses pengomposan merupakan

faktor yang paling penting guna mempertahankan aktivitas mikrobiologi proses. Untuk

sampah kota yang mengandung kadar kelembaban antara 55-60% clan waktu

pengomposan selama 15 hari, pembalikan awal harus dilakukan pada hari ke-3.

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 10/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  42 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Selanjutnya, pembalikan harus dilakukan setiap hari yang lainnya sebanyak 4 atau 5

kali.

Temperatur

Untuk menclapatkan hasil yang baik, temperatur pengomposan sebaiknya

clipertahankan antara 50-55 "C selama beberapa hari pertarna clan antara 55-60 'C saat

pengomposan secara aktif tengah berlangsung.

Temperatur merupakan salah satu faktor lingkungan yang paling penting yang

mempengaruhi aktivitas biologis mikroorganisme. Secara umum, masing-masing

kelompok mikroorganisme memiliki suatu temperatur yang optimum clan berbagai

penyimpangan dari kondisi optimum tersebut dinyatakan oleh adanya penurunan

perturnbuhan clan aktivitas mikroorganisme.

Pengomposan dapat clikatakan mencakup rentang temperatur mesofilik clan thermofilik.

Pengomposan dilakukan oleh kelompok mikroorganisme thermofilik (di atas 40 atau 45

sampai 70 OC) dianggap lebh efisien clibandingkan yang dilakukan oleh kelompok

mikroorganisme mesofilik (10 atau 15 sampai 40 atau 45 "C) karenanya proses

berlangsung lebih cepat clan keuntungan yang lainnya adalah pathogen terbunuh pada

temperatur yang tinggi. Gambar 3 berikut memperlihatkan perubah-,n temperatur selama

proses pengomposan, sedangkan Gambar 4,5,6,7 berikut menunjukkan perubahan

temperatur sebagai akibat dilakukannya proses pembalikan atau pengadukan.

80 binpefatUfe (OC)

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 11/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  43 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Gambar 3. Perubahan temperatur selama proses pengomposan

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 12/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  44 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Kontrol Terhadap Mikroorganisme Pathogen

Bila dilakukan dengan benar, pengomposan memungkinkan seluruh mikroorganisme

pathogen terbunuh. Untuk itu, temperatur pengomposan harus dipertahankan antara

60-70 cC selama 24 jam. Sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 3 berikut, banyaknya

mikroorganisme yang mati merupakan fungsi waktu dan temperatur. Sebagai contoh,spesies Salmonella dapat terbunuh dalam 1529 menit setelah terpapar temperatur 60 cC

atau satu jam pada temperatur 55 OC.

Tabel 3. Temperatur dan waktu pernaparan yang diperlukan untuk membunuh

mikroorganisme pathogen dan parasit,

Organisme .......... Pengamatan

Salmonella typhosa .......... mati dalam 30 menit pada 55-60 cC; mati dalam

.......... waktu singkat dalarn tumpukan pengomposan

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 13/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  45 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Shiqella sp. .. ....... . ...

mati dalam waktu I jam pada 55 OC

Escherichia coli .. ....... kebanyakan mati dalam waktu 1 jam pada 55 OC

.. ....... dan dalam waktu 15-20 menit pada 60 ('C

Taenia saqinata .. ....... mati dalam beberapa me it pada 55'JC

Mycobacterium tuberculosis mati dalam waktu 15-20 menit pada 66 "C atau

var. horninis .. ....... 673C

Corynebacterium diphtheriae mati dalam waktu 45 menit pada 55

Necator americanus .. ....... mati dalam waktu 50 menit pada 45 "C

Ascaris lumbricoides eggs M'ati kuranq dari 1 iarn Pada lebih dari 50 OC

Kontrol pH

Nilai pH sebagaimana halnya temperatur, bervariasi terhadap waktu selama proses

pengomposan berlangsung. pH awal dari materi organik sampah kota umumnya antara

5-7. Dalam beberapa hari pertama proses pengomposan, pH turun menjadi 5 atau lebih

rendah. Pada tahap tersebut, mated organik berada dalam kondisi temperatur ambien,

saat organisme mesofilik mulai memperbanyak diri, temperatur meningkat dengan

cepat. Produk yang dihasilkan selama tahap ini di antaranya adalah asam-asam

organik yang menyebabkan nilai pH turun. Setelah tiga hari, temperatur meningkat

hingga mencapai tahap mesofilik dan pH mulai naik mendekati 8 atau 8,5. Nilai pH

selanjutnya turun secara perlahan pada tahap pematangan kompos antara 7-8. Bila

kebutuhan udara (aerasi) kurang, maka kondisi anaerob akan terjadi, pH akan turun

sekitar 4,5 dan proses pengomposan menjadi berjalan lambat.

Agar proses penguraian atau dekomposisi secara aerob berlangsung optimum, PH

pengomposan dipertahankan antara 7-7,5. Untuk meminimumkan nitrogen yang hilangmenjadi gas ammonia, pH seharusnya tidak lebih dari 8,5.

4.2.5 Tinglkat Kematangan Atau Penguraian

Tingkat kernatangan dapat diamati dengan mengukur penurunan temperatur, jumlah

sampah kota yang terurai dan mated organik yang resistEFn pada akhir masa

pengomposan, pertumbuhan fungus Chaetomium gracifis dan tes kanjiiodin.

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 14/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  46 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) digunakan untuk menentukan tingkat

kematangan kompos. Mai COD yang rendah meftgindikasikan bahwa kornpos tersebut

telah matang atau stabil.

Secara umum, karakteristik fisik dan kimia kompos akan bervariasi sesuai dengan

karakteristik awal bahan baku atau sampah kota yang hendak dikomposkan, kondisi

pengomposan dan tingkat dekomposisi atau penguraian.

Contoh. tata letak untuk suatu lokasi pengomposan secara lengkap pada suatu depo

atau Lahan Penampungan Sementara (LPS) diperlihatkan pada Gambar 8 berikut.

4.3. Manfaat Pengomposan Sampah

Manfaat pengomposan dari segi ekologi: Pengomposan mengembalikan mated organik

yang terkandung dalarn sampah ke siklus biologisnya. Pengomposan merupakan

metode daur-ulang secara alamiah. Pengomposan mengurangi kuantitas sampah yang

harus dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pengomposan

membantu mengurangi timbulan gas yang terakumulasi dalarn tumpukan sampah.

Pengomposan mencegah terjadinya pencemaran udara yang disebabkan oleh proses

pembakaran sampah secara konvensional.

Selama proses pengomposan, nitrogen mengalami transformasi menjadi

senyawa-senyawa organik bentuk padat sehingga mengurangi terjadinya pencemaran

air tanah.

Kompos yang seGara alamiahnya menyerupai kotoran hewan dapat dimanfaatkan untukmemperbaiki sifat tanah dan merupakan sumber nutrien bagi tumbuhan.

5/14/2018 Modul Daur Ulang Dan Pengomposan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-daur-ulang-dan-pengomposan 15/15

Modul 4 Daur ulang dan Pengomposan  47 

SemiQUE IV Teknik Lingkungan ITATS

Gambar 8. CL.ftolh tata letak lokasi pengomposan

Manfaat pengomposan dari segi ekonomi:

Pengomposan membantu mengurangi sampah yang harus dibuang dan menghemat

biaya pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan. Sepanjang kegiatan

pengomposan terintegrasi.dalarn pengelolaan sampah kota, maka umurtempat

pembuangan akhir akan menjadi lebih lama. Sepanjang suatu kota hanya memiliki satu

tempat pembuangan akhir atau terpusat tapi memiliki beberapa lokasi desentralisasi

pengomposan maka biaya pengangkutan dapat dikurangi. Kompos merupakan produk

yang dapat dijual.