modul bermutu listrik dinamis laksmi

58
1 Bab I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Standar Isi IPA untuk SMP/MTs menekankan bahwa proses pembelajaran IPA harus mengutamakan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Juga dituliskan bahwa pembelajaran IPA di SMP/Mts sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika SMP di Indonesia pada umumnya sering dilaksanakan secara ceramah. Bagi guru kesulitan biasanya muncul dalam upaya menanamkan konsep Fisika pada siswa dan memilih metode yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada. Bagi siswa kesulitan sering dialami karena sebagian besar sudah memiliki anggapan bahwa pelajaran Fisika itu merupakan pelajaran yang sulit, tidak menarik dan membosankan. Kondisi ini ditambah juga dengan munculnya rasa takut dari siswa baik ketakutan untuk mempelajari Fisika maupun takut untuk kepada guru merngajukan pertanyaan. Akibat yang muncul dalam proses pembelajaran, peran aktif, perhatian, serta minat siswa menjadi rendah. Hal ini berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa rendah. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengembangkan pembelajaran berbasis inkuiri ilmiah tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa kepada siswa SMP yaitu pembelajaran konsep Listrik melalui Model Latihan Inkuiri Modul ini berisi contoh Pembelajaran Listrik Dinamis untuk siswa kelas IX SMP dengan menggunakan Model Latihan Inkuiri Model yaitu sebuah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Richard Suchman (1957) dengan pendekatan konstruktivisme untuk membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Model Latihan Inkuiri memiliki 5 sintaks yaitu:1) Berhadapan dengan Masalah , 2) Pengumpulan data untuk Verifikasi, 3) Pengumpulan Data dalam Eksperimen, 4) Merumuskan Penjelasan, dan 5) Menganalisis Proses Inkuari sebagai implementasi dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains berbasis inkuiri.

Upload: suhartojago

Post on 15-Feb-2015

263 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Bermutu

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

1

Bab I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Standar Isi IPA untuk SMP/MTs menekankan bahwa proses pembelajaran IPA harus

mengutamakan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA

diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Juga dituliskan bahwa pembelajaran IPA di SMP/Mts sebaiknya dilaksanakan secara

inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

Pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika SMP di Indonesia pada

umumnya sering dilaksanakan secara ceramah. Bagi guru kesulitan biasanya muncul

dalam upaya menanamkan konsep Fisika pada siswa dan memilih metode yang tepat

sesuai dengan kondisi yang ada. Bagi siswa kesulitan sering dialami karena sebagian

besar sudah memiliki anggapan bahwa pelajaran Fisika itu merupakan pelajaran yang

sulit, tidak menarik dan membosankan. Kondisi ini ditambah juga dengan munculnya

rasa takut dari siswa baik ketakutan untuk mempelajari Fisika maupun takut untuk kepada

guru merngajukan pertanyaan. Akibat yang muncul dalam proses pembelajaran, peran

aktif, perhatian, serta minat siswa menjadi rendah. Hal ini berpengaruh langsung terhadap

prestasi belajar yang dicapai siswa rendah. Maka pada kesempatan ini penulis ingin

mengembangkan pembelajaran berbasis inkuiri ilmiah tentang suatu proses untuk

menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa kepada siswa SMP yaitu

pembelajaran konsep Listrik melalui Model Latihan Inkuiri

Modul ini berisi contoh Pembelajaran Listrik Dinamis untuk siswa kelas IX SMP dengan

menggunakan Model Latihan Inkuiri Model yaitu sebuah model pembelajaran yang

dikembangkan oleh Richard Suchman (1957) dengan pendekatan konstruktivisme untuk

membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan

fenomena yang tidak biasa. Model Latihan Inkuiri memiliki 5 sintaks yaitu:1) Berhadapan

dengan Masalah , 2) Pengumpulan data untuk Verifikasi, 3) Pengumpulan Data dalam

Eksperimen, 4) Merumuskan Penjelasan, dan 5) Menganalisis Proses Inkuari sebagai

implementasi dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains

berbasis inkuiri.

Page 2: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

2

Dalam pembelajaran Energi listrik dengan menerapkan model Latihan Inkuiri ini , diawali

dengan demontrasi guru tentang rangkaian listrik kemudian dilanjutkan dengan sesi bagi

siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai demontrasi yang dilakukan oleh guru dan

hanya akan di jawab oleh guru ya atau tidak,kemudian dilanjutkan dengan siswa

melakukan eksperimen "Membuat rangkaian listrik seri dan parallel” , dan “ Mengukur

tegangan pada ujung-ujung rangkaian Seri dan Paralel”.

Dalam modul ini juga dijelaskan tentang materi Listrik Dinamis serta model Latihan Inkuiri

sebagai materi penguatan atau informasi tambahan bagi guru.

B. Tujuan

Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat dikuasai oleh guru adalah mampu

menguasai konsep Energi Listrik dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran

dengan menggunakan Model latihan Inkuiri

Sedangkan indikator pencapaian yang diharapkan yaitu:

1. Menjelaskan landasan teori belajar yang mendasari Model Latihan Inkuiri

2. Merangkum esensi setiap tahapan belajar dalam Model Latihan Inkuiri

3. Mengidentifikasi konsep-konsep Lisrtrik Dinamis dan penerapannya yang di modelkan

dalam modul ini

4. Mengidentifikasi ketrempilan bertanya yang dilatihkan dalam mode Latihan Inkuiri

5. Mengembangkan contoh pembelajaran dengan Model Latihan Inkuiri

C. SISTEMATIKA

Secara umum modul ini terdiri dari 4 bab.bab pertama berisi tentang rasional alasan

mengapa modul ini perlu di buat,kompetensi yang di harapkan di capai oleh pengguna

modul,tujuan penulisan modul dan sistematika penulisan.Bab II merupakan strategi

pembelajaran konsep Listrik Dinamis dengan Model Latihan Inkuiri.

Secara rinci bab ini dimulai dengan pengantar,deskripsi singkat modul,tujuan

pembelajaran,langkah langkah pembelajaran dan instrumen evaluasi. Bab III merupakan

informasi tambahan untuk guru tentang Model Latihan Inkuiri dan penerapannya dalam

pembelajaran IPA Fisika,hal-hal yang hartus di perhatikan pada saat melakasanakan

pembelajaran IPA dengan menerapkan model latihan Inkuiri,bahan bacaan yang di

sarankan untuk di baca,serta tugas dan Latihan.

Pembahasan di akhiri dengan evaluasi untuk melihat tingkat pemahaman pembaca

mengenai modul ini

Page 3: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

3

Secara sistematik Modul ini terdiri dari 4 bagian (4 bab)

Bab 1 : Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Tujuan

Bab 2 : Uraian Materi

A. Pengantar

B. Deskripsi Singkat

C. Tujuan Pembelajaran

D. Langkah –langkah Pembelajaran

E. Alat dan Bahan Pembelajaran

F. Instrumen Evaluasi

Bab III : Informasi Guru

A. Model Latihan Inkuiri

B. Listrik Dinamis

C. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Guru

D. Bacaan yang disarankan untuk di baca

Bab IV : Evaluasi dan Tugas Terstruktur

A. Evaluasi

B. Tugas Terstruktur

Merancang sebuah pembelalaran Fisika dengan Model latihan Inkuiri

Page 4: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

4

BAB II

PEMBELAJARAN KONSEP LISTRIK DIMNAMIS DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL LATIHAN INKUIRI

A. Pengantar

Modul Pembelajaran listrik dinamis dengan Model Latihan Inkuiri ini diharapkan

dapat menjadi sumber belajar serta dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan

kegiatan pembelajaran IPA . Dalam modul ini akan dipelajari konsep arus listrik searah,

tegangan listrik searah, Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff I Dan bebarapa tambahan materi

pengayaan dalam menerapkan Hukum Ohm dan Kirchhoff dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam modul ini juga dilengkapi soal-soal sebagai alat untuk mengukur tingkat

pemahaman anda terhadap konsep yang disajikan dalam modul.

B. Deskripsi Singkat

Modul ini secara formal diberi judul “Pembelajaran konsep listrik dinamis dengan

model latihan inkuiri “ yang di dalamnya memuat secara sistematis tentang konsep dasar

listrik searah yang meliputi Arus listrik, tegangan listrik, Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff,

serta beberapa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Modul ini berisi contoh Pembelajaran Listrik Dinamis untuk siswa kelas IX SMP dengan

menggunakan Model Latihan Inkuiri Model yaitu sebuah model pembelajaran yang

dikembangkan oleh Richard Suchman (1957) dengan pendekatan konstruktivisme untuk

membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan

fenomena yang tidak biasa. Model Latihan Inkuiri memiliki 5 sintaks yaitu:1) Berhadapan

dengan Masalah , 2) Pengumpulan data untuk Verifikasi, 3) Pengumpulan Data dalam

Eksperimen, 4) Merumuskan Penjelasan, dan 5) Menganalisis Proses Inkuari sebagai

implementasi dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains

berbasis inkuiri. Pendekatan Model Latihan Inkuiri dimulai dengan menyajikan pada siswa

suatu peristiwa yang penuh teka-teki. Model pembelajaran latihan inkuari dirancang oleh

Richard Suchman agar siswa bertanya mengapa suatu peristiwa terjadi, kemudian siswa

melakukan kegiatan, mencari jawaban, memproses data secara logis, sampai akhirnya

siswa mengembangkan strategi pengembangan intelektual yang dapat digunakan untuk

menemukan mengapa suatu fenomena bisa terjadi. Pastikan agar pertanyaan yang

diajukan siswa hanya dapat dijawab dengan ya atau tidak, dan pastikan juga bahwa

pertanyaan itu tidak meminta guru untuk melakukan penyelidikannya

Page 5: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

5

Diharapkan peserta diklat setelah mempelajari struktur modul dengan benar dapat

melaksanakan pembelajaran IPA khususnya pembelajaran fisika dengan menerapkan

Model Latihan Inkuiri

Standar Kompetensi dan kompetensi yang akan dicapai adalah :

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

Indikator pembelajaran yang akan dicapai adalah :

1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik

2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun parallel

3. Mengukur dan menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan

grafik.

4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian

(Hukum Ohm)

Konsep listrik dinamis dengan Model Latihan Inkuiri ini akan di belajarkan selama 3

pertemuan (3 X 40 menit)

Pembelajaran ini dapat dilaksanakan setelah peserta memahami konsep listrik statis

Pada modul ini dibahas alternative pembelajaran untuk pembelajaran konsep Listrik

(indicator 1 s.d 4) yang dialokasikan dalam 3 pertemuan

C. Tujuan Pembelajaran yang akan di capai selama 3 pertemuan adalah

Pertemuan 1 :

1. Melalui percobaan sebuah lampu yang dihubungkan dengan sebuah baterai siswa

dapat menyimpulkan penyebab lampu dapat menyala.

2. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan syarat mengalirnya arus listrik di

dalam suatu rangkaian listrik.

3. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menentukan arah arus listrik

4. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyimpulkan apa yang dimaksud kuat arus

5. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat membaca skala ampermeter

6. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan cara pemasangan ampermeter

untuk mengukur kuat arus yang melalui sebuah lampu

Page 6: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

6

7. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bahwa kuat arus pada rangkaian tak

bercabang dimana – mana sama besarnya

Pertemuan ke 2

8. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan cara pemasangan voltmeter pada

suatu rangkaian

9. Melalui percobaan siswa mampu menyelidiki hubungan kuat arus dan beda potensial

serta menggambarkan dalam bentuk grafik

10. Menyelidiki hubungan antara kuat arus dan beda potensial dalam suatu rangkaian

tertutup (Hk.Ohm )

Pertemuan 3 :

11. Melalui percobaan siswa dapat membedakan beda potensial sebuah sumber tegangan

yang disusun seri dengan paralel.

12. Melalui percobaan siswa dapat menentukan salah satu kelemahan rangkaian lampu

secara seri

13. Melalui percobaan siswa dapat menentukan keuntungan jika beberapa buah lampu di

pasang secara parallel

14. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyelesaikan latihan soal konsep listrik dinamis

D. 1. Alur Pembelajaran

Uraian alur Pembelajaran Pertemuan 1 (2x 40 menit )

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan Apersepsi : Guru menggambar di papan tulis 2 benda bermuatan positif dan negative yang di hubungkan dengan sebuah konduktor ,lalu mengajukan pertanyaan : Apa yang terjadi jika ke dua benda ini di hubungkan oleh sebuah konduktor?

Motivasi : Kemudian guru menyalakan lampu kelas/lampu senter

kemudian mengajukan pertanyaan apa yang menyebabkan lampu menyala ?

Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan

10 menit

Page 7: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

7

pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini belajar tentang “ kuat arus dan cara pengukurannya “

Kegiatan Inti

Tahap 1

Menyajikan masalah dan menganalisis masalah

Guru menunjukkan rangkaian sebuah baterai dengan sebuah lampu yang salah (tidak terhubung) sehingga lampu tidak menyala

Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat bahwa lampu yang dirangkai dg baterai ternyata tidak menyala ?

5 menit

Tahap 2 Pengumpulan

data

Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak

10 menit

Tahap 3 Pengujian

(Eksperimentasi)

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS 2.1 yang telah disiapkan..

25 menit

Tahap 4 Formulasi Prinsip

Siswa melakukan diskusi kelompok

Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan baik setelah mengamati demontrasi guru maupun setelah menyimpulkan dari pertanyaan teman-temannya yang di jawab oleh guru dengan ya atau tidak

10 menit

Tahap 4 Analisis dari proses inkuiri

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas

Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

Menarik kesimpulan

10 menit

Penutup

Penilaian proses (Buatlah sebuah rangkaian sederhana sehingga lampu menyala yang terdiri dari dua buah baterai dan 2 buah lampu)

10 menit

Pertemuan Ke 2 (2 x 40 menit)

Pendahuluan Apersepsi : Apa yang kamu ingat tentang kuat arus? Apa yang dimaksud dengan beda potensial ?

Motivasi : Bagaimana cara memperbesar arus?

Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini adakah menyelidiki hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik (Hk.Ohm)

5 menit

Tahap 1 Pada tahap pertama guru menyajikan suatu kejadian /demontrasi

Page 8: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

8

Menyajikan masalah dan menganalisis masalah

suatu fenomena yang tidak biasa / wajar

Guru menunjukkan 2 rangkaian yang berbeda ,pertama tama guru menunjukkan rangkaian sederhana 1 baterai dengan satu lampu,kemudian berikutnya guru menambahkan satu baterai ke dalam rangkaian tersebut.

10 menit

Tahap 2

Pengumpulan data untuk Verifikasi

Verifikasi keberadaan situasi yang menimbulkan masalah

Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak

10 menit

Tahap 3

Pengumpulan Data dalam Eksperimen

Pengujian (Eksperimentasi)

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS 2.2 yang telah disiapkan..

25

Tahap 4

Mengorganisir Merumuskan Penjelasan

Formulasi Prinsip

Siswa melakukan diskusi kelompok

Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan

10

Tahap 5

Menganalisis Proses Inkuari

Menganalisis Analisis dari proses inkuiri

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas

Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

10

Penutup Menarik Kesimpulan

Uji Kompetensi

Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

10

Pertemuan ke 3

Pertemuan Ke 3 (2 x 40 menit)

Pendahuluan Apersepsi : Mengingatkan tentang syarat agar arus listrik dapat mengalir

Motivasi : Bagaimana bentuk rangkaian listrik di rumah-rumah?

Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan

5 menit

Page 9: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

9

pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini adalah mempelajari tentang “ Rangkaian Seri dan Paralel”

Tahap 1

Berhadapan dengan Masalah

Guru menunjukkan rangkaian sederhana yang terdiri dari 2 buah lampu yang dirangkai seri dengan 2 buah baterai . Kemudian salah satu lampu diputar sehingga satu lampunya mati , Demontrasi berikutnya guru mengubah rangkaian seri tadi menjadi rangkaian parallel (siswa ditugaskan utk mengamati perbedaan nyala lampu). kemudian salah satu lampu nya juga diputar sampai mati ),Siswa di tugaskan mengamati apa yang terjadi

10 menit

Tahap 2

Pengumpulan data untuk Verifikasi

Verifikasi keberadaan situasi yang menimbulkan masalah

Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak

10 menit

Tahap 3

Pengumpulan Data dalam Eksperimen

Pengujian (Eksperimentasi)

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS 2.3 yang telah disiapkan..

25

Tahap 4

Mengorganisir Merumuskan Penjelasan

Formulasi Prinsip

Siswa melakukan diskusi kelompok

Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan

10

Tahap 5

Menganalisis Proses Inkuari

Menganalisis Analisis dari proses inkuiri

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas

Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

10

Penutup Menarik Kesimpulan 10

Page 10: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

10

Uji Kompetensi

Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Uraian Alur Pembelajaran :

Pertemuan 1 :

Pendahuluan

Setelah mengucapkan salam,kemudian guru mengajak para siswa utk menyiapkan

dirinya masing masing untuk mulai belajar kemudian guru melakukan apersepsi dengan

cara menggambar di papan tulis 2 benda bermuatan positif dan negative yang di

hubungkan dengan sebuah konduktor ,lalu mengajukan pertanyaan : Apa yang terjadi

jika ke dua benda ini di hubungkan oleh sebuah konduktor? (diharapkan para siswa

akan menjawab electron dan akan mengalir dari benda berpotensial rendah ke benda

berpotensial tinggi)

Motivasi :

Kemudian guru menyalakan lampu kelas/lampu senter kemudian mengajukan

pertanyaan apa yang menyebabkan lampu menyala ? (arus listrik)

Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan pembelajaran selama 2 jam

pelajaran ini belajar tentang “ kuat arus dan cara pengukurannya “

Kegiatan Inti :

Tahap 1 : Menyajikan masalah dan menganalisis masalah Guru menunjukkan rangkaian sebuah baterai dengan sebuah lampu yang salah (tidak terhubung) sehingga lampu tidak menyala Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat bahwa lampu yang dirangkai dengan sebuah baterai ternyata tidak menyala ?

Tahap 2 : Pengumpulan data untuk Verifikasi

Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah

yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau

tidak

Tahap : 3 Pengumpulan Data dalam Eksperimen

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS

yang telah disiapkan.

Tahap 4 : Mengorganisir Merumuskan Penjelasan

Siswa melakukan diskusi kelompok ,untuk mencari kesimpulan dari hasil percobaan

dan hasil pertanyaan siswa yang di jawab oleh guru dengan jawaban ya dan tidak

Page 11: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

11

Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

mendapatkan kesimpulan baik setelah mengamati demontrasi guru maupun setelah

menyimpulkan dari pertanyaan teman-temannya yang di jawab oleh guru dengan ya

atau tidak

Tahap 5 : Menganalisis Proses Inkuari

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri

dengan cara melakukan diskusi kelas .Guru melacak dengan cara mengajukan

pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

Penutup :

Siswa dengan di bimbing oleh guru mencoba menarik Kesimpulan

Uji Kompetensi

Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Uraian Alur Pembelajaran :

Pertemuan 2 :

Pendahuluan

Setelah mengucapkan salam,kemudian guru mengajak para siswa utk menyiapkan

dirinya masing masing untuk mulai belajar kemudian guru melakukan apersepsi

Motivasi :

Kemudian guru menyalakan lampu kelas/lampu senter kemudian mengajukan

pertanyaan apa yang menyebabkan lampu menyala ? (arus listrik)

Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan pembelajaran selama 2 jam

pelajaran ini belajar tentang “ kuat arus dan cara pengukurannya “

Kegiatan Inti :

Tahap 1 : Menyajikan masalah dan menganalisis masalah Guru menunjukkan rangkaian sebuah baterai dengan sebuah lampu yang salah (tidak terhubung) sehingga lampu tidak menyala Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat bahwa lampu yang dirangkai dengan sebuah baterai ternyata tidak menyala ?

Page 12: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

12

Tahap 2 : Pengumpulan data untuk Verifikasi

Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah

yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau

tidak

Tahap : 3 Pengumpulan Data dalam Eksperimen

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS

yang telah disiapkan.

Tahap 4 : Mengorganisir Merumuskan Penjelasan

Siswa melakukan diskusi kelompok ,untuk mencari kesimpulan dari hasil percobaan

dan hasil pertanyaan siswa yang di jawab oleh guru dengan jawaban ya dan tidak

Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

mendapatkan kesimpulan baik setelah mengamati demontrasi guru maupun setelah

menyimpulkan dari pertanyaan teman-temannya yang di jawab oleh guru dengan ya

atau tidak

Tahap 5 : Menganalisis Proses Inkuari

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri

dengan cara melakukan diskusi kelas .Guru melacak dengan cara mengajukan

pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan rangkaian seri dan rangkaian parallel

untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

Penutup :

Siswa dengan di bimbing oleh guru mencoba menarik Kesimpulan

Uji Kompetensi

Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

E. Alat dan bahan

Baterai 1,5 volt

Lampu pijar 2,5 volt

Saklar

Kabel penghubung

Ampere meter

Voltmeter

Page 13: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

13

F. Media pembelajaran

LKS : Terlampir

Tujuan : Menyelidiki hubungan beda potensial dengan kuat arus

Alat dan Bahan :

3 buah baterai yang besarnya sama 1,5 V

1 buah lampu 3,8 V

1 buah amperemeter

1 buah voltmeter

Langkah Kegiatan :

DC V

NO DATA

DC A

NO DATA

L

+

1,5V

+

1,5V

+

1,5V

DC V

NO DATA

DC A

NO DATA

L

1. Sediakan 3 buah baterai 1,5 V, sebuah

ampermeter (A), sebuah voltmeter (V),

lampu pijar 3,8 V dan kabel

secukupnya.

2. Buatlah rangkaian 1 buah baterai yang

dihubungkan dengan 1 lampu dan

ampermeter dan voltmeter seperti

tampak pada gambar.

3. Amati nyala lampunya dan catat angka

yang ditunjuk oleh ampermeter dan

voltmeter.

4. Ulangi kegiatan di atas dengan

menambah baterainya menjadi 2 dan

ulangi lagi dengan 3 baterai. Catat kuat

Kegiatan 2.1

Page 14: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

14

+

1,5V

+

1,5V

DC V

NO DATA

DC A

NO DATA

L

+

1,5V

arus dan tegangannya kemudian

masukkan dalam table berikut.

Tabel Pengamatan

No Jumlah Baterai Beda Potensial

(V)

Kuat Arus

(A)

1 1

2 2

3 3

1. Dari tabel ini, buatlah grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus.

2. Bagaimana hubungan antara tegangan (V) dan kuat arus (I) dalam tiap

kegiatan?

3. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan ini? Presentasikan

hasilnya!

Tujuan: Menyelidiki kuat arus pada rangkaian bercabang

Alat dan Bahan

2 buah resistor yang berbeda nilainya 1 Ω dan 10 Ω ?

1 buah ammeter

1 buah catu daya

6 buah kabel penjepit buaya

Kegiatan 2.2

Page 15: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

15

Langkah Kegiatan :

1. Susunlah dua buah resistor yang berbeda nilainya secara paralel.

2. Selanjutnya susunan resistor tersebut hubungkan dengan sebuah catu daya

melalui kabel.

+

12V

R2

R1

3. Dengan menggunakan amperemeter, berturut-turut secara bergantian ukurlah

besarnya arus: melalui hambatan 1, melalui hambatan 2, dan sesudah keluar

rangkaian.

4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut.

Diskusi:

Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan ini? Buat laporannya dan presentasikan

hasil penyelidikan anda.

Tujuan: Menyelidiki Hambatan Rangkaian Seri dan paralel

Alat dan Bahan:

3 buah resistor yang besarnya sama 10 Ω ?

1 buah multitester

Kegiatan 2.3

Page 16: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

16

1 buah catu daya 12 V

6 buah kabel penjepit buaya

Langkah Kegiatan:

1. Sediakan 3 buah penghambat yang besarnya sama yaitu 10 dan 1 buah lampu

kecil.

2. Susunlah rangkaian lampu dan ketiga hambatan yang dirangkai secara seri dan

hubungkan dengan baterai seperti tampak pada gambar (a), hubungkan dengan

catu daya 12V. Amati nyala lampu, kemudian ukur nilai ketiga hambatan seri tadi

dengan menggunakan Multitester.

+

12V

L

R3R2R1

Gambar (a)

3. Sekarang ubahlah susunan ketiga hambatan tersebut menjadi paralel seperti

tampak pada gambar (b). Amati nyala lampu, kemudian ukur dengan multitester

nilai ketiga hambatan tersebut.

L

R3

R2

R1

+

12V

Gambar (b)

4. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan ini. Diskusikan dengan teman

sekelompok buat laporannya, dan presentasikan hasilnya.

Page 17: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

17

5. Ulangi kegiatan diatas dengan mengganti hambatan dengan lampu-lampu kecil

seperti tampak pada gambar berikut.

6. Buatlah rangkaian lampu seri seperti tampak pada gambar, amati nyala lampu-

lampunya. Ukur tegangan pada ujung-ujung sumber arus dan pada ujung-ujung

tiap lampu. Catat hasilnya dan bandingkan tegangannya. Kemudian matikan

salah satu lampu, apa yang terjadi?

L3L2L1

+12V

7. Selanjutnya buatlah rangkaian lampu paralel seperti tampak pada gambar, amati

nyala lampu-lampunya. Ukur tegangan pada ujung-ujung sumber arus dan pada

ujung-ujung tiap lampu. Catat hasilnya dan bandingkan tegangannya. Kemudian

matikan salah satu lampu, apa yang terjadi?

L3

L2

L1

+

12V

8. Apa yang dapat anda simpulkan dari dua kegiatan ini?

1. Bahan Diskusi:

1. Apa kelemahan bila lampu-lampu dirangkai secara seri?

2. Apa keunggulannya bila lampu-lampu dirangkai secara paralel?

Page 18: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

18

5A

0

020

40 60 80100

G. Instrumen Evaluasi

(soal-soal evaluasi untuk siswa, kunci jawaban dan skoring)

Evaluasi

1. Arah arus listrik adalah ....

a. searah dengan gerakan elektron

b. dari potensial tinggi ke potensial rendah

c. dari potensial rendah ke potensial tinggi

d. berlawanan dengan arah proton

2. Yang dimaksud dengan satuan hambatan listrik adalah ….

a. hasil bagi antara beda potensial dengan kuat arus

b. hasil kali antara beda potensial dengan kuat arus

c. hasil tambah antara beda potensial dengan kuat arus

d. hasil kurang antara beda potensial dengan kuat arus

3. Berikut ini adalah syarat agar arus listrik dapat mengalir, kecuali ....

a. ada perbedaan potensial

b. dihubungkan dengan kawat penghantar

c. di dalam rangkaian terbuka

d. di dalam rangkaian tertutup

4. Kuat arus yang ditunjukkan oleh gambar ampermeter dibawah ini adalah ....

a. 0,3 A

b. 0,6 A

c. 3 A

d. 6

5. Jika selama 6 menit mengalir muatan listrik sebanyak 48 coulomb, maka kuat arusnya

adalah ....

Page 19: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

19

L

L

L

L

I

V

I

V

a. 0,01 A

b. 0,1A

c. 1,0 A

d. 10,0 A

6. Nyala lampu paling terang dengan arah arus listrik yang benar ditunjukkan oleh

diagram rangkaian ....

a.

b.

c.

d.

7. Pernyataan yang sesuai dengan hukum ohm adalah ....

a. tegangan sebanding dengan hambatan

b. tegangan berbanding terbalik dengan kuat arus

c. hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus

d. hambatan sebanding dengan kuat arus

8. Grafik yang tepat untuk menunjukkan hubungan antara tegangan dan kuat arus

adalah….

a. .

b.

Page 20: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

20

I

V

I

V

c.

d.

9. Pada sebuah penghantar yang memiliki hambatan 10 mengalir arus sebesar 0,5

ampere maka besarnya tegangan pada ujung-ujung penghantar adalah ....

a. 20

b. 10

c. 5

d. 1

10. Faktor yang tidak mempengaruhi besarnya hambatan pada sebuah penghantar

adalah....

a. panjang kawat

b. massa kawat

c. luas penampang kawat

d. jenis kawat

11. Dibawah ini penghantar sejenis (dari bahan yang sama) yang memiliki hambatan

terkecil adalah ....

a.

b.

c.

d.

Page 21: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

21

12. Beberapa buah hambatan yang dipasang paralel akan menghasilkan hambatan

pengganti yang ....

a. lebih besar

b. lebih kecil

c. sama besar

d. tetap besar

13. Beberapa buah hambatan yang dipasang seri akan menghasilkan arus ....

a. besar

b. kecil

c. tidak tetap

d. berubah-ubah

14. Rangkaian hambatan yang mempunyai nilai hambatan total terkecil adalah ....

a.

b.

c.

d.

Page 22: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

22

15. Perhatikan pernyataan di bawah ini.

1) jika salah satu lampu mati maka lampu yang lain tetap menyala

2) lampu tidak dapat menyala secara bersamaan

3) nyala lampu sama terangnya

4) nyala lampu lebih redup

Kelemahan menyusun lampu secara seri adalah ....

a. 1 dan 3

b. 2 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 4

16. Perhatikan pernyataan di bawah ini

1) jika salah satu lampu mati maka lampu yang lain juga ikut mati

2) jika salah satu lampu mati maka lampu yang lain tetap menyala

3) nyala lampu sama terangnya

4) nyala lampu tidak sama terang

Yang merupakan keuntungan pemasangan lampu secara paralel adalah ....

a. 1 dan 3

b. 2 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 4

17. Rangkaian hambatan yang menyebabkan nyala lampu paling redup adalah ….

a.

Page 23: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

23

b.

c.

d.

18. Lampu-lampu pijar di rumah umumnya dirangkai scara parallel karena ….

a. dengan rangkaian ini lampu memerlukan arus paling kecil

b. jika satu lampu putus, maka lampu lainnya tetap berpijar

c. dengan hubungan ini lampu memerlukan daya paling besar

d. jika satu lampu putus, maka lampu lainnya padam

19. Bila penghambat 4 ohm, 6 ohm, dan 12 ohm dipasang parallel maka besar hambatan

substitusinya adalah ….

a. 0,5 ohm

b. 1, 0 ohm

c. 1,5 ohm

d. 2,0 ohm

Page 24: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

24

20. Data percobaan dengan menggunakan hambatan A dan B menghasilkan grafik seperti di tampak pada gambar berikut Bila kedua hambatan tersebut dirangkai secara paralel, maka besar hambatan penggantinya adalah….

A. 0,06 A B. 0,2 A C. 1,5 A D. 3,3 A

Page 25: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

25

BAB III INFORMASI UNTUK GURU

A. Model Latihan Inkuiri:

Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan

melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan

masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan

berpikir kritis dan logis Iquiry sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh

ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami

fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannnya dalam kehidupan

sehari-hari

Kendatipun model ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang

peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban

menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan

penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta

didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang

kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.

Metode Inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa

yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek

belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234).

Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inkuiri

menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual.

Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang

bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik

dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis.

Dalam “Inquiry Techniques for Teaching Science”, yang ditulis oleh William D. Romey

(1968: 257) memaparkan bahwa menurut Arthur Costa ada tiga teori metode inkuiri yang

masing-masing didefinisikan oleh J. Richard Suchman, Ben Strasser dan Alphoretta Fish.

Menurut Richard Suchman, inkuiri dirancang agar siswa dapat langsung mengontrol

sendiri pembelajarannya. Guru hanya menyediakan kondisi yang seperti biasanya,

mengatur prosesnya, mengatur kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa dalam

Page 26: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

26

mengevaluasi kemajuannya. Jadi guru hanya sebagai fasilitator dan siswa bertindak

sebagai “programer”. Sedangkan Menurut Ben Strasser guru mengkaji sendiri cara

mengajarnya. Aspek pertama yang dikaji adalah apa yang dilakukan oleh para siswa

ketika mereka sedang berinkuiri. Aspek yang kedua dari inkuiri guru adalah dengan lebih

memperhatikan perilaku yang ditunjukkan yang dapat merangsang siswa untuk melakukan

beberapa hal yang biasa dilakukan orang ketika berkecimpung dalam sains. Menurut

Alphoretta Fish siswa dibimbing untuk mengembangkan pengalaman dan merekonstruksi

metode dengan menemui ketidaksesuaian dalam metode yang telah mereka nilai.

Latihan Inkuiri dikembangkan oleh J.Richard Suchman untuk membelajarkan siswa

tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa.

Model Suchman membawa siswa melalui versi miniatur dari semacam prosedur yang

digunakan oleh pelajar untuk mengorganisir pengetahuan dan menghasilkan prinsip-

prinsip (Joyce et al, 1992: 199). Model ini dirancang untuk melatih siswa dalam suatu

penelitian ilmiah sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa

ingin tahu dalam diri siswa, menumbuh kembangkan kemampuan intelektual dalam berfikir

induktif, kemampuan meneliti, kemampuan berargumentasi dan kemampuan

mengembangkan teori. Latihan inkuiri dimulai dari keyakinan pada perkembangan pelajar

secara mandiri, yaitu sebuah metode yang meminta partisipasi aktif dalam penyelidikan

ilmiah. Sasaran umum dari latihan inkuiri adalah untuk membantu siswa mengembangkan

intelektualitas dan keahlian dalam disiplin ilmu, dan yang penting adalah untuk

menimbulkan pertanyaan dan mencari jawaban yang berasal dari rasa kepenasaran

mereka. Kemudian Suchman (Joyce et al, 1992:198) tertarik untuk membantu siswa

menyelidik secara mandiri, tetapi dalam suatu kedisiplinan. Dia menginginkan siswa untuk

bertanya mengapa peristiwa itu terjadi ketika mereka sedang melakukan penyelidikan dan

dapat memperoleh data serta mengolahnya secara logis. Dia juga menginginkan agar

siswa mengembangkan strategi intelektual umum yang dapat mereka gunakan untuk

menemukan mengapa hal tersebut dapat terjadi.

Page 27: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

27

Pendekatan latihan inkuiri dimulai dengan menyajikan pada siswa suatu peristiwa yang

penuh teka-teki. Suchman yakin (Joyce et al, 1992: 199) bahwa jika siswa secara individu

berhadapan dengan suatu situasi yang secara alami memotivasi untuk menyelesaikan

teka-teki itu, maka kita bisa menggunakan kesempatan yang diberikan oleh inkuiri alami

untuk mengajarkan suatu prosedur pencarian secara disiplin.

Teori Suchman (Joyce et al, 1992:199) mengenai model Latihan Inkuiri adalah: (1) siswa

secara alami akan menyelidiki bila mereka merasa bingung, (2) mereka bisa menjadi

semakin sadar dan belajar untuk menganalisis strategi pemikiran mereka, dan (3) Strategi

baru bisa diajarkan secara langsung dan ditambahkan pada strategi yang sudah ada

sebelumnya pada siswa. Prinsip penting pada model latihan inkuiri (Joyce et al: 1992)

adalah memastikan agar pertanyaan yang diajukan oleh siswa dapat dijawab dengan ya

atau tidak dan tidak meminta guru untuk melakukan penyelidikan. Menurut Suchman

(Rowe, 1978:363) tujuan mengharuskan siswa mengajukan pertanyaan yang hanya akan

dijawab oleh guru dengan ya atau tidak adalah untuk membelajarkan siswa tentang

bagaimana cara (1) mengajukan pertanyaan yang terarah dan tidak kabur, (2) menyusun

informasi untuk mendukung kesimpulan (sementara), (3) menganalisis suatu situasi dalam

menyelesaikan hubungan antar variabel.. Sintaks model latihan inkuiri tertera pada Tabel

2.2.

Tabel 2.2

Sintaks Model Latihan Inkuiri

Fase Satu

Konfrontasi dengan Masalah

Menjelaskan prosedur inkuiri

Menjajikan kejadian yang tidak biasa /

wajar

Fase Dua

Pengumpulan Data- Pembuktian

Membuktikan sifat dan kondisi obyek

Membuktikan keterjadian pada situasi masalah

Page 28: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

28

Fase Tiga

Pengumpulan Data-Eksperimentasi

Mengisolasi variabel yang relevan

Menghipotesis (dan menguji) hubungan

sebab akibat

Fase Empat

Pengorganisiran, Perumusan suatu penjelasan

Merumuskan aturan atau penjelasan

Fase Lima

Analisis-Proses Inkuiri

Menganalisis strategi inkuiri dan

mengembangkan strategi yang lebih

efektif.

(Joyce et al, 1992:202)

Keunggulan dan Kelemahan Model Latihan Inquiry

Model latihan Inkuiri ini memiliki keunggulan yaitu :

(a) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa

dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.

(b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang

baru.

(c) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur,

obyektif, dan terbuka.

(d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.

(e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.

(f) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.

(g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

(h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

(i) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.

(j) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Kelemahan Model Latihan Inkuiri

(a) Memerlukan waktu yang cukup lama.

(b) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah

Page 29: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

29

(c) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang

(d) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.

A. Listrik Dinamis

1. Arus Listrik

Seorang ilmuwan fisika berkebangsaan Italia yang bernama Alexandro Volta telah

menemukan bahwa arus listrik mengalir dalam rangkaian listrik. Apakah arus listrik itu?

Arus listrik adalah aliran muatan listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah seperti

tampak pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Arus listrik

Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif. Pada pembahasan

sebelumnya mengenai listrik statis, telah Anda ketahui bahwa muatan listrik yang

sebenarnya mengalir adalah elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif

yang disebut dengan "arus elektron". Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya

lubang-lubang bermuatan positif, yang "tampak" mengalir dari kutub positif ke kutub

negatif. Jadi dikatakan bahwa arah arus listrik berlawanan dengan arah gerak elektron,

arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah sedangkan elektron

mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.

Page 30: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

30

Sekarang sudah diketahui bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron

dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Besarnya arus listrik

diukur dengan satuan banyaknya elektron per detik.

Kuat Arus Listrik

Besar arus listrik disebut kuat arus listrik yang dilambangkan dengan huruf I. Kuat arus

listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu. Jika ditulis

dalam persamaan matematika:

t

QI

dimana

Q = muatan (coulomb),

t = waktu (sekon) dan

I = kuat arus (coulomb per detik, disebut satu ampere = 1A), untuk menghormati

fisikawan Perancis Andre Marie Ampere (1775-1836)

2. Beda Potensial Listrik

Beda potensial listrik atau tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara

dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini

mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya

aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Berdasarkan perbedaan potensial

listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi

atau ekstra tinggi.

Telah dibahas pada awal bab ini bahwa di dalam suatu rangkaian listrik yang mengalir

adalah elektron dimana elektron mengalir dari kutub negatif (-) ke kutub positif (+).

Aliran elektron ini yang menyebabkan adanya arus listrik. Arah arus listrik berlawanan

arah dengan arah aliran elektron. Di dalam rangkaian listrik arus listrik mengalir dari

kutub (+) ke kutub (-) elemen, dan di dalam elemen arus listrik mengalir dari kutub

negatif (-) ke kutub positif (+). Jika elektron ini terus menerus mengalir dari kutub

Page 31: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

31

negatif ke kutub positif, maka pada suatu saat aliran elektron ini akan berhenti karena

jumlah elektron pada kedua kutub sudah sama besarnya. Pada keadaan ini dikatakan

bahwa potensial kedua kutub ini sudah sama.

Bagaimana caranya supaya ada beda potensial diantara kutub-kutubnya? Agar ada

perbedaan potensial, maka jumlah elektron di kedua kutubnya tidak boleh sama. Untuk

itu harus ada mekanisme yang memindahkan elektron dari kutub positif ke kutub

negatif kembali. Tentu saja untuk melakukan pemindahan elektron ini diperlukan

energi. Jika sebuah sumber arus mengeluarkan energi sebesar satu joule untuk dapat

memindahkan elektron sebanyak satu coulomb dari suatu titik ke titik lainnya, maka

artinya beda potensial antara dua titik tersebut adalah satu volt. Jadi dapat disimpulkan

bahwa: "Beda potensial (tegangan) adalah banyaknya energi yang dikeluarkan oleh

sebuah sumber arus untuk memindahkan elektron dari satu titik ke titik lainnya dalam

kawat penghantar".

Secara matematis pernyataan di atas dapat ditulis :

Keterangan

V = Beda potensial dengan satuan volt (V)

W = Energi yang dikeluarkan sumber arus dengan satuan joule (J)

Q = Banyaknya muatan listrik yang dipindahkan dengan satuan coulomb (C)

Contoh Soal

Sebuah sumber tegangan mengeluarkan energi sebesar 640 joule untuk

memindahkan muatan sebanyak 16 coulomb dari satu titik ke titik lainnya. Berapakah

beda potensial antara kedua titik tersebut?

Q

Wv

Page 32: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

32

Penyelesaian

Diketahui : W = 640 J

Q = 16 C

Ditanya : V ?

Jawab :

= 40 Volt

3. Hubungan Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Jerman yang bernama

Georg Simon Ohm pada tahun 1826, dapat ditunjukkan bahwa kuat arus yang melalui

sebuah penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar

asal suhu tidak berubah. Artinya, semakin besar beda potensial yang dihasilkan oleh

sumber tegangan, semakin besar pula kuat arus listrik yang dihasilkan. Secara

matematis :

V ~ I atau V sebanding dengan I

Oleh karena V ~ I maka harga adalah konstan pada temperatur tetap. Menurut

Ohm, nilai perbandingan beda potensial dengan arus yang mengalir merupakan harga

hambatan yang dimiliki oleh sebuah konduktor dan nilainya selalu konstan.

Dengan demikian,

Keterangan :

V = tegangan satuannya volt

Page 33: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

33

I = kuat arus dengan satuan ampere

R = hambatan dengan satuan ohm ( ).

Pernyataan ini untuk selanjutnya dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi :

”Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial

pada kedua ujung penghantar itu, dan berbanding terbalik dengan hambatannya

asalkan suhu penghantar tidak berubah”.

Dalam sistem SI, hambatan (R) dinyatakan dalam satuan volt per ampere atau sama

dengan ohm yang biasa ditulis dengan lambang omega (Ω).

Contoh Soal

1. Sebuah penghantar memiliki hambatan sebesar 10 ohm. Kedua ujungnya

dihubungkan dengan sumber tegangan 25 volt. Berapakah besar kuat arus yang

melalui penghantar itu?

Penyelesaian :

Diketahui : R = 10 ohm

V = 25 V

Ditanyakan : I = ?

Jawab : ampereIR

VI 5,2

10

25

2. Arus listrik 2 A mengalir melalui seutas kawat penghantar, ketika beda potensial 12

V diberikan pada ujung-ujungnya. Tentukan hambatan listrik kawat tersebut.

Penyelesaian:

Diketahui : I = 2 A

V = 12 V

Ditanyakan : R = ?

Jawab: :

Page 34: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

34

4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Sebuah Hambatan

Apakah hambatan yang dimiliki oleh kawat penghantar yang berbeda jenisnya juga

berbeda? Tentu saja berbeda sebab masing-masing jenis kawat memiliki hambat jenis

yang berbeda. Apa yang dimaksud dengan hambat jenis?

Gambar 2.10 Penampang sebuah penghantar listrik

Perhatikan Gambar 2.10, Ada tiga faktor yang mempengaruhi besarnya sebuah

hambatan yaitu:

1. Besarnya hambatan sebanding dengan panjang kawatpanjang kawat (l),

2. Besarnya hambatan sebanding dengan jenis kawat penghantar ( ),

3. Besarnya hambatan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A).

Secara matematis persamaan untuk hambatan dapat ditulis sebagai berikut.

R = A

l

R = hambatan dengan satuan Ohm

l = panjang kawat dengan satuan m

= hambat jenis dengan satuan Ohm.m

A = luas Penampang dengan satuan m2

Jadi hambat jenis suatu kawat penghantar adalah hambatan sepotong kawat

penghantar yang panjangnya satu meter dan luas penampangnya satu meter persegi.

Berikut adalah tabel hambat jenis beberapa zat.

Tabel 2.1 Hambat Jenis

Bahan Hambat Jenis

(ohm.m)

Konduktor

Perak

Tembaga

1,59 X 10-8

1,68 X 10-8

A

l

Page 35: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

35

Emas

Alumunium

Tungsten

Besi

Platina

Raksa

2,44 X 10-8

2,65 X 10-8

5,6 X 10-8

9,7 X 10-8

10,6 X 10-8

98 X 10-8

Contoh soal

1. Perhatikan diagram sepotong kawat penghantar berikut!

A B

Diketahui kawat A memiliki hambatan R ohm,

a. Berapa besar hambatan kawat tersebut jika dipotong menjadi dua bagian

yang sama panjang?

b. Berapa besar hambatan yang sejenis dan luas penampangnya sama besar

tapi panjangnya dua kali kawat A?

c. Manakah yang memiliki hambatan lebih besar antara kawat A dan kawat B

yang terbuat dari bahan sejenis dan panjangnya sama tetapi luas

penampangnya berbeda? Jelaskan alasan anda!

Jawab :

a. Hambatan kawat A jika dipotong menjadi 2 bagian yang sama besar adalah

= ½ R

b. Hambatan kawat B yang sejenis dengan kawat A tetapi memiliki panjang 2

x kawat A dan memiliki luas penampangnya yang sama besarnya adalah =

2 x R = 2R

c. Hambatan kawat A lebih besar daripada hambatan kawat B walaupun

panjangnya sama, karena kawat A memiliki penampang yang lebih besar

sehingga hambatannya lebih kecil.

2. Sepotong kawat nikrom yang panjangnya 15 meter memiliki hambat jenis 100 x 10-

8 Ohm.m. Jika luas penampang kawat tersebut adalah 2 x 10-7 m2. Tentukan

hambatan kawat nikrom tersebut!

Penyelesaian

Page 36: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

36

Diketahui : l = 15 m

A = 2 x 10-7 m2

= 100 x 10-8 .m

Ditanya : R

Jawab :

R = 75

5. Hukum Kirchoff

Pada pertengahan abad 19, Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara

untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal

dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik

percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang

kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I.

Secara matematis dinyatakan :

Imasuk = Ikeluar atau ∑ Imasuk = ∑ Ikeluar

Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai

berikut:

I = I1 + I2 + I3

Gambar 2.11 Rangkaian bercabang

Contoh Soal:

1. Tentukan I3 ?

I2

I

I1

I3

I = 10 A

I1 = 3 A

I2 = 2 A

I3 = ... A ?

Page 37: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

37

Jawab :

I3 = I - ( I1 + I2 ) = 10 A – (3 A +2 A) = 5 A

= 5 A

2. Pada gambar berikut diatas berapa besar arus I2 ?

Jawab:

Kuat arus yang masuk ke titik p adalah I = 6,0 A dan yang keluar dari titik p adalah

I1 = 2,0 A , I2, dan I3 = 1,5 A.

Sesuai persamaan ∑ Imasuk = ∑ Ikeluar

I = I1 + I2 + I3

6,0 A = 2,0 A + I2 + 1,5 A

6,0 A = 3,5 A + I2 atau

I2 = 6,0 A – 3,5 A

I2 = 2,5 A

6. Hambatan Seri dan Paralel

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin telah menemukan bahwa jika beberapa

lampu dirangkai secara paralel ternyata menghasilkan nyala lampu yang terang dan

sebaliknya jika beberapa lampu dirangkai secara seri ternyata nyala lampunya lebih

redup. Dapatkah Anda menjelaskan mengapa terjadi demikian?

I = 6,0 A

I1 = 2,0 A

I2 = ... A?

I3 = 1,5A ?

Page 38: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

38

Rangkaian Hambatan Seri

Rangkaian hambatan seri adalah beberapa hambatan yang disusun secara berurutan.

Ujung yang satu dihubungkan dengan pangkal yang lainnya, seperti tampak pada

Gambar 2.11.

+

L

R3R2R1

Gambar 2.11 Rangkaian hambatan seri

R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan RPS. Berapa nilai hambatan pengganti tersebut?

Untuk mengetahui besarnya hambatan pengganti, dapat diturunkan dari persamaan

berikut.

Dari hasil kegiatan 2.3, diketahui bahwa besarnya kuat arus listrik yang melewati

masing-masing hambatan pada rangkaian hambatan seri adalah sama.

I = IPS = IPQ = IQR = IRS

Sedangkan jumlah tegangan untuk masing-masing hambatan, sama dengan besarnya

tegangan total pada rangkaian

VPS = VPQ + VQR + VRS

Menurut hukum Ohm,

VPQ = I . RPQ,

VQR = I . RQR,

VRS = I . RRS

Sehingga,

I . RPS = I . RPQ + I . RQR + I . RRS

Oleh karena I (rangkaian seri) sama maka kita dapatkan :

RPS = RPQ + RQR + RRS

atau

RPS = R1 + R2 + R3

Page 39: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

39

Rangkaian Hambatan Paralel

Rangkaian hambatan secara paralel adalah beberapa hambatan yang disusun

sedemikian rupa sehingga antara hambatan yang satu dan hambatan lainnya

berdampingan. Perhatikan gambar berikut!

L

R3

R2

R1

+

Gambar 2.13 Rangkaian hambatan paralel

Beberapa hambatan yang disusun paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan

pengganti. Menurut hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, kita dapat menurunkan bahwa:

IAB = I1 + I2 + I3, dan

VAB = V1 + V2 + V3

Karena IAB =3

32

21

1 ,,,R

VIdan

R

VI

R

VI

R

V ABABAB

AB

AB maka persamaan (4) dan (5)

menjadi :

321 R

V

R

V

R

V

R

V ABABAB

AB

AB

karena VAB sama maka kita dapatkan:

321

1111

RRRRAB

Dalam praktek jarang sekali hambatan-hambatan dalam suatu jaringan disusun seri

atau paralel saja, Pada umumnya merupakan gabungan dari kedua rangkaian itu.

Page 40: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

40

Contoh Soal

1. Tiga buah hambatan yang masing-masing besarnya 6 disusun seri. Berapakah

hambatan penggantinya jika ke tiga hambatan itu disusun :

a. Seri

b. Paralel

Penyelesaian

Diketahui : R1 = 6

R2 = 6

R3 = 6

Ditanyakan : a. RS

b. Rp

Jawab :

a. RS = R1 + R2 + R3

= 6 + 6 + 6

= 6

b. 321

1111

RRRRP

=6

1

6

1

6

1

6

31

pR

RP = 6/3= 2

Rangkaian Listrik

Sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian

penghubungnya yang disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu

lintasan tertutup disebut rangkaian listrik. Lintasan tertutup adalah suatu lintasan yang

dimulai dari titik awal dan akan kembali lagi ke titik tersebut tanpa terputus. Pada

gambar berikut tampak sebuah rangkaian yang sangat sederhana terdiri atas sebuah

baterai dengan sebuah beban lampu dan sebuah rangkaian bercabang.

Page 41: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

41

L

+

Gambar 2.14 Rangkaian Sederhana

Rangkaian listrik ada beberapa macam yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan

rangkaian gabungan seri dan paralel seperti tampak pada gambar berikut.

Seri Paralel Gabungan seri paralel

Gambar 2.15 Berbagai jenis Rangkaian

Instalasi Listrik di Rumah Tangga

Salah satu contoh pemakaian sehari-hari rangkaian paralel adalah pemasangan

instalasi listrik di rumah tangga seperti tampak pada ilustrasi gambar berikut!

Diskusikan dengan kelompok anda mengapa instalasi di rumah tangga dipasang

secara paralel?

Page 42: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

42

Gambar 2.16 Instalasi di Rumah Tangga

B. Hal – hal yang harus di perhatikan oleh guru

- Pengaturan waktu dalam setiap tahap

- Peberian tugas membuat pertanyaan dan jawabannya

- Cara menjawab ya dan tidak

- Menghubungkan pertanyaan siswa yang satu dengan pertanyaa siswa yang

lain

Page 43: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

43

C. Bacaan yang disarankan untuk di baca

Departemen Pendidikan Nasional (2006), Standar Kompetensi SMP/MTs. Jakarta;Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama

Giancoli, D C, (1991). Physycs-Principles with Applications. Third ed, USA : New Jercey: Prentice-Hall International

B Weil, Joice & Showers , (1992). Models of Teaching . Fourth Edition.United States of

America : A Division of Simon & Schuster,Inc.

Tobing,L Tobing(1981). Model Latihan Inkuari. Makalah Pada Penataran Lokakarya P3G.

Jakarta. Depdikbud

Rowe, M. B,.(1978). Teaching Science As Continous Inquiry. New York : McGraw-Hill

Book Company.

Rustaman, N..(2002). Pertanyaan, Teknik Dan Keterampilan Bertanya: UPI, Makalah

Penataran Democratic Teaching.. Tidak diterbitkan.

Page 44: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

44

BAB IV EAVALUASI DAN TUGAS MANDIRI

Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah anda pelajari dalam modul ini.Jawablah pertanyaan pertanyaan berikut ini

A. Evaluasi

Jawablah pertanyaan secara singkat dan jelas

1. Jelaskan karakteristik dari model latihan Inkuiri

2. Tuliskan sintaks dari Model Latihan Inkuiri

3. Bagaimana cara siswa mengajukan pertanyaan dalam Model Latihan Inkuiri

4. Apa yang tidak boleh dilakukan oleh guru pada saat menerapkan model latihan inkuiri

5. Bagaimana cara guru mengoptimalkan pertanyaan pertanyaan yang di ajukan oleh

siswa agar sesuai dengan aturan dalam Model Latihan Inkuiri?

Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Diagram di bawah menunjukkan sebuah rangkaian listrik

Manakah dari pernyataan berikut ini yang dapat menjelaskan mengapa energi yang

tersimpan dalam sebuah sumber daya baterai berkurang dari waktu ke waktu?

A. Energi habis ketika bola lampu mulai beroperasi.

B. Bola lampu telah mengubah energi menjadi cahaya dan panas.

C. Bola lampu mengubah muatan negatif elektron menjadi cahaya dan panas.

D. Sumber listrik menghasilkan energi lebih lambat dari bola lampu mengkonsumsi

2. Perhatikan gambar berikut :

Page 45: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

45

Nilai kuat arus yang di tunjukkan oleh

gambar Ammeter ini adalah ::

A. 30 A B. 15 B C. 6 C D. 3 D

3. Perhatikan diagram berikut

Dari pilihan berikut yang aman yang akan membuat arus

menjadi dua kali lipat ketika melewati Ammeter

A. Mengganti baterai dengansebuah baterai yang tegangan nya V 5

B. Menambahkan sebuah resistor 30 Ω yang dipasang parallel dengan resistore pertama

C. Mengganti resistor pertama dengan sebuah resisitor lain yang nilainya 30 Ω

D. Menambahkan sebuah resistor 60 Ω kedua yang di pasang seri dengan resistor pertama

4. Manakah dari pernyataan berikut tidak benar mengenai rangkaian sederhana yang

ditunjukkan pada gambar berikut dimana resistor R1, R2 dan R3 memiliki nilai yang

sama besar ?

A. Arus terbesar adalah yang melewati R1 B. Tegangan pada ujung-ujung R2 adalah 5 volt C. Daya yang muncul di R3 bisa lebih 10 watt D. Hambatan total rangkaian kurang dari R1

5. Perhatikan diagram rangkaian berikut ini

Page 46: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

46

Jika semua resistor dalam rangkaian sederhana

Berikut memiliki hambatan yang sama besar , maka

yang akan menimbulkan disipasi

terbesar adalah ….

A.Resistor A

B.Resistor B

C.Resistor C

D. Resistor D

6. Dalam diagram ini rangkaian listrik di atur sedemikian rupa sehingga arus listrik dia

tur sedemikian rupa sehingga arus listrik akan dialihkan dari melewati resistor dan

bohlam .ketika bagian dari rangkaian listrik yang memiliki hambatan paling besar

dilewati maka seluruh arus akan

Dari ke empat rangkain ini manakah yang akan menimbulkan hubungan singkat

7. Perhatikan diagram rangkaian berkut:

Perhatikan rangkaian campuran ditampilkan ke

kanan. Jika ke

tiga lampu 1, 2, dan 3 - digambarkan

sebagai resistor yang identik. Manakah

dari pernyataan berikut benar?

1) Bulb 3 adalah terang dari bohlam 1 atau 2.

2) Bulb 3 memiliki lebih lancar melewatinya

dari bohlam 1 atau 2.

3) Bohlam 3 memiliki drop tegangan yang lebih

besar di atasnya dari bohlam 1 atau 2.

Page 47: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

47

A. hanya 1) saja

C. hanya 1) dan 2 ) saja

D. hanya 1) dan 3) saja

E. 1),2) dan 3) benar

8. . Perhatikan gambar rangkaian listrik se arah berikut Ini

Daya listrik yang diserap oleh oleh hambatan

4Ω adalah :

A. 9 W

B. 16 W

C. 25 W

D. 64 W

9. Tersedia tiga buah lampu yang masing-masing bertanda 110V;100W, dan sebuah sumber tegangan 220V. Agar dihasilkan nyala lampu 200W, maka lampu-lampu itu harus dihubungkan dengan sumber tegangan dengan cara:

A. Dua lampu disusun parallel

B. Dua lampu dsusun seri

C. Tiga lampu disusun paralel

D. Satu lampu disusum paralel dengan dua lampu lain yang disusun seri

10. Percobaan menggunakan hambatan A dan B menghasilkan grafik seperti di atas.

Bila kedua hambatan tersebut dirangkai secara paralel, maka hambatan penggantinya adalah….

E. 0,06 A F. 0,2 A G. 1,5 A H. 3,3 A

Page 48: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

48

B. Tugas Terstruktur

Rancang lah sebuah pembelajaran konsep Fisika SMP dengan menerapkan Model

latihan Inkuiri

Lampiran : RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LISTRIK DINAMIS

Sekolah : SMP SEDEC

Kelas /Semester : IX/ 1

Mata Pelajaran : IPA (Aspek Fisika )

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu

rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

A. Indikator Pembelajaran :

1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik

2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik secara seri maupun

parallel

3. Mengukur dan menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan

grafik.

4. Menyelidiki hubungan antara arus dan beda potensial dalam suatu rangkaian listrik

(hukum Ohm

B. Tujuan Pembelajaran :

Pertemuan 1 :

1. Melalui percobaan sebuah lampu yang dihubungkan dengan sebuah baterai siswa

dapat menyimpulkan penyebab lampu dapat menyala.

Page 49: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

49

2. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan syarat mengalirnya arus listrik di dalam

suatu rangkaian listrik.

3. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menentukan arah arus listrik

4. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyimpulkan apa yang dimaksud kuat arus

5. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat membaca skala ampermeter

6. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan cara pemasangan ampermeter untuk

mengukur kuat arus yang melalui sebuah lampu

7. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bahwa kuat arus pada rangkaian tak

bercabang dimana – mana sama besarnya

Pertemuan ke 2

8. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan cara pemasangan voltmeter pada

suatu rangkaian

9. Melalui percobaan siswa mampu menyelidiki hubungan kuat arus dan beda potensial

serta menggambarkan dalam bentuk grafik

10. Menyelidiki hubungan antara kuat arus dan beda potensial dalam suatu rangkaian

tertutup (Hk.Ohm )

Pertemuan 3 :

11. Melalui percobaan siswa dapat membedakan beda potensial sebuah sumber tegangan

yang disusun seri dengan paralel.

12. Melalui percobaan siswa dapat menentukan salah satu kelemahan rangkaian lampu

secara seri

13. Melalui percobaan siswa dapat menentukan keuntungan jika beberapa buah lampu di

pasang secara parallel

14. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyelesaikan latihan soal konsep listrik dinamis

C. Materi Pembelajaran

Listrik Dinamis

Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang arahnya berlawanan dengan arah

gerakan elektron yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah

Page 50: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

50

Ada tiga syarat agar arus dapat mengalir yaitu :

(1) ada beda potensial, (2) melalui konduktor dan (3) di dalam rangkaian tertutup

Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada sebuah penghantar

selama satu sekon

Beda potensial adalah banyaknya energi yang dikeluarkan oleh sumber tegangan

untuk memindahkan elektron dari satu titik ke titik lainnya

Persamaan untuk beda potensial adalah

Besar kecilnya hambatan listrik suatu konduktor dipengaruhi oleh panjang konduktor

( l ), luas penampang ( A ), dan hambatan jenis konduktor itu ( ).

Menurut hukum Kirchhoff, jumlah arus yang masuk ke dalam suatu titik

percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan itu.

Persamaan : Imasuk = Ikeluar

Kuat arus yang melalui percabangan lurus besarnya sama di setiap titik.

Rangkaian hambatan secara seri adalah hambatan-hambatan yang disusun

secara berurutan.

Persamaan rangkaian seri berlaku persamaan :

Rs = R1 + R2 + R3 + ………… RS = hambatan pengganti seri

VS = V1 + V2 + V3 + …………

Rangkaian hambatan secara paralel adalah hambatan-hambatan yang disusun

secara berdampingan satu sama lainnya. Persamaan yang berlaku sebagai

berikut.

................1111

321 RRRRP RP = hambatan pengganti paralel

VP = V1 = V2 = V3 = …………

D. Model/Strategi/Pendekatan/Metode

1. Model Pembelajaran : Model Latihan Inkuiri

2. Metode : Demontrasi, Eksperimen, Diskusi Kelompok, Tanya jawab

QWv

Page 51: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

51

E. Langkah-langkah Pembelajaran :

Pertemuan ke 1

Pert ke

Tahap Pembelajaran

Rincian Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan Siswa menyiapkan diri untuk belajar

Apersepsi : Elektron mengalir dari mana kemana?

Motivasi : Apa yang menyebabkan lampu menyala?

Guru menuliskan tujuan pembelajaran hari ini:

Fase 1 :

Menyajikan masalah dan menganalisis

masalah

Siswa duduk dalam kelompok belajarnya masing-masing untuk mengamati demontarsi guru

Kemudian guru menunjukkan rangkaian yang salah terdiri dari 2 baterai dengan lampu sehingga lampu tidak menyala ?

Fase 2

Pengumpulan data

Guru mengundang siswa untuk mengajukan

pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang

diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya

akan dijawab oleh guru ya atau tidak

(Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu

setelah melihat rangkaian seperti ini )

Pertanyaan yg di harapkan muncul dari siswa

(Apakah rangkaian seperti itu dapat disebut rangkaian listrik ? (ya)

Apakah lampu tidak dapat menyala karena lampunya putus ? (tdk)

Apakah rangkaiannya salah ? (tdk)

Apakah mungkin susunan baterainya salah ? (tdk) Apakah mungkin baterainya sudah lemah ? (tdk)

Fase 3 : Pengujian

(Eksperimentasi

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan..

Fase 4 : Formulasi Prinsip

Siswa melakukan diskusi kelompok

Guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan Contoh Pertanyaan;

Pada kegiatan mana lampu dapat menyala ? (5)

Kesimpulan apa yang didapat setelah melakukan seluruh kegiatan dalam LKS

Page 52: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

52

Fase 5 Analisis dari

proses inkuiri

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas:

Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Contoh pertanyaan guru

Pada kegiatan mana lampu dapat menyala ? (5)

Kesimpulan apa yang didapat setelah

melakukan seluruh kegiatan dalam LKS

( arus listrik yang mengalir dari kutub positif ke

kutub negatif dan menyebabkan lampu menyala )

Pada kegiatan mana lampu tidak menyala ? ( 1

sampai 4 )

Apa yang menyebabkan lampu tidak menyala ? (

tdk ada arus mengailir krn kutub positif baterai tdk

dihubungkan dgn kutub – baterai )

Mengapa pada saat saklar dibuka atau ditutup ,

lampu menjadi mati atau menyala? (arus tdk

mengalir karena rangkaian terbuka )

Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil percobaan dan diskusi kelompoknya

Penutup

Siswa dengan di bimbing oleh guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini

Guru melakukan refleksi

Penilaian proses

Buatlah sebuah rangkaian sederhana sehingga lampu menyala yang terdiri dari dua buah baterai dan 2 buah lampu

Siswa menerima tugas untuk pertemuan berikutnya

Page 53: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

53

Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke 2:

Pert ke

Tahap Pembelajaran

Rincian Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan Siswa menyiapkan diri untuk belajar

Apersesi : Apa yang menyebabkan elektron mengalir ?

Motivasi : Apakah kalian tahu apa gunanya sumber tegangan ?

Guru menuliskan tujuan pembelajaran hari ini:

Fase 1 :

Menyajikan

masalah dan

menganalisis

masalah

Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing

untuk mengamati demontrasi yang dilakukan oleh

guru ketika menyajikan masalah

Guru memberikan masalah dengan menyajikan

gambar bejana berbentuk yang berisi air seperti

tampak pada gambar dibawah ini

Fase 2

Pengumpulan data

Setelah siswa mengamati demontrasi, kemudian guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak

Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk menemukan hubungan antara tegangan , energi yang dikeluarkan dan muatan listrik yang dipindahkan dengan menggunakan analogi aliran air .

Fase 3 : Pengujian

(Eksperimentasi

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan oleh guru.

Fase 4 : Formulasi Prinsip

Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil percobaan yang dilakukan nya

Page 54: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

54

Fase 5 Analisis dari

proses inkuiri

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas:

Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya mengenai hasil percobaan yang dilakukannya

Penutup Kesimpulan apa yang kalian dapatkan setelah melakukan seluruh kegiatan dan tanya jawab ini

Guru melakukan Refleksi Penilaian Proses:

Buatlah sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari 3 buah baterai dan 4 buah lampu dengan masing – masing 2 lampu dipasang paralel dan diserikan dengan 2 lampu paralel yang lain

Guru memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya

Page 55: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

55

Pertemuan ke 3

Pert ke

Tahap Pembelajaran

Rincian Kegiatan Waktu

3 Pendahuluan Siswa menyiapkan diri untuk belajar

Apersesi : Apa syarat arus listrik dapat mengalir

Motivasi : Mengapa rangkaian listrik di rumah atau di hotel-hotel selalu di pasang parallel?

Guru menuliskan tujuan pembelajaran hari ini:

Fase 1 :

Menyajikan

masalah dan

menganalisis

masalah

Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing

untuk mengamati demontrasi yang dilakukan oleh

guru ketika menyajikan masalah

Guru menunjukkan rangkaian sederhana yang terdiri

dari 2 buah lampu yang dirangkai seri dengan 2 buah

baterai . Kemudian salah satu lampu diputar sehingga

satu lampunya mati , Berikutnya guru menunjukkan

rangkaian lain dimana kedua lampunya dirangkai

secara paralel dan dihubungkan dengan 2 buah

baterai . kemudian lampu yang satu juga diputar

sampai mati

Fase 2

Pengumpulan data

Setelah siswa mengamati demontrasi, kemudian guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak (Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu

setelah melihat rangkaian seperti ini )

Fase 3 : Pengujian

(Eksperimentasi

Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan oleh guru.

Fase 4 : Formulasi Prinsip

Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil percobaan yang dilakukan

Fase 5 Analisis dari

proses inkuiri

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas:

Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

Page 56: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

56

Penilaian proses

Penutup

Kesimpulan apa yang kalian dapatkan setelah melakukan seluruh kegiatan dan tanya jawab ini

Guru melakukan Refleksi

Susunlah 6 buah baterai dengan 4 baterai disusun seri kemudian diparalelkan dengan 2 baterai lain yang juga disusun seri juga

Buatlah sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari 3 buah batarai dan 4 buah lampu dengan masing – masing 2 lampu dipasang paralel dan diserikan dengan 2 lampu paralel yang lain

E. Sumber Belajar

a. Buku Fisika jilid 3 b. LKS c. Buku Referensi d. Kit Listrik

F. Penilaian Hasil Belajar

Indikator Soal Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen/butir soal

1.

Rubrik dan Kriteria Penilaian :

1. Membuat Rangkaian Seri dan Paralel

No Kegiatan yang dinilai SKOR Keterangan

4 3 2 1

Page 57: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

57

Kriteria :

4 : Bila kegiatan tersebut dilakukan dengan benar dan cepat

3 : Bila kegiatan tersebut dilakukan cepat tapi hanya sebagian benar

2 : Bila kegiatan tersebut dilakukan selesai tapi salah

1 : Bila dilakukan tapi tidak selesai

Lembar Penilaian Presentasi

No Aspek Yang dinilai NILAI KET

1 Persiapan

2 Kemampuan menyampaikan informasi

3 Kemampuan menjawab pertanyaan

4 Kemampuan menghargai pendapat orang lain

5 Kebenaran Konsep

RATA-RATA

Page 58: Modul Bermutu Listrik Dinamis Laksmi

58