modul aplikasi komputer perpajakan

79
MODUL APLIKASI KOMPUTER PERPAJAKAN MENGGUNAKAN EXCEL Disusun Oleh : Tim Konsorsium Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas BSI Bandung 2015

Upload: rzkyln

Post on 18-Dec-2015

127 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Modul Aplikasi Komputer Perpajakan

TRANSCRIPT

  • MODUL APLIKASI

    KOMPUTER PERPAJAKAN MENGGUNAKAN EXCEL

    Disusun Oleh :

    Tim Konsorsium Prodi Akuntansi

    Fakultas Ekonomi

    Universitas BSI Bandung

    2015

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    1

    PERTEMUAN 1

    KAS DAN BANK

    Kas dan Bank menunjukkan informasi tentang uang kas dan tunai dari dana yang dimiliki oleh perusahaan dan tersimpan di bank. Kas dalam akuntansi komersial diartikan sebagai alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan kepada pihak lain.

    PENCATATAN DANA KAS KECIL

    Dana kas kecil adalah dana yang disisihkan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran dengan jumlah yang relatif lebih kecil. Ada dua metode pencatatan dana kas kecil yaitu metode Imprest dan Fluktuasi.

    Metode Imprest menetapkan jumlah atau saldo dana kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar dana yang dibentuk. Satiap kalil terjaadi transaksi menggunakan dana kas kecil, pemegang dana kas kecil hanya membuat pengeluaran, pencatatan pengeluaran hanya dilakukan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

    Metode Fluktuasi dalam hal ini terjadi transaksi berbeda dengan metode Imprest. Dalam metode ini setiap transaksi yang mengakibatkan perubahan dana kas kecil harus dicatat atau dibuat jurnal. Sedangkan pada saat pembentukaan dana kas kecil, pencatatan pada kedua metode tersebut tidak berbeda. (semua ada jurnala) KAS KECIL METODE IMPERST

    Contoh : Sebuah perusahaan pada tanggal 2 Januari 2009 membentuk dana kas kecil dengan dana dari Bank BCA sebesar 2.500.000. Dana kas kecil yang terpakai akan diisi setiap tanggal 15 dan akhir bulan berjalan. Berikut transaksi yang terjadi selama 2 minggu :

    Tanggal 7 Januari membeli BBM untuk kendaraan operasional sebesar Rp. 550.000,-

    Tanggal 9 Januari mengeluarkan dana sebesar Rp. 25.000,- untuk adminitrasi kantor.

    Tanggal 12 Januari Membeli berbagai keperluan alat tulis kantor Rp. 375.000,- Tanggal 14 Januari mengeluarkan dana sebesar Rp. 565.250,- untuk membayar

    tagihan listrik dan telepon.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    2

    Penyelesaian :

    Silahkan anda pilih bulan pada alamat sel E3 dan tahun pada sel G3. Isi informasi tentang pembentukan dana kas kecil dalam alamat sel C5 dan range H6:H8. Data lain yang diperlukan adalah transaksi seperti yang terlihat pada range C11:G14. Setelah semua informasi diidikan, tabel data dibuat dengan menyusun :

    1) Sel B17 =IF(E3=;;jurnal transaksi bulan &E3& &G3&) 2) Sel C20 =C5 3) Sel D21 =H6 4) Sel G20 =H7 5) Sel H21 =G20 6) Sel D28 =D11, salin ke range D29:32 7) Sel G28 =H11, salin ke range G29:G31 8) Sel H32 =SUM(G28:G31)

    Gambar I.1 Pencatatan Dana Kas Kecil Metode Imperst

    KAS KECIL METODE FLUKTUASI

    Contoh : kasus sama dengan diatas, penyelesaian dengan metode fluktuasi. Penyelesaian :

    1) Sel C25 =C11, salin ke range D25:D26

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    3

    2) Sel C28 =C12, salin ke range D28:D29 3) Sel C31 =C13, salin ke range D31:D32 4) Sel C34 =C14, salin ke range D34:D35 5) Sel G25 =H11 6) Sel G28 =H12 7) Sel G31 =H13 8) Sel G34 =H14 9) Sel H26 =G25, salin dan tempatkan hasil ke alamat sel G29, G23

    dan sel G35 10) Sel C39 =H8 11) Sel D39 =D20 12) Sel D40 =H6 13) Sel G39 =SUM(H11:H14) 14) Sel H40 =G39

    Tabelnya :

    Gambar I.2 Pencatatan Dana Kas Kecil Metode Fluktuasi

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    4

    REKONSILIASI BANK

    Sebuah perusahaan memiliki data ringkasan laporan keuangan, sbb :

    Gambar I.3 Data untuk Pembuatan Rekonslilasi Bank

    Silahkan anda pilih nama bulan dan tahun pada range C3:C4 serta data laporan bank dan catatan perusahaan. Tabel dapat dibuat dengan menyusun :

    1) Sel D3 =VLOOKUP(C3;H28:I39;2) 2) Sel D4 =DATE(C4;D3;1)

    Data dalam range D3:D4 sebagai bantuan untuk keterangan rekonsiliasi pada alamat sel G7.

    1) Sel G7 =EOMONTH(D4;0) 2) Sel J7 =E10 3) Sel J10 =E13, salin ke alamat sel J11 4) Sel J10 =SUM(J7;J10:J11) 5) Sel I16 =E16, salin ke range I17:I20 6) Sel J21 =SUM(I16:I20) 7) Sel J22 =J12-J21 8) Sel L7 =G7 9) Sel O7 =E21 10) Sel O10 =E6, salin ke alamat sel O11 11) Sel O12 =SUM(O7;O10:O11) 12) Sel 15 =E8, salin ke alamat sel N16 13) Sel O17 =SUM(N15:N16) 14) Sel O22 =O12-O17

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    5

    Tabel :

    Gambar I.4 Rekonsiliasi Bank

    SOAL LATIHAN : Metode Pencatatan Kas Kecil

    PT. BERKAH pada bulan Januari 2009 memutuskan untuk membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 2.000.000,-. Transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2009 adalah sbb:

    - 1 Januari 2009 dilakukan pengisian awal kas kecil sebesar Rp. 1.000.000,- - 4 Januari 2009 dibeli perlengkapan sebesar Rp. 50.000 - 10 Januari 2009 dibayar biaya konsumsi untuk rapat karyawan sebesar Rp.

    150.000 - 16 Januari 2009 dibeli kertas dan alat tulis kantor sebesar Rp. 170.000 - 18 Januari 2009 dibayar biaya berlangganan koran sebesar Rp. 70.000 - 19 Januari 2009, dilakukan pemgisian kembali dana kas kecil - 25 Januari 2009 dibayar biaya telepon Rp. 350.000

    Diminta: Buatlah jurnal menggunakan Metode Imperst dan Metode Fluktuasi.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    6

    PERTEMUAN 2

    ASET TETAP BERWUJUD (Perolehan Asset Tetap)

    Aset tetap atau dulu lebih dikenal dengan Aktiva tetap merupakan bagian dari neraca yang dilaporkan dalam setiap periode akuntansi atau setiap tahun. Aset tetap ini digunakan selama lebih dari satu periode akuntasni, dengan kata lain aset tetap memiliki masa manfaat lebih drai satu tahun. Aset tetap berwujud dapat diperoleh dalam bentuk siap pakai atau membangun lebih dulu dan tidak dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Contoh , kendaraan, mesin, dan gedung.

    PENGAKUAN ASET TETAP

    Suatu benda berwujud dapat diakui dan dikelompokan sebagai aset tetap sesuai ketentuan akuntansi komersial jika : a. Manfaat ekonomis masa yang akan datang yang berkaitan dengan aset tersebut akan

    mengalir ke entitas atau perusahaan, dan b. Biaya atau harga perolehan aset dapat diukur secara handal.

    Contoh : Sebuah perusahaan membeli aset berupa kendaraan dengan harga beli Rp 450 juta belum termasuk pajak. Tarif Pajak Pertambahan Nillai (PPN) 10% dan PPnBM sebesra 10%. Berapa biaya perolehan ? Perhitungan biaya atau harga perolehan aset (aktiva) tetap dilakukan dengan mengisi data harga beli dan tarif pajaksecara manual pada range D3:D5. Perhitungan biaya perolehan aset dilakukan dengan menyusun referensi sel, rumus dan fungsi pada alamat sel berikut :

    1) Sel D8 = D3 2) Sel D9 =D4*D$8 3) Sel D10 = D5*D$8 4) Sel D11 = Sum ( D8:D10)

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    7

    Gambar II.1 Perhitungan Biaya Perolehan Aset Tetap

    Soal Latihan : PT. ABU BAKAR membeli aset berupa truk dengan harga beli Rp 500 juta belum termasuk pajak. Tarif Pajak Pertambahan Nillai (PPN) 10% dan PPnBM sebesra 10%. Berapa biaya perolehan ?

    PEROLEHAN ASET TETAP

    1. PEROLEHAN ASET TETAP SECARA GABUNGAN Contoh : Perusahaan membeli bangunan beserta tanah seharga Rp.650 juta (termasuk biaya notaris, bea balik nama, pajak dan lain-lain). Harga atau nilai wajar tanah adalah Rp.300 juta dan bangunan sebesar Rp.200 juta.

    Gambar II.2 Perhitungan Biaya Perolehan Aset Tetap Secara Gabungan

    1) Sel D8 = D4, salin ke alamat sel D9 2) Sel D10 = SUM (D8:D9),salin ke alamat sel E10 3) Sel E8 = D8/D$10*D$3, salin ke alamat sel E9 4) Sel C14 = C8, salin ke alamat sel C15 5) Sel D14 = E8, salin ke alamat sel D15 6) Sel C15 =diisi akun secara manual, dalam kasus ini Kas/Bank 7) Sel E16 = E10

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    8

    Soal latihan : Sebuah perusahaan membeli bangunan beserta tanah seharga Rp.800 juta (sudah termasuk biaya lain-lain). Harga atau nilai wajar tanah adalah Rp.500 juta dan bangunan sebesar Rp.300 juta. Hitung harga perolehannya? 2. PEROLEHAN ASET TETAP SECARA ANGSURAN

    Contoh 1 : sebuah perusahaan membeli aset tetap berupa kendaraan secara kredit. Harga tunai kendaraan sebesar Rp 360 juta, suku bunga pinjaman 15% per tahun dengan bungan menurun ( berdasarkan saldo pokok pinjaman). Angsuran pinjaman dalam kasus ini dapat dipilih 6x ( 6 bulan angsuran), 10x, 12x, 15x, 20x, dan 24x. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung angsuran pokok pinjaman, tabel angsuran , jurnal transaksi pembelian aset dan pembayaran angsuran periode tertentu yang dapat dipilih. Data perhitungan aset dengan pengisian secara manual :

    1) Range D3:D4 = diisi manual berupa keterangan aset dan biaya (harga) perolehan

    2) Sel D5 = silahkan pilih periode angsuran (dibuat dengan fasilitas validasi data)

    3) Sel D6 = D4/D5 untuk menghitung angsuran pokok pinjaman yaitu harga perolehan dibagi dengan periode angsuran

    4) Sel D7 = diisi manual yang menunjukan bunga pinjaman per tahun.

    Gambar II.3 Perhitungan Aset Tetap Secara Angsuran Dengan Bunga Menurun

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    9

    Gambar II.4 Perhitungan Aset Tetap Secara Angsuran

    Tabel angsuran dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel berikut ini :

    1) Sel B13 =IF(D5=;;0) 2) Sel C13 =IF($B13=;;IF($B13=0;0) 3) Sel D13 =IF($B13=;;IF($B13=0;0) 4) Sel E13 =IF($B13=;;IF($B13=0;0) 5) Sel F13 =IF($B13=;;D4) 6) Sel B14 =IF(D5=;;1) 7) Sel C14 =IF(B14=;;D$6) 8) Sel D14 =IF(B14=;;D$7/12*F13) 9) Sel E14 =IF(B14=;;SUM(C14:D14)) 10) Sel F14 =IF(B14=;;F$13-SUM(C$14:C14))

    Salin fungsi dalam range C14:F14 ke range C15:F37 (dalam kasus ini) 11) Sel B15 =IF(B14=;;IF(B14

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    10

    5) Sel H17 =IF(J16>D5;silahkan ulangi lagi, angka yang dipilih lebih beras dari jumlah angsuran; Jurnal angsuran ke-J16)

    Fungsi ini digunakan untuk memeberikan penjelasan atau peringatan. Jika pengisian alamat sel J16 lebih besar dari alamat sel D5(jumlah angsuran) jurnal tidak akan ditampilkan.

    6) Sel I19 =IF(J16>D5);;Hutang Angsuran) 7) Sel I20 =IF(I19=;;Beban bunga) 8) Sel I21 =IF(I20=;;Kas /Bank) 9) Sel J19 =IF(I19=;;D6) 10) Sel J20 =IF(I20=;;VLOOKUP(J16;JURNAL;3)) Untuk keperluan menampilkan data bunga pinjaman sesuai periode terpilih, data angsuran telah diberi nama range JURNAL. 11) Sel K21 =IF(I21=;;SUM(J19:J20)

    CONTOH 2 : Sebuah perusahaan membeli aset tetap berupa kendaraan secara kredit. Data yang digunakan untuk contoh ini pada dasarnya sama dengan contoh kasusu 1. Hanya saja kasusu ini diasumsikan terdapat uang muka. Besaran uang muka dalam satuan persentase dapat dipilih pada sel D5.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    11

    Gambar II.5 Perhitungan pembelian aset dengan uang muka dan Jurnal transaksi pembelian dan pembayaran angsuran

    3. PEROLEHAN ASET SECARA PERTUKARAN

    Contoh : sebuah perusahaan menukar aset (aktiva) berupa kendaraan lama dengan kendaraan sejenis yang baru. Harga atau biaya perolehan aset sebesar Rp. 160 jutadan telah disustkan sebesar Rp. 110 juta. Sesuai kesepakatan harga tukar tambah aset lama (trade in allowance) sebesar Rp. 60 juta dan atas transaksi tersebut, nilai kekurangan dibayar secara tunai. Berikut perhitungan laba rugi pertukaran aset.

    Silahkan anda isi secara manual data aset yang dipertukarkan dalam range E3:E7. Tabel data perhitungan tambahan uang tunnai dan laba atau rugi dilakukan dengan menyusun referensi sel, rumus dan fungsi pada alamat sel berikut :

    1) Sel E9 =E6, salin referensi sel dan sel ke alamat sel E10

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    12

    2) Sel E11 =E9-E10 3) Sel E12 =IF(E19=0;tidak terdapat laba atau

    rugi;IF(E17E17;E18-E17;E17-E18)) 5) Sel D19 =If(E19=0;Tidak Laba atau Rugi;IF(E17E18;Rugi pertukaran;kas/bank) 4) Sel H8 diisi secara manual nama akun aset lama

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    13

    5) Sel H9 =IF(E19=0;;IF(E17>E18; laba pertukaran; kas/bank)) 6) Sel I5 =E5, salin referensi sel dan tempatkan ke sel 16 7) Sel I6 =IF(E17>E18;E19;E6) 8) Sel J7 =IF(I7=;E11; ) 9) Sel J8 =E4 10) Sel J9 =IF(H9=;;IF(E17>E18;E11;E19))

    Contoh 2 : PT.ABC menukar aset berupa kendaraan dengan PT.XYZ. nilai perolehan aset PT.ABC adlah Rp.250 juta, telah disusutkan sebesar Rp.100 juta dengan harga pasar aset tersebut Rp. 120 juta. Sedangkan nilai perolehan aset PT. XYZ adalah Rp. 300 juta, telah disusutkan sebesar Rp. 150 juta dan harga pasar sebesar Rp. 175 juta.

    Gambar II.7 Perhitungan laba rugi pertukaran aset tetap beserta jurnalnya Tabel perhitungan laba rugi dapat dibuat dengan :

    1) Sel D9 =D4, salin dan hasil ditempatkan dalam sel D10 dan range F9:F10 2) Sel D11 =D9-D10 3) Sel D12 =D6 4) Sel D13 =D12-D11 5) Sel D14 =IF(D13=0;Tidak laba atau rugi;IF(D13>0;laba;Rugi))

    Salin data dalam range D11:D14 ke range F11:F14

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    14

    4. PEROLEHAN ASET SECARA HIBAH Contoh : Sebuah perusahaan menghibahkan aset berupa kendaraan. Harga perolehan aset tersebut Rp. 125 juta dan telah disustkan sebesar Rp. 75 juta. Harga pasar aset tersebut Rp 60 juta.

    Gambar II.8 Perhitungan aset hibah

    Gambar II.9 Jurnal transaksi aset hibah

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    15

    PERTEMUAN 3

    ASET TETAP BERWUJUD (Penyusutan)

    PENYUSUTAN

    Penyusutan atau depresiasi merupakan proses pengalokasian harga perolehan aset (aktiva) tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aset tetap (salain tanah) yang diapaki dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa akan semakin menurun, baik secara fisik maupun fungsinya.

    Faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan adalah biaya (harga) perolehan (cost), nilai sisa atau residu(salvage) dan masa manfaat (life).

    Beberapa metode pencatatan penyusutan yang dapat diteapkan dalam Aset komersial dan Aset Fiskal adalah :

    A. Beberapa metode yang digunakan dalam penyusutan Aset secara komersial, yaitu garis lurus ((Straight-line method), Jumlah Angka Tahun (Sum of years digit method), Saldo Menurun (Declining balance method), Metode Saldo Menurun Ganda (Doulbe Declining balance method), Metode Satuan Hasil Produksi ( Productive output method), Metode Jam Jasa (Service hour method, Metode gabungan.

    Contoh : 1. Garis lurus (Straight-line method)

    Beban depresiasi dengan metode Garis Lurus , suatu aset (aktiva) setiap periode akuntansi selama masa manfaat jumlahnya sama besar (kecuali ada penyesuaian). Dengan Rumus :

    Contoh : Sebuah perusahaan memilliki aset (aktiva) dengan harga perolehan Rp. 200 juta. Nilai sisa atai residu aset ditetapka sebeasr Rp. 50 juta dengan masa (umur) manfaat aset 10 tahun. Dalam kasus ini diasumsikan bahwa data aset telah diisikan dan anda dapat memilih umur manfaat pada alamat sel D6.

    Beban penyusutan : (Harga perolehan Nilai sisa)/Umur ekonomis

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    16

    Gambar III.I Perhitungan penyusutan aset metode garis lurus

    Tabel penyusutan dibuat dengan cara :

    1) Sel B11 =IF(D6>0;0; ) 2) Sel C11 =IF(B11=0;0; ), salin ke range D11:E11 3) Sel F11 =IF(E11= ; ;D4) 4) Sel B12 =IF(AND ($D$6>0B11

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    17

    Gambar III.2 Perhitungan penyusutan aset metode saldo menurun

    Penerapan perhitungan penyusutan aset metode ini pada dasarnya menggunakan data yang sama dengan dua metode sebelumnya. Perhitungan penyusutan per tahun yang diawali dari :

    1) Sel C12 =IF(B12= ; ;DB(D$4;D$5;D$6;B12)), yang selanjutnya disalin ke range C13:C12.

    Soal latihan : Pada tanggal 1 Januari 2005 PT. ABU BAKAR membeli sebuah mesin dengan harga Rp. 60 juta, biaya angkut dan biaya pemasangan sebesar Rp. 5 juta. Mesin ini diperkirakan mempunyai masa manfaat selama 5 tahun. Nilai sisa ditetapkan sebesar Rp. 3 juta. Hitung beban penyusutan menggunakan metode garis lurus?

    B. Penyusutan Aset Fiskal (Pajak) Metode penyusutan Aset menurut ketentuan perpajakan hanya garis lurus (Straight line method) dan saldo menurun (Declining balance method). Penggunaan metode penyusutan kedua metode inipun berbeda dengan ketentuan akuntansi komersial, karena masih terdapat penggolonngan aset atau harta untuk menentukan masa manfaat.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    18

    KELOMPOK HARTA BERWUJUD dan TARIF PENYUSUTAN

    Penentuan kelompok dan tarif harta berwujud adalah sebagai berikut :

    Kelompok Harta Berwujud

    Masa Manfaat

    Tarif Penyusutan berdasarkan metode Garis

    Lurus

    Tarif Penyusutan berdasarkan metode Saldo

    Menurun I.Bukan Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 II.Bgnan. Permanen Tidak Permanen

    4 tahun 8 tahun

    16 tahun 20 tahun 20 tahun 10 tahun

    25% 12,50% 6,25%

    5% 5% 10%

    50% 25%

    12,5% 10%

    -

    -

    Tabel data untuk menampilkan data untuk penyusutan :

    Gambar III.3 Tabel penyusutan aset tetap.

    Berdasarkan data dalam tabel tersebut selanjutnya dapat disusun tiga studi kasus terapan dalam sheet yang sama .

    1. Metode Garis Lurus

    Contoh : sebuah perusahaan memiliki aset atau harta dengan harga perolehan Rp. 100 juta (diisikan pada alamat sel I5). Berdasarkan data tersebut, anda dapat memilih kelompok harta berwujud pada alamat sel E6. Pilihan inilah yang sebenarnya mempengaruhi masa manfaat dan tarif penyusutan. Saan penulis, agar tabel data informastif, antara isian dalam sel E7 dan tombol pilihan harus mengacu pada ketentuan dalam tabel pajak.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    19

    Gambar III.4 Tabel penyusutan aset tetap metode garis lurus (1)

    Gambar III.5 Tabel penyusutan aset tetap metode Garis Lurus (2) Tabel penyusutan diatas dapat dibuat dengan menyusun fungsi dan referensi pada sel berikut :

    1) Sel I9 =IF(F6

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    20

    3) Sel G15 =IF(I9=;;0) 4) Sel G16 =IF(I9=;;1) 5) Sel G17 =IF(G16=;;IF(I$9>=G16+1;G16+1;)), kemudian salin

    fungsi ini ke dalam range G18:G35. 6) Sel H15 =G15 7) Sel I15 =H15 8) Sel J15 =I15 9) Sel K15 =IF(J15=;;I5) 10) Sel H16=IF(G16=;;I$5/I$9) 11) Sel I16 =H16 12) Sel J16 =IF(G16=;;SUM(I$16:I16) 13) Sel K16=IF(G16=;;K$15-J16)

    Salin fungsi dan referensi sel yang terdapat dalam range H16:K16 ke dalam range H17:K35.

    Contoh kasus 2 : materi studi kasus ini pada dasarnya hasil pengembangan dari studi kasus pertama. Materi dalam studi kasus ini digunakan untuk membuat tabel penyusutan dengan metode garis lurus atau saldo menurun untuk harta atau aset bukan bangunan. Silahkan anda pilih harga perolehan harta pada sel O5, pilih kelompok harta pada alamat sel O6 dan metode penyusutan pada alamat sel O8. Gambar berikut menunjukkan salah satu contoh penyusutan harta dengan metode Garis lurus dan Saldo menurun :

    Gambar III.6 Tabel Penyusutan aset tetap metode Garis Lurus

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    21

    Gambar III.7 Tabel penyusutan aset tetap metode Saldo Menurun

    Amati kedua tabel penyusutan dengan pilihan metode penyusutan yang berbeda.Tabel penyusutan dapat dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel : 1) Sel O7 =VLOOKUP(O6;KELOMPOK;2) 2) Sel O9 =IF(O8=D4;(VLOOKUP(O6;KELOMPOK;3); VLOOKUP(O6;KELOMPOK;4)) 3) Sel N15 =IF(M15=;IF(O$8=D$4;O$5*O$9;IF(AND(O$8=E$4;O$7=M15);Q14;O$9*Q14))) Contoh kasus 3 : Sebuah perusahaan membeli aset bukan bangunan senilai Rp. 100 juta. Bulan penempatan atau pemakaian aset tersebut adalah bulan September. Jika anda perhatikan, perolehan aset untuk tahun yang bersangkutan hanya 4 tahun. Hal ini diperbolehkan sesuaikan aturan perpajakan yaitu penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran. Kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut . Silahkan anda isi data harga perolehan pada sel U5, tahun perolehan pada alamat sel U6 dan bulan penempatan pada alamat U7. Pilih kelompok aset pada alamat sel U8 dan metode penyusutan pada alamat sel U10. Tampilan tabel :

    Gambar III.8 Tabel penyusutan aset tetap

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    22

    Dibagian kanan atas teks tebel penyusutan terdapat angka 9 dan angka 4, angka ini digunakan sebagai pembantu. Angka sebelah kiri atau angka 9 menunjukkan data untuk membuat masa manfaat atau umur ekonomis. Karena bulan penempatan tidak diawal tahun (Januari), angka tersebut berasal dari masa manfaat di tambah 1. Sedangkan angka 4 menunjukkan jumlah bulan yang diperhitungakan untuk penyusutan dalam tahun pertama. Tabel tersebut dapat dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel sebagai berikut :

    1) Sel V14 =IF(U7=Januari;U9;U9+1) 2) Sel W14 =VLOOKUP(U7;AU3:AV14;2) 3) Sel T18 =IF(S18=1;U6;) 4) Sel U18 =IF(W14

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    23

    PERTEMUAN 4

    ASET TIDAK BERWUJUD

    Didalam laporan keuangan sering kita lihat disisi neraca ada aktiva tetap berwujud seperti gedung, tanah, dan kendaraan. Selain memiliki aset tetap berwujud adanya kalanya perusahaan juga memiliki aset tetap tidak berwujud (intangible assets) seperti goodwill, hak paten, hak cipta, merek dagang, waralaba.

    1. HAK PATEN

    Contoh :Sebuah perusahaan memperoleh hak paten dengan biaya Rp. 150 juta (diisikan pada alamat sel E3) dengan masa manfaat 10 tahun ( dapat diplih pada alamat sel E4).

    Gambar IV.1 Perhitungan dan jurnal hak paten Tabel data tersebut dapat dibuat dengan menyusun rumus daan referensi sel pada :

    1) Sel E5 =E3/E4 2) Sel F9 =E3 3) Sel G10 =F9 4) Sel F14 =E5 5) Sel G15 =F14

    Soal latihan : Sebuah perusahaan memperoleh hak paten dengan biaya Rp. 250 juta,dengan masa manfaat 10 tahun. Hitung dan buatlah jurnal untuk perhitungan hak paten.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    24

    2. GOODWILL Sebuah perusahaan memiliki data finansial sbb: a. Nilai aset sebesar Rp. 2.5 milyar dan utang atau kewajiban sebesar Rp. 450

    juta (diisikan pada range G4:G5). b. Laba bersih rata-rata selama 5 tahun berturut-turut sebesar Rp. 234 juta

    (dapat berubah sesuai isian dalam range G9:G13). c. Berdasarkan laba bersih rata-rata, estimasi penghasilan per tahun ke depan

    diperkirakan sebesar Rp. 250 juta (diisikan pada alamat sel G17). d. Untuk keperluan perhitungan goodwill dengan metode kapitalisasi

    penghasilan rata-rata, ditetapkan : Hasil yang diharapkan dari investasi sebesar 10%(sel G6) Kelebihan penghasilan yang akan dikapitalisasi sebesar 20%(sel G7)

    Gambar IV.2 Perhitungan Goodwill Perhitungan dapat dibuat dengan menyusun fungsi dan rumus pada alamat sel berikut:

    1) Sel G16 =SUM(G9;G13) 2) Sel G20 =G17*100%/G6 3) Sel G21 =G4-G5 4) Sel G22 =G20-G21 5) Sel C28 =IF(G6= ; ;Proyeksi hasil investasi

    (&TEXT(G6;"#%")&" x "&TEXT(G27;"#.###")&")") 6) Sel C29 =IF(G7= ; ;Goodwill = 100/

    &TEXT(G7*100;#)&x&TEXT(G28;#.###)) 7) Sel G25 =G20

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    25

    8) Sel G26 =G21 9) Sel G27 =G25-G26 10) Sel G28 =G27*G6 11) Sel G29 =1/G7*G28

    Soal Latihan : PT.Aisyah memiliki nilai aset sebesar Rp. 3 milyar dan atau kewajiban sebesar Rp. 500 juta. Laba bersih rata-rata selama 5 tahun berturut-turut sebesar Rp. 250 juta. Berdasarkan laba bersih rata-rata, estimasi penghasilan per tahun ke depan diperkirakan sebesar Rp. 150 juta. Untuk keperluan perhitungan goodwill dengan metode kapitalisasi penghasilan rata-rata, ditetapkan : - Hasil yang diharapkan dari investasi sebesar 10%. - Kelebihan penghasilan yang akan dikapitalisasi sebesar 15%.

    3. DEPLESI Perusahaan juga dapat memperoleh aset untuk mengelola sumber daya alam berupa pemanfaatan sumberdaya alam atau penggalian. Contoh, hak penguasaan hutan, hak untuk mengeksprolasi hasil tambang (mnyak dan gas bumi). Biaya untuk memperoleh hak tersebut setiap periode,sebagai akibat pemanfaatan atau penggalian sumber daya alam. Pembebanana biaya tersebut kemudian disebut dengan deplesi.

    KASUS 1 : Sebuah perusahaan tambang memeperoleh hak untuk mengeksplorasi sumber daya alam sebesar Rp. 10 milyar dengan estimasi kandungan tambang sebanyak 250.000 ton. Data tersebut diisikan ke dalam range E4;E5. Selama tahun tertentu yang dapat dipilih pada alamat sel E7, dihasilkan 40.000 ton (sel E8). Perhitungan tarif dan jurnal pembebanan deplesi untuk tahun tertentu adalah :

    1) Sel E10 =E8/E5 2) Sel E11 =E10*E4 3) Sel B13 =IF(B11=;;Jurnal pembebanan deplesi

    tahunE7) 4) Sel E15 =E11 5) Sel F16 =E15

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    26

    Gambar IV.3 Perhitungan deplesi

    Soal Latihan : PT.AMANAH memperoleh hak untuk mengeksplorasi sumber daya alam sebesar Rp. 20 milyar dengan estimasi kandungan tambang sebanyak 400.000 ton. Selama tahun tertentu dihasilkan 50.000 ton. Hitung beban deplesi dan buatlah jurnalnya. KASUS 2 : Sebuah perusahaan mendapatkan hak untuk menambang sumberdaya alam dengan perolehan 10 milyar. Kandungan symberdaya diperkirakan sebanyak 125.000 m yang akan dieksplorasi selama 5 tahun. Rencana eksplorasi selama 5 tahun (dalam satuan m ) adalah : 1). 17.500, 2). 25.000 , 3). 25.000 , 4). 25.000 , dan tahun ke-5 sebanyak 32.500 m . perhitungan tarif deplesi per m , jurnal perolehan hak, dan amortisasi tahun tertentu yang dapat dipilih pada alamat sel D29.

    1) Sel E5 =E3/E4 2) Sel G17 =E3 3) Sel C18 =D9 4) Sel D18 =C18*E$5 5) Sel E18 =D18 6) Sel F18 =SUM($E$18:E18) 7) Sel G18 =G$17-F18

    Salin data yang terdapat dalam range C18:G18 ke range C19:G22. 8) Sel E26 =E3 9) Sel F27 =E26 10) Sel E31 =VLOOKUP(D29;B18:D22;3) 11) Sel F32 =E31

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    27

    Gambar IV.4 Perhitungan dan tabel deplesi

    Soal Latihan : PT.BAROKAH mendapatkan hak untuk menambang sumberdaya alam dengan perolehan 15 milyar. Kandungan sumberdaya diperkirakan sebanyak 200.000 m yang akan dieksplorasi selama 5 tahun. Rencana eksplorasi selama 5 tahun (dalam satuan m ) adalah : 1). 25.000, 2). 40.000 , 3). 40.000 , 4). 40.000 , dan tahun ke-5 sebanyak 55.000 m . Hitung tarif deplesi?

    4. AMORTISASI BERDASAR TARIF PAJAK Contoh : Sebuah perusahaan memperoleh hak paten dengan biaya sebesar Rp. 40 juta (diisikan pada alamat sel D10). Perhitungan amortisasi hak paten berdasarkan kelompok harta tak berwujud dan masa manfaat yang dapat dipilih pada alamat sel D12 dan D17.

    Gambar IV.5 Perhitungan amortisasi berdasarkan tarif pajak.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    28

    Tabel data dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel berikut ini : 1) Sel D14 =VLOOKUP(D12;KELOMPOK;3)*D10 2) Sel D15 =VLOOKUP(D12;KELOMPOK;4)*D10 3) Sel D18 =VLOOKUP(D17;MASA;2)*D10 4) Sel D19 =VLOOKUP(D17;MASA;3)*D10

    Soal Latihan : PT. TAQWA memperoleh hak paten dengan biaya sebesar Rp. 50 juta. Hitung amortisasi hat patennya?

    5. AMORTISASI HPH BERDASAR TARIF PAJAK Contoh : Sebuah perusahaan mengeluarkan dana sebesar Rp. 500 juta dengan potensi kayu 1 juta ton. Amortisasi disesuaikan dengan persentase satuan produksi yang direalisasikan. Sesuai ketentuan pajak setinggi-tingginya adalah 20% dalam setahun. Jumlah produksi dalam suatu tahun ternyata mencapai 300.000 ton. Perhitungan amortisasi :

    Gambar IV.6 Amortisasi Hak Pengusaha Hutan Tabel data tersebut dapat dibuat dengan rumus sbb :

    1) Sel F8 =F7/F4 2) Sel F10 =IF(F7/F4>F5*F3;(F7/F4)*F3) 3) Sel F14 =F10 4) Sel G15 =F14

    Soal Latihan : PT. MUHAMMAD mengeluarkan dana sebesar Rp. 450 juta dengan potensi kayu 1/2 juta ton. Amortisasi disesuaikan dengan persentase satuan produksi yang direalisasikan. Sesuai ketentuan pajak setinggi-tingginya adalah 20% dalam setahun. Jumlah produksi dalam suatu tahun ternyata mencapai 150.000 ton. Hitung amortisasi HPH nya?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    29

    6. HAK ATAS TAMBANG Contoh : Sebuah perusahaan mengeluarkan biaya untuk memeperoleh hak penambangan minyak dan gas bumi di suatu lokasi sebesar Rp. 5 milyar. Taksiran kandungan minyak didaerah tersebut sebanyak 20 juta barel. Setelah produksi minyak dan gas mencapai 10 juta barel, perusahaan menjual hak penambangan kepada pihak lain sebesar Rp. 3 milyar. Perhitungan hasil dan kerugian drai penjulan hak tersebut adalah : 1) Sel E10 =E3 2) Sel E11 =E6/E4*E10 3) Sel E12 =E10-E11 4) Sel E13 =E7 5) Sel B15 =IF(E7=;;Nilai sisa sebesar Rp&TEXT(E12;#.###,00)

    &dibebankan sebagai kerugian dan harga jual sebesar Rp &TEXT(E7;#.###,00)&dibukukan sebagai penghasilan.)

    Gambar IV.7 Perhitungan penjulan hak penambangan Soal latihan : PT. AISYAH mengeluarkan biaya untuk memeperoleh hak penambangan minyak dan gas bumi di suatu lokasi sebesar Rp. 4,5 milyar. Taksiran kandungan minyak didaerah tersebut sebanyak 15 juta barel. Setelah produksi minyak dan gas mencapai 8 juta barel, perusahaan menjual hak penambangan kepada pihak lain sebesar Rp. 2,5 milyar. Hitung hasil dan kerugian dari penjulan hak tersebut adalah ?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    30

    PERTEMUAN 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

    Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran dalam bentuk dan nama apapun. PPh 21 dipotong (objek yang dikenakan pajak) sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.

    Dalam menghitung PPh 21 atas pegawai atau karyawan tetap perusahaan akan

    mendapatkan gaji (penghasilan) setiap bulan, dapat digambarkan dalam formula perhitungan sebagai berikut:

    Gaji sebulan 1) Tunjangan sebulan 2) Jumlah penghasilan bruto 3) 1+2 Pengurangan Biaya jabatan/biaya jabatan yang diperkenankan 4) Penghasilan netto sebulan 5) 3-4 Penghasilan netto disetahunkan 6) 5x12 Penghasilan yang tidak kena pajak (PTKP) 7) Penghasilan Kena Pajak 8) 6-7 PPh 21 terutang setahun 9) 8 x tariff PPh 21 terutang sebulan 10) (8 x tarif)/12

    Selain itu dalam menghitung pajak harus diperhatikan besarnya : 1. Biaya Jabatan = 5% x Jumlah penghasilan bruto atau maksimal yang diperkenankan

    Rp500.000 sebulan dan Rp 6.000.000 setahun. 2. PTKP (penghasilan tidak kena Pajak)

    -Wajib pajak Rp 24.300.000 -Tambahan untuk Wajib pajak kawin Rp 2.025.000 -Tambahan untuk istri bekerja & penghasilannya digabung dengan suami Rp.24.300.000 -Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis

    keturunan garis lurus serta anak angkat maksimal 3 orang setiap keluarga,

    Rp.2.025.000 perorang

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    31

    3. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif PPh

    Sampai dengan Rp 50.000.000 5%

    Diatas Rp 50 jt s.d. 250Jt 15% Diatas Rp 250Jt s.d. 500jt 25% Diatas Rp 500jt 30%

    Catatan: Untuk tarif PTKP sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan peraturan undang-undangan perpajakan

    A. STATUS PERKAWINAN WAJIB PAJAK Contoh: Gunawan H adalah wajib pajak dengan status menikah (kawin) dengan tanggungan dua orang anak.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    32

    Keterangan:|

    1)Ketik GUNAWAN H melalui sheet STATUS (sel E3),

    2)Pilih status perkawinan di range B5:B6

    3)Tabel dibuat dengan mengisikan kode dan arti status perkawinan yang tersimpan dalam range I10:J20 ( STATUS I10:I20 dan STATUS 2 I10:J20)

    4)Untuk membuat pilihan di Sel E4 dipilih menu STATUS yaitu: -Sel B5 =IF (E3=;;Artinya wajib pajak atas nama &E3& adalah berstatus:) - Sel B6 =VLOOKUP (E4;STATUS2;2)

    B. PTKP (PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK)

    Keterangan:

    1) Ketik judul sesuai dengan Format yang dikehendaki

    2) Lakukan pengisian data pada kolom:

    - KET (keterangan) diisi kode status perkawinan yang harus diurutkan abjad

    dari A s.d Z dst

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    33

    - Kolom WAJIB PAJAK, diawali dari alamat sel C5 diisi PTKP dari 24.300.000

    dst. Alamat sel C6 diisi referensi sel =C5. Salin referensi tersebut dan hasil

    ditempatkan dalam range C7:C15 dan range D9:D11

    - Kolom T. WP YANG KAWIN diawali dari Sel E5 diisi besaran tambahan

    untuk WP kawin cth 2.025.000. Alamat Sel E6 diisi referensi sel =E5 , salin

    dan tempatkan dalam range E7:E11

    - Kolom Tunj. Kel Lain Mulai dari alamat Sel F6 diisi fungsi

    =RIGHT(B6;1)*E$5. Salin fungsi ini dan tempatkan dalam range F7:F11 dan

    range F13:F15

    - Kolom Total PTKP pada sel G6 diisi dengan fungsi =SUM(C5:F5). Salin

    fungsi ini dan tempatkan dalam range G7:G15

    3) Setelah table pajak selesai diisi, untuk keperluan perhitungan pajak dan

    penjelasan dalam sheet lain, range B5:B15 diberi nama range PAJAK. Anda

    dapat memberikan nama lain sepanjang informatif.

    C. PTKP WAJIB PAJAK

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    34

    Ket:

    1) Simpan total PTKP dalam sheet PTKPWP

    2) Isi Nama wajib pajak di sel E3 dan Status perkawinan di Sel E4

    Contoh: Edward dan K/1

    3) Tabel Data perhitungan PTKP dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat

    sel sebagai berikut:

    - Sel G6 = VLOOKUP(E4;PAJAK;6)

    - Sel F8 = VLOOKUP(E4;PAJAK;2)

    - Sel F9 =IF(MID(E4;3;1)=1;VLOOKUP(E4;PAJAK;3);0)

    -Sel F10 = VLOOKUP(E4;PAJAK;4)

    4) Untuk keperluan rincian PTKP dalam hal tunjangan keluarga lainnya. Disalin

    dari data dalam sel F6 pada sheet PTKP dan ditempatkan dalam sel E7.

    Sehingga pada alamat sel E7 terdapat referensi sel =PTKP!F6. karena

    sifatnya sebagai alat bantu, font pada sel tsb disamarkan sesuai warna latar

    belakang sel.

    - Sel F11 =IF(G$4=-;0;IF(VALUE(G$4)>=E11;E$7;0)) salin fungsi ini

    dan tempatkan derange F11:F12

    -Sel G14 =SUM(F8:F13)

    -Sel B15 =IF(G6=;;Artinya, WP atas nama &E3& dengan status

    perkawinan &E4&, PTKP sebesar:)

    D. PEMBULATAN ANGKA UNTUK PERHITUNGAN PAJAK Tabel dibuat dengan menyusun fungsi pada alamat sel sbb dan simpan dalam sheet

    ANGKA:

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    35

    1) Sel E4 =ROUNDOWN(E3;-3)

    2) Sel B4 =IF(E3=E4;K3;K4)

    3) Sel K4 =IF(E3="";"";"Walaupun PKP sebesar Rp "&TEXT(E3;"#.###,00")&"

    tetapi sebagai dasar perhitungan pajak dibulatkan ke ribuan terbawah menjadi Rp

    "&TEXT(E4;"#.###,00"))

    E. LAPISAN KENA PAJAK DAN TARIF PAJAK

    Keterangan:

    Isi PKP pada alamat sel D11 dan perhatikan besaran pajak yang terutang beserta penjelasannya. Tabel data tersebut dibuat dengan menyusun referensi sel dan fungsi pada alamat sel berikut ini:

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    36

    1) Sel B16 =D5, Kemudian salin ke range B17:B19 2) Sel C16 =IF(D11

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    37

    Tabel ini dibuat dengan cara: 1) Sel G19 =SUM(G7:G8) 2) Sel F11 =5%*G9 3) Sel G12 =IF(F11

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    38

    7) Sel G17 =ROUNDDOWN(G15-G16;-3) 8) Sel G18 =IF(G17

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    39

    8) Sel B46 =IF(E4=;;Jurnal yang dibuat oleh &E4&pada saat menerima gaji)

    9) Sel F48 =G38 10)Sel F49 =G37 11)Sel G50 =F36

    2. PT. Matahari Memiliki beberapa karyawan tetap dengan gaji bulanan sebagai berikut:

    No Nama Status pernikahan Gaji sebulan 1 Dedi Junaedi K/3 Rp 15.000.000

    2 Hadi Pramono K/1 Rp 9.250.000

    3 Kristiana Yuwasrini TK/- Rp 15.000.000

    4 Triada K/2 Rp 8.500.000

    5 Tirta yenti TK/- Rp 12.500.000

    Berdasarkan data tersebut diatas hitunglah besarnya pajak dan jurnal pembayaran gaji ( simpan dalam sheet PAJAK 3)

    Jawab: Cara membuat Tabel:

    1) Sel D8 =5%*D6 2) Sel D9 =IF(D8

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    40

    Salin data range D8:D16 ke range E8:H15 10) Sel B18 =IF(D3=;;Jurnal pembayaran gaji bulanan yang dibuat oleh

    &D3) 11) Sel F20 =SUM(D6:H6) 12) Sel G21 =SUM(D15:H15) 13) Sel G22 =F20-G21 14) Sel B24 =IF(B18=;;Jurnal pada saat pembayaran utang PPh Pasal 21

    oleh &D3) 15) Sel F26 =G21 16) Sel G27 =F26

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    41

    3. Tn Abdullah adalah seorang karyawan tetap PT PERMATA dengan status K/2, Gaji pokok yang diterima sebulan adalah Rp 10.000.000. Perusahaan dimana Tn. Abdullah bekerja mengikuti program jamsostek dan asuransi kematian. Adapun iuran Jamsostek dan kematian telah dibayar oleh pemberi kerja masing-masing sebesar Rp 40.000,- dan Rp 50.000 perbulan. Selain itu Tn Abdullah membayar iuran pensiun Rp 50.000,- perbulan. Berapa besarnya PPh 21 Tn Abdullah sebulan dan buatlah jurnal dari transaksi tersebut?(SIMPAN DI DALAM SHEET PAJAK1)

    4. PT CINDERELA memiliki beberapa karyawan tetap dengan gaji sebagai berikut:

    NO Nama Status

    perkawinan

    Gaji pokok perbulan

    Tunjangan perbulan

    1 Fredy ananta K/1 Rp 10.000.000 Rp 2.000.000

    2 Endah P K/0 Rp 5.000.000 Rp 1.000.000

    3 Hartono K/3 Rp 8.000.000 Rp 1.500.000

    Dari data tersebut diatas Hitunglah besarnya pajak PPh 21 dan buat pembayaran gaji serta hutang PPh 21? (SIMPAN DIDALAM SHEET PAJAK 2)

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    42

    PERTEMUAN 6

    PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

    Pajak Penghasilan (PPh ) Pasal 22 merupakan pajak yang dipungut atas transaksi pembelian yang dananya bersumber dari APBN/APBD. Selain itu juga dari transaksi yang dilakukan oleh lembaga atau badan tertentu baik pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan impor atau kegiatan usaha dibidang lain.

    Pihak yang memungut pajak antara lain Bank Devisa, Ditjen Bea dan cukai atas impor barang; Direktorat jenderal Anggaran; BUMN/ BUMD; Badan usaha yang bergerak dalam bidang industri semen, rokok, kertas,baja dsb; Pertamina; Badan usaha industri dan eksportir yang bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan dll.

    Sedangkan yang menjadi objek pajak PPh Pasal 22 adalah seperti impor barang; pembayaran pembelian atas barang yang dilakukan oleh ditjen Anggaran, Bendaharawan pemerintah daerah dan pusat; Penjualan hasil produksi dalam negeri seperti industri rokok, semen, kertas, baja, otomotif dll; pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri perhutanan, perkebunan, pertanian dan perkebunan dan sebagainya.

    Yang dikecualikan dari pemungutan PPH Pasal 22 atau bukan objek PPh 22 adalah impor barang atau penyerahan barng berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang tidak terutang PPh; pembayaran untuk pembelian gabah dan atau beras

    oleh Bulog dsb

    Tarif Pajak PPh Pasal 22 sesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sekarang.

    PEMBAHASAN DAN LATIHAN

    1. PPh 22 atas impor Barang (1) PT ABC adalah sebuah perusahaan importir barang elektronik , Perusahaan mengimpor barang dari salah satu negara eropa. Nilai Faktur atas Transaksi impor adalah US$150.000, biaya asuransi sebesar 2% dan biaya angkut 5%. Tarif bea

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    43

    Masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 20% dan 10% dari CIF. Kurs yang berlaku dan ditetapkan oleh menteri keuangan saat itu adalah US$ 1,00= Rp 9000,-.

    Hitunglah besarnya PPh 22 atas impor dan jurnalnya jika(simpan di SHEET IMPOR 1):

    a. Mempunyai API

    b. Tidak mempunyai API

    Jawab: a. Mempunyai API

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    44

    b. Tidak mempunyai API

    Keterangan:

    Pembuatan Tabel diawali dengan mengisi tarif PPh 22 dalam range F4:F7 dan data

    impor Range F10:F14. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dapat dihitung nilai impor dan jurnal transaksi. Tabel data dibuat dengan menyusun rumus, fungsi dan referensi sel sebagai berikut:

    1) Sel F18 =F11*F$14 2) Sel F19 =F$11*F12*F$14 3) Sel F20 =F$11*F13*F$14 4) Sel F21 =SUM(F18:F20) 5) Sel F22 =F6*F$21 6) SeL F23 =F7*F$21 7) Sel F24 =SUM(F21:F23) 8) Sel F27 =IF(D26=1;F4;F5)*F24

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    45

    9) Sel F29 =IF(F10=;;Jurnal pembelian yang dibuat oleh &F10) 10) Sel F31 =F21 11) Sel F32 =SUM(F22:F23) 12)Sel G33 =F27 13) Sel G34 =SUM(F31:F32)-G33 2. PPh pasal 22 atas impor (2)

    PT. XYZ adalah perusahaan importir dan telah melakukan impor dari negara jepang. Nilai faktur impor dalah US$11.000 sudah termasuk PPN. Kurs pajak pada saat itu US$ 1,00=Rp9.250 dan tarif PPN impor 10%, Hitunglah PPh 22 (memiliki API)?

    Jawab: Dengan asumsi anda telah mengisi data impor dan tarif pajak dalam range F3:F10 dan simpan diSHEET IMPOR 2, selanjutnya buatlah tabel dan isilah tabel dengan menyusun rumus, fungsi dan referensi sel pada alamat sel hdala sbb: 1)Sel F13 =F5*F6/(1+F7) 2)Sel F14 =F7*F13 3)Sel F15 =IF(E8=;F9;F10)*SUM(F13:F14) 4)Sel B17 =IF(F3=;;Jurnal pembelian yang dicatat oleh )&F3 5)Sel F19 =F13 6)Sel F20 =F14 7)Sel G21 =F15 8)Sel G22 =SUM(F19:F20)-G21

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    46

    3. PPH Pasal 22 atas Dana dari APBN/APBD Sebuah BUMN dibidang jasa membeli peralatan kantor seharga Rp450jt. Nilai transaksi tersebut sebesar Rp 220 jt (termasuk PPN) diantaranya didanai APBN. Hitunglah pph 22 yang dipungut BUMN tsb dan simpan dalam sheet APBN?

    Tabel tersebut bisa dibuat dan disusun dengan rumus sbb: 1) Sel F9 =F4/(1+F5) 2) Sel F10 =F6*F9

    4. PPh Pasal 22 atas Produk Industri Tertentu PT Abadi yang memproduksi rokok dengan pihak pembeli UD Prima. Harga Bandrol rokok yang dijual oleh PT Abadi adalah Rp250 jt. Hitunglah besarnya PPh 22 atas transaksi tersebut dan buatlah jurnalnya dan simpan dalam sheet INDUSTRI?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    47

    Tabel dapat dibuat dengan rumus, Fungsi dan referensi sel pada alamt sel sebagai berikut:

    1) Sel C8 =IF(F3=;;PPh 22 yang dipungut oleh &F3) 2) Sel F8 =F5*F6 3) Sel C11 =IF(F3=;; Jurnal yang dibuat pada saat transaksi oleh &F3) 4) Sel F13 =F5+F8 5) Sel G14 =F5 6) Sel G15 =F8 7) Sel C17 =IF(C11=;;Jurnal pada saat pelunasan PPh Pasal 22 Oleh

    &F3) 8) Sel F19 =G15 9) Sel G20 =F19 10) Sel C22 =IF(F4=;; Jurnal yang dibuat pada saat transaksi oleh &F4) 11) Sel F24 =F5 12) Sel F25 =F8 13) Sel G26 =SUM(F24:F25)

    5. Pemda DKI Jakarta membeli perlengkapan kantor seharga Rp 110jt (termasuk PPN ) didanai dari APBD. Berapakah PPh 22 yang dikenakan untuk transaksi tersebut?

    6. PT kertas Bagus yang menjual beberapa macam kertas produksinya kepada Toko Dunia Kertas, nilai transaksi penjualan sebesar Rp 220jt. Berapakah PPh 22 yang dikenakan untuk transaksi tersebut dan buatlah jurnalnya?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    48

    PERTEMUAN 9

    PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

    Pajak Penghasilan (PPh) 23 adalah PPh yang dipotong oleh pihak ketiga atau

    penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak dalam negeri dan bentuk

    Usaha tetap (BUT) yang berasal dari modal, penyerahan jasa maupun penyelenggaraan

    kegiatan yang belum dipotong PPh 21.

    Pemungut /Pemotong PPh 23 seperti Badan pemerintah, subjek pajak dalam

    negeri, penyelenggara kegiatan, BUT, Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya, orang

    pribadi wajib pajak.

    Subjek PPh 23 adalah orang ataupun badan yang memperoleh penghasilan

    berupa bunga, sewa, deviden, Royalti, jasa manajemen, jasa konsultan dan jasa-jasa

    lainnya.

    Dasar pengenaan PPh 23 yaitu :

    1. 15% dari penghasilan bruto atas dividen, bunga, royalti, hadiah

    2. 2% dari penghasilan bruto tidak termasuk PPN atas sewa dan penghasilan lain

    sehubungan dengan penggunaan harta dan imbalan sehubungan dengan jasa

    teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa consultan dan jasa lain selain jasa

    yang telah dipotong PPh sebagaimana dimaksud dalam pasal 21

    Tarif ini berlaku bagi yang memiliki NPWP, bagi yang tidak memiliki NPWP

    besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100%.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    49

    PEMBAHASAN DAN LATIHAN: 1. PPH Atas Royalti

    MF Alan Pratama hdala seorang penulis buku-buku komputer yang diterbitkan oleh

    Penerbit Pustaka. Royalty yang diterima Alan selaku penulis pada bulan ini sebesar

    Rp 15 juta. Hitunglah PPH 23 dan buatlah jurnal atas transaksi tersebut dan simpan

    dalam sheet ROYALTI?

    Cara membuat:

    1) Isi nama penerbit, penerima royalty dan jumlah royalty pada range D3:D5 2) Sel D9 =D5 3) Sel D10 =D5*D6 4) Sel B12 =IF(D3= ; ;jurnal transaksi yang dibuat oleh &D3) 5) Sel D14 =D5 6) Sel E15 =D10 7) Sel E16 =D9-D10

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    50

    8) Sel B18 =IF(D3=;;Jurnal pada saat pembayaran PPh pasal 23 oleh &D3)

    9) Sel D20 =E15 10) Sel E21 =E15 11) Sel B23 =IF(D4=;;Jurnal yang dibuat oleh &D4& pada saat

    menerima royalti) 12) Sel D25 =E16 13) Sel D26 =D10 14) Sel E27 =D5

    2. PPh Pasal 23 atas jasa perawatan/ perbaikan

    PT ABC memiliki sebuah mesin yang rusak dan diperbaiki oleh PT DEF, imbal jasa

    perbaikan mesin tersebut sebesar Rp 15juta. Hitunglah PPh 23 dan buatlah jurnal

    atas transaksi tersebut dan simpan dalam sheet PERAWATAN?

    Cara membuatnya: 1) Ketiklah Jenis Jasa, Pembayar jasa, penerima jasa dan imbal jasa/jumlah royalti

    (bruto) pada range D3:D6 2) Sel D11 =D6 3) Sel D12 =D6*D7 4) Sel B14 =IF(D4=;;Jurnal Transaksi yang dibuat oleh &D4) 5) Sel D16 =D6 6) Sel E17 =D12 7) Sel E18 =D16-E17 8) Sel B20 =IF(B14=;;Jurnal transaksi pelunasan PPH 23) 9) Sel D22 =E17 10) Sel E23 =D22 11) Sel B26 =IF(D5=;;Jurnal transaksi yang dibuat oleh &D5) 12) Sel D28 =E18 13) Sel D29 =D12 14) Sel E30 =D11

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    51

    3. CV AMANDA mendapat hadiah sebuah mobil Rp 200.000.000,- atas undian

    tabungan yang dilaksanakan oleh Bank Artha Raya. Hitunglah PPh 23 dan

    buatlah jurnal atas transaksi tersebut?

    4. PT Gumelar Perkasa menyewa sebuah traktor milik susanto dengan nilai sewa

    sebesar Rp 20.000.000. Hitunglah PPh 23 dan buatlah jurnal atas transaksi

    tersebut?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    52

    PERTEMUAN 10

    PAJAK PENGHASILAN PASAL 24

    Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 24 merupakan pajak yang dibayar diluar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima wajib pajak dalam negeri.

    Penggabungan penghasilan yang berasal dari luar negeri dilakukan sebagai berikut:

    1. Penggabungan penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak diperolehnya penghasilan tersebut (accrual basic)

    2. Penggabungan penghasilan lainnya dilakukan dalam tahun pajak diterimanya penghasilan tersebut (cash basic)

    3. Penggabungan penghasilan yang berupa deviden (pasal 18 ayat 2 UU PPh) dilakukan dalam tahun pajak pada saat perolehan deviden tersebut ditetapkan sesuai dengan keputusan Menteri keuangan.

    PEMBAHASAN DAN LATIHAN

    1. Kredit Pajak Luar negeri PT. ABC di Indonesia memperoleh penghasilan netto pada tahun 2009 seperti berikut ini:

    - Penghasilan dari dalam negeri sebesar Rp 750juta - Penghasilan dari luar negeri sebesar Rp 750jt dengan tarif pajak yang berlaku

    20% Berdasarkan data tersebut diatas hitunglah besarnya PPh 24 (kredit pajak luar negeri dan simpan di SHEET KASUS 1) Cara membuatnya: 1) Ketik dulu Tahun pajak , Penghasilan dalam negeri, penghasilan luar negeri, tarif

    pajak luar negeri dirange G4: G6.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    53

    2) Sel G10 =G4 3) Sel G11 =G5 4) Sel G12 =SUM(G10:G11) 5) Sel E16 =IF(G3J6);J6;G12) 9) Sel F17 =IF(E17=;;IF(G12

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    54

    2. Kerugian Dalam negeri

    Pada Tahun 2009 PT Seruling Mas di Indonesia memperoleh penghasilan netto sebagai berikut:

    - Tenderita kerugian usaha di dalam negeri sebesar Rp150jt - Penghasilan dari luar negeri sebesar Rp 325juta dengan tarif pajak yang

    berlaku 30%. Hitunglah kredit pajak pph pasal 24 yang diperkenankan dan simpan dalam sheet KASUS 2

    1. Ketiklah dan isilah tahun, kerugian dalam negeri, pengjhasilan dari luar negeri dan tarif pajak luar negeri di B2:B6 sampai G2:G6

    2. Sel C10 =B4

    3. Sel G12 =IF(C10=Kerugian dari dalam negeri;G11-G10;SUM(G10:G11))

    4. Sel G24 =MIN(G19;G21;G23) Untuk referensi rumus dan sel berikutnya sama dengan contoh KASUS 1

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    55

    3. Kredit Pajak Kerugian Usaha Luar Negeri

    PT XYZ dibandung memperoleh penghasilan netto pada tahun 2009 adalah

    sebagai berikut:

    - Memperoleh penghasilan berupa laba di negara A sebesar Rp300jt dengan

    tarif pajak yang berlaku 40%

    - Menderita kerugian di negara B sebesar Rp250jt dan tarif pajak yang berlaku

    di negara tersebut 25%

    - Memperoleh penghasilan didalam negeri dari laba usaha sebesar Rp 500jt

    Hitunglah Kredit pajak PPh 24 yang diperkenankan dan simpan di SHEET KASUS3

    1. Ketiklah dan isilah tahun pajak dan penghasilan lainnya sesuai dengan soal dari B2:B8 sampai G2:G8

    2. Sel G12 =IF(D4=laba;G4;0)

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    56

    3. Sel G13 =IF(D6=laba;G6;0) 4. Sel G14 =G8

    5. Sel G15 =SUM(G12:G14) 6. Sel G24 = IF(G12=0;G13;G12)/G15*G22 7. Sel G25 =G6*G5 8. Sel G26 =MIN(G22;G24;G26)

    4. Kredit Pajak Penghasilan Beberapa Negara PT Garuda di Jakarta pada tahun 2009 memperoleh penghasilan netto sebagai berikut:

    - Penghasilan berupa laba usaha di negara A sebesar Rp 500juta dengan tarif pajak yang berlaku 20%

    - Penghasilan berupa laba usaha di negara B sebesar Rp 300jt dengan tarif pajak yang berlaku 25%

    - Penghasilan berupa laba usaha di negara C sebesar Rp 200juta dengan tarif pajak yang berlaku 35%

    - Penghasilan didalam negeri sebesar Rp 250jt Hitunglah Kredit pajak yang diperkenankan (PPh 24) simpan disheet Kasus 4?

    Cara membuat table:

    1. Ketik judul table dan sesuaikan dengan kasus 2. Sel C12 =IF(D5=;;Penghasilan dari negara&D5& berupa

    laba usaha). Salin dan hasil ditempatkan dalam range C13:C14 3. Sel C15 =B8 4. Sel G12 =IF(C12=;;E5), salin dan hasil ditempatkan dalam

    range G13:G14

    5. Sel G15 =G8 6. Sel G16 =SUM(G12:G15) 7. Sel C27 =IF(D5=;;D$4&&D5), salin ke range C28:F29 8. Sel F27 =G12/G$16*G$23, salin kerange F28:F29 9. Sel C33 =C27, salin ke range C34:C35

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    57

    10. Sel F33 =F5*E5, salin ke range F34:F35 11. Sel C43 =D5 12. Sel D43 =G$23 13. Sel E43 =F27

    14. Sel F43 =F33 15. Sel G43 =MIN(E43:F43) Salin data dalam range C43:G43 kedalam range C44:G44 16. Sel G46 =SUM(G43:G45)

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    58

    5. PT Jelita ditahun 2009 memperoleh penghasilan sebagai berikut:

    - Penghasilan berupa laba usaha di negara A sebesar Rp 500juta dengan tarif pajak yang berlaku 20%

    - Penghasilan berupa laba usaha di negara B sebesar Rp 200jt dengan tarif pajak yang berlaku 25%

    - Penghasilan berupa laba usaha di negara C sebesar Rp 250juta dengan tarif pajak yang berlaku 35%

    - Menderita rugi dinegara D sebesar Rp 100juta tarif pajak yang berlaku 20 - Penghasilan didalam negeri sebesar Rp 200jt

    Hitunglah Kredit pajak yang diperkenankan (PPh 24) dan simpan dalam SHEET KASUS 5

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    59

    PERTEMUAN 11 PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

    Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap bulan dalam tahun berjalan.

    Pembayaran pajak oleh wajib pajak dalam tahun berjalan dilakukan dengan cara: 1. Wajib pajak membayar sendiri pajaknya melalui angsuran setiap bulan atau, 2. Melalui pemotongan-pemotongan oleh pihak ketiga maupun dibayar atau terutang di

    luar negeri yang boleh dikreditkan (PPh 21, 22, 23, dan 24) Angsuran pajak yang dibayar setiap bulan digunakan sebagai kredit pajak terhadap

    pajak yang terutang pada akhir tahun yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.

    Angsuran PPh Pasal 25 yang dibayar wajib pajak setiap bulan sama dengan PPh terutang menurut SPT Tahunan PPh Tahunan pajak yang lalu dikurangi dengan: 1. PPh yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan pasal 23 serta PPh

    yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam PPh pasal 22 dan

    2. PPh yang dibayar/terutanng di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam PPh pasal 24

    Hasilnya dibagi 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak 1. Perhitungan angsuran PPh 25 untuk wajib pajak orang pribadi

    PPh menurut SPT tahunan PPh tahun lalu xx

    Pengurangan/kredit pajak: PPh pasal 21 xx

    PPh pasal 22 xx

    PPh pasal 23 xx PPh Pasal 24 xx

    Total kredit pajak (xx) Dasar perhitungan Angsuran (DPA) xx Angsuran PPh 25= DPA 12 (atau jumlah bulan dalam bagian tahun pajak)

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    60

    2. Perhitungan Angsuran untuk PPh 25 untuk wajib pajak badan PPh menurut SPT tahunan PPh tahun lalu xx

    Pengurangan/kredit pajak: PPh pasal 22 xx

    PPh pasal 23 xx PPh Pasal 24 xx

    Total kredit pajak (xx) Dasar perhitungan Angsuran (DPA) xx Angsuran PPh 25= DPA

    12 (atau jumlah bulan dalam bagian tahun pajak)

    PEMBAHASAN DAN LATIHAN

    1. PPh 25-Angsuran Bulanan Seorang wajib pajak memiliki data untuk perhitungan angsuran pajak bulanan adalah sebagai berikut ini:

    - Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan SPT tahunan Pajak Penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 50jt

    - Pajak Penghasilan yang dipotong pemberi kerja (pasal 21) sebesar Rp 15juta - Pajak yang dipungut pihak lain (Pasal 22) sebesar Rp 10jt - Pajak Penghasilan yang dipungut oleh pihak lain (Pasal 23) sebesar 2,5juta - Kredit Pajak Penghasilan luar negeri (Pasal 24) sebesar Rp 7,5juta Berdasarkan data tersebut hitunglah angsuran pajak bulanan (PPh 25) dan buatlah jurnal dan simpan di SHEET 1 dengan ketentuan:

    a. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa setahun penuh b. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa beberapa bulan

    tertentu yang dapat dipilih dalam tahun 2009

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    61

    jawab

    1) ketik Tahun pajak, pph terutang berdasarkan SPT tahunan, PPh 21, PPh 22, PPh 23 dst sesuaikan dengan soal

    2) Sel H9 =SUM(G5:G8) 3) Sel H10 =H4-H9 4) Sel H12 =H10/12 5) Sel F16 =H12 6) Sel G17 =F16 7) Sel B20 =IF(D3=;;Jika Penghasilan pajak tersebut diperoleh untuk

    bagian tahun pajak &D3& meliputi masa) 8) Sel B22 =IF(D21=;;setiap bulan dalam tahun &D3+1&adalah

    sebesar Rp&TEXT(H10/D21;#.###,00)&.) 9) Sel F26 =H10/D21 10)Sel G27 =F26

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    62

    2. PPh pasal 25-Angsuran bulanan (2) Tahun 2009 PT ABC memperoleh penghasilan sebesar Rp120jt, Sisa kerugian tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan sebesar Rp150jt. Hitunglah PPh 25 dan jurnalnya serta simpan di SHEET KASUS 2

    1) Buatlah tabelnya terlebih dahulu dan susun rumus dan referensi pada sel dan alamat sel

    2) Sel J9 =J5-J7 3) Sel F10 =IF(J3>2009;25%;28%) 4) Sel H10 =J9 5) Sel J10 =F10*H10 6) Sel B14 =IF(J3=;;angsuran bulanan &J4&tahun &J3+I& adalah

    Rp&TEXT(J10/12;#.###,00)&.) 7) Sel F18 =J10/12 8) Sel G19 =F18

    3. Pengurangan Tarif Pajak Peredaran bruto PT XYZ dalam tahun 2009 sebesar Rp 4,5 Milyar dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar Rp 500juta. Selama tahun 2009 yang bersangkutan telah mengangsur sebanyak 12 kali angsuran. Angsuran PPh pasal 25 yang dibayar setiap bulan sebesar Rp 5 juta. Berdasarkan data tersebut hitunglah pph terutang pasal 25 dan simpan dalam SHEET KASUS 3

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    63

    1) Buatlah tabelnya terlebih dahulu 2) Sel D11 =IF(H8

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    64

    Berdasarkan data tersebut hitunglah angsuran pajak bulanan (PPh 25) dan buatlah jurnal dan simpan di SHEET KASUS 4 dengan ketentuan:

    a. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa setahun penuh b. jika penghasilan yang diterima atau diperoleh meliputi masa beberapa bulan

    tertentu yang dapat dipilih dalam tahun 2009

    5. Tahun 2009 PT ABC memperoleh penghasilan sebesar Rp200jt, Sisa kerugian tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan sebesar Rp125jt. Hitunglah PPh 25 dan jurnalnya serta simpan di SHEET KASUS 5

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    65

    PERTEMUAN 12 PAJAK PENGHASILAN PASAL 26

    Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 26 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang diterima atau diperoleh wajib pajak luar negeri (baik orang pribadi maupun badan) selain bentuk usaha tetap (BUT). Jenis penghasilan yang menjadi objek PPh Pasal 26 adalah sbb: 1. Dividen 2. Bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan dengan

    jaminan pengembalian hutang 3. Royalty, sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta 4. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan 5. Hadiah dan penghargaan 6. Pensiun dan pembayaran berkala lanilla 7. Penghasilan dari penjualan harta di Indonesia 8. Premi asuransi & reasuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri 9. Penghasilan Kena Pajak (PKP) sesudah dikurangi pajak dari statu bentuk usaha tetap

    di Indonesia, kecuali jika penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia. Tarif Pajak PPh Pasal 26 1. Tarif 20% dari penghasilan bruto untuk penghasilan yang bersumber dari modal

    dalam bentuk deviden; bunga; royalty; imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan;hadiah dan penghargaan dan pensiun dan pembayaran berkala lainnya.

    2. Tarif 20% dari penghasilan netto, penghasilan netto dihitung berdasarkan perkiraan penghasilan netto dikalikan dengan penghasilan bruto, dengan ketentuan sbb : a. Untuk premi yang dibayar tertanggung kepada perusahaan asuransi di luar negeri

    baik secara langsung maupun pialang, besarnya penghasilan netto adalah 50% dari jumlah premi dibayar.

    b. Untuk premi yang dibayar perusahaan asuransi yang berkedudukan di Indonesia kepada perusahaan asuransi di luar negeri baik secara langsung maupun melalui

    pialang, besarnya penghasilan netto adalah 10% dari jumlah premi yang dibayar

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    66

    c. Untuk premi yang dibayar perusahaan reasuransi yang berkedudukan di Indonesia kepada asuransi di luar negeri baik secara langsung maupun melalui pialang, besarnya perkiraan penghasilan netto adalah 5% dari jumlah premi yang dibayar.

    3. Tarif 20% dari (PKP-PPh terutang) Tarif ini untuk Badan Usaha Tetap di Indonesia yang penghasilan atau bagian

    labanya tidak ditanamkan kembali di Indonesia.

    Latihan Dan Pembahasan 1. PPh Pasal 26 atas Royalty

    PT MediaKom adalah sebuah penerbit buku-buku komputer, bulan ini membayar royalty sebesar Rp75jt kepada Mr.Abraham sebagai wajib pajak luar negeri. Hitunglah Pajak PPh 26 dan buatlah jurnalnya simpan dalam sheet ROYALTI. Jawab 1. buatlah tabelnya terlebih dahulu 2. Sel B8 =IF(E3=;;PPh Pasal 26 yang dipotong oleh &E3) 3. Sel G8 =E5*E6 4. Sel F12 =E5 5. Sel G13 =G8 6. Sel G14 =F12-G13 7. Sel G19 =F18

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    67

    2. PPh Pasal 26 atas hadiah Yamoto adalah atlet golf dari jepang menjuarai turnamen golf dalam rangka ulang tahun PT. ABC. Hadiah yang diterima Yamoto sebesar US $1,00 = Rp 8.750. Hitunglah Pajak dan buatlah jurnal transaksi dalam simpan dalam SHEET HADIAH

    Jawab:

    1. buatlah table terlebih dahulu dan sesuaikan dengan kasus 2. Sel B9 =IF(E3=;;PPh pasal 26 yang dipotong oleh&E3) 3. Sel G9 =E5*E6*E7 4. Sel F13 =E5*E6 5. Sel G14 =G9 6. Sel G15 =F13-G14 7. Sel F19 =G9 8. Sel G20 =F19

    3. PPh Pasal 26 atas Laba BUT Sebuah perusahaan atau bentuk usaha bentuk (BUT) di Indonesia memperoleh PKP sebesar Rp 20 Milyar dan akan ditanamkan kembali ke Indonesia. Hitunglah Pajaknya dan simpan ke sheet BUT?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    68

    1. Buatlah tabelnya terlebih dahulu 2. Sel F9 =F4 3. Sel F10 =F9*F5 4. Sel F11 =F9-F10 5. Sel F12 =F6*F11 6. Sel B16 =IF(F4=;;Atas Penghasilan sebesar Rp

    &TEXT(F11;#.###,00)) 7. Sel B17 =IF(F15=1;tidak dipotong;dipotong)&PPh Pasal 26 sebesar

    Rp &TEXT(F12;#.###,00))

    4. Mike adalah karyawan asing pada perusahaan PT. Dira Consult. Mike bertempat tinggal kurang dari 183 hari. Mike sudah beristri dan mempunyai seorang anak.

    Dalam bulan April 2009, Mike memperoleh gaji US$5,000 sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp 10.000,- per US$. Hitunglah pajak yang harus dikenakan kepada Mike?

    5. Tn. Lee pada Maret 2009 mendapatkan deviden dari PT. Artha Prima sebesar Rp 50 jt. Hitunglah besarnya pajak yang dikenakan kepada Tn. Lee?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    69

    PERTEMUAN 13 PPN DAN PPnBM

    1. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

    Pajak pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atas: a. Penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha kena

    pajak. Syarat-syaratnya adalah: - Barang berwujud yang diserahkan merupakan BKP - Barang tidak berwujud yang diserahkan merupakan BKP tidak berwujud - Penyerahan dilakukan didalam Daerah pabean - Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau pekerjaannya.

    b. Impor BKP c. Penyerahan JKP yang dilakukan di dalam pabean oleh pengusaha kena pajak.

    Syarat-syaratnya adalah: - Jasa yang diserahkan merupakan JKP - Penyerahan dilakukan didalam daerah pabean

    - Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau pekerjaannya d. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean didalam daerah

    pabean e. Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean didalam Daerah Pabean f. Ekspor BKP oleh pengusaha kena Pajak g. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau

    pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain.

    h. Penyerahan aktiva oleh pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula aktiva tersebut tidak diperjualbelikan, sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan.

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    70

    2. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

    Pajak Penjualan atas barang mewah (PPnBM) dikenakan terhadap penyerahan Barang Kena Pajak (BKP). Tarif 10% sampai 75%. Objek PPnBM adalah sebagai berikut: a. Penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang dilakukan oleh

    pengusaha yang menghasilkan Barang kena Pajak yang tergolong mewah tersebut di dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.

    b. Impor Barang Kena Pajak Yang Tergolong mewah

    Latihan Dan Pembahasan

    1. PPN dan PPnBM menjadi bagian dari harga

    PT. Matahari membeli sebuah mesin dengan harga Rp260jt termasuk PPN (tarif 10%) dan PPnBM (tarif 20%). Hitunglah besarnya pajak dan simpan di sheet KASUS 1

    1. buatlah tabel dan isi tarif pajak pada range D3:D4 dan harga beli pada alamat sel F6

    2. Sel F8 =D3/(SUM(D$3:D$4)+100%)*F$6 3. Sel F9 =D4/(SUM(D$3:D$4)+100%)*F$6 4. Sel F10 =SUM(F8:F9)

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    71

    2. PPN dan PPnBM dalam satu transaksi PT ABC adalah importir barang mewah berupa AC (air Conditioner) sebanyak 1.500 unit dari jepang. Harga perunit barang US$750, atas impor tersebut terutang Bea Masuk tarif 50%. Barang tersebut (AC) selanjutnya dijual kepada PT XYZ dengan harga per unit Rp 7,25jt. Kurs yang berlaku pada saat itu berdasarkan MenKeu adalah Rp 8.500,00 per US$. Hitunglah Pajak yang harus dibayar PT.XYZ perunit AC dan simpan di sheet KASUS 2

    1. Buatlah table dan ketiklah sesuai dengan kasus 2. Sel E15 =E5*E6*E10 3. Sel E16 =E7*E15 4. Sel E17 =SUM(E15:E16) 5. Sel E18 =E8*E17 6. Sel E19 =E9*E17 7. Sel E20 =SUM(E17:E19) 8. Sel E22 =E11

    9. Sel E23 =E19/E5

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    72

    10. Sel E24 =E22-E23

    11. Sel E25 =E8*E24 12. Sel E27 =E22+E25

    3. Transaksi Tunai Harga BKP sebesar Rp 150jt, rabat 10%, dan potongan tunai 5%, hitunglah PPN dan buatlah jurnal (Simpan di sheet KASUS 3) Jawab: 1. buatlah tabelnya dan ketik sesuaikan dengan kasusnya

    2. Sel E4 =E3*D4 3. Sel E5 =E3-E4 4. Sel E6 =E5*D6 5. Sel E7 =E5-E6 6. Sel E8 =E7*B8 7. Sel E9 =SUM(E7:E8) 8. Sel E13 =E7 9. Sel E14 =E8 10. Sel F15 =E9 11. Sel E19 =E9 12. Sel F20 =E7 13. Sel F21 =E8

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    73

    4. PT. Prisma membayar jasa konsultan di negara x sebesar US$ 7500 dengan kurs per US $1,00 =Rp 8.750,00 sedangkan kurs pajak saat itu per US$ 1,00 =Rp 8.600,00. Selain pemanfaatan JKP (Jasa Kena Pajak) tersebut dikenakan PPh 26 dengan tarif 20%. Hitunglah besar pajaknya dan buatlah jurnalnya? (Simpan di SHEET KASUS 4)

    5. PT Matahari melakukan pembelian BKP secara kredit sebesar Rp 100jt, terdapat retur pembelian sebesar Rp 7 jt. Hitung PPN dan buatlah jurnal atas transaksi tersebut? (Simpan di SHEET KASUS 5)

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    74

    PERTEMUAN 14

    REKONSILIASI FISKAL

    Laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang disusun menurut

    komersial, ditambahkan satu kolom biasanya dengan judul koreksi fiskal. Data dalam laporan keuangan komersial di tambah atau dikurangi sesuai koreksi, hasilnya adalah laporan keuangan menurut fiskal.

    Akibat rekonsiliasi ini terdapat istilah koreksi fiskal positif dan negative. Koreksi fiskal positif yaitu penyesuaian yang bersifat menambah atau memperbesar penghasilan berdasarkan laporan keuangan komersial yang diakibatkan tumbuhnya biaya, pengeluaran dan kerugian yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam menghitung penghasilan kena pajak berdasarkan ketentuan UU PPh beserta peraturan pelaksanaannya.

    Perbedaan data dalam laporan keuangan dapat terjadi saat pengakuan biaya dan penghasilan yang berbeda atau menggunakan pendekatan (metode) yang berbeda. Perbedaan ini menghasilkan biaya sesuai dengan akuntansi komersial lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan fiskal. Perbedaan yang lain adalah penghasilan sebagai objek pajak yang mungkin tidak dikategorikan sebagai penghasilan dalam akuntansi komersial. Untuk kondisi sebaliknya disebut koreksi fiskal negative.

    Perbedaan catatan antara laporan keuangan komersial dan fiskal adalah: 1. Perbedaan waktu pengakuan

    Contoh: perusahaan memiliki harta dan menetapkan masa manfaat selama 6 tahun. Sesuai dengan ketentuan pajak, misalnya harta tersebut termasuk dalam kelompok 1. sehingga menurut ketentuan pajak masa manfaatnya 4 tahun. Dengan demikian terdapat perbedaan waktu pengakuan, disamping tentunya besaran biaya penyusutan akibat penggunaan metode yang mungkin berbeda.

    2. Perbedaan Tetap atau permanen

    Contoh: Pendapatan yang diperoleh dari bunga deposito yang secara akuntansi komersial dicatat sebagai penghasilan. Untuk keperluan pajak, bunga deposito

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    75

    tersebut tidak masuk dalam penghasilan kena pajak karena pengenaan pajak atas deposito tersebut bersifat final.

    PEMBAHASAN

    Sebuah perusahaan pada tahun 2009 memiliki ringkasan data laporan laba rugi komersial berikut ini:

    1. Penjualan Rp 3.000.000.000 2. HPP Rp 1.750.000.000 3. Beban operasi: Beban gaji Rp 300.000.000 Tunjangan transportasi Rp 75.000.000 Perawatan kantor Rp 50.000.000 ATK Rp 40.000.000

    Sewa kantor Rp 150.000.000 pemasaran Rp 125.000.000 sumbangan Rp 40.000.000 Penyusutan Rp 35.000.000 penyisihan piutang Rp 75.000.000

    4. Pajak yang telah dipotong oleh pihak lain (PPh 23) Rp 60.000.000 5. Angsuran PPh Pasal 25 yang telah dibayar selama Setahun Rp 90.000.000 6. Koreksi fiscal adalah sbb: Beban sumbangan sebesar Rp 40 juta karena tidak diperkenankan sesuai

    peraturan pajak sehingga dikurangkan seluruhnya Beban penyusutan setelah dihitung sesuai peraturan pajak hanya sebesar Rp 25

    juta Beban penyisihan piutang sebesar Rp 75juta ditiadakan, karena pajak tidak

    mengakui.

    Berdasarkan data tersebut, buatlah rekonsiliasi fiskalnya?

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    76

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    77

    1. buatlah tabelnya 2. Sel B6 =D2 3. Sel E12 =E10-E11, salin ke range F12:G12

    4. Sel E24 =SUM(E15:E23), salin kerange F24:G24 5. Sel E26 =E12-E24, salin ke range F26:G26 6. Sel E32 =SUM(E29:E31), salin ke range F32:G32 7. Sel E34 =E26+E32 8. Sel G10 =SUM(E10:F10) atau =E10+F10

    Salin kealamat sel G11, range G15:G23 dan G29:G31

    9. Sel E36 =G34 10. Sel C39 =IF(D2K40);K40;E36) 14. Sel D40 =IF(C40=;;IF(E36

  • Modul Praktek Aplikasi Komputer Perpajakan

    Konsorsium Fakultas Ekonomi Universitas BSI Copyright (2015)

    78

    SOAL /LATIHAN

    A. Berikut ini adalah data-data keuangan PT MAJU LANCAR tahun 2009:

    Penjualan Rp 2.000.000.000 Harga pokok Penjualan Rp 900.000.000 Biaya:

    Biaya Gaji Rp 300.000.000 Premi Asuransi Rp 15.000.000 Biaya Listrik dan telp Rp 10.000.000

    Biaya perjalanan dinas Rp 35.000.000 Biaya Iklan & promosi Rp 20.000.000

    Biaya Pinjaman Rp 8.000.000 Biaya Penyusutan Rp 50.000.000 Biaya pemeliharaan Rp 7.000.000

    Biaya penyisihan piutang Rp 100.000.000

    Biaya Lain2 Rp 50.000.000

    B. Informasi lain yang berhubungan dengan penyusunan laporan rekonsiliasi

    Fiskal

    1. Penjualan terdapat koreksi fiscal negative sebesar Rp 150.000.000 2. Pengeluaran untuk rekreasi karyawan Rp 15.000.000 dimasukkan kedalam biaya

    gaji karyawan padahal seharusnya tidak dibebankan kedalam biaya tersebut. 3. Biaya iklan dan promosi dikeluarkan sebesar Rp 19.000.000 4. Setelah diadakan perhitungan berdasarkan ketentuan fiscal penyusutannya adalah

    Rp 55.000.000 5. Biaya penyisihan piutang sebesar Rp 100.000.000 ditiadakan, karena pajak tidak

    mengakui biaya tersebut. Berdasarkan data tersebut buatlah rekonsiliasi fiskalnya?