modul antropometri dan desain produk praktikum genap...

32
Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 1 Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia PENGUKURAN DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA (ANTROPOMETRI DAN DESAIN PRODUK ) A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mampu mengetahui interaksi antara manusia, mesin, peralatan, bahan, maupun lingkungan kerjanya. 2. Mampu memahami adanya sejumlah data antropometri dan menggunakannya untuk perancangan / pengaturan sistem kerja. 3. Membekali mahasiswa dengan konsep berpikir (prosedural) penganalisaan dan perancangan. 4. Mampu merancang desain produk dengan data antropometri menggunakan software CAD/CAM. B. LANDASAN TEORI B.1 ERGONOMI Untuk dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal sifat-sifat, keterbatasan, serta kemampuan yang dimiliki manusia. Dalam sistem kerja, manusia berperan sentral yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana, dan pengevaluasi sistem kerja yang bekerja secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja yang baik atau memuaskan. Ilmu yang mempelajari manusia beserta perilakunya didalam sistem kerja disebut ergonomi (Sutalaksana, 1979). Ergonomi ialah ilmu yang sistematis dalam memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja. Dengan Ergonomi diharapkan penggunaan proyek fisik dan fasilitas dapat lebih efektif serta memberikan kepuasan kerja (Sutalaksana 1979). Salah satu definisi ergonomi yang menitikberatkan pada penyesuaian desain terhadap manusia adalah dikemukakan oleh Annis & Mc Conville (1996) dan menerapkan informasi menurut karakter manusia, kapasitas dan keterbatasannya terhadap desain pekerjaan, mesin dan sistemnya, ruangan kerja dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup dan bekerja secara sehat, aman, nyaman dan efisien. Sedangkan Pulat (1992) menawarkan konsep desain produk untuk mendukung efisiensi dan keselamatan dalam

Upload: lamdieu

Post on 07-Feb-2018

369 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 1

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

PENGUKURAN DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

(ANTROPOMETRI DAN DESAIN PRODUK )

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mampu mengetahui interaksi antara manusia, mesin, peralatan, bahan, maupun

lingkungan kerjanya.

2. Mampu memahami adanya sejumlah data antropometri dan menggunakannya

untuk perancangan / pengaturan sistem kerja.

3. Membekali mahasiswa dengan konsep berpikir (prosedural) penganalisaan dan

perancangan.

4. Mampu merancang desain produk dengan data antropometri menggunakan

software CAD/CAM.

B. LANDASAN TEORI

B.1 ERGONOMI

Untuk dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal

sifat-sifat, keterbatasan, serta kemampuan yang dimiliki manusia. Dalam sistem

kerja, manusia berperan sentral yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana, dan

pengevaluasi sistem kerja yang bekerja secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja

yang baik atau memuaskan. Ilmu yang mempelajari manusia beserta perilakunya

didalam sistem kerja disebut ergonomi (Sutalaksana, 1979).

Ergonomi ialah ilmu yang sistematis dalam memanfaatkan informasi mengenai

sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja. Dengan

Ergonomi diharapkan penggunaan proyek fisik dan fasilitas dapat lebih efektif serta

memberikan kepuasan kerja (Sutalaksana 1979). Salah satu definisi ergonomi yang

menitikberatkan pada penyesuaian desain terhadap manusia adalah dikemukakan

oleh Annis & Mc Conville (1996) dan menerapkan informasi menurut karakter

manusia, kapasitas dan keterbatasannya terhadap desain pekerjaan, mesin dan

sistemnya, ruangan kerja dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup dan bekerja

secara sehat, aman, nyaman dan efisien. Sedangkan Pulat (1992) menawarkan

konsep desain produk untuk mendukung efisiensi dan keselamatan dalam

Page 2: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 2

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

penggunaan desain produk. Konsep tersebut adalah desain untuk reliabilitas,

kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan dalam pemakaian, dan efisien

dalam pemakaian.

Antropometri merupakan salah satu tool ilmu yang digunakan untuk

menciptakan kondisi kerja yang ergonomis. Ergonomi merupakan ilmu perancangan

berbasis manusia (Human Centered Design). Dengan diterapkannya ergonomi,

sistem kerja menjadi lebih produktif dan efisien. Menurut (Sutalaksana 1979), dilihat

dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4

bidang penelitian, yaitu :

1. Penelitian tentang Display.

Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang

dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. Display

terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Display Statis dan Display Dinamis.

Display Statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh

variabel waktu, misalnya peta. Sedangkan Display Dinamis adalah display yang

dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya spidometer yang memberikan

informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi.

2. Penelitian tentang Kekuatan Fisik Manusia

Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika

bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang

agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas

tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.

3. Penelitian tentang Ukuran/Dimensi dari Tempat Kerja.

Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai

dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam Antropometri.

4. Penelitian tentang Lingkungan Fisik

Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari

ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi

perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan

getaran pada suatu fasilitas kerja. Masalah ini akan dibahas lebih jelas pada

praktikum Lingkungan Kerja Fisik.

Page 3: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 3

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

B.2 ANTROPOMETRI

Istilah anthropometry berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti manusia

dan “metron (measure)” yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Secara definitif

antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan

pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas digunakan untuk

pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun sistem

kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu

proses rancang bangun fasilitas marupakan faktor yang penting dalam menunjang

peningkatan pelayanan jasa produksi. Setiap desain produk, baik produk yang

sederhana maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman kepada

antropometri pemakainya. Menurut Sanders & Mc Cormick (1987); Pheasant (1988),

dan Pulat (1992), antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik

fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang.

Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomi

sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Sutalaksana, 1979 dan Sritomo, 1995),

yaitu:

1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.

Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.

2. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran

tertentu.

Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau

mundur, dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-rubah.

3. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata.

Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain.

Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan

fasilitas akomodasi, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor

seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis.

Hal lain yang perlu diamati adalah seperti Berat dan pusat massa (centre of gravity)

dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar

(angular motion) dari tangan dan kaki, dan lain-lain.

Page 4: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 4

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh

manusia. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan

pada data perseorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah manusia yang diukur

dimensi tubuhnya maka akan semakin kelihatan betapa besar variasinya antara satu

tubuh dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmen-nya

(Nurmianto, 1996).

Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain

dalam hal :

1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll).

2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll).

3. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dll).

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh

manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:

1) Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang

berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis

diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil

pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode

tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam.

2) Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi

tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur.

Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:

a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti

keadaan mekanis dari suatu aktivitas.

Contoh: dalam mempelajari performa atlet.

b) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.

Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang

dilakukan dengan berdiri atau duduk.

c) Pengukuran variabilitas kerja.

Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang

juru ketik atau operator komputer.

Page 5: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 5

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia,

diantaranya:

a) Umur

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-

kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian

manusia akan berkurang ukuran tubuhnya saat manusia berumur 60 tahun.

b) Jenis Kelamin

Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan

pinggul.

c) Suku Bangsa (Etnis)

Variasi dimensi akan terjadi, karena pengaruh etnis.

d) Pekerjaan

Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh

manusia.

Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus) yang

dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu

mendapat perhatian, seperti:

a) Cacat tubuh

Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-

orang cacat.

b) Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan,

Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam

bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang pun akan

berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.

c) Kehamilan (pregnancy),

Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi

tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus

terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu.

B.3 PENGUKURAN BENTUK TUBUH

Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh manusia,sehingga

Page 6: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 6

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

dirasakan nyaman dan menyenangkan. Terdapat 5 tingkat kenyamanan, yaitu:

5 - ketidaknyamanan/sakit yang tidak tertahankan

4 - sakit yang masih bisa ditahan

3 - sakit

2 - kematian rasa

1 - sensasi yang dirasakan

0 - tidak ada sensasi

Misalnya kita akan mengukur tingkat kenyamanan suatu kursi, maka untuk

menentukan terjadinya sensasi tersebut, terdapat 9 titik penting pertemuan antara

badan dengan kursi yang menentukan kenyamanan, yaitu:

A- daun pundak (bagian yang paling menonjol dari tulang belikat)

B- dasar pundak

C- daerah punggung yang melengkung

D- daerah lengkungan pinggang

E- pantat

F- pantat paling bawah

G- pangkal paha

H- pertengahan paha

I - ujung paha

B.4 Posisi Tubuh Dalam Bekerja

Kerja dengan sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot perut

melembek dan tulang belakang akan melengkung sehingga cepat lelah. Clark (1996),

menyatakan bahwa desain stasiun kerja dengan posisi duduk mempunyai derajat

stabilitas tubuh yang tinggi; mengurangi kelelaan dan keluhan subjektif bila bekerja

lebih dari 2 jam. Di samping itu tenaga kerja juga dapat mengendalikan kaki untuk

melakukan gerakan

Mengingat posisi duduk mempunyai keutungan maupun kerugian, maka

untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh buruk pada tubuh,

perlu dipertimbangkan pada jenis pekerjaan apa saja yang sesuai dilakukan dengan

posisi duduk. Untuk maksud tersebut, Pulat (1992) memberikan pertimbangan

Page 7: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 7

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi duduk adalah sebagai

berikut :

1. Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki;

2. Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan;

3. Tidak diperlukan tenaga dorong yang besar;

4. Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian lebih

dari 15 cm dari landasan kerja;

5. Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi;

6. Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama; dan

7. Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai masih dalam jangkauan dengan

posisi duduk.

Pada pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk, tempat duduk yang

dipakai harus memungkinkan untuk melakukan variasi perubahan posisi. Ukuran

tempat duduk disesuaikan dengan dimensi ukuran antropometri pemakaiannya.

Fleksi lutut membentuk sudut 900

dengan telapak kaki bertumpu pada lantai atau

injakan kaki (Pheasant, 1988). Jika landasan kerja terlalu rendah, tulang belakang

akan membungkuk ke depan, dan jika terlalu tinggi bahu akan terangkat dari posisi

rileks, sehingga menyebabkan bahu dan leher menjadi tidak nyaman. Sanders & Mc

Cormick (1987) memberikan pedoman untuk mengatur ketinggian landasan kerja

pada posisi duduk sebagai berikut:

1. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan naik;

2. Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari

bahu, dengan lengan bahwa mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun

(sloping down slightly); dan

3. Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang

berlebihan.

Selain posisi kerja duduk, posisi berdiri juga banyak ditemukan di

perusahaan. Seperti halnya posisi duduk, posisi kerja berdiri juga mempunyai

keuntungan maupun kerugian. Menurut Sutalaksana (2000), bahwa sikap berdiri

merupakan sikap siaga baik fisik maupun mental, sehingga aktivitas kerja yang

Page 8: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 8

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

dilakukan lebih cepat, kuat dan teliti. Namun demikian mengubah posisi duduk ke

berdiri dengan masih menggunakan alat kerja yang sama akan melelahkan. Pada

dasarnya berdiri itu sendiri lebih melelahkan daripada duduk dan energi yang

dikeluarkan untuk berdiri lebih banyak 10-15% dibandingkan dengan duduk.

Pada desain stasiun kerja berdiri, apabila tenaga kerja harus bekerja untuk

periode yang lama, maka faktor kelelahan menjadi utama. Untuk meminimalkan

pengaruh kelelahan dan keluhan subjektif maka pekerjaan harus didesain agar tidak

terlalu banyak menjangkau, membungkuk, atau melakukan gerakan dengan posisi

kepala yang tidak alamiah. Untuk maksud tersebut Pulat (1992) dan Clark (1996)

memberikan pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan

posisi berdiri adalah sebagai berikut:

1. Tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut;

2. Harus memegang objek yang berat (lebih dari 4,5 kg);

3. Sering menjangkau ke atas, ke bawah, dan ke samping;

4. Sering dilakukan pekerjaan dengan menekan ke bawah; dan diperlukan mobilitas

tinggi.

Dalam mendesain ketinggian landasan kerja untuk posisi berdiri, secara

prinsip hampir sama dengan desain ketinggian landasan kerja posisi dudukan.

Manuaba (1986); Sanders & Mc Cormick (1987); Grandjean (1993) memberikan

rekomendasi ergonomis tentang ketinggian landasan kerja posisi berdiri didasarkan

pada ketinggian siku berdiri sebagai tersebut berikut ini.

1. Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan maksud untuk mengurangi

pembebasan statis pada otot bagian belakang, tinggi landasan kerja adalah 5-10

cm di atas tinggi siku berdiri.

2. Selama kerja manual, di mana pekerjaan sering memerlukan ruangan untuk

peralatan; material dan kontainer dengan berbagai jenis, tinggi landasan kerja

adalah 10-15 cm di bawah tinggi suku berdiri.

3. Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi landasan kerja

adalah 15-40 cm di bawah tinggi siku berdiri.

Page 9: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 9

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

B.5 Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Dinamis

Desain stasiun kerja sangat ditentukan oleh jenis dan sifat pekerjaan yang

dilakukan. Baik desain stasiun kerja untuk posisi duduk maupun berdiri keduanya

mempunyai keuntungan dan kerugian. Clark (1996) mencoba mengambil keuntungan

dari kedua posisi tersebut dan mengkombinasikan desain stasiun kerja untuk posisi

duduk dan berdiri menjadi satu desain dengan batasan sebagai berikut :

Sedangkan Das (1991) dan Pulat (1992) menyatakan bahwa posisi duduk-

berdiri merupakan posisi terbaik dan lebih dikehendaki daripada hanya posisi duduk

saja atau berdiri saja. Hal tersebut disebabkan karena memungkinkan pekerja

berganti posisi kerja untuk mengurangi kelelahan otot karena sikap paksa dalam satu

posisi kerja.

Helender (1995) dan Tarwaka (1995), memberikan batasan ukuran

ketinggian landasan kerja untuk pekerjaan yang memerlukan sedikit penekanan yaitu

15 cm di bawah tinggi siku untuk kedua posisi kerja. Selanjutnya dibuat kursi tinggi

yang menyesuaikan ketinggian landasan kerja posisi berdiri dengan dilengkapi

sandaran kaki agar posisi kaki tidak menggantung. Mengingat dimensi ukuran tubuh

manusia berbeda-beda, maka desain stasiun kerja harus selalu mempertimbangkan

antropometri pemakainya (user oriented). Sedangkan pemilihan posisi kerja harus

sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Pemilihan Sikap Kerja terhadap Jenis Pekerjaan yang Berbeda beda

Jenis Pekerjaan

Sikap Kerja yang Dipilih

Pilihan pertama Pilihan kedua

Mengangkat > 5 kg

Bekerja dibawah tinggi siku

Menjangkau horizontal di luar

daerah jangkauan optimum

Pekerjaan ringan dengan

pergerakan berulang

Pekerjaan perlu ketelitian

Inspeksi dan monitoring

Sering berpindah-pindah

Berdiri

Berdiri

Berdiri

Duduk

Duduk

Duduk

Duduk-berdiri

Duduk-berdiri

Duduk-berdiri

Duduk-berdiri

Duduk-berdiri

Duduk-berdiri

Duduk-berdiri

Berdiri

Sumber : Helander (1995:60). A Guide to the Ergonomics of Manufacturing.

Page 10: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 10

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Masih menurut Helender (1995), posisi duduk-berdiri yang telah banyak

dicobakan di industri, ternyata mempunyai keuntungan secara biomekanis di mana

tekanan pada tulang belakang dan pinggang 30% lebih rendah dibandingkan dengan

posisi duduk maupun berdiri terus menerus. Hal tersebut tentunya dapat dipakai

sebagai pertimbangan dalam intervensi ergonomi, sexhingga penerapan posisi kerja

duduk-berdiri dapat memberikan keuntungan-keuntungan bagi sebagian besar tenaga

kerja.

Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa suatu

desain produk harus berpusat pada pemakainya (human centered). Untuk

mendapatkan sikap kerja menyetrika yang lebih dinamis diperlukan desain stasiun

kerja setrika yang memungkinkan pekerjaan dapat dilakukan dengan sikap duduk di

suatu saat dan sikap berdiri atau duduk-berdiri di saat lainnya.

Data antropometri jelas diperlukan agar suatu rancangan produk bisa sesuai

dengan orang yang akan mengoperasikannya. Dalam kaitan ini maka perancang

produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh yang dapat dipakai oleh

sejumlah populasi yang besar. Sekurang-kurangnya 90-95% dari populasi yang

menjadi target dalam kelompok pemakai produk harus dapat menggunakan dengan

selayaknya. Untuk kepentingan itulah maka data anthropometri diharapkan

mengikuti distribusi normal. Dalam statistik, distribusi normal dapat diformulasikan

berdasarkan harga rata-rata (mean, X ) dan simpangan standarnya (standard

deviatio, σ X ) dari data yang ada. Dari data tersebut kemudian dapat ditetapkan

“percentile”. Percentile adalah suatu nilai yang menunjukkan presentase tertentu dari

orang-orang yang memiliki ukuran di bawah atau pada nilai tersebut. Sebagai contoh,

95-th percentile akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada atau di bawah

nilai dari suatu data yang diambil.

Untuk penetapan data antropometri digunakan distribusi normal dimana

distribusi ini dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata (mean) dan simpangan

bakunya (standar deviasi) dari data yang diperoleh. Dari nilai yang ada tersebut,

dapat ditentukan nilai persentil sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal

yang ada.

Page 11: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 11

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Tabel 2.2Persentil dan Cara Perhitungan dalm Distribusi Normal

Persentil Perhitungan Persentil Perhitungan

Ke-1

Ke-2.5

Ke-5

Ke-10

Ke-50

B.6 Metode Perancangan dengan Antropometri

Tahapan perancangan sistem kerja work space design dengan

memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah sebagai berikut

(Roevuck, 1995):

1. Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannya (establish

requirement)

2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai

3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya

4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil)

5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan

persentil yang akan dipakai

6. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai

7. Pengambilan data

8. Pengolahan data

a. Uji kecukupan data

b. Uji kenormalan data

c. Uji keseragaman data

d. Perhitungan persentil data

9. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan

a. Posisi tubuh secara normal

b. Kelonggaran (pakaian dan ruang)

c. Variasi gerak

10. Analisis hasil rancangan

Page 12: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 12

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Beberapa pengolahan data yang harus dilakukan pada data antropometri

(Nurmianto1996 & Tayyari) adalah :

1. Kecukupan data

N’ =

222 )(/

X

XXNsk

k = tingkat kepercayaan

bila tingkat kepercataan 99%, sehingga k = 2,58 ≈ 3

bila tingkat kepercataan 95%, sehingga k = 1,96 ≈ 2

bila tingkat kepercataan 68%, sehingga k ≈ 1

s = derajat ketelitian

apabila N’ < N, maka data dinyatakan cukup.

2. Uji Normalitas Data

Pengolahan Data Normalitas dan Percentile dengan SPSS:

a. Input data nilai dimensi pada data view.

b. Masuk ke tampilan variable view, kemudian kolom name di ganti dengan nama

dimensi

c. Pengolahan data :

- Klik analyze, pilih descriptive statistics, kemudian explore.

- Masukkan semua variabel sebagai dependent variables.

- Checklist both pada toolbox display.

- Pilih statistic: checklist descriptive, percentiles, kemudian continue.

- Pilih plots: checklist none pada boxplots, stem dan leaf pada descriptive.

- Checklist normality plots with test, kemudian continue.

- Pilih options: checklist exclude cases listwise, kemudian continue.

- Klik continue. Hasil pengolahan data ditampilkan pada output.

3. Keseragaman data

Batas Kontrol Atas/Batas Kontro Bawah (BKA/BKB)

BKA/BKB = X + kσ

σ =

1

)( 2

N

XiX

σ = standar deviasi

Page 13: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 13

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

4. Percentile

Pada umumnya, percentil yang digunakan adalah:

P5 = X − 1,645σ

P50 = X

P95 = X + 1,645σ

Dapat pula diberikan toleransi terhadap perbedaan yang mungkin dijumpai dari

data yang tersedia dengan populasi yang dihadapi dalam merekomendasikan ukuran

suatu rancangan (allowance).

C.PERALATAN PRAKTIKUM

Dalam praktikum tentang Antropometri ini ada beberapa alat yang harus

disediakan :

1. Kursi Anthropometri

2. Penggaris

3. Timbangan badan

4. Flexible curve

5. Meteran

6. Sandaran dan alas kursi

7. Alat tulis

8. Mistar

9. Papan Flexible curve

Contoh soal:

Diketahui jumlah siswa di SMA sukamaju sebanyak 150 siswa. Dari ke 150 siswa

tersebut, diambil 20 siswa untuk dijadikan sampel. Dari ke 20 siswa tersebut diukur

dimensi tubuhnya. Salah satu dimensi yang digunakan adalah tinggi popliteal (tpo).

Setelah melakukan pengukuran didapatkan data sebagai berikut:

165 165 162 163 164 162 162 158 165 165

165 163 162 160 158 157 165 162 167 160

Tentukan kecukupan, keseragaman data dan P95, bila tingkat keyakinan 95% dan derajat

ketelitiannya 5%!

Page 14: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 14

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Penyelesaian.

1. Menentukan kecukupan data diatas

N’ =

222 )().(/

X

XXNsk

N’ =

22

3250

)3250()528270.20(05.0/96.1

N’ = 0.6

2. Menghitung Keseragaman Data

Standar deviasi

σ =

1

)( 2

N

XiX

σ =

120

)1605.162(...)1655.162()1655.162( 222

σ = 2.76

Keseragaman data

Batas Kelas Atas

BKA = X + kσ

= 162.5+3.2.76

= 170.78

Batas Kelas Bawah

BKB = X - kσ

= 162.5-3.2.76

= 154.21

3. Percentil

Pada umumnya, percentil yang digunakan adalah:

Page 15: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 15

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Dimana :

X = Rata-Rata

1.645 = Lihat tabel distribusi normal

Sehingga percentile untuk data diatas adalah

P95= 162.5+1,645.2.76

= 167,04

D. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Untuk praktikum Antropometri, prosedur pelaksanaan praktikum yang harus

dilaksanakan adalah :

1. Membagi kelompok yang terdiri dari 2 orang yaitu 1 orang sebagai obyek penelitian

dan yang lain mengukur dimensi tubuh

2. Mencatat data yang diukur

3. Mengisi lembar pengamatan sesuai dengan pengukuran yang telah dilakukan.

Page 16: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 16

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

I. Pengukuran Dimensi Tubuh

1. Posisi duduk samping

I. Pengukuran Dimensi Tubuh

1. Posisi duduk samping

PEDOMAN PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

Page 17: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 17

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Data yang diukur Cara pengukuran

Tinggi duduk tegak (tdt) Ukur jarak vertikal alas duduk sampai

ujung atas kepala. Subyek duduk tegak

dengan mata memandang lurus ke

depan dan membentuk sudut siku-siku

Tinggi bahu duduk (tbd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas

duduk sampai utnug tulang bahu yang

menonjol pada saat subyek duduk tegak.

Tinggi mata duduk (tnd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas

duduk sampai mata pada saat subjek

duduk tegak.

Tinggi siku duduk (tsd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas

duduk sampai ujung bawah siku kanan.

Subyek duduk tegak dengan lengan ke

atas vertikal di sisi badan dan lengan

bawah membentuk sudut siku-siku

dengan lengan bawah.

Tebal paha (tp) Subyek duduk tegak, ukur jarak dari

permukaan ke atas paha.

Tinggi popliteal (tpo) Ukur jarak vertikal dari lantai sampai

bagian bawah paha.

Pantat popliteal (ppo) Ukur jarajk horisontal dari bagian

terluar pantat sampai lekukan lutut

sebelah dalam. Paha dan kaki bagian

bawah membentuk sudut siku-siku.

Pantat ke lutut (pkl) Ukur jarak horisontal dari bagian terluar

pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki

bagian bawah membentuk sudut siku-

siku.

Page 18: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 18

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

NO. Data Yang Diukur Cara Pengukuran

5 Tinggi genggaman tangan (Tgt) Ukur jarak vertical (tinggi) genggaman tangan

pada posisi releks kebawah

18 Tebal perut (abdominal) (Tpt) Ukur jarak horizontal dari punggung bagian

belakang hingga didepan perut

13 Tinggi Lutut (Tl) Ukur jarak vertical dari ujung jari kaki hingga

lutut ketika kaki di tekuk 90˚

19 Jarak dari siku keujung jari

(Psj)

Ukur jarak horizontal dari siku ke ujung jari

tengah pada saat tangan di di tekuk 90˚

24 Tinggi pegangan tangan (grip)

pada posisi tangan vertical

keatas dan berdiri tegak (Jrt)

Ukur vertical pegangan tangan ke telapak kaki

pada posisi tangan vertical keatas dan tubuh

berdiri tegak

25 Tinggi pegangan tangan (grip)

pada posisi tangan vertical

keatas dan duduk tegak (Tgd)

Ukur jarak vertical pegangan tangan hingga

dasar panggul pada saat posisi tangan vertical

keatas dan duduk tegak

Page 19: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 19

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

2. Posisi berdiri

Data yang diukur Cara pengukuran

Tinggi siku berdiri (tsb) Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik

pertemuan antara lengan atas dan

lengan bawah. Subyek berdiri tegak

dengan kedua tangan tergantung

secara wajar.

Pangjang lengan bawah (plb)

Subyek berdiri tegak tangan di

samping, ukur jarak dari siku sampai

pergelangan tangan.

Page 20: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 20

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

Tinggi mata berdiri

(tmb)

Ukur jarak vertikal dari lantai sampai

ujung mata bagian dalam

( dekat pangkal hidung ). Subyek

berdiri tegak dan memandang lurus

ke depan.

Tinggi badan tegak (tbt) Jarak vertikal telapak kaki sampai

ujung kepala yang paling atas,

sementara subyek berdiri tegak mata

memandang lurus ke depan

Tinggi bahu berdiri (tbb)

Ukur jarak vertikal dari lantai sampai

bahu yang menonjol pada saat

subyek berdiri tegak

Tebal badan (tb) Ukur jarak dari dada sampai

punggung secara horisontal.

Page 21: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 21

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

3.Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan

Data yang diukur Cara pengukuran

Jangkauan tangan (jt) Ukur jarak horisontal dari punggung

sampai ujung jari tengah. Subyek berdiri

tegak dengan betis, pantat, punggung

merapat ke dinding, tangan direntangkan

ke depan.

Page 22: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 22

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

4. Posisi duduk menghadap ke depan

Data yang diukur Cara pengukuran

Lebar pinggul (lp) Subyek duduk tegak, ukur jarak

horisontal dari bagian terluar pinggul

sisi kanan.

Lebar bahu (lb) Ukur jarak horisontal antara kedua

lengan atas, subyek duduk tegak

dengan lengan atas merapat ke badan

dan lengan bawah direntangkan ke

depan.

Page 23: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 23

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

5. Posisi berdiri dengan kedua tangan direntangkan

Data yang diukur Cara pengukuran

Rentangan tangan (rt) Ukur jarak horisontal dari ujung

jari terpanjang tangan kiri ujung

jari terpanjang tangan kanan,

subyek berdiri tegak dan kedua

tangan direntangkan horisontal ke

samping sejauh mungkin.

Page 24: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 24

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

6. Antropometri Tangan

NO. Data Yang Diukur Cara Pengukuran

1 Panjang Tangan (Pt) Ukur jarak vertical (tinggi) tangan dari ujung

jari tengah sampai pergelangan tangan, ketika

tangan dibentangkan

2 Panjang Telapak Tangan (Ptt) Ukur jarak vertical telapak tangan dari bagian

pangkal jari hinggga pergelangan tangan,

ketika tangan dibentangkan

3 Panjang Ibu Jari (Pij) Ukur jarak vertical dari ujung ibu jari hingga

pangkal ibu jari, ketika tangan dibentangkan

4 Panjang Jari Telunjuk (Pjl) Ukur jarak vertical dari ujung jari telunjuk

hingga pangkal jari telunjuk, ketika tangan

dibentangkan

5 Panjang Jari Tengah (Pjt) Ukur jarak vertical dari ujung jari tengah

hingga pangkal jari tengah, ketika tangan

dibentangkan

6 Panjang Jari Manis (Pjm) Ukur jarak vertical dari ujung jari manis

Page 25: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 25

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

hingga pangkal jari manis, ketika tangan

dibentangkan.

7 Panjang Jari Kelingking (Pjk) Ukur jarak vertical dari ujung jari kelingking

hingga pangkal jari kelingking, ketika tangan

dibentangkan.

8 Lebar Ibu Jari (Lij) Ukur jarak horizontal pada bagian sambungan

antar ruas tulang ibu jari

9 Tebal Ibu Jari (Tij) Ukur tebal ibu jari pada sambungan antar ruas

tulang ibu jari.

10 Lebar Jari Telunjuk (Ljl) Ukur jarak horizontal pada bagian sambungan

antar ruas tulang jari telunjuk kearah

mendekati tubuh.

11 Tebal Jari Telunjuk (Tjl) Ukur tebal jari telunjuk pada sambungan antar

ruas tulang jari telunjuk kearah mendekati

tubuh.

12 Lebar Telapak Tangan

Metacarpal (Ltm)

Ukur jarak horizontal dari tepi dalam telapak

tangan hingga bagian tepi luar telapak tangan

(Metacarpal)

13 Lebar Telapak Tangan

Sampai Ibu Jari (Ltb)

Ukur jarak horizontal dari tepi dalam telapak

tangan hingga bagian tepi luar ibu jari.

14 Tebal Telapak Tangan

Metacarpal (Ttm)

Ukur jarak vertical dari punggung Tangan

sampai dengan telapak tangan pada

metacarpal,ketika tangan direntangkan

15 Tebal Telapak Tangan Sampai

Ibu Jari (Ttb)

Ukur jarak vertical dari punggung Tangan

sampai bagian bawah ibu jari pada saat tangan

di rentangkan.

16 Lebar Maksimum (Lbmax) Ukur jarak horizoltal terjauah dari ibu jari ke

jari kelingking

Page 26: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 26

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

7. Antropometri Kaki

NO. Data Yang Diukur Cara Pengukuran

1 Panjang telapak kaki (Pti) Ukur jarak vertical (tinggi) dari ujung tumit ke

ujung jari terluar

2 Panjang telapak lengan kaki

(Ptlk)

Ukur jarak vertical (tinggi) dari ujung tumit ke

lengan kaki.

3 Panjang kaki sampai jari

kelingking (Pkk)

Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit

ke ujung jari kelingking

4 Lebar kaki (Li) Ukur jarak horizontal lengan kaki hingga tepi

terluar telapak kaki

5 Lebar tangkai kaki (Lti) Ukuran jarak horizontal bagian dalam telapak

kaki hingga bagian luar telapak kaki pada

bagian tangkai kaki.

6 Tinggi mata kaki (Tmi) Ukur jarak vertikal dari tealapak kaki hingga

bagian bawah mata kaki pada saat berdiri

tegak.

7 Tinggi bagian tengah telapak

kaki (Tti)

Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga

pada bagian tengah punggung kaki pda saat

berdiri tegak

8 Jarak horizontal tangkai mata

kaki (Jhmi)

Ukur jarak vertikal dari telapak kaki pada

bagian tungkai kaki ke mata kaki.

Page 27: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 27

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

8. Pengukuran Bentuk Tubuh

Praktikan duduk di kursi dengan kemiringan tertentu kemudian bentuk tubuh

praktikan bagian belakang dicari bentuknya dengan menggunakan flexible curve,

sehingga postur tubuh bagian belakang diperoleh. Kemudian digambar di atas papan,

lalu tarik garis horisontal yang merupakan bagian bawah lutut dan beri nama garis

tersebut garis A ( perhatikan gambar ).

Lakukan pengukuran-pengukuran seperti di bawah ini :

tk : jarak vertikal dari garis A sampai bentuk kepala bagian belakang yang

paling menonjol.

tlh : jarak vertikal dari garis A sampai tekuk leher yang paling menonjol.

tpu : jarak vertikal dari garis A sampai bentuk punggung yang paling

menonjol.

tpl : jarak vertikal dari garis A sampai titik cekung maksimum dari

pinggang.

Sedangkan dari postur tubuh yang didapat tarik garis miring sejajar dengan

kemiringan tubuh ( lihat gambar ) dan lakukan perhitungan-perhitungan seperti

di bawah ini :

pk : jarak antara garis B sampai bentuk kepala bagian belakang yang

Page 28: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 28

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

paling menonjol.

plh : jarak antara garis B sampai titik cekung leher maksimum.

ppl : jarak antara garis B sampai titik cekung pinggang maksimum.

ppb : jarak antara garis B sampai pantat belakang.

Setelah itu tarik garis horisontal yang menyinggung garis pantat bawah, garis

ini disebut garis C ( lihat gambar ), kemudian lakukan pengukuran seperti di bawah

ini :

km : jarak antara garis A dan garis C sebagai kedalaman

maksimum tempat duduk.

ppt : jarak horisontal antara titik garis singgung garis C dengan pantat

bagian belakang terluar.

Page 29: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 29

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

9. Pengukuran jari tangan

Page 30: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 30

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

1. Putaran pergelangan tangan : ukur sudut putaran pergelangan tangan dari

posisi awal sampai ke putaran maksimum, posisi awal pergelangan tangan

ditekuk ke kiri semaksimal mungkin, kemudian putar kekanan

sejauh mungkin, total putaran adalah α = α1 + α 2.

2. Putaran telapak kaki : ukur sudut putaran vertikal telapak kaki, posisi

awal telapak kaki siku-siku dengan betis, kemudian diputar ke bawah

sejauh mungkin, kaki kembali ke posisi awal, lalu ujung kaki dinaikkan

setinggi mungkin, total putaran vertikal telapak kaki adalah β = β1 + β2.

Page 31: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 31

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

10. Pengukuran Kepala (Antropometri Kepala)

Keterangan :

NO. Data Yang Diukur Cara Pengukuran

1. Panjang kepala (Pk) Dihitung dari kepala bagian belakang yang

saling menonjol sampai kepala yang paling

depan.

2. Lebar kepala (Lk) Dihitung dari kepala samping kanan menuju

kepala samping kiri.

3. Diameter maksimum dari dagu

(Dmd)

Diameter kepala, Di hitung dari dagu menuju

kepala atas bagian belakang.

4. Dagu kepuncak kepala (Dpk) Diameter kepala, dihitung dari dagu menuju

kepala bagian atas.

5. Telinga ke puncak kepala

(Tpk)

Dihitung dari pusat telinga menuju kepala

bagian atas.

6. Telinga ke belakang kepala

(Tbk)

Dihitung dari pusat telinga menuju bagian

kepala bagian belakang

7. Antara dua telinga (Adt) Dihitung dari telinga menuju telinga satunya.

8. Mata kepuncak kepala (Mpk) Dihitung dari mata menuju kepala bagian

belakang

9. Mata kebelakang kepala (Mbk) Dihitung dari mata menuju kepala bagian

belakang

10. Antara dua pupil mata (Apm) Dihitung antara pupil satu dengn pupil yang

satunya.

Page 32: Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap …lab.uii.ac.id/apk/download/modul/regular/Antropometri.pdf · Modul Antropometri dan ... Praktikum Genap 2010/2011 7 Laboratorium

Modul Antropometri dan Desain Produk Praktikum Genap 2010/2011 32

Laboratorium APK & Ergonomi ~ Universitas Islam Indonesia

11. Hidung kepuncak kepala (Hpk) Dihitung dari hidung menuju kepala bagian

atas.

12. Hidung kebelakang kepala

(Hbk)

Dihitung jarak dari hidung menuju kepala

bagian belakang.

13. Mulut kepuncak kepala

(Mupk)

Dihitung dari mulut menuju kepala bagian

atas.

14. Lebar mulut (Lm) Dahitung dari lebar mulut ( dari samping

kanan menuju samping kiri)

Contoh penggunaan data antropometri untuk perancangan suatu produk:

D.1 Rekomendasi tinggi pintu

Pada perancangan tinggi pintu ini digunakan percentil 95 karena diharapkan orang

yang mempunyai tinggi di atas rata-rata populasi dapat menggunakannya dengan

nyaman, sedangkan dimensi tubuh yang digunakan adalah tinggi badan tegak (tbt).

Diketahui rata-rata tinggi badan tegak (tbt) sejumlah operator yang telah diukur

adalah 165 cm, dan standar deviasinya adalah 2,235 cm.

Nilai percentil 95 = 165 + 1,645(10,33) = 181,99 cm

Perlu adanya penambahan 30 mm untuk tebal sepatu, 50 mm untuk tinggi topi dan 50

mm untuk dinamic clearance (kelonggaran dinamis). Oleh karena tinggi badan

manusia akan relatif bertambah pada berjalan atau berlari yang disebut sebagai

pengaruh dinamis (dynamic effect), sehingga total tinggi pintu :

= 181,99 + 0,03 + 0,05 + 0,05 = 182,12 cm.