modul ajar rev 1

30
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Program studi SI Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS terdiri dari dua tahapan yaitu Tahap Persiapan dan Tahap Sarjana. Tahap Persiapan terletak pada semerter I dan II sedangkan Tahap Sarjana berada pada semester III sampai dengan semester VIII. matakuliah yang ada di Program Studi SI teknik sipil dikelompokan dalam 3 (tiga) group besar yaitu: - Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) - Mata Kuliah Dasar Keahlian ( MKDK ) - Mata Kuliah Keahlian ( MKK ) Untuk Teknik Sipil, hampir semua matakuliah yang berada didalam kelompok keahlian selalu didasari oleh ilmu mekanika yang terdiri dari : - Mekanika teknik - Mekanika fluida dan - Mekanika tanah Dengan mempunyai dasar yang bagus tentang 3 (tiga) ilmu 1

Upload: elggag-firnanda

Post on 10-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Ajar Rev 1

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Program studi SI Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS terdiri dari dua tahapan

yaitu Tahap Persiapan dan Tahap Sarjana. Tahap Persiapan terletak pada semerter

I dan II sedangkan Tahap Sarjana berada pada semester III sampai dengan

semester VIII.

matakuliah yang ada di Program Studi SI teknik sipil dikelompokan dalam 3 (tiga)

group besar yaitu:

- Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)

- Mata Kuliah Dasar Keahlian ( MKDK )

- Mata Kuliah Keahlian ( MKK )

Untuk Teknik Sipil, hampir semua matakuliah yang berada didalam

kelompok keahlian selalu didasari oleh ilmu mekanika yang terdiri dari :

- Mekanika teknik

- Mekanika fluida dan

- Mekanika tanah

Dengan mempunyai dasar yang bagus tentang 3 (tiga) ilmu mekanika tersebut

diatas, maka mahasiswa akan dapat dengan mudah memahami Ilmu -ilmu yang

lain yang ada di program studi S-1 Teknik Sipil.

IImu Mekanika Teknik yang diperlukan untuk Teknik Sipil cukup banyak

yaitu 12 ( dua belas ) Sks ; oleh sebab itu inata kuliah tersebut dipecah menjadi 4

(empat ) mata kuliah dimana masing-masing mempunyai beban 3 (tiga) Sks.

Matakuliah tersebut adalah Mekanika Teknik I, Mekanika Bahan, Mekanika

Teknik II " dan Mekanika Teknik III.

1

Page 2: Modul Ajar Rev 1

Mekanika Teknik II berada di semester III ( awal Tahap Sarjana. Materi

kuliah diberikan oleh dosen selama 2 (dua) kali perminggu ( 2 x 100 menit )

terjadwal. Mata kuliah tersebut ditunjang oleh 2 mata kuliah:

- Mekanika teknik I

- Mekanika bahan

dan menunjang mata kuliah – mata kuliah :

- Mekanika Teknik III (TS-1441)

- Konstruksi Baja I (TS–1540)

- Konstruksi Beton Bertulang (TS- 1541)

- Konstruksi Baja II (TS-1550)

- Konstruksi Beton Tahan Gempa (TS-1551)

- Konstruksi Kayu (TS-1560)

- Teknik Pondasi (TS-1556)

- Desain Bangunan Baja (TS-1561)

- Desain Bangunan Beton (TS-1562)

Untuk jelasnya, posisi dari mata kuliah Mekanika Teknik II didalam

kurikulum Teknik Sipil Program Strudi S-1 dapat dilihat pada lampiran 1.

Hasil evaluasi proses pembelajaran mata kuliah Mekanika Teknik II

pada tahun akademik 1999/2000, 2000/2001, 2001/2002 yang disajjikan dalam

bentuk grafik diberikan dalam gambar 1.1.

2

Page 3: Modul Ajar Rev 1

Gambar 1.1.

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa distribusi nilai dari tahun ke tahun

mempunyai bentuk yang tidak tetap. Jumlah mahasiswa yang mendapat nilai D,C

dan E, cenderung lebih banyak dari pada jumlah nilai B, AB, dan A. Hasil

belajar mahasiswa tersebut diatas menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa

masih belum cukup untuk dapat diandalkan. Penyebab dan masalah tersebut

diantaranya :

- materi kuliah yang sangat padat sehingga waktu untuk latihan dikelas atau

waktu untuk membahas pekerjaan rumah dikelas kurang.

- Kemampuan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Mekanika Teknik II

sangat bervariasi; dalam hal ini mahasiswa dapat dikelompokkan kedalam 3

(tiga) kelompok yaitu :

- mahasiswa sudah lulus ingin memperbaiki nilai mahasiswa belum lulus

sehingga harus mengambil ulang

- mahasiswa yang belum pernah menggambil mata kuliah tersebut

- Texs Book Mekanika Teknik yang ada kurang sistematik penjelasannya

3

Page 4: Modul Ajar Rev 1

sehingga mahasiswa sulit untuk dapat memahami.

Dengan mempertimbangkan posisi matakuliah Mekanika Teknik II yang

sangat dibutuhkan oleh banyak mata kuliah keahlian yang lain, maka sangat

diperlukan peningkatan proses penanganan pembelajarannya agar materi mata

kuliah yang disampaikan betul-betul dapat dimengerti dan dipahami oleh

mahasiswa tanpa mendapatkan sedikitpun kesulitan. Untuk itu perlu adanya

terobosan metode pembelajaran yang sesuai, yang dapat meningkatkan

pemahaman materi kuliah dengan baik.

Untuk menunjang pemikiran tersebut, diusulkan pembuatan modul ajar dari

mata kuliah Mekanika Teknik II. Dalam hal ini mata kuliah Mekanika Teknik I

dan Mekanika bahan sudah dibuat modul ajarnya dan sudah diuji cobakan

dimana dimana hasilnya sangat memuaskan. Harapannya adalah modul ajar

Mekanika Teknik II tersebut akan dapat membantu mahasiswa untuk mempelajari

dan memahaminya seperti mata kuliah Mekanika Teknik I dan Mekanika Bahan.

1.2. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada proses pembelajaran mata kuliah

Mekanika II adalah :

- Bagaimana proses pembelajaran mata kuliah Mekanika teknik II dilakukan

agar dapat menerpkan kridit semester (SKS) dengan benar. Pada umumnya

mahasiswa tidak memahami arti satuan kridit semester dimana didalamnya

terdapat jumlah jam terstruktur tak terjadwal dan jam untuk kerja mandiri

disamping jam tatap muka, sehingga diperlukan suatu cara agar mahasiswa

dapat belajar mandiri dan mengerjakan tugas-tugas secara mandiri pula.

- Bagaimana caranya membuat mahasiswa memahami teori yang dijelaskan

dalam materi kuliah dan menghubungkan dengan contoh-contoh praktis

dilapangan yang sesuai dengan teori tersebut. mahasiswa pada umumnya

belum dapat menghubungkan antara teori yang dipelajari dengan contoh-

contoh dilapangan sehingga mereka tidak-tahu manfaat dan materi mata

kuliah tersebut.

4

Page 5: Modul Ajar Rev 1

- Bagaimana membuat mahasiswa dapat menyalesaikan soal-soal dari

Mekanika Teknik menggunakan rumus-rumus yang sesuai serta mengerjakan

dengan langkah-langkah yang tepat sehingga mendapat hasil yang benar.

- Bagaimana memotivasi mahasiswa untuk mempelajari kembali soal-soal

pekerjaan rumah dan ujian tengah semester yang telah dibahas di dalam kelas

untuk memantapkan pemahaman materi yang telah diberikan dan juga untuk

persiapan ujian akhir semester.

1.3. Tujuan

Menyusun satu bentuk sajian materi ajar untuk mata kuliah Mekanika

Teknik II dengan tahapan yang disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa

dengan syarat-syarat batas waktu dan faslitas sehingga mahasiswa dapat

belajar secara mandiri yang berarti proses pembelajaran di kelas dapat dilakukan

secara lebih efektif dan efisien.

1.4. Manfaat

- Dapat mendorong mahasiswa untuk belajar secara aktif.

- Meningkatan motivasi mahasiswa sehingga tingkat kemandiriannya bertambah.

- Menimbulkan komunikasi dua arah ( terjadi interaksi antara mahasiswa dan

dosen ).

- Meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

5

Page 6: Modul Ajar Rev 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengembangan Materi Ajar

Untuk membuat suatu materi ajar yang berbentuk modul tentu saja tidak

sederhana, karena tujuan utama dari pembuatan materi tersebut adalah agar

mahasiswa bisa belajar secara mandiri. Ada beberapa teori pendekatan pada

pembuatan modul ajar ini, namun pada penulisan ini mengacu pada tulisan

PAULINA PANNEN dan PURWANTO (1977). Menurut PAULINA dkk,

bahan ajar adalah bahan atau materi perkuliahan yang disusun secara sistematis

yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan.

Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan

tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi mahasiswa untuk belajar,

mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa, menyediakan rangkuman, dan

secara umum berorientasi pada mahasiswa supaya bisa belajar secara mandiri.

Komponen utama yang perlu ada dalam setiap materi ajar adalah tinjauan mata

kuliah, pendahuluan, penyajian materi, penutup, daftar pustaka, senarai, tugas dan

evaluasi setiap komponen mempunyai sub-sub komponen sendiri yang saling

berintegrasi satu sama lain.

2.2. Materi Ajar

Ada beberapa buku – buku referensi yang membahas materi Mekanika

Tekni II, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris. Namun

dari beberapa buku acuan tersebut tidak ada yang disajikan seperti modul ajar,

sehingga mahaiswa tidak mudah mempelajari secara mandiri jika hanya membaca

buku referensi tersebut.

Untuk buku rederensi yang berbahasa Indonesia yaitu seperti karangan Ir.

Suwarno (1977) dari UGM (Universitas Gajah Mada ) yang berjudul "Mekanika

Teknik Statis Tertentu" dan karangan Prof. Ir . Soemono (1985) dari ITB (Institut

6

Page 7: Modul Ajar Rev 1

Teknologi Bandung) dengan judul Statika. Kedua buku referensi tersebut,

uraiannya bukan berbentuk modul sehingga memerlukan kehadiran dosen di

dalam kelas untuk menjelaskan materinya. Demikian juga untuk buku – buku

yang berbahasa inggris seperti karangan CHU KIA WANG (1952) yang berjudul

"Statically Indeterminate Structures" berisi selain Mekanika Teknik Statis

Tertentu dan statis tidak tertentu serta buku karangan TIMOSHENKO and

YOUNG (1965). Sehingga dengan demikian untuk mempelajari buku – buku

tersebut peran dosen masih dominan diperlukan. Untuk itu agar mempermudah

mahasiswa dalam mempelajarinya, maka perlu dibuatkan modul – modul materi

kuliah yang disesuaikan dengan silabus yang ada.

7

Page 8: Modul Ajar Rev 1

BAB III

KONSEP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

3.1. Tinjauan Proses Pembelajaran

Mata kuliah Mekanika teknik II ini akan diambil oleh mahasiswa yang

telah mendapatkan Mata kuliah Mekanika Teknik I dan Mekanika Bahan

sebagaimana tercantum di dalam Analisis Instruksional.

Pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan selama ini adalah

seperti yang dituliskan didalam Satuan Acara Perkuliahan ( SAP ) yaitu :

- Kuliah diberikan dikelas dengan menggunakan media OHP dan papan tulis,

sementara mahasiswa mendengarkan ,ceramah /penjelasan pengajar, mencatat,

dan diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang

jelas ataupun belum dipahami.

- Pada setiap pokok bahasan I sub pokok bahasan setelah penjelasan teori,

mahasiswa diberi contoh-contoh soal beserta cara penyelesaiannya.

- Diakhir setiap pokok bahasan, mahasiswa diberi soal-soal (tugas) yang harus

dikerjakan dirumah sebagai latihan dan dikumpulkan pada waktu jadwal

perkulihanan berikutnya.

- Hasil pekerjaan rumah mahasiswa diperiksa dan dikembalikan kepada

mahasiswa agar mereka mengetahui kesalahan maupun kekurangan dari

pekerjannya.

3.2. Pengembangan Proses Pembelajaran

Proses belajar mengajar yang telah dilakukan seperti diatas ternyata belum

memberikan hasil yang memuaskan baik dalam hal penyerapan materi oleh

mahasiswa maupun dalam hal hasil akhir mahasiswa. Perbaikan sistim

pembelajaran telah banyak kali dilakukan, tetapi hasilnyajuga belum memuaskan.

8

Page 9: Modul Ajar Rev 1

Dari pengamatan dan evaluasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

mahasiswa ternyata sangat memerlukan tambahan penjelasan yang berupa contoh-

contoh konkrit di lapangan, gambar-gambar dan elustrasi tentang apa yang

dijelaskan dalam teori. Sedangkan dalam contoh-contoh soal , mahasiswa perlu

penjelasan langkah demi langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan

soal tersebut , dimana hal ini tidak didapatkan dari buku referenai ataupun diktat.

Adanya keadaan seperti itu berarti sangat diperlukan pengembangan sistim

pembelajaran yang lebih baik, lebih mudah dimengerti oleh mahasiswa dan

bahkan dapat dipelajari sendiri oleh mahasiswa tanpa harus dibantu oleh

mahasiswa lain.

Karena alasan tersebut diatas maka mata kuliah Mekanika Teknik II ini

akan dibuatkan beberapa Modul Ajar yang mudah dipejari oleh mahasiswa secara

mandiri.

Adapun pengembangan proses pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Tinjauan Silabus

Silbus yang telah ditetapkan dalam kurikulum dijadikan sebagai bahan acuan

tentang materi apa saja yang akan dimasukkan ke dalam modul ajar tersebut

(silabus dalam lampiran).

Dari silabus yang ada perlu merumuskan TIU (Tujuan Instruksonal Umum)

untuk menetapkan sasaran apa yang akan dicapai oleh mahasiswa.

2. Merumuskan Tujuan Instruksional Umum

TIK (Tujuan Instruksional Khusus) ini perlu dibuat untuk menetapkan sasaran

apa yang akan dicapai oleh mahasiswa pada tiap-tiap pokok bahasan, setelah

mahasiswa mengikuti perkuliahan.

3. Pembuatan GBPP

Setelah mengetahui isi materi yang akan dibahas didalam modul melalui

silabus, maka perlu dibuat uraian tentang GBPP (Garis Besar Program

9

Page 10: Modul Ajar Rev 1

Pengajaran) yang bertujuan mengkaitkan antara Pokok bahasan yang akan

ditinjau dengan sub pokok bahasan, tujuan instruksional khusus serta tingkat

kedalaman basil belajar yang akan dicapai dari tiap-tiap pokok bahasan

tersebut, serta tujuan pustaka yang dipakai (GBPP ada dalam lampiran 1).

4. Pembuatan SAP

Setelah pembuatan GBPP dilanjutkan dengan pembuatan SAP (Satuan Acara

Perkuliahan), yang diberisikan tentang materi apa saja yang akan dibahas pada

tiap-tiap tatap muka dikelas, sarana dan prasarana yang dipakai, serta tugas-

tugas apa saja yang hams dilakukan oleh mahasiswa.

5. Pembuatan Modul Ajar

Setelah pembuatan GBPP dan SAP, maka perlu membagi dari seluruh materi

ajar tersebut menjadi beberapa modul, dimana tiap-tiap modul tersebut

pembahasannya harns sampai tuntas. Modul ajar yang dibuat umtuk materi

Mekanika Teknik II ini terdiri dari 4 modul yang masing – masing modul

berisikan Pokok Bahasan yang terdiri dari beberapa sub pokok bahasan.

Adapun Pokok Bahasan I Topik dari masing-masing modul tersebut adalah

sebagai berikut :

Modul I

Pokok Bahasan 1 :

- Konstruksi Rangka Batang (KRB)

Sub Pokok Bahasan 1 :

- Perhitungan Garis Pengaruh Gaya Batang KRB

- Perhitungan Garis Pengaruh Gaya Batang KRB Bersusun

- Perhitungan Perpindahan Titik Simpul KRB

10

Page 11: Modul Ajar Rev 1

Pokok Bahasan 2 :

- Konstruksi Jembatan Gantung Statis Tertentu

Sub Pokok Bahasan 2 :

- Perhitungan Gaya – gaya Dalamris Konstruksi Jembatan Gantung

- Perhitungan Garis Pengaruh Konstruksi Jembatan Gantung dengan Lantai

Kendaraan dari Balok

- Perhitungan Garis Pengaruh Konstruksi Jembatan Gantung dengan Lantai

Kendaraan dari Kostruksi Rangka Batang.

Modul 2

Pokok Bahasan :

- Struktur statis tidak tertentu

- Metode “Consistent Deformation “ (CD)

Sub Pokok Bahasan :

- Pengertian struktur statis tidak tertentu

- Perbedaan struktur statis tertentu dengan struktur statis tidak tertentu.

- Pengertian Metode “CD” dan langkah-langkah penyelesaian struktur statis

tidak tertentu dengan metode “CD”.

- Perhitungan gaya-gaya dalam dan gaya-gaya luar struktur statis tidak

tertentu untuk struktur balok, portal dan KRB.

Modul 3

Pokok Bahasan :

11

Page 12: Modul Ajar Rev 1

- Metode Consistant Deformation (“CD”)

Sub Pokok Bahasan :

- Pengertian metode dan langkah-Langkah penyelesaian struktur statis tidak

tertentu dengan metode "CD".

- Perhitungan gaya-gaya dalam dan gaya-gaya luar struktur statis tidak

tertentu untuk struktur balok, portal dan KRB .

Modul 4

Pokok Bahasan :

- Metode Slope Deflection.

Sub Pokok Bahasan :

- Pengertian metode "SD" dan langkah-langkah penyelesaian struktur statis

tidak tertentu dengan metode SD".

- Perhitungan gaya-gaya dalam dan gaya-gaya luar struktur statis tidak

tertentu untuk struktur balok, portal dan KRB.

Setiap modul diatas akan dituliskan dengan format sebagai berikut :

1. Judul modul.

2. Tujuan Pembelajaran Umum

3. Tujuan Pembelajaran Khusus yang berisi :

- Pendahuluan

- Definisi–definisi dan Pengertian Dasar

- Langkah–langkah Penyelesaian Soal

- Contoh-contoh oal dan penyeleaiannya

- Soal-soal latuhan

12

Page 13: Modul Ajar Rev 1

- Rangkuman

- Penutup

- Daftar Pustaka atau dari pustaka yang harus dibaca mahasiswa untuk

memperkaya pengetahuan dalam menunjang materi dari modul tersebut

6. Uji Coba

Uji coba dilakukan pada saat pernbuatan modul ajar ini, dirnana mahasiswa

diberi foto copy rnateri yang .akan dibahas minggu depannya. Dimana dalam

1 minggu tersebut mahasiswa ditugaskan untuk membaca lengkap dari materi

yang difoto copy serta diharuskan mengerjakan latihan yang ada. Pada hari H

(l minggu setelah foto copy diberi), latihan yang sudah dikerjakan

dikumpulkan, dan 2 diantara mahasiswa yang hadir diminta mengerjakan di

papan tulis tanpa membaca catatan., dan mahasiswa tersebut diberi bonus

nilai sebagai kompensasinya.

Selain daripada itu Mahasiswa juga diberikan 2 (dua) buah tugas untuk setiap

modulnya yang dikerjakan dirumah dan dikumpulkan pada awal pergantian

modul yang baru. Hasil tugas yang dikerjakan Mahasiswa untuk kemudian

dibahas didepan kelas oleh Mahasiswa sendiri yang dibimbing Dosen

Pengajar.

13

Page 14: Modul Ajar Rev 1

BAB IV

STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN

danHASIL IMPLEMENTASI YANG DICAPAI

4.1. Strategi Pengembangan Sistem Pembelajaran

Pembelajaran dengan menggunakan modul ajar ini dilakukan dengan cara

memberikanmodul ajar tersebut diawal semester dari masa perkuliahan. Modul

ajar untuk mata kuliah Mekanika Teknik II ini akan dibuat menjadi empat modul.

Pembahasan untuk masing-masing modul ajar berdasarkan jadwal yang telah

disusun dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) sesuai dengan pokok

bahasan yang akan dibahas.

Modul 1, dengan pokok bahasan Konstruksi Rangka Batang akan dibahas pada

pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ke 12 atau sama

dengan 12 x 100 menti tatap muka.

Modul 2, dengan pokok bahasan struktur statis tidak tertentu dan metode

Consistent Deformation akan dibahas pada pertemuan ke 13 sampai

dengan pertemuan ke 20 atau sama dengan 8 x 100 menit.

Modul 3 , dengan pokok bahasan metode Persamaan Tiga Momen akan

dibahas pada pertemuan ke 21 sampai dengan pertemuan ke 26 atau

sama dengan 6 x 100 menit tatap muka.

Modul 4, dengan pokok bahasan metode Slope Deflection akan dibahas pada

pertemuan ke 27 sampai dengan pertemuan ke 32 atau sama dengan

6 x 100 menit tatap muka.

14

Page 15: Modul Ajar Rev 1

4.2. Pelaksanaan Uji Coba

Mahasiswa diwajibkan membaca pokok bahasan/sub pokok bahasan pada

modul ajar dan berusaha mengerti serta memahami apa yang disajikan pada modul

ajar tersebut sebelum jadwal pokok bahasan/sub pokok bahasan tersebut dibahas

didalam kelas. Dengan metode ini maka diharapkan pada waktu mengajar

menjelaskan materi pokok bahasan/sub pokok bahasan tersebut, maka mahasiswa

lebih mudah dimengerti dan memahami apa yang dibicarakan tentang materi

tersebut dan sudah mempunyai pertanyaan-pertanyaan atau komentar-komentar

apabila ada hal-hal yang tidak / kurang jelas bagi mahasiswa. Dengna demikian

akan terjadi interaksi dua arah pada acara perkuliahan ini.

Teori didalam modul ajar akan dijelaskan sedetail mungkin dengan

gambar-gambar atau iliustrasi-ilustrasi dan contoh-contoh nyata di lapangan,

sehingga mahasiswa mudah memahami dan menghayati apa yang dimaksud 77

dalam teori materi tersebut.

Contoh-contoh soal juga dibahas langkah demi langkah tentang apa yang

harus dikerjakan dalam menyelesaikan soal tersebut sampai mendapat hasil akhir

jawaban.

Mahasiswa diberi tugas/soal-soal yang harus dikerjakan sebagai latihan.

Tugas/soal yang diberikan dalam modul disediakan jawabannya/kuncinya sebagai

pedoman bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas/soal-soal tersebut.

Apabila satu sub pokok bahasan telah selesai termasuk tugas yang harus

dikerjakan, maka salah satu atau beberapa mahasiswa diminta untuk menyajikan

hasil pekerjaannya didepan kelas, untuk didiskusikan. Mahasiswa diharapkan

secara aktif ikut dalam diskusi tersebut dan mengemukakan kesulitan apa yang

ditemui pada waktu mengerjakan tugas tersebut.

Pada akhir pembahasan dari sebuah modul, mahasiswa diminta untuk

mengisi Questioner untuk mengevaluasi bagaimanakah materi dan pelaksanaan

pembelajaran yang telah berlangsung. Pertanyaan-pertanyaan aalam questioner

tersebut antara lain tentang :

15

Page 16: Modul Ajar Rev 1

- Kejelasan teori dalam materi modul.

- Kejelasan penyelesaian contoh-contoh.soal dalam modul.

- Penguasaan pengajar tentang materi modul

- Waktu yang disediakan untuk membahas materi modul

- Kesesuaian tugas / soal-soal yang diberikan pada modul

Dari hasil evaluasi yang didapat, kita akan memperbaiki/meningkatkan hal-

hal yang dianggap kurang dari materi modul atau cara pengajarannya.

Modul ajar ini bukanlah materi yang berdiri sendiri, melainkan mahasiswa tetap

harus mengikuti perkuliahan didalam kelas, membaca buku pedoman ( tex book )

secara mandiri untuk menambah wawasan tentang materi yang dipelajari, dan

mengerjakan tugas-tugas / soal-soal yang diberikan. Semua ini tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lain, karena merupakan satu kesatuan yang utuh

yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.

4.3. Alur Proses Pembelajaran

Secara garis besar alur proses pembelajaran dapat digambarkan seperti

yang disajikan pada gambar 4.1.

16

Page 17: Modul Ajar Rev 1

Materi Modul dibaca

Mahasiswa

Dosen menjelaskan

materi modul

Pekerjaan rumah/tugas

Kontrol kemampuan

EVALUASI Hasil meningkatHasil meningkatHasil tetap

menurun

Hasil tetap

menurun

Peninjauan materi tes Peninjauan materi

modul/dibagi-bagi

menjadi lebih kecil

Jumlah mahasiswa

dalam 1 kelas

dikurangi

Jumlah mahasiswa

dalam 1 kelas

dikurangi

17

Page 18: Modul Ajar Rev 1

Revisi

modul ajar

18

Gambar 4.1 Alur Pembelajaran

Page 19: Modul Ajar Rev 1

4.4. Hasil Implementasi yang Dicapai

Setelah dilakukan uji coba, maka untuk selanjutnya dilakukan evaluasi

atas hasil uji coba tersebut dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1. dan gambar

4.1.

Tabel 4.1.

Gambar 4.1.

19

Page 20: Modul Ajar Rev 1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Modul ini bisa membantu mahasiswa dalam proses belajar secara mandiri.

Kehadiran dosen tetap diperlukan, untuk memperdalam materi-materiyang

belum dimengerti mahasiswa, sehingga kecepatan proses belajar mengajar

bisa meningkat.

Diharapkan bisa meningkatkan suasana beraing antar mahasiswa.

Bagi mahasiswa yang pasif akan lebih tertinggal.

Bagi dosen yang malas, ketidak hadirannya tidak terlalu merugikan

mahasiswa.

5.2. Saran

Modul ini akan lebih baik kalau bisa dilanjutkan dalam bentuk program yang

memakai animasi yang bisa diakses oleh mahasiswa, tentu saja dengan

anggaran yang memadai, sehaingga dosen juga bergairah untuk mengerjakan.

Fasilitas mahasiswa untuk mengakses materi-materi tersebut tersedia

(perangkat keras).

20

Page 21: Modul Ajar Rev 1

DAFTAR PUSTAKA

1. CHU KIA WANG (1952), “Statically Indeterminate Structures”

Internasional Student Edition, Mc Graw-Hill Book Company KOGAKUSHA,

Ltd.

2. PAULINA PANNEN dan PURWANTO (1997), “Mengajar di Perguruan

Tinggi”, program Applied Approach PAU (Pusat Antar Universitas).

3. SOEMONO (1985), “Statika I”, ITB (Institut Teknologi Bandung) Bandung.

4. SUWARNO (1977), “Mekanika Teknik Statis Tertentu”, Fakultas Teknik

UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta.

5. TIMOSHENKO and YOUNG (1965), “Engineering Mechanics”, Fourth

Edition, Internasional Student Edition Mc Graw-Hill Book Company KOGA

KUSHA, Ltd.

21