modul abpk

175

Upload: macruv

Post on 14-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

Modul Pelatihan ABPK

TRANSCRIPT

Page 1: Modul ABPK

Modul Pelatihan Penggunaan ABPK Dalam KIP/Konseling KB Bagi Provider

Page 2: Modul ABPK

MODUL PELATIHAN PENGGUNAAN ABPK

DALAM KIP/KONSELING KB BAGI PROVIDER

Edisi Pertama April 2005

Tim Penyusun :

Dra. Elly Irawan, MS. Nurlaila Susilowati, SKM, MKes.

Dian Rosdiana Semua yang tercantum dalam dokumen ini dapat dikutip dengan mencantumkan sumbernya. Penggunaan sebagian atau seluruh bagian dokumen ini tidak diperkenankan untuk tujuan komesial. Penerbitan ini dimungkinkan atas dukungan yang diberikan oleh US Agency for International Development – Indonesia Mission atas dasar ketentuan di dalam Cooperative Agreement nomor 497-A-00-00048-00 tanggal 22 Agustus 2000 melalui Program STARH.

Page 3: Modul ABPK
Page 4: Modul ABPK

Rangkaian Alat Bantu Manajemen dan Teknis untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi

Keberhasilan Program Keluarga Berencana di Indonesia telah membuat begitu memasyarakatnya slogan dua anak cukup, serta slogan-slogan iklan KB dan alat kontrasepsi populer lainnya. Indonesia juga telah menjadi ajang belajar negara-negara untuk mengembangkan program keluarga berencana di negara mereka, karena keberhasilan program keluarga berencana ini dalam menekan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia. Namun kini tantangan bagi kesuksesan program keluarga berencana telah bergeser dari penekanan pada kuantitas kepada kualitas. Hal ini bukan hanya karena Indonesia telah turut meratifikasi pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas menjadi bagian dari HAM, tetapi utamanya karena pada kenyataannya, kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang diberikan atau yang tersedia masih jauh dari harapan kualitas yang diinginkan masyarakat sebagai klien.

Alat Bantu yang telah Anda terima ini adalah salah satu bagian dari

serangkaian alat bantu berkualitas – RANGKAIAN KUALITAS - yang diarahkan secara khusus untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui berbagai upaya di beberapa bidang berikut ini:

• Meningkatkan Kinerja Petugas Kesehatan dan Kualitas Pelayanan • Memaksimalkan Pelayanan Sektor Swasta • Meningkatkan Kemampuan Kabupaten dalam Mengelola dan Melaksanakan

Program Keluarga Berencana yang Berkualitas • Meningkatkan Permintaan Klien akan Pelayanan yang Berkualitas

Sangat disadari bahwa perubahan perilaku adalah sasaran utama dari setiap

alat bantu atau metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Perubahan perilaku serta kepatuhan terhadap standar kualitas hanya mungkin dicapai dengan menyampaikan pesan-pesan melalui berbagai saluran yang tersedia. Dengan alasan tersebut kami mendorong Anda untuk melihat alat Bantu lain yang termasuk dalam Rangkaian Kualitas yang ada. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat bantu lain dalam Rangkaian Kualitas yang kami tawarkan, silahkan kunjungi website ini: www.kbberkualitas.or.id

RANGKAIAN KUALITAS ini dikembangkan atas dukungan dari USAID melalui

Program STARH1, dan dalam pelaksanaannya bermitra dengan BKKBN, DepKes, LSM dan organisasi-organisasi profesi di Indonesia sejak 2000 – 2005. Program STARH memfokuskan pada peningkatan pemberian dan permintaan atas pelayanan keluarga berencana yang berkualitas di seluruh Indonesia.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang alat bantu ini dan bantuan

teknis tentang cara penggunaannya, silahkan menghubungi: BKKBN - Pusat Pelatihan Pegawai dan Tenaga Program, Telepon 021-800 9045 atau 800 9029 Pesawat 630 dan 633, Fax. 021-800 8558.

1 STARH merupakan Program kemitraan antara Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health/Center for Communication Programs and JHPIEGO.

Page 5: Modul ABPK
Page 6: Modul ABPK

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi Sambutan Petunjuk bagi Fasilitator Materi pelatihan : Modul 1 : Pengenalan Pelatihan

Modul 2 : Gambaran Umum KIP/Konseling KB

Modul 3 : Ketrampilan-ketrampilan Mikro dalam KIP/Konseling KB

Modul 4 : Membantu Klien dalam Pengambilan Keputusan

Modul 5 : Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber KB dalam

KIP/Konseling KB

Modul 6 : Praktik KIP/Konseling KB dengan Menggunakan ABPK

Lampiran-lampiran : Jadwal Pelatihan Daftar Indeks

Page 7: Modul ABPK

ii

Page 8: Modul ABPK

iii

KATA PENGANTAR Sejalan dengan hasil kesepakatan ICPD di Kairo pada tahun 1994 serta sesuai dengan perkembangan Program KB Nasional telah ditekankan mengenai pentingnya memperhatikan dan menghargai hak-hak reproduksi. Sehubungan dengan hal itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana yang dapat memuaskan semua pihak baik provider di klinik maupun petugas KB di lapangan serta klien antara lain melalui kegiatan Komunikasi Inter Personal (KIP)/Konseling. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan STARH Program (Sustaining Technical Achievements in Reproductive Health) telah mengembangkan Kurikulum dan Modul Komunikasi Inter Personal/Konseling (KIP/K) yang dirancang untuk meningkatkan interaksi antara provider/petugas KB dan klien. Dengan demikian, kedua belah pihak dapat melakukan komunikasi yang efektif sesuai dengan kebutuhan klien, serta klien dapat memilih dan memutuskan sendiri kebutuhan alat/cara kontrasepsi sesuai dengan pilihannya. Pelatihan KIP/K menggunakan pendekatan “Micro Skills” yaitu melatihkan ketrampilan melakukan perilaku-perilaku berkomunikasi tunggal/spesifik secara satu persatu, dengan maksud merinci interaksi kompleks dalam suatu proses konseling ke dalam perilaku-perilaku tertentu. Untuk tercapainya tujuan pelatihan sebagaimana yang diharapkan, maka kurikulum dan modul KIP/K dilengkapi dengan berbagai media antara lain brosur, leaflet, poster dan video yang secara terus menerus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Salah satu pengembangan media yang dipergunakan untuk pelaksanaan pelatihan KIP/K yang akan datang adalah dalam bentuk Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber–KB (ABPK) dalam KIP/Konseling. Untuk memudahkan penggunaan ABPK ini maka STARH bersama dengan BKKBN melengkapi ABPK dengan Paket Modul Pelatihan Penggunaan ABPK Ber-KB dalam KIP/Konseling. Pemberian KIP/Konseling dengan menggunakan ABPK oleh provider/petugas KB di lapangan diharapkan dapat memberikan pelayanan konseling yang memuaskan baik bagi klien maupun bagi provider/petugas KB.

Page 9: Modul ABPK

iv

Penyempurnaan modul tentunya akan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan wilayah, masyarakat serta perkembangan program, ilmu pengetahuan dan teknologi. Mudah-mudahan dengan diterbitkannya paket modul penggunaan ABPK ber-KB dalam KIP/Konseling KB bagi provider/petugas KB ini dapat mempercepat terwujudnya pelayanan KB yang berkualitas di setiap tingkatan.

Jakarta, April 2005 PUSAT PELATIHAN PEGAWAI DAN TENAGA PROGRAM BKKBN Kepala, Drs. Sunarto HM, MPd.

Page 10: Modul ABPK

v

SAMBUTAN Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah, rahmat dan karuniaNya, kita dapat menyelesaikan Buku Paket Pelatihan Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Ber-KB dalam Komunikasi Inter Personal (KIP)/Konseling. Atas nama pimpinan BKKBN saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuan dari STARH, khususnya kepada Tim Penyusun serta berbagai pihak yang terkait dalam proses penyusunan, sehingga Paket Modul Pelatihan ini dapat diselesaikan dengan baik.

ABPK ini merupakan salah satu media dari serangkaian media berkualitas yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan KIP/Konseling KB kepada klien. Pelaksanaan KIP/Konseling yang berkualitas dapat memberikan kontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan KB. Perlu kita pahami bersama bahwa upaya untuk mewujudkan pelayanan KB yang berkualitas, bukan merupakan suatu hal yang mudah akan tetapi membutuhkan upaya bersama secara terus menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan serta dukungan dari semua pihak.

Untuk mencapai hal itu, maka salah satu upaya yang penting dilakukan adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam memberikan KIP/Konseling KB dengan menggunakan ABPK melalui kegiatan pelatihan. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diterbitkan Modul Pelatihan Penggunaan ABPK Ber-KB dalam KIP/Konseling KB yang merupakan buku pegangan bagi provider dalam melaksanakan KIP/Konseling KB.

Paket modul pelatihan ini berisi rancangan fasilitasi yang dilengkapi dengan ABPK dan video serta merupakan satu paket pelatihan yang utuh dengan harapan agar mudah dipahami dan diterapkan. Apabila dalam pelaksanaannya mengalami hambatan atau kesulitan kami berharap agar sesama fasilitator dapat saling bekerjasama untuk mengatasinya.

Page 11: Modul ABPK

vi

Akhirnya kami berharap kepada semua fasilitator dan siapapun yang menggunakan buku ini dapat secara terus menerus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sehingga pelaksanaan KIP/Konseling KB dapat berjalan secara optimal dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pelayanan KB.

Jakarta, April 2005 Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Program, Dr. Sridadi Suparto

Page 12: Modul ABPK

vii

PETUNJUK BAGI FASILITATOR: CARA MENGGUNAKAN MODUL ABPK

Modul pelatihan ini dikembangkan dengan tujuan untuk memberikan

pegangan bagi fasilitator dalam menyelenggarakan pelatihan atau orientasi

KIP/Konseling KB dengan menggunakan ABPK, sehingga dapat

meningkatkan ketrampilan Komunikasi Interpersonal/Konseling (KIP/K) para

provider dan petugas KB di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan

pemilihan metoda KB.

Kurikulum dan modul pelatihan ini menggunakan pendekatan “Micro Skill”

atau “Ketrampilan Mikro”, dimana para provider dan petugas KB di lapangan

yang dilatih akan diajarkan ketrampilan mikro dari komponen-komponen

KIP/Konseling. Kurikulum dan modul ini juga membahas mengenai Alat Bantu

Pengambilan Keputusan Ber-KB (ABPK).

Fasilitator yang dibutuhkan untuk pelatihan KIP/Konseling dengan

menggunakan ABPK, berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari 2 (dua) orang

widyaiswara dan 1 (satu) orang petugas medis (dokter, bidan) yang sudah

pernah mengikuti TOT Konseling KB dengan pendekatan micro skills. Dalam

memberikan pelatihan, ketiga fasilitator tersebut harus merupakan satu tim

yang utuh, yang bersama-sama memfasilitasi peserta pelatihan dari awal

sampai akhir pelatihan.

Kerangka Modul

Paket pelatihan ini tediri dari 6 modul dan setiap modul menggunakan dasar

yang berfokus pada klien.

Modul 1-2 adalah mengenai pengenalan pelatihan dan gambaran umum

KIP/Konseling KB. Modul 3-4 membahas mengenai ketrampilan-ketrampilan

Page 13: Modul ABPK

viii

khusus/spesifik yang diperlukan dalam konseling. Modul 5 dan 6 membahas

tentang Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB serta praktik

KIP/Konseling KB dengan menggunakan ABPK.

Setiap modul ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu tujuan yang diharapkan

setelah mengikuti modul, rincian kegiatan dan perkiraan waktu untuk setiap

kegiatan. Pada setiap kegiatan sudah dicantumkan hal-hal yang harus

dilakukan oleh fasilitator. Selanjutnya setiap modul dilengkapi dengan:

1. Persiapan modul (alat bantu visual dan handout) yang harus disiapkan dan

dicek ketersediaannya oleh fasilitator.

Selain itu fasilitator perlu menyiapkan perlengkapan lain yang terdiri:

a. Transparan kosong

b. Marker atau pen untuk transparansi

c. Kertas kosong dan spidol (untuk peserta)

d. Contoh materi yang digunakan saat konseling dengan klien; misalnya

flipchart/papan tulis, brosur, leaflet, lembar balik.

e. Overhead Projector

f. LCD dan Komputer Laptop

g. CD

2. Handout untuk peserta, setiap sesi dilengkapi dengan handout yang dapat

dibagikan kepada peserta setelah sesi selesai, dengan tujuan agar dapat

membantu peserta pelatihan untuk membuka kembali topik-topik penting

yang terlupa oleh mereka saat akan mempraktikkan di tempat kerjanya.

3. Alat bantu visual transparansi. Fasilitator harus menyiapkan transparansi,

karena semua sesi/modul dilengkapi dengan bahan transparansi untuk

mendukung proses pelatihan.

Page 14: Modul ABPK

ix

Cara Menggunakan Modul

1. Sesuaikan dengan budaya setempat: Apabila ada contoh-contoh yang

tidak sesuai dengan budaya setempat, diskusikan dengan peserta untuk

mengganti dengan contoh yang lebih sesuai.

2. Gunakan bahasa yang sesuai: Bahasa yang digunakan dalam kurikulum

ini telah diusahakan sedapat mungkin sederhana, mudah dimengerti dan

tidak banyak menggunakan istilah teknis. Apabila masih ada istilah yang

tidak dipahami, fasilitator bersama peserta dapat menggali dan

menyepakati istilah yang dapat dipahami di daerah setempat tetapi masih

mempunyai kesamaan arti.

Waktu Pelatihan

Pelatihan KIP/K dengan menggunakan ABPK untuk provider berlangsung

selama 3 hari (28 jam) efektif dengan jadual seperti terlampir.

Page 15: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 8

MODUL 1 : PENGENALAN PELATIHAN

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat:

1. Menjalin hubungan antar pribadi yang baik

2. Menjelaskan tujuan, dasar dan metoda pelatihan

3. Menyepakati ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam pelatihan

4. Menilai kemampuan diri dalam KIP/Konseling KB (Self Assessment)

B. Waktu : 180 Menit (4 JP) C. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Topik Waktu Metoda Media 1. Pembukaan Pelatihan

45 menit

Ceramah

-

2. Pengenalan Peserta

dan Fasilitator

45 menit

§ Permainan

“Milik Siapa”? § Penugasan

ABV 1.1 dan 1.2

3. Tujuan, Dasar dan

Metoda Pelatihan

15 menit

CTJ

ABV 1.3, 1.4

4. Jadwal, Topik Modul

dan Membangun Kesepakatan dalam Pelatihan

60 menit

§ Diskusi § CP § Penugasan

§ ABV 1.5 § Handout 1A,1B, 1C

5. Penilaian Diri dalam

Konseling

15 menit

§ Penugasan

§ Handout 1D § ABV 1.2

Page 16: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 8

D. Persiapan Modul 1

Alat Bantu Visual (ABV)

ABV 1.1 ABV 1.2. ABV 1.3 ABV 1.4 ABV 1.5

: : : : :

Pengenalan Pelatihan Tujuan Pembelajaran Dasar Kurikulum Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB Pesan-pesan Pokok Kurikulum Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB Gambaran Topik/Isi Modul

Handout

Handout 1.A Handout 1.B Handout 1.C Handout 1.D

: : : :

Jadwal Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/ Konseling KB Pengenalan Pelatihan Lembar Nilai Pribadi Lembar Penilaian Diri dalam Konseling

Page 17: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 8

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pembukaan Pelatihan 45 menit a. Sampaikan secara singkat kepada peserta bahwa untuk mengawali

pelaksanaan Pelatihan Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber KB dalam KIP/Konseling KB ini akan diadakan acara pembukaan secara resmi oleh pejabat yang berwenang. Jelaskan pula bahwa mengingat pelatihan ini berkaitan dengan peningkatan ketrampilan, maka tidak dilakukan pretest.

b. Katakan kepada peserta agar mereka memperhatikan arahan dan pesan-

pesan yang disampaikan oleh pejabat yang bersangkutan. c. Alokasi waktu selanjutnya selama kurang lebih 35 menit adalah untuk

kegiatan pembukaan oleh penyelenggara. 2. Pengenalan Peserta dan Fasilitator 45 menit a. Berikan ucapan “selamat datang” kepada seluruh peserta dan katakan

bahwa modul pertama ini akan mengantar peserta untuk saling mengenal, menciptakan keakraban dan kebersamaan serta mengungkapkan harapan dan kekhawatiran peserta selama mengikuti pelatihan penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB. Tayangkan ABV 1.1 dan 1.2 tentang tujuan pembelajaran dari modul 1. Katakan selanjutnya bahwa sebagai langkah awal kita perlu saling mengenal terlebih dahulu. Untuk keperluan itu, peserta diminta berdiri dan membentuk lingkaran. Selanjutnya mintalah setiap peserta untuk memasukkan satu buah benda yang dimilikinya ke dalam sebuah tempat tertutup (amplop besar atau tas). Tekankan bahwa benda tersebut hendaknya merupakan benda yang hampir selalu dibawa oleh mereka atau benda yang cukup unik dan bukan benda yang pada umumnya dimiliki oleh banyak orang (antara lain ballpoint).

b. Setelah semua peserta memasukkan benda yang dimiliki ke dalam

amplop/tas, aduk/kocok amplop, kemudian mintalah agar setiap peserta mengambil satu benda (tanpa melihat) dari amplop/tas tersebut, ingatkan agar peserta jangan mengambil benda miliknya. Selanjutnya, katakan bahwa mereka harus mencari peserta yang memiliki benda tersebut. Kemudian mintalah mereka untuk saling berkenalan dengan saling

Kegiatan

Kegiatan

Page 18: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 8

memberikan informasi tentang diri masing-masing kepada teman yang menemukan benda miliknya dalam waktu 10 menit. Informasi tersebut antara lain tentang hal-hal berikut.

§ Nama § Tempat/Unit kerja § Jumlah anak § Kesertaaan ber-KB § Pengalaman melakukan KIP/Konseling KB

c. Selanjutnya, di hadapan seluruh peserta, mintalah setiap peserta

memperkenalkan pasangannya. Setelah semua peserta dikenalkan oleh pasangan masing-masing, tunjuk secara acak 3 - 4 peserta untuk secara bergantian menyebutkan nama semua peserta secara berurutan. Berikan penghargaan, jika peserta dapat menyebutkan secara tepat nama-nama seluruh peserta, serta bantu mengingatkan nama peserta yang belum dapat diingat. Tanyakan makna permainan tersebut kepada beberapa peserta. Untuk menutup kegiatan perkenalan ini, para fasilitator memperkenalkan diri masing-masing.

Catatan: Fasilitator dapat mengembangkan cara perkenalan ini dengan metode lain yang dapat menumbuhkan partisipasi peserta, misalnya jika peserta sudah banyak yang saling mengenal karena berasal dari daerah yang sama, minta mereka menyebutkan sesuatu hal yang tidak diketahui oleh orang lain mengenai dirinya (seperti pandai membuat puisi, menyanyi, membuat hasil kerajinan tangan tertentu, melukis).

d. Bagikan kepada setiap peserta dua potongan karton manila berbentuk

buah (apel atau mangga) dengan warna yang berbeda. Mintalah mereka menuliskan “harapan” dari pelatihan yang diikuti ini pada satu potongan karton dan “kekhawatiran” pada satu potongan karton lainnya. Beri waktu 5 menit. Katakan selanjutnya bahwa bagi yang sudah selesai agar menempelkan potongan karton tersebut pada gambar pohon yang tertera di flipchart dan sudah dipampangkan di muka kelas.

e. Jika semua peserta telah menempelkan potongan karton, minta satu orang

peserta secara sukarela membacakan semua tulisan yang tertera dalam potongan karton “harapan” dan bahas bersama dengan semua peserta. Kemudian lanjutkan dengan meminta satu peserta lainnya untuk secara sukarela membacakan tulisan pada potongan karton “kekhawatiran”, serta bahas bersama.

f. Untuk menutup sesi ini katakan bahwa semua harapan peserta akan

tercapai apabila terjalin kerjasama yang baik antara peserta dengan peserta dan peserta dengan fasilitator. Demikian pula halnya dengan kekhawatiran peserta, fasilitator akan berupaya untuk membantu.

Page 19: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 8

3. Tujuan, Dasar dan Metoda Pelatihan 15 menit a. Berikan ceramah singkat tentang tujuan umum pelatihan. Katakan bahwa

pelatihan ini adalah Pelatihan Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber KB (ABPK) dalam KIP/Konseling, yang dilaksanakan selama 3 hari efektif dan bertujuan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan provider dalam menggunakan ABPK pada kegiatan KIP/Konseling KB. Tekankan pada peserta bahwa karena proporsi terbesar pada pelatihan ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan dalam menggunakan ABPK, maka salah satu persyaratan peserta adalah telah mengikuti pelatihan KIP/Konseling KB.

b. Katakan selanjutnya bahwa seorang provider sekalipun secara teknis

sangat trampil dalam melaksanakan tugasnya, namun bila kemampuan komunikasinya rendah atau kurang, maka keberhasilan dan mutu pelayanan serta hubungannya dengan anggota masyarakat sebagai klien akan rendah. Untuk membantu dan mempermudah para provider dalam memberikan KIP/Konseling KB khususnya pada tahap pengambilan keputusan, maka provider perlu dilengkapi dengan media ABPK.

c. Perlihatkan ABV 1.3 dan 1.4, jelaskan dengan singkat dasar dan pesan-

pesan pokok kurikulum pelatihan. Berikan tanggapan apabila ada pertanyaan dari peserta.

d. Jelaskan dengan singkat hal-hal yang berkaitan dengan metoda

pembelajaran sebagai berikut.

§ Pelatihan ini menggunakan cara “belajar melalui pengalaman.” Para peserta akan meningkatkan ketrampilan KIP/Konseling dengan menggunakan ABPK bukan hanya melalui ceramah, tetapi lebih banyak melalui diskusi, praktik, penugasan, latihan-latihan dan partisipasi aktif. Peran pengajar di sini adalah sebagai fasilitator. Latihan-latihan dan penugasan ini selain akan mendorong peserta menemukan kembali teknik ketrampilan KIP/Konseling yang khas untuk dirinya, juga trampil memberikan KIP/Konseling dengan menggunakan ABPK dan menerapkannya ke dalam tugas sehari-hari.

§ Pelatihan ini tidak mencoba untuk memberikan semua jawaban kepada

peserta, namun peserta didorong untuk mencari jawaban-jawaban sendiri.

§ Modul dalam pelatihan ini menggunakan pendekatan “micro skills.”

Ingatkan peserta kembali bahwa ketrampilan dengan pendekatan ini adalah ketrampilan melakukan perilaku-perilaku komunikasi tunggal/ spesifik yang dilatihkan secara satu persatu. Maksud pendekatan micro-skills dalam pelatihan konseling adalah merinci interaksi

Kegiatan

Page 20: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 6 dari 8

kompleks suatu proses konseling ke dalam perilaku-perilaku tertentu dan spesifik. Penelitian menunjukkan bahwa menguasai perilaku-perilaku spesifik kemudian mengintegrasikannya ke dalam proses konseling yang kompleks, merupakan cara belajar yang efektif dan efisien. Dalam melatih ketrampilan mikro, kegiatan praktik merupakan hal terpenting dan sangat bergantung pada keterlibatan aktif masing-masing peserta (aktif bertanya, aktif berdiskusi, fasilitator dan peserta saling belajar) serta kesempatan untuk mempraktikkannya. Namun, oleh karena penekanan pelatihan ini adalah pada ketrampilan dalam menggunakan ABPK, maka praktik-praktik yang berkaitan dengan penguasaan ketrampilan mikro hanya dilakukan sebagai refreshing.

§ Selama pelatihan berlangsung peserta diharapkan berpartisipasi aktif.

Mereka tidak perlu sibuk mencatat, karena nantinya akan memperoleh handout yang berkaitan dengan topik yang sedang dibicarakan serta ABPK yang merupakan media yang dipergunakan dalam memberikan KIP/Konseling KB.

§ Mengingat hal itu, maka pelatihan KIP/Konseling KB dengan

menggunakan ABPK merupakan suatu hal yang penting diikuti oleh setiap provider untuk lebih meningkatkan ketrampilan para provider, khususnya dalam kaitannya dengan upaya peningkatan mutu pelayanan KB kepada para pasangan usia subur.

4. Jadwal, Topik Modul dan Membangun Kesepakatan dalam Pelatihan 60 menit

a. Bagikan Handout 1A tentang jadwal pelatihan kepada seluruh peserta,

jelaskan dengan singkat jadwal dan waktu mulai sampai berakhirnya pelatihan setiap hari.

b. Perlihatkan ABV 1.5 tentang gambaran topik/isi tiap modul dan berikan

penjelasan singkat tentang topik/isi modul, mintalah peserta memperhatikan penjelasan sambil melihat pula jadwal pelatihan. Bagikan Handout 1B tentang pengenalan pelatihan

c. Katakan kepada peserta bahwa untuk tercapainya tujuan pelatihan

diperlukan adanya kesepakatan di antara sesama peserta, baik yang berkaitan dengan disiplin maupun dalam kelancaran proses belajar mengajar.

d. Bagikan Handout 1C tentang “Lembar Nilai Pribadi” dan minta setiap

peserta untuk memilih 5 nilai yang menurut mereka sangat diperlukan oleh setiap orang dan menuliskannya pada selembar kertas dengan membuat

Kegiatan

Page 21: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 7 dari 8

urutan prioritas. Katakan bahwa nilai-nilai yang telah dipilih merupakan nilai individu.

e. Bagi peserta ke dalam 4 kelompok dan minta mereka memilih dan

menentukan serta menyepakati 5 nilai kelompok berdasarkan nilai-nilai individu yang ada dalam kelompok masing-masing. Ingatkan bahwa dalam menentukan pilihan kelompok hendaknya telah didiskusikan alasan memilih nilai tersebut. Minta setiap kelompok menuliskannya pada selembar kertas dengan urutan prioritas.

f. Berikutnya, minta secara sukarela masing-masing satu orang wakil

kelompok maju ke depan kelas dengan membawa lembar “Nilai Kelompok.” Kemudian dari 5 peserta tersebut minta mereka menetapkan ketua kelompok yang akan memimpin untuk memilih, menentukan dan menyepakati 5 nilai dari sejumlah nilai yang terkumpul, yang nantinya merupakan “Nilai Kelas.” Sebagaimana halnya dengan penentuan nilai kelompok, hendaknya didiskusikan pula alasan penetapan nilai tersebut. Tuliskan “Nilai Kelas” tersebut pada kertas flipchart dan selanjutnya minta ketua kelompok untuk membacakannya di hadapan semua peserta.

g. Sampaikan selanjutnya bahwa “Nilai Kelas” tersebut akan menjadi norma

yang harus ditaati oleh semua peserta. Oleh karena itu, minta ketua kelompok memimpin diskusi dengan seluruh peserta untuk membahas penjabaran lebih lanjut dari “Nilai Kelas” menjadi “Norma Kelas.” Setiap butir “Nilai Kelas” dijabarkan menjadi satu norma yang harus dipatuhi dan ditetapkan sangsi apabila ada yang melanggar.

h. Tulis semua kesepakatan mereka pada flipchart (lembar balik)/papan tulis.

Berikan contoh, misalnya “Nilai” disiplin dapat dijabarkan menjadi norma sebagai berikut. § Peserta harus tepat waktu sehingga tidak terlambat hadir dikelas dan

setiap sesi dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Sangsi bagi yang terlambat adalah bernyanyi

§ Tidak boleh merokok di kelas, sangsi bagi yang melanggar ……… (agar disepakati)

§ Tidak boleh makan dan minum di kelas dan sangsi ……… (sesuai dengan kesepakatan)

Tekankan bahwa ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama hendaknya ditepati.

i. Lanjutkan kegiatan ini dengan pemilihan ketua kelas j. Untuk mengakhiri pembahasan materi dalam modul 1, sampaikan bahwa

ketrampilan KIP/Konseling dengan menggunakan ABPK dapat membantu upaya peningkatan mutu pelayanan KB

Page 22: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 8 dari 8

5. Penilaian Diri dalam Konseling 15 menit a. Bagikan Handout 1D dan katakan bahwa untuk menilai ketrampilan yang

telah dimiliki oleh mereka dalam KIP/konseling KB, mereka diminta untuk secara jujur menilai diri mereka sendiri. Untuk itu mintalah masing-masing peserta mengisi Lembar Penilaian Diri dalam Konseling (Self Assessment).

b. Mintalah peserta untuk memberikan angka (1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan

pilihan) pada area-area kompetensi di tempat yang tersedia pada kolom sebelum pelatihan, kemudian minta mereka melingkari angka yang menunjukkan area kompetensi yang ingin mereka tingkatkan (terutama untuk penilaian dengan angka 1, 2 dan 3).

c. Katakan kepada peserta bahwa Lembar Penilaian Diri ini tidak akan

dikumpulkan atau dinilai, tetapi hanya untuk mereka sendiri. Diharapkan lembar ini selalu dibawa ke ruang pelatihan untuk membantu mereka mengingat-ingat ketrampilan apa yang ingin mereka tingkatkan. Untuk mengetahui peningkatan diri mereka sendiri, mereka dapat mengisi Lembar Penilaian Diri setelah pelatihan pada kolom setelah pelatihan.

d. Akhiri semua kegiatan dalam sesi ini dengan menayangkan kembali ABV

1.2. dan menyampaikan kepada peserta tentang tujuan pembelajaran pada modul 1.

Kegiatan

Page 23: Modul ABPK

Handout 1A

JADWAL TENTATIF PELATIHAN PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING KB

WAKTU HARI I HARI II HARI III

08.00 – 09.30

PENGENALAN PELATIHAN

KETRAMPILAN-

KETRAMPILAN MIKRO DALAM

KIP/KONSELING KB

ALAT BANTU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ABPK)

DALAM KIP/KONSELING

09.30 – 10.00 ISTIRAHAT

10.00 – 11.30

Lanjutan

MEMBANTU KLIEN

DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PRAKTIK

KIP/KONSELING KB DENGAN

MENGGUNAKAN ABPK

11.30 – 13.00

GAMBARAN UMUM KIP/KONSELING KB

ALAT BANTU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ABPK)

DALAM KIP/KONSELING

Lanjutan

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT/MAKAN SIANG

14.00 – 15.30

Lanjutan

Lanjutan

Lanjutan

15.30 – 16.00 ISTIRAHAT

16.00 – 17.30

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO

DALAM KIP/KONSELING KB

Lanjutan

Page 24: Modul ABPK

1

Halaman 1 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PENGENALANPELATIHAN

Handout 1B

Halaman 2 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjalin hubungan antar pribadi yang baik.2. Menjelaskan tujuan umum, dasar dan metoda

pelatihan.3. Menyepakati ketentuan-ketentuan yang

berlaku dalam pelatihan.4. Menilai kemampuan diri dalam KIP/Konseling

KB (self assesment).

Halaman 3 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

DASAR KURIKULUM PELATIHAN PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING KB

1.Standar Pelayanan Konseling KB Indonesia.2.Pendekatan Micro-Skills Konseling.3.Prinsip-prinsip Belajar Orang Dewasaè Prinsip

belajar melalui pengalaman dan peningkatanmutu pelayanan.

4.Pendekatan Humanistik.

Halaman 4 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PESAN-PESAN POKOK KURIKULUM PELATIHAN PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING KB

= Konseling yang berpusat pada klien, merupakan kunci tersedianya pelayananyang berkualitas.

= Konseling yang baik akan meningkatkankualitas (mutu) dan memuaskan provider, petugas KB, klien dan masyarakat.

Halaman 5 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

=Klien yang puas akan memiliki sikap danperilaku positif dalam menghadapi masalah-masalah KB kehamilan/persalinan sertamenjaga kesehatan reproduksi dan berpotensiuntuk mempromosikan KB di antara anggotakeluarga, teman-teman dan anggota masyarakat.

=Konseling perlu dilengkapi dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber KB (ABPK).

=Konseling KB yang baik tidak akan menambahbeban pekerjaan provider.

Halaman 6 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

= Konseling yang baik dapat dicapai denganpenguasaan dan kemampuan dalammelakukan ketrampilan yang spesifik

= Memberi kesempatan klien untuk berbicaramerupakan unsur pokok suatu konseling yang baik

= Menciptakan suasana hubungan yang baikdengan klien dan menjadi pendengar yang aktif adalah dasar terlaksananya konselingyang baik

Page 25: Modul ABPK

2

Halaman 7 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

= Komunikasi non-verbal sama pentingnyadengan komunikasi verbal.

= Tujuan utama suatu konseling KB yang baikadalah agar klien dapat membuat keputusansendiri tentang cara mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pemilihanmetoda KB dan membangkitkan kesadarantentang hak-hak reproduksi berdasarkaninformasi serta pemahaman yang tepat

= Konseling adalah suatu proses yang berkelanjutan/berkesinambungan.

Halaman 8 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

GAMBARAN TOPIK/ISI MODUL

Modul 1:

PENGENALAN PELATIHAN

=Pengenalan peserta dan fasilitator.=Tujuan, dasar dan metoda pelatihan. = Jadwal, topik modul dan membangun

kesepakatan dalam pelatihan. =Penilaian diri dalam konseling.

Halaman 9 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 2:

GAMBARAN UMUM KIP/KONSELING KB

= Pengertian, jenis dan bentuk komunikasi.= Arti KIP/Konseling serta perbedaannya

dengan nasihat dan motivasi.= Nilai dan sikap dalam KIP/Konseling KB.= Saat-saat sulit dalam konseling.

Halaman 10 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 3:

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING

=Observasi dan memantapkan hubunganbaik.

=Mendengar aktif.=Ketrampilan bertanya.

Halaman 11 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 4:

MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILANKEPUTUSAN

= Faktor dan tipe pengambilan keputusan.= “4 K” dalam pengambilan keputusan.

Halaman 12 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 5:

PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING KB

= Struktur ABPK.= Informasi teknis dalam ABPK.= Alur penggunaan ABPK untuk setiap jenis

klien yang berbeda.

Page 26: Modul ABPK

3

Halaman 13 dari 13Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 6:

PRAKTIK KIP/KONSELING DENGAN ABPK

= Proses KIP/Konseling KB untuk jenis klienyang berbeda.

= Praktik KIP/Konseling KB dengan ABPK.= Penilaian kemampuan diri didalam

melakukan KIP/Konseling KB.

Page 27: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 1

NILAI-NILAI PRIBADIKU

Kesediaan Keberhasilan Kedamaian Kebahagiaan Kesejahteraan Kekayaan Persahabatan Kearifan Kebebasan Persaudaraan Kebenaran Keadilan Kejujuran Kesehatan Kebersamaan Persatuan Keunggulan Ketegasan Tanggung jawab Ketenaran Status Penghargaan Kehormatan diri Stabilitas Kemerdekaan Efisiensi Keamanan Keluarga Harga diri Ketulusan Pengabdian Disiplin Kapasitas masa-masa depan

Jaminan ekonomi Membantu orang lain

Menghormati sesama

Reputasi Kredibilitas Kreativitas Kekuasaan Hak azasi Integrasi Keharmonisan Ketenangan Berguna bagi orang lain

Melayani pada sesama

Berkorban bagi orang lain

Kelangsungan hidup

Disiplin pribadi Ketegasan jabatan

Keluhuran budi Keikhlasan

Kerjasama Kepemimpinan Kedudukan Keterbukaan Prestasi kerja Sukses dalam

pekerjaan Cita-cita Tujuan hidup

Hidup yang berarti

Negara Dipercaya oleh orang lain

Dihargai oleh orang lain

Kesucian diri Lingkungan Pekerjaan Bangsa Alam semesta Lingkungan Ketaatan Harta

kekayaan Keseimbangan Penghargaan Imajinasi “Impose”

disiplin Kasih sayang Perhatian Keakraban Pengetahuan Informasi Demokrasi Menepati janji Gairah hidup Menghargai waktu

Usaha dan perjuangan

Rakhmat dan anugerah

Tantangan hidup

Semangat juang Prakarsa Keberanian Kesempatan Kemenangan Keahlian Kepandaian Bakat pribadi Ide dan pemikiran

Cita-cita Keselarasan Persaingan

Kecepatan Ketelitian Kecermatan Ketepatan Rendah hati Kesopanan Kebudayaan Etika Pranata hukum Toleransi Musyawarah Kekuatan diri Kesederhanaan Kenyamanan Kewibawaan Kesabaran Ayah – Ibu Pengembaraan Pertumbuhan Kemajuan Ketahanan Fleksibilitas Kualitas (mutu) Kepribadian

Handout 1C

Page 28: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 3

PENILAIAN DIRI DALAM KONSELING

Lembar penilaian diri ini akan membantu Anda dalam menilai pengetahuan, sikap, perilaku yang anda miliki dalam empat area Kompetensi Konseling. Untuk mengevaluasi diri sendiri, pilih dan tulis nomor yang sesuai dengan taraf kompetensi Anda dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan pada daftar masing-masing area kompetensi. NAMA : …………………………………… TANGGAL : ……………………………………

SKALA

Selalu = 5 Sering = 4

Kadang-kadang = 3 Jarang = 2

Tidak pernah = 1

AREA KOMPETENSI

SETELAH

PELATIHAN

SEBELUM

PELATIHAN

I. PEMANTAPAN HUBUNGAN BAIK

1. Saya yakin bahwa lingkungan konseling terasa nyaman dan pribadi

2. Saya melakukan kontak mata secara wajar

3. Ekspresi muka saya menunjukkan perhatian, minat dan perhatian

4. Sikap/gerak tubuh saya menunjukkan perhatian, minat dan penerimaan

5. Saya memperhatikan tanda-tanda/aspek-aspek non verbal klien (gerak-gerik, sikap, reaksi tubuh, nada dan aspek-aspek tekanan suara)

6. Saya memperhatikan tanda-tanda verbal klien (isi kata-kata)

7. Ucapan saya menunjukkan perhatian, minat dan penerimaan serta keterlibatan saya pada masalah klien.

8. Saya dapat mengatasi kemacetan pembicaraan secara tepat.

9. Saya bertanya tentang perasaan-perasaan klien.

10. Saya menjamin tentang kerahasiaan klien

Handout 1D

Page 29: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 3

II. PENGUMPULAN DAN PEMBERIAN

INFORMASI

1. Saya menanyakan/menjelaskan alasan kunjungan klien/petugas

2. Saya dapat mengikuti apa yang dikatakan klien

3. Saya menggunakan tanda-tanda non verbal (misalnya anggukan kepala, ucapan hmm, hmm) untuk meningkatkan produksi verbal klien

4. Saya hanya bicara tentang diri sendiri jika memang diminta oleh klien.

5. Saya tidak menginterupsi/memotong pembicaraan klien

6. Saya mengajukan pertanyaan secara satu persatu

7. Saya menahan diri untuk tidak menggunakan pertanyaan mengarahkan

8. Saya menanggapi serius keprihatinan klien. 9. Saya ingin mendapatkan informasi tentang

permasalahan (sesuai kebutuhan klien) tantang: a. Klien baru :

• Informasi metoda KB yang diketahui • Metoda KB yang cocok dengan

kondisi klien • Rencana klien untuk punya anak • Sikap pasangan atau keluarga

b. Klien kunjungan ulang, puas dengan metoda KB : • Metoda yang dipakai • Pengalaman dalam menggunakan

metoda KB yang dipilih klien c. Klien kunjungan ulang beralih metoda KB:

• Metoda KB yang dipakai • Keluhan dan efek samping yang

dialami • Pertimbangan untuk mengganti

dengan metoda lain d. Klien perlindungan ganda :

• Cara mencegah kehamilan • Cara mencegah IMS/HIV

e. Klien khusus : • Klien muda • Klien usia 40-an • Klien hamil/pasca melahirkan • Klien pasca keguguran

Page 30: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 3

III. PERENCANAAN, PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DAN PENYELESAIAN

MASALAH.

1. Saya bertahan agar tidak selalu cepat memberikan simpati atau pemecahan masalah

2. Saya memberikan kesempatan klien untuk banyak bicara

3. Saya dapat membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seks tanpa canggung

4. Saya membantu klien mengidentifikasi masalah dan cara-cara penyelesaian.

5. Saya membantu klien mengembangkan masalah dan cara-cara penyelesaian.

6. Saya membantu klien melihat konsekuensi/ akibat dari berbagai alternatif pilihan

7. Saya memberikan kesempatan kepada klien untuk memilih.

IV. LANGKAH SELANJUTNYA

1. Saya bisa secara ringkas, akurat dan cepat mengemukakan tema-tema yang dibicarakan oleh klien.

2. Saya mengkonfirmasikan tiap keputusan atau pilihan klien, memeriksa kembali kesempatannya

3. Saya menunjukkan pengetahuan saya mengenai sumber-sumber dukungan dan rujukan lain

4. Saya berterima kasih kepada klien atas kedatangannya/penerimaannya.

5. Catatan

Page 31: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PENGENALANPELATIHAN

ABV 1.1

Page 32: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjalin hubungan antar pribadi yang baik.2. Menjelaskan tujuan umum, dasar dan metoda

pelatihan.3. Menyepakati ketentuan-ketentuan yang

berlaku dalam pelatihan.4. Menilai kemampuan diri dalam KIP/Konseling

KB (self assesment).

ABV 1.2

Page 33: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

DASAR KURIKULUM PELATIHAN PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING KB

ABV 1.3

1.Standar Pelayanan Konseling KB Indonesia.2.Pendekatan Micro-Skills Konseling.3.Prinsip-prinsip Belajar Orang Dewasaè Prinsip

belajar melalui pengalaman dan peningkatanmutu pelayanan.

4.Pendekatan Humanistik.

Page 34: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PESAN-PESAN POKOK KURIKULUM PELATIHAN PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING KB

= Konseling yang berpusat pada klien, merupakan kunci tersedianya pelayananyang berkualitas.

= Konseling yang baik akan meningkatkankualitas (mutu) dan memuaskan provider, petugas KB, klien dan masyarakat.

ABV 1.4

Page 35: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

=Klien yang puas akan memiliki sikap danperilaku positif dalam menghadapi masalah-masalah KB kehamilan/persalinan sertamenjaga kesehatan reproduksi dan berpotensiuntuk mempromosikan KB di antara anggotakeluarga, teman-teman dan anggota masyarakat.

=Konseling perlu dilengkapi dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber KB (ABPK).

=Konseling KB yang baik tidak akan menambahbeban pekerjaan provider.

ABV 1.4

Page 36: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

= Konseling yang baik dapat dicapai denganpenguasaan dan kemampuan dalammelakukan ketrampilan yang spesifik.

= Memberi kesempatan klien untuk berbicaramerupakan unsur pokok suatu konseling yang baik.

= Menciptakan suasana hubungan yang baikdengan klien dan menjadi pendengar yang aktif adalah dasar terlaksananya konselingyang baik.

ABV 1.4

Page 37: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

= Komunikasi non-verbal sama pentingnyadengan komunikasi verbal.

= Tujuan utama suatu konseling KB yang baikadalah agar klien dapat membuat keputusansendiri tentang cara mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pemilihanmetoda KB dan membangkitkan kesadarantentang hak-hak reproduksi berdasarkaninformasi serta pemahaman yang tepat.

= Konseling adalah suatu proses yang berkelanjutan/berkesinambungan.

ABV 1.4

Page 38: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

GAMBARAN TOPIK/ISI MODULABV 1.5

Modul 1:

PENGENALAN PELATIHAN

=Pengenalan peserta dan fasilitator.=Tujuan, dasar dan metoda pelatihan.= Jadwal, topik modul dan membangun

kesepakatan dalam pelatihan.=Penilaian diri dalam konseling.

Page 39: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 2:

GAMBARAN UMUM KIP/KONSELING KB

= Pengertian, jenis dan bentuk komunikasi.= Arti KIP/Konseling serta perbedaannya

dengan nasihat dan motivasi.= Nilai dan sikap dalam KIP/Konseling KB.= Saat-saat sulit dalam konseling.

ABV 1.5

Page 40: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

ABV 1.5

Modul 3:

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING

=Observasi dan memantapkan hubunganbaik.

=Mendengar aktif.=Ketrampilan bertanya.

Page 41: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 4:

MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILANKEPUTUSAN

= Faktor dan tipe pengambilan keputusan= “4 K” dalam pengambilan keputusan

ABV 1.5

Page 42: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

ABV 1.5

Modul 5:

PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING KB

= Struktur ABPK.= Informasi teknis dalam ABPK.= Alur penggunaan ABPK untuk setiap jenis

klien yang berbeda.

Page 43: Modul ABPK

Modul 1 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Modul 6:

PRAKTIK KIP/KONSELING DENGAN ABPK

= Proses KIP/Konseling KB untuk jenis klienyang berbeda.

= Praktik KIP/Konseling KB dengan ABPK.= Penilaian kemampuan diri didalam

melakukan KIP/Konseling KB.

ABV 1.5

Page 44: Modul ABPK

Modul 2: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 6

MODUL 2: GAMBARAN UMUM KIP/KONSELING KB

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat:

1. Menjelaskan pengertian, jenis dan bentuk komunikasi.

2. Membedakan konseling dengan nasihat dan motivasi.

3. Menjelaskan nilai dan sikap provider dalam konseling KB.

4. Menjelaskan cara mengatasi saat-saat sulit dalam konseling.

B. Waktu: 180 Menit (4 JP) C. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Pokok Bahasan Waktu Metoda Media

1. Pengantar

5 menit

CTJ

§ ABV 2.1 dan 2.2, § Papan tulis

2. Pengertian, Jenis dan Bentuk Komunikasi

45 menit § CTJ § CP § Role play

ABV 2.3 s/d 2.5

3. Arti KIP/Konseling serta Perbedaannya dengan Nasihat dan Motivasi

30 menit § CP § Diskusi

Kelompok

ABV 2.6 s/d 2.7

4. Nilai dan Sikap dalam KIP/Konseling KB

45 menit § Permainan § CTJ § Role play

§ ABV 2. 8 § 2 buah Potongan

karton

5. Saat-saat Sulit dalam Konseling

45 menit Diskusi kelompok

§ ABV 2.9 § Handout 2A dan 2B

6. Penutup

10 menit CTJ ABV 2.2

Page 45: Modul ABPK

Modul 2: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 6

PERSIAPAN MODUL 2

Alat Bantu Visual (ABV)

ABV 2.1 ABV 2.2 ABV 2.3 ABV 2.4 ABV 2.5 ABV 2.6 ABV 2.7 ABV 2.8 ABV 2.9

: : : : : : : : :

Gambaran Umum KIP/Konseling KB. Tujuan dan Kegiatan Pembelajaran. Apa itu Komunikasi? Arti Komunikasi. Jenis-jenis Komunikasi. Konseling. Perbedaan Konseling, Motivasi dan Nasihat. SOLER. Situasi Sulit dalam Konseling.

Handout

Handout 2.A Handout 2.B

: :

Gambaran Umum KIP/Konseling KB. Situasi Sulit dalam Konseling.

Page 46: Modul ABPK

Modul 2: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 6

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pengantar 5 menit Fasilitator memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan serta kegiatan pembelajaran untuk materi Gambaran Umum KIP/Konseling KB. Tayangkan ABV 2.1 dan 2.2. 2. Pengertian, Jenis dan Bentuk Komunikasi 45 menit a. Melalui tayangan ABV 2.3, mintalah peserta untuk melakukan curah

pendapat mengenai pertanyaan-pertanyaan berikut : § Apa yang dimaksud dengan komunikasi ? § Mengapa orang saling berkomunikasi ? § Bagaimana orang berkomunikasi?

Tulis jawaban di flipchart/papan tulis, beri kesempatan pada peserta untuk memperoleh kesepakatan tentang pendapat mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut. Klarifikasi tentang arti komunikasi dengan menayangkan ABV 2.4

b. Selanjutnya minta kembali peserta mengemukakan berbagai jenis

komunikasi yang mereka ketahui serta pengertian dari setiap jenis komunikasi tersebut berikut contohnya. Klarifikasi jawaban peserta dengan menayangkan ABV 2.5

c. Fasilitator menulis kalimat pada papan tulis: “Berikan jeruk itu kepadaku”.

Minta satu persatu peserta maju ke depan kelas untuk mengatakan kalimat tersebut dalam suasana perasaan tertentu, setelah fasilitator memperlihatkan potongan kertas yang memuat salah satu kata: sedih, marah, senang, malu, memaksa, merayu, kecewa, semangat. Peserta lain dimohon untuk menebak perasaan yang terkandung dalam kalimat yang diungkapkan oleh tiap-tiap pemeran. Tanyakan apa makna permainan, dikaitkan dengan aspek verbal dan non verbal dalam berkomunikasi.

d. Tekankan bahwa intonasi suara, mimik muka, posisi tubuh merupakan

aspek non verbal dalam berkomunikasi

Kegiatan

Kegiatan

Page 47: Modul ABPK

Modul 2: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 6

3. Arti KIP/Konseling serta Perbedaannya dengan Nasihat dan Motivasi 30 menit

a. Berdasarkan permainan tadi, mintalah peserta merumuskan apa yang

dimaksud dengan KIP/Konseling. Tulis di flipchart/papan tulis dan klarifikasi dengan menayangkan ABV 2.6.

b. Katakan kepada peserta bahwa selama ini mereka sudah lama melakukan

motivasi dan memberi nasihat kepada calon klien maupun klien. Bagi kelas menjadi 3 kelompok dan minta mereka mendiskusikan dalam kelompok mengenai perbedaan antara konseling, dengan motivasi dan nasihat dalam waktu 10 menit. Beri kertas flipchart dan spidol untuk menuangkan hasil diskusi. Wakil tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Fasilitator menyimpulkan dengan menayangkan ABV 2.7.

c. Ingatkan kepada peserta tentang langkah kunci konseling “SATU TUJU”

serta tingkatkan ketrampilan konseling, yaitu observasi dan ketrampilan memantapkan hubungan baik, ketrampilan mendengar aktif dan bertanya serta ketrampilan membantu klien dalam mengambil keputusan. Tingkat ketrampilan konseling tersebut akan dibahas pada modul berikutnya.

4. Nilai dan Sikap dalam KIP/Konseling 45 menit a. Katakan kepada peserta bahwa setiap orang memiliki nilai dan sikap yang

mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Oleh sebab itu peserta diharapkan dapat mengenali lebih dalam mengenai hal ini.

b. Letakkan 2 lembar karton karton yang bertuliskan “setuju” dan “tidak

setuju” dan tempelkan pada tembok di dua sisi ruangan. Katakan kepada peserta bahwa sekarang mereka akan melakukan latihan untuk memahami nilai-nilai diri dan nilai-nilai orang lain. Minta semua peserta untuk berdiri. Katakan bahwa Fasilitator akan membacakan suatu pernyataan dan setiap selesai membaca satu pernyataan, masing-masing peserta diminta untuk berjalan dan berkelompok pada sisi ruangan bertanda “setuju” bila ia setuju dengan pernyataan tersebut; dan ke sisi ruangan lain yang bertanda “tidak setuju” bila peserta tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

c. Bacakan dengan keras pernyataan dalam handout satu persatu. Setiap

selesai satu pernyataan, mintalah salah satu peserta dari kelompok

Kegiatan

Kegiatan

Page 48: Modul ABPK

Modul 2: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 6

“setuju” dan kelompok “tidak setuju” untuk menjelaskan alasan mengapa ia setuju/tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

d. Mintalah mereka kembali ke tempat masing-masing, rangkum latihan

dalam diskusi kelas dengan mengajukan pertanyaan : § Apakah Anda heran dengan respon peserta lain terhadap suatu

pernyataan? § Bagaimana perasaan Anda ketika peserta lain tidak sependapat

dengan Anda? Mengapa ? § Apa makna yang bisa Anda tarik dari latihan tadi, dikaitkan dengan

proses konseling? Rangkum jawaban peserta dengan mengatakan bahwa setiap orang memiliki latar belakang yang hampir sama, tetapi respon dapat berbeda. Orang yang berbeda nilai dan pengalamannya berbeda pula persepsi dan sikap dalam membuat kesimpulan. Kita harus terlebih dulu menyadari nilai-nilai yang kita yakini untuk meyakinkan bahwa kita tidak memaksakan keyakinan kita kepada klien kita. Dalam konseling, kita harus belajar menghormati nilai orang lain.

e. Letakkan 3 pasang kursi berhadapan dengan jarak yang tidak terlalu

berdekatan antara satu pasangan dengan pasangan lainnya. Katakan kepada semua peserta bahwa fasilitator meminta 3 orang peserta untuk maju ke depan untuk berperan sebagai provider. Selanjutnya katakan kepada ketiga peserta tersebut dengan berbisik, tanpa terdengar peserta lain, bahwa salah seorang akan memerankan provider yang tuli, yang lain provider yang acuh dan satunya lagi provider yang sok sibuk, tidak memperhatikan klien. Mereka diminta duduk di kursi yang telah disediakan.

f. Kemudian minta 3 orang peserta lain untuk menempati 3 kursi klien. Untuk

ronde pertama, setiap pemeran klien diminta untuk menceritakan pengalaman yang menarik kepada konselor yang ada di hadapannya. Provider melakukan peran yang sudah ditugaskan. Setelah selesai, tanyakan kepada setiap pemeran klien bagaimana perasaan, kesannya terhadap lawan bicara mereka.

g. Katakan kepada peserta bahwa ronde berikutnya setiap pasangan

bertukar peran, tetapi pemeran provider harus memberi perhatian penuh terhadap lawan bicara. Sedangkan pemeran klien menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dalam hidupnya. Tanyakan kepada pemeran klien bagaimana perasaan mereka masing-masing setelah bertemu provider yang memiliki sikap penuh perhatian.

h. Berdasarkan permainan tadi, jelaskan sikap yang harus dimiliki oleh

seorang provider dengan menayangkan ABV 2.8 dan bahas bersama.

Page 49: Modul ABPK

Modul 2: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 6 dari 6

5. Saat-saat Sulit dalam Konseling 45 menit a. Jelaskan pada peserta bahwa setiap provider pernah mengalami saat-saat

sulit atau tidak menyenangkan dalam proses konseling. Hal tersebut merupakan situasi yang penuh tantangan. Ketrampilan konseling terletak pada bagaimana provider mengatasi situasi-situasi sulit tersebut. Jadi dibutuhkan pengetahuan tentang cara yang harus dilakukan, apabila hal tersebut sampai terjadi.

b. Lakukan curah pendapat mengenai kesulitan yang pernah dialami atau

mungkin timbul pada saat konseling. Catat jawaban peserta pada flipchart/papan tulis. Lakukan klarifikasi dengan menayangkan ABV 2.9. Diskusikan bersama bagaimana mengatasi situasi sulit tadi. Selesai diskusi, bagikan Handout 2A tentang gambaran umum KIP/Konseling KB dan Handout 2B tentang cara mengatasi situasi sulit dalam konseling.

6. Penutup 10 menit

1. Fasilitator merangkum seluruh kegiatan pembelajaran dan memberikan penekanan pada pokok–pokok materi dikaitkan dengan tujuan pembelajaran.

2. Tayangkan kembali ABV 2.2, tanyakan kepada peserta sejauhmana tujuan

pembelajaran materi ini tercapai.

Kegiatan

Kegiatan

Page 50: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

GAMBARAN UMUMKIP/KONSELING KB

Handout 2A

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkandapat :a. Menjelaskan pengertian, jenis dan bentuk

komunikasi.b. Membedakan konseling dengan nasihat dan

motivasi.c. Menjelaskan nilai dan sikap petugas konseling

dalam konseling KB.d. Menjelaskan cara mengatasi saat-saat sulit dalam

konseling.

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

2. Kegiatan Pembelajaran

ABV 3.1, 3.2Ceramah singkat5 menit5. Kesimpulan

• ABV 3.2• Handout 3B

• CTJ• Latihan

40 menit4. Ketrampilan Bertanyayang Efektif

Handout 3A• Bermain peran• Tugas individual• Ceramah

90 menit3. Cara Mendengar Aktif(Ketrampilan mendengarAktif)

• Bermain peran• Tugas individual• Ceramah

40 menit2. Observasi danMemantapkanHubungan Baik

ABV 3.1• Bermain peran• CTJ

5 menit1. Pengantar

MATERI/ALAT BANTU

METODAWAKTUTOPIK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

APA ITU KOMUNIKASI?

MENGAPA ORANG SALING KOMUNIKASI?

BAGAIMANA ORANG BERKOMUNIKASI?

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

ARTI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses dimana seseorangmengirimkan pesan kepada orang lain.

Pengiriman pesan ini biasanya dilakukandengan menggunakan “kata” atau “bahasa”

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

JENIS-JENIS KOMUNIKASI

l Komunikasi massaPenyampaian pesan kepada kelompok besar, biasanya sebagian besar masyarakat/populasi

l Komunikasi intrapersonalkomunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang. Berbicara dalam hati.

l Komunikasi interpersonalInteraksi dinamis antara satu orang ke orang lain, bersifat dua arah, secara verbal dan non-verbal

Page 51: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

KONSELING

Suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau

memecahkan masalah melalui pemahamantentang fakta-fakta dan perasaan-perasaan

yang terlibat di dalamnya

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PERBEDAAN KONSELING, MOTIVASI DAN NASIHAT

Harus dua arahLebih banyak satuarah

Lebih banyak satuarah

Arah komunikasi

Penerapan komunikasiverbal dan non verbal merupakan suatu halyang mutlak dilakukan.

Menerapkankomunikasi verbal dan non verbal

Kurang menerapkankomunikasi verbal dan non verbal

Komunikasiverbal dan non verbal

Harus memberikaninformasi yang lengkapdan benar. Sertaobjektif dan netral

Penekanan padahal hal yang baikatau buruk, sesuaidengan nasihatyang diberikan

Penekanan pada halhal yang baik

Informasi yang diberikan

Membantu klien agar dapat menentukankeinginannya(mengambil keputusan)

Mengharapkanklien mengikuti usulpetugas

Mengharap klienmau mengikuti usulpetugas

Tujuan

KONSELINGNASIHATMOTIVASIASPEK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

SOLER

RELAXED AND FRIENDLY MANNER (SANTAI DAN SIKAP BERSAHABAT) :R

EYE CONTACT IN A CULTURALLY-ACCEPTABLE MANNER (KONTAK MATA/TATAP MATA SESUAI CARA YANG DITERIMA BUDAYA SETEMPAT)

:E

LEAN TOWARDS CLIENT (TUBUH CONDONG KE KLIEN ):L

OPEN AND NON-JUDGEMENTAL FACIAL EXPRESSION (EKSPRESI MUKA MENUNJUKKAN SIKAP TERBUKA DAN TIDAK MENILAI )

:O

FACE YOUR CLIENTS SQUARELY ( MENGHADAP KE KLIEN ) DAN SMILE/NOD AT CLIENT ( SENYUM/MENGANGGUK KE KLIEN ):S

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

SITUASI-SITUASI SULIT DALAM KONSELING

1. Klien tidak mau berbicara.2. Klien tidak berhenti menangis.3. Petugas konseling meyakini bahwa tidak ada

penyelesaian bagi masalah klien.4. Petugas konseling melakukan situasi kesalahan.5. Petugas konseling tidak mengetahui jawaban dari

pertanyaan yang diajukan klien.6. Klien menolak bantuan petugas konseling.7. Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin (jender)/

umur/latar belakang/suku/adat, dsb dari petugas konseling.

8. Waktu yang dimiliki petugas konseling terbatas.

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

9. Petugas konseling tidak dapat menciptakan “rapport” (hubungan) yang baik.

10. Petugas konseling dan klien sudah saling kenal.11. Klien berbicara terus menerus dan tidak sesuai

dengan pokok pembicaraan.12. Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi

kepada petugas konseling.13. Petugas konseling merasa dipermalukan dengan

suatu topik pembicaraan.14. Klien terganggu konsentrasinya karena ada orang

lain di sekitarnya.15. Petugas konseling belum dikenal oleh klien.

Page 52: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 8

SITUASI SULIT DALAM KONSELING 1. Diam. Klien tidak mau berbicara selama beberapa waktu. Hal ini

biasanya terjadi pada klien–klien yang merasa cemas atau marah. Apabila hal ini terjadi pada awal pertemuan, setelah beberapa saat, sebaiknya provider memperhatikan hal ini dengan mengatakan misalnya: “Saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan (Refleksi perasaan). Biasanya pada pertemuan pertama klien-klien saya juga merasa begitu (Validasi). Apakah ibu merasa cemas?” Atau alternatif lain apabila klien diam karena marah (misalnya, klien berpaling muka dari provider). Sebagai provider anda dapat berkata: “Bagaimana perasaan ibu karena berada di sini sekarang?” Pertanyaan-pertanyaan ini harus diikuti dengan suasana hening selama beberapa saat, pada saat ini provider memandang klien dan memperlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan perhatian.

Kadang-kadang keadaan klien tidak mau bicara atau diam ini terjadi

pada pertengahan pertemuan. Dalam situasi seperti ini provider harus memperhatikan konteks pembicaraan dan menilai mengapa hal ini terjadi. Mungkin hal tersebut terjadi karena klien merasa berat menceritakan hal-hal yang pribadi atau suatu rahasia tentang dirinya, atau ia tidak senang dengan sikap provider. Pada umumnya, lebih baik menunggu beberapa saat, memberi kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan atau pikirannya, meskipun provider merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Kadang-kadang klien diam karena sedang berpikir atau memperhatikan dengan seksama. Dalam hal ini tidak perlu berusaha memecahkan kesunyian, juga tidak perlu menunjukkan sikap tidak menerima.

2. Klien Menangis. Klien yang menangis tersedu-sedu membuat provider

merasa tidak nyaman. Reaksi yang wajar yang dapat kita lakukan adalah berusaha menenangkan, tetapi hal ini tidak selalu menguntungkan dalam konseling. Menangis bisa disebabkan karena beberapa alasan. Ada kemungkinan untuk melepaskan emosi, dalam hal ini yang dapat dilakukan provider adalah menunggu beberapa saat, dan apabila masih terus menangis, katakan bahwa tidak apa-apa kalau ingin menangis, adalah wajar apabila merasa sedih kita menangis. Biasanya tangisan mereda sendiri setelah beberapa lama. Bagaimanapun, kadang-kadang menangis dilakukan untuk menarik perhatian atau menghentikan pertanyaan-pertanyaan yang menyelidik lebih lanjut. Tangisan juga mungkin merupakan cara klien memanipulasi provider. Sekali lagi, cara terbaik adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk menangis. Untuk klien yang memanipulatifpun pada akhirnya akan menyadari bahwa provider tidak bisa dimanipulasi. Petugas konseling dari latar belakang budaya tertentu mungkin dapat menenangkan klien dengan menyentuh badan (misalnya: menepuk-nepuk bahu atau

Handout 2B

Page 53: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 8

memegang tangan klien), menenangkan harus dilakukan dengan hati-hati. Di samping itu, hal ini memerlukan perhatian khusus. Alasannya, apabila kesulitan klien ada hubungannya dengan masalah seks, menyentuh klien, meskipun sentuhan itu tanda perhatian, hal tersebut dapat disalahartikan dan akan menimbulkan ketakutan pada diri klien. Faktor budaya, usia dan jenis kelamin dari provider maupun klien perlu diperhatikan. Yang penting, adalah bahwa hubungan profesional (bukan sosial) antara provider dan klien harus tetap dijaga.

3. Provider meyakini bahwa tidak ada pemecahan bagi masalah klien.

Kondisi ini biasanya mencemaskan, provider merasa tidak tahu harus berbuat apa. Perlu diingat bahwa fokus utama konseling adalah pada subyek/orangnya, bukan pada masalahnya. Meskipun masalah yang dihadapi sangat sulit, seperti misalnya seorang remaja putri ingin melakukan aborsi, sementara provider tidak mungkin memenuhi permintaan tersebut; atau misalnya seseorang diultimatum bahwa usia/masa hidupnya tidak lama lagi karena mengidap kanker rahim. Dalam hal ini tidak berarti provider tidak dapat menolong klien. Salah satu langkah yang dapat dilakukan terhadap klien yang mendesak ingin dibantu provider dalam memecahkan masalahnya adalah dengan mengatakan kepada klien bahwa meskipun provider tidak dapat mengubah keadaan, tetapi menurut pengalaman, semakin mengenal klien secara baik akan semakin membantu, karena pada klien dapat timbul perubahan pandangan atau pemikiran baru sehingga klien lebih siap dalam menghadapi masalahnya. Provider sebaiknya tidak cepat membuat asumsi/kesimpulan.

Misalnya pada seorang gadis yang mencemaskan hal-hal yang terjadi pada pacarnya, kemudian provider langsung menyimpulkan bahwa si gadis hamil. Semakin lama klien mengeksplorasi dan mengekspresikan dirinya, semakin memungkinkan baginya untuk memahami mengapa keadaan itu terjadi pada dirinya dan semakin menguatkan dirinya dalam menghadapi kesulitan.

4. Provider melakukan kesalahan. Dalam banyak hal, provider dapat

melakukan suatu kesalahan, provider mungkin salah mengartikan maksud kata-kata klien, provider mungkin tidak berkonsentrasi sehingga bertanya berkali-kali kepada klien tentang suatu hal, provider mungkin merasa malu atau marah karena ucapan klien. Hal utama yang terpenting untuk menciptakan hubungan baik dengan klien adalah bersikap jujur. Menghargai klien adalah salah satu syarat penting dalam konseling. Menghargai dan mempercayai klien dapat ditunjukkan dengan cara mengakui bahwa provider telah melakukan kesalahan. Minta ma’aflah apabila salah/keliru. Misalnya, provider dapat mengatakan: “Maaf, saya lupa bahwa tadi ibu sudah mengatakan kalau ibu memiliki tiga orang anak.” Seandainya provider tersinggung/marah karena kata-kata klien, provider perlu menyadari dan dapat menyatakan penyesalannya dengan mengatakan: “Tahukan ibu beberapa waktu tadi

Handout 2B

Page 54: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 8

ketika ibu mengatakan bahwa ibu merasa sulit karena menyusui setiap saat, saya agak menghardik ibu, saya agak geram karena pada pertemuan sebelumnya kita sudah mendiskusikan betapa pentingnya memberi ASI setiap bayi haus, mungkin ibu memperhatikan reaksi saya, maafkan. Apakah ibu ingin membicarakan hal itu lagi?.” Perlu diketahui bahwa apapun reaksi emosi provider akan dirasakan klien. Semakin terbuka perasaan kita selama pertemuan dengan klien (bukan berarti membuka diri tentang hal-hal pribadi di luar konseling) semakin terbuka pula perasaan klien. Kesalahan provider dapat berubah menjadi hal yang baik bagi klien.

5. Provider tidak tahu jawaban dari pertanyaan klien. Hal ini merupakan

kecemasan yang biasa diutarakan provider. Seperti situasi sebelumnya, sudah sepantasnya mengatakan bahwa provider tidak dapat menjawab pertanyaan klien, tetapi akan berusaha mencari informasi tersebut untuk klien. Provider dapat pula menunjukkan sumber lain untuk mendapatkan informasi tersebut. Mengelak pertanyaan atau menjawab tanpa dasar pengetahuan, akan lebih berpengaruh negatif terhadap hubungan dengan klien yang sudah terbina secara baik, lebih baik mengakui keterbatasan pengetahuan provider.

6. Klien menolak bantuan provider. Pada pertemuan pertama penting

sekali untuk menjajaki mengapa atau apa yang mendorong klien datang ke klinik, dihubungkan dengan maksud KHIBA. Membuka pembicaraan dengan menanyakan mengapa mereka datang ke klinik akan sangat membantu. Selanjutnya, kita dapat mengatakan: “Saya dapat mengerti perasaan ibu. Saya senang ibu datang hari ini untuk mendiskusikan tentang permasalahan ibu. Kita punya waktu untuk membicarakan tentang kebutuhan-kebutuhan ibu. Saya akan membantu ibu menemukan pemecahan masalah yang paling sesuai untuk ibu.” Kalau klien sama sekali tidak mau bicara, tekankan pada hal-hal yang positif, paling tidak ia sudah datang dan berkenalan dengan provider, mungkin ia mau mempertimbangkan kembali. Sarankan untuk melakukan pertemuan lanjutan.

7. Klien merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin Provider. Kesulitan

ini diucapkan oleh klien dengan mengatakan: “Saya merasa canggung membicarakan hal ini dengan seorang wanita.” “Saya mengharap saya berhadapan seorang laki-laki.” Kemungkinan hal ini tidak disampaikan secara verbal, tetapi provider dapat melihat dari sikap klien. Dalam situasi seperti ini, sebaiknya provider mengemukakan hal ini dengan mengatakan: “Barangkali sebenarnya Bapak mengharapkan akan berhadapan seorang provider pria?” Selanjutnya katakan: “Orang kadang-kadang pada awalnya merasa lebih nyaman bila berbicara dengan seseorang yang sama (atau berlawanan) jenis kelaminnya, tetapi menurut pengalaman saya semakin lama hal ini semakin tidak penting apabila kita sudah semakin mengenal teman bicara kita. Bagaimana kalau kita coba lanjutkan dan kita lihat bagaimana nantinya.!” Biasanya klien menerima, dan masalah ini hilang dengan sendirinya bila provider

Handout 2B

Page 55: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 8

bersikap penuh perhatian, menghargai klien dan tidak menilai terhadap klien. Penggunaan kata-kata yang menunjukkan perhatian positif dan refleksi akan sangat membantu karena klien merasa diterima apapun kata-kata yang diucapkannya. Apabila klien menyampaikan sebelumnya bahwa dirinya mengharapkan provider yang sama (atau berbeda) jenis kelaminnya, hal ini bisa dipenuhi apabila memungkinkan. Tetapi pada kenyataannya berhadapan dengan seseorang dengan jenis kelamin yang berbeda dan menjadi masalah bagi klien, merupakan latihan yang baik bagi klien. Karena itu sebelumnya provider harus dapat melihat apakah klien betul-betul mau mencoba.

8. Waktu yang dimiliki provider terbatas. Sebaiknya sejak awal

pertemuan klien mengetahui berapa lama waktu provider yang tersedia untuk dia. Ada saat dimana provider tidak memiliki waktu sebanyak biasanya. Karena itu provider sebaiknya memberikan informasi tersebut beberapa saat sebelum pertemuan, meminta maaf, menjelaskan sebab keterbatasan waktunya, dan menunjukkan bahwa provider mengharapkan bertemu klien pada pertemuan selanjutnya. Meskipun waktunya sebentar, dapat diperoleh suatu hasil pembicaraan. Seperti halnya demonstrasi bermain peran peserta. Lebih baik memanfaatkan sedikit waktu yang ada dari pada meminta klien pergi.

9. Provider tidak dapat menciptakan ‘rapport’ (hubungan) yang baik.

Kadang-kadang ‘rapport’ yang baik dengan klien sulit terjadi. Hal ini bukan berarti konseling harus diakhiri atau mengirimkan klien kepada provider lain. Akan lebih baik provider minta pendapat kepada teman sesama petugas di lapangan untuk mengamati pertemuan dan melihat dimana letak kesulitannya, apakah ada sikap klien yang membuat provider merasa ditolak klien. Segala kemungkinan perlu dijajagi. Salah satu aspek penting dari pelatihan adalah bahwa provider belajar mengatasi situasi yang tidak nyaman bagi dirinya sebelum konseling yang sesungguhnya dilakukan. Mengirim atau meminta klien pergi tidak akan membantu, tetapi mungkin berpengaruh buruk pada klien. Lebih baik mencoba melanjutkan konseling, terutama dengan membuat klien merasa lebih nyaman tentang dirinya sendiri.

10. Provider dan klien sudah saling kenal. Pada kelompok masyarakat

kecil biasanya antara provider dan klien sudah saling kenal. Kalau hubungan ini biasa-biasa saja (tidak terlalu akrab), provider dapat melayani seperti pada umumnya, tetapi perlu ditekankan bahwa kerahasiaan akan tetap terjaga, dan provider akan bersikap sedikit berbeda dengan sikap diluar konseling terhadap klien sebagai temannya. Apabila hubungan provider dan klien sangat akrab, perlu disampaikan kepada klien bahwa lebih baik pindah ke provider lain. Berdasarkan pengalaman, hubungan akrab ini dapat sangat mempengaruhi jalannya konseling.

Handout 2B

Page 56: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 8

11. Klien berbicara terus dan yang dibicarakan tidak sesuai dengan

materi pembicaraan. Situasi ini kebalikan dari situasi di mana klien tidak mau berbicara, tetapi sama-sama menimbulkan kecemasan dan kesulitan bicara bagi provider. Apabila klien terus menerus mengulang pembicaraan, setelah beberapa saat perlu dipotong pembicaraannya dengan mengatakan seperti: “Maafkan saya, ibu, apakah ibu tegang atau cemas tentang sesuatu, saya perhatikan ibu menyatakan suatu hal yang sama berulang-ulang, apakah ada yang sulit disampaikan?” Pertanyaan semacam ini akan membantu klien menfokuskan kembali percakapan.

12. Klien bertanya tentang hal-hal pribadi provider. Hubungan provider-

klien adalah hubungan profesional, bukan hubungan sosial. Hal ini penting karena dengan demikian provider bersikap berbeda dengan sikap orang lain dalam kehidupan klien. Keadaan ini mungkin sulit dimengerti klien pada awalnya, terutama kalau provider bersikap akrab dan hangat. Risiko dari hubungan seperti ini adalah, provider mendapat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi dari klien yang harus dijawab. Maka sebaiknya tidak dilakukan karena beberapa alasan. Pertama akan mengalihkan perhatian provider dari klien. Pertanyaan akan mengarah pada serangkaian pertanyaan yang pada awalnya bersifat ringan saja, lama kelamaan pertanyaan akan menjurus kepada masalah-masalah pribadi yang tidak ingin dijawab provider. Bila ini akan menimbulkan salah pengertian pada klien, seakan ada hal yang salah pada provider atau pada klien karena perhatian pada masalah tersebut. Kadang-kadang klien ingin tahu apakah provider pernah mengalami hal yang sama. Jawaban “YA” akan membuat klien tidak yakin provider dapat menolong. Sementara kalau dijawab “TIDAK” klien akan merasa provider tidak mengerti masalahnya. Akan lebih baik apabila ada pertanyaan-pertanyaan pribadi provider yang menyatakan bahwa kalau provider bercerita tentang dirinya tidak akan membantu klien, oleh karena itu lebih baik tidak bercerita. Klien akan menerima aturan ini. Hal ini akan lebih baik dari pada menjawab sebagian saja dari pertanyaan klien, bukan semuanya, atau lebih lebih mengelak, karena ini akan merusak kepercayaan/keterbukaan klien terhadap provider.

13. Provider merasa dipermalukan dengan suatu topik pembicaraan.

Dapat terjadi suatu kondisi di mana klien mengatakan sesuatu yang membuat provider merasa malu. Semakin banyak provider berlatih menghadapi hal-hal sensitif, semakin mudah ia mengenali situasi yang rentan dan semakin siap ia menghadapi situasi tersebut. Meskipun demikian, provider mungkin merasa malu. Sebaiknya provider jujur kepada klien, terutama bila provider bereaksi secara emosional kepada klien, karena klien akan mengamati itu. Keadaan ini bisa dimanfaatkan dengan terlebih dulu mengakui perasaan yang muncul dan mengembalikan ke topik pembicaraan yang dikemukakan klien. Provider dapat mengatakan: “Mungkin ibu memperhatikan bahwa sewaktu ibu mengatakan pada kenyataannya ibu belum menikah, saya agak berubah

Handout 2B

Page 57: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 6 dari 8

sikap, hal ini kadang-kadang terjadi kalau seseorang tidak mengharapkan sesuatu, tapi saya senang ibu menyampaikan hal itu kepada saya. Mungkin akan membantu bila kita membicarakan lebih lanjut tentang hal ini.” Setelah pertemuan berakhir, akan sangat membantu bila provider membicarakan kepada petugas lapangan lain tentang apa yang telah terjadi dan melihat apakah perasaan tidak nyaman itu bisa diatasi.

Acknowledgment: WHO: Counseling Skills Training in Client Sexuality and Reproductive Health: A Fact Guide, Geneva, August 1993.

Handout 2B

Page 58: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Gambaran UmumKIP/KONSELING KB

ABV 2.1

Page 59: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkandapat :a. Menjelaskan pengertian, jenis dan bentuk

komunikasi.b. Membedakan konseling dengan nasihat dan

motivasi.c. Menjelaskan nilai dan sikap petugas konseling

dalam konseling KB.d. Menjelaskan cara mengatasi saat-saat sulit dalam

konseling.

ABV 2.2

Page 60: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

2. Kegiatan Pembelajaran

•ABV 2.9•Handout 2A dan2B

Diskusi kelompok45 menit5. Saat-saat Sulit dalamkonseling

ABV 2.2CTJ10 menit5. Penutup

• ABV 2.8• 2 buah

potongan karton

• Permainan• CTJ• Role play

45 menit4. Nilai dan Sikap dalamKIP/Konseling KB

ABV 2.6 s/d 2.7• CP• Diskusi

kelompok

30 menit3. Arti KIP/Konseling sertaPerbedaannya denganNasihat dan Motivasi

ABV 2.3 s/d 2.5• CTJ• CP• Role play

45 menit2. Pengertian, Jenis danBentuk Komunikasi

• ABV 2.1 dan 2.2• Papan tulis

CTJ5 menit1. Pengantar

MATERI/ALAT BANTU

METODAWAKTUTOPIK

ABV 2.2

Page 61: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

APA ITU KOMUNIKASI?

MENGAPA ORANG SALING KOMUNIKASI?

BAGAIMANA ORANG BERKOMUNIKASI?

ABV 2.3

Page 62: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

ARTI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses dimana seseorangmengirimkan pesan kepada orang lain.

Pengiriman pesan ini biasanya dilakukandengan menggunakan “kata” atau “bahasa”

ABV 2.4

Page 63: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

JENIS-JENIS KOMUNIKASI

l Komunikasi massaPenyampaian pesan kepada kelompok besar, biasanya sebagian besar masyarakat/populasi

l Komunikasi intrapersonalkomunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang. Berbicara dalam hati.

l Komunikasi interpersonalInteraksi dinamis antara satu orang ke orang lain, bersifat dua arah, secara verbal dan non-verbal

ABV 2.5

Page 64: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

KONSELING

Suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau

memecahkan masalah melalui pemahamantentang fakta-fakta dan perasaan-perasaan

yang terlibat di dalamnya

ABV 2.6

Page 65: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PERBEDAAN KONSELING, MOTIVASI DAN NASIHAT

Harus dua arahLebih banyak satuarah

Lebih banyak satuarah

Arah komunikasi

Penerapan komunikasiverbal dan non verbal merupakan suatu halyang mutlak dilakukan.

Menerapkankomunikasi verbal dan non verbal

Kurang menerapkankomunikasi verbal dan non verbal

Komunikasiverbal dan non verbal

Harus memberikaninformasi yang lengkapdan benar. Sertaobjektif dan netral

Penekanan padahal hal yang baikatau buruk, sesuaidengan nasihatyang diberikan

Penekanan pada halhal yang baik

Informasi yang diberikan

Membantu klien agar dapat menentukankeinginannya(mengambil keputusan)

Mengharapkanklien mengikuti usulpetugas

Mengharap klienmau mengikuti usulpetugas

Tujuan

KONSELINGNASIHATMOTIVASIASPEK

ABV 2.7

Page 66: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

SOLER

RELAXED AND FRIENDLY MANNER (SANTAI DAN SIKAP BERSAHABAT) :R

EYE CONTACT IN A CULTURALLY-ACCEPTABLE MANNER (KONTAK MATA/TATAP MATA SESUAI CARA YANG DITERIMA BUDAYA SETEMPAT)

:E

LEAN TOWARDS CLIENT (TUBUH CONDONG KE KLIEN ):L

OPEN AND NON-JUDGEMENTAL FACIAL EXPRESSION (EKSPRESI MUKA MENUNJUKKAN SIKAP TERBUKA DAN TIDAK MENILAI ):O

FACE YOUR CLIENTS SQUARELY (MENGHADAP KE KLIEN ) DAN SMILE/NOD AT CLIENT (SENYUM/MENGANGGUK KE KLIEN ):S

ABV 2.8

Page 67: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

SITUASI-SITUASI SULIT DALAM KONSELING

1. Klien tidak mau berbicara.2. Klien tidak berhenti menangis.3. Petugas konseling meyakini bahwa tidak ada

penyelesaian bagi masalah klien.4. Petugas konseling melakukan situasi kesalahan.5. Petugas konseling tidak mengetahui jawaban dari

pertanyaan yang diajukan klien.6. Klien menolak bantuan petugas konseling.7. Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin (jender)/

umur/latar belakang/suku/adat, dsb dari petugas konseling.

8. Waktu yang dimiliki petugas konseling terbatas.

ABV 2.9

Page 68: Modul ABPK

Modul 2 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

9. Petugas konseling tidak dapat menciptakan “rapport” (hubungan) yang baik.

10. Petugas konseling dan klien sudah saling kenal11. Klien berbicara terus menerus dan tidak sesuai

dengan pokok pembicaraan.12. Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi

kepada petugas konseling.13. Petugas konseling merasa dipermalukan dengan

suatu topik pembicaraan.14. Klien terganggu konsentrasinya karena ada orang

lain di sekitarnya.15. Petugas konseling belum dikenal oleh klien.

ABV 2.9

Page 69: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 9

MODUL 3 : KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO

DALAM KIP/KONSELING KB

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat:

1. Menjelaskan cara melakukan observasi dan memantapkan

hubungan baik.

2. Mempraktikkan ketrampilan mendengar aktif.

3. Mempraktikkan ketrampilan bertanya yang efektif.

B. Waktu : 180 Menit (4 JP) C. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Topik Waktu Metoda Media 1. Pengantar

5 menit

Ceramah

ABV 3.1, 3.2 dan 3.3.

2. Ketrampilan Observasi

dan Memantapkan Hubungan Baik

40 menit

§ Bermain Peran § Latihan § Ceramah

ABV 34 dan 3.5

3. Ketrampilan Mendengar

Aktif

90 menit

§ CTJ § Bermain Peran § Penugasan

Individual

§ ABV 3.6, 3.7,

3.8 dan 3.9 § Handout 3A

dan 3B 4. Ketrampilan Bertanya

yang Efektif

40 menit

§ CTJ § Penugasan

individual

§ ABV 3.10 dan

3.11 § Handout 3C

5. Kesimpulan

5 menit

Ceramah singkat

§ ABV 3.1 dan

3.2 § Handout 3D

Page 70: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 9

D. Persiapan Modul 3

Alat Bantu Visual (ABV)

ABV 3.1 ABV 3.2 ABV 3.3 ABV 3.4 ABV 3.5 ABV 3.6 ABV 3.7 ABV 3.8 ABV 3.9 ABV 3.10

: : : : : : : : : :

Ketrampilan-ketrampilan Mikro dalam KIP/Konseling KB Tujuan Pembelajaran Model Wawancara Tingkatan Ketrampilan Konseling Tingkah Laku Verbal dan Non Verbal Pujian dan Dukungan Mendengar Aktif Ungkapan Kata-kata Klien Refleksi Perasaan dan Refleksi Isi Tips Mendengar Aktif Bertanya yang Efektif

Handout

Handout 3A Handout 3B Handout 3C Handout 3D

: : : :

Lembar Tugas Individual: Latihan Mendengar Aktif Skenario Bermain Peran Lembar Tugas Latihan Bertanya Ketrampilan-ketrampilan Mikro dalam KIP/Konseling

Page 71: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 9

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pengantar 5 menit a. Tayangkan ABV 3.1 dan 3.2 tentang tujuan pembelajaran pada modul 3 ini. b. Sampaikan kepada peserta bahwa pada modul 2 telah dijelaskan tentang

perlunya dikuasai tiga tahapan ketrampilan dalam proses konseling agar tercapai konseling yang efektif. yaitu ketrampilan observasi, ketrampilan mendengar aktif dan bertanya efektif serta membantu klien dalam pengambilan keputusan. Ingatkan kepada peserta bahwa ketiga ketrampilan tersebut telah dilatihkan satu per satu pada pelatihan terdahulu dan pada kesempatan pelatihan ini hanya akan dilakukan refreshing. Tayangkan ABV 3.3.

c. Sampaikan kepada peserta bahwa pembahasan dan latihan-latihan dalam

modul 3 ini memuat dua ketrampilan mikro, sedangkan satu ketrampilan mikro lainnya yaitu membantu klien dalam pengambilan keputusan akan dibahas pada modul 4.

2. Ketrampilan Observasi dan Memantapkan Hubungan Baik 40 menit

a. Jelaskan kepada para peserta bahwa observasi dan memantapkan

hubungan baik merupakan ketrampilan yang paling mendasar (terbawah) dalam konseling. Melalui observasi kita dapat mengumpulkan berbagai informasi yang kita perlukan selaku provider yang memberikan pelayanan KB.

b. Katakan kepada peserta bahwa mereka akan melakukan latihan yang

dapat membantu agar menjadi lebih tahu tentang tingkah laku nonverbal. c. Jelaskan kepada peserta bahwa dalam melakukan observasi perlu

memperhatikan tingkah laku verbal dan non verbal dari orang yang kita hadapi untuk memperoleh informasi yang lengkap, termasuk perasaan-perasaan dan kebutuhan/harapan orang tersebut. Minta peserta untuk menjelaskan tingkah laku verbal dan non verbal berikut contoh. Tayangkan ABV 3.4 dan lihat catatan untuk pelatih di bawah ini.

Kegiatan

Kegiatan

Page 72: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 9

d. Tanyakan kepada peserta pengertian “Memantapkan hubungan baik” dan mengapa hal itu penting dilakukan oleh provider. Tekankan bahwa pemantapan hubungan yang baik dengan klien merupakan dasar dari proses memberikan bantuan. Tanpa hubungan yang baik, klien tidak akan memahami informasi yang telah diberikan sekalipun provider mempergunakan ABPK.

e. Sampaikan kepada peserta tentang tiga hal penting yang perlu

diperhatikan untuk memantapkan hubungan yang baik dengan klien, yaitu: menunjukkan penerimaan klien seperti apa adanya sehingga klien akan lebih banyak bicara dibandingkan dengan provider, menjalin kerja sama dengan klien serta memberikan respon yang positif berupa pujian dan dukungan. Minta peserta untuk memberikan contoh pujian dan dukungan. Tulislah jawaban di flipchart/papan tulis serta beri klarifikasi dengan menayangkan ABV 3.5.

Untuk melakukan observasi dalam proses konseling, provider perlu memperhatikan hal-hal berikut.

a. Tingkah Laku Non Verbal

Bahasa tubuh, tatapan mata, maupun nada/intonasi suara, semuanya merupakan indikator penting untuk mengetahui apa yang telah terjadi pada diri seseorang. Yang termasuk tingkah laku non verbal adalah jangka waktu (tempo) bicara, reaksi yang terselubung, masa diam saat pembicaraan maupun gerakan-gerakan fisik seperti sentuhan, posisi tubuh, kontak mata, ekspresi wajah (raut muka). Posisi tubuh layak mendapat perhatian khusus, seperti misalnya postur kepala dan tubuh, cara dan tempat seseorang duduk atau berdiri serta cara menggerakkan anggota badan.

b. Tingkah Laku Verbal

Yang termasuk ke dalam tingkah laku verbal adalah semua suara-suara bermakna dari provider/klien lain. Termasuk juga ungkapan-ungkapan seperti penjelasan secara rinci, saling memberi atau saling memuji dan pertanyaan langsung. Begitu juga mengenai kapan klien beralih topik dan apa saja kata-kata kunci yang diungkapkan oleh klien.

c. Kesenjangan

Seorang pewawancara yang jeli dalam pengamatannya akan mengenali jika terjadi konflik (ketidaksesuaian) antara tingkah laku verbal dan non verbal klien, antara dua pernyataan, antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan. Hal ini tidak saja penting untuk mengamati orang lain, tetapi juga dalam mengamati/ menilai diri kita sendiri. Berikan penekanan kepada peserta bahwa selama proses konseling, provider perlu mengamati

Catatan untuk Pelatih

Page 73: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 9

tingkah laku verbal dan non verbal klien untuk mengindentifikasi peran-peran yang tidak sejalan (kesenjangan).

Klien perlu mengetahui bahwa provider telah mendengarkan apa yang klien katakan, mengetahui maksud klien dan merasakan hal-hal yang dialami oleh klien. Yang termasuk ke dalam hal-hal pendukung adalah berbagai aspek verbal dan non verbal dari provider yang dapat digunakan untuk melanjutkan pembicaraan dengan klien. Termasuk anggukkan kepala, gerakan tangan yang terbuka, kata seperti “Hem ……hem,” dan pengulangan kata-kata penting yang telah diucapkan oleh klien.

3. Ketrampilan Mendengar Aktif 15 menit a. Katakan bahwa seringkali kita mendengar, namun tidak benar-benar

mendengarkan klien dengan baik. Gali pemahaman peserta tentang ketrampilan mendengar aktif. Tampung jawaban peserta secara lisan. Tayangkan ABV 3.6 dan lanjutkan dengan menayangkan ABV 3.7 serta katakan dengan intonasi suara yang sesuai dengan isi ungkapan klien. Setelah selesai membaca, tanyakan manakah jawaban provider yang menunjukkan bahwa dia “mendengarkan” klien. Tampung jawaban secara lisan dan berikan klarifikasi.

b. Tekankan kepada peserta bahwa dalam memberikan konseling hendaknya

mempergunakan kalimat/menyampaikan ucapan yang bersifat mendorong klien untuk banyak berbicara dan jangan memotong pembicaraan klien. Sebab seringkali pembicaraan yang terpotong adalah merupakan informasi penting yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Ucapan-ucapan yang bersifat memotong pembicaraan tidaklah menunjukkan rasa hormat kepada klien dan klien akan merasa tidak nyaman.

c. Perlihatkan ABV 3.8 Jelaskan bahwa dalam mendengar aktif provider perlu

memberikan Refleksi Isi dan Refleksi Perasaan (perhatikan pula catatan pelatih). Kemudian jelaskan bahwa orang biasanya tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka secara bebas. Namun, ungkapan perasaan klien dapat ditangkap dari intonasi suaranya, raut wajahnya maupun bahasa tubuhnya. Kalau klien tidak secara verbal mengungkapkan perasaannya tetapi secara non-verbal, provider dapat memberitahukan kepada klien apa yang dia ketahui mengenai perasaan klien. Contohnya, jika klien terlihat bingung, provider dapat mengatakan “Anda kelihatan bingung”, inilah yang disebut merefleksikan perasaan.

d. Tekankan bahwa mendengar saja tidak cukup untuk menunjukkan kepada

klien bahwa kita benar-benar mengerti apa yang diucapkan klien, kita perlu mengecek benar tidaknya hal-hal yang kita dengar dengan apa yang dimaksud klien. Untuk itu kita tidak hanya diam mendengar, tetapi

Kegiatan

Page 74: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 6 dari 9

melakukan Refleksi atau mengungkapkan kembali kata-kata klien, sehingga apa yang ingin ia sampaikan dapat kita tangkap secara tepat. Dengan pengertian itu bisa dikatakan bahwa Refleksi merupakan salah satu ketrampilan mendengar yang efektif.

e. Bagikan Handout 3A tentang Lembar Tugas Latihan Mendengar Aktif dan

minta peserta memilih serta menuliskan respon verbal dari provider. Kemudian minta beberapa peserta membacakan jawabannya dan minta peserta lain menanggapi. Terakhir berikan klarifikasi mengenai refleksi isi dan perasaan dari ungkapan klien tersebut.

f. Katakan kepada peserta bahwa mereka akan berlatih mendengar aktif

dengan bermain peran. Bagikan Handout 3B tentang skenario bermain peran dan bagilah peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang. Setiap orang dalam kelompok bergantian menjadi provider, satu orang sebagai klien dan satu orang sebagai pengamat. Setiap kelompok akan bermain peran dengan memilih salah satu skenario. Waktu untuk bermain peran termasuk pemberian umpan balik dari pengamat lebih kurang 15 menit.

g. Setelah selesai permainan peran, diskusikan dan bahas bersama tentang

hal-hal berikut : § Bagaimana perasaan provider saar merefleksikan ucapan dan

perasaan klien. § Bagaimana hasil pengamatan diri pengamat? § Bagaimana perasaan kllien dengan dilakukannya refleksi oleh provider.

h. Tayangkan ABV 3.9 tentang “Tips Mendengar Aktif.” Melakukan refleksi yang akurat dan mengakui perasaan yang dirasakan klien, merupakan hal yang sangat perlu dan penting di dalam proses konseling. Sebelum klien siap dan mau mengatasi situasinya, mendengarkan pilihan-pilihan, dan mengambil keputusan yang tepat dan berdasarkan informasi, ia harus terlebih dahulu percaya bahwa provider mendengarkan dan mengerti akan perasaan, kepentingan individu dan keprihatinannya. Refleksi Isi (Paraphrasing): Merefleksikan isi percakapan klien adalah mengungkapkan kembali atau memberi masukan kepada klien tentang inti dari apa saja yang baru dikatakannya dengan cara memendekkan dan memperjelas pendapat klien. Merefleksi isi tidak sama dengan membeo karena merefleksi isi menggunakan sebagian dari kata-kata Anda yang ditambah dengan kata-kata inti dari klien.

Catatan untuk Pelatih

Page 75: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 7 dari 9

Refleksi perasaan Refleksi perasaan menyangkut emosi klien dan umpan balik inti dari perasaan klien yang telah teramati oleh petugas konseling. Emosi membentuk dasar dari sebagian besar pengalaman hidup. Mengenali perasaan klien dan membantu klien untuk memperjelas perasaan itu bisa menjadi satu hal yang sangat berguna. Saat Anda merefleksikan perasaan, Anda menambahkan refleksi isi anda dengan kondisi emosi klien yang Anda tangkap baik dari aspek verbal maupun non verbal yang ditampilkan oleh klien. Hal ini menunjukkan kesadaran anda tentang keadaan perasaan klien.

4. Ketrampilan Bertanya yang Efektif 40 menit a. Mintalah seorang peserta untuk berperan sebagai klien. Fasilitator akan

berperan sebagai provider. Tanyakan kepada peserta yang berperan sebagai klien pertanyaan-pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan singkat seperti “ya”, “tidak” atau jawaban satu kata (mau, dua, dsb). Contohnya: ”Berapa anak ibu?”, ”Berapa umur ibu?”, “Berapa usia kehamilan ibu”, ”Ibu pernah menjadi akseptor KB?”, “Ibu belum pernah periksa hamil ya?” Lalu tanyakan kepada peserta tersebut mengenai perasaannya saat bermain peran. Mintalah masukan dari para peserta lainnya, kemudian katakan bahwa ini adalah contoh pertanyaan tertutup.

b. Gali pendapat peserta jenis pertanyaan apa saja yang mereka ketahui

beserta contoh-contoh dan kegunaannya, kemudian bahas bersama. Klarifikasi jawaban peserta dengan menjelaskan tentang jenis-jenis pertanyaan.

c. Sampaikan bahwa semua jenis pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi

pertanyaan tertutup dan terbuka. Berbeda dengan pertanyaan tertutup yang hanya bisa dijawab dengan singkat, pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan adanya berbagai macam jawaban. Jenis pertanyaan terbuka biasanya memakai kata tanya “Bagaimana” atau “Apa”. Cara yang efektif untuk bertanya ialah dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Juga perlu digunakan nada suara yang menunjukkan minat dan perhatian.

d. Peragakan bagaimana bertanya secara efektif. Mulailah dengan

percakapan yang sama. Kali ini gunakanlah pertanyaan terbuka. Contohnya “Apa yang mendorong keinginan ibu untuk memeriksakan kehamilan? Bagaimana perasaan ibu? Ceritakan pengetahuan ibu dengan kehamilan yang sekarang? Bagaimana keinginan ibu setelah melahirkan anak kembar? Bagaimana pendapat ibu tentang ASI Eksklusif?”

Kegiatan

Page 76: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 8 dari 9

e. Tunjukkan pula bahwa masih ada dua jenis pertanyaan yang penting bagi

mereka untuk dimengerti. Tayangkan ABV 3.10. Tinjaulah jenis-jenis pertanyaan dengan para peserta (lihat catatan untuk pelatih). Jenis-jenis pertanyaan adalah: pertanyaan-tertutup, pertanyaan-terbuka, pertanyaan mendalam dan pertanyaan mengarahkan. Informasikan kepada peserta bahwa Hasil Studi Interaksi Klien Provider tahun 1997 menunjukkan bahwa provider mempunyai kecenderungan untuk lebih menggunakan pertanyaan-tertutup atau pertanyaan yang mengarahkan di dalam konseling, dan hal ini membatasi kesempatan klien untuk berbagi informasi serta menyatakan pendapat dan perasaannya.

f. Tekankan bahwa pertanyaan yang mengarahkan tidak pernah akan

cocok digunakan karena berfungsi sebagai “penutup pintu” dan tidak mendorong klien untuk mengatakan apa yang benar-benar dirasakannya Ingatkan kepada para peserta bahwa mereka seharusnya hanya menanyakan pertanyaan secara satu persatu. Studi Pelayanan KB menunjukkan bahwa petugas konseling KB mempunyai kecenderungan untuk menanyakan berbagai macam pertanyaan secara sekaligus sebelum memberikan kesempatan kepada klien untuk memberikan tanggapan (Kim et al, 1997). Hal ini membatasi partisipasi klien di dalam konseling. Dengan demikian juga berarti bahwa petugas konseling KB tidak menerima semua informasi yang mungkin mereka butuhkan untuk membantu klien dalam membuat keputusan.

g. Tayangkan ABV 3.11 tentang “Tips Bertanya Efektif” dan bahas bersama h. Latihan :

Bagikan handout 3C. Mintalah peserta menuliskan pertanyaan sesuai dengan instruksi selama 5 menit. Tanyakan bagaimanakah pendapat mereka tentang latihan tersebut, apakah sulit? Apakah manfaat mengajukan pertanyaan terbuka bagi klien? Jelaskan agar mereka sering berlatih menggunakan pertanyaan terbuka.

Katakan kepada peserta bahwa keterampilan mendengarkan dan bertanya yang efektif membutuhkan latihan terus menerus. Kalau pada latihan sekarang ini mereka merasa kesulitan, itu adalah hal biasa karena kemungkinan mereka masih terpaku pada aturan-aturan yang harus diikuti, tetapi bisa dipastikan bahwa bila mereka mempraktikkan terus menerus, mereka tidak terpaku lagi pada aturan dan keterampilan itu menjadi bagian dari diri mereka.

Page 77: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 9 dari 9

a. Tujuan mendengarkan dan bertanya adalah: § Mendorong klien untuk berbicara. § Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien. § Meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien § Memperoleh informasi. § Memberi suatu arahan percakapan terhadap klien.

b. Pentingnya bertanya secara efektif kepada klien adalah petugas konseling

akan mendapatkan informasi-informasi tentang kebutuhan klien dan pemahaman serta pengalaman klien dalam masalah-masalah KB.

c. 1) Pertanyaan-pertanyaan untuk menilai kebutuhan klien antara lain:

§ Apakah ibu masih menginginkan anak lagi pada suatu saat nanti? § Berapa lama ibu berpikir untuk menunda kelahiran anak berikutnya?

2) Pertanyaan-pertanyaan untuk menilai pemahaman dan pengalaman

klien tentang KB. § Apa yang ibu ketahui tentang KB? § Alat/cara KB apa yang pernah ibu pakai? § Bagaimana perasaan ibu setelah minum pil KB ini? Suka/tidak

suka? Mengapa? § Apa yang ibu ketahui tentang efek samping spiral?

5. Kesimpulan 5 menit Simpulkan kegiatan modul 3 ini dengan menyampaikan kembali bahwa ketrampilan observasi, mendengar aktif dan bertanya efektif sangat penting dalam tugas mereka sebagai provider yang memberikan konseling KB, dimana dan kapanpun mereka berada serta dengan siapapun mereka berbicara. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh provider selaku petugas konseling KB, yaitu: § Hindari bertanya yang mengarahkan klien kepada suatu pilihan tertentu.

Misalnya: Jangan mengatakan: “Mengapa ibu tidak memilih kontrasepsi KB saja?” Lebih baik katakan: bagaimana pendapat ibu tentang kontrasepsi IUD” itu?

§ Hindari terlalu banyak bertanya, karena klien akan merasa seperti diinterogasi, lebih baik digunakan ketrampilan Refleksi

§ Dengan menguasai ketrampilan refleksi klien akan merasa didengar, diperhatikan dan dihormati, berarti provider telah meningkatkan mutu pelayanan

§ Bagikan Handout 3D dan tayangkan kembali ABV 3.2 untuk mengingatkan tujuan pembelajaran dari modul ini.

Kegiatan

Catatan untuk Pelatih

Page 78: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Lembar Tugas Individual

LATIHAN MENDENGAR AKTIF

A. Instruksi: Pilih satu pernyataan (lingkari huruf di depan pernyataan) yang paling menggambarkan provider yang memberikan perhatian dan mendengar aktif terhadap ungkapan kata-kata klien.

1. Klien: “Saya bulan yang lalu pasang IUD, setelah itu badan saya

rasanya kok nggak enak, ya, bu. Apalagi kalau mau hubungan sama suami saya, saya jadi rasanya tidak pingin melakukan hubungan itu, apa saya salah pilih ya bu, padahal saya tidak mengeluhkan apa-apa!” Respon verbal provider : a. “Wah kalau begitu, ganti metode KB saja, bu” b. “Ibu merasa tidak nyaman bila berhubungan dengan suami setelah

memakai IUD!” c. “Ibu terlalu khawatir barangkali, jangan takut, bu, IUD itu aman kok!” d. “Apakah bukan karena sebab lain ibu merasa seperti itu!”

2. Klien: “Suami saya ingin punya anak laki-laki. Umur saya 25 tahun. Anak kami sudah dua, perempuan semua. Saya mau saja menambah anak lagi. Tiba-tiba suami saya main serong dengan perempuan lain. Saya benci, saya ingin sterilisasi!” Respon verbal provider : a. “Ibu sangat kesal pada suami dan ini mendorong ibu untuk pakai

Kontap?” b. “Suami ibu tega sekali kepada ibu!” c. “Sabar ya bu, memang kadang-kadang suami berkelakuan seperti

itu” d. “Ibu sebaiknya melakukan konsultasi perkawinan dulu supaya tidak

menyesal!”

B. Kini Anda belajarlah menuliskan kalimat yang menunjukkan Anda mendengar aktif :

1. ”Wah gimana ya kalau saya hamil lagi, anak saya kan sudah banyak

mana suami saya baru di PHK!”

Respon anda :

2. “Saya belum pernah ikut KB, tidak tahu apa-apa lho bu. Sebaiknya bagaimana ya bu, suami saya menyuruh pakai pil, tapi teman-teman menyarankan pakai spiral.”

Respon anda :

Handout 3A

Page 79: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Latihan Mendengar Aktif

SKENARIO BERMAIN PERAN

Umpamakan anda memulai pertemuan konseling dengan setiap klien berikut ini. Tugas anda sebagai provider adalah berusaha mendengarkan secara aktif apa yang ingin disampaikan oleh klien dengan merefleksikan/merangkum ucapan klien kemudian diungkapkan kembali untuk memastikan apakah yang didengar benar, sehingga memahami secara mendalam apa yang ingin disampaikan oleh klien. Di bawah ini terdapat skenario-skenario dasar permainan peran yang harus diperankan oleh klien, silakan kembangkan sendiri sehingga memberi kesempatan kepada proider untuk lebih banyak mendengar aktif. Skenario Ibu Endang (umur 37)

Saya banyak mengalami kesukaran dengan kehamilan saya yang terakhir. Dokter telah memperingatkan kepada saya, kalau saya hamil lagi, saya bisa meninggal. Saya sangat takut. Saya akan mulai memakai pil.

Ibu Ina (umur 28)

Saya dan suami berpikir untuk tidak memiliki anak lagi. Kami ingin memberikan kehidupan yang baik untuk kedua anak kami. Kami ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak suka efek samping yang telah saya alami dengan pil.

Ibu Fitri (umur 22)

Saya takut memakai cara keluarga berencana. Saya dengar apabila menggunakan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) saya tidak akan hamil lagi. Saya hanya punya satu anak saja dan saya ingin anak lagi.

Ibu Ani (umur 35)

Saya, istri seorang petani yang setiap harinya membantu suami bekerja di sawah. Saya memakai kontrasepsi AKDR yang lamanya 8 tahun. Tiga bulan setelah pemakaian, saya rasakan gejala pusing-pusing, lesu dan mudah capek. Saya ingin ganti kontrasepsi

Handout 3B

Page 80: Modul ABPK

Modul 3: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

LEMBAR TUGAS LATIHAN BERTANYA

Instruksi : Perhatikan pernyataan klien di bawah ini, setelah itu buatlah daftar

pertanyaan apa saja yang perlu diajukan kepada klien agar pemahaman provider tentang klien lebih baik!

Klien A : “Saya ingin menggunakan alat/metode KB, tapi saya takut efek

sampingnya, bagaimana, ya bu. Padahal anak saya sudah tiga, paling kecil sudah berusia satu tahun. Selama ini saya belum pernah ber KB”

Pertanyaan-pertanyaan yang perlu/dapat diajukan : ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................

Handout 3C

Page 81: Modul ABPK

1

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

Handout 3D

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan cara melakukan observasidan memantapkan hubungan baik.

2. Mempraktikkan ketrampilan mendengaraktif.

3. Mempraktikkan ketrampilan bertanyayang efektif.

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

MODEL WAWANCARA :TINGKATAN KETRAMPILAN KONSELING

MEMBANTU KLIEN DALAMMENGAMBIL KEPUTUSAN(Kondisi, Kemungkinan, Konsekuensi,Keputusan).

KETRAMPILAN MENDENGAR AKTIFDAN BERTANYA EFEKTIFMenggunakan refleksi isi (paraphrasing)Refleksi perasaan dan merangkum sertaMenggunakan pertanyaan terbuka, tertutupdan pertanyaan mendalam.

KETRAMPILAN OBSERVASI DANMEMANTAPKAN HUBUNGAN BAIKMemberikan perhatian, menggunakan tatapanmata yang sesuai dengan budaya, menyimakUcapan verbal, kualitas suara dan bahasa tubuh

WAWANCARA

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TINGKAH LAKU VERBAL DAN NON VERBAL

1. Tingkah Laku Non Verbal“Bahasa tubuh, tatapan mata, nada/intonasisuaran, tempo bicara, posisi tubuh, ekspresiwajah”.

2. Tingkah Laku Verbal“Semua suara-suara bermakna dari provider/ klien, termasuk ungkapan-ungkapan”.

3. Kesenjangan“Ketidaksesuaian antara tingkah laku verbal dannon verbal atau antara dua pernyataan.

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PUJIAN DAN DUKUNGAN

=Memberi PujianMengungkapkan persetujuan atau kekagumansehingga mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan terhadap tindakan/usaha yantelah dilakukan klien dengan baik.Contoh :Hari ini ibu kelihatan segar sekali.

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PUJIAN DAN DUKUNGAN

=Memberi DukunganMemberi dukungan, kepercayaan danharapan. Provider mengungkapkan kata-kataagar klien tahu bahwa provider percaya kliendapat mengatasi masalah dan membantu klienmengatasi masalah.Contoh :Ibu sudah memilih alat kontrasepsi yang tepatsesuai dengan kondisi ibu.

Page 82: Modul ABPK

2

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

MENDENGAR AKTIF

= Merupakan proses aktif yang membutuhkanpartisipasi aktif dari yang mendengarkan.

= Mendengarkan dengan penuh perhatian.= Mendengarkan dengan usaha untuk

memahami sudut pandang orang yang bicara.

= Mendengarkan dengan usaha memahamiperasaan yang tersurat maupun tersirat.

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

UNGKAPAN KATA-KATA KLIEN“Saya bingung dengan sikap suami saya, saya mau ikutKB tidak boleh, anak sudah 4 kok masih ingin anak lagi, ya kalau dia mau membantu pekerjaan rumah ataumengasuh anak, semuanya harus saya, sementarasaya juga harus jaga warung untuk tambah-tambahbelanja susu anak, makanya saya tetap mau KB saja, entah apa kata suami nanti”.

“Bisa saya bayangkan betapa sulitnya untuk ibumengasuh anak 4 dan bekerja sendiri. Ibu tidakmengerti sikap suami yang tidak menyetujui ibuikut KB”

:Provider C

“Sebaiknya ibu bicarakan dulu sama suami, saya tidak bisa memberikan pelayanan kalausuami ibu tidak setuju”

:Provider B

“Suami saya juga begitu, memang suami seringtidak pengertian dengan istri ya bu”

:Provider A

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

REFLEKSI PERASAANMengungkapkan perasaan klien yang teramatioleh konselor yang berasal dari nada suara, raut wajah dan bahasa tubuh klien maupun darihal-hal yang tersirat dari kata-kata verbal klien

Menyatakan kembali ucapan pesan kliendengan menggunakan kata-kata lain, dengancara meringkas dan memperjelas inti ucapanyang baru dikatakan klien.

REFLEKSI ISI

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS MENDENGAR AKTIF

= Terima klien apa adanya, hargai klien sebagaiindividu yang berbeda dari individu lainnya.

= Dengarkan apa yang dikatakan klien dan jugabagaimana ia mengatakan hal itu. Perhatikanintonasi suara, pemilihan kata, ekspresi wajahdan gerakan-gerakan tubuh.

= Tempatkan diri pada posisi klien selamamendengarkan.

= Beri waktu pada klien untuk berpikir, bertanyadan berbicara, sesuaikan dengan kecepatanklien.

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS MENDENGAR AKTIF

= Dengarkan klien dengan seksama, janganberpikir apa yang akan Anda katakanselanjutnya.

= Lakukan pengulangan/refleksikan apa yang Anda dengar, sehingga baik Anda maupunklien Anda tahu bahwa Anda telah paham.

= Duduk menghadap klien dengan nyaman, hindari gerakan yang mengganggu, tatap danperhatikan klien ketika berbicara.

= Tunjukkan tanda perhatian verbal (hmm, yaa, lalu, terus, oh, begitu) dan non verbal (sesekalimengangguk).

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

BERTANYA YANG EFEKTIFJenis Pertanyaan

Tentunya ibu tidak ingin punya anak lagisetelah melahirkan anak ketiga ini, kan?”

Tidak tepat diguna-kan

PertanyaanMengarahkan(bersifat sugestif)

“Ibu tadi mengatakan bahwa ibu pernahmemakai pil, bisa ibu ceritakan lebihlanjut?”“Apakah maksud ibu dengan perdarahanyang menakutkan itu?”

Untuk menanggapipertanyaan klien

PertanyaanMendalam

“Bagaimana perasaan ibu sekarang?”“Bagaimana pendapat suami dengankeputusan ibu untuk melakukantubektomi?”

Untuk mempelajariperasaan, keper-cayaan danpengetahuan klien

PertanyaanTerbuka

“Berapakah jumlah anak Ibu?”“Apakah Ibu bekerja”?“Apakah ibu pernah memakai alat KB sebelumnya?”

Untuk menanyakanriwayat kesehatan, data diri

PertanyaanTertutup

CONTOHKEGUNAANJENIS

Page 83: Modul ABPK

3

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS BERTANYA EFEKTIF

= Gunakan intonasi suara yang menunjukkanperhatian, minat dan keakraban.

= Gunakan kata-kata yang dipahami klien= Ajukan pertanyaan satu persatu. Tunggu

jawaban dengan penuh minat, janganmemotong.

= Gunakan kata-kata yang mendorong klientetap berbicara seperti : “dan?”, “bagaimana?”, “lalu?”, maksudnya?

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS BERTANYA EFEKTIF= Bila harus menanyakan hal-hal yang sangat

pribadi, jelaskan mengapa hal itu harusditanyakan.

= Hindari penggunaan kata tanya “mengapa”. Karena kemungkinan klien dapat merasa“disalahkan”.

= Ajukan pertanyaan yang sama denganberbagai cara bila klien belum paham.

= Hindari pertanyaan yang mengarahkan.= Gunakan “pertanyaan terbuka” karena lebih

efektif dari pada “pertanyaan tertutup”.

Page 84: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

ABV 3.1

Page 85: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan cara melakukan observasidan memantapkan hubungan baik.

2. Mempraktikkan ketrampilan mendengaraktif.

3. Mempraktikkan ketrampilan bertanyayang efektif.

ABV 3.2

Page 86: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

MODEL WAWANCARA :TINGKATAN KETRAMPILAN KONSELING

ABV 3.3

MEMBANTU KLIEN DALAMMENGAMBIL KEPUTUSAN(Kondisi, Kemungkinan, Konsekuensi,Keputusan)

KETRAMPILAN MENDENGAR AKTIFDAN BERTANYA EFEKTIFMenggunakan refleksi isi (paraphrasing)Refleksi perasaan dan merangkum sertaMenggunakan pertanyaan terbuka, tertutupdan pertanyaan mendalam

KETRAMPILAN OBSERVASI DANMEMANTAPKAN HUBUNGAN BAIKMemberikan perhatian, menggunakan tatapanmata yang sesuai dengan budaya, menyimakUcapan verbal, kualitas suara dan bahasa tubuh

WAWANCARA

Page 87: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TINGKAH LAKU VERBAL DAN NON VERBAL

1. Tingkah Laku Non Verbal“Bahasa tubuh, tatapan mata, nada/intonasisuaran, tempo bicara, posisi tubuh, ekspresiwajah”.

2. Tingkah Laku Verbal“Semua suara-suara bermakna dari provider/ klien, termasuk ungkapan-ungkapan”.

3. Kesenjangan“Ketidaksesuaian antara tingkah laku verbal dannon verbal atau antara dua pernyataan.

ABV 3.4

Page 88: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PUJIAN DAN DUKUNGAN

Memberi PujianMengungkapkan persetujuan atau kekagumansehingga mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan terhadap tindakan/usaha yantelah dilakukan klien dengan baik.Contoh :Hari ini ibu kelihatan segar sekali

ABV 3.5

Page 89: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PUJIAN DAN DUKUNGAN

Memberi DukunganMemberi dukungan, kepercayaan danharapan. Provider mengungkapkan kata-kataagar klien tahu bahwa provider percaya kliendapat mengatasi masalah dan membantu klienmengatasi masalah.Contoh :Ibu sudah memilih alat kontrasepsi yang tepatsesuai dengan kondisi ibu.

ABV 3.5

Page 90: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

MENDENGAR AKTIF

Merupakan proses aktif yang membutuhkanpartisipasi aktif dari yang mendengarkan.Mendengarkan dengan penuh perhatian.Mendengarkan dengan usaha untukmemahami sudut pandang orang yang bicara.Mendengarkan dengan usaha memahamiperasaan yang tersurat maupun tersirat.

ABV 3.6

Page 91: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

UNGKAPAN KATA-KATA KLIEN“Saya bingung dengan sikap suami saya, saya mau ikutKB tidak boleh, anak sudah 4 kok masih ingin anak lagi, ya kalau dia mau membantu pekerjaan rumah ataumengasuh anak, semuanya harus saya, sementarasaya juga harus jaga warung untuk tambah-tambahbelanja susu anak, makanya saya tetap mau KB saja, entah apa kata suami nanti”.

“Bisa saya bayangkan betapa sulitnya untuk ibumengasuh anak 4 dan bekerja sendiri. Ibu tidakmengerti sikap suami yang tidak menyetujui ibuikut KB”

:Provider C

“Sebaiknya ibu bicarakan dulu sama suami, saya tidak bisa memberikan pelayanan kalausuami ibu tidak setuju”

:Provider B

“Suami saya juga begitu, memang suami seringtidak pengertian dengan istri ya bu”

:Provider A

ABV 3.7

Page 92: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

REFLEKSI PERASAANMengungkapkan perasaan klien yang teramatioleh konselor yang berasal dari nada suara, raut wajah dan bahasa tubuh klien maupun darihal-hal yang tersirat dari kata-kata verbal klien

Menyatakan kembali ucapan pesan kliendengan menggunakan kata-kata lain, dengancara meringkas dan memperjelas inti ucapanyang baru dikatakan klien.

REFLEKSI ISI

ABV 3.8

Page 93: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS MENDENGAR AKTIFTerima klien apa adanya, hargai klien sebagaiindividu yang berbeda dari individu lainnya.Dengarkan apa yang dikatakan klien dan jugabagaimana ia mengatakan hal itu. Perhatikanintonasi suara, pemilihan kata, ekspresi wajahdan gerakan-gerakan tubuh.Tempatkan diri pada posisi klien selamamendengarkan.Beri waktu pada klien untuk berpikir, bertanyadan berbicara, sesuaikan dengan kecepatanklien.

ABV 3.9

Page 94: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS MENDENGAR AKTIF

Dengarkan klien dengan seksama, janganberpikir apa yang akan Anda katakanselanjutnyaLakukan pengulangan/refleksikan apa yang Anda dengar, sehingga baik Anda maupunklien anda tahu bahwa Anda telah pahamDuduk menghadap klien dengan nyaman, hindari gerakan yang mengganggu, tatap danperhatikan klien ketika berbicaraTunjukkan tanda perhatian verbal (hmm, yaa, lalu, terus, oh, begitu) dan non verbal (sesekalimengangguk).

ABV 3.9

Page 95: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

BERTANYA YANG EFEKTIFJenis Pertanyaan

Tentunya ibu tidak ingin punya anak lagisetelah melahirkan anak ketiga ini, kan?”

Tidak tepat diguna-kan

PertanyaanMengarahkan(bersifat sugestif)

“Ibu tadi mengatakan bahwa ibu pernahmemakai pil, bisa ibu ceritakan lebihlanjut?”“Apakah maksud ibu dengan perdarahanyang menakutkan itu?”

Untuk menanggapipertanyaan klien

PertanyaanMendalam

“Bagaimana perasaan ibu sekarang?”“Bagaimana pendapat suami dengankeputusan ibu untuk melakukantubektomi?”

Untuk mempelajariperasaan, keper-cayaan danpengetahuan klien

PertanyaanTerbuka

“Berapakah jumlah anak Ibu?”“Apakah Ibu bekerja”?“Apakah ibu pernah memakai alat KB sebelumnya?”

Untuk menanyakanriwayat kesehatan, data diri

PertanyaanTertutup

CONTOHKEGUNAANJENIS

ABV 3.10

Page 96: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS BERTANYA EFEKTIF

Gunakan intonasi suara yang menunjukkanperhatian, minat dan keakraban.Gunakan kata-kata yang dipahami klien.Ajukan pertanyaan satu persatu. Tunggujawaban dengan penuh minat, janganmemotong.Gunakan kata-kata yang mendorong klientetap berbicara seperti : “dan?”, “bagaimana?”, “lalu?”, maksudnya?

ABV 3.11

Page 97: Modul ABPK

Modul 3 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPS BERTANYA EFEKTIFBila harus menanyakan hal-hal yang sangatpribadi, jelaskan mengapa hal itu harusditanyakan.Hindari penggunaan kata tanya “mengapa”. Karena kemungkinan klien dapat merasa“disalahkan”.Ajukan pertanyaan yang sama denganberbagai cara bila klien belum paham.Hindari pertanyaan yang mengarahkan.Gunakan “pertanyaan terbuka” karena lebihefektif dari pada “pertanyaan tertutup”.

ABV 3.11

Page 98: Modul ABPK

Modul 4: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 4

MODUL 4 : MEMBANTU KLIEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat:

1. Mengenali berbagai faktor dan tipe pengambilan keputusan

2. Menggunakan ”4K” dalam proses pengambilan keputusan

B. Waktu : 90 Menit (2 JP) C. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Pokok Bahasan Waktu Metoda Media

1. Pengantar

5 menit

CTJ

§ ABV 4.1 dan 4.2 § Papan tulis

2. Faktor dan Tipe Pengam- bilan Keputusan

30 menit § CTJ § CP § Role play

ABV 4.3 s/d 4.4

3. 4 K dalam Pengambilan Keputusan

45 menit § CP § Diskusi

Kelompok

§ ABV 4.5 § Handout 4A § Handout 4B

4. Penutup

10 menit CTJ -

Page 99: Modul ABPK

Modul 4: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 4

PERSIAPAN MODUL 4

Alat Bantu Visual (ABV)

ABV 4.1 ABV 4.2 ABV 4.3 ABV 4.4 ABV 4.5

: : : : :

Membantu Klien dalam Pengambilan Keputusan Tujuan dan Kegiatan Pembelajaran Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Tipe-tipe Pengambilan Keputusan 4 K Proses Pengambilan Keputusan

Handout

Handout 4A Handout 4B

:

4 K Proses Pengambilan Keputusan yang Baik Membantu Klien dalam Pengambilan Keputusan

Page 100: Modul ABPK

Modul 4: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 4

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pengantar 5 menit Fasilitator memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan serta kegiatan pembelajaran materi yang akan dibahas yaitu Membantu Klien dalam Pengambilan Keputusan. Tayangkan ABV 4.1 dan 4.2 2. Faktor dan Tipe Pengambilan Keputusan 30 menit a. Katakan kepada peserta bahwa keputusan yang kita buat bersifat

kompleks, terdapat banyak faktor dan perasaan yang tercakup di dalamnya. Keputusan-keputusan mungkin diambil berdasarkan berbagai alasan tertentu. Mintalah beberapa peserta secara lisan memberikan contoh mengenai keputusan yang pernah diambil. Tulis contoh-contoh dari peserta tersebut di flipchart/papan tulis. Kemudian tanyakan pula alasan-alasan apa yang mendasari keputusan tersebut. Minta tanggapan peserta lainnya mengenai hal-hal yang telah diutarakan rekannya tadi.

b. Berikan penjelasan kepada peserta tentang 6 (enam) faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan, kemudian pakailah penjelasan ini untuk mengelompokkan keputusan-keputusan yang telah dibuat peserta. Jelaskan bahwa satu atau beberapa atau seluruh faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keputusan seseorang. Gunakan ABV 4.3.

c. Lihat contoh keputusan-keputusan sebelumnya, diskusikan dengan

peserta mengenai tipe-tipe pengambilan keputusan yang telah diambil, kemudian kelompokkan menurut tipe-tipe pengambilan keputusan seperti pada ABV 4.4.

d. Jelaskan bahwa proses pengambilan keputusan untuk pemilihan metode

KB hendaknya memperhatikan faktor-faktor dan tipe-tipe yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut, yaitu secara ber-hati-hati, bijaksana dan rasional yang didasarkan pada pengetahuan, kenyataan-kenyataan dan juga mempertimbangkan semua pilihan.

Kegiatan

Kegiatan

Page 101: Modul ABPK

Modul 4: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 4

3. 4 K dalam Proses Pengambilan Keputusan 45 menit

a. Jelaskan kepada peserta, bila kebutuhan klien telah diungkapkan dan

ditegaskan secara jelas, selanjutnya provider sampai pada kegiatan membantu klien dalam membuat keputusan tentang pemilihan metode KB atau mengatasi masalah KB. Dalam hal ini provider akan membantu klien memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan tersebut. Pada akhirnya pengambilan keputusan adalah merupakan tanggung jawab klien.

b. Jelaskan “4K” dalam membuat keputusan yang baik. Tayangkan ABV 4.8

sampai dengan 4.5. Bagikan handout 4A.

c. Minta beberapa peserta memberi contoh pengambilan keputusan dengan menggunakan ”4K”. Peserta lain memberi tanggapan. Sampaikan feedback dan klarifikasi jawaban peserta.

d. Beri kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan, bahas bersama

dan simpulkan. Bagikan Handout 4B, yang memuat pokok-pokok materi Membantu Klien dalam Pengambilan keputusan.

4. Penutup 10 menit

a. Fasilitator merangkum seluruh kegiatan pembelajaran dan memberikan penekanan pada pokok–pokok materi dikaitkan dengan tujuan pembelajaran.

b. Tayangkan kembali ABV 4.2, tanyakan kepada peserta sejauh mana

tujuan pembelajaran materi ini tercapai.

Kegiatan

Kegiatan

Page 102: Modul ABPK

Modul 4: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 1

“4 K” PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. KONDISI masalah yang dihadapi :

……………………………………………………………………………………….

2. Daftar KEMUNGKINAN pilihan atau alternatif keputusan : a. ………………………………………………………………………………….. b. ………………………………………………………………………………….. c. …………………………………………………………………………………..

3. KONSEKUENSI untuk tiap pilihan :

a. Konsekuensi a :

Positif Negatif ……………………………..

……………………………..

……………………………..

…………………………….

…………………………….

…………………………….

b. Konsekuensi b :

Positif Negatif

……………………………..

……………………………..

……………………………..

…………………………….

…………………………….

…………………………….

c. Konsekuensi c :

Positif Negatif ……………………………..

……………………………..

……………………………..

…………………………….

…………………………….

…………………………….

4. KEPUTUSAN

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

Handout 4A

Page 103: Modul ABPK

1

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

MEMBANTU KLIENDALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

Handout 4B

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan1. Mengenali berbagai faktor dan tipe

pengambilan keputusan.2. Menggunakan “4K” dalam proses

pengambilan keputusan.

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

B. Kegiatan Pembelajaran

-• CTJ• Latihan

10 menit4. Penutup

• ABV 4.5• Handout 4A• Handout 4B

• CP• Diskusi

Kelompok

45 menit3. “4 K” dalamPengambilanKeputusan

ABV 4.3. dan 4.4• CTJ• CP• Role play

30 menit2. Faktor dan TipePengambilanKeputusan

• ABV 4.1 dan 4.2• Papan tulis

CTJ5 menit1. Pengantar

MATERI/ALAT BANTU

METODAWAKTUTOPIK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

=Keadaan fisik– Didasarkan pada rasa yang dialami tubuh,

seperti rasa sakit, tidak nyaman atau nikmat. Orang akan menghindari pilihan yangmenimbulkan rasa sakit dan cenderung memilihsesuatu yang memberikan rasa nikmat/nyaman.

=Emosi :– Didasarkan pada perasaan. Orang akan

bereaksi terhadap suatu situasi secara subyektif, demikian pula dalam membuatpilihan/keputusan.

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

=Rasio/akal:– Didasarkan pada pengetahuan dan penalaran.

Orang bisa memutuskan semata berdasarkaninformasi yang dipahaminya dengan berbagaikonsekuensi yang masuk akal baginya.

=Pertimbangan praktis:– Didasarkan pada pertimbangan kepraktisan

dalam menjalankan pilihan/keputusan. Orangmenilai potensi, kemampuan dan kepercayaandirinya dalam menindak-lanjuti pilihan tsb.

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

=Hubungan interpersonal:– Didasarkan pada hubungan sosial yang terkait

dengan keputusan tsb. Keputusan yang dapatmerusak hubungan seseorang dengan oranglain yang dianggap penting akan cenderungdihindari, dan sebaliknya.

=Kondisi struktural:– Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan

politik. Lingkungan luas ini bisa mendukungatau menolak suatu keputusan yang diambilseseorang.

Page 104: Modul ABPK

2

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPE-TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan karena ketidaksanggupan.

2. Pengambilan keputusan intuitif.3. Pengambilan keputusan yang terpaksa.4. Pengambilan keputusan yang reaktif.5. Pengambilan keputusan yang ditangguhkan.6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati.

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

1. KONDISI masalah yang dihadapi:= Apa masalahnya, ruang lingkupnya, dan tujuan

yang hendak dicapai dengan keputusan yangakan diambil.

2. Daftar KEMUNGKINAN pilihan atau alternatifkeputusan:

= Cari kemungkinan sebanyak mungkin: Pilihan a, b, c, dst.

4 K PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

3. Timbang KONSEKUENSI dari setiap pilihanyang ada:= Setiap pilihan selalu mengandung

konsekuensi, baik yang positif maupun yangnegatif.

= Timbang tiap pilihan sesuai kondisi masalah. Faktor-faktor berpengaruh akan secara otomatis masuk ke dalam pertimbangan inihingga menghasilkan prioritas pilihan.

4. Buat KEPUTUSAN dan tinjau kembali apakahkeputusan itu sudah merupakan pilihan terbaikbagi kita.

Page 105: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

MEMBANTU KLIENDALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

ABV 4.1

Page 106: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

ABV 4.2

A. Tujuan1. Mengenali berbagai faktor dan tipe

pengambilan keputusan.2. Menggunakan “4K” dalam proses

pengambilan keputusan.

Page 107: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

B. Kegiatan Pembelajaran

-• CTJ• Latihan

10 menit4. Penutup

• ABV 4.5• Handout 4A• Handout 4B

• CP• Diskusi

Kelompok

45 menit3. “4 K” dalamPengambilanKeputusan

ABV 4.3. dan 4.4• CTJ• CP• Role play

30 menit2. Faktor dan TipePengambilanKeputusan

• ABV 4.1 dan 4.2• Papan tulis

CTJ5 menit1. Pengantar

MATERI/ALAT BANTU

METODAWAKTUTOPIK

ABV 4.2

Page 108: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

=Keadaan fisik– Didasarkan pada rasa yang dialami tubuh,

seperti rasa sakit, tidak nyaman atau nikmat. Orang akan menghindari pilihan yangmenimbulkan rasa sakit dan cenderung memilihsesuatu yang memberikan rasa nikmat/nyaman.

=Emosi :– Didasarkan pada perasaan. Orang akan

bereaksi terhadap suatu situasi secara subyektif, demikian pula dalam membuatpilihan/keputusan.

ABV 4.3

Page 109: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

=Rasio/akal :– Didasarkan pada pengetahuan dan penalaran.

Orang bisa memutuskan semata berdasarkaninformasi yang dipahaminya dengan berbagaikonsekuensi yang masuk akal baginya.

=Pertimbangan praktis :– Didasarkan pada pertimbangan kepraktisan

dalam menjalankan pilihan/keputusan. Orangmenilai potensi, kemampuan dan kepercayaandirinya dalam menindak-lanjuti pilihan tsb.

ABV 4.3

Page 110: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

=Hubungan interpersonal:– Didasarkan pada hubungan sosial yang terkait

dengan keputusan tsb. Keputusan yang dapatmerusak hubungan seseorang dengan oranglain yang dianggap penting akan cenderungdihindari, dan sebaliknya.

=Kondisi struktural:– Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan

politik. Lingkungan luas ini bisa mendukung ataumenolak suatu keputusan yang diambilseseorang.

ABV 4.3

Page 111: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TIPE-TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan karena ketidaksanggupan.

2. Pengambilan keputusan intuitif.3. Pengambilan keputusan yang terpaksa.4. Pengambilan keputusan yang reaktif.5. Pengambilan keputusan yang ditangguhkan.6. Pengambilan keputusan secara berhati-hati.

ABV 4.4

Page 112: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

1. KONDISI masalah yang dihadapi:= Apa masalahnya, ruang lingkupnya, dan tujuan

yang hendak dicapai dengan keputusan yangakan diambil.

2. Daftar KEMUNGKINAN pilihan atau alternatifkeputusan:

= Cari kemungkinan sebanyak mungkin: Pilihan a, b, c, dst.

4 K PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ABV 4.5

Page 113: Modul ABPK

Modul 4 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

3. Timbang KONSEKUENSI dari setiap pilihanyang ada:= Setiap pilihan selalu mengandung

konsekuensi, baik yang positif maupun yangnegatif.

= Timbang tiap pilihan sesuai kondisi masalah. Faktor-faktor berpengaruh akan secara otomatis masuk ke dalam pertimbangan inihingga menghasilkan prioritas pilihan.

4. Buat KEPUTUSAN dan tinjau kembali apakahkeputusan itu sudah merupakan pilihan terbaikbagi kita.

ABV 4.5

Page 114: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 8

MODUL 5: ALAT BANTU PENGAMBILAN

KEPUTUSAN (ABPK) DALAM KIP/KONSELING KB

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat:

1. Menjelaskan struktur dalam Alat Bantu Pengambilan Keputusan

Ber- KB (ABPK).

2. Menjelaskan informasi teknis dalam ABPK.

3. Menjelaskan alur penggunaan ABPK untuk jenis klien yang berbeda.

B. Waktu : 360 Menit (8 JP) C. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Topik Waktu Metoda Media 1. Pengantar

10 menit

Ceramah

-

2. Struktur ABPK

60 menit

§ CTJ § CP

ABV 5.1 s/d 5.15

3. Informasi Teknis

dalam ABPK

100 menit

§ CTJ § Penugasan § Diskusi

Kelompok

Handout 5A dan 5B

4. Alur Penggunaan

ABPK untuk Jenis Klien yang Berbeda

180 menit

§ CTJ § Penugasan § Diskusi

Kelompok § Bermain Peran

Handout 5C, 5D, 5E dan 5F

5. Penutup

10 menit

Ceramah

§ ABV 5.2 § Handout 5G

Page 115: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 8

D. Persiapan Modul 5

Alat Bantu Visual (ABV)

ABV 5.1 ABV 5.2 ABV 5.3 ABV 5.4 ABV 5.5 ABV 5.6 ABV 5.7 ABV 5.8 ABV 5.9 ABV 5.10 ABV 5.11 ABV 5.12 ABV 5.13 ABV 5.14 ABV 5.15

: : : : : : : : : : : : : : :

Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB. Tujuan Pembelajaran. ABPK Bukan Flipchart Biasa. Alat Bantu Yang Berfungsi Ganda. Menggunakan ABPK Untuk Klien KB dan Kepentingan Provider. Prinsip Konseling Yang Dipakai Dalam ABPK. Mengapa Berfokus Pada Konseling? Jika Tidak, Hasilnya Adalah ….. Perilaku Berkomunikasi Yang Didorong Oleh ABPK. Bagaimana Menggunakan ABPK? Penggunaan Tab dalam ABPK. Pengingat Konseling. Menggunakan Alat Bantu Untuk Klien Yang Berbeda. Elemen Penting Pada Halaman untuk Provider. Elemen Utama dalam Halaman Klien pada Umumnya.

Handout

Handout 5A Handout 5B Handout 5C Handout 5D Handout 5E Handout 5F

: : : : : :

Mencari Jawaban Pertanyaan dalam ABPK. Kunci Jawaban untuk Fasilitator tentang Informasi Teknis. Skenario Dasar Bermain Peran dengan Menggunakan ABPK. Lembar Penugasan Latihan Menggunakan ABPK. Kunci Jawaban untuk Fasilitator tentang Alur KIP/Konseling KB dalam ABPK. Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB (ABPK) dalam KIP/Konseling KB.

Materi lainnya:

Buku BP3K (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi)

Poster Informasi Dasar Jenis-jenis KB

Page 116: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 8

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pengantar 10 menit a. Berikan ucapan ucapan “Selamat Pagi atau Selamat Berjumpa Kembali”

kepada peserta untuk membuka sesi ini. Sampaikan kepada peserta bahwa setelah mereka mempelajari dan berlatih kembali ketrampilan KIP/Konseling KB, pada sesi ini akan dibicarakan mengenai penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber KB (ABPK) sebagai salah satu media yang dipergunakan dalam membantu klien mengambil keputusan ber-KB.

b. Untuk memudahkan pembahasan, mintalah semua peserta untuk

mengeluarkan ABPK yang telah dibagikan. 2. Struktur ABPK 60 menit a. Katakan bahwa media ABPK ini merupakan pengembangan dari media-

media sebelumnya yang dipergunakan dalam kegiatan KIP/Konseling KB. Oleh karena itu, untuk mendalami cara menggunakannya perlu diketahui bagaimana struktur yang ada pada ABPK tersebut. Tayangkan ABV 5.1. dan 5.2.

b. Sampaikan kepada peserta mengenai beberapa perbedaan antara ABPK

dengan media jenis flipchart lain. Di samping itu, ABPK juga menawarkan hal-hal yang mempertimbangkan kepentingan klien dan provider serta mengacu pada prinsip-prinsip yang harus dilakukan di dalam pelaksanaan KIP/Konseling KB. Kesemuanya itu bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan KB. Untuk memperjelas, tayangkan ABV 5.3 s/d 5.9.

c. Katakan bahwa selanjutnya kita akan membahas struktur yang ada pada

ABPK dan mintalah semua peserta untuk bersama-sama membuka ABPK sesuai dengan arahan fasilitator. Jelaskan bahwa ABPK mempunyai dua muka/sisi yaitu satu muka/sisi halaman klien yang berisi sedikit tulisan/informasi untuk klien, dan satu lagi halaman provider dengan tulisan yang lebih banyak berisi informasi dan merupakan pegangan bagi provider pada waktu memberikan penjelasan kepada klien. Pada waktu provider menjelaskan kepada klien, letakkan lembar balik sedemikian rupa

Kegiatan

Kegiatan

Page 117: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 8

sehingga klien dapat melihat dengan mudah. Usahakan untuk tidak meletakkannya langsung di antara provider dan klien. Bagian halaman klien dihadapkan kepada klien namun upayakan agar bagian halaman sebaliknya dapat tetap terbaca oleh provider. Ingatkan kepada peserta bahwa walaupun terdapat sejumlah informasi yang dapat membantu provider pada waktu berinteraksi dengan klien, seyogyanya provider tidak tampak membaca semua kalimat yang tertulis pada bagian itu kepada klien. Oleh karena itu sebelum menggunakan ABPK dengan klien, provider terlebih dahulu perlu membaca semua isi ABPK dimulai dari halaman pengantar.

d. Sampaikan kepada peserta bahwa ABPK ini terdiri dari tiga bagian sebagai

tertera pada halaman i (Pengantar).

1) Bagian pertama ditandai dengan adanya dua macam tab (potongan kertas kecil yang menonjol ke arah luar) yaitu tab di bagian kanan tentang “Jenis klien yang datang” dimulai dari tab selamat datang, membantu klien baru dalam memilih metoda, perlindungan ganda, klien dengan kebutuhan khusus serta klien kunjungan ulangan.

2) Bagian kedua, tab pada bagian bawah berisi informasi tentang “Jenis metoda kontrasepsi.” Informasi tersebut dapat memastikan pilihan dan membantu klien untuk menggunakan metoda secara benar.

3) Bagian ketiga, tab di bagian kanan tentang “Tambahan” menawarkan lebih banyak bantuan konseling yang dapat digunakan oleh provider bila diperlukan.

Peragakan cara menggunakan tab dan diikuti oleh semua peserta yaitu dengan meletakkan jari di atas tab dan geser jari pada halaman di depan tab, kemudian balik (angkat) semua halaman tersebut. Jangan mengangkat halaman yang berisi tab, karena yang akan terbuka adalah halaman berikutnya sesudah tab tersebut. Katakan bahwa secara umum pelaksanaan KIP/Konseling KB dengan ABPK dimulai dengan membuka tab salah satu jenis kien yang datang. Tayangkan ABV 5.10 dan 5.11. Selanjutnya jelaskan pula dengan menggunakan ABV 5.12 bahwa dalam ABPK terdapat lambang-lambang pengingat. Peserta diminta untuk membuka juga ABPK halaman iii.

e. Perlihatkan ABV 5. 13 dan jelaskan mengenai langkah kunci yang perlu

dilakukan dengan berbagai jenis klien yang berbeda. Untuk memudahkan dalam memberikan penjelasan, minta agar peserta membuka ABPK pada halaman berikutnya setelah halaman iii yang berjudul “Menggunakan alat bantu untuk klien yang berbeda.”

f. Selanjutnya berikan penjelasan mengenai elemen-elemen penting yang

ada pada setiap halaman provider dengan menayangkan ABV 5.14 sambil peserta diminta membuka halaman iv pada ABPK atau lihat contoh pada halaman berkode P3 di halaman provider. Beri kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Lanjutkan dengan menayangkan ABV 5.15 tentang elemen penting (utama) yang ada

Page 118: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 8

pada halaman klien, sambil peserta diminta membuka contoh halaman ABPK yang berkode P3 di halaman klien.

g. Berikutnya ajak semua peserta untuk mencoba mempergunakan ABPK

dengan contoh jenis “Kilen Baru.” Katakan bahwa langkah pertama yang harus selalu dilakukan oleh provider dalam menggunakan ABPK adalah membuka salah satu tab jenis klien yang ada pada bagian kanan, diawali dengan tab “Selamat Datang” yaitu halaman dengan kode PK 1 dan dilanjutkan dengan halaman berikutnya dengan kode PK 2 “Apa yang bisa saya bantu?” Oleh karena contoh klien adalah jenis klien baru, maka pada PK 2 peserta dapat melihat ada panah hijau pada butir “Klien Baru Ingin Memilih Metoda KB?” Katakan agar provider meletakkan jari pada tab bagian kanan yang berwarna hijau dan bertuliskan “Memilih Metoda” dan angkat (balik) halaman tersebut yaitu halaman PK 3. Selanjutnya katakan bahwa provider hendaknya membaca instruksi yang tertera pada bagian bawah dari halaman PK 3 tersebut. Misalnya klien yang datang tidak ada gambaran tentang metoda kontrasepsi, maka provider membuka halaman PK 4 dan PK 5.

h. Sampaikan selanjutnya kepada peserta bahwa seandainya klien mereka

ingin mengetahui lebih lanjut mengenai satu metoda KB tertentu, lanjutkan dengan membuka tab metoda yang ada pada bagian bawah. Misalnya klien ingin mengetahui metoda suntikan 3 bulanan, maka provider membuka tab yang bertuliskan “Suntik 3 Bulan” atau SP 1. Kemudian katakan kepada peserta bahwa langkah selanjutnya adalah mereka hanya mengikuti petunjuk yang ada pada halaman bagian bawah. Umpamakan klien tadi merasa cocok dengan suntikan, mereka dapat membuka halaman berikutnya yaitu SP 2 sampai dengan SP 6.

i. Berikan penjelasan kepada peserta bahwa langkah-langkah tersebut

berlaku pula untuk jenis klien “Kunjungan ulang KB“ atau “Keluhan tentang metoda KB,” klien yang “Khawatir soal IMS/HIV-AIDS” dan klien dengan “Kebutuhan khusus.”

j. Lanjutkan dengan mengajak peserta membuka tab klien dengan

“Kebutuhan Khusus” (PK 9) dan berikan penjelasan. Demikian pula dengan tab “Tambahan”, berikan penjelasan adanya 13 informasi tambahan yang dapat dipergunakan oleh provider dalam melakukan KIP/Konseling KB sesuai dengan kebutuhan klien.

k. Sebelum mengakhiri penjelasan tentang struktur ABPK ini, tekankan

bahwa langkah-langkah yang dipergunakan oleh provider dalam menggunakan ABPK ini telah mengacu pada langkah “SATU TUJU” dalam proses konseling. Termasuk pada saat provider membantu klien dalam mengambil keputusan yang mengacu pada “4 K”. Minta salah satu peserta untuk memperlihatkan bagaimana penggunaan SATU TUJU dan “4 K” tersebut dalam ABPK ini. Tuliskan jawaban di flipchart/papan tulis dan berikan klarifikasi dengan mengacu pada Catatan untuk pelatih di bawah ini.

Page 119: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 6 dari 8

Langkah SATU TUJU dan “4 K” dalam ABPK untuk jenis “Klien Baru” a. Tab “Selamat Datang” (PK 1 dan PK 2) untuk langkah SA = Salam b. Halaman PK 3 dan PK 4 untuk langkah T = Tanyakan c. Halaman PK 5 untuk langkah U = Uraikan mengenai metoda KB yang ingin

diketahui oleh klien serta langkah TU = Bantu untuk K pertama yaitu kondisi klien dan K kedua kemungkinan pilihan (Pada contoh kasus di atas pilihan klien hanya suntik tiga bulanan).

d. Halaman SP 1 sampai dengan SP 5 untuk langkah TU = Bantu dan J =

Jelaskan (SP 1 sampai dengan SP 3 untuk K ketiga yaitu konsekuensi serta SP 4 dan SP 5 untuk K keempat, keputusan).

e. Halaman SP 6 untuk langkah U = Kunjungan ulang

3. Informasi Teknis ABPK 100 menit a. Sebelum melanjutkan memberikan penjelasan mengenai Informasi Teknis

dalam ABPK, minta satu orang peserta secara sukarela untuk memimpin kegiatan energizer. Kegiatan ini penting untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta serta menciptakan suasana rileks. Fasilitator juga dapat mengembangkan berbagai permainan singkat (kurang lebih 5 menit) apabila dari peserta tidak ada yang bersedia memimpin kegiatan ini.

b. Kemukakan kepada peserta bahwa setelah kita membahas bersama-sama

struktur yang ada pada ABPK, maka fasilitator akan meminta mereka untuk memperdalam informasi teknis yang berkaitan dengan kontrasepsi dan KB. Bagilah peserta ke dalam 6 kelompok dan bagikan Handout 5 A lembar penugasan “Mencari Jawaban Pertanyaan Dalam ABPK”. Tugaskan mereka untuk mendiskusikannya dalam kelompok masing-masing dan mencari informasi teknis sebagaimana yang diinstruksikan dalam handout tersebut. Ingatkan pula bahwa mereka harus menuliskan jawaban sesuai dengan kalimat yang ada pada halaman ABPK yang mereka temukan dan pada buku BP3K bagi yang memiliki berikut nomor halamannya. Beri waktu untuk penugasan ini selama 50 menit.

c. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas, bahaslah setiap

pertanyaan tersebut sampai selesai dengan cara menanyakan jawaban

Kegiatan

Catatan untuk Pelatih

Page 120: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 7 dari 8

yang telah ditemukan oleh peserta secara bergiliran. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam mencocokkan jawaban peserta dengan jawaban sebenarnya, fasilitator dapat memegang kunci jawaban yang ada pada Handout 5B. Apabila ada pertanyaan yang bersifat teknis medis yang masih belum dapat dikuasai oleh fasilitator, katakan dengan terus terang bahwa fasilitator akan mencatat dan menanyakan kepada yang lebih kompeten serta akan menyampaikan kembali jawaban tersebut kepada peserta pada esok hari.

d. Akhiri pokok bahasan ini dengan menanyakan kepada peserta apakah

masih ada hal-hal atau pertanyaan lain yang berkaitan dengan penggunaan ABPK. Hal ini diperlukan untuk mengetahui penguasaan peserta terhadap ABPK karena berkaitan dengan pokok bahasan berikutnya.

4. Alur Penggunaan ABPK untuk Klien yang Berbeda 180 menit

a. Sampaikan kepada peserta bahwa setelah mereka berlatih mencari

informasi teknis dengan menggunakan ABPK, maka berikutnya fasilitator akan menugaskan mereka untuk merancang “Alur KIP/Konseling KB” dengan menggunakan ABPK sekaligus dengan membuat kerangka skenario bermain peran. Jelaskan di depan kelas sketsa alur yang diinginkan sebagaimana contoh pada Handout 5C. Contoh skenario bermain peran dapat dilihat pada Handout 5D dan lembar penugasan ada pada Handout 5E. Katakan bahwa sebagaimana halnya dengan penugasan sebelumnya, tugas inipun dilakukan secara berkelompok.

b. Bagikan Handout 5C, 5D dan 5E serta kertas flipchart kosong untuk

penulisan alur dari ABPK dan kertas folio untuk menuliskan skenario bermain peran kepada setiap kelompok. Jelaskan bahwa setiap kelompok akan mendiskusikan dan menyelesaikan tugas untuk satu kasus. Sampaikan kepada peserta bahwa penugasan ini merupakan tugas malam yang akan disajikan oleh masing-masing kelompok pada keesokan harinya. Bentuk penyajian adalah menyampaikan alur KIP/Konseling KB yang dibuat dalam flipchart dan kemudian dilanjutkan dengan bermain peran dengan menggunakan skenario yang telah dibuat. Tekankan bahwa setiap peserta yang ada dalam kelompok harus aktif dan berperan.

c. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, minta semua wakil

kelompok secara bergantian menyajikan hasil diskusi tentang “Alur KIP/Konseling KB“, kemudian minta tanggapan peserta dari kelompok lain serta lakukanlah klarifikasi oleh fasilitator dengan mengacu pada kunci jawaban yang ada pada Handout 5F. Fasilitator dengan latar belakang

Kegiatan

Page 121: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 8 dari 8

medis dapat membantu mengklarifikasi infoteknis yang dapat mempengaruhi langkah berikutnya dalam proses konseling.

d. Minta satu kelompok untuk memperagakan permainan peran melakukan

konseling dengan menggunakan ABPK selama 10 menit, menggunakan salah satu kasus yang telah dipilih oleh fasilitator. Gunakan skenario yang telah dibuat kelompok tersebut sebagai pegangan untuk bermain peran. Selesai bermain peran minta umpan balik dari beberapa peserta tentang proses konseling dan cara menggunakan ABPK. Beri klarifikasi akhir.

5. Penutup 10 menit a. Akhiri sesi ini dengan menekankan tentang pentingnya para peserta

berlatih menggunakan ABPK dengan teman sejawat secara terus menerus sebelum menggunakannya bersama dengan klien. Bagikan Handout 5G untuk pegangan peserta.

b. Perlihatkan kembali ABV 5.2 untuk mengingatkan tujuan pembelajaran

pada modul 5 ini serta sampaikan ucapan terima kasih dan salam penutup.

Kegiatan

Page 122: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 4

LEMBAR PENUGASAN: MENCARI JAWABAN PERTANYAAN

DALAM ABPK dan BP3K! (Tuliskanlah nomor-nomor halaman dimana jawaban anda temukan!)

1. Kapankah waktu yang tepat IUD/AKDR dapat dipasangkan setelah post-

partum/melahirkan?

2. Apabila seorang wanita lupa meminum satu pil dalam minggu pertama siklus mestruasinya, apa yang harus ia lakukan?

3. Apabila seorang wanita terlupa meminum 3 (tiga) pil dalam minggu ketiga siklus menstruasinya, apa yang harus ia lakukan? Penggunaan apalagi yang perlu ia pertimbangkan?

4. Apakah seorang perokok wanita dapat menggunakan Suntikan3 bulanan? 5. Dalam siklus menstruasinya, kapankah seorang wanita dapat mulai

menggunakan Suntikan 3 bulanan?

Handout 5A

Page 123: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 4

6. Kondisi–kondisi medis apakah yang dapat membuat suatu metode tidak bisa

digunakan (beri tanda X dan tulis no. halamannya)? Apa metode alternative yang bisa disarankan?

IUD/AKDR

PIL

SUNTIKAN 3 bulanan

Tekanan darah tinggi

Infeksi setelah melahirkan atau aborsi

Menderita kanker payudara

Penyakit Kandung empedu (Gallbladder)

Menderita Infeksi Menular seksual atau radang panggul dalam 3 bulan terakhir

Menderita Diabetes lebih dari 20 tahun

Perdarahan melalui vagina yang tak dapat dijelaskan sebabnya

Menderita migren yang menyebabkan gangguan penglihatan dan gangguan bicara

HIV

Sedang meminum obat TB, Infeksi jamur atau obat anti kejang (epilepsy)

Resiko tinggi Infeksi Menular Seksual

Kanker pada organ kewanitaan atau TB panggul

Perokok dan usia diatas 35

Handout 5A

Page 124: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 4

7. Efek samping-efek samping apakah yang umum terjadi dari penggunaan

metode?

IUD/AKDR

PIL

SUNTIKAN 3 bulanan

Nausea (Mual)

Bercak atau perdarahan di antara dua masa menstruasi

Amenorrhoea

Pendarahan lebih banyak pada saat menstruasi.

Berat badan sedikit naik atau turun

Berat badan naik

Sakit kepala ringan

Payudara nyeri

8. Apabila seorang wanita menyusui, kapankah paling cepat dia dapat

memakai suntikan jangka panjang setelah melahirkan? 9. Apabila seorang wanita mengeluhkan ada rasa sakit di abdomen bawah

sewaktu ia menggunakan IUD, dan Anda menduga ia memiliki radang panggul (PID), apakah yang harus Anda lakukan?

10. Metode apakah yang tidak dapat digunakan seorang remaja? 11. Apabila seorang wanita terlambat 3 (tiga) minggu untuk suntik, dapatkah ia

mendapatkan suntikan? Apakah yang harus ia lakukan?

Handout 5A

Page 125: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 4

12. a. Apakah tanda-tanda dan simtom dari Infeksi Menular Seksual pada

Pria?

b. Apakah tanda-tanda dan simtom Infeksi Menular Seksual pada wanita? c. Apakah tanda-tanda dan simptom HIV?

13. Dimana bisa ditemukan informasi mengenai jarak kelahiran yang baik? Berapa jarak yang terbaik?

Handout 5A

Page 126: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 4

KUNCI JAWABAN PENUGASAN: MENCARI JAWABAN PERTANYAAN

DALAM ABPK dan BP3K! (Tuliskanlah nomor-nomor halaman dimana jawaban Anda temukan!)

1. Kapankah waktu yang tepat IUD/AKDR dapat dipasangkan setelah post-

partum/melahirkan? Dalam waktu 48 jam setelah melahirkan atau setelah 4 minggu Hal : PK 12, AKDR 2, 5, Tb 4 BP3K : Hal. U–48, U–45, MK–77

2. Apabila seorang wanita lupa meminum satu pil dalam minggu pertama siklus menstruasinya, apa yang harus ia lakukan? Minum 1 pil segera ketika ingat, minum pil berikutnya sesuai jadwal dan lanjutkan minum pil seperti biasa satu setiap hari. Hal. P5

BP3K: MK-31 3. Apabila seorang wanita terlupa meminum 3 (tiga) pil dalam minggu ketiga siklus

menstruasinya, apa yang harus ia lakukan? Penggunaan apalagi yang perlu ia pertimbangkan? Pakai Back-up: Hindari sanggama atau pakai kondom 7 hari dan lewat pil tidak aktif dan langsung lanjut ke paket baru. Hal P5

BP3K: MK-31 4. Apakah seorang perokok wanita dapat menggunakan Suntikan 3 bulanan?

Bisa, kalau tidak ada faktor risiko lain, seperti usia di atas 35 tahun, hipertensi, diabetes atau usia > 35 tahun. Hal SP2

BP3K: MK-42 5. Dalam siklus menstruasinya, kapankah seorang wanita dapat mulai

menggunakan Suntikan 3 bulanan? Jika sedang haid sampai pada 7 hari. Jika lebih dari 7 hari sesudah dapat haid dapat langsung menggunakan jika yakin tidak hamil. Klien harus menggunakan kondom selama 7 hari atau menghindari sanggama 7 hari. Hal. SP4

BP3K: MK-42

Handout 5B

Page 127: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 4

6. Kondisi–kondisi medis apakah yang dapat membuat suatu metode tidak bisa

digunakan (beri tanda X dan tulis no. halamannya)? Apa metode alternative yang bisa disarankan?

IUD/AKDR

PIL

SUNTIKAN 3 bulanan

Tekanan darah tinggi

P2 BP3K: MK-30

SP2 BP3K: MK-42

Infeksi setelah melahirkan atau aborsi

AKDR 2 BP3K: MK-75

Menderita kanker payudara

P2 BP3K: MK-30

SP2 BP3K: MK-42

Penyakit Kandung empedu (Gallbladder)

P2

Menderita Infeksi Menular seksual atau radang panggul dalam 3 bulan terakhir

AKDR2 BP3K: MK-75

Menderita Diabetes lebih dari 20 tahun

P2 BP3K: MK-30

SP2 BP3K: MK-42

Perdarahan melalui vagina yang tak dapat dijelaskan sebabnya

AKDR2 BP3K: MK-75

BP3K: MK-30

SP2 BP3K: MK-42

Menderita migren yang menyebabkan gangguan penglihatan dan gangguan bicara

P2 BP3K: MK-30

HIV

AKDR2

Sedang meminum obat TB, Infeksi jamur atau obat anti kejang (epilepsy)

P2 BP3K: MK-31

Resiko tinggi Infeksi Menular Seksual

AKDR2

Kanker pada organ kewanitaan atau TB panggul

AKDR2 BP3K: MK-75

Perokok dan usia diatas 35

P2 BP3K: MK-30

Handout 5B

Page 128: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 4

7. Efek samping-efek samping apakah yang umum terjadi dari penggunaan

metode?

IUD/AKDR

PIL

SUNTIKAN 3 bulanan

Nausea (Mual)

P3 BP3K: MK-32

Bercak atau perdarahan di antara dua masa menstruasi

AKDR3

BP3K: MK-46

BP3K: MK-32

SP3

BP3K: MK-46 Amenorrhoea

BP3K: MK-46

BP3K: MK-32

SP3 BP3K: MK-46

Pendarahan lebih banyak pada saat menstruasi.

AKDR3

BP3K: MK-46

BP3K: MK-46

Berat badan sedikit naik atau turun

BP3K: MK-47

P3

Berat badan naik

SP3 BP3K: MK-46

Sakit kepala ringan

P3 BP3K: MK-32

Payudara nyeri

P3

8. Apabila seorang wanita menyusui, kapankah paling cepat dia dapat memakai

suntikan jangka panjang setelah melahirkan? 6 minggu setelah melahirkan. Hal. SP4 BP3K: U-47

9. Apabila seorang wanita mengeluhkan ada rasa sakit di abdomen bawah sewaktu

ia menggunakan IUD, dan Anda menduga ia memiliki radang panggul (PID), apakah yang harus Anda lakukan? Diagnosa, beri pengobatan yang sesuai dan bila perlu rujuk. Hal. KU 3 BP3K: MK-76

10. Metode apakah yang tidak dapat digunakan seorang remaja ? Tubektomi atau Vasektomi dan metode yang perlu memperhatikan masa subur. Hal. PK 10 BP3K: U-25

11. Apabila seorang wanita terlambat 3 (tiga) minggu untuk suntik, dapatkah ia

mendapatkan suntikan? Apakah yang harus ia lakukan?. Bisa mendapat suntikan, jika dipastikan tidak hamil. Klien juga harus memakai kondom atau tidak bersanggama selama 7 hari setelah disuntik. Hal. KU 6 BP3K: MK-44

Handout 5B

Page 129: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 4

12. a. Apakah tanda-tanda dan simtom dari Infeksi Menular Seksual pada Pria?

Nanah keluar dari penis, sakit atau rasa terbakar ketika buang air kecil. Luka sekitar daerah kemaluan. Hal. PK 7. Kadang-kadang ada rasa nyeri. Hal. Tb 5 BP3K: U-38

b. Apakah tanda-tanda dan simtom dari Infeksi Menular Seksual pada wanita? Rasa sakit di perut bagian bawah. Luka didalam atau di sekitar vagina

Hal. PK7 Sering tidak ada gejala. Hal. Tb 5 BP3K: U-37

c. Apakah tanda-tanda dan simtom HIV ? Tidak ada, hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah. Hal Tb 5

13) Dimana bisa ditemukan informasi mengenai jarak kelahiran yang baik? Berapa

jarak yang terbaik? 3 – 5 tahun. Hal. PK 4

Handout 5B

Page 130: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 1

ALUR KIP/KONSELING KB

Selamat datang (kata-kata sesuai dengan kebiasaan setempat) PK1

Apa yang bisa saya bantu (lihat jenis klien yang datang)

PK2

dan seterusnya sesuai dengan kasus yang ada

Handout 5C

Page 131: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 2

PENUGASAN MALAM: Skenario dasar bermain peran contoh penggunaan ABPK Nila seorang ibu berusia 31 tahun. Ia punya 2 anak usia 5 dan 3 tahun, datang dengan keluhan merasa kurang aman dengan metode pil kombinasi karena ia sering lupa. Ia jadi kuatir hamil lagi dan oleh karenanya ia ingin mempertimbangkan metode lain. Menurut temannya, lebih baik ia pakai spiral. P = provider; N = (Nila) klien P/N KOMUNIKASI KETERANGAN P Selamat datang bu, apa kabar? Si kecil sudah bisa apa saja

sekarang?

N Baik bu. Anak saya juga baik-baik saja, makin lasak...main terus.

P Wah senang ya kalau anak sehat. Baik bu, sebelum kita ngobrol lebih lanjut, ini saya tunjukkan sekarang saya punya alat bantu baru untuk melayani ibu. Nanti kita pakai sama-sama ya bu. Ini tujuannya supaya layanan saya makin baik, sesuai kebutuhan ibu. Seperti biasa, kerahasiaan ibu saya jamin. Nah, sekarang ada apa ini, koq tumben datang tidak pada waktunya?

Buka hal selamat datang

N Iya bu, kan saya pakai pil sekarang ini, tapi saya kan suka lupa minum. Ibu memang sudah menjelaskan ke saya cara minum pil dan apa yang harus saya lakukan kalau saya lupa, tapi koq saya rasanya jadi kurang aman gitu lho. Apalagi anak sekarang sudah 2 dan umur saya sudah 31...mana tahan kalau saya sampai punya anak lagi!

Buka hal KU – pil

P Oh, ibu merasa kurang aman karena sering lupa minum pil padahal sudah tidak berencana punya anak lagi ya bu. Ada keluhan lain lagi?

N Enggak ada keluhan sih bu, hanya itu aja rasanya kurang aman. Teman-teman saya menyarankan saya untuk pakai spiral, makanya saya ke sini mau konsultasi.

P Jadi ibu ingin mempertimbangkan ganti metode ya. Sejauh ini ibu sudah memikirkan metode spiral. Metode lain kan macam-2 ya bu, kita mau membicarakan metode spiral saja atau ibu mau menimbang pilihan lain juga? Mungkin mau menimbang juga metode yang memberikan perlindungan ganda (mencegah kehamilan sekaligus IMS)?

Buka hal memilih metode

N Coba spiral aja dulu bu. Kata teman-2 saya praktis, nggak usah kuatir lupa

P OK, jadi ibu sudah mendengar bahwa spiral tidak ada risiko lupa. Apa lagi yg ibu sdh dengar tentang spiral?

N Belum bu, hanya itu saja. P Baik, kalau begitu saya jelaskan tentang spiral ya. Spiral itu

salah satu bentuk alat kontrasepsi di dalam rahim (AKDR). Jadi, alat kecil ini nanti dipasang di dalam rahim. Kalau sekarang ibu lihat bentuknya, seperti T ya, karena ini jenis Copper T 380 A yang bisa dipakai untuk 10 tahun. [dst. di AKDR 1]. Gimana bu, sejauh ini ibu ingin tahu lebih banyak tentang AKDR atau mau mendengar tentang metode lain?

Handout 5D

Page 132: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 2

P/N KOMUNIKASI KETERANGAN N Coba deh bu, saya pengen tahu efek sampingnya. P Ibu ingin tahu efek sampingnya ya, baiklah. [ke AKDR 3]

Gimana bu, ada pertanyaan tentang kemungkinan efek samping? efek mau melihat ibu bisa pakai AKDR atau mendengar

N Tidak bu, sudah jelas. Lumayan juga ya efek sampingnya.....gimana ya, menurut ibu baiknya saya pakai AKDR atau tidak ya?

P Nah, keputusannya tentu harus sesuai dengan kebutuhan dan situasi ibu ya. Bagaimana kalau sekarang saya jelaskan dulu, siapa yang bisa pakai AKDR. [jelaskan AKDR 2]. Nah, ibu ada masalah-2 dengan kondisi-kondisi ini?

N Rasanya tidak bu. Jadi saya bisa ya pakai ini? P Tampaknya begitu. Jadi, bagaimana, ibu mau coba pakai

ini, atau kita mau mendiskusikan pilihan lain?

N Kalo saya sekarang pilih ini, kapan bisa mulai bu? Lalu kalau terus kemudian saya nggak suka, saya bisa cabut kapan saja kan?

P Iya, seperti tadi sudah saya jelaskan, ibu bisa melepas AKDR kapan saja kalau dirasa tidak cocok. Nah, mari kita lihat prosedur pemasangan dan kapan ibu bisa mulai pasang ya [AKDR 4-5]. Bagaimana bu, jadi mau coba AKDR?

N Ya bolehlah bu, saya coba dulu. P Baiklah, karena kondisi ibu semua sudah memenuhi

syarat, ibu bisa pasang sekarang. Mari.

Handout 5D

Page 133: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 1

LATIHAN MENGGUNAKAN ABPK § Carilah alur konseling dengan menggunakan ABPK (alur halaman ke

halaman lain dstnya hingga selesai sesi konselingnya dengan berbagai kemungkinan kebutuhan/situasi klien) sesuai kasus berikut.

§ Buatlah bagan alur tsb secara rinci dengan mencantumkan nomor

halamannya (membuat flow-chart atau bagan alur konseling semacam contoh umum yang ada di ABPK)

Klp 1: Klien baru datang tanpa pilihan metode, sedang haid dan ia memilih memakai suntik 3 bulan. Klp 2: Klien AKDR dengan keluhan spotting/flek, bisa menerima efek samping dan tidak mau ganti metode. Klp 3: Klien kunjungan ulang Suntik 3 bulan, terlambat suntik 2 minggu, tidak ada masalah atau keluhan apapun. Klp 4: Klien dengan metode AKBK yang mengalami gangguan keputihan berlebihan dan tidak mau ganti metode. Klp 5: Klien pengguna pil kombinasi yang datang dengan keluhan gemuk dan ingin ganti metode. Klp 6: Klien baru melahirkan 4 minggu dan masih menyusui, yang datang dengan pilihan menggunakan pil.

Handout 5E

Page 134: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 6

LATIHAN MENGGUNAKAN ABPK § Carilah alur konseling dengan menggunakan ABPK (alur halaman ke

halaman lain dstnya hingga selesai sesi konselingnya dengan berbagai kemungkinan kebutuhan/situasi klien) sesuai kasus berikut.

§ Buatlah bagan alur tsb secara rinci dengan mencantumkan nomor halamannya (membuat flow-chart atau bagan alur konseling semacam contoh umum yang ada di ABPK)

Klp 1: Klien baru datang tanpa pilihan metode, sedang haid dan ia

memilih memakai suntik 3 bulan.

Selamat datang (kata-kata sesuai dengan kebiasaan setempat) PK1

Apa yang bisa saya bantu (lihat jenis klien yang datang – dalam hal ini: klien baru ingin memilih metode

KB ) PK2

Ditanyakan apakah sudah ada pertimbangan metode KB PK3

Dalam hal ini belum, sehingga ke PK4

(ditanyakan informasi dasar, pengalaman ber KB, rencana mempunyai anak dsb)

Membahas metode yang sesuai kebutuhan PK 5

Tergantung pada metode yang diminati (dalam hal ini suntik) Ke tab metode:

SP1 – 6

Tergantung pada skenario yang dibuat peserta, bisa diselingi dengan lembar-lembar tambahan

Handout 5F

Page 135: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 6

Klp 2: Klien AKDR dengan keluhan spotting/flek, bisa menerima efek

samping dan tidak mau ganti metode

Selamat datang (kata-kata sesuai kebiasaan setempat) PK1

Apa yang bisa saya bantu (lihat jenis klien yang datang – dalam hal ini: Klien kunjungan ulang )

PK2

Tanyakan metode yang digunakan (AKDR) KU1

Tanyakan masalah yang dihadapi dengan AKDR KU2

(Dalam kasus ini ada keluhan spotting/flek)

Lihat apakah keluhan yang dirasakan merupakan efek samping AKDR KU 3

Karena klien menerima efek samping tersebut, bisa berhenti disini Tergantung pada skenario yang dibuat peserta, bisa diselingi dengan

lembar-lembar tambahan atau tab metode

Handout 5F

Page 136: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 6

Klp 3: Klien kunjungan ulang suntik 3 bulan, terlambat suntik 2 minggu,

tidak ada masalah atau keluhan apapun

Selamat datang (kata-kata sesuai kebiasaan setempat) PK1

Apa yang bisa saya bantu (lihat jenis klien yang datang – dalam hal ini: Klien kunjungan ulang )

PK2

Tanyakan metode yang digunakan (Suntik 3 bulan) KU1

Tanyakan masalah yang dihadapi dengan suntik KU6

(Dalam kasus ini terlambat 2 minggu)

Karena klien dapat langsung disuntik, bisa berhenti disini Tergantung pada skenario yang dibuat peserta, bisa diselingi dengan

lembar-lembar tambahan atau ke tab metode

Handout 5F

Page 137: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 6

Klp 4: Klien dengan metode AKBK yang mengalami gangguan keputihan

berlebihan dan tidak mau ganti metode

Selamat datang (kata-kata sesuai kebiasaan setempat) PK1

Apa yang bisa saya bantu (lihat jenis klien yang datang – dalam hal ini: klien kunjungan ulang )

PK2

Ditanyakan kunjungan ulang apa KU1

Dalam hal ini AKBK, sehingga ke KU 10

(Tanyakan keluhan, dalam hal ini keputihan)

Lihat apakah keluhan merupakan efek samping AKBK KU 11

(ternyata keluhan bukan efek samping, kemungkinan IMS)

Buka Perlindungan ganda dan jelaskan PK6 – PK 7

Tergantung pada skenario yang dibuat peserta, bisa diselingi dengan lembar-lembar tambahan dan tab metode

Handout 5F

Page 138: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 6

Klp 5: Klien pengguna pil kombinasi yang datang dengan keluhan gemuk dan ingin ganti metode.

Selamat datang (kata-kata sesuai kebiasaan setempat) PK1

Apa yang bisa saya bantu (lihat jenis klien yang datang – dalam hal ini: klien kunjungan ulang )

PK2

Tanyakan kunjungan ulang apa – Pil kombinasi KU 1

KU4

Klien mengeluh kegemukan dan ingin ganti metode

Ditanyakan apakah sudah ada pertimbangan metode KB PK3

Dalam hal ini belum, sehingga ke PK4

(ditanyakan informasi dasar, pengalaman ber KB, rencana mempunyai anak dsb)

Membahas metode yang sesuai kebutuhan PK 5

Tergantung pada metode yang diminati Ke tab metode:

Tergantung pada skenario yang dibuat peserta, bisa diselingi dengan lembar-lembar tambahan dan tab metode lain

Handout 5F

Page 139: Modul ABPK

Modul 5: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 6 dari 6

Klp 6: Klien baru melahirkan 4 minggu dan masih menyusui, yang

datang dengan pilihan menggunakan pil

Selamat datang (kata-kata sesuai kebiasaan setempat) PK1

Apa yang bisa saya bantu (lihat jenis klien yang datang – dalam hal ini: klien dengan kebutuhan khusus )

PK2

PK9 (Dalam hal ini Klien pasca melahirkan)

Dalam hal ini belum, sehingga ke PK 12

(ditanyakan informasi dasar, menyusui atau tidak dan jenis kontrasepsi yang boleh digunakan). Ternyata pil kombinasi tidak boleh pada ibu menyusui

sebelum 6 bulan

Tergantung pembicaraan, bisa lihat ke tab metode pil kombinasi atau ke tambahan 4 (Kapan memulai suatu metode)

Tergantung pada metode yang diminati yang boleh untuk ibu menyusui Ke tab metode

Bila ibu ingin tunggu sampai 6 bulan dan menganggap aman menyusui saja

Buka tab MAL dulu

Tergantung pada skenario yang dibuat peserta, bisa diselingi dengan lembar-lembar tambahan dan tab metode

Handout 5F

Page 140: Modul ABPK

1

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 17

Alat Bantu PengambilanKeputusan Ber-KB

Alat Bantu Pengambilan Keputusan berKB danPedoman bagi Klien dan Bidan

Didukung oleh

Handout 5G

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 17

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, pesertadiharapkan dapat:

1. Menjelaskan struktur dalam ABPK.2. Menjelaskan informasi teknis dalam ABPK.3. Menjelaskan alur penggunaan ABPK untuk

jenis klien yang berbeda.

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 17

PERHATIAN: ABPK bukan flipchart biasa!

Flipchart KB biasa• Hanya untuk tujuan pemberian

informasi.

• Fokus pada fakta tentangmetode kontrasepsi.

• Proses berorientasi padaprovider.

• Tiap klien melihat tiap halaman/ bagian yang sama.

• Terutama digunakan untuk klienyang akan memilih metode.

ABPK• Membimbing pengambilan keputusan

dan menyediakan informasi.

• Fokus pada pemilihan dan penggunaanmetode KB sekaligus mencakup isuHIV/AIDS dan Kespro lainnya.

• Proses tanggap/berorientasi terhadapklien.

• Tiap klien hanya melihat pada halamanyang relevan baginya.

• Juga berguna bagi klien kunjunganulang dan klien dengan kebutuhankhusus.

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 17

Alat bantu yang berfungsi ganda!

• Membantu pengambilan keputusanmetode KB.

• Membantu pemecahan masalahdalam penggunaan KB.

• Alat bantu kerja bagi provider.

• Menyediakan referensi/info teknis.

• Alat bantu visual untuk pelatihanprovider baru.

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 17

Menggunakan ABPK untuk klien KB dan kepentingan provider

ABPK menawarkan:

• Proses pengambilan keputusan: membantu klienmemutuskan dan menggunakan metode KB yang paling tepat baginya.

• Informasi teknis yang mutakhir: menyediakan informasipenting yang diperlukan provider untuk memberikanlayanan KB yang berkualitas kepada klien.

• Mengingatkan peningkatan mutu komunikasi: memberitips dan bimbingan bagaimana provider seharusnyaberkomunikasi dengan klien dan memberikan konselingyang efektif.

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 6 dari 17

Prinsip Konseling yang dipakai dalam ABPK

1. Klien yang membuat keputusan.

2. Provider membantu klien menimbang danmembuat keputusan yang paling tepat bagi klien.

3. Sejauh memungkinkan keinginan kliendihargai/dihormati.

4. Provider menanggapi pernyataan, pertanyaanataupun kebutuhan klien.

5. Provider harus mendengar apa yang dikatakanklien untuk mengetahui apa yang harus ia lakukanselanjutnya.

Page 141: Modul ABPK

2

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 7 dari 17

Mengapa berfokus pada konseling?Klien perlu:

• memilih metode yg membuat mereka nyaman dan senang?• tahu tentang efek samping.

• tahu dengan baik tentang bagaimana penggunaan metodeyang dipilihnya.

• tahu kapan harus datang kembali.

• mendapat bantuan dan dukungan dalam ber-KB.

• tahu bagaimana jika menghadapi masalah dalam penggunaansebuah metode KB.

• tahu bahwa mereka bisa ganti metode jika merekamenginginkannya.

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 8 dari 17

JIKA TIDAK, hasilnya adalah……

• Drop out dan tidak melanjutkan

• Kegagalan metode

• Kehamilan tak diinginkan

LINGKARAN PERSOALAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KEPENDUDUKAN

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 9 dari 17

Perilaku berkomunikasi yang didorong olehABPK

Untuk providers:

• Bertanya dengan pertanyaanterbuka.

• Menerima pernyataan klien.

• Mendengar aktif.

• Menghindari mengkritik ataumenyalahkan.

• Memastikan klien paham.

• Menanyakan apakah klienpunya pertanyaan.

Untuk klien:

• Memberi tahu provider apa yang dirasakannya.

• Bertanya.

• Memberitahu jika ia tak pahamtentang suatu informasi ataupenjelasan provider.

• Merasa nyaman untuk menyampaikankekuatiran, ketakutan atau perasaannegatif lainnya.

• Jujur/terbuka tentang situasipribadinya.

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 10 dari 17

Bagaimana menggunakanABPK? Pada awalnya……

Apa alasan klien datang keklinik?

Secara umum, konseling dimulai dengan salahsatu tab jenis klien, lalu berlanjut ke salah satumetode (tab di bawah)

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 11 dari 17

Selamat datang

Klien dengankebutuhan khusus

Perlindunganganda

Memilih metode

Kunjungan ulang

Pil

KombinasiAKDRSuntik-an

3 blnSuntikan

kombinasi VasektomiAKBK Tubektomi Kondom

Tambahan

MAL

Proses membantusesuai ragam klien

Metode

Alat Bantu PengambilanKeputusan Ber-KB

Alat Bantu Pengambilan Keputusan berKBdan Pedoman bagi Klien dan Bidan

Didukungoleh

Edisi Pertama-Juni 2004

PENGGUNAAN TAB DALAM ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 12 dari 17

Nyaman dengan metodesekarang, atau mau ganti metode

lain?

Ada yang perlu sayaulang atau jelaskan

lagi ? Ada pertanyaanlain ?

Mari kitabicarakan

masalah anda

Apakah anda ingin mencobadulu metode ini dan kita lihat

nanti apakah andamenyukainya?

PengingatKonseling: ü

Tanyakan jika klienpunya pertanyaan

Menawarkandukungan/bantuan

Mengecheckpemahaman klien

Mendengar denganbaik

PENGINGAT KONSELING

iii

Page 142: Modul ABPK

3

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 13 dari 17

Tab

Halamanpada tab metode

Tinjauan & informasi

dasar

Kriteriapersyaratan

medis

Kemungkinanefek samping

Cara pakai

Waktumemulai

Hal yg perludiingat

Tab

Tab

TabTab

Selamat datang

Perluperlindungan

thd IMS

Buka tab perlindungan

ganda

Klien dg kebutuhan

khususTanyakan :

ada gambaranmetode?

Klien baru:Memilih metode

Buka tab metode utk mengkaji metodesecara lengkap & memastikan pilihan

klien

Buka halamanyg sesuai di

bagian:

• Remaja

• Klien usia 40-an• Klien hamil/ Postpartum• Klien Pascakeguguran• Klien denganHIV/AIDS

Tab

Klien kunjunganulang

Gantimetode

Buka tab metode

atau klienbaru

Tanyakan metodeyang dipakai:

Buka tab metode

Periksa kondisikesehatan &

kemungkinan perlunyaperlindungan IMS

Ada keluhan?

Bantu atasiefek

samping

Berikan metode/ pelayanan

Tidak adakeluhan

Tidak semuametode mempunyaihalaman-halamantersebut secara

lengkap.

Jika ada:Lihat apakah

sesuai dengankebutuhan dan

situasi. Kajikebutuhan

perlindunganganda

Jika diperlukan, bantu klien menilairisiko. Periksa kecocokan pilihan

Jika tidak ada:Diskusikan

kebutuhan & situasi; kaji

beberapa pilihanmetode yang

berbeda. Periksakebutuhan

perlindunganganda.

Menggunakan alat bantu utkklien yang berbedaBerikut adalah ringkasan langkah kunciyang perlu Anda lakukan denganberbagai jenis klien yang berbeda

TabDiskusikan pilihan

perlindungan ganda

Temukan alasan kunjunganCari tab yg sesuai

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 14 dari 17

Halaman berikut adalah halaman untuk klien

Elemen penting pada halaman untuk Provider

Buka halaman berikut ↓

Lambang: untukmengingatkanpraktek konselingyang baik

Informasi PetugasUsulan pertanyaan, ungkapan, aksi, informasi untukacuan dan telaahberikutnya

“Kata-kata yang disarankan yang bisa digunakan.”

3. Lihat di siniuntuk langkah

selanjutnyaBerdasarkan

pernyataan klien.

1. Lihat di siniuntuk mengingat

Pokok bahasanyang dibicarakan.

2. Lihat di sini.Diskusikan dengan

klien seperlunya.Kotak biru berisi

informasi dan saran tambahan.

Gambar Klien sedangmengambil keputusan :

Lambang ini mengingatkanbahwa klien perlu mengambilkeputusan atau mengatakan

pilihannya sebelummelanjutkan.

Nomor Halaman:• Halaman diberi nomor, dengan huruf untuk menandai bagian.

Misalnya, ini bagian Pil, halaman 3 (P3). • 4 bagian pertama, yang diberi tab di sisi kanan (Selamat Datang,

Memilih, Perlindungan Ganda, dan Kebutuhan Khusus) tidak diberinomor terpisah. Bagian-bagian tersebut ditandai dengan PK singkatandari “Pengambilan Keputusan.”

iv

Lambang:menunjukkanmetode yang

sedang dibahas

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 15 dari 17

Pertanyaan dalam proses pengambilankeputusan : klien perlu menjawab sebelumlanjut ke halaman/langkah berikut

Mengingatkanklien untukberpartisipasiaktif dalamproses konseling

Hal paling penting bagiklien

Elemen utama dalam halaman klien pada umumnya

Efek Samping

• Tidak banyak yang mengalami• Biasanya segera hilang setelah beberapa bulan Mari bicarakan

kekhawatiranAnda!

Sebagian efek samping TIDAK berbahaya. BUKAN tanda-tanda penyakit.

• Mual-mual • Nyeripayudara

• Flek atau bercak diantara masahaid

• Berat badannaik / turun

• Sakit kepalaringan

Ingin memakai metode ini danmelihat apakah cocok?

Yang umum:

Page 143: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Alat Bantu PengambilanKeputusan Ber-KB

Alat Bantu Pengambilan Keputusan berKB danPedoman bagi Klien dan Bidan

Didukung oleh

ABV 5.1

Page 144: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

ABV 5.2

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, pesertadiharapkan dapat :

1. Menjelaskan struktur dalam ABPK2. Menjelaskan informasi teknis dalam ABPK3. Menjelaskan alur penggunaan ABPK untuk

jenis klien yang berbeda

Page 145: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PERHATIAN: ABPK bukan flipchart biasa!

Flipchart KB biasa• Hanya untuk tujuan pemberian

informasi

• Fokus pada fakta tentangmetode kontrasepsi

• Proses berorientasi padaprovider

• Tiap klien melihat tiap halaman/ bagian yang sama

• Terutama digunakan untuk klienyang akan memilih metode

ABPK• Membimbing pengambilan keputusan

dan menyediakan informasi

• Fokus pada pemilihan dan penggunaanmetode KB sekaligus mencakup isuHIV/AIDS dan Kespro lainnya

• Proses tanggap/berorientasi terhadapklien

• Tiap klien hanya melihat pada halamanyang relevan baginya

• Juga berguna bagi klien kunjunganulang dan klien dengan kebutuhankhusus

ABV 5.3

Page 146: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Alat bantu yang berfungsi ganda!Alat bantu yang berfungsi ganda!

• Membantu pengambilan keputusanmetode KB

• Membantu pemecahan masalahdalam penggunaan KB

• Alat bantu kerja bagi provider

• Menyediakan referensi/info teknis

• Alat bantu visual untuk pelatihanprovider baru

ABV 5.4

Page 147: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Menggunakan ABPK untuk klien KB dan kepentingan provider

ABPK menawarkan:

• Proses pengambilan keputusan: membantu klienmemutuskan dan menggunakan metode KB yang paling tepat baginya

• Informasi teknis yang mutakhir: menyediakan informasipenting yang diperlukan provider untuk memberikanlayanan KB yang berkualitas kepada klien

• Mengingatkan peningkatan mutu komunikasi: memberitips dan bimbingan bagaimana provider seharusnyaberkomunikasi dengan klien dan memberikan konselingyang efektif

ABV 5.5

Page 148: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Prinsip Konseling yang dipakai dalam ABPK Prinsip Konseling yang dipakai dalam ABPK

1. Klien yang membuat keputusan

2. Provider membantu klien menimbang danmembuat keputusan yang paling tepat bagi klien

3. Sejauh memungkinkan keinginan kliendihargai/dihormati

4. Provider menanggapi pernyataan, pertanyaanataupun kebutuhan klien

5. Provider harus mendengar apa yang dikatakanklien untuk mengetahui apa yang harus ia lakukanselanjutnya

ABV 5.6

Page 149: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Mengapa berfokus pada konseling?Mengapa berfokus pada konseling?Klien perlu:

• memilih metode yg membuat mereka nyaman dan senang ?• tahu tentang efek samping.

• tahu dengan baik tentang bagaimana penggunaan metodeyang dipilihnya.

• tahu kapan harus datang kembali.

• mendapat bantuan dan dukungan dalam ber-KB.

• tahu bagaimana jika menghadapi masalah dalam penggunaansebuah metode KB.

• tahu bahwa mereka bisa ganti metode jika merekamenginginkannya.

ABV 5.7

Page 150: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

JIKA TIDAK, hasilnya adalah……JIKA TIDAK, hasilnya adalah……

• Drop out dan tidak melanjutkan.

• Kegagalan metode.

• Kehamilan tak diinginkan.

LINGKARAN PERSOALAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KEPENDUDUKAN

ABV 5.8

Page 151: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Perilaku berkomunikasi yang didorong olehABPK

Perilaku berkomunikasi yang didorong olehABPK

Untuk providers:

• Bertanya dengan pertanyaanterbuka.

• Menerima pernyataan klien.

• Mendengar aktif.

• Menghindari mengkritik ataumenyalahkan.

• Memastikan klien paham.

• Menanyakan apakah klienpunya pertanyaan.

Untuk klien:

• Memberi tahu provider apa yang dirasakannya.

• Bertanya.

• Memberitahu jika ia tak pahamtentang suatu informasi ataupenjelasan provider.

• Merasa nyaman untuk menyampaikankekuatiran, ketakutan atau perasaannegatif lainnya.

• Jujur/terbuka tentang situasipribadinya,

ABV 5.9

Page 152: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Bagaimana menggunakanABPK? Pada awalnya……

Apa alasan klien datang keklinik?

Secara umum, konseling dimulai dengan salahsatu tab jenis klien, lalu berlanjut ke salah satumetode (tab di bawah)

ABV 5.10

Page 153: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Selamat datang

Klien dengankebutuhan khusus

Perlindunganganda

Memilih metode

Kunjungan ulang

Pil

KombinasiAKDRSuntik-an

3 blnSuntikan

kombinasi VasektomiAKBK Tubektomi Kondom

Tambahan

MAL

Proses membantusesuai ragam klien

Metode

Alat Bantu PengambilanKeputusan Ber-KB

Alat Bantu Pengambilan Keputusan berKBdan Pedoman bagi Klien dan Bidan

Didukungoleh

Edisi Pertama-Juni 2004

ABV 5.11 PENGGUNAAN TAB DALAM ABPK

Page 154: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Nyaman dengan metodesekarang, atau mau ganti metode

lain?

Ada yang perlu sayaulang atau jelaskan

lagi ? Ada pertanyaanlain ?

Mari kitabicarakan

masalah anda

Apakah anda ingin mencobadulu metode ini dan kita lihat

nanti apakah andamenyukainya?

PengingatKonseling: ü

Tanyakan jika klienpunya pertanyaan

Menawarkandukungan/bantuan

Mengecheckpemahaman klien

Mendengar denganbaik

ABV 5.12 PENGINGAT KONSELING

iii

Page 155: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Tab

Halamanpada tab metode

Tinjauan & informasi

dasar

Kriteriapersyaratan

medis

Kemungkinanefek samping

Cara pakai

Waktumemulai

Hal yg perludiingat

Tab

Tab

TabTab

Selamat datang

Perluperlindungan

thd IMS

Buka tab perlindungan

ganda

Klien dg kebutuhan

khususTanyakan :

ada gambaranmetode?

Klien baru:Memilih metode

Buka tab metode utk mengkaji metodesecara lengkap & memastikan pilihan

klien

Buka halamanyg sesuai di

bagian:

• Remaja

• Klien usia 40-an

• Klien hamil/ Postpartum

• Klien Pascakeguguran

• Klien denganHIV/AIDS

Tab

Klien kunjunganulang

Gantimetode

Buka tab metode

atau klienbaru

Tanyakan metodeyang dipakai:

Buka tab metode

Periksa kondisikesehatan &

kemungkinan perlunyaperlindungan IMS

Ada keluhan?

Bantu atasiefek

samping

Berikan metode/ pelayanan

Tidak adakeluhan

Tidak semuametode mempunyaihalaman-halaman

tersebut secaralengkap.

Jika ada:Lihat apakah

sesuai dengankebutuhan dan

situasi. Kajikebutuhan

perlindunganganda

Jika diperlukan, bantu klien menilairisiko. Periksa kecocokan pilihan

Jika tidak ada:Diskusikan

kebutuhan & situasi; kaji

beberapa pilihanmetode yang

berbeda. Periksakebutuhan

perlindunganganda.

Menggunakan alat bantu utkklien yang berbedaBerikut adalah ringkasan langkah kunciyang perlu Anda lakukan denganberbagai jenis klien yang berbeda

TabDiskusikan pilihan

perlindungan ganda

ABV 5.13

Temukan alasan kunjunganCari tab yg sesuai

Page 156: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi ProviderHalaman berikut adalah halaman untuk klien

Elemen penting pada halaman untuk Provider

Buka halaman berikut ↓

Lambang: untukmengingatkanpraktek konselingyang baik

Informasi PetugasUsulan pertanyaan, ungkapan, aksi, informasi untukacuan dan telaahberikutnya

“Kata-kata yang disarankan yang bisa digunakan.”

3. Lihat di siniuntuk langkah

selanjutnyaBerdasarkan

pernyataan klien.

1. Lihat di siniuntuk mengingat

Pokok bahasanyang dibicarakan.

2. Lihat di sini.Diskusikan dengan

klien seperlunya.Kotak biru berisi

informasi dan saran tambahan.

Gambar Klien sedangmengambil keputusan :

Lambang ini mengingatkanbahwa klien perlu mengambilkeputusan atau mengatakan

pilihannya sebelummelanjutkan.

Nomor Halaman:• Halaman diberi nomor, dengan huruf untuk menandai bagian.

Misalnya, ini bagian Pil, halaman 3 (P3). • 4 bagian pertama, yang diberi tab di sisi kanan (Selamat Datang,

Memilih, Perlindungan Ganda, dan Kebutuhan Khusus) tidak diberinomor terpisah. Bagian-bagian tersebut ditandai dengan PK singkatandari “Pengambilan Keputusan.”

iv

Lambang:menunjukkanmetode yang

sedang dibahas

ABV 5.14

Page 157: Modul ABPK

Modul 5 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

Pertanyaan dalam proses pengambilankeputusan : klien perlu menjawab sebelumlanjut ke halaman/langkah berikut

Mengingatkanklien untukberpartisipasiaktif dalamproses konseling

Hal paling penting bagiklien

Elemen utama dalam halaman klien pada umumnya

Efek Samping

• Tidak banyak yang mengalami• Biasanya segera hilang setelah beberapa bulan Mari bicarakan

kekhawatiranAnda!

Sebagian efek samping TIDAK berbahaya. BUKAN tanda-tanda penyakit.

• Mual-mual • Nyeripayudara

• Flek atau bercak diantara masahaid

• Berat badannaik / turun

• Sakit kepalaringan

Ingin memakai metode ini danmelihat apakah cocok?

Yang umum:

ABV 5.15

Page 158: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 5

MODUL 6: PRAKTIK KIP/KONSELING KB DENGAN MENGGUNAKAN ABPK

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat:

1. Menjelaskan proses KIP/Konseling KB untuk jenis klien yang

berbeda

2. Mempraktikkan KIP/Konseling KB dengan menggunakan ABPK

3. Menilai peningkatan kemampuan diri dalam melakukan konseling

KB dengan menggunakan ABPK

B. Waktu: 270 Menit (6 JP) C. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Pokok Bahasan Waktu Metoda Media

1. Pengantar

5 menit

CTJ

§ ABV 6.1 dan 6.2,

2. Proses KIP/ Konseling KB untuk Jenis Kien yang Berbeda

90 menit § Peragaan § Diskusi

VCD

3. Praktik KIP/Konseling KB dengan ABPK

150 menit § Bermain peran § Diskusi

§ Handout 6A § Handout 6B

4. Penilaian Kemampuan Diri dalam Melakukan KIP/Konseling KB

15 menit § Penugasan § Dikusi

Handout 1D

5. Penutup

10 menit CTJ ABV 6.2

Page 159: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 5

PERSIAPAN MODUL 6

Alat Bantu Visual (ABV)

ABV 6.1 ABV 6.2

: :

Praktik KIP/Konseling KB dengan menggunakan ABPK. Tujuan dan Kegiatan Pembelajaran.

Handout

Handout 6A Handout 6B Handout 1D

: : :

Lembar Penugasan Praktik Konseling. Panduan Pengamatan. Lembar Penilaian Diri dan Konseling.

Page 160: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 5

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pengantar 5 menit Fasilitator memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan serta kegiatan pembelajaran untuk Praktik KIP/Konseling KB dengan menggunakan ABPK. Tayangkan ABV 2.1 dan 2.2 1. Proses KIP/Konseling KB untuk Jenis Klien yang Berbeda 90 menit a. Jelaskan kepada peserta bahwa setelah mempraktikkan penggunaan

ABPK dan melihat peragaan permainan peran pada sesi sebelumnya, kini mereka diberi kesempatan untuk melihat proses konseling untuk jenis klien yang berbeda melalui penayangan video. Mintalah peserta untuk menyimak tayangan tersebut, sambil membuka ABPK dan mencatat hal-hal penting yang mereka temukan. Katakan bahwa selesai penayangan video, minta mereka menyampaikan pendapatnya dan menanyakan hal-hal yang belum jelas mengenai penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB untuk didiskusikan bersama

b. Tayangkan video pelaksanaan KIP/Konseling KB dengan menggunakan

ABPK untuk jenis klien yang berbeda. Setiap selesai tayangan untuk satu jenis klien, hentikan dahulu tayangan dan beri kesempatan kepada mereka untuk mencatat dalam waktu 1-2 menit, lalu lanjutkan untuk tayangan jenis klien lainnya. Demikian seterusnya sampai selesai.

c. Selanjutnya minta peserta mengemukakan pendapatnya tentang

penayangan video tadi. Apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki, baik dari segi penggunaan ABPK maupun dalam proses konseling. Bahas bersama dan simpulkan.

3. Praktik KIP/Konseling KB dengan ABPK 150 menit

a. Jelaskan kepada peserta bahwa untuk meningkatkan ketrampilan

KIP/Konseling KB dengan menggunakan ABPK, mereka perlu sering melakukan praktik. Oleh sebab itu pada sesi ini peserta diminta untuk melakukan simulasi praktik konseling. Melalui praktik ini diharapkan mereka akan lebih paham, trampil dan mantap dalam melakukan

Kegiatan

Kegiatan

Kegiatan

Page 161: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 4 dari 5

konseling, karena sebelumnya mereka sudah mempraktikkan ketrampilan mikro, berlatih menggunakan ABPK dan mengamati pelaksanaan KIP/ Konseling KB melalui video.

b. Bagi peserta ke dalam 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 atau

4 orang. Selanjutnya bagikan kepada semua peserta handout 6A tentang Lembar Penugasan Praktik Konseling, yang memuat 5 skenario dan handout 6B mengenai Lembar Panduan Pengamatan. Jelaskan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1) Setiap anggota kelompok secara bergantian akan berperan:

o 1 orang sebagai provider o 1 orang sebagai klien o 1 atau 2 orang sebagai pengamat provider

2) Setiap orang harus mengalami berperan sebagai provider, sehingga apabila jumlah anggota kelompok 3 orang, maka praktik konseling akan dilakukan sebanyak 3 ronde, namun bila jumlah anggota kelompok sebanyak 4 orang, praktik konseling akan dilakukan 4 ronde

3) Ketentuan-ketentuan lain:

o Pergantian peran akan dilakukan setelah selesai melakukan praktik konseling untuk satu skenario.

o Untuk setiap ronde setiap kelompok memerankan skenario yang berbeda selama 15 menit.

o Pemeran provider tidak diperkenankan membaca skenario, namun dapat mengembangkan skenario yang ada.

o Pemeran pengamat mengisi lembar pengamatan, dan langsung memberikan umpan balik kepada provider.

c. Sebelum simulasi dimulai, jelaskan dulu cara mengisi lembar pengamatan

sesuai dengan petunjuk pada handout 6B. d. Beri kesempatan peserta untuk bertanya apabila ada hal-hal yang belum

jelas. Minta setiap kelompok untuk melakukan persiapan selama 30 menit. Minta peserta untuk mengatur ruangan dan tempat duduk agar praktik dapat berlangsung senyaman mungkin. Ingatkan mereka untuk memeriksa apakah ABPK telah terletak dengan baik.

e. Setelah praktik konseling untuk satu skenario dilakukan, laksanakan

diskusi yang dipimpin oleh fasilitator dengan cara sebagai berikut : o Secara bergilir, minta semua pemeran provider untuk

menyampaikan pendapat dan perasaannya tentang permainan peran yang ia lakukan, apa yang telah dirsakan berjalan dengan baik dan apakah yang seharusnya dapat ia lakukan dengan lebih baik

o Minta pemeran klien untuk menyampaikan secara bergilir bagaimana pendapat mereka tentang permainan peran yang baru berlangsung, bagaimana perasaannya sebagai klien,

Page 162: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 5 dari 5

apa yang telah berjalan dengan baik, dan apakah ada saran/masukan untuk provider agar lebih baik

o Semua pengamat diminta untuk menyampaikan hasil pengamatannya tentang permainan peran yang baru berlangsung, apa yang menurut pendapatnya telah dilakukan dengan baik oleh provider dan apa yang seharusnya dapat dilakukan dengan lebih baik, baik dari segi penggunaan ABPK maupun dalam proses konseling.

Simpulkan semua hasil diskusi, dengan memberi penekanan bahwa mereka perlu lebih sering mempraktikkan KIP/Konseling KB dengan ABPK agar lebih trampil dalam melakukan konseling

f. Minta semua kelompok melanjutkan praktik dengan skenario yang berbeda untuk ronde kedua, langsung keronde ke tiga dan dilanjutkan ronde keempat. Setelah semua peserta selesai melakukan praktik, lakukan kembali diskusi seperti pada ronde ke 1. Simpulkan semua hasil diskusi.

4. Penilaian Kemampuan Diri dalam Konseling 15 menit a. Jelaskan pada peserta bahwa setelah mereka mengikuti Pelatihan

Penggunaan ABPK KIP/Konseling KB dalam 3 (tiga) hari dengan banyak melakukan praktik, kini mereka diminta untuk menilai kembali kemampuannya dalam melakukan KIP/Konseling KB. Bagikan handout 1D dan minta mereka untuk mengisi pada kolom sesudah pelatihan. Beri waktu agar semua pernyataan terisi.

b. Lakukan pembahasan bersama sejauh mana ketrampilan mereka

meningkat, khususnya pada ketrampilan yang mempunyai nilai rendah pada kolom sebelum pelatihan dan apa yang harus mereka lakukan agar di tempat kerja ketrampilan mereka akan meningkat.

5. Penutup 10 menit

1. Fasilitator merangkum seluruh kegiatan pembelajaran dan memberikan

penekanan pada pokok–pokok materi dikaitkan dengan tujuan pembelajaran.

2. Tayangkan kembali ABV 6.2, tanyakan kepada peserta sejauh mana

tujuan pembelajaran materi ini tercapai.

Kegiatan

Kegiatan

Page 163: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 2

LEMBAR PENUGASAN PRAKTIK KONSELING

Dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang, praktikkan sesi konseling KB

dari situasi-situasi sesuai skenario.

Secara bergantian:

• 1 orang menjadi provider

• 1 orang menjadi klien

• 2 atau 3 orang menjadi pengamat (mengamati provider dengan meng-

gunakan lembar observasi)

Ø Setelah satu skenario dijalankan, lakukan diskusi:

1. Pemeran provider menyampaikan pendapat dan perasaannya tentang

permainan peran yang ia lakukan, apa yang telah berjalan dengan

baik, apakah yang seharusnya dapat ia lakukan dengan lebih baik.

2. Pemeran klien mendiskusikan bagaimana pendapat tentang permainan

peran yang baru berlangsung, bagaimana perasaannya sebagai klien,

apa yang telah berjalan dengan baik, dan apakah ada saran/masukan

untuk provider agar lebih baik.

3. Pengamat menyampaikan hasil pengamatannya tentang permainan

peran yang baru berlangsung, apa yang menurut pendapatnya telah

dilakukan dengan baik dan apakah seharusnya dapat dilakukan

dengan lebih baik.

Catatan:

Ø Pergantian peran dilakukan setelah satu skenario selesai.

Ø Pemeran provider diharapkan tidak membaca skenario situasi

Ø Skenario klien merupakan skenario dasar, Anda dapat mengembang-

kannya sendiri.

Handout 6A

Page 164: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 2

Skenario 1: Seorang klien kunjungan ulang yang bermasalah

Seorang Klien telah memakai injeksi jangka panjang sejak 2 bulan yang lalu, ia

datang untuk injeksi lanjutan. Ia mengeluhkan bahwa ia mengalami migrain (dan merasa silau terhadap cahaya bila sedang migrain) meskipun demikian ia ingin tetap

memakai injeksi.

Skenario 2: Klien remaja

Seorang remaja putri berkunjung ke klinik mengingnkan konseling KB. Ia tidak pernah datang ke klinik sebelumnya. Ia merasa cemas. Ia menginginkan informasi

tentang metode-metode KB, selain itu ia tidak tahu banyak tentang proses biologis di dalam dirinya (siklus menstruasi, dll).

Skenario 3: Seorang klien baru yang telah memikirkan suatu metode tertentu Seorang wanita berkunjung ke klinik ingin memakai Pil. Ia mempunyai seorang pacar

tetapi pernah berhubungan intim dengan beberapa teman lelaki.

Skenario 4: Mengganti metode

Seorang Ibu dari 2 anak tidak menginginkan mempunyai anak lagi. Ia datang ke klinik dengan maksud mengganti metode pil yang selama ini dipakainya dengan

metode IUD. Ia menginginkan metode yang efektif tetapi tidak harus meminum pil setiap hari.

Skenario 5 : Metode lama bermasalah

Seorang ibu muda dengan seorang anak berusia 1 tahun, mengeluhkan metode IUD

yang telah dipakainya. Setelah memakai IUD menstruasinya sangat banyak dan terasa sakit, terkadang ia juga mengalami flek. Ia ingin menggunakan metode lain

yang tidak berefek samping baginya.

Page 165: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 3

PANDUAN PENGAMATAN1

Nama Provider yang diamati:…………………………

Petunjuk : Berikan penilaian terhadap penampilan provider dengan melingkari tanda angka/TB pada kolom skor di bawah ini! (1 = tidak dilakukan/dilakukan dengan kurang baik; 2 = dilakukan dengan cukup baik, tapi masih perlu ditingkatkan; 3 = dilakukan dengan baik/baik sekali; T/B = Tidak Berlaku/tidak bisa diterapkan karena tidak sesuai)

Penampilan Provider

Skor

1) Untuk semua klien, provider :

a) menyambut kedatangan klien dengan hangat dan penuh hormat

1 2 3 T/B

b) mengundang/mendorong klien untuk berbicara bebas dan bertanya selama interaksi

1 2 3 T/B

c) bertanya dan menggali alasan kunjungan klien

1 2 3 T/B

d) bila diperlukan, merujuk pada halaman 'Kebutuhan khusus”

1 2 3 T/B

2) Untuk pasien kunjungan ulang, provider :

a) bertanya apakah klien puas dengan metode yang dipakai

1 2 3 T/B

b) bertanya apakah klien mempunyai masalah dengan metode yang dipakai, misalnya merasa tidak nyaman dengan metode, kecemasan adanya efek samping, ataupun ketakutan-ketakutan karena pemakaian metode.

1 2 3 T/B

c) memeriksa ada tidaknya perubahan status kesehatan atau kebutuhan klien .

1 2 3 T/B

d) mengajak klien untuk memilih suatu tindakan.

1 2 3 T/B

1 Panduan pengamatan ini bisa kita pakai sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri maupun belajar untuk saling mendukung dengan sesama provider (dengan saling mengamati dan memberi umpan balik serta bersama-sama mendiskusikan cara meningkatkan diri)

Handout 6B

Page 166: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 3

3) Untuk klien baru, atau klien yang datang kembali untuk mengganti metode baru, provider

a) bertanya apakah klien telah mempunyai pemikiran tentang suatu metode.

1 2 3 T/B

b) mendiskusikan metode-metode yg sesuai dengan kebutuhan dan keadaan klien.

1 2 3 T/B

c) menggugah perasaan klien (positif atau negatif) tentang penggunaan suatu metode, seperti rumor yang pernah didengar, kecemasan dan ketakutan kemungkinan timbulnya efek samping.

1 2 3 T/B

d) mengajak klien untuk memilih suatu metode.

1 2 3 T/B

e) membahas tentang pilihan perlindungan ganda.

1 2 3 T/B

f) memeriksa apakah klien dapat tetap pada pilihan perlindungan ganda.

1 2 3 T/B

g) mendiskusikan hal-hal penting dari metode terpilih.

1 2 3 T/B

h) memeriksa apakah secara medis klien memenuhi syarat penggunaan suatu metode.

1 2 3 T/B

i) membahas kemungkinan efek samping. 1 2 3 T/B

j) menjelaskan bagaimana cara menggunakan metode, termasuk apa yg dapat mereka harapkan, kapan mereka harus kembali, dsb.

1 2 3 T/B

k) memeriksa apakah klien memahami informasi teknis

1 2 3 T/B

l) menentukan bersama klien kapan akan mulai memakai metode.

1 2 3 T/B

m) menyampaikan ke klien hal-hal yang harus diingat selama memakai metode, termasuk penjelasan tentang tanda-tanda bahaya.

1 2 3 T/B

n) memeriksa apakah klien yakin dengan pemakaian metode.

1 2 3 T/B

o) menawarkan kondom untuk digunakan sebagai perlindungan ganda dan atau sebagai back-up.

1 2 3 T/B

p) menggunakan halaman tambahan untuk membantu penjelasan suatu metode

1 2 3 T/B

Page 167: Modul ABPK

Modul 6: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 3

4) Selama interaksi (untuk semua tipe klien), provider :

a) menjaga kontak mata dengan klien. 1 2 3 T/B

b) menanggapi semua pernyataan dan pertanyaan klien.

1 2 3 T/B

c) mendorong klien untuk kembali apabila ia mengalami masalah, mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran.

1 2 3 T/B

d) menjelaskan konsep teknis dengan bahasa yang dipahami klien.

1 2 3 T/B

e) mendorong klien untuk membuat suatu keputusan.

1 2 3 T/B

f) terlihat nyaman dalam menggunakan flipchart

1 2 3 T/B

g) menggunakan tab pada saat yang tepat 1 2 3 T/B

h) bila perlu, meminta klien untuk mengamati dan menunjuk pada hal tertentu dari halaman untuk klien pada flipchart.

1 2 3 T/B

i) menggunakan flipchart selama waktu konsultasi.

1 2 3 T/B

Page 168: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 1 dari 3

PENILAIAN DIRI DALAM KONSELING

Lembar penilaian diri ini akan membantu Anda dalam menilai pengetahuan, sikap, perilaku yang anda miliki dalam empat area Kompetensi Konseling. Untuk mengevaluasi diri sendiri, pilih dan tulis nomor yang sesuai dengan taraf kompetensi Anda dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan pada daftar masing-masing area kompetensi. NAMA : …………………………………… TANGGAL : ……………………………………

SKALA

Selalu = 5 Sering = 4

Kadang-kadang = 3 Jarang = 2

Tidak pernah = 1

AREA KOMPETENSI

SETELAH

PELATIHAN

SEBELUM

PELATIHAN

I. PEMANTAPAN HUBUNGAN BAIK

1. Saya yakin bahwa lingkungan konseling terasa nyaman dan pribadi

2. Saya melakukan kontak mata secara wajar

3. Ekspresi muka saya menunjukkan perhatian, minat dan perhatian

4. Sikap/gerak tubuh saya menunjukkan perhatian, minat dan penerimaan

5. Saya memperhatikan tanda-tanda/aspek-aspek non verbal klien (gerak-gerik, sikap, reaksi tubuh, nada dan aspek-aspek tekanan suara)

6. Saya memperhatikan tanda-tanda verbal klien (isi kata-kata)

7. Ucapan saya menunjukkan perhatian, minat dan penerimaan serta keterlibatan saya pada masalah klien.

8. Saya dapat mengatasi kemacetan pembicaraan secara tepat.

9. Saya bertanya tentang perasaan-perasaan klien.

10. Saya menjamin tentang kerahasiaan klien

Handout 1D

Page 169: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 2 dari 3

II. PENGUMPULAN DAN PEMBERIAN

INFORMASI

1. Saya menanyakan/menjelaskan alasan kunjungan klien/petugas

2. Saya dapat mengikuti apa yang dikatakan klien

3. Saya menggunakan tanda-tanda non verbal (misalnya anggukan kepala, ucapan hmm, hmm) untuk meningkatkan produksi verbal klien

4. Saya hanya bicara tentang diri sendiri jika memang diminta oleh klien.

5. Saya tidak menginterupsi/memotong pembicaraan klien

6. Saya mengajukan pertanyaan secara satu persatu

7. Saya menahan diri untuk tidak menggunakan pertanyaan mengarahkan

8. Saya menanggapi serius keprihatinan klien. 9. Saya ingin mendapatkan informasi tentang

permasalahan (sesuai kebutuhan klien) tantang: a. Klien baru :

• Informasi metoda KB yang diketahui • Metoda KB yang cocok dengan

kondisi klien • Rencana klien untuk punya anak • Sikap pasangan atau keluarga

b. Klien kunjungan ulang, puas dengan metoda KB : • Metoda yang dipakai • Pengalaman dalam menggunakan

metoda KB yang dipilih klien c. Klien kunjungan ulang beralih metoda KB:

• Metoda KB yang dipakai • Keluhan dan efek samping yang

dialami • Pertimbangan untuk mengganti

dengan metoda lain d. Klien perlindungan ganda :

• Cara mencegah kehamilan • Cara mencegah IMS/HIV

e. Klien khusus : • Klien muda • Klien usia 40-an • Klien hamil/pasca melahirkan • Klien pasca keguguran

Page 170: Modul ABPK

Modul 1: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider Halaman 3 dari 3

III. PERENCANAAN, PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DAN PENYELESAIAN

MASALAH.

1. Saya bertahan agar tidak selalu cepat memberikan simpati atau pemecahan masalah

2. Saya memberikan kesempatan klien untuk banyak bicara

3. Saya dapat membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seks tanpa canggung

4. Saya membantu klien mengidentifikasi masalah dan cara-cara penyelesaian.

5. Saya membantu klien mengembangkan masalah dan cara-cara penyelesaian.

6. Saya membantu klien melihat konsekuensi/ akibat dari berbagai alternatif pilihan

7. Saya memberikan kesempatan kepada klien untuk memilih.

IV. LANGKAH SELANJUTNYA

1. Saya bisa secara ringkas, akurat dan cepat mengemukakan tema-tema yang dibicarakan oleh klien.

2. Saya mengkonfirmasikan tiap keputusan atau pilihan klien, memeriksa kembali kesempatannya

3. Saya menunjukkan pengetahuan saya mengenai sumber-sumber dukungan dan rujukan lain

4. Saya berterima kasih kepada klien atas kedatangannya/penerimaannya.

5. Catatan

Page 171: Modul ABPK

Modul 6 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

PRAKTIK KIP/KONSELING KBDENGAN MENGGUNAKAN

ABPK

ABV 6.1

Page 172: Modul ABPK

Modul 6 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

TUJUAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

ABV 6.2

A.Tujuan1. Menjelaskan proses KIP/Konseling KB

untuk jenis klien yang berbeda.2. Mempraktikkan KIP/Konseling KB dengan

menggunakan ABPK.3. Menilai peningkatan kemampuan diri

dalam melakukan konseling KB denganmenggunakan ABPK.

Page 173: Modul ABPK

Modul 6 : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

ABV 6.2

B. Kegiatan Pembelajaran

ABV 6.2CTJ10 menit5. Penutup

Handout 1D• Penugasan• Diskusi

15 menit4. Penilaian kemampuandiri dalam melakukanKIP/Konseling KB

• Handout 6A• Handout 6B

• Bermain peran• Diskusi

150 menit3. Praktik KIP/KonselingKB dengan ABPK

VCD• Peragaan• Diskusi

90 menit2. Proses KIP/KonselingKB untuk jenis klienyang berbeda

ABV 6.1 dan6.2

CTJ5 menit1. Pengantar

MATERI/ALAT BANTU

METODAWAKTUTOPIK

Page 174: Modul ABPK

Jadwal : Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

JADWAL TENTATIF PELATIHAN PENGGUNAAN ABPK DALAM KIP/KONSELING

WAKTU HARI I HARI II HARI III

08.00 – 09.30

PENGENALAN PELATIHAN

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM

KIP/KONSELING KB

(Lanjutan)

ALAT BANTU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(ABPK) DALAM KIP/KONSELING

(Lanjutan)

09.30 – 10.00 ISTIRAHAT

10.00 – 11.30

Lanjutan

MEMBANTU KLIEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PRAKTIK

KIP/KONSELING KB DENGAN

MENGGUNAKAN ABPK

11.30 – 13.00

GAMBARAN

UMUM KIP/KONSELING

KB

ALAT BANTU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(ABPK) DALAM KIP/KONSELING

Lanjutan

13.00 – 14.00 ISTIRAHAT/MAKAN SIANG

14.00 – 15.30

Lanjutan

Lanjutan

Lanjutan

15.30 – 16.00 ISTIRAHAT

16.00 – 17.30

KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM

KIP/KONSELING KB

Lanjutan

Page 175: Modul ABPK

Daftar Indeks: Pelatihan Penggunaan ABPK dalam KIP/Konseling KB bagi Provider

DAFTAR INDEKS

JP : Jam Pelajaran

CP : Curah Pendapat

CTJ : Ceramah Tanya Jawab

ABV : Alat Bantu Visual

KB : Keluarga Berencana

KR : Kesehatan Reproduksi

KIP/K : Komunikasi Inter Personal/Konseling

ABPK : Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber KB

DMT : Decision Making Tools

PK : Pengambilan Keputusan

SP : Suntik Jangka Panjang

V : Vasektomi

S : Steril

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Tb : Tambahan

KU : Kunjungan Ulang

MK : Metoda Kontrasepsi

U : Umum

4K : Kondisi, Kemungkinan, Konsekuensi, Keputusan

BP3K : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi

IMS : Infeksi Menular Seksual