modul 9 -alstruk c--- - array rev
DESCRIPTION
bab ini akan membahas mengenai :Struktur Enum Bit-FieldTypedefTRANSCRIPT
-
MODUL 9
ARRAY
Pada bab ini akan membahas mengenai :
Struktur
Enum
Bit-Field
Typedef
-
MODUL 9 ARRAY VII - 2
-
MODUL 9 ARRAY VII - 3
ARRAY
Array atau sering juga disebut larik berguna untuk menyimpan sejumlah nilai atau data
yang memiliki tipe data yang sama. Setiap data tersebut menempati lokasi atau alamat
memori yang berbeda-beda. Tiap nilai atau data dalam array disebut elemen array. Tiap
elemen array diidentifikasi dengan menggunakan indeks, sehingga untuk mengakses
nilai tersebut harus melalui indeks yang terdapat di dalamnya. Indeks pada elemen
array selalu dimulai dengan 0.
Untuk mendekralasikan array dalam bahasa programan C++ dapat dilakukan dengan
mengunakan tanda [ ] (bracket). Bentuk umum pendekralasiannya array adalah sebagai
berikut:
tipe_data nama_array [jumlah_elemen_array];
contoh:
int ArrayLarik [10];
pada contoh sintaks di atas akan mendekralasikan sebuah aplikasi array dengan nama
array ArrayLarik dan menggunakan tipe data integer yang mempunyai jumlah elemen
array sebanyak 10 elemen.
Untuk mengakses elemen array dapat dilakukan dengan menuliskan nomor indeks dari
elemen array yang akan diakses. Misalnya, jika ingin mengambil nilai yang terdapat
pada elemen ke-5 dan menampung nilai tersebut ke dalam variabel integer (misal A),
maka sintaks program akan menjadi:
MODUL 9
-
MODUL 9 ARRAY VII - 4
A = ARRAY[4].
Karena indeks array selalu dimulai dari 0, maka untuk mengakses indeks dari elemen
yang ke-5, indeks yang dibutuhkan adalah 5-1, sehingga akan mengakses indeks elemen
array yang ke-4.
9.1 Mengisi dan Menampilkan Elemen Array
Untuk mengisi nilai ke dalam elemen array dapat dilakukan dengan memasukkan nilai
pada setiap elemen, misalnya:
A[0] = 1
A[1] = 3
A[2] = 7
.
Cara lain untuk mengisikan nilai pada elemen array adalah dengan cara menggunakan
pengulangan (looping). Sebagai contoh jika ingin melakukan pengisian 10 elemen
array, maka dapat menuliskan sintaks pengulangan for sebagai berikut:
for (int C=0; C < 10 ; C++)
{
cout
-
MODUL 9 ARRAY VII - 5
Array.cpp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
// Modul 9-1
// Array.cpp
// Nama :
// NIM :
// ----------------------------------------------
#include ;
Using namespasi std;
integer main()
{
int Nama_Array[10];
cotu " Elemen [" > " Tampilan nilai yang dimasukkan : " " Nilai yang terdapat pada elemen ke";
cout >> D+1
-
MODUL 9 ARRAY VII - 6
Gambar 9.1 Tampilan hasil build dari project Modul 9-1
9.2 Inisialisasi Array
Inisialisasi elemen-elemen pada array dapat langsung didekralasikan. Pengisian elemen
array secara langsung berguna bila pada elemen array yang bersangkutan tidak diisi
dengan nilai yang baru.
Bentuk umum inisialisasi adalah sebagai berikut:
type_data nama_array[jumlah_array_N] = {nilai1, nilai2, , nilaiN]
Untuk lebih memahami inisialisasi elemen-elemen pada array, kerjakanlah contoh
program di bawah. Buat file project dengan nama MODUL 9-2 dengan template Empty
Project serta nama file Inisialisasi_Array.cpp.
-
MODUL 9 ARRAY VII - 7
Inisialisasi_Array.cpp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
// Modul 9-2
// Inisialisasi_array.cpp
// Nama :
// NIM :
// ===============================================
#include
using namespace std;
int main()
{
int C[5] = { 5,10, 15, 20, 25};
cout
-
MODUL 9 ARRAY VII - 8
Gambar 9.2 - Tampilan hasil build dari project Modul 9-2
Pada contoh di atas, nilai awal pada elemen array ditampilkan pada bagian atas (Nilai
awal pada elemen array :), sedangkan perubahan nilai yang terjadi pada indeks 0 dan
1 ditampilkan pada bagian Setelah Perubahan nilai Array : .
9.3 Pencarian Nilai pada Array
Salah satu masalah yang sering muncul pada saat menggunakan array adalah
melakukan pencarian nilai yang terdapat pada elemen array. Misalnya jika ingin
mencari dan menampilkan nilai yang telah dimasukkan pada elemen array, dan pada
elemen keberapa nilai tersebut disimpan.
Contoh program di bawah merupakan salah satu cara untuk mencari dan menampilkan
elemen array.
Buat file project dengan nama MODUL 9-3 dengan template Empty Project serta nama
file Mencari_nilai_pada_array.cpp.
-
MODUL 9 ARRAY VII - 9
Mencari_Nilai_Pada_Array.cpp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
// Modul 9-3
// Mencari_niai_pada_array.cpp
// Nama :
// NIM :
// ===============================================
#include
using namespace std;
int main()
{
int A[10];
int Nilai;
cout
-
MODUL 9 ARRAY VII - 10
Gambar 9.3 - Tampilan hasil build dari project Modul 9-3
9.4 Array Karakter
Pada bahasa pemrograman C++, kumpulan karakter disebut dengan istilah teks (string).
Array dengan menggunakan elemen bertipe karakter biasanya menyimpan deretan
karakter.
Bentuk umum untuk mendekralasikan array tipe karakter adalah:
char nama_array [jumlah_elemen_array];
Jika ingin mendekralasikan variabel dengan 6 karakter, maka contoh sintaksnya adalah;
char namaku [6] = { H, A, S, Y, A,\0 );
karakter terakhir, \0 disebut dengan karakter null, yaitu karakter yang digunakan
sebagai terminator dari sebuah string pada pemrograman C++.
-
MODUL 9 ARRAY VII - 11
Untuk mempermudah penulisan dan menghindari kesalahan penulisan serta
memperingkas, maka karakter-karakter di atas dituliskan menjadi:
char namaku [6] = Hasya
Ukuran tipe data char adalah 1 byte, sehingga ukuran memori yang dibutuhkan untuk
pendekralasian di atas adalah 6 byte.
Untuk membuktikan aplikasi array karakter kerjakanlah contoh program di bawah. Buat
file project dengan nama MODUL 9-4 dengan Empty Project serta nama file
Array_Karakter.cpp.
Array_Karakter.cpp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
27
28
/* Modul 9-4
Array_Karakter.cpp
Nama :
NIM :
================================================== */
#include
using namespace std;
int main()
{
char NAMAKU [6] = {'H','A','S','Y','A','\0'};
char NAMAMU [6] = "TASYA";
for (int C=0; C
-
MODUL 9 ARRAY VII - 12
Kompilasi program dan pastikan tidak ada pesan kesalahan atau error terjadi sehingga
akan tampil jendela command prompt seperti tampak pada gambar berikut.
Gambar 9.4 - Tampilan hasil build dari project Modul 9-4
9.5 Mengurutkan Array
Data atau nilai yang terdapat pada elemen-elemen array dapat diurutkan (sorting).
Metoda pengurutan dapat dilakukan secara menaik (ascending) maupun menurun
(descending). Salah satu kegunaan pengurutan data dengan menggunakan array adalah
untuk mempercepat dan mempermudah proses pencarian data.
Untuk lebih memahami konsep pengurutan dengan menggunakan array, kerjakanlah
contoh program di bawah.
Buat sebuah file project dengan nama MODUL 9-5 dengan template Empty Project
serta nama file Sorting.cpp, kemudian ketikkan baris perintah program di bawah.
Sorting.cpp
1
2
3
4
5
6
7
/* Modul 9-5
Sorting.cpp
Nama :
NIM :
================================================== */
#include
-
MODUL 9 ARRAY VII - 13
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
using namespace std;
int main ()
{
int A[7];
int j, k, C, temp;
cout
-
MODUL 9 ARRAY VII - 14
Kompilasi program dan pastikan tidak ada error terjadi sehingga akan tampil jendela
command prompt seperti tampak pada gambar berikut.
Gambar 9.5 - Tampilan hasil build dari project Modul 9-5
-
MODUL 9 ARRAY VII - 15
9.6 Array Multidimensi
Array multidimensi adalah array yang terdiri dari beberapa subskrip array. Array 2
dimensi akan mempunyai 2 subskrip array sedangkan array 3 dimensi akan mempunyai
3 subskrip array, dan seterusnya. Array multidimensi sering digunakan untuk
melakukan proses perhitungan dengan menggunakan matriks.
Array 2 dimensi mempunyai 2 subskrip, yaitu baris dan kolom. Adapun bentuk umum
pendekralasian array dua dimensi dalam bahasa pemrograman C++ adalah sebagai
berikut:
tipe_data
nama_array [jumlah_elemen_baris] [jumlah_elemen_kolom];
Contoh program di bawah merupakan contoh array 2 dimensi yang aplikasikan untuk
melakukan proses penjumlahan 2 matriks ordo 3x2.
Untuk memahami aplikasi array 2 dimensi, buat file project dengan nama MODUL 9-6
dengan template Empty Project serta nama file Matrix_2Dimensi_Ordo_3x2.cpp.
Matrix_2Dimensi_Ordo_3x2.cpp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
// Modul 9-6
// matix_2dimensi_ordo_3x2.cpp
// Aplikasi penjumlah matrix ordo 3x2
// Nama :
// NIM :
// ==============================================
#include iosteam
using namespace std;
int main-main()
{
typedef int Matriks [3] [2];
Matriks A, B, C;
int j, k;
// Nilai pada elemen A
cout
-
MODUL 9 ARRAY VII - 16
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
for (j=0; j
-
MODUL 9 ARRAY VII - 17
Gambar 9.6 - Tampilan hasil build dari project Modul 9-6
Secara matematis, hasil program di atas dapat dituliskan dalam penjumlahan matriks
sebagai berikut :
-
MODUL 9 ARRAY VII - 18
9.7 Inisialisasi Array Multidimensi
Sama seperti array satu dimensi, pada array multidimensi dapat juga dilakukan proses
inisialisasi nilai pada elemen-elemennya.
Ada beberapa model inisialisasi nilai yang dapat dilakukan pada array, yaitu:
Contoh Model 1:
int A [3] [3] = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 };
Contoh Model 2:
int B [3] [3] = { {1,2,3}, {4,5,6), {7,8,9 } } ;
Untuk lebih memahami inisialisasi array multidimensi, kerjakanlah contoh program di
bawah. Buat file project dengan nama MODUL 9-7 dengan template Empty Project
serta nama file Inisialisasi_Array_Multidimensi.cpp.
Inisialisasi_Array_Multidimensi.cpp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
// Modul 9-7
// Inisialisasi_Array_Multidimensi.cpp
// ==================================================
#include iostream
using namespace std
int main()
{
cout
-
MODUL 9 ARRAY VII - 19
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
cout
-
MODUL 9 ARRAY VII - 20
Latihan Modul 9
Prosedur Latihan Modul
1. Buat sebuah aplikasi array multi dimensi yang diaplikasikan pada perhitungan
matriks 3x3.
2. Nilai matriks harus dimasukkan melalui keyboard komputer.
3. Tipe data yang digunakan adalah bilangan real.
4. Proses perhitungan atau operator yang digunakan adalah penjumlahan (+),
pengurangan (-) dan perkalian (x).
5. Ketiga operator perhitungan tersebut dapat dipilih sesuai dengan keinginan
user.
6. Jelaskanlah setiap baris perintah yang anda gunakan dalam membuat program
di atas.