modul 6b - bpsdm.pu.go.id · c. kuantitas marka jalan yang dibayar haruslah luas dalam meter...
TRANSCRIPT
MODUL 6B PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
DIVISI 9 DAN DIVISI 10 PEKERJAAN
JALAN
i
KATA PENGANTAR
Volume/kuantitas item pekerjaan dijadikan dasar penawaran oleh penyedia
jasa dalam membuat dokumen penawaran pengadaan pekerjaan jalan dan
jembatan. Langkah – langkah preventif untuk meminimalisir terjadinya
review desain perlu diketahui oleh personil di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Marga dan dinas-dinas terkait yang bertanggung jawab atas proyek
kebinamargaan sebagai upaya mendukung percepatan Pembangunan
Infrastruktur di Indonesia yang terkadang terganjal sengketa konstruksi.
Oleh karena itu Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyelenggarakan pelatihan
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Melalui pelatihan ini
diharapkan dapat membantu meningkatkan kompetensi ASN di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga, agar mampu menerapkan perhitungan
kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan, sehingga tidak terjadi
permasalahan/dispute dalam pelaksanakan pekerjaan di lapangan serta
meminimalisir terjadinya review desain.
Kami mengaharapkan agar peserta Pelatihan Perhitungan Kuantitas
Pekerjaan Jalan dan Jembatan dapat memanfaatkan modul ini secara
optimal, bahkan dapat menggali kedalaman substansinya di antara sesama
peserta dan para Widyaiswara dalam berbagai kegiatan pembelajaran
selama pelatihan berlangsung.
Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi, kami
ucapkan terima kasih. Semoga modul ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya.
Bandung, Desember 2018
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng NIP. 19640520 198903 1020
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..............................................................iii
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 2
B. Deskripsi Singkat.................................................................................. 2
C. Tujuan Pembelajaran .......................................................................... 2
D. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok ................................................... 2
E. Estimasi Waktu .................................................................................... 3
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEKERJAAN DIVISI 9 (SEMBILAN)
DAN 10 (SEPULUH) ............................................................................ 4
A. Pengukuran Dan Pembayaran Pekerjaan Divisi Ix (Pekerjaan Harian
Dan Pekerjaan Lain-Lain) ............................................................................. 5
B. Pengukuran Dan Pembayaran Pekerjaan Divisi X (Pekerjaan
Pemeliharaan) ........................................................................................... 12
C. Rangkuman ........................................................................................ 42
PENYIAPAN BACK UP DATA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN
DIVISI 9 DAN DIVISI 10 ......................................................................43
A. Backup Data Seksi 10.1 Pemeliharaan Kinerja Jalan .......................... 44
PENUTUP .....................................................................................46
A. Evaluasi Kegiatan Belajar ................................................................... 47
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ......................................................... 47
C. Kunci Jawaban ................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................49
GLOSARIUM ............................................................................................50
iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Petunjuk penggunaan modul ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta
Pelatihan Perhitungan dan Pengukuran Kuantitas Pekerjaan Jalan dan
Jembatan. Oleh karena itu, sebaiknya peserta pelatihan memperhatikan
beberapa petunjuk berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini, sampai Anda mempunyai
gambaran kompetensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup modul ini.
2. Baca dengan cermat bagian demi bagian, dan tandailah konsep-konsep
pentingnya.
3. Segeralah membuat Ringkasan Materi tentang hal-hal esensial yang
terkandung dalam modul ini.
4. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang isi modul ini, tangkaplah
konsep-konsep penting dengan cara membuat pemetaan keterhubungan
antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.
5. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah sumber-sumber lain yang
relevan baik berupa kebijakan maupun subtansi bahan ajar dari media
cetak maupun dari media elektronik.
6. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda tentang isi
modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri,
kemudian lihat kunci jawabannya.
7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah dengan teman
sejawat atau widyaiswara atau catat untuk bahan diskusi pada saat
tutorial.
Peserta membaca dengan seksama setiap Sub Kegiatan belajar dan
bandingkan dengan pengalaman Anda yang dialami di lapangan.
PENDAHULUAN
2
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
A. Latar Belakang
Spesifikasi Umum Jalan dan Jembatan 2018 ini adalah pengganti dari
Spesifikasi Umum Jalan dan Jembatan 2010 revisi yang ke 3, di gunakan
sebagain bahan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan Jalan dan Jembatan,
dimana dalam spesifikasi ini item yang biasanya dipakai dalam spesifikasi
khusus, karena sering di pergunakan dalam pekerjaaan sehari-hari maka
acuan untuk tahun anggaran 2019 di lingkungan Direktorat Jenderal BIna
Marga harus sudah memakai spesifikasi tahun 2018, dimana acuan untuk
tata cara pengukuran dan pembayarannya sesuai dengan uraian di modul ini.
B. Deskripsi Singkat
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu melakukan
pengukuran, perhitungan, dan penyiapan back up data untuk pembayaran
pekerjaan Jalan dan jembatan Divisi 9 dan 10.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran terdiri dari hasil belajar dan indikator hasil belajar
sebagai berikut :
C.1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
melaksanakan pengukuran, perhitungan, dan penyiapan back up data untuk
pembayaran pekerjaan Divisi 9 dan 10 Pekerjaan Jalan.
C.2. Indikator Hasil Belajar
Keberhasilan yang diharapkan dari peserta adalah setelah mengikuti
pelatihan ini peserta diharapkan akan mampu :
1. Mampu Melaksanakan pengukuran dan pembayaran pekerjaan
pekerjaan Divisi 9 dan 10.
2. Mampu menyiapkan back up data untuk pembayaran pekerjaan Divisi 9
dan 10.
D. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok
Dari indikator hasil belajar yang terdiri dari 2 (dua) kelompok dan dijabarkan
di masing-masing materi pokok tersebut ke sub materi pokok sebagai
berikut:
1. Pengukuran dan Pembayaran Divisi 9 dan 10
3
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
a. Pengukuran dan Pembayaran Divisi 9
b. Pengukuran dan Pembayaran Divisi 10
2. Backup Data Divisi 9 dan 10
a. Backup Data Divisi 9
b. Backup Data Divisi 10
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk mata pelatihan “Pengukuran dan Pembayaran Divisi 4, 5, 6, 9, dan 10
” pada Pelatihan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan ini
adalah 10 (sepuluh) jam pelajaran. Materi Pengukuran dan Pembayaran
Divisi 4, 5, 6, 9, dan 10 dibagii menjadi 2 (dua) modul yakni modul 6A tentang
Pengukuran dan Pembyaran Divisi 4, 5, dan 6 serta modul 6B tentang
Pengukruan dan Pembayaran Divisi 9 dan 10.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PEKERJAAN DIVISI 9 (SEMBILAN) DAN
10 (SEPULUH)
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan mampu Menjelaskan ketentuan
umum, pengendalian mutu, dan persyaratan
lainnya yang digunakan dalam pengukuran dan
pembayaran pekerjaan Divisi 9 dan Divisi 10
5
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
A. Pengukuran Dan Pembayaran Pekerjaan Divisi Ix (Pekerjaan
Harian Dan Pekerjaan Lain-Lain)
A.1. Pengukuran Dan Pembayaran Pekerjaan Seksi 9.1 ( Pekerjaan Harian)
A.1.1 Ketentuan Umum
Pekerjaan ini mencakup kegiatan yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
yang semula tidak diperkirakan atau disediakan dalam Daftar Kuantitas
tetapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian
Pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
A.1.2 Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan Pembayaran Untuk Tenaga Kerja
Pengukuran untuk pembayaran tenaga kerja menurut Pekerjaan Harian
harus dilakukan menurut jam kerja aktual dari tenaga kerja yang disahkan
pada Harga Satuan untuk berbagai kualifikasi tenaga kerja yang dimasukkan
oleh Penyedia Jasa dalam Daftar dan Kuantitas dan Harga, dimana harga dan
pembayaran itu haruslah merupakan kompensasi penuh untuk biaya-biaya
berikut ini:
a. Upah tenaga kerja, pajak, bonus, asuransi, tunjangan hari libur,
akomodasi dan fasilitas kesejahteraan, pengobatan, seluruh tunjangan
serta biaya lainnya yang diuraikan dalam "Peraturan Tenaga Kerja
Indonesia";
b. Penggunaan dan pemeliharaan perkakas tangan;
c. Biaya transportasi ke dan dari lokasi pekerjaan yang dilaksanakan;
Pengukuran dan Pembayaran Untuk Peralatan
Pengukuran peralatan untuk pembayaran menurut Pekerjaan Harian, baik
peralatan yang disewa atau milik Penyedia Jasa harus dilakukan sesuai jam
kerja aktual peralatan yang disahkan pada Harga Satuan menurut jenis
peralatan yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana
harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan sudah termasuk
kompensasi penuh untuk biaya-biaya berikut ini:
a. Supir, operator dan pembantunya dimana telah termasuk semua biaya
yang ditunjukkan dalam Pasal 9.1.4.1) di atas untuk tenaga kerja;
b. Bahan bakar dan perbekalan yang habis dipakai lainnya;
c. Turun mesin (overhaul), perbaikan dan penggantian;
d. Waktu lowong dan waktu perjalanan di lapangan;
6
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
e. Biaya pemindahan peralatan ke dan dari lapangan;
Pengukuran Untuk Bahan
Kuantitas Pekerjaan Harian yang diukur untuk pembayaran haruslah
kuantitas bahan yang aktual digunakan dalam Pekerjaan Harian
sebagaimana yang dibuktikan dengan kuitansi pemasok dan catatan
pekerjaan harian yang telah disetujui.
Pembayaran Untuk Bahan
a. Untuk bahan “khusus” (tidak terdapat dalam Harga Satuan Dasar yang
tercantum dalam Penawaran) yang telah digunakan dalam Pekerjaan
Harian, pembayaran harus berdasarkan harga netto yang dibayarkan oleh
Penyedia Jasa untuk bahan- bahan yang didatangkan ke lapangan,
sebagaimana tertulis dalam faktur tagihan dari pemasok, di mana harga
tersebut harus ditambah sebesar 15 persen dari jumlah harga bahan
yang bersangkutan. Pembayaran yang demikian harus dianggap sebagai
kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, termasuk biaya- biaya
berikut ini:
1. Pengadaan dan pengiriman ke lapangan;
2. Penerima di lapangan, pembongkaran, pemeriksaan, penyimpanan,
peng- ujian, perlindungan dan penanganan secara umum;
3. Pembuangan bahan sisa;
b. Penyedia Jasa harus juga diberi kompensasi menurut ketentuan Pasal
9.1.4.1) dan 9.1.4.2) di atas yaitu untuk pemakaian tenaga kerja dan
peralatan dalam pengelolaan bahan untuk Pekerjaan.
c. Pembayaran semua bahan yang telah digunakan dalam Pekerjaan
Harian, harus diambilkan dari seluruh anggaran yang telah ditetapkan
untuk Pekerjaan Harian menurut Seksi 9.1 dari Daftar Kuantitas dan
Harga atau, menurut pendapat Pengawas Pekerjaan, harus dari Mata
Pembayaran lain. Dalam setiap hal, suatu Perintah Perubahan yang telah
ditandatangani akan diperlukan sebelum pembayaran bahan yang
digunakan dalam Pekerjaan Harian yang disetujui.
7
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
8
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
A.2. Pengukuran Dan Pembayaran Pekerjaan Seksi 9.2 Pekerjaan Lain-lain
A.2.1 Ketentuan Umum
Pekerjaan ini mencakup sebagian besar pekerjaan yang asalnya terkaper di
Divisi 8 pada Spesifikasi 2010 revisi 3, di pindah ke Divisi 9.2.
A.2.2 Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk Pembayaran
a. Kuantitas yang diukur untuk rambu jalan, patok pengarah, patok
kilometer, patok hektometer, paku jalan, mata kucing, alat pengendali
isyarat lalu lintas dan lampu penerangan jalan haruslah jumlah aktual
rambu jalan (termasuk tiang rambu jalan), patok pengarah, patok
kilometer dan patok hektometer yang disediakan dan dipasang sesuai
dengan Gambar dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
b. Kuantitas yang diukur untuk rel pengaman, beton pemisah jalur dan
pagar pemisah pedestrian haruslah panjang aktual rel pengaman dalam
meter panjang yang disediakan dan dipasang sesuai Gambar dan
diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
c. Kuantitas marka jalan yang dibayar haruslah luas dalam meter persegi
pengecatan marka jalan yang dilaksanakan pada permukaan jalan sesuai
Gambar dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan. Tidak ada pengukuran
terpisah untuk pembayaran marka jalan sementara (pre-marking) yang
harus dilaksanakan sebagaimana yang disyaratkan dalam Seksi 1.8 dari
Spesifikasi ini sebelum pengecatan marka jalan permanen.
d. Kerb Beton Cor Langsung di Tempat
1. Tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran yang dilakukan
untuk kerb beton cor langsung di tempat dalam Seksi ini.
2. Kerb beton cor di tempat akan diukur untuk pembayaran
sebagaimana berbagai bahan yang digunakan seperti yang
ditentukan dalam Seksi-seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini.
e. Kerb Beton Pracetak
1. Kuantitas yang diukur untuk kerb haruslah jumlah aktual kerb yang
dipasang sesuai dengan Gambar dan diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.
2. Jumlah yang diukur untuk dibayar adalah jumlah meter panjang
komponen kerb pracetak per jenis yang terpasang di tempat yang
telah diselesaikan dan disetujui. Unit – unit tertentu yang memakai
ukuran non standar akan diukur menurut jumlahnya.
9
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
3. Kerb pracetak baik yang baru dipasang maupun yang disusun
kembali, akan diukur sesuai jenis kerb masing – masing yang diukur
dalam meter panjang sepanjang bagian muka dari puncak kerb
kecuali kerb jenis bukaan (dengan lubang – lubang drainase) dan kerb
jenis pelandaian, pengukuran dilakukan dalam satuan buah yang
telah terpasang dalam pembuatan kerb.
4. Blok transisi, dan beton pengisi antara kerb pemisah jalan (concrete
barrier) dan kerb tidak akan diukur untuk dibayar, melainkan
merupakan kewajiban Penyedia Jasa berdasarkan pasal ini.
f. Kuantitas yang diukur untuk perkerasan blok beton haruslah luas
perkerasan blok beton baru dalam meter persegi, lengkap terpasang di
tempat dan diterima, dan kuantitas landasan pasir aktual digunakan
dihitung dengan Tidak ada pengukuran terpisah yang dilakukan untuk
pembongkaran ubin lama atau blok beton lama yang rusak atau untuk
melaksanakan penggetaran pada pemasangan blok beton.
g. Kuantitas Stabilitas Dengan Tanaman yang diukur untuk pembayaran
haruslah luas permukaan rumput non VS aktual ditanami, diukur dalam
meter persegi, dan panjang permukaan rumput VS actual yang ditanami,
pada lereng yang ditanami rumput yang diterima Pengawas Pekerjaan.
Pupuk yang digunakan tidak diukur tersendiri. Bilamana rumput dan
bambu, keduanya diperlukan untuk stabilisasi lereng, maka perhitungan
untuk pembayaran harus diduakali-lipatkan.
h. Kuantitas Penghijauan (Penanaman kembali) yang diukur untuk
pembayaran Semak/ Perdu haruslah luas aktual yang aktual ditanam
dalam meter persegi, dan untuk pembayaran pohon dalam jumlah
pohon yang aktual ditanam di lokasi penanaman yang ditetapkan oleh
Pengawas Pekerjaan dalam keadaan hidup dan sehat. Rabuk, pupuk,
batu kapur dan tanah humus yang digunakan tidak diukur tersendiri.
Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diukur seperti tersebut di atas, harus dibayar dengan harga
satuan Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah dan diberikan dalam Daftar Kuantitas, dimana harga dan
pembayaran tersebut sudah merupakan kompensasi penuh untuk
pengadaan semua bahan, tenaga kerja, peralatan, perkakas untuk
penyiapan permukaan, penanganan, penanaman dan pemeliharaan semua
tanaman dan keperluan biaya lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan sesuai dengan Seksi dari Spesifikasi ini.
10
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
11
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
12
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
B. Pengukuran Dan Pembayaran Pekerjaan Divisi X (Pekerjaan
Pemeliharaan)
B.1. Pengukuran Dan Pembayaran Pekerjaan Seksi 10.1 ( Pemeliharaan
Kinerja Jalan)
B.1.1 Ketentuan Umum
Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan
pemeliharaan kinerja jalan untuk menjamin agar perkerasan jalan, bahu
jalan, system drainase, bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan
selalu dipelihara setiap saat dan dalam kondisi pelayanan yang mantap
berdasarkan kinerja yang disyaratkan.
B.1.2 Indikator Kinerja yang disyaratkan
1. Indikator Kinerja Jalan
Setelah selesainya masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau
sebagaimana waktu yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak
hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over,PHO),
Penyedia Jasa harus melaksanakan pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
berdasarkan Indikator Kinerja Jalan sebagaimana yang disyaratkan dalam
Tabel 10.1.4.1) Spesifikasi Umum 2018. Pemenuhan tingkat layanan jalan
diberlakukan terhadap seluruh hasil pekerjaan yang termasuk dalam lingkup
penangananyang meliputi pekerjaan perkerasan jalan, bahu jalan, drainase
jalan, perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap jalan (jika ada). Apabila
Penyedia Jasa tidak dapat memenuhi Indikator Kinerja Jalan berdasarkan
waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi finansial
berupa pemotongan pembayaran per hari sesuai dengan rumusan pada Pasal
10.1.4.3) di bawah ini.
Tabel 10.1.4.1) Indikator Kinerja Jalan
No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan
1 Perkerasan Jalan
a Lubang:
Tidak boleh ada lubang dengan diameter
lebih
dari 10cm dan kedalaman lebih dari 4cm
pada bagian jalan.
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum 7
(tujuh) hari.
13
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan
b Retakan:
Tidak boleh ada retakan lebih lebar 3mm
dan/atau luas retakan lebih besar 5% setiap
100m panjang lajur(lane) jalan.
Harus selesai ditutup
dalam waktu maksimum
14 (empat belas) hari.
c Amblas:
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih
dari 3cm dengan luasan permukaan yang
amblas
lebih besar 5% setiap 100meter jalur jalan.
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum 7
(tujuh) hari.
d Faulting(untuk Rigid):
Tidak boleh ada bagian jalan yang mengalami
patahan (faulting).
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum
14 (empat belas) hari.
e Joint Sealant (untuk Rigid):
Dalam kondisi baik, tidak boleh rusak atau
hilang disemua slab joint.
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum
14 (empat belas) hari.
f Ketidakrataan (untuk perkerasan yang
dilaksanakan pelapisan ulang/overlay):
Nilai IRI rata-rata setiap segmen lajur
(lane) jalan dalam kondisi mantap,
maksimum 4mm/m.
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum
90 (sembilan puluh) hari.
2 Bahu Jalan
a Lubang:
Tidak boleh ada lubang dengan diameter
lebih dari 20cm dan kedalaman lebih dari
10cm.
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum 7
(tujuh) hari.
b Elevasi / Ketinggian:
Tidak boleh ada beda tinggi bahu jalan
dengan tepi perkerasan jalan lebih dari 5cm
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum
14 (empat belas) hari.
c Amblas:
Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih
dari 10cm dengan luasan permukaan yang
amblas
lebih dari 3% setiap 100m bahu jalan.
Harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum 7
(tujuh) hari.
3 Drainase
a Semua jenis saluran:
Harus bersih dan tidak mengalami kerusakan
struktur.
Kerusakan harus selesai
diperbaiki dalam waktu
maksimum 21 (dua puluh
14
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan
Tidak boleh ada penyumbatan lebih
besar 10% dari kapasitas saluran.
satu) hari untuk kerusakan
struktur dan 7 (tujuh) hari
untuk penyumbatan.
b Lereng Timbunan dan Galian:
Pada Lereng Timbunan tidak ada deformasi
dan erosi serta dapat berfungsi dengan baik.
Pada Lereng Galian harus stabil, kuat untuk
menahan erosi dan berfungsi dengan baik.
Deformasi dan longsoran
harus selesai diperbaiki
dalam waktu maksimum
14 (empat belas) hari.
4 Perlengkapan Jalan
a Rambu Peringatan dan Rambu Petunjuk:
Terpasang dengan benar sesuai ketentuan,
secara struktur kokoh dan tiang tidak
bengkok.
Pemasangan rambu sementara untuk
pencegahan kecelakaan lalu lintas yang
disebabkan kerusakan jalan yang belum
dapat diperbaiki.
Kekurangan, kerusakan
dan kecacatan harus
selesai diperbaiki
selambat-lambatnya 21
(dua puluh satu) hari.
Pemasangan rambu
sementara paling lambat
24 (dua puluh empat) jam.
b Pemisah Horizontal pada Median atau
Trotoar:
Pemisah yang ada harus kokoh
dan berfungsi dengan baik.
Permukaannya dapat dilihat dengan jelas
pada malam hari.
Kekurangan, kerusakan
dan kecacatan harus
selesai diperbaiki selambat
-lambatnya 21 (dua puluh
satu) hari.
c Guardrails/Rel Pengaman:
Secara struktur kokoh, terpasang dengan
benar dan tidak terjadi kerusakan.
Kekurangan, kerusakan
dan kecacatan harus
selesai diperbaiki selambat
-lambatnya 21 (dua puluh
satu) hari.
5 Bangunan Pelengkap (jika ada dalam kontrak)
a Jalan Pendekat (Oprit):
Tidak terjadi penurunan lebih dari 5cm dari
elevasi rencana permukaan pendekat.
Kecacatan harus selesai
diperbaiki selambat-
lambatnya 14 (empat
belas) hari
15
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan
b Dinding Penahan Tanah:
Tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi
baik.
Tidak terjadi keretakan pada dinding dan
pondasi.
Tidak terjadi patahan struktur bangunan
yang mengakibatkan kerusakan struktur
bangunan.
Kecacatan harus selesai
diperbaiki selambat-
lambatnya 28 (dua puluh
delapan) hari.
c Expansion Joint (Jembatan pada jalan dalam
kontrak):
Tidak ada kerusakan yang signifikan dan
dapat berfungsi baik.
Tidak karatan dan kokoh serta lebar gap
sesuai ketentuan.
Kecacatan harus selesai
diperbaiki selambat-
lambatnya 28 (dua puluh
delapan) hari.
d Pagar Jembatan (Span ≤6.0m):
Tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi
baik.
Pagar jembatan lengkap, tidak karatan dan
kokoh
Dapat dilihat dengan jelas pada saat malam
hari.
Kecacatan harus selesai
diperbaiki selambat-
lambatnya 28 (dua puluh
delapan) hari.
6 Pengendalian Tanaman
a Bebas dari tumbuh-tumbuhan di sekitar
ujung gorong-gorong, terusan gorong-gorong,
saluran air yang diperkeras, kerb, sekitar
rambu lalu- lintas, guardrails, patok
pengarah, tiang lampu, bahu jalan, seluruh
permukaan yang dilabur
(black top), pulau untuk lalu lintas, bangunan
bawah jembatan dan tepi deck jembatan.
Pengendaliantanaman
harus selesai dirapikan
atau dipotong sesuai
ketentuan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari.
b Tumbuh-tumbuhan yang diijinkan
mempunyai tinggi maksimum 10cm di sekitar
patok-patok pengarah jalan dan rambu-
rambu lalu lintas, ujung saluran melintang
jalan, guardrails, tiang- tiang lampu, median
yang ditinggikan, pulau- pulau untuk lalu
Pengendalian tanaman
harus selesai dirapikan
atau dipotong sesuai
ketentuan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari.
16
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
No. Indikator Kinerja Jalan Waktu Tanggap Perbaikan
lintas dan trotoar termasuk tepi deck
jembatan, serta mempunyai tinggi minimal
2,5cm dan maksimum 10cm pada lokasi
median jalan yang direndahkan, tebing tepi
jalan (di luar ruang manfaat jalan), tanaman
di tempat istirahat (termasuk taman) di
Ruang Milik Jalan) kecuali terhadap taman
yang sudah ada namun tidak
mengganggu jarak pandang untuk
keselamatan pengguna jalan.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan volume lalu lintas, kekuatan
perkerasan, bahu jalan, kondisi tebing pada sisi drainase jika terjadi
longsoran, rambu jalan yang terpasang dan kestabilan tembok penahan
atau bangunan pelengkap lainnya (jika ada) selama masa kontrak. Penyedia
Jasa setiap saat harus memelihara dan memperbaiki jika terjadi kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan pengoperasian jalan tersebut, hingga
terpenuhinya Indikator Kinerja Jalan dan waktu tanggap perbaikan yang
ditetapkan. Jika pemeliharaan atau perbaikan pekerjaan dari kerusakan
dapat berpengaruh terhadap kinerja hasil pekerjaan tersebut maka harus
dilakukan perbaikan ulang atau pengujian mutu hasil pekerjaan sesuai
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini
2. Metode Inspeksi Kinerja Jalan
Inspeksi/Inspeksi Harian
Setiap saat Pengawas Pekerjaan dapat melaksanakan inspeksi lapangan
terhadap pemenuhan Indikator Kinerja Jalan sebagaimana yang
disyaratkan. Inspeksi lapangan tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri,
kapan saja, dan dimana saja di sepanjang ruas jalan yang termasuk dalam
kontrak. Sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jalan, Penyedia
Jasa harus membuat Laporan Mingguan pemenuhan Indikator Kinerja Jalan
yang merupakan hasil inspeksi lapangan.
Informasi yang harus tersedia dari hasil Inspeksi Harian meliputi penilaian
terhadap pemenuhan indikator kinerja masing-masing komponen jalan
untuk setiap segmen penilaian sepanjang 100 m bagian jalan dengan
mencantumkan batas waktu tanggap perbaikannya sebagaimana terlihat
pada formulir di bawah ini:
17
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
18
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
19
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Inspeksi Formal
Inspeksi formal adalah inspeksi yang dijadwalkan oleh PPK mengacu pada
jadwal inspeksi tingkat layanan yang disusun oleh Manajer Kendali Mutu
(Quality Control Manager,QCM) Penyedia Jasa. Inspeksi formal
dilaksanakan setiap akan melakukan pengajuan tagihan pembayaran.
Inspeksi formal dilaksanakan secara bersama-sama antara Penyedia Jasa
dan Pengawas Pekerjaan. Tujuan utama inspeksi formal adalah agar
Pengawas Pekerjaan dapat memverifikasi data pendukung dalam pengajuan
pembayaran dan untuk memberikan persetujuan atas Sertifikat
Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate).
Data pemenuhan Tingkat Layanan Jalan serta kemajuan pemenuhan tingkat
layanan terakhir yang mendukung pengajuan pembayaran harus didasarkan
pada Laporan Mingguan yang sudah terverifikasi melalui Berita Acara
Verifikasi.
Verifikasi Laporan Mingguan harus mencakup rincian penggunaan tenaga
kerja untuk pemeliharaan kinerja yang dilaksanakan dengan cara padat
karya serta tanda bukti pembayaran upah tenaga kerja mingguan yang
besarnya tidak boleh kurang dari nilai UMR (Upah Minimum Regional).
Berita Acara Hasil Verifikasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan pemotongan pembayaran prestasi pekerjaan sebagai
konsekuensi dari keterlambatan pemenuhan tingkat layanan jalan..
3. Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan Untuk setiap kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan yang disyaratkan
dalam Tabel 10.1.4.1) di atas, maka Penyedia Jasa harus telah
menyelesaikan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki
penyebab kegagalan pemenuhanIndikator Kinerja Jalan berdasarkan waktu
tanggap perbaikan yang ditetapkan.
Jika dalam batas waktu tanggap perbaikan sebagaimana yang ditetapkan di
atas, Penyedia Jasa belum dapat memperbaiki penyebab kegagalan
pemenuhan Indikator Kinerja Jalan, maka Penyedia Jasa dikenakan sanksi
finansial berupa pemotongan pembayaran akibat keterlambatan
pemenuhan tingkat layanan jalan dengan rumusan sebagai berikut:
dimana:
D = Besarnya pemotongan pembayaran dalam rupiah.
20
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
H = Jumlah hari keterlambatan perbaikan pemenuhan tingkat
layanan jalan, berdasarkan hasil inspeksi lapangan.
Pjc = Panjang jalan yang cacat (tidak memenuhi indicator kinerja)
dalam segmen jalan yang ditetapkan (panjang segmen
minimal 100meter).
Pjl = Panjang jalan dalam kontrak berdasarkan lingkup pekerjaan.
Nlp = Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak.
B.1.3 Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk Pemeliharaan Kinerja Jalan
a. Penambalan perkerasan dan bahu jalan, perbaikan lubang, laburan
setempat, perataan setempat, perbaikan tepi perkerasan dan
pengkerikilan kembali yang ditetapkan sebagai pekerjaan pemeliharaan
perkerasan dan/atau bahu jalan oleh Pengawas Pekerjaan harus diukur
untuk pembayaran sesuai volume bahan berbutir atau beraspal atau
beton semen atau beton kurus yang dihampar aktual berdasarkan hasil
pengukuran awal dan diterima hasil pekerjaan tersebut oleh Pengawas
Pekerjaan. Aspal untuk penutupan retak harus diukur dalam liter dari
bahan yang digunakan. Jenis pekerjaan ini harus dapat memenuhi
indikator kinerja selama 1 (satu) tahun sejak pekerjaan selesai
dilaksanakan.
b. Pengukuran volume bahan yang digunakan sebagai Perkerasan atau
Bahu Jalan Tanpa Penutup Aspal harus dalam meter kubik dari volume
bahan berbutir yang dihampar dan telah dipadatkan ditempat dan
diterima oleh Pengawas Pekerjaan. Perataan berat pada perkerasan dan
bahu tanpa penutup aspal diukur untuk pembayaran sebagai volume
bahan berbutir yang aktual dihampar dan diterima oleh Pengawas
Pekerjaan, termasuk Penyiapan Badan Jalan tidak diukur terpisah.
c. Bahan aspal yang digunakan untuk pelaburan setempat, laburan aspal
(BURAS) dan pekerjaan kecil lainnya harus diukur untuk pembayaran
menurut Daftar Mata Pembayaran sebagaimana yang disebutkan di
bawah, volume yang diukur harus merupakan volume residu bitumen.
Residu bitumen harus didefinisikan sebagai bahan bitumen yang tetap
tinggal setelah semua bahan pengencer (cutter oil) dan air menguap.
Kadar residu bitumen harus ditentukan menurut petunjuk Pengawas
Pekerjaan dengan salah satu cara berikut: dengan pengujian destilasi,
atau dari resep pabrik pembuatnya,atau dari nilai minimum bitumen
21
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
residu yang disyaratkan oleh spesifikasi bahan yang sesuai. Pengukuran
residu bitumen untuk pekerjaan minor harus mencakup semua
pekerjaan dan bahan yang berkaitan, termasuk pembersihan dan
pemasokan, pengiriman dan penghamparan setiap jenis agregat
penutup atau blotter bahan.
d. Pengerikilan kembali bahu jalan pada lokasi bahu jalan lama yang
ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan harus diukur untuk pembayaran
sebagai volume pekerjaan bahan berbutir yang telah dipadatkan, yang
aktual dihampar dan diterima dalam pekerjaan pemeliharaan atau
perbaikan bahu jalan.
e. Pekerjaan perbaikan atau normalisasi lereng galian atau timbunan pada
tepi selokan dan saluran air serta pembentukan kembali atau
normalisasi saluran yang tidak dilapisi harus diukur untuk pembayaran
dalam meter kubik sebagai volume aktual bahan yang diperlukan dan
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Pekerjaan galian ini diperlukan
untuk pembentukan kembali selokan dan saluran air yang memenuhi
pada garis, ketinggian dan profil yang benar seperti yang diperintahkan
oleh Pengawas Pekerjaan. Penggalian yang melebihi dari yang
ditunjukkan yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, tidak boleh
diukur untuk pembayaran.
f. Semua drainase dan pekerjaan pasangan batu dengan mortar atau
pasangan batu, pekerjaan galian dan timbunan pada saluran atau
selokan harus diukur dan dibayar menurut Mata Pembayaran yang
terdaftar pada Dasar Pembayaran di bawah ini.
g. Pengukuran kuantitas pekerjaan bahan penutup (sealant) untuk
perkerasan beton semenyang telah dilaksanakan dilakukan dengan
menghitung jumlah kilogram kemasan bahan penutup (sealant) yang
telah digunakan (sesuai yang terpasang). Semua kemasan yang telah
digunakan harus mempunyai tanda khusus yang telah disepakati
bersama antara pelaksana pekerjaan dengan Pengawas Pekerjaan.
h. Pekerjaan Pengendalian Tanaman sebagaimana yang ditentukan dalam
Spesifikasi Khusus ini harus disahkan untuk pembayaran aktual yang
telah dikerjakan berdasarkan pengesahan tertulis dari Pengawas
Pekerjaan dimana indikator kinerja yang disyaratkan harus dipenuhi.
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan beberapa kali selama periode
pelaksanaan sebagaimana diperintahkan Pengawas Pekerjaan untuk
pemenuhan Indikator Kinerja Jalan dan harus diukur dan dibayar
menurut Mata Pembayaran yang terdaftar dalam Daftar Kuantitas dan
22
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Harga. Pembuangan tanaman atau rumput yang dipotong tidak diukur
tersendiri.
i. Pembersihan drainase dari endapan dan benda hayutan termasuk
pembuangannya akan diukur dan dibayar untuk mata pembayaran yang
terdaftar dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
j. Pembersihan dan Perbaikan rel pengaman, patok dan rambu serta
pengecatan kerb/median yang telah dikerjakan untuk pemenuhan
indikator kinerja yang disyaratkan, akan diukur dan dibayar menurut
mata pembayaran yang terdaftar dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
k. Pemotongan dan pembuangan seluruh bahan lama yang rusak,
memangkas dan membersihkan tepi lokasi galian, pembuangan
endapan saluran dan benda hanyutan, serta pemadatan dan penyiapan
tanah dasar hasil penggalian tidak akan diukur dan dibayar tersendiri.
Pekerjaan ini dipandang seluruhnya dibayar menurut berbagai Mata
Pembayaran yang terdaftar dalam Seksi SKh-2.10.a.5.2) di bawah ini
Dasar Pembayaran
a. Pembayaran Pemeliharaan Kinerja
Pekerjaan yang diukur seperti disyaratkan di atas harus dibayar menurut
Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah ini sebagaimana ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga. Pembayaran sesuai Mata Pembayaran satuan pekerjaan
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk semua bahan, pekerja,
peralatan dan perkakas, untuk stabilisasi atau normalisasi lereng galian
dan timbunan, pengerukan sedimentasi dasar saluran, formasi
penyiapan struktur saluran, pembuatan lubang sulingan untuk saluran
yang dilapisi, penyiapan permukaan, penanganan, penanaman dan
pemeliharaan semua tanaman, dan untuk biaya lainnya yang diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan sebagaimana
mestinya seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Khusus ini.
b. Pemotongan PembayaranKinerja
Pembayaran terhadap hasil pemeliharaan kinerja jalan pada lingkup
pekerjaan pelebaran, rekonstruksi, rehabilitasi, pemeliharaan preventif,
dan pemeliharaan rutin jalan harus dilakukan pemotongan terhadap
kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan (apabila ada). Besarnya
23
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
pemotongan pembayaran sesuai dengan ketentuan Pasal 10.1.4.3) dari
Spesifikasi ini.
24
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
B.2. Pengukuran Dan Pembayaran Seksi 10.2 ( Pemeliharaan Kinerja
Jembatan)
B.2.1 Ketentuan Umum
Pekerjaan pemeliharaaan kinerja jembatan ini meliputi pekerjaan
pemeliharaan rutin seperti pembersihan struktur jembatan secara
keseluruhan (bangunan atas, bangunan bawah, dan bangunan
pelengkapnya) pembersihan daerah aliran sungai yang mempengaruhi
keamanan jembatan ( 100 meter ke hulu dan 100 meter ke hilir) ,
pembersihan kotoran, sampah di sekitar jembatan, pengecatan sederhanan
pada kerb, parapet dan sandaran.
Pekerjaan pemeliharaaan kinerja jembatan ini juga meliputi pekerjaan
pemeliharaan berkala seperti penggantian siar muai, penggantian
landasan, pengecatan jembatan struktur jembatan dan pekerjaan
rehabilitasi jembatan seperti perbaikan kerusakan beton berupa
retak,perbaikan keropos, spalling,scalling dengan patching dan
grouting,perkuatan elemen utama jembatan dan elemen baja seperti
perbaikan akibat korosi, cover plate, serta perbaikan dan pengamanan
struktur jembatan pada daerah aliran sungai, dengan membuat bangunan
pengaman terhadap gerusan pada daerah timbunan serta pembuatan jalan
akses pemeriksaan dan pemeliharaan jembatan dengan pasangan batu.
Pekerjaan pemeliharaaan berkala dan rehabilitasi tidak dibayar dalam Seksi
10.2 ini tetapi akan di bayar dalam Divisi 7 dan Seksi 8.1 sampai Seksi 8.13
dari Spesifikasi ini
25
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Kata Kunci
Cakupan Pekerjaan
Pekerjaan pemeliharaan rutin
• pembersihan struktur jembatan secara keseluruhan (bangunan
atas, bangunan bawah dan bangunan pelengkapnya),
• Pembersihan daerah aliran sungai yang mempengaruhi keamanan
jembatan (100 meter ke hulu dan 100 meter ke hilir),
• pembersihan kotoran, sampah di sekitar jembatan,
• pengecatan sederhana pada kereb, parapet dan sandaran.
Pemeliharaan kinerja jembatan yang menggunakan peralatan sederhana
• dilaksanakan melalui program padat karya yaitu pekerjaan
pembersihan daerah sekitar jembatan dan pengecatan sederhana.
26
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
27
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
28
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
29
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan pemeliharaan berkala dapat meliputi:
• penggantian siar muai,
• penggantian landasan,
• pengecatan jembatan struktur jembatan
30
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konstruksi
• Sejak Tanggal Mulai Kerja sebagaimana disebutkan dalam Surat
Perintah Mulai Kerja hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan
(Provisional Hand Over, PHO)
• Penyedia Jasa bertanggung jawab atas :
• semua hasil pekerjaan dan
• berkewajiban memelihara jembatan dan
• memperbaiki kerusakan elemen/sub elemen jembatan yang
termasuk dalam Kontrak
• Pemenuhan tingkat layanan jembatan sebagaimana yang disyaratkan
dalam Pasal 10.2.4.1) harus berlaku 90 hari setelah tanggal mulai kerja
jika tidak ditetapkan lain dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak atau
Perjanjian Kontrak.
• Untuk jenis pekerjaan yang sifatnya pemeliharaan berkala dan
rehabilitasi yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu 90 hari kerja
setelah Tanggal Mulai Kerja, Penyedia Jasa harus mengajukan jadwal
yang pasti dan dibahas dalam rapat PCM kemudian dituangkan dalam
Addendum.
31
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Pekerjaan rehabilitasi jembatan
perbaikan kerusakan beton berupa perbaikan retak,
perbaikan keropos, spalling, scalling dengan patching atau grouting,
perkuatan elemen utama jembatan dan elemen baja seperti perbaikan
akibat korosi, cover plate,
serta perbaikan dan pengamanan struktur jembatan pada daerah aliran
sungai dengan membuat bangunan pengaman terhadap gerusan pada
daerah timbunan
pembuatan jalan akses pemeriksaan dan pemeliharaan jembatan
dengan pasangan batu.
Pekerjaan pemeliharaan berkala dan rehabilitasi tidak dibayar dalam
Seksi 10.2 ini tetapi akan dibayar dalam Divisi 7 dan Divisi 8 dari
Spesifikasi ini.
32
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
B.2.2 Tingkat Layanan yang disyaratkan
1. Pengendalian Mutu
a. Penerimaan Bahan
Bahan yang akan digunakan untuk perbaikan atau pemeliharaan
kinerja jembatan harus terlebih dahulu diamati secara visual
dan/atau diuji kualitasnya sesuai ketentuan yang berlaku pada
Spesifikasi ini.
Dibuat laporan hasil pengujian bahan secara tertulis sebagai
dokumen pengendalian mutu bahan.
Bahan hanya dapat digunakan apabila telah disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Bahan yang tidak memenuhi persyaratan
tidak boleh digunakan dalam pekerjaan pemeliharaan kinerja
jembatan ini.
b. Penerimaan Hasil Pekerjaan
Hasil pemeliharaan kinerja jembatan harus diinspeksi atau diuji
secara random (acak).
Penyedia Jasa harus menyampaikan laporan tertulis kepada
Pengawas Pekerjaan tentang hasil inspeksi pekerjaan secara
visual atau mutu hasil pengujian yang dilaksanakan.
Penilaian hasil inspeksi dan/atau pengujian mutu dilakukan
berdasarkan persyaratan dalam spesifikasi.
Jika hasil inspeksi dan/atau pengujian mutu menunjukan hasil
yang tidak sesuai dengan indikator kinerja yang dipersyaratkan
maka harus dilakukan perbaikan pekerjaan.
33
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Penerimaan hasil perbaikan dilakukan berdasarkan hasil inspeksi
dan pengujian mutu ulang.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas pekerjaan
pemeliharaan kinerja jembatan yang telah dilaksanakan dari
semua lokasi sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan harus
dijaga kinerjanya sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 10.2.4 dari
Spesifikasi ini hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan.
Jika pekerjaan yang telah diperbaiki mengalami kerusakan lagi
dalam masa pelaksanaan, maka Penyedia Jasa harus segera
memperbaiki kembali kerusakan tersebut sesuai waktu tanggap
perbaikan hingga kinerja pekerjaan memenuhi persyaratan.
Apabila Penyedia Jasa terlambat memperbaiki kinerja jembatan
berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, akan
dikenakan sanksi sesuai Pasal 10.2.4.5) dari Spesifikasi ini.
Kata Kunci
Pelaksanaan
Hasil pekerjaan dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan
harus disetujui oleh Pengawas Pekerjaan dan diperiksa ulang kinerjanya
secara setiap bulan untuk pembayaran sampai Serah Terima Pertama
Pekerjaan (PHO).
Indikator kinerja yang disyaratkan:
• Setelah selesainya masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau
sebagaimana waktu yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus
Kontrak hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand
Over, PHO)
• Penyedia Jasa harus melaksanakan pemenuhan Indikator Kinerja
Jembatan dengan disaksikan oleh Pengawas Pekerjaan melakukan
pemeriksaan sebagaimana yang disyaratkan.
• Pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan diberlakukan terhadap seluruh
hasil pekerjaan yang termasuk dalam lingkup penanganan setiap
jembatan yang meliputi pekerjaan bangunan bawah, bangunan atas,
bangunan pelengkap jembatan dan daerah aliran sungai di sekitar
jembatan.
34
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
• Apabila Penyedia Jasa tidak dapat memenuhi indikator kinerja
jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan akan
dikenakan sanksi.
• Cara pemeriksaan (inspeksi) dan frekwensi pemeriksaan dilakukan
setiap bulan sebelum pelaksanaan pembayaran.
2. Perlengkapan Komunikasi
Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan dan memelihara
perlengkapan komunikasi tertentu yang beroperasi setiap saat.
Perlengkapan ini dapat berupa telepon selular atau telepon satelit,
perlengkapan radio komunikasi, mesin fax, komputer dengan akses email,
dan/atau sejenisnya. Perlengkapan komunikasi tersebut harus dapat
diakses setiap saat oleh Pengawas Pekerjaan untuk keperluan koordinasi
dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Kinerja Jembatan
Setelah selesainya masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau
sebagaimana waktu yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak
hingga serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over, PHO),
Penyedia Jasa harus melaksanakan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan
sebagaimana yang disyaratkan dalam Tabel 10.2.4.1) di bawah. Pemenuhan
Indikator Kinerja Jembatan diberlakukan terhadap seluruh hasil pekerjaan
yang termasuk dalam lingkup penanganan yang meliputi pekerjaan
bangunan bawah, bangunan atas, bangunan pelengkap jembatan dan
daerah aliran sungai disekitar jembatan. Apabila Penyedia Jasa tidak dapat
memenuhi indikator kinerja jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan
yang ditetapkan akan dikenakan sanksi Pasal 10.2.4.1)dari Spesifikasi.
Kata Kunci
Keterlambatan Penyedia Jasa
• melaksanakan pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan atau perbaikan
• yang mengakibatkan kerusakan yang semakin luas sebagaimana
yang telah direncanakan berdasarkan hasil pengukuran kajian teknis
lapangan atau sesuai yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan, akan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa,
• Penyedia Jasa tidak dapat mengajukan tuntutan pembayaran akibat
35
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
• kelebihan volume atau kuantitas yang ditetapkan berdasarkan hasil
pengukuran kajian teknis lapangan atau sebagaimana diperintahkan
Pengawas Pekerjaan.
Tingkat Layanan Jembatan
• Sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan(SPMK)
Penyedia Jasa harus menjaga kinerja jembatan berdasarkan
indikator kinerja jembatan.
• Apabila Penyedia Jasa tidak dapat memenuhi indikator kinerja
jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan,
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Spesifikasi ini pada Seksi
10.2.4.5) Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan
Jembatan.
36
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
37
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
38
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Penyedia Jasa setiap saat harus memelihara dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan yang terjadi akibat pengoperasian jembatan tersebut hingga
memenuhi Indikator Kinerja Jembatan dan waktu tanggap perbaikan yang
ditetapkan.
4. Metode Inspeksi Kinerja Jembatan
Sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan, Penyedia Jasa
harus membuat Laporan Mingguan Pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan
yang merupakan hasil inspeksi lapangan. Data pemenuhan indikator kinerja
jembatan yang digunakan sebagai pendukung pembayaran harus
didasarkan pada Laporan Mingguan Pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan
yang sudah terverifikasi oleh Pengawas Pekerjaan dan dibuat Berita Acara
Hasil Verifikasi. Verifikasi laporan mingguan tersebut harus mencakup
rincian penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan kinerja jembatan
yang dilaksanakan dengan cara padat karya serta tanda bukti pembayaran
upah tenaga kerja mingguan yang besarnya tidak boleh kurang dari nilai
UMR (Upah Minimum Regional). Berita Acara Hasil Verifikasi tersebut dapat
digunakan sebagai dasar perhitungan pemotongan pembayaran prestasi
pekerjaan sebagai konsekuensi dari keterlambatan pemenuhan tingkat
layanan jembatan.
Setiap saat Pengawas Pekerjaan dapat melaksanakan inspeksi lapangan
terhadap pemenuhan kinerja seluruh jembatan yang termasuk dalam
kontrak sebagaimana yang disyaratkan. Jika Pengawas Pekerjaan
menemukan suatu bagian elemen jembatan yang tidak memenuhi Indikator
39
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Kinerja Jembatan maka hasil inspeksi lapangan tersebut akan disampaikan
kepada Penyedia Jasa untuk dilakukan verifikasi dalam waktu 24 jam sejak
penyampaian hasil inspeksi. Hasil verifikasi oleh Penyedia Jasa, dibuat
Berita Acara Hasil Verifikasi inspeksi lapangan dan dapat digunakan sebagai
perhitungan pengenaan sanksi bila terjadi keterlambatan pemenuhan
Tingkat Layanan Jembatan.
Kata Kunci
• Sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan, Penyedia
Jasa harus membuat Laporan Mingguan Pemenuhan Indikator Kinerja
Jembatan yang merupakan hasil inspeksi lapangan.
• Data pemenuhan indikator kinerja jembatan yang digunakan sebagai
pendukung pembayaran harus didasarkan pada Laporan Mingguan
Pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang sudah terverifikasi oleh
Pengawas Pekerjaan dan dibuat Berita Acara Hasil Verifikasi.
5. Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan
Untuk setiap kasus individual kegagalan pemenuhan Indikator
KinerjaJembatan yang disyaratkan dalam Tabel 10.2.4.1) diatas, maka
Penyedia Jasa harus telah menyelesaikan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhanIndikator
Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap yang ditetapkan. Oleh karena
itu, diperlukan inspeksi lapangan berikutnya pada batas waktu yang
ditetapkan, atau segera sesudahnya, untuk memverifikasi bahwa Penyedia
Jasa telah sungguh-sungguh memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan
tingkat layanan.
Jika dalam batas waktu tanggap perbaikan sebagaimana yang ditetapkan di
atas, Penyedia Jasa belum dapat memperbaiki penyebab kegagalan
pemenuhan Indikator KinerjaJembatan, maka Penyedia Jasa dikenakan
sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran akibat keterlambatan
pemenuhan Indikator Kinerja Jembatandengan rumusan sebagai berikut:
40
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Kata Kunci
• Untuk setiap kasus individual kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa harus telah menyelesaikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap yang ditetapkan.
• Oleh karena itu, diperlukan inspeksi lapangan berikutnya pada batas waktu yang ditetapkan, atau segera sesudahnya, untuk memverifikasi bahwa Penyedia Jasa telah sungguh-sungguh memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan tingkat layanan.
B.2.3 Dasar Pembayaran
Pengukuran Pemeliharaan Kinerja Jembatan
Pengukuran kuantitas pekerjaan Perbaikan retak beton yang telah
dilaksanakan dilakukan dengan menghitung jumlah kilogram kemasan
(kaleng) bahan epoksi (base agent dan hardener), bahan penutup (sealant)
serta jumlah tabung penyuntik lengkap yang telah digunakan (sesuai yang
terpasang). Untuk upah tenaga dan peralatan diukur berdasarkan luasan
meter persegi yang telah memenuhi syarat.
Pengukuran hasil akhir pengecatan dilakukan berdasarkan luasan meter
persegi yang telah memenuhi syarat. Tidak ada tambahan pengukuran atau
biaya tambahan untuk perancah, alat bantu lain dan perbaikan pekerjaan
yang tidak sempurna.
Pengukuran untuk pembayaran pembersihan jembatan yang telah
dikerjakan, harus diukur berdasarkan pengesahan tertulis dari Pengawas
Pekerjaan, dimana indikator kinerja yang disyaratkan harus dipenuhi.
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan beberapa kali selama periode pelaksanaan
sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan untuk pemenuhan
41
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Indikator Kinerja Jembatan dan harus diukur dan dibayar menurut Mata
Pembayaran yang terdaftar dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pengukuran hasil akhir penggantian/pengencangan baut dilakukan
berdasarkan jumlah baut yang diganti/dikencangkan yang telah memenuhi
syarat.
Pengukuran hasil akhir perbaikan pipa cucuran dan drainase dilakukan
berdasarkan jumlah pipa cucuran yang diperbaiki yang telah memenuhi
syarat.
Pengukuran hasil akhir perbaikan siar muai dilakukan berdasarkan meter
panjang pekerjaan yang telah memenuhi syarat.
Dasar Pembayaran
Pekerjaan yang diukur seperti disyaratkan di atas harus dibayar menurut
Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, akan
tetapi pembayarannya ditentukan berdasarkan pemenuhan Tingkat
Layanan Jembatan yang disyaratkan. Mata Pembayaran satuan pekerjaan
yang tercantum di bawah merupakan kompensasi penuh untuk semua
bahan, pekerja, peralatan dan perkakas, yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan sebagaimana mestinya seperti
yang diuraikan dalam Spesifikasi ini.
Kata Kunci
Dengan syarat diterbitkannya pengesahan tertulis setiap bulan dari
Pengawas Pekerjaan atas pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan yang
memenuhi Tingkat Layanan Jembatan yang disyaratkan, maka pembayaran
kepada Penyedia Jasa dilaksanakan dengan angsuran bulanan berikut ini :
i) Bulan ke 1 sampai dengan 3 masing-masing dibayar 12,5% per bulan
ii) Bulan berikutnya masing-masing dibayar 62,5% / (Masa Pelaksanaan
dalam bulan – 3)
iii) Bilamana pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari masa pelaksanaan
dalam Kontrak, maka sisa pembayaran pada bulan berikutnya tidak
dilanjutkan.
42
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
iv) Bilamana pelaksanaan pekerjaan lebih lambat dari masa pelaksanaan
dalam Kontrak, maka tidak ada pembayaran tambahan pada bulan
berikutnya.
C. Rangkuman
1. Dalam mengukur dan menghitung kuantitas volume jalan dalam Divisi
IV, V, VI, IX dan X untuk masing-masing item sangat berbeda apakah
satuannya dalam M3, M2, Kg, M’ dsb.
2. Harus dikuasai pengertian isi Spesifikasi Umum 2018 tentang Tata Cara
Pengukuran dan Pembayaran.
3. Pengukuran dan Pembayaran bisa dilaksanakan apabila Quality control
pekerjaan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan mutu yang
disyaratkan dalam Spesifikasi Umum 2018
PENYIAPAN BACK UP DATA PEKERJAAN
JALAN DAN JEMBATAN DIVISI 9 DAN DIVISI
10
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan mampu Melaksanakan
penyiapan back up data pengukuran dan
perhitungan untuk pekerjaan jalan dan
jembatan Divisi 4,5,6,9 dan 10.
44
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
A. Backup Data Seksi 10.1 Pemeliharaan Kinerja Jalan
Pemeliharaan Rutin Perkerasan
Satker :
PPK :
Paket :
Provinsi
Tahun Anggaran :
833.33
Nomor Item : 10.1.(1)
Item Pekerjaan : Pemeliharaan Rutin Perkerasan
1 Pemeliharaan Perkerasan Ls 1.00 10,000,000.00 10,000,000.00
Jumlah Harga Lump Sum 10,000,000.00
Volume 1.00 Ls
PERHITUNGAN KUANTITAS
No Uraian Satuan Volume Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.) Keterangan
45
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Galian pada Saluran Air atau Lereng untuk Pemeliharaan
Satker :
PPK :
Paket :
Provinsi
Tahun Anggaran :
833.33
Nomor Item : 10.1.(3)
Item Pekerjaan : Galian pada Saluran Air atau Lereng untuk Pemeliharaan
1 Pemeliharaan Saluran dan Galian Timbunan Ls 1.00 10,000,000.00 10,000,000.00
Jumlah Harga Lump Sum 10,000,000.00
Volume 1.00 Ls
PERHITUNGAN KUANTITAS
No Uraian Satuan Volume Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.) Keterangan
PENUTUP
47
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
A. Evaluasi Kegiatan Belajar
Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi kegiatan kediklatan,
yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi pokok tersebut kepada
para peserta, pengajar maupun pengamat materi atau Narasumber, berupa
soal/kuisioner tertulis:
1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara melakukan evaluasi
berupa orientasi proses belajar dan tanya jawab maupun diskusi
perorangan/kelompok dan/atau membuat pertanyaan ujian yang terkait
dengan isi dari materi modul tersebut.
2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara dilakukan oleh para peserta
dengan melakukan penilaian yang terkait penyajian, penyampaian materi,
kerapihan pakaian, kedisiplinan, penguasaan materi, metoda pengajaran,
ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab pertanyaan, dan lain-lain.
3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Pelatihan, yaitu peserta dan
pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi Panitia/ Penyelenggara Pelatihan
terkait dengan penyiapan perlengkapan pelatihan, sarana dan prasarana
untuk belajar, fasilitas penginapan, makanan dll.
4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan pengajar kepada
peserta, dilakukan oleh peserta, pengajar/widyaiswara maupun pengamat
materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Dari evaluasi proses kegiatan pelatihan dari peserta, pengajar/ widyaiswara
maupun penyelenggara melalui system monitoring, yang harus dilakukan
evaluasi secara keseluruhan dan disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait
untuk perbaikan dan peningkatan pada proses yang akan datang.
B.1. Evaluasi dan umpan balik untuk peserta :
1. Jumlah peserta dan persyaratan peserta perlu dievaluasi terhadap
persyaratan dalam kurikulum yang direncanakan, dan perlu diseleksi lebih
baik dimasa akan datang;
2. Hasil internalisasi peserta setelah pelatihan di Unit Organisasinya (UNOR)
untuk mengetahui keberhasilan dari proses pelatihan dan peningkatan
proses pelatihan selanjutnya.
48
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
B.2. Evaluasi dan umpan balik untuk pengajar
Hasil evaluasi/penilaian pengajar oleh peserta perlu segera disampaikan kepada
pengajar bersangkutan agar diketahui hasil penilaiannya dan untuk perbaikan
dalam pembelajaran berikutnya.
B.3. Evaluasi dan Umpan Balik untuk Penyelenggara
Evaluasi Penyelenggara yang dilakukan oleh Peserta dan Pengajar, perlu segera
ditindaklanjuti untuk perbaikan yang akan datang.
C. Kunci Jawaban
Dalam menjawab soal-soal latihan, peserta dapat mendalami narasi dan isi dari
modul serta pengalaman peserta di lapangan, maupun literature yang terkait.
Berikut adalah kunci jawaban untuk soal-soal yang ada dalam setiap akhir bab
modul ini.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2017. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.
04/SE/Db/2017 : Manual Desain Perkerasan Jalan, Revisi Tahun
2017. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta
Republik Indonesia. 2018. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.
02/SE/Db/2018, tanggal 20 September 2018 tentang Spesifikasi
Umum Tahun 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan.
Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta
50
Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan
GLOSARIUM
Pekerjaan Harian : Kegiatan yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan yang semula tidak diperkirakan atau
disediakan dalam Daftar Kuantitas tetapi
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan
untuk penyelesaian Pekerjaan yang memenuhi
ketentuan
Pemeliharaan
Kinerja
: Kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar
hasil pekerjaan (jalan dan jembatan) selalu
dalam kondisi pelayanan yang mantap
berdasarkan kinerja yang disyaratkan