modul 6: estimasi biaya detail

32
Modul 6: Estimasi Biaya Detail

Upload: raanan

Post on 05-Jan-2016

147 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Modul 6: Estimasi Biaya Detail. ISI MODUL 6:. Estimasi Biaya Detail. Estimasi Biaya Detail Komponen Estimasi Biaya Langkah-langkah Estimasi Detail WBS dan QTO Metoda Estimasi Detail Catatan tentang EE, OE, dan Harga Penawaran Kontraktor. Daur Hidup Proyek (review). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

Modul 6: Estimasi Biaya Detail

Page 2: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

2

ISI MODUL 6:Estimasi Biaya Detail

• Estimasi Biaya Detail• Komponen Estimasi Biaya• Langkah-langkah Estimasi

Detail• WBS dan QTO• Metoda Estimasi Detail• Catatan tentang EE, OE,

dan Harga Penawaran Kontraktor

Page 3: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

3

Daur Hidup Proyek (review)

Project formulation

process

Planning process

Engineering and design

process

Construction process

Use managemen

t process

Disposal process

Need

Awareness of need

ProjectConcept

formulation

Project Scope

definition

Full Projectdescription

Project Completion and

Acceptance For use

Fulfillment Of need

UserRequirements

Project FeasibilityAnd scope

Project EngineeringAnd design

Project Field engineeringAnd construction

Facility use and

management

Facilitydemolition

Or conversion

Estimasi Biaya Detail

Page 4: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

4

Estimasi Biaya Detail

• Biasa juga disebut estimasi biaya definitif.• Dibuat oleh perancang sebagai acuan estimasi (EE)

bagi pemilik.• Kontraktor melakukan hal yang sama untuk

membuat penawaran.• Kaitannya dengan jenis kontrak pelaksanaan

konstruksi:– Untuk kontrak Lump Sum:

• Definisi lingkup proyek sudah harus selesai dan jelas• Jika tidak, maka kemungkinan perselisihan akan tinggi

– Untuk kontrak Unit Price:• Perlu dilakukan detailed estimates meski pembayaran

berdasarkan pada kuantitas

Page 5: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

5

Komponen Estimasi Biaya

(Taken from: Skill & Knowledge of Cost Engineering, AACE, Inc., 1992, p.I – 5)

Estimasi Biaya

Kondisi Umum

Keuntungan

Resiko

Biaya Langsung

Material Overhead

Sub-kontrak

Pajak

Biaya TakLangsung

Pekerja

Contingency

Alat

Page 6: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

6

Langkah-langkah Estimasi Detail

• Break down the project into cost centers. Cost center adalah sub-elemen proyek yang akan mengeluarkan biaya. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penggunaan sumber daya seperti material, tenaga kerja, peralatan dll, baik yang berbentuk fisik (direct) maupun non-fisik (indirect).

• Biasanya digunakan teknik seperti WBS

Page 7: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

7

Langkah … (lanjutan)

• Estimasi kuantitas yang diperlukan untuk setiap cost center. Untuk yang fisik biasa dilakukan quantity take-off (QTO). Untuk non-fisik dihitung dengan menggunakan parameter yang cocok, seperti resiko dengan % jaminan dll.

• Kuantitas yang dihitung kemudian diberi harga sesuai dengan data yang diperoleh, misalnya dari data historis, supplier, katalog dll.

Page 8: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

8

Langkah … (lanjutan)

• Jika dibutuhkan data produktivitas maka lakukan analisa sumberdaya (resource enumeration)

• Hitung harga total untuk setiap cost center dengan mengalikan kuantitas dan harga satuannya.

Page 9: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

9

WBS (Work Breakdown Structure)

• Diagram yang menggambarkan pemecahan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek secara bertingkat (multi level system). Level yang paling rendah dari WBS disebut work package.

• Work package (WP) adalah lingkup pekerjaan yang biasanya berakhir dengan penyampaian produk. WP harus merupakan satuan pekerjaan yang terukur dan terkendali.

• Pemecahan proyek dalam WBS dilakukan sampai unit yang cukup kecil untuk melakukan pengendalian secara objektif dan ditandai dengan waktu kelola (management time) yang cukup singkat.

• WP adalah suatu cost center. Sehingga akan terkait dengan akuntansi biaya (rencana dan aktual)

Page 10: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

10

Fungsi WBS

• Mendefinisikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan

• Mengidentifikasi keahlian yang dibutuhkan untuk tiap jenis kegiatan

• Sebagai dasar pembentukan tim proyek• Sebagai dasar estimasi, penjadwalan dan

pengendalian proyek (project planning and control)

Page 11: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

11

Contoh WBSPROYEK SERVICE BUILDING

Pek. StrukturPek. ArsitekturPek. Mekanikal

& Elektrikal

StrukturBawah

Struktur Atas

Tie BeamKolomBalokPelatRing BeamTanggaStruktur Atap

= denotes continued breakdown

Level 1Work Item

Level 2Tasks

Level 3Work Packages

Pek Persiapan

Form

work

Fabrikasi T

ulangan

Penulangan

Pengecoran

Pem

bongkaran Bekisting

Form

work

Fabrikasi T

ulangan

Penulangan

Pengecoran

Pem

bongkaran Bekisting

Form

work

Fabrikasi T

ulangan

Penulangan

Pengecoran

Pem

bongkaran Bekisting

Perancah

Form

work

Fabrikasi T

ulangan

Penulangan

Pengecoran

Pem

bongkaran Bekisting

Perancah

Form

work

Fabrikasi T

ulangan

Penulangan

Pengecoran

Pem

bongkaran Bekisting

Perancah

Form

work

Fabrikasi T

ulangan

Penulangan

Pengecoran

Pem

bongkaran Bekisting

Perancah

Page 12: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

12

QTO

• QTO adalah perhitungan kuantitas pekerjaan yang ditetapkan dalam suatu satuan pengukuran (unit of measurement/ UoM).

• Gambar desain dan spesifikasi menjadi acuan.• Terkadang harus dilakukan terlebih dahulu perincian

gambar desain dan spesifikasi untuk memperjelas pekerjaan dengan shop drawings sehingga QTO bisa dilakukan dengan akurat.

• Perhitungan dilakukan dalam suatu kertas kerja yang didokumentasi untuk validasi dan verifikasi ulang jika diperlukan.

Page 13: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

13

Metoda Estimasi Detail

• Unit Pricing• Resource Enumeration• Assembly-Based Estimating

Page 14: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

14

Metoda Unit Pricing

• Jika kegiatan yang akan diestimasi termasuk dalam kategori standard, maka estimasi dapat dilakukan dengan unit price (Rp /unit).

• Data didapat dari data historis, suppliers, referensi standard dll.

• Cara ini sudah tersedia dalam referensi estimasi standard nasional (mis. Dari SNI ABK, BIC, Buku Jurnal dll.)

Page 15: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

15

Masalah dengan Unit Pricing

• Data berasal dari rata-rata beberapa pekerjaan (tidak spesifik)

• Tergantung kepada waktu• Produktivitas aktual tidak terlihat• Perlu updating data yang tepat waktu

Page 16: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

16

Komentar thd SNI ABK• SNI ABK sebagai standard artinya nilai rata-rata dari berbagai kondisi

apakah kita termasuk rata-rata?• SNI ABK akan sangat terdukung dengan adanya standarisasi produk

konstruksi dan struktur pekerjaan konstruksi (cost code) serta spesifikasinya. Contoh: Construction Specification Institute (CSI)

• SNI ABK tidak menjelaskan tingkat kualitas perkerjaan yang dihasilkan, sesuai dengan spesifikasi

• SNI ABK tidak menjelaskan asumsi perhitungan untuk tim kerja setiap pekerjaan dengan produktivitas yang didapatnya

• SNI ABK dikembangkan dengan mengumpulkan data sekunder dari kontraktor dalam menghitung AHS dan data primer dari lapangan (hanya sebagai cross check data sekunder) seharusnya dikembangkan dari studi produktivitas

• SNI ABK tidak mengakomodasi perubahan atau perbedaan tingkat produktivitas sesuai dengan kondisi, misalnya kondisi lapangan, cuaca, tingkat keahlian dll.

• SNI ABK harus mudah berkembang sesuai dengan variasi pekerjaan yang diinginkan owner

• Terdapat asumsi toleransi 15% - 20% yang sudah ‘me-mark-up’ nilai rata-rata nasional

Page 17: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

17

Metoda Resource Enumeration

• Sama dengan metoda unit pricing, tetapi karena kadang ada kegiatan yang unik yang ada pada suatu proyek maka harga satuan standar tidak tersedia, maka perlu dilakukan metoda ini untuk mendapatkannya

• Produktivitas suatu tim kerja harus diestimasi dengan berdasarkan pada data historis atau intuisi

• Kelebihan: estimator dapat menetapkan tim kerja yang akan dipekerjakan dengan upah yang aktual

• Biasa dikenal dengan analisa harga satuan (AHS) pekerjaan

Page 18: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

18

Tahapan Resource Enumeration

• Asumsikan tim kerja yang terdiri dari sejumlah tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan

• Berdasarkan tim kerja ini, estimasi produksi per jam yang dapat tim kerja ini lakukan dengan teknologi yang dipilih (produktivitas). Produktivitas didapat dari data historis atau trial/penelitian atau engineering judgment

• Estimasi efesiensi yang bisa dicapai dengan mempertimbangkan kondisi lapangan dan faktor lain (misal metoda Dallavia)

• Hitung harga satuan pekerjaan efektifnya

Page 19: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

19

Metoda Dallavia

Page 20: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

20

Metoda Assembly-Based

• Pada metoda ini, suatu paket pekerjaan (assembly) yang sering ditemui dalam pekerjaan konstruksi dijadikan kelompok yang diestimasi dengan kuantitas dan parameter harga yang terdefinisi

• Biasanya sistem ini sudah menggunakan komputer untuk automatisasi perhitungan kuantitas

Page 21: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

21

MetodaAssembly-Based

Page 22: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

22

Prosedur Esimasi Detail Yang Biasa dilakukan di Indonesia

Dokumen Proyek & Kondisi Lapangan

Daftar Kegiatan/Pekerjaan

Volume Kegiatan/Pekerjaan

SatuanBahan

SatuanAlat

SatuanUpah

Perhitungan biaya satuan kegitan/pekerjaan

Perhitungan koefisien satuan kegitan/pekerjaan biaya

Perhitungan biaya total tiap-tiap kegitan/pekerjaan

Perhitungan biaya total seluruh kegitan/pekerjaan

Perhitungan biaya lain seperti pajak,Asuransi dsb

ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN PROYEK

AHS

WBS

QTO

RAB

Page 23: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

23

Analisa Harga Satuan

• Untuk menghitung biaya pelaksanaan proyek yang merupakan gabungan dari biaya tenaga kerja, biaya bahan, biaya peralatan, dan biaya lainnya, digunankan harga satuan (unit price)

• Unit yang digunakan sesuai dengan pekerjaannya, misalkan pekerjaan beton => harga satuannya = Rp. /m3

Page 24: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

24

Contoh AHS Pekerjaan Beton 1:2:3

Komponen Biaya

Satuan Volume Harga Satuan

Total

Batu pecah m3 0.83

Pasir m3 0.54

Semen Zak 3.4

Pekerja Orang-hari 6

Mandor Orang-hari 0.3

Tukang Batu Orang-hari 1

Kepala Tukang Orang-hari 0.1

Harga Satuan Pekrjaan Beton 1:2:3 per m3 X

Page 25: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

25

Contoh RABJenis Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Total

Pekerjaan Tanah

- Galian m3 1.000 2.500 2.500.000

- Timbunan m3 500 1.000 500.000

- Pemadatan m3 500 1.000 500.000

Subtotal 1 3.500.000

Pekerjaan Beton

- Beton m3 100 400.000 40.000.000

- Plesteran m3 500 5.000 2.500.000

- Halusan m2 500 3.000 1.500.000

Subtotal 2 44.000.000

Total 1 47.500.000

Overhead dan Keuntungan 10% 4.500.000

Total 2 52.250.000

Pajak Pertambahan Nilai 10% 5.250.000

Total 57.425.000

X

Page 26: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

26

WinEst Pro Plus

• Untuk mengestimasi biaya/budget proyek.

• WinEst dilengkapi dengan Cost Database (update berkala)

• WinEst dapat dihubungkan dengan program aplikasi CAD/CAE

• RAB/RAP sebagai acuan pembuatan schedule proyek dapat dihubungkan dengan modul Control & Monitoring (Prolog Manager)

Page 27: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

27

Catatan tentang EE

• EE yang dilakukan dengan metoda estimasi detail ini terkadang diistilahkan sebagai Rencana Anggara Biaya atau RAB proyek. Tentunya dalam hal ini EE merupakan RAB versi perancang.

Page 28: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

28

Catatan tentang OE

• OE merupakan RAB versi owner.• Untuk proyek pemerintah (berdasarkan pada

Perpres 54 tahun 2010), OE disebut sebagai Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Jadi untuk proyek pemerintah, HPS menjadi acuan untuk pembanding keajaran penawaran kontraktor. Nilai total HPS terbuka sifatnya dan dapat dijadikan nilai rujukan dalam penjaminan pekerjaan.

Page 29: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

29

Catatan tentang Harga Penawaran Kontraktor

• Kontraktor melakukan estimasi detail untuk membuat RAB yang akan disampaikan pada penawaran. RAB ini merupakan rincian dari harga penawaran kontraktor.

• Biasanya RAB ini dibuat berdasarkan pada BoQ yang dibuat oleh perancang dan owner. Namun terkadang kontraktor harus mengembangkan WBSnya sendiri.

Page 30: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

30

Pustaka lebih lanjut…

• Muhamad Abduh dan Usman Sukmana, “Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi”, Konferensi Nasional Pengembangan Infrastruktur yang Berkelanjutan, Universitas Udayana, Bali, 18 Oktober 2007.

Page 31: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

Estimasi Detail dan Gnome PM

Gnome PM versi 1.0

Gnome PM versi 2.0

Page 32: Modul  6:  Estimasi Biaya  Detail

32

Tugas 4

• Lakukan kajian terhadap beberapa dokumen:• SNI Analisa Biaya Konstruksi (Puskim)• Analisa Harga Satuan dari Building Information Center• Jurnal Harga Satuan Bahan Bangunan dan Konstruksi• Analisa BOW

• Laporkan dalam maksimal 3 halaman.• Cantumkan pustaka dan jika perlu dan

memungkinkan dilampirkan.• Tugas perorangan.• Waktu 1 minggu.