modul

18
ILLEGAL MINING” VS LINGKUNGAN said muzambiq FTM- ITM, 2014

Upload: budisantoso-naq-peujakesuma

Post on 08-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lingkungan dan k3

TRANSCRIPT

ILLEGAL MINING” VS LINGKUNGAN

said muzambiq

FTM- ITM, 2014

Illegal Mining

Illegal Mining == > adalah seluruh aktivitas pertambangan yang dengan sengaja melanggar aturan-aturan terkait demi keuntungan yang besar. Baik itu dilakukan perusahaan berijin maupun tidak yang berijin.

Aktivitas pertambangan yang dimaksud adalah seluruh rangkaian kegiatan tambang dari awal hingga akhir (Perijinan, ekploitasi, pascatambang, termasuk area dan unsur pendukung lainnya; Jalan, sumber energi, Pelabuhan

Pertambangan

ManipulatifPenggusuran

Kriminalisasi

Intimidasi

Kekerasan

KerusakanLingkungan

Pencemaran

Masalah Kesehatan

Krisis Air Krisis Lahan Krisis Energi

Krisis Pangan

Konflik KemiskinanKorupsi

DayaRusak

Kemewahan Bagi Perusahaan Tambang

1. Perijinan mudah didapat; Sepanjang 2007-2009 sebanyak 1.212 izin dikeluarkan Pemda

2. Konsesi yang luas; Minimal 1.000 ha didapat Perusahaan tambang. Luas konsesi Freeport 2,6 juta ha.

3. Kemudahan Alih Fungsi Kawasan; 14.000 ha TN Botani Warta Bone di Gorontalo dialih fungsikan oleh Menhut Zulkifl iHasan, Mei 2010 untuk area tambang PT. Gorontalo Minerals, anak perusahaan Bumi Resources.

4. Kemudahan Pelepasan Tanah; Intimidasi oleh aparat dan preman. RUU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan akan mempe rcepat proses pembebasan.

5. Dukungan Pendanaan; Hampirsemua Bank negara membiayai tambang; Bank Mandiri = Freeport, Arutmin dll. Bank BRI = PT. MSM, PT. DPM, PT. Inco dll. BNI 46 = PT. NNT, PT. NHM dll.

6. Menggunakan teknologi buruk dan murah; Open Pit Mining (hanya Antam Pongkor dan PT. DPM), Submarine Tailing Disposal (STD) = PT. NNT. DAM Tailing; hampir semua tambang.

7. Pengamanan; Aset Vital Negara - UU 34/2004 pasal 7 = Bisnis Keamanan.

8. Subsidi kelalaian; Kasus Lapindo telah menghabiskan Rp.4,1 triliunu ang negara .

1. Tidak patuh dan Kebal hukum; Freeport tidak merubah AMDAL ketika produksinya meningkat dari 15 juta ton menjadi hampir 19 juta ton.

2. Menggunakan sarana dan fasilitas negara; Jalan raya sepanjang 293 km di Kalsel rusak karena dilewati truck pengangkut batubara dan BBM untuk publik diserobot. UU No.4/2009 pasal 91 memberikan fasilitas tersebut.

3. Mewakili negara dalam transaksi; BP melakukan transaksi langsung dengan pembeli dari China untuk menjual LNG.

4. Mewarisi kerusakan;Tidak ada sanksi bagi perusahaan yang belum atau tidak melakukan rehabilitasi atau reklamasi.

5. Menunggak Pajak dan Royalti; 5 perusahaan menunggak royalti Rp.7 triliun dan 3 perusahaan Bakrie menunggak pajak Rp.2,1 triliun.

-Tanpa IUP, IPR dan IUPK-Tanpa IPPKH-Tanpa AMDAL-Tanpa Kelayakan Lingk.-Tanpa persetujuan warga

* Tidak sesuai dan tak merubah AMDAL

-Pembuangan limbah-Pengolahan limbah-Eksplorasi

Pra UU No.4/2009

Izin Usaha Pertambangan (IUP) Izun Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Izin Pertambangan Rakyat (IPR)

Kontrak Karya (KK) Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara (PKP2B) Kuasa Pertambangan (KP) Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD)

UU No.4/2009

PETA SEBARAN TAMBANG MINERAL, BATUBARA DAN MIGAS

PadaTahun 2010 DI Kabupaten lahat terdapat 49 perusahaan (Kp) dan 30 diantaranya tidak memilikiamdal

Contoh Kasus :

• Kasus Inco (PenegakanHukum)• Universitas Mulawarman - CV. Rastino Samarinda

(Penyalahgunaan izin kerja)• Lapindo• Babel : PT. TimahTbk, PT. Kobatin• Bengkulu : Famiatardio Nagara

Persoalan Illegal Mining terjadi karena :

• Penegakan hukum yang lemah• Pengawasan Lapangan yang lemah• Tambang rumah Korupsi• Rezim Perizinan (Kemudahan Mendapatkan

Izin dan Birokrasi)

PERLU DI PERHATIKAN

• Keselamatan Rakyat• Produktivitas Rakyat• Kelangsungan Layanan Fungsi Alam

Sekian