modul 5 (mektek i)
Post on 02-Jan-2016
212 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
MODUL 5
MODUL V (MEKANIKA TEKNIK) -1--
MODUL 5 : ARTI KONSTRUKSI RANGKA BATANG DAN CARA PENYELESAIANNYA
5.1. JUDUL : KONSTRUKSI RANGKA BATANG (K.R.B.)
5.1.2. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan bisa mengerti arti serta cara menyelesaikan struktur konstruksi rangka batang.
5.1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah membaca materi ini mahasiswa bisa mengetahui bentuk-bentuk KRB serta bisa menyelesaikan struktur tersebut dengan beberapa cara pendekatan yang telah dijalankan diajarkan serta tahu persyaratan-persyaratan yang diperlukan.
5.1.4. Pendahuluan
Dalam membuat suatu struktur bangunan maka kita harus menyesuaikan dengan material yang ada terutama dengan nilai harga yang paling murah. Jika materialnya dari beton, maka struktur bisa dibuat sesuai dengan keinginan perencana, tapi kalau materialnya dari kayu, bambu atau baja, maka kita harus merangkai material tersebut. Rangkaian dari material bambu, kayu atau baja tersebut disebut dengan konstruksi rangka batang.
Missal :
Bentuk Rangkaian
Konstruksi rangka batang tersebut merupakan rangkaian dari bentuk segitiga.
Kenapa bentuk ( tersebut dipilih !.
Bentuk segitiga (() tersebut dipilih karena segitiga tersebut adalah suatu bentuk yang mantap (stabil) ( tidak mudah berubah. Bagaimana jika bentuk tersebut segiempat ( )
bentuk segiempat ( ) tersebut tidak stabil.
segiempat mudah berubah menjadi jajaran genjang.
5.1.5. Bentuk Konstruksi Rangka Batang
5.1.5.1. Bentuk
K.R.B. = Suatu konstruksi yang terdiri dari batang-batang yang berbentuk segitiga
Segitiga (bentuk tetap).
Untuk menyambung titik sudut digunakan plat buhul / simpul.
Pada konstruksi baja sambungan-sambungan pada plat buhul digunakan baut, paku keling atau las.
Pada konstruksi kayu memakai baut, pasak atau paku.
Gambar 5.2. Bentuk Konstruksi Rangka Batang
Gambar 5.3. Detail I, salah satu sambungan
Titik buhul sebagai sambungan tetap / stabil, tapi dalam perhitungan titik buhul ini dianggap SENDI.
K.R.B. Pada Jembatan
terdiri dari
K.R.B. Ruang bisa dipisahkan menjadi K.R.B. Bidang.
Gambar 5.4. Bentuk konstruksi rangka batang pada jembatan
5.1.5.2. Perletakan : 1 sendi dan 1 lagi merupakan rol karena konstruksi statis tertentu
Perletakan sendi
ada 2 reaksi
Perletakan rol
ada 1 reaksi
5.1.5.3. Konstruksi Statis Tertentu Pada K.R.B. (Konstruksi Rangka Batang)
Konstruksi statis tertentu adalah suatu konstruksi yang masih bisa diselesaikan dengan syarat-syarat keseimbangan ;
(H = 0
(V = 0
(M = 0
Jadi maximum harus ada 3 reaksi yang tidak diketahui (3 bilangan yang tidak diketahui)
Pendekatan Penyelesaian Konstruksi Rangka Batang
K.R.B. merupakan kumpulan dari batang-batang yang mana gaya-gaya batang tersebut harus diketahui. Dalam hal ini gaya-gaya batang tersebut beberapa gaya tarik atau tekan. Pada konstruksi dibawah ini (Gambar 5).
Titik simpul : dianggap sendi
Jadi tiap-tiap titik simpul ada 2 persamaan
Yaitu :
(V = 0
(Kx = 0
(H = 0
(Ky = 0
Pada gambar (5.5) ada 8 titik simpul
( jadi ada 2 x 8 persamaan = 16 persamaan
Dari keseluruhan konstruksi :
Ada 16 bilangan yang tidak diketahui
Ada 16 persamaan Konstruksi statis tertentu
(karena masih bisa diselesaikan dengan syarat-syarat persamaan keseimbangan)
5.15.4. Rumus Umum Untuk K.R.B.
( k = b + r
k = banyaknya titik simpul (titik buhul)
b = jumlah batang pada K.R.B.
r = jumlah reaksi perletakan
5.1.6. Rangka Batang Gerber
Seperti pada balok menerus, maka pada konstruksi rangka batangpun ada balok gerber
Gambar 5.6. Rangka batang gerber
A = sendi
B = rol
S = sendi gerber
C = rol
Jumlah reaksi perletakan = 4
1 sendi + 2 rol
Jumlah batang
=26
Jumlah bilangan yang
tidak diketahui
=30
Jumlah titik simpul = 15
Persamaan yang tersedia = 2 x 15 = 30 persamaan.
Ada 30 bilangan yang tidak diketahui dan tersedia 30 persamaan
Konstruksi statis tertentu
5.1.7. Prinsip Penyelesaian
Ada beberapa cara penyelesaian K.R.B.
1. Keseimbangan titik buhul
a. Cara analitis dengan menggunakan
(.Kx = 0 dan
(.Ky = 0
b. Cara grafis dengan metode Cremona
2. Metode Potongan :
a. Cara Analitis
Metode Ritter
b. Cara Grafis
Metode Cullman
3. Metode Penukaran batang
5.1.8. Keseimbangan Titik Simpul
Dalam bagian ini hanya membahas teori tentang keseimbangan titik simpul saja.
a.Penyelesaian secara analitis
Cara menyelesaikannya dengan keseimbangan titik simpul.
b. Distribusi Beban
Konstruksi rangka batang merupakan gelagar tidak langsung, jadi kalau ada beban terbagi rata atau beban titik yang terletak di tengah-tengah antara 2 titik simpul (gelagar lintang) harus diuraikan menjadi beban titik pad simpul-simpul terdekat.
c. Contoh distribusi beban pada konstruksi Rangka batang
Muatan terbagi rata tersebut dijadikan muatan terpusat pada titik-titik simpulnya.
Gambar 5.8. Beban terbagi rata didistribusikan menjadi beban titik
5.1.9. Contoh Soal 1
Suatu konstruksi Rangka Batang dengan beban sebesar P = 4 ton seperti pada gambar !. selesaikan struktur tersebut.
Gambar 5.9. Konstruksi rangka batang dengan beban P = 4t
Mencari reaksi perletakan
( MA = 0 ( RB . 4 ( - 4 . ( = 0
( RB = 1t
( MB = 0 ( RA . 4 ( - 4 . 3( = 0
( RA = 3t
Pemberian notasi
Untuk mempermudah penyelesaian, tiap-tiap batang perlu diberi notasi.
Untuk batang atas diberi notasi A1; A2 dan A1; A2
Untuk batang bawah diberi notasi B1, B2 dan B1, B2
Untuk batang diagonal diberi notasi D1; D2 dan D1; D2
Untuk batang vertikal diberi notasi V1; V2 dan V1; V2 serta V3Tiap-tiap titik simpul diberi nomor urut dari I s/d X.
Gambar 5.10. Pemberian notasi pada gaya-gaya batang
Penyelesaian keseimbangan titik simpul diselesaikan dengan memakai syarat-syarat keseimbangan pada titik simpul yaitu ( Kx = 0 dan ( Ky = 0
Jadi keseimbangan pada tiap-tiap titik tersebut bisa diselesaikan jika terdapat maximum 2 batang yang tidak diketahui, karena hanya menyediakan 2 persamaan yaitu (Kx = 0 dan ( Ky = 0.
Catatan
Mulailah bekerja pada titik simpul yang mempunyai 2 batang yang tidak diketahui.
sebelum mengerjakan perlu perjanjian tanda terhadap gaya-gaya batangnyua
(Anggapan) / perjanjian pada K.R.B.
Batang tertekan dengan tanda (-) (gaya menuju titik simpul)
Batang tertarik dengan tanda (+) (gaya menjauhi titik simpul)
Penyelesaian
Mulai dari titik simpul yang mempunyai 2 batang tak diketahui
Titik I
( V = 0 ( 3 t + V1 = 0
V1 = -3 ton (berarti batang tekan)
( H = 0 ( B1 + 0 = 0 ( B1 = 0 (batang nol)
Titik II
( V = 0 ( - 3 t + D1 = 0
D1 = 3 ( D1 = 3t (tarik)
( H = 0 ( A1 + D1 = 0
A1 = - D1 = - . 3
A1 = - 3 ton (tekan)
Titik III
Titik IV
Titik VI
Titik V
Titik VIII
Titik VII
Titik X
Kontrol ke Titik IX
DAFTAR
BATANGGAYA BATANG
A1- 3 t
A2- 2 t
A2- 2 t
A1- 1 t
B10
B23 t
B21 t
B10
V1- 3 t
V21 t
V30
V2- 1 t
V1-1 t
D13
D2-
D2
D1
Batang B1 dan B1 = 0, menurut teoritis batang-batang tersebut tidak ada, tapi mengingat K.R.B. terbentuk dari rangkaian bentuk ( maka batang ini diperlukan.
Batang atas pada umumnya batang tekan
Batang bawah pada umumnya batang tarik.
Contoh Soal 2
Suatu konstruksi Rangka Batang, dengan notasi seperti pada gambar, beban sebesar 3 ton terletak di titik simpul III
Titik Simpul I
Batang D1 dan B1 dianggap tarik
Batang D1 diuraikan ke arah vertikal dan horizontal sebesar D1
Titik III
Titik II
Titik IV
Titik VI
Kontrol
Titik V
5.1.10. Latihan : Konstruksi Rangka Batang
Untuk mendorong mahasiwa belajar maka perlu dibuatkan suatu latihan sebagai berikut :
Soal 1
Soal 2
5.1.11. Rangkuman
KRB merupakan rangkaian dari bentuk ( (segitiga) Dalam KRB yang dicari adalah gaya-gaya batangnya, bisa berupa gaya tarik, atau gaya tekan. Tiap-tiap titik simpulnya dianggap sendi. Pencarian gaya-gaya batang, hanya bisa diselesaikan jika jumlah gaya batang yang tidak diketahui max hanya 2.5.1.12. Penutup
Agar mahasiswa bisa mengontrol pekerjaan latihan, maka mahasiswa bisa melihat jawaban dibawah ini :
Jawaban :
Soal No. 1
KeteranganTitik / GayaNilaiArah / Tanda
Reaksi vertikalA : RAV5 t(
B : RB4 t(
Reaksi HorizontalA : RAH0
Data PendukungSin 0,835
Cos 0,555
Gaya BatangA16,667 tTekan -
A25,333 tTekan -
B13,333 tTarik +
B26,000 tTarik +
B32, 667 tTarik +
Gaya BatangD16,00 tTekan -
D26,00 tTarik +
D31,20 tTarik +
D41,20 tTekan -
D54,808 tTekan -
D64,808 tTarik +
Soal No. 2
KeteranganTitik / GayaNilaiArah / T