modul 3 skenario 2 muskuloskeletal

50

Upload: sandranamahen

Post on 06-Jul-2015

1.835 views

Category:

Health & Medicine


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 2: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

ANGGOTA

Badai Ardyana Arimbi Putri (2013730129)

M. Zetvandi Ibrahim (2013730151)

Muhammad Indra Jodi (2013730154)

Mutiara Putri Camelia (2013730157)

Nina Amelinda (2013730162)

Putri Dina Indrisia (2013730165)

Putri Noviarin Irhamna (2013730166)

Rezka Fadillah Yefri (2013730170)

Sandra Natasha Mahendra (2013730175)

Shila Rubianti P. (2013730179)

Sonia Irene Elsyah (2013730180)

Page 3: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

SKENARIO 2

Laki-laki umur 35 tahun, pekerjaan supir

angkutan, datang ke poliklinik dengan

keluhan utama, nyeri pada daerah siku

kanan, menjalar ke lengan bawah sampai

ke jari manis, dan kelingking yang

dirasakan sejak 6 bulan yang lalu, dan

berat pada pagi hari. Nyeri juga dirasakan

di punggung sebelah kanan. Keadaan ini

dirasakan semakin bertambah berat,

terutama bila penderita memfleksikan

sikunya.

Page 4: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

KATA KUNCI

• Laki-laki usia 35 tahun.

• Nyeri pada siku kanan, menjalar ke lengan

bawah sampai ke jari kelingking.

• Sejak 6 bulan yang lalu.

• Pada pagi hari.

• Nyeri punggung sebelah kanan.

• Nyeri pada siku kanan, menjalar ke lengan

bawah sampai ke jari kelingking saat

memfleksikan siku.

Page 5: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

PERTANYAAN

1. Jelaskan mekanisme nyeri pada ekstremitas akibat

Sindroma Jebakan!

2. Jelaskan jenis dan bagian saraf yang berkaitan dengan

Sindroma Jebakan!

3. Jelaskan gejala dan tanda klinis pada berbagai Sindroma

Jebakan!

4. Jelaskan mengenai diagnosa pembandingnya!

5. Jelaskan pemeriksaan penunjang pada berbagai

Sindroma Jebakan!

6. Jelaskan penanganan dan pencegahan yang tepat pada

berbagai Sindroma Jebakan!

Page 6: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

MEKANISME NYERI AKIBAT SINDROMA JEBAKAN

Pekerjaan Trauma Aktivitas

Saraf terjepit

Inflamasi

Cubiti Tunnel

Syndrome

Mediator

inflamasi

Nyeri

Page 7: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

SARAF YANG BERPENGARUH PADA SINDROMA

JEBAKAN

Page 8: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

CUBITTAL TUNNEL SYNDROME

Saraf

Ulnaris

Page 9: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Pada siku, saraf ulnaris bergerak melalui

terowongan jaringan (terowongan kubiti) yang

berjalan di bawah benjolan tulang di bagian

dalam siku Anda. Benjolan tulang ini disebut

epikondilus medial. Tempat di mana saraf

berjalan di bawah epikondilus medial sering

disebut sebagai ‘funny bone’. Pada ‘Funny

Bone’ saraf ulnaris sangat dekat dengan kulit,

dan apabila ada benturan, maka akan

menyebabkan syok.

Page 10: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 11: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Di luar siku, saraf ulnaris berjalanan di bawah

otot-otot di bagian dalam lengan bawah dan ke

tangan di sisi telapak dengan jari kelingking.

Ketika saraf memasuki tangan, saraf

berjalanan melalui terowongan lain (Guyon’s

canal)

Page 12: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Saraf Ulnaris memberikan rasa ke jari

kelingking dan setengah dari jari

manis. Saraf ini juga mengontrol

sebagian besar otot-otot kecil di

tangan yang membantu gerakan

halus, dan beberapa otot yang lebih

besar di lengan bawah yang

membantu Anda membuat pegangan

yang kuat.

Page 13: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

CERVICAL SYNDROME

Foramen intervertebralis

menyempit

Foramen intervetrebalis

tetap utuh

Page 14: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

FORAMEN INTERVERTEBRALIS MENYEMPIT

• Terbentuknya osteofit atau eksostosis yang

masuk ke dalam foramen interveterbralis

sehingga dapat menekan radiks.

• Adanya penipisan dari diskus intervertebralis

sehingga keadaan ini akan mendekatkan jarak

kedua pedikel yang membentuk foramen

intervertebrals. Namun demikian adanya

penyempitan foramen intervertebralis harus

disesuaikan dengan gejala dan tanda yang

dikeluhkan penderita dan ditemukan dalam

pemeriksaan.

Page 15: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

FORAMEN INTERVETREBALIS TETAP UTUH

• Peradangan dari syarafnya sendiri misal radikulitis

• Dorongan dari tumor, abses atau pendarahan oleh karena

trauma tumor

• Radiks mengalami tarikan, misalnya pada trauma

whiplast (pecut) yaitu trauma oleh karena anggukan

kepala yang intensif yang didahului oleh tengadahan

kepala, dimana radiks dorsalis C5, C6, dan C7

teregangdan mengalami reksis.

• HNP cervikalis yang paling sering terdapat diantara C5

dan C6 serta antara C6 dan C7 sehingga menekan radiks

C6 dan radiks C7.

Page 16: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

PENJELASAN

• Syaraf cervikal yang berperan pada persyarafan

bahu, lengan sampai jari-jari adalah syaraf

cervikal yang berasal dari segmen-segmen

medula spinalis C5, C6, C7 dan C8. Berdasarkan

keterangan di atas, radiks-radiks dari segmen

inilah yang memegang peranan timbulkan

cervical syndrome.

• Gejala dan tanda dari gangguan masing-masing

radiks spinalis seperti terlihat pada skema di

bawah ini.

Page 17: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Radiks Nyeri dijalarkan

dari leher ke

Kelemahan

otot-otot

Gangguan

sensibilitas

Refleks

tendon

C5 Bahu bagian

bawah dan

lengan atas

bagian lateral

Supraspinatu

s Deltoideus

Infraspinatus

Biseps

Permukaan

ventral

lengan atas

dan bawah

Refleks biseps

tidak

terganggu/

menurun

C6 Bagian lateral

(radial) lengan

bawah

BisepsBrakhir

adialis

Permukaan

ibu jari da

tepi radial

dari lengan

Refleks biseps

menurun/

menghilang

C7 Bagian dorsal

lengan bawah

Triseps Permukaan

jari telunjuk,

jari tengah

dan dorsum

manus

Refleks triseps

menurun/

menghilang

C8 Bagian medial

lengan bawah

Otot-otot

tangan

interosei

Jari

kelingking

dan jari

manis

Refleks biseps

dan triseps

tidak

terganggu

Page 18: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 19: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

CARPAL TUNNEL SYNDROME

Nervus

Medianus

Page 20: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 21: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Terowongan carpal yang sempit selain

dilalui oleh nervus medianus juga dilalui

oleh beberapa tendon flexor. Setiap

kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat

menyebabkan terjadinya penekanan pada

nervus medianus sehingga timbul carpal

tunnel syndrome.

Page 22: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

GUYON’S CANAL SYNDROME

Saraf

Ulanaris

Page 23: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 24: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

N. ulnaris sebenarnya dimulai pada sisi

leher, di mana akar saraf tulang belakang

individual keluar melalui lubang kecil

antara tulang belakang. Akar saraf

kemudian bergabung bersama untuk

membentuk tiga saraf utama yang

melakukan perjalanan ke lengan untuk

tangan, salah satunya adalah saraf ulnaris.

Page 25: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Meninggalkansisi leher

Melalui ketiak

Lenganbawah

Tangan

Jari-jari

Page 26: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Saat melintasi pergelangan tangan, saraf ulnaris dan arteri

ulnaris berjalan melalui terowongan yang dikenal sebagai

kanal Guyon. Terowongan ini dibentuk oleh dua tulang

(yang berbentuk kacang dan bengkok) dan ligamentum yang

menghubungkan mereka. Setelah melewati kanal, cabang-

cabang saraf ulnaris untuk memasok rasa ke jari kelingking

dan separuh jari manis. Cabang-cabang saraf ini juga

memasok otot kecil di telapak tangan dan otot yang menarik

ibu jari ke arah telapak tangan.

Page 27: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Tulang bengkok membentuk satu sisi kanal

Guyon. Tulang ini memiliki taji berbentuk kait

kecil yang menonjol untuk memberikan

lampiran untuk beberapa ligamen pergelangan

tangan. Dikenal sebagai hamatum, tulang kecil

ini bisa pecah dan tekan terhadap saraf ulnaris

dalam kanal Guyon.

Page 28: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

GEJALA – GEJALA

Page 29: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

GEJALA – GEJALA YANG TIMBUL PADA NEURITIS ULNARIS

PADA SYNDROME GUYON DAN SYNDROME KUBITI TUNNEL

ANTARA LAIN:

• Nyeri setempat dengan sensorik yang berpola neuritik

• Karena trauma, n.ulnaris dapat terjerat di terowongan

tersebut sehingga menimbulkan kesemutan atau peerasa

sseperti dibakar hipestesia pada jari manis dan kelingking .

• Adanya nyeri dan prestesia yang terasa pada ulnar dan

telapak tangan dan kulit jari kelingking

• Jari kelingking bersikap agak menekuk

• Terasa pada pagi hari setelah bangun tidur

• Tidur dengan lengan di tekuk pada siku dapat

menimbulkan parestesia

• Parestesia dapat terasa tidak hanya terasa pada daerah

sensibilitas saja tetapi seluruh tangan dan lengan bawah

Page 30: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

LANJUTAN….

• Kesulitan mmemanipulasi objek kecil dijari

tangan karena kehilangan sensasi

• Kelemahan jari-jari dan menggenggam

• Gejala yang ditimbulkan pada

perkembangan selanjutnya , parestesia

tidak hanya terasa pada pagi hari saja tetapi

bisa terasa sepanjang hari.

Page 31: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

TANDA-TANDA KLINIK ANTARA LAIN :

• Kelainan tangan yang berupa clawhand , pangkal jari-jari

lurus ( berekstensi ) pada sendi metakarpofhalangeal,

sedangkan jari manis dan kelingking menekuk ( berfleksi )

pada sendi interphalangeal. Jari-jari lain sukar untuk

abduksi, adduksi dan menekuk pada sendi

metakarpofhalangeal.

• Otot interosei , otot hipotenar dan otot bagian medial tenar

mengecil ( atrofi )

• Pada pemeriksaan sensibilitas kulit tangan anestetik atau

hipestetik pada daerah yang menutupi kelingking, separuh

jari manis dan pada telapak tangan sisi ulnar .

• gangguan sensibilitas dan motorik ( tanda tahap lanjut )

Page 32: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

LANJUTAN..

• tampak ataxia jari-jari dan tangan

• refleks tendon menurun/hilang

• m.fleksor carpi ulnaris terasa nyeri apabila

di fleksikan

• jari kelingking dan jari manis terasa nyeri

saat difleksikan

Page 33: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 34: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS CERVICAL

HNP Cervical

Definisi Penyebab Gejala

Page 35: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS)

CTS

Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala

Page 36: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

CUBITAL TUNNEL SYNDROME

Cubital Tunnel Syndrome

Definisi Etiologi Gejala

Page 37: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

GUYON’S CANAL SYNDROME

Guyon’s Canal Syndrome

Definisi Penyebab Gejala

Page 38: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 39: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Fisik

Penunjang

Pemeriksaan

Page 40: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

PEMERIKSAAN FISIK

•dapat pada pemeriksaan narvus medianus dengan melakukan penekananpada pertengahan ligamentum carpi transversum (volare). Tinels’ test postif jika timbul nyeri yang berarti terdapat penjepitan saraf

Tinel Test

•pada pemeriksaan jebakan nervus medianus, melakukan hiperfleksi padapergelangan tangan dengan mempertemukan kedua punggung tanganPhalent’s Test

•yakni dengan pemeriksaan sensibilitas dari daerah yang dipersarafi olehnervus medianus, nervus radialis. Dan nervus ulnaris. Adanya kekurangsensitifan pada pemeriksaan (dapat dengan menekan menggunakanbenda tajam/tumpul) mengarahkan kita kepada jebakan nervus manayang dialami

PemeriksaanGangguanSensibilitas

Page 41: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

PemeriksaanPenunjang

Neurofisiologi

Radiologi

ELEKTRONEUROMIOG

RAFI

Page 42: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

ENMG(Elektroneuromiografi) merupakan suatu

pemeriksaan yang non-invasif dan dipergunakan

untuk memeriksa keadaansaraf perifer dan otot. Dan merupakan pelengkap dari

pemeiksaan klinis neurologismaupun pemeriksaan

penunjang lain (mis. MRI), sehingga dari hasil-hasil

pemeriksaan tersebut dapatditarik suatu kesimpulan.

Pemeriksaan radiologisseperti Pemeriksaan sinarX terhadap pergelangantangan dapat membantu

melihat apakah adapenyebab lain seperti

fraktur atau artritis. Fotopalos leher berguna untuk

menyingkirkan adanyapenyakit lain pada

vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada

kasus yang selektifterutama yang akan

dioperasi.

Page 43: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal
Page 44: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

Penanganan

Non-Operatif

Operatif

Page 45: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

NON-OPERATIF

BidaiPergelangan

Tangan

Obat anti-inflamasi

Non-steroid (NSAID)

Kortikosteroid Fisioterapi

Page 46: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

OPERATIF

Ulnar Nerve Transposition

Dekompresi ulnar

Medial Epicondylectomy

Page 47: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

PENCEGAHAN

• Relaksasi dan kurangi kekuatan

pegangan

• Istirahat lebih sering

• Perhatikan posisi tangan

• Perbaiki postur tubuh

• Jaga agar tangan tetap hangat

• Kurangi berat badan jika obesitas

• Terapi penyakit yang bisa menyebabkan

CubTS

Page 48: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

PROGNOSIS

• Kompromi yang berkepanjangan pada

saraf dapat menyebabkan hilangnya

fungsi lengkap

• Penebalan saraf ulnarpada saat

diagnosis dikaitkan dengan hasil yang

buruk di follow-up, terutama dalam

kasus konservatif diobati.

• Tanda-tanda studi konduksi demielinasi

pengujian biasanya menunjukkan hasil

yang menguntungkan

Page 49: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

KESIMPULAN

Pada scenario di dapatkan bahwa laki

laki tersebut mengalami Cubital Tunnel

Syndrome. Karena nyeri dari siku sampai

lengan bawah da nada gangguan saat

memfleksikan sikunya.

Page 50: Modul 3 Skenario 2 Muskuloskeletal

REFERENSI

• Mardjono, Mahar dan Priguna Sidharta M. 2006. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian

Rakyat

• Sidharta M, Priguna . 1999.Neurologi Klinis dalam Praktek Umum.Jakarta : Dian Rakyat

• Helmi, Zairin Noor. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba

Medika.

• Mardjono, Mahar dan Priguna Sidharta M. 2006. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian

Rakyat

• Sidharta M, Priguna . 1999.Neurologi Klinis dalam Praktek Umum.Jakarta : Dian Rakyat

• Fuller,Geraint.2008.Panduan Praktis Pemeriksaan Neurologis.Jakarta:Buku kedokteran

EGC