modul 3 - penyusunan anggaran operasional ii.pptx

36
EKMA4570 – Penganggaran Program Studi Manajemen Oleh: M. Mujiya Ulkhaq Bunaken Marine Park, Sulawesi Ut Modul 3 Seoul, 15 th of September 2013

Upload: api-248804271

Post on 20-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

EKMA4570 – Pengang-garanProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq

Bunaken Marine Park, Sulawesi Utara

Modul 3

Seoul, 15th of September 2013

Page 2: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

2

Tinjauan Umum Modul 3

Secara umum, Modul 3 akan membahas tentang penyusunan anggaran produk, penyusunan anggaran bahan baku, penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik.

Modul 3 terdiri dari tiga kegiatan belajar:• Kegiatan Belajar 1 – Penyusunan Anggaran Produk;• Kegiatan Belajar 2 – Penyusunan Anggaran Bahan Baku;• Kegiatan Belajar 3 – Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead

Pabrik.

Setelah mempelajari Modul 3, diharapkan mampu:• Menjelaskan pengertian produksi dan anggaran biaya produksi;• Menyusun anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas produk dan/atau sediaan;• Menyusun anggaran produk disesuaikan dengan keperluan manajemen;• Menjelaskan anggaran bahan baku, elemen, dan tujuan penyusunannya;• Menyusun anggaran bahan baku;• Menjelaskan manfaat anggaran biaya tenaga kerja langsung;• Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung;• Menjelaskan pengertian, tujuan, rincian, dan faktor yang mempengaruhi anggaran biaya

overhead pabrik;• Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.

Page 3: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

3

Production & Product Cost

Produksi adalah proses mengolah produk, sedangkan produk adalah hasil produksi.Dalam penyusunan anggaran produk, produk diartikan dalam arti sempit, yaitu berupa produk,baik produk jadi maupun produk dalam proses.

Anggaran biaya produksi adalah anggaran tentang produk, biaya produksi dibebankan, dan biaya produksi diperhitungkan, selama periode tertentu dari perusahaan.

Biaya produksi atau harga pokok produksi adalah biaya pabrik ditambah harga pokok sediaan produk dalam proses awal atau harga pokok produk jadi, ditambah harga pokok sedi-aan produk dalam proses akhir. Biaya produksi biasanya terdapat dalam anggaran rugi-laba.Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik, meliputi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya pabrik menjadi tanggung jawab manajer pabrik atau manajer produksi secara luas.Biaya bahan baku adalah bahan utama yang dipakai, dalam satuan uang. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah tenaga kerja langsung yang harus dibayar. Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik yang terjadi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.Biaya produk atau harga pokok produk adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk yang diperoleh. Biaya produk biasanya terdapat dalam neraca.

Page 4: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

4

Production & Product Cost

Biaya Bahan BakuBiaya Tenaga

Kerja Langsung

Biaya Utama

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Pabrik

Biaya PenjualanBiaya Administrasi

dan Umum

Biaya Usaha

Biaya Bukan Usaha

Biaya

Biaya terdiri dari biaya bukan usaha, biaya usaha, dan biaya pabrik.Biaya bukan usaha adalah biaya sampingan usaha, bagi perusahaan bukan lembaga keuangan, seperti beban bunga.Biaya usaha adalah biaya kegiatan pokok perusahaan selain harga pokok barang ter-jual. Biaya usaha terdiri dari biaya penjualan (biaya yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama) dan biaya administrasi dan umum (biaya usaha dikurangi biaya pen-jualan). Biaya penjualan menjadi tanggung jawab manajer penjualan atau manajer pemasaran secara luas, sedangkanbiaya administrasi dan umum menjadi tanggung jawab manajer umum.

Page 5: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

5

Production & Product Cost

Jualan merupakan hasil ramalan jualan.Sediaan Produk Jadi Akhir merupakan produk jadi yang ada di gudang (inventory) pada periode sebelumnya.Produk Siap Dijual adalah jualan ditambah sediaan produk jadi akhir.Sediaan Produk Jadi Awal merupakan produk jadi yang akan dialokasikan untuk periode selanjutnya.Produk Jadi Diproduksi Periode ini adalah produk siap dijual dikurangi sediaan produk jadi awal.Sediaan Produk dalam Proses Akhir merupakan produk yang belum jadi (work in process).Produk Dihasilkan adalah produk jadi diproduksi periode ini ditambah sediaan produk dalam proses akhir.Sediaan Produk dalam Proses Awal merupakan produk yang belum jadi (work in process) yang dialokasikan untuk persediaan periode berikutnya.Produk Masuk Periode ini adalah produk dihasilkan dikurangi sediaan produk dalam proses awal.

Untuk selanjutnya, sediaan produk dalam proses (awal dan akhir) diasumsikan tidak ada.

Jualan 1000 unitSediaan Produk Jadi Akhir 40 unitProduk Siap Dijual 1040 unitSediaan Produk Jadi Awal 60 unitProduk Jadi Diproduksi Periode Ini 980 unitSediaan Produk dalam Proses Akhir 70 unitProduk Dihasilkan 1050 unitSediaan Produk dalam Proses Awal 65 unitProduk Masuk Periode Ini 985 unit

Page 6: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

6

Product BudgetDalam penyusunan anggaran produk, dapat dilakukan dalam empat cara:• Mengutamakan Stabilitas Produk;• Mengutamakan Stabilitas Sediaan;• Mengutamakan Campuran antara Stabilitas Produk dan Stabilitas Sediaan;• Menyesuaikan dengan Keperluan Manajemen.

Page 7: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

7

Product BudgetMengutamakan Stabilitas ProdukPerusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran pro-duk, tingkat sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai dengan rencana semula, di sisi lain pola produk konstan.

Satu Macam ProdukHasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan se-bagai berikut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 13 unit. I II III IVJualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unitSediaan Akhir 16 unit 17 unit 16 unit 15 unit 15 unitProduk Siap Dijual 59 unit 62 unit 63 unit 62 unit 197 unitSediaan Awal 13 unit 16 unit 17 unit 16 unit 13 unitProduk 46 unit 46 unit 46 unit 46 unit 184 unit

TriwulanKeterangan Setahun

Page 8: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

8

Product BudgetMengutamakan Stabilitas ProdukPerusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran pro-duk, tingkat sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai dengan rencana semula, di sisi lain pola produk konstan.

Lebih dari Satu Macam ProdukHasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun per triwulan dan per produk adalah sebagai berikut:

Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

B T B T B T B T B M TKecap Sedang 14 7 21 15 8 23 16 8 24 16 8 24 61 31 92Kecap Manis 9 4 13 9 4 13 9 5 14 9 5 14 36 18 54Kecap Asin 6 3 9 6 3 9 6 3 9 6 3 9 24 12 36Total I 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182

Data Jualan dan Jenis Kecap

I II III Satu TahunIVM M M M

S M A T S M A T S M A T S M A T S M A TJualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182Sediaan Akhir 3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 7 3 5 15 7 3 5 15Produk Siap Dijual 24 15 11 50 28 16 12 56 30 17 13 60 31 17 14 62 99 57 41 197Sediaan Awal 4 3 3 10 3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 4 3 3 10Produk 20 12 8 40 25 14 10 49 25 14 10 49 25 14 10 49 95 54 38 187

SetahunKeterangan

I II III IV

Page 9: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

9

Product BudgetMengutamakan Stabilitas SediaanPerusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, tingkat sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lain pola produk dibiarkan berfluktuasi.

Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Sama).Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan se-bagai berikut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 10 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

I II III IVJualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unitSediaan Akhir 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit 10 unitProduk Siap Dijual 53 unit 55 unit 57 unit 57 unit 192 unitSediaan Awal 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit 10 unitProduk 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unit

TriwulanKeterangan Setahun

Page 10: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

10

Product BudgetMengutamakan Stabilitas SediaanPerusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, tingkat sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lain pola produk dibiarkan berfluktuasi.

Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Tidak Sama).Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan se-bagai berikut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 13 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

I II III IVJualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unitSediaan Akhir 11 unit 11 unit 11 unit 13 unit 13 unitProduk Siap Dijual 54 unit 56 unit 58 unit 60 unit 195 unitSediaan Awal 10 unit 11 unit 11 unit 11 unit 10 unitProduk 44 unit 45 unit 47 unit 49 unit 185 unit

TriwulanKeterangan Setahun

Page 11: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

11

Product BudgetMengutamakan Stabilitas SediaanPerusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, tingkat sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lain pola produk dibiarkan berfluktuasi.

Lebih dari Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Tidak Sama).Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun per triwulan dan per produk adalah sebagai berikut:

Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

B T B T B T B T B M TKecap Sedang 14 7 21 15 8 23 16 8 24 16 8 24 61 31 92Kecap Manis 9 4 13 9 4 13 9 5 14 9 5 14 36 18 54Kecap Asin 6 3 9 6 3 9 6 3 9 6 3 9 24 12 36Total I 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182

Data Jualan dan Jenis Kecap

I II III Satu TahunIVM M M M

S M A T S M A T S M A T S M A T S M A TJualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182Sediaan Akhir 5 3 3 11 5 3 4 12 5 3 4 12 7 3 5 15 7 3 5 15Produk Siap Dijual 26 16 12 54 28 16 13 57 29 17 13 59 31 17 14 62 99 57 41 197Sediaan Awal 4 3 3 10 5 3 3 11 5 3 4 12 5 3 4 12 4 3 3 10Produk 22 13 9 44 23 13 10 46 24 14 9 47 26 14 10 50 95 54 38 187

SetahunKeterangan

I II III IV

Page 12: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

12

Product BudgetMengutamakan Kombinasi Stabilitas Produk dengan Stabilitas SediaanPerusahaan yang mengutamakan kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, ada kemungkinan suatu saat produk stabil dan pada saat yang lain sediaan yang stabil atau sebaliknya pada suatu saat tingkat produk berubah dan pada saat yang lain tingkat sediaan mengalami perubahan.Berubahnya tingkat produk dan tingkat sediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal.

Satu Macam Produk Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan se-bagai berikut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.Sediaan produk jadi minimal adalah 8 dan maksimal adalah 18.Produk minimal tiap triwulan adalah 40 dan maksimal adalah 60.Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 13 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

I II III IVJualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unitSediaan Akhir 11 unit 11 unit 11 unit 13 unit 13 unitProduk Siap Dijual 54 unit 56 unit 58 unit 60 unit 195 unitSediaan Awal 10 unit 11 unit 11 unit 11 unit 10 unitProduk 44 unit 45 unit 47 unit 49 unit 185 unit

TriwulanKeterangan Setahun

Page 13: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

13

Product BudgetMenyesuikan dengan Keperluan ManajemenAnggaran produk dapat juga disesuaikan dengan keperluan manajemen. Dalam hal ini manaje-men dapat menentukan tingkat sediaan setiap periode. Hal ini dapat disebabkan karena manaje-men ingin mengatur tingkat perputaran sediaan.

Satu Macam ProdukHasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan se-bagai berikut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.Di setiap akhir triwulan, manajemen menetapkan sediaan akhir sebanyak 11, 12, 13, dan 13 unit.Sediaan produk jadi awal adalah sebanyak 10.

I II III IVJualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unitSediaan Akhir 11 unit 12 unit 13 unit 13 unit 13 unitProduk Siap Dijual 54 unit 57 unit 60 unit 60 unit 195 unitSediaan Awal 10 unit 11 unit 12 unit 13 unit 10 unitProduk 44 unit 46 unit 48 unit 47 unit 185 unit

TriwulanKeterangan Setahun

Page 14: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

14

Materials CostBahan baku atau bahan baku langsung merupakan bahan yang berbentuk suatu ke-satuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam su-atu produkdan harganya relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu. Misalnya produk kursi rotan bahan bakunya adalah rotan.

Bahan pembantu merupakan bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk. Ba-han pembantu biasanya tidak mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relatif rendah di-bandingkan dengan bahan baku.Misalnya produk kursi rotan bahan pembantunya antara lain: paku, lem kayu, dem-pul.Bahan baku pembantu termasuk ke dalam unsur biaya overhead pabrik.

Page 15: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

15

Materials BudgetTujuan penyusunan anggaran bahan baku antara lain:• Dengan disusun anggaran bahan baku dapat diketahui kuantitas bahan baku yang

dipakaimaupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli selama periode tertentu, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memakai dan membeli bahan baku;

• Dengan anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan baku, sehingga dapat dijadikan pedoman harga beli bahan baku;

• Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan baku, sehingga dapat diketahui kas yang disediakan untuk membeli bahan baku;

• Dalam penyusunan anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku dan biaya bahan baku merupakan salah satu unsur biaya pabrik, sehingga dapat menen-tukan besarnya biaya pabrik dan biaya produksi;

• Secara keseluruhan, dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk menjaga kelancaran produksi.

Page 16: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

16

Materials BudgetHarga pokok bahan baku meliputi harga beli bahan baku dan ongkos untuk memper-oleh bahan baku, seperti: ongkos perjalanan dan angkut bahan baku, ongkos bongkar muat ba-han baku, ongkos dokumen bahan baku, dan ongkos bahan baku lainnya.

Ada beberapa elemen yang terdapat dalam penyusunan anggaran bahan baku, yaitu: biaya bahan baku, sediaan bahan baku, bahan baku siap dipakai, dan belian bahan baku.

Dasar dalam penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi, rencana persediaan bahan baku, dan standar bahan baku dipakai.

Page 17: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

17

Materials BudgetFormula yang dipergunakan untuk menyusun anggaran bahan baku adalah sebagai berikut:Belian bahan baku: xx unit @ Rp yy = Rp xxyySediaan bahan baku awal xx unit @ Rp yy = Rp xxyyBahan baku tersedia xx unit @ Rp yy = Rp xxyySediaan bahan baku akhir xx unit @ Rp yy = Rp xxyyBahan baku dipakai xx unit @ Rp yy = Rp xxyy

Misalkan anggaran produk untuk periode depan adalan 182 unit. Standar bahan baku dipakai per unit produk adalah 2 ons. Standar harga bahan baku per ons adalah Rp 160,00. Ren-cana sediaan bahan baku akhir adalah 65 ons, dan sediaan bahan baku awal adalah 26 ons.

Keterangan Dalam Ons Harga per Ons Dalam RupiahBelian Bahan Baku 403 ons 160.00Rp 64,480.00Rp Sediaan Bahan Baku Awal 26 ons 160.00Rp 4,160.00Rp Bahan Baku Tersedia 429 ons 160.00Rp 68,640.00Rp Sediaan Bahan Baku Akhir 65 ons 160.00Rp 10,400.00Rp Bahan Baku Dipakai 364 ons 160.00Rp 58,240.00Rp

Page 18: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

18

Materials Budget1. Standar Bahan Baku Dipakaia. Kuantitas Standar Bahan Baku

Kuantitas standar bahan baku adalah taksiran sejumlah unit bahan baku yang diperlukanuntuk memproduksi suatu unit tertentu.Penentuan standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenaiukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifikasiini kemudian dibuat kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahanbaku yang akan diolah menjadi produk jadi.

Misalnya untuk memproduksi kecap diperlukan bahan baku berupa kedelai dan gula merah.

Produk Kedelai Gula MerahKecap Sedang 2 ons 2 onsKecap Manis 1 ons 3 onsKecap Asin 2 ons 1 ons

Page 19: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

19

Materials Budget1. Standar Bahan Baku Dipakaib. Harga Standar Bahan Baku

Harga standar bahan baku adalah taksiran harga per unit bahan baku. Harga standar ini umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier), kat-alog atauinformasi sejenis dan informasi lain yang tersedia dan berhubungan dengan ke-mungkinanperubahan harga di masa yang akan datang.Disamping itu, harus mempertimbangkan harga beli bahan baku dan ongkos un-tuk memper-oleh bahan baku, seperti: ongkos perjalanan dan angkut bahan baku, ongkos bongkar muat bahan baku, ongkos dokumen bahan baku, dan ongkos ba-han baku lainnya.

Harga standar bahan baku kedelai adalah: Rp 1.000.000 : 10.000 ons = Rp 100,00 per ons.

Ongkos Kuantitas Biaya per Ons TotalHarga Beli Kedelai 10000 ons 90.00Rp 900,000.00Rp

Ongkos Angkut 190,000.00Rp Potongan (90,000.00)Rp Harga Pokok Kedelai 1,000,000.00Rp

Page 20: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

20

Materials Budget1. Standar Bahan Baku Dipakaic. Standar Bahan Baku Dipakai

Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga JumlahKecap Sedang 2 ons 100.00Rp 200.00Rp 2 ons 60.00Rp 120.00Rp 320.00Rp Kecap Manis 1 ons 100.00Rp 100.00Rp 3 ons 60.00Rp 180.00Rp 280.00Rp Kecap Asin 2 ons 100.00Rp 200.00Rp 1 ons 60.00Rp 60.00Rp 260.00Rp

KedelaiJenis Kecap

Gula Merah Biaya Bahan Baku per UnitProduk

Page 21: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

21

Materials Budget2. Anggaran Bahan Baku Dipakaia. Anggaran Bahan Baku Dipakai dalam unit (satuan)

Anggaran bahan baku dipakai dalam unit (satuan) barang disusun berdasarkan anggaran produksi ditambah dengan data standar bahan baku dipakai.

Produksi Standar Jumlah Produksi Standar JumlahKecap sedang 22 2 ons 44 ons 22 2 ons 44 onsKecap manis 13 1 ons 13 ons 13 3 ons 39 onsKecap asin 9 2 ons 18 ons 9 1 ons 9 onsJumlah 44 75 ons 44 92 onsKecap sedang 23 2 ons 46 ons 23 2 ons 46 onsKecap manis 13 1 ons 13 ons 13 3 ons 39 onsKecap asin 10 2 ons 20 ons 10 1 ons 10 onsJumlah 46 79 ons 46 95 onsKecap sedang 24 2 ons 48 ons 24 2 ons 48 onsKecap manis 14 1 ons 14 ons 14 3 ons 42 onsKecap asin 9 2 ons 18 ons 9 1 ons 9 onsJumlah 47 80 ons 47 99 onsKecap sedang 26 2 ons 52 ons 26 2 ons 52 onsKecap manis 14 1 ons 14 ons 14 3 ons 42 onsKecap asin 10 2 ons 20 ons 10 1 ons 10 onsJumlah 50 86 ons 50 104 ons

320 ons 390 ons

Kedelai Gula Merah

Satu Tahun

Jenis KecapTriwulan

I

II

III

IV

Page 22: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

22

Materials Budget2. Anggaran Bahan Baku Dipakaib. Anggaran Biaya Bahan Baku

Anggaran biaya bahan baku merupakan anggaran bahan baku dipakai dalam sat-uan uang.Anggaran biaya bahan baku: anggaran bahan baku dipakai dalam unit dikali den-gan standarharga bahan baku.Standar Harga Biaya Standar Harga Biaya

I 75 ons 100.00Rp 7,500.00Rp 92 ons 60.00Rp 5,520.00Rp 13,020.00Rp II 79 ons 100.00Rp 7,900.00Rp 95 ons 60.00Rp 5,700.00Rp 13,600.00Rp III 80 ons 100.00Rp 8,000.00Rp 99 ons 60.00Rp 5,940.00Rp 13,940.00Rp IV 86 ons 100.00Rp 8,600.00Rp 104 ons 60.00Rp 6,240.00Rp 14,840.00Rp

Satu Tahun 320 ons 100.00Rp 32,000.00Rp 390 ons 60.00Rp 23,400.00Rp 55,400.00Rp

Gula Merah Jumlah Biaya Bahan Baku

TriwulanKedelai

Page 23: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

23

Materials Budget3. Anggaran Sediaan Bahan Baku

Anggaran sediaan bahan baku awal periode merupakan sediaan bahan baku akhir periodesekarang. Sedangkan untuk menentukan sediaan bahan baku akhir dapat digu-nakan formula sebagai berikut:

SBB : Sediaan Bahan Baku AkhirBBB : Biaya Bahan BakuSBBA : Sediaan Bahan Baku AwalTPSBB : Tingkat Perputaran Sediaan Bahan Baku

Misalkan manajemen menerapkan tingkat perputaran bahan baku 8 kali.Biaya Harga Dalam Ons Biaya Harga Dalam Ons

I 875.00Rp 100.00Rp 8.75 ons 480.00Rp 60.00Rp 8.00 ons 1,355.00Rp II 1,100.00Rp 100.00Rp 11.00 ons 945.00Rp 60.00Rp 15.75 ons 2,045.00Rp III 900.00Rp 100.00Rp 9.00 ons 540.00Rp 60.00Rp 9.00 ons 1,440.00Rp IV 1,250.00Rp 100.00Rp 12.50 ons 1,020.00Rp 60.00Rp 17.00 ons 2,270.00Rp

Satu Tahun 4,125.00Rp 100.00Rp 41.25 ons 2,985.00Rp 60.00Rp 49.75 ons 7,110.00Rp

Gula MerahJumlahTriwulan

Kedelai

SBBA2 TPSBB

BBBSBB

Sediaan Bahan Baku AwalKedelai 10 ons 100.00Rp 1,000.00Rp Gula Merah 15 ons 60.00Rp 900.00Rp

Page 24: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

24

Materials Budget4. Anggaran Belian Bahan Baku

Belian bahan baku adalah sediaan bahan baku akhir ditambah biaya bahan baku dikurangi sediaan bahan baku awal.KeteranganBiaya Bahan Baku Dipakai

Ons Rp Ons Rp Ons Rp Ons Rp Ons Rp

Kedelai 75.00 ons 7,500.00Rp 79.00 ons 7,900.00Rp 80.00 ons 8,000.00Rp 86.00 ons 8,600.00Rp 320.00 ons 32,000.00Rp Gula Merah 92.00 ons 5,520.00Rp 95.00 ons 5,700.00Rp 99.00 ons 5,940.00Rp 104.00 ons 6,240.00Rp 390.00 ons 23,400.00Rp Jumlah 167.00 ons 13,020.00Rp 174.00 ons 13,600.00Rp 179.00 ons 13,940.00Rp 190.00 ons 14,840.00Rp 710.00 ons 55,400.00Rp Sediaan Akhir Bahan BakuKedelai 8.75 ons 875.00Rp 11.00 ons 1,100.00Rp 9.00 ons 900.00Rp 12.50 ons 1,250.00Rp 12.50 ons 1,250.00Rp Gula Merah 8.00 ons 480.00Rp 15.75 ons 945.00Rp 9.00 ons 540.00Rp 17.00 ons 1,020.00Rp 17.00 ons 1,020.00Rp Jumlah 16.75 ons 1,355.00Rp 26.75 ons 2,045.00Rp 18.00 ons 1,440.00Rp 29.50 ons 2,270.00Rp 29.50 ons 2,270.00Rp Bahan Baku TersediaKedelai 83.75 ons 8,375.00Rp 90.00 ons 9,000.00Rp 89.00 ons 8,900.00Rp 98.50 ons 9,850.00Rp 332.50 ons 33,250.00Rp Gula Merah 100.00 ons 6,000.00Rp 110.75 ons 6,645.00Rp 108.00 ons 6,480.00Rp 121.00 ons 7,260.00Rp 407.00 ons 24,420.00Rp Jumlah 183.75 ons 14,375.00Rp 200.75 ons 15,645.00Rp 197.00 ons 15,380.00Rp 219.50 ons 17,110.00Rp 739.50 ons 57,670.00Rp Sediaan Awal Bahan BakuKedelai 10.00 ons 1,000.00Rp 8.75 ons 875.00Rp 11.00 ons 1,100.00Rp 9.00 ons 900.00Rp 10.00 ons 1,000.00Rp Gula Merah 15.00 ons 900.00Rp 8.00 ons 480.00Rp 15.75 ons 945.00Rp 9.00 ons 540.00Rp 15.00 ons 900.00Rp Jumlah 25.00 ons 1,900.00Rp 16.75 ons 1,355.00Rp 26.75 ons 2,045.00Rp 18.00 ons 1,440.00Rp 25.00 ons 1,900.00Rp Belian Bahan BakuKedelai 73.75 ons 7,375.00Rp 81.25 ons 8,125.00Rp 78.00 ons 7,800.00Rp 89.50 ons 8,950.00Rp 322.50 ons 32,250.00Rp Gula Merah 85.00 ons 5,100.00Rp 102.75 ons 6,165.00Rp 92.25 ons 5,535.00Rp 112.00 ons 6,720.00Rp 392.00 ons 23,520.00Rp Jumlah 158.75 ons 12,475.00Rp 184.00 ons 14,290.00Rp 170.25 ons 13,335.00Rp 201.50 ons 15,670.00Rp 714.50 ons 55,770.00Rp

SetahunTriwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Page 25: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

25

Materials Budget5. Laporan Belian Bahan Baku

Realisasi Bulan IniOns Rp Ons Rp Ons % Rp %

Kedelai 73.75 ons 7,375.00Rp 24.00 ons 2,280.00Rp 49.00 ons 66.44% 4,780.00Rp 64.81%Gula Merah 85.00 ons 5,100.00Rp 26.00 ons 1,560.00Rp 53.00 ons 62.35% 3,207.00Rp 62.88%Jumlah 158.75 ons 12,475.00Rp 50.00 ons 3,840.00Rp 102.00 ons 64.25% 7,987.00Rp 64.02%

Realisasi Sampai Bulan IniKeterangan

Anggaran

Page 26: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

26

Labor CostTenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah pro-duk. Misalnya untuk perusahaan yang memproduksi kursi rotan, tenaga kerja langsung adalah: tukang potong rotan, tukang ukur, tukang rakit, tukang ketam, tukang warna, dan lain sebagainyaUpah tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung.

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ikut membantu proses pro-duksi, seperti mandor, manajer produksi, penyelia, dsb.Upah tenaga kerja tidak langsung disebut biaya tenaga kerja tidak langsung.Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan salah satu bagian dari biaya overhead pabrik.

Tenaga kerja pemelihara alat produksi merupana tenaga manusia yang bertugas un-tuk meme-lihara (maintenance) alat-alat produksi. Misalnya montir, mekanik. Biaya tenaga kerja pemelihara merupakan salah satu bagian dari biaya overhead pabrik.

Page 27: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

27

Direct Labor Cost Bud-get

Faktor yang mempengaruhi anggaran biaya tenaga kerja langsung:• Produk yang dianggarkan;

Sebelum menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung, terlebih dahulu disusun anggaran produk. Semakin besar produk yang dianggarkan semakin besar biaya tenaga kerja langsung.

• Standar jam tenaga kerja langsung;Semakin tinggi standar jam tenaga kerja langsung yang ditentukan semakin besar anggaranbiaya tenaga kerja langsung yang diperlukan.

• Standar tarif upah tenaga kerja langsung.Semakin tinggi standar tarif upah tenaga kerja langsung semakin besar anggaran biayatenaga kerja langsung., begitu pula sebaliknya.

Manfaat menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung:• Anggaran biaya tenaga kerja langsung bermanfaat untuk menentukan harga pokok

produk dan besarnya biaya pabrik;

• Dengan dikatehui anggaran biaya tenaga kerja langsung dapat dianggarkan kas yang disediakan untuk membayar tenaga kerja langsung pada suatu periode tertentu.

Page 28: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

28

Direct Labor Cost Bud-get

1. Standar Tenaga Kerja LangsungStandar tenaga kerja langsung terdiri dari standar jam tenaga kerja langsung dan standar tarif upah tenaga kerja langsung.Standar jam tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara:• Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu

harga pokok periode yang lalu;

• Mencoba jalan operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan;• Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu;• Mengadakan taksiran yang wajar;• Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak bisa

dihindari, dan faktor kelelahan.Standar tarif upah tenaga kerja dapat ditentukan atas dasar:• Perjanjian dengan organisasi karyawan;• Data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata;• Perhitungan tarif upah dalam operasi normal.

Misalkan standar waktu untuk membuat satu botol kecap adalah 6 menit dan standar tarifupa tenaga keja langsung adalah Rp 500/jam. Maka, standar tenaga kerja langsung untuk mmembuat satu botol kecap adalah 0.1 jam x Rp 500/jam = Rp 50.

Page 29: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

29

Direct Labor Cost Bud-get

2. Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung TerpakaiFormula untuk menyusun anggaran jam tenaga kerja langsung terpakai adalah:JTKLT = P X SJTKLJTKLT : Jam tenaga kerja langsung terpakaiP : Produk jadi yang dihasilkan SJTKL : Standar jam tenaga kerja langsung

P SJTKL JTKLT P SJTKL JTKLT P SJTKL JTKLTI 22 .1 jam 2.2 jam 13 .1 jam 1.3 jam 9 .1 jam .9 jam 4.4 jamII 23 .1 jam 2.3 jam 13 .1 jam 1.3 jam 10 .1 jam 1.0 jam 4.6 jamIII 24 .1 jam 2.4 jam 14 .1 jam 1.4 jam 9 .1 jam .9 jam 4.7 jamIV 26 .1 jam 2.6 jam 14 .1 jam 1.4 jam 10 .1 jam 1.0 jam 5.0 jamSetahun 95 .1 jam 9.5 jam 54 .1 jam 5.4 jam 38 .1 jam 3.8 jam 18.7 jam

TotalTriwulan Kecap ManisKecap Sedang Kecap Manis

Page 30: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

30

Direct Labor Cost Bud-get

3. Anggaran Biaya Tenaga Kerja LangsungFormula untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah:BTKL = JTKLT X SUTKLBTKL : Biaya tenaga kerja langsungJTKLT : Jam tenaga kerja langsung terpakaiSUTKL : Standar upah tenaga kerja langsung

Misalkan standar upah tenaga kerja langsung adalah Rp 500,00 per jam.

P JTKLT BTKL P JTKLT BTKL P JTKLT BTKLI 22 2.2 jam 1,100.00Rp 13 1.3 jam 650.00Rp 9 .9 jam 450.00Rp 2,200.00Rp II 23 2.3 jam 1,150.00Rp 13 1.3 jam 650.00Rp 10 1.0 jam 500.00Rp 2,300.00Rp III 24 2.4 jam 1,200.00Rp 14 1.4 jam 700.00Rp 9 .9 jam 450.00Rp 2,350.00Rp IV 26 2.6 jam 1,300.00Rp 14 1.4 jam 700.00Rp 10 1.0 jam 500.00Rp 2,500.00Rp Setahun 95 9.5 jam 4,750.00Rp 54 5.4 jam 2,700.00Rp 38 3.8 jam 1,900.00Rp 9,350.00Rp

TotalTriwulan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Manis

Page 31: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

31

Overhead Cost BudgetBiaya overhead pabrik merupakan biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi biaya overhead variabel dan tetap. Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi.

Tujuan menyusun anggaran biaya overhead pabrik:1. Menentukan jumlah biaya pabrik;2. Menentukan harga pokok produk;3. Menyiapkan pembayaran biaya overhead pabrik tunai agar produksi lancar.

Page 32: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

32

Overhead Cost BudgetRincian biaya overhead pabrik:1. Biaya bahan pembantu;

Bahan pambantu adalah bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk. 2. Biaya pernik pabrik;

Pernik pabrik adalah bahan pernik (hal-hal kecil) yang dipakai untuk keperluan di pabrik.3. Biaya tenaga kerja tidak langsung;

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ikut membantu proses produksi 4. Biaya pemeliharaan pabrik;

Biaya pemeliharaan pabrik merupakan biaya untuk kepentingan pemeliharaan pabrik, seperti: biaya suku cadang/sparepart, biaya alat pembersih, dan biaya tenaga kerja pemeliharaan pabrik.

5. Biaya depresiasi pabrik;Biaya depresiasi pabrik adala biaya penyusutan alat dan bangunan pabrik yang biasanya disusutkan (menyusut) tiap periode.

6. Biaya overhead pabrik lainnya.Misalnya: biaya utilisasi (listrik, air), biaya komunikasi (internet, telepon), biaya pajak bumidan bangunan, dan biaya asuransi pabrik.

Page 33: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

33

Overhead Cost BudgetFaktor yang mempengaruhi anggaran biaya overhead pabrik:1. Biaya bahan pembantu dipengaruhi anggaran produk dan harga bahan pembantu

per unit;2. Biaya pernik pabrik disamping dipengaruhi oleh anggaran produk juga dipen-

garuhi oleh harga bahan pernik tersebut;

3. Biaya tenaga kerja tidak langsung dipengaruhi oleh upah yang ditentukan dan banyaknya tenaga kerja tidak langsung yang dipakai;

4. Biaya pemeliharaan pabrik dipengaruhi oleh luas pabrik, banyaknya alat pabrik yang diguna-kan, banyaknya tenaga kerja yang dipakai, upah tenaga kerja pemeliharaan pabrik;

5. Biaya depresiasi pabrik dipengaruhi oleh banyak dan luas bangunan, harga ban-gunan, alat yang dipakai, serta metode depresiasi yang dipakai;

6. Biaya overhead lainnya: biaya listrik, air, telepon, dsb. dipengaruhi oleh banyaknya pemakai-an dan besarnya tarif listrik, air, dan telepon.

Page 34: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

34

Overhead Cost BudgetContoh anggaran biaya overhead pabrik:

per unit per jam per unit per jamBahan Pembantu 20.00Rp 200.00Rp 4,000.00Rp -Rp -Rp 4,000.00Rp Pernik Pabrik 5.00Rp 50.00Rp 1,000.00Rp -Rp -Rp 1,000.00Rp Tenaga Kerja Tidak Langsung 30.00Rp 300.00Rp 6,000.00Rp 5.00Rp 50.00Rp 7,000.00Rp Pemeliharaan Pabrik 4.00Rp 40.00Rp 800.00Rp 1.00Rp 10.00Rp 1,000.00Rp Listrik Pabrik 5.00Rp 50.00Rp 1,000.00Rp 10.00Rp 100.00Rp 3,000.00Rp Depresiasi Pabrik -Rp -Rp -Rp 10.00Rp 100.00Rp 2,000.00Rp Asuransi Pabrik 2.00Rp 20.00Rp 400.00Rp 3.00Rp 30.00Rp 1,000.00Rp Lain-lain 2.00Rp 20.00Rp 400.00Rp 3.00Rp 30.00Rp 1,000.00Rp Jumlah 68.00Rp 680.00Rp 13,600.00Rp 32.00Rp 320.00Rp 20,000.00Rp

BOP TotalUnsur Biaya Overhead PabrikBOP Variabel

TotalBOP Tetap

Page 35: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

35

Product CostStandar harga pokok produk (Kecap Sedang):

Apabila manajemen menginginkan margin sebesar Rp 262,00, maka harga jual per botol adalah:Harga pokok per botol + Margin = Rp 438,00 + Rp 262,00 = RP 700,00

*Menggunakan metode harga pokok variabel

Unsur Harga Pokok ProdukMetode Harga Pokok Penuh

Metode Harga Pokok Variabel

Bahan BakuKedelai 2 ons @ Rp 100,00 200.00Rp 200.00Rp Gula Merah 2 ons @ Rp 60,00 120.00Rp 120.00Rp Tenaga Kerja Langsung 0.1 jam @ Rp 500,00 50.00Rp 50.00Rp Overhead Pabrik Variabel 0.1 jam @ Rp 680,00 68.00Rp 68.00Rp Overhead Pabrik Tetap 0.1 jam @ Rp 320,00 32.00Rp -Rp Harga Pokok per Botol 470.00Rp 438.00Rp

Page 36: Modul 3 - Penyusunan Anggaran Operasional II.pptx

EKMA4570 – Pengang-garanProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq

Bunaken Marine Park, Sulawesi Utara

Tinjauan Mata Ku-liah

Terima Kasih

감사합니다

Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Keempat

Seoul, 15th of September 2013