modul 2 bagaimana bercerita

23
Bercerita yuk! Tapi bagaimana ya? Rudi Cahyono @rudicahyo

Upload: bukik-setiawan

Post on 10-Nov-2014

1.690 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Presentasi Indonesia Bercerita tentang Bagaimana Bercerita. Pernah disampaikan pada mini workshop relawan Merapi.

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Bagaimana Bercerita

Bercerita yuk! Tapi bagaimana ya?  Rudi Cahyono

@rudicahyo

Page 2: Modul 2 Bagaimana Bercerita
Page 3: Modul 2 Bagaimana Bercerita

GUIDELINE untuk Story 

Telling yg Efektif 

1.  Yakinlah Anda adalah story teller 

2.  Perhatikan dan gunakan antusiasme Anda daripada menekankan pada teknik 

3.  Gunakan kecerdasan, integritas dan etika Anda 

4.  Cerita yang Anda bawakan harus pas 

5.  Buat cerita yang real 

6.  Buat outline/garis besar ceritanya 

7.  Berlatihlah dengan bercerita kepada diri sendiri lebih dahulu 

8.  Ceritakan kepada orang lain 

9.  Amati pendengar Anda 

10. Fleksibelah 

Page 4: Modul 2 Bagaimana Bercerita

Tanyakan pada diri Anda 

 Adakah sebuah hari dimana Anda sama sekali tidak bercerita? 

 Pernahkah terjadi sebuah waktu yang Anda sama sekali tidak mendengarkan cerita? 

 Bagaimana peran cerita dalam kehidupan Anda? 

1. Sesungguhnya Anda adalah seorang Pencerita 

Page 5: Modul 2 Bagaimana Bercerita

Anda adalah penyampai dan pendengar cerita 

 Bercerita merupakan kegiatan sehari‐hari 

 Pencerita membuat mosaic bersama dengan pendengar cerita 

Page 6: Modul 2 Bagaimana Bercerita

2. Gunakan antusiasme, realitas dan pengalaman pribadi, jangan terfokus pada teknik dalam bercerita 

 Teknik hanya alat untuk mendayagunakan kreativitas 

 Keseimbangan kreativitas dan teknik akan menciptakan gaya bercerita 

Page 7: Modul 2 Bagaimana Bercerita

3. Gunakan kecerdasan, integritas & etika Anda dalam bercerita  Sebuah cerita harus mengandung kebenaran tertentu, dan tidak harus mengandung kebenaran sejati. Artinya, Cerita harus jitu memecahkan masalah, melejitkan pengalaman hidup, meningkatkan kualitas hidup.  Pengalaman memang sumber yang baik untuk bercerita. Tapi tetap perhatikan kerahasiaan dan efektivitas cerita. Ciptakan versi fiksinya 

 Cerita harus bersifat menolong, konstruktif dan praktis 

Page 8: Modul 2 Bagaimana Bercerita

4. Cerita yang Anda bawakan harus pas 

 Cerita yang Anda bawakan harus pas dengan persoalan pendengar 

 Bawakan cerita yang Anda bisa terlibat di dalamnya. Pengalaman Anda adalah sumber terbaik 

Page 9: Modul 2 Bagaimana Bercerita

5. Buat cerita Anda menjadi nyata  Pada tahap awal jangan terlalu memfokuskan pada kata‐kata 

 Bahasa tidak sepenting nada suara, suasana hati dan perasaan 

 Gunakan indera Anda untuk membayangkan dan mengomunikasikan kepada pendengar untuk membantu mendefinisikan dan menambah kesadaran Anda 

Page 10: Modul 2 Bagaimana Bercerita

6. Susun kerangka cerita (outline) dalam bercerita  Mulailah dari bagian akhir. Gunakan akhir ini sebagai awal kerangka cerita Anda 

 Kedua adalah tantangan yang dihadapi tokoh utama 

 Ketiga, tulis langkah atau proses yang harus dijalani tokoh utama agar sampai ke tujuan dan sumber daya serta keterampilan yang harus dimiliki sepanjang perjalanan menuju impian 

Page 11: Modul 2 Bagaimana Bercerita

7. Latih bercerita dalam pikiran Anda  Ceritakan pada diri sendiri 

 Buat cerita Anda bervariasi 

 Lakukan penyesuaian 

 Praktek: bercermin, bercerita, rekam (audio dan atau audio‐visual), dengarkan/tonton. Banyak berlatih dalam waktu luang 

Page 12: Modul 2 Bagaimana Bercerita

8. Ceritakan kepada orang lain 

 Berceritalah kepada orang lain, meski cuma 1 orang 

 Fungsi pendengar adalah untuk menyadarkan pencerita bahwa ada orang lain yang mendengarkan ceritanya 

 Umpan balik bukan hal yang terlalu penting. Jika ada memang akan lebih bagus 

Page 13: Modul 2 Bagaimana Bercerita

9. Perhatikan pendengar Anda  Perhatikan reaksi verbalnya: “Ya, saya tahu maksud Anda” adalah contoh komentar yang menunjukkan kesesuaian pengalaman pendengar dengan cerita. “Tidak, menurut saya bukan begitu”, adalah contoh komentar bahwa cerita Anda tdk berkaitan dg pendengar 

Page 14: Modul 2 Bagaimana Bercerita

10. Bersikaplah fleksibel 

 Jika pendengar, waktu, situasi dan kondisi berbeda, ubahlah gaya bercerita Anda 

 Lakukan banyak eksperimen 

Page 15: Modul 2 Bagaimana Bercerita

GUIDELINE untuk suara dalam bercerita 

1.  Jadikan gaya bercerita Anda bervariasi 

2.  Pilih kecepatan Anda dalam mengucapkan kata‐kata 

3.  Atur intonasi Anda 

4.  Sesuaikan volume suara Anda 

5.  Libatkan perasaan atau emosi 

6.  Sesuaikan emosi Anda dengan emosi cerita 

Page 16: Modul 2 Bagaimana Bercerita

1. Variasikan gaya bercerita 

Gaya bicara kita dipengaruhi oleh… 

a)  Jenis kegiatan dalam cerita atau tema komunikasi kita. Misalnya, jika kita membicarakan sesuatu yang serius dan berat, gaya bicara kita biasanya berlangsung lambat, penuh pertimbangan dan hati‐hati 

b)  Emosi yang kita rasakan. Gaya bicara kita pasti beda ketika mengungkapkan kasih sayang dengan mengungkapkan rasa marah 

c)  Pendengar. Profesi, umur, posisi pendengar membutuhkan cara bicara yang berbeda 

Page 17: Modul 2 Bagaimana Bercerita

2. Pilih kecepatan bercerita 

 Beda tujuan, beda kecepatan pengucapan. Cerita untuk tujuan relaksasi dengan tujuan motivasi pasti berbeda 

 Setiap situasi atau kondisi punya irama kecepatannya masing‐masing. Beda antara antusiasme, sedih dan gembira 

 Bayangkan sebuah ilustrasi musik pengiring cerita atau gambar adegan yang cepat pada film, kadang cepat dan kadang lambat, maka seperti itulah Anda bercerita 

Page 18: Modul 2 Bagaimana Bercerita

3. Atur intonasi 

  Intonasi mengacu kepada nada suara yang digunakan dan penekanan yang ditempatkan pada kata atau huruf 

  Intonasi membadakan antara sebuah pertanyaan dengan pernyataan 

 Kita mengatur bahasa dengan mengubah amplitudo cara berbicara, frekuensi, atau nada untuk lebih memberi tekanan atau makna pada ungkapan tertentu 

Page 19: Modul 2 Bagaimana Bercerita

4. Sesuaikan volume suara 

Volume suara mengacu pada kekerasan atau kelembutan suara. Misalnya:  

 Berbisik dianggap menyampaikan sesuatu yang sifatnya pribadi dan rahasia 

 Berbicara dengan nada lembut pada sang kekasih menunjukkan keintiman 

 Berbicara dengan perlahan cenderung memicu ketajaman pendengaran 

 Berbicara dengan keras, seperti ketika menaikkan suara, cenderung menunjukkan kemarahan atau otoritas 

Page 20: Modul 2 Bagaimana Bercerita

5. Libatkan emosi 

 Memasukkan emosi ke dalam isi cerita itu penting, tapi penting juga memasukka emosi ke dalam tokoh atau penutur cerita 

 Pendengar akan mendengar dan mengalaminya jika Anda juga merasakan dan mengekspresikan penalaman tersebut 

 Contoh: Cerita yang terjadi pada musim panas, “Matahari bersinar terang dengan cahayanya yang teramat sangaaaaat puanaaaasss… Menyengat tiap kulit yang tak terlindung” 

Page 21: Modul 2 Bagaimana Bercerita

6. Selaraskan emosi  

 Menyesuaikan emosi berarti emosi yang diungkapkan adalah emosi yang paling konsisten dengan cerita 

 Seseorang bisa saja terlibat secara emosional dalam membawakan cerita, tetapi emosinya bisa jadi tidak selaras dg cerita tersebut 

 Contoh: coba satukan rahan Anda, katupkan gigi Anda rapat‐rapat, tegangkan otot‐otot di sekitar mulut Anda, lalu cobalah mengucapkan, “Aku mencintaimu”. Apa yang Anda rasakan? 

Page 22: Modul 2 Bagaimana Bercerita

SELAMAT BERCERITA 

Page 23: Modul 2 Bagaimana Bercerita