modul 1 - basic networking

25
Modul Praktikum 1 Basic Networking Modul Praktikum Authored by : Laboratorium Jaringan Komputer Program Ilmu Komputer – Universitas Pendidikan Indonesia

Upload: baretodoni

Post on 02-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Modul Praktikum 1 Basic Networking

Modul Praktikum

Authored by :

Laboratorium Jaringan Komputer

Program Ilmu Komputer – Universitas Pendidikan Indonesia

INTRODUCE TO NETWORKING

Jaringan komputer adalah “interkoneksi” antara 2 komputer atau lebih, yang terhubung dengan

media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila

keduanya bisa saling bertukar data/informasi, berbagi Resources yang dimiliki, seperti: file, printer,

media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dan lain sebagainya). Data yang berupa

teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga

memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file/data,

mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software yang terhubung dalam

jaringan bersama-sama.

Jenis-Jenis Jaringan

PAN (Personal Area Network)

Personal area network (PAN) adalah jaringan komunikasi satu perangkat lain dengan perangkat

lainnya dalam jarak yang sangat dekat. Misalnya antara komputer yang dihubungkan dengan

Personal Digital Assistance (PDA), telepon seluler, laptop, dan lain sebagainya. PAN ini dapat

digunakan untuk komunikasi antara suatu perangkat dengan perangkat yang lainnya ataupun

penghubung antara device dengan jaringan yang lebih luas lagi seperti internet misalnya.

Untuk membuat jaringan PAN ini, biasanya dengan menghubungkan melalui bus yang ada pada

komputer seperti USB ataupun firewire. Selain itu PAN ini juga dapat dibuat dengan media wireless

atau biasa disebut WPAN (Wireless PAN) dengan menggunakan media perantara IrDA (gelombang

infra merah), bluetooth, UWB, Z-Wave, dan ZigBee.

Contoh pengaplikasian WPAN

(sumber: http://techno-kifamona.blogspot.com)

LAN (Local Area Network)

LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. misalnya jaringan

komputer kampus, gedung, kantor, rumah, sekolah, atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN

berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai

kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi

802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat

yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan

konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai

dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti

printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan

menggunakan aplikasi yang sesuai. LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut:

o Mempunyai pesat data yang lebih tinggi

o Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit

o Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer diantara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang

mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

Ilustrasi LAN

(sumber: http://lukmanreza.blogspot.com/)

MAN (Metropolitan Area Network)

MAN meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah

seperti propinsi atau negara bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan

kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan beberapa kantor

cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.

Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN merupakan suatu jaringan dalam suatu kota

dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus,

perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN.

Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk

membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat

yang berada dalam jangkauannya.

Ilustrasi MAN

(sumber: http://www.highteck.net/)

WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless,

sarana satelit ataupun kabel serat optik. Area jangkauannya sendiri lebih luas dibanding dengan jenis

jaringan yang telah disebutkan di atas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu

wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain. Sebagai contoh jaringan

komputer kantor City Bank yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara lain yang saling

berhubungan, jaringan ATM Master Card, Visa Card, atau Cirrus yang tersebar di seluruh dunia, dan

lain sebagainya.

Biasanya WAN ini lebih rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun MAN. WAN

menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi

global seperti internet. Meski demikian antara LAN, MAN, dan WAN tidak banyak berbeda dalam

beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda.

Area jangkauan jenis-jenis jaringan

WAN memiliki banyak kelebihan yang tentu saja diharapkan oleh pemakainya. Kelebihan adalah

salah satu faktor utama seseorang atau sekelompok orang memilih menggunakan WAN sebagai

solusi jaringannya. Dibawah ini adalah beberapa kelebihan WAN, yakni:

o Server pusat pada WAN atau Wide Area Network dapat difungsikan sebagai bank data

atau tempat penyimpanan yang terpusat. Dengan demikian seluruh file yang dibutuhkan

oleh perusahaan dapat digunakan oleh semua komputer yang terhubung dengan WAN,

meskipun terpisah jarak yang jauh.

o WAN atau Wide Area Network adalah jaringan yang sangat luas sehingga dapat

menghubungkan antar daerah, pulau atau bahkan antar benua.

o Jika satu jaringan lokal yang terhubung pada WAN memiliki koneksi internet, maka

seluruh komputer yang ada dalam WAN dapat menikmati koneksi internet, jika diijinkan.

Hal ini berarti penghematan pada biaya langganan internet yang terpusat pada satu titik

saja.

o WAN dapat menghubungkan komputer yang berada dalam suatu kawasan yang luas

dalam waktu singkat sehingga WAN dapat digunakan sebagai media komunikasi internal

yang mengurangi biaya telepon tiap bulannya.

WAN atau Wide Area Network memiliki beberapa kekurangan yang sebenarnya tidak siginifikan,

namun perlu anda ketahui dengan baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang ada

pada Wide Area Network atau WAN, yaitu:

o WAN atau Wide Area Network merupakan jaringan yang memiliki tingkat kerumitan dan

kesulitan tinggi dalam hal pengaturan. Alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun

WAN terbilang relatif mahal. WAN membutuhkan banyak peralatan dan data sebelum

jaringan yang ada berhubungan dan berkomunikasi dengan internet secara global.

o WAN juga rentan terhadap masalah keamanan data karena bagaimanapun kita tidak

dapat mengontrol apa yang terjadi diantara node yang jaraknya bisa sampai puluhan

bahkan ratusan kilometer jauhnya. Dalam perjalanannya, bisa saja data antar

perusahaan diambil oleh orang lain, baik oleh orang dalam maupun orang luar yang

memiliki penguasaan terhadap kelemahan sistem kita.

o Jika menggunakan jasa sewa jalur atau leased line, biaya yang dikeluarkan tiap bulan

tidaklah murah yakni berkisar 7 juta hingga 10 juta rupiah tiap bulannya. Biaya seperti ini

tentu saja harus dikalkulasikan dengan baik beserta keuntungan yang didapatkan. Maka

dari itu kebanyakan pengguna WAN adalah perusahaan.

Ilustrasi WAN

(sumber: http://belajar-komputer-mu.com/)

Tipe Jaringan

Jaringan Client-Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam suatu

jaringan. Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang

disediakan oleh server. Server di jaringan tipe ini disebut dengan dedicated server karena server di

sini murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation (client).

Jaringan Client-Server

(sumber: zona-cyber-man.blogspot.com)

Keunggulan:

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya

dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain

sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai

yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem

keamanan jaringan.

3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan ini backup dilakukan terpusat di server

yang akan mem-backup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan:

1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan

sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan

maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

Jaringan Peer to Peer

Bila ditinjau dari peran server, maka server di jaringan tipe ini diistilahkan non-dedicated server,

karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai

workstation. Artinya setiap workstation dapat bertindak sebagai server ataupun client.

Keunggulan:

1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti

hardisk, drive, fax/modem, printer, dan lain sebagainya.

2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server,

karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk

mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.

3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu

komputer/peer mati atau rusak, maka jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami

gangguan.

Kelemahan:

1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap

komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.

2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap

komputer/Peter disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus

mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan

masing-masing fasilitas yang dimiliki.

4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup

harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Topologi Jaringan

Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus

disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n -1, n = jumlah

sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.

Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Topologi Mesh

(sumber: http://warnetbiz.blogspot.com/)

Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial

yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. Pada topologi Bus,

kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan

untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC.

Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya

sepanjang kabel.

Kelebihan topologi Bus adalah:

o Instalasi relatif lebih murah

o Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client

lainnya

o Biaya relatif lebih murah

o pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan

mudah tanpa mengganggu workstation lain

o tidak dibutuhkan hub

o Layout kabel sederhana

Kekurangan topologi Bus adalah:

o Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal

o Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit

o Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang

mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

o Diperlukan repeater untuk jarak jauh

o Kesulitan utama penggunaan kabel coaxial adalah sulit mengukur apakah kabel coaxial

yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-

sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang

dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan

maksimalnya.

Topologi Bus

(sumber: http://agusckurniawan.blogspot.com/)

Ring

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola

lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi

dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi

diterima dan bila tidak maka informasi akan dilewatkan. Untuk menghubungkan antar workstation

digunakan token ring.

Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan

akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam

jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka

seluruh jaringan akan terganggu.

Keunggulan topologi Ring adalah tidak akan terjadinya collision

atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena

hanya satu node dapat mengirimkan data pada satu saat.

Topologi ini sudah tidak digunakan lagi karena dengan

kecanggihan teknologi yang ada. Pada masanya, topologi ini

menggunakan kabel tipe koaksial dan menggunakan adapter

khusus yaitu Token Ring Card pada PC. Untuk saling

menyambungkan antar PC sehingga membentuk topologi

lingkaran, digunakanlah Token Ring ataupun Terminator.

Token ring

Sumber: http://www.bestcableforless.com/

Topologi Ring

(sumber: http://agusckurniawan.blogspot.com/)

Star

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server. Keunggulan

dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke

server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan

meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan disuatu jalur

kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan

dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi

Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Topologi Star

(sumber: http://agusckurniawan.blogspot.com/)

Tree

Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang ada, yang bisa memadukan

kinerja dari beberapa topologi yang berbeda. Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara

topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang

dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-

komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya

digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih

rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi.

Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih

tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim

perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3

kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-

6 sebelum berakhir pada node-7.

Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang

dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri

atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun

kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok

lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini

relatif menjadi lambat.

Topologi Tree

(sumber: http://agusckurniawan.blogspot.com/)

DEVICE

Wire

Thin Ethernet (Thinnet)

Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah

dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang

kabel thin coaxial/RG-58 ini antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.

Kabel Thinnet

Thick Ethernet (Thicknet)

Dengan thick ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan

lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan untuk

pengkabelan tipe ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan

thinnet. Pada thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem

jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver

maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver

terhubung.

Kabel Thicknet

Twisted Pair Ethernet

Kabel twisted pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded atau STP dan unshielded atau UTP.

Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak

mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11

atau RJ-45.

Pada jaringan twisted pair (10 BaseT), komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC

memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal

(reliable) dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai kemampuan data error

Corrections dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari

kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan

yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5

dapat dibuat straight-through atau crossed.

Kabel UTP dan STP

Fiber Optic (FO)

Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan material penguat. Fiber optik

menggunakan cahaya untuk menghantar isyarat, berbeda dengan kabel tembaga yang

menggunakan sinyal elektronik. karena itu kabel jenis ini tidak terpengaruh dengan gangguan

elektromagnet. Kabel fiber optik sangat sesuai digunakan di kawasan yang banyak gangguan

elektromagnet dan jarak yang jauh.

Fiber optik menunjukkan kualitas tinggi untuk berbagai macam aplikasi, hal ini di sebabkan:

o Dapat mentransmisi bit rate yg tinggi,

o Tidak sensitif pada gangguan elektromagnetik

o Memiliki Bit Error Rate (kesalahan) kecil

o Reliabilitas lebih baik dari kabel koaksial

Kabel Fiber Optic

Wireless

Wireless merupakan koneksi LAN yang menggunakan teknologi Wireless (tanpa kabel/nirkabel).

Memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data, informasi data elektronik ditransfer

dari satu komputer ke komputer lain melalui gelombang radio.

Wi-Fi

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah salah satu standar wireless networking (spesifikasi transfer data

WLAN). Dengan menggunakan peralatan yang sesuai, kita bisa terkoneksi ke jaringan tanpa

menggunakan kabel. Spesifikasi wi-fi:

WiMax

WiMAX (Worldwide Interopability for Mocrowave Access) suatu spesifikasi untuk komunikasi data

wireless. Spesifikasi WiMAX terdapat dalam IEEE 802.16. WiMAX adalah penyempurnaan WiFi, yang

dapat berkomunikasi pada jarak kurang lebih 8 KM dan kecepatan transfer data hingga 70 Mbps.

WiMAX merupakan teknologi yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas.

Device Pendukung

Repeater

Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu

segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada

segmen kabel yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh.

Prinsip kerja Repeater

Repeater

(sumber: http://xvongola.blogspot.com)

Hub

Fungsinya sama dengan repeater hanya hub terdiri dari beberapa port, sehingga hub disebut juga

multiport repeater. Repeater dan/atau hub bekerja di physical layer sehingga tidak mempunyai

pengetahuan mengenai alamat yang dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi tetap

menggunakan metode broadcast (mengirim data ke semua port yang terkoneksi dengan hub) dalam

mengirimkan sinyal, sehingga bila salah satu port sibuk maka port yang lain harus menunggu jika

ingin mengirimkan sinyal.

Hub

Penampakan Hub

(sumber: http://xvongola.blogspot.com)

Bridge

Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dari

pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang

berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.

Bridges juga dapat digunakan untuk menghubungkan network yang menggunakan tipe kabel yang

berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing

komputer di masing-masing sisi jaringan.

Prinsip Bridge

Penampakan Bridge

(sumber: http://xvongola.blogspot.com)

Switch

Switch dan Hub memang kadang sulit dibedakan karena memiliki kesamaan dalam segi fungsi umum

dan jika dilihat secara fisik hampir sama. Tapi sebenarnya switch memiliki salah satu keunggulan

yaitu dapat mencegah terjadinya Collision (Tabrakan), maksud dari tabrakan di sini adalah tabrakan

data. Jadi, Switch dapat mencegah Collision ini karena Switch memiliki fungsi meneruskan data dan

jika salah satu node ingin mengirim data ke node yang lain, dan ada node yang ingin mengirim data

Switch akan memberikan jalur pada keduannya, sehingga tidak akan terjadi Collision.

Fungsinya sama dengan bridge hanya switch terdiri dari beberapa port sehingga switch disebut

multiport bridge. Dengan kemampuannya tersebut jika salah satu port pada switch sibuk maka port-

port lain masih tetap dapat berfungsi. Sebuah switch berfungsi sebagai perangkat yang menyatukan

kabel-kabel Networks dari tiap workstation, server, atau perangkat lain.

Penampakan Switch

(sumber: http://xvongola.blogspot.com)

Router

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari

satujaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung

beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Secara kasar, router banyak didefinisikan berfungsi untuk membagi 2 Jaringan atau beberapa

jaringan, namun sebenarnya Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi

protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protokol dapat

di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP

Address kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah

adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita

dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address

Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP

Address lain.

Jenis-jenis Router:

Router Aplikasi

Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi, sehingga sistem operasi

tersebut akan memiliki kemampuan seperti router, contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate,

SpyGate, WinProxy dan lain-lain.

Router Hardware

Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan sepertiu router, sehingga

dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address,

pada prakteknya Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang

atau wilayah, contoh dari router ini adalah access point, wilayah yang dapat mendapat Ip Address

dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.

Router PC

Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan mensharing IP Address,

jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati

IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh sistem

operasi yang dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client server, semisal Windows

NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux), dan

lain-lain.

Router Wireless

(sumber: http://xvongola.blogspot.com)

CISCO Router

(sumber: http://mildef.se)

Network Interface Card (NIC)

Kebanyakan kartu jaringan adalah kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot

ekspansi di dalam komputer. Beberapa komputer seperti komputer MAC, menggunakan sebuah

kotak khusus yang ditancapkan ke port serial atau SCSI port komputernya. Pada komputer notebook

ada slot untuk kartu jaringan yang biasa disebut PCMCIA slot Kartu jaringan yang saat ini populer

digunakan adalah Ethernet, lalu diikuti oleh Token Ring, dan LocalTalk.

Ethernet Card

Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kartu Jaringan ethernet

umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel Koaksial ataupun kabel twisted pair, jika

didesain untuk kabel koaksial konenektorya adalah BNC, dan apabiladidesain untuk kabel twisted

pair maka akan punya konektor RJ-45. Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga punya konektor

AUI. Semua itu di koneksikan dengan koaksial, twisted pair,ataupun dengan kabel fiber optik.

Ethernet Card

(sumber: http://tiktikgelitik.files.wordpress.com)

Disamping kabel coax, Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain yakni UTP (Unshielded

Twisted Pair). Kabel UTP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang

terpilin. Dari 8 kabel yang tersebut, hanya 4 kabel yang terpakai untuk menerima dan mengirim data

(Ethernet). Sedang perangkat lain pendukung UTP yaitu, konektor kabel UTP (RJ-45) dan HUB.

LocalTalk

LocalTalk adalah kartu jaringan buat komputer macintosh, ini menggunakan sebuah kotak adapter

khusus dan kabel yang terpasang ke Port untuk printer. Kekurangan dari LocalTalk dibandingkan

Ethernet adalah kecepatan laju transfer datanya, LocalTalk hanya dapat beroperasi pada kecepatan

230 Kbps atau setara dengan 0.23 Mbps.

LocalTalk

(sumber: http://fegiwulanayuningrum.blogspot.com)

LocalTalk Card

(sumber: http://ak1.ostkcdn.com)

Token Ring Card

Kartu jaringan Token Ring terlihat hampir sama dengan Kartu jaringan Ethernet. Satu perbedaannya

adalah tipe konektor di belakang Kartu jaringannya, Token Ring umumnya mempunyai tipe konektor

9 Pin DIN yang menyambung Kartu jaringan ke Kabel Network.

TIPE PENGKABELAN

EIA/TIA menspesifikasikan konektor RJ-45 untuk kabel UTP. RJ (Register Jack) 45 merupakan

spesifikasi pengkabelannya (wiring sequence). Terdapat 8 kabel berwarna: 4 diantaranya membawa

tegangan listrik, disebut “tip” (T1 sampai T4) dan 4 berikutnya sebagai ground, disebut “ring” (R1

sampai R4). Tip dan ring merupakan istilah pada saat masa-masa kabel telepon. Sekarang dinamakan

positif dan negatif kabel yang berpasangan. Sehingga tip dan ring disebut pasangan positif dan

negatif.

Tipe Pengkabelan Menurut EIA/TIA

(sumber: http://www.glossary-tech.com/cable.htm dan http://www.firewall.cx/cabling_utp.php)

Keterangan:

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel

tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas

pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel.

Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan

juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan

sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai

standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk

mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk

menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.

Agar terdapat aliran listrik yang benar dari jack ke konektor sehingga jaringan dapat terwujud maka

spesifikasi urutan pengkabelan disesuaikan dengan standar EIA/TIA T568-A atau T-568-B.

T568-A

T568-B

Straight-Through Cable

Pemasangan susunan kabel pada konektor RJ45 pada satu ujung kabel sama dengan ujung lainnya.

Pengkabelan jenis ini gunakan untuk pemasangan peripheral yang berbeda, seperti untuk

menghubungkan konsentrator (Hub, Switch, dan lain sebagainya) dengan komputer.

Hubungan Straight Through digunakan pada hubungan pada:

o PC dengan Hub

o PC dengan Switch

Pengkabelan Tipe Straigh-Through

Cross-Over Cable

Berbeda dengan pemasangan kabel lurus, penggunaan kabel terbalik ini digunakan untuk

komunikasi antar komputer (langsung tanpa konsentrator), atau juga untuk meng-cascade HUB jika

diperlukan. Walupun sekarang, ada beberapa jenis HUB yang di-cascade tanpa harus menggunakan

kabel terbalik, karena dapat juga menggunakan kabel lurus. Hubungan Cross-over digunakan untuk

hubungan:

o PC dengan PC

o Hub dengan Hub

o Switch dengan Switch

o Router dengan Router

o PC dengan Router

o PC dengan Modem

Tipe Pengkabelan Cross-Over

Roll-Over Cable

Pada sistem CISCO, ada satu cara lain pemasangan kabel UTP, yang digunakan untuk

menghubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke console CISCO Router atau console switch

managible, cara ini disebut dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi

dengan DB-25 atau DB-9 Adapter sebelum ke terminal (PC). Pengkabelan jenis ini dapat dikenali

dengan melihat ke dua ujung kabel. Dimana warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi

kabel di ujung yang lain. Misalnya kabel putih-orange yang berada pada pin 1 ujung kabel A, akan

berada pada pin 8 ujung kabel B. Penggunaan pengkabelan dengan tipe ini biasanya pada:

o PC console router

o PC console switch managible

o Router modem

Tipe Pengkabelan Cross-Over

PEMASANGAN KABEL UTP STRAIGHT THROUGH DAN CROSS OVER

Untuk pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45, sebelumnya kita memerlukan beberapa alat,

seperti:

o Crimping Tool

o Konektor RJ-45

o LAN Tester

o Kabel UTP

Langkah-langkah untuk pemasangan kabel UTP ini adalah sebagai berikut:

Langkah pertama, kupas jaket kabel UTP dengan menggunakan crimping tool atau menggunakan

alat pengupas kabel khusus.

Langkah kedua, tentukan tipe UTP apa yang akan dibuat (straight atau cross).

Langkah ketiga, atur sedemikian rupa sehingga kabel menjadi lebih mudah untuk diatur.

Langkah keempat, susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi crossover/straight dan

sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang.

Langkah kelima, potonglah ujung kabel secara rata agar kabel mudah dimasukan ke lubang konektor

dengan menggunakan tang atau crimping tool.

Langkah keenam, masukkan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor RJ-45 secara

bersamaan, kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tool agar konektor terkunci.

Langkah terakhir, lakukan tes dengan LAN Tester, jika semua lampu indikator menyala berarti semua

bagian kabel sudah terpasang dengan benar.

Referensi

Modul Praktikum Basic Network LABNET CS.

http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/01/19/pengertian-lanwanman-local-area-

network-334408.html

http://belajar-komputer-mu.com/apa-saja-kelebihan-dan-kekurangan-pada-jaringan-wan-kita-

sebut-di-sini/

http://xvongola.blogspot.com/

http://netnotes.nsuok.edu/

http://academy.delmar.edu/

http://img.tfd.com/cde/TOKENRNG.GIF

http://sales.jack.ch/