model transportasi trip production

31
MODEL TRANSPORTASI Ayu Fatimah Zahra 18311892 SMTS 05 – 2011 B Universitas Gunadarma

Upload: ayu-fatimah-zahra

Post on 19-Jun-2015

1.617 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: model transportasi trip production

MODEL TRANSPORTASI

Ayu Fatimah Zahra18311892

SMTS 05 – 2011 BUniversitas Gunadarma

Page 2: model transportasi trip production

Dikutip dari :

Jurnal

Jurair Patunrangi

Dengan Judul :MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU UTARA

KOTA PALU

Page 3: model transportasi trip production

Pendahuluan

Kajian Literatur

Metode Penelitian

Analisis dan

Pembahasan

Kesimpulan

Page 4: model transportasi trip production

Pendahuluan

Transportasi timbul dalam kehidupan manusia karena adanya proses pemenuhan kebutuhan dimana kebutuhan itu tidak terpenuhi di tempat ia berada tetapi terpenuhinya di tempat lain. Karena alasan tersebut membuat pergerakan terjadi antara dua tempat yaitu tempat dimana barang/jasa dibutuhkan ke tempat dimana barang/jasa tersedia. Pergerakan yang terjadi akibat adanya proses pemenuhan kebutuhan ini dapat terjadi pada kurun waktu tertentu seperti setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detiknya.

Page 5: model transportasi trip production

Kajian LiteraturSistem empat tahap dalam perencanaan sistem transportasi merupakan tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang lain, yaitu:

• Pembangkit perjalanan (trip generation) • Distribusi perjalanan (trip distribution) • Pemilihan moda (modal split)• Pemilihan rute (trip assignment)

Penelitian ini hanya difokuskan pada bagaimana memodelkan bangkitan pergerakan (trip production) dari kawasan zona kecamatan Palu Utara sebagai pembangkit pergerakan. Studi tentang trip production telah banyak dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam memodelkan pola pergerakan.

Page 6: model transportasi trip production

a. Model Analisa Regresi Model analisa regresi dapat digunakan untuk memodelkan hubungan antara dua peubah atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas (Y) yang mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah bebas (Xi), yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

Page 7: model transportasi trip production

b. Model Regresi-Linear Berganda Merupakan pengembangan lanjut dari

model regresi tunggal dengan rumus umum sebagai berikut:

Page 8: model transportasi trip production

Metode Penelitian1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada rumah tangga yang menjadi target sesuai metode acak untuk mendapatkan 368 rumah tangga. Dengan jumlah data rumah tangga sebanyak itu diharapkan dapat memenuhi syarat untuk mencerminkan populasi, sedangkan penarikan sampel dilakukan secara acak dengan metode simple random sampling. Adapun data yang dikumpulkan dari kuesioner adalah:

• Kepemilikan kendaraan • Jumlah anggota keluarga yang bekerja • Jumlah pendapatan dari anggota keluarga • Jumlah penghuni rumah • Luas bangunan rumah

Page 9: model transportasi trip production

Hasil Pengumpulan Data

Page 10: model transportasi trip production

Analisis dan PembahasanKarakteristik Sosio Ekonomi• Jumlah Anggota

Keluarga• Kepemilikan

Kendaraan bermotor roda 2

• Kepemilikan Kendaraan bermotor roda 4

• Jumlah Pendapatan

• Luas Rumah

Karakteristik Pergerakan Penduduk• Jenis Pekerjaan• Tujuan

Perjalanan• Frekuensi

Perjalanan• Jenis

Kendaraan yang digunakan

• Lokasi Tujuan Perjalanan

Hasil Analisis Regresi Linier

Berganda

Page 11: model transportasi trip production

Dari gambar 1 terlihat bahwa jumlah anggota keluarga terbanyak dalam satu rumah tangga di wilayah studi adalah 4 (empat) orang yaitu sebanyak 21,74%, dan lebih dari 6 (enam) juga memiliki 21,74%, dan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga yang terkecil adalah ≤ 2 orang sebesar 7,88%.

1.Karakteristik Sosio Ekonomi

a) Jumlah Anggota Keluarga

Page 12: model transportasi trip production

Dengan membuat grafik hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan jumlah pergerakan yang terjadi pada setiap rumah tangga, menghasilkan persamaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2, dimana hasil persamaan menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 (satu) anggota keluarga di setiap rumah tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,537.

Page 13: model transportasi trip production

b) Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua) Kepemilikan kendaraan bermotor roda 2 (dua) pada setiap rumah tangga tentu memiliki pengaruh terhadap pergerakan yang terjadi dalam rumah tangga tersebut, dengan adanya kendaraan tentu akan mempermudah akses seseorang untuk melakukan pergerakan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.

Page 14: model transportasi trip production

Dari gambar 3 terlihat bahwa rumah tangga dengan 1 (satu) kendaraan bermotor roda 2 memiliki prosentase tertinggi yaitu 41,58%. Sementara rumah tangga dengan jumlah kendaraan terendah yaitu > 4 (empat) buah memiliki prosentase sebesar 0,27%.

Dari gambar 4 terlihat bahwa kepemilikan kendaraan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah pergerakan, hal ini dapat dilihat dari bentuk grafik yang dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan 1 (satu) buah kendaraan dalam rumah tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,617.

Page 15: model transportasi trip production

c) Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat)

Page 16: model transportasi trip production

Dari gambar 5 terlihat bahwa rumah tangga yang tidak memiliki kendaraan bermotor roda 4 (empat) memiliki prosentase tertinggi sebesar 85,87%, sedangkan rumah tangga yang memiliki kendaraan ≥ 4 buah, tidak ada sama sekali atau prosentase 0%.

Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa kepemilikan kendaraan bermotor roda 4 (empat) memiliki pengaruh terhadap jumlah pergerakan. Dari persamaan yang dihasilkan dapat menjelaskan bahwa setiap penambahan satu kendaraan bermotor roda 4 (empat) akan meningkatkan jumlah pergerakan sebesar 0,233.

Page 17: model transportasi trip production

d) Luas rumah

Page 18: model transportasi trip production

Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa kelompok luas rumah 46 ≤ m2 ≤ 90 memiliki prosentase tertinggi yaitu sebesar 37,23%. Sementara kelompok luas rumah yang terendah yaitu 136 ≤ m2 ≤ 180 memiliki prosentase sebesar 8,15%.

Dari persamaan yang diperoleh (gambar 8), menggambarkan bahwa pada setiap penambahan 1 (satu) meter persegi luasan rumah akan menghasilkan peningkatan pergerakan sebesar 0,415.

Page 19: model transportasi trip production

e) Jumlah pendapatan

Page 20: model transportasi trip production

Dari gambar 9 dapat dilihat bahwa tingkat pendapatan rumah tangga terbesar berada pada kelompok pendapatan < Rp. 750.000, dengan prosentase sebesar 21,74%. Sementara tingkat pendapatan rumah tangga terkecil berada pada kelompok pendapatan 2.501.000 s/d 3.000.000, dengan prosentase sebesar 7,34%.

Pada grafik hubungan antara jumlah pendapatan terhadap pergerakan (gambar 10)pada setiap rumah tangga, diperoleh persamaan matematis yang dapat menjelaskan bahwa akan terjadi peningkatan jumlah pergerakan sebesar 0,537 pada setiap pertambahan tingkat jumlah pendapatan.

Page 21: model transportasi trip production

2. Karakteristik Pergerakan Penduduk

Karakteristik pergerakan penduduk adalah pola perilaku atau tujuan dari perjalanan yang dilakukan oleh anggota rumah tangga. Adapun karakteristik pergerakan rumah tangga yang ditinjau terdiri atas jenis pekerjaan, tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan, jenis kendaraan dan lokasi tujuan.

a) Jenis pekerjaan Pekerjaan sebagai kegiatan rutin/insidentil yang akan membangkitkan pergerakan, akan dilakukan oleh setiap anggota keluarga yang sudah bekerja.

Page 22: model transportasi trip production

Dari gambar 11 terlihat bahwa jenis terbesar adalah pelajar/mahasiswa(i) yaitu dengan prosentase sebesar 33,54%. Hal ini mengindikasikan bahwa jenis pergerakan terbesar di zona kecamatan Palu Utara adalah pergerakan pelajar/mahasiswa(I) menuju ke tempat sarana pendidikan. Jenis pekerjaan terbanyak selain pelajar/mahasiswa(i) adalah swasta dengan prosentase 18.98%. Sedangkan, pekerjaan yang paling sedikit digeluti oleh masyarakat adalah nelayan dengan prosentase 1,16%.

Page 23: model transportasi trip production

b) Tujuan perjalanan Tujuan perjalanan adalah pergerakan yang dilakukan oleh anggota keluarga guna pemenuhan kebutuhannya.

Tujuan perjalanan terbesar berdasarkan gambar 12 adalah tujuan perjalanan rutin, maksud tujuan perjalanan rutin yaitu tujuan perjalanan diluar tujuan perjalanan yang disajikan, dalam hal ini didominasi oleh tujuan perjalanan untuk bekerja, sedangkan tujuan perjalanan terkecil adalalah antar jemput dengan prosentase sebesar 2.96%.

Page 24: model transportasi trip production

c) Frekuensi perjalanan Frekuensi perjalanan adalah jumlah perjalanan yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga dalam seminggu, baik perjalanan yang sifatnya rutin maupun perjalanan insidentil, dari hasil survey terhadap frekuensi perjalanan disajikan sesuai gambarl 13.

Dari gambar 13 dapat kita lihat bahwa frekuensi perjalanan tertinggi adalah 6 (enam) kali seminggu dengan prosentase 50%. Hal ini tentu saja sesuai dengan jenis pekerjaan yang mayoritas adalah pelajar yang melakukan perjalanan ke sarana pendidikan rata-rata 6 (enam) kali dalam seminggu. Sedangkan frekwensi perjalanan terendah adalah 4 (empat) kali seminggu dengan prosentase 1 %.

Page 25: model transportasi trip production

d) Jenis Kendaraan Jenis kendaraan yang digunakan

Frekuensi perjalanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan kendaraan, baik

perjalanan rutin maupun perjalanan insidentil.

dapat kita ketahui bahwa jenis kendaraan yang paling banyak digunakan dalam pergerakan adalah kendaraan roda 2 (dua) dengan prosentase 57,14%. Sedangkan jenis kendaraan yang sangat kurang digunakan adalah Ojek/ Dokar/ Becak dengan jumlah prosentase sebesar 4.92%.

Page 26: model transportasi trip production

e) Lokasi tujuan perjalanan Lokasi tujuan perjalanan merupakan daerah penarik pergerakan bagi pengguna perjalanan dalam pemenuhan kebutuhannya

Dari gambar 15 diketahui bahwa lokasi tujuan perjalanan terbesar adalah kecamatan Palu Utara dengan prosentase sebesar 66%. Hal ini menjelaskan bahwa jenis pergerakan yang dominan terjadi di kecamatan Palu Utara bersifat intrazona atau pergerakan yang terjadi dalam zona sendiri, kemungkinan hal ini disebabkan oleh tata guna lahan yang telah cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat setempat. Sedangkan lokasi tujuan yang sangat kurang dikunjungi adalah kecamatan Palu Barat dengan prosentase sebesar 2%.

Page 27: model transportasi trip production

3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pendekatan dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda, untuk mendapatkan angka koefisien determinasi (R2), konstanta regresi (A) dan koefisien regresi (B), untuk menghasilkan persamaan regresi. Perhitungan analisis regresi dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution).

Page 28: model transportasi trip production
Page 29: model transportasi trip production

Kesimpulan1. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 368

responden di zona kecamatan Palu Utara yang dianalisis dan dibuat pemodelan menggunakan metode analisis langkah demi langkah, maka diperoleh: a) Model terbaik yang dapat digunakan untuk menggambarkan jumlah Bangkitan Pergerakan Zona Kecamatan Palu Utara adalah pada tahap 3 yaitu: Y = 0,108 + 0,475 X1 + 0,285 X2 + 0,151 X5

Dari model dijelaskan bahwa besarnya bangkitan pergerakan (Y) di wilayah Kecamatan Palu Utara dipengaruhi oleh peubah bebas Jumlah Anggota Keluarga (X1), Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 (X2), dan Jumlah Pendapatan (X5) dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,335 atau 33,5% bangkitan pergerakan dapat dijelaskan oleh ketiga peubah bebas tersebut.

Page 30: model transportasi trip production

2. Nilai koefisien determinasi (R2) bukanlah satu-satunya nilai yang sangat menentukan baiknya suatu model tetapi juga ditentukan oleh nilai koefisien regresi (F) dimana nilai yang dihasilkan semakin besar semakin baik. Pada tahap yang dipilih nilai F diperoleh sebesar 61,04.

b) Koefisien jumlah anggota keluarga (X1) sebesar 0,475 berarti setiap penambahan 1 orang anggota keluarga akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,475.

c) Koefisien kepemilikan kendaraan bermotor roda 2 (X2) sebesar 0,285 berarti setiap penambahan 1 buah kendaraan bermotor roda 2 akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,285.

d) Koefisien jumlah pendapatan (X5) sebesar 0,151 berarti bila terjadi peningkatan pendapatan secara rata-rata dalam rumah tangga akan meningkatkan pergerakan sebesar 0,151.

Page 31: model transportasi trip production