model promosi kesehatan

Upload: kiki-kiyonk

Post on 09-Jul-2015

3.298 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    1/10

    Jurnal Kesehatan "'MetroSai Wawai' Volume II No.2 Edisi Desember2009, ISSN: 19779-469X

    PROMOSI KESEHATAN DALAM RANGKA PERUBAHAN PERILAKU

    M. Ridwan*)Abstrak. Oi era milenium ini, setiap hari bahkan setiap saat, kepada kita disajikan

    ..... pelbagai macam iklan atau upaya pemasaran pelbagai macam produk dan jasa. Iklan-iklan itu dengan gencarnya menyapa kita melalui berbagai media, TV dan radio, melaluiinternet, melalui telepon seluler, surat kabar dan majalah, film layar lebar, melaluibillboard, spanduk, umbul-umbul, poster, leaflet atau brosur. Iklan melalui selebaranyang secara berdesakan nongol di tembok-tembok, tiang listrik/telepon, pagar rumah, dll.Ada juga iklan yang disabarkan melalui tulisan ilmiah atau tulisan populer, Iklan ataupemasaran produk atau jasa yang dikemas secara sangat professional dalam bentukpameran, seminar atau perternuan. Iklan/upaya pemasaran yang dilakukan secara agresifmelalui tatap mula langsung secara berantai (multy level marketing). Upaya yangdilakukan melalui loby kepada pengambil kebijakan agar produk atau jasanya dapatdipergunakan oleh khalayak luas dan masih banyak lagi cara-cara kreatif yang dilakukandalam rangka menjajakan suatu produk atau jasa. Upaya-upaya itu mempunyai pengaruhyang sangat besar terhadap Jakunya suatu produk atau jasa, termasuk produk atau jasa dibidang kesehatan serta produk dan jasa yang merugikan kesehatan. Pada zaman duluistilah itu disebut propaganda. Istilah Promosi Kesehatan sendiri juga mengalamiperkembangan. Mula-mula dicetuskan di Ottawa, Canada pada tahun 1986 (dikenaldengan "Ottawa Charter"), oleh WHO promosi kesehatan didefinisikan sebagai: "theprocess of enabling people to control over and improve their health". Definisi tersebutdiaplikasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi : "Proses pemberdayaan masyarakatuntuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya". Definisi ini tetapdipergunakan, sampai kemudian mengalami revisi pada konferensi dunia di Bangkokpada bulan Agustus 2005, menjadi: "Health promotion is the process of enabling peopleto increase control over their health and its determinants, and thereby improve theirhealth" (dimuat dalam The Bangkok Charter). Sebenarnya juga beredar istilah lain yangmempunyai kemiripan makna, atau setidaknya satu nuansa dengan istilah promosikesehatan, seperti : Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), Pemasaran sosial,Mobilisasi sosial, Pemberdayaan masyarakat, dll.Kata kunci : Promosi Kesehatan, Perubahan Perilaku.*) Dosen Pad a Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Tanjungkarang

    PENDAHULUAN 1. Era propaganda dan pendidikankesehatan rakyat (Masa Penjajahandan Awal Kemerdekaan sampalsekitar Tahun 1960 an)A. SEJARAH PERKEMBANGANPROMOSI KESEHATAN DI

    INDONESIASejarah perkembangan Promosi

    Kesehatan dengan pentahapan (DepkesRI, 2008), sbb :

    Istilah propaganda sering dikaitkandengan bidang politik, masalah sosial,termasuk kesehatan. Di zaman pra danawal kemerdekaan propaganda masalah

    M.Ridw(Jn ; Promosi Kesehatan Dalam Rangka Perubahan Perilaku 71

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    2/10

    Ju'rnal Kesehatan "MetroSai Wawai' Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN: 19779-469X

    kesehatan sudah dilakukan. Carapropaganda dilakukan untuk memberipenerangan kepada masyarakat tentangkesehatan. Propaganda dilakukan dalambentuk sederhana melalui pengeras suaraatau dalam bentuk gam bar, poster danmelalui film layar taneap.

    Pacta waktu itu, kondisi kesehatan diIndonesia sangat buruk. Pemerintahmemberikan perhatian pacta kesehatanrakyat, hingga pada sekitar tahun 1950-andengan masalah gizi cukup menonjol.Diperkenalkanlah semboyan I pesan :"Empat Sehat Lima Sempurna", dansekitar tahun 1951, oleh Dr. J. Leimenadan Dr. Patah diperkenalkan "KonsepBandung" atau "Bandung Plan", yangmenggambarkan perpaduan antara upayapreventif dan kuratif.2. Era pendidikan dan penyuluhan

    kesehatan (Kurun Waktu 1960-] 980)Berbagai definisi dapat disimpulkan

    bahwa pendidikan kesehatan (HealthEducation) merupakan upaya yangditekankan pacta terjadinya perubahanperilaku, baik pada individu maupunmasyarakat. Bahkan dalam salah satujargonnya, yang bermula dari Ruskinbahwa fokus Health Education adalahpada perubahan periiaku itu, bukan hanyapada peningkatan pengetahuan saja. Olehkarena itu area pendidikan kesehatanadalah pada Knowledge (Pengetahuan),Attitude (Sikap) dan Practice (Perilaku),yang disingkat K.A.P.

    Mengenai metode yang dipergunakandalam pendidikan kesehatan dapatbervariasi, sesuai dengan keadaan,masalah dan potensi setempat. Namunmetode tersebut harus dikembangkan :dari, oleh, untuk dan bersamamasyarakat.

    Kebijakan Pemerintah tahun 1975dalam penggunaan nomenklatur(istilah/nama institusi), yaitu bahwaistilah Pendidikan hanya bolehdipergunakan di lingkungan Departemen

    Pendidikan Nasional, di luar Depdiknasnomenklatur yang dipergunakan adalahPenyuluhan Kesehatan. Dengansendirinya istilah pendidikan kesehatanmasyarakat berubah menjadi penyuluhankesehatan masyarakat.

    Pengertian atau konsep PenyuluhanKesehatan Masyarakat sebenamya tidakberbeda dengan Pendidikan Kesehatan.Dalam hal ini, Penyuluhan KesehatanMasyarakat diberi pengertian sebagai"suatu proses peru bahan, pertumbuhandan perkembangan diri manusia menujukepada keselarasan dan keseimbanganjasmani, rohani dan sosial dari manusiatersebut terhadap lingkungannya,sehingga mampu dan bertanggung jawabuntuk mengatasi masalah-masalahkesehatannya sendiri serta masyarakatlingkungannya" (Direktorat PenyuiuhanKesehatan Masyarakat, Ditjen BinkesmasDepkes, 1976).3. Era PKMD, Posyandu dan

    penyuluhan kesehatan melaluimedia elektronika (Kurun Waktu1975 - 1995)Peran serta masyarakat (PSM) yang

    merupakan komponen utama PKMDdalam pembangunan di bidang kesehatan,didasarkan pada kesadaran bahwa tidakmungkin pembangunan hanya dilakukandan ditanggung oleh pemerintah saja.Masyarakat harus berperanserta didalamnya. Masyarakat bukan hanyasebagai obyek, tetapi juga sebagai subyekpembangunan.

    Definisi PSM (SKN, 1982) adalahproses dimana individu dan keluargaserta lembaga swadaya masyarakattermasuk swasta: Mengambil tanggungjawab atas kesehatan dan kesejahteraandirinya sendiri, keluarga sertamasyarakat; Mengembangkan kemam-puan untuk berkontribusi dalampeningkatan kesehatan mereka sendiridan masyarakat sehingga termotivasiuntuk memecahkan berbagai masalah

    72.Ridwan ; Promosi Kesehatan Dalam Rangka Perubahan Perilaku

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    3/10

    Jurnai Kesehatan =Metro Sui Wawai" Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN: 19779-469X

    kesehatan yang dihadapi dan menjadiagen/perintis/penggerok pembangunankesehatan dan pemimpin gerakan PSM dibidang kesehatan yang dilandasisemangat gotong royong.,Dalam perkembangannya PSMdipandang kurang dinamis dan kurangsesuai dgn isi pcngertian yg dicakupnya.Istilah lain yg muncul yaitu:empowerment, atau communityempowerment. Di Indonesia istilah itumenjadi "pemberdayaan masyarakat".Wadah PSM di Indonesia dalam wujudPembangunan Kesehatan MasyarakatDesa (PKMD).PKMD yang telah dikembangkan diIndonesia sejak tahun 1996, sebenarnyamerupakan perwujudan "primary helathcare (PRe)". Maka kemudian dalamkebijakan nasional dikatakan bahwa"PKMD merupakan bentuk kegiatanPrimary Health Care" di Indonesia

    Dengan berkem bangnya PKMDdalam implementasinya menggunakanpendekatan edukatif, muncullah berbagaikegiatan sawadaya masyarakat untukpelayanan kesehatan antara lain: PosPenimbangan Balita (posyandu), Poslmunisasi, Pos KB Desa, Pos Kesehatan,Dana Sehat. Kegiatan-kegiatan tersebutmurni muncul dari masyarakat sendiri,dan untuk pelayanan mereka sendiri,dibidang kesehatan dan dalamperkembangnya dilebur menjadi satubentuk pelayanan kesehatan terpadudisebut Posyandu.Posyandu melaksanakan 5 programkesehatan dasar yakni: KB, kesehatan ibudan anak, gizt, imunisasi, danpenaggulangan diare, dengan tujuanutama adalah menurunkan angkakematian bayi dan memperbaiki statuskesehatan dan gizi balita, maupun ibuhamil dan menyusuidengan sasaran utama pelayananPosyandu adalah kelompok-kelompokrentan, yakni ibu hamil, ibu menyusui.bayi dan anak balita. Posyandumerupakan wadah partsipasi masyarakat.

    karena Posyandu paling banyakmenggunakan tenaga kader. Kadermerupakan tenaga relawan mumi, tanpadibayar, namun merupakan tenaga inti diPosyandu. Sebagian besar kader adalahwanita, ang~ol;! PKK (PembinaanKesejahteraan Keluarga) yang merupakansumber penggerak Posyandu.4. Era promosi kesehatan dan

    paradigm a sehat (Kurun waktu1995-2005)Istilah Promosi Kesehatan (Health

    Promotion) mulai dicetuskan padaKonferensi International Pertama tentangHealth Promotion di Ottawa (Canada,] 986) dengan istilah "the OttawaCharter' memuat 5 strategi pokok, yaitu :1) Mengembangkan kebijakan yangberwawasan kesehatan (healthy publicpolicy); 2) Menciptakan lingkungan yangmendukung (supportive environment); 3)Memperkuat gerakan masyarakat(community action); 4) Mengembangkankemampuan perorangan tpersonnalskills); dan 5) Menata kembali arahpelayanan kesehatan (reorient healthservices).

    Konferensi II di Adelaide, Australia(1988), membahas lebih lanjut tentangpengembangan kebijakan yangberwawasan kesehatan, denganmenekankan 4 bidang prioritas, yaitu: (1)Mendukung kesehatan wanita; (2)Makanan dan gizi; (3) Rokok danalkohol; dan (4) Menciptakan lingkungansehat.

    Pada tahun 1989 diadakan pertemuanKelompok Promosi Kesehatan negara-negara berkembang di Geneva, sebagaiseruan untuk bertindak (A call foraction). Dalam pertemuan ini ditekankanbahwa 3 strategi pokok promosikesehatan untuk pembangunan kesehatan:1) Advokasi Kebijakan (advocacy); 2)Pengembangan aliansi yang kuat dansistem dukungan sosial (social support);

    73.Ridwan ; Promosi Kesehatan Dalam Rangka Perubahan Perilaku

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    4/10

    Jurnai Kesehatan "Metro Sui Wnwai' Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN: 19779-469X

    dan (3) Pemberdayaan masyarakat(empowerment).

    Untuk dukungan ini diperlukan 4strategi kunci, yakni: I) Memperkuatadvokasi diseluruh lapisan masyarakat; 2)Memberdayakan masyarakat dan individuagar mampu menjaga kesehatan danlingkungannya melalui pendidikan danpemberdayaan; 3) Membangun aliansi;dan 4) Menjadi penengah diantaraberbagai konflik kepentingan di tengahmasyarakat.

    Konferensi ke IV di Jakarta (2000),menghasilkan Deklarasi Jakarta, yangdiberi nama: "The Jakarta Declarationon Health Promotion into the 21stCentury"Kesehatan

    memuat pnontas Promosiabad 21 adalah I).

    Meningkatkan tanggungjawab sosialdalam kesehatan; 2). Meningkatkaninvestasi untuk pembangunan kesehatan;3). Meningkatkan kemitraan untukkesehatan; Meningkatkan kemampuanperorangan dan memberdayakanmasyarakat; 4). Mengembangkan infrastruktur promosi kesehatan.

    Di indonesia istilah promosikesehatan (Health Promotion), baruberkembang sekitar akhir tahun 1994karena masih populer istilah-istilah lainseperti: KIE (Komunikasi, Informasi danEdukasi), Pemasaran Sosial (SocialMarketing), Mobilisasi Sosial, dll.

    Bertolak dari prinsip-prinsip PromosiKesehatan dan wujud pelaksanaan"Paradigma sehat" dikembangkanlahStrategi atau Upaya Peningkatan PerilakuHidup Bersih dan Sehat (disingkatPHBS), sebagai bentuk operasional atausebagai embrio promosi kesehatan diIndonesia untuk menyongsong IndonesiaSehat 20] O . Karena keterbatasansumberdaya secara nasional, maka upayapromosi kesehatan terbatas padabeberapa program prioritas saja. Programtersebut adalah: Kesehatan Ibu, Bayi danAnak (Khususnya Pertolongan persalinandan Penggunaan ASI Eklusif),Peningkatan Gizi Keluarga dan

    Masyarakat (termasuk GAKY),Kesehatan Lingkungan (khususnyapenggunaan air bersih, penggunaantoilet/jamban, mencuci tangan dengansabun), Penanggulangan Penyakit TidakMenular (khususnya Aktivitas fisik,m

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    5/10

    Jurnai Kesehatan =Metro Sat Wawai" Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN: 19779469X

    mengubah sikap dan perilaku kesehatanYang secara langsung tcrkait dengan;antai kausal yang sama. Efektivitasupaya komunikasi yang diberikantergantung dari berbagai input (stimulus)serta . I,butput (tanggapan terhadapstimulus). Perubahan pengetahuan &sikap merupakan prekondisi bagiperubahan perilaku kesehatan.3. Model TransteoritikiTranstheoretical Mode!).

    Mencoba menerangkan danmengukur perilaku kesehatan dengantidak bergantung pada perangkat teoritiktertentu.

    PROCHASKA,etal(l979) mengiden-tifikasi 4 tahap in-dependen, antara lain:

    . 1). Pre-kontemplasi 2). Kontemplasi 3).Aksi dan 4). Pemeriharaan,

    Dalam tahap aksi dan pemeliharaanseseorang dapat kembali ke pola perilakusebelumnya, Hal ini karena individumempertimbangkan untung dan rugipengubahan suatu perilaku sebelummelangkah dari tahap 1 ke tahapberikutnya.4. Teori Aksi Beralasan (Theory ofReasoned Action).

    Fishbein & Ajzen (1975, 1980) :menerangkan teori in i berangkat daripandangan umum tentang dasar perilakudengan memberikan perhatian pada niat(intention), sikap (attitude) dankeyakinan (belie}). Selain itumengolongkan model 101 dalam upayauntuk mencari hubungan antara sikapdengan perilaku.

    Teori ini juga menemukan bahwasikap terhadap perilaku spesifikmerupakan prediktor yang lebih baik danmembedakan sikap terhadap objek &sikap terhadap perilaku yang berkaitandengan objek. Objek & perilaku terhadapobjek harus spesiftk, mis: objek (pil KB)dan perilaku (minum pil KB).

    Model Theory 0/ Reasoned(TRA1:. 1._._. ._._._._._, .~, I .I I .I I .I , ., I

    ...... __ ....I~ L I _ p _ e n _ I B _ k U . . . . . I,,I

    Action

    Ternyata aplikasinya teori TRA perluadanya kontrol, sehingga menjadi TPB(Theory of Planned Behavior) : yangmerupakan Direct (Iangsung) model,pengembangan dari TRA, dengan konseputama : keyakinan (dari TRA) danpengendalian (kontrol).

    Model Theory of Planned Behavior(TPB) :. ' - ' - . - . - ' - ' - ' - ' - ' - . - . - - - ' - . - ' - ' ~ ' ~I .

    IIII

    K e y a k l n a nPeri lakuEvaluas l

    K e v a k l n a nK e y a k l n a nNormat i JMoijvasiU tk P a tu h

    Peri laku

    5. Model PRECEDEIPROCEEDLawrence Green (1980, 199 I) : teori

    ini di dasarkan pada model kepercayaankesehatan dan model-model lain. ModelPRECEDE lebih mengarahkan padaupaya pragmatis mengubah perilakukesehatan. Model in i juga menganalisakebutuhan kesehatan komunitas dgn caramenetapkan 5 tahapan diagnosis perilaku(Green), yaitu : 1). Diagnosis sosial 2).Diagnosis epidemiologi 3). Diagnosisperilaku 4). Diagnosis pendidikandan 5).Diagnosis administrasi/kebijakan.

    Berdasarkan analisis penyebabmasalah kesehatan, ada 2 determinanpenyebab perilaku yaitu : faktor perilakudan faktor non perilaku sedangkanberdasarkan perspektif perilaku, fasediagnosis pendidikan menekankan padake 3 faktor, yaitu : faktor predisposisi,faktor enabling, dan faktor reinforcing.

    75.Ridwan : Prornosi Keschatan Dalam Rangka Perubahan Perilaku

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    6/10

    Jurnal Kesehatan "MetroSlli Wawai" Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN: 19779-469X

    Diagram model PRECEDE IPROCEED, mengambarkan perilakuditentukan oleh 3 faktor utama, yakni ;

    PREDISPOS INGFACTORS :KNOWLEDGEAmT I JDES -VALUES .. _ - -_ -PERCEPT ION

    ENABL INGFACTORS :AVAJLA8IUTY 8EHAV IORALD F R E SC U RC E S

    . . . . . .ACCESS /8 IUTY CAUSESREVERRALSSKI LLS

    REINFORCINGFACTORS :A T TlT UD ES A NDBEHAV lOROFH EA LT H A ND r--OTHERI 'ERSONElP E ER S P A RE N TSE MP LO YE RS , E TC

    . Iii

    Hubungan promosi kesehatan dengandeterminan perilaku, seperti digambarkansbb :

    6. Model Difusi Inovasi (Diffusion ofinovationsy.Difusi Inovasi adalah proses dimana

    sebuah inovasi difusi di komunikasikanmelalui beberapa saluran selama periodewaktu tertentu kepada anggota dari suatusistem sosial. Inovasi berbentukgagasan/ide, prod uk, konsep, teknologiyg dianggap baru pada kelompok itu(Rogers, 1973).

    Terdapat 5 karakteristik adopter: t).Inovator, Early adapter, 3). Earlymajority, 4). Late majority dan 5).Laggard. Secara akumulasi distribusi ke 5kategori adopter yaitu : inovator &early adopter kelompok yang dalam

    waktu singkat mengadopsi inovasi, earlymajority & late majority merupakankelompok dengan jumlah terbanyak /terbesar dan laggard merupakankelompok yang paling akhir mengadopsiinovasi.Tahapan proses adopsi menurut Roger(1983) meliputi I). Knowledge(pengetahuan), 2). Persuasion (persuasi),3). Decision (keputusan) dan 4).Confirmation (konfirrnasi). Tahapan tsbmerupakan koreksi konsep sebelumnyayaitu : I). Awereness, 2). interest, 3).Evaluation, 4). Trial end Error dan 5).Adoption sering disingkat AlETA.Dikoreksi dengan alasan : tdk seluruhproses akan berakhir dengan adopsi, dantahapan evaluasi bukan hanya terjadisetelah tahap interest saja tapi juga padaberbagai tahap lain.7. Teori Perubahan Perilaku Karr

    Snehandu B. Karr, menganalisisadanya 5 deterrninan perilaku yangberhubungan dengan prornosi kesehatan,yaitu : l),Adanya niat (intention), 2).Adanya dukungan dari masyarakatsekitarnya (social support), 3).Terjangkaunya informasi (accessibility ofinformation), 4). Adanya otonomi ataukebebasan pribadi (personnal autonomy)dan 5). Adanya situasi dan kondisi yangrnemungkinkan (action situation).

    Formulasin a:B =F (Bi, Ss, Ai, Pa, As)

    8. Teori Pemahaman Sosial (SocialLearning Theory).Teori ini menekankan pada buhungan

    segitiga antara ORANG (rnenyangkutproses-proses kognisi), PERILAKU, danUNGKUNGAN. Proses hubungandisebut : deterministik resiprokal ataukausalitas resiprokal

    (Rotter, 1954: Bandura, ] 977)Mengemukakan bahwa kalau

    76.Ridwan ; Prornosi Kesehatan Dalam Rangka Perubahan Perilaku

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    7/10

    Jurnal Keschatan "'Metro Sal Wawai" Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN; 19779-469X

    lingkungan menentukan/menyebabkanterjadi perilaku kebanyakan makasese orang menggunakan kognitifnya utkmengiterpretasikan lingkungan maupunperilaku yang dijalankannya..Teori ini melihat perilaku sebagai selfefficacy, self confidence dan harapanhasil dari orang. Seseorang merasa yakinperilakunya berdasarkan observasi padaorang lain, artinya : bila melihat oranglainmenjalankan suatu perilaku makakemampuan meniru (reproduce) perilakutersebut menjadi bertambah.

    Terdapat 4 tahap menyelami oranglain (vicarious learning), antara lain : 1).Memperhatikan model, 2). Mengingatapa yang telah diobservasi, 3). Meniruperilaku dan 4). Reinforcement perilaku.

    Gambaran model teori pemahamansosial, adalah sbb :

    9. Teori Perubahan Perilaku WHOMenurut WHO, ada 4 alasan pokok(determinant dari perilaku, yaitu : 1).

    Pemikiran dan perasaan (thought danfeeling), 2). Adanya acuan/referensi dariseseorang/pribadi yang dipercayai(personnal reference), 3). Sumber daya(resources) yg tersedia dan 4. Sosialbudaya (culture) setempat.

    Formulasinya :B = F ( Tf, Pr, R, C )

    10. Teori Perubahan Perilaku Skinner.Skinner (Notoatrnodjo, 1993)

    mengemukakan, perilaku merupakanhasil hubungan antara rasangan.(stimulus) & respons,

    Skinner membedakan dua res ponsyakni:I). Respondent response a/all reflexive

    adalah respon yg ditimbulkan olehrangsangan tertentu dapatmenimbulkan respon yg bersifatrelatif tetap.2). Operant response dan instrumentaladalah respon yg timbul &berkembang diikuti oleh perangsangtertentu muncul memperkuat responyg sudah ada atau memperkuat suatuperilaku tertentu yg telah dilakukan.

    Teori ; S - 0 R

    ORGA N I SM E :-PerMtian- P e ng e rt la n-Penerimaan

    Kedua respon tersebut dalamkehidupan sehari-hari, respon jenis keduamerupakan jenis perilaku yang paling

    . sermg.Fokus teori Skinner ini pada dasamyaadalah pada respon jenis kedua dimana

    hubungan yang pasti antara stimulus danrespon sang at memungkinkan untukmemodifikasinya bahkan tidak terbatas.11.Teori Perubahan Perilaku Sadli.

    Saparinan Sadli (1982).menggambarkan hubungan individu dgnlingkungan sosial yg salingmempengaruhi dalam pembentukanperilaku :

    77.Ridwan: Promosi Kesehatan Dalarn Rangka Perubahan Perilaku

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    8/10

    Jurnal Kesehatan "Metro Sal Wawai" Volume II No.2 Edisi Descmber 2009.ISSN: 19779-469X

    Garubar: Hubungun lndividu dcngan Lingkungan Sosial

    Ungkungan HOlum

    Lingkungan Terbatas

    lndividu

    Hubungan individu dengan ling-kungan sosial, mengambarkan bahwa : Perilaku kesehatan individu : sikap

    dan kebiasaan individu yang eratkaitannya dengan lingkungan

    o Lingkungan keluarga : kebiasaan-kebiasaan tiap anggota keluargamengenai kesehatan

    Lingkungan terbatas : tradisi, adat-istiadat dan kepercayaan masyarakatsehubungan dengan kesehatan.

    Lingkungan umum kebijakanpemerintah di bidang kesehatan,undang-undang kesehatan, program-program kesehatan, dan sebagainya.

    12. Teori Perubahan PerilakuNotoatmodjo.Notoatmodjo (2003) menyatakanbahwa merubah I memotivasi seseorang

    untuk mau menerima suatu kebiasaanbaru bukanlah hal yg mudah.

    Hal ini berkaitan dengan proses intrapersonal, yaitu apa keuntungan yangakan diperoleh bila menerima gagasanbaru dan tidak tersisih dari kelompoknya.Artinya nilai-nilai yg dianut olehseseorang bukan saja berdasarkan apa ygdialami dan dianggap baik oleh dirinyatetapi juga nilai tersebut olehkelompoknya atau masyarakatnya.

    Gambar: Perubahan PerilakuPersepsiPengeranuan.. Keyaklnan

    Kelnginan Motivasi Niat Sikap

    Pengulaman Fasi litas Soslal

    C. PRINSIP PERU BAHANPERILAKUPerubahan perilaku seseorang

    umumnya memenuhi prinsip-prinsip,sbb :1. Perubahan perilaku karenaterpaksa (complience).

    Adalah upaya promosi kesehatandalam rangka perubahan perilakudipaksakan kepada sasaranlmasyarakat sehingga mau melakukan(berperilaku) seperti yang diharapkan.Cara ini dapat ditempuh misalnyadengan adanya peraturan-peraturanatau undang-undang yg harusdipatuhi oleh anggota masyarakat.Sifat-sifat perubahannya : 1). Cepat,2). Tidak Langgeng dan 3). Tidakdidasari pemahaman dan kesadaran.

    2. Perubahan perilaku karena inginmeniru (identification)Adalah upaya perubahan perilakuyang didasarkan kerena ingin menirupada obyek yg dianggap idola, tokohpanutan atau tokoh yang dikagumi.Selain itu .lingkungan merupakanpenentu/menyebabkan terjadiperilaku kebanyakan maka seseorangmenggunakan kognitifnya untukmengiterpretasikan lingkunganmaupun perilaku yg dijalankannya(Notoatmodjo, 2003).

    3. Perubahan perilaku karen amanfaatnyaengbayati(internalization ).Perubahan perilakudilatarbelakangi oleh

    masyarakatkebutuhan

    78.Ridwan : Promosi Kesehatan Dalam Rangka Perubahan Pcrilaku

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    9/10

    .Jurnal Kesehatan "Metro Sai Wawai" Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN; 19779-469X

    individu yg bersangkutan. Perubahanterse but didorong olch kesediaanuntuk berubah ireaddiness to change)dan perubahan dilakukan terencana(planned change)... . ; Perubahan perilaku yg dimulai daripemahaman secara kognitif dan sikapyg kuat untuk berubah scrta rnernilikiinformasi yg cukup terhadap inovasi.Hal yang mendasari suatu perubahanperilaku tersebut adalah merupakansesuatu perubahan alamiah (naturalChange) setiap individuJkelompokatau masyarakat.Apabila dalam masyarakat sekitarterjadi suatu perubahan Iingkungan :fisik, sosial budaya dan ekonomi,maka anggota masyarakat didalamnyajuga akan mengalami perubahan.

    D. MEDIA PROMOSI KESEHAT Al~UNTUK PERUBAHANPERILAKUAdalah sarana atau upaya utk

    menampilkan pesan atau informasi ygingin disampaikan oleh komunikator,baik itu melalui media cetak, elektronikadan media luar ruang, shg sasaran dptmeningkatkan pengetahuannya yangakhirnya dpt berubah perilaku ke arahpositif terhadap kesehatan (Soekidjo,2005).

    Media (latin) -7 bent uk jamak drmedium. Menurut AECT (Association foreducation and communication tehnologisbahwa media sebagai segala bentuk ygdimanfaatkan dIm proses penyaluraninformasi. Sedangkan menurut NEA(national education association) mediasebagai segala benda . yg dptdimanipulasi, dilihat, didengar, dibacaatau dibincangkan beserta instrumen ygdigunakan utk kegiatan tsb.

    Fungsi Media menurut Edgar Daledapat di artinya semakin banyak pancaindra terlibat dalam proses kegiatanpromosi kesehatan bagi sasaran maka

    semakin tinggi prosentase penerimaanyang didapatkan oleh penerima pesan.

    Tujuan media promosi kesehatanadalah dapat rnempermudahpenyarnpaian informasi, menghindarikesalahan persepsi,. J ,imemperjelasinformasi, mempermudah pengertian,mengurangi komunikasi yg verbal istik,dapat menampilkan objek yg tidak bisaditangkap mata dan memperiancarkomunikasi.

    Pengolongan media promosikesehatan, antara lain:o Berdasarkan bentuk umum

    penggunaannya : 1). bahan bacaanmeliputi: modul, buku rujukan / bacaan,leaflet, majalah, buletin, tabloid,dll. 2). bahan peragaan, meliputi:poster tunggal, poster seri, flipchart,transparansi, slide, film, dll.

    o Berdasarkan cara produksinya : 1).Media Cetak, 2). Media elektronika dan3). Media luar ruang.

    Setiap bentuk media tersebutmemiliki karakteristik masing-masingtermasuk keunggulan dan kelernahannya,sehingga pemilihan media promosikesehatan yang tepat merupakan syaratmutlak sehingga pesan dapat diterimaoleh penerima pesan.

    Merancang media promosi kesehatanperlu dipertimbangkan :1). Menetapkan tujuan

    Suatu tujuan harus : Realistis, lelasdan dapat diukur, Apa yg diukur,Siapa sasaran yg akan diukur,Seberapa banyak perubahan akandiukur dan Berapa lama dan dimanapengukuran dilakukan.Penetapan tujuan merupakan dasaruntuk merancang media promosi danmerancang evaluasi

    2). Menetapkan segmentasi sasaranSegmentasi sasaran adalah suatukegiatan memilih kelompok sasaranyg tepat dan dianggap sangatmenentukan keberhasilan promosikesehatan.

    79.Ridwan; Promosi Kcsehatan Dalam Rangka Perubahan Perilaku

  • 5/10/2018 Model Promosi Kesehatan

    10/10

    Jurnal Kesehatan "Metro Sal W(1Wai" Volume II No.2 Edisi Desember 2009, ISSN; 19779-469X

    Tujuannya : Memberikan pelayananyg sebaik-baiknya, Membcrikankepuasan pada masing2 segrnen.Menentukan ketersediaan jumlah &jangkauan produk dan Menghitungjenis dan penetapan media

    3). Mengembangkan posisioning pesanPosisioning adalah proses atau upayauntuk menetapkan suatu produkperusahan, individu atau apa sajadalam alam pikiran mereka ygdianggap sebagai sasaran ataukonsumennya. Posisioning dilakukandalam rangka membentuk citra.

    4). Menentukan strategi posisioningKegiatan ini dilakukan dalam rangkamengidentifikasi para pesaing,persepsl konsumen, menentukanposisi pesaing, menganalisispreferensi khalayak sasaran,menentukan posisi merek produksendiri dan mengikuti perkembanganposisi.

    5), Memilih media promosi kesehatan.Hal yang perlu dipertimbangkandalam memilih media adalah ; harusdidasarkan pada selera khalayaksasaran, hams memberikan dampakyg luas. Setiap media akanmemberikan peranan yg berbeda-beda. Penggunaan beberapa mediasecara serempak dan terpadu akanmeningkatkan cakupan, frekuensi danefektifitas pesan.

    E. KESIMPULAN DAN SARANDari serangkaian telaah pustaka jelas

    bahwa pembahan perilaku seseorangtidak sernudah yang dibanyangkan.Seorang promotor kesehatan perlumemahami teori-teori yang mendasariperubahan perilaku seseorang, perlu pulaketarampilan dalam perancangan promosikesehatan yang baik termasuk pemilihandan penggunaan media yang tepat,sehingga dengan semakin banyak

    pengetahuan dan pemahaman yangd idapat dari pancaindera saat prosesperubahan perilaku berlangsung, makapada akhimya dengan kemampuanyadapat memutuskan menerima perilakubaru yang diharaokan,

    Perubahar- p~rilaku yang didasarkanpengetahuan dan pemahaman yang cukupakan menumbuhkan sikap yang mernadaidan lebih langgeng sifatnya padapembentukan perilaku seseorang.F. DAFTARRUJUKAN:DepkesRI, 2005. Kebijakan Promosi Kesehatan.Kepmenkes RI No.1 193/Menkcs/SKIXl2004.

    Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta.Depkes R], 2008. Propaganda. Pendidikan dan

    Penyuluhan Sampai Promosi Kesehatan.http://www.promosikeschatan.com. Akses:12-2-2009.

    Depkes RI, 2008. Media Promosi Kesehatan.http://www.promosikesehatan.com. Akses:12-2-2009.

    Judith A. Graeff, John P. Elder, Elizabeth MillsBooth. Komunikasi Untuk Kesehatan danPerubahan Perilaku. Diterjemahkan olehMubasyir Hasanbasri. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta.

    Kumiasih, 2009. Media Promosi Kesehatan.http://kumiasih.wordprcss.com. Akses: 25oktober 2009.

    Lawrence, W Grece et al. 1980. Perencanaanpendidikan kesehatan sebuah pendekatandiagnostik. Zulazmi Mamdy alih BahasaPPFKM-Ul Depdikbud RI. Jakarta. Tahun1990.

    Machfocdz. j dan Suryani. E, 2008. PendidikanKesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan.Fitramaya. Yogyakarta.

    Notoatmodjo. S, 2003. Pendidikan dan PerilakuKesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.

    Notoatmodjo. S, 2003. Ilmu KesehatanMasyarakat, Rincka Cipta, Jakarta.Notoatmodjo. S, 2005. Teori dan Aplikasi

    Promosi Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.NotoatmodJo. S, 2007, Promosi Kesehatan danIlmu Prilaku, Rineka Cipta, Jakarta.Purwanto, Heri, 1998, Pengantar Perilaku

    Manusia Untuk Keperawatan , EGC Jakarta.Susan G Millstein Phd, 1993, promoting theHealth of Adolescent, Expord Universing.Sasongko. A, 2007. Difusi Inovasi. Modul Mater iPerkuliahan Pengorganisasian dan

    Pcngcmbangan Masyarakat. PPFKM-UIDepdikbud RI Jakarta.

    80.Ridwan': Promosi Kesehatan Dalam Rangka Perubahan Perilaku

    http://www.promosikeschatan.com./http://www.promosikesehatan.com./http://kumiasih.wordprcss.com./http://kumiasih.wordprcss.com./http://www.promosikesehatan.com./http://www.promosikeschatan.com./