model · pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan....

44

Upload: others

Post on 04-Jul-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang
Page 2: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

MODELPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TATA BUSANA

BERBASIS TEKNOLOGI DIGITAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANBALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN

PENDIDIKAN MASYARAKATKALIMANTAN TIMUR

2019

Page 3: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

i

Page 4: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan petunujukNya

sehingga penyusunan Master Model Pengembangan Pembelajaran Tata

Busana Berbasis Teknologi Digital dapat diselesaikan.

Model ini diawali oleh hasil identifikasi permasalahan di lapangan.

Bahwa adanya kebutuhan yang dapat mengefektifkan dan mengefesienkan

waktu bagi pedidik dan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran

tanpa mengurangi komptensi yang hendak dicapai dari kegiatan kursus tata

busana pada lembaga penyelenggara kursus di jenjang level 2. Model ini

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku

peserta didik yang berhubungan dengan pembelajaran tata busana melalui

pembelajaran secara berbasis digital sebagai pengembangan dari

pembelajaran konvensional

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan model. Dan semoga model

ini bisa dimanfaatkan di lembaga penyelenggara kursus tata busana pada khususnya

danmasyarakatpadaumumnya .

Samarinda, Oktober 2019

Pengembang

Page 5: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

iii

KATA SAMBUTAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 49 tahun 2016 tentang Rincian Tugas Balai Pengembangan

Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat disebutkan bahwa salah

satu tugas pokok BP PAUD dan Dikmas adalah melakukan pengembangan model

program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. Layanan

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat melalui pengembangan

model ini diharapkan dapat membantu masyarakat memecahkan

permasalahannya melalui program pembelajaran inovatif serta adaptif, dapat

meningkatkan mutu pengelolaan program dan pembelajaran serta mendorong

kemandirian dan kreativitas masyarakat dalam mengelola program dan

pembelajaran PAUD dan Dikmas. Oleh karena itu program - program yang

dihasilkan antara lain dalam bentuk model diupayakan agar dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat, fleksibel dalam penyelenggaraannya, praktis materi

pembelajarannya, dan dapat disesuaikan waktu dan tempat pendidikannya

dengan kondisi masyarakat dimana program itu dilaksanakan.

“Model Pengembangan Pembelajaran Tata Busana Berbasis Teknologi

Digital” ini telah dikembangkan dengan melakukan serangkaian langkah-langkah

pengembangan yang diuji secara akademik oleh para pakar dan praktisi maupun

secara empirik melalui ujicoba terbatas dan uji coba operasional pada lembaga

yang dipilih sebagai tempat penyelerenggarakan ujicoba model ini

Atas nama BP PAUD dan Dikmas Kalimantan Timur, kami menyampaikan

pernghargaan kepada tim pengembang, narasumber akademisi dari Universitas

Mulawarman, narasumber teknis serta seluruh lembaga pendidikan masyarakat

yang telah membantu pelaksanaan pengembangan model ini.

Semoga model ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pelaksanaan

program pendidikan masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

sesuai standar kelulusan dari program tata busana. Diharapkan nanti model ini

Page 6: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

iv

bisa diadopsi oleh lembaga-lembaga lain yang menyelenggarakan kegiatan yang

sama.

Samarinda, Nopember 2019Kepala BP PAUD dan DikmasKalimantan Timur,

Akhmad Romansyah, S.Pd, M.APNIP. 197102161999031008

Page 7: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPULHALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................KATA PENGANTAR.........................................................................................................DAFTAR ISI ....................................................................................................................DAFTAR TABEL ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................

B. Dasar Hukum ............................................................................................

C. Tujuan ......................................................................................................

BAB II KONSEP MODEL YANG DIKEMBANGKAN .........................................................

A. Pengertian ...............................................................................................

B. Tujuan Program .......................................................................................

C. Karakteristik Program .............................................................................

BAB III PENYELENGGARAAN PROGRAM ......................................................................

A. Standar Kompetensi Lulusan ...................................................................

B. Muatan Kurikulum ..................................................................................

C. Pembelajaran ..........................................................................................

D. Peserta Didik ............................................................................................

E. Pendidik ...................................................................................................

F. Pengelolaan .............................................................................................

G. Sarana dan Prasarana ...............................................................................

H. Pembiayaan .............................................................................................

I. Penilaian .................................................................................................

BAB IV PENJAMINAN MUTU ......................................................................................

A. Bentuk dan aspek pengendalian Mutu ....................................................

B. Teknik pengendalian mutu .......................................................................

C. Tindak lanjut ............................................................................................

BAB V PENUTUP ..........................................................................................................

A. Kekuatan model .................................................................................

B. Peluang Model ...................................................................................

C. Kelemahan Model ..............................................................................

iIiIiiIv

1

1

5

6

7

7

17

17

19

19

24

24

26

26

27

27

28

28

30

30

30

31

32

32

33

33

Page 8: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Standar Kompetensi Lulusan Tata busana level 2........................ 19

Tabel 5. 1. Komponen pengendalian mutu ................................................. 30

Page 9: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah

merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak

semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan yang dapat

menembus batas waktu, jarak, tempat, dan ruang di seluruh dunia.

Teknologi telah mempengaruhi dan mengubah manusia dalam

kehidupannya sehari-hari, meningkatkan nilai tambah dari sesuatu

pekerjaan atau produk yang dihasilkan, sehingga jika saat ini kita ‘gagap

teknologi’ maka kita akan terlambat dalam menguasai informasi, dan akan

tertinggal pula untuk memperoleh berbagai kesempatan maju, karena

semua sektor saat ini hampir dikendalikan oleh teknologi digital. Pada

hakekatnya teknologi adalah proses untuk mendapatkan nilai tambah dari

produk yang dihasilkannya agar bermanfaat.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, mempengaruhi

berbagai kehidupan dan memberikan perubahan terhadap cara hidup dan

aktivitas manusia sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Pendidikan

mengalami perkembangan yang sangat pesat pula, diantaranya dengan

adanya pembelajaran digital (digital learning). Perubahan ini membawa

dampak pada pembelajaran baik di pendidikan Formal maupun Pendidikan

Nonformal. Pelaku pendidikan baik pendidik, tenaga kependidikan maupun

peserta didik dituntut memiliki kemampuan memahami teknologi sesuai

dengan kebutuhannya atau melek teknologi yang disebut juga memiliki

literasi teknologi, karena teknologi ini akan berperan dalam kehidupan

masa kini dan masa yang akan datang, dimana peran-peran industri yang

menggunakan banyak tenaga manusia mulai digantikan oleh komputer

yang akan menghasilkan berbagai informasi dan telekomunikasi.

Page 10: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

8

Salah satu perhatian pendidikan yang menjadi prioritas untuk

ditingkatkan adalah berkaitan dengan kualitas pendidikan, khususnya

kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan

kebutuhan akan informasi dan komunikasi terkait dengan kompetensi yang

hendak dicapai oleh peserta didik, dengan didukung oleh sarana teknologi

yang sudah semakian canggih. Saat ini sedang berkembang jaringan tanpa

kabel atau yang dikenal dengan istilah Wireless LAN (WLAN). WLAN semakin

banyak digunakan untuk menghantar jalur komunikasi data sebagai

alternatif lain dari Local Area Network (LAN). Dengan adanya WLAN

beberapa penyedia jasa koneksi internet mulai menyediakan hotspot, yaitu

sebuah area dimana pada pada area tersebut tersedia koneksi internet

wireless yang dapat diakses melalui personal komputer (PC), notebook,

tablet, smartphone maupun perangkat lainnya yang mendukung teknologi

tersebut.

Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada yang sudah tersedia

sebagaimana yang disebutkan di atas, maka pendidik/instruktur dapat

melakukan peningkatan kualitas pembelajaran dengan mengembangkan

pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dengan memanfaatkan

teknologi digital yang tersedia. Pendidikan yang mampu mendukung

pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan

mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang

dihadapinya, terutama di era digitalisasi di Jaman Milenia ini, termasuk di

dalamnya pendidikan non formal.

Salah satu satuan pendidikan pada Pendidikan Non formal adalah

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). LKP menyelenggarakan kursus bagi

peserta didiknya. Kursus merupakan salah satu program kecakapan hidup

vokasional yang ada di masyarakat untuk memberikan bekal pengetahuan

dan keterampilan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan di dunia kerja maupun

Page 11: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

9

dunia industri. Dalam penjelasan pasal 26 ayat 5 Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003, dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan adalah bentuk

pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar

kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan

kepribadian professional.

Jenis kursus yang ada di selenggarakan masyarakat beragam, salah

satunya adalah kurus menjahit atau tata busana. Kursus menjahit/ tata

busana adalah proses pembelajaran tentang pengetahuan atau

keterampilan menjahit serta memilih, mengatur dan memperbaiki

sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah. Berdasarkan

kurikulum kursus dan pelatihan tata busana jenjang 2 dan 3 berbasis yang

diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Dirjen PAUD

dan Dikmas tahun 2015 disebutkan bahwa Program kursus dan pelatihan

tata busana merupakan program kursus dan pelatihan untuk

menghasilkan penjahit busana. Program kursus dan pelatihan ini

dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki sikap dan tata

nilai, penguasaan pengetahuan operasional lengkap, kemampuan kerja,

serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam:

1. Mampu menjahit bagian-bagian potongan bahan menjadi sehelai

pakaian yang dijahit dan diselesaikan sesuai gambar/desain.

2. Mampu membaca sketsa mode/desain, mengukur tubuh, membuat

pola, membuat perencanaan bahan, meletakkan pola di atas kain,

memotong, menjahit dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

desain dan standar yang ditetapkan.

Pemberian keterampilan tersebut diselenggarakan dalam waktu

singkat dalam jangka waktu tertentu berorientasi pada kebutuhan

masyarakat dan dunia usaha/industri” Kursus tersebut dilakukan oleh orang

perorang (reguler) maupun sekumpulan warga masyarakat dengan untuk

Page 12: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

10

memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap mental tertentu dalam

menjahit busana, baik yang mandiri maupun yang mendapatkan bantuan

dana pemerintah melalui Program Kecakapan Wirausaha atau Program

Keterampilan Kerja.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka Lembaga Kursus dan

Pelatihan (LKP) diharapkan dapat membuat inovasi-inovasi baru dalam

pembelajarannya. Salah satu bentuk pembelajaran yang mendukung

kegiatan ini adalah melalui pembelajaran melalui media online dengan

menggunakan aplikasi yang sudah disiapkan oleh jaringan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan BP PAUD & Dikmas pada tahun

2019 pada 18 lembaga Kursus dan Pelatihan di Kota Balikpapan dan

Samarinda diperoleh data bahwa ke 18 lembaga kursus tersebut belum

satupun yang melaksanakan pengembangan pembelajara tata busana

berbasis digital. Belum ada yang memadukan antara pembelajaran tatap

muka langsung dengan di kelas dengan pembelajaran yang menggunakan

media berbasis aplikasi teknologi digital. Hal ini menjadi tantangan

tersendiri bagi Lembaga Kursus dan Pelatihan. Menurut Jack Ma (CEO

Alibaba Group) dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018,

menyatakan bahwa pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak

mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, maka 30 tahun mendatang

kita akan mengalami kesulitan besar.

Hasil studi pendahuluan lainnya yaitu pada studi literatur dilakukan

dengan melihat data pokok dan pendidik di manajemen data dapodik tahun

2018, diperoleh data bahwa kursus tata busana merupakaa program kursus

dengan jumlah peserta didik terbanyak sebanyak 33.548 se Indonesia dan

program kursus yang paling banyak diselenggarakan oleh LKP, Program

Menjahit terbesar kedua sebanya 2.133 lembaga setelah bahasa inggris

Bahasa Inggris 2.219 lembaga

Page 13: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

11

Melihat tantangan tersebut di atas, maka diharapkan ada model-

model pembelajaran yang dapat membantu lembaga penyelenggara kursus

tata busana agar mampu menyiapkan diri menghadapi era digital saat ini.

Hal ini juga sekaligus menjadi peluang untuk meciptakan model

pengembangan pembelajaran yang dapat dipakai oleh LKP mapun lembaga

penyelenggara kursus lainnya

Model ini merupakan model pengembangan yang dimodifikasi

dari pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah formal, yang

disesuaikan dengan pembelajaran di non formal pada lembaga

penyelenggara kursus dan pelatihan

B. Dasar Hukum

1. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional.

2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

3. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.42 Tahun 2009 tentang

Standar Pengelola Kursus

5. Peraturan Menteri Pendadayagunaan Aparatur Negara No. 15 Tahun

2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka

Kreditnya

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 131 Tahun 2014

tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 90 Tahun

Page 14: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

12

2015 tentang Standar kualifikasi dan kompetensi instruktur pada

kursus dan pelatihan

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan

Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

C. Tujuan

Tujuan Model Pengembangan Pembelajaran Tata Busana Berbasis

Teknologi Digital adalah

1. Memberikan panduan pada instruktur kursus dalam melaksanakan

pengembangan model tata busana berbasis teknologi digital pada

program kursus tata busana

2. Mengembangkan model pembelajaran tata busana dengan

memadukan pembelajaran tatap muka dengan pemanfaatan

teknologi digital melalui penggunaan aplikasi schoology dan webex

cisco

3. Menambah khasanah bentuk pembelajaran bagi instruktur kursus

dalam melaksanakan pembelajaran

4. Membantu lembaga kursus, khususnya kursus tata busana dalam

menghadapi era digital melalui pengembangan pembelajaran

berbasis digital

Page 15: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

13

BAB II

KONSEP DASAR MODEL YANG DIKEMBANGKAN

A. Pengertian

1. Pengembangan Pembelajaran

Pembelajaran yang biasa kita dengar dalam kegiatan interaksi yang

terjadi dalam proses belajar mengajar merupakan istilah dari

perkembangan pengajaran, dimana di dalamnya ada transfer ilmu

pengetahuan dan keterampilan dari pendidik kepada peserta didik.

Menurut Ruhimat, dkk (2011) yang dikutip dari

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet

Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau

pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Dalam konsep

pendidikan, pembelajaran diartikan sebagai usaha mengelola

lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara

positif alam kondisi lingkungan tertentu (Miarso, 2004).

Dalam perkembangannya pembelajaran yang dilakukan oleh

pendidik mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Banyak

model pembelajaran yang dapat dilakukan untuk melaksanakan

pengembangan pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas. Model tersebut merupakan pola

umum perilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi/tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran adalah pola

interaksi peserta didik dengan pendidik/instruktur yang menyangkut

pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang diterapkan

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam suatu model

pembelajaran ditentukan bukan hanya apa yang harus dilakukan

pendidik, akan tetapi menyangkut tahapan-tahapan, prinsip-prinsip

Page 16: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

14

reaksi pendidik dan peserta didik serta sistem penunjang yang

disyaratkan

Menurut Arends (dalam Suprijono, 2013: 46) model

pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk di

dalamnya tujuan- tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Menurut Joice& Weil (dalam Isjoni, 2013: 50) model pembelajaran

adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian

rupa dan digunakan untuk meningktakan mutu pembelajaran. Menurut

Amri (2013: 34) model pembelajaran kurikulum 2013 memiliki empat

ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-

ciri tersebut yaitu:

a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tujuan pembelajaran yang akan dicapai).

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai.

Dalam pengembangan pembelajaran yang dilakukan oleh

pendidik untuk memperoleh pembelajaran yang efektif dan bermakna,

maka pendidik / instruktur bukan lagi menjadi satu-satunya sumber

belajar dan menjadi fokus pembelajaran, tetapi peserta didik harus

dilibatkan secara aktif, karena peserta didik adalah pusat dari kegiatan

pembelajaran serta pembentukan kompetensi dan karakter. Pemilihan

berbagai metode, strategi, teknik maupun model pembelajaran

merupakan suatu hal yang utama yang akan sangat menentukan

berjalannya proses pembelajaran.

Page 17: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

15

Sistem pendidikan yang terus mengalami perkembangan dari

yang hanya menggunakan sistem konvensional beralih ke sistem yang

serba digital, yang awalnya proses belajar mengajar hanya terjadi di

ruang kelas, namun sekarang proses belajar mengajar tak terikat oleh

ruang dan waktu. Model pembejaran ini disebut “blended learning”

Heinze A dan Procter C,( 2010) menyatakan bahwa “blended

learning is a mixture of the various learning strategies and delivery

methods that will optimize the learning experience of the user”. Hal

tersebut menyatakan bahwa blended learning adalah campuran dari

berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang akan

mengoptimalkan pengalaman belajar bagi penggunanya. Pelaksanaan

strategi ini memungkinkan penggunaan sumber belajar online,

terutama yang berbasis web/blog, tanpa meninggalkan kegiatan tatap

muka (Elliot, 2002:58).

Dari pendapat ahli diatas, pengembang model menyimpulkan

bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau perencanaan yang

di rancang untuk menciptakan pembelajaran secara efektif dan efisien

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran dapat

dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas. Blended learning sangat cocok untuk diterapkan

pada pembelajaran kursus tata busana di lembaga penyelenggara

kursus karena menggabungkan, mengkombinasikan dan memadukan

sistem pendidikan konvensional dengan sistem yang serba digital.

2. Pembelajaran berbasis teknologi digital

Kemajuan teknologi yang pesat menimbulkan berbagai macam

kegiatan yang dapat dilakukan. Dari kecanggihan tersebut, berbagai

informasi dapat kita peroleh. Pesatnya perkembangan teknologi serta

Page 18: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

16

meluasnya instratuktur global, banyak mengubah pola pikir tentang

pendidikan dan berbisnis. Perubahan global dunia pada arus informasi

yang berubah sangat cepat, menyebabkan meningkatnya

kecenderungan manusia terhadap tenologi informasi dan komunikasi

(TIK). Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi pembelajaran yang

merupakan pengembangan teknologi dimulia dengan penggunanaan

Audio Visual Aid (AVA) yang memanfaatkan alat pendengaran dan

penglihatan dalam penyampaian materi pembelajaran, kemudian

berkembang ke teknologi komputer yang telah membantu masyarakat

dari industri menjadi informasi, ditandai dengan tumbuh dan

berkembangnya masyarakat berpendidikan yang berbasis teknologi

informasi dan komunikasi, seperti adanya komputer, baik dari segi

perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware)

(Munir : 2017).

Tahap pembelajaran selanjutnya adalah dengan menggunakan

smartphone berbasis Android, dimana dunia diberikan begitu banyak

kemudahan untuk mengakses dan mengirim informasi melalui

handphone sehingga bisa menghemat waktu dan dana. Perkembangan

ini ditandai dengan peningkatan tahap literasi komputer/ smartphone,

literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Faktor-

faktor tersebut saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu,

minat membaca masyarakat juga semakin meningkat sehingga

berdampak pada pemenuhan berbagai sumber yang mudah dan cepat

diakses. Hal ini juga berdampak pada bidang pendidikan, dimana pembelajaran

mulaidilakukandengandigital.

Pembelajaran digital sebagai salah satu alternatif dalam dunia

pendidikan yang dapat memberikan layanan dan sumber pembelajaran

yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital dikembangkan

menuju pada terwujudnya sistem pendidikan terpadu yang dapat

Page 19: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

17

membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan

sehingga pendidikan menjadi lebih dinamis dan fleksibel bergerak

dalam mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-

peluang yang ada untuk pengembangan pendidikan. Hal ini harus

diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik

dalam cara berpikir, orientasi, perilaku, sikap dan sistem nilai yang

mendukung pemanfaatan pembelajaran digital untuk kemaslahatan

manusia

Salah satu komponen penyelenggaraan pembelajaran pada

Pendidikan Non formal adalah instruktur kursus. Seorang instruktur

harus mau mempelajari, mampu menguasi dan menggunakan IT/TIK

sebagai bagian yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pada

proses pembelajaran, kini sudah hadir istilah blended learning yakni

proses pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka

dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) berbasis digital. Dengan

adanya blended learning ini, maka seorang instruktur harus

mempelajari berbagai hal yang berkaitan pembelajaran berbasis

teknologi digital, antara lain dengan pembelajaran dalam jaringan,

diantaranya e-learning dan ujian berbasis aplikasi.

Selain mempelajari yang berkaitan dengan pembelajaran

berbasis digital, instruktur pun harus mengembangkan diri dalam

pemanfaatan multi aplikasi pembelajaran berbasis komputer. Multi

aplikasi pembelajaran berbasis komputer ini bisa dalam bentuk multi

aplikasi interaktif atau virtual lab. Hal ini dilakukan agar dalam

pembelajaran kepada peserta didik, peserta didik dapat mencapai hasil

yang diinginkan sesuai kompetensi yang ingin dicapai dalam setiap level

pembelajaran.

Kehadiran multi aplikasi berbasis teknologi digital ini akan

sangat membantu proses pembelajaran, karena dapat menghadirkan

Page 20: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

18

sesuatu yang sebelumnya sulit untuk di bawa ke kelas. Dengan

demikian hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin dihadirkan di kelas,

melalui multi aplikasi pembelajaran berbasis digital melalui Informasi

teknologi bisa disajikan dan ditampilkan kepada peserta didik untuk

memberikan pembelajaran yang lebih bermakna.

Dengan hadirnya multi aplikasi dalam proses pembelajaran,

maka instruktur dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan

sikap kepada peserta didik melalui berbagai sumber, artinya sumber

belajar tidak hanya terbatas pada instruktur saja, tetapi dapat

diperoleh dari berbagai sumber yang sudah tersedia di dunia maya,

tanpa dibatasi ruang dan waktu. Ada banyak bentuk pembelajaran yang

bisa digabungkan dengan pembelajaran tatap muka langsung, tetapi

dalam panduan ini dibatasi pada pelaksanaan proses pembelajaran

melalui schoolgy . Aplikasi ini tidak bisa menggantikan proses

pembelajaran tatap muka langsung pada pelaksanaan kursus tata

busana, tetapi aplikasi ini mendukung proses pembelajaran menjadi

lebih efektif dan efesien sebelum dilaksanakan pembelajaran di dalam

kelas

Pada Model Pengembangan pembelajaran tata busana

berbasis teknologi digital ini, pembelajaran penggunaan teknologi

digital dibatasi pada penggunaan aplikasi yaitu schoology dan webex

cisco. Hal ini dimaksudkan karena kedua aplikasi ini lebih tepat dan

lebih mudah digunakan dalam proses pembelajaran, dibandingkan

aplikasi lain yang dicoba oleh pengembang.

a. Schoology

Schoology merupakan salah satu aplikasi LMS

( Learning Management System) yang berisi fitur-fitur yang

dibutuhkan dalam proses pembelajaran, Learning management

system (LMS) adalah aplikasi sofware atau teknologi berbasis web

Page 21: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

19

yang digunakan untuk merencanakan,mengimplementasikan dan

menilai proses pembelajaran (Sicat, 2015). Schoology adalah salah

satu LMS yang gratis, memungkinkan kolaborasi (secara online)

antara peserta didik dengan peserta didik, instruktur dengan

peserta didik, bahkan dengan orang tua (Farmington,2014).

Sepadan dengan hal tersebut, hasil penelitian Sicat (2015)

menunjukkan bahwaSchoologyefektif digunakan untuk menerapkan

blended learning. Tata cara penggunaannya dapat dilihat di panduan

Pengembangan pembelajaran tata busana berbasis teknologi digital untuk

instrukturdanpesertadidik.

Kelebihan dari penggunaan aplikasi ini bagi peserta didik adalah

peserta didik dapat belajar dari berbagai sumber dengan link yang sudah

dibagikan instrruktur, atau link yangmereka buat/ cari sendiri, dapat melihat

dan membaca materi-materi tanpa harus membuat catatan di buku, hal ini

juga mengurangi penggunaan buku/kertas., Materi sudah tersimpan dalam

folderyangdibuatoleh instrktur sesuaidenganmateri-materi dankompetensi

yang hendak dicapai, peserta didik dapat mengirimkan tugas, dapat melihat

nilai tugasnya, dapatmenyimpan file tugasnya danmelihatnya kembali., serta

setiap saat selalu terhubung untukmelihat pemberitahuan yang didapat dari

instrukturnya. Sedangkan bagi instruktur, penggunaan aplikasi ini

memudahkanuntukmenyimpan filemateri-materi,membuat contoh-contoh

pembelajaran secara langsung melalui visual, dapat membagikan link

pembelajarandari sumber lain, dapatmengabsen peserta didik secara online

dimanapun peserta didik berada sesuai jam pembelajaran yang telah

ditentukan, dapatmelihat kemampuanpesertadidikmelalui tugas-tugas yang

diberikan, dapat menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan

pembelajaran atau informasi lainnya melalui notifikasi pemberitahuan, serta

dapatmemberikan penilaian secara online. Secara keseluruhan penggunaan

aplikasi ini dapatmenghematwaktudanbiayaserta mengurangipenggunaan

Page 22: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

20

kertas untuk pembuatan modul pembelajaran dan pemberian soal-soal

tertulis.

Disamping kelebihan, terdapat juga kelemahan dari penggunaan

aplikasi ini yaitu antara lain ; karena pembelajaran ini berbasis digital, maka

sangat tergantungpadakekuatansignal dankemampuanpesertadidikdalam

literasidigital.

b. Webex Cisco

Webex adalah sebuah aplikasi online yang dikembangkan

oleh Cisco yang membuat para pengguna saling berkolaborasi

lewat gambar, video, dan suara dari mana pun secara lebih mudah

(Wikipedia: 2019) WebEx mengkombinasikan komunikasi lewat

Telepon dengan tampilan di layar Komputer.

Pembelajaran melalui webex ini dapat dilihat secara

langsung oleh peserta didik, walaupun tampilannya jika

menggunakan komputer/laptop berbeda jika menggunakan

smartphone. Tata cara penggunaannya dapat dilihat di panduan

Pengembangan pembelajaran tata busana berbasis teknologi digital (Webex

Cisco) untukinstrukturdanpesertadidik.

Padapenggunaankedua aplikasi tersebut, memudahkan peserta

didik dan instruktur dalam mengolah data administrasi dan

pembelajaran menggunakan internet. Lebih mengefesienkan waktu

karena memungkinkan seorang peserta didik melakukan pendaftaran

dari tempat jauh yang ada akses internet. Mereka juga bisa belajar tanpa

harus bertatapmuka di kelas.

3. Kursus

Kursus merupakan salah satu program kecakapan hidup

vokasional yang ada di masyarakat. Istilah kursus merupakan

terjemahan dari bahasa Inggris yaitu course, yang secara harfiah berarti

Page 23: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

21

mata pelajaran atau rangkaian mata pelajaran. Kursus adalah pelajaran

tertentu tentang sesuatu pengetahuan atau kepandaian yang di

berikan dalam waktu yang singkat ( WJS. Poerwadarminta, 2002 : 543 ).

Menurut Soelaiman Yoesoef ( 1986:63 ) menyatakan kursus adalah

lembaga kegiatan belajar mengajar yang di laksanakan dalam jangka

waktu tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor nomor 73 tahun

1991 dijelaskan bahwa kursus adalah satuan pendidikan luar sekolah

yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat, yang memberikan

pengetahuan ketrampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan (2010)

mendefisnisikan ”kursus sebagai proses pembelajaran tentang

pengetahuan atau keterampilan yang diselenggarakan dalam waktu

singkat oleh suatu lembaga yang berorientasi pada kebutuhan

masyarakat dan dunia usaha/industri”.

Dalam penjelasan pasal 26 ayat 5 Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003, dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan adalah bentuk

pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar

kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan

kepribadian professional.

Dasar penyelenggaraan Kursus dan Pelatihan adalah Undang-

undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5: Kursus dan

pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal

pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk

mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,

dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tujuan kursus dan pelatihan sejalan dengan Undang-undang

Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5, maka kursus dan

pelatihan diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan bekal

Page 24: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

22

pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk

mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,

dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kepada

masyarakat yang mebutuhkan. Penyelenggaraan program kursus dapat

dilaksanakan oleh lembaga kursus dan pelatihan maupun

lembaga/satuan pendidikan lain, seperti PKBM maupun SKB.

4. Menjahit dan Tata Busana

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang,

pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang

(https://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit). Menjahit dapat dilakukan

dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang

yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Pendidikan menjahit

dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.

Istilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi

kita semua. Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu

“ bhusana” dan istilah yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu

“busana” yang dapat diartikan “pakaian”. Namun demikian pengertian

busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana busana

mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau indah” yaitu pakaian yang

serasi, harmonis, selaras, enak di pandang, nyaman melihatnya, cocok

dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. pakaian adalah bagian

dari busana itu sendiri. Sedangkan Tata busana adalah suatu ilmu yang

mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur dan memperbaiki

sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah.

(http://busanatata21.blogspot.com/2019/01). Menurut Wikipedia dari

Kamus besar bahasa Indonesia Tata busana merupakan suatu disiplin ilmu

dan seni mengenai penerapan desain, estetika, dan keindahan alami

untuk pakaian dan hiasan tambahannya

Page 25: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

23

Kursus menjahit tata busana adalah proses pembelajaran tentang

pengetahuan atau keterampilan menjahit serta memilih, mengatur dan

memperbaiki sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah.

Pemberian keterampilan tersebut diselenggarakan dalam waktu singkat

dalam jangka waktu tertentu berorientasi pada kebutuhan masyarakat

dan dunia usaha/industri” Kursus tersebut dilakukan oleh orang perorang

mapun sekumpulan warga masyarakat dengan untuk memperoleh

pengetahuan, ketrampilan dan sikap mental tertentu dalam menjahit

busana.

B. Tujuan Program

Tujuan pengembangan pembelajaran tata busana berbasis

teknologi digital adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

perilaku peserta didik di lembaga kursus yang berhubungan dengan

pengembangan pembelajaran tata busana. Kompetensi inti dan

kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah :

1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai komptensi yang

diharapkan pada unit komptensi level 2

2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai Indikator yang

diharapkan dicapai pada pengembangan pembelajaran tata busana

berbasis teknologi melalui penggunaan aplikasi scholoogy dan webex

3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kejujuran, tanggung jawab,

ketelitian, kerjasama menghargai pendapat orang lain dan ketekunan

sesuai karakterk yang ingin dikembangkan pada lembaga kurus dan

pelatihan

C. Karakteristik Model

Karakteristik model Pengembangan Pembelajaran Tata Busana

Berbasis Teknologi Digital adalah sebuah model pengembangan

Page 26: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

24

pembelajaran yang memadukan model konvensional dikembangkan ke

pembelajaran melalui aplikasi berbasis digital. Dalam pelaksanaannya

pertemuan tatap muka langsung tetap diperlukan, tetapi untuk

mendukung kegiatan tersebut dalam rangka mengefektifkan dan

mengefesienkan waktu, biaya dan tenaga serta dapat memperoleh

bahan belajar dari berbagai sumber, selain instruktur belajar, maka

dikembangkanlah model ini dengan karakteristik :

1. Pengguna model

Pengguna model ini adalah instruktur dan peserta didik pada

Pendidikan Masyarakat yang menyelenggarakan kursus dan

pelatihan Tata busana Level 2

Kriteria Peserta didik kursus menjahit / tata busana

a. Berusia 16-45 tahun

b. Peserta didik level 2 tata busana

c. Pendidikan Minimal SLTP atau sederajat

d. Memiliki kemauan untuk belajar dengan memanfaatkan HP

atau laptop

2. Perangkat

Perangkat model Pengembangan Pembelajaran Berbasis

Teknologi Digital dikembangkan dari KKNI Kursus Tata

Busana serta Standar Kompetensi Lulsan (SKL) tata busana dengan

memasukkannya dalam media jaringan yang digunakan oleh

instruktur, sehingga perangkat/pendukung model ini berupa :

a. Perangkat Pembelajaran Kursus Tata Busana Level 2

b. Bahan Belajar kursus tata busana level 2

c. Panduan Penggunaan scholoogy untuk Instruktrur

d. Panduan Penggunaan schoology untuk peserta didik

e. Panduan Penggunaan Webex Cisco untuk instruktur dan

peserta didik

Page 27: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

25

BAB III

PENYELENGGARAAN PROGRAM

A. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan dalam pengembangan pembelajaran

tata busana berbasis teknologi digital adalah Standar Komptensi Lulusan

Tata Busana level 2 berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

serta Standar Kompetensi yang akan dicapai dalam penggunaan teknologi

digital pada program kursus dan tata busana yang disesuaikan dengan

tujuan program, mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

akan dicapai peserta didik dalam pembelajaran tata busana level 2.

Dalam pembelajaran secara tatap muka pencapaian standar

kompetensi sesuai dengan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin

dicapai pada level 2, yaitu :

1. Standara Kompetensi Lulusan Tata Busana Level 2

a. Standar Kompetensi Lulusan Tata Busana Level II

Tabel 3.1 Standar Kompetensi Lulusan Tata Busana

NOStandar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Melaksanakan pelayananprima

1.1. Melakukan komunikasi di tempatkerja

1.2. Memberikan bantuanUntuk pelanggan.

1.3. Menjaga standar prestasipersonal/perorangan

1.4. Melakukan pekerjaansecara tim

2 Mengukur Tubuh 2.1. Menganalisis bentuktubuh pelanggan

2.2. Mengukur bentuk Tubuhpelanggan

3 Membuat pola diatas kain(pola 1)

3.1. Membuat pola diatas kainsesuai dengan ukuranpelanggan

Page 28: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

26

3.2. Memeriksa seluruh pola danpelengkap pola.

4 Membuat pola pakaiandiatas kertas pola (pola II)

4.1. Membuat pola dasar dengansalah satu metode yangdipilih sesuai dengan ukuranpelanggan.

4.2. Merubah pola dasar sesuaimodel

4.3 Memeriksa dan mengguntingseluruh pola dan pelengkappola.

5 Merencanakan kebutuhanbahan pakaian

5.1 Mengidentifikasi jenis bahanbaku yang dipilih sesuaidesain dengan bentuk tubuhpelanggan.

5.2 Mengidentifikasi jenis bahanpelengkap sesuai kebutuhan.

5.3 Merencanakan keperluanbahan pakaian sesuai dengankebutuhan

6 Memotong bahan 6.1 Mempersiapkan bahan.6.2 Meletakkan pola diatas

bahan6.3 Memotong bahan.

7 Menjahit dengan mesin II 7.1 Mengoperasikan mesin jahit7.2 Menjahit bagian-bagian

potongan pakaian.8 Mengoperasikan beberapa

jenis mesin jahit8.1 Mempersiapkan berbagai

macam mesin jahit8. 2 Mengoperasikan mesin jahit.

b. Standar Kompetensi Lulusan yang diharapkan dari hasil

Pengembangan pembelajaran tata busana dengan menggunakan

teknologi digital melalui penggunaan aplikasi scoology berbasis

digital adalah :

1) Penggunaan schoology untuk instruktur :

a) Standar Kompetensi

Page 29: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

27

Instruktur memahami konsep dan pengelolaan schoology

dalam pembelajaran

b) Kompetensi Dasar

i. Instruktur memahami standar kompetensi yang

hendak diacapai pada kursus tata busana level 2

ii. Instruktur memahami pengertian schoology dan cara

kerjanya

iii. Instruktur dapat membuat akun pembelajaran melalui

schoology

iv. Instruktur dapat melaksanakan pembelajaran tata

busana dan menyampaikan melalui aplikasi schoology

pada peserta didik kursus tata busana

v. Instruktur dapat membuat kelas pembelajaran

dalam Schoology

vi. Instruktur dapat memasukkan materi, evaluasi dan

mengabsen peserta didik

vii. Instruktur dapat membuat ruang kumpulan hasil

pembelajaran peserta didik

viii. Instruktur dapat mengatur akun peserta didik dalam

Schoology

ix. Instruktur dapat mengatur profil peserta didik dalam

Schoology

x. Instruktur dapat menciptakan suasana belajar yang

menarik bagi peserta didik

xi. Instruktur dapat memberikan penguatan kepada

peserta didik

xii. Instruktur dapat membantu peserta didik

menyimpulkan hasil pembelajaran

Page 30: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

28

2) Penggunaan schoology untuk peserta didik

a) Standar Kompetensi

Peserta didik memahami konsep pembelajaran dan cara

pembelajaran Tata Busana level 2 melalui penerpanan di

aplikasi schoology

b) Kompetensi Dasar

i. Peserta didik memahami Kompetensi yang hendak

dicapai pada kursus tata busana level 2

ii. Peserta memahami pengertian schoology dan cara

kerja untuk kategori Peserta didik (student)

iii. Peserta didik dapat mencari di internet pada laman

web aplikasi schoology

iv. Peserta didik dapat membuat akun pada schoology

v. Peserta didik dapat memasukkan kode akses ke kelas

pembelajaran dalam aplikasi scoology

vi. Peserta dapat membuka dan mengikuti kelas

pembelajaran di aplikasi schoolgy

vii. Peserta dapat membuka materi ajar/modul/link dan

sumber belajar lainnya yang telah dikirim oleh

instruktur pada aplikasi schoolgy

viii. Peserta dapat mengunduh tugas yang diberikan oleh

instruktur di aplikasi schoolgy

ix. Peserta dapat mengirim jawaban tugas yang berkaitan

dengan kompetensi level 2 kepada instruktur di

aplikasi schoolgy

x. Peserta dapat menyimpan hasil-hasil karyanya di

sumber daya

Page 31: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

29

3) Penggunaan webex dalam pembelajaran

Bagi Instruktur

a) Standar Kompetensi

Instruktur memahami konsep pembelajaran 4.0, Dalam

hal ini yang dipilih adalah webex dan cara penggunaannya

untuk menyampaikan materi yang berkaitan dengan

program tata busana

b) Kompetensi Dasar

i. Instruktur dapat membuat kelas pertemuaan untuk

pembelajaran

ii.Instruktur dapat membuka kelas pertemuan

iii. Instruktur dapat mengatur jalannya pertemuan

iv. Instruktur dapat memasukkan materi, baik berupa

power poin, gambar dan maupun video yang terkait

dengan meteri pembelajaran

v.Instruktur dapat mengabsen semua peserta didik

vi. Instruktur dapat memberikan kesimpulan materi

kepada peserta didik

Peserta didik

i. Peserta didik dapat bergabung ke kelas pertemuan

dengan memasukkan email

ii. Peserta didik dapat memasukkan nomor kelas

pertemuan/ link atau barcode

iii. Peserta didik melihat semua partisipant atau peserta

didik yang lain maupun instruktur

iv. Peserta didik dapat menghidupkan auodio

v. Peserta didik dapat membuat chat/pesan kepada

peserta atau instruktur yang dituju untuk bertanya

Page 32: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

30

pada saat instruktur menyampaikan materi

vi. Peserta didik dapat membuka video untuk

menampilkan dirinya

vii. Peserta didik dapat berdiskusi, bertanya atau

menjawab pertanyaan di kelas pertemuan

viii. Peserta didik dapat mengikuti materi pembelajaran

yang disampaikan oleh intruktur

ix. Peserta didik dapat mengisi daftar hadir pada link yang

dibagikan

B. Muatan Kurikulum

Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran 4.0 adalah kurikulum

kursus dan pelatihan tata busana jenjang 2 dan 3 berbasis Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) . Kompetensi dasar yang diukur dalam

model ini meliputi sikap sikap dan pengetahuan & keterampilan. Sedangkan

dalam pengembangan pembelajaranntya melalui schoology dan webex cisco

lingkup kompetensinya difokuskan pada pencapaian sikap, pengetahuan

dan keterampilan dalam kursus tata busana yang dilakukan dengan

menggunakana aplikasi pembelajaran digital tersebut dengan kompetensi

yang diharapakan pada pembelajaran tata busana level 2.

Profil lulusan kursus dan pelatihan Tata busana pada model ini

adalah dapat memperlihatkan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan

baik pengetahuan tata busana level 2 maupun penggunaan pembelajaran

berbasis digital (Schoology dan webex) dan kemampuan manajerial.

C. Pembelajaran

Model pengembangan pembelajaran tata busana berbasis teknologi

digital dilaksanakan dengan mengacu pada kurikulum tata busana level 2,

SKL dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Metode yang dipakai adalah

Page 33: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

31

demonstrasi, penugasan dan ujicoba pada kursus tata busana dengan

aplikasi yang dipakai. Instruktur dan peserta didik tetap melakukan

pertemuan tatap muka langsung (konvensional), selanjutnya dikembangkan

melalui teknologi digital. Pengembangan pembelajaran ini melalui aplikasi

schoology dan webex cisco. Pada Pengembangan pembelajaran melalui

aplikasi schoology, Instruktur membuat kelas kursus terlebih dahulu yang

diikuti oleh seleuruh peserta didik dengan menggunakan kode akses kelas.

Instruktur memberikan modul dan bahan ajar beserta video-video

pembelajarannya, termasuk tugas-tugas untuk mengukur kompetensi

pengetahuan peserta didik, lalu menggunggahnya ke aplikasi schoology.

Pembelajaran di lakukan seperti di dalam kelas tetapi tidak melalui tatap

muka langsung, namun demikian tetap terjadi komunikasi informasi dua

arah. Peserta didik dapat mengakses pembelajaran dimanapun mereka

berada, dapat berdiskusi dan bertanya, termasuk menjawab soal-soal yang

berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan, lalu mengirimkannya lagi

melalui aplikasi tersebut.Peserta didik juga dapat menyimpan hasil tugas

dan karyanya di bagian sumber daya. Semua kegiatan yang dilakukan di

kelas schoology ini akan tersimpan secara digital, dan dapat dilihat setiap

saat oleh peserta didik.

Pembelajaran digital lainnya adalah melalui webex cisxo, instruktur

dapat tampil secara langsung dan dilihat oleh peserta didik, menyampaikan

materi dan bahan ajar serta contoh-contoh dan langkah-langkah kegiatan

terkait dengan komptensi yang hendak dicapai, peserta didik bisa

bergabung dan melihat secara langsung serta berdiskusi dan berkomunikasi

melalui dunia maya. Kegiatan yang berlangsung di kelas ini dapat direkam

melalui layar desk top oleh peserta didik ataupun instruktur. Hasil rekaman

ini bisa dilihat kembali sebagai bahan pengulangan atau reviuw untuk

penguatan pembelajaran.

Page 34: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

32

Pengembangan pembelajaran ini menggunakan pendekatan

partisipatif dan trial and error, serta problem solving . Proses pendekatan ini

mendorong peserta didik memiliki perilaku proaktif dalam kegiatan

pembelajaran. Disamping itu peserta didik diberikan ruang untuk mencoba,

melakukan dan menarik kesimpulan atas percobaan yang dilakukan pada

aplikasi. Mereka juga mencari solusi dari permasalahan yang ada dengan

memadukan antara masalah yang ditemukan pada pembelajaran online,

diskusi secara online dengan tatap muka (konvensionla di kelas) .

D. Peserta Didik

Sasaran model pengembangan pembelajaran berbasis teknologi

digital (schoology dan webex) ini adalah :

1. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada jenjang level 2

kursus tata busana,

2. berusia 16-45 tahun

3. Memiliki handphone berbasis android 4G/ laptop yang terkoneksi

dengan internet

4. Memiliki akun email, atau dapat membuat akun email

5. Mempunyai semangat yang kuat untuk belajar

E. Pendidik/ Instruktur

Pengguna utama model pengembangan pembelajaran tata busana

berbasis teknology (schoology dan webex) adalah Instruktur Kursus Tata

Busana pada lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan pendidikan

masyarakat pada jalur pendidikan non formal . Instruktur merupakan ujung

tombak keberhasilan pembelajaran ini. Instruktur mempunyai kemampuan

merencanakan, melaksanakan dan menilai proses dan hasil pembelajaran.

Persyaratan Instruktur :

1. Pendidikan minimal SLTA

Page 35: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

33

2.Mempunyai pengalaman sebagi instruktur menjahit/tata busana

3.Mampu mengelola pembelajaran dari merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran dan melakukan evaluasi/penilaian

pembelajaran

4.Mempunyai pengetahuan dasar pengoperasian handphone berbasis

android atau mampu mengoperasikan laptop

5.Mempunyai handphone berbasis android/laptop

F. Pengelolaan

Langkah-langkah pengembangan pembelajaran berbasis 4.0

(schoology dan webex) pada program kursus tata busana disesuaikan

dengan model pembelajaran yang digunakan. Kegiatan pembelajaran

dikondisikan dengan model pembelajaran yang dipakai, Kapan saatnya

memakai konvensional atau memakai online. Kegiatan pembelajaran dapat

dilakukan dalam satu pertemuan atau lebih tergantung kebutuhan.

Kompetensi yang harus dicapai menunjukkan aspek yang harus

dikembangkan dan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik

dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan menyiapkan yang

terkait dengan jadwal pembelajaran, materi pembelajaran, penilaian

pembelajaran, serta pengelolaan kelas digital (schoology dan webex cisco)

G. Sarana Prasarana

Pembelajaran secara konvensional dilakukan dilakukan di dalam kelas

kursus, dengan menggunakan prasarana kelas, sedangkan prasana yang

digunakan terkait dengan pembelajaran tata busana seperti mesin jahit dan

peralatan lainnya. Untuk pembelajaran berbasis digital, sarana

pembelajaran yang digunakan adalah handphone atau laptop yang

terkoneksi dengan internet/wifi pada setiap kegiatan pembelajaran, bahan

dan materi berupa soft file.

Page 36: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

34

H. Pembiayaan

Pembiayaan model berasal dari DIPA BP PAUD & Dikmas Kalimantan

Timur atau dari sumber lain yang tidiak mengikat. Pembiayaan terutama

diperlukan untuk pembelian kuota internet pada pembelajaran digital.

I. Penilaian

Penilaian dilakukan pada pemenuhan indikator- indikator yang dijabarkan dari tujuan

yang akan dicapai. Indikator tersebut adalah

1. Indikator penilaian dari sikap

a. Perta didik mampu menunjukkan perilaku jujur

b. Perta didik mampu menunjukkan ketelitian

c. Perta didik mampu bekerjasama

d. Perta didik mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

e. Perta didik mampu menekuni pekerjaannya

f. Perta didik mampu menghargai orang lain

2. Indikator penilaian pengetahuan dan keterampilan tata busana level 2

dilakukan penilaian oleh instruktur di lembaga masing-masing yang

meliputi

a. Pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta didik sesuai

indikator kompetensi yang diharapkan pada jenjang level 2 kursus

tata busana

b. Mengetahui kelemahan dan masalah yang dialami peserta didik

3. Indikator pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan

pembelajaran tata busana berbasis digital adalah :

a. Peserta didik memahami pembelajaran digital pada kursus tata

busana

b. Peserta didik memahami pengertian schoology dan cara kerja untuk

kategori Peserta didik (student)

Page 37: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

35

c. Peserta didik dapat mencari di internet pada laman web aplikasi

schoology

d. Peserta didik dapat membuat akun pada schoology

e. Peserta didik dapat memasukkan kode akses ke kelas pembelajaran

dalam aplikasi scoology

f. Peserta dapat mebuka kelas pembelajaran di aplikasi schoolgy

g. Peserta dapat membuka modul/materi ajar/pemberitahuan/tugas-

tugas yang telah dikirim oleh instruktur pada aplikasi schoolgy

h. Peserta dapat mengunduh tugas yang diberikan oleh instruktur di

aplikasi schoolgy

i. Peserta dapat berdiskusi dan mengirim jawaban tugas kepada

instruktur di aplikasi schoolgy

Penilaian dilakukan dengan cara pengamatan terhadap

keterampilan proses pembelajaran. Skala pengukuran di dasarkan

pada kemampuan yang diperoleh peserta didik dengan memberi

kategori dan skor berdasarkan Pedoman Penilaian Skor (Sukardi,

2009:146) dengan kriteria 5 : Sangat Baik (SB), 4: Baik (B), 3 : Cukup

(C)., 2 : Kurang (K) dan 1 : Sangat Kurang, kriteria tersebut

dijabarkan :

1. : Sangat Kurang : Tidak Dilakukan

2. : Kurang : Dilakukan Tapi masih banyak yang salah

3. : Cukup : Dilakukan tetapi belum tepat

4. : Baik : Dilakukan, sebagian besar sudah tepat,

5. : Sangat Baik : Dilakukan dengan benar dan tepat)

Page 38: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

36

BAB IV

PENJAMINANMUTU MODEL

Pengendalian mutu model merupakan kegiatan untuk menjaga

agar pengembangan model yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan

perencanaan yang telah ditentukan. Pengendalian mutu model dilakukan

oleh pihak yang mempunyai kewenangan melakukan kegiatan tersebut,

seperti BP PAUD & Dikmas Kalimantan Timur (tim pengembang model)

dan pengelola dari penggunamodel.

A. Bentuk dan Aspek pengendalian mutu

Kegiatan pengendalian mutu model berupa pemantauan dan evaluasi.

Adapun aspek-aspek yang akan dimonitor dan dievaluasi adalah

sebagai berikut

Tabel 5 1. Komponen pengendalian mutu

B. Teknik Pengendalian Mutu

Kegiatan pemantauan dilakukan melalui kegiatan pengamatan

(observasi) secara langsung dan tidak langsung dan wawancara.

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data respon peserta didik

No Komponen Aspek Indikator Keberhasilan1 Peserta

didikResponmengikutitahapan model

Minimal 70 % memenuhiaspek observasi

2 Pendidik Responmemandutahapan model

Minimal 75 % memenuhiaspek observasi

3 Penilaian Hasil Terdapat peningkatanpengetahuan,keterampilan dan perilakupeserta didik

Page 39: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

37

dan kemampuan instruktur dalam memandu penerapan model.

Wawancara ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang (1)

Perencanan sebelum penerapan model (2) Intensitas penerapan

model, dan (3) Kendala selama penerapan model.

Evaluasi dilakukan dengan menganalisa hasil pemantauan dengan

didasarkan pada indikator keberhasilan seperti tabel di atas. Kegiatan

analisis sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab belum

dipenuhinya indikator keberhasilan yang ditetapkan.

C. Tindak lanjut

Tindak lanjut dilakukan dengan merujuk hasil evaluasi. Tindak lanjut

berupa perbaikan-perbaikan dalam rangka pemenuhan indikator

keberhasilan.

Page 40: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

38

BAB V

PENUTUP

Model pengembangan pembelajaran tata busana berbasis

teknologi digital pada program kursus tata busana merupakan model yang

dikembangkan untuk memberikan memberikan panduan pada instruktur

dan peserta didik program kursus tata busana dalam melaksanakan

pembelajaran berbasis dteknologi digital di lembaganya. Model ini

merupakan pendukung dan pelengkap bagi pembelajaran yang bersifat

konvensional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan perilaku peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

berbasis digital agar instruktur memiliki kesiapan dalam menghadapi arus

digital yang begitu derasnya termasuk disektor pendidikan, dapat

mengefektifkan dan mengefsienkan waktu belajar, mengurangi

penggunaan kertas, serta dapat melek digital

Karakteristik model ini adalah mengintegrasikan konsep

pembelajaran konvensional dengan melakukan pengembangan

pembelajaran dengan metode lain, yaitu melalui e-learning dengan

berbasis digital. Kompetensi yang hendak dicapai adalah kompetensi yang

sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan Standar

Kompeteni Lulusan (SKL,) yang dikeluarkan oleh Direktorta Pembinaan

Kursus dan Pelatihan Dirrektorat Jenderal PAUD dan Dikmas untuk Kursus

Tata Busana, dan juga kompetensi menjalankan pembelajaran digital

untuk mengukur sikap, pengetahuan dan keterampilan mengikuti

pembelajaran berbasi digital melalui penggunaan dan penerapan aplikasi

schoology dan webex cisco. Dalam pengembangan model ini terdapat

kekuatan, kelemahan dan peluang untuk pengembangan model ini yaitu :

A. Kekuatan

1. Memberikan panduan yang mudah dipahami dan diterapkan oleh

pendidik dalam melaksanakan pengembangan pembelajaran

Page 41: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

39

berbasis teknologi digital melalui aplikasi schoology dan webex

cisco

2. Mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi perkembangan

teknologi dan informasi khususnya di era digital saat ini

B. Peluang

1. Belum adanya lembaga kursus tata busana yang melaksanakan

pengembangan pembelajaran tata busana berbasis digital di

Kalimantan Timur, sehingga model ini bisa menjadi peluang

pengembangan pembelajaran yang dapat diterapkan di lembaga

kursus tata busana

2. Menjadi peluang untuk memenuhi kebutuhan lembaga kursus

tata busana dalam memberikan panduan-panduan

pembelajaran digital yang diperlukan

C. Kelemahan Model

1. Model ini berbasis online/jaringan, karena itu kekuatan signal

sangat diperlukan

2. Penggunaan Handphone lebih cepat diakses bagi yang sudah

menggunakan Handphone berbasis 4G

3. Perbedaan jenis Handphone mempengaruhi perbedaan

tampilan pencarian laman di Handphone pengguna

4. Sumber daya dan kompetensi setiap orang berbeda dalam

menjalankan aplikasi berbasis digital

5. Konten pada mobile phone tidak selengkap pada penggunaan

laptop atau komputer

Page 42: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

40

DAFTAR PUSTAKA

Undang_ Undang No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional

Bahar Ayunara, Cara Mudah Import Soal ke Schoology dengan FormatBlackboard Quiz Generator, http://www.ahzaa.net/2019/03/cara-import-soal-format-blackboar quiz. html, diakses tanggal 28 Juni 2019

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. 2014, Standar Kompetensi LulusanKursus dan Pelatihan Tata Busana jenjang Level 2 dan 3 berbasis KKNI,Ditjen PAUD, Nonformal dan Informal Kemdikbud, Jakarta.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. 2015, Kurikulum Kursus danPelatihan Tata Busana jenjang Level 2 dan 3 berbasis KKNI, Ditjen PAUD,Nonformal dan Informal Kemdikbud, Jakarta.

Lestari Wiwin, Pengembangan e-learning dengan schoology SebagaiSuplemen Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Gravitasi Newton,Skripsi, Universitas Lampung, 2016

Media E-Learning Schoology, http://www.geografikita.com/ 2015/12/media-e-learning-schoology.html, diakses tanggal 13 maret 2019

Muhammad Yahya, 2018, Era Industri 4.0: Tantangan dan PeluangPerkembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia, Disampaikan pada SidangTerbuka Luar Biasa Senat Universitas Negeri Makassar Tanggal 14 Maret2018

Munir, 2017, Pembelajaran Digital, Alfabeta, Bandung

Mustopo, Ali, 2019, Paradigma Pendidikan dalam Menghadapi Revolusi Industri4.0, https://radarkudus.jawapos.com/ diakses tanggal 6 Agustus 2019

Najib Ainun, Mengenal Learning Mangement System : Schoology, VideoPembelajaran, edumedia, Youtube

Oemar Hamalik, 2001. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan, CV MandarMaju, 2001

Perbedaan Blended Learning dan E-Learning,2018, https://sevima.com/ diaksestanggal 2 september 2019

Page 43: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

41

Sugiyono. 2008.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sukardi, 2012Metodelogi Penelitin Pendidikan, Yogyakarta: PT Bumi Aksara,

Sicat, A. S., & Ed, M. A. (2015). Enhancing College Students ’

Tribun Medan - Tribunnews.com. Menjadi Guru Pembelajar di Era RevolusiIndustri 4.0 https://www.kompasiana.com/altip/. 20 Desember 2018

Wikipedia, Tata Busana, https://id.wikipedia.org/wiki/ Tata_busana diaksestanggal 3 September 2018

Wikipedia, Cisco Teleperence, https://id.wikipedia.org/wiki/ Cisco_TelePresence,Diakses tanggal 17 Maret 2019

Page 44: MODEL · Pesatnya Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini sudah merambah semua lini kehidupan. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasidanpengetahuanyang

42