model pengembangan fungsi pemasaran kopi bubuk …€¦ · ii model pengembangan fungsi pemasaran...
TRANSCRIPT
i
MODEL PENGEMBANGAN FUNGSI PEMASARANKOPI BUBUK SER DI KABUPATEN BADUNG
I MADE KARTIKA
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2018
DISERTASIDIAJUKAN
UNTUK UJIANTERTUTUP
ii
MODEL PENGEMBANGAN FUNGSI PEMASARANKOPI BUBUK SER DI KABUPATEN BADUNG
I MADE KARTIKA1490471005
PROGRAM DOKTOR (S3) ILIMU PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2018
DISERTASIDIAJUKAN
UNTUK UJIANTERTUTUP
iii
MODEL PENGEMBANGAN FUNGSI PEMASARANKOPI BUBUK SER DI KABUPATEN BADUNG
Disertasi untuk Memproleh Gelar DoktorPada Program Studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Udayana
I MADE KARTIKA1490471005
PROGRAM DOKTOR (S3) ILIMU PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2018
iv
v
vi
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda Tangan dibawah ini :
Nama : I Made Kartika
NIM : 1490471005
Program Studi : Ilmu Pertanian
Judul Disertasi : Model Pengembangan Fungsi Pemasaran Kopi
Bubuk SER Di Kabupaten Badung Provinsi Bali
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Disertasi ini bebas plagiat. Apabila
di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah disertasi ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendikbud RI No 17 Tahun 2010
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Bagian-bagian dari Disertasi ini telah dipublikasikan pada International Journal
of Environmental & Agrriculture Research ( IJOEAR) Tahun 2018 Vol-4 Issue
4 April 2018 halaman 70-82.
Denpasar, Mei 2018
Yang membuat pernyataan
vii
I Made Kartika.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama penulis memanjatkan puja dan puji syukhur ke hadapan
Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, Karen berkat asung kerta
wara nugraha-Nya, disertasi yang berjudul “Model Pengembangan Fungsi
Pemasaran Kopi Bubuk SER di Kabupaten Badung Provinsi Bali “ ini dapat
diselesaikan.
Disertasi merupakan persyaratan unuk mencapai gelar Doktor pada
Program Studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Udayana. Disertasi in bisa diselesaikan berkat bantuan dan kerjasama yang baik
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Prof. Dr Ir Dwi Putra Darmawan, MP. Selaku Promotor yang memberi
bimbingan, arahan dan saran-saran yang berguna selama penulis mengikuti
Program Doktor, khususnya dalam menyelesaikan disertasi ini. Kendati pun
dalam kesibukan yang sangat adat, selalu menyediakan waktu untuk
membimbing penulis. Kesabaran dan keikhlasan yang diberikan menjadi sebuah
bahan pelajaran yang berguna bagi penulis selaku mahasiswa. Terima kasih
yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr.Ir I Wayan
Windia, SU., selaku Kopromotor I yang telah memberikan arahan,bimbingan
dan masukan dorongan semangat yang berharga selama penyusunan disertasi
ini. Setiap saat penulis diingatkan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Terima
kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr.Ir I Made Narka Tenaya, MS.,
viii
(Almarhum) sebagai Kopromotor II pada ujian kualifikasi dan ujian proposal,
hormat yang mendalam serta terima kasih atas bimbingan sumbangan
pemikiran, arahan, motivasi, sehingga tulisan ini dapat diselesaikan dengan
baik. Terima kasih penulis sampaikan kepada Dr.Ir.I Dewa Putu Oka Suardi,
M.Si. selaku Kopromotor II sebagai yang memberikan arahan, bimbingan
saran-saran selama penyususnan disertasi ini. Dorongan semangat, ketulusan
dan masukan kepada penulis.
Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas
Udayana Prof. Dr.dr.A.A Raka Sudewi,Sp.S(K), atas kesempatan dan fasilitas
yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Doktor di Universitas
Udayana. Terima kasih juga penulis sampaikan Kepada Direktur Program
Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes,
atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa
Program Doktor pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Udayana Prof. Dr.Ir I Nyoman Rai, MS. yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti dan menuntaskan pendidikan pada Program
Studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian Universitas Udayana. Ucapan terima kasih
juga penulis haturkan kepasa Ketua Program Studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian
Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Made Adnyana, MS sekaligus sebagai
penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan selama penulis
mengikuti pendidikan Program Doktor di Program Studi Doktor (S3) Ilmu
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Ucapan terima kasih pula
penulis haturkan kepada Ketua Yayasan Jagadhita Universitas Ngurah Rai,
ix
Dr.Drs anak Agung Gede Raka.M.Si dan Rektor Univerversitas Ngurah Rai
Denpasar Dr. Drs. I Nyoman Sura Adi Tanaya, M.Si yang telah memberikan
ijin dan dorongan kepada penulis untuk mengikuti Program Doktor di Program
Studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Penulis juga mengucapkan terima kasih Kepada Kepala Dinas
Kehutanan, Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Badung Ir.IG A.K
Sudaratmaja,MS. Kepala Dinas Perdangan, Perisdustrian dan Koperasi
Kabupaten Badung ,Kepala UUP di Desa Plaga I Made Ijin atas bantuan yang
tulus dalam memberikan informasi dalam FGD dan kerjasamanya dalam
verifikasi data penelitian.
Ucapan terima kasih yang tulus sampaikan kepada penguji, yaitu : Prof.
Dr.Ir I Made Adnyana, MS, Prof. Ir. I G.A.A Ambarawati,M.Ec.Ph.D, Dr.Ir.Ni
Wayan Sri Astiti, MP, Prof. Dr Ir Made Antara MP, selaku penguji Eksternal
yang terlah memberikan masukan, arahan, sanggahan dan koreksi sehingga
disertasi ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman Angkatan 2014 Program Doktor (S3) Ilmu Pertanian Universitas
udayana yang sangat kompak dan selalu bersaing berjuang untuk melalui semua
perjalanan studi, terima kasih atas segala koordinasi dan kerjasama, masukan
,saran, motivasi ,tawa canda yang membuat suasana lebih bersahabat dan
bernuansa kekeluargaan yang membuat penulis tetap semangat menjalani
semuanya, hingga disertasi ini terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada
seluruh guru dan Dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis dari
Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Penulis juga mengucapkan terima
x
kasih yang tulus dan tak terhingga kepada Ayahnda I Made Weda (Almarhum)
dan ibunda Luh Ketut Taman yang melahirkan membesarkan dan mendidik
dengan penuh kasih saying, tuntunan moral dan membiayai pendidikan penulis
dalam segala keterbatasan.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Istriku Ni Putu Ariani
berserta anak-anak tercinta Luh Gede Ayu Rika Adnyani, S.Pd.M.Pd, I Made
Putra Tresna Wibawa, SE dan I Nyoman Hari Weda Wikrama, A.Md atas doa
dan dukungan moral diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan disertasi
ini.
Akhirnya, ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang sudah
berkontribusi bagi penyelesaian disertasi ini, sekaligus permohonan maaf atas
segala sesalahan, kekurangan dan keterbatasan penulis. Semoga Ida Sang
Hyang Widhi Wasa memberikan karunia yang indah, dan semoga disertasi ini
memberikan manfaat kepada kita semua.
Denpasar Mei 2018
Peneliti
xi
ABSTRAK
MODEL PENGEMBANGAN FUNGSI PEMASARAN KOPIBUBUK SER DI KABUPATEN BADUNG
Unit Usaha Produksi (UUP) Kopi SER mengalami kesulitan dalammengimplementasikan kebijakan pemerintah tentang proses pemasaran produkKopi SER untuk pelanggan. Rendahnya modal, adopsi teknologi rendah sertainformasi pasar kurang optimal menjadi faktor dominan penghambat prosespemasaran produk UUP Kopi SER. Hal ini diindikasikan bahwa UUP KopiSER mempunyai masalah yang serius, bahkan cenderung mengalami krisissehingga perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengembalikan keberlanjutanbisnis mereka.
Tujuan penelitian ini adalah membuat model fungsi pemasaran dalamproses bisnis Kopi SER di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Metodologi yangdigunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kinerja UUP,dilanjutkan dengan analisis stakeholders, kendala, kebutuhan dan tujuanprogram pengembangan pemasaran Kopi SER menggunakan InterpretiveStructural Modelling (ISM), sebagai pijakan untuk menghasilkan model fungsipemasaran dalam proses bisnis Kopi SER.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja UUP Kopi SER secarakeseluruhan masih belum optimal, sehingga perlu untuk diadakan peningkatandan perbaikan performa. a) Nota kesepahaman (MoU) tentang harga, kuantitas,kualitas dan kontinyuitas dengan Konsumen Lembaga/Institusi sertapeningkatan kapabilitas pengelola UUP dalam hal fungsi pemasaran, b) Fungsipemasaran dalam proses bisnis belum optimal, c) Memotivasi PemerintahDaerah untuk mengembangkan kawasan perkebunan ramah lingkungan, d)Model fungsi pemasaran Kopi SER, dan e) Dinas Pertanian Kabupaten Badungadalah faktor dominan yang mampu mempengaruhi keberlanjutan danketahanan UUP Kopi SER. Secara institusional, peran UUP Kopi SER harusmendapatkan dukungan dan perlindungan yang kuat dari pemerintah, terutamadari Dinas Pertanian Kabupaten Badung, Dinas Perindustrian, Perdagangan danKoperasi serta Lembaga Keuangan sebagai institusi penggerak. Model fungsipemasaran dalam proses bisnis Kopi SER mengungkapkan bahwa pemasaranperusahaan, pemasaran strategi, manajemen produk, pemasaran produk danpemasaran lapang masih perlu dikembangkan.
Keyword : UUP Kopi SER, model fungsi pemasaran, Interpretive StructuralModelling (ISM)
xii
ABSTRACT
KOPI SER MARKETING FUNCTION DEVELOPMENT MODEL INBADUNG REGENCY
UUP Kopi SER experience difficulties to implemented government policyabout marketing process Kopi SER product to customer. A low rank of financialcapital, an unoptimalize production tools usage and incapable to fulfill customerneeds become a dominant inhibitors factors in marketing process of Kopi SERproducts. These are indicates that UUP Kopi Ser has serious problems, evenlead to a crisis so its needed some action to recover their business continuity.
Aim for this research is to make a model marketing function model inbusiness process of Kopi SER in Badung Regency, Bali Province. Methodologyused in this research are to used UUP performance analysis, continued withstakeholders analysis, obstacles, needs/requirement, and the program objectivesof UUP Kopi Ser marketing development using Interpretive StructuralModelling (ISM), as a foothold to produce marketing function model in KopiSER business process.
The research result are UUP Kopi SER performance overall are still notoptimal, so needs to be improved performances. Department of Agriculture, lowrank of capital financial, a clear memorandum of understanding (MoU) aboutprice, quantity, quality and continuity, an improved of instructor capability inmarketing function, and an improved marketing function in order to promotethe brand image are the dominant sub-elemen that can influence UUP KopiSER continuity and tenacity. Institutionally, UUP Kopi SER role should getsupport and strong protection from the local government, especially fromDepartment of Agriculture, Department of Industry and Commerce and alsoFinancial Institution as drivers. UUP Kopi SER marketing model function inbusiness process revealed that company marketing, marketing strategy, productmanajemen, product marketing and field marketing are still to developed evenmore.
Keyword : UUP Kopi SER, marketing function model, Interpretive StructuralModelling (ISM)
xiii
RINGKASAN
MODEL PENGEMBANGAN FUNGSI PEMASARAN KOPIBUBUK SER DI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI
Kopi sudah menjadi minuman primadona, termasuk juga makanan olahan
yang mengandung rasa kopi. Selain memiliki banyak manfaat, minum kopi
sudah menjadi gaya hidup tersendiri bagi banyak orang. Sayangnya, tidak
semua orang benar-benar memahami tentang kopi itu sendiri. Padahal, potensi
kopi di Indonesia telah mendunia. Produksi kopi di Indonesia adalah salah satu
yang terbesar di dunia. Namun Indonesia dinilai masih belum punya arah jelas
dalam pengembangan kopi guna meningkatkan hasil produksinya. Produktivitas
kopi Indonesia yang memiliki lahan perkebunan 1,2 juta hektar masih kalah
dibanding Vietnam yang hanya memiliki luas kebun kopi 630.000 hektar.
Produksi kopi Indonesia 500 kilogram kopi per hektar sementara di Vietnam 2,7
juta ton kopi per hektar.
Di Bali, Produksi kopi diketahui secara umum mengalami penurunan
selama kurun waktu 2002-2011, namun kondisi tersebut berbanding terbalik
dengan realisasi ekspor yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Bertitik tolak dari hal tersebut, maka sejak 10 tahun terakhir telah dilaksanakan
Program peningkatan Kualitas Kopi rakyat melalui perbaikan cara pengolahan
yakni dari pengolahan secara kering (Dry Processed) menjadi pengolahan
secara basah (Wet Processed) dengan sasaran peningkatan kualitas kopi rakyat.
Wujud nyata dari program yang dicanangkan oleh pemerintah ini adalah upaya
dalam peningkatan pengetahuan dan ketrampilan melalui kegiatan pelatihan dan
xiv
pendamping praktek kerja lapangan oleh pihak Dinas Perkebunan Provinsi Bali.
Sementara untuk upaya peningkatan produksi, baik yang menyangkut aspek
produktivitas dan kualitas juga telah dicanangkan pola kerjasama antara
Kelompok Tani Kopi di Bali dengan perusahaan mitra yang harapannya volume
ekspor kopi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Salah satu daerah di Bali yang menjadi sentra kopi adalah Kabupaten
Badung. Budidaya komoditas kopi arabika di Badung provinsi Bali sudah lama
dikembangkan oleh para petani melalui persilangan kopi arabika dan kopi
robusta, sehingga menghasilkan kopi special “kopyor” yang mempunyai
keunikan baik dari rasa aroma. Namun Kopi merek SER (Sedap Enak Rasanya)
yang di gadang-gadang jadi produk unggulan Kabupaten Badung ternyata
sampai saat ini realisasinya belum sesuai harapan. Hasil studi awal yang
dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab minimnya permintaan pasar
terhadap Kopi SER, diketahui bahwa dari sisi kualitas produk masih belum
sesuai dengan permintaan, untuk dapat menembus pasar premium wisatawan
yang berkunjung ke hotel, café, hingga pusat oleh-oleh di Bali seharusnya
produk yang dipasarkan juga harus berkualitas sesuai standar yang berlaku
untuk pasar tersebut. Kopi SER dinilai oleh kalangan pelaku usaha masih belum
memenuhi standar untuk kelas premium, misalnya kualitas produk yang masih
kurang, kemasan produk belum memenuhi syarat ramah lingkungan.
Setelah dilakukan penelitian secara mendalam dan melakukan Focus
Group Disscusion (FGD) yang dihadiri oleh pakar beserta akademisi dan
setelah dilakukan analisis data menggunakan Interpretive Structural Modelling
(ISM) maka didapatkan hasil berupa penyusunan model fungsi pemasaran
xv
dalam proses bisnis produk Kopi Bubuk SER di Kabupaten Badung Provinsi
Bali, Model fungsi pemasaran tersebut, disusun berdasarkan 5 core marketing
function yaitu
(i) Pemasaran korporasi (Corporate Marketing) yang menggerakkan secara
konsisten lembaga sosioenterprise (Koperasi atau BUMDes) lintas seluruh
pemasaran,
(ii) Pemasaran strategis (Strategic Marketing) inovatif yang sifatnya tidak
konvensional sekaligus tidak incremental,
(iii)Manajemen produk (Product Management), mendefinisikan dan
mengkreasi/mengembangkan produk, pengujian, dan dokumentasi dengan
mengaplikasikan pemasaran secara inbound,
(iv) Pemasaran produk (Product Marketing), bertanggung jawab pada posisi
final produk, melempar pesan, dan peluncurannya, termasuk di dalamnya,
(v) Pemasaran lapang/field marketing (berkenaan dengan kampanye produk,
program, dan merumuskan tektik yang tepat menutup transaksi)
dilaksanakan secara outbound marketing,
Tujuan pemasaran (Marketing Purpose) produk Kopi SER adalah
memahami pasar dan pelanggan, mengkreasi, menangkap, dan melestarikan
nilai produk, membangun brand popularity positif untuk produk, mencapai
image yang diinginkan, mencapai target penjualan, dan kepuasan pelanggan.
Selain hasil di atas didapatkan pula perencanaan program pengembangan
fungsi pemasaran Kopi Bubuk SER melibatkan lima elemen yaitu :
(i) Elemen Kebutuhan Program dengan elemen kunci Nota kesepahaman
(MoU) tentang harga, kuantitas, kualitas dan kontinyuitas dengan
xvi
Konsumen Lembaga/Institusi serta peningkatan kapabilitas pengelola UUP
dalam hal fungsi pemasaran,
(ii) Elemen Kendala Program dengan elemen kunci Fungsi pemasaran
dalam proses bisnis belum optimal,
(iii)elemen Tujuan Program dengan elemen kunci adalah Memotivasi
Pemerintah Daerah untuk mengembangkan kawasan perkebunan ramah
lingkungan,
(iv) elemen Perubahan yang Dimungkinkan dengan elemen kunci Model
fungsi pemasaran Kopi SER, dan
(v) elemen terakhir Stakeholder yang Terlibat dengan elemen kunci Dinas
Pertanian Kabupaten Badung.
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah (a) pengembangan
fungsi pemasaran dalam proses bisnis Kopi Bubuk SER mensyaratkan adanya
sinergi multisectoral, (b) untuk memastikan model fungsi pemasaran dapat
diwujudkan melalui sebuah roadmap yang jelas dalam jangka menengah
mencakup sosialisasi, peningkatan kapasitas, pembentukan lembaga, bantuan
pemerintah, penguatan manajerial lembaga, penyusunan sistem informasi,
jejaring pasar, penguatan bisnis dan kemitaraan serta kemandirian bisnis, dan
(c) Keberhasilan implementasi model ini tergantung pada kerjasama
komprehensif stakeholder dan beberapa hal lainnya seperti komitmen jangka
panjang stakeholder dalam menjalankan rencana bisnis, kepemimpinan dan
manajemen lembaga bisnis yang kuat, kolaborasi atara kelompok tani,
BUMDes, UUP dan manajemen pasar yang terorganisir, komitmen pihak ketiga
dan pengelola konsumen institusi unntuk berperan dalam rantai nilai komoditas
xvii
Kopi Bubuk SER, peningkatan kualitas produk dan packaging pada level
premium, jaminan transaksi dan pembayaran yang transparan, serta
perencanaan bertahap dan promosi.
xviii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ......................................................................................... i
PRASYARAT GELAR ................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT…………………………......... v
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... vi
ABSTRAK…………………………………………………………..... x
ABSTRACT ....................................................................................................... x
RINGKASAN .................................................................................................. xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 9
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Komoditas Kopi............................................................... 11
2.1.1 Sistem Usahatani Kopi ..................................................... 11
2.1.2 Proses Pengolahan Biji Kopi ........................................... 15
2.2 Fungsi Marketing/Pemasaran ..................................................... 17
2.2.1 Corporate Marketing ......................................................... 22
2.2.2 Marketing Strategic ........................................................... 24
2.2.3 Product Management ........................................................ 26
2.2.4 Product Marketing ............................................................ 30
2.3 Teori Kemitraan .......................................................................... 37
2.3.1 Kemitraan Strategis ........................................................... 40
xix
2.3.2 Unsur-Unsur Kemitraan .................................................... 44
2.4 Interpretive Structural Modelling (ISM) .................................... 46
2.4.1 Karakteristik ISM .............................................................. 47
2.4.2 Langkah Fundamental Pengembangan Model ISM .......... 48
2.4.3 Keunggulan Pendekatan ISM ............................................ 53
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP TUAL
3.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 55
3.2 Konsep ........................................................................................ 59
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan penelitian ................................................................. 60
4.2 Lokasi dan waktu penelitian ...................................................... 61
4.3 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 61
4.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 62
4.5 Responden .................................................................................. 64
4.6 Analisis Data ............................................................................. 65
4.6.1 Metode ISM ....................................................................... 65
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Geografis Kabupaten Badung........................................ 71
5.1.1 Gambaran Umum Desa Pelaga .......................................... 74
5.2 Kondisi Terkini (Recent Development) UUP Kopi SER............. 81
5.3 Analisis Struktur Sistem ............................................................. 82
5.3.1 Struktur Elemen Kebutuhan Program................................ 83
5.3.2 Struktur Sistem Elemen Kendala Pengembangan
Fungsi Pemasaran .............................................................. 85
5.3.3 Struktur Sistem Elemen Tujuan Program ......................... 89
5.3.4 Struktur Sistem Elemen Perubahan yang
Dimungkinkan .................................................................. 92
5.3.5 Struktur Sistem Elemen Stakeholders yang Terlibat
dan Terpengaruh ............................................................... 95
xx
5.4 Perencanaan Program Pengembangan Fungsi Pemasaran
dengan ISM ................................................................................ 97
5.4.1 Analisis Sub-Elemen Kunci .............................................. 97
5.4.2 Sintesis Elemen Kunci ....................................................... 98
5.5 Model Fungsi Pemasaran ........................................................... 100
5.5.1 Pentingnya Fungsi Pemasaran Inti .................................... 101
5.5.2 Rantai Proses Bisnis Internal ............................................. 102
5.5.3 Media Sosial Dengan Kemampuan Menyebarluaskan
(Persuasive) Informasi ...................................................... 104
5.6 Temuan Baru (Novelty) ............................................................... 106
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................. 107
6.2 Saran ........................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Contoh SSIM Awal Kendala Pemasaran Komoditas Kopi .................... 66
4.2 Keterkaitan Antara Sub-Elemen Pada teknik ISM.................................. 66
5.1 Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Badung Tahun 2015 ................................................................................ 72
5.2 Produksi tanaman Perkebunan di Kabupaten Badung Tahun 2015 ....... 73
5.3 Komposisi Penduduk Desa Pelaga Menurut Jenis Kelamin Tahun
2015 ........................................................................................................ 79
5.4 Sub-Elemen Kunci Hasil Pengelolaan ISM Pada Setiap Elemen yang
Dikaji ...................................................................................................... 99
xxii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 58
3.2 Kerangka Konseptual ................................................................................ 60
4.1 Matriks Drive Power-Dependance ............................................................ 67
4.2 Diagram Alur Deskriptif Teknik ISM ....................................................... 69
5.1 Diagram Struktur Sistem Kebutuhan Program .......................................... 83
5.2 Matrix Driver-Power Dependance Kebutuhan Program .......................... 84
5.3 Diagram Struktur Sistem Kendala Kebutuhan Program ........................... 87
5.4 Matrix Driver-Power Dependance Kendala Program................................ 87
5.5 Diagram Struktur Sistem Tujuan Program ................................................ 90
5.6 Matrix Driver-Power Dependance Tujuan Program.................................. 90
5.7 Diagram Struktur Perubahan yang Dimungkinkan ................................... 93
5.8 Matrix Driver-Power Dependance Perubahan yang Dimungkinkan ........ 94
5.9 Diagram Struktur Sistem Stakeholders yang Terlibat danTerpengaruh ............................................................................................... 96
5.10 Matrix Driver-Power Dependance Stakeholders yang Terlibat danTerpengaruh ............................................................................................... 96
5.11 Diagram Fungsi Pemasaran Kopi SER di Kabupaten Badung ................ 101
xxiii
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH
SINGKATAN
ISM : Interpretative Structural Modeling
UUP : Unit Usaha Produksi
SER : Sedap Enak Rasanya
UKM : Usaha Kecil Mikro
MPIG : Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis
SSIM : Structural Self-Interaction Matrix
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran . 1..SSIM Model Pengembangan Fungsi Pemasaran Kopi BubukSER di Kabupaten Badung Provinsi Bali
2. Kegiatan Focus Group Disscusion/FGD