model pembelajaran micro teaching

25
 MODEL PEMBELAJARAN  MI CR OTE AC H I NG UNTUK CALON GURU SMK RSBI Oleh: Sudiyatno dan Apri Nuryanto ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran  pengajaran mikro (microteaching ) guna mempersiapan calon guru SMK bertaraf internasional. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil tempat di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY pada semester genap tahun ajaran 2008/2009. Pengambilan data awal dilakukan dengan cara memberikan pre-test di awal  perkuliahan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal Bahasa Inggris terhadap dua kelas peserta perkuliahan pengajaran mikro sebanyak 30 mahasiswa. Terpilih enam mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan Bahasa Inggris yang sangat aplikatif  berkenaan dengan praktik pengajaran mikro di kelas. Pada penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus dan terdiri atas tujuh kali tatap muka. Siklus pertama dengan d ua tatap muka perku liahan tambahan, membahas tentang membuat kalimat- kalimat sederhana dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan simple present tense. Siklus kedua dengan tiga tatap muka juga mempraktikkan secara lisan materi  pengajaran dalam dua bahasa. Pada siklus ketiga, mahasiswa mempraktikkan  pengajaran mikro di depan kelas deng an menggunakan dua bah asa. Hasil analisis pre-test menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa peserta  perkuliahan pengajaran mikro lemah dalam penguasaan Bahasa Inggris. Pada  perkuliahan pengajaran mikro dua bahasa, mahasis wa mengikuti dua perkuliahan per  pekan. Perkuliahan pertama untuk membekali kemampuan menjadi guru (perkuliahan Pengajaran Mikro reguler). Sedangkan pada perkuliahan kedua, mahasiswa diberi materi pendalaman Bahasa Inggris sebagai perkuliahan tambahan. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah pertama, model pengajaran mikro untuk calon guru SMK RSBI terdiri atas program perkuliahan Pengajaran Mikro dan  perkuliahan pendalaman Bahasa Inggris yang me nekankan pada percakapan. Kedua,  perangkat model pengajaran mikro dua bahasa setidak-tidaknya membutuhkan materi-materi pendalaman Bahasa Inggris, kegiatan praktik pengajaran mikro dua  bahasa secara bertahap, peralatan perekam dan instrumen penilaian. Ketiga, model  pengajaran mikro dua bahasa ini dapat diselenggarakan secara paralel/bersama-sama dengan perkuliahan Pengajaran Mikro reguler. (Kata kunci: pengajaran mikro, guru SMK BI, praktik pengajaran mikro, penelitian tindakan kelas)

Upload: wlltn-gtg

Post on 18-Jul-2015

290 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 1/25

MODEL PEMBELAJARAN MICROTEACHING

UNTUK CALON GURU SMK RSBI

Oleh:

Sudiyatno dan Apri Nuryanto

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran

pengajaran mikro (microteaching) guna mempersiapan calon guru SMK bertaraf internasional. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil

tempat di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY pada semester genap tahun

ajaran 2008/2009.

Pengambilan data awal dilakukan dengan cara memberikan pre-test di awal

perkuliahan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal Bahasa Inggris terhadap dua

kelas peserta perkuliahan pengajaran mikro sebanyak 30 mahasiswa. Terpilih enam

mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan Bahasa Inggris yang sangat aplikatif 

berkenaan dengan praktik pengajaran mikro di kelas. Pada penelitian ini

dilaksanakan selama tiga siklus dan terdiri atas tujuh kali tatap muka. Siklus pertama

dengan dua tatap muka perkuliahan tambahan, membahas tentang membuat kalimat-

kalimat sederhana dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan simple present tense.

Siklus kedua dengan tiga tatap muka juga mempraktikkan secara lisan materi

pengajaran dalam dua bahasa. Pada siklus ketiga, mahasiswa mempraktikkan

pengajaran mikro di depan kelas dengan menggunakan dua bahasa.

Hasil analisis pre-test menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa peserta

perkuliahan pengajaran mikro lemah dalam penguasaan Bahasa Inggris. Pada

perkuliahan pengajaran mikro dua bahasa, mahasiswa mengikuti dua perkuliahan per

pekan. Perkuliahan pertama untuk membekali kemampuan menjadi guru

(perkuliahan Pengajaran Mikro reguler). Sedangkan pada perkuliahan kedua,

mahasiswa diberi materi pendalaman Bahasa Inggris sebagai perkuliahan tambahan.

Kesimpulan dari hasil penelitian adalah pertama, model pengajaran mikro untuk calon guru SMK RSBI terdiri atas program perkuliahan Pengajaran Mikro dan

perkuliahan pendalaman Bahasa Inggris yang menekankan pada percakapan. Kedua,

perangkat model pengajaran mikro dua bahasa setidak-tidaknya membutuhkan

materi-materi pendalaman Bahasa Inggris, kegiatan praktik pengajaran mikro dua

bahasa secara bertahap, peralatan perekam dan instrumen penilaian. Ketiga, model

pengajaran mikro dua bahasa ini dapat diselenggarakan secara paralel/bersama-sama

dengan perkuliahan Pengajaran Mikro reguler.

(Kata kunci: pengajaran mikro, guru SMK BI, praktik pengajaran mikro, penelitian

tindakan kelas)

Page 2: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 2/25

2

MODEL PEMBELAJARAN MICROTEACHING

UNTUK CALON GURU SMK RSBI

A. Pendahuluan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) pasal 50 ayat 3, Pemerintah berkewajiban

untuk menyelenggarakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) pada setiap jenjang

satuan pendidikan di setiap daerah. Salah satu jenis satuan pendidikan yang

kembangkan menjadi SBI adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Direktorat

Pembinaan SMK telah menyusun renstra 2005  –  2009 yang mentargetkan

terwujudnya 443 SMK Bertaraf Internasional (SMK BI). Menurut Joko Sutrisno

(2007), pengembangan SMK BI pada APBN tahun 2007 telah terbentuk sebanyak 

179 SMK BI di seluruh Indonesia.

Salah satu syarat diharus bagi seorang guru SMK BI adalah memiliki

kemampuan dalam Bahasa Inggris. Menurut Dirjen Manajemen Dikdasmen (1997),

yang dimaksud dengan kemampuan dalam Bahasa Inggris adalah mampu

berkomunikasi (membaca buku dan referensi, menulis bahan ajar/mo-dul/makalah,

memahami pendapat/masukan orang, dan mengemukakan pendapat/mengajar sesuai

dengan mata diklat/kompetensi dalam program keahlian/jurusannya) ekuivalen

dengan TOEIC sebesar > 550. Dengan demikian menjadi sebuah tuntutan yang tidak 

dapat dielakan bagi guru SMK BI untuk memiliki kemampuan mengajar dalam

Bahasa Inggris.Kebutuhan guru SMK BI untuk saat ini dipenuhi melalui up grading guru-

guru yang ada. Hal ini menjadikan tidak efektif, karena belum tentu guru-guru yang

ada berkemampuan dan berkemauan untuk belajar lagi agar memiliki persyaratan

untuk mengajar di SMK BI. Ke depan kebutuhan guru SMK BI yang banyak tidak 

akan memadai, jika hanya mengandalkan up grading guru-guru yang sudah ada.

Oleh karena itu harus ada lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang

menyelenggarakan model pendidikan untuk calon guru SMK BI. Universitas Negeri

Page 3: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 3/25

3

Yogyakarta sebagai LPTK, khusus Fakultas Teknik, harus mulai merintis model

pendidikan calon guru SMK BI.

Proses pendidikan bagi calon guru memerlukan banyak hal, termasuk 

memberikan kesempatan kepada mereka untuk berlatih mengajar. Mata kuliah

Pengajaran Mikro ( Microteaching) adalah mata kuliah wajib tempuh dan wajib lulus

bagai mahasiswa S1 kependidikan. Pengajaran mikro bertujuan membentuk dan

mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktek mengajar di

sekolah dalam program PPL. Karena melalui mata kuliah ini, mahasiswa dibekali

keterampilan mengajar dan kelak menginginkan mereka menjadi guru di SMK BI,

maka dibutuhkan model pengajaran mikro yang secara khusus memberikan

keterampilan mengajar di SMK BI.

Dalam pelaksanaannya, perkuliaha Pengajaran Mikro mencakup tiga kegiatan

pokok. Pertama, kegiatan orientasi (pembekalan). Pada saat mahasiswa mengikuti

kegiatan ini, kepada mahaiswa diberikan penjelasan tentang mekanisme pengajaran

mikro, media pembelajaran dan perangkat penunjang pembelajaran. Kedua, kegiatan

observasi lapangan. Pada kegiatan ini, mahasiswa berkunjung ke sekolah/lembaga

pendidikan untuk mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran. Pada akhir

kegiatan observasi ini, mahasiswa diharuskan membuat laporan sebagai bahan

diskusi dan bekal mengikuti kegiatan berikutnya.

Ketiga, mahasiswa melakukan kegiatan   peer teaching. Pada kegiatan ini,

mahasiswa diharuskan mempersiapkan diri dan melakukan kegiatan mengajar secara

terbatas di kelas (peserta didiknya adalah teman-temannya sendiri) selama 10 sampai

dengan 15 menit. Sebelum mereka praktik mengajar, mahasiswa diharuskan

membuat rencana pelaksanaan pengajaran (RPP) dan perangkat-perangkat

pendukungnya. Selama mereka praktik mengajar, ada supervisi yang dilakukan oleh

dosennya.

Dari sisi dosen sebagai supervisor, selama proses pengajaran mikro

diharuskan secara aktif membimbing dan mengarahkan mahasiswa agar memiliki

pengalaman mengajar yang memadai. Dosen harus merancang kegiatan pengajaran

mikro ini dengan baik, sehingga semua mahasiswa mendapatkan kesempatan belajar

yang optimal. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan dan perangkat-perangkat pendukung

yang memadai, seperti alat perekam gambar dan instrumen penilaian. Dengan adanya

Page 4: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 4/25

4

rekaman gambar, dosen dan mahasiswa dapat melihat tayangan ulang dan melakukan

evaluasi bersama.

Berdasarkan sejumlah kegiatan di atas dalam penyelenggaraan pengajaran

mikro, jika kemudian dikehendaki mahasiswa calon guru ini kelak menjadi guru di

SMK RSBI, maka permasalahan yang kemudian muncul adalah seperti apakah

model pengajaran mikro untuk calon guru SMK RSBI dan bagaimana cara

menjalankannya. Perangkat-perangkat apa sajakah yang diperlukan untuk 

menjalankan model pengajaran mikro untuk calon guru SMK RSBI? Pertanyaan-

pertanyaan inilah yang akan dijawab melalui artikel ini yang merupakan hasil dari

penelitian.

B. Kajian Pustaka

1.  Kebijakan Penyelenggaraan SMK BI

Program pengembangan SMK Bertaraf Internasional dilandasi oleh Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 50 yang mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah

menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang

pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf 

internasional. UU ini membawa konsekuensi kepada keseriusan Pemerintah dalam

mempersiapkan segala sesuatunya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah

dalam penyelenggaraan sekolah bertaraf internsional.

Sebagaimana diketahui problem utama dari penyelenggaraan pendidikankejuruan, adalah rendahnya angka keterserapan lulusan oleh dunia kerja. Oleh karena

itu melalui pengembangan SMK Bertaraf Internasional tersebut diharapkan akan

lebih menjamin keterserapan tamatan pada lapangan kerja yang relevan baik di

dalam maupun di luar negeri. Untuk itu Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan

SMK pada tahun anggaran 2007 akan memberikan dana imbal swadaya kepada 170

SMK untuk mempercepat pencapaian SMK Bertaraf Internasional sesuai dengan

profil yang ditetapkan (Direktorat Pembinaan SMK, 2007).

Page 5: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 5/25

5

2. Profil SMK BI

Secara garis besar profil SMK BI menurut Pedoman Penyelenggaraann SMK

BI, dicirikan adanya hal-hal sebagai berikut:

a. Kurikulum Implementatif yang terdiri atas: 1) program normatif, yaitu

menggunakan kurikulum yang berlaku (sesuai dengan standar kompetensi); 2)

program adaptif, yaitu menggunakan kurikulum yang berlaku; dan atau

berdasarkan kesepakatan dengan mitra internasional bagi (sesuai dengan

standar kompetensi masing-masing program keahlian); 3) program produktif,

yaitu menggunakan kurikulum sesuai dengan standard internasional yangdisepakati bersama dengan mitra Internasional (sesuai dengan standar

kompetensi masing-masing program keahlian).

b. Bahan Ajar, pertama setiap pembelajaran harus menggunakan modul (tertulis

atau interaktif) dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Kedua, setiap siswa memiliki dan menggunakan satu paket modul untuk setiap

pembelajaran.

c. Siswa, dalam proses penerimaan siswa baru , seleksi siswa untuk mata pelajaran

akademik dan persyaratan lain antara lain psikotest, test matematika, bahasa

inggris, IQ, kesehatan, buta warna, bebas narkoba, tidak cacat, dll. seperti yang

dipersyaratkan oleh sekolah. Jumlah Siswa-24-36 siswa/kls, dengan 2 kls

parallel. Nilai Minimal Mata Pelajaran Siswa-Matematika 7,0; Bhs Inggris 7,5;

Bhs Indonesia 7,0. Sertifikat TOEIC; setiap Siswa Memiliki Sertifikat TOEIC

(minimal score TOEIC 525). Sertifikat Kompetensi; setiap siswa memiliki

sertifikat kompetensi di bidangnya. Attitude; setiap siswa memiliki sikap

profesional . Kontrak Kerja Siswa; setiap siswa memiliki kontrak kerja dengan

industri di bidangnya.

d. Sumber Daya Manusia - Guru Normatif & Adaptif; Tingkat pendidikan:

Minimal S1 atau D4. Bidang Pendidikan; esuai dengan kompetensi yang

diajarkan. Memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.

Memiliki Keahlian & ketrampilan sesuai dengan standard guru SMK dan

bidang keahlian. Kemampuan bahasa Inggris, yaitu mampu berkomunikasi

(membaca buku dan referensi, menulis bahan ajar/mo-dul/makalah, memahami

Page 6: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 6/25

6

pendapat/masukan orang, dan mengemukakan pendapat sesuai dengan mata

diklat/kompetensi dalam program keahlian/ jurusannya) ekuivalen dengan

TOEIC : Guru Bahasa Inggris > 600, guru adaptif lainnya > 450.

Guru Produktif, tingkat pendidikan pada bidang pendidikan minimal S1 atau

D4. Memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya:-Sesuai

dengan kompetensi materi yang diajarkan. Kemampuan bahasa Inggris -

Memiliki Keahlian & ketrampilan sesuai dengan standard kompetensi guru

SMK dan bidang keahlian . Mampu berkomunikasi (membaca buku dan

referensi, menulis bahan ajar/mo-dul/makalah, memahami pendapat/masukan

orang, dan mengemukakan pendapat/mengajar sesuai dengan mata

diklat/kompetensi dalam program keahlian/jurusannya) ekuivalen dengan

TOEIC sebesar > 550.

3. Profil Guru SBI

Menurut deskripsi yang tercantum di dalam Buku Panduan Pelaksanaan

Program Imbal Swadaya SMK SBI, profil/kondisi akhir yang ingin dicapai dalam

proses penyiapan guru produktif ditunjukan oleh 4 item berikut ini,

a.  Tingkat pendidikan minimal S1 atau D4.

b.  Memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan

kompetensi materi yang diajarkan.

c.  Kemampuan bahasa Inggris: memiliki keahlian & ketrampilan sesuai dengan

standard kompetensi guru SMK dan bidang keahlian . Mampu berkomunikasi

(membaca buku dan referensi, menulis bahan ajar/mo-dul/makalah,memahami pendapat/masukan orang, dan mengemukakan pendapat/mengajar

sesuai dengan mata diklat/kompetensi dalam program keahlian/jurusannya)

ekuivalen dengan TOEIC sebesar > 550.

d.  Penguasaan dalam bidang komputer, yaitu: 1) mampu mengajar dengan

menggunakan media elektronik sebagai alat bantu pengajaran, 2) mampu

membuat materi pengajaran dalam satu atau lebih format media elektronik, 3)

mampu men-download materi mapel dari internet, 4) mampu meng-uploadmateri mapel ke intranet dan/atau internet.

Page 7: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 7/25

7

4.Pengajaran Mikro

Guru memiliki sejumlah fungsi, diantaranya sebagai pendidik, pengajar,

pembimbing, pelatih, pengelola program dan tenaga profesional. Oleh karena itu

seorang guru tidak cukup hanya dilatih (trained ) tetapi ia harus dididik (educated ).

Karena hanya dengan mengalami proses pendidikan yang baik, seorang guru dapat

menjalankan tugas dan fungsi secara profesional. Menurut UU No. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, pada Bab VI pasal 3 ditegaskan tentang sejumlah

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi-kompetensi tersebut

adalah: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi

profesional, dan (4) kompetensi sosial.

Untuk memiliki sejumlah kompetensi di atas, calon guru harus mendapatkan

pendidikan dan pelatihan yang memadai agar mendapatkan bekal yang cukup

sebelum terjun di tempat kerjanya. Sejumlah mata kuliah kependidikan dan bidang

studi, baik yang berupa teori maupun praktek harus dipelajari dan dilatihkan. Salah

satu mata kuliah praktik yang sangat penting sebagai bentuk   preservice training

adalah pengajaran mikro atau microteaching. Melalui pengajaran mikro inilah

mahasiswa calon guru mendapatkan pengalaman nyata dalam berlatih mengajar.

Di dalam buku Pedoman Pengajaran Mikro yang disusun oleh Unit Program

Pengalaman Lapangan (UPPL) Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2008

menyebutkan secara lengkap mulai dari tujuan sampai dengan prosedur penilaian.

Dalam hal ini akan ditampilkan secara garis besar cakupan aturan dan pelaksanaan

pengajaran mikro serta prosedur penilaiannya.

5. Tujuan Pengajaran Mikro

Secara umum pengajaran mikro bertujuan untuk membentuk dan

mengembangkan komptensi dasar mengajar sebagai bekal dalam praktik mengajar di

sekolah/lembaga pendidikan dalam program praktek pengalaman lapangan (PPL).

Adapun tujuan secara khusus dari pengajaran mikro adalah:

1). Membentuk dasar-dasar pengajaran mikro

Page 8: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 8/25

8

2). Melatih mahasiswa dalam menyusun rencana pelaksanaan pengajaran (RPP).

3). Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas.

4). Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh.

5). Membentuk kompetensi kepribadian.

6). Membentuk kompetensi sosial.

6. Cakupan Pengajaran Mikro

Di dalam pengajaran mikro tercakup sejumlah kegiatan, yaitu:

1). Orientasi

Materi yang tercakup dalam kegiatan orientasi pengajaran mikro adalah

sebagai berikut:

a). Penjelasan tentang mekanisme kegiatan pengajaran mikro.

b). Pengamatan audio-visual aid  (AVA) program pembelajaran di

sekolah/lembaga pendidikan.

c). Penjelasan tentang perangkat penunjang yang akan digunakan, seperti

rencana pembelajaran, lembar pengamatan dan lembar penilaian.

2). Observasi ke Sekolah

Materi yang tercakup dalam kegiatan observasi ke sekolah/lembaga

pendidikan adalah sebagai berikut:

a). Perangkat pembelajaran.

b). Alat dan media pembelajaran.

c). Aktivitas siswa di dalam dan di luar kelas.

d). Sarana Pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan.

e). Pengamatan terhadap proses pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas.

Page 9: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 9/25

9

3). Praktik Pengajaran Mikro

Hal-hal yang perlu difahami dalam praktik pengajaran mikro adalah sebagai

berikut:

a). Praktik pengajaran mikro meliputi: latihan menyusun RPP, latihan mengajar

secara terbatas, latihan mengajar secara terpadu dan mengembangkan

kompetensi kepribadian dan sosial.

b). Praktik pengajaran mikro bertujuan mengkondisikan mahasiswa untuk 

memilki profil dan penampilan yang mencerminkan empat kompetensi,

yaitu: pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

c). Pengajaran mikro dibatasi dalam aspek-aspek: a). Jumlah siswa per

kelompok 16 orang dan dibimbing oleh dua dosen pembimbing, b). Materi

pelajaran, c). Waktu presentasi, untuk pelajaran teori 10 menit dan untuk 

pelajaran praktik 15 menit.

d). Pengajaran mikro dilaksanakan di kampus dalam bentuk   peer teaching 

dengan bimbingan dua orang supervisor.

e). Pembimbingan pengajaran mikro dilaksanakan dengan pendekatan supervisi

klinis.

f). Praktik  real micro teaching diselenggarakan dalam rangka memantapkan

kompetensi dasar mengajar dengan kondisi kelas dan atau siswa yang

sesungguhnya.

d. Penilaian Pengajaran Mikro

Kegiatan dalam penilaian dalam rangkaian pengajaran mikro meliputi

penilaian terhadap mahasiswa pada saat mengikuti kegiatan: 1)orientasi dan

observasi, 2) penyusunan RPP dan 3) praktek pengajaran mikro. Pada saat

mahasiswa praktek pengaran mikro terbatas, ada tiga aspek yang dinilai yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Instrumen

yang digunakan dalam kegiatan penilaian ini berupa embar penilaian yang

dipergunakan oleh dosen pembimbing pengajaran mikro.

Page 10: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 10/25

10

Pembobotan penilaian pengajaran mikro menurut buku Panduan Pengajaran

Mikro (2008: 32) adalah sebagai berikut:

1). Komponen 1 (orientasi dan observasi), diberi bobot ........ 1

2). Komponen 2 (RPP), diberi bobot ................................ 2

3). Komponen 3 (praktek pengajaran mikro), diberi bobot ... 4

4). Komponen 4 (kompetensi kepribadian), diberi bobot ........ 2

5). Komponen 5 (kompetensi sosial), diberi bobot ................. 1

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini akan mengambil waktu pada tahun ajaran 2008/2009 selama

satu semester di semester genap. Penelitian ini mengambil tempat di Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Pada

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin yang mengikuti perkuliahan Pengajaran Mikro (microteaching) di

semester genap tahun ajaran 2008/209. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil

 pre-test Bahasa Inggris dari dua kelas (32 mahasiswa) sebagai kelompok yang akan

mendapatkan pembelajaran pengajaran mikro untuk dipersiapkan sebagai calon guru

SMK RSBI. Berdasarkan hasil pre-test, terpilih enam mahasiswa yang disertakan

dalam perkuliahan Pengajaran Mikro dua bahasa.

Teknik analisis yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teknik 

analisis deskriptif kualitatif. Berupa laporan dari kejadian-kejadian selama proses

penelitian, analisis, refleksi dan rekomendasi serta kesimpulan mulai dari

perencanaan sampai dengan dinyatakannya selesai dari siklus penelitian yang

dilakukan. Deskripsi tentang catatan harian (diaries), profil pembelajaran (lesson

 profile) dan kinerja subjek penelitian (samples of chicldren`s work) ini akan

dilengkapi dengan rekaman video dari praktikan pengajaran mikro.

Pada penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini akan

menggunakan penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti dan akan

dimintakan pertimbangan kepada beberapa guru SMK yang berpengalaman dalam

mengajar di kelas internasional. Kriteria utamanya adalah penggunaan kosa kata

Page 11: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 11/25

11

selama pengajaran mikro berlangsung. Kriteria keberhasilannya jika praktikan

pengajaran mikro terbatas telah mampu menggunakan kosa kata Bahasa Inggris

sebanyak 50% dari seluruh kosa kata yang diucapkan selama praktik mengajar

dengan durasi dari 10 sampai dengan 15 menit.

Siklus dalam penelitian tindakan ini direncanakan sebanyak 3 siklus. Jika

selama tiga siklus kriteria keberhasilan belum tercapai, maka akan diteruskan

dengan siklus berikutnya sampai kriteria yang ditentukan tercapai. Untuk 

mendapatkan hasil pengukuran yang valid, maka akan dilakukan triangulasi berupa

beberapa jenis sumber data. Di antaranya dari catatan harian, video dan tape

recorder dan hasil observasi langsung.

1. Hasil Tes Penjajagan

Berdasarkan penyelenggaraan tes penjajagan yang dilaksanakan pada pekan ke

4. Tes penjajagan ini digunakan untuk menyeleksi mahasisa peserta pengajaran

mikro yang telah memiliki bekal kemampuan yang cukup memadai. Ada tiga jenis

soal yang diberikan. Bagian pertama berupa penyusunan kalimat aktif dan pasif 

dengan berbagai macam tenses. Bagian kedua berupa perintah untuk 

menterjemahkan kalimat dalam Bahasa Inggris ke dalam kalimat Bahasa Indonesia.

Bagian ketiga berupa perintah untuk menterjemahkan kalimat dalam Bahasa

Indonesia ke dalam kalimat Bahasa Bahasa Inggris.

Berdasarkan hasil tes penjajagan, dari dua kelompok mahasiswa peserta kuliah

Pengajaran Mikro semester genap 2009 yang berjumlah 30 mahasiswa, hanya bisa

terjaring enam mahasiswa yang memiliki dasar kemampuan dalam Bahasa Inggris

yang cukup memadai. Oleh karena itu peserta perkuliahan Pengajaran Mikro yang

akan dilatih untuk melaksanakan pengajaran mikro dengan menggunakan dua bahasa

(bi-lingual) hanya berjumlah enam mahasiswa. Dengan demikian para mahasiswa ini

disamping mengikuti perkuliahan Pengajaran Mikro juga secara khusus mendapatkan

tambahan perkuliahan tambahan Bahasa Inggris yang secara khusus dirancang untuk 

bekal praktik mengajar dengan dua bahasa.

Page 12: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 12/25

12

2. Hasil Pelaksanaan Siklus I

Pada siklus 1 pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

pokok bahasan  pronunciation dan conversation serta penyusunan kalimat-kalimat

sederhana dalam bentuk simple present tense. Mahasiswa praktik menyusun kalimat-

kalimat sederhana dengan substansi materi keteknikan yang dipelajari oleh siswa

SMK.

a. Pembelajaran pada Pertemuan 1

Pada pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 17 April 2009 denganpenekanan materi pembelajaran adalah latihan mengucapkan huruf-huruf vokal dan

konsonan secara benar (materi pembelajaran terlampir). Untuk membantu pelatihan

ini menggunakan media internet untuk mengakses program pembelajaran dari BBC

(www.bbclearningenglish.com ). Adapun kegiatan dosen dan mahasiswa mengikuti

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut,

Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran pada Pertemuan 1

Waktu(menit ke

…) 

Materi Kegiatan Media

Dosen Mahasiswa

0 - 25 Pembukaan Menjelaskan tentangmodel Pengajaran danEvaluasi yang akandijalankan

Memperhatikan Komputer, LCDproyektor

26 - 50 Kegiataninti (SoundSymbols)

Mengoperasikanprogram, menjelaskandan memberikancontoh

Memperhatikandan menirukan

Komputer, LCDproyektor, modul 1,dan program dariBBC (internet)

51 - 65 Pendalaman/Diskusi

Menjelaskan,mengamati, bertanyaatau menjawab

Berpendapat,menjawab ataubertanya

66 - 90 Penguatan Memberikan tugaslatihan di kelas

Mengerjakanlatihan di kelas.

Lembar Tugas

90-100 Penutup Menjelaskan ulangsecara singkat danmemberikan saran

Memperhatikan

Page 13: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 13/25

13

b. Pembelajaran pada Pertemuan 2

Pada pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 24 April 2009 dengan penekanan

materi pada pembahasan tentang percakapan sehari-hari (materi percakapan dari

program   Daily Conversation Living English, Episode 5) dengan berbicara formal

(materi pembelajaran terlampir). Untuk membantu pelatihan ini menggunakan media

internet untuk mengakses program pembelajaran dari Sozo Exchange Program 

(www.sozoexchange.com). Adapun kegiatan dosen dan mahasiswa mengikuti

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut,

Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran pada Pertemuan 2

Waktumenit ke…) 

Materi Kegiatan Media

Dosen Mahasiswa

0 - 20 Pembukaan Mereview bahasanpekan laluMenjelaskan tentangtujuan pembelajaran

Memperhatikan Komputer, LCDproyektor

21 - 50 Pronunciations Mengoperasikan

program,menjelaskan danmemberikan contoh

Memperhatikan

dan menirukan

Komputer, LCD

proyektor,modul 2, danprogram dariBBC (internet)

51 - 65 Pendalaman/Diskusi Menjelaskan,mengamati,bertanya ataumenjawab

Berpendapat,menjawab ataubertanya

66 - 90 Penguatan Memberikan tugaslatihan di kelas

Mengerjakanlatihan di kelas.

Lembar Tugas

90-100 Penutup Menjelaskan ulangsecara singkat dan

memberikan saran

Memperhatikan

3. Hasil Refleksi Pelaksanaan Siklus I

Setelah pertemuan kedua selesai dilaksanakan, diikuti dengan kegiatan

pembahasan oleh tim peneliti terhadap implementasi siklus I. Pada siklus I telah

berhasil dilaksanakan sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam dua kali

pertemuan ini ketiga pokok bahasan: pengucapan alfabet dan percakapan dengan

menggunakan simple present tense semuanya telah dapat dijalankan di kelas dengan

baik. Hasil ini dapat dilihat dari hasil-hasil pengamatan kelas secara kualitatif. Pada

Page 14: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 14/25

14

komponen kinerja siswa, terlihat tinggi pada tingkat perhatian dan partisipasi.

Keaktifan dalam berpendapat, bertanya dan menjawab terlihat sedang. Pada

komponen tingkat respon terhadap hasil kinerja siswa melalui latihan menggunakan

lembar tugas, terlihat cukup baik, lihat Tabel 3.

Secara umum yang menjadi catatan terhadap mahasiswa praktikan adalah

pertama masih merasa canggung dan malu-malu dalam mempraktikkan pengucapan

alfabet dan kosa kata. Oleh karena itu situasi kelas akan diperbaiki untuk 

mendukung proses pembelajaran. Di antaranya dengan cara tidak memberikan

respon negatif jika ada kesalahan. Kedua, mahasiswa praktikan masih lemah dalam

kemampuan menulis dalam bahasa Inggris. Hal ini disebabkan kurangnya latihan.

Upaya perbaikan yang akan dilakukan pada pelaksanaan siklus 2 adalah dengan

memperbanyak tugas latihan menulis kalimat dalam bahasa Inggris dan melakukan

pencermatan terhadap hasil tulisan praktikan.

4. Hasil Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan

pokok bahasan: percakapan dalam simple past tense, present continuous tense dan

 past continuous tense. Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini digunakan VCD

program pembelajaran Bahasa Inggris, yaitu   Daily Conversation Living English,

Episode 6 dan Sozo Exchange Program (www.sozoexchange.com), transkrip

percakapan terlampir. Latihan diarahkan untuk dari mulai memilih topik bahasan

yang akan dipresentasikan dalam praktik mengajar dengan dua bahasa dan

mempraktikannya secara terbatas.

a. Pembelajaran pada Pertemuan 1

Pada pertemuan 1 (dilaksanakan pada 1 Mei 2009) penekanan materi

pembelajaran adalah: 1) percakapan dengan menggunakan simple past tense,

kegiatan dosen dan mahasiswa mengikuti langkah-langkah pembelajaran sebagai

berikut,

Page 15: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 15/25

15

Tabel 4. Langkah-langkah Pembelajaran pada Pertemuan 1

Waktu(menit ke

…) 

Materi Kegiatan Media

Dosen Mahasiswa

0 - 20 Pembukaan Mereview bahasanpekan laluMenjelaskan tentangtujuan pembelajaran

Memperhatikan Komputer, LCDproyektor

21 - 50 Simple PastTense

Mengoperasikanprogram, menjelaskandan memberikancontoh

Memperhatikandan menirukan

Komputer, LCDproyektor, modul4, dan VCDprogram(Episode 6)

51 - 65 Diskusi Mengamati, bertanyaatau menjawab

Berpendapat,menjawab ataubertanya

66 - 90 Penguatan Memberikan tugaslatihan di kelas

Mengerjakanlatihan di kelas.

Lembar Tugas

90-100 Penutup Menjelaskan ulangsecara singkat danmemberikan saran

Memperhatikan

b. Pembelajaran pada Pertemuan 2

Pada pertemuan 2 (dilaksanakan pada 8 Mei 2009) penekanan materi

pembelajaran adalah: 1) percakapan dengan menggunakan  present continuous tense,

2) memilih topik bahasan untuk praktik pengajaran mikro, dan 3) tugas menyusun

materi pengajaran mikro di rumah. Materi kegiatan dosen dan mahasiswa mengikuti

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut,

Page 16: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 16/25

16

Tabel 5. Langkah-langkah Pembelajaran pada Pertemuan 2

Waktu(menit ke

…) 

Materi Kegiatan Media

Dosen Mahasiswa

0 - 20 Pembukaan Mereview bahasanpekan laluMenjelaskan tentangtujuan pembelajaran

Memperhatikan Komputer, LCDproyektor

21 - 50 PresentContinuousTense

Mengoperasikanprogram, menjelaskandan memberikan contoh

Memperhatikandan menirukan

Komputer, LCDproyektor, danVCD program(Episode 6)

51 - 65 Diskusi Mengamati, bertanya

atau menjawab

Berpendapat,

menjawab ataubertanya

66 - 90 Penguatan Memberikan tugaslatihan di kelas dan dirumah

Mengerjakanlatihan di kelas.

Lembar Tugas

90-100 Penutup Menjelaskan ulangsecara singkat danmemberikan saran

Memperhatikan

b. Pembelajaran pada Pertemuan 3

Pada pertemuan 3 (dilaksanakan pada 15 Mei 2009) penekanan materi

pembelajaran adalah: 1) Percakapan dengan menggunakan  past continuous tense, 2)

Praktik menjelaskan materi pengajaran mikro di tempat duduk masing-masing secara

bergilir. Kegiatan dosen dan mahasiswa mengikuti langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut,

Tabel 6. Langkah-langkah Pembelajaran pada Pertemuan 3

Waktu(menit ke

…) 

Materi Kegiatan Media

Dosen Mahasiswa

0 - 20 Pembukaan Mereview bahasanlalu Menjelaskantentang tujuanpembelajaran

Memperhatikan Komputer, LCDproyektor

21 - 50 PastContinuousTense

Mengoperasikanprogram danmenjelaskan

Memperhatikandan menirukan

Komputer, LCDproyektor, danVCD program

51 - 80 Praktik

Menjelaskan

Mengamati dan

merekam

Praktik secara

bergilir

Sound Recorder

81 - 100 Review Memutar ulang danberkomentar

Memperhatikandan mencatat

Player dan speaker

Page 17: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 17/25

17

5. Hasil Refleksi Siklus II

Setelah pertemuan 3 pada siklus II berakhir, diikuti dengan kegiatan refleksi

untuk membahas hasil implementasi rancangan pembelajaran pada siklus II. Pada

siklus II ini telah berhasil dilaksanakan sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam

tiga kali pertemuan ini ketiga pokok bahasan: percakapan dengan menggunakan

simple past tense, present continuous tense dan past continuous tense semuanya telah

dapat dijalankan. Pola kalimat yang cukup difahami oleh mahasiswa adalah pola

kalimat aktif. Mereka masih kesulitan untuk membentuk kalimat pasif.

Pada kegiatan praktik menjelaskan materi pengajaran mikro, terlihat hampir

semua praktikan masih kesulitan mengungkapkan dalam kalimat-kalimat Bahasa

Inggris yang utuh. Umumnya mereka menjelaskan dalam kalimat yang bercampur

antara sebagian kata-kata dalam Bahasa Inggris dan sebagian kata-kata dalam Bahasa

Indonesia. Merekapun masih terlihat terlalu sering melihat catatan, sehingga

penjelasannya masih kurang mengalir, sering terputus-putus.

Berdasarkan pada temuan di atas, maka pada siklus III akan diberikan

kesempatan lagi kepada praktikan untuk menjelaskan ulang materi yang

dipresentasikan pada siklus II. Sebelum praktik dimulai akan diberikan lagi

penjelasan tambahan tentang penyusunan kalimat-kalimat utuh dalam Bahasa Inggris.

6. Hasil Pelaksanaan Siklus III

Pada siklus III pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

kegiatan pokok praktik pengajaran mikro. Praktik ini dilaksanakan dua kali, pertama

dengan cara duduk dan menghadap teman-temannya. Kedua, dengan cara berada di

depan dengan menggunakan kursi dan meja dosen (praktik penuh pengajaran mikro

dengan menggunakan dua bahasa). Cara pertama ditempuh untuk melatih kelancaran

berbicara dan mengurangi beban rasa nervous. Pada siklus ini, dari enam

mahasiswa peserta pelatihan pengajaran mikro dua bahasa, hanya ada empat

mahasiswa yang mampu mencapai presentasi dengan baik. Dua peserta yang lain

masih merasakan berat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya mereka dalam latihan dan

terbatasnya kemampuan pada aspek vocabulary dan pronunciation.

Page 18: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 18/25

18

a. Praktik pada Pertemuan 1

Pada pertemuan 1 tujuan utamanya adalah untuk melatih kelancaran berbicara

di depan kelas dalam dua bahasa. Posisi praktikan belum menempati kursi seperti

guru yang sebenarnya. Semua mahasiswa mendapatkan giliran untuk tampil di depan

kelas. Perekaman suara dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi bersama (hasil

rekaman terlampir).

Tabel 7. Langkah-langkah Pembelajaran pada Pertemuan 1

Waktu(menit ke

…) 

Materi Kegiatan Media

Dosen Mahasiswa

0 - 10 Pembukaan Mereview bahasanlalu Menjelaskantentang tujuanpembelajaran

Memperhatikan Komputer, LCDproyektor

11 - 60 PraktikMenjelaskan

Mengamati danmerekam

Praktik secarabergilir

Sound Recorder

61 - 90 Review Memutar ulang danberkomentar

Memperhatikandan mencatat

Player dan speaker

91 - 100 Pengarahan PersiapanPengajaran Mikro

Memperhatikandan mencatat

Komputer, LCDproyektor

Hasil penilaian terhadap praktik Pengajaran Mikro dua bahasa ini disajikan

pada Tabel 8 di bawah ini.

Tabel 8. Hasil Penilaian Praktik pada Pertemuan 1

No. Subjek Persentase

Kosa Kata

Struktur Pronunciation

1 Subjek 1 √  √  √ 

2 Subjek 2 + √  √ 

3 Subjek 3 √ - -

4 Subjek 4 - - -

Berdasarkan Tabel 8 di atas terlihat bahwa tiga praktikan (nomor 1, 2 dan 3) telah

cukup baik dalam memperagakan penggunaan dua bahasa dalam praktik Pengajaran

Mikro. Hal ini terlihat terutama pada komponen persentase kosa kata Bahasa Inggris

yang digunakan selama praktik. Subjek nomor tiga dalam menggunakan kosa kata

Page 19: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 19/25

19

Bahasa Inggris masih dominan membaca teks. Ada satu praktikan yang penggunaan

kosa kata, struktur dan pronunciation Bahasa Inggrisnya masih termasuk kategori

kurang, yaitu subjek nomor 4.

b. Praktik pada Pertemuan 2

Pada pertemuan 2 praktikan melaksanakan praktik pengajaran mikro di depan

kelas dalam dua bahasa secara penuh. Posisi praktikan sudah menempati kursi guru

yang sebenarnya. Empat mahasiswa mendapatkan giliran untuk tampil di depan

kelas. Perekaman video dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi bersama (hasil

rekaman terlampir).

Tabel 9. Langkah-langkah Pembelajaran pada Pertemuan 2

Waktu(menit ke

…) 

Materi Kegiatan Media

Dosen Mahasiswa

0 - 10 Pembukaan Mereview bahasanlalu Menjelaskantentang tujuanpembelajaran

Memperhatikan Komputer, LCDproyektor

11 - 70 PraktikMenjelaskan

Mengamati danmerekam

Praktik secarabergilir

Video Recorder

71 - 90 Review Mengomentarisecara sekilaspraktik PengajaranMikro

Memperhatikandan mencatat

Komputer, LCDproyektor

Tabel 10. Hasil Penilaian Praktik pada Pertemuan 2

No. Subjek Persentase

Kosa Kata

Struktur Pronunciation

1 Subjek 1 + √ +

2 Subjek 2 + + +

3 Subjek 3 √  √  √ 

4 Subjek 4 - - √ 

Page 20: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 20/25

20

Berdasarkan Tabel 10 di atas terlihat bahwa tiga praktikan telah cukup dan baik 

dalam memperagakan penggunaan dua bahasa dalam praktik Pengajaran Mikro. Hal

ini terlihat pada komponen persentase kosa kata Bahasa Inggris yang digunakan

selama praktik. Ada satu praktikan yang penggunaan kosa kata Bahasa Inggrisnya

masih kurang dari 50%.

7. Hasil Refleksi Siklus III

Setelah pertemuan 2 pada siklus III berakhir, diikuti dengan kegiatan refleksi

untuk membahas hasil implementasi rancangan pembelajaran pada siklus III. Padasiklus III ini telah berhasil dilaksanakan praktik sebagaimana yang telah

direncanakan. Berdasarkan dua kali presentasi dari para praktikan ini, jika dilihat dari

sisi pemilihan topik, mereka telah memilih topik yang cukup sesuai dengan cakupan

materi di SMK. Jika dilihat dari durasi waktu yang mereka gunakan telah memenuhi

pedoman, yaitu berkisar antara 10  – 15 menit.

Secara umum praktik Pengajaran Mikro dengan menggunakan dua bahasa akan

sangat terbantu, pertama jika praktikan telah cukup mengguasai kosa kata Bahasa

Inggris yang berkaitan dengan keteknikan. Kedua, jika praktikan cukup menguasai

dua tenses, yaitu simple present tense dan simple past tense. Oleh karena itu ke

depan, pertama jika perkuliahan Pengajaran Mikro dua bahasa ini akan

dikembangkan, maka kepada paktikan perlu diberikan referensi yang cukup dalam

hal materi keteknikan. Kedua, praktikan perlu mendapatkan praktik percakapan yang

cukup untuk meningkatkan kemampuan pada aspek   pronunciation. Ketiga,

pengajaran dengan dua bahasa ini akan dapat dilaksanakan dengan cukup memadai,

  jika guru dapat mempersiapkan materi pengajaran yang diambilkan dari sumber-

sumber belajar yang berbahasa Inggris.

Page 21: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 21/25

21

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil-hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan,

di antaranya adalah:

1.  Model pengajaran mikro dua bahasa untuk calon guru SMK RSBI terdiri atas

program perkuliahan Pengajaran Mikro konvensional dan perkuliahan

pendalaman Bahasa Inggris yang menekankan pada percakapan.

2.  Perangkat model pengajaran mikro dua bahasa setidak-tidaknya

membutuhkan materi-materi pendalaman Bahasa Inggris, kegiatan praktik 

pengajaran mikro dua bahasa secara bertahap, peralatan perekam dan

instrumen penilaian.

3.  Model pengajaran mikro dua bahasa ini diselenggarakan secara

paralel/bersama-sama dengan perkuliahan Pengajaran Mikro reguler.

2. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang bisa menjadi manfaat

bagi upaya mempersiapkan kemampuan mahasiswa dalam praktik pengajaran

mikro dua bahasa di waktu mendatang, di antaranya adalah:

1.  Dalam perkuliahan Bahasa Inggris untuk mahasiswa program studi S1,

hendaknya telah diarahkan untuk persiapan mereka mengikuti program

perkuliahan Pengajaran Mikro dua bahasa.

2.  Jurusan hendaknya menyedia sarana sumber belajar dan pengajaran yang

memadai untuk mendukung program perkuliahan Pengajaran Mikro dua

bahasa.

3.  Hendaknya ada dosen yang mengampu perkuliahan Pengajaran Mikro yang

memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik, sehingga perkuliahan

Pengajaran Mikro dua bahasa dapat diampu oleh satu orang dosen.

Page 22: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 22/25

22

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan SMK, Dirjen Manajemen Dikdasmen, (2007). Panduan

 pelaksanaan imbal swadaya SMK BI , Jakarta: Depdiknas

Elliot, J. (1993).   Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open

Univesity Press.

Joko Sutrisno, (2007).   Menuju SMK bertaraf internasional, Makalah pada Seminar

Sekolah Bertaraf Internasional, Yogyakarta: FT UNY

McNiff, J. & Whitehead, J. (2002). Action Research: Principles and Practice Second 

 Ed. London: Routledge Falmer

Moch Slamet dkk. (2008). Pedoman Pengajaran Mikro Tahun 2008, Yogyakarta:

UNY

Olina, Z. & Sullivan, H.J. (2002). Effects of classroom evaluation strategies on

student achievement and attitudes.   Educational Technology, Research and 

 Development. Vol. 50, No. 3. pp. 61-75 

Popham, W.J.. (1995). Classroom assessment: what teachers need to know, Boston-

USA: Ally and Bacon

Page 23: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 23/25

23

CV PERSONALIA

1.  Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Sudiyatno, ME

2.  Tempat dan Tgl. lahir : Banyumas, 6 September 1965

3.  Jenis Kelamin : Laki-laki

4.  Fakultas/Jur./Prog. Studi/Pusat : FT/Pend. Tek. Mesin/UNY

5.  Pangkat/Gol./NIP : Penata Tk I/III d/ 131873958

6.  Bidang Keahlian : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

7.  Th. Perolehan Gelar Akademik Terakhir : 1997

8.  Kedudukan dalam Tim : Ketua Pelaksana

9.  Alamat Kantor : Jur. Pend. Tek. Mesin,

FT-UNY , Kode Pos: 55281Telepon/Fax. : (0274) 520 327 / (0274) 565500

e-mail : [email protected]

Alamat Rumah : Plosokuning V, RT/RW:26/10,

Minomartani, Ngaglik,

Sleman Kode Pos: 55581

10. Pengalaman dalam Bidang Penelitian Pendidikan:

No. Judul Penelitian Tahun Sumber Dana

1. Hubungan antara gaya belajar danpendidikan orang tua dengan indeks

prestasi belajar

1989 Mandiri

2. Model penilaian hasil belajar mata

kuliah Gambar Teknik 

1994 Lemlit

3. Pembelajaran Bahasa Inggris Teknik 

dengan model penilaian work sample 

2002 Fakultas

4. Pembelajaran Bahasa Inggris Teknik 

dengan model penilaian portofolio 

2007 Fakultas

Page 24: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 24/25

24

CV PERSONALIA 

1.  Nama : Apri Nuryanto, S.Pd., S.T., M.T.

2.  NIP. : 132296045

3.  Pangkat Golongan : Penata Muda / IIIb

4.  Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

5.  Tempat tanggal lahir : Wonogiri, 21 April 1974

6.  Agama : Islam

7.  Jenis Kelamin : Laki-laki

8.  Kedudukan dalam Tim : Anggota Pelaksana

9.  Alamat Rumah : Bendungan, RT. 04, RW.39, Wedomartani,

Ngemplak, Sleman. HP. 0815689384310. Alamat Kantor : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

FT UNY, Kampus Karangmalang Yogyakarta

Telp./Fax. (0274) 520327

11. pendidikan :

No Nama dan Lokasi Sekolah Jurusan TahunLulus

Keterangan

1 IKIP Yogyakarta Pendidikan Teknik Mesin 1999 Sarjana Pendidikan2 UGM Yogyakarta Teknik Mesin 2002 Sarjana Teknik3 UGM Yogyakarta Teknik Mesin 2006 Magister Teknik

12. Pengalaman Mengajar

No Tempat Mengajar Mata Kuliah Tahun1 SMK K Klaten Bagian-bagian Mesin 2000 -2001

2 Teknik Mesin FT UNY Teknologi PembelajaranPengajaran MikroMedia PendidikanProses Pemesinan I

2002- skg2003-skg2003-skg2006-skg

13. Pengalaman Penelitian antara lain

No Judul Penelitian JenisPenelitian

Tahun Keterangan

1 Alat Penebar Pakan Udang PIMNAS 1997 Anggota2 Pengelolaan Unit Produksi dan Jasa di VEDC

MalangSkripsi 1998 Ketua

3 Perancangan Track Type Loader setara 933 C Skripsi 2001 Ketua4 Studi Analisis Pendidikan Kecakapan Hidup (Life 

Skills) Pada Sekolah Menengah Kejuruan NegeriKelompok Teknologi dan Industri di DaerahIstimewa Yogyakarta

LPTK 2003 Anggota

5 Pengembangan Pembelajaran KonstruktivistikBerbasis Media Komputer Dalam PenerapanKurikulum Berbasis Kompetensi Pada MataDiklat Praktek Pemesinan

Hibah Pekerti 2004 Anggota

6 Kemampuan Pembiayaan SMK dalam EraOtonomo Daerah

PenelitianDosen Muda

2005 Anggota

Page 25: Model Pembelajaran Micro Teaching

5/15/2018 Model Pembelajaran Micro Teaching - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-micro-teaching 25/25

25

7 Pengaruh Suhu, Waktu Sputtering danParameter Pemotongan Terhadap Kekerasandan Umur Pahat Bubut HSS yang dilapisi

Aln/Tin/Aln

Tesis 2006 Ketua

8 Pengaruh Variasi Kecepatan Potong, KecepatanMakan, dan Kedalaman Potong terhadap UmurPahat HSS yang dilapisi Aln/Tin/Aln

PenelitianFakultas

2006 Ketua

9 Analisi Peluang Kerja Bidang Teknik Mesin padaBursa Kerja Online

PenelitianFakultas

2007 Ketua

14. Publikasi

No Judul Tahun Keterangan1 Metode Penelitian Administrasi 1998 Buku (Editor)2 Statistika Untuk Penelitian 1998 Buku (Editor)

3 Statistik Non Parametrik 1999 Buku (Editor)4 Metode Penelitian Bisnis 1999 Buku (Editor)

5 Manajemen Diklat 2000 Buku (Editor)6 Las Listrik 2000 Buku (Editor)

7 Perancangan Track Type Loader setara 933C 2003 Jurnal Dinamika8 Peluang dan Tantangan Pembiayaan

Pendidikan Menengah Kejuruan dalam EraOtonomi Daerah dan Penerapan ManajemenPeningkatan Mutu Berbasis Sekolah

2006 Jurnal JPTK

9 Pengembangan Media Pembelajaran BerbasisKomputer untuk Kompetensi MelakukanPekerjaan dengan Mesin Bubut

2006 Jurnal INOTEK