model konsep dan teori kep 2014

49
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO 2014/2015 1

Upload: heni-dwi-purwaningsih

Post on 17-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

konsep dasar keperawatan

TRANSCRIPT

Model Konsep dan Teori Kep

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

2014/2015 Model Konsep dan Teori Keperawatan

PENGERTIAN KONSEP : Suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul simbul nyata .Konsep Keperawatan : adalah ide un tuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan .

Teori adalah:

Sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta- fakta yang btelah diobservasi tetapi kurang absulut atau bukti secara langsung.

Teori Keperawatan menurut Barnum ( 1990 ) suat usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan

Teori Keperawatan digunakan unutk menyususn suatu model konsep dalam keperawatan yang mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat dapat menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat.

Model Konsep keperawatan : digunakan dalam menentukan model praktek keprawatan .Pandangan Beberapa Ahli Model Konsep dan Teori Kepertawatan

1. DOROTHEA OREM ( Teori Orem ) :

Yang dikenal dengan Model Self Care : bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanana kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan memepertahankan kehidupan , kesehatan , kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit , yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatana diri sendiri Model Self Care ( perawatan diri ) memiliki kenyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan yaitu di dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan.SElf care didasarkan atas kesengajaan dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan. Setiap manusia menghedaki adanya self care, dan kebutuhan dasar manusia . seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri dan orang lain dalam memlihara kesejahteraan.

Self Care juga merupakan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman social sbg hubungan interpersonal yang akan meningkatkan harga diri sseorang dan dapat memepengaruhi perubahahn konsep diri.Khususnya dalam pemenuhan kebutuan dasar yang teridiri dari : pemeliharaan pengambilan udara, (Oxygen ) pemeliharaan pengambilan air, pemeliharaan pengambilan makanan, pemeliharaan pengambilan proses eleminasi, pemeliharaan pengambilan ,akifitas dan istirahat, pemeliharaan antara kesendirian dan interaksi , kebutuhan akan pencegahan resiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan dan keinginan manusia.

TEORI PERAWATAN OREMPandangan Orem tentang tatanan pelayanan perawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhanya.

Dalam praktek keperawatan Orem mengembangkan 3 bentuk toeri self care

a) Perwatan Diri Sendiri ( self Care )

Yang meliputi :

a.1 Self Care : merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta memepertahanakan kehidupan, kesehatan kesejahteraan.

a.2. Self Care Argency merupakan suatau kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri dipengaruhi oleh faktor Usia, perkembangan, sosio cultural kesehatan dan lain- lain.

a.3. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan kegiatan mandiri.

a.4. Kebutuhan self care : suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia dalam upaya memepertahankan fungsi tubuh. Self Care yang universal : adalah aktivitas sehari hari ( ADL ) dengan mengelompokan dalam kebutuhan manusia.

Sifat self care untuk perkembangan kepercayaan diri dan ditujukan pada penyimpangan kesehatan yang memepunyai cirri keparatan diberikan dalam kondisi sakit atau proses penyembuhan.

b) Self Care Defisit Perencanakan keperawatan diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tutuntan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kwantitas. Orem memiliki metode untuk proses dalam peningkatan self care bertindak / berbuat pada orang lain sebagai pembibingorang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan pribadi serta mendidik orang lain.Orem mengidentifikasi praktek melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah, menentukan kapan bagaimana pasien memerlukan bantuan kep, bertanggung jawab trhd keinginan , permintaan , serta kebutuhan pasien.

Teori System Keperawatan Orem memgemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri : kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri.Indentifikasi da lam pelayanan keparawatan menutrut Orem adalah 1. Sistem bantuan secara penuh ( Wholly CompensatorySystem )

Tindakan perawatan dengan memberikan secara penuh pada klien karena ketidak mampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatyan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam : gerakan, pengontrolan,ambulasi , manipulasi gerakan. Dilakukan pada orang yang tidak mampu melakukan aktivitas sendiri missal : coma, cidera, fraktur vertebar, yang tak mampu mengurus dirinya sendiri, membuat penilaian serta keputusan dalam self carenya dan pasein tersebut masih mampu melkukan ambul;asi dan tindakan self carenya melalui bimbingan continue missal retardasi mental.2. Sistem bantuan sebagian ( Partally CompensatorySystem )

Pemberian perawatan diri sebagian saja ditujukan kepada psien yang memerlukan bantuan secara minimal misal : Post operasi abdomen, pasien ini masih dapat cuci tangan, gososk gigi, cuci muka, tapi masih buth pertolongan perawat dalam ambulasi dan perawatan luka.

3. Sistem Produktif EdukatifMerupakan system batuan yang diberikan pada pasein yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan secara mandiri.

Hal ini dilakuakan agar pasien mampu melakukan tindakan perawatan mandiri setelah dilakukan pembelajaran . Sistem ini dilakukan pada pasien yang perlu informasi dalam pengaturan kelahiran.

Dalam pandangan Orem teori dan konsep ini untuk merefleksikan antara individu dan lingkungan menggunakan kreasi dalam berpikir, berkomunikasi , serta dapat melakukan perbuatan sesuai dengan diri dan lingkungan .2. Model Konsep dan Teori Keperawatan SISTER CALISTA ROY Model keperawatan yang menguraikan bagaiamana individu meningkatakan kesehatanyadengancara memepertahankan perilaku secara adaptif serta merubah perilakuk yang mal adaptif.Sister Calista Roy mengemukakan konsep kepeawatan dengan model adaptasi :

1. Manusia sebagai mahluk biologis, psikologi, dan sosisalyang selalu berintraksi dengan lingkunganya.2. Untuk mencapai suatu homeostasis atau integrasi, seseorang harus beradaptasisesuai dengan perubahan terjadi .

3. Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukaan oleh Roydiantaranya :

a. Fokal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan memepunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu.

b. Koteksual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami , dan baik stimulus internalmaupun ekternal, yang dapat memepengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi, diukur secara subyektifc. Residual stimulus , merupakan stimulus lain yang merupakan cirri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakuakan observasi.4. Sistem adaptasi memliki 4 mode adaptasi:

a. Fungsi fisiologis komponen system adaptasi ini yang adapatasi fisiologis antara lain : oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktifitas, dana istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologist dan fungsi endokrin.b. Kosep diri yang mempunyai pengertian bagiaman seseorang mengenal pola- pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.c. Fungsi peran merupakan proses penyesuian yang berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.

d. Interdependent merupakan kemampuan sesorang mengenal pola-pola kasih sayang , cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonalpada tingkat individumaupun kelompak.Jadi tujuan asuhan keperawatan adalah untu beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsepdir fungsi peran dan hubungan interdependensi selama sehat dan sakit. Kebutuhan tersebut adalah :

1) kebutuhan fisiologis

2) pengembangan konsep diri positif

3) penampilan peran social

4) pencapaian kesimbangan antara kemandirian dan ketrgantungan.

3. Model Konsep dan Teori Keperawatan VIRGINIA HANDERSON Model konsep ini adalahg aktivitas sehari hari degan memberikan gambaran tugas perawat yaitu :- mengkaji individu baik sehat maupun sakit

Memeberikan dukungan kesehatan , menyembuhkan dan agar meninggal dengan tenang

Pemahaman konsep tersebut didasari atas kenyakinan dan nilai yang dimiliki al :

a) manusia akan mengalami perkembangan mulai dari perkebangan dan pertumbuhan dalam rentan kehidupan.

b) Dalam melaksanakan aktivitas sehari- hari individu akan mengalami ketergangtungan sejak lahir hingga mandiri pada saat dewasa dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan , kesehatan, c) Dalam melaksanakan aktivitas sehari hari individu dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok al: 1. terlambat dalam melakukan aktivitas

2. belum dapat melaksanakan aktivitas

3. tidak dapat melaksanakan aktivitas

d) Aktivitas sehari- hari individu menurut Virginia Handerson al :

1. aktivitas bernafas secara normal

2. aktivitas minum dan makan sesui kebutuhan

3 aktivitas eliminasi secara normal

4. aktivitas bergerak dan memelihara postur tubuh

5. aktivitas tidur dan istirahat

6. aktivitas memebukan dan memakai pakaian

7. aktivitas memepertahankan suhu tubuh normal dengan berpakaian dan modifikasi lingkungan

8. aktivitas mmelihara kebersihan tubuh dan berhias diri

9. aktivitas mencegah kecelakan dan bahaya

10. aktivitas komunikasi

11. aktivitas belajar atau memuaskan keingintahuan

12. aktivitas beribadah

13. aktivitas bermain dan rekreasi

14. aktivitas bekerjaMenurut Virginia Handerson hal tersebut diatas memebantu individu yang sakit dan sehat melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi thd kesehatan dan penyembuhan.4. Model Konsep dan Teori Keperawatan BETTY NEUMAN Adalah model konsep Healt Care Sytem yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan penekananya penurunan strees dengan memperkuat garis pertahanan dirisecara flesibel atau normal maupunresisten dengan sasaran komunitas.Secara umum focus model Betty Neuman berfokus pada respon stressor serta factor factor yang mempengaruhi adaptasi pada pasien . Tindakan keperawatan menurut Neuman adalah untuk mencegah atau mengurangi adanya reaksi terhadap tubuh krn stressor, upaya ini dinamakan pencegahan primer, skunder dan tertier.

Pencegahan primer dapat meliputi bagaimana tindakan keperawatan untuk

mengidentifikasi adanya stressor

mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor

mendukung koping pada pasien secara konstruktif.

Pencegahan Skunder ; meliputi bebagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta interaksi tubuh lainya krn adanya stressorPencegahan tersier : meliputi

pengobatan secara rautin dan secara teratur pencegahan terhadap kerusakan lebih lanjut ( komplikasi )

Pendidikan kesehatan dan pemeliharahan kesehatan.

5. Model Konsep dan Teori Keperawatan JEAN WASTON Jean Waston terkenal dengan konsep keperawatan dengan pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolok ukur Waston didasari pada un sur teori kemanusian .

Manusia mempunyai 4 cabang kebutuhan yang saling berhubungan diantaranya kebuituhan dasar biofisikal ( kebutuhan untuk hidup ) meliputi :

kebtuhan makan dan cairan

kebutuhan eliminasi

kebutuhan ventilasi kebutuhan psikofsikal ( kebutuhan fungsional )

kebutuhan aktifitas istirahat

kebutuhan seksual

kebutuhan psikososial ( kebutuhan unutk integrasi )

kebutuhan untuk berprestasi

kebutuhan oksigenasi

kebutuhan intra dan interpersonal ( kebut untuk pengembangan)

kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan Biophysikal(. Kebutuhan makan dan cairan

Kebutuhan Eliminasi

Kebutuhan VenyilasiKebutuhan Psikofsikal ( kebutuhan aktifitas istirahat

kebutuhan seksual

Kebutuhan psikososial ( kebutuhan unutk integrasi ) ( kebutuhan untuk berprestasi

Kebutuhan berorganisasiKebutuhan intra dan interpersonal ( kebut untuk pengembangan) (

kebutuhan aktualisasi diri 6. M odel Konsep dan Teori Keperawatan KINGKing memahami model konsep dan teori keperawatan menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan di lingkungan, sehinggan King mengemukakan model konsep INTERAKSIDalam menncapai hubungan interaksi konsep kerjanya antara lain adanya :

system personal, system interpersonal, system social yang berhubungan satu sama lainGambaranya sebagai berikut :

Sistem Personal menurut King yaitu system terbuka didalamnya terdapat :

persepsi tumbuh kembang

gambaran tubuh

ruang dan waktu dari individu dan lingkungan

Hubungan interpersonal merupakan hubungan antara perawat dan pasien serta hubungan interaksi perawat dengan pasien dalam menegakan system social sesuai dengan situasi yang ada.King memandang manusia sebagai individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi , orang obyek. Manusia sebagai mahluk berorentasi terhadap waktu, tak lepas dari masa lalu sekarang

, dapat mempengaruhi masa akan datang.

Manusia memiliki 3 kebutuhan terhadap informasi kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit, kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit.

Menurut King konsep hubungan manusia terdiri dari komponen :1. Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berperilaku, dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam perawatan yang digambarkan hubungan perawat dengan pasien, kontrak dengan tujuan yang diharapkan.

2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan respon dari individu.

3. Interaksi : merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling memepngaruhi antara perawat dan klien yang terwujut dalam komunikasi.

4. Transaksi merupakan kondisi di mana antara perawat dan klien yang terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan..

7. M odel Konsep dan Teori Keperawatan PEPLAU

Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antara manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.

Ada 4 Tahap Interpersonal adalah:

1. Tahan Orentasi : dimana perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.2. Fase identifikasi peran perawat; apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien , serta melaksanakan asuhan keperawatan

3. Fase Eksplorasi: dimanan perawat telah membantu klien dalam memberi gambaran kondisi klien.

4. Fase Resolosi : perawat berusaha untuk klien dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimiliki agar mampu menjalankan secara mandiri.

Tindakan keperawatan diarahkan pada hubungan interpersonal atau psikoterapi.

8. Model Konsep dan Teori Keperawatan JOHNSON

Teori ini menurut Johnson adalah pendekatan sistem perilaku, individu sebagai sistem perilaku yang selau ingin mencapai keseimbangan dan stabiilitas, baik internal/ ekternaljuga ingin mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkan.

Teori ini menurut Johnson Ada beberapa sub system a l :

1. Ingestif : yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenagan dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.2. Achievement : merupakan tingkat pencapaian ketrampilan yang kreatif.

3. Agresif : merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau pertahan diri berbagai ancaman yang ada di lingkungan

4. Eliminasi : merupakan bentuk pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis.

5. Seksual digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dicintai.

6. Gabungan / tambahan merupakan : bentuk pemenuhan kebutuhan tambah dalam memepertahankan lingkungan yang konduksif dengan penyesuaian dalam kehidupan sosail, keamanan, dan kelangsungan hidup.

7. Ketergantungan , merupakan bagian yang membentuk system perilaku dalam mendapatkan bantuan , kedamaian , keamanan serta kepercayaan.

Berdasarkan subsistem tersebut menurut pandangan Johnson bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalah harus berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyimbangkan system perilaku.Klien dalam hal ini mendapatkan bantuan perawatan dengan keadaan terancam oleh kesakaitan ketidak seimbangan penyesuaian peneyesuaian dengan lingkungan. 9. Model Konsep dan Teori Keperawatan MARTHA E. ROGERS

Menurut MARTHA E. ROGERS dikenal dengan nama manusia sebagai UNIT, manusia merupakan suatu kesatuan yang utuh , yang memiliki sifat karakter yang berbeda.Proses kehidupan manusa yang dinamis, berinteraksi dengan lingkungan saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta diciptakan dengan karakteristik keunikan tersendiri.

Asumsi tersebut didasrkan pada kekeuatan yang berkembang secara alamiah yaitu : keutuhan manusia dengan lingkungan, homeodinamik proses kehidupan yang terdir integritas, resonansi, helicy.Integritas artinya : suatu kesatuan yg utuh antara individu dengan lingkungannya, yang saling memepengaruhi satu sama lain.

Resonansi artinya : antara individu dengan lingkungannya berlangsung dengan berirama dengan frequensi yang bervariasi

Helicy ialah : proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya akan terjadi perubahan perlahan lahan maupun berlangsung cepat.

10. M odel Konsep dan Teori Keperawatan FLORENCE NIGHTINGALE

Mempromosiskan lingkungan sebagai focus askep, dan perawat tidak perlu memehami seluruh proses penyakit.

Model konsep ini dalam memisahkan antara prosesi keperawatan dan kedokteran. Orentasi pemberian askep / tindakan keperawatan diorientasikan pada : pemeberian udara, lampu , kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, nutrisi yang adequatmulai dari pengumpulan data disbanding dengan pengobatan semata, teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankanpraktek keperawatan mandiri, tanpa tergantung dari profesi lain.11. M odel Konsep dan Teori Keperawatan FAYE ABDELLAH

Difokuskan dalam pemebrian askep bagi manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan secara fisik , emosi, intektual, social, dan spiritual, bagi para pasien maupun keluarga. Perawat perlu pendekatan dengan hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunisasidan sosiologi. Perawat merumuskan kebutuhan manusia dalam 4 kategori : kenyamanan. Kebersihan, keamanan, keseimbangan fisiologi. Factor- factor psikologis dan social dan factor sosilogi dan komunitas. Dari ke4 dikembangkan menjadi 21 kebutuhan atau maslah keperawatan:

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik.

2. Mempertahankan aktifitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal.

3. Mencegah kecelakan cedera atau trauma, infeksi.4. Mempertahankan mekanika tubuh

5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh

6. Mempertahankan nutrisi

7. Mempertahankan eliminasi

8. Mempertahankan kesimbangan cairan dan elektrolid

9. Mengenali respon fisiologis tub uh terhadap kondisi penyakit baik fisiologis maupun patologis

10. Mempertahankan mekanisme fungsi regulasi

11. Mempertahankan fungsi sensorik

12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi , perasaan , reasi p[ositif, dan negative

13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan p[enyakit organic.

14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal

15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal

16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif

17. Mempertahankan lingkungan yang terapiutik

18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi dan perkembangan yang berbeda.19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan keterbatasan fisik dan emosi.

20. Menggunakan sumber di komun itas dalam sumber mengatasi masalah yang muncul dari penyakit.21. Memahami peran dan masalah social sebagai factor yang mempengaruhi dalam munculnya penyakit

12. M odel Konsep dan Teori Keperawatan IDA ORLANDODifokuskan pada perilaku klien menurut kebutuhan, yang memandang kebutuhan klien adalah dalam rangka mengatasi masalah stress, meningkatkan kepuasan,mendorong pencaian kesehatan optimal.

3 konsep penting yang perlu diperhatikan :

a. perilaku klien

b. reaksi perawat dan tindakan keperawatan

c. harapanya setelah perawat melakukan pemenuhan maka klien akan mengalami dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan dan bertindak secara otomatis dalam pemenuhan kebutuhanya.

13. M odel Konsep dan Teori Keperawatan MYRA LEVINE

Model ini memandang klien sebagai mahluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Intervensi Keprawatan adalah suatu aktifitas konservasi.

Konservasi energi : adalah bagian yang menjasi pertimbangan .

Sehat adalah : dilihat dari sudut pandang Konservasi energi

Dalam keprawatan terdapat 4 konservasi antara lain :

energi klien

struktur integritas

integritas personal

integritas social, sehingga pendekatan askepnmya ditujukan pada penggunaan sumber- sumber kekuatan klien secara optimal ( Poitter & Perty ,1997 )

Daftar pustaka A. Aziz Alimul Hidayat , Pengantar Kosep Dasar Keperawatan , Penerbit Salemba Medika , 2009

=====================================================================14 Februari 2009 pada 9:52 am (TEORI KEPERAWATAN) Tags: keperawatan, konsep, model, teori

TEORI DAN MODEL KONSEPTUALKEPERAWATANTEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPRAWATANBy. Ns. Afiyah Hidayati, S.Kep

A. PENGERTIANTeori keperawatan menurut sevens (1984) adl. Sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor c, dkk/1989). Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.

B. GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATANHampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yaitu :1. Orang yang menerima asuhan keperawatan2. Lingkungan (masyarakat)3. Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit)4. Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan fungsi)Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitian dan pengajaran, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter,, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter.

C. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT FLORENCE NIGHTINGALE1. Biografi Florence NightingaleDua bayi perempuan dilahirkan di tengah keluarga William (W.E.N) dan Fanny Nightingale dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Parthenope, anak pertama, lahir di Napoli, Yunani. Putri kedua diberi nama sesuai dengan nama sebuah kota di Italia, tempat dia dilahirkan pada tanggal 12-Met 1820: Florence.Florence Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang tinggal di luar kota London, dikelilingi pesta-pesta yang terus berlangsung, sebuah rumah musim panas bernama Lea Hurst, dan tamasya ke Eropa. Tetapi pada tahun 1837, pada usia tujuh belas tahun, dia menulis di buku hariannya, Pada tanggal 7 Februari, Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa?Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan karena status sosial keluarga kaya saat dia merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar Embley, rumah keluarganya.Pada saat Florence berusia dua puluh empat tahun, dia merasa yakin bahwa panggilannya adalah merawat orang sakit. Tetapi pada tahun 1840-an, para gadis Inggris terhormat tidak akan bersedia menjadi perawat. Pada masa itu, perawat tidak melebihi fungsi sebagai pembantu yang melakukan semua pekerjaan di rumah sakit rumah sakit umum (para orang kaya dirawat di rumah sendiri) dan dianggap sebagai peminum atau pelacur.Tetapi Florence, yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya, merasa hampir gila karena ketidakproduktifan dan rasa frustrasi. Dia bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, dr. Samuel Howe, Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat? Dia menjawab, Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain.Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti Catholic Sisters of Charity suatu jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa.Bahkan sebelum dia memutuskan untuk pergi, dengan semangat tinggi Florence menanggapi bahwa Kaiserworth adalah tujuannya.Tahun 1846, Florence melakukan perjalanan ke Roma bersama teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge. Pada perjalanan ini, dia bertemu dengan Sidney Herbert dan istrinya, Liz. Mereka adalah orang Kristen yang taat. Kemudian dia menjadi Menteri Perang dan seorang teman serta pendorong, semangat bagi Florence Nightingale.Pada bulan Juli 1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman selama dua minggu. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang.Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. (Komite institusi ini menginginkan agar institusi tersebut hanya menerima jemaat Gereja Inggris).Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Crimea dan Konstantinopel pintu gerbang menuju Timur Tengah Sidney Herbert, sebagai Menteri Perang, meminta Florence untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki. Florence menggunakan kesempatan ini. Dia tiba bersama sebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang perawat. Hanya 14 orang perawat yang mempunyai pengalaman di lapangan; 24 orang lainnya adalah anggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma, Dissenting Deaconnesses, perawat rumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di bidang penyakit kolera. Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge juga turut bersama tim tersebut untuk mendorong semangatnya.Selama perang berlangsung, Florence menghadapi pertempuran berat untuk meyakinkan para dokter militer bahwa para perawat wanita pun diperlukan di sebuah rumah sakit militer. Perang Crimea telah membongkar sistem kemiliteran Inggris yang ternyata mengirim ribuan prajurit untuk menjemput kematiannya sendiri akibat kekurangan gizi, penyakit, dan diabaikan. Sebanyak 60.000 prajurit Inggris dikirim ke Crimea. Sejumlah 43.000 meninggal, sakit, atau terluka, dan hanya 7.000 yang terluka oleh musuh. Sisanya merupakan korban akibat lumpur, kekacauan, dan penyakit.Pada saat perang akan berakhir, laporan dan saran Florence Nightingale membuat Inggris seperti dilanda badai. Dia menjadi pahlawan wanita negara tersebut. Pada tahun 1860, Sekolah Keperawatan Nightingale dibuka di London dan kelas pertamanya berisi lima belas orang murid wanita muda. Sepanjang hidupnya, sebelum dia meninggal saat sedang tidur pada usia sembilan puluh tahun di tahun 1910, dia bekerja tanpa lelah untuk mengadakan perubahan-perubahan di kemiliteran yang berhubungan dengan perawatan kesehatan dan medis.Sebab dia telah bersumpah, Semua yang terjadi di Crimea, tidak boleh terulang kembali.

2. Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:a. Definisi keperawatan adl. Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.b. Tujuan tindakan keperawatan adl. Memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkunganc. Alasan tindakan keperawatan yakni Menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.d. Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.e. Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh.f. Konsep lingkungan adl. Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.

D. GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN TOKOH YANG LAIN2. Virginia Henderson

a. Definisi keperawatan Bantuan yang diberikan kepada individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit dalam kegiatannya untuk mencapai keadaan sehat atau sembuh dari penyakit sehingga ia mempunyai kekuatan, keinginan dan pengetahuan.b. Alasan tindakan keperawatan Pendekatan yang dilakukan untuk memenuhi 14 komponen dari keperawatan.c. Konsep individu Keadaan biologi dimana tidak dapat dipisahkan antara pikiran dan jasmani.d. Konsep sehat Kemampuan fungsi independent dalam hubungannya dengan 14 komponen.e. Konsep lingkungan Tidak terdefinisi dengan jelas, dapat berupa tindakan positif maupun negatif.

3. Sister Callista Roya. Definisi keperawatan Suatu analisa proses dan tindakan sehubungan dengan perawatan sakit atau potensial seseorang untuk sakit.b. Alasan tindakan keperawatan Aktifitas keperawatan berasal dari model dimana berupa proses pengkajian dan intervensi-intervensi peran diselenggarakan dengan konteks keprawatan dan termasuk manipulasi dari stimuli.c. Konsep individu Keadaan biopsikososial yang berupa interaksi yang tetap dengan perubahan lingkungan, manusia bersifat sebagai system adaptif yang terbuka.d. Konsep sehat Rentang sehat sakit merupakan garis yang terus menerus yang menunjukan status sehat atau sakit dimana sesorang butuh pengalaman dan waktu. Sehat sakit merupakan bagian dari hidup manusia.e. Konsep lingkungan Suatu kondisi yang terus menerus dan mempengaruhi sekelilingnya dan perkembangan organisme serta group organisme.

4. Myra Estrin Levinea. Definisi keperawatan Interaksi manusia yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang digunakan dalam proses keperawatan.b. Alasan tindakan keperawatan Perawatan individu yang bersifat holistic untuk setiap kebutuhan seseorang, seseorang mendorong perawat untuk beradaptasi.c. Konsep individu Interaksi dari individu yang bersifat kompleks antara lingkungan interna dan eksterna yang mengubah adaptasi.

5. Imogane M. Kinga. Definisi keperawatan Suatu proses interaksi manusia antara perawat dan klien.b. Alasan tindakan keperawatan Perawat dan klien saling mengamati dalam informasi, komuniksai, situasi, tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan.c. Konsep individu suatu system terbuka mengenai penukaran masalah, energi dan dengan lingkungan yang terbatas.d. Konsep sehat Aturan dinamik dari stressor dalam lingkungan eksternal dan internal melalui penggunaan optimal untuk mencapoai potensi maksimal dalam kehidupan sehari-hari.e. Konsep lingkungan Suatu system terbuka yang menunjukkan penukaran masalah energi, informasi dengan keberadaan manusia

Ringkasan Teori-teori KeperawatanRingkasan Teori-teori KeperawatanProfesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep

dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide

dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan

smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide

untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang

nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa

atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi

kurang absolut atau bukti secara langsung.

Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan

atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan

digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam

keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam

menentukan model praktek keperawatan.

Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu

diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan

praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar

keperawatan.

Penyusun Teori: Nightingale (1860)

Tujuan Keperawatan: Untuk memfasilitasi proses penyembuhan

tubuh dengan memanipulasi lingkungan klien (Torres, 1986)

Kerangka Kerja Praktik: Lingkungan klien dimanipulasi untuk

mendapatkan ketenangan, nutrisi, kebersihan, cahaya, kenyamanan,

sosialiasi, dan harapan yang sesuai

1 Jaringan Perawat dan Keperawatan Indonesia Page 2

Ringkasan Teori-teori KeperawatanPenyusun Teori: Peplau (1952)

Tujuan Keperawatan: Untuk mengembangkan interaksi antara perawat

dan klien

Kerangka Kerja Praktik: Keperawatan adalah proses yang penting,terapeutik, dan interpersonal (1952) Keperawatan berpartisipasi dalam menyusun struktur sistem asuhan kesehatan untuk memfasilitasi kondisi

yang alami dari kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal (Marriner-Torney, 1994)

Penyusun Teori: Henderson (1955)

Tujuan Keperawatan: - Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan (Marriner-Torney, 1994), - membantu klienuntuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin

Kerangka Kerja Praktik: Praktik keperawatan membentuk klien untuk melakukan 14 kebutuhan dasar Henderson (Henderson, 1966)

Penyusun Teori: Abdellah (1960)

Tujuan Keperawatan: Untuk memberikan kepada individu, keluarga,dan masyarakat. Untuk menjadi perawat yang baik dan berpengertian, juga mempunyai kemampuan intelegensia yang tinggi, kompeten dan

memiliki keterampilan yang baik dalam memberikan pelayanan

keperawatan (Marriner-Torney, 1994)

Kerangka Kerja Praktik: Teori ini melingkupi 21 masalah keperawatan

Abdellah (Abdellah et al 1960)

Penyusun Teori: Orlando (1961)

Tujuan Keperawatan: Untuk berespons terhadap perilaku klien dalam

memenuhi kebutuhan klien dengan segera. Untuk berinteraksi dengan

2 Jaringan Perawat dan Keperawatan Indonesia Page 3

Ringkasan Teori-teori Keperawatanklien untuk memenuhi kebutuhan klien secepat mungkin dengan

mengidentifikasi perilaku klien, reaksi perawat, dan tindakan keperawatan

yang dilakukan (Tores, 1986; Chinn dan Jacobs, 1995)

Kerangka Kerja Praktik: Tiga elemen seperti perilaku klien, reaksi perawat, dan tindakan perawat membentuk situasi keperawatan (Orlando,1961)

Penyusun Teori: Hall (1962)

Tujuan Keperawatan: Untuk memberikan asuhan dan kenyamanan bagiklien selama proses penyakit (Torres, 1986)

Kerangka Kerja Praktik: Seorang klien dibentuk oleh bagian-bagianberikut yang saling tumpang-tindih, yaitu: manusia (inti), status patologis,dan pengobatan (penyembuhan) dan tubuh (perawatan). Perawat sebagaipemberi perawatan (Mariner-Torney, 1994; Chinn dan Jacobs, 1995)

Penyusun Teori: Wiedenbach (1964)

Tujuan Keperawatan: Untuk membantu individual dalam mengatasi

masalah yang berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi tekanan

atau kebutuhan yang dihasil dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau

waktu (Torres, 1986)

Kerangka Kerja Praktik: Praktik keperawatan berhubungan dengan

individu yang memerlukan bantuan karena stimulasi perilaku.

Keperawatan klinik memiliki komponen seperti filosofi, tujuan, praktik, dan

seni (Chinn dan Jacobs, 1995)

Penyusun Teori: Levine (1966)

Tujuan Keperawatan: Untuk melakukan konversi kegiatan yang

ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara

optimal

3 Jaringan Perawat dan Keperawatan Indonesia | Keperawatan.Net

Page 4

Ringkasan Teori-teori KeperawatanKerangka Kerja Praktik: Model adaptasi manusia ini sebagai bagian

dari satu kesatuan yang utuh didasari oleh empat prinsip konservasi

keperawatan (Levine, 1973)

Penyusun Teori: Johnson (1968)

Tujuan Keperawatan: Untuk mengurangi stress sehingga klien dapat

bergerak lebih mudah melewati proses penyembuhan

Kerangka Kerja Praktik: Kerangka dari kebutuhan dasar ini berfokus

pada tujuh kategori perilaku. Tujuan individu adalah untuk mencapai

keseimbangan perilaku dan kondisi yang stabil melalui penyelarasan dan

adaptasi terhadap tekanan tertentu (Johnson, 1980; Torres, 1986)

Penyusun Teori: Rogers (1970)

Tujuan Keperawatan: Untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien

yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan

(Rogers, 1979)

Kerangka Kerja Praktik: Manusia utuh meliputi proses sepanjang

hidup. Klien secara terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan

lingkungannya

Penyusun Teori: Orem (1971)

Tujuan Keperawatan: Untuk merawat dan membantu klien mencapai

perawatan diri secara total

Kerangka Kerja Praktik: Teori ini merupakan teori kurangnya

perawatan diri sendiri. Asuhan keperawatan menjadi penting ketika klien

tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan,

dan sosial (Orem , 1985)

4 Jaringan Perawat dan Keperawatan Indonesia Page 5

Ringkasan Teori-teori KeperawatanPenyusun Teori: King (1971)

Tujuan Keperawatan: Untuk memanfaatkan komunikasi dalam

membantu klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap

lingkungan

Kerangka Kerja Praktik: Proses keperawatan didefinisikan sebagai

proses interpersonal yang dinamis antara perawat, klien dan sistem

pelayanan kesehatan

Penyusun Teori: Travelbee (1971)

Tujuan Keperawatan: Untuk membantu individu atau keluarga untuk

mencegah atau mengembangkan koping terhadap penyakit yang

dideritanya, mendapatkan kembali kesehatannya, menemukan arti dari

penyakit atau mempertahankan status kesehatan maksimalnya (Marriner-

Torney, 1994)

Kerangka Kerja Praktik: Proses interpersonal dipandang sebagai

hubungan manusia dengan manusia yang terbentuk selama sakit dan

selama mengalami penderitaan

Penyusun Teori: Neuman (1972)

Tujuan Keperawatan: Untuk membantu individu, keluarga, dan

kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan

maksimalnya melalui intervensi tertentu

Kerangka Kerja Praktik: Penurunan stress adalah salah satu tujuan dari

sistem model praktik keperawatan (Torres, 1986). Tindakan keperawatan

meliputi tindakan preventif tingkat primer, sekunder, atau tersier

Penyusun Teori: Patterson dan Zderad (1976)

5 Jaringan Perawat dan Keperawatan Indonesia | Keperawatan.Net

Page 6

Ringkasan Teori-teori KeperawatanTujuan Keperawatan: Untuk berespons terhadap kebutuhan manusia

dan dan membangun ilmu keperawatan yang humanistik (Patterson dan

Zderad, 1976; Chinn dan Jacobs, 1995)

Kerangka Kerja Praktik: Keperawatan humanistik memerlukan

partisipasi untuk memahami keunikan dan kesamaan dengan yang lain

(Chinn dan Jacobs, 1995)

Penyusun Teori: Leininger (1978)

Tujuan Keperawatan: Untuk memberikan perawatan yang konsisten

dengan ilmu dan pengetahuan keperawatan dengan caring sebagai fokus

sentral (Chinn dan Jacobs, 1995)

Kerangka Kerja Praktik: Dengan teori transkultural ini, caring

merupakan sentral dan menggabungkan pengetahuan dan praktik

keperawatan (Leininger, 1980)

Penyusun Teori: Roy (1979)

Tujuan Keperawatan: Untuk mengidentifikasi tipe kebutuhan klien,

mengkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan membantu klien

beradaptasi

Kerangka Kerja Praktik: Model adaptasi ini didasari oleh model

adaptasi fisiologis, psikologis, sosiologis, serta ketergantungan dan

kemandirian (Roy, 1980)

Penyusun Teori: Watson (1979)

TujuanKeperawatan:Untuk

meningkatkan

kesehatan,

mengembangkan klien pada kondisi sehatnya, dan mencegah kesakitan

(Marriner-Torney, 1994)

6 Jaringan Perawat dan Keperawatan Indonesia | Keperawatan.Net

Page 7

Ringkasan Teori-teori KeperawatanKerangka Kerja Praktik: Teori ini mencakup filosofi dan ilmu tentang

caring; caring merupakan proses interpersonal yang terdiri dari intervensi

yang menghasilkan pemenuhan kebutuhan manusia (Torres, 1986)

Penyusun Teori: Parse (1981)

Tujuan Keperawatan: Untuk memfokuskan pada manusia sebagai suatu

unit yang hidup dan kualitas partisipasi manusia terhadap pengalaman

sehat (Parse, 1990) (Nursing as science and art [Marriner-Torney, 1994])

Kerangka Kerja Praktik: Manusia secara terus menerus berinteraksi

dengan lingkungan dan berpartisipasi dalam upaya mempertahankan

kesehatannya (Marriner-Torney, 1994). Sehat adalah suatu kontinu,

proses yang terbuka bukan sekedar status sehat atau hilangnya penyakit

(Parse, 1990; Marriner-Torney, 1994; Chinn dan Jacobs, 1995)

7 Jaringan Perawat dan Keperawatan Indonesia Satuan Acara PengajaranTujuan Perkuliahan

Sasaran Pembelajaran Terminal Peserta didik mampu :

menganalisis konsep-konsep terkaitfalsafah, teori, dan - model konseptual keperawatan dalam hubungannya dengan asuhan dan

pelayanan keperawatan sebagai dasar pembentukan nilai, sikap dan perilaku perawat dalam

pelayanan keperawatan Sasaran Pembelajaran Penunjang Apabila diberi data/kasus/situasi,

peserta didik mampu: 1. menguraikan konsep yang mendasari falsafah keperawatan 2. menganalisis peranan paradigma keperawatan dalam mengarahkan pengembangan keilmuan

keperawatan 3. menganalisis hubungan antara falsafah, paradigma, model konseptual, dan teori

Keperawatan 4. membedakan antara teori filosofikal, conceptual models & grand theories, nursing

theories dan middle range nursing theory 5. menyusun rancangan aplikasi suatu model atau teori

keperawatan terpilih pada suatu tatanan pelayanan keperawatan sesuai dengan peminatan peserta didik

Minggu 1

MateriOrientasi Mata Ajar

MediaLaptop & LCD

ReferensiBPKM

Aktivitas1. Penjelasan Koordinator tentang mata ajar dan kegiatan mata ajar

2. Tanya jawab

3. Pembagian kelompok

Page 2

Minggu 2

MateriFalsafah Keperawatan

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 3

MateriParadigma Keperawatan

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 4

MateriModel Konseptual & Teori Keperawatan

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 5

MateriPhilosophical Theories I

Page 3

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasPenugasan Kelompok

Minggu 6

MateriPhilosophical Theories II

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasPenugasan Kelompok

Minggu 7

MateriUjian Tengah Semester

Mediapaper & pen

ReferensiAktivitasUjian tulis (closed book)

Minggu 8

MateriGrand Theories & Conceptual Models I

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Aktivitas

Page 4

Minggu 9

MateriGrand Theories & Conceptual Models II

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 10

MateriNursing Theories I

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 11

MateriNursing Theories II

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 12

MateriMiddle Range Nursing Theories I

Page 5

MediaLaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Peterson, Sandra J. & Bredow, timothy S. (2004). Middle Range Theories;

Application to Nursing Research. Philadelphia: Lippincott William &

Wilkins

AktivitasCeramah dan tanya jawab

Penugasan dalam kelompok

Minggu 13

MateriMiddle Range Nursing Theories II

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Peterson, Sandra J. & Bredow, timothy S. (2004). Middle Range Theories;

Application to Nursing Research. Philadelphia: Lippincott William &

Wilkins

Artikel jurnal ilmiah yang relevan

AktivitasPresentasi hasil penugasan kelompok

Diskusi pemantapan

Minggu 14

MateriUjian Akhir Semester

Mediapaper & pen

ReferensiAktivitasujian tulis (closed book)

Minggu 2

MateriFalsafah Keperawatan

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 3

MateriParadigma Keperawatan

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 4

MateriModel Konseptual & Teori Keperawatan

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 5

MateriPhilosophical Theories I

Page 3

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasPenugasan Kelompok

Minggu 6

MateriPhilosophical Theories II

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasPenugasan Kelompok

Minggu 7

MateriUjian Tengah Semester

Mediapaper & pen

ReferensiAktivitasUjian tulis (closed book)

Minggu 8

MateriGrand Theories & Conceptual Models I

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Aktivitas

Page 4

Minggu 9

MateriGrand Theories & Conceptual Models II

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 10

MateriNursing Theories I

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 11

MateriNursing Theories II

MediaReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

AktivitasMinggu 12

MateriMiddle Range Nursing Theories I

Page 5

MediaLaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Peterson, Sandra J. & Bredow, timothy S. (2004). Middle Range Theories;

Application to Nursing Research. Philadelphia: Lippincott William &

Wilkins

AktivitasCeramah dan tanya jawab

Penugasan dalam kelompok

Minggu 13

MateriMiddle Range Nursing Theories II

Medialaptop & LCD

ReferensiMarriner-Tomey& Alligood (2006). Nursing Theorists and Their Works.

6th Ed. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Reed, P.G., Shearer, N.C., & Nicoll, L.H. (2004). Perspectives on Nursing

Theory. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.

Peterson, Sandra J. & Bredow, timothy S. (2004). Middle Range Theories;

Application to Nursing Research. Philadelphia: Lippincott William &

Wilkins

Artikel jurnal ilmiah yang relevan

AktivitasPresentasi hasil penugasan kelompok

Diskusi pemantapan

Minggu 14

MateriUjian Akhir Semester

Mediapaper & pen

ReferensiAktivitasujian tulis (closed book)

PAGE 9