model fasies gunungapi dalam kaitannya dengan …

10
43 Pengenalan daerah fasies gunungapi merupakan bagian penting dalam eksplorasi mineral, terutama pad a daerah-daerah termineralisasi yang berkaitan dengan kegiatan vulkanisma dan magmatisma. Jdcnlifiknsi dan pernetaan chi fisika dad jenis batuan, lillgkungan pengendapan dun struktur gunungapi dapaL rnenuntun ke arah pemaharnan tentang hubLIj;]g:ID proses vulkanisma, magmatisma. dan mineralisasi. Beberapa terminologi dibawah ini dapat digunakan untuk konsep pendekatan : 1. Vulkanologi fisik, dapat diartikan sebagai studi tentang mekanisma erupsi, produk dari erupsi gunungapi dan bentangalam yang dihasilkan oleh erupsi gunungapi. Termasuk aspek-aspek ciri fisika dari produk erupsi dan anal isis fasies, stratigrafi dan rekonstruksi lingkungan purba tpaleoenvironment; Trowell, 1986). 2. Fasies, adalah suatu endapan atau satuan erupsi atau kedua-duanya mempunyai hubungan spatial, geometrik dan ciri internal (Self, 1982d). 3. Siklus kaldera, adalah sekwen kejadian dari perkembangan kaldera dalam pengertian runtuhnya PENDAHULUAN Secara morfologi daerah Selogiri, Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah dibentuk oleh bentang alarn gunung api, pematang pegunungan, perbukitan bergelombang dan dataran aluviurn; dimana bentang alam gunungapi terdiri atas depresi sirkular gunungapi (circular volcanic depression), kerucut gunungapi ivolcanic COliC) dan kompleks batuan beku (igneous complex). Identifikasi terhadap sekwen perlapisan batuan piroklastik dan lava di wilayah Selogiri menuntun ke arah dugaan bahwa daerah tersebut adalah bagian dari bentang alam gunungapi komposit yang dibentuk oleh kegiatan erupsi gunungapi bersifat eksplosif. Diperkirakan bahwa bentuk depresi sirkular gunungapi berasal dari kaldera yang berperan sebagai pusat erupsi gunungapi. Analisis model fasies gunungapi di daerah Selogiri dilakukan melalui pengujian secara regional terhadap perubahan lateral dan vertikal suatu sekwen endapan gunungapi. Mengacu kepada klasifikasi fasies menurut William dan McBirney (1972), teridentifikasi bahwa fasies gunungapi terdiri atas central atau vent, proksimal dan distal. Fasies pertarna berada di lingkungan depresi sirkular gunungapi/kaldera dengan diameter sebaran mencapai 8 km, yang dibentuk oleh endapan breksi gunungapi primer, tuf, lava dan terobosan batuan-batuan beku. Fasies kedua tersebar dalam radius 6 km dari kaldera, dibentuk terutama oleh endapan gunungapi prirner/sekunder berupa breksi dan tuf serta lava andesit. Sementara fasies ketiga dibentuk oleh endapan sedirnen hasil erosi dan pengendapan kembali, berupa tuf dan batugamping klastik; yang tersebar dalam radius > 5 km hingga 15 km dari vent. Ubahan hidrotermal dan pembentukan mineralisasi emas epitermal yang intensif di daerah Selogiri terjadi pada lingkungan depresi sirkular, yang merupakan indikasi dari fasies central/vent. Hal ini memungkinkan terjadi karena fasies tersebut termasuk kedalam bagian pusat kegiatan vulkanisma, magmatisma dan tektonisma: dimana kegiatan penerobosan batuan beku, pembentukan pola rekahan dan kegiatan hidrotermal sangat berperan sebagai pengendali terjadinya ubahan batuan dan mineralisasi. SAR 1 MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN UBAHAN HIDROTERMAL DAN MINERALISASI DI DAERAH SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI- JAWA TENGAH Oleh: Danny Z. Herman Petiyelidik Bumi Madya Keloinpok Kerja Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi ologi, l'asik, ieral, etail Jasti Jaya ustri 'a. aten litas sifat .erta ipun lian

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

43

Pengenalan daerah fasies gunungapi merupakanbagian penting dalam eksplorasi mineral, terutamapad a daerah-daerah termineralisasi yang berkaitandengan kegiatan vulkanisma dan magmatisma.Jdcnlifiknsi dan pernetaan chi fisika dad jenis batuan,lillgkungan pengendapan dun struktur gunungapidapaL rnenuntun ke arah pemaharnan tentanghubLIj;]g:ID proses vulkanisma, magmatisma. danmineralisasi. Beberapa terminologi dibawah ini dapatdigunakan untuk konsep pendekatan :

1. Vulkanologi fisik, dapat diartikan sebagai studitentang mekanisma erupsi, produk dari erupsigunungapi dan bentangalam yang dihasilkan oleherupsi gunungapi. Termasuk aspek-aspek ciri fisikadari produk erupsi dan anal isis fasies, stratigrafidan rekonstruksi lingkungan purbatpaleoenvironment; Trowell, 1986).

2. Fasies, adalah suatu endapan atau satuan erupsiatau kedua-duanya mempunyai hubungan spatial,geometrik dan ciri internal (Self, 1982d).

3. Siklus kaldera, adalah sekwen kejadian dariperkembangan kaldera dalam pengertian runtuhnya

PENDAHULUAN

Secara morfologi daerah Selogiri, Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah dibentuk oleh bentang alarn gunungapi, pematang pegunungan, perbukitan bergelombang dan dataran aluviurn; dimana bentang alam gunungapiterdiri atas depresi sirkular gunungapi (circular volcanic depression), kerucut gunungapi ivolcanic COliC) dankompleks batuan beku (igneous complex).

Identifikasi terhadap sekwen perlapisan batuan piroklastik dan lava di wilayah Selogiri menuntun ke arahdugaan bahwa daerah tersebut adalah bagian dari bentang alam gunungapi komposit yang dibentuk olehkegiatan erupsi gunungapi bersifat eksplosif. Diperkirakan bahwa bentuk depresi sirkular gunungapi berasal darikaldera yang berperan sebagai pusat erupsi gunungapi.

Analisis model fasies gunungapi di daerah Selogiri dilakukan melalui pengujian secara regional terhadapperubahan lateral dan vertikal suatu sekwen endapan gunungapi. Mengacu kepada klasifikasi fasies menurutWilliam dan McBirney (1972), teridentifikasi bahwa fasies gunungapi terdiri atas central atau vent, proksimaldan distal. Fasies pertarna berada di lingkungan depresi sirkular gunungapi/kaldera dengan diameter sebaranmencapai 8 km, yang dibentuk oleh endapan breksi gunungapi primer, tuf, lava dan terobosan batuan-batuanbeku. Fasies kedua tersebar dalam radius 6 km dari kaldera, dibentuk terutama oleh endapan gunungapiprirner/sekunder berupa breksi dan tuf serta lava andesit. Sementara fasies ketiga dibentuk oleh endapansedirnen hasil erosi dan pengendapan kembali, berupa tuf dan batugamping klastik; yang tersebar dalam radius> 5 km hingga 15 km dari vent.

Ubahan hidrotermal dan pembentukan mineralisasi emas epitermal yang intensif di daerah Selogiri terjadipada lingkungan depresi sirkular, yang merupakan indikasi dari fasies central/vent. Hal ini memungkinkanterjadi karena fasies tersebut termasuk kedalam bagian pusat kegiatan vulkanisma, magmatisma dan tektonisma:dimana kegiatan penerobosan batuan beku, pembentukan pola rekahan dan kegiatan hidrotermal sangat berperansebagai pengendali terjadinya ubahan batuan dan mineralisasi.

SAR 1

MODEL FASIES GUNUNGAPIDALAM KAITANNYA DENGAN UBAHAN HIDROTERMAL DAN MINERALISASI

DI DAERAH SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI- JAWA TENGAH

Oleh:

Danny Z. HermanPetiyelidik Bumi Madya

Keloinpok Kerja Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi

ologi,

l'asik,

ieral,

etailJastiJayaustri'a.

atenlitassifat.ertaipun

lian

Page 2: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

Produk ErupsiTerdapat 2 (duu) jenis endapan yang dihasilkan

oleh mekanisma erupsi, yaitu sebagai berikut :1. Endapan lelehan (ekstrusif), terrnasuk didalamnya

adalah aliran lava dan kubah lava yang dihasilkanselama erupsi magrnatik.

2. Endapan eksplosif/piroklastik, yang dapatdihasilkan oleh 3 (tiga) jenis erupsi gunungapi;yaitu endapan jatuhan, aliran dan runtuhan isurge)serta endapan piroklastik lainnya.

Fasies Pada Gunungapi KompositFasies gunungapi komposit terdiri atas 4 (ernpat)

bagian, yaitu : central atau vent, proksimal, distal danepiklasti k (Tabel 1).

yang dapat menyemburkan ban yak bahan lithic danjuvenile.

3. Erupsi magmatik, dihasilkan oleh semburanbahan cair di permukaan, baik berupa ledakan ataulelehan yang dibagi lebih jauh menjadi beberapajenis. Berdasarkan peningkatan intensitas erupsi :basaltic flood, Hawaiian, Strombolian, volcanian,Sub-Plinian. Plinian dan Ultra-Plinian. ErupsiPlinian biasanya disertai oleh terbentuknya kalderaruntuhan kaldera (caldera collapse).

44

gunungapi (volcano collapse). Kaldera adalahsuatu depresi gunungapi berbentuk lingkaran, lebihkurang berbentuk agak melingkar atau lingkaran(William, 1941) dihasilkan oleh runtuhnya penutupdapur magma akibat pengosongan katastropik daridapur tersebut ketika terjadi erupsi Plinian.Kejadian terse but akan menghasilkan rekahan­rekahan yang berperan sebagai jalan keluar larutanhidrotermal, dan dipercaya mngendapkan urat-uratepitermal mengandung logam mulia.

Mekanisma ErupsiMekanisma erupsi berakibat kepada ciri fisika

dari produk-produk gunungapi, bagaimana dandirnana diendapkan; karena itu sejauh mana haltersebut dapat digunakan sebagai alat eksplorasi.Terdapat 3 (riga) jenis mekanisma utarna erupsi yangdapat dihubungkan dengan ciri fisika produkgunungapi, yaitu :1. Erupsi freatik (uap panas), dihasilkan ketika air

meteorik menguap oleh tekanan yang cukup untukmernpuat rekahan batuan; dan disernburkanmelalui rekahan batuan tersebut. Tidak ada bahanjuvenile (magmatik) dikeluarkan dalam letusan ini.

2. Erupsi freatomagmatik (surtseyan], dihasilkanoleh interaksi air tanah/perrnukaan dan magma;

Faslcs Central mall Vent (0.5 2.0 km duri 1'('111)

MAKALAH ILMIAH

Jcnis produk : Rctns, sill dan kuban }Eudapanco-ignimbrite log Hasil pengendapanprimerEllda[Jan IrcatomagrnatikI:3reksi tall~ l11eg~:::lb::_:r-::-c.:.::ks::.:·i-:- ~ _

l-usies Pr okshn al (2,0 - ):) kill d~1ri 1'(,111)Jcnis produk : Endapan jatuhau (tun l

Aliran pirok lastik ..,.__Hasil pengendapanprimerAliran pirok lastik subuqueous JAliran lava dan kuhah

I-'roduk pCI1l!cndaran kClllbaliiscklllldcrBatuun gunungnpi : lahar,ulirau pirok lastik dan lui'Scdirucn gLIf"lIllgapi : ~1lirall c/ehl'i.l'. arcnit dan wuck.:»

---=-,----:--Fnsics Distal (> 5,0 --. 15 kill dari vent)Jenis produk : Endapan jatuhan (tu l) ']

Aliran pirok lust ik \_

j-Hasil pengendapanprimerAhran pirok luslik subuqucous ,Aliran lava

"rmlll k pcngcndapall kClJlbal iisckundcrBatuan gunungapi : lahar. aliruu piroklastik dan iufScuimCn)!Ullll.lljO!l1p.i: alinm debris, arenil. wacke, dan batulanau

Fasil's Ep iklastikJenisproduk : Talus danscdirncndebris aliran (di dauaukcpundun.kolam dankipas

alluvial), bcrinterkalasi dell~.lll clldL~.EtIll~Llllwlg:lJ:li_

Tuhel 1.Produk Gunungapi Yang Berusosiasi DCIll!;UIl Fusies Cunungupi Kumpnsit

(Mcnurut William dan McBil:llCY. 1')7<).)

Page 3: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

iapatgapi;Irge)

nnyailkan

ilkan

-uranatau.rapapsi:iicm,'ups IIdera

. dan

npat)I dan

-

__._ _ Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor 1 • 2006 ,

MAKALAH ILMIAH

Page 4: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

46

Foto 1Kenampakan bentangalam kerucut gunungapi (G. Tenongan)

dengan Jatar belakang dinding kaldera, dilihat dari arah Selogiri

tengah kira-kira 8 km, yang terletak di sebelah timurlaut terban dari sistem sesar normal berarah baratlaut­tenggara. Di bagian selatan depresi ini ditempati olehbatuan andesit dan diorit, dimana lebih dari separuhbagian utara daerah ditutupi oleh endapan aluvium.Depresi tersebut dikelilingi oleh jurang yang dibentukoleh breksi gunungapi andesitik dan beberapa bukitkecil yang merupakan bentukan batuan andesit ataudiorit. Sebagian bukit kecil ini memperlihatkan bentukben tang alam kerucut gunungapi seperti yangdijumpai di G.Tenongan. Distribusi tubuh-tubuhbatuan beku diduga inenggambarkan hubungankegiatan magmatik dan pola bukaan struktur dalamsuatu kaldera gunungapi.

Pematang pegunungan dibentuk oleh breksigunungapi dan tuf. Sesar normal berarah baratlaut­tenggara diduga terjadi setelah proses vulkanisma dantelah membentuk sembul di bagian tengah daerahpengamatan, yang dibatasi oleh terban-terban disebelah timuriaut dan baratdaya. Semen tarabentangalam perbukitan bergelombang terletak dibagian terban dari sistem sesar normal, yang dibentukoleh struktur sinklinorium dan antiklinorium darisatuan batuan tuf dan batugamping. Ciri-ciri batuangunungapi dan batuan beku (Gambar 2)

Daerah Selogiri merupakan bagian dari suatubentangalam gunungapi dan termasuk ke dalam JalurPegunungan Selatan Jawa; dibentuk oleh satuan­satuan stratigrafi tidak resmi yang terdiri dari breksigunungapi andesitik, tuf dasitik, andesit porfir, diorit,aglomerat, batugamping dan alluvium. Upayapengenalan bentangalam dan pengujian ciri-ciri fisiksatuan-satuan stratigrafi terkait menjadi pentingdilakukan terutama untuk identifikasi fasiesgunungapi di daerah Selogiri dan sekitarnya.

Bentangalam gunungapi dan struktur geologiSecara morfologi daerah Selogiri dibentuk oleh

bentangalam ( Gambar 1 dan Foto 1 ) yang terdiriatas:A. Gunungapi yang dibagi menjadi depresi sirkular

(Al ), kerucut gunungapi (A2) dan kompleksbatuan beku (A3).

B. Pematang pegununganC. Perbukitan bergelombangD. Dataran aluvium.

Bentangalam pertama memperlihatkan suatudepresi berbentuk menyerupai lingkaran dengan garis

STUDI PARAMETER PEMBENTUK FASIESGUNUNGAPI

~~---~--- ---- - --II~=--- - j

Buletin Sumber Oaya GeoiogiN91l1_me 1 Nom_gr 1 . 2006_ _

MAKALAH ILMIAH

Page 5: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

47

t.:..- ~

"

s

-"'~\-+--l

III

~ ~.<! ~co c,t:

" .!l '"C 0= c

"" " ::E0> '"" § '0, g s:~ ~ "E 0 '"-c 0 0~ " " e>' ;; oE c c tn >'

X 0;;

~ ~ ~ ~ "" 2 " C"C

~ " i " ~~ m <t V. VI VI

- -- -------1----- ------- "- ----~~-- . ---- -I --

:r - - --- --- ------ -_- _-_ ~- - - _- =---=-=-------y"- - ---------

- - ". - -- --- - ~ - _-- - - ._.__ ~ -- - - -- - - --

_ Buletin Sumber Oaya Geologi Vol!lme 1 Nomor 1 :2006

MAKALAH ILMIAH

Page 6: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

Hasil identifikasi terhadap parameter pembentukfasies gunungapi menuntun ke arah dugaan sebagaiberikut:• Batuan gunungapi di daerah Selogiri dapat

dikategorikan ke dalam sekwen susunan batuandari gunungapi komposit berdasarkan kenampakanperlapisan batuan yang didorninasi piroklastik danlava.

• Depresi sirkular merupakan jejak suatu kalderagunungapi yang dihasilkan oleh erupsi magrnatik(Plinian). Semburan magma ke permukaan berupaledakan dan lelehan, sehingga menghasilkanendapan jatuhan seperti breksi gunungapi dan tuf

Singkapan batuan merupakan terobosanberbentuk kerucut gunungapi yang terletak di bagianpusat depresi sirkular. Ciri-eiri batuan berwarnakelabu, harnpir tidak terubah hidrotermal, porfiritik,disusun oleh fenokris plagioklas (ukuran butir kusar­sangat kasar) dan masadasar mikrolit-mikrolitplagioklas, kuarsa dan sedikit mineral mafik. Tubuhdiorit diduga berupa stock yang menerobos breksigunungapi dan andesit, dengan ciri-ciri serupa DioritPendul yang berumur Pliosen (Mahfi, 1984).

Ag/omeratSatuan stratigrafi ini menempati daerah kecil di

sebelah timurlaut Bengawan Solo dan S.Keduwan,disusun oleh clasts basaltik dan matriks tuf ; dengansisipan lava basalt di an tara lapisan tuf dan di bagianatas didorninasi oleh tuf berbatuapung. Didugaaglomerat ini merupakan produk erupsi G,Lawu, yangdiendapkan secara tidak selaras di at as breksigunungapi pada Plistosen Akhir (Bernrnelen, 1949).

INTERPRETASI HUBUNGAN MODEL FASIESGUNUNGAPI DAN MINERALISASI

dikategorikan ke dalarn tuf kristal dasitik. Ketebalanlapisan beragam dari sangat tipis hingga sangat tebal,dengan perubahan secara berangsur ukuran butir lapilihingga halus dari bagian bawah ke arah atas.

Bagian atas satuan stratigrafi ini didominasiperulangan lapisan bertekstur laminasi dan gradeddengan setempat-setempat mengandung batuapungdan sisipan tipis batulernpung/serpih. Sutuan inidiendapkan di alas breksi gunungapi dan mempunyaiciri-ciri yang serupa dengan Forrnasi Sernilir berurnurMiosen Awal- Tengah (Surono dkk., 1992).

Diorit

48

AndesitSingkapan batuan beku berbentuk kubah dengan

struktur berlernbar di bagian atasnya, hanyaditemukan di lingkungan depresi sirkular. Ciri batuanbertekstur porfiritik dan berwarna kelabu kehijauan -hijau dan porfiritik; disusun oleh fenokris plagioklasdan piroksen (berukuran butir maksimum menengah)yang tertanam dalam masadasar mikrolit plagioklas,piroksen, kuarsa dan mineral oksida. Kristal-kristalpiroksen menyerupai jarum meneapai jumlah sebesar10% dari volume total dan memperlihatkan orientasiteratur mengikuti garis aliran. Diduga batuan inimerupakan terobosan batuan beku yang bersamaandengan vulkanisma yang menghasilkan endapanpiroklastik breksi dan tuf.

Tut dasitikSatuan stratigrafi II11 tersebar di sebelah

baratdaya tebing memanjang berarah baratdaya­timurlaut searah satuan breksi gunungapi, bercirikanperulangan lapisan tuf bertekstur laminasi dan graded.Batuan berwarna kelabu terang-kehijauan bersusunanterutama kristal kuarsa dan felspar, yang dapat

Ciri-ciri satuan stratigrafi ini terarnati serupadengan Fonnasi Mandalika yang diendapkan padaOligosen - Miosen Awal (Surono dkk., 1992).

Satuan stratigrafi ini tersebar luas terutarnadibagian utara daerah pengamatan dan menempatijalur pegunungan berarah baratlaut-tenggara. Batuanumumnya berwarna kelabu hingga kelabu kehijauan,disusun oleh terutama clasts (potongan batuan) danmatriks tuf. Clast berukuran kerikil hingga bongkah,bersudut - membundar tanggung, sebagian besarbersusunan andesit dan setempat ditemukan dasit dantuf terkersikkan; tertanam dalam masadasar tuf.Ketebalan lapisan breksi dari tebal hingga sangat tebaldan umumnya telah terubah terkloritkan.

Di bagian bawah satuan ini setempat-setempatdisisipi oleh lava andesit terkloritkan, dengan teksturauto-breksi pada permukaannya. Semen tara di bagianatas disisipi setempat-setempat oleh lapisan tipis tufberbatuapung dengan tekstur graded dan laminasi.Breksi gunungapi berubah seeara berangsur menjadituf dengan eiri struktur aliran debris pada zonasentuhnya. Setempat-setempat lava andesit menyisipdi antara lapisan tuf dan telah mengalami ubahanterkloritkan.

Breksi gunungapi

Page 7: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

..-_....._.~ - ---- -..---= - -.~ .' - - •. ' .........- - --- - - .

49

Gambar4Fasies vulkanik di daerah Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

dibandingkan dengan Model Fasies Vulkanik dari William dan MeBirney (1972).

.eraiti kupabntuf

ZONADISTAL----~I,-ZONA PROKSIMAL~ ~ ZONACENTRAL-~

Model fasies vulkanik menurut William dan McBirnev (1972)

pat.Ian<anjan

Zona berpotensi untuk terjadinva rekahan/ru;uhan j- -+

tukgal

ES

Endapan

Campuran lava,aliran piroklastikdan endapan jatuhan

\

+------ZONADISTAL--+

~anianigaingksi

I~--- ZONAPROKSIMAL---'1'1an.

ZONACENTRAL-+di

Gambar3Hipotesa tahap-tahap pembonlukan kaldera di daerah Sologiri,

dalam hubungannya dong an kegiatan volkanisma.

d. Tahap vulkanisma vang membentuk rekahancincin dan kegiatan hidrotermal (Maior ring

fracture volcanism and hydrothermal activity)

b. Tahap runtuhnva penutup dapur magma(caldoracollapse)

Ianrna.ik,ar­olirnrhksixit

, .~...anAndesitpan"

DioritAndesit G.TenonganPortir 'A1uuRlm

c. Tahap pembentukan kubah(resurgent doming)

a. Tahap erups!pembentukan kaldera(caldera forming eruption)

aSIledmgtnl

ya:1ur

Ianial,Jili

Page 8: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

(Dannv Z. Herman dkk.. 1996)

a.1J1TC) U"'__1bnCh~ ~." klorIl_- '-'

~ I.Jboiw> Iorp'ap_

.i'~.":'~.","V':,;_;_ .~.;J Ut.Nn ~.tcftrglilkan

\

U"'_O.T_'_"~pIt1t. chd<copIrtt, bamIl._I don......

Oamb.lrfiPET" SEIIAAAH

UBAHANHlDAOTERMAL DAN IWHERALISASIDAERAH saoOIRi DANSEKlTARMY"KAaJP"TEN~W" TDIOAH

50

s ~"l ..

3. Endapan tuf bercirikan kontinuitas sebaran yangbesar secara lateral, diperkirakan sebagai hasiltransport sekunder dan pengendapan kembal i.Sisipan lempung/serpih dalarn lapisan tufmenandakan bahwa pengendapan terjadi dilingkungan laut yang disebabkan transportasi olehmedia air dan dipindahkan kembali dengan jarakyang jauh dari sumbernya isubaqueonstransportations. Lingkungan Jill dapatdikategorikan sebagai fasies distal berdasarkan

1. Daerah depresi sirkular gunungapi atau jejakkaldera diperkirakan sebagai fasies central atauvent, ditandai oleh sebaran breksi gunungapi,terobosan andesit (kubah) yang mengisi rekahantepi kaldera (sirkular/cincin) dan diorit (stock) dibagian pusat kaldera serta aluvium. Fasies inimempunyai sebaran berdiameter kira-kira 8,0 krn.

2. Daerah yang dibentuk oleh breksi gunungapi dantuf (piroklastik) serta lava andesit diperkirakansebagai fasies proksimal, dimana ketiga jenisbatuan tersebut merupakan hasil pengendapanprimer pada kegiatan vulkanisma. Fasies inimempunyai sebaran sejauh 2.0 km - 15 km darikaldera.

sirkular tersebut.

• Sebaran secara sirkular dari batuan andesitmerupakan indikasi bahwa kegiatan penerobosanbatuan beku tersebut mengikuti pola rekahanberbentuk cincin (ring fractures), sebagai bagiandari tahap pembentukan kubah (resurgent doming)dan vulkanisma pembentukan rekahan besarberbentuk cincin (major ring-fracture volcanism)(Gambar 3).

• Tuf dasitik bertekstur graded dan laminasi sertabersisipan lapisan-lapisan tlPIS batulempunglserpih menandakan bahwa endapan piroklastiktersebut merupakan produk gunungapi yang telahmengalami transportasi dan pengendapan kembalijauh dari sumber asalnya.

Sayatan melintang geologi (Gam bar 4) dibuatsebagai data penunjang untuk interpretasi model fasiesgunungapi di daerah pengamatan, yangdisebandingkan dengan acuan model fasiesberdasarkan William dan McBirney (1972).

Dari kesebandingan tersebut maka model fasiesgunungapi di daerah Selogiri dapat diinterpretasikansebagai berikut :

Page 9: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

51

PUS TAKA TERP AKAI

Bemmelen, R.W.Van.; 1949. The Geology ofIndonesia, V.IA, Martinus Nijhoff, The Hague, 742 pages.Herman, Danny Z.; Gunradi, R. dan Sudarya, S.; 1996. Hasil Eksplorasi Mineral Logam di Selogiri, Wonogiri,

Propinsi Jawa Tengah; dalam Paper Spesial Kolokium : Hasil Eksplorasi Cebakan Bijih Logam,Geokimia dan Geofisika; No.ll, ISSN : 0216-1811, Bandung, March 13-1996; Proyek EksplorasiMineral Logam, Industri dan Batubara; Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral,Departemen Pertambangan dan Energi RI.

Mahfi, A.; 1984. A Paleomagnetic of Miocene and Eocene Rocks from Central Java, Indonesia. UnpublishedThesis, Master of Arts: University of California; dalam Geologi Lembar Surakarta-Giritontro, Java.Republik Indonesia, Dept.Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Geologi dan SumberdayaMineral, PPPG.

Self, S; 1982d. Nature of Subaerial Pyroclastic Deposits Based on A Facies Concept, in Volcanology andMineral Deposits, Edited by Wood et ai, Ontario Geological Survey, Miscellaneous Paper 129, Ministryof Northern Development and Mines, p.5.

Terima kasih disampaikan kepada KepalaKelompok Kerja Konservasi, Pusat sumber DayaGeologi yang telah mengizinkan penggunaan fasilitasperangkat komputer untuk kelancaran penulisanmakalah 1111. Penghargaan yang tinggi kepadaSutrisno, M.Sc dan If. Bambang Pardiarto yang telahmenyediakan waktu untuk berdiskusi dan memberisaran perbaikan ilustrasi/gambar dan isi makalah.

UCAPAN TERIMA KASIH

keterjadian mineralisasi yang berkaitan denganvulkanisma dan magmatisma.

Bertolak dari letak wilayah Indonesia yangsebagian besar berada dalam sabukgunungapi/magmatik, maka pengetahuan tentangmodel fasies gunungapi dapat diterapkan untukmenandai daerah-daerah berpotensi termineralisasidalam lingkungan gunungapi/magmatik atau dapatdisebut konsep pusat gunungapi (Concept of YolcanoCentre).

Daerah depresi sirkular di Selogiri didugasebagai jejak kaldera yang diinterpretasikan sebagaiwilayah fasies central/vent dalam suatu bentangalamgunungapi komposit. Lingkungan dimana kondisigeologi, pola rekahan intensif dan kegiatanpenerobosan batuan-batuan beku menjadi pengendaliterjadinya ubahan hidrotermal dan mineralisasi karenaterletak pada pusat kegiatan vulkanisma, magmatismadan tektonisma.

Studi tentang fasies gunungapi dapat dilakukansebagai bagian dari kegiatan eksplorasi mineral dandapat digunakan untuk membantu pemahaman

KESIMPULAN

Hubungan antara fasies gunungapi dengan gejalaubahan hidrotermal dan mineralisasi yang intensif(Gambar 5) terjadi pada daerah depresi sirkular karenaadanya faktor-faktor pengendali berupa :

o Terobosan diorit diduga sebagai sumber fluidahidrotermal dan larutan pembawa mineralisasi

o Pola rekahan yang berperan sebagai saluran jalankeluarnya fluida hidrotermal dan larutan pembawamineralisasi untuk terjadinya mineralisasi di daerahdepresi sirkular tersebut.

Karakteristik mineralisasi emas epitermal didaerah ini terutama berupa stockwork urat kuarsa danjuga tersebar (dissemination) dalam batuan andesitterubah terkersikkan-terargilikkan. Urat kuarsamengandung emas, chalkopirit, bornit, kovelit danpirit. Zona ubahan tersebut berubah ke arah luarberturut-turut menjadi propilitik, klorit-pirit danterkloritkan.

jarak sebaran sejauh 5 - 15 km dari daerahkaldera. Sementara kehadiran batugampingmemperkuat dugaan ten tang lingkunganpengendapan laut atau cekungan laut, dandiendapkan di bagian terban dari sistem sesarnormal.

16)

JIIS

pat(Un

ngLsillli.tufdilehrak

ananliS

anInl

an

nln.

andi

)1,

lk:1L1

Page 10: MODEL FASIES GUNUNGAPI DALAM KAITANNYA DENGAN …

52

Surono; Tuha, B, dan Wirjosujono, S,; 1992, Geologi Lembar Surakarta-Giritontro, Java; Skala 1:100,000,Republik Indonesia, Dept.Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Geologi dan SumberdayaMineral, PPPG,

Trowell, N.F.; 1986, Stratigraphic Correlation Techniques, in in Volcanology and Mineral Deposits, Edited byWood et ai, Ontario Geological Survey, Miscellaneous Paper 129, Ministry of Northern Developmentand Mines, pAl-47.

William, H.; 1941. Calderas and Their Origin, in Volcanology and Mineral Deposits, Edited by Wood et al,Ontario Geological Survey, Miscellaneous Paper 129, Ministry of Northern Development and Mines,p,117,

---------------, and McBirney, A.R.; 1979, Volcanology, in Volcanology and Mineral Deposits, Edited by Woodet ai, Ontario Geological Survey, Miscellaneous Paper 129, Ministry of Northern Development andMines, p,28,

Wood, 1. and Wallace, H.; 1986, Volcanology and Mineral Deposits, Edited by Wood et al, Ontario GeologicalSurvey, Miscellaneous Paper 129, Ministry of Northern Development and Mines, 183 pages,

- -- - - - ''_ ~ - - - J'/1 -11. __ Bute1in _Su_mberOaya Geologi Volume.1 Nomor ~O~ ..... I _ _ _ __ _ ~

MAKALAH ILMIAH