modal kerja sebagai prediktor nilai perusahaan …

12
29 Media Riset Bisnis & Manajemen ISSN: 2442 - 9716 (online) Vol. 20 No. 1 , April 2020 : 29-40 ISSN: 1411 - 884X (print) Doi: http://dx.doi.org/10.25105/mrbm.v20i1.6970 MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Henny Setyo Lestari 1* , Bahtiar Usman 2 1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti *1 [email protected] Abstrak Purpose - This study aims to determine the effect of working capital on firm value. The dependent variable in this study is firm value (tobin’s q). The independent variable is investment policy, financing policy, cash conversion cycle and debt control variable, liquidity, company size Design/Methodology/Approach - Data penelitian ini menggunakan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 73 perusahaan manufaktur sebagai sampel dengan periode penelitian dari tahun 2014-2018. Metode penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis dan analisis regresi berganda. Finding - Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembiayaan, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, sedangkan siklus konversi kas dan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Organization/nilai - Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dan nilai perusahaan dapat diwujudkan dengan memperhatikan kebijakan pembiayaan, suklus konversi tunai, hutang, likuiditas dan ukuran dari perusahaan. Keyword : hutang, kebijakan investasi, kebijakan pembiayaan, likuiditas, sikulus konversi kas, tobin’s q, ukuran perusahaan. Submission date: 2020-05-04 Accepted date: 2020-05-19 Corresponding author* PENDAHULUAN Industri merupakan bagian perkembangan ekonomi yang dianggap penting untuk dapat mempercepat kemajuan ekonomi suatu bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa industrialisasi memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Indonesia. Sektor industri manufaktur muncul menjadi penyumbang nilai tambah yang dominan dan telah tumbuh pesat mengimbangi laju pertumbuhan sektor pertanian(Ogolmagai, 2011). Muliani, Yuniarti, dan Sinarwati (2014) menyatakan dalam persaingan perusahaan di era saat ini, dimana begitu banyak perusahaan yang muncul dan berkembang di Indonesia. Kemunculan dan perkembangan berbagai perusahaan ini mampu mendongkrak perekonomian Indonesia dalam mencapai kesatabilan. Perusahaan harus berupaya untuk menempatkan posisinya dalam posisi yang stabil dan siap bersaing sehingga dapat bertahan dan berkembang. Perusahaan sebagai entitas ekonomi umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Laba yang tinggi

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

29

Media Riset Bisnis & Manajemen ISSN: 2442 - 9716 (online) Vol. 20 No. 1 , April 2020 : 29-40 ISSN: 1411 - 884X (print) Doi: http://dx.doi.org/10.25105/mrbm.v20i1.6970

MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Henny Setyo Lestari1*, Bahtiar Usman2

1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti *[email protected]

Abstrak Purpose - This study aims to determine the effect of working capital on firm value. The dependent variable in this study is firm value (tobin’s q). The independent variable is investment policy, financing policy, cash conversion cycle and debt control variable, liquidity, company size Design/Methodology/Approach - Data penelitian ini menggunakan laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 73 perusahaan manufaktur sebagai sampel dengan periode penelitian dari tahun 2014-2018. Metode penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis dan analisis regresi berganda. Finding - Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembiayaan, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, sedangkan siklus konversi kas dan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Organization/nilai - Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham dan nilai perusahaan dapat diwujudkan dengan memperhatikan kebijakan pembiayaan, suklus konversi tunai, hutang, likuiditas dan ukuran dari perusahaan. Keyword : hutang, kebijakan investasi, kebijakan pembiayaan, likuiditas, sikulus konversi kas,

tobin’s q, ukuran perusahaan.

Submission date: 2020-05-04 Accepted date: 2020-05-19

Corresponding author*

PENDAHULUAN

Industri merupakan bagian perkembangan ekonomi yang dianggap penting untuk

dapat mempercepat kemajuan ekonomi suatu bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa

industrialisasi memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Indonesia. Sektor

industri manufaktur muncul menjadi penyumbang nilai tambah yang dominan dan telah

tumbuh pesat mengimbangi laju pertumbuhan sektor pertanian(Ogolmagai, 2011). Muliani,

Yuniarti, dan Sinarwati (2014) menyatakan dalam persaingan perusahaan di era saat ini,

dimana begitu banyak perusahaan yang muncul dan berkembang di Indonesia. Kemunculan

dan perkembangan berbagai perusahaan ini mampu mendongkrak perekonomian Indonesia

dalam mencapai kesatabilan.

Perusahaan harus berupaya untuk menempatkan posisinya dalam posisi yang stabil

dan siap bersaing sehingga dapat bertahan dan berkembang. Perusahaan sebagai entitas

ekonomi umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Laba yang tinggi

Page 2: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

30 Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 20 No. 1 , April 2020

merupakan tujuan jangka pendek perusahaan dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan

untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Pai & Kishore, 2014). Osundina & Kemisola (2014)

menjelaskan bahwa setiap perusahaan memiliki tujuan memaksimalkan kekayaan pemegang

saham dengan cara memaksimalkan harga pasar sahamnya untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham

(Hung, Cuong & Ha, 2018).

Nilai perusahaan dianggap sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Metode yang digunakan untuk

melihat seberapa baik nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s Q. Tobin's Q dianggap

sebagai cara investor menilai suatu perusahaan (Farooq & Masood, 2016). Perusahaan dengan

nilai Tobin’s Q yang tinggi memiliki peluang investasi yang bagus, serta mengidentifikasikan

menejemen yang efisien dengan potensi pertumbuhan yang tinggi (Arachchi, Perera, &

VIjayakumaran, 2018). Mohamad (2018) mengatakan bahwa peningkatan nilai perusahaan

dapat terwujud dengan manajemen modal kerja yang efektif.

Vintilă & Gherghina (2015) menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan presepsi

investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga

saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan

kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada

prospek perusahaan di masa mendatang. Nilai perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari

Tobin’s Q (TQ) sebagai indikator efektivitas perusahaan dari perspektif investor. Tobin’s Q

merupakan rasio nilai pasar dari asset perusahaan yang diukur dengan nilai pasar dari saham

yang beredar dan nilai buku utang dibagi dengan nilai buku dari perusahaan (Mohamad,

2018). Tobun’s Q mengindikasikan perubahan nilai sumber daya perusahaan adalah

sebanding dengan perubahan nilai pasar saham perusahaan (Sucuahi, 2016). Tobin’s Q

sebagai cara investor menilai suatu perusahaan (Farooq & Masood, 2016).

Manajemen modal kerja berusaha untuk menjaga keseimbangan antara komponen

modal kerja dan memberikan dukungan vital bagi pendapatan atau arus kas perusahaan

(Afrifa & Padachi, 2016). Manajemen modal kerja yang baik tidak hanya menambah

profitabilitas tapi juga meningkatkan nilai perusahaan (Munawar Shabbi et al., 2015). Salah

satu tanggung jawab yang paling menantang dari seorang manajer keuangan adalah

pengelolaan modal kerja yang tepat yang disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama,

manajemen modal kerja melibatkan pengelolaan berbagai elemen yang saling terkait yaitu

persediaan, piutang dagang, uang tunai dan hutang dagang. Kedua, manajemen modal kerja

lebih melibatkan kegiatan karena dilakukan setiap hari dibandingkan dengan penganggaran

modal dan keputusan struktur modal yang mungkin tidak sering dilakukan. Manajer keuangan

harus mengetahui dengan pasti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen modal

kerja yang efektif (Marobhe, 2015).

Kebijakan investasi berkaitan dengan menentukan komposisi investasi dalam aset

lancar, yang mungkin berbeda untuk setiap perusahaan. Kebijakan investasi merupakan

indikator yang terkait dengan tingkat investasi dalam total current assets terhadap total assets

(Mohamad, 2018). Vahid et al. (2012) mengemukakan bahwa kebijakan investasi paling baik

diukur dengan membandingkan tingkat investasi perusahaan dalam aset lancar terhadap total

aset. Peningkatan tingkat investasi dalam aset lancar menunjukkan bahwa perusahaan

mengikuti kebijakan investasi konservatif dalam mengelola aset lancarnya. Investasi dalam

jumlah yang lebih sedikit pada aset lancar menunjukkan kebijakan investasi agresif

(Murugesu, 2013)

Page 3: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

Modal Kerja Sebagai Prediktor Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 31

Kebijakan pembiayaan adalah keputusan yang berkaitan dengan keputusan

perusahaan dalam mencari dana untuk membiayai investasi dalam menentukan komposisi

sumber pendanaannya (Kumar, Anjum & Nayyar, 2012). Kebijakan pembiayaan mewakili

penggunaan dana saat ini atau jangka panjang sebagai sumber pembiayaan untuk

operasionalnya sehari-hari. Kebijakan pembiayaan didefinisikan sebagai total current

liabilities dibagi dengan total asset-nya (Mohamad, 2018). Kebijakan pembiayaan perusahaan

dapat menggunakan hutang saat ini atau hutang jangka panjang untuk membiayai operasinya

(Pasandideh & Darabi, 2015). Kebijakan pembiayaan perusahaan yang sangat bergantung

pada hutang jangka panjang disebut dengan kebijakan pembiayaan konservatif sedangkan

penggunaan hutang lancar untuk membiayai

Ogundipe et al. (2012) menjelaskan bahwa siklus konversi kas mencerminkan rentang

waktu antara pencairan dan pengumpulan uang tunai. Siklus konversi kas dapat dianggap

sebagai pelengkap dalam mengevaluasi modal kerja karena menyiratkan jumlah hari yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk membiayai aset lancar dengan dana tambahan (Nurein &

Din, 2017). Siklus konversi kas yang lebih pendek dapat meningkatkan kinerja perusahaan

karena akan menghasilkan pengurangan investasi dalam persediaan serta piutang.

Pengurangan dalam inventaris tersebut dapat mengurangi biaya penyimpanan dan asuransi.

Di sisi lain, pengurangan piutang akan melepaskan dana yang dapat diinvestasikan di tempat

lain (Ahangar & Shah, 2017).

Mohamad (2018) hutang adalah proporsi ekuitas dan utang yang digunakan

perusahaan untuk membiayai asetnya yang mengindikasikan sejauh mana ekuitas pemegang

saham dapat memenuhi kewajiban kepada kreditor bahkan disaat bisnis dalam keadaan yang

kurang baik. Bhayani & Ajmera (2018) menjelaskan bahwa hutang dapat dipahami sebagai

penaksir dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Hutang yang semakin besar

menunjukkan resiko investasi yang semakin besar. Hutang perlu dikelola karena penggunaan

hutang yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Lee, Har & Yow (2015) mengatakan

tingkat hutang yang tinggi akan menghasilkan pembayaran bunga yang tinggi dan

menyebabkan perusahaan menghadapi risiko kebangkrutan jika perusahaan tidak dapat

melakukan pembayaran hutang mereka. Mohamad (2018) mengartikan likuiditas sebagai

kemampuan perusahaan dalam menggunakan current asset untuk melunasi current liabilities-

nya. Likuiditas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu perusahaan untuk dapat

membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar

yang tersedia (Iqbal & Zhuquan, 2015). Likuiditas adalah prasyarat untuk memastikan bahwa

perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan aliran perusahaan yang

berkelanjutan dapat dijamin dari usaha yang menguntungkan (Abuzayed, 2012). Kecukupan

likuiditas perusahaan dapat meningkatkan nilai pasarnya (Du et al., 2016).

Ukuran perusahaan menggambarkan ukuran besar kecilnya suatu perusahaan (Zutter

& Smart, 2019). Ukuran perusahaan adalah jumlah dan variasi kapasitas produksi dan

kemampuan yang dimiliki perusahaan atau jumlah dan variasi layanan yang dapat diberikan

perusahaan secara bersamaan kepada pelanggannya (Mule, Mukraz & Nzioka, 2015). Ukuran

perusahaan menunjukkan kekuatan perusahaan (Shajar, 2017). Perusahaan besar lebih

mudah untuk meningkatkan nilai perusahaan (Munawar Shabbir, Umer Iftikhar, 2015).

Velnampy (2013) berpendapat bahwa keuntungan dari perusahaan besar berasal dari

kekuatan pasar mereka dan akses yang lebih besar ke pasar modal.

Page 4: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

32 Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 20 No. 1 , April 2020

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

Gambar 1 Rerangka Konseptual

Berdasarkan hasil penelitian Mohamad (2018) menyatakan bahwa kebijakan investasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sejalan dengan penelitian

tersebut, Osundina & Kemisola (2014) menyatakan bahwa kebijakan investasi agresif

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pasandideh & Darabi (2015)

menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kebijakan investasi

dan nilai perusahaan. Semakin banyak investasi pada aset lacar yang dilakukan oleh

perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan yang menunjukkan prospek

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan di masa mendatang. Pendapat yang

berbeda dinyatakan oleh Javid & Zita (2014) dalam hasil analisisnya menunjukkan bahwa

kebijakan investasi agresif memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Perusahaan

menggunakan lebih banyak sumber dayanya sebagai aset lancar akan menyebabkan

pemborosan sumber daya. Pemborosan sumber daya ini akan menyebabkan penurunan nilai

perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohamad (2018) kebijakan pembiayaan

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Wali & Nisar (2018)

mengemukakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signikan antara kebijakan pembiayaan

dengan nilai perusahaan. Pengaruh positif antara kebijakan pembiayaan dan nilai perusahaan

ini menandakan perusahaan menggunakan kebijakan pembiayaan agresif. Penelitian Vahid et

al. (2012) bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara kebijakan pembiayaan dengan nilai

perusahaan yang mengindikasikan bahwa penggunaan current liabilities dalam pendanaan

perusahaan dapat menurunkan nilai perusahaan. Disarankan perusahaan untuk

menggunakan kebijakan pembiayaan konservatif. Pasandideh & Darabi (2015) dalam

penelitiannya mengatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kebijakan

pembiayaan dan nilai perusahaan. Semakin perusahaan banyak menggunakan current

liabilities pada pembiayaannya maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.

INVESTMENT POLICY

FINANCING POLICY

CASH CONVERSION CYCLE

LEVERAGE

LIQUIDITY

SIZE

FIRM VALUE

Page 5: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

Modal Kerja Sebagai Prediktor Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 33

Mohamad (2018) menyatakan bahwa siklus konversi kas berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian siklus konversi kas menekankan pentingnya

manajemen hutang, piutang dan persediaan dalam mengurangi panjang siklus konversi kas

untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pengurangan tingkat piutang dan persediaan pada

jumlah yang optimal dapat meningkatkan profitabilitasnya yang mengacu pada peningkatan

nilai perusahaan. Quy & Nguyen (2019) dalam penelitiannya menghasilkan terdapat pengaruh

negatif dan signifikan siklus konversi kas terhadap nilai perusahaan. Semakin lama siklus

konversi uang tunai maka semakin rendah profitabilitas perusahaan. Siklus konversi uang

tunai yang diperpendek akan meningkatkan kas yang tersedia dan meningkatkan likuiditas

perusahaan yang akan meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan.

Penelitian Moussa (2018) menunjukkan bahwa siklus konversi kas berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Dampak positif siklus konversi kas pada nilai perusahaan

berarti bahwa investor menghargai perusahaan dengan siklus konversi kas yang lebih lama

karena perusahaan-perusahaan tersebut memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi

atas total ase. Penggunaan hutang lebih lama yang digunakan untuk investasi dalam aset

menyebabkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas total aset yang diterima oleh

pemegang saham. Mohamad (2018) bahwa hutang pengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan yang mana menunjukkan lebih sedikit penggunaan hutang mampu meningkatkan

nilai perusahaannya. Perera & Priyashantha (2018) dalam penelitiannya mengungkapkan

adanya pengaruh negatif dan signifikan antara hutang dan nilai perusahaan. Perusahaan yang

menggunakan komposisi hutang lebih banyak dari pada modal sendiri akibatnya nilai

perusahaan menjadi berkurang. Penelitian Chaleeda et al. (2019)menunjukkan adanya

pengaruh positif antara hutang dan nilai perusahaan. Hutang yang lebih tinggi dapat

meningkatkan nilai perusahaan karena dapat mengurangi biaya agensi dari arus kas bebas

melalui komitmen terhadap pembayaran bunga dan menghindari investasi berlebih.

Du et al. (2016) dalam penelitiannya menyebutkan ada pengaruh positif dan signifikan

antara likuiditas dan nilai perusahaan. Tingkat likuiditas yang lebih tinggi meningkatkan nilai

perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi berarti bahwa perusahaan tersebut

memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya, memenuhi operasionalnya serta

mampu dalam pemberian dividen. Persepsi investor akan semakin meningkat terhadap

perusahaan tersebut yang akan mengakibatkan harga saham perusahaan meningkat dan

merujuk pada peningkatan nilai perusahaan. Asle et al. (2013) dari hasil penelitiannnya

bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antar likuiditas terhadap nilai perusahaan. Aktiva

lancar yang semakin tinggi berarti ada dana yang mengganggur di perusahaan, yang

mengakibatkan perusahaan tidak dapat secara optimal memakmurkan kesejahteraan

pemegang saham yang akan berakibat pada penurunan nilai perusahaan.

Vijayakumaran (2019) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat pengaruh

yang negatif dan signifikan antara ukuran perusahaan dan nilai perusahaan. Hasil penelitian

menyiratkan bahwa perusahaan besar mengalami lebih banyak masalah keagenan dan yang

akan berpengaruh terhadap penurunan nilai perusahaan. Penelitian Vahid et al. (2012)

mengemukakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara ukuran perusahaan dan nilai

perusahaan. Berkaitkan dengan fakta bahwa perusahaan besar dapat mengambil keuntungan

dari setiap peluang investasi yang menguntungkan. Selain itu, perusahaan besar memiliki

lebih banyak dana untuk berinvestasi atau mengumpulkan dana eksternal kapan pun

diperlukan

Page 6: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

34 Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 20 No. 1 , April 2020

𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 𝑞 =𝑚𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦′𝑠 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

𝑏𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan pengujian

hipotesis. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu

investment policy, financing policy, cash convertion cylcle (Mohammad, 2018) terhadap

variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Model data panel yang terdapat dalam regresi data

panel, yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Data yang tersedia berupa laporan

keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2014 hingga 2018 yang selanjutnya akan diolah dan diuji dengan menggunakan

software e-views 9.

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diproksikan oleh Tobin’s

q (Mohamad, 2018).

Keterangan :

Market value of company’s asset =

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara

positif maupun negatif. Dalam penelitian ini variabel yang akan diuji yaitu kebijakan investasi

(INVP), kebijakan pembiayaan (FINP), siklus konversi kas (CCC), hutang (DER), likuiditas

(Liq) dan ukuran perusahaan (Size), (Mohamad, 2018).

=

=

=

=

=

Size = Log (total asset)

Page 7: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

Modal Kerja Sebagai Prediktor Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 35

Berdasarkan dari rerangka konseptual yang telah disusun, maka untuk menganalisa

pengaruh kebijakan investasi (INVP), kebijakan pembiayaan (FINP) siklus konversi kas (CCC),

hutang (DER), likuiditas (LIQ) dan ukuran perusahaan (SIZE) terhadap variabel dependen

yaitu nilai perusahaan (Tobin’s Q), maka dibentuk model persamaannya sebagai berikut:

Keterangan:

Tobin’s Q = Nilai Perusahaan

INVPit = Kebijakan Investasi

FINPit = Kebijakan Pembiayaan

CCCit = Siklus Konversi Kas

DERit = Hutang

LIQit = Likuiditas

SIZEit = Ukuran Perusahaan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh kebijakan investasi (INVP), kebijakan pembiayaan (FINP) dan siklus konversi

kas (CCC) terhadap tobin’s q.

Hasil analisis regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:

2. Uji T

Uji t dilakukan untuk menguji apakah masing-masing variabel independent memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan variabel

lain adalah konstan.

Tabel 1

Hasil Uji T Regresi

Variabel independen Koefisien P value Keterangan

Kebijakan Investasi (INVP) 14.89030 0.0582 Positif Tidak Signifikan Kebijakan Pembiayaan (FINP) -94.54535 0.0000

Negatif Signifikan

Siklus Konversi Kas (CCC) 0.050633 0.0482 Positif Signifikan Hutang (LEV) 2.385185 0.0155 Positif Signifikan Likuiditas (LIQ) -19.83372 0.0108 Negatif Signifikan Ukuran Perusahaan (SIZE) -35.12655 0.0000 Negatif Signifikan

Tobin’s Q = β0 + β1INVPit + β2FINPit + β3CCCit+ β4DERit+ β5LIQit+ β6SIZEit+Ɛit

TQ = 1036.061 + 14.89030 INVP - 94.54535 FINP + 0.050633 CCC + 2.385185

LEV - 19.83372 LIQ - 35.12655 SIZE

Page 8: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

36 Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 20 No. 1 , April 2020

Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara Kebijakan

Investasi terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

dari Mohamad (2018) yang menyatakan bahwa Kebijakan Investasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung juga oleh Pouraghajan &

Emamgholipourarchi (2012) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara

Kebijakan Investasi terhadap nilai perusahaan. Investasi kurang memberikan tambahan

pendapatan bagi perusahaan.

Kebijakan pembiayaan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian dari Mohamad (2018) yang menyatakan bahwa kebijakan pembiayaan

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh

Vahid et al. (2012) juga mendukung penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh

yang negatif antara kebijakan pembiayaan dengan nilai perusahaan yang mengindikasikan

bahwa penggunaan current liabilities dalam pendanaan perusahaan dapat menurunkan nilai

perusahaan. Perusahaan yang menggunakan kebijakan pembiayaan konservatif akan

meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siklus konversi kas memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

Mohamad (2018) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan

antara siklus konversi kas terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung oleh Moussa

(2018) menunjukkan bahwa siklus konversi kas berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Dampak positif siklus konversi kas pada nilai perusahaan berarti bahwa investor

menghargai perusahaan dengan siklus konversi kas yang lebih lama karena perusahaan-

perusahaan tersebut memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas total aset

mereka. Penggunaan hutang lebih lama yang digunakan untuk investasi dalam aset

menyebabkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas total aset yang diterima oleh

pemegang saham.

Hutang pada hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Mohamad (2018)

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara hutang

terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung oleh Chaleeda et al. (2019) menunjukkan

adanya pengaruh positif antara hutang dan nilai perusahaan. Hutang yang lebih tinggi dapat

meningkatkan nilai perusahaan karena dapat mengurangi biaya agensi dari arus kas bebas

melalui komitmen terhadap pembayaran bunga dan menghindari investasi berlebih.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antara

likuiditas terhadap nilai perusahaan dan bertentangan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Mohamad (2018) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh likuiditas

terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini didukung oleh Javid (2014) menyatakan likuiditas

berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Proporsi likuiditas yang lebih tinggi

menghasilkan penilaian pasar yang lebih rendah dari suatu perusahaan. Proporsi likuiditas

yang lebih sedikit untuk meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian Asle et al. (2013) juga

mendukung penelitian ini yang menyebutkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Current ratio yang rendah dapat berdampak pada penurunan

harga saham perusahaan namun jika terlalu tinggi dapat mengurangi kemampuan laba

perusahaan karena banyaknya dana yang menganggur.

Page 9: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

Modal Kerja Sebagai Prediktor Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 37

Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif

signifikan antara ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian

Mohamad (2018) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap

nilai perusahaan. Besar kecilnya ukuran perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai

perusahaan. Penelitian ini didukung oleh Farooq & Masood (2016) yang menyatakan bahwa

terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara ukuran perusahaan dan nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan yang terlalu besar akan menyebabkan kurangnya efesiensi pengawasan

kegiatan operasional dan strategi oleh jajaran manajemen tingkat tinggi, sehingga dapat

mengurangi nilai perusahaan. Penelitian ini juga didukung juga oleh Turaboğlu & Topaloğlu

(2017) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara size dan nilai

perusahaan. Perusahaan yang memiliki aset yang besar akan mendapatkan nilai perusahaan

yang lebih rendah.

KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu

pengaruh kebijakan investasi (INVP), kebijakan pembiayaan (FINP) dan siklus konversi kas

(CCC), serta variabel kontrol hutang, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan pada 73 perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2014-2018 dapat disimpulkan bahwa Kebijakan pembiayaan, likuiditas dan

ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap firm value, siklus konversi kas dan

hutang memiliki pengaruh positif terhadap firm value, sedangkan kebijakan investasi tidak

berpengaruh terhadap firm value.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pengujian sehingga hasil yang

dicapai masih jauh dari sempurna. Keterbatasan yang dimiliki pada penelitian ini, yaitu

sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terfokus pada industri manufaktur dan

variabel yang digunakan dalam mempengaruhi nilai perusahaan terbatas hanya kebijakan

investasi, kebijakan pembiayaan, siklus konversi kas, hutang, likuiditas dan ukuran

perusahaan.

Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah memperluas sampel

dengan menambahkan jenis industri lain tidak terbatas pada industri manufaktur dan

menambahkan variabel pengaruh growth, asset tangibility, firm age, dan profitability (Ibrahim,

2017).

DAFTAR PUSTAKA Abuzayed, B. (2012). Working capital management and firms ’ performance in emerging

markets : the case of Jordan. International Journal of Managerial Finance, 8(2), 155–179. https://doi.org/10.1108/17439131211216620

Afrifa, G., & Padachi, K. (2016). Working Capital Level Influence on SME Profitability. SSRN Electronic Journal, 44(0). https://doi.org/10.2139/ssrn.2643841

Ahangar, N., & Shah, F. (2017). Working capital management, firm performance and financial constraints: Empirical evidence from India. Asia-Pacific Journal of Business Administration. https://doi.org/10.1108/mrr.2010.02133jaa.002

Arachchi, A. N. H., Perera, W., & Vijayakumaran, R. (2018). The Impact of Working Capital Management on Firm Value: Evidence from a Frontier Market. Asian Journal of Finance & Accounting, 9(2), 399. https://doi.org/10.5296/ajfa.v9i2.12449

Bhayani, S. J., & Ajmera, B. (2018). an Empirical Study on Effect of Financial Leverage on Firm ’

Page 10: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

38 Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 20 No. 1 , April 2020

S Performance and Valuation of Selected Pharmaceutical Companies in India. Indian Journal of Accounting (IJA), 50(2), 101–110.

Chaleeda, Islam, M. A., Tunku Ahmad, T. S., & Mosa Ghazalat, A. N. (2019). The Effects of Corporate Financing Decisions on Firm Value in Bursa Malaysia. International Journal of Economics and Finance, 11(3), 127. https://doi.org/10.5539/ijef.v11n3p127

Du, J., Wu, F., & Liang, X. (2016). Corporate liquidity and firm value: evidence from China’s listed firms. SHS Web of Conferences, 24, 01013. https://doi.org/10.1051/shsconf/20162401013

Farooq, M. A., & Masood, A. (2016). Impact of Financial Leverage on Value of Firm : Evidence from Cement Sector of Pakistan. Research Journal Of Finance And Accounting, 7(9), 73–77.

Ghalibaf Asle, H., Khodaei Valahzaghard, M., & Asadi Ahranjani, B. (2013). A survey on the relationship between stock liquidity with firm performance: A case study of Tehran Stock Exchange. Management Science Letters, 3(2), 635–640. https://doi.org/10.5267/j.msl.2012.12.006

Ibrahim, M. (2017). Capital Structure and Firm Value in Nigerian Listed Manufacturing Companies: an Empirical Investigation Using Tobin’s Q Model. International Journal of Innovative Research in Social Sciences & Strategic Management Techniques, 4(2), 112–125.

Iqbal, A., & Zhuquan, W. (2015). Working Capital Management and Profitability Evidence from Firms Listed on Karachi Stock Exchange. International Journal of Business and Management, 10(2), 231–235. https://doi.org/10.5539/ijbm.v10n2p231

Javid, S. (2014). Effect of Working Capital Management on SME’s Performance in Paskistan. European Journal of Business and Management, 6(12), 206–221.

Javid, S., & Zita, M. (2014). Impact of Working Capital Policy on Firm ’ s Profitability : A Case of Pakistan Cement Industry. Research Journal of Finance and Accounting, 5(5), 182–191.

Kumar, S., Anjum, B., & Nayyar, S. (2012). Financing Decisions : a Study of Pharmaceutical Companies Of India. Internatioanl Journal of Marketing, Financial Services & Managemenet Research, 1(1).

Lee, H. S., Har, W. M., Yow, T. O., Lee, S. Y., & Sim, K. C. (2015). Working Capital Management Effect on the Performance of Wholesale and Property Industry in Malaysia? Journal of Economics and Behavioral Studies (JEBS), 7(5), 126–134.

Marobhe, M. I. (2015). Determinants of Firms ’ Working Capital Panel Evidence from Listed East African Manufacturing Companies. International Journal of Business and Social Science, 6(12), 108–116.

Mohamad, N. E. A. (2018). Does Working Capital Relevant in Enhancing the Malaysia’s Government Linked Company (GLC) value? Global Business and Management Research, 10(3), 418.

Moussa, A. A. (2018). The impact of working capital management on firms’ performance and value: Evidence from Egypt. Journal of Asset Management, 19(4), 259–273. https://doi.org/10.1057/s41260-018-0081-z

Mule, R. K., Mukras, M. S., & Nzioka, O. M. (2015). CORPORATE SIZE , PROFITABILITY AND MARKET VALUE : AN ECONOMETRIC PANEL ANALYSIS OF LISTED FIRMS IN KENYA. European Scientific Journal, 11(13), 376–396.

Muliani, L. E., Gede, A. Y., & Sinarwati, K. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Dinamika Akuntansi, 2(1), 103–118. https://doi.org/10.15294/jda.v6i2.3250

Munawar Shabbir, Umer Iftikhar, A. A. R. (2015). Impact of working capital management on profitability (A study of Indian manufacturing companies). IBT Journal of Business Stidies, 14(2), 194.

Murugesu, T. (2013). Impact of Aggressive investment policy on the firm performance ( Listed manufacturing companies in Sri Lanka ) Profitability. Research Journal of Finance and Accounting, 4(18), 64–69.

Page 11: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

Modal Kerja Sebagai Prediktor Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 39

Nurein, S., & Din, S. (2017). Working Capital Management and Firm Value: the Role of Firm Innovativeness. International Conference on Economic and Development, 1, 7–24. https://doi.org/10.17501/iced.2017.1102

Ogolmagai, N. (2011). LEVERAGE PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA. Journal EMBA, 1(3), 81–89.

Ogundipe, S. E., Idowu, A., & Ogundipe, L. O. (2012). Working Capital Management , Firms’ Performance and Market Valuation in Nigeria. International Journal of Social, Behavioral, Educational, Economic and Management Engineering, 6(1), 19–23.

Osundina, J. A., & Kemisola, O. (2014). Working Capital Management and Profitability of Selected Quoted Food and Beverages Manufacturing Firms in Nigeria. European Journal of Accounting Auditing and FInance Research, 5(8), 168–177.

Pai, R. J., & Kishore, B. (2014). Impact of Working Capital Policy on Firms Profitability. Research Journal of Finance and Accounting, 4(1), 105–110. https://doi.org/10.13187/er.2015.91.86

Pasandideh, A. K., & Darabi, R. (2015). The effect of working capital strategies on performance evaluation criteria. Asian Social Science, 11(23), 59–67. https://doi.org/10.5539/ass.v11n23p59

Perera, W., & Priyashantha, P. (2018). The impact of working capital management on shareholders’ wealth and profitability: Evidence from Colombo stock exchange. Investment Management and Financial Innovations, 15(2), 104–115. https://doi.org/10.21511/imfi.15(2).2018.10

Pouraghajan, A., & Emamgholipourarchi, M. (2012). Impact of Working Capital Management on Profitability and Market Evaluation: Evidence from Tehran Stock Exchange. International Journal of Business and Social Science, 3(10), n/a.

QUY, T. V, & NGUYEN, L. T. M. (2019). Effects of working capital management on firm performance and firm value – A study of the fisheries industry in Vietnam. Journal of Science, 0(3), 42.

Shajar, S. N. (2017). Relationship between Working Capital Management and Profitability of Automobile Companies in India : A Paradigm Shift towards Economic Strengthening. International Journal of Trade, Economics and Finance, 8(4), 210–216. https://doi.org/10.18178/ijtef

Sucuahi, W. (2016). Effect of operating segments to the firm value of diversified listed companies in the Philippines. Umin Journals, 1(1), 227–237.

TURABOĞLU, T. T., & TOPALOĞLU, T. N. (2017). THE IMPACT OF WORKING CAPITAL POLICIES ON THE FIRM PERFORMANCE: A PRACTICE OVER BIST 100. International Journal of Business Quantitative Economics and Applied Management Research, 3(12).

Vahid, T. K., Mohsen, A. K., & Mohammadreza, E. (2012). The impact of working capital management policies on firm’s profitability and value: Evidence from Iranian companies. International Research Journal of Finance and Economics, 88(January 2012), 155–162.

Velnampy, P. T. (2013). Corporate Governance and Firm Performance : A Study of Sri Lankan Manufacturing Companies. Journal of Economics and Sustainable Development, 4(3), 228–236.

Vijayakumaran, R. (2019). Efficiency of Working Capital Management and Firm Value: Evidence From Chinese Listed Firms. International Journal of Financial Research, 10(6), 133. https://doi.org/10.5430/ijfr.v10n6p133

Vintilă, G., & Gherghina, Ş. C. (2015). Does ownership structure influence firm value? An empirical research towards the bucharest stock exchange listed companies. International Journal of Economics and Financial Issues, 5(2), 501–514.

Wali, A., & Nisar, M. (2018). Effect of Working Capital Polices on Firmms Performance. SSRN Electronic Journal, 1–15. https://doi.org/10.2139/ssrn.3003842

zuraida, I. (2019). THE INFLUENCE OF CAPITAL STRUCTURE, COMPANY SIZE, PROFITABILITY AND DIVIDEND POLICY ON CORPORATE VALUE. , International Journal of Financial Research., 4(1), 529–536.

Zutter, & Smart. (2019). Principal of Managerial Finance.

Page 12: MODAL KERJA SEBAGAI PREDIKTOR NILAI PERUSAHAAN …

40 Media Riset Bisnis & Manajemen Vol. 20 No. 1 , April 2020