mobilisasi sosial (akms)

Upload: diansutrisni95

Post on 29-Mar-2016

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mobilisasi sosial sebagai salah satu upaya kesehatan

TRANSCRIPT

Mobilisasi Sosiala. Pengertian mobilisasi sosial

Mobilisasi adalah proses membawa seluruh partner komunitas multisektoral untuk meningkatkan kesadaran, kebutuhan, dan kemajuan untuk tujuan, proses dan hasil tertentu.

Pada tinjauan literatur menunjukkan bebrapa definisi, disebabkan oleh penggunaan terminologi yang berbeda untuk menjelaskan hal yang sama, seperti penggunaan sosial terkadang digantikan menjadi nasional, komunitas, global, organisasional atau lokal.

Mobilisasi sosial adalah proses menyatukan semua sekutu lintas sektoral secara mudah dan praktis untuk meningkatkan kesadaran dan kebutuhan untuk program tertentu, untuk membantu pengiriman sumber daya dan jasa dan untuk memperkuat partisipasi komunitas untuk keberlanjutan dan kemandirian.

sekutu mencakup pembuat keputusan dan kebijakan, pemimpin opini, lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti profesional dan kelompok agama, media, sektor swasta, masyarakat dan individu. Mobilisasi sosial menghasilkan dialog, negosiasi, dan konsensu, melibatkan berbagai pihak yang terkait dan saling melengkapi. Mobilisasi sosial, terintegrasi dengan pendekatan komunikasi lainnya, telah menjadi fitur kunci dalam upaya komunikasi di seluruh dunia.

Dalam mobilisasi sosial, perubahan sosial dan perilaku yang berkelanjutan membutuhkan banyak keterlibatan, muali dari individu ke masyarakat kemudian kebijakan dan tindakan legislatif.

Advokasi untuk memobilisasi sumber daya dan perubahan efek kebijakan, media dan acara khusus untuk meningkatkan keasadaran masyarakat, membangun kemitraan dan jaringan, dan partisipasi masyarakat, adalah semua strategi kunci dari mobilisasi sosial.

b. Prinsip Mobilisasi SosialBeberapa prinsip mobilisasi sosial:

Memahami kemampuan lembaga yang ada di masyarakat.

Berstandar pada pemahaman dalam konteks sosial dan kultural termasuk situasi politik dan ekonomi masyarakat setempat.

Memenuhi permintaan masyarakat.

Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi.

Berdasarkan rencana nasional dalam rumusan tujuan, sasaran, pesan, indikator dan umpan balik mobilisasi.

Memerlukan pengulangan secara periodik.

Menggunakan individu yang terkenal atau dihormati sebagai penggerak.

c. Langkah-Langkah Mobilisasi Sosial

Memberikan pelatihan kepada kelompok pelopor (kelompok yang paling mudah menerima isu yang sedang diadvokasi.). Mengkonsilidasikan mereka yang telah mengikuti pelatihan menjadi kelompok pendukung.

Mengembangkan koalisi diantara kelompok maupun pribadi pendukung.

Mengembangkan jaringan informasi iantara anggota koalisi agar selalu mengetahui dan merasa terlibat dengan isu yang diadvokasikan.

Melaksanakan kegiatan yang bersifat massal dengan melibatkan banyak anggota koalisi.

Mendayagunakan media massa untuk mengekspos kegiatan koalisi sebagai jaringan informasi.

Mendayagunakan berbagai media massa untuk membangun kebersamaan dalam mengatasi masalah. Hal ini efektif bila dilakukan menggunakan TV, radio, billboard maupun spanduk.

d. Mobilisasi sosial dalam pengendalian TB

Strategi mobilisasi sosial dalam pengendalian TB yang digunakan adalah:

Strategi untuk memantau jumlah kasus TB BTA positif yang merupakan rujukan kader LSM diantara total kasus baru TB BTA positif yang dilaporkan adalah dengan memasukkan ke dalam sistem pencatatan yang ada ditingkat UPK, sehingga tercatata sampai di tingkat nasional.

Strategi untuk mensosilisasikan piagam hak dan kewajiban pasien adalah dengan melibatkan LSM dan paguyuban TB untuk ikut menyebarluaskan piagam ini. Selain itu untuk menjangkau petugas kesehatan piagam hak dan kewajiban pasien ini dilampirkan dalam modul pelatihan UPK.

Strategi mobilisasi sosial untuk menjawab isu strategis tentang kurangnya pemahaman masyarakat dalam pencegahan dan pencarian pengobatan TB, kurangnya kerjasama antar lintas program, sektor serta mitra terkait dalam pengendalian TB, serta kurangnya akses dan informasi mesyarakat mengenai TB.

Rencana kegiatan operasional mobilisasi sosial dalam program pengendalian TB, antara lain:

1. Menyusun pedoman mobilisasi sosial pengendalian TBPedoman pengendalian mobilisasi sosial disusun untuk menjadi acuan seluruh komponen masyarakat dalam melaksanakan mobilisasi sosial mulai dari pusat sampai desa.

2. Menyelenggarakan Forum Gerdunas TB (Gerakan Terpadu Nasional)

Forum Gerdunas harus diselenggarakan secara berkala sedikitnya 3 bulan sekali dan berkesinambungan.

3. Evaluasi pelaksanaan ujicoba layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM di 3 provinsiMengevaluasi pelaksanaan ujicoba layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM untuk melihat efektifitas kegiatan dan model keterlibatan masyarakat di populasi yang sulit terjangkau.4. Perumusan kebijakan yang mendukuing implementasi integrasi layanan TB di UKBM di daerah.

5. Memperluas layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM di provinsi lain.

Memperluas pelaksanaan layanan TB yang terintegrasi dengan UKBM berdasarkan hasil uji yang sudah dilaksanakan.

6. Mereview, mengembangkan dan mendistribusikan TB kit untuk Pos TB Desa.TB kit untuk Pos Desa akan menjadi pegangan bidan dan kader di desa dalam menyelenggarakan Pos TB Desa.

7. Melaksanakan mobilisasi organisasi masyarakat

Mengadakan gerakan masyarakat secara serentak oleh organisasi masyarakat yang dikaitkan dengan momentum hari-hari kesehatan.

8. Menyusun pedoman pelaksanaan keterlibatan komunitas khusus (pesantren) dalam program pengendalian TB.

9. Melibatkan LSM dan paguyuban pasien TB dalam kegiatan sosialisasi piagam hak dan kewajiban pasien TB.