mmse

6
Mini Mental-State Examination (MMSE) Disebut juga Folstein test adalah tes yang digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya pelemahan kognitif (cognitive impairment) pada pasien. Tes dilakukan dengan memberikan pertanyaan sederhana atau masalah pada pasien dengan cakupan: tempat dan waktu tes dilakukan, mengulangi beberapa kata, aritmatika, penggunaaan dan pemahaman bahasa, dan kemampuan motorik dasar. Penampilan Pemeriksa akan melihat apakah penampilan pasien sesuai dengan usia pasien. Pemeriksa juga akan melihat ada/tidaknya penamulan fisik yang berkaitan dengan kondisi tertentu seperti nose bridge yang datar pada Sindrom Down. Pemeriksa akan melihat apakah pasien terawatt dengan baik dinilai dari kerapihan dan kebersihat pakaian serta tubuh. Pemeriksa akan melihat apakah pasien nyaman dengan situasi sosial. Pemeriksa juga akan menilai bahasa tubuh yang ditampilkan oleh pasien serta pergerakan yang menjadi karakteristik dari kondisi tertentu seperti kontraksi otot atau pergerakan otot berlebih. Pemeriksa akan mengobservasi bagaimana pasien melakukan kontak mata dengan orang lain. Orientasi

Upload: epparlente

Post on 16-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MMSE

TRANSCRIPT

Page 1: MMSE

Mini Mental-State Examination (MMSE)

Disebut juga Folstein test adalah tes yang digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya

pelemahan kognitif (cognitive impairment) pada pasien. Tes dilakukan dengan memberikan

pertanyaan sederhana atau masalah pada pasien dengan cakupan: tempat dan waktu tes

dilakukan, mengulangi beberapa kata, aritmatika, penggunaaan dan pemahaman bahasa, dan

kemampuan motorik dasar.

Penampilan

Pemeriksa akan melihat apakah penampilan pasien sesuai dengan usia pasien. Pemeriksa juga

akan melihat ada/tidaknya penamulan fisik yang berkaitan dengan kondisi tertentu seperti nose

bridge yang datar pada Sindrom Down. Pemeriksa akan melihat apakah pasien terawatt dengan

baik dinilai dari kerapihan dan kebersihat pakaian serta tubuh.

Pemeriksa akan melihat apakah pasien nyaman dengan situasi sosial. Pemeriksa juga akan

menilai bahasa tubuh yang ditampilkan oleh pasien serta pergerakan yang menjadi karakteristik

dari kondisi tertentu seperti kontraksi otot atau pergerakan otot berlebih. Pemeriksa akan

mengobservasi bagaimana pasien melakukan kontak mata dengan orang lain.

Orientasi

Orientasi pasien pada waktu, tempa, dan mengenai seseorang akan dites. Orientasi yang

abnormal dapat menjadi indikasi adanya penggunaan alkoho, obata-obatan tertentu, trauma

kepala, defisiensi nutiris, atau penyakit otak organik.

Untuk mengetahui status orientasi pasine, pemeriksa akan memberikan beberapa pertanyaan

seperti nama dan usia. Pemeriksa juga akan menanyakan riwayat atau pekerjaan sekarang juga di

mana pasien tinggal. Pasien juga akan ditanyai mengenai tanggal dan tahun saat diperiksa.

Rentang Perhatian

Rentang perhatian pasien juga akan dites untuk mengetahui apakah pasien dapat menyelesaikan

pikiran yang dipikirkan, kemampuan pasien menyelesaikan masalah dan apakah pasien mudah

Page 2: MMSE

teralihkan perhatiannya. Rentang perhatian yang abnormal dapat menjadi indikasi adanya

attention deficit disorder (ADD) pada orang dewasa, kelainan kepribadian, dan skizofrenia.

Pemeriksa mungkin akan meminta pasien untuk menghitung mundur dari angka tertentu juga

meminta pasien untuk mengeja kata-kata dari depan atau dari belakang. Pasien juga dapat

diminta untuk mengikuti instruksi tertentu..

Memori

Baik memori jangka panjang maupun memori jangka pendek pada pasien akan dites. Kehilangan

memori jangka pendek biasanya mengindikasikan masalah medis sedangkan kehilangan memori

jangka panjang mengindikasikan demensia. Pemeriksa akan menanyakan beberapa kejadian yang

baru saja terjadi seperti siapakah presiden yang menjabat saat ini. Pemeriksa juga dapat

menanyakan perjalan yang baru saja pasien lakukan.

Untuk melakukan tes pada ingatan pasien, pemeriksa akan mengatakan tiga kata pada pasien.

Pasien kemudian diminta untuk mengulang kata-kata tersebut setelah beberapa menit. Pemeriksa

juga akan mengetes ingatan jangka panjang pasien dengan menanyakan pasien mengenai masa

muda atau masa kecil pasien.

Bahasa

Tes bahasa hanya dapat dilakukan apabila pasien memiliki kemampuan untuk menulis dan

membaca. Pemeriksa akan menilai kemampuan menulis dan membaca serta kemampuan pasien

memahami kata-kata. Hasil tes bahasa yang abnormal dapat menjadi indikasi terjadinya

demensia, trauma kepala, stroke, atau bahkan transient ischemic attack (TIA).

Untuk tes bahasa, pasien dapat diminta untuk menyelesaikan kaliman dan mengikuti instruksi

tertulis. Pemeriksa juga akan meminta pasien utnuk menulis nama-nama benda yang terdapat di

ruang pemeriksaan seperti meja atau pulpen. Pemeriksa juga dapat meminta pasien untuk

menyebutkan nama-nama dimulai dari abjad tertentu dalam kategori tertentu.

Keputusan

Page 3: MMSE

Tes keputusan digunakan utuk menilai kemampuan pasien dalam menyelesaikan masalah dan

kemampuan untuk membuat keputusan yang dapat diterima. Hasil penilaian keputusan yang

abnormal dapat menjadi indikasi terjadinya skizofrenia, retardasi mental atau pnyakit otak

organik.

Pasien dapat diminta untuk menggambar jam yang menunjukkan waktu tertentu. Pasien juga

dapat ditanyakan mengenai apa yang akan pasien lakukan apabila berada dalam situasi tertentu

yang mungkin terjadi di kehidupan sehari-hari.

Nilai tertinggi dari MMSE adalah 30.

Metode Skor Interprestasi

Single Cutoff <24 Abnormal

Range <21

>25

Meningkatkan kemungkinan

menderita demensia

Menurunkan kemungkinan

menderita demensia

Pendidikan 21

<23

<24

Abnormal untuk pendidikan

kelas 8

Abnormal untuk pendidikan

SMA

Abnormal untuk pendidikan

kuliah

Keparahan 24 -30

18-23

0-17

Tidak ada pelemahan kognitif

Pelemahan kognitif ringan

Pelemahan kognitif berat

Tabel: Interpretasi Skor MMSE

Skor MMSE pada pasien didapatkan 18 merupakan skor yang abnormal. Terjadi peningkatan

kemungkinan menderita demensia pada pasien. Menilik dari tingkat pendidikan pasien yang

merupakan lulusan SD, skor MMSE yang didapatkan adalah abnormal.

Page 4: MMSE

Skor di bawah 24 biasanya mengindikasikan adanya hendaya kognitif.

24-30 (normal)

17-23 (probable)

< 16 (definitif)

Atau

25-30 (normal)

21-24 (gangguan ringan)

10-20 (gangguan sedang)

< 9 (gangguan berat)