mixing engineer

10
8/13/13 Mixing Engineer cahyanandradhyaksa.blogspot.com 1/10 MEMASAK....itulah tepatnya gambaran bagaimana cara kerja seorang Mixing Engineer terhadap sebuah lagu. Untuk bisa menghasilkan masakan yang enak, tentunya harus mengenal bumbu2 dapur ( FX, EQ, Compression )..termasuk bahan baku masakan ( Drum sound, Bass, gitar, Vocal ), kemudian di ramu menjadi satu buah masakan yang enak dan membuat orang lain bahagia dengan masakan yang kita buat. Mixing Engineer Monday, May 7, 2012 MASTERING PAKE WAVES LINMB Mastering sebenernya adalah proses yang tidak tentu dalam pemakaian pluginnya. Maksud nya begini. Ketika sebuah hasil Mixing sudah ok, maka otomatis kita sudah tidak perlu ngapa-ngapain, paling tinggal "merapikan" suaranya. Atau kadang, kita masih perlu untuk melakukan EQ terhadap hasil Mix tersebut. Atau kadang, kita cukup memperlebar hasil Mixnya, atau bahkan mempersempit hasil Mix untuk kondisi biar lebih mono Compatible. Kali ini kita asumsikan aja hasil Mixingannya sudah ok, sehingga tugas kita tinggal merapikan hasil mix nya. Kenapa kok dibilang merapikan??? Ya karena nanti kesan yg ditimbulkan adalah suaranya lebih rapi dibandingkan sebelumnya hehehehe. Tahunya gimana kok lebih rapi?? Ya di dengerin lah wekekekeke.... Untuk merapikan hasil Mix, kita bisa menggunakan plugin yg di produksi oleh Waves, yg disebut dengan LinMB. Dia adalah software Multiband compressor, yang fungsinya adalah Compressor yg bekerja berdasarkan Frekwensi.. Jadi ketika ada frekwensi yg melewati threshold tertentu, maka otomatis compressor nya akan bekerja di frekwensi tersebut. Nah, terus gimana nih cara pakainya??? Share this on Facebook Tweet this View stats (NEW) Appointment gadget >> Share it 13,270 Total Pageviews Join this site w ith Google Friend Connect Members (24) More » Already a member? Sign in Followers 2012 (2) May (2) MASTERING PAKE WAVES LINMB Tehnik Mixing menggunakan Deret Fibonacci Blog Archive 0 Bagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Upload: johnkadier

Post on 30-Nov-2015

99 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Audio enggineeringMixing mastering

TRANSCRIPT

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 1/10

MEMASAK....itulah tepatnya gambaran bagaimana cara kerja seorang Mixing Engineer

terhadap sebuah lagu. Untuk bisa menghasilkan masakan yang enak, tentunya harus

mengenal bumbu2 dapur ( FX, EQ, Compression )..termasuk bahan baku masakan (

Drum sound, Bass, gitar, Vocal ), kemudian di ramu menjadi satu buah masakan yang

enak dan membuat orang lain bahagia dengan masakan yang kita buat.

Mixing Engineer

Monday, May 7, 2012

MASTERING PAKE WAVES LINMB

Mastering sebenernya adalah proses yang tidak tentu dalam pemakaian

pluginnya. Maksud nya begini. Ketika sebuah hasil Mixing sudah ok, maka

otomatis kita sudah tidak perlu ngapa-ngapain, paling tinggal "merapikan"

suaranya. Atau kadang, kita masih perlu untuk melakukan EQ terhadap hasil

Mix tersebut. Atau kadang, kita cukup memperlebar hasil Mixnya, atau

bahkan mempersempit hasil Mix untuk kondisi biar lebih mono Compatible.

Kali ini kita asumsikan aja hasil Mixingannya sudah ok, sehingga tugas kita

tinggal merapikan hasil mix nya. Kenapa kok dibilang merapikan??? Ya

karena nanti kesan yg ditimbulkan adalah suaranya lebih rapi dibandingkan

sebelumnya hehehehe. Tahunya gimana kok lebih rapi?? Ya di dengerin lah

wekekekeke....

Untuk merapikan hasil Mix, kita bisa menggunakan plugin yg di produksi

oleh Waves, yg disebut dengan LinMB. Dia adalah software Multiband

compressor, yang fungsinya adalah Compressor yg bekerja berdasarkan

Frekwensi.. Jadi ketika ada frekwensi yg melewati threshold tertentu, maka

otomatis compressor nya akan bekerja di frekwensi tersebut.

Nah, terus gimana nih cara pakainya???

Share this on Facebook

Tweet this

View stats

(NEW) Appointment gadget >>

Share it

13,270

Total Pageviews

Join this sitew ith Google Friend Connect

Members (24) More »

Already a member? Sign in

Followers

▼ 2012 (2)

▼ May (2)

MASTERING PAKEWAVES LINMB

Tehnik Mixingmenggunakan DeretFibonacci

Blog Archive

0Bagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 2/10

Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 6:44 AM No comments:

Kalau mau utak atik..silahkan di coba sendiri hehehe. Tapi kalau saya, begitu

plugin nya di loading, maka semua saya biarin seperti aslinya dulu

settingannya. Abis itu, yg saya akses adalah THRSH (threshold) di bagian

Master ( kalau gambar di bawah berarti yg ada panah dan lingkaran

merah...).

Tombol yg ada panah itu kita turunkan, sambil kita mengawasi adanya

pergerakan dari garis threshold yang ada ( garis yg warnanya orange dan ada

bulat2 yg menunjukkan wilayah frekwensi). Begitu ada pergerakan, yang kita

awasi adalah usahakan agar yg bergerak cukup 3 bagian wilayah frekwensi

yaitu Low, LowMid, dan HIMid.

Terus ukuran nariknya sampai berapa ya??? Kalau saya, awal nya saya tarik

terus ke bawah sampai 4 wilayah frekwensi aktif, kemudian pelan pelan saya

kurangi sampai pergerakannya akhirnya cuman di 3 wilayah frekwensi aja.

Itupun harus kita compare antara yg pake plugin dan yg tidak..alias di bypass

dan on, biar kita tahu bedanya di mana.

Yang kita cari adalah sampai kita merasa bahwa hasil Mix terasa lebih rapi

dibandingkan tanpa menggunakan LinMB. Dan ingat, bila terlalu banyak

signal yg terkompres, otomatis "ukuran" hasil Mix nya jadi kerasa kurang

"BIG"..terasa terlalu kecil dibanding tanpa LinMB. Kenapa kok bisa rapi ???

Multiband compressor adalah compressor yg aktif sesuai dengan frekwensi.

Jadi, bila ada wilayah frekwensi yg melebihi dari threshold, otomatis

compressor akan "aktif" dan membuat frekwensinya jadi lebih RAPI. Seolah-

olah ada dinding batas yg membatasi pergerakan frekwensi nya agar tidak

liar.

Sooo, tunggu apa lagi!?!?!?

SELAMAT BER LINMB RIA !!!!

Recommend this on Google

▼ 2011 (27)

▼ September (1)

Plugin Equaliser yangmenggunakan OTAKKANAN...Man...

► August (5)

► July (21)

Cahyanandra Dhyaksa

Musik atau Audio, adalah ibarat

makanan yang menjadi sarapan

tiap pagi dan menjadi minuman

penghilang dahaga.. Menjadi

seorang Mixing / Mastering

Engineer ternyata bukanlah

sekedar pilihan, tetapi sekarang

lebih ke arah keinginan untuk

melestarikan keilmuan yang

sudah mulai langka ini, agar

dapat membawa nama

Indonesia ke kancah dunia

Internasional.

View my complete profile

About Me

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 3/10

Sunday, May 6, 2012

Tehnik Mixing menggunakan Deret Fibonacci

Mungkin banyak di antara kita yg lupa-lupa ingat tentang apa itu Deret

Fibonacci ( apalagi saya yg dulu matematikanya dapet jelek banget hehehehe

). Sebagai pengingat, deret Fibonacci adalah sebuah deret yg angka

selanjutnya adalah penambahan dari angka yang sekarang dengan

sebelumnya.

Jadi deretnya begini bentuknya : 0,1,1,2,3,5,8,13,21...dst.

Nah, yg menarik lagi ternyata adalah bahwa Alam Semesta ini diciptakan

dgn komposisi perbandingan angka-angka yang ada di deret Fibonacci. Jadi,

ilmuwan telah menemukan bahwa banyak sekali bentuk-bentuk yang ada di

alam semesta ini adalah merupakan perbandingan dari 13/8..21/13..34/21..

yang bisa di simpulkan bernilai 1,61.

Bahkan, jumlah ranting yang ada di pohon, itu percabangannya bisa

terhitung secara Fibonacci. Jadi jumlahnya adalah 3,5,8,13... Termasuk

bentuk rumah keong adalah bentuk dengan perbandingan dari 1,61.

Yang lebih keren lagi adalah, struktur tubuh manusia juga terdiri dari

perbandingan 1,61. Perbandingan antara kepala ke pusar, kemudian dari

pusar ke kaki adalah 1,61. Perbandingan antara lengan dan tangan adalah

1,61. Antara dagu ke hidung, kemudian dari hidung ke bibir adalah 1,61. Dan

masih buaannyaaak lagi struktur tubuh lain, termasuk struktur alam semesta

lain yang terdiri dari perbandingan 1,61.

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 4/10

Nah, gara gara banyaknya struktur yang terjasi dengan perbandingan 1,61,

kemudian saya berpikir kenapa sih tehnik Mixing tidak mencoba

menggunakan angka angka yang terdapat dalam deret fibonacci di atas.

Karena sesuai dengan struktur tubuh, bentuk telinga sendiri mengandung

unsur fibonacci. Sehingga saya berpikir kalau kita Mixing dengan

menggunakan deret fibonacci, otomatis pasti akan sesuai dengan sistem

pendengaran kita.

Idenya adalah seperti ini. Misal, Vocal adalah instrument paling penting

dalam lagu tersebut, kita posisikan dalam VU menjadi -0dB. Nah, untuk

instrument lainnya, saya cukup menggunakan deret yg ada di Fibonacci

untuk mengatur balance. Contoh, ada akustik gitar. Ketika posisi Vocal tadi

awalnya adalah -0dB, maka gitar saya atur balance nya di posisi -5dB

misalnya. Kalau masih terlalu keras, maka saya tidak usah bingung lagi di

atur di posisi mana, saya tinggal pake -8dB sebagai posisi volume gitar. Atau

bahkan saya letakkan di posisi -13dB, sesuai dengan deret Fibonacci yang ada.

Begitu juga dengan instrument lainnya. Saya tinggal memilih aja angka2

yang ada di dalam deret Fibonacci. Misal di -2dB, -3dB dst. Hehehehehe...

Dan apa yg terjadi dengan percobaan itu???

Waw... Ternyata selain mixing jadi lebih efisien, hasilnya pun ternyata akan

lebih natural.

Tidak kaku, namun tetap musikal.

Fibonacci juga bisa diterapkan di beberapa proses mixing selain "balance".

Misalnya didalam EQ, maupun Compressor juga sama.

Pembagian frekwensi dalam EQ juga bisa mengikuti deret Fibonacci :

20,30,50,80,130,210,340,550,890,1440,2330,3770,6100,9870,15970 Hz.

Nah, menariknya adalah ternyata semua frekwensi di atas adalah yg paling

sering di akses saat kita melakukan proses EQ. Dan uniknya, dari tabel

frekwensi di atas, frekwensi terakhir berada di 15970 Hz - ini adalah

jangkauan frekwensi teratas yang direproduksi oleh ANALOG system

hehehehehe. Jadi ternyata dgn Fibonacci kita lebih Nganalog saat melakukan

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 5/10

Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 4:04 PM No comments:

Mixing.

Untuk ratio compression pun, bisa kita pilih dalam bentuk 2:1, 3:1, 5:1 atau

8:1 dst. Jadi tinggal atur2 aja semuanya sesuai dgn Fibonacci.

Untuk Panning, juga begitu. Kita bisa pake pendekatan yg macem2. Misalnya

nih, dari 100% posisi panning, bisa saja kita bagi dgn sistem Fibonacci.

Anggep saja kelipatan 10, berarti nilai panning nya berada di 10,20,30,50,80

untuk posisi di Left maupun Right.

Setting Reverb, Automation Volume, Delay, semua pengaturannya bisa kita

pakai dengan menggunakan Fibonacci.

Karena Mixing dgn sistem Fibonacci ini begitu mudahnya, maka tinggal Cita

rasa kita yang diuji sebagai seorang engineer, apakah lagunya jadi semakin

enak...atau semakin gak karuan hehehehe.

So, SELAMAT BER FIBONACCI RIA !!!!

Recommend this on Google

Tuesday, September 20, 2011

Plugin Equaliser yang menggunakan OTAKKANAN...Manteb tenan !!!!

Mumpung ada kesempatan sedikit untuk mencuri-curi waktu sharing ttg hal-

hal baru di dunia Mixing Engineer, berikut saya share masalah Equaliser

yang pemakaiannya benar2 menggunakan OTAK KANAN alias FEEL

hehehehhee...

Kita tahu sendiri kan, EQ itu selalu identik dengan menghafal frekwensi2

tertentu saat kita ingin menghasilkan sebuah warna2 suara yang sedang kita

proses. Misalnya, warm ( hangat ) itu menggunakan frekwensi di kisaran

120-350 Hz, atau presence di kisaran 2kHZ-8kHZ. Otomatis, kerjaan kita kan

jadinya ribet. Pertama menentukan dulu suaranya kurang apa, abis itu

kisaran wilayah frekwensinya di mana.

Di jaman yang semakin maju ini, ternyata para produsen plugin juga jeli

melihat peluang baru untuk bisa menghasilkan sebuah plugin EQ yang cara

pake nya gampang banget...Cuman pake otak kanan!!! Hehehe...Inilah

Plugin EQ tersebut : TB EZQ dari ToneBooster.....

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 6/10

Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 3:44 AM 1 comment:

Bisa kita lihat sendiri kan?? EQ yang isinya cuman "Tiny, Dark, Bright,

Warm..." hehehehe. Jadi, kalau kita merasa suaranya kurang warm,

gerakkan aja ke arah warm..sambil dengerin seberapa warm yang kita

inginkan. Kalau ingin warm sama bright, ya udah, geser ke bawah sedikit dan

ke kanan sedikit. Di jamin bakal tercapai apa yg kita cari.

Sudah beberapa hari ini saya mengeksplore plugin yang lucu ini, dan sejauh

ini hasilnya bener2 luar biasa. Kok bisa?? Ya kan saya jadinya gak usah ribet2

mikirin frekwensi. Cukup dengerin suaranya, butuh kondisi yang apa - Tiny

misalnya - tinggal kita gerakkan seberapa jauh yang kita inginkan.

Keunggulan dengan metode ini adalah, kita bener2 fokus terhadap suara. Gak

lagi fokus kepada Frekwensi kek, Q kek, atau Berapa dB yang kita boosting /

cutting. WHT THE HELL..!!!

So, sekarang dah gak jaman lagi ngapalin settingan EQ yang ribet dan

berjibun jumlahnya. Cukup katakan "Kurang warm nih"..atau "dibikin tiny

yang agak dark nih cocoknya.." hehehehe.

SELAMAT BER EQUALISER RIA !!!!

Recommend this on Google

Monday, August 22, 2011

Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 7 :33 AM 2 comments:

Revisi Hasil Mixing yang kemarin...Hmm....

Wah...gara2 sibuk mikirin reaper, ternyata hasil mix yang kemarin agak over

di Bass ama Kick drumnya. Sama warna dari Snare nya setelah di denger di

beberapa speaker perlu di revisi sedikit biar enak. Lha revisi yang ini sound

Bass ama Kick nya di bikin lebih lengket lagi...terus frekwensinya di jaga biar

gak melebar ke mana-mana suaranya. Untuk Snare, suaranya di bikin lebih

natural lagi, Snappy nya agak di kurangi biar gak terlalu "thassss.. gitu..

Ok...berikut adalah hasil revisi mixingan yg ke dua...

http://www.4shared.com/audio/_kFQkIGx/Conversation-revision.html

SELAMAT BER-REVISI RIA !!!!

Recommend this on Google

Sunday, August 21, 2011

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 7/10

Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 8:09 AM 1 comment:

Contoh Hasil Mix pake Reaper doang....ASIKJUGA TERNYATA!!!

Sejak tadi pagi, saya penasaran banget ama kekuatan Reaper 4.. Setelah

dipikir-pikir, akhirnya emang saya putuskan untuk bikin demo Mix ( karena

ada request ), tapi cuman pake Reaper 4.. Sejak jam 8 pagi, sampe ini tadi

jam 10 malem, akhirnya kelar juga nih demo. Silahkan menikmati...kalau

ada comment monggo di comment se comment-commentnya heheheheheh.

http://www.4shared.com/audio/WocTnDsi/Conversation.html

SELAMAT BER-REAPER RIA !!!!

Recommend this on Google

Monday, August 15, 2011

BIKIN STEREO TRACK tanpa pake softwaremacem2....

Pernah dengerin CD yang ada permainan akustik gitar nya bisa ada di

kiri dan di kanan seperti dua orang bermain bersamaan kan? Cara yang

paling gampang adalah si pemain waktu rekaman bermain dua kali dengan

cara yang sama dan di panning dengan posisi 100L dan 100R..beres deh.

Dijamin hasilnya pasti bisa lebar dan kelihatan asik dan keren.

Nah, ada juga yang pake software ADT ( Automatic Double Track ),

yaitu plugin yang memang hanya dengan satu sumber suara seolah-olah

disimulasikan menjadi 2 suara stereo. Cuman, kesan yang dihasilkan tetap

saja gak bisa senatural seperti tehnik yang pertama. Karena apa, tetap saja

gaya permainan, timing dan ekspresinya sama karena hanya diambil dari

satu buah track saja. Dan biasanya suara yang dihasilkan agak berbau

"chorus".

Lha repotnya lagi adalah...udah track yang di kasih cuman 1...abis itu

kita gak punya plugin2 sebagai stereo simulator begitu.. Apa yang bisa kita

lakukan buat "ngakalin" biar tetep stereo? Tenang-tenang hehehehe. BE

CREATIVE AND DONT GIVE UP !

Pertama-tama...Amati dulu pola permainan gitar akustiknya. Misal

seperti gambar di atas. Ada 8 bar permainan gitar akustik. Dalam lagu pop,

seringkali pola permainan nya kembali berulang tiap 4 bar. Anggap saja di

posisi A, chordnya adalah C-Am-Dm-G... ( kok kayak lagu ya hehe ). Nah, di

posisi B, ternyata berulang juga Chord nya C-Am-Dm-G. Kalau kasusnya

begini, maka kita bisa secara gampang bikin stereo track yang terdengar tetap

natural.

Split 8 bar dari permainan akustik gitar tadi menjadi 2, seperti gambar

sebelumnya. Setelah itu, buat sebuah track baru di bawah track gitar akustik

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 8/10

Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 7 :03 PM No comments:

yang pertama. Selanjutnya adalah, di track yang baru, kita copy si Posisi B

dari track pertama menjadi posisi A di track kedua, dan kita Copy posisi A dari

track pertama menjadi posisi B di track kedua. Nah, jadinya adalah seperti

gambar di bawah ini.

Lho emang begitu doang terus jadi track stereo yang kayak dua orang maen

bareng? Yup !. Kok bisa begitu? Hehehehe. Begini penjelasannya.

Ketika si player gitar bermain sampai 8 Bar, bisa di pastikan timing nya

antara 4 bar pertama (A) dan 4 bar kedua(B) gak bakalan sama. Termasuk

gaya mainnya pasti ada mbeleset2 nya dhikit..termasuk yang lain2. Nah,

kondisi itu yang kita manfaatkan dengan menukar saja posisi nya. Jadi si A

track 1 ketemu si B track 2, si B track 1 ketemu si A track 2..hehehe padahal

itu berasal dari satu permainan pola gitar saja.

Dan dijamin, suara yang dihasilkan lebih natural dibandingkan dengan

kita memakai software ADT tadi. Atau bahkan lebih natural dibandingkan

mengcopy track yang pertama menjadi dua, terus di belesetin dikit antara

track 1 dan 2. Kenapa, karena kalau di copy, timing nya tetep saja memiliki

jarak yang sama. Jadi tidak bisa terkesan ada dua orang yang bermain gitar

bersamaan. Kan yang namanya dua orang main pasti gak bisa bareng2

banget kan???

Lha kalau pola nya beda gimana? Naaahhhh...jadinya agak ribet dikit,

ya mau tidak mau harus comot sana comot sini untuk dibentuk pola baru

agar polanya ngikuti track yang pertama. Jadi istilahnya, track kedua adalah

hasil editan track 1 asal gak ketemu bentuk permainan yang

sama..Aduuuhhh jadi bingung sendiri saya hahahahahaha. Di coba sendiri

aja deh, biar tahu maksudnya wekekekekekeke

SELAMAT BER STEREO2 RIA !!!!

Recommend this on Google

Friday, August 5, 2011

Tehnik Penempatan Mic - Untuk menghasilkanMaximum Illusion saat rekaman !!!

Sudah pernah lihat seorang Celine Dion kalo take Vocal di Studio Rekaman

??? Buat yang belum, ini ada linknya di youtube :

http://www.youtube.com/watch?v=nAnYYNFH8p8. Nah, coba kita amati

penempatan Mic nya, termasuk waktu dia nyanyi di bagian chorus..itu

jaraknya minta ampun jauhnya deh hehehe. Sampai dia harus sejauh itu

waktu menyanyi di depan Mic. Di awal-awal pun ternyata dia juga bernyanyi

8/13/13 Mixing Engineer

cahyanandradhyaksa.blogspot.com 9/10

Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 7 :49 PM No comments:

dengan jarak kisaran 30-50cm dari Mic. Kenapa harus begitu ???

Paul Stavrou menjelaskan, bahwa suara itu memiliki sebuah "UJUNG"

jangkauan Maksimal atau di istilahkan "Tip of the flame". Jadi bila kita

gambarkan, seolah-olah ada Puncak terjauh yang dihasilkan oleh sebuah

suara dan itu yang harus kita tangkap saat kita merekam. Kalau terlalu

jauh...maka suaranya akan terkesan LEMAH, dan kalau terlalu dekat..maka

suaranya akan terkesan TERLALU KUAT. Nah, tugas kita di awal adalah

selalu mendengarkan suara yang akan kita rekam, kemudian kita "LIHAT" di

mana sih puncak suaranya, abis itu kita letakkan Mic di posisi puncak

tersebut.

Makanya seorang Celine Dion, ketika di bagian Chorus ( amati di menit 2:10

an dari klip di atas ), dia menjauh. Tujuannya adalah agar Puncak suaranya

pas ditangkep oleh Mic. Sedangkan kalau terlalu dekat, maka akan terlalu

kuat hasilnya sehingga malah jadinya kurang hidup.

Ketika kita melakukan rekaman Drum pun, kuncinya sebenernya adalah

"SEBERAPA JAUH" Mic tersebut kita letakkan agar dia mampu menangkap

suara dengan Maksimal. Bukan sedekat mungkin. Contoh ketika kita mencari

posisi untuk Overhead Mic di posisi floor tom, itu kita tempatkan sejauh

mungkin dan kemudian kita denger di speaker monitor, bagaimana ilusi yang

terjadi. Cari yang paling WOW !.. Overhead Mic yang berada di wilayah

Hihat pun sama saja. Cari posisi terjauh yang mampu ditangkep oleh MIC,

dimana posisi itu menghasilkan ILUSI WOW ketika di dengar di speaker

monitor.

Ketika kemudian ke dua Overhead itu di gabung, coba kita minta tolong

pemain drumnya untuk bermain biasa, abis itu kita amati di Control Room.

Dengarkan ketika dia bermain Floor - Harus bener2 BIG..terus posisi

suaranya itu bisa larinya ke bawah - istilahnya si Stavrou "SHAKE THE

GROUND" ( mengguncang ke tanah hehehe ). Kemudian ketika pemain

drum melakukan fill dengan tom2 nya keseluruhan, maka GAMBARAN

DRUM nya bisa MANTEB gitu. Kalau belum, jangan segan2 mindah posisi

Mic hehehehe.

Untuk merekam suara Gitar elektrik pun, ketika menggunakan

cabinet..Ataur jaraknya sejauh yg bisa menimbulkan ILUSI tadi. Ada cara

mudah mendeteksi puncak suara kalau kita mencari di cabinet. Caranya

adalah, kita berada di depan cabinet, terus kita pelan2 mundur sampai

kemudian suara Gitar nya itu seperti menyentuh tubuh kita..ada sebuah

resonansi dalam tubuh kita. Itu biasanya posisi ideal untuk menempatkan

sebuah Mic. Begitu sudah ketemu posisinya, jangan lupa untuk

mendengarkan di Speaker Monitor.

INGAT !!!! ILUSI ITU DI DENGAR LEWAT SPEAKER MONITOR TANPA

PROSES APAPUN ! Jadi apapun yang terjadi, acuannya adalah SUARA

YANG TERDENGAR DI MONITOR.. Kalau di monitor terdengar BIASA,

gak WAH..ya sudah, berarti cari lagi posisi sampai ketemu ilusinya. Kalau gak

ketemu2 gimana ??? Boleh kok ngundang saya buat ke studionya buat main2

ke sana nyari ilusi bareng2 wekekekekeke ( plus akomodasi di tanggung yah ).

SELAMAT BER-MAXIMUM ILLUSION RIA !!!!

Recommend this on Google