mitos dan fakta

6
Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Reumatik Penyakit reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya, bisa mengenai siapa saja, laki-laki atau perempuan, orang tua maupun anak-anak. Penyakit ini sudah ada sejak lama, bahkan telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu. Sayangnya banyak hal yang dikaitkan dengan penyakit reumatik ini yang belum tentu benar (mitos) namun diyakini dalam masyarakat kita. Pengetahuan akan kenyataan (fakta) mengenai penyakit reumatik merupakan hal yang penting dan dapat membantu menemukan terapi dan solusi yang tepat bagi penderitanya sehingga kecacatan yang sering terjadi pada penyakit reumatik dapat dicegah dan kualitas hidup penderita dapat setara dengan orang sehat. Salah satu mitos yang paling banyak diyakini masyarakat adalah mengenai mandi malam atau makan sayuran hijau dapat menyebabkan nyeri sendi, bagaimana kenyataannya? Silahkan simak atrikel di bawah ini. Mitos: Penyakit reumatik disebabkan oleh karena sering mandi malam atau berada dalam ruangan ber AC/ cuaca dingin Fakta: Penelitian mendapatkan mandi malam atau cuaca dingin tidak menyebabkan penyakit reumatik. Namun pada penderita reumatik tertentu, faktor dingin dapat memperburuk keluhan sehingga saat terkena dingin terasa nyeri di sendi-sendinya, hal ini dapat dijelaskan adanya perubahan tekanan atmosfir meningkatkan tekanan di dalam ruang sendi, temperatur yang dingin menyebabkan gangguan aliran sinovium serta merangsang saraf nosiseptor di sekitar sendi menyebabkan sendi yang sudah terkena artritis menjadi nyeri dan/atau kaku. Mitos: Nyeri sendi disebabkan karena asam urat yang meningkat Fakta: Penyakit sendi akibat asam urat yang meningkat (Gout/Pirai) hanyalah satu dari antara lebih dari 100 macam peyakit reumatik. Jadi tidak semua nyeri sendi adalah akibat asam urat yang meningkat. Sebaliknya pada penderita nyeri sendi dengan kadar asam urat dalam darah yang lebih dari batas normal belum tentu menderita penyakit gout, karena itu penting untuk periksa ke dokter apa jenis penyakit reumatik yang diderita. Mitos: Reumatik dapat disebabkan oleh karena makan sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan Fakta: Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan tidak menyebabkan nyeri sendi. Satu-satunya penyakit reumatik yang berhubungan dengan makanan (jerohan, alkohol, kerang-kerangan, daging merah dalam jumlah besar) adalah panyakit gout atau pirai (penyakit sendi akibat asam urat) Mitos: Penyakit reumatik adalah penyakit keturunan Fakta: Penyakit reumatik tidak secara langsung diturunkan dari orang tua ke anak, meskipun pada beberapa jenis penyakit reumatik terdapat faktor genetik yang mempengaruhi kecenderungan keturunannya untuk menderita

Upload: aduyahud

Post on 01-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

Mitos dan Fakta Tentang Penyakit ReumatikPenyakit reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya, bisa mengenai siapa saja, laki-laki atau perempuan, orang tua maupun anak-anak. Penyakit ini sudah ada sejak lama, bahkan telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu. Sayangnya banyak hal yang dikaitkan dengan penyakit reumatik ini yang belum tentu benar (mitos) namun diyakini dalam masyarakat kita. Pengetahuan akan kenyataan (fakta) mengenai penyakit reumatik merupakan hal yang penting dan dapat membantu menemukan terapi dan solusi yang tepat bagi penderitanya sehingga kecacatan yang sering terjadi pada penyakit reumatik dapat dicegah dan kualitas hidup penderita dapat setara dengan orang sehat.

Salah satu mitos yang paling banyak diyakini masyarakat adalah mengenai mandi malam atau makan sayuran hijau dapat menyebabkan nyeri sendi, bagaimana kenyataannya? Silahkan simak atrikel di bawah ini.

Mitos: Penyakit reumatik disebabkan oleh karena sering mandi malam atau berada dalam ruangan ber AC/ cuaca dinginFakta: Penelitian mendapatkan mandi malam atau cuaca dingin tidak menyebabkan penyakit reumatik. Namun pada penderita reumatik tertentu, faktor dingin dapat memperburuk keluhan sehingga saat terkena dingin terasa nyeri di sendi-sendinya, hal ini dapat dijelaskan adanya perubahan tekanan atmosfir meningkatkan tekanan di dalam ruang sendi, temperatur yang dingin menyebabkan gangguan aliran sinovium serta merangsang saraf nosiseptor di sekitar sendi menyebabkan sendi yang sudah terkena artritis menjadi nyeri dan/atau kaku.

Mitos: Nyeri sendi disebabkan karena asam urat yang meningkatFakta: Penyakit sendi akibat asam urat yang meningkat (Gout/Pirai) hanyalah satu dari antara lebih dari 100 macam peyakit reumatik. Jadi tidak semua nyeri sendi adalah akibat asam urat yang meningkat. Sebaliknya pada penderita nyeri sendi dengan kadar asam urat dalam darah yang lebih dari batas normal belum tentu menderita penyakit gout, karena itu penting untuk periksa ke dokter apa jenis penyakit reumatik yang diderita.

Mitos: Reumatik dapat disebabkan oleh karena makan sayur-sayuran hijau dan kacang-kacanganFakta: Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan tidak menyebabkan nyeri sendi. Satu-satunya penyakit reumatik yang berhubungan dengan makanan (jerohan, alkohol, kerang-kerangan, daging merah dalam jumlah besar) adalah panyakit gout atau pirai (penyakit sendi akibat asam urat)

Mitos: Penyakit reumatik adalah penyakit keturunanFakta: Penyakit reumatik tidak secara langsung diturunkan dari orang tua ke anak, meskipun pada beberapa jenis penyakit reumatik terdapat faktor genetik yang mempengaruhi kecenderungan keturunannya untuk menderita penyakit yang sama.

Mitos: Reumatik adalah penyakit orang berusia tuaFakta: Penyakit reumatik tidak didominasi oleh orang berusia tua saja, karena anak-anak bahkan bayipun dapat terkena penyakit reumatik. Contohnya penyakit artritis reumatoid dapat mengenai anak-anak. Sebaliknya tidak semua orang tua akan menderita penyakit reumatik.

Mitos: Penyakit reumatik hanya mengenai sendi dan tulang sajaFakta: Seluruh jaringan di sekitar sendi dapat terkena pada penyakit reumatik, seperti tulang, otot, tendon dan lain-lain, selain itu bisa didapatkan juga gejala lain seperti demam, lekas capai, lemas dll

Mitos: Penyakit reumatik hanya menyerang wanitaFakta: Tidak selalu wanita yang mengalami penyakit ini. Pria lebih sering mengalami penyakit artritis gout, sementara wanita lebih banyak mengalami penyakit lupus, osteoartritis, dan artritis reumatoid.

Mitos: Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit reumatikFakta: Penyebab penyakit reumatik adalah sangat bervariasi, beberapa bahkan belum diketahui penyebabnya, namun banyak faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit reumatik dan beberapa di antaranya dapat dicegah sehingga tidak menimbulkan nyeri sendi ataupun memperberat penyakit yang ada, antara lain: menjaga berat badan ideal, olah raga teratur, menghindari stress baik fisik maupun psikis yang berkepanjangan.

Mitos: Penyakit reumatik terjadi karena sering membunyikan sendiFakta: Tidak didapatkan bukti bahwa sering membunyikan sendi baik di tangan maupun kaki dapat menyebabkan terjadi penyakit reumatik.

Mitos: Pengobatan tradisional lebih aman dan efektif dalam menyembuhkan penyakit reumatikFakta: Belum didapatkan bukti ilmiah bahwa pengobatan tradisional (obat-obat jamu, gelang magnet, minum urin, sengatan lebah, makan tripang dll) dapat menyembuhkan penyakit reumatik. Beberapa di antaranya seperti jamu-jamu tertentu bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan lambung pada penderita yang mengkonsumsinya. Penelitian masih terus dilakukan terhadap obat tradisional untuk terapi penyakit reumatik.

Mitos: Pijat refleksi dapat menyembuhkan penyakit reumatikFakta: Belum terdapat bukti ilmiah bahwa pijat refleksi dapat menyembuhkan berbagai penyakit reumatik. Pijatan ini dapat merupakan salah satu terapi alternatif untuk mengurangi ketegangan otot dan sendi yang kaku.

Mitos: Kompres hangat lebih baik daripada kompres dingin untuk semua penyakit reumatik.Fakta: Tergantung dari penyakit reumatik yang diderita, jika disertai tanda-tanda radang (merah, bangkak, nyeri tekan, hangat) maka kompres dingin lebih mengurangi rasa nyeri, contohnya pada serangan akut nyeri sendi akibat gout. Sementara pada osteoarthritis maupun ketegangan pada otot, kompres hangat dapat meningkatkan relaksasi dan mengurangi keluhan.

Mitos: Sendal reumatik dengan tonjolan-tonjolan untuk memijat titik-titik tertentu pada telapak kaki dapat menyembuhkan penyakit reumatik.Fakta: Tidak didapatkan bukti ilmiah bahwa tonjolan-tonjolan pada sandal yang dipakai untuk berjalan dapat menyembuhkan penyakit reumatik, bahkan pada keadaan tertentu seperti radang jaringan di telapak kaki (plantar fasciitis) justru semakin memperburuk penyakitnya.

Mitos: Suntikan ke dalam sendi dapat membahayakan sendi atau menyebabkan keropos tulangFakta: Pada keadaan tertentu suntikan ke dalam sendi dibutuhkan dalam pengobatan nyeri sendi, jika dilakukan dengan benar terapi ini sangat menolong bagi penderita yang mengalami peradangan pada sendinya. Suntikan ke dalam sendi tidak menyebabkan keropos tulang, dan sebaiknya dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya. Jika tidak dilakukan dengan benar dapat meningkatkan risiko terkena infeksi di dalam sendi (artritis septik). Jika suntikan menggunakan obat yang mengandung steroid sebaiknya tidak lebih dari 3 kali dalam setahun, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada sendi. Sementara suntikan dengan cairan hyaluronat sesuai dengan aturan pada masing-masing jenis obat tersebut.

Mitos: Obat untuk reumatik harus segera dihentikan jika nyeri sudah hilang atau berkurang karena obat-obat reumatik berbahaya untuk ginjal.Fakta: Konsultasi dengan dokter sangatlah penting mengenai penggunaan obat-obat reumatik. Beberapa obat harus diteruskan untuk jangka panjang walaupun nyeri sudah hilang. Sebaiknya tidak mengkonsumsi sendiri obat-obat anti nyeri untuk masalah reumatik ini, karena masing-masing obat memiliki khasiat dan efek samping sendiri, sehingga perlu pengawasan dokter selama menggunakan obat-obat tersebut.

Mitos: Penyakit reumatik tidak dapat disembuhkan dan tergantung dengan obat seumur hidupFakta: Tidak selalu benar bahwa penyakit reumatik tidak dapat disembuhkan. Pada beberapa penyakit reumatik seperti nyeri sendi karena virus, dapat sembuh seiring hilangnya infeksi virus, maskipun demikian ada beberapa penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang dan dapat dikendalikan dengan obat sehingga pasien tidak merasakan nyeri, mencegah kecacatan, dan dapat melakukan aktivitas seperti orang sehat lainnya.

Mitos: Penyakit reumatik bukan penyakit yang serius, banyak obat bebas untuk mengobati penyakit ini.Fakta: Kenyataannya justru sebaliknya, jangan menganggap penyakit reumatik penyakit yang biasa saja, karena beberapa di antara penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan, bahkan ada yang membahayakan nyawa, dan perlu penanganan yang tepat.

Mitos: ?Pil stelan? dapat menyembuhkan penyakit reumatikFakta: Tidak benar kalau ?pil stelan? dapat menyembuhkan penyakit reumatik, sifatnya hanya menghilangkan rasa sakit sementara waktu. Obat-obat yang dijual bebas tanpa pengawasan dokter ini, sangatlah berbahaya, beberapa pasien mengalami perdarahan di saluran pencernaan setelah mengkonsumsi obat ini, pasien yang lain mengalami kerusakan ginjal bahkan harus menjalani pengobatan cuci darah akibat obat-oabt tesebut.

Mitos: Jika terjadi nyeri di sendi harus digerakan kalau tidak nanti akan menjadi kaku atau lumpuhFakta: Pada saat sedang nyeri hebat sendi harus diistirahatkan, dan segera setelah sendi tidak nyeri lagi maka olah raga/ latihan harus dimulai. Konsultasikan dengan dokter mengenai latihan atau olah raga apa yang sesuai dengan kondisi penyakit reumatik yang dialami

Mengenal Mitos dan Fakta Rematik/ Nyeri SendiQ: Ada berapa jenis penyakit rematik atau nyeri sendi di dunia?A: Selama ini banyak masyarakat yang mengira bahwa hanya ada 1 penyakit rematik di dunia. Namun faktanya terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik.Beberapa jenis rematik ataunyeri sendiyang banyak dikenal adalahOsteoarthitis(jenis rematik akibat rusak atau menipisnya bantalan sendi dan tulang rawan),Rheumatoid Arthritis, Gout/Asam Urat (akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, sepertiseafooddan jeroan),Non-Particular Arthritis(akibat kebiasaan posisi yang salah sehingga tendon tegang), danBody Posture Disturbance(akibat bentuk tubuh tidak simetris sehingga otot mudah tegang).Q: Apakah sering mandi malam-malam dapat meningkatkan risiko munculnya rematik atau nyeri sendi?A: Pernyataan bahwa rematik atau nyeri sendi timbul karena mandi malam, cuaca dingin, dan AC memang sangat sering terdengar. Padahal, itu hanya mitos saja. Sebenarnya, tidak ada hubungan antara rematik dan sering mandi malam. Namun demikian, bila telah terkena rematik atau nyeri sendi memang tidak dianjurkan mandi malam. Karena setiap kali tubuh terkena air dingin/suhu dingin, kapsul sendi akan mengkerut. Hal ini tentunya dapat menambah rasa nyeri pada sendi yang telah terserang rematik. Beberapa faktor pemicu rematik atau nyeri sendi sebenarnya adalah obesitas, pertambahan usia, dan pola makan yang tidak sehat. Dengan bertambahnya usia, lapisan pelindung sendi akan semakin menipis dan minyak pelumas sendi akan semakin mengental. Akibatnya sendi pun menjadi kaku dan nyeri saat digerakkan. Selain itu, berat badan yang berlebih cenderung merubah metabolisme tubuh dan memberikan beban yang berlebih pada sendi yang dapat menyebabkan rematik. Tidak hanya itu, pola makan yang tidak sehat juga berhubungan dengan rematik. Makanan yang mengandung lemak hewani di dalam jumlah tinggi akan diubah tubuh menjadi zat eicosanoid, suatu zat yang dapat menyebabkan radang pada persendian.Q: Apakah rematik atau nyeri sendi hanya menyerang wanita saja?A: Tidak benar. Tidak hanya wanita, pria pun dapat terserang rematik atau nyeri sendi . Salah satu jenis rematik atau nyeri sendi yang mayoritas menyerang pria adalahgout/asam urat. Namun, perlu diketahui bahwa risiko rematik atau nyeri sendi pada perempuan tiga kali lebih besar dibanding pria pada saat usianya di atas 45 tahun, sedangkan pria lebih berisiko rematik sebelum usia 45 tahun.Q: Benarkah rematik atau nyeri sendi merupakan penyakit orang usia lanjut?A: Usia memang berpengaruh terhadap munculnya rematik atau nyeri sendi. Memang, resiko terserang rematik semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini disebabkan karena semakin menipisnya lapisan pelindung sendi dan mulai mengentalnya minyak pelumas tulang di atas usia 45 tahun. Namun, bukan berarti penyakit ini hanya diderita oleh orang usia lanjut. Setidaknya, sebanyak 1 orang dari 6 penderita rematik merupakan orang-orang yang masih muda. Bahkan, salah satu jenis penyakit, yaituJuvenille Reumatoid Artritis, ternyata banyak diderita oleh anak-anak.Q: Apakah rematik atau nyeri sendi merupakan penyakit yang berbahaya?A: Umumnya masyarakat cenderung tidak menghiraukan gejala-gejala rematik yang berupa nyeri sendi pada lutut, siku, pergelangan tangan dan kaki. Mereka menganggap ini hanyalah rasa pegal biasa, yang mudah hilang bila dipijat. Padahal, gejala-gejala ini perlu mendapat perhatian serius. Jika tidak segera ditangani secara tepat, rematik dapat mengurangi harapan hidup dan dapat menyebabkan cacat serius dalam waktu sekitar dua tahun sejak terserang rematik.Q: Bagian tubuh mana saja yang dapat terserang rematik atau nyeri sendi?A: Rematik dapat menyerang beberapa bagian tubuh, termasuk sendi dan otot. Rematik yang banyak dikenal masyarakat merupakan rematik yang menyerang sendi, atau dikenal dengan istilah artritis. Namun, sebenarnya rematik juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya, seperti bursitis (radang bursa), tendinitis (radang tendon), fascitis (radang fascia), myositis (radang otot), dan nyeri pada pinggang.Q: Apakah sandal rematik dan pijat refleksi dapat menyembuhkan rematik atau nyeri sendi ?A: Belum ada bukti ilmiah bahwa sandal rematik dan pijat refleksi dapat menyembuhkan rematik atau nyeri sendi. Bahkan, untuk jenis tertentu justru dapat memperberat rematik.Q: Apakah penderita rematik atau nyeri sendi boleh melakukan olahraga?A: Banyak penderita rematik atau nyeri sendi yang takut berolahraga. Padahal, olahraga sangat bermanfaat untuk melatih otot dan persendian. Berjalan kaki, berolahraga ringan, atau mengerjakan pekerjaan rumah ringan dapat membantu melatih otot dan sendi agar tidak semakin kaku. Namun, jangan melakukan olahraga yang terlalu berat karena justru dapat menyebabkan cedera.Q: Apakah gejala rematik atau nyeri sendi sama pada setiap orang?A: Gejala rematik atau nyeri sendi pada setiap individu dapat berbeda. Ada beberapa orang yang sudah merasakan gejala di awal rematik, yaitu rasa nyeri dan kaku pada sendi di pagi hari (morning stiffness) atau saat bergerak setelah lama duduk atau berbaring. Gejala ini biasanya diikuti dengan kekauan pada sendi sehingga menjadi sulit digerakkan dan bahkan dapat pula terjadi perubahan bentuk sendi (deformitas). Dengan adanya tingkat sensitivitas yang berbeda antar individu, tak jarang pula ada penderita rematik yang tidak merasakan gejala awal rematik, namun langsung merasakan sakit yang luar biasa saat harus menggerakkan sendi. Ada juga beberapa orang yang mengalami gejala rematik dengan disertai peradangan, sendi berwarna kemerahan, bengkak, bahkan hingga demam.