mitagasi & adaptasi

45
Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim Oxfam Pelatihan Perubahan Iklim Mataram, 11-15 Januari 2011

Upload: deenar-tunas-rancak

Post on 28-Nov-2015

177 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

TRANSCRIPT

Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim

Oxfam Pelatihan Perubahan Iklim

Mataram, 11-15 Januari 2011

2 Strategi utama dalam mengengalikan perubahan iklim

MITIGASI = intervensi manusia untuk mengurangi sumber atau memperkuat penyimpan (sinks) gas-gas rumah kaca.

DAN

ADAPTASI = penyesuaian sistem alam atau manusia dalam merespon rangsangan (stimuli) iklim aktual atau yang diperkirakan, untuk mengurangi kerugian atau mengeksploitasi potensi keuntungan.

Mengapa mitigasi dan adaptasi harus dilakukan bersama-sama?

• Walaupun konsentrasi GRK dan aerosol dipertahankan konstan pada tingkat saat ini (2000), sejumlah kenaikan pemanasan dan kenaikan ketinggian laut akan berlangsung selama berabad-abad kedepan.

• Kerentanan sistem alami dan manusia tidak bisa dikurangi dengan adaptasi saja (karena ada batas adaptasi), tetapi ancaman akibat perubahan iklim perlu dikurangi melalui aksi-aksi mitigasi.

Mitigasi• Mengurangi emisi gas rumah kaca melalui sumbernya• Mengurangi konsentrasi di atmosfer melalui penyerapan gas rumah

kaca (sink).• Enam gas rumahkaca yang diatur dalam Kyoto Protocol:

• Selama 3 dekade terakhir, semua gas rumah kaca telah meningkat rata-rata 1,6% per tahun dengan CO2 dari bahan bakar fosil tumbuh 1,9% per tahun. Pertumbuhan tertinggi emisi gas rumahkaca berasal dari penyediaan energi dan tranportasi darat.

• Laju pembabatan hutan (deforestasi) menyumbangkan lebih dari 20% emisi gas rumahkaca, menyebabkan deforestasi menjadi penyumbang penting pada perubahan iklim akibat manusia.

• Tujuan utama dari UNFCCCC adalah untuk mengstabilkan konsentrasi gas-gas rumahkaca di atmofer pada suatu tingkat yang akan mengcegah pengaruh yang membahayakan pada sistem iklim.

Konsentrasi sebelum revolusi industri 278 ppm

Konsentrasi 1990 350 ppm

Konsentrasi terakhir 381 ppm

• Menurut skenario IPCC yang paling meyakinkan, tujuan jangka panjang : Puncak emisi pada 10-15 tahun kedepan And menurun 50% dari tingkat tahun 2000 pada 2050. Ini akan mengstabilkan emisi pada tingkat 450 ppm CO2 eq di atmosfer dan

menyebabkan kenaikan suhu 2 – 2,4oC.

• UNFCCC tidak menetapkan tingkat stabilisasi. Diskusi tentang aksi kedepan untuk perubahan iklim termasuk pertanyaan tentang tingkat stabilisasi yang mau dicapai, dan apa yang dimaksud “membahayakan”.

• Kerangka umum dibawah UNFCCC bagi usaha internasional untuk mengatasi tantangan perubahan iklim:

Membuat dan mengumpulkan laporan nasional secara berkala tentang emisi gas rumah kaca dan langkah-langkah yang telah diambil dan direncanakan untuk mengimplementasikan Konvensi.

Membuat program nasional dan usaha-usaha untuk mengontrol emisi dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim

Mempromosikan pembangunan dan menggunakan teknologi bersahabat iklim dan pengelolaan hutan dan ekosistem secara berkelanjutan.

• Negara-negara berkembang (Non-Annex I) tidak membuat komitmen untuk mengurangi atau membatasi emisi gas rumahkaca. Konvensi itu menerapkan prinsip “common but differentiated responsibilities”.

• Negara-negara industri (Annex I) mempunyai komitmen tambahan: Melakukan kebijakan dan upaya-upaya dengan tujuan khusus untuk

mengembalikan emisi gas rumahkaca mereka ke tingkat tahun 1990 pada 2000.

Menyediakan laporan nasional yang lebih sering dan terperinci dan harus menyediakan laporan tahunan secara terpisah tentang emisi gas rumahkaca.

Mempromosikan dan memfasilitasi transfer teknologi yang bersahabat iklim kepada negara-negara berkembang dan negara-negara transisi.

• Protokol Kyoto membangun dan memperkuat komitmen-komitmen yang ada dalam Konvensi. Pada Protokol 37, negara-negara Annex I setuju:

Target emisi yang mengikat akan dicapai selama periode 2008-2012, yang akan mengurangi emisi dari Para Pihak ini sekitar 5% dari tingkat 1990 dan akan dicapasi selama periode 2008-2012.

Target dapat dicapai melalui aksi-aksi dalam negeri dan melalui penggunaan mekanisme pasar internasional.

• Protokol Kyoto memperkenalkan tiga mekanisme, yang mana negara-negara Annex I dapat mengurangi biaya dalam mencapai target emisi mereka:

Clean Development Mechanism (CDM) – membiayai proyek-proyek pembangunan berkelanjutan di negara-negara non-Annex I yang mengurangi emisi (atau memperkuat penyimpanan melalui penanaman lahan gundul (afforestation) atau penanaman kembali (reforestation).

Joint Implementation (JI) – membiayai proyek-proyek di negara-negara ekonomi transisi.

Perdagangan Emisi (Emission Tradings) – yang memungkinan negara-negara Annex I memperdagangkan kredit atau emission allowances diantara mereka.

• Dan akhir-akhir ini, dikenal REDD+ adalah upaya negara-negara untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, dan memperkuat konservasi, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan memperkuat stok karbon hutan.

• Perkembangan sampai saat ini - Data emisi UNFCCC pada tahun 2007 memperlihatkan penurunan emisi sebesar 4% selama 1990-2007 di negara-negara Annex I. Tetapi kebanyakan pengurangan ini berasal dari penurunan ekonomi di negara-negara transisi (Eropa Timur dan Tengah) pada tahun 1990an, dan sejak 2000 emisi di negara-negara itu mulai naik lagi (+3%).

• Proyeksi Negara-negara yang meratifikasi Protokol Kyoto - penurunan emisi sebesar 11% pada periode 2008-2012, dengan catatan kebijakan dan usaha-usaha yang telah direncanakan oleh negara-negara itu dilakukan.

• Emisi dari negara-negara berkembang diproyeksikan akan meningkat tajam dalam waktu dekat.

• Banyak negara telah berkembang melakukan aksi mitigasi, termasuk penggunaan energi terbarukan dan target efisiensi energi.

Aksi mitigasi kedepan setelah 2012

• Pemotongan emisi secara tajam diperlukan dari negara-negara industri dan negara-negara ini harus terus memimpin dalam mitigasi karena tanggungjawab sejarah dan kemampuan ekonomi mereka.

• Regim perubahan iklim di masa depan memerlukan keterlibatan lebih jauh dari negara-negara berkembang, terutama negara-negara yang emisinya telah, atau akan dalam waktu dekat, banyak menyumbangkan konsentrasi gas rumahkaca di atmosfer. Ini penting mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi di negara-negara berkembang.

Negara-negara berkembang memerlukan insentif untuk membatasi emisi mereka sementara mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

UNFCCC mengakui kebutuhan untuk melindungi hutan sebagai bagian dari usaha untuk mengendalikan perubahan iklim.

Adaptasi Perubahan Iklim• Penyesuaian sistem alam atau manusia dalam merespon rangsangan

(stimuli) iklim aktual atau yang diharapkan, untuk mengurangi kerugian atau mengeksploitasi potensi keuntungan:

Segala respon yang digunakan untuk mengurangi kerentanan Aksi-aksi yang dirancang untuk memanfaatkan kesempatan baru- Pengkajian dampak perubahan iklim harus mempertimbangkan adaptasi.

Tanaman, hewan, manusia sangat mungkin memodifikasi perilaku mereka terhadap tekanan.

- Tidak beradaptasi e.g. ambil risiko- Maladaptasi aksi-aksi yang cenderung meningkatkan kerentanan

(terhadap perubahan iklim atau kondisi normal). Langkah pertama dari adaptasi dapat berupa menghentikan proses-proses

dan praktek-praktek mal-adaptasi (misal: kerentanan yang meningkat terhadap perubahan iklim masa depan sedang diciptakan dimana perumahan dibangun di lokasi-lokasi rawan banjir)

Diskusi Kelompok

Apa adaptasi? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:•Adaptasi terhadap apa?•Siapa atau apa yang beradaptasi?•Bagaimana adaptasi terjadi?•Kapan adaptasi terjadi?

Apa adaptasi?• Adaptasi terhadap

apa?• Siapa atau apa

yang beradaptasi?• Bagaimana

adaptasi terjadi?• Seberapa bagus

adaptasi terjadi?.

Adaptasi terhadap apa?• Adaptasi terhadap iklim saat ini maupun masa depan• Adaptasi terhadap iklim saat ini tidak [harus] sama dengan adaptasi masa

depan adaptasi saat ini memberikan pembelajaran tentang opsi-opsi adaptasi dan proses-proses adopsinya.

• Studi tentang adaptasi saat ini memperjelas seberapa bagus aktivitas manusia beradaptasi.

Besarnya kerugian dan kerusakan akibat bencana yang terkait kejadian iklim ekstrim itu disebabkan karena:

Kejadian ekstrim itu? Adaptasi manusia kurang memadai? Mal-adaptasi?• Meningkatkan adaptasi terhadap variabilitas

iklim saat ini berguna sebagai langkah pertama dan persiapan yang memperkuat kapasitas sekarang untuk menghadapi situasi masa depan.

Siapa atau apa yang beradaptasi?

• Adaptasi terjadi pada sistem alam maupun sosio-ekonomi.

• Sistem alam: semua spesies tanaman dan hewan telah sedang beradaptasi terhadap iklim, dan mungkin merespon secara adaptif terhadap perubahan iklim masa depan sampai taraf dimana waktu memungkinkan.

• Spesies yang “mobile” mungkin bisa bermigrasi dengan cukup cepat, sementara spesies yang “kurang mobile” mungkin akan menghadapi bahaya sampai kepunahan. Tetapi migrasi terbatas di ekosistem pulau dan pegunungan.

• Sistem sosio-ekonomi: semua sektor sosio-ekonomi (pertanian, kehutanan, sumberdaya air, dll) saat ini beradaptasi sampai taraf tertentu terhadap iklim, dan adaptasi-adaptasi ini harus diubah supaya sesuai dengan kondisi baru akibat iklim yang berubah. semua pihak yang terlibat dalam sistem sosio-ekonomi perlu berubah.

• Setiap sektor beradaptasi sebagai keseluruhan atau dalam bagian-bagiannya.

• Masing-masing sektor juga beradaptasi mengikuti sektor-sektor lain.• Kegiatan yang bersiklus pendek lebih mudah beradaptasi (e.g. tanaman

biji-bijian bisa ditanam setiap tahun, sementara pohon butuh waktu yang lama untuk digantikan, sementara hutan mempunyai siklus hidup selama puluhan bahkan ratusan tahun).

• Investasi jangka panjang dan besar (e.g. bendungan, irigasi, drainase, dll) bisa sangat mahal untuk diubah untuk memenuhi kondisi iklim yang baru, sehingga upaya adaptasi perlu dipertimbangkan sedini mungkin.

• Studi tentang adaptasi iklim masa depan perlu mempertimbangkan perubahan-perubahan lain juga. Sehingga skenario iklim masa depan harus disandingkan dengan skenario sosial ekonomi ketidakpastian semakin tinggi.

• Secara teori, semua hal dan setiap orang dapat beradaptasi. Ada 2 tujuan dari penelitian tentang dampak dan adaptasi:

Untuk menyediakan kemungkinan, opsi, informasi, dan pemahaman untuk memfasilitasi adaptasi yang berhasil

Untuk memperolah pemahaman yang lebih baik tentang kerentanan (dampak residu setelah adaptasi telah dipertimbangkan dan diadopsi dimana memungkinkan).

Bagaimana adaptasi terjadi?

• Pembedaan penting dibuat antara adaptasi spontan atau autonomous (adaptasi yang terjadi dengan sendiri) dan adaptasi terencana atau strategi atau kebijakan adaptasi (adaptasi yang membutuhkan intervensi secara sadar dan persiapan).

• Pembedaan ini dapat diterapkan pada berbagai tingkatan pengambilan keputusan.

Kapan adaptasi terjadi?• Sebelum, saat atau setelah suatu stimulus atau ancaman eksternal.• Dimungkinkan untuk mengambil upaya-upaya adaptif untuk

mengantisipasi perubahan iklim. Upaya adaptasi ini disebut adaptasi antisipatif atau preventif.

• Kesiapsiagaan terhadap bencana merupakan komponen penting dari rencana aksi perubahan iklim.

• Meningkatkan respon terhadap kejadian iklim ekstrim pada saat ini (mengurangi kerentanan, meningkatkan ketahanan, dan memperkuat kapasitas adaptasi) memberikan semacam kesempatan latihan untuk belajar bagaimana untuk meningkatkan respon terhadap perubahan iklim masa depan.

• Adaptasi setelah kejadian tanggap darurat, rehabilitasi, rekonstruksi, dengan catatan mengurangi kerentanan dan tidak membuat kerentanan masa depan jika tidak, mal-adaptasi

• Adaptasi setelah dampak perubahan iklim disebut sebagai reaktif atau korektif.

Jenis-jenis adaptasi:

• Antipatory Adaptation: sebelum dampak perubahan iklim teramati. Juga disebut adaptasi proaktif.

• Autonomous adaptation: adaptasi yang tidak dilakukan secara sadar karena stimuli iklim, tetapi terjadi karena perubahan-perubahan ekologi dalam sistem alami atau karena perubahan pada keaddaan sosial ekonomi tertentu pada sistem manusia, tanpa intervensi apapun. Juga disebut adaptasi spontan.

• Planned adaptation: terjadi karena hasil keputusan kebijakan secara sengaja, berdasarkan suatu persepsi yang jelas tentang keadaan yang telah berubah – atau akan berubah – dan bahwa usaha-usaha diperlukan untuk mengembalikan, mempertahankan, atau mencapai keadaan yang diharapkan.

• Private adaptation: adaptasi yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh individu-individu, keluarga atau perusahaan swasta. Adaptasi jenis ini biasanya melayani kepentingan pihak yang melaksanakannya.

• Public adaptation: adaptasi yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh otoritas publik. Jenis adaptasi ini biasaya melayani kepentingan masyarakat.

• Reactive adaptation: adaptasi yang terjadi setelah dampak perubahan iklim terjadi.

Upaya adaptasi dapat digolongkan menjadi:

a. Bear losses (menanggung kerugian/kehilangan): semua upaya adaptasi dapat dibandingkan sebuah baseline “tidak melakukan apa-apa” kecuali menanggung atau menerima kerugian.

b. Share losses: berbagi kerugian diantara komunitas yang lebih luas, misalnya melalui keluarga besar atau masyarakat desa lain, tanggap darurat dan rehabilitasi /rekonstruksi yang dibiayai oleh dana publik, dan asuransi.

c. Modify the threat (modifikasi ancaman): misalnya pengendalian banjir melalui bendungan. Dalam perubahan iklim, memperlambat laju perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumahkaca (istilah UNFCCC adalah mitigasi, digolongkan berbeda dengan adaptasi).

d. Prevent effect (mencegah pengaruh): misalnya mengubah praktek pengelolaan tanaman seperti meningkatkan air irigasi, pupuk, pengendalian hama dan penyakit.

e. Change use (mengubah penggunaan): misalnya mengubah lahan pertanian menjadi lahan untuk tanaman keras, tempat rekreasi, dll.

f. Change location (mengubah lokasi): mengubah lokasi kegiatan ekonomi, misalnya memindahkan lahan pertanian yang semakin kering dan panas ke tempat baru yang masih basah dan dingin.

g. Research (penelitian): menemukan teknologi dan metode baru adaptasi.

h. Mendidik, memberikan informasi dan mendorong perubahan perilaku: diperlukan untuk melibatkan lebih banyak masyarakat, sektor dan wilayah untuk adaptasi.

Restoration (dalam IPCC Technical Guidelines) bertujuan mengembalikan sistem ke keadaan aslinya setelah kerusakan atau berubah karena iklim mal-adaptasi?

Dari segi investasi dan aliran dana untuk mengatasi perubahan iklim, ada 3 kategori umum:

(1)Aksi-aksi yang membuat kegiatan-kegiatan ekonomi tahan terhadap iklim (climate-proof) dengan memasukkan/mempertimbangkan risiko masa depan;

(2)Aksi-aksi yang memperluas kapasitas adaptasi (adaptive capacity) dari kegiatan-kegiatan sosial ekonomi untuk menghadapi risiko masa depan dan saat ini.

(3)Aksi-aksi yang murni ditujukan untuk mengadaptasi terhadap dampak perubahan iklim (yang jika tidak ada perubahan iklim tidak dilakukan).

Kerentanan• Ada banyak definisi tentang kerentanan (e.g. ketahanan pangan,

manajemen bencana, pengentasan kemiskinan, perubahan iklim).

• IPCC: “tingkat dimana sebuah sistem lemah terhadap, atau tidak mampu mengatasi (cope with), efek-efek merugikan akibat perubahan iklim, termasuk variabilitas iklim dan kejadian ekstrim. Kerentanan adalah fungsi dari karakter, besar, dan laju variasi iklim kepada mana sistem terpapar, sensitivitasnya, dan kemampuan adaptasinya.

• Kerentanan: kepekaan terhadap potensi kerugian atau kerusakan, yang ditentukan oleh kemampuan sistem untuk mengatasi atau menyerap tekanan atau dampak dan untuk “bounce back” dan pulih kembali.

• Vulnerability = exposure + sensitivity + adaptive capacity

• Kerentanan bio-fisik (bio-physical Vulnerability): kerentanan yang terkait dengan proses ekologis, yaitu kelemahan dan keterpaparan terhadap perubahan-perubahan lingkungan. Indikator: masa pertumbuhan yang lebih lama, musim basah/kering, risiko banjir, dll.

• Kerentanan sosial: kerentanan yang terkait dengan aspek politik, sosial ekonomi dan institusi. Indikator: tingkat pendidikan, pendapatan, kemiskinan.

Exposure, sensitivity, adaptive capacity• Exposure Keterpaparan suatu sistem terhadap stimuli variabilitas iklim dan/atau kenaikan suhu, variabilitas dan perubahan

curah hujan, kejadian ekstrim, perubahan pada frekuensi dan intensitas siklon tropis.

Masyarakat atau sistem sering terpapar oleh ancaman yang disebabkan oleh variabilitas iklim, terlepas dari perubahan dalam sistem iklim di masa depan. Tetapi perubahan iklim dapat mengubah sifat-sifat dari ancaman itu, dan potensi meningkatkan paparan masa depan.

• Sensitivity Menyatakan ketanggapan (responsiveness) sistem terhadap ancaman

iklim. Semakin sensitif/tanggap suatu sistem, semakin laju atau besar respon

yang merugikan terhadap ancaman.

• Exposure & sensitivity potensi konsekuensi yang merugikan (gross vulnerability)

• Adaptive capacity kemampuan sistem untuk mengelola mengurangi gross vulnerability

• Adaptive CapacityAdaptive capacity menyatakan kemampuan suatu sistem untuk berubah

dengan cara yang membuatnya lebih mampu mengelola paparan (exposure) dan/atau sensitivitas terhadap pengaruh iklim.

• Contoh adaptive capacity: Kemakmuran / kekayaan tetapi kekayaan juga bisa mendorong

keputusan yang mal-adaptif untuk jangka panjang Pemahaman ilmiah adapt to what? Pengetahuan dan kesadaran masyarakat Akses kepada informasi (teknologi dan keterampilan teknologi) Kemampuan kelembagaan pemerintah dan swasta Distribusi kesehatan, pendidikan, dan kekayaan. Ketergantungan kepada aktivitas-aktivitas ekonomi yang rawan iklim

(pertanian, kehutanan, perikanan). Tingkat fleksibilitas masyarakat (untuk berubah)

• Adaptive capacity dan kerentanan adalah konsep yang penting untuk memahami adaptasi. Kerentanan dapat dilihat sebagai konteks dimana adaptasi dilakukan.

• Adaptive capacity adalah kemampuan atau potensi suatu sistem untuk berhasil merespon variasi dan perubahan iklim, dalam rangka mengurangi dampak yang merugikan dan mengambil keuntungan.

• Masyarakat yang dapat merespon perubahan secara cepat dan berhasil dikatakan mempunyai adaptive capacity yang tinggi.

• Adaptive capacity yang tinggi belum tentu mewujud menjadi adaptasi yang berhasil.

• Adaptive capacity ditentukan oleh faktor-faktor yang beroperasi pada berbagai skala berbeda yang saling berkaitan, dan penting untuk memahami cara dimana berbagai pengendali adaptive capacity berinteraksi.

• Social drivers dari adaptive capacity: proses ekonomi dan politik, juga proses di tingkat lokal seperti akses kepada pengambilan keputusan dan struktur jaringan sosial dan hubungan dalam masyarakat.

• Adaptive capacity di tingkat lokal mungkin dihambat oleh proses di tingkat yang lebih tinggi. Adaptive capacity petani tidak hanya tergantung akses kepada sumberdaya (fisik atau sosial) dalam masyarakat itu yang memungkinkan tanaman berhasil ditanam, tetapi juga pengaruh dari proses ekonomi skala makro yang menentukan harga.

• Gender

• Konstruksi sosial dari adaptive capacity penting untuk risiko dan dampak dari perubahan iklim. Tidak hanya perubahan iklim yang akan mempengaruhi kerentanan dan penghidupan, tetapi juga bagaimana perubahan-perubahan ini dinegosiasikan dalam suatu sistem sosial yang kompleks

contoh: penurunan tingkat curah hujan 10% mungkin dapat diterima dan dikelola oleh anggota masyarakat yang mempunyai akses kepada teknik-teknik pertanian yang lebih baik, atau anggota masyarakat yang penghidupannya lebih terdiversifikasi. Tetapi kelompok-kelompok marginal dari masyarakat mungkin tidak mampu mengatasi perubahan-perubahan ini.

• Adaptasi dapat dilihat sebagai suatu proses sosial dan institusional yang melibatkan pemikiran dan penanggapan kepada tren-tren saat ini dan perubahan-perubahan yang diproyeksikan dalam iklim.

• Skala waktu dan ruang (spasial) penting untuk adaptasi.• Banyak adaptasi terjadi dalam relasi kepada variabilitas iklim jangka

pendek, tetapi ini mungkin menyebabkan mal-adaptasi untuk tren iklim jangka panjang.

• Adaptasi pada skala satu juga dapat menciptakan eksternalitas bagi yang lain melalui penurunan adaptive capacity dari aktor lain adaptasi dapat menguntungkan sejumlah aktor, tapi juga berpengaruh negatif terhadap aktor lain.

• Pengetahuan tradisional dan strategi coping perlu diperkuat, jika tidak, adaptive capacity bisa menjadi lemah (karena pengetahuan lokal tentang lingkungan mungkin hilang). Memperkuat teknik-teknik tradisional dan membangun diatasnya menyebabkan strategi adaptasi akan lebih mungkin diterima karena terciptanya kepemilikan lokal dalam proses itu.

• Tetapi pada sejumlah kasus, teknik-teknik lokal belum cukup untuk bisa beradaptasi kepada kondisi baru yang belum pernah dialami masyarakat, sehingga teknik-teknik baru diperlukan.

Adaptasi vs ketahanan?• Ketahanan (resilience): kembali ke keadaan semula• Adaptasi: transformasi• Memperkuat kemampuan untuk pulih dari gangguan

(resilience) dan memfasilitasi transformasi institusi (adaptasi) sama-sama berpotensi bisa mengurangi kerentanan.

Batas dan hambatan adaptasi?

• Batas fisik dan ekologis• Batas teknologi• Hambatan keuangan• Hambatan informasi dan kognitif• Hambatan sosial dan budaya

Apakah migrasi secara sukarela ataupun terpaksa menunjukkan kegagagalan dalam beradaptasi?

Kesepakatan dalam UNFCCC terkait adaptasi:• Semua Pihak harus melaporkan upaya-upaya mereka memfasilitasi

adaptasi terhadap perubahan iklim.• Kebijakan dan upaya-upaya untuk mengantisipasi, mencegah atau

meminimalkan penyebab perubahan iklim and memitigasi efek-efek yang merugikan perlu mempertimbangkan semua sumber dan penyimpan gas rumah kaca, dan adaptasi.

• Semua Pihak harus bekerjasama dalam mempersiapkan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

• Negara-negara maju harus membantu negara-negara berkembang yang rentan dalam memenuhi biaya terhadap efek-efek merugikan dari perubahan iklim.

Ini hanya sebagian kecil dari Konvensi, yang tujuan utamanya adalah stabilisasi konsenstrasi gas-gas rumah di atmosfer pada tingkat yang dapat mencegah gangguan-gangguan manusia yang membahayakan terhadap sistem iklim.

Nairobi Work Programme (2005-2010)

• 5 program dibawah Nairobi Work Programme bertujuan membantu semua negara dalam memahami dan mengkaji dampak, kerentanan dan adaptasi dan pengambilan keputusan tentang aksi-aksi dan usaha adaptasi yang praktis untuk merespon perubahan iklim secara ilmiah, teknis dan sosio-ekonomi, dan mempertimbangkan perubahan iklim dan variabilitas iklim saat ini dan masa depan.

• NWP menyediakan sebuah kerangka untuk bagi pengetahuan dan kerjasama antar Pihak dan organisasi.

The Adaptation Fund

• Dana Adaptasi didirikan untuk membiayai proyek-proyek dan program adaptasi di negara-negara berkembang anggota Protokol Kyoto. Dana adaptasi ini diperoleh dari hasil certified emission reductions (CER) yang dihasilkan oleh proyek-proyek CDM (2%) dan sumber-sumber lain.

• Dana Adaptasi dikelola oleh Adaptation Fund Board (AFB) yang bersekretariat di Global Environmental Fund (GEF) and World Bank selaku wali (trustee). AFB terdiri ada 16 anggota dan 16 anggota tidak tetap yang bertemu paling sedikit 2 kali per tahun.

• www.adaptation-fund.org

Referensi & Bahan Bacaan• UNEP, 2009, Climate in Peril, A popular guide to the latest IPCC reports• UNFCCC, 2009, Fact sheet: The need for mitigation.• UNFCCC, XXX, Adaptation Assessment, Planning and Practice: An

Overview from the Nairobi Work Programme on Impacts, Vulnerability and Adaptation to Climate Change,

• Chapter 17, Assessment of adaptation practices, options, constraints and capacity

• Burton, Ian; Smith, Joel B.; Lenhard, Stephanie; Adaptation to Climate Change: Theory and Assessment,

• Fussel, Hans-Martin & Klein, Richard J.T., 2005, Climate Change Vulnerability Assessments: An Evolution of Conceptual Thinking

• Preston, Ben & Stafford-Smith, Mark, 2009, Framing Vulnerability and Adaptive Capcacity Assessment: Discussion Paper, CSIRO

Diskusi kelompok

• Gunakan hasil riset kecil tentang fenomena iklim di daerah masing-masing

• Diskusikan:- Fenemona yang teramati, apakah disebabkan oleh perubahan

iklim, variabilitas iklim atau sebab-sebab lain?- Hal-hal apa (exposure, sensitivitas, adaptive capacity,

kerentanan, dll) yang perlu diperdalam agar fenomena yang teramati itu bisa berguna untuk adaptasi?