miracle antrosos.docx

3
Sejarah Kesmas Pada tahun 1956, Professor Mochtar mendirikan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan (IKM-IKP) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Professor Mochtar juga melakukan pengajaran ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Gadjah Mada dan Insititut Teknologi Bandung. Pada periode yang sama, beberapa tokoh kesehatan masyarakat seperti Prof. Sulianti Saroso, Prof. Barmawi Wongso Kusumo dan Prof. Sabdoadi mulai mengajarkan ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Airlangga, yang kemudian menjadi awal berdirinya Bagian IKM-IKP di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Tahun 1962, Prof. Sayono Sumodijoyo melanjutkan gagasan tersebut pada tanggal 26 Februari 1965 melalui SK Mendiknas No. 26/1965, berdirilah FKM pertama di Indonesia. Kemudian SK berdirinya FKM UI diperbaiki melalui SK No. 153/1965 dan tanggal berdirinya FKM UI ditetapkan tanggal 1 Juli 1965. Prof. Sayono Sumodijoyo diangkat menjadi Dekan pertama FKM UI. Setelah Universitas Indonesia mendirikan FKM di tahun 1965, kemudian diikuti oleh Universitas Hasanuddin yang mendirikan FKM tahun 1982. Dasar Pemikiran Kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari masih tingginya angka kematian khususnya angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan angka kematian anak balita Tantangan utama dari masalah Kesmas di Indonesia adalah besarnya kesenjangan antar daerah dalam berbagai bidang yang terkait dengan kondisi geografis, tingkat pendidikan, sarana dan prasarana transportasi, budaya, dan lainnya yang sering disebut dengan determinan sosial dalam bidang kesehatan (social determinant of health). Sehubungan dengan kondisi di atas, kebutuhan tenaga kesehatan masyarakat (Sarjana Kesmas) menjadi sangat penting dibanding tenaga kesehatan lainnya seperti perawat, bidan, dan dokter. Tantangan Kesmas Saat Ini Tingginya angka kejadian penyakit tidak menular (Non Communicable Disease) di Indonesia, penyebabnya antara lain akibat kegagalan bidang kesehatan masyarakat dalam mengatasi faktor-faktor risiko antara lain pola diet yang salah, stres yang meningkat, personal

Upload: babun

Post on 05-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MIRACLE KESMAS

TRANSCRIPT

Page 1: MIRACLE ANTROSOS.docx

Sejarah Kesmas

Pada tahun 1956, Professor Mochtar mendirikan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan

Ilmu Kedokteran Pencegahan (IKM-IKP) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Professor Mochtar juga melakukan pengajaran ilmu kesehatan masyarakat di Universitas

Gadjah Mada dan Insititut Teknologi Bandung.

Pada periode yang sama, beberapa tokoh kesehatan masyarakat seperti Prof. Sulianti

Saroso, Prof. Barmawi Wongso Kusumo dan Prof. Sabdoadi mulai mengajarkan ilmu

kesehatan masyarakat di Universitas Airlangga, yang kemudian menjadi awal berdirinya

Bagian IKM-IKP di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Tahun 1962, Prof. Sayono Sumodijoyo melanjutkan gagasan tersebut pada tanggal 26

Februari 1965 melalui SK Mendiknas No. 26/1965, berdirilah FKM pertama di Indonesia.

Kemudian SK berdirinya FKM UI diperbaiki melalui SK No. 153/1965 dan tanggal

berdirinya FKM UI ditetapkan tanggal 1 Juli 1965. Prof. Sayono Sumodijoyo diangkat

menjadi Dekan pertama FKM UI. Setelah Universitas Indonesia mendirikan FKM di tahun

1965, kemudian diikuti oleh Universitas Hasanuddin yang mendirikan FKM tahun 1982.

Dasar Pemikiran

Kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari masih tingginya angka

kematian khususnya angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan angka kematian anak

balita

Tantangan utama dari masalah Kesmas di Indonesia adalah besarnya kesenjangan antar

daerah dalam berbagai bidang yang terkait dengan kondisi geografis, tingkat pendidikan,

sarana dan prasarana transportasi, budaya, dan lainnya yang sering disebut dengan

determinan sosial dalam bidang kesehatan (social determinant of health).

Sehubungan dengan kondisi di atas, kebutuhan tenaga kesehatan masyarakat (Sarjana

Kesmas) menjadi sangat penting dibanding tenaga kesehatan lainnya seperti perawat,

bidan, dan dokter.

Tantangan Kesmas Saat Ini

Tingginya angka kejadian penyakit tidak menular (Non Communicable Disease) di

Indonesia, penyebabnya antara lain akibat kegagalan bidang kesehatan masyarakat dalam

mengatasi faktor-faktor risiko antara lain pola diet yang salah, stres yang meningkat,

personal hygiene yang buruk, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dan kurangnya

aktifitas fisik pada masyarakat di Indonesia.

Rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang terlihat dari masih tingginya angka

kematian bayi (AKB), angka kematian anak balita (AKABA) dan angka kematian ibu

melahirkan (AKI) serta tingginya proporsi anak balita yang mengalami gizi kurang.

Tantangan lain yang dihadapi adalah adanya kecenderungan meningkatnya masalah

kesehatan jiwa, masalah-masalah yang berkaitan dengan usia lanjut yang akan

Page 2: MIRACLE ANTROSOS.docx

menyebabkan meningkatnya beban pelayanan dan pembiayaan kesehatan, kecelakaan

lalu lintas dan kecelakaan akibat kerja, dampak perubahan iklim, dan meningkatnya

pencemaran lingkungan serta perubahan gaya hidup yang tidak sehat.

Desentralisasi bidang kesehatan dan komitmen pemerintah belum dapat berjalan sesuai

yang diharapkan. Kerjasama lintas sektor dan dukungan peraturan perundangan

merupakan tantangan yang sangat penting.

Manajemen kesehatan yang meliputi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, sistem

informasi kesehatan, dan hukum kesehatan yang mencakup perlindungan masyarakat,

penegakan dan kesadaran hukum belum sepenuhnya mendukung pembangunan

kesehatan.

Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan pada umumnya masih menempatkan

masyarakat sebagai objek, bukan sebagai subjek pembangunan kesehatan. Pengetahuan,

sikap dan perilaku serta kemandirian masyarakat untuk hidup sehat masih belum

memadai.

Kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu

antar wilayah, gender, dan antar kelompok tingkat sosial ekonomi; pelayanan kesehatan

reproduksi yang masih lemah; serta terbatasnya jumlah dan belum optimalnya alokasi

pembiayaan kesehatan.

Dewasa ini belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi dan mutu tenaga

kesehatan.

Perubahan sosial budaya, ekonomi dan politik serta perubahan lingkungan strategis, baik

global, regional, maupun nasional.

Tantangan global yang dihadapi adalah upaya dalam pencapaian sasaran Millennium

Development Goals (MDGs). Tantangan global lainnya antara lain adalah perdagangan

bebas, dan sumber daya kesehatan yang ikut mengglobal, perlu diantisipasi. Pengaruh

globalisasi dan liberalisasi perdagangan serta pelayanan publik melalui

kesepakatanGeneral Agreement on Trade in Service (GATS) dan Trade-Related Aspects

of Intellectual Property Rights (TRIPS).

Harapan di masa yang akan datang lulusan Kesehatan Masyarakat harus mampu

mereformasi diri mereka menjadi lulusan yang mampu berfikir baru, mengembangkan

keahlian baru dan menguasai peralatan-peralatan baru.

MIRACLE / KEAJAIBAN

Harapan dimasa depan setiap lulusan Kesehatan Masyarakat dapat menjadi keajaiban.

Diharapkan seorang sarjana kesehatan masyarakat memiliki karakter MIRACLE. Adapun

kepanjangan MIRACLE adalah M : managing, I :Innovating, R : Researching, A : apprenticing,

C : Communication   involving , L : Lead practicing, E : Educating.