minyak bumi
TRANSCRIPT
Nama Kelompok X-7
DEWI MULIATI (PENYAJI) (05)
EGA ADI WIHANTARA (OPERATOR) (09)
NUR AKHIDATUN A. (PENYANGGAH) (20)
RAHMAWAN WIJAYA (MODERATOR) (24)
RISA FEBRIANY (PENYAJI) (26)
MINYAK BUMI
ASAL USUL MINYAK BUMI
PROSES PENGOLAHAN
DAMPAK BAGI LINGKUNGAN
ASAL– USUL MINYAK BUMIMinyak bumi diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa – sisa organisme itu mengendap di dasar lautan, kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan diatasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa –sisa jasad renik itu, dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses pembentukan minyak bumi memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh suatu lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat didaratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi diperoleh dengan jalan pengeboran daerah antiklinal baik di darat maupun di lepas pantai. Pengeboran kadang-kadang mencapai kedalaman 3 km atau lebih.Di Indonesia, minyak bumi terdapat dalam lapisan-lapisan sedimen tersier yang terbentuk antara 600 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu. Lapisan ini terdapat di sepanjang pulau Sumatra bagian timur, pulau Jawa bagian utara, Kalimantan bagian timur, dan daerah kepala burung di Papua. Meskipun telah dieksploitasi selama hampir 2 abad, ternyata baru 30 cekungan yang telah dieksploitasi dan umumnya berada di wilayah barat Indonesia.
Sementara itu, 30 cekungan lagi di wilayah Timur
Indonesia belum dieksploitasi.
Minyak mentah yang baru dihasilkan masih berupa
campuran dan belum dapat dimanfaatkan dan harus
dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan
tersebut pada prinsipnya adalah memisahkan
(memurnikan) komponen-komponen penyusun minyak
bumi. Proses pemisahan komponen-komponen minyak
bumi dilakukan di pabrik kilang minyak (refineries).
Pada umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting dan distilasi
a. Desalting
Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting atau penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan terlarut dalam air. Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa.
Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara distilasi).
b. Destilasi
Setelah zat-zat bukan hirokarbon dipisahkan, minyak mentah diolah dengan distilasi (penyulingan) bertingkat. Distilasi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari berbagai komponen yang menyusun campuran tersebut. Karena isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi tersebut berupa campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Distilasi dilakukan dalam kolom atau menara distilasi. Dalam menara distilasi terdapat pelat-pelat dengan jarak tertentu yang mempunyai sejumlah sungkup gelembung udara (bubble caps).
Proses dalam menara distilasi dimulai dengan memompakan minyak mentah yang telah dipanaskan sampai suhu 350ºC ke dalam menara distilasi. Di dalam menara sebagian minyak akan menguap dan bergerak melalui bubble caps, sebagian uap akan mencair dan mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair akan akan terus naik dan lama-kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan titik didihnya pada pelat-pelat yang ada di atasnya. Selanjutnya, akan diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
FraksiTitik Didih
(ºC)Jumlah Atom C Manfaat
LPGBensinNattaKerosinSolarMinyak
pelumasResidu
-40 – (-160)35 – 7570 – 170
170 – 250250 – 340350 – 500
> 500
1 – 45 – 108 – 1210 – 1415 – 2519 – 35
>70
Bahan bakar rumah tangga Bahan bakar kendaraanBahan baku industri kimia
(petrokimia)Bahan bakar pesawat, komporBahan bakar mesin dieselPelumas, lilinAspal
www.themegallery.com
Jadi uap minyak yang titik didihnya lebih tinggi akan mengembun pada pelat pengembunan yang lebih rendah, sedangkan fraksi minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah akan mengembun pada pelat pengembunan di bagian atas.Berikut ini fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan dasar industri petrokimia.
www.themegallery.com
Setelah minyak mentah mengalami proses distilasi. Fraksi-Fraksi minyak bumi tersebut selanjutnya diolah dengan proses-proses selanjutnya, seperti proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
a. Reforming adalah suatu proses peningkatan mutu bensin dengan merubah bentuk struktur dari rantai karbon lurus menjadi bercabang, dengan menggunakan katalis
www.themegallery.com
b.Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks
www.themegallery.com
c. Treating adalah suatu proses penghilangan pengotor pada minyak bumi
Tahap-tahap treating sebagai berikut Cooper sweetening yaitu proses menghilangkan pengotor yang berbau tidak sedap.
Acid treatment yaitu proses menghilangkan lumpur.
Desulfuring yaitu proses menghilangkan unsur belerang. Dalam bahan bakar, unsur belerang harus dihilangkan karena pada proses pembakaran bahan bakar, belerang akan teroksidasi menjadi oksida belerang (SOx) yang dapat menyebabkan hujan asam d. Blending, yaitu proses penambahan zat aditif
Contoh: Penambahan TEL (tetra ethyl lead) pada bensin
www.themegallery.com Company Logo
Bahan Bakar MinyakBensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling banyak digunakan. Sementara itu, fraksi bensin dalam minyak bumi sangat sedikit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah fraksi bensin perlu dilakukan proses cracking terhadap senyawa hidrokarbon rantai panjang 1. BensinBensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C7 H16) dan oktana (C8 H18). Nama lain bensin adalah petrol atau gasolin a. Bilangan Oktan Bilangan oktan merupakan suatu bilangan yang menyatakan kualitas bensin. Makin besar bilangan oktan suatu bensin maka kualitasnya semakin baik yang berarti pembakaran di dalam mesin dapat berlangsung sempurna. Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai lurus, ternyata kualitasnya kurang baik. Hal ini karena bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan (knocking atau ketukan) tak terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar sangat hebat dan menimbulkan panas yang terlalu tinggi. Apabila hal tersebut terjadi, mesin akan cepat rusak
www.themegallery.com Company Logo
b. Dampak Negatif TEL Pengunaan TEL pada bensin sangat diperlukan karena dapat mengurangi getaran pada mesin sehingga akan menambah keamanan si pemakai. Namun di samping kenyamanan ini, ternyata TEL dalam bensin ini dapat menimbulkan masalah yang sangat serius bagi kesejahteraan umat manusia. Hal ini dikarenakan pada proses pembakaran bahan bakar, partikel-partikel timah hitam (dari TEL) dibebaskan dan diembuskan ke udara sehingga udara tercemar oleh partikel-partikel timah hitam. Partikel-partikel timah hitam yang terhirup oleh kita sewktu bernapas dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius seperti kerusakan sumsum tulang belakang (menghalangi pembentukan hemoglobin), menyebabkan gangguan kerja enzim, dan iritasi pada saluran pernapasan.Dewasa ini TEL sudah mulai dikurangi bahkan di negara-negara maju tidak digunakan lagi. Sebagai pengganti TEL untuk meningkatkan nilai oktan digunakan dibrom etana (C2H4Br2), metil tersier butil eter (MTBE)
www.themegallery.com Company Logo
2. Dampak Negatif BBM
Udara dengan kadar CO 100 ppm dapat menyebabkan sakit kepala dan cepat lelah
Udara dengan kadar CO 750 ppm dapat menyebabkan kematian
Dampak negatif penggunaan minyak bumi
Pencemaran udaraTurunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi
Perubahan iklimPenggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2¬. Gas tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang sekarang ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang memicu perubahan iklim di berbagai balahan dunia
Pencemaran airEksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.