minerl sulfat phospat dan halid

26
MINERAL PHOSPAT Fosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit, dan takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca 5 (PO 4 ) 3 F} dalam keadaan murni mengandung 42% P 2 O 5 dan 3,8 % F 2 Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali, dan suasana tenang. Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan, dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Contoh Mineral Phospate: Apatite Ca 5 [FI(PO 4 ) 3 ] Monasit (Ce, La, Y, Th) PO 4 ) Kegunaan: Apatit banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk yang mengandung phospor. Monasit sangat berguna sebagai mineral bijih untuk unsur-unsur langka terutama unsur yang menghasilkan sinar radioaktif seperti theorium dan cerium. Genesa Mineral: Apatite terbentuk pada lingkungan batuan beku, batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat. Monasit terbentuk pada pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhi. Persebaran di Indonesia: Apatit : Propinsi Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, dan Irian Jaya. Monasit : Salapa, Tasikmalaya, Jawa Barat

Upload: fahroel-mou

Post on 26-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fagar hyafbjhd jhunifdh jhiufhjhdoinfweni hiuhriejhgirjg irjitj jiorjet jiujretu09j oi[eirtijunsdji jioijktj[iai jijrt jkroektji kt okrk okret[p elkrly plre[pylk eroito kokypok okporklyp lkp[lyh pryhr

TRANSCRIPT

Page 1: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

MINERAL PHOSPAT

Fosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit, dan takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5 (PO4)3 F} dalam keadaan murni mengandung 42% P2O5 dan 3,8 % F2

Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali, dan suasana tenang.

Fosfat guano, merupakan  hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan, dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah.

Contoh Mineral Phospate:

Apatite Ca5[FI(PO4)3]

Monasit (Ce, La, Y, Th) PO4)

Kegunaan:

Apatit banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk yang mengandung phospor. Monasit sangat berguna sebagai mineral bijih untuk unsur-unsur langka terutama unsur yang

menghasilkan sinar radioaktif seperti theorium dan cerium.

Genesa Mineral:

Apatite terbentuk pada lingkungan batuan beku, batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat.

Monasit terbentuk pada pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhi.

Persebaran di Indonesia:

Apatit              : Propinsi Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, dan Irian Jaya. Monasit           : Salapa, Tasikmalaya, Jawa Barat

 

Apatit

Page 2: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

 

 

 

 

 

Monasit

 

 

 

 

Deskrpsi Mineral:

Physical Properties of Apatite

Chemical Classification

phosphate

Colorgreen, brown, blue, yellow, violet, colorless

Streak white

Luster vitreous to subresinous

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage poor

Mohs Hardness 5

Specific Gravity 3.1 to 3.2

Diagnostic Properties

color, crystal form, and hardness, can be scratched with a steel knife blade

Chemical a variety of calcium phosphates

Page 3: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Composition

– fluorapatite: Ca5(PO4)3F– hydroxylapatite: Ca5(PO4)3(OH)– chlorapatite: Ca5(PO4)3Cl– carbonate-rich apatite/francolite:Ca5(PO4,CO3)3(F,O)

Crystal System hexagonal

Physical Properties of Monazite

Chemical Classification

phosphate

Color yellowish to reddish brown

Streak white

Luster resinous to waxy

Diaphaneity translucent

Cleavage Poor

Mohs Hardness 5 to 5.5

Specific Gravity 5.0 to 5.3

Diagnostic Properties specific gravity

Chemical Composition (Ce,La)PO4

Crystal System monoclinic

MINERAL HALIDA

Halida adalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar halogen. Halogen adalah kelompok khusus dari unsur-unsur yang biasanya memiliki muatan negatif ketika tergabung dalam satu ikatan kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di alam adalah Fluorine, Chlorine, Iodine, dan Bromine. Halida cenderung memiliki struktur yang rapi dan simetri yang baik. Mineral halida memiliki cri khas lembut, terkadang transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan yang baik, dan sering memiliki warna-warna cerah.

Contoh Mineral Halida:

Fluorite (CaF2) Halit (NaCl)

Kegunaan:

Fluorite : Banyak digunakan untuk pembuatan gelas yang tidak tembus cahaya atau yang kurang dapat ditembus cahaya. Fluorite juga dapat digunakan sebagai alat optik untuk pembuatan lensa-lensa.

Halit : Halit sebagai penghasil Na dan Cl, juga untuk pembuatan macam-macam soda seperti bikaronat, caustic soda, dll.

Genesa Mineral:

Page 4: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Fluorite terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi Pada fase Hypotermal pada suhu 300-500 C. Terdapat pada pegmatit.berasosiasi dengan barite,kuarsa, zinc, timbal, topas, tourmalin, cassiterit,dan apatit.

Halit dibentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang mengandung garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk dari hasil presipitasi air laut secara primer/langsumg dangan temperatur sekitar 100 C,juga merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti lempug.

Persebaran di Indonesia:

Fluorite : Subang, Kalimantan Timur Halit    : Bengkulu Tengah, Bengkulu

 

Fluorite

 

 

 

 

 

Halite

 

Page 5: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

 

 

 

Deskripsi Mineral:

Physical Properties of Fluorite

Chemical Classification

halide

Colortypically purple, green and yellow. Also colorless, blue, red and black.

Streak white

Luster vitreous

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage four directions of perfect cleavage

Mohs Hardness 4

Specific Gravity 3.2

Diagnostic Propertiescleavage, hardness, specific gravity, color

Chemical Composition

CaF2

Crystal System isometric

Physical Properties of Halite

Chemical Classification

halide

Colorcolorless or white when pure; impurities produce any color but usually yellow, gray, black, brown, red

Streak white

Luster vitreous

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage perfect, cubic, three directions at right angles

Mohs Hardness 2.5

Specific Gravity

2

Diagnostic Properties

cleavage, solubility, salty taste – (The taste test is discouraged. Some minerals are toxic or contaminated by other people tasting them.)

Chemical NaCl

Page 6: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Composition

Crystal System isometric

MINERAL NATIVE ELEMENT

Mineral  native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Kelas native element ini terdiri dari 2 bagian umum ;

Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas, perak, tembaga. Semimetal dan non  metal . Contohnya antimony, bismut, graphite, sulfur.

Contoh Mineral Native Element:

Sulfur (S) Intan (C)

Kegunaan:

Sulfur banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, dan industri logam

Intan selain digunakan sebagai perhiasan juga dipakai menajadi alat untuk memotong, mengasah dan sebagai mata bor.

Genesa Mineral:

Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batugamping.

Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.

Persebaran di Indonesia:

Sulfur  : Kawah Papandayan (Jawa Barat), Jawa Tengah, Jawa Timur Intan    : Martapura, Kalimantan

Page 7: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

 

Sulfur

 

 

 

 

 

Intan

 

 

 

 

Deskripsi Mineral:

Physical Properties of Sulfur

Chemical Classification

native element

Color bright yellow

Streak yellow

Luster resinous

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage none

Mohs Hardness 1.5 to 2.5

Specific Gravity 2.0 to 2.1

Page 8: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Diagnostic Properties

yellow color, low hardness, low specific gravity, extremely flamable burning with a blue flame, low melting temperature

Chemical Composition

S

Crystal System orthorhombic

Usessulfuric acid, fertilizers, insecticides, fungicides, gunpowder, pharmaceuticals, sulfur compounds

Physical Properties of Diamond

Chemical Classification

native element

Color

Most industrial-grade diamond is black in color due to impurities. Gem diamond occurs in many colors, including: colorless, yellow, red, orange, green, blue, and brown.

Streakdiamond is harder than a streak plate – when this occurs the streak is called “colorless”

Lusteradamantine – the highest level of luster for a nonmetallic mineral

Diaphaneity transparent

Cleavage perfect, octahedral

Mohs Hardness 10 – the hardest mineral

Specific Gravity 3.5 to 3.6

Diagnostic Properties

hardness, heat conductivity, crystal form, index of refraction, dispersion

Chemical Composition

C (elemental carbon)

Crystal System isometric

MINERAL SULFAT

Sulfat terdiri dari anion sulfat . Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.  Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.

Contoh Mineral

Page 9: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Gypsum   (CaSO 4. 2H 2O)

Gypsum adalah mineral yang memiliki sifat yang sangat menarik, mineral ini memiliki kebiasan yang sangat unik, Gypsum banyak ditemukan sempurna dan utuh, tanpa ada kerusakan atu patah sedikitpun. Gypsum biasanya ditemukan di dalam tanah liat sebagai kristal pelampung, dimana gypsum sepenuhnya terbentuk tanpa melekat pada batu atau mineral matriks. Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng.

Lokasi di Indonesia: Cirebon, Jawa Barat

Manfaat : Mineral gipsum yang biasanya digunakan sebagai perekat pada bangunan-bangunan kuno serta bahan campuran dalam semen. Selain itu, juga dijadikan ornamen, baik untuk pahatan maupun dilebur lalu dicetak menjadi ornamen interior dalam bangunan, termasuk eternit.

Physical Properties of Gypsum

Chemical Classification

sulfate

Colorclear, colorless, white, gray, yellow, red, brown

Streak white

Luster vitreous, silky, sugary

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage perfect

Mohs Hardness 2

Specific Gravity 2.3

Diagnostic Propertiescleavage, specific gravity, low hardness

Chemical Composition

hydrous calcium sulfate, CaSO4.2H2O

Crystal System monoclinic

    Barite (BaSO4)

Page 10: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Pada umumnya, barit (BaSO4) mengandung campuran unsur Cr, Ca, Pb, dan Ra, yang senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama.Unsur pengotor barit adalah besi oksida, lempung, dan unsur organik, yang semuanya dapat memberikan beragam warna pada warna kristal barit murni adalah putih atau abu-abu.Sebagian besar produksi barit dunia digunakan dalam industri perminyakan. Pemakaian ini mencapai sekitar 85-90% dari produksi barit secara keseluruhan. Sisanya digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia barium, sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler dan extender), dan agregat semen

Lokasi di Indonesia: Cianjur (Jabar), Makassar (Sulsel)

Manfaat : Mineral barit merupakan mineral bijih yang paling utama bagi barium. Selain itu, juga sebagai bahan tambahan penting untuk lumpur pengeboran minyak bumi. Barit sering digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan kertas dan karet serta bahan pewarna karena warnanya yang putih.

Physical Properties of Barite

Chemical Classification

sulfate

Colorcolorless, white, light blue, light yellow, light red, light green

Streak white

Luster vitreous to pearly

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage very good, basal, prismatic

Mohs Hardness 2.5 to 3.5

Specific Gravity 4.5

Diagnostic Properties

high specific gravity, three cleavage directions at right angles

Chemical Composition

barium sulfate , BaSO4

Crystal System orthorhombic

MINERAL KARBONAT

Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).

Page 11: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

Contoh Mineral

  Calcite (CaCO3)

Kasilt terbentuk dari pengendapan kalsium yang kaya air, biasanya terletak di gua-gua atau di tebing kapur. dan semua itu ada dalam bentuk stalagmit, stalaktit, flowstone dan pertumbuhan globular yang aneh. zat-zat tersebut terus menumpuk dan membentuk lapisan tersendiri, sehingga terbentuklah mineral kasilt. namun hal ini juga membuat mineral kasilt menjadi mineral yang tidak murni, karena banyak menjebak bahan organik dalam pembentukanya, seperti daun, ranting, lumut dan lainnya.

Lokasi di Indonesia : Sumatera Utara, Sulawesi , Jawa Tengah

Manfaat : Merupakan sumber senyawa CaC, yang digunakan untuk membuat semen, dan juga dapat sebagai bahan konstruksi bangunan. Kalsit juga banyak digunakan sebagai pupuk, bahan tahan api, dan produksi kertas.

Physical Properties of Calcite

Chemical Classification

carbonate

Colorusually white but also colorless, gray, red, green, blue, yellow, brown, orange

Streak white

Luster vitreous

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage perfect, rhombohedral, three directions

Mohs Hardness 3

Specific Gravity 2.7

Diagnostic Properties

rhombohedral cleavage, powdered form effervesces weakly in dilute HCl, curved crystal faces and frequent twinning

Chemical Composition

CaCO3

Page 12: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Crystal System hexagonal

 

 Magnesite (MgCO3)

Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya berasosiasi dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin, kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin. Mineral-mineral lain yang sering ditemukan bersama magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat menggantikan unsur Mg.

Lokasi di Indonesia: Aceh, Sulawesi, Jawa Timur

Manfaat: sumber senyawa MgO, yang digunakan dalam pembuatan batu bata tahan api, semen, dan indusrtri kimia.

Physical Properties of Magnesite

Chemical Classification

carbonate

Colorwhite, grayish, yellowish, brownish, colorless

Streak white

Luster vitreous

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage perfect

Mohs Hardness 3.5 to 5.0

Specific Gravity 3.0 to 3.2

Diagnostic Properties

dissolves with warm HCl in the powdered form

Chemical Composition

MgCO3

Crystal System hexagonal

Page 13: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

 

Dolomite (CaMg(CO 3))2

Dolomit adalah mineral yang sangat umum dan terkenal karena pelanya yang berbentuk agregat kristal melengkung, terbentuk karena hasil pelarutan dan rekristalisasi batu gamping yang mengandung Mg. Dolomit sangat unik, pernah ditemukan jenis dolomit yang terisolasi di Eugui,Spanyol yang memiliki kristal transparan bewarna yang menyerupai Iceland Spar seperti Kalsit, dan tidak memiliki kemiripan dengan dolomit di daerah lain. pernah juga ditemukan dolomit yang sangat populer dan indah, yang memiliki warna merah muda dan kaya akan kobalt yaitu di Kongo(Zaire).

Persebaran di Indonesia: Sekapak (Tuban) dan Jawa Timur

Manfaat : Pupuk, kertas, Bahan Tahan api, dll.

Physical Properties of Dolomite

Chemical Classification

carbonate

Colorcolorless, white, pink, green, gray, brown, black

Streak white

Luster vitreous, pearly

Diaphaneity transparent to translucent

Cleavage perfect, rhombohedral, three directions

Mohs Hardness 3.5 to 4

Specific Gravity 2.8 to 2.9

Diagnostic Properties

rhombohedral cleavage, powdered form effervesces weakly in dilute HCl, hardness

Chemical Composition

(CaMg)(CO3)2

Crystal System hexagonal

Page 14: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

. Golongan Mineral Phospat

Golongan mineral fosfat merupakan satu-satunya bahan galian (diluar air) yang mempunyai siklus. Unsur fosfor di alam diserap oleh makhluk hidup , senyawa fosfat pada jaringan

makhluk hidup yang telah mati terurai kemudian terakumulasi dan terendapkan dilautan. Proses terbentuknya endapan fosfat ada 3 :

     1.    Fosfat Primer

Terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin , syenit , dan takhitserta mengandung mineral fosfat apatit , terutama fluor apatit.

F    

      2. Fosfat Sedimenter ( marin )

Merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam , pada lingkungan alkali dan suasana tenang. Mineral fosfat yang terbentuk terutama frankolit.

      

      3. Fosfat Guano

Merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batu gamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Berdasarkan tempatnya endapan fosfat guano terdiri dari endapan permukaan , bawah permukaan , dan gua.

             Fosfat merupakan unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya kandungan fosfor dinyatakan sebagai Bone Phospate of Lime (BPL) atau Triphospate of Lime (TPL) atau berdasarkan kandungan P2O5. Kadang-kadang endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks , terutama karbonit kompleks dan sienit. Berikut akan diberikan contoh mineral fosfat dan deskripsinya.

Monasit (Ce,La,Y,Th)PO4

Page 15: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

 

Tempat ditemukan :  Bangka Belitung

Sistem Kristal :  Monoklin

Warna :  Kekuningan , coklat kemerahan sampai coklat.

Goresan :  Hampir putih

Kilap :  Non logam

Belahan dan pecahan :  Jelas & choncoidal

Kekerasan :  5 – 5,5 Skala Mohs

Berat Jenis :  4,6 – 5,4 gr/cm3

Genesa : Terbentuk pada lingkungan batuan beku yaitu sebagai mineral asesori pada granit dan sienit. Pada lingkungan pegmatite , dan

sebagai mineral rombakan berbentuk pasir dalam lingkungan

sedimen. Berasosiasi dengan zircon , xenotim , magnetit , apatit,

ilmenit , rutil , dan kolumbit.

Kegunaan : Sumber torium dan torium oksida.

Page 16: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Golongan Mineral Halida

             Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektronegatif seperti : F- , Cl- , Br- dan I- . Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah ( < 5 ). Contoh mineralnya adalah Fluorit (CaF2) , Halit (NaCl) , Silvit (KCl) , dan Kriolit (Na3AlF6). Berikut akan diberikan contoh beberapa mineral Halida beserta deskripsinya.

A. Fluorit (CaF2)

Tempat ditemukan :   Garut , Jawa Barat 

Sistem Kristal :   Isometrik

Warna :  Sangat bervariasi , dapat tak berwarna , kuning anggur , hijau , biru

lembayung , putih , abu-abu , biru langit , hitam kebiruan atau coklat.

Goresan :  Putih

Kilap :  Kaca

Belahan dan pecahan :  Sempurna & splintery

Kekerasan :  4 Skala Mohs

Page 17: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Berat Jenis :   3,18 gr/cm3

Genesa :   Terbentuk melalui proses hidrotermal dan dijumpai dalam urat-urat , baik

sebagai mineral utama maupun sebagai mineral gang bersama mineral-

mineral bijih metalik khususnya timbal dan perak. Dapat pula terbentuk 

                                       pada lingkungan batuan beku & pegmatite. Berasosiasi dengan beberapa

mineral seperti kalsit , dolomite , gypsum , selestit , barit , dan apatit.

Manfaat :   Dipakai dalam industri kimia , peleburan besi baja , gelas , serat kaca ,

dan tembikar.

B. Halite (NaCl)

Tempat ditemukan :   Bima , Nusa Tenggara Barat

Sistem Kristal :   Isometrik

Page 18: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

Warna :   Bening

Gores :   Putih

Kilap :   Kaca

Belahan dan pecahan :   Sempurna & choncoidal

Kekerasan :   2,54 Skala Mohs

Berat Jenis : 2,1 – 2,3 gr/cm3

Genesa :   Terbentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang

mengandung garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau

terbentuk dari hasil presipitasi air laut secara primer/langsung dengan

temperature sekitar 100oC. Juga merupakan hasil presipitasi pada

endapan sedimen seperti lempung. Berasosisasi dengan Anhidrit ,

Sylvenit , Carnalit , dan Gypsum

Kegunaan :  Sebagai pembuatan asam Hidrofluorik , ramuan obat diet , dan bahan

optik.

Golongan Mineral Sulfat

Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi antara logam dengan anion

sulfat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah penguapan yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halide berinteraksi.

Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat , kromat dan tangstat. Dan sama seperti sulfat, mineral –mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.

Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite , celestine , barite, alabaster, dan gypsum. Juga termasuk didalamnya mineral chromate , molybdate , selenate , sulfite , tellurate serta mineral tungstate.

Contoh deskripsi mineral sulfat : 

A. Anhidrit (CaSO4)

Page 19: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

 Sistem Kristal             :   Orthorombik

Warna                         :   Tak berwarna sampai kebiruan atau lembayung

Goresan                      :   Putih sampai putih keabuan

Belahan dan                :   {010} sempurna , {100} hampir sempurna dan {001} baik

Pecahan

Kekerasan                  :   3 – 3,5 Skala Mohs

Berat jenis                   :   2,89 – 2,98 g/cm3

Genesis                       :   Terbentuk pada lingkungan sedimen dan sering berasosiasi dengan gypsum ,                                              batu gamping , dolomite dan garam-garam. Dapat juga terbentuki melalui proses                                        hidrotermal.            Manfaat                      :    Sebagai pembenah tanah dan untuk membuat semen Portland.                         Tempat ditemukan      :    Papua , PT. Freeport Indonesia

B. Gipsum (CaSO42H2O)

Page 20: Minerl Sulfat Phospat Dan Halid

 Sistem Kristal              :   Monoklin

 Warna                         :   Tak berwarna , transparan

 Goresan                      :    Putih

 Belahan dan pecahan   :   {010} sempurna , {100} konkoidal , {011} fibrus

 Kekerasan                  :    2 Skala Mohs

 Berat jenis                   :    2,32 g/cm3

Genesis                       :    Terbentuk dalam lingkungan sedimen dan sering berselingan dengan              batu  gamping, serpih, batu pasir, lempung dan garam batuan  

Manfaat                       :   Digunakan sebai pupuk dan dalam industri konstruksi

             Tempat ditemukan       :    Besuku , Jawa Timur.