mind-body therapies

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Respon klien terhadap sakitnya akan berbeda satu sama lain. Klien bersifat unik, oleh karena itu perawatan kesehatannya pun dilakukan secara holistik komprehensif. Klien hidup dalam suatu komunitas kebudayaan yang akan mempengaruhi cara mereka menyelesaikan masalah kesehatannya. Berbagai jenis pengobatan berkembang pada era globalisasi, sehingga keputusan pengobatan yang dipilih semakin beragam. Selain pengobatan medis konvensional, dewasa ini terapi komplementer banyak diminati oleh masyarakat. Fenomena tersebut memberikan peluang terhadap tenaga kesehatan khususnya perawat untuk mengembangkan kompetensinya sebagai terapis maupun sebagai pendamping klien dalam memilih pengobatan dan perawatan yang tepat. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai kompetensi tersebut salah satunya dengan memperdalam pengetahuan tentang terapi komplementer, khusus nya terapi tubuh-fikiran (Mind body intervention). Mind body intervention merupakan pendayagunaan kapasitas pikiran untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Fokus terapi ini adalah menciptakan keseimbangan antara pikiran, emosi, dan pernapasan. 1

Upload: inlife-febby-basrie

Post on 21-Dec-2015

935 views

Category:

Documents


111 download

DESCRIPTION

mind-body therapies

TRANSCRIPT

Page 1: mind-body therapies

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Respon klien terhadap sakitnya akan berbeda satu sama lain. Klien bersifat

unik, oleh karena itu perawatan kesehatannya pun dilakukan secara holistik

komprehensif. Klien hidup dalam suatu komunitas kebudayaan yang akan

mempengaruhi cara mereka menyelesaikan masalah kesehatannya. Berbagai  jenis

pengobatan berkembang pada era globalisasi, sehingga keputusan pengobatan yang

dipilih semakin beragam. Selain pengobatan medis konvensional, dewasa ini terapi

komplementer banyak diminati oleh masyarakat. Fenomena tersebut memberikan

peluang terhadap tenaga kesehatan khususnya perawat untuk mengembangkan

kompetensinya sebagai terapis maupun sebagai pendamping klien dalam memilih

pengobatan dan perawatan yang tepat. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai

kompetensi tersebut salah satunya dengan memperdalam pengetahuan tentang

terapi komplementer, khusus nya terapi tubuh-fikiran (Mind body intervention).

Mind body intervention merupakan pendayagunaan kapasitas pikiran untuk

mengoptimalkan fungsi tubuh. Fokus terapi ini adalah menciptakan keseimbangan

antara pikiran, emosi, dan pernapasan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan makalah dari latar belakang di atas adalah:

1. Apakah pengertian dari Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies)?

2. Apa saja Tipe-tipe Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies)?

3. Apa saja Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies) yang Dapat Diakses

Dunia Keperawatan?

4. Apa Umpan Balik Biologis dari Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies)?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari terapi Pengertian Terapi Tubuh-Fikiran

(Mind-Body Therapies).

1

Page 2: mind-body therapies

2. Untuk memahami Tipe-tipe Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies)

3. Untuk mengetahui Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies) yang Dapat

Diakses Dunia Keperawatan

4. Untuk memahami Umpan Balik Biologis dari Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-

Body Therapies

2

Page 3: mind-body therapies

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies)

Mind body intervention merupakan pendayagunaan kapasitas pikiran untuk

mengoptimalkan fungsi tubuh. Fokus terapi ini adalah menciptakan keseimbangan

antara pikiran, emosi, dan pernapasan.

2.2 Tipe-tipe Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies)

Intervensi tubuh dan pikiran menggunakan berbagai teknik yang dibuat

untuk meningkatkan kapasitas pikiran untuk memengaruhi tubuh

a. Terapi Seni : penggunaan seni untuk mendamaikan konflik emosional,

meningkatkan kewaspadaan diri, dan mengungkapkan masalah yang tidak

dikatakan dan disadari klien tentang penyakit mereka.

b. Umpan balik biologis : suatu proses yang memberikan individu dengan

informasi visual dan suara tentang fungsi fisiologis otonom tubuh, seperti

tegangan otot, suhun tubuh, dan aktivitas gelombang otak, melalui penggunaan

alat-alat.

Intervensi Tubuh-Pikiran-Menggunakan Berbagai Teknik yang Dibuat

untuk Meningkatkan Kapasitas Pikiran guna Memengaruhi Fungsi dan Gejala

Tubuh

a. Terapi dansa : sarana memperdalam dan memperkuat terapi karena merupakan

ekspresi langsung dari pikiran dan tubuh. Terapi ini mampu mengobati individu

dengan masalah sosial, emosional, kognitif, atau fisik.

b. Terapi pernapasan : menggunakan segala jenis pola pernapasan untuk

merelaksasi, memperkuat, atau membuka jalur emosional.

c. Imajinasi terbimbing : teknik terapeutik untuk mengobati kondisi patologis

dengan berkonsentrasi pada imajinasi atau serangkaian gambar.

d. Meditasi : praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaksasi tubuh dan

menenangkan pikiran menggunakan ritme pernapasan yang berfokus.

e. Terapi musik : menggunakan musik untuk menunjukan kebutuhan fisik,

psikologis, kognitif, dan sosial individu yang menderita cacat dan penyakit.

3

Page 4: mind-body therapies

Terapi memperbaiki gerakan dan atau komunikasi fisik, mengembangkan

ekspresi emosional, memperbaiki ingatan, dan mengalihkan rasa nyeri.

f. Usaha pemulihan (doa) : berbagai teknik yang digunakan dalam budaya

menggabungkan pelayanan, kesabaran, cinta, atau empati dengan target doa.

g. Psikoterapi : pengobatan kelainan mental dan emosional dengan teknik

psikologi.

h. Yoga : teknik yang berfokus pada susunan otot, postur, mekanisme pernapasan,

dan kesadaran tubuh. Tujuan yoga adalah memperoleh kesejahteraan mental dan

fisik melalui pencapaian kesempurnaan tubuh dengan olahraga,

mempertahankan postur tubuh, pernapasan yang benar, dan meditasi.

a. Terapi Meditasi

Meditasi terapi didefinisikan oleh Merta Ada (1999) sebagai suatu teknik

untuk mengkonsentrasikan pikiran agar lebih waspada dan bijaksana, serta dapat

digunakan untuk mencegah maupun menyembuhkan penyakit. Teknik ini dapat

digunakan oleh semua orang tanpa dibatasi oleh agama dan kepercayaannya.

Ada empat tahapan meditasi terapi yaitu:

1. Meditasi Usada I : Mengelola getaran dan menyehatkan diri sendiri.

2. Meditasi Usada II : Mengelola unsur materi dan menyehatkan diri sendiri.

3. Meditasi Usada III: Mengelola ppikiran dan menyehatkan diri sendiri.

4. Meditasi Usada IV: Menelusur penyakit orang dan menyehatkan diri sendiri

Pada dasar nya meditasi terapi merupakan usaha sadar untuk mengelola

system di otak. Ada tiga sistem yang bekerja di otak. Yang pertama adalah

system sensoris yang berkaitan dengan sel saraf yang menerima rangsang dari

luar. Rangsangan tersebut ditangkap oleh panca indera baik oleh penglihatan,

pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap. Kedua adalah sistem motorik

yang terdiri atas sel-sel saraf yang memerintah dan menggerakkan bagianbagian

atau organ tubuh seperti kaki, tangan dan lain-lain. Ketiga adalah system

asosiasi yaitu sel saraf yang menghubungkan atau menggabungkan segala

sesuatu yang diperoleh dari apa yang telah dipelajari, dialami, atau diingat.

Ketiga sistem ini berada pada lapisan Cortex.

4

Page 5: mind-body therapies

Sel saraf pada salah satu indera menerima rangsangan atau stimulus dari

luar. Stimulus tersebut akan diteruskan ke sel berikutnya, begitu seterusnya

sehingga sampai pada sel dalam otak. Selanjutnya stimulus tersebut akan diolah

secara integratif, koordinatif, dan asosiatif dengan simpanan pengalaman dan

keinginan yang telah ada, untuk diputuskan respon apa yang harus diberikan.

Menurut Anand Krishna (2002) hubungan stimulus-respon tresebut tidak

lepas dari instink. Instink yang dimiliki oleh hewan atau sering dikenal dengan

instink hewani meliputi:

1. Kebutuhan makan untuk mengatasi rasa lapar

2. Kebutuhan seks untuk mengatasi gejolak nafsu

3. Kebutuhan tidur untuk mengatasi rasa kantuk

4. Kebutuhan rasa nyaman.

Untuk mengatasi rasa takut atau khawatir, binatang bisa berbuat

kekerasan atau bahkan membunuh. Apabila dikaitkan dengan Kundalini dan

Chakra, maka kebutuhan makan berkaitan dengan chakra pertama. Kebutuhan

seks berkaitan dengan chakra kedua, dan kebutuhan tidur serta rasa nyaman

berkaitan dengan chakra ketiga. Chakra keempat atau lapisan kesadaran cinta

merupakan inti kemanusiaan dalam diri manusia. Chakra kelima sampai dengan

ketujuh dikaitkan dengan keilahian. Dengan demikian tiga lapisan pertama

bersifat hewani, lapisan keempat bersifat manusiawi, dan lapisan kelima sampai

dengan ketujuh bersifat ilahi.

Dalam teknik meditasi disadari bahwa fisik atau raga yang terbuat dari

makanan itu hanya merupakan mesin yang dipakai oleh "mind" untuk

mengoperasikan dunia fisik. Jadi kesadaran yang fundamental untuk

perkembangan spiritual manusia adalah menyadari bahwa: "Aku bukanlah badan

ini". Manusia terdiri atas berlapis-lapis. Lapisan pertama adalah badan yang

terbuat dari makanan atau sering disebut dengan anna-maya-kosha, lapisan

berikutnya merupakan lapisan energi yang disebut dengan praana-maya-kosha.

Lapisan mental/emosional sering disebut dengan mano-maya-kosha. Lapisan

intejensia disebut vigyaana-maya-kosha, dan lapisan spiritual disebut

Aanadmaya- kosha. Stimulus atau rangsangan yang diterima oleh indera

manusia dapat berupa gelombang cahaya yang ditangkap oleh penglihatan,

5

Page 6: mind-body therapies

getaran suara oleh pendengaran, getaran mekanik oleh perabaan, dan zat kimia

oleh rasa kecap lidah.

Selanjutnya saraf indera manusia mengubah semua itu menjadi aliran

listrik, dan diteruskan ke jaringan saraf berikutnya. Peristiwa ini disebut

transmisi impuls. Transmisi impuls diselenggarakan oleh pembawa (carrier)

yang sesungguhnya merupakan molekul protein, dan disebut sebagai neuro

transmitter. Neuro transmitter ini berada dalam synap yang dipancarkan dan

diterima oleh membran reseptor. Membran reseptor memiliki potensi ganda.

Bagian dalam membran bermuatan ion negatif, dan bagian luar bermuatan

positif. Hal ini sering disebut dengan polarisasi. Neuro transmitter menyebabkan

terjadinya depolarisasi, berarti muatannya diubah dan dalam sekejap berubah

kembali menjadi polarisasi. Perubahan depolarisasi maupun polarisasi kembali

ini diteruskan atau ditransmisikan ke sepanjang serabut saraf ke sel saraf

berikutnya, sehingga sampai pada sel saraf di otak. Kemudian proses yang sama

terulangi kembali untuk menyampaikan respon otak kepada bagian tubuh yang

bersangkutan.

Transmisi ini berbentuk aliran listrik atau bio-electric. Transmisi

berkecepatan 50m per detik. Bila tinggi orang dua meter, maka dari ujung kaki

sampai ke otakdibutuhkan waktu 1/25 detik. Sirkuit antara penerimaan-

transmisi-respon sangat berkaitan dengan kesadaran diri. Alam kesadaran kita

dalam hidup sehari-hari disebut conscious mind, bawah sadar disebut

subconscious mind yang penuh dengan memori maupun referensi baik dari

kehidupan ini maupun kehidupan sebelumnya. Diatas ini masih ada

superconscious mind atau cosmic mind. Selama masih belum lepas dari

subconscious mind seseorang tidak bias memasuki superconscious mind.

Pengalaman setiap orang terhadap meditasi bersifat khas karena "irama

symphoni" getaran "Medan Energi Bio Electric" pada tingkat conscious mind

seseorang berbeda satu dengan yang lain. Irama symphoni dapat dilihat dengan

menggunakan EEG (Electro Encephalo Graphy).

Biasanya tampak gelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang tidak

teratur. Gambaran disetiap lobus otak juga berbeda. Gelombang dan frekuensi

yang kacau atau tidak sinkron akan melemahkan energi manusia. Gelombang

6

Page 7: mind-body therapies

EEG yang kacau dan menunjukkan kegelisahan disebut "gelombang beta".

Dalam alam meditasi, jika seseorang mulai mencapai ketenangan,

gelombangnya akan berubah menjadi gelombang alpha. Pada gelombang alpha

frekuensi siklus per detik menjadi semakin jarang dan amplitudonya semakin

datar. Pada saat tidur, conscious mind sudah tidak aktif, sehingga beribu macam

aktivitas sel dan organ menjadi sinkron satu sama lain. Frekuensi nafas menjadi

teratur. Dalam keadaan tidur pulas, EEG akan menunjukkan gelombang delta,

namun begitu ada mimpi, gelombangnya akan berubah dan kembali menjadi

seperti beta. Semakin dalam kita memasuki alam meditasi, rekaman EEG

berubah menjadi gelombang theta yang frekuensinya hanya empat siklus per

detik.

Jika frekuensi menurun lagi hingga satu siklus per detik, alat EEG akan

menunjukkan gelombang delta. Pada saat tidur pulas atau relaksasi total, rasio

nafas dan denyut jantung adalah 1:3. Tiga kali jantung berdenyut terjadi satu kali

penarikan nafas. Pada keadaan ini semua organ bahkan molekul menjadi

sinkron. Keadaan ini akan memicu tubuh untuk mengeluarkan antibodi,

melatonin, dan endorphin. Hal ini merupakan efek samping meditasi, karena

pada dasarnya meditasi tidak dimaksudkan untuk kesehatan fisik, namun untuk

meningkatkan kesadaran diri.

Iringan musik sebagai sarana memasuki alam meditasi dipandang penting

karena akan mempengaruhi emosi seorang meditator. Emosinya mengalami

pelembutan dan menjadi tenang. Proses ini terjadi di bagian otak yang

disebutlimbic system. Lymbic sistem ini mempunyai hubungan sirkuit serabut

synap saraf dengan semua lobus atau cortex otak, sehingga terjadi sinkronisasi

getaran secara serentak di setiap sel dalam tubuh. Musik lembut, tenang dengan

rasio 1:3 akan sangat membantu. Begitu pula apabila terus diulangi dua suku

kata yang disesuaikan dengan penarikan dan pembuangan nafas. Kata-kata

tersebut merupakan kata bermakna yang dapat diresapi. Pengulangan kata dan

perhatian pada nafas pada dasarnya dilakukan untuk membuat pikiran kita

menjadi fokus.

Dengan demikian sasaran utamanya adalah memusatkan perhatian kita

hanyapada satu hal, pada satu saat dengan segala daya yang dimiliki.Tampaknya

7

Page 8: mind-body therapies

melakukan satu tindakan pada satu saat dapat membebaskan pikiran dari konflik.

Jika otak dianalogikan sebagai komputer maka otak (brain) adalah perangkat

kerasnya, sedangkan pikiran (mind) adalah perangkat lunaknya. Seluruh

pancaindra kita merupakan keyboard atau piranti masukan bagi otak, sedangkan

perkataan, tindakan, dan sikap adalah keluarannya (out put). Kegiatan elektrik di

otak dapat direkam dengan EEG. Alat ini akan mengukur getaran / gelombang

energi yang dihasilkan otak pada saat aktif dengan satuan Hertz (Hz) atau cps

(cycle per second). Gelombang energi otak manusia dapat dibagi menjadi empat

keadaan yaitu: beta, alpha, theta, dan delta. Keadaan beta (13 - 28 cps) adalah

keadaan gelombang otak yang sedang aktif bertindak atau sadar. Keadaan alpha

(7 – 13 cps) adalah keadaan saat otak kita sadar namun rilex dan tenang.

Keadaan alpha ini sangat penting untuk membuka jalan menuju kekuatan pikiran

bawah sadar.

Keadaan theta (3,5 - 7 cps) adalah keadaan dimana pikiran menjadi

kreatif dan inspiratif. Keadaan ini juga terjadi pada saat tertidur dan mimpi.

Keadaan delta (0,5 - 3,5 cps) adalah keadaan gelombang otak pada saat kita

tertidur lelap (deep dreamless state). Pada keadaan ini terjadi penyembuhan

alami dan peremajaan sel-sel tubuh. Gelombang energi otak dibawah 0,5 cps

adalah keadaan koma, dan jika nilainya 0 cps manusia dapat dinyatakan

meninggal secara klinis. Manusia memiliki bagian lain dari sistem otak yang

disebut sistem limbic yaitu "otak kecil" diatas tulang belakang, dibawah tulang

tengkorak. Sistim limbic ini memiliki tiga fungsi yaitu mengontrol emosi,

mengontrol seksualitas, dan mengontrol pusat kenikmatan. Emosi merupakan

hal yang paling penting dalam perkembangan otak seseorang. Seperti otak yang

terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri, pikiran terbagi menjadi pikiran sadar

dan bawah sadar. Pikiran sadar adalah pikiran yang digunakan untuk berpikir

sehari-hari dan berinteraksi secara aktif. Pikiran bawah sadar mempunyai tiga

fungsi yaitu: mengendalikan seluruh sistem tubuh, menjadi gudang memori yang

sangat besar, dan member tuntunan, arahan, maupun panduan (Aribowo, 2002).

b. Terapi Imajinasi Terbimbing

Imajinasi terbimbing atau imajinasi mental merupakan suatu teknik

untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk

8

Page 9: mind-body therapies

menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan keheningan

(National Safety Council,2004).

Imajinasi terbimbing adalah sebuah teknik relaksasi yang bertujuan

untuk mengurangi stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta

merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan.

Imajinasi merupakan bahasa yang digunakan oleh otak untuk

berkomunikasi dengan tubuh. Segala sesuatu yang kita lakukan akan diproses

oleh tubuh melalui bayangan. Imajinasi terbentuk melalui rangasangan yang

diterima oleh berbagai indera seperti gambar aroma, rasa suara dan sentuhan

(Holistic-online, 2006). Respon tersebut timbul karena otak tidak mengetahui

perbedaan antara bayangan dan aktifitas nyata. Penelitian membuktikan bahwa

dengan menstimulasi otak melalui imajinasi dapat menimbulkan pengaruh

langsung pada system saraf dan endokrin (Tusek, 2000).

Manfaat dari teknik ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik

relaksasi yang lain. Para ahli dalam bidang teknik imajinasi terbimbing

berpendapat bahwa imajinasi merupakan penyembuh yang efektif. Teknik ini

dapat mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan dan membantu tubuh

mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi dan asma (Holistic-

online,2006).

Dalam prosesnya imajinasi terbimbing merupakan suatu teknik yang

menuntut seseorang untuk membentuk sebuah bayangan/imajinasi tentang hal-

hal yang disukai. Imajinasi yang terbentuk tersebut akan diterima sebagai

rangsang oleh berbagai indra, kemudian rangsangan tersebut akan dijalankan ke

batang otak menuju sensor thalamus. Ditalamus rangsang diformat sesuai

dengan bahasa otak, sebagian kecil rangsangan itu ditransmisikan ke amigdala

dan hipotalamus sekitarnya dan sebagian besar lagi dikirim ke korteks serebri,

dikorteks serebri terjadi proses asosiasi pengindraan dimana rangsangan

dianalisis, dipahami dan disusun menjadi sesuatu yang nyata sehingga otak

mengenali objek dan arti kehadiran tersebut.

Hipotalamus berperan sebagai penentu sinyal sensorik dianggap penting

atau tidak sehingga jika hipotalamus memutuskan sinyal yang masuk adalah

penting maka sinyal tersebut akan disimpan sebagai ingatan. Hal – hal yang

9

Page 10: mind-body therapies

disukai dianggap sebagai sinyal penting oleh hipotalamus sehingga diproses

menjadi memori. Ketika terdapat rangsangan berupa bayangan tentang hal – hal

yang disukai tersebut, memori yang telah tersimpan akan muncul kembali dan

menimbulkan suatu persepsi dari pengalaman sensasi yang sebenarnya,

walaupun pengaruh / akibat yang timbul hanyalah suatu memori dari suatu

sensasi (Guyton&Hall, 1997).

Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat

bawah sadar. Amigdala berproyeksi pada jalur system limbic seseorang dalam

hubungan dengan alam sekitar dan pikiran. Berlandaskan pada informasi ini,

amigdala dianggap membantu menentukan pola respon perilaku seseorang

sehingga dapat menyesuaikan diri dengan setiap keadaan. Dari hipotalamus

rangsangan yang telah mempunyai makna dikirim ke amigdala. Amigdala

mempunyai serangkaian tonjolan dengan reseptor yang disiagakan untuk

berbagai macam neurotransmitter yang mengirim rangsangan kewilayah

sentralnya sehingga terbentuk pola respons perilaku yang sesuai dengan makna

rangsangan yang diterima (Guyton&Hall, 1997)

Berdasarkan pada penggunaannya terdapat beberapa macam teknik

imajinasi terbimbing (holistic-online.2006) :

1. Guided Walking Imagery

Teknik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada teknik ini pasien dianjurkan

untuk mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang rumput,

pegunungan, pantai dll. kemudian imajinasi pasien dikaji untuk mengetahui

sumber konflik.

2. Autogenic Abeaction

Dalam teknik ini pasien diminta untuk memilih sebuah perilaku negatif yang

ada dalam pikirannya kemudian pasien mengungkapkan secara verbal tanpa

batasan. Bila berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan raut

muka pasien

3. Covert sensitization

Teknik ini berdasar pada paradigma reinforcement yang menyimpulkan

bahwa proses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang

sama dalam modifikasi perilaku.

10

Page 11: mind-body therapies

4. Covert Behaviour Rehearsal

Teknik ini mengajak seseorang untuk mengimajinasikan perilaku koping

yang dia inginkan. Teknik ini lebih banyak digunakan.

c. Terapi Telaksasi

Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi

ketegangan dan kecemasan. Relaksasi merupakan suatu terapi relaksasi yang

diberikan kepada pasien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian

relaksasi (Smeltzer and Bare, 2002).

1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)

Relaksasi progresif yaitu teknik merelaksasikan otot dalam pada

bagian tubuh tertentu  atau seluruhnya melalui teknik program terapi

ketegangan otot.

Teknik relaksasi progresif memusatkan perhatian pada suatu aktifitas

otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang  kemudian menurunkan

keteganagan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan

perasaan rileks.

Relaksasi progresif dapat digunakan untuk penatalaksanaan masalah

fisik dan psikososial, termasuk didalamnya masalah nyeri. Relaksasi yang

dihasilkan oleh metode ini dapat bermanfaat untuk menurunkan kecemasan,

kontraksi otot dan memfasilitasi tidur.

Tujuan dari terapi ini adalah:

a. Membantu pasien menurunkan stres tanpa pharmakologi

b. Memberikan dan meningkatkan pengalaman subjektif bahwa ketegangan

fisiologis bisa direlaksasikan sehingga relaksasi akan menjadi kebiasaan

berespon pada keadaan-kaadaan tertentu ketika otot tegang

c. Menurunkan stess pada individu, relaksasi dalam dapat mencegah

manifestasi psikologis maupun fisiologis yang diakibatkan stress.

Banyak manfaat nyata dari latihan relaksasi progresif. Burn dalam

Utami (2002) melaporkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari

relassasi progresif, antara lain : menurunkan ketegangan otot 

mengurangi tingkat kecemasan, masalah-masalah yang berhubungan

dengan stress seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia.

11

Page 12: mind-body therapies

Indikasi

Teknik relaksasi membantu pasien berkoping dari cemas, panik gejala fisik

lain (Mc Cann, 2003). Indikasi lain untuk nyeri otot, cemas, depresi ringan.

Kontraindikasi

Pasien yang sedang marah.

Prosedur Teknik Relaksasi

A.  Persiapan

Identifikasi tingkat cemas klien, daerah nyeri, tingkat nyeri dan

kekakuan otot dsb. Kaji kesiapan pasien, perasaan pasien.

B.  Alat-alat

1 Ruang yang sejuk, tidak gaduh dan alami

2 Tempat tidur atau kursi dengan sandaran rileks ada penopang untuk

kaki dan baku

C.  Tindakan

a. Jelaskan kembali tujuan terapi dan prosedur yang akan dilakukan

b. Pasien berbaring atau duduk bersandar (ada sandaran untuk kaki dan

bahu)

c. Lakukan latihan nafas dalam dengan manarik nafas melalui hidung

dan dihembuskan melalui mulut

d. Bersama pasien mengidentifikasi (pasien dianjurkan dan dibimbing

untuk mengidentifikasi) daerah-daerah otot yang sering tegang

misalnya dahi, tengkuk, leher, bahu, pinggang, lengan, betis

e. Bimbing pasien untuk mengencangkan otot tersebut selama 5 sampai

7detik, kemudian bimbing pasien untuk merelaksasikan otot 20

sampai 30 detik.

1 Kencangkan dahi (kerutkan dahi keatas) selama 5-7

detik,kemudian relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan

rileksnya.

2 Kencangkan bahu, tarik keatas selama 5-7detik, kemudian

relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan rileksnya dan

rasakan aliran darah mengalir secara lancar.

12

Page 13: mind-body therapies

3 Kepalkan telapak tangan dan kencangkan otot bisep selama 5-7

detik, kemudian relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan

rileksnya dan rasakan aliran darah mengalir secara lancar.

4 Kencangkan betis, ibu jari tarik kebelakang bisep selama 5-7

detik, kemudian relakskan 20-30 detik. Pasien disuruh merasakan

rileksnya dan rasakan aliran darah mengalir secara lancar.

f. Selama kontraksi pasien dianjurkan merasakan kencangnya otot

dan selama relaksasi anjurkan pasien konsentrasi merasakan

rilaksnya otot.

2. Tenik Relaksasi Nafas Dalam

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien

bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi

secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan,

Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga

dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah

(Smeltzer & Bare, 2002).

Tujuan

Smeltzer & Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi

napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara

pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk,

mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan

intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.

Prosedur teknik relaksasi napas

Menurut Priharjo (2003), bentuk pernapasan yang digunakan pada

prosedur ini adalah pernapasan diafragma yang mengacu pada pendataran

kubah diagfragma selama inspirasi yang mengakibatkan pembesaran

abdomen bagian atas sejalan dengan desakan udara masuk selama

inspirasi.Adapun langkah-langkah teknik relaksasi napas dalam adalah

sebagai berikut :

1. Ciptakan lingkungan yang tenang

13

Page 14: mind-body therapies

2. Usahakan tetap rileks dan tenang

3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara

melalui hitungan 1,2,3

4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan

ekstrimitas atas dan bawah rileks

5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

secara perlahan-lahan

7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri

10.Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

11.Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

12.Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan

cepat.

2.3 Terapi Tubuh-Fikiran (Mind-Body Therapies) yang Dapat Diakses Dunia

Keperawatan

Menurut Fontaine (2005) beberapa terapi dan teknis medis alternatif dan

komplementer bersifat umum dan menggunakan proses alami (pernapasan, pikiran

dan konsentrasi, sentuhan ringan, pergerakan, dan lain-lain) untuk membanti

individu merasa lebih baik dan beradaptasi dengan kondisi akut dan akut. Berikut

jenis-jenis terapi yang dapat diakses keperawatan, yaitu :

a. Terapi Relaksasi

Respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum kognitif,

fisiologis, dan stimulasi perilaku. Relaksasi juga melibatkan penurunan

stimulasi. Proses relaksasi memperpanjuang serat otot, mengurangi pengiriman

impuls neural ke otak, dan selanjutnya mengurangi aktivitas otak juga sistem

tubuh lainnya. Relaksasi membantu individu membangun keterampilan kognitif

untuk mengurangi cara yang negatif dalam merespon situasi dalam lingkungan

mereka. Keterampilan kognitif adalah seperti sebagai berikut :

14

Page 15: mind-body therapies

1. Fokus (kemampuan untuk mengidentifikasi, membedakan, mempertahankan

perhatian pada, dan mengembalikan perhatian pada rangsangan ringan untuk

periode yang lama).

2. Pasif (kemampuan untuk menghentikan aktivitas analisis dan tujuan yang

tidak berguna).

3. Kesediaan (kemampuan untuk menoleransi dan menerima pengalaman yang

tidak pasti, tidak dikenal, atau berlawanan).

Tujuan dari relaksasi jangka panjang adalah agar individu memonitor

dirinya secara terus-menerus terhadap indikator ketegangan, serta untuk

membiarkan dan melepaskan dengan sadar ketegangan yang terdapat di berbagai

bagian tubuh.

b. Meditasi dan Pernapasan

Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan rangsangan

dengan perhatian langsung pada suatu rangsangan yang berulang atau tetap

(Rakel dan Faas, 2006). Ini merupakan terminasi umum untuk jangkauan luas

dari praktik yang melibatkan relaksasi tubuh dan ketegangan pikiran.

Menurut Benson, komponen relaksasi sangat sederhana, yaitu :

1. Ruangan yang tenang,

2. Posisi yang nyaman,

3. Sikap mau menerima, dan

4. Fokus perhatian.

Praktik meditasi tidak membutuhkan seorang pengajar, banyak individu

mempelajari prosesnya dari buku atau kaset, dan mudah untuk diajarkan

(Fontaine, 2005). Sebagian besar teknik meditasi melibatkan pernapasan,

biasanya pernapasan perut yang dalam, relaks, dan perlahan. Meditasi

menimbulkan keadaan santai, menurunkan konsumsi oksigen, mengurangi

frekuensi pernapasan dan denyut jantung, serta menghasilkan laporan penurunan

kecemasan.

Ada banyak indikasi untuk meditasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kecemasan atau suasana yang menegangkan

2. Rasa kehilangan yang kronis

15

Page 16: mind-body therapies

2. Sindroma kelelahan kronis

3. Rasa nyeri kronis

4. Penyalahgunaan obat (alkohol atau tembakau)

5. Hipertensi

6. Kegelisahan

7. Harga diri rendah atau menyalahkan diri

8. Depresi ringan

9. Gangguan tidur

Meskipun meditasi telah menunjukan perbaikan dalam bebragai penyakit

psikologis, meditasi merupakan kontraindikasi bagi beberapa individu. Sebagai

contoh, individu yang memiliki ketakutan akan kehilangan kontrol dapat

menerima meditasi sebagai bentuk pengontrolan pikiran dan mungkin menolak

untuk mempelajari teknik tersebut.

c. Imajinasi

Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran pikiran

untuk menciptakan gambaran mental agar menstimulasi perubahan fisik dalam

tubuh, memperbaiki kesejahteraan, dan meningkatkan kesadaran diri.

Imajinasikan sering menimbulkan respons psikofisiologis yang kuat seperti

perubahan dalam fungsi imun (Fontaine, 2005). Banyak teknik imajinasi

melibatkan imajinasi visual, tapi mereka juga melibatkan indera pendengaran,

proprioseptif, pengecap, dan penciuman.

Visualisasi kreatif adalah satu bentuk imajinasi yang ditujukan pada diri

yang didasari pada prinsip hubungan tubuh-pikiran. Imajinasi memiliki aplikasi

pada sejumlah populasi klien. Imajinasi telah digunakan untuk visualisasi sel

kanker yang telah dihancurkan oleh sel sistem imun, untuk mengontrol atau

mengurangi rasa nyeri, dan untuk mencapai ketenangan dan ketentraman.

Imajinasi juga membantu dalam pengobatan kondisi kronis seperti asma,

hipertensi, gangguan fungsi berkemih, sindrom prementasi dan menstruasi,

gangguan gastrointestinal ulceratif colotis, dan rheumatoid arthritis (Fontaine,

2005).

16

Page 17: mind-body therapies

2.4 Umpan Balik Biologis

Merupakan suatu proses yang memberikan individu dengan informasi visual

dan suara tentang fungsi fisiologis otonom tubuh, seperti tegangan otot, suhu tubuh,

dan aktivitas gelombang otak, melalui penggunaan alat-alat.

Selain digunakan untuk intervensi relaksasi, teknik umpan balik biologis

juga dapat membantu individu dalam mempelajari bagaimana mengontrol respons

sistem saraf otonom tertentu. Umpan balik biologis (biofeedback) merupakan suatu

kelompok prosedur terapeutik yang menggunakan alat elektronik atau

elektromekanik untuk mengukur, memproses, dan memberikan informasi bagi

individu tentang aktivitas sistem saraf otonom dan neuromuskular. Informasi, atau

umpan balik, diberikan dalam bentuk tanda fisik, fisiologis, pendengaran, dan

umpan balik (Rakel dan Faas, 2006).

Umpan balik biologis merupakan penambahan yang efektif pada program

relaksasi karena dapat menunjuk dengan cepat kepada klien kemampuan mereka

untuk mengontrol beberapa respons fisiologis. Berbagai bentuk umpan balik

fisiologis diaplikasikan dalam berbagai situasi. Umpan balik biologis telah berhasil

mengobati migraine headache, rasa nyeri lainnya, stroke, dan berbagai kelainan

gastrointestinal dan traktus urinarius.

Meskipun umpan balik biologis telah menunjukan efektifitas pada sejumlah

populasi klien, ada beberapa tindakan pencegahan. Selama relaksasi atau latihan

umpan balik biologis, emosi atau perasaan yang ditekan terkadang memperlihatkan

bahwa klien tidak dapat beradaptasi dengan dirinya sendiri. Karena alasan ini,

praktisi yang menawarkan umpan balik biologis harus melatih metode psikologis

atau memiliki profesional yang berkualitas yang berguna untuk rujukan (Potter,

Perry. 2009)

17

Page 18: mind-body therapies

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terapi tubuh-pikiran merupakan terapi yang menggunakan berbagai teknik

yang dibuat untuk meningkatkan kapasitas pikiran guna memengaruhi fungsi dan

gejala tubuh. Jenis-jenis terapi yang dapat diakses keperawatan seperti: terapi

relaksasi yang merupakan bagian dari penurunan umum kognitif, fisiologis, dan

stimulasi perilaku. Relaksasi juga melibatkan penurunan stimulasi. Selain itu juga

ada terapi meditasi dan pernapasan serta terapi Imajinasi atau teknik visualisasi

yang menggunakan kesadaran pikiran untuk menciptakan gambaran mental agar

menstimulasi perubahan fisik dalam tubuh, memperbaiki kesejahteraan, dan

meningkatkan kesadaran diri.

Dari terapi ini akan ada umpan balik biologis seperti berhasil

mengobati migraine headache, rasa nyeri lainnya, stroke, dan berbagai kelainan

gastrointestinal dan traktus urinarius. Meskipun umpan balik biologis telah

menunjukan efektifitas pada sejumlah populasi klien, ada beberapa tindakan

pencegahan. Selama relaksasi atau latihan umpan balik biologis, emosi atau

perasaan yang ditekan terkadang memperlihatkan bahwa klien tidak dapat

beradaptasi dengan dirinya sendiri. Karena alasan ini, praktisi yang menawarkan

umpan balik biologis harus melatih metode psikologis atau memiliki profesional

yang berkualitas yang berguna untuk rujukan

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi

bagi pembaca untuk bisa lebih mengembangkan berbagai jenis terapi pikiran-tubuh

dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

18