minat pengusaha muslim plaza jambu dua bogor...
TRANSCRIPT
1
MINAT PENGUSAHA MUSLIM PLAZA JAMBU DUA BOGOR
TERHADAP INTERNET BANKING PADA BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun oleh :
Diah Rosmilasari
11140850000019
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
MINAT PENGUSAHA MUSLIM PLAZA JAMBU DUA BOGOR
TERHADAP INTERNET BANKING PADA BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun oleh :
Diah Rosmilasari
11140850000019
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini , Juli 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Diah Rosmilasari
2. Nim : 11140850000019
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Minat Pengusaha Muslim Plaza Jambu Dua Bogor
Terhadap Internet Banking Pada Bank Syariah
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 30 Juli 2018
1. Cut Erika Ananda Fatimah, MBA ( )
NIP. 197410182014112001 Ketua
2. Dr. Asyari Hasan, S.H.I, M. Ag ( )
NIP. 198008192006041002 Sekretaris
3. Ay Maryani, SE., M.Si ( )
NIDN. 2019057902 Penguji Ahli
4. Dr. Asyari Hasan, S.H.I, M. Ag ( )
NIP. 198008192006041002 Pembimbing I
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Diah Rosmilasari
Nim : 11140850000019
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa ijin dari pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 30 Juli 2018
Diah Rosmilasari
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Diah Rosmilasari
2. Nama Panggilan : Diah
3. Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 11 Maret 1997
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jln. Kolonel Bustomi Burhanudin
RT. 03 RW. 06 No.18 Cijeruk,
Bogor 16740
7. Status : Belum Menikah
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. Telepon : 08997636529
10. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Kota Tahun
SDN Cipelang 02 Bogor 2002 – 2008
MTS Darut Tafsir Bogor 2008 – 2011
MAN 04 Cijeruk Bogor 2011 – 2014
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta 2014 – 2018
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Ahmad Nasih
2. Ibu : Rohimah
3. Anak ke/dari : 5/5 bersaudara
4. Alamat : Jln. Kolonel Bustomi Burhanudin
RT. 03 RW. 06 No.18 Cijeruk,
Bogor 16740
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IV. IDENTITAS PRIBADI
11. Nama : Diah Rosmilasari
12. Nama Panggilan : Diah
13. Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 11 Maret 1997
14. Jenis Kelamin : Perempuan
15. Agama : Islam
16. Alamat : Jln. Kolonel Bustomi Burhanudin
RT. 03 RW. 06 No.18 Cijeruk,
Bogor 16740
17. Status : Belum Menikah
18. Kewarganegaraan : Indonesia
19. Telepon : 08997636529
20. Email : [email protected]
V. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Kota Tahun
SDN Cipelang 02 Bogor 2002 - 2008
MTS Darut Tafsir Bogor 2008 – 2011
MAN 04 Cijeruk Bogor 2011 – 2014
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta 2014 - 2018
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
5. Ayah : Ahmad Nasih
6. Ibu : Rohimah
7. Anak ke/dari : 5/5 bersaudara
8. Alamat : Jln. Kolonel Bustomi Burhanudin
RT. 03 RW. 06 No.18
Cijeruk, Bogor 16740
vi
ABSTRACT
This research analyzes about the factors which influence. Moslem businessman in
using internet banking at bank syariah . The variables in this research is the
usefulness perception, user friendly perception, secure and trustworthy. The
modification of the technology acceptance model is being used for this research.
The result shows either partially nor simultaneously the usefulness perception,
user friendly perception and trustworthy perception are significantly influencing
the moslem businessman in using bank syariah internet banking. On the other
side. The values determinatuin coefficient shows that interest of moslem business
can be explain with the amount of 78,6 percent while the others of 21,4 percent
was influencing by other variabel which unknown on this research.
Keywords : Useful Perception, Use Friendly Perception, Security, Trust, and
Interest of Moslem Businessman. Technology Acceptance Model (TAM)
vii
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat
pengusaha muslim terhadap penggunaan internet banking pada bank syariah.
Faktor-faktor yang dijadikan variabel dalam penelitian ini antara laian ialah
persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, keamanan, dan kepercayaan.
Penelitian ini menggunakan modifikasi model technology acceptance model
(TAM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, keamanan, dan kepercayaan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet
banking pada bank syariah. Sedangkan, secara simultan persepsi kegunaan,
persepsi kemudahan penggunaan, keamanan, dan kepercayaan berpengaruh
signifikan terhadap minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet
banking pada bank syariah. Adapun nilai koefisien determinasi (R Square)
menunjukkan bawha minat pengusaha muslim dapat dijelaskan oleh persepsi
kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, keamana, dan kepercayaan sebesar
78,6% sedangkan sisanya 21,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diketahui dalam penelitian ini.
Kata kunci: Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Keamanan,
Kepercayaan, Minat Pengusaha Muslim. Technology Acceptance Model (TAM).
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr.Wb.
Alhamdulilalhhi Robil ‘Alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Minat Pengusaha Muslim Plaza Jambu
Dua Bogor Terhadap Internet Banking Pada Bank Syariah”. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta para
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang telah membimbing umatnya ke
jalan yang benar serta Insya Allah akan memberikan syafaat di hari akhir nanti.
Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam
mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mengenai ide serta gagasan
dalam skripsi ini, penulis dapatkan setelah melihat artikel dari Bank Indonesia
yang menyatakan bahwa peranan electronic banking semakin berarti dan sudah
menjadi keharusan bagi setiap bank di Indonesia, salah satunya internet banking
yang sedang menjadi perhatian dimana dapat dilakukan transaksi perbankan di
manapun dengan mengakses melalui komputer (jaringan internet). Selama proses
penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
keberhasilan yang diperoleh bukan semata-mata hasil usaha penulis sendiri,
melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan, dan arahan yang tidak ternilai
harganya dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Kedua orang tercinta, Ayahanda Ahmad Nasih dan Ibunda Rohimah yang
selalu memberikan dukungan moril maupun materil, kasih sayang dan
do’a terbaik untuk anak-anaknya.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Ibu Cut Erika Ananda Fatima, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan
Perbankan Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris
Jurusan Perbankan Syariah yang telah memberikan arahan serta bimbingan
yang sangat berarti dalam penyelesaian perkuliahan Strata satu ini.
4. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid S.Ag., M.H. selaku Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama masa
perkuliahan.
5. Bapak Dr. Asyari Hasan, S.H.I., M.Ag., selaku dosen pembimbing
pertama. Terima kasih atas segala ilmu, bimbingan, pendapat, waktu,
masukan, semangat, dan kebaikannya yang telah diberikan kepada penulis.
6. Ibu Endah Meiria, SE.,M.Si., selaku dosen pembimbing kedua. Terima
kasih atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan dengan penuh
kesabaran, pertolongan, dukungan, waktu dan semangatnya selama ini.
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama menempuh masa studi.
8. Responden dan Pengelola Plaza Jambu Dua yang bersedia membantu dan
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner.
9. Kakak dan Adik saya, Irfan Nurahmadi Harish, Edi Fitra, Sarah Ambami,
dan Sahira Putri yang selalu memberikan semangat, dan menjadi tempat
sharing bagi penulis.
10. Sahabat-sahabatku, Bella, Maria, Ratna, Tantri, Ulfa, Iir, dan Hesti yang
selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis selama ini.
11. Sahabat-sahabat KKN, Sifa, dan Fahmaiar yang telah memberikan bantuan
dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Lukmanul Hakim yang selalu menemani, menjadi penyemangat, dan
selalu ada dimanapun berada baik susah maupun senang.
13. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan tahun 2014 FEB UIN, atas
semangat, doa, dukungan, serta kenangan indah semasa kuliah.
x
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan hanya
iringan do‘a yang dapat penulis berikan untuk setiap kebaikan yang telah kalian
berikan. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang memerlukannya. Amin.
Bogor, 05 Juli 2018
Penulis
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..............................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...............................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................v
ABSTRACT ......................................................................................................vi
ABSTRAK ........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Batasan Masalah .....................................................................................12
C. Identifikasi Masalah ...............................................................................12
D. Rumusan Masalah ..................................................................................12
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................13
F. Manfaat Penelitian .................................................................................13
G. Penelitian Terdahulu ..............................................................................14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................23
A. Electronic Banking (E-Banking) ............................................................23
xii
B. Internet Banking .....................................................................................23
1. Pengertian Internet Banking .............................................................23
2. Fitur layanan Internet Banking .........................................................24
3. Cara Kerja Internet Banking ............................................................25
C. Technology Acceptance Model (TAM) ...................................................25
1. Pengertian Technology Acceptance Model (TAM) ..........................25
D. Persepsi Kegunaan .................................................................................27
1. Pengertian Persepsi Kegunaan .........................................................27
2. Dimensi Persepsi Kegunaan .............................................................27
3. Pengaruh Persepsi kegunaan Terhadap Minat Menggunakan
Internet Banking ...............................................................................28
E. Persepsi Kemudahan Penggunaan .........................................................28
1. Pengertian Persepsi Kemudahan Penggunaan .................................28
2. Dimensi Persepsi Kemudahan Penggunaan .....................................29
3. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap
Minat Menggunakan Internet Banking ...........................................30
F. Keamanan ...............................................................................................31
1. Pengertian Keamanan .......................................................................31
2. Dimensi Keamanan ..........................................................................32
3. Pengaruh Keamanan Terhadap Minat Menggunakan Internet
Banking ............................................................................................33
G. Kepercayaan ...........................................................................................33
1. Pengertian Kepercayaan ...................................................................34
2. Dimensi Kepercayaan ......................................................................35
3. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet
Banking ............................................................................................35
H. Minat Menggunakan Internet Banking ..................................................36
1. Pengertian Minat ..............................................................................36
2. Pengukur Minat ................................................................................37
3. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan
Keamanan, Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan
xiii
Internet Banking ............................................................................... 38
I. Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................39
J. Hipotesis .................................................................................................41
BAB III METOFOLOGI PENELITIAN .......................................................43
A. Ruang Lingkup .......................................................................................43
B. Metode Penentuan Sampel .....................................................................43
1. Populasi dan Sampel ........................................................................43
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................45
D. Metode Analisis Data .............................................................................45
1. Uji Kualitas Data ..............................................................................46
a. Uji Validitas ...............................................................................46
b. Uji Realibilitas ...........................................................................47
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................47
a. Uji Normalitas ............................................................................47
b. Uji Multikolineritas ....................................................................48
c. Uji Heteroskedastisitas ...............................................................49
3. Uji Regresi Linier Berganda ............................................................49
4. Uji Hipotesis ....................................................................................50
a. Uji Parsial (Uji Statistik t) ..........................................................50
b. Uji Simultasn (Uji Statistik F) ...................................................51
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..................................52
d. Operasional Variabel Penelitian .................................................52
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................59
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................59
1. Sejarah Plaza Jambu Dua Bogor ......................................................59
2. Visi dan Misi Plaza Jambu Dua Bogor ............................................59
3. Stuktur Organisasi Plaza Jambu Dua Bogor ....................................60
4. Jumlah Kios ......................................................................................60
5. Hasil Wawancara .............................................................................60
xiv
B. Profil Responden ....................................................................................62
1. Jenis Kelamin ...................................................................................62
2. Usia ..................................................................................................63
3. Pendidikan ........................................................................................63
4. Jenis Usaha .......................................................................................64
5. Lama Usaha Berdiri .........................................................................64
6. Pendapatan Perbulan ........................................................................65
7. Nama Bank Syariah ..........................................................................66
C. Uji Kualitas Data ....................................................................................66
1. Hasil Uji Kualitas Data ....................................................................66
a. Hasil Uji Validitas ......................................................................66
b. Hasil Uji Realiabilitas ................................................................69
2. Statistik Deskriptif ...........................................................................69
a. Analisis Variabel Persepsi Kegunaan ........................................69
b. Analisis Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan .................72
c. Analisis Variabel Keamanan ......................................................76
d. Analisis Variabel Kepercayaan ..................................................79
e. Analisis Variabel Minat .............................................................82
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................84
a. Uji Normalitas Data ...................................................................84
b. Hasil Uji Multikolinearitas .........................................................86
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas .....................................................87
4. Hasil Uji Regresi Berganda ..............................................................88
5. Hasil Uji Hipotesis ...........................................................................90
a. Hasil Uji Parsial (t-test) ..............................................................90
b. Hasil Uji Simultan (F-test) .........................................................93
c. Hasil Koefisien Determinasi (R2) ..............................................94
6. Interprestasi ......................................................................................95
a. Variabel Persepsi Kegunaan terhadap Minat Pengusaha
Muslim Menggunakan Internet Banking pada
Bank Syariah ...............................................................................95
xv
b. Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Minat
Pengusaha Muslim Menggunakan Internet Banking pada
Bank Syariah ..............................................................................95
c. Variabel Kemanan terhadap Minat Pengusaha Muslim
Menggunakan Internet Banking pada Bank Syariah ..................96
d. Variabel Kepercayaan terhadap Minat Pengusaha Muslim
Menggunakan Internet Banking pada Bank Syariah ..................97
e. Variabel Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X2), Kemanan (X3), Kepercayaan (X4)
Terhadap Minat Pengusaha Muslim Menggunakan
Internet Banking pada Bank Syariah ..........................................98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................100
A. Kesimpulan ............................................................................................100
B. Saran .......................................................................................................101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................104
LAMPIRAN .....................................................................................................109
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah ATM BUS dan UUS ........................................................... 6
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 14
Tabel 3.1 Skala Likerat .................................................................................... 55
Tabel 3.2 Operasional Variabel ........................................................................ 65
Tabel 4.1 Stuktur Organisasi Plaza Jambu Dua Bogor .................................... 60
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ............................................................... 62
Tabel 4.3 Usia Responden ................................................................................ 63
Tabel 4.4 Pendidikan Responden ..................................................................... 63
Tabel 4.5 Jenis Usaha Responden .................................................................... 64
Tabel 4.6 Lama Responden Menjadi Pengusaha ............................................. 65
Tabel 4.7 Pendapatan Perbulan Responden ..................................................... 65
Tabel 4.8 Nama Bank Syariah Yang Menjadi Tempat Menabung ................... 66
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ........................................... 67
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ....................................... 69
Tabel 4.11 Internet Banking Memberikan Kemudahan
Dalam Transaksi .............................................................................. 70
Tabel 4.12 Internet Banking Sangat Mudah Digunakan, Dan Hasilnya
Cepat Diketahui .............................................................................. 70
Tabel 4.13 Internet Banking Meningkatkan Produktivitas ............................... 71
Tabel 4.14 Pengguna Internet Banking Mampu Meningkatkan
xvii
Kualitas Hasil Kerja Saya .............................................................. 71
Tabel 4.15 Internet Banking Meningkatkan Efektivitas
Dalam Bertransaksi ........................................................................ 72
Tabel 4.16 Fitur Layanan Internet Banking Sangat Mudah
Dan Dapat Dimengerti .................................................................. 73
Tabel 4.17 Internet Banking Fleksibel (Dapat Digunakan Kapan Saja
Dan Dimana Saja) ......................................................................... 73
Tabel 4.18 Pengoperasian Internet Banking Mudah Dan Tidak
Membutuhkan Banyak Usaha ....................................................... 74
Tabel 4.19 Fitur Layanan Internet Banking Sangat Mudah Dipelajari ............ 75
Tabel 4.20 Fitur Layanan Internet Banking Sangat Mudah Untuk
Digunakan ..................................................................................... 75
Tabel 4.21 Pengoperasian Internet Banking Mudah Dan Sesuai
Dengan Apa Yang Saya Butuhkan ............................................... 76
Tabel 4.22 Bank Syariah Memiliki Pengendalian Cukup Baik Untuk
Melindungi Data Pribadi Dan Keuangan Saya ............................. 77
Tabel 4.23 Bank Syariah Memberikan Jaminan Keamanan Saldo Saya
Di Rekening ................................................................................... 77
Tabel 4.24 Kerahasian Data Pribadi Saya Terjamin Dalam Transaksi
Internet Banking ............................................................................ 77
Tabel 4.25 Saya Menggunakan Internet Banking Pada Bank Syariah
Berdasarkan Pertimbangan Tingkat Kerahasian Bank ................. 78
xviii
Tabel 4.26 Internet Banking Pada Bank Syariah Memberikan Layanan
Sesuai Dengan Apa Yang Dijanjikan Kepada Nasabahnya .......... 79
Tabel 4.27 Internet Banking Pada Bank Syariah Memberikan Kebenaran
Informasi Dalam Bertransaksi ........................................................ 79
Tabel 4.28 Internet Banking Pada Bank Syariah Dapat Dipercaya
Dalam Bertransaksi ....................................................................... 80
Tabel 4.29 Internet Banking Pada Bank Syariah Memiliki Reputasi
Yang Baik ..................................................................................... 80
Tabel 4.30 Internet Banking Pada Bank Syariah Memberikan Layanan
Call Center ..................................................................................... 81
Tabel 4.31 Internet Banking Pada Bank Syariah Dapat Diandalkan
Ketika Dibutuhkan ........................................................................ 81
Tabel 4.32 Saya Ingin Menggunakan Layanan Internet Banking Yang
Disediakan Oleh Bank Syariah ...................................................... 82
Tabel 4.33 Saya Lebih Tertarik Menggunakan Internet Banking Dari
Pada Layanan E-Banking Lainnya ................................................. 83
Tabel 4.34 Saya Akan Menggunakan Layanan Internet Banking Yang
Disediakan Oleh Bank Syariah ...................................................... 83
Tabel 4.35 Internet Banking Sangat Hemat Waktu Dan Tenaga,
Sehingga Cocok Digunakan Untuk Masa Depan ......................... 84
Tabel 4.36 Uji Normalitas Dengan Metode One-Sample
Kolomogrov-Smirnov Test ............................................................ 85
xix
Tabel 4.37 Hasil Uji Multikonearitas ................................................................ 86
Tabel 4.38 Hasil Uji Heteroksidisitas ............................................................... 87
Tabel 4.39 Hasil Uji Gejleser ........................................................................... 88
Tabel 4.38 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................................. 88
Tabel 4.39 Hasil Uji t (Parsial) ........................................................................ 90
Tabel 4.40 Hasil Uji Simultan (F-Test) ............................................................. 93
Tabel 4.41 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 94
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pertumbuhan Penggunaan Internet .............................................. 3
Gambar 1.2 Layanan yang Diakses .................................................................. 4
Gambar 1.3 Perilaku Pengguna Internet Indonesia .......................................... 5
Gambar 2.1 Lima Konstruk TAM ..................................................................... 26
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 41
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Metode Normal
Probability Plots ......................................................................... 85
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 87
xxi
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ................................................................... 109
Lampiran 2. Jawaban Kuesioner Responden .................................................... 115
Lampiran 3. Hasil SPSS Karakteristik Responden ........................................... 121
Lampiran 4. Hasil SPSS Validitas dan Realibilitas Variabel Persepsi
Kegunaan (X1) ...........................................................................126
Lampiran 5. Hasil SPSS Validitas dan Realibilitas Variabel Persepsi
Kemudahan Penggunaan (X2) ....................................................126
Lampiran 6. Hasil SPSS Validitas dan Realibilitas Variabel
Keamanan (X3) ..........................................................................127
Lampiran 7. Hasil SPSS Validitas dan Realibilitas Variabel
Kepercayaan (X4) .......................................................................127
Lampiran 8. Hasil SPSS Validitas dan Relibilitas Variabel Minat (Y) ............ 128
Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas dengan Normal Probability Plots ............... 128
Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas dengan Metode
One-Sample KolomogrovSmirnov Test ...................................... 129
Lampiran 11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 129
Lampiran 12. Hasil Uji Multikoneritas ............................................................. 130
Lampiran 13. Hasil Uji Heteroksidisitas ............................................................ 130
Lampiran 14. Hasil Uji Gejleser ....................................................................... 130
Lampiran 15. Hasil Uji Regresi Berganda ......................................................... 131
Lampiram 16. Hasil Uji t ................................................................................... 131
Lampiran 17. Hasil Uji Simultan ....................................................................... 131
Lampiran 18. Hasil Uji Koefisien Determinan .................................................. 131
1
BAB I
LANDASAN TEORI
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi
kehidupan manusia, kemudahan dalam mengolah dan mendistribusikan data, serta
berkomunikasi. Berbagai industri menempatkan teknologi informasi sebagai alat
bantu yang menghasilkan sumber daya penting dalam perusahaan yakni informasi.
Perkembangan ini telah menciptakan jenis ekonomi baru, yang banyak disebut
ekonomi digital. Perekonomian yang sedang berkembang pesat ini membawa
serta teknologi yang berubah dengan cepat, meningkatkan intensitas pengetahuan
di semua bidang bisnis, dan menciptakan rantai pasokan virtual dan bentuk-
bentuk baru dari bisnis dan saluran penyampaian layanan (Shah dan Clarke, 2009,
1).
Internet sebagai salah satu teknologi yang dimanfaatkan untuk
mendukung keberlangsungan segmen tersebut, kini mampu memfasilitasi
terjadinya pemenuhan kebutuhan yang mengedepankan aspek kemudahan,
efisiensi, fleksibilitas dan kesederhanaan sehingga menjadi media alternatif bagi
pengguna jasa lembaga tersebut (Sofiana dan Sujandari, 2014, 2). Internet telah
bertransformasi dari tujuan awalnya. Saat ini internet telah menjadi satu
kebutuhan dari beberapa orang dalam menjalankan aktivitas keseharian. Hampir
semua informasi dari seluruh dunia dan berbagai hal dapat ditemukan di internet.
Penggunaan internet banyak dilakukan diberbagai hal tidak terkecuali sektor
perbankan. Dengan kebutuhan sektor perbankan yang tinggi, maka tuntutan
terhadap perbankan agar mempermudah pelayanannya menjadi hal yang penting.
Berbagai fasilitas dari perbankan disiapkan untuk para konsumen agar konsumen
dapat menggunakan fasilitasnya kapanpun, dimanapun dan dalam berbagai hal.
Salah satu fasilitas di sektor perbankan yang paling berkontribusi dalam
membantu aktivitas transaksi keuangan adalah e-banking.
2
Penyelenggaraan e-banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi
informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan
nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan
tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja
baik itu dari handphone, komputer, laptop/notebook, atau PDA. Dalam
perkembangannya, e-banking dipertimbangkan sebagai suatu strategi yang akan
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas sekaligus meningkatkan
pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif. Tetapi e-banking
juga membuka peluang timbulnya kejahatan menggunakan e-banking. Masalah
keamanan dan kerahasiaan data-data pribadi maupun keuangan dalam e-banking
seringkali dipertanyakan oleh nasabah bank (Indah, 2016, 546). E-Banking
merupakan layanan perbankan yang meliputi Internet Banking, Mobile Banking,
SMS Banking dan Phone Banking.
Internet banking merupakan salah satu pelayanan jasa bank yang
memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi,
dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet dan bukan
merupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui
internet. Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan (financial dan non
financial) melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet bank
(Maryanto Supriyono, 2010, 67). Respon positif dari masyarakat terlihat dari
jumlah pengguna internet yang semakin meningkat :
3
Gambar 1.1 Pertumbuhan Pengguna Internet
(Sumber : APJII, 2017)
Badan riset APJII Indonesia (2017) menunjukkan jumlah pengguna
Internet di Indonesia dari tahun 1998-2017 mengalami peningkatan dimana pada
tahun awal 1998 hanya mencapai 0,5 dan kini pada tahun 2017 mencapai 143,26
juta jiwa. Pertumbuhan penggunaan internet yang semakin tahun bertambah
menjadikan alasan yang mendasari ketertarikan bank-bank untuk menerapkan
sistem informasi internet banking (Gunawan, 2014, 56). Yang pertama adalah
pihak bank menyadari bahwa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia
berlangsung sangat pesat. Hal ini menyebabkan pihak bank mengharapkan
pertumbuhan pengguna internet banking juga akan tumbuh dengan pesat seiring
dengan pertumbuhan pengguna internet. Alasan yang terakhir adalah pihak bank
ingin mengefisiensikan beban anggarannya. Artinya, pihak bank merasa bahwa
penerapan sistem informasi akuntansi berupa internet banking relatif jauh lebih
murah dibandingkan dengan harus membangun fasilitas-fasilitas perbankan secara
fisik seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kantor cabang guna memenuhi
kebutuhan transaksi nasabah. Walaupun demikian, layanan perbankan sendiri
4
ternyata belum terlalu diminati oleh para pengguna internet di Indonesia. Hal ini
terbukti dengan melihat hasil survey yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi
Penyelenggara Internet Indonesia).
Gambar 1.2 Layanan Yang Diakses
(Sumber : APJII, 2017)
Hasil Survey APJII pada layanan yang diakses, perbankan hanya mencapai
7,39% menempati peringkat terendah, dan yang paling tinggi untuk diakses ialah
chatting yang mencapai 89,35%. Selain sektor perbankan yang mencapai jumlah
terendah dalam sektor perbankan sendiri penggunaan internet banking memiliki
peringkat ke-3. Hal tersebut dapat dilihat dari survey APJII pada tahun 2016:
5
Gambar 1.2 Perilaku Pengguna Internet Indonesia
(Sumber : APJII, 2017)
Badan riset APJII Indonesia (2016) menunjukkan berdasarkan teknis
pembayaran online internet banking mendapat peringkat ketiga dengan 9,9 juta
atau 7,5% pengguna setelah ATM sebesar 4,87 juta atau 36,7% dan bayar
ditempat sebesar 18,8 juta atau 14,2% pengguna. Walaupun demikian, pelayanan
bank dalam bentuk E-Banking sepertinya telah menjadi keharusaan. Kebutuhan
dunia usaha dan nasabah bank semakin meningkat seiring dengan kemajuan
teknologi maupun informasi. Untuk itu E-Banking dapat menjembatani kebutuhan
dunia usaha maupun nasabah dalam hal mempercepat pelayanan jasa bank.
Rendahnya penggunaan internet banking pada layanan perbankan diakui
oleh Amrullah sebagai pejabat sebuah bank pelat merah yang beroperasi di
Banjarmasin, menurutnya pengakses internet banking terbilang masih minim. Ini
dikarenakan nasabah masih kurang menguasai bagaimana cara untuk mengakses
internet banking. Selain itu Amrullah mengakui teknologi internet banking
memang sengaja dibuat lebih rumit ketimbang fasilitas lain seperti SMS banking
maupun kartu ATM. Internet banking memang dibuat dengan prosedur lyang
6
lebih rumit karna hal tersebut adalah upaya dalam menjaga keamanan internet
banking. (http: kalsel.prokal.co)
Bagi bank sendiri, pelayanan melalui internet banking dapat menekan
biaya operasional karena dapat menghemat kertas, tenaga manusia, dan tidak
perlu mendatangi ATM ataupun kantor cabang (www.bi.go.id, 2017). Bahkan
dalam mewujudkan dan mengarahkan transaksi masyarakat secara less cash
society, BUS dan UUS terlihat mengurangi penyediaan jumlah ATM pada bulan
september 2017. Langkah tersebut dapat diartikan sebagai salah satu upaya
mengurangi penarikan uang secara tunai dan mengarahkan masyarakat kepada
uang elektronik.
Tabel 1.1
Jumlah ATM BUS dan UUS
Jumlah ATM BUS dan UUS dalam ribu
2014 2015 2016 2017
Jumlah ATM 3.482 3.716 3.259 2.675
(Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2017)
Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2014 terdapat 3.482 jumlah ATM
yang dimiliki BUS dan UUS, namun pada tahun 2015 meningkat menjadi 3.716
kemudian pada tahun 2016 mengalami penurunan sampai dengan bulan september
2017 dimana jumlah ATM BUS dan UUS yang dimiliki tahun 2016 3.259 dan
pada tahun 2017 menurun kembali menjadi 2.675.
Berhasil atau tidaknya suatu teknologi yang dikembangkan untuk
meningkatkan pelayanan akan bergantung dari para penggunanya. Suatu teknologi
akan berhasil jika penggunaannya (user) semakin banyak jumlahnya serta terus
digunakan. Maka oleh karenanya, minat seseorang untuk menggunakan teknologi
menjadi faktor penting. Minat perilaku (behavioral intention) adalah keinginan
atau minat seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Minat
berhubungan dengan perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan, akan tetapi minat
dapat berubah menurut waktu, semakin lebar interval waktu, semakin
7
dimungkinkan terjadi perubahan-perubahan minat seseorang (Jogiyanto, 2007,
29).
Masih rendahnya pemanfaatan internet banking, nampaknya sejalan
dengan pendapat yang menyatakan bahwa keberhasilan internet banking
bergantung dari bagaimana nasabah dapat menerima sistem tersebut (Ramadhani,
2008, 2). Adapun Technology Acceptance Model (TAM) adalah salah satu model
yang dibangun dengan tujuan untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku
pengguna terhadap penerimaan penggunaan teknologi (Wibowo, 2006, 2).
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model perilaku yang
menjelaskan mengenai penerimaan teknologi.
Sampai saat ini TAM merupakan model yang paling banyak digunakan
dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi (Gefen, 2002, 58). dan telah
terbukti menjadi model teoritis yang sangat berguna dalam membantu memahami
dan menjelaskan perilaku pemakai dalam implementasi sistem informasi
(Legris.et.al, 2003, 58). TAM banyak digunakan untuk memprediksi tingkat
akseptasi pemakai (user acceptance) dan pemakaian yang berdasarkan persepsi
terhadap kemudahan penggunaan teknologi informasi (perceived usefulness)
dengan mempertimbangkan kemudahan dalam penggunaan TI (Perceived Ease of
Use).
Sesuai dengan TAM, penggunaan sistem (actual system usage) paling
dipengaruhi oleh minat untuk menggunakan (behavioral intentions toward usage).
Behavioral intentions toward usage dipengaruhi oleh dua kepercayaan, yaitu
persepsi kegunaan terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna
terhadap kemudahan (perceived ease of use). Persepsi adalah suatu proses dengan
cara apa seseorang melakukan pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan
penginterpretasian atas informasi yang diterimanya dari lingkungan (Herlan dan
Yono, 2013, 164). Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) merupakan
keyakinan seseorang ketika menggunakan teknologi dapat memberikan manfaat
dan hasil yang bagus (Rakhmawati dan Isharijadi, 2013, 165). Selain itu Persepsi
kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan juga sebagai sejauh mana
8
seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan
meningkatkan kinerjanya. Dari definisi tersebut diketahui bahwa kegunaan
persepsian merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan.
Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto,
2007, 152).
Beberapa hasil penelitian sebelumnya tentang pengaruh persepsi kegunaan
terhadap sikap penggunaan teknologi sistem informasi. tentang minat keprilakuan
individu dalam penggunaan internet banking. Dengan sampel penelitian pada
mahasiswa jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa konstruk persepsi
kegunaan berpengaruh terhadap minat penggunaan layanan internet banking
(Farizi, 2014). Namun pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi
kegunaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan
sistem internet banking. Apabila kegunaan sistem internet banking ditingkatkan
atau pun menurun, maka tidak akan diikuti dengan peningakatan ataupun
penurunan minat penggunaan sistem internet banking (Rakhmawati dan Isharijadi,
2013, 71).
Selain itu persepsi kemudahaan penggunaan (perceived ease of use)
didefinisikan sebagai sejauh mana sesorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007, 115). Pengguna teknologi
mempercayai bahwa TI yang fleksibel, mudah dipahami dan mudah
pengoperasiannya (compatible), Sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.
Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada persepsi kemudahan penggunaan terhadap
minat menggunakan internet banking (Saputro dan Sukirno, 2013, 36). Namun
penelitian sebelumnya tentang minat menggunakan teknologi (E-Banking),
menyatakan bahwa hasil penelitian diperoleh bahwa, pengaruh persepsi
kemudahan menggunakan E-Banking terhadap minat menggunakan E-Banking
tidak signifikan (Widyarini dan Putro, 2008). Hasil penelitian yang dilakukan satu
9
peneliti kadang tidak konsisten dengan penelitian serupa yang dilakukan peneliti
lainnya. Hal ini dapat terjadi dimungkinkan karena 6 perbedaan sampel, waktu
penelitian, dan populasi yang diteliti.
Di balik kemudahan yang didapat dari penggunaan internet banking,
ada juga risiko yang di dapat dalam penggunaanya layanan ini. Risiko transaksi
dan kelengkapan fitur layanan internet banking merupakan hal yang sangat
dipertimbangkan, dalam melakukan transaksi maya (virtual) karena jarak,
kemampuan teknologi dalam memfasilitasi transaksi, layanan yang tidak bertatap
muka dengan teller/customer service dan banyak hal yang dipertimbangkan
nasabah bank dalam transaksi melalui internet banking. Hal tersebut
menyebabkan industri perbankan harus mampu menyiapkan security features,
yang mampu menjaga tingkat kepercayaan masyarakat bahwa transaksi
elektronik aman (Raditio, 2014, 67).
Pada dasarnya keamanan adalah suatu upaya untuk mengamankan aset
informasi terhadap ancaman yang mungkin timbul. Sehingga keamanan secara
tidak langsung dapat menjamin kontinuitas bisnis, mengurangi risiko-risiko yang
terjadi. Selain itu keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan
atau paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di suatu sistem yang berbasis informasi.
Dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik (Simons dalam Rahardjo, 2005, 2)
Penambahan variabel keamanan ini berdasarkan pada penelitian terdahulu,
Mereka berargumen bahwa penambahan variabel keamanan merupakan hal yang
penting dilakukan, karena keamanan dianggap sebagai konstruk laten yang dapat
mempengaruhi minat seseorang dalam penerimaan sebuah sistem informasi
khususnya sistem informasi akuntansi yang terbuka penggunaannya seperti
internet banking. (Lallmahamood dan Cheng et all, 2007, 91). Hasil penelitian
tersebut sejalan dengan penelitian yang menyatakan bahwa keamanan merupakan isu
yang paling penting dan seringkali dengan publikasi mengenai keamanan di media
membuat kepercayaan terhadap keamanan internet banking berkuang (Sathye dalam
Almuntaha, 2008, 17). Selain itu penelitian lain menunjukkan bahwa keamanan
mempengaruhi minat menggunakan E-Banking (Dewi, 2017).
10
Namun disamping itu penelitian lain menunjukkan, bahwa keamanan tidak
berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan layanan internet banking pada
nasabah BCA Surakarta (Aryani, 2015, 12). Perbedaan yang terdapat pada hasil
penelitian sering dijumpai karena sampel, waktu penelitian, dan populasi yang
diteliti berbeda. Walaupun begitu faktor keamanan dalam internet banking perlu
dijaga oleh bank, agar kepercayaan masyarakat terhadap internet banking tidak
berkurang.
Selain berdasarkan penelitian terdahulu, penambahan variabel keamanan
ini juga dilakukan dengan memperhatikan fenomena-fenomena kemanan yang
terjadi sepanjang penerapan Internet Banking di Indonesia. Seperti halnya pada
laporan Ancaman Finansial Symantec 2017 mencatat ancaman trojan pada sistem
keuangan hinga saat ini berjumlah 2,5 kali lebih melimpah ketimbang
ransomware dengan 1,2 deteksi setiap tahun. Jumlah ini terhitung lebih melimpah
ketimbang ransomware wannacry atau petya yang sempat ramai baru-baru ini,
menurut David Rajoo selaku direktur system engineering untuk Symantec
Indonesia dan Malaysia memaparkan bahwa serangan terhadap institusi keuangan
terus meningkat. (www.cnnindonesia.com). Hal ini menjadikan keraguan
masyarakat terhadap keamanan penggunaan internet banking, pasalnya, hal
tersebut dapat memberikan dampak buruk seperti lunturnya kepercayaan
masyarakat terhadap pengguaan internet banking dan menyebabkan layanan ini
tidak diminati oleh masyarakat.
Seringkali kepercayaan akan menggunakan teknologi informasi sangat
kecil dikarenakan banyaknya kejahatan online atau yang sering sekali yang
disebut cyber crime yang membuat trauma para pengguna layanan internet
banking ini (Amijaya, 2010, 10). kepercayaan adalah kepercayaan pihak tertentu
terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi melalui jaringan online
berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang atau perusahaan yang dipercayainya
tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan
(Alamsyah dan Anugrah, 2015, 468). Dari hasil penelitian terdahulu menunjukkan
bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap adopsi e-banking
11
(Alfghani dan Yulianti, 2017, 113). Selanjutnya penelitian lainnya mengenai
pengaruh kepercayaan terhadap penerimaan internet banking dengan
menggunakan perpaduan teori Theory Reasoned Action dan Technology
Acceptance Model (TAM) (Alsajjan dan Dennis, 2006).
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, dan kepercayaan (trust) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap. Kemudian ditemukan juga bahwa sikap berpengaruh
positif dan siginfikan terhadap minat untuk menggunakan Internet Banking di
London. Namun penelitian lainnya menunjukkan bahwa kepercayaan tidak
berpengaruh terhadap sikap penggunaan mobile banking syariah (Habibi dan
Zaky, 2014). Kepercayaan dapat simpulkan merupakan hal yang mesti dibangun
terlebih dahulu dengan kuat sehingga dapat mempengaruhi seseorang dalam
menggunakan perangkat teknologi tersebut.
Perusahaan yang berkualitas adalah perusahaan yang menyediakan layanan
dengan memberikan persepsi kegunaan, yang dapat menggambarkan dimana
seseorang dapat merasakan efek manfaat dari suatu teknologi tersebut. Dan
memberikan persepi kemudahan penggunaannya disertai dengan keamanan dalam
menjaga segala informasi yang berkaitan dengan nasabah. Hal tersebut bertujuan untuk
membangun kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan internet banking, sehingga
masyarakat tidak khawatir dalam menggunakan layanan internet banking. pasalanya hal
tersebut dapat menciptakan minat menggunakan layanan internet banking yang
disediakan oleh bank syariah.
Selain itu fenomena yang terjadi tentang sedikitnya pengguna internet
banking yang disediakan oleh bank syariah, menjadikan menarik dan cukup
memberikan perhatian terhadap peneliti, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang akan mempengaruhi sikap para pengusaha muslim untuk menggunakan
internet banking pada bank syariah. Berdasarkan uraian latar belakang diatas
inilah yang menyebabkan penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan
judul “Minat Pengusaha Muslim Plaza Jambu Dua Bogor Terhadap Internet
Banking Pada Bank Syariah”.
12
B. Batasan Masalah
Terbatasnya waktu penelitian menyebabkan peneliti harus membatasi
fokus dan ruang lingkup penelitian agar penelitian menjadi terarah. Hal yang
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah aspek persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, keamanan, kepercayaan dan minat dengan dimensi-
dimensi yang hanya mewakili aspek-aspek. Selanjutnya ruang lingkup yang
digunakan dalam penelitian adalah pengusaha muslim Plaza Jambu Dua Bogor.
C. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis, kami memberikan identifikasi
masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
1. Tingginya pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 namun untuk
penggunaan sektor perbankan di Indonesia hanya 7,39% dan menduduki
peringkat terendah dalam kategori layanan yang diakses melalui internet.
2. Kurangnya minat penggunaan terhadap internet banking dikarenakan nasabah
masih kurang menguasai bagaimana cara untuk mengakses internet banking.
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan dan kepercayaan terhadap minat pengusaha muslim
plaza jambu dua bogor menggunakan internet banking pada bank syariah
secara parsial?
2. Apakah terdapat pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan dan kepercayaan terhadap minat pengusaha muslim
plaza jambu dua bogor menggunakan internet banking pada bank syariah
secara simultan?
13
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan
bukti empiris tentang :
1. Untuk menganalisis pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan dan kepercayaan terhadap minat pengusaha muslim
plaza jambu dua bogor menggunakan internet banking pada bank syariah
secara parsial.
2. Untuk menganalisis pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan dan kepercayaan terhadap minat pengusaha muslim
plaza jambu dua bogor menggunakan internet banking pada bank syariah
secara simultan.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penilitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan,
mengenai manajemen pemasaran tentang faktor apa saja yang akan
mempengaruhi minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet
banking pada bank syariah.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan
bagi pembaca mengenai faktor apa saja yang akan mempengaruhi minat
pengusaha muslim untuk menggunakan internet banking pada bank syariah.
Selain itu, semoga dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
3. Bagi Bank Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Bank Syariah sebagai
masukan dan bahan untuk mengukur minat pengusaha muslim terhadap
penggunaan internet banking pada bank syariah.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadikan salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan
14
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Jika dilihat dari penelitian terdahulu,
penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul
penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagari
referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut
merupakan penelitian terdahulu berupa jurnal terkait dengan penelitian yang
dilalukan.
Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Penulis/Judul/Tahun
Variabel
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan
dengan Peneliti
1. Widodo dan Putri/
“Pengaruh Persepsi
Kegunaan Dan
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan
Terhadap Sikap
Penggunaan
Teknologi Pada
Pengguna
diIndonesia (Studi
pada Followers
Akun Kementerian
Pariwisata
@indtravel)”/
Jurnal Sekretaris &
Administrasi Bisnis
Vol. I, No. 1
(2017)
Dedependen :
Sikap
Penggunaan
Teknologi
Pada
Pengguna
Instagram di
Indonesia.
Independen :
Persepsi
Kegunaan dan
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan
Metode
penelitian
yang
digunakan
regresi linier
berganda.
Sampel yang
digunakan
adalah 100
orang
pengguna
Instagram di
Indonesia
yang menjadi
followers
akun
@indtravel
dan
berdomisili di
Bandung.
Berdasarkan hasil
pengujian secara
parsial dapat
diketahui bahwa
persepsi kegunaan
dan persepsi
kemudahan
penggunaan
berpengaruh
signifikan terhadap
penggunaan
teknologi pada
followers akun
@indtravel . dan
berdasarkan hasil
pengujian secara
bersama-sama atau
simultan dapat
diketahui bahwa
persepsi kegunaan
dan persepsi
kemudahan
penggunaan
berpengaruh
signifikan terhadap
sikap penggunaan
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor. Dan tidak
terdapat variabel
keamanan dan
kepercayaan.
Dengan jumlah
sampel 50
pengusaha
muslim.
15
teknologi pada
followers akun
@indtravel.
2. Ermawati dan
Delima/ “Pengaruh
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan,
Persepsi Kegunaan,
Dan Pengalaman
Terhadap Minat
Wajib Pajak
Menggunakan
Sistem E-Filing
(Studi Kasus Wajib
Pajak Orang
Pribadi Di
Kabupaten Pati)” /
Jurnal Akuntansi,
Vol.5 No. 2
(2016)
Dependen :
Minat Wajib
Pajak
Menggunakan
Sistem E-
Filing.
Independen :
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan,
Persepsi
Kegunaan, dan
Pengalaman
Metode
penelitian
yang
digunakan
Explanatory
Research.
Dengan
jumlah
sampel 72
orang. Dan
objek
penelitian
Wajib Pajak
Orang Pribadi
Di Kabupaten
Pati
Berdasarkan hasil
penelitian
ditemukan bahwa
persepsi kegunaan
berpengaruh
terhadap minat
wajib pajak orang
pribadi dalam
menggunakan E
Filing. Wajib pajak
merasa terbantu
dengan adanya
sistem tersebut. Dan
Persepsi kemudahan
dalam menggunakan
E Filing sangat
berpengaruh
terhadap minat
wajib pajak dalam
menggunakan E
Filing. Pengalaman
dalam menggunakan
E Filing
berpengaruh
terhadap minat
wajib pajak dalam
menggunakan E
Filing. Semakin
lama dalam
menggunakan E
Filing maka wajib
pajak akan sangat
senang sekali
menggunakan
sistem terebut.
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor, tidak
terdapat variabel
keamanan dan
kepercayaan,
peneliti
menggunakan
metode regresi
linier berganda.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
3. Imam Sugih
Rahayu/ “Minat
Dependen :
Minat
Metode
penelitian
Presepsi manfaat
berpengaruh positif
Peneliti
menggunakan
16
Nasabah
Menggunakan
Mobile
Banking Dengan
Menggunakan
Kerangka
Technology
Acceptance Model
(TAM)
(Studi Kasus PT.
Bank Syariah
Mandiri Cabang
Yogyakarta)” /
Jurnal Ekonomi
Syariah Indonesia
Vol. V, No.2
(2015)
Nasabah
Menggunakan
Mobile
Banking.
Independen :
Persepsi
Kegunaan,
Persepsi
Kemudahan
penggunan,
dan
menggunakan
kerangka
Technology
Acceptance
Model (TAM)
yang
digunakan
regresi linier
berganda.
Sampel dalam
penelitian ini
adalah
nasabah BSM
Cabang
Yogyakarta
yang
menggunakan
Mobile
Banking yang
berjumlah
376.
terhadap minat
perilaku
menggunakan
Mobile Banking.
Dan persepsi
kemudahan
penggunaan
berpengaruh negatif
terhadap minat
perilaku
menggunakan
Mobile Banking.
Tingginya Persepsi
kemudahan
penggunaan akan
menurunkan
Minat perilaku
menggunakan
Mobile Banking.
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor, tidak
terdapat variabel
keamanan dan
kepercayaan, dan
tidak terdapat
internet banking.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
4. Rila Anggreini/
“Pengaruh Persepsi
Kemudahan
Penggunaan dan
Persepsi Kegunaan
Terhadap Niat
Untuk
Menggunakan dan
Penggunaan Aktual
Layanan
Jejaring Sosial
Berbasis Lokasi
(Studi pada
Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
dan
Bisnis Universitas
Brawijaya
Malang)”/ Jurnal
Ekonomi Bisnis
Dependen :
Niat Untuk
Menggunakan.
Independen :
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan,
Persepsi
Kegunaan dan
menggunakan
Technology
Acceptance
Model (TAM)
Metode yang
digunakan
SEM-PLS.
Dengan
jumlah
sampel 100
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Brawijaya
Malang
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
persepsi kemudahan
penggunaan
memiliki pengaruh
positif dansignifikan
terhadap niat
penggunaan,persepsi
kegunaan memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
niat penggunaan,dan
niat penggunaan
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
penggunaan aktual
layanan jejaring
sosial berbasis
lokasi.
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor, tidak
terdapat variabel
keamanan dan
kepercayaan, dan
tidak terdapat
internet banking.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
17
Tahun. 20, No.1
(2015)
5. Wibowo,
Rosmaulia, dan
Suhud/ “Pengaruh
Persepsi Manfaat,
Persepsi
Kemudahan, Fitur
Layanan, Dan
Kepercayaan
Terhadap Minat
Menggunakan E-
Money Card (Studi
Pada Pengguna
Jasa Commuterline
Di Jakarta)”/ Jurnal
Riset Manajemen
Sains Indonesia
Vol. 6, No. 1
(2015)
Dependen :
Minat
Menggunakan
E-Money
Card.
Independen :
Persepsi
Manfaat,
Persepsi
Kemudahan,
Fitur Layanan,
Kepercayaan,
dan
Menggunakan
Technology
Acceptance
Model
Metode yang
digunakan
regresi linier
berganda,
dengan
jumlah
sampel 200
Pengguna
Jasa
Commuterline
Di Jakarta.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel persepsi
manfaat
berpengaruh
terhadap minat
menggunakan
produk e-money
card secara
signifikan dengan
nilai thitung 9.842
dan signifikansi
0.000 (kurang dari
0.05). Variabel
persepsi kemudahan
berpengaruh
terhadap minat
menggunakan
produk e-money
card secara
signifikan, dengan
nilai thitung 10.296
dan signifikansi
0.000 (kurang dari
0.05). variabel fitur
layanan berpengaruh
terhadap minat
menggunakan
produk e-money
card secara
signifikan, dengan
nilai thitung 8.537
dan signifikansi
0.000. dan aka
variabel
kepercayaan
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor, tidak
terdapat variabel
kepercayaan, dan
tidak terdapat
internet banking.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
18
berpengaruh
terhadap minat
menggunakan
produk e-money
card secara
signifikan, dengan
nilai thitung 9.540
dan signifikansi
0.000.
6. Nasution dan
Sutisna / “Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Minat Nasabah
Terhadap Internet
Banking”/ Jurnal
Nisbah Vol. 1,
Nomor. 1
(2015)
Dependen :
Minat nasabah
terhadap
internet
banking.
Independen :
Persepsi
kemudahaan,
persepsi
kemanfaatan,
dan
Menggunakan
Technology
Acceptance
Model
Metode yang
digunakan
adalah test
statistik.
Dengan
jumlah
sampel 100
nasabah PT.
Bank BNI
Syariah
Cabang
Bogor.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
minat nasabah
dalam menggunakan
layanan internet
banking di PT. Bank
BNI Syariah Cabang
Bogor adalah salah
satunya faktor
kemudahan,
keamanan,
kenyamanan, efisien
dan praktis. Faktor
kemudahan
menggunakan
internet banking
memiliki pengaruh
yang paling kuat
dengan koefisien
sebesar 0,43
dibandingkan
manfaat yang
diperoleh dari
internet banking
koefisien sebesar
0,29 dan kredibilitas
dari internet
banking koefisien
sebesar 0,22.
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor, metode
yang digunakan
regresi linier
berganda. Dan
tidak terdapat
variabel
keamanan,
kepercayaan.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
19
7. Andre Gunawan / ”
Aplikasi
Technology
Acceptance Model
Pada Minat Nasabah
Untuk
Menggunakan
Internet Banking”/
Jurnal Nominal
Vol. III, No. 2
(2014)
Dependen :
Minat nasabah
untuk
menggunakan
internet
banking.
Independen :
Sikap,
persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan
penggunaan,
dan keamanan.
Metode yang
digunakan
Structual
Equation
Model
(SEM).
Dengan
jumlah
sampel 194
nasabah Bank
Central Asia
yang ada di
kota
Palembang.
Hasilnya
menunjukkan bahwa
minat nasabah Bank
Central Asia
khususnya yang
berada di kota
Palembang untuk
menggunakan
Sistem Informasi
Akuntansi
Perbankan berupa
Internet Banking
dipengaruhi baik
secara langsung
maupun tidak
langsung
berdasarkan pada
persepsi kegunaan,
kemudahaan
penggunaan,
keamanan, dan
sikap.
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor, metode
yang digunakan
regresi linier
berganda. Dan
tidak terdapat
variabel
kepercayaan.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
8. Farizi dan
Syaefullah /
“Pengaruh Persepsi
Kegunaan, Persepsi
Kemudahan,
Persepsi Risiko Dan
Kepercayaan
Terhadap Minat
Menggunakan
Internet Banking”/
Jurnal ilmiah
mahasiswa FEB
Universitas
Brawijaya Vol. 2,
No. 1
(2013)
Dependen :
Minat
Menggunakan
Internet
Banking.
Independen :
Persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan,
persepsi
risiko, dan
kepercayaan
Metode yang
digunakan
Smart PLS.
Dengan
jumlah
sampel 114
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Bisnis
Universitas
Brawijaya
Malang.
Hasil analisis
untuk model ini
menunjukkan bahwa
konstruk persepsi
kegunaan, dan
kepercayaan
berpengaruh
terhadap minat
untuk menggunakan
layanan internet
banking.
Sebaliknya,
konstruk persepsi
kemudahan tidak
berpengaruh
terhadap minat
untuk menggunakan
layanan internet
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor, metode
yang digunakan
regresi linier
berganda. Dan
tidak terdapat
variabel
keamanan.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
20
banking. Hal ini
berarti bahwa minat
untuk menggunakan
layanan internet
banking dipengaruhi
oleh persepsi
kegunaan, persepsi
risiko, dan
kepercayaan.
9. Rakhmawati
Isharijadi /
“Pengaruh
Kepercayaan,
Persepsi Kegunaan,
Persepsi
Kemudahan, Dan
Persepsi
Kenyamanan
Terhadap Minat
Penggunaan Sistem
Internet Banking
Pada Nasabah
Bank Muamalat
Cabang Pembantu
Madiun” / Jurnal
Akuntansi dan
Pendidikan Vol. 2,
No. 2
(2013)
Dependen :
Minat
penggunaan
sistem internet
banking.
Independen :
Kepercayaan,
persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan,
dan persepsi
kenyamanan.
Metode yang
digunakan
regresi linier
berganda.
Dengan
jumlah
sampel 100
nasabah Bank
Muamalat
Cabang
Pembantu
Madiun.
Hasil analisis data
menunjukkan
bahwa: kepercayaan
dan persepsi
kenyamanan secara
parsial berpengaruh
terhadap minat
penggunaan sistem
internet banking,
sedangkan persepsi
kegunaan dan
persepsi kemudahan
secara parsial tidak
berpengaruh
terhadap minat
penggunaan sistem
internet banking.
Dan seluruh variabel
independen
berpengaruh secara
simultan terhadap
minat penggunaan
sistem internet
banking.
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor. Dan
tidak terdapat
variabel
keamanan.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
21
10. Zaki dan Baridwan /
“Pengaruh
Kepercayaan,
Persepsi Kegunaan,
Persepsi
Kemudahan, dan
Persepsi
Kenyamanan
Terhadap Minat
Penggunaan Sistem
Internet Banking”/
Jurnal ilmiah
mahasiswa FEB
Universitas
Brawijaya Vol. 1,
No. 2
(2012)
Dependen :
Minat
penggunaan
sistem internet
banking.
Independen :
Kepercayaan,
persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan,
dan persepsi
kenyamanan.
Metode yang
digunakan
smart PLS.
Dengan
jumlah
sampel 125
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Brawijaya
Malang.
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
konstruk sikap
berpengaruh
terhadap minat
untuk menggunakan
layanan internet
banking, serta
konstruk
kepercayaan dan
persepsi
kenyamanan
berpengaruh
terhadap sikap untuk
menggunakan
layanan internet
banking.
Sebaliknya,
konstruk persepsi
kegunaan dan
persepsi
kemudahan tidak
berpengaruh
terhadap sikap
digunakannya
Peneliti
menggunakan
sampel
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor. metode
yang digunakan
regresi linier
berganda. Dan
tidak terdapat
variabel
keamanan.
Dengan jumlah
sampel sebanyak
50 pengusaha
muslim.
11. Diah Rosmilasari/”
Minat Pengusaha
Muslim Plaza
Jambu Dua Bogor
Terhadap
Penggunaan
Internet Banking
pada Bank
Syariah”/
(2018)
Dependen :
Minat
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor.
Independen :
Persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan
penggunaan,
keamanan dan
kepercayaan.
Metode yang
digunakan
regresi linier
berganda.
Dengan
jumlah
sampel 50
pengusaha
muslim Plaza
Jambu Dua
Bogor.
22
H. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada pedoman
penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2017, yang mana penulis menggunakan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu, dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas teori-teori yang berhubungan dengan pokok
pembahasan yang berisikan tentang teori E-banking, TAM,
persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, keamanan,
kepercayaan, minat pengusaha muslim, dan kerangka pemikiran.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel,
metode pengumpulan data, metode analisis data, dan operasional
variabel penelitian.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian: sekilas gambaran
umum objek penelitian, analisis data dan pembahasan, dan
interprestasi hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini mencangkup kesimpulan dan keseluruhan pembahasan
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta implikasi
yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Electronic Banking (E-Banking)
Electronic banking adalah salah satu jasa bank yang memungkinkan
nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan
transaksi perbankan melalui jaringan dan bukan merupakan bank yang hanya
menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet (Tampubolon, 2009, 547).
Selain itu e-banking adalah penyediaan jasa perbankan pada sektor retail dan skala
kecil melalui saluran elektronik. Kompleksitas persaingan industri menyebabkan
setiap perusahaan memfokuskan diri terhadap keinginan serta kepuasan pelanggan.
Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan merupakan hal yang sangat penting,
bukan hanya menyangkut peningkatan penjualan dan reputasi penjualan melainkan
juga menyangkut pembinaan jangka panjang (Clarke, 2009, 111).
Tidak hanya itu e-banking dapat memberikan banyak manfaat baik bagi
nasabah, bank, dan otoritas. Bagi nasabah, e-banking memberikan kemudahan
bertransaksi dalam hal waktu, tempat, dan biaya. Nasabah tidak perlu mendatangi
kantor bank untuk memperoleh informasi atau melakukan transaksi perbankan.
Bahkan untuk beberapa produk e-banking nasabah dapat bertransaksi selama 24 jam
dengan menggunakan laptop atau perangkat mobile seperti telepon seluler yang
dapat dibawa kemana saja selama terhubung dengan jaringan internet dan/atau SMS.
E-banking merupakan layanan yang memungkinkan nasabah Bank untuk
memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan
melalui media elektronik seperti Automatic Teller Machine (ATM), Electronic Data
Capture (EDC)/ Point Of Sales (POS), internet banking, SMS banking, mobile
banking, e-commerce, phone banking, dan video banking (www.ojk.go.id).
B. Internet Banking
1. Pengertian Interenet Banking
Internet banking adalah layana untuk melakukan transaksi perbankan
melalui jaringan internet. Merupakan kegiatan perbankan yang memanfaatkan
24
teknologi internet sebagai media untuk melakukan transaksi dan
mendapatkan informasi lainnya melalui website milik bank. Kegiatan ini
menggunakan jaringan internet sebagai perantara atau penghubung antara
nasabah dengan bank tanpa harus mendatangi kantor bank. Nasabah
dapat menggunakan perangkat komputer desktop, laptop, tablet, atau
smartphone yang terhubung ke jaringan internet sebagai penghubung
antara perangkat nasabah dengan sistem bank. (www.ojk.go.id)
Selain itu internet banking merupakan salah satu jasa layanan bank
melalui internet, yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan jasa dan
layanan perbankan, seperti memperoleh informasi dan melakukan transaksi
perbankan (Nurastuti, 2011, 113). Dari definisi di atas, dapat disimpulkan
internet banking merupakan penggunaan internet sebagai saluran
perpanjangan jarak jauh untuk mengantarkan jasa-jasa perbankan. Jasa-
jasa yang diberikan melalui penggunaan internet banking adalah jasa-jasa
yang juga diberikan melalui perbankan tradisional, seperti pembukaan
rekening tabungan dan melakukan transfer dana antar rekening. Selain itu
juga terdapat jenis layanan baru seperti tagihan pembayaran
elektronik yang memungkinkan nasabah untuk menerima dan melakukan
pembayaran melalui internet banking.
2. Fitur Layanan Internet Banking
Fitur layanan internet banking antara lain informasi umum rekening
tabungan/giro, rekening deposito, kartu kredit, informasi mutasi
rekening, transfer dana, baik transfer antar rekening maupun antar bank,
pembelian pulsa, pembelian tiket, penempatan deposito, layanan
informasi seperti suku bunga dan kurs, dan pembayaran, misalnya
pembayaran telepon, internet, kabel TV, asuransi, listrik dan berbagai jenis
pembayaran lainnya (www.ojk.go.id).
25
3. Cara Kerja Internet Banking
Untuk menggunakan internet banking, nasabah harus memiliki
user id, password, media token atau One Time Password (OTP), dan jaringan
internet. User id, password, dan media token dapat diperoleh dengan
mendaftarkan diri ke bank. Saat menggunakan internet banking, nasabah
harus memastikan website yang diakses adalah website internet banking
milik bank, kemudian nasabah akan diminta untuk memasukkan user id
dan password pada halaman muka atau login. Pada saat melakukan
transaksi finansial, nasabah akan diminta untuk memasukkan sandi OTP
yang diperoleh dari media token atau SMS. Setelah transaksi selesai,
nasabah harus memastikan telah keluar/log out dari halaman internet
banking. Bank mengirimkan notifikasi melalui e-mail sebagai bukti bahwa
transaksi telah berhasil. Notifikasi e-mail ini juga sebagai pengendalian
agar nasabah mengetahui jika akun internet banking-nya digunakan oleh
orang lain (www.ojk.go.id).
C. Technology Acceptance Model (TAM)
1. Pengertian Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model merupakan model yang digunakan untuk
mengetahui penerimaan sistem informasi dan teknologi secara individual. Selain
itu Technology Acceptance Model (TAM) adalah metode yang paling banyak
digunakan dalam penelitian teknologi informasi karena metode ini lebih
sederhana dan mudah diterapkan (Surendran, 2012, 176). Technology Acceptance
Model (TAM) di kembangkan untuk memahami persepsi pengguna dalam
mengadopsi suatu teknologi informasi (Titis, 2008, 4). Davis menyatakan bahwa
keputusan untuk menggunakan teknologi informasi dipengaruhi oleh faktor-
faktor sebagai berikut:
a. Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use)adalah Persepsi tentang
kemudahan penggunaan sebuah teknologi yang didefinisikan sebagai suatu
ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi tersebut dapat dengan
mudah dipahami dan digunakan.
26
b. Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) adalah Persepsi terhadap
kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu
teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang
menggunakannya.
Kedua faktor yang tersebut di atas merupakan variabel penting yang
menentukan penerimaan terhadap teknologi informasi. Dimana, Davis
menemukan bahwa faktor kebermanfaatan secara signifikan berhubungan dengan
penggunaan teknologi saat ini dan mampu memprediksi penggunaan yang akan
datang (Shinta, 2009). Sedangkan menurut Jogiyanto (2007, 113), terdapat lima
konstruksi TAM, kelima konstruksi ini adalah sebagai berikut :
a. Kegunaan persepsian (perceived usefulness).
b. Kemudahan Penggunaan persepsian (perceived ease of use).
c. Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior). atau sikap
menggunakan teknologi (attitude towards using technology.)
d. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use)
e. Penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use)
Gambar 2.1
Lima konstruk TAM (Technology Acceptance Model)
Kegunaan
persepsian
(perceived
usefulness)
Kemudahan
Penggunaan
persepsian
(perceived
ease of use).
Sikap
terhadap
perilaku
(attitude
towards
behavior).
Minat
perilaku
(behavioral
intention)
Perilaku
(behavioral)
27
D. Persepsi Kegunaan
1. Pengertian Persepsi Kegunaan
Persepsi kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai sejauh
mana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan
meningkatkan kinerjanya. Dari definisi tersebut diketahui bahwa kegunaan
persepsian merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan.
Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya (Santoso, 2013,
52).
Selain itu persepsi kegunaan didefinisikan juga sebagai sejauh mana
seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan
kinerjanya (Jogiyanto, 2007, 114). Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan
bahwa ketika seseorang percaya menggunakan produk dengan teknologi baru
tersebut akan meningkatkan kinerjanya, dengan memperoleh hasil yang lebih
cepat dan dengan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan dengan tidak
menggunakan produk dengan teknologi baru tersebut.
2. Dimensi Persepsi Kegunaan
Menurut Kusuma dan Susilowati (2007, 127) dimensi tentang
kemanfaatan teknologi informasi meliputi manfaat dan keefektifitasan.
Kemanfaatan dalam internet banking merupakan manfaat yang diperoleh para
nasabah dalam melakukan kegiatan perbankan tanpa harus mengorbankan tugas
dan pekerjaannya, oleh karena itu tingkat kemanfaatan internet banking
mempengaruhi sikap para nasabah dalam sistem tersebut.
Persepsi kegunaan diukur melalui indikator:
a. Berguna, dan
b. Membantu melakukan pekerjaan lebih cepat.
Adapun dimensi persepsi manfaat sistem bagi pemakainya menurut Davis
et al yaitu, productivity (produktivitas), job performance atau effectiveness
(kinerja tugas atau efektivitas), importance to job (pentingnya bagi tugas). Selain
28
itu Davis (1989, 320) juga memberikan beberapa indikator kemanfaatan
penggunaan sistem informasi yang meliputi :
1. Makes job easier (Menjadi lebih mudah) Transaksi perbankan menjadi
lebih mudah.
2. Increase productivity (Menambah produktifitas) dapat meningkatkan
pengetahuan dan kinerja pengguna.
3. Enchance effectiveness (Mempertinggi efektifitas) dapat mempercepat
waktu pengguna dalam penelusuran
3. Pengaruh Persepsi Keguaan terhadap Minat Menggunakan Internet
Banking
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, menunjukkan
bahwa persepsi kegunaan memiliki pengaruh positif terhadap sikap penggunaan
teknologi. Beberapa pengaruh positif diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Al–Somali et al. (2008), dimana dalam studi empiris yang dilakukan dan
mengambil subyek di Saudi Arabia. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
persepsi kegunaan memiliki pengaruhi terhadap sikap penggunaan internet
banking. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah masyarakat
Saudi Arabia yang terpilih secara acak.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Farizi dan Syaefullah (2013),
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang. Peneliti memperoleh responden sebanyak 114 orang mahasiswa Jurusan
Akuntansi yang pernah menggunakan layanan internet banking. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2014), Hasilnya menunjukkan bahwa
persepsi kegunaan berhubungan positif secara signifikan dengan minat nasabah
Bank Central Asia di Kota Palembang untuk menggunakan Internet Banking.
E. Persepsi Kemudahan Penggunaan
1. Pengertian Persepsi Kemudahan Penggunaan
Persepsi adalah suatu proses dengan cara apa seseorang melakukan
pemilihan, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian atas informasi
29
yang diterimanya dari lingkungan (Herlan dan Yono, 2013, 11). Kemudahan
penggunaan didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang
yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun
(free of effort) atau dengan kata lain teknologi tersebut dapat dengan mudah
dipahami oleh pengguna (Hanafi, 2012, 3). Persepsi kemudahaan penggunaan
(perceived ease of use) didefinisikan sebagai sejauh mana sesorang percaya
bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007,
115). Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan
maka dia akan menggunakannya. Persepsi individu berkaitan dengan kemudahan
dalam menggunakan komputer (perceived ease of use) merupakan tingkat dimana
individu percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari kesalahan.
Persepsi ini kemudian akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi
persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula
tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Igbaria, 2000, 2).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kemudahan
penggunaan adalah kemudahan untuk memahami suatu oleh pengguna, dan
dengan persepsi kemudahan penggunaan mampu mengurangi usaha seseorang
baik waktu maupun tenaga untuk mempelajari sistem atau teknologi karena
individu yakin bahwa sistem atau teknologi tersebut mudah untuk dipahami.
2. Dimensi Persepsi Kemudahaan Penggunaan
Venkatesh dan Davis (2000, 201) membagi dimensi Persepsi Kemudahan
Penggunaan menjadi berikut:
a. Clear and understandable. Interaksi individu dengan sistem jelas dan
mudah dimengerti.
b. Does not require a lot of mental effort. Tidak dibutuhkan banyak usaha
untuk berinteraksi dengan sistem tersebut
c. Easy to use. Sistem mudah digunakan.
d. Easy to get the system to do what he/she wants to do. Mudah
mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan.
30
Menurut Sun dan Zhang (2011) mengidetifikasi dimensi dari persepsi
kemudahan yaitu :
1. Ease To Learn (mudah untuk dipelajari),
2. Ease To Use (mudah digunakan)
3. Clear And Understandable (jelas dan mudah dimengerti)
4. Become Skillful (menjadi terampil)
3. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Menggunakan
Internet Banking
Menurut Henderson dan Divett (2003) persepsi kegunaan dan persepsi
kemudahan penggunaan yang positif akan secara langsung mempengaruhi niat
penggunaan. Shittu et al. (2011) mendefinisikan niat perilaku sebagai ukuran
kekuatan sebuah niat untuk melakukan perilaku tertentu terutama penggunaan
sistem informasi. Niat penggunaan (intention to use) adalah kecenderungan
perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Banyak pemasar yang
mengalami kesulitan ketika meneliti pengadopsian inovasi, karena seringkali
konsumen yang memiliki niat berperilaku tidak selalu mengejawantahkan niat
berperilaku mereka ke dalam perilaku penggunaan (Arts et al., 2011), sehingga di
dalam model penerimaan teknologi ditambahkan prediktor perilaku, yaitu
penggunaan aktual (actual use).
Penelitian terdahulu digunakan sebagai kajian empiris dalam penelitian
ini. Penelitian yang dilakukan oleh Lee et al. (2006) persepsi kemudahan
penggunaan memiliki pengaruh langsung terhadap niat penggunaan. Kemudahan
penggunaan IIT (image interactivity technology) memungkinkan pengguna untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan tentang produk pakaian yang
mengarah ke niat perilaku positif. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Saputro dan Sukirno (2013) menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada persepsi kemudahan penggunaan terhadap
minat menggunakan internet banking.
31
F. Keamanan
1. Keamanan
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen. Pada dasarnya keamanan pada sistem informasi saat ini telah banyak
dibangun oleh para kelompok analis dan programmer namun pada akhirnya
ditinggalkan oleh para pemakainya. Hal tersebut terjadi karena sistem yang
dibangun lebih berorientasi pada pembuatnya sehingga berakibat sistem yang
dipakai sulit untuk digunakan atau kurang user friendly bagi pemakai, sistem
kurang interaktif dan kurang memberi rasa nyaman bagi pemakai, sistem sulit
dipahami interface dari sistem menu dan tata letak kurang memperhatikan
kebiasaan perilaku pemakai, sistem dirasa memaksa bagi pemakai dalam
mengikuti prosedur yang dibangun sehingga sistem terasa kaku dan kurang
dinamis, keamanan dari sistem informasi yang dibangun tidak terjamin. Walaupun
begitu sistem informasi telah memberikan kesempatan bagi perbankan untuk
mengembangkan layanan berbasis internet yaitu internet banking. Hal itu
dimungkinkan karena pertumbuhan penggunaan internet di kawasan Asia sangat
tinggi dan nasabah perbankan memerlukan layanan yang lebih lagi. Salah satu isu
yang menjadi permasalahan dalam penggunaan internet banking adalah sistem
keamanan bertransaksi perbankan dengan menggunakan internet. Masalah yang
sering muncul adalah adanya pencurian nomor kredit dan MITM Attack. MITM
Attack adalah serangan dimana attacker berada di tengah bebas mendengarkan
dan mengubah percakapan antara dua pihak. Nomor curian kemudian
dimanfaatkan oleh orang yang sesungguhnya tidak berhak. Nasabah harus
diyakinkan oleh pihak bank bahwa transaksi perbankan berjalan aman karena
bank bersangkutan memiliki perangkat keamanan untuk mencegah para hacker
mengganggu transaksi mereka (Annisya dan Hastuti, 2012, 55).
2. Pengertian Keamanan
Salah satu keunggulan layanan internet banking adalah layanan bank yang
dapat dikendalikan sendiri oleh nasabah tanpa perlu berinteraksi langsung dengan
32
staf bank, diistilahkan Online. Ancaman keamanan adalah potensi terjadinya
kerugian akibat penipuan atau serangan hacker pada sistem keamanan online (Lee,
2009, 131). Nasri (2011, 145) berpendapat bahwa pelanggan dapat mengelola
urusan perbankan mereka, jika mereka menikmati privasi ketika berinteraksi
dengan bank. Sistem keamanan penting melibatkan nasabah dalam konfirmasi
transaksi misalnya melalui password dan kode token.
Sistem keamanan yang menekankan peran tanggungjawab nasabah untuk
turut menjaga keamanan internet banking. Bank seharusnya meningkatkan terus
keamanan layanan internet banking, karena aman merupakan manfaat. Keamanan
merupakan faktor penting dalam layanan internet banking yang dapat
meningkatkan kepercayaan diri nasabah untuk terus menggunakannya (Lee, 2009,
133). Konsekuensi ini memerlukan pemikiran dan solusi yang tepat bagaimana
bank meningkatkan keamanan tetapi tidak menimbulkan peningkatan
kompleksitas prosedur penggunaan internet banking yang dapat mengakibatkan
lambatnya proses layanan dan berkurangnya kenyamanan nasabah. Dapat
disimpulkan bahwa keamanan dalam menggunakan internet banking adalah
terjaminnya dana dan data nasabah dari risiko kehilangan atau pencurian ketika
melakukan transaksi dari internet banking.
3. Dimensi Keamanan
Layanan internet banking dikenal juga dengan sebutan online banking
merupakan salah satu bagian dari e-banking yang aksesnya melalui Web site
dengan menggunakan jaringan internet sebagai perantara antara nasabah dengan
pihak bank tanpa harus datang ke bank (OJK-Bijak Ber-eBanking 2015). dalam
Sujadi dan Edy, (2010, 305) Tiga faktor keamanan yang harus mendapat
perlindungan sistem keamanan e-banking yaitu:
1. Aspek kerahasiaan (Security),
2. Aspek integritas (Integrity) dan
3. Aspek ketersediaan (Availability)
Keamanan internet banking adalah keamanan yang memfokuskan pada
bagaimana pengamanan jaringan, internet banking data nasabah, jaringan dan
33
isinya, serta kemampuan untuk menggunakan jaringan tersebut dalam memenuhi
fungsi komunikasi data. Menurut Raharjo (2002, 118), aspek keamanan yang
harus dijaga pada internet banking adalah :
a. Confidentiality : Di mana data-data harus diamankan dari penyadapan.
b. Intergrity : Data tidak boleh diubah tanpa izin yang berhak.
c. Authentication : untuk meyakinkan identitas nasabah berdasar identitas di
situs web.
d. Non-repudiation : Terkait dengan ketersediaan layanan, termasuk up-time
pada situs web.
Indikator-indikator variabel keamanan menurut Raman Arasu dan
Viswanathan A. (2011, 54), indikator keamanan meliputi:
1. Jaminan keamanan.
2. Kerahasian data.
4. Pengaruh Keamanan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wati (2015) menunjukkan bahwa
semakin baik keamanan pada layanan internet banking BRI di Surabaya
berpengaruh pada minat nasabah menggunakan internet banking BRI di Surabaya.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Cahyo (2014) menunjukkan bahwa
keamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan online
banking.
Namun berdasarkan hasil penelitian Aryani (2015) menunjukkan bahwa
keamanan tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking, berarti
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh gunawan
(2014) dan suprapto (2014). Ketidak konsistenan hasil penelitian ini dapat
disebabkan karena adanya perbedaan waktu penelitian dan nasabah yang diteliti.
G. Kepercayaan (Trust)
1. Kepercayaan
Globalisasi dalam ekonomi industri menambah nilai-nilai informasi
perusahaan dan menambah penawaran kesempatan bagi bisnis, sedangkan sistem
34
informasi dalam melaksanakan perdagangan dan mengelola bisnis dalam skala
global. Kepercayaan merupakan suatu pikiran deskriptif yang dianut seseorang
mengenai sesuatu (Zheng & Dai, 2013). Kepercayaan merupakan pencitraan,
orang bertindak atas kepercayaannya, tingkat kepercayaan nasabah merupakan
salah satu modal yang harus diperhatikan oleh perbankan di indonesia. Besarnya
kepercayaan nasabah terhadap sistem elektronik berkaitan dengan besarnya
kepercayaan mereka terhadap online banking (Zheng & Dai, 2013). Ketika
nasabah memperkirakan faktor kepercayaan, beberapa persoalan muncul dalam
pikiran mereka dan salah satu persoalan tersebut adalah kesesuaian kemampuan
dari sistem elektronik tersebut dengan harapan nasabah (Mukherjee dan Nath
2003). Nasabah menggunakan beberapa ukuran seperti kecepatan akses, apakah
jaringannya dapat dipercaya, sistem navigasi untuk mengevaluasi transaksi-
transaksi elektronik (Zheng & Dai, 2013).
Besarnya penerimaan nasabah mengenai dampak dari risiko mempengaruhi
besarnya kepercayaan mereka terhadap online bank dan sistem dari online bank
tersebut sehingga ketika memproses informasi online. Nasabah sering
menganggap bahwa ada resiko yang tinggi walaupun resiko tersebut sebenarnya
rendah (Mukherjee & Nath, 2003).
2. Pengertian Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan nasabah merupakan sebuah jenis refleksi emosional bagi
perdagangan. Hal tersebut tergantung pada tingkat pemenuhan produk yang
diharapkan atau layanan manfaat, serta tingkat konsistensi harapan dan hasil
aktual. Apabila nasabah mengharapkan suatu pelayanan pada tingkat tertentu, dan
yang dirasakannya pelayanan yang diterima lebih tinggi dari apa yang
diharapkannya dan tetap menggunakan produk atau pelayanan tersebut, maka
nasabah tersebut dapat dikatakan percaya. Demikian pula apabila nasabah
mengharapkan suatu tingkat pelayanan tertentu, dan pada kenyataannya nasabah
tersebut merasakan bahwa pelayanan yang diterimanya sesuai dengan harapannya,
maka nasabah tersebut dapatlah dikatakan puas. Sebaliknya, bila kualitas
pelayanan yang diterima lebih rendah dari kualitas pelayanan yang diharapkan,
35
maka nasabah tersebut akan dikatakan sebagai nasabah yang tidak puas sehingga
nasabah tersebut tidak akan percaya terhadap suatu pelayanan atau dengan kata
lain kecewa (Khaihatu, 2008, 67).
Setiadi (2010,14) mendefinisikan kepercayaan sebagai suatu gagasan
deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Gagasan yang muncul dapat
disebabkan oleh produk yang dikeluarkan oleh perusahaan ataupun perusahaan itu
sendiri. Ketidakpercayaan dapat diselesaikan oleh pihak pengelola bank, apabila
adanya komitmen akan kualitas pelayanan yang berorientasi pada nasabah
merupakan prasyarat utama dalam menunjang keberhasilan bisnis, khususnya
pada industri jasa. Nasabah jasa terlibat langsung dalam proses produksi jasa itu
sendiri. Oleh sebab itu, nasabah jasa sangat tergantung pada siapa dan bagaimana
jasa tersebut diberikan. Karena keberhasilan proses produksi jasa tersebut
sangatlah tergantung dari penilaian nasabah terhadap kualitas pelayanan suatu jasa
(Kaderi dan Diahmarissa, 2003, 15).
Dengan kata lain, peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh
suatu perusahaan harus sesuai dengan keinginan dari nasabah ataupun konsumen
perusahaan tersebut, karena sebagus apapun produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, jika nasabah atau konsumen tidak menyukainya maka, produk
tersebut tidak ada artinya (Ishak, 2005, 114).
3. Dimensi Kepercayaan (Trust)
Jasfar (2009, 169) menyatakan bahwa indikator kepercayaan terdiri
dari 3 komponen, yaitu:
1. Persepsi Integritas (Integrity)
Merupakan persepsi konsumen bahwa perusahaan mengikuti
prinsip-prinsip yang dapat diterima seperti menepati janji, berperilaku
sesuai etika dan jujur.
2. Persepsi Kebaikan (Benevolence),
Yang didasarkan pada besarnya kepercayaan kemitraan yang
memiliki tujuan dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk organisasi
lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi dimana
komitmen tidak terbentuk.
36
3. Persepsi Kompetensi (Competence),
Kompetensi merupakan kemampuan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh konsumen dan memenuhi segala
keperluannya. Kemampuan mengacu pada keahlian dan karakteristik
yang memungkinkan suatu kelompok mempunyai pengaruh yang
dominan.
Sementara indikator kepercayaan pelanggan menurut Ramadania
dalam Pahlevi (2014, 23), adalah sebagai berikut :
a. Reputasi yang dimiliki produk atau jasa.
b. Keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan produk atau jasa.
c. Manfaat yang ada dalam produk atau jasa.
4. Pengaruh Kepercayaan terhadap Minat Menggunakan Internet Banking
Kepercayaan sangat dibutuhkan pihak bank maupun konsumen agar
terjalin ikatan antara keduanya. Keamanan data nasabah perlu dijaga agar tidak
terjadi kecurangan atau penipuan. Hal ini mengandung implikasi bahwa internet
banking akan mencegah atau mengurangi rasa keraguan yang terdapat pada
konsumen tentang internet banking. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Saputro dan Sukirno (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan pada kepercayaan terhadap minat menggunakan internet banking pada
nasabah Bank Mandiri Yogyakarta.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Hidayanti (2014) menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah dalam
menggunakan layanan produk e-banking, dan penelitian yang dilakukan oleh
Arnindya (2016) menyatakan bahwa variabel kepercayaan secara parsial
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking Bank Mandiri di Surabaya. Al-Shomali dkk. (2008)
melaksanakan penelitian yang dilakukan di Arab Saudi dengan tujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi dari internet
banking pada nasabah bank di Arab Saudi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
tingkat kepercayaan berpengaruh terhadap sikap penerimaan internet banking.
37
Dan penelitian yang dilakukan oleh Alfghani dan Yulianti (2017) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepercayaan dan kesadaran memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap adopsi e-banking.
H. Minat Menggunakan Internet Banking
1. Pengertian Minat Menggunakan
Berhasil atau tidaknya suatu teknologi yang dikembangkan untuk
meningkatkan pelayanan akan bergantung dari para penggunanya. Suatu teknologi
akan berhasil jika penggunaannya (user) semakin banyak jumlahnya serta terus
digunakan. Maka oleh karenanya, minat seseorang untuk menggunakan teknologi
menjadi faktor penting. Minat perilaku (behavioral intention) menurut Jogiyanto
(2007, 29) adalah keinginan atau minat seseorang untuk melakukan suatu perilaku
tertentu. Minat berhubungan dengan perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan,
akan tetapi minat dapat berubah menurut waktu, semakin lebar interval waktu,
semakin dimungkinkan terjadi perubahan-perubahan minat seseorang.
Minat perilaku (behavioral intention) merupakan suatu keinginan
seseorang dalam melakukan suatu perilaku. Minat belum berupa perilakunya.
Perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan karena individual
memiliki minat atau keinginan untuk melakukannya sehingga minat perilaku akan
menentukan perilakunya. Ada beberapa alasan mengapa nasabah berminat atau
tidak berminat untuk menggunakan internet banking. Alasan-alasan tersebut
terbagi menjadi dua bagian pokok, yaitu berdasarkan minat yang didasarkan sikap
dan norma subjektif. Minat yang didasarkan oleh sikap salah satunya adalah
manfaat yang diberikan internet banking kepada para nasabahnya. Minat yang
didasarkan oleh norma subjektif contohnya adalah nasabah membuka account di
internet banking karena tekanan dari lingkungan sekitar yang membuat dia harus
menggunakan fasilitas internet banking (Suparto, 2013, 2).
2. Pengukur Minat Menggunakan
38
Mayasari, et al., (2011, p. 3) menjelaskan bahwa dalam pengambilan
keputusan, maka seorang nasabah melalui serangkaian proses yang diawali oleh
input. Input ini adalah semua stimulus atau rangsangan sehingga nasabah
melakukan tindakan tertentu. Stimulus ini bersifat eksternal, artinya bahwa semua
rangsangan berasal dari luar diri nasabah, misalnya daya tarik produk-produk
bank maupun daya tarik fasilitas bank yang mempengaruhi pengambilan
keputusan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan tertentu. Dimensi
pembentuk minat menabung diambil dari teori minat beli yang dikemukakan
Kinear dan Taylor, 1995, yaitu attitude dan attention to buy
Indikator-indikator untuk mengukur variabel minat diadaptasi dari
Bhattacherjee (2001) dalam Jogiyanto (2007, 77). yaitu:
1. Keinginan menggunakan Para nasabah yang berminat Bertransaksi
Menggunakan E-Banking akan memiliki keinginan untuk menggunakan
layanan tersebut.
2. Akan tetap menggunakan di masa depan. Apabila para nasabah merasa puas
dengan layanan E-Banking tersebut, maka para nasabah akan memiliki
keinginan untuk menggunakannya kembali di masa yang akan datang.
Minat ialah suatu keinginan responden tentang sejauh mana responden
tersebut menggunakan layanan internet banking. Minat penggunaan memiliki
itemitem yang dipergunakan adalah :
a. Nasabah mengetahui keberadaan internet banking.
b. Nasabah merasa semakin tertarik menggunakan internet banking.
c. Nasabah merasa internet banking sesuai dengan kebutuhan.
d. Pengadopsian terhadap layanan internet banking.
3. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Keamanan
dan Kepercayaan terhadap Minat Menggunakan Internet Banking
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Alsajjan dan Dennis (2006) meneliti mengenai pengaruh
kepercayaan terhadap penerimaan internet banking dengan menggunakan
perpaduan teori Theory Reasoned Action dan Technology Acceptance Model
39
(TAM). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, dan kepercayaan (trust) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap. Kemudian ditemukan juga bahwa sikap berpengaruh
positif dan siginfikan terhadap minat untuk menggunakan Internet Banking di
London.
Selanjutnya untuk memperkuat peneliian sebelumnya, penelitian yang
dilakukan oleh Gunawab (2014), menggunakan Model Technology Acceptance
Model (TAM). Penelitian ini menggunakan variable persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, persepsi keamanan, dan sikap. Hasilnya menunjukkan
bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi keamanan,
dan sikap berhubungan positif secara signifikan dengan minat nasabah Bank
Central Asia di Kota Palembang untuk menggunakan Internet Banking. Selain itu
juga ditemukan fenomena bahwa ternyata persepsi kegunaan tidak berpengaruh
secara langsung terhadap minat, melainkan berpengaruh secara tidak langsung
melalui sikap.
Penambahan variabel keamanan ini berdasarkan pada penelitian terdahulu,
seperti yang dilakukan oleh Lallmahamood (2007) dan Cheng et all (2011).
Mereka berargumen bahwa penambahan variabel keamanan merupakan hal yang
penting dilakukan, karena keamanan dianggap sebagai konstruk laten yang dapat
mempengaruhi minat seseorang dalam penerimaan sebuah sistem informasi
khususnya sistem informasi akuntansi yang terbuka penggunaannya seperti
internet banking. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sathye dalam Almuntaha (2008:17) menyatakan bahwa, keamanan merupakan isu
yang paling penting dan seringkali dengan publikasi mengenai keamanan di media
membuat kepercayaan terhadap keamanan internet banking berkuang. Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2017) menunjukkan bahwa keamanan
mempengaruhi minat menggunakan E-Banking.
40
I. Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh yang
terjadi antara variabel independen, yaitu: Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Keamanan dan Kepercayan terhadap variabel dependen
yaitu Minat Menggunakan Internet Banking. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner,
yang diberikan kepada pengusaha mulsim yang ada di Plaza Jambu Dua Bogor.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah regresi liniear berganda.
Langkah pertama yang digunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari
uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah lolos dari uji kualitas data selanjutnya
menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikoliniearitas dan uji heterokedastisitas. Kemudian setelah lolos dari uji
asumsi klasik dapat dilanjutkan dengan menguji hipotesis yang terdiri dari uji t
dan uji F.
Selain itu pengambilan variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan berdasarkan teori Davis yang menyatakan keputusan untuk
menggunakan teknologi informasi dipengaruhi oleh persepsi manfaat/persepsi
kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan. Untuk variabel keamanan dan
kepercayaan sendiri di ambil berdasarkan penelitian terdahulu, variabel keamanan
diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Lallmahamood dan Cheng et all,
(2007) dan Sathye dalam Almuntaha, (2008). bahwa penambahan variabel
keamanan merupakan hal yang penting dilakukan untuk mempengaruhi minat
seseorang. Dan untuk variabel kepercayaan diambil dari penelitian yang dilakukan
oleh Sulastini dan Warmika, (2014) dan Isharijadi (2013) yang menyatakan
bahwa kepercayaan perlu diukur, karena kepercayaan nasabah terhadap bank
ditingkatkan, maka akan diikuti dengan meningkatnya minat penggunaan sistem
internet banking. Oleh karena itu peneliti sajikan kerangka pemikiran sebagai
berikut :
41
Gambar 2.2
Kerangkaa Pemikiran
Persepsi
Kegunaan (X1)
Persepsi Kemudahaan
Penggunaan (X2) Keamanan (X3)
Minat Menggunakan (Y)
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolonieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Hipotesis
1. Uji t
2. Uji F
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Kesimpulan dan Saran
Kepercayaan (X4)
Minat Pengusaha Muslim Plaza Jambu Dua Bogor
Terhadap Internet Banking Pada Bank Syariah
TAM (Technology Acceptance Model)
Model)
Lallmahamood dan Cheng et all
(2007)
Sulastini dan
Warmika (2014)
42
J. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang ada di atas, maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
1. Hipotesis 1 :
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Persepsi Kegunaan terhadap minat
menggunakan.
Ha : Terdapat pengaruh antara Persepsi Kegunaan terhadap minat
menggunakan.
2. Hipotesis 2 :
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Persepsi Kemudahan Penggunaan
terhadap minat menggunakan.
Ha : Terdapat pengaruh antara Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap
minat menggunakan.
3. Hipotesis 2 :
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Keamanan terhadap minat
menggunakan.
Ha : Terdapat pengaruh antara Keamanan terhadap minat menggunakan.
4. Hipotesis 3 :
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Kepercayaan terhadap minat
menggunakan.
Ha : Terdapat pengaruh antara Kepercayaan terhadap minat menggunakan.
5. Hipotesis 4 :
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Keamanan, Kepercayaan terhadap minat
menggunakan.
Ha : Terdapat pengaruh antara Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Keamanan, Kepercayaan terhadap minat
menggunakan.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup
Peneltian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul penelitian,
yakni minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet banking pada bank
syariah. Maka dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebasnya adalah Persepsi
Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Keamanan (X3),
Kepercayaan (X4) dan variabel terikatnya adalah Minat Pengusaha Muslim (Y).
Adapun pembatasan masalah dalam penlitian ini agar pembahasan dapat
fokus pada tujuannya, sekaligus untuk menjaga agar penjelasannya tidak melebar,
sehingga akan diperoleh hasil yang valid. Ruang lingkup penelitian ini adalah
menganalisa tentang minat pengusaha muslim Plaza Jambu Dua Bogor untuk
menggunakan internet banking pada bank syariah.
Waktu penyebaran kuesioner hingga pengolahan data kuesioner
dilaksanakan pada bulan Maret 2018 sampai April 2018. Kuesioner disebarkan ke
pengusaha muslim Plaza Jambu Dua Bogor.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016, 80).
Sehingga, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha muslim Plaza
Jambu Dua Bogor.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono, 2016, 81).
44
Metode yang digunakan adalah convenience sampling. Convenience
sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak
menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif. Convenience
sampling termasuk ke dalam teknik nonprobability sampling, yaitu cara
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama kepada setiap
anggota untuk terambil sebagai sampel. Metode convenience sampling digunakan
karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat dari
elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti.
Roscoe dalam Sugiyono (2016, 91) mengungkapkan tentang ukuran
sampel untuk penelitian seperti berikut ini:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-
swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal
30.
3. Bila dalam peneliitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota
sampel = 10 x 5 = 50.
Dengan mengacu pada teori Roscoe (Roscoe dalam Sugiyono, 2016, 91)
jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang responden, karena jumlah
minimal sampel yang diperkenalkan adalah sepuluh kali dari jumlah variabel.
Mengingat jumlah variabel dalam penelitian ini yakni 5 variabel (4 variabel
independen + 1 variabel dependen) oleh karenanya, sampel yang berjumlah 50
responden dianggap cukup dalam penelitian ini. Adapun sampel pada penelitian
ini ialah pengusaha muslim Plaza Jambu Dua Bogor.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
45
1. Studi Pustaka
Dalam hal ini penulis menggunakan data sekunder dimana penulis
mempelajari dan mendapatkan informasi melalui buku, jurnal, skripsi,
thesis, artikel, dan sumber media online seperti situs web.
2. Studi Lapangan
Data yang digunakan adalah data primer dengan metode kuesioner
(angket). Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2016, 137). Data primer dari
penelitian ini di peroleh dari kuesioner yang diisi oleh responden.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016, 142). Instrumen kuesioner
dalam penelitian ini berisikan pernyataan dan pertanyaan yang
berhubungan dengan indikator persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan dan kepercayaan dengan menggunakan skala likert
yang menghasilkan data interval
D. Metode Analisis Data
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur
djabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi
indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikatorindikator yang telah
diukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa
pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Adapun skala likert itu sendiri
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016, 93).
Jawaban setiap item instrumen yang nenggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis
kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor seperti berikut :
46
Tabel 3.1
Sakala Likerat
Pernyataan Skor positif
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2016, 94)
1. Uji Kualitas Data
Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan.
Pada tahap inilah data diolah sedemikian rupa sehingga berhasil disimpulkan
kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang
diajukan dalam penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan Regresi Linier Berganda. Dalam pengukuran data
dikenal beberapa uji untuk menyatakan sebuah penelitian sistematik atau
tidak, yaitu :
a. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2016, 52).
Teknik yang digunakan adalah teknik Corrected Item Total
Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan
skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang
overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).
Kemudian pengujian signifikasi dilakukan dengan kriteria menggunakan r
tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi. Jika r hitung lebih
47
besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau
indikator dapat dinyatakan valid (Ghozali, 2016, 53)
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali,
2016, 47).
Untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
koefisien Croanbach Alpha. Instrument untuk mengukur masing-masing
variabel dikatakan reliabel jika memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari
0,60. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010, 32) reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8
adalah baik
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus
terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolineritas,
dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Nomalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016, 154).
Selain dengan metode grafik, digunakan juga metode Kolmogorov-
Smirnov Z yang mana untuk menguji normalitas data masing-masing
48
variabel. Jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data berdistribusi
normal dan jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal (Priyatno, 2010, 58).
b. Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2016 : 103). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara vaiabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam
model regresi adalah sebagai berikut :
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas
0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak
berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance, dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
49
Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghazali, 2016,
104).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas.
Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas
karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,
sedang, dan besar).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016,
134).
3. Uji Regresi Linier Berganda
Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
tingkat pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan variable terikat
(dependent). Metode ini juga bisa digunakan sebagai ramalan, sehingga dapat
diperkirakan antara baik atau buruknya suatu variabel X terhadap naik
turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu pun sebaliknya. Rumus regresi
Linier Berganda (Umar, 2010, 307):
50
Dimana :
Y = Minat Menggunakan
a = Kostanta
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel bebas (independent). Bila b (+)
maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X1 = Persepsi Kegunaan
X2 = Persepsi Kemudahaan Penggunaan
X3 = Keamanan
X4 = Kepercayaan
e = error atau sisa
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara parsial dan uji secara
simultan, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas/penjelas (independent) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat (dependent). Hipotesis nol (Ho)
yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol,
atau:
Ho : bi = 0
Artinya, apakah suatu variabel bebas (independent) bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat
(dependent). Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tdak
sama dengan nol, atau:
Ha : bi ≠ 0
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
51
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat (dependent).
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a) Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut).
b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif
yang menyatakan bahwa suatu variabel bebas (independent)
secara individual mempengaruhi variabel terikat (dependent)
(Ghozali, 2016, 97).
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Berbeda dengan uji t yang menguji signifikan koefisien
parsial regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa
setiap setiap koefisien regresi sama dengan nol. Uji F menguji joint
hipotesis bahwa b1, b2, dan b3 secara simultan sama dengan nol, atau:
Ho : b1 = b2 = ….. = bk = 0,
Ha : b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis ini dinamakan uji signifikansi secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi,
apakah Y berhubungan linear terhadap X1, X2, dan X3. Untuk
menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas
(independent) secara serentak dan signifikan mempengaruhi
variabel terikat (dependent).
52
b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka
Ho ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2016, 96).
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel bebas (independent) dalam
menjelaskan variasi variabel terikat (dependent) amat terbatas.
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model
summeryb dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier berganda
sebaliknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis
adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen
yang digunakan dalam penelitian. Dalam kenyataan nilai Adjust R2 dapat
bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji
empiris didapat nilai Ajusted R Square (Adj. R2) negatif, maka nilai
Adjusted R Square (Adj. R2) dianggap nol (Gujarati, 2003 dalam Ghozali,
2016, 95-96).
d. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan
mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode
pengukuran sikap yang digunakan dengan skala likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiyono, 2009, 86). Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
53
berupa pertanyaan dan pertnyaan (Sugiyono, 2009, 86). Dalam penelitian
ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu :
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah :
a. Persepsi Kegunaan (X1)
b. Persepsi Kemudahan Penggunaan(X2)
c. Kemanan (X3)
d. Kepercayaan (X4)
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas yang menjadi variabel
terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Minat Menggunakan Internet
Banking.
Penelitian mengenai pengaruh Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi
Kemudahan Penggunaan (X2), Keamanan (X3) dan Kepercayaan (X4)
terhadap Minat Menggunakan Internet Banking (Y) pada Bank Syariah
Adapun penjelasan mengenai operasional variabel dalam penelitian ini
dalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Operasional Variabel
No Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Skala
1. Persepi
Keguaan (X1)
Davis (1989,
320) dalam
Silvia (2014,
12). Dan
Manfaat 1. Transaksi
perbankan
menjadi lebih
mudah.
Internet banking
memberikan
kemudahan dalam
transaksi
perbankan.
Likerat
Internet banking
54
Susilowati
(2007, 127)
sangat mudah
digunakan, dan
hasilnya cepat
diketahui.
Keefektifitasan 2. Dapat
meningkatkan
pengetahuan
dan kinerja
pengguna.
Internet banking
meningkatkan
produktivitas.
Pengguna internet
banking mampu
meningkatkan
kualitas hasil
kerja saya
Pentingnya bagi
tugas.
3. Dapat
mempercepat
waktu
pengguna
dalam
penelusuran
Internet banking
meningkatkan
efektivitas dalam
bertransaksi.
Dengan
menggunakan
internet banking
menjadikan
pekerjaan saya
menjadi lebih
efisien.
2. Persepsi
Kemudahan
Penggunaan
(X2)
Clear and
understandable
1. Jelas dan
mudah
dimengerti
Fitur layanan
internet banking
sangat mudah dan
dapat dimengerti.
Likerat
55
Venkatesh dan
Davis (2000,
201) dalam
Irmadhani dan
Nugroho
(2012, 8)
Pengoperasian
internet banking
sangat simple.
Does not
require a lot of
mental effort
2. Tidak
dibutuhkan
banyak usaha.
Internet banking
fleksibel (dapat
digunakan kapan
saja dan dimana
saja).
Pengoperasian
internet banking
mudah dan tidak
membutuhkan
banyak usaha.
Easy to use 3. Sistem mudah
digunakan.
Fitur layanan
internet banking
sangat mudah
dipelajari.
Fitur layanan
internet banking
sangat mudah
untuk
digunakan.
Easy to get the
system to do
what he/she
wants to do
4. Mudah
mengoperasik
an.
Pengoprasian
internet banking
mudah dan
sesuai dengan
apa yang saya
butuhkan
Menggunakan
internet banking
56
membuat saya
lebih mudah
dalam
mengerjakan
tugas/pekerjaan
saya yang
berhubungan
dengan transaksi
perbankan.
3.
Keamanan
Arasu dan
Viswanathan
A. (2011)
dalam Magnadi
(2016, 6), dan
Edy (2010,
305)
Aspek
Ketersedian
1. Jaminan
Keamanan
Bank syariah
memiliki
pengendalian
cukup baik untuk
melindungi data
pribadi dan
keuangan saya.
Likerat
Bank syariah
memberikan
jaminan
keamanan saldo
saya di rekening.
Aspek
Kerahasian
2. Kerahasian
Data
Kerahasian data
pribadi saya
terjamin dalam
transaksi internet
banking.
Saya
menggunakan
internet banking
pada bank syariah
berdasarkan
57
pertimbangan
tingkat kerahasian
bank.
4. Kepercayaan
Jasfar (2009,
169) dalam
Fian dan
Yuniati (2016,
4)
Persepsi
Integritas
(Integrity)
1. Menepati janji,
berperilaku
sesuai etika dan
jujur.
Internet banking
pada bank syariah
memberikan
layanan sesuai
dengan apa yang
dijanjikan kepada
nasabahnya.
Internet Banking
pada bank syariah
memberikan
kebenaran
informasi dalam
bertransaksi.
Persepsi
Kebaikan
(Benevolence)
2. Kepercayaan
kemitraan.
Internet banking
pada bank syariah
dapat dipercaya
dalam
bertransaksi.
Internet banking
pada bank syariah
memiliki reputasi
yang baik.
Persepsi
Kompetensi
(Competence)
3. Kemampuan
untuk
memecahkan
permasalahan.
Internet banking
pada bank syariah
memberikan
layanan call
center.
Internet banking
pada bank Syariah
dapat diandalkan
58
ketika
dibutuhkan.
No Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Skala
5. Minat
Menggunakan
Bhattacherjee
(2001) dalam
Jogiyanto
(2007, 77) dan
Taylor (1995).
Attitude 4. Keinginan
menggunakan.
Saya ingin
menggunakan
layanan internet
banking yang
disediakan oleh
bank syariah
Likerat
Saya lebih tertarik
menggunakan
internet banking
dari pada layanan
e-banking lainnya.
Attention to buy 5. Akan tetap
menggunakan.
Saya akan terus
menggunakan
layanan internet
banking yang
disediakan oleh
bank syariah
Internet banking
sangat hemat waktu
dan tenaga,
sehingga cocok
digunakan untuk
masa depan.
59
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Plaza Jambu Dua Bogor
Plaza Jambu Dua adalah sebuah pusat perbelanjaan yang dikenal
sebagai “Mangga Dua” nya Bogor. Lokasinya yang berada di Jln. Jenderal
Achmad Yani, Kota Bogor, berdiri tahun 2007 dengan nama Plaza Jambu
Dua yang memang terinspirasi oleh plaza yang ada di Jakarta yaitu Mangga
Dua. Dikenal demikian bukan karena merupakan pusat perdagangan tekstil
seperti yang banyak terdapat di Mangga Dua aslinya. Istilah ini lebih karena
kemiripannya sebagai sentra penjualan komputer dan gadget. berdiri di atas
lahan kurang lebih tiga hektar, Untuk luas bangunannya, mencapai 1100 M2
(Sumber, Pegawai Plaza Jambu Dua Bogor).
.
2. Visi dan Misi Plaza Jambu Dua Bogor
Visi :
Untuk menjadi pusat perbelanjaan penyedia Komputer, Komunikasi, produk
elektronik Konsumen terlengkap di kota Bogor. dan menjadi pusat belanja
dan rekreasi yang terbaik dan terkemuka di kota Bogor.
Misi :
1. Menjadikan Plaza Jambu Dua Bogor sebagai pusat perbelanjaan elektronik
yang terdepan.
2. Selalu menciptakan pengalaman belanja dan rekreasi yang menarik bagi semua
pengunjung Plaza Jambu Dua Bogor.
3. Membuka peluang usaha yang menguntungkan bagi siapa pun yang bergabung
bersama Plaza Jambu Dua Bogor .
60
3. Stuktur Organisasi Plaza Jambu Dua Bogor
Tabel 4.1
Stuktur Organisasi Plaza Jambu Dua Bogor
Sumber : Plaza Jambu Dua Bogor
4. Jumlah Kios
Plaza Jambu Dua memiliki 6 lantai ditambah dengan lantai semi
dasar, dan basment. Dari 6 lantai yang tersedia, hanya lantai basment, semi
dasar saja yang dijadikan arena jual beli komputer dan smart phone. Sisa
lantai dipakai untuk Ramayana, Robinson Dept Store dan berbagai toko
lainnya. Total toko di lantai semi dasar 400 toko komputer dan accecories.
Dan untuk pusat smart phone berjumlah 360 toko yang tetap (Sumber,
Pegawai Plaza Jambu Dua Bogor).
5. Hasil Wawancara Pengusaha Muslim Plaza Jambu Dua Bogor
Plaza Jambu Dua Bogor memiliki jumlah 400 toko komputer dan
accecories, 360 toko smart phone yang tetap. Penelitian ini terhadap
pengusaha muslim Plaza Jambu Dua Bogor, Karena tidak dapat dipungkiri
bahwa pengusaha mikro adalah penyumbang lapangan kerja terbesar
diperekonomian Indonesia. Plaza Jambu Dua Bogor memili pengusaha yang
beragama muslim sekitar 70%. Namun menurut pegawai Plaza Jambu Dua
Bogor, Saudara Kosasih saat ditemui oleh peneliti pada hari senin,
15/01/2018 menurutnya bahwa pengusaha yang menggunakan internet
Pengelola Gedung
Kristina Suhartati
Staf Adm
Nina Kohandi
Kebersihan
Kosasih
Keamanan
Budi
61
banking hanya sedikit. Hal tersebut diketahuinya melalui pembayaran sewa
toko, masih banyaknya pengusaha Plaza Jambu Dua yang mengantri di kantor
untuk membayar sewa toko. Layanan ini diharapkan akan mempermudah
pengusaha dalam transaksi pembayaran sewa toko, dan membuat pihak Plaza
Jambu Dua lebih cepat menerima informasi pembayaran sewa toko. (Sumber
: Pegawai Plaza Jambu Dua Bogor).
Dengan kehadiran layanan internet banking yang disediakan oleh
perbankan syariah seharusnya telah menjawab kebutuhan yang dibutuhkan
oleh pengusaha muslim, yaitu lembaga keuangan yang berbasis syariah
dengan mengikuti aturan Al-Qur’an dan Sunnah. Sehingga pengusaha muslim
dapat merasakan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan dan
terhindar dari unsur riba. Selain itu pengusaha muslim merupakan sasaran
yang tepat bagi perbankan syariah untuk memperbesar peluang pasar,
tentunya jasa bank syariah sangat dibutuhkan di kalangan pengusaha muslim.
Pengusaha muslim yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda
dapat memperoleh pengetahuan tentang layanan internet banking yang
disediakan oleh perbankan syariah dari pendidikan informal dalam bentuk
interaksi dengan orang tua, teman sebaya, masyarakat, dan media (TV, radio,
majalah, koran, atau buku-buku tentang Perbankan Syariah).
Namun pada kenyataannya, saat peneliti mencoba mewancarai 20
pengusaha muslim plaza jambu dua bogor, ternyata para pengusaha muslim
cenderung enggan menggunakan fasilitas internet banking tersebut.
Menurutnya teknologi internet banking memang canggih. Namun, dari segi
jaminan keamanannya masih diragukan. Internet banking memerlukan
pengamanan tingkat tinggi. Salah dalam memasukkan password atau kode
maka akan berpotensi adanya pemblokiran. Selain itu dalam menggunakan
internet banking dianggapnya agak sulit. Tidak hanya itu untuk menggunakan
layanan internet banking yang disediakan oleh bank syariah, pengusaha
muslim masih enggan mereka lebih menyukai menggunakan layanan internet
banking yang disediakan oleh bank konvensional, hal tersebut disebabkan
karena melihat mitra bisnisnya menggunakan jasa layanan dari bank
62
konvensional. Pendapat tersebut berbanding terbalik dengan pengusaha
muslim yang berminat atau pun yang sudah menggunakan internet banking
dari bank syariah, menurutnya kita sebagai umat Islam sudah seharusnya
menggunakan produk yang sesuai dengan ajaran agama Islam (Sumber :
Pengusaha Muslim Plaza Jambu Dua Bogor).
B. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha muslim di Plaza Jambu
Dua Bogor, penelitian dilakukan dengan sampel sebanyak 50 pengusaha muslim
yang pernah atau sedang menabung di bank syariah, jika pengusaha muslim
pernah atau sedang menabung di bank syariah maka akan peneliti berikan
kuesioner untuk diisi. melalui daftar pertanyaan didapat kondisi responden
tentang jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis usaha, lama waktu menjadi
pengusaha, dan di bank syariah apa pengusaha muslim menabung. Berikut ini
adalah penyajian hasil mengenai karakteristik responden :
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 32 responden atau 64%
jenis kelamin Laki-Laki dan 18 responden atau 36% jenis kelamin
Perempuan. Hasil yang di dapat menunjukkan bahwa responden dengan jenis
Laki-Laki lebih banyak daripada responden Perempuan.
63
2. Usia
Tabel 4.3
Usia Responden
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 32 responden atau 64% berusia
17 s/d 25 tahun, 17 responden atau 34% berusia 25 s/d 50 tahun, dan 1
responden atau 2% berusia diatas 50 tahun. Hasil yang didapatkan
menunjukkan responden dengan usia 17 s/d 25 tahun paling banyak diantara
responden yang berusia 25 s/d 50 tahun maupun diatas 50 tahun.
3. Pendidikan
Tabel 4.4
Pendidikan Responden
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 31 responden atau 62% berlatar
belakang pendidikan SD/SMP/SMA, 12 responden atau 24% berlatar
belakang pendidikan Akademi (D1/D2/D3), 6 responden atau 12% berlatar
belakang S1, dan 1 responden atau 2% berlatar belakang S2/S3. Hasil yang
didapatkan menunjukkan responden dengan latar belakang pendidikan
SD/SMP/SMA lebih banyak diantara responden yang berlatar belakang
pendidikan Akademi (D1/D2/D3), S1, maupun S2/S3.
64
4. Jenis Usaha
Tabel 4.5
Jenis Usaha Responden
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 15 responden atau 30%
pengusaha smartphone, 13 responden atau 26% pengusaha komputer, 9
responden atau 18% pengusaha pakaian, 9 responden atau 18% pengusaha
makanan, dan 4 responden atau 8% pengusaha yang lainnya. Hasil yang
didapatkan menunjukkan bahwa responden yang pengusaha smartphone lebih
banyak diantara responden yang lain yang menjual komputer, pakaian,
makanan dan lain-lain.
5. Lama Usaha Berdiri
Tabel 4.6
Lama Responden Menjadi Pengusaha
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 36 responden atau 72%
pengusaha telah berjualan selama kurun waktu kurang dari 5 tahun, 11
responden atau 22% pengusaha telah berjualan selama kurun waktu 6 s/d 10
tahun, 3 responden atau 6% pengusaha telah berjualan selama kurun waktu
65
kurang 11 s/d 15 tahun. Hasil yang didapatkan menunjukkan pengusaha
dengan kurun waktu berjualan selama kurang dari 5 tahun paling banyak
dibandingkan dengan pengusaha yang berjualan dengan kurun waktu 6 s/d 10
tahun, dan 11 s/d 15 tahun.
6. Pendapatan Perbulan
Tabel 4.7
Pendapatan Perbulan Responden
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 3 responden atau 6% pengusaha
memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp. 1.000.000 – Rp. 2.500.000, 14
responden atau 28% pengusaha memiliki pendapatan perbulan sebesar Rp.
2.500.000 – Rp.5.000.000, 15 responden atau 30% pengusaha memiliki
pendapatan perbulan sebesar Rp. 2.500.000 – Rp.5.000.000, 18 responden
atau 36% pengusaha memiliki pendapatan perbulan diatas Rp.10.000.000.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengusaha memiliki pendapatan
diatas Rp.10.000.000 paling banyak dibandingkan dengan pengusaha yang
memiliki pendapatan Rp.1.000.000 – Rp.2.500.000, Rp.2.500.000 –
Rp.5.000.000, dan Rp. 5.000.000 – Rp.10.000.000
66
7. Nama Bank Syariah
Tabel 4.8
Nama Bank Syariah Yang Menjadikan Tempat Responden
Menabung
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 5 responden atau 10%
pengusaha muslim menabung di Bank Syariah Mandiri, 10 responden atau
20% pengusaha muslim menabung di Bank BCA Syariah, 14 responden atau
28% pengusaha muslim menabung di Bank BRI Syariah, 8 responden atau
16% pengusaha muslim menabung di Bank Muamalat Indonesia, 9 responden
atau 18% pengusaha muslim menabung di Bank BNI Syariah, dan 4 atau 8%
pengusaha muslim menabung selain di bank syariah diatas. Hasil yang
didapatkan menunjukkan bahwa paling banyak pengusaha muslim memiliki
tabungan di Bank BRI Syariah.
C. Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
keusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data
primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 50
pengusa ha pengusaha muslim di Plaza Jambu Dua Bogor, yang
67
pernah ataupun sedang menabung di bank syariah. Sebelum
melakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan uji coba
kuesioner 30 responden dengan memberikan pertanyaaan sebanyak 25
pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh
pertanyaan tersebut.
Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel, maka item dapat
dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel, maka item dinyatakan tidak
valid (Ghozali, 2016, 53).
Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 variabel, yaitu
persepsi kegunaan, persepsi kemudahaan penggunaan, keamanan,
kepercayaan, dan minat pengusaha muslim. Kemudian variabel dibagi
menjadi beberapa indikator. Variabel persepsi kegunaan (X1) dibagi
menjadi 3 indikator, variabel persepsi kemudahaan penggunaan (X2)
dibagi menjadi 4 indikator, variabel keamanan (X3) dibagi menjadi 2
indikator, variabel kepercayaan (X4) dibagi menjadi 3 indikator, dan
variabel minat pengusaha muslim (Y) dibagi menjadi 2 indikator.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Persepsi Kegunaan
PK1 0,747 0,2787 Valid
PK2 0,796 0,2787 Valid
PK3 0,846 0,2787 Valid
PK4 0,857 0,2787 Valid
PK5 O,792 0,2787 Valid
Persepsi Kemudahan Pengguna
PKP1 0,678 0,2787 Valid
PKP2 0,634 0,2787 Valid
PKP3 0,683 0,2787 Valid
PKP4 0,781 0,2787 Valid
PKP5 0,747 0,2787 Valid
68
PKP6 0,849 0,2787 Valid
Keamanan
K1 0,732 0,2787 Valid
K2 0,849 0,2787 Valid
K3 0,855 0,2787 Valid
K4 0,822 0,2787 Valid
Kepercayaan
K1 0,751 0,2787 Valid
K2 0,686 0,2787 Valid
K3 0,747 0,2787 Valid
K4 0,874 0,2787 Valid
K5 0,758 0,2787 Valid
K6 0,707 0,2787 Valid
Minat (Y)
M1 0,668 0,2787 Valid
M2 0,712 0,2787 Valid
M3 0,736 0,2787 Valid
M4 0,749 0,2787 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil validitas di atas, diperoleh data yang
menyatakan bahwa dari item pernyataan yang diberikan kepada 50
responden ditemukan nilai Corrected Item - Total Correlation (r hitung)
> dari nilai 0,2787 (r tabel) yang berarti valid.
69
b. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Persepsi Kegunaan
(X1)
0,867 5 Reliabel
Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X2)
0,811 6 Reliabel
Keamanan (X3) 0,830 4 Reliabel
Kepercayaan (X4) 0,846 6 Reliabel
Minat (Y) 0,684 4 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil reliabilitas di atas nilai Cronbach's Alpha
setiap pernyataan lebih besar dari 0,60. Hal ini membuktikan bahwa
seluruh variabel dinyatakan reliabel.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data
berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap
masing-masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis Variabel Persepsi Kegunaan (X1)
Adapun dalam variabel persepsi kegunaan pada kuesioner
penulis memasukan lima pertanyaan, hasil output-nya berikut :
70
Tabel 4.11
Internet banking memberikan kemudahan dalam transaksi
perbankan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 17 responden atau 34% menjawab setuju, 32
responden atau 64% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden sangat setuju atas pernyataam internet
banking memberikan kemudahan dalam transaksi perbankan.
Tabel 4.12
Internet banking sangat mudah digunakan, dan hasilnya cepat
diketahui
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.11 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 2 responden atauu 4% menjawab ragu-ragu,
33 responden atau 66% menjawab setuju, 14 responden atau 28%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataam Internet banking sangat mudah
digunakan, dan hasilnya cepat diketahui.
71
Tabel 4.13
Internet banking meningkatkan produktivitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.12 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 5 responden atau 10% menjawab ragu-ragu,
16 responden atau 32% menjawab setuju, 28 responden atau 56%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden sangat setuju atas pernyataam Internet banking
meningkatkan produktivitas.
Tabel 4.14
Pengguna internet banking mampu meningkatkan kualitas hasil
kerja saya.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.13 Diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab tidak setuju, 4 responden atau 8% menjawab ragu-ragu, 28
responden atau 56% menjawab setuju, 16 responden atau 32%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataam pengguna internet banking mampu
meningkatkan kualitas hasil kerja saya.
72
Tabel 4.15
Internet banking meningkatkan efektivitas dalam bertransaksi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.14 Diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab tidak setuju, 1 responden atau 2% menjawab ragu-ragu, 31
responden atay 62% menjawab setuju, 16 responden atau 32%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataam pengguna internet banking
meningkatkan efketivitas dalam bertransaksi.
b. Analisis Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
Adapun dalam variabel persepsi kemudahan penggunaan pada
kuesioner penulis memasukan enam pertanyaan, hasil output-nya
berikut
Tabel 4.16
Fitur layanan internet banking sangat mudah dan dapat
dimengerti
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.15 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 4 responden atau 8% menjawab ragu-ragu, 25
responden atau 50% menjawab setuju, 20 responden atau 40%
73
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan fitur layanan internet banking sangat
mudah dan dapat dimengerti.
Tabel 4.17
Internet banking fleksibel (dapat digunakan kapan saja dan
dimana saja)
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.16 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 3 responden atau 6% menjawab ragu-ragu, 29
responden atau 58% menjawab setuju, 17 responden atau 34%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan Internet banking fleksibel (dapat
digunakan kapan saja dan dimana saja).
Tabel 4.18
Pengoperasian internet banking mudah dan tidak membutuhkan
banyak usaha
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.17 Diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab tidak setuju, 3 responden atau 6% menjawab ragu-ragu, 23
responden atau 46% menjawab setuju, 22 responden atau 44%
74
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan pengoperasian internet banking
mudah dan tidak membutuhkan banyak usaha.
Tabel 4.19
Fitur layanan internet banking sangat mudah dipelajari
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.18 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 6 responden atau 12% menjawab ragu-ragu,
21 responden atau 42% menjawab setuju, 22 responden atau 44%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden sangat setuju atas pernyataan fitur layanan internet banking
sangat mudah dipelajari.
Tabel 4.20
Fitur layanan internet banking sangat mudah untuk digunakan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.19 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 3 responden atau 6% menjawab ragu-ragu, 21
responden atau 42% menjawab setuju, 25 responden atau 50%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
75
responden sangat setuju atas pernyataan fitur layanan internet banking
sangat mudah untuk digunakan.
Tabel 4.21
Pengoprasian internet banking mudah dan sesuai dengan apa yang
saya butuhkan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.20 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 5 responden atau 10% menjawab ragu-ragu,
15 responden atau 30% menjawab setuju, 29 responden atau 58%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden sangat setuju atas pernyataan pengoperasian internet
banking mudah dan sesuai dengan apa yang saya butuhkan.
c. Analisis Variabel Kemanan (X3)
Adapun dalam kepercayaan pada kuesioner penulis memasukan
empat pertanyaan, hasil output-nya berikut :
Tabel 4.22
Bank syariah memiliki pengendalian cukup baik untuk
melindungi data pribadi dan keuangan saya
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
76
Berdasarkan tabel 4.27 Diatas terlihat ada 3 responden atau 6%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 56% menjawab setuju, 19
responden atau 38% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan bank syariah
memiliki pengendalian cukup baik untuk melindungi data pribadi dan
keuangan saya.
Tabel 4.23
Bank syariah memberikan jaminan keamanan saldo saya di
rekening
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.28 Diatas terlihat ada 6 responden atau 12%
menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 58% menjawab setuju, 15
responden atau 30% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan bank syariah
memberikan jaminan keamanan saldo saya di rekening.
Tabel 4.24
Kerahasian data pribadi saya terjamin dalam transaksi internet
banking
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.29 Diatas terlihat ada 9 responden atau 18%
menjawab ragu-ragu, 17 responden atau 34% menjawab setuju, 24
77
responden atau 48% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden sangat setuju atas pernyataan
kerahasian data pribadi saya terjamin dalam transaksi internet
banking.
Tabel 4.25
Saya menggunakan internet banking pada bank syariah
berdasarkan pertimbangan tingkat kerahasian bank
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.30 Diatas terlihat ada 8 responden atau 16%
menjawab ragu-ragu, 22 responden atau 44% menjawab setuju, 20
responden atau 40% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan menggunakan
internet banking pada bank syariah berdasarkan pertimbangan tingkat
kerahasian bank.
d. Analisis Variabel Kepercayaan (X4)
Adapun dalam kepercayaan pada kuesioner penulis memasukan
empat pertanyaan, hasil output-nya berikut :
Tabel 4.26
Internet banking pada bank syariah memberikan layanan sesuai
dengan apa yang dijanji kan kepada nasabahnya
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
78
Berdasarkan tabel 4.21 Diatas terlihat ada 3 responden atau 6%
menjawab ragu-ragu, 36 responden atau 72% menjawab setuju, 11
responden atau 22% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan internet
banking pada bank syariah memberikan layanan sesuai dengan apa
yang dijanjikan kepada nasabahnya.
Tabel 4.27
Internet Banking pada bank syariah memberikan kebenaran
informasi dalam bertransaksi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.22 Diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab ragu-ragu, 26 responden atau 52% menjawab setuju, 22
responden atau 44% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan internet
banking pada bank syariah memberikan kebenaran informasi dalam
bertransaksi.
Tabel 4.28
Internet banking pada bank syariah dapat dipercaya dalam
bertransaksi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
79
Berdasarkan tabel 4.23 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 2 responden atau 4% menjawab ragu-ragu, 35
responden atau 70% menjawab setuju, 12 responden atau 24%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan internet banking pada bank syariah
dapat dipercaya dalam bertransaksi.
Tabel 4.29
Internet banking pada bank syariah memiliki reputasi yang baik
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.24 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 4% menjawab ragu-
ragu, 26 responden atau 52% menjawab setuju, 21 responden atau
42% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan
bahwa responden setuju atas pernyataan internet banking pada bank
syariah memiliki reputasi yang baik.
Tabel 4.30
Internet banking pada bank syariah memberikan layanan call
center
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
80
Berdasarkan tabel 4.25 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 2% menjawab ragu-
ragu, 34 responden atau 68% menjawab setuju, 14 responden atau
28% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan
bahwa responden setuju atas pernyataan internet banking pada bank
syariah memberikan layanan call center.
Tabel 4.31
Internet banking pada bank Syariah dapat diandalkan ketika
dibutuhkan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.26 Diatas terlihat ada 5 responden atau 10%
menjawab ragu-ragu, 25 responden atau 50% menjawab setuju, 20
responden atau 40% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan internet
banking pada bank syariah dapat diandalkan ketika dibutuhkan.
e. Analisis Variabel Minat (Y)
Adapun dalam kepercayaan pada kuesioner penulis memasukan
empat pertanyaan, hasil output-nya berikut :
Tabel 4.32
Saya ingin menggunakan layanan internet banking yang
disediakan oleh bank syariah
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
81
Berdasarkan tabel 4.31 Diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab ragu-ragu, 20 responden atau 40% menjawab setuju, 28
responden atau 56% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden sangat setuju atas pernyataan bahwa
responden ingin menggunakan layanan internet banking yang
disediakan oleh bank syariah.
Tabel 4.33
Saya lebih tertarik menggunakan internet banking dari pada
layanan e-banking lainnya
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.32 Diatas terlihat ada 5 responden atau 12%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 54% menjawab setuju, 18
responden atau 36% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan bahwa
responden lebih tertarik menggunakan internet banking dari layanan
e-banking lainnya.
Tabel 4.34
Saya akan terus menggunakan layanan internet banking yang
disediakan oleh bank syariah
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
82
Berdasarkan tabel 4.33 Diatas terlihat ada 7 responden atau 14%
menjawab ragu-ragu, 24 responden atau 48% menjawab setuju, 19
responden atau 38% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan bahwa
responden akan terus menggunakan layanan internet banking yang
disediakan oleh bank syariah.
Tabel 4.35
Internet banking sangat hemat waktu dan tenaga, sehingga cocok
digunakan untuk masa depan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.34 Diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 8 responden atau 16% menjawab ragu-ragu,
29 responden atau 58% menjawab setuju, 12 responden atau 24%
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan internet banking sangat hemat waktu
dan tenaga, sehingga cocok digunakan untuk masa depan.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Dalam uji normalitas ini menggunakan metode grafik, yaitu dengan
melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P
Plot of Regression Standardlzed Residual. Berikut terlihat pada gambar
4.1.
83
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan metode Normal Probability Plots
Dari gambar 4.1 Dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya. Hal tersebut menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regesi memenuhi asumsi normalitas. Selain menggunakan
metode grafik, dilakukan juga metode uji one-sample kolmogorov-
smirnov yang terdapat pada tabel 4.1.
84
Tabel 4.36
Uji Normalitas dengan metode One-Sample
KolmogorovSmirnov Test
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23.
Dari hasil tabel 4. Dapat diketahui bahwa nilai signifikan (Asymp.
Sig 2-tailed) sebesar 0,200, karena nilai signifikan lebih dari 0,05 nilai
residual terdistribusi dengan normal.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.37
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23.
Dari hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari 4
variabel lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel
bebas.
85
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik
menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa pola model
regresi tidak terjadi masalah heteroksiditas, sehingga model regresi
layak di pakai untuk menganalisis minat pengusaha muslim
terhadap penggunaan internet banking pada bank syariah.
Selain melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, cara
lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan metode uji Glejser. Uji Glejser
mengusulkan untuk meregres nilai absolud residual terhadap
variabel bebas (Gujarati (1995) dalam Sujarweni, 2012, 170).
86
Tabel 4.38
Hasil Uji Gejleser
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.38, ditunjukkan bahwa variabel
independen, yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan, dan kepercayaan semuanya > 0,05
sehingga tidak signifikan semuanya dan dapat disimpulkan model
regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
4. Hasil Uji Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda, selain mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. variabel
dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunyai
distribusi probabilistik. variabel indepnden/bebas diasumsikan memiliki
nilai tetap dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari
satu. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS 23 (Ghozali, 2016, 94). Untuk menentukan
persamaan regresi linier berganda, maka dapat dilihat pada tabel berikut.
87
Tabel 4.39
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23, 2018
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y = 3,299 + 0,194 X1 - 0, 131 X2 + 0, 189 X3 + 0,381 X4 + e
Dari persamaan hasil regresi diatas dapat diinterprestasikan sebagai
berikut :
a. Nilai konstanta persamaan linear menunjukkan angka 3,299
hal ini berarti jika variabel Persepsi Kegunaan (X1),
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Keamanan (X3),
dan Kepercayaan (X4) sama dengan nol atau konstan, maka
minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet
banking pada bank syariah sebesar 3,299.
b. Koefisien regresi persepsi kegunaan (X1) bernilai 0,194.
Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel persepsi kegunaan
mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel
lainnya tetap, maka minat pengusaha muslim untuk
menggunakan internet banking pada bank syariah
mengalami kenaikan sebesar 0,194,
c. Koefisien persepsi kemudahan penggunaan (X2) bernilai -
0,131. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel persepsi
kemudahan penggunaan mengalami kenaikan satu satuan
dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka minat
88
pengusaha muslim untuk menggunakan internet banking
pada bank syariah mengalami penurunan sebesar 0,131.
d. Koefisien regresi keamanan (X3) bernilai 0,189. Hal ini
menunjukkan bahwa jika variabel keamanan mengalami
kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap,
maka maka minat pengusaha muslim untuk menggunakan
internet banking pada bank syariah mengalami kenaikan
sebesar 0,189.
e. Koefisien regresi kepercayaan (X4) bernilai 0,381. Hal ini
menunjukkan bahwa jika variabel kepercayaan mengalami
kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap,
maka maka minat pengusaha muslim untuk menggunakan
internet banking pada bank syariah mengalami kenaikan
sebesar 0,381.
5. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Parsial (t-test)
Uji statistik t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh secara signifikan antara masing-masing variabel
independen (persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan,
keamanan, dan kepercayaan) secara individual terhadap variabel
dependen (minat pengusaha muslim) yang diuji pada tingkat
signifikansi 0,05. Jika probabilitas signifikan > 0,05, maka Ho diterima
dan Ha ditolak, sedangkan jika probabilitas signifikan < 0,05, Ha
diterima dan Ho ditolak, berarti bahwa suatu variabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
89
Tabel 4.40
Hasil Uji t (Parsial)
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23, 2018
Berdasarkan tabel 4.38 di atas untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap
variabel independen sebagai berikut :
1. Menguji Signifikan Variabel Persepsi Kegunaan (X1)
Terlihat bahwa t hitung koefisien persepsi kegunaan adalah
3,005. Sedang t tabel bisa dihitung pada t-test, dengan α = 0,05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai α
dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 48 (didapat dari rumus n-k-1,
dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel
independen). Didapat t tabel adalah 2,010.
Variabel persepsi kegunaan memiliki nilai signifikansi
0,004 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (3,005
> 2,010) maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien peresepsi kegunaan berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap minat pengusaha muslim
menggunakan internet banking pada bank syariah.
2. Menguji Signifikan Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan
(X2)
Terlihat bahwa t hitung koefisien persepsi kemudahan
penggunaan adalah -2,459. Sedang t tabel bisa dihitung pada t-test,
dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika
90
mencari t tabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 48 (didapat
dari rumus n-k-1, dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah
variabel independen). Didapat t tabel adalah 2,010.
Variabel persepsi kemudahan penggunaan memiliki nilai
signifikansi 0,018 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t
tabel (-2,459 > 2,010) maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa koefisien peresepsi kemudahan
penggunaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap minat
pengusaha muslim menggunakan internet banking pada bank
syariah.
3. Menguji Signifikan Variabel Keamanan (X2)
Terlihat bahwa t hitung koefisien keamanan adalah 2,457.
Sedang t tabel bisa dihitung pada t-test, dengan α = 0,05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai α dibagi
2 menjadi 0,025 dan df = 48 (didapat dari rumus n-k-1, dimana n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen).
Didapat t tabel adalah 2,010.
Variabel keamanan memiliki nilai signifikansi 0,018 < 0,05
artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (2,457 > 2,010)
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien keamanan berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap minat pengusaha muslim menggunakan internet banking
pada bank syariah.
4. Menguji Signifikan Variabel Kepercayaan (X1)
Terlihat bahwa t hitung koefisien persepsi kepercayaan
adalah 5,983. Sedang t tabel bisa dihitung pada t-test, dengan α =
0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel,
nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 48 (didapat dari rumus n-k-
91
1, dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel
independen). Didapat t tabel adalah 2,010.
Variabel kepercayaan memiliki nilai signifikansi 0,000 <
0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (5,983 >
2,010) maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien kepercayaan berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap minat pengusaha muslim menggunakan
internet banking pada bank syariah.
b. Hasil Uji Simultan (F-test)
Tabel 4.41
Hasil Uji Simultan (F-test)
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23, 2018
Pada tabel 4.39 analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F
yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek
variabel independen (persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan, dan kepercayaan) terhadap variabel dependen
(minat pengusaha muslim menggunakan internet banking pada bank
syariah). Dari penghitungan didapat nilai F-hitung pada model 1
didapat sebesar 20,782. Dengan tingkat signifikansi sebesar 4% dan
df1 = 4 dan df2 = 45, didapat nilai F tabel = 2,579. Karena nilai F
hitung (20,782) > nilai F tabel (2,579) maka dapat disimpulkan bahwa
empat variabel independen yaitu persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, keamanan, dan kepercayaan dengan
signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel minat
pengusaha muslim untuk menggunakan internet banking pada bank
syariah. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan
92
untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh secara bersama-sama atau
simultan antara variabel independen (persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, keamanan, dan kepercayaan) terhadap
variabel dependen (minat pengusaha muslim untuk menggunakan
internet banking pada bank syariah).
c. Hasil Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (independent) dalam
menjelaskan variasi variabel terikat (dependent) amat terbatas.
Tabel 4.42
Hasil Koefisien determinasi (R2)
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23, 2018
Dari tabel koefisien determinasi (R²) diatas menunjukkan
besarnya adjusted R² adalah 0,805, hal ini berarti 80,5% variabel
dependen minat pengusaha muslim menggunakan internet banking
pada bank syariah dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen,
yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, keamanan
dan kepercayaan. Sedangkan sisanya sebesar 19,5% (100% - 80,3%)
lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam penelitian ini.
93
6. Interprestasi
a. Variabel Persepsi Kegunaan terhadap Minat Pengusaha Muslim
Menggunakan Internet Banking pada Bank Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel persepsi kegunaan
terhadap minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet
banking pada bank syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,004 < 0,05
dan dibuktikan dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu,
3,005 > 2,010 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Widodo dan Putri (2017) yang berjudul Pengaruh Persepsi
Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Sikap
Penggunaan Teknologi pada Pengguna Instagram di Indonesia (Studi
pada Followers Akun Kementerian Pariwisata @indtravel).
Penelitiannya menyatakan bahwa Persepsi kegunaan dan persepsi
kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sikap penggunaan teknologi. Selain itu, terdapat beberapa penelitian
sebelumnya yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari
persepsi kegunaan terhadap minat pengusaha muslim menggunakan
internet banking pada bank syariah, diantaranya adalah penelitian dari
Andre Gunawan (2014), Farizi dan Syaefullah (2013), dan
Rakhmawati Isharijadi (2013).
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat pengusaha
muslim untuk menggunakan internet banking pada bank syariah.
94
b. Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Minat
Pengusaha Muslim Menggunakan Internet Banking pada Bank
Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel persepsi kemudahan
penggunaan terhadap minat pengusaha muslim untuk menggunakan
internet banking pada bank syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,018
< 0,05 dan dibuktikan dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel
yaitu, -2,459 > 2,014 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
dan Ho ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ermawati dan Delima (2016) yang berjudul Pengaruh Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kegunaan, dan Pengalaman
terhadap Minat Wajib Pajak Menggunakan Sistem E-Filing (Studi
Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Pati). Penelitiannya
menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi
kegunaan berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam
menggunakan E Filing. Selain itu, terdapat beberapa penelitian
sebelumnya yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari
persepsi kemudahaan penggunaan terhadap minat pengusaha muslim
menggunakan internet banking pada bank syariah, diantaranya adalah
penelitian dari Imam Sugih Rahayu (2015), Rila Anggreini (2015),
dan Wibowo, Rosmaulia, dan Suhud (2015).
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat pengusaha
muslim untuk menggunakan internet banking pada bank syariah.
c. Variabel Keamanan terhadap Minat Pengusaha Muslim
Menggunakan Internet Banking pada Bank Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel keamanan terhadap
minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet banking pada
95
bank syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,018 < 0,05 dan dibuktikan
dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu, 2,457 > 2,014
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Nasution dan Sutisna (2015) yang berjudul Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Nasabah Terhadap Internet Banking.
Penelitiannya menyatakan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi
minat nasabah dalam menggunakan layanan internet banking di PT.
Bank BNI Syariah Cabang Bogor adalah salah satunya faktor
kemudahan, keamanan, kenyamanan, efisien dan praktis.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel keamanan berpengaruh terhadap minat pengusaha muslim
untuk menggunakan internet banking pada bank syariah.
d. Variabel Kepercayaan terhadap Minat Pengusaha Muslim
Menggunakan Internet Banking pada Bank Syariah
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel kepercayaan terhadap
minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet banking pada
bank syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 dan dibuktikan
dengan uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu, 5,983 > 2,014
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Farizi dan Syaefullah (2013) yang berjudul Pengaruh Persepsi
Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko dan Kepercayaan
Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking. Penelitiannya
menyatakan bahwa konstruk persepsi kegunaan, dan kepercayaan
berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan layanan internet
banking. Selain itu, terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang
menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari kepercayaan terhadap
96
minat pengusaha muslim menggunakan internet banking pada bank
syariah, diantaranya adalah penelitian dari Zaki dan Baridwan (2012).
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel keamanan berpengaruh terhadap minat pengusaha muslim
untuk menggunakan internet banking pada bank syariah.
e. Variabel Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X2), Keamanan (X3), dan Kepercayaan (X4)
terhadap Minat Pengusaha Muslim Menggunakan Internet
Banking pada Bank Syariah.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan,
persepsi kemudahaan penggunaan, keamanan, dan kepercayaan secara
simultan memiliki pengaruh terhadap minat pengusaha muslim
menggunakan internet banking pada bank syariah. Hal tersebut
dibuktikan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (0,000 < 0,05) dan F hitung > F tabel (20,782 > 2,579).
Maka, Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan,
keamanan dan kepercayaan secara simultan berpengaruh terhadap
minat pengusaha muslim menggunakan internet banking pada bank
syariah.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap minat
pengusaha muslim Plaza Jambu Dua Bogor untuk menggunakan internet
banking pada bank syariah, dengan melalui penyebaran kuesioner kepada
50 pengusaha muslim plaza jambu dua bogor. Maka penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Persepsi Kegunaan memiliki tingkat signifikan 0,004 < 0,05, Persepsi
Kemudahan Penggunaan memiliki tingkat signifikan 0,018 < 0,05,
Keamanan memiliki tingkat signifikan 0,018 < 0,05, dan Kepercayaan
memiliki tingkat signifikan 0,00 < 0,05, maka Persepsi Kegunaan,
Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Keamanan memiliki pengaruh
signifikan secara parsial terhadap Minat Pengusaha Muslim Plaza
Jambu Dua Bogor menggunakan Internet Banking pada Bank Syariah.
Selain itu Kepercayaan memiliki pengaruh paling kuat terhadap Minat
Pengusaha Muslim Plaza Jambu Dua Bogor menggunakan Internet
Banking pada Bank Syariah dengan nilai koefisien (β3) sebesar 0,381
atau 38,1%.
2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda ditemukan bahwa variabel
Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Keamanan, dan
Kepercayaan memiliki tingkat signifikan 0,00 < 0,05, dan nilai F
hitung (20,782) > nilai F tabel (2,579) maka dapat disimpulkan bahwa
empat variabel independen yaitu Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Keamanan dan Kepercayaan berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap Minat Pengusaha Muslim Plaza
Jambu Dua Bogor menggunakan Internet Banking pada Bank Syariah.
98
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal diantaranya :
1. Berdasarkan penelitian menyatakan bahwa persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, keamanan, dan kepercayaan berpengaruh
terhadap minat pengusaha muslim untuk menggunakan internet
banking pada bank syariah. Hal tersebut mengartikan bahwa pihak
bank syariah disarankan untuk terus memperhatikan indikator-
indikator tersebut dengan cara meningkatkan aspek-aspek tersebut
untuk menunjang layanan perbankan syariah khususnya dalam
memberikan layanan internet banking. Sehinga terselenggara sistem
perbankan yang handal dan dapat memenuhi harapan dari masyarakat.
2. Peneliti mengharapkan langkah-langkah perbaikan setiap variabel yang
mempengaruhi minat pengusaha muslim Plaza Jambu Dua Bogor
menggunakan internet banking pada bank syariah, anatara lain sebagai
berikut :
a. Dilihat dari hasil penelitian variabel persepsi kegunaan, memiliki
tingkat signifikan 0,004 < 0,05 dan uji statistik t dimana t hitung > t
tabel yaitu, 3,005 > 2,010. Langkah perbaikan yang dapat
dilakukan sebagai berikut :
- Diharapkan bank syariah terus gencar memperkenalkan layanan
internet banking yang telah disediakannya, dengan memberikan
tutorial cara penggunaan internet banking, sehingga nasabah
merasa mudah dalam pengoperasian layanan internet banking.
- Memperkenalkan layanan internet banking beserta keuntungan-
keuntungan yang akan didapatkan ketika menggunakan layanan
internet banking. Sehingga nasabah tertarik menggunakan
layanan internet banking.
99
b. Variabel persepsi kemudahan penggunaan, dengan nilai signifikan
0,018 < 0,05 dan uji statistik t dimana t tabel > t hitung yaitu, -
2,495 > 2,014. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan sebagai
berikut :
- Memberikan layanan internet banking dengan menu-menu yang
mudah digunakan dan dibuat semenarik mungkin. Untuk
menarik perhatian nasabah.
- Bank harus meningkatkan layanan internet banking agar dapat
memenuhi kebutuhan nasabahnya.
c. Variabel keamanan dengan tingkat signifikan 0,018 < 0,05 dan uji
statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu, 2,457 > 2,014. Langkah
perbaikan yang dapat dilalakukan sebagai berikut :
- Bank syariah harus memberikan pengendalian yang cukup baik
untuk melindungi data pribadi dan keuangan nasabahnya.
- Bank syariah diharapkan untuk menguatkan keamanan pada
layanan internet banking, sehingga data pribadi nasabahnya
dapat dijaga kerahasiannya.
d. Variabel kepercayaan dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 dan
uji statistik dimana t hitung > t tabel yaitu, 5,983 > 2,014. Langkah
perbaikan yang dapat dilakukan sebagai berikut :
- Pihak bank perlu menambahkan atau memberikan satu jalur
pusat bantuan dengan mudah dalam layanan internet banking.
Saat nasabah mengalami permasalahan dapat melakukan
pengaduan dengan cepat sehingga kepercayaan nasabah akan
tetap terjaga.
- Bank harus meningkatkan kemampuan para karyawan untuk
cepat tanggap atas masalah nasabah.
3. Bagi Akademis
Penelitian tentang persepsi kegunaan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan, kepercayaan, dan minat terhadap penggunaan
100
internet banking pada bank syariah perlu terus dilakukan dengn
menggunakan variabel-variabel lain sebagai bahan perbandingan untuk
menambah teori-teori terbaru agar lebih baik untuk penelitian
kedepannya.
101
DAFTAR PUSTAKA
Alfghani, Moh. Faqih dan Emma Yulianti. “Pengaruh kepercayaan, keamanan,
persepsi risiko, serta kesadaran nasabah terhadap adopsi e-banking di
Bank BRI Surabaya”. Jurnal Bisnis dan Perbankan, Vol. 6, No. 1.
Januari 2017.
Alfwafi, Fachrizi dan Rizal Hari Magnadi. “Pengaruh Persepsi Keamanan,
Kemudahan Bertransaksi, Kepercayaan Terhadap Toko Dan
Pengalaman Berbelanja Terhadap Minat Beli Secara Online Pada
Situs Jual Beli Tokopedia.Com”. Jurnal Manajemen, Vol. 5, No. 2.
Tahun 2016.
Algifari. “Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi “, BPFE, Yogyakarta, 2013.
Anggraeni, Rila. “Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Persepsi
Kegunaan Terhadap Niat Untuk Menggunakan dan Penggunaan Aktual
Layanan Jejaring Sosial Berbasis Lokasi (Studi pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang)”. Jurnal
Ekonomi Bisnis, Tahun 20, No. 1. Mei 2015.
Ardi, Bagus Kusuma. “Analisis Pengaruh Persepsi Kegunaan, Sikap, Dukungan
Teknologi terhadap Niat yang Berdampak Penggunaan Senyatanya
Software Myob pada Lembaga Pendidikan Kursus di Kota Semarang”.
Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi, Vol. 20, No. 34. April 2013.
Aris, Valentino. “Pengaruh Persepsi Kegunaan Dan Ketersediaan Teknologi
Informasi Terhadap Penerimaan Penggunaan Internet Pada Stisip
Veteran Palopo”. Jurnal Manajemen, Vol. 02, No. 1. Febuari 2015.
Arts, Frambach and Bijmolt. “Generalizations on consumer innovation adoption:
A meta-analysis on drivers of intention and behavior, International
Journal of Research In Marketing, Vol. 28, No.2. 2011
102
Clarke, Steve. “E-Banking Management: Issue, Sollution and Strategies,
Terjemahan Oleh Mahmood Shah”, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2009.
Ermawati, Nanik dan Zamrud Mirah Delima. “Pengaruh Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Persepsi Kegunaan, Dan Pengalaman Terhadap Minat
Wajib Pajak Menggunakan Sistem E-Filing (Studi Kasus Wajib Pajak
Orang Pribadi Di Kabupaten Pati)”. Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol.
5, No. 2. Juli 2016.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21”,
Edisi delapan, Badan Penerbit Unversitas Diponegoro, Semarang, 2016
Gunawan, Andrew.“Aplikasi Technology Acceptance Model Pada Minat Nasabah
Untuk Menggunakan Internet Banking”. Jurnal Nominal, Volume. III,
No. 2. Tahun 2014.
Hasan, Nurul Ichsan. “Perbankan Syariah (Sebuah Pengantar)”, Referensi (GP
Press Group), Jakarta, 2014.
Idrus, Muhammad. “Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan
Kuantitatif”, Edisi Kedua, Erlangga, Yogyakarta, 2009.
Isharijadi, Sherly Rakhmawati. “Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan,
Persepsi Kemudahan, Dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat
Penggunaan Sistem Internet Banking Pada Nasabah Bank Muamalat
Cabang Pembantu Madiun”. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Vol. 2,
No. 2. Oktober 2013.
Jasfar, F. “Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu”, Ghalia Indonesia, Jakarta,
2009.
Joyiganto. “Sistem Informasi Keperilakuan”, Edisi Satu, Andi, Yogyakarta, 2007.
Kaderi, S. dan Diahmairissa, T. “Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Penerbangan,
Studi Kasus : Garuda Indonesia kelas Ekonomi” . Jurnal Manajemen
ITB, Vol, 2, No. 10. 2003.
103
Kaihatu, Stefanus Thomas. “Analisa Kesenjangan Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Konsumen Pengunjung Plaza Tunjungan Surabaya” . Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 10, No. 1. 2008.
Lee, Fiore and Kim, J. “The role of the technology acceptance model in
explaining effects of image interactivity technology on consumer
responses”. International Journal of Retail & Distribution Management,
Vol. 34, No. 8. 2006.
Nasri, W. “Factors Influencing the Adoption of Internet Banking in Tunisia”.
International Journal of Business and Management, Vol. 6, No. 8.
2011.
Nasution, Mislah Hayati dan Sutisna. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Terhadap Internet Banking”. Jurnal Nisbah, Vol. 1, No. 1.
Tahun 2015.
Novindra, Ni Putu Bella, dan Ni Ketut Rasmini. “Pengaruh Kemudahan
Penggunaan, Persepsi Kegunaan, Dan Computer Self Efficacy Pada
Minat Penggunaan E-SPT”. E-Jurnal Akuntansi, Vol. 19, 2. Mei 2017.
Nurastuti, Wiji. “Teknologi Perbankan”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.
Priyatno, Duwi. “Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
Dengan SPSS Dan Tanya Jawab Pendadaran”, Edisi Pertama, Gava
Media, Yogyakarta, 2010.
Raditio, Resa. ”Aspek Hukum Transaksi Elektronik”, Graha Ilmu, Jakarta, 2014.
Rahayu, Imam Sugih. “Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking Dengan
Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) (Studi
Kasus PT Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta)”. Jurnal Ekonomi
Syariah Indonesia, Vol. 5, Nomor 2. Desember 2015.
104
Shittu, dan Abdul Rahman. “Investigating students’ attitude and intention to use
social software in higher institution of learning in Malaysia”,
Technology Journal. Vol. 5, Nomor 3. 2011
Sidharta, Iwan dan Rahmahwati Sidh. “Pengukuran Persepsi Manfaat dan
Persepsi Kemudahan terhadap Sikap dan Dampaknya Atas Penggunaan
Ulang Online Shopping pada E-Commerce”. Jurnal Computech dan
Bisnis, Vol. 8, Nomor 2. Desember 2014.
Sulaiman, Wahid. ”analisis regresi menggunakan spss contoh kasus &
pemecahannya”, ANDI, Yogyakarta, 2004.
Tampubolon, Nelson. “Surat Edaran: Penerapan Manajemen Risiko pada
Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet (Internet Banking)”,
Erlangga, Jakarta, 2009.
Triwidyastika, Ardinia. “Studi Tentang Pengaruh Persepsi Manfaat Dan Persepsi
Resiko Terhadap Sikap Pada Belanja Online Dan Implikasinya Pada
Minat Belanja Online Di D’shetwo Boutique”. Jurnal Sains Pemasaran
Indonesia, Vol. XI, No. 1. Mei 2012.
Wibowo, Setyo Ferry, dan Dedi Rosmauli. “Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi
Kemudahan, Fitur Layanan, Dan Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan E-Money Card (Studi Pada Pengguna Jasa
Commuterline Di Jakarta)”. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia
(JRMSI), Vol. 6, Nomor 1. Tahun 2015.
Widodo, Ary dan Azdy Putri. “Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Persepsi
Kemudahan Penggunaan terhadap Sikap Penggunaan Teknologi pada
Pengguna Instagram di Indonesia (Studi pada Followers Akun
Kementerian Pariwisata @indtravel)”. Jurnal Sekretaris dan
Administrasi Bisnis, Vol. 1, Nomor 1. Juli 2017.
105
Situs
“Penetrasi Pengguna Internet Indonesia dan Perilaku Pengguna Internet
Indonesia” diakses tanggal 16 Desember 2017, dari www.apjii.or.id
“Internet Banking di Indonesia” diakses tanggal 16 Desember 2017, dari
www.bi.go.id
“Jumlah ATM BUS dan UUS” diaskes tanggal 16 Desember 2017, dari
http://www.ojk.go.id/id
“Internet Banking dan m-Banking Jadi Target Kejahatan Siber” artikel diakses
tanggal 16 Desember 2017, dari https://www.cnnindonesia.com/
106
LAMPIRAN
Lampiran I. Kuesioner Penelitian
LEMBAR KUESIONER
I. Identitas Peneliti
Nama : Diah Rosmilasari
Nim : 11140850000019
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir program strata
satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Saya meminta kesediaan Saudara/i untuk membantu penelitian saya yang
berjudul “MINAT PENGUSAHA MUSLIM PLAZA JAMBU DUA
BOGOR TERHADAP PENGGUNAAN INTERNET BANKING PADA
BANK SYARIAH”, dengan mengisi kuesioner yang telah disediakan. Atas
perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.
I. Petunjuk Pengisian
Responden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan Saudara/i
untuk mengisi data kuesioner yang diberikan. Informasi yang Anda berikan
merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi saya. Oleh karena itu kepada responden, saya sebagai peneliti
mengharapkan:
1. Saudara/i menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya, dan
perlu diketahui bahwa jawaban Anda tidak berhubungan dengan benar
atau salah.
2. Pilihlah jawaban dengan memeberikan tanda ( √ ) pada salah satu
jawaban yang paling sesuai menurut Saudara/i pada kolom yang telah
disediakan. Berikut merupakan bobot pilihan jawaban:
(SS) Sangat Setuju = 5
(S) Setuju = 4
(RR) Ragu-ragu = 3
(TS) Tidak Setuju = 2
(STS) Sangat Tidak Setuju = 1
II. Profil Responden
107
III. Nama : ................................................................
Jenis Kelamin :
Pria Wanita
Usia berkisar antara :
Dibawah 17 tahun 25 – 50
17 - 25 tahun Diatas 50 tahun
Pendidikan terakhir :
SD/SMP/SMA S1
Akademi (D1/D2/D3) S2/S3
Jenis Usaha :
Smartphone Pakaian
Komputer Makanan
Lain-lain: __________________
Lama Waktu Menjadi Pengusaha :
Kurang dari 5 tahun 25 – 50 tahun
6 s/d 10 tahun Lebih dari 15 tahun
108
Pendapatan per-bulan :
Dibawah Rp.1.000.000
Rp.1.000.000 – Rp.2.500.000
Rp.2.500.000 – Rp.5.000.000
Rp.5.000.000 – Rp.10.000.000
Diatas Rp. 10.000.000
Di bank syariah apa anda menabung :
Bank Syariah Mandiri Bank Muamalat
Bank BCA Syariah Bank BNI Syariah
Bank BRI Syariah Lain-lain:
109
Persepsi Kegunaan (X1)
No. Pertanyaan SS S RR TS STS
1. Internet banking memberikan
kemudahan dalam transaksi
perbankan.
2. Internet banking sangat mudah
digunakan, dan hasilnya cepat
diketahui.
3. Internet banking meningkatkan
produktivitas.
4. Pengguna internet banking
mampu meningkatkan kualitas
hasil kerja saya.
5. Dengan menggunakan internet
banking menjadikan pekerjaan
saya menjadi lebih efisien.
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
No. Pertanyaan SS S RR TS STS
1. Fitur layanan internet banking
sangat mudah dan dapat
dimengerti.
2. Internet banking fleksibel (dapat
digunakan kapan saja dan
dimana saja).
3 Pengoperasian internet banking
mudah dan tidak membutuhkan
banyak usaha.
4. Fitur layanan internet banking
sangat mudah dipelajari
5. Fitur layanan internet banking
110
sangat mudah untuk digunakan.
6. Pengoprasian internet banking
mudah dan sesuai dengan apa
yang saya butuhkan
Keamanan (X3)
No. Pertanyaan SS S RR TS STS
1. Bank syariah memiliki
pengendalian cukup baik untuk
melindungi data pribadi dan
keuangan saya.
2. Bank syariah memberikan
jaminan keamanan saldo saya di
rekening.
3. Kerahasian data pribadi saya
terjamin dalam transaksi internet
banking.
4. Saya menggunakan internet
banking pada bank syariah
berdasarkan pertimbangan
tingkat kerahasian bank.
Kepercayaan (X4)
No. Pertanyaan SS S RR TS STS
1. Internet banking pada bank
syariah memberikan layanan
sesuai dengan apa yang
dijanjikan kepada nasabahnya.
2. Internet Banking pada bank
syariah memberikan kebenaran
informasi dalam bertransaksi.
111
3. Internet banking pada bank
syariah dapat dipercaya dalam
bertransaksi.
4. Internet banking pada bank
syariah memiliki reputasi yang
baik.
5. Internet banking pada bank
syariah memberikan layanan
call center.
6. Internet banking pada bank
Syariah dapat diandalkan ketika
dibutuhkan.
Minat Menggunakan (Y)
No. Pertanyaan SS S RR TS STS
1. Saya ingin menggunakan
layanan internet banking yang
disediakan oleh bank syariah
2. Saya lebih tertarik menggunakan
internet banking dari pada
layanan e-banking lainnya.
3. Saya akan terus menggunakan
layanan internet banking yang
disediakan oleh bank syariah
4. Internet banking sangat hemat
waktu dan tenaga, sehingga
cocok digunakan untuk masa
depan.
112
Lampiran 2. Jawaban Responden
No. Jenis
Kelamin Usia Pendidikan Agama Pendapatan Jenis Usaha
Di Bank
Syariah apa
anda
Menabung
1 1 3 1 1 4 1 1
2 1 2 1 1 4 1 1
3 2 4 3 1 3 1 1
4 1 2 4 1 5 1 1
5 2 3 1 1 5 1 1
6 1 3 2 1 5 2 3
7 2 3 1 1 5 1 3
8 1 3 2 1 4 1 2
9 2 3 2 1 4 1 2
10 1 3 2 1 4 2 2
11 1 2 2 1 4 4 3
12 1 2 1 1 4 2 3
13 1 2 1 1 4 2 3
14 1 2 1 1 4 1 2
15 3 2 2 1 5 1 2
16 1 2 2 1 5 2 5
17 2 3 1 1 5 2 6
18 1 2 1 1 3 2 6
19 1 2 1 1 3 1 2
20 1 2 1 1 3 2 6
21 1 2 1 1 3 2 6
22 2 3 3 1 4 1 2
23 2 3 1 1 4 5 2
24 1 2 3 1 4 5 2
25 1 2 1 1 4 1 2
26 1 2 1 1 4 1 3
27 3 2 1 1 4 1 3
28 1 3 2 1 5 3 3
29 1 2 2 1 5 3 4
30 1 2 1 1 3 5 4
31 1 2 1 1 3 4 4
32 1 2 1 1 3 4 4
33 1 2 1 1 2 4 3
34 1 2 1 1 3 4 3
35 1 2 1 1 3 5 3
36 1 2 1 1 2 3 3
113
37 1 3 2 1 2 3 5
38 1 2 3 1 2 3 5
39 3 3 2 1 5 2 5
40 1 2 3 1 3 2 5
41 1 2 1 1 3 2 5
42 1 2 1 1 3 2 4
43 2 3 3 1 5 3 4
44 1 2 1 1 2 3 4
45 2 3 1 1 5 3 3
46 1 2 1 1 3 3 4
47 1 3 2 1 5 4 3
48 1 2 1 1 2 4 5
49 2 3 1 1 3 4 5
50 1 2 1 1 2 4 5
114
PERSEPSI KEGUNAAN
No. PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 JMLH
1. 5 5 5 5 5 25
2. 5 5 5 5 5 25
3. 4 5 5 4 5 23
4. 5 4 5 4 4 22
5. 5 4 5 4 5 23
6. 5 5 5 4 4 23
7. 5 4 5 5 4 23
8. 5 4 5 5 5 24
9. 5 4 5 5 4 23
10. 4 4 3 2 4 17
11. 5 4 5 4 4 22
12. 5 5 5 5 5 25
13. 5 4 5 5 4 23
14. 5 4 5 4 4 22
15. 5 4 5 4 5 23
16. 5 5 5 5 5 25
17. 5 4 5 4 4 22
18. 5 5 5 5 5 25
19. 5 4 5 4 4 22
20. 5 4 3 4 4 20
21. 5 4 5 4 4 22
22. 5 4 5 5 5 24
23. 4 5 4 5 5 23
24. 5 4 5 4 4 22
25 5 4 5 4 4 22
26. 4 5 4 5 5 23
27. 5 4 5 4 5 23
28. 5 4 5 4 4 22
29. 5 5 5 4 4 23
30. 5 4 5 4 4 22
31. 5 5 5 5 5 25
32. 4 4 3 4 4 19
33. 5 4 4 3 2 18
34. 4 3 3 3 3 16
35. 4 4 4 4 4 20
36. 5 4 4 4 4 21
37. 4 3 3 3 4 17
38. 5 5 5 5 4 24
39. 4 4 4 4 4 20
40. 4 4 4 4 4 20
41. 4 4 4 4 4 20
42. 4 4 4 5 5 22
43. 4 4 4 4 4 20
44. 4 4 4 4 4 20
45. 4 5 4 4 4 21
46. 5 4 4 3 4 20
47. 2 2 2 2 2 10
48. 4 4 4 4 4 20
49. 4 4 4 4 4 20
50. 5 5 4 5 5 24
KEAMANAN
No. K1 K2 K3 K4 JUMLAH
1. 5 4 5 4 18
2. 5 5 5 5 20
3. 3 3 3 3 12
4. 4 3 4 3 14
5. 4 4 3 4 15
6. 4 4 4 4 16
7. 4 5 5 5 19
8. 4 4 5 5 18
9. 5 4 4 5 18
10. 5 5 5 5 20
11. 5 4 4 4 17
12. 5 5 4 5 19
13. 4 4 4 5 17
14. 5 4 5 4 18
15. 4 5 5 5 19
16. 4 4 5 5 18
17. 5 4 5 4 18
18. 5 5 5 5 20
19. 5 5 5 5 20
20. 5 4 5 4 18
21. 5 5 5 5 20
22. 4 4 5 5 18
23. 5 4 5 4 18
24. 4 4 4 4 16
25. 4 5 5 4 18
26. 4 4 5 4 17
27. 4 4 5 5 18
28. 4 5 5 5 19
29. 5 4 4 4 17
30. 4 4 3 4 15
31. 4 4 3 4 15
32. 3 3 3 3 12
33. 4 4 3 3 14
34. 4 3 4 3 14
35. 4 4 4 4 16
36. 5 5 5 5 20
37. 4 5 4 4 17
38. 4 5 4 5 18
39. 5 5 5 5 20
40. 5 4 5 4 18
41. 4 4 4 4 16
42. 4 4 3 3 14
43. 5 5 5 5 20
44. 4 4 4 4 16
45. 3 3 3 4 13
46. 5 4 5 3 17
47. 4 4 4 4 16
48. 4 4 4 4 16
49. 4 4 4 5 17
50. 4 3 3 3 13
115
PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN
No. PKP1 PKP2 PKP3 PKP4 PKP5 PKP6 JMLH
1. 4 5 4 5 5 5 28
2. 5 5 5 4 5 4 28
3. 4 4 4 5 5 5 27
4. 5 5 5 5 5 5 30
5. 5 5 4 5 4 5 28
6. 4 4 5 4 5 5 27
7. 5 4 5 5 4 5 28
8. 4 4 4 5 5 5 27
9. 5 5 5 5 5 5 30
10. 4 4 4 4 4 3 23
11. 5 5 5 5 5 5 30
12. 3 5 4 4 5 5 26
13. 2 2 2 2 2 2 12
14. 4 4 5 4 5 5 27
15. 5 4 4 5 5 5 28
16. 5 4 5 4 5 5 28
17. 5 5 5 5 5 5 30
18. 5 5 4 4 4 5 27
19. 4 4 4 4 4 4 24
20. 5 4 4 5 5 5 28
21. 4 4 4 3 4 4 23
22. 4 4 5 5 5 5 28
23. 5 5 3 4 4 4 25
24. 5 5 5 5 5 5 30
25. 3 5 5 4 3 4 24
26 5 3 5 3 4 5 25
27. 4 4 5 5 5 5 28
28. 5 5 5 4 4 5 28
29. 3 5 4 5 4 4 25
30. 4 4 5 4 5 4 26
31. 4 4 4 5 5 4 26
32. 4 5 4 5 5 5 28
33. 5 4 4 5 5 4 27
34. 4 5 5 4 4 5 27
35. 5 4 5 5 4 5 28
36. 5 4 4 5 4 5 27
37. 4 5 5 5 4 5 28
38. 5 4 5 4 5 5 28
39. 4 3 3 4 5 5 24
KEPERCAYAAN
No. KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 JMLH
1. 4 4 4 4 4 4 24
2. 3 3 3 2 1 3 15
3. 4 4 4 4 4 5 25
4. 4 5 4 4 4 4 25
5. 4 5 5 4 5 4 27
6. 4 4 4 4 3 4 23
7. 5 5 5 5 4 5 29
8. 4 4 4 5 4 5 26
9. 4 4 4 4 5 5 26
10. 4 5 4 4 4 4 25
11. 4 5 4 5 4 5 27
12. 5 5 5 5 5 5 30
13. 5 4 5 4 5 4 27
14. 5 4 4 5 4 5 27
15. 4 5 4 5 4 5 27
16. 5 5 5 5 5 5 30
17. 4 5 4 5 4 5 27
18 5 5 5 5 5 5 30
19. 4 5 4 5 5 5 28
20. 4 5 4 4 4 4 25
21. 4 5 4 5 5 4 27
22. 5 5 5 5 4 4 28
23. 4 5 4 5 4 5 27
24. 4 5 4 5 4 5 27
25. 4 5 4 5 4 5 27
26. 4 4 4 5 4 5 26
27. 5 5 4 3 4 3 24
28. 4 4 4 4 4 4 24
29. 5 4 5 5 5 5 29
30. 5 5 5 5 5 3 28
31. 5 5 5 5 5 5 30
32. 4 4 4 4 4 4 24
33. 4 4 2 4 4 4 22
34. 3 3 3 3 4 3 19
35. 4 4 4 4 4 4 24
36. 4 4 4 4 4 4 24
37. 3 4 4 4 4 3 22
38. 4 4 4 4 4 4 24
39. 4 4 5 5 5 5 28
116
MINAT
No. KP1 KP2 KP3 KP4 JUMLAH
1. 5 4 5 4 18
2. 4 4 4 4 16
3. 5 4 3 4 16
4. 4 5 4 2 15
5. 5 4 5 4 18
6. 4 5 4 3 16
7. 5 5 5 5 20
8. 4 5 5 4 18
9. 4 3 4 4 15
10. 5 4 4 3 16
11. 5 4 4 4 17
12. 5 5 5 5 20
13. 5 4 5 5 19
14. 5 4 5 5 19
15. 5 5 4 3 17
16. 5 5 5 5 20
17. 5 4 5 3 17
18. 5 5 5 5 20
19. 5 5 5 5 20
20. 5 4 4 4 17
21. 5 5 4 4 18
22. 5 5 5 5 20
23. 5 4 4 4 17
24. 5 4 4 4 17
25. 5 5 4 5 19
26. 5 4 4 4 17
27. 5 4 3 4 16
40. 4 4 5 5 5 5 28
41. 4 4 4 4 4 4 24
42. 4 4 4 3 4 3 22
43. 4 4 2 4 4 4 22
44. 4 4 4 3 3 4 22
45. 5 4 4 4 4 4 25
46. 4 4 4 4 4 3 23
47. 4 3 4 4 4 4 23
48. 4 4 3 4 3 3 21
49. 4 4 4 3 5 4 24
50. 3 4 5 3 4 3 22
40. 4 4 4 4 4 4 24
41. 4 4 4 4 4 4 24
42. 4 5 4 4 4 4 25
43. 4 4 4 4 4 4 24
44. 4 4 4 4 4 4 24
45. 4 4 5 4 4 4 25
46. 4 4 4 4 5 4 25
47. 4 4 4 5 5 5 27
48. 4 4 4 4 4 4 24
49. 4 5 4 4 4 4 25
50. 4 4 4 4 4 4 24
117
28. 4 3 3 3 13
29. 5 5 5 5 20
30. 5 5 3 4 17
31. 5 4 4 5 18
32. 3 3 3 4 13
33. 4 4 4 4 16
34. 3 3 3 3 12
35. 4 4 4 4 16
36. 4 4 5 4 17
37. 4 3 4 3 14
38. 4 4 4 4 16
39. 5 4 5 4 18
40. 5 4 4 4 17
41. 4 4 4 4 16
42. 5 5 3 3 16
43. 4 4 4 4 16
44. 4 4 4 4 16
45. 4 4 5 4 17
46. 4 5 5 4 18
47. 4 4 5 4 17
48. 4 4 4 4 16
49. 4 5 5 4 18
50 4 5 4 5 18
118
Lampiran 3. Hasil SPSS Karakteristik Responden
119
120
Persepsi Kegunaan (X1)
Internet banking memberikan kemudahan dalam
transaksi
Internet banking sangat mudah digunakan, dan
hasilnya cepat diketahui
Internet banking meningkatkan produktivitas
Pengguna internet banking mampu
meningkatkan kualitas hasil kerja saya
Dengan menggunakan internet banking menjadikan pekerjaan saya menjadi lebih efisien
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
Fitur layanan internet banking sangat mudah
dan dapat dimengerti
Internet banking fleksibel (dapat digunakan
kapan saja dan dimana saja)
Pengoperasian internet banking mudah dan
tidak membutuhkan banyak usaha
Fitur layanan internet banking sangat
mudah dipelajari
121
Fitur layanan internet banking sangat mudah
untuk digunakan
Pengoperasian internet banking mudah dan
sesuai dengan apa yang saya butuhkan
Keamanan (X3)
Bank syariah memiliki pengendalian cukup baik
untuk melindungi data pribadi dan keuangan
saya
Bank syariah memberikan jaminan
keamanan saldo saya di rekening
Kerahasian data pribadi saya terjamin dalam
transaksi internet banking
Saya menggunakan internet banking pada
bank syariah berdasarkan pertimbangan
tingkat kerahasian bank
Kepercayaan (X4)
Internet banking pada bank syariah memberikan
layanan sesuai dengan apa yang dijanjikan
kepada nasabahnya
Internet Banking pada bank syariah
memberikan kebenaran informasi dalam
bertransaksi
122
Internet banking pada bank syariah dapat
dipercaya dalam bertransaksi
Internet banking pada bank syariah
memiliki reputasi yang baik
Internet banking pada bank syariah memberikan
layanan call center
Internet banking pada bank Syariah dapat
diandalkan ketika dibutuhkan
Minat (Y)
Saya ingin menggunakan layanan internet
banking yang disediakan oleh bank syariah
Saya lebih tertarik menggunakan internet
banking dari pada layanan e-banking
lainnya
Saya akan terus menggunakan layanan internet
banking yang disediakan oleh bank syariah
Internet banking sangat hemat waktu dan
tenaga, sehingga cocok digunakan untuk
masa depan
123
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi Kegunaan
X1
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi
Kemudahan Penggunaan (X2)
124
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keamanan (X3)
Lampiran 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepercayaan (X4)
125
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat (Y)
Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas dengan Normal Probability Plots
126
Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas dengan Metode One-Sample
KolomogrovSmirnov Test
Lampiran 11. Hasil Uji Heteroskedastisitas
127
Lampiran 12. Hasil Uji Multikoneritas
Lampiran 13. Hasil Uji Heteroksiditas
Lampiran 14. Hasil Uji Gejleser
128
Lampiran 15. Hasil Uji Regresi Berganda
Lampiran 16. Hasil Uji t
Lampiran 17. Hasil Uji Simultan
Lampiran 18. Hasil Koefisien Determinasi