mi/m irfan bni siapkan rights issue terbesar di 2010 file53 payment point, 13 kas keliling, dan 14...

1
PERUSAHAAN pupuk PT Pusri akan melakukan spin off (pemi- sahan) dengan mendirikan perusahaan baru bernama PT Pupuk Sriwijaya Palembang. Menurut Direktur Utama PT Pusri Arin Tasrif, spin off tersebut akan dilakukan bulan depan. Diharapkan, akta notaris perusahaan baru itu akan diter- bitkan pada 24 Desember 2010. ‘’Menteri BUMN sudah me- ngeluarkan SK 661/2010 yang salah satunya berisi nama-nama direksi yang akan memimpin PT Pupuk Sriwijaya Palembang,’’ ujar Arin dalam komperensi pers di Palembang, kemarin. SK Menteri BUMN menye- butkan sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya Palembang yakni Eko Sunarko dari Pupuk Kaltim, direktur produksi M Djohan Syafri dari PT Pusri, direktur teknik dan pengem- bangan Beni Haryoso asal PT Pusri, direktur komersial Hilman Taufik dari Pupuk Kaltim, serta Irwinsyah yang sebelumnya pejabat di Pupuk Kaltim akan mengisi posisi direktur SDM. PT Pusri, papar Arin, akan menjadi perusahaan holding yang membawahkan lima anak perusahaan, yakni PT Pupuk Sriwijaya Palembang, PT Pu- puk Iskandar Muda, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Gersik. ‘’Perusahaan holding berkantor di Jakarta dengan personel tidak lebih dari 50 orang,’’ tuturnya. Lebih jauh Arin menjelaskan operating holding yang dijalan- kan PT Pusri sesuai dengan PP 28/1997 diubah menjadi holding agar lebih fokus dalam pengelo- laan sinergi korporasi sesama anak perusahaan, terutama di bidang produksi, pemasaran, serta teknik pengembangan. ‘’Nantinya pemerintah tidak akan memberikan bantuan lagi kalau sudah ada holding,’’ ung- kap mantan Direktur Utama PT Pupuk Gersik itu. Dia menargetkan, setelah restrukturisasi nanti, pengem- bangan pasar pupuk akan semakin luas terutama untuk pasar regional. ‘’Untuk NPK, PT Pupuk Kaltim akan meng- incar pasar di wilayah timur Indonesia hingga Filipina dan Korea. PT Pupuk Sriwijaya Palembang akan merambah ke Malaysia hingga Thailand dan PT Pupuk Gresik akan me- menuhi kebutuhan domestik,’’ urainya. (Bhm/E-5) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan laba bersih sebe- sar Rp320,05 miliar sampai kuartal III tahun ini. Perolehan laba bersih terse- but meningkat 61,39% jika dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun lalu yang besarnya mencapai Rp198,31 miliar. Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi, kemarin, mengatakan kenaikan laba bersih terse- but sebagian besar ditopang pendapatan operasional sete- lah distribusi bagi hasil yang besarnya mencapai Rp1,54 triliun. Pencapaian ini naik 41,28% jika dibandingkan dengan posisi September 2009 yang besarnya Rp1,09 triliun. Sementara itu, dari sisi aset, BSM membukukan pertumbuh- an 44,66%, yakni dari Rp19,39 triliun pada September 2009 menjadi Rp28,05 triliun pada September 2010. Menurut Yuslam, pertum- buhan aset tersebut didukung kenaikan dana pihak ketiga (DPK) dan ekspansi jaringan. Pada September 2010, DPK BSM tercatat mencapai Rp24,56 triliun atau naik 45,67% dari posisi Rp16,86 triliun pada September 2009. Di sisi lain, hingga November 2010, jaringan BSM telah men- capai 485 unit yang terdiri dari 103 kantor cabang, 217 kantor cabang pembantu, 33 kantor kas, 52 konter layanan syariah, 53 payment point, 13 kas keliling, dan 14 gerai online. “Mudah-mudahan dengan dukungan seluruh masyarakat dan stakeholders yang semakin baik, BSM akan terus menun- jukkan kinerja yang semakin baik untuk menjadi bank ke- banggaan kita semua, bangsa Indonesia tercinta,” imbuh- nya. Lebih jauh Yuslam me- nerangkan, dari sisi pembia- yaan, BSM telah menyalurkan kredit senilai Rp21,33 triliun pada akhir September 2010 atau naik 43,59% dari Rp14,86 triliun pada akhir September 2009. Adapun rasio pembiayaan terhadap simpanan (nance to deposit ratio/FDR) BSM berada di level 86,31%. (*/E-5) P T Bank Negara Indone- sia Tbk (BNI) memas- tikan harga penerbitan saham terbatas (rights issue) sebesar Rp3.100 per lem- bar. Sehingga, perseroan akan mendapat dana Rp10,45 triliun untuk mendongkrak modal inti (tier one capital) dari 10,2% menjadi 16%-17%. “Melalui rights issue ini, kami targetkan dapat memperoleh dana tambahan Rp10,45 triliun. Nilai ini menjadikan rights issue tersebut yang terbesar tahun ini, bahkan di dunia,” ujar Direktur Utama BNI Gatot Su- wondo di Jakarta, kemarin. Dia menambahkan, harga saham tersebut sedikit di atas batas tengah rentang harga in- dikatif sebesar Rp2.300-Rp3.700 per saham. Harga ini diskon 19,5% daripada harga penutup- an saham BNI di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin (22/11) sebesar Rp3.850. Se- mentara itu, jumlah saham yang dilepas sebanyak 3,37 miliar lembar. Menurut rencana, saham baru akan dicatatkan di BEI pada 10 Desember 2010. Nanti- nya total saham BNI di bursa mencapai lebih dari 15 miliar lembar. Pembeli siaga dalam aksi ini adalah PT Bahana Se- curities. Namun, rights issue akan efektif setelah disetujui rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan digelar besok (25/11). Setelah rights issue, porsi saham pemerintah di BNI akan berkurang dari 73% menjadi 60%. “Harapannya, 60% adalah investor jangka panjang dan 40% investor jangka pendek. Kita akan pilih investor yang punya nama,” ujarnya. Gatot mengatakan 80% hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit pada 2011. Sementara itu, 15% untuk pengembangan infrastruktur, revitalisasi sistem teknologi informasi serta eks- pansi cabang. Adapun 5% si- sanya untuk memperkuat per- modalan empat anak usaha. Dari segi permodalan, lanjut Gatot, dengan rights issue, BNI menargetkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/ CAR) menjadi 20% dari posisi saat ini sebesar 12,5%. Dengan kekuatan modal itu, BNI me- nargetkan ekspansi kredit 2011 bisa tumbuh 16%-17%. Fokus bisnis Sementara itu, terkait dengan ekspansi usaha, Gatot mengata- kan BNI akan memprioritaskan kredit kepada sektor infrastruk- tur yang berjangka panjang. Selain itu, BNI melakukan ekspansi di sektor menengah dan ritel. Hal itu sejalan dengan trans- formasi perusahaan. BNI juga akan mengejar pertumbuhan kredit sebesar 20%-21%, sesuai dengan tren industri nasional mulai 2012. “Kita ingin fokus ke dela- pan industri unggulan RI ke depan. Sekarang kita juga te- ngah mengidentikasi industri- industri yang jadi unggulan di daerah lima tahun ke depan,” ujarnya. Sampai triwulan III 2010, outstanding kredit BNI telah mencapai Rp126 triliun. Se- mentara itu, hingga akhir 2010, BNI optimistis kredit dapat mencapai Rp132 triliun. Adapun untuk mendukung bisnis remitansi, Gatot melan- jutkan, ekspansi kantor cabang akan diarahkan ke Amerika Serikat. Khususnya di Califor- nia atau Los Angeles. Di sana potensi TKI, baik pekerja formal dan nonformal, sangat banyak. Saat ini, BNI telah mempunyai lima kantor perwakilan luar ne- geri, yakni di New York, Hong Kong, Singapura, Tokyo, dan London.(Ant/E-6) anindityo @mediaindonesia.com BNI Siapkan Rights Issue Terbesar di 2010 Perseroan membidik perolehan dana Rp10,45 triliun untuk memperkuat modal ekspansi. Anindityo Wicaksono Kenaikan laba bersih tersebut sebagian besar ditopang pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil yang besarnya mencapai Rp1,54 triliun.” SEKILAS INFO DIRUT Bank Mandiri Zulkii Zaini (kiri) menyerahkan suvenir kepada Komisaris Utama Industrial and Commercial Bank of China Limited (ICBC) Zhao Lin saat berkunjung ke kantor pusat Bank Mandiri di Jakarta, kemarin. Bank Mandiri terus memperkuat ekspansi bisnis ke China. Pascapemberian izin pembukaan kantor cabang di Shanghai oleh China Banking Regulatory Commission (CBRC), saat ini Bank Mandiri tengah menjajaki peningkatan kerja sama per- bankan dengan bank terbesar di China, Industrial and Com- mercial Bank of China Limited. Bank Mandiri Jajaki Kerja Sama Bisnis dengan ICBC Pusri Spin Off Desember Laba Bersih Bank Syariah Mandiri Naik 61,39% Corporate News | 19 RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA KERJA SAMA GARUDA: Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kiri) memberikan cendera mata kepada Chairman Sky Team Airline Alliance Leo M Van Wijk seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, kemarin. Kerja sama tersebut merupakan bagian dari bergabungnya Garuda Indonesia dengan aliansi global. MI/M IRFAN Gatot Suwondo Direktur Utama BNI MI/M IRFAN MI/M IRFAN

Upload: doancong

Post on 11-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERUSAHAAN pupuk PT Pusri akan melakukan spin off (pemi-sahan) dengan mendirikan perusahaan baru bernama PT Pupuk Sriwijaya Palembang.

Menurut Direktur Utama PT Pusri Arifi n Tasrif, spin off tersebut akan dilakukan bulan depan. Diharapkan, akta notaris perusahaan baru itu akan diter-bitkan pada 24 Desember 2010.

‘’Menteri BUMN sudah me-nge luarkan SK 661/2010 yang salah satunya berisi nama-nama direksi yang akan memimpin PT Pupuk Sriwijaya Palembang,’’

ujar Arifi n dalam komperensi pers di Palembang, kemarin.

SK Menteri BUMN menye-butkan sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya Palembang yakni Eko Sunarko dari Pupuk Kaltim, direktur produksi M Djohan Syafri dari PT Pusri, direktur teknik dan pengem-bangan Beni Haryoso asal PT Pusri, direktur komersial Hilman Taufik dari Pupuk Kaltim, serta Irwinsyah yang

sebelumnya pejabat di Pupuk Kaltim akan mengisi posisi direktur SDM.

PT Pusri, papar Arifi n, akan menjadi perusahaan holding yang membawahkan lima anak perusahaan, yakni PT Pupuk Sriwijaya Palembang, PT Pu-puk Iskandar Muda, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Gersik. ‘’Perusahaan holding berkantor di Jakarta dengan personel tidak lebih

dari 50 orang,’’ tuturnya.Lebih jauh Arifi n menjelaskan

operating holding yang dijalan-kan PT Pusri sesuai dengan PP 28/1997 diubah menjadi holding agar lebih fokus dalam pengelo-laan sinergi korporasi sesama anak perusahaan, terutama di bidang produksi, pemasaran, serta teknik pengembangan. ‘’Nantinya pemerintah tidak akan memberikan bantuan lagi kalau sudah ada holding,’’ ung-

kap mantan Direktur Utama PT Pupuk Gersik itu.

Dia menargetkan, setelah restrukturisasi nanti, pengem-bangan pasar pupuk akan semakin luas terutama untuk pasar regional. ‘’Untuk NPK, PT Pupuk Kaltim akan meng-incar pasar di wilayah timur Indonesia hingga Filipina dan Korea. PT Pupuk Sriwijaya Palembang akan merambah ke Malaysia hingga Thailand dan PT Pupuk Gresik akan me-menuhi kebutuhan domestik,’’ urainya. (Bhm/E-5)

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan laba bersih sebe-sar Rp320,05 miliar sampai kuartal III tahun ini.

Perolehan laba bersih terse-but meningkat 61,39% jika dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun lalu yang besarnya mencapai Rp198,31 miliar.

Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi, kemarin, mengatakan kenaikan laba bersih terse-but sebagian besar ditopang pendapatan operasional sete-lah di stribusi bagi hasil yang besarnya mencapai Rp1,54 triliun.

Pencapaian ini naik 41,28% jika dibandingkan dengan posisi September 2009 yang besarnya Rp1,09 triliun.

Sementara itu, dari sisi aset, BSM membukukan pertumbuh-an 44,66%, yakni dari Rp19,39 triliun pada September 2009 menjadi Rp28,05 triliun pada September 2010.

Menurut Yuslam, pertum-buhan aset tersebut didukung kenaikan dana pihak ketiga (DPK) dan ekspansi jaringan. Pada September 2010, DPK BSM tercatat mencapai Rp24,56 triliun atau naik 45,67% dari posisi Rp16,86 triliun pada September 2009.

Di sisi lain, hingga November 2010, jaringan BSM telah men-capai 485 unit yang terdiri dari 103 kantor cabang, 217 kantor cabang pembantu, 33 kantor kas, 52 konter layanan syariah,

53 payment point, 13 kas keliling, dan 14 gerai online.

“Mudah-mudahan dengan dukungan seluruh masyarakat dan stakeholders yang semakin baik, BSM akan terus menun-jukkan kinerja yang semakin baik untuk menjadi bank ke-banggaan kita semua, bangsa Indonesia tercinta,” imbuh-nya.

Lebih jauh Yuslam me-nerangkan, dari sisi pembia-yaan, BSM telah menyalurkan kredit senilai Rp21,33 triliun pada akhir September 2010 atau naik 43,59% dari Rp14,86 triliun pada akhir September 2009.

Adapun rasio pembiayaan terhadap simpanan (fi nance to deposit ratio/FDR) BSM berada di level 86,31%. (*/E-5)

PT Bank Negara Indone-sia Tbk (BNI) memas-tikan harga penerbitan saham terbatas (rights

issue) sebesar Rp3.100 per lem-bar. Sehingga, perseroan akan mendapat dana Rp10,45 triliun untuk mendongkrak modal inti (tier one capital) dari 10,2% menjadi 16%-17%.

“Melalui rights issue ini, kami targetkan dapat memperoleh dana tambahan Rp10,45 triliun. Nilai ini menjadikan rights issue tersebut yang terbesar tahun ini, bahkan di dunia,” ujar

Direktur Utama BNI Gatot Su-wondo di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, harga saham tersebut sedikit di atas batas tengah rentang harga in-dikatif sebesar Rp2.300-Rp3.700 per saham. Harga ini diskon 19,5% daripada harga penutup-an saham BNI di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin (22/11) sebesar Rp3.850. Se-mentara itu, jumlah saham yang dilepas sebanyak 3,37 miliar lembar.

Menurut rencana, saham baru akan dicatatkan di BEI pada 10 Desember 2010. Nanti-nya total saham BNI di bursa mencapai lebih dari 15 miliar lembar. Pembeli siaga dalam aksi ini adalah PT Bahana Se-curities.

Namun, rights issue akan efektif setelah disetujui rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan digelar besok (25/11). Setelah rights issue, porsi saham pemerintah di

BNI akan berkurang dari 73% menjadi 60%.

“Harapannya, 60% adalah investor jangka panjang dan 40% investor jangka pendek. Kita akan pilih investor yang

punya nama,” ujarnya.Gatot mengatakan 80% hasil

rights issue akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit pada 2011. Sementara itu, 15% untuk pengembangan infrastruktur, revitalisasi sistem teknologi informasi serta eks-pansi cabang. Adapun 5% si-

sanya untuk memperkuat per-modalan empat anak usaha.

Dari segi permodalan, lanjut Gatot, dengan rights issue, BNI menargetkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 20% dari posisi saat ini sebesar 12,5%. Dengan kekuatan modal itu, BNI me-nargetkan ekspansi kredit 2011 bisa tumbuh 16%-17%.

Fokus bisnisSementara itu, terkait dengan

ekspansi usaha, Gatot mengata-kan BNI akan memprioritaskan kredit kepada sektor infrastruk-tur yang berjangka panjang. Selain itu, BNI melakukan ekspansi di sektor menengah dan ritel.

Hal itu sejalan dengan trans-formasi perusahaan. BNI juga akan mengejar pertumbuhan kredit sebesar 20%-21%, sesuai dengan tren industri nasional mulai 2012.

“Kita ingin fokus ke dela-

pan industri unggulan RI ke depan. Sekarang kita juga te-ngah mengidentifi kasi industri-industri yang jadi unggulan di daerah lima tahun ke depan,” ujarnya.

Sampai triwulan III 2010, outstanding kredit BNI telah mencapai Rp126 triliun. Se-mentara itu, hingga akhir 2010, BNI optimistis kredit dapat mencapai Rp132 triliun.

Adapun untuk mendukung bisnis remitansi, Gatot melan-jutkan, ekspansi kantor cabang akan diarahkan ke Amerika Serikat. Khususnya di Califor-nia atau Los Angeles. Di sana potensi TKI, baik pekerja formal dan nonformal, sangat banyak. Saat ini, BNI telah mempunyai lima kantor perwakilan luar ne-geri, yakni di New York, Hong Kong, Singapura, Tokyo, dan London.(Ant/E-6)

[email protected]

BNI Siapkan Rights IssueTerbesar di 2010

Perseroan membidik perolehan dana Rp10,45 triliun untuk memperkuat modal ekspansi.

Anindityo Wicaksono

Kenaikan laba bersih tersebut sebagian besar ditopang pendapatan operasional setelah distribusi bagi hasil yang besarnya mencapai Rp1,54 triliun.”

SEKILAS INFO

DIRUT Bank Mandiri Zulkifl i Zaini (kiri) menyerahkan suvenir kepada Komisaris Utama Industrial and Commercial Bank of China Limited (ICBC) Zhao Lin saat berkunjung ke kantor pusat Bank Mandiri di Jakarta, kemarin.

Bank Mandiri terus memperkuat ekspansi bisnis ke China. Pascapemberian izin pembukaan kantor cabang di Shanghai oleh China Banking Regulatory Commission (CBRC), saat ini Bank Mandiri tengah menjajaki peningkatan kerja sama per-bankan dengan bank terbesar di China, Industrial and Com-mercial Bank of China Limited.

Bank Mandiri Jajaki Kerja Sama Bisnis dengan ICBC

Pusri Spin Off Desember

Laba BersihBank Syariah Mandiri

Naik 61,39%

Corporate News | 19RABU, 24 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

KERJA SAMA GARUDA: Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kiri) memberikan cendera mata kepada Chairman Sky Team Airline Alliance Leo M Van Wijk seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, kemarin. Kerja sama tersebut merupakan bagian dari bergabungnya Garuda Indonesia dengan aliansi global.

MI/M IRFAN

Gatot SuwondoDirektur Utama BNI

MI/M IRFAN

MI/M IRFAN