mikropal

9
Klasifikasi huruf Van Der Vlerk dan Umbgrove(1927) Kelompok 3 Ilham M. Abelian 111.140.038 M. Cito Giovaldo 111.140.048 Ariesha Rizika I. 111.140.058 Silastria Abiyatrin 111.140.063 Venna Monica 111.140.064 Istiqomah Maya I.P. 111.140.068

Upload: chaterine

Post on 01-Feb-2016

233 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

materi mikropaleontologi

TRANSCRIPT

Page 1: MIKROPAL

Klasifikasi huruf Van Der Vlerk dan Umbgrove(1927)

Kelompok 3

Ilham M. Abelian111.140.038

M. Cito Giovaldo111.140.048

Ariesha Rizika I.111.140.058

Silastria Abiyatrin111.140.063Venna Monica111.140.064Istiqomah Maya I.P.111.140.068Alan Noviter111.140.071Tiyo Agung P.111.140.075Fadhilah Darwan

111.140.077Kevin Arjuna P.111.140.086

Page 2: MIKROPAL

PENDAHULUAN

Di Indonesia foraminifera bentos besar sangat banyak ditemukan dan bisa digunakan untuk menentukan umur relatif batuan sedimen dengan menggunakan zonasi foraminifera bentos besar berdasarkan zonasi-zonasi tertentu

Istilah foram besar diberikan untuk golongan foram bentos yang memiliki ukuran relatif besar, jumlah kamar relatif banyak, dan struktur dalam yang kompleks. Umumnya foram besar banyak dijumpai pada batuan karbonat khususnya batugamping terumbu dan biasanya berasosiasi dengan algae.

Page 3: MIKROPAL

PENGERTIAN KLASIFIKASI HURUF

Pada tahun 1927, Van Der Vlerk dan Umbgrove mempublikasikan Letter Classification of the Indonesian ‘Tertiary’ atau Klasifikasi Huruf di Indonesia pada zaman Tersier. Klasifikasi ini didasarkan pada foraminifera besar.

Klasifikasi Huruf ini merupakan klasifikasi huruf pertama yang dibuat. Klasifikasi ini membagi Zaman Tersier menjadi tujuh zonasi. Nama

tersier disingkat menjadi T. Kemudian zonasi-zonasi ini dinotasikan menjadi huruf “a” sampai “g”. Sehingga nama zonasinya menjadi “Ta” sampai “Tg”. Huruf “a” digunakan untuk zonasi yang tertua sedangkan huruf “g” digunakan untuk zonasi yang termuda

Klasifikasi ini sering dipakai dalam standar biostratigrafi untuk daerah Asia Tenggara.

Page 4: MIKROPAL

DASAR KLASIFIKASI

Klasifikasi Huruf menurut Van Der Vlerk dan Umbgrove (1927) ini khusus membagi foraminifera besar yang ada di Indonesia menjadi beberapa zonasi. Hal ini karena foraminifera besar di Indonesia berbeda dengan foraminifera besar di Eropa, tempat penelitian banyak foraminifera. Sehingga dianggap perlu untuk membuat zonasi tersendiri di wilayah Indonesia yang kaya akan foraminifera.

Klasifikasi Huruf ini bersifat terbuka yang berarti masih dapat disempurnakan untuk mewadahi penemuan fosil baru. Dasar dari klasifikasi ini adalah berdasarkan spesies Foraminifera besar yang ada di Indonesia

Page 5: MIKROPAL

SPESIES FORAM BESAR YANG DIPAKAI ANTARA LAIN:

Nummulites

Discocylina

Lepidocylina

Assilina

Operculina Miogypsinoides

Page 6: MIKROPAL

Operculinella Pellatispira

Biplanispira Spyrociypeus

Asterocyclina Heterostegina Cycloalipeus

Alveolinella

Page 7: MIKROPAL

TAHAPAN PENGKLASIFIKASIAN FOSIL

Mengambil sampel Melepaskan fosil tersebut dari batuan dan menyayat tipis

fosil (0.05 mm) lalu menempelkannya di plat kaca yang kemudian diamati dibawah mikroskop.

Penamaan fosil dapat dicari dengan penamaan genus dan species yang ada

Menentukan umur dari setiap genus species  yang ditemukan dalam range chart

Memasukkan umur serta species  ke dalam tabel umur Kolom yang terbanyak dipotong oleh garis umur adalah umur

dari batuan tersebut

Page 8: MIKROPAL

Tabel Umur, Klasifikasi dan Fosil Indeks

UMUR KLASIFIKASI FOSIL PENUNJUK

Pliosen Tg Operculinella

MiosenTf Alveolinella

Te Spirociypeus

OligosenTd Lepidocyclina

Tc Nummulites

Eosen

Tb Discocyclina, Asterocyclina, Assilina, Operculina, Pellatispira, Biplanispira

Ta

Page 9: MIKROPAL

TERIMAKASIHATAS PERHATIANNYA