mikrokontroler

51
LAPORAN IV PRAKTIKUM MIKROKONTROLER SEMESTER 4 Menampilkan Karakter pada Seven Segmen dengan menggunakan USART Pembimbing : Ir. Azam Muzakhim Imammudin, MT Penyusun : Intan Oktaria Ulfa 1341160042/JTD 2C Jaringan Telekomunikasi Digital

Upload: intan-okta

Post on 06-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan dan skrip USART

TRANSCRIPT

LAPORAN IVPRAKTIKUM MIKROKONTROLERSEMESTER 4 Menampilkan Karakter pada Seven Segmen dengan menggunakan USARTPembimbing :

Ir. Azam Muzakhim Imammudin, MT

Penyusun :

Intan Oktaria Ulfa1341160042/JTD 2C

Jaringan Telekomunikasi Digital

POLITEKNIK NEGERI MALANG

Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO BOX 04, Malang 65141

Tel. (0341) 404424, 404425, FAX. (0341) 404420

2015KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Menampilkan Karakter pada seven segmen dengan menggunakan USART. Laporan dalam bentuk makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti mata kuliah Sistem Dasar Mikrokontroler. Selama penulisan makalah ini penulis banyak menemui hambatan, namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca dan penulis pada umunya. Dan untuk perbaikan makalah ini selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang membangun. Malang, 8 Juni 2015BAB I

Dasar Teori

1. Mikrokontroler Atmega 16

Mikrokontroler adalah sebuah system computer lengkap dalam satu chip. Mikrokontroler ATMega16 ini menggunakan arsitektur Harvard yang memisahkan memori program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan program dan data dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent). Secara garis besar mikrokontroler ATMega16 terdiri dari :1. Arsitektur RSIC dengan throughput 16 MIPS pada frekuensi 16MHz

2. Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte.3. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.

5. User interupsi internal dan eksternal

6. Port antarmuka SPI dan Port USART sebagai komunikasi serial7. Fitur pheriperal Dua buah 8-bit timer/counterdengan prescaler terpisah dan mode compare

Satu buah 16-bit timer/counter dengan prescaler terpisah, mode compare, dan mode capture

Real time counter dengan osilator tersendiri

Empat kanal PWM dan Antarmuka komparator analog 8 kanal, 10 bit ADC Byte-oriented Two-wire Serial Interface 8. Non-volatile program memory

2.2 Konfigurasi Pena (PIN) Atmega16

Konfigurasi pin ATMEGA16 dengan kemasan 40 pin Dual In-line Package (DIP) dapat dilihat pada Gambar 2.13. dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin ATMEGA16 sebagai berikut.

1. VCC merupakan pin yang brfungsi sebagai masukan catu daya

2. GND merupakan pin Ground

3. Port A (PA0 PA7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu merupakan pin masukan ADC. 4. Pin B adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). 5. Pin C adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit.

6. Pin D adalah suatu pin I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit).Pin D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

1) Reset (Reset Input)

2) Xtal1 (Input Osilator)

3) Xtal2 (Output Osilator)

4) AVCC (Pin penyedia tegangan untuk port A dan converter A/D)

5) AREF (Pin refrensi analog untuk converter A/D)Port D (PD0 PD7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler

8. XTAL1 dan XTAL2, merupakan pin masukan external clock

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

2. USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver Transmitter)

Merupakan teknik komunikasi antara mikrokomputer (PC) dengan sistem lain seperti mikroprosesor atau mikrokontroler baik secara sinkron atau asinkron dengan pengiriman secara serial, yaitu pentransferan data bit demi bit sampai membentuk satu frame data yang diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit.

Komunikasi data serial secara sinkron merupakan bentuk komunikasi data serial yang memerlukan sinyal clock untuk sinkronisasi, sinyal clock tersebut akan tersulut pada setiap bit pengiriman bit yang pertama dengan perubahan bit data yang dapat diketahui oleh penerima dengan singkronisasi melalui sinyal clock.

Sedang komunikasi asinkron adalah suatu komunikasi data serial yang tidak memerlukan sinyal clock sebagai sinkronisasi. Namun pengiriman data ini harus diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit. Sinyal clock merupakan baud rate dari komunikasi data yang dibangkitkan oleh masing-masing baik penerima maupun pengirim data dengan frekwensi yang sama, jika nilai baud rate berbeda maka tidak akan pernah terjadi komunikasi.

Prinsipnya yaitu bahwa penerima hanya perlu mendeteksi start bit sebagai awal pengiriman data, selanjutnya komunikasi data terjadi antar dua buah shift register yang ada pada pengirim maupun penerima. Setelah 8 bit data diterima, penerima akan menunggu adanya stop bit sebagai tanda bahwa 1 byte data telah dikirim dan penerima dapat siap untuk menunggu pengiriman data berikutnya.

Pada aplikasi proses komunikasi asinkron ini selalu digunakan untuk mengakses komponen-komponen yang mempunyai fasilitas UART ( Universal Asynchonous Receiver/Transmiter) seperti pada port serial PC atau port serial mikrokontroler lain. Format data komunikasi Asinkron diperlihatkanpada gambar berikut:

Gambar 12-1 Komunikasi Asinkron

Pada komputer sudah disediakan port serial agar dapat berhubungan dengan perangkat luar (pengubah level tegangan dan + lebih dari 12 V menjadi level TTL 5V), yaitu dengan menyediakan interface 232 (RS 232) dan RS 485, sekaligus sebagai pengirim dan penerima data secara serial.Transfer data secara serial dapat berlangsung secara sinkron dan asinkron, sedangkan IBM PC XT/AT hanya menyediakan interface serial dengan mode asinkron (bergantian). Terminal atau konektor yang digunakan untuk mengkonversi level tegangan biasa disebut DB9, seperti pada gambar berikut:

Gambar 12-2 Pin-Pin Port Serial

Selain konektor RS-232, pada komputer juga menyediakan konektor jenis DB25 dengan definisi masing-masing pin diperlihatkan pada tabel berikut:

Tabel 12-1 Fungsi Pin Port Serial

1. DCD (Data Carier Detect)

Sinyal DCD dikirimkan dari PC ke modem, mengindifikasi bahwa modem telah menerima sinyal pembawa dari sebuah modem saluran telepon jarak jauh.

2. RXD (Receive Data)

Sinyal RXD adalah sinyal data yang diterima dari perangkat lainnya. Diakhir perangkat lain, sinyal ini didapat dari sinyal TXD (Transmit data). Harus diketahui bahwa sinyal TXD dan RXD, bersama ground, mereka hanya menghendaki saluran untuk komunikasi data. Semua saluran yang lain digunakan untuk mengontrol atau handshaking.

3. TXD (Transmit Data)

Sinyal TXD adalah sinyal data actual yang dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Sinyal ini masuk ke RXD yang berhubungan dengan pin RXD konektor itu.

4. DTR(Data terminal ready)

Sinyal DTR dikirimkan dari PC ke modem , mengindikasikan bahwa PC memiliki daya untuk digunakan .

5. SG (Sinyal Ground)

6. DSR (Data set ready)

Sinyal DSR dikirimkan dari modem ke PC , mengindikasikan bahwa modem siap digunakan dengan demikian sinyal ini mengindikasikan bahwa modem memiliki kekuatan mempergunakan dan menginisialisasi sendiri (internal setup).

7. RTS (Request to send)

Sinyal RTS adalah output PC kesebuah modem untuk menginikasikan bahwa modem bisa mengirim data ke PC.

8. CTS (Clear to send)

sinyal CTS adalah output modem ke PC utuk mengindikasikan bahwa modem bisa mengirim data ke PC.

9. RI (Ring indicator)

Sinyal RI dikirimkan modem ke PC untuk mengindikasikan bahwa panggilan telepon datang , sinyal ini ekivalen dengan suara telepon secara kelistrikan. Ketika PC menerima sinyal ini, biasanya mengirim interrupt untuk mengaktifkan program atau menyalurkan jawaban masuknya panggilan.Secara deskriptif, RS 232 adalah sebuah IC Transmiter dan Receiver interface yang membutuhkan tegangan +5v. Memiliki 2 pasang pin untuk transmitter, serta 2 pasang pin untuk receiver . RS 232 juga memiliki fungsi mengubah tegangan menjadi tegangan TTL. yang dibutuhkan oleh mikrokontroler dalam pentransferan data serial, seperti gambar berikut:

Gambar 12-3 (a) Pin RS232 (b) diagram blok internal RS232

Standard RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association dan Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Nama lengkapnya adalah EIA/TIA-232 Interface Between Data Terminal Equipment and Data Circuit- Terminating Equipment Employing Serial Binary Data Interchange. Ada 3 hal pokok yang diatur standard RS232, antara lain adalah: 1) Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai. 2) Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada kaki-kaki di konektor. 3) Penentuan tata cara pertukaran informasi antara computer dan alat-alat pelengkapnya.Penerapan USART pada ATMEGA16

Untuk memanfaatkan komunikasi serial pada mikrokontroler ATMEGA 16 lakukan setingan Rx Tx pada CVAVR seperti gambar berikut:

Gambar 12-4 Konfigurasi USART

Mengaktifkan Rx dan Tx (pada fasilitas USART) dengan baud rate yang digunakan adalah 9600 Bd, 8 bit data, 1 atop bit dan no parity, mode asynchronous.

Inisialisasi dengan CodeWizardAVR baik digunakan jika komunikasi yang diinginkan hanya menggunakan 1 Baud Rate saja dan tidak berubah-ubah. Agar penggunaan fungsi lebih fleksibel, maka dapat dilakukan dengan cara inisialisai fungsi, yaitu mengeset internal register berikut:1) UCSRA : USART Control dan Status Register A

7 6 5 4 3 2 1 0

=================================================

| RXC | TXC | UDRE | FE | DOR | PE | U2X | MPCM | UCSRA

=================================================

R R/W R R R R R/W R/W

0 0 1 0 0 0 0 0 Bit 7 RXC : sebagai flag (tanda) bahwa penerimaan data1 byte telah selesai dan data bisa dibaca pada register UDR.

Bit 6 TXC : sebagai flag (tanda) bahwa pengiriman data1 byte telah selesai dan data selanjutnya bisa diberikan pada register UDR2) UCSRB : USART Control dan Status Register B.

7 6 5 4 3 2 1 0

=============================================================

| RXCIE | TXCIE | UDRIE | RXEN | TXEN | UCSZ2 | TXB8 | TXB8 | UCSRB

=============================================================

R/W R/W R/W R/W R/W R/W R R/W

0 0 0 0 0 0 0 0 Bit 7 RXCIE : mengatur interupsi penerimaan data serial. Nilai awal 0 dan akan bernilai 1 jika RXC = 1.

Bit 6 TXCIE : mengatur interupsi pengiriman data serial. Nilai awal 0 dan akan bernilai 1 jika TXC = 1.

Bit 4 RXEN : mengaktifkan penerimaan RX.

Bit 3 TXEN : mengaktifkan pengiriman TX.

Bit 2 UCSZ2 : menentukan panjang karakter yang akan dikirimkan. Register ini digunakan bersamaan dengan register UCSZ0 dan UCSZ1 yang terdapat pada register UCSRC. Akan dibahas dibawah.

3) UCSRC : USART Control dan Status Register C.

7 6 5 4 3 2 1 0

==============================================================

| URSEL | UMSEL | UPM1 | UPM0 | USBS | UCSZ1 | UCSZ0 | UCPOL | UCSRC

==============================================================

R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W R/W

1 0 0 0 0 1 1 0 Bit 7 URSEL : karena UCSRC dan UBRRH memakai alamat yang sama maka fungsi bit ini adalah memutuskan register mana yang akan "ditulis". Jika bernilai 1 maka data akan ditulis ke UCSRC dan jika bernilai 0 maka data akan ditulis di UBRRH.

Bit 6 UMSEL : menentukan apakah komunikasi sinkron atau asinkron. Bernilai 0 maka komunikasi asinkron dan jika bernilai 1 maka komunikasi sinkron.

Bit 3 USBS : Usart Stop Bit Select jika bernilai 0 maka stop bit-nya 1 dan jika bernilai 1 stop bit-nya 2.

Bit 2 UCSZ1 dan bit 1 UCSZ0 : bersamaan dengan UCSZ2 menentukan panjang bit yang akan digunakan. Umumnya 8 bit tetapi anda bisa memilih 5,6,7,8, atau 9 bit.

UMSEL Mode

0 asynchronous

1 synchronous

UPM1 UPM0 Parity mode

0 0 disabled

0 1 reserved

1 0 enabled: even parity

1 1 enabled: odd parity

USBS Stop Bit(s)

0 1-bit

1 2-bit

UCSZ2 UCSZ1 UCSZ0 character size

0 0 0 5-bit

0 0 1 6-bit

0 1 0 7-bit

0 1 1 8-bit

1 0 0 reserved

1 0 1 reserved

1 1 0 reserved

1 1 1 9-bit

UCPOL transmitted data

0 rising XCK edge

1 falling XCK edge4) UBRR : Baud rate register

Register 16 bit sehingga dibagi menjadi 2 yaitu bit0 - bit7 UBRRL dan bit8 - bit15 UBRRH. Register ini digunakan untuk menyimpan nilai kecepatan transmisi data. Nilai Baud rate pada UBRR didapatkan dengan rumus UBRR=(fosc/16xBaudrate) - 1 (asinkron kecepatan normal). Hal yang harus diingat adalah UBRR bernilai 16 bit sehingga menggunakan tipe data unsigned integer bukannya float dan juga hasil perhitungan dengan pembulatan kebawah bukan keatas (jika float), hal ini untuk mencegah error pada komunikasi data.

Pada ATmega8535, pin RxD (PORTD.0) untuk menerima data dan TxD (PORTD.1) untuk mengirim data, konfigurasi ini adalah konfigurasi secara umum untuk komunikasi UART (Serial asinkron). Kecepatan Transfer Data (Baud Rate) adalah perangkat telah memiliki baudrate standar atau baudrate tertentu yang tetap (tidak dapat diubah) sehingga perangkat yang lebih fleksibel harus mengikuti-nya. Karena komputer memiliki nilai-nilai baudrate tertentu, maka mikrokontroler sebagai perangkat yang fleksibel mengikuti nilai baudrate yang dimiliki komputer. Apabila akan dilakukan komunikasi serial asinkron antar perangkat yang fleksibel, misal mikro dengan mikro maka kecepatan transfer data dapat diberikan pada nilai berapapun asalkan kedua mikro memiliki baudrate yang sama. Beberapa nilai standar baudrate antara lain:

1200 2400 4800 9600 19200 38400 57600 115200 dst

Jika kecepatan transfer data 9600 bit per second maka 1 bit membutuhkan 1/9600 detik atau 0,000104 detik atau 104 uS (microsecond= 10^-6 detik).Protokol Komunikasi DataKomunikasi asinkron antar perangkat harus memiliki protokol yang sama antara perangkat 1 dengan perangkat yang lain, apabila protokolnya berbeda maka akan terjadi kesalahan komunikasi data.

Protokol komunikasi data antara lain :

Start Bit Selalu bernilai 0 : Ketika komunkasi UART (serial asinkron) akan diberikan, terlebih dahulu dimulai dengan pemberian Start Bit. Fungsinya sebagai pemicu (tanda) kepada penerima (RxD) bahwa akan ada data yang diberikan oleh pemancar (TxD) dan juga akan memicu clock pada reciever sehingga disinkronkan dengan clock pada transmitter. Clock penerima dan pemancar haruslah akurasi dengan toleransi 10% sehingga tidak terjadi kesalahan data.

Data Bits : adalah data yang akan dikirimkan secara UART dimulai dari LSB (bit ke 0) hingga MSB (bit terakhir). Jangan lupa menentukan banyaknya bit tersebut haruslah sama antara pemancar dengan penerima. Banyaknya data bits pada AVR bisa bernilai 7,8, atau 9 data bits.

Parity(keseimbangan) : berfungsi sebagai pengecekan error data yang ditransfer. Parity bisa bernilai ODD (ganjil), EVEN (Genap), dan NONE selain itu pemancar dan penerima harus menggunakan parity yang sama. Jika ODD parity maka jumlah total nilai 1 pada data bits + parity berjumlah ganjil, contoh ODD, jika data bits 00110101 maka parity bernilai 1. Sedangkan jika EVEN parity maka jumlah total nilai 1 pada data bits + parity berjumlah genap. Contoh even, jika data bits 00110101 maka parity bernilai 0.

Stop Bit Selalu bernilai 1 : berfungsi sebagai akhir dari komunikasi data dan kamudian masuk pada IDLE state. Pengiriman data selanjutnya dapat dilakukan setelah stop bit diberikan.

IDLE state : adalah kondisi tidak terjadinya komunikasi data dan jalur data berlogika 1 secara terus menerus (marking).

3. Seven Segment

Display 7 segment merupakan komponen yang berfungsi sebagai penampil karakter angka dan karakter huruf. Display 7 segment sering juga disebut sebgai penampil 7 ruas. Pada display 7 segment juga dilengkapi karakter titik (dot) yang sering dibutuhkan untuk karakter koma atau titik pada saat menampilkan suatu bilangan.

Pada dasarnya penampil 7 segment merupakan rangkaian 7 buah dioda LED (Light Emiting Diode).Terdapat 2 (dua) jenis rangkaian dasar dari display 7 segment yang dikenal sebagai display 7 segment common anoda (CA) dan common cathoda (CC). Pada display common anoda untuk mengaktifkan karakter display 7 segment diperlukan logika rendah (0) pada jalur A-F dan Dot dan sebaliknya untuk display 7 segment common cathoda (CA) logika tinggi (1) .Rangkaian internal display 7 segment common anoda dan common cathoda (CC) dapat dilihat pada gambar berikutRangkaian Internal Display 7 Segment Common Anoda

Rangkaian Internal Display 7 Segment Common Cathoda

Prinsip Kerja Seven Segment

Prinsip kerja seven segmen ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam seven segment. 4. Resistor

Pengertian resistoradalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol (Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.

Resistor adalahkomponen dasar elektronikayang selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.

Fungsi resistoradalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).5. LDR

LDR atauLight Dependent Resistoradalah sebuah komponen elektronika yang termasuk ke dalam jenis resistor yang nilai resistansinya (nilai tahanannya) akan berubah apabila intensitas cahaya yang diserap juga berubah. Dengan demikian LDR juga merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperature negative, dimana resistansinya dipengaruhi oleh intrensitas cahaya. LDR terbuat dari Cadium Sulfida, bahan ini dihasilkan dari serbuk keramik. Biasanya Cadium Sulfida disebut juga bahan photoconductive, apabila konduktivitas atau resistansi dari Cadium Sulfida bervariasi terhadap intensitas cahaya. Jika intensitas cahaya yang diterima rendah maka hambatan juga akan tinggi yang mengakibatkan tengangan yang keluar juga akan tinggi begitu juga sebaliknya disinilah mekanisme proses perubahan cahaya menjadi listrik terjadi.Berikut adalah simbol LDR:

Simbol Light Dependent ResistorPrinsip Kerja LDR:Pada dasarnya LDR terbuat dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap atau intensitas cahaya rendah, bahan tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya sedikit elektron yang dihasilkan untuk mengangkut muatan elektrik. Hal ini berarti,pada saat keadaan gelap atau intensitas cahaya rendah, maka LDR akan menjadi konduktor yang buruk, sehingga LDR memiliki resistansiyang besar pada saat gelap atau intensitas cahaya rendah.

Bentuk Fisik LDR

Pada saat terang atau intensitas cahaya tinggi, bahan tersebut lebih banyak menghasilkan elektron yang lepas dari atom. Sehingga akan lebih banyak elektron yang dihasilkan untuk mengangkut muatan elektrik. Hal ini berarti,pada saat terang atau intensitas cahaya tinggi, maka LDR menjadi konduktor yang baik, sehingga LDR memiliki resistansiyang kecil pada saat terang atau intensistas cahaya tinggi.6. Potensiometer

Adapun pengertian secara umum potensiometer bisa didefinisikan sebagai sebuah resistor tiga terminal dengan kontak geser yang membentuk pembagi tegangan yang diatur. Jika hanya dua terminal yang digunakan (satu sisi dan wiper), bertindak sebagai variabel resistor atau rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat listrik seperti kontrol volume pada peralatan audio. Potensiometer dioperasikan oleh mekanisme yang dapat digunakan sebagai transduser posisi, misalnya, dalam joystick.

Gambar Potensiometr slide-kawatDalam kontruksi Potensiometer yaitu dibangun dengan melawan elemen yang dibentuk menjadi sebuah busur lingkaran, dan salah satu kontak geser (wiper) bepergian atas busur itu. Elemen resistif, dengan terminal pada satu atau kedua ujungnya, yang datar atau miring, dan umumnya terbuat dari grafit, meskipun bahan lain dapat digunakan tetapi wiper ini terhubung melalui kontak lain yang menggeser ke terminal lain.sedangkan Pada potensiometer panel, wiper biasanya mempunyai terminal pusat tiga. Untuk potensiometer tunggal-turn, wiper ini biasanya perjalanan hanya di bawah satu revolusi di sekitar kontak yaitu "Multiturn" potensiometer juga ada, dimana elemen resistor mungkin heliks dan wiper dapat bergerak 10, 20, atau lebih revolusi lengkap, meskipun potentimeters multiturn biasanya dibangun dari elemen dapat melawan konvensional menyeka melalui roda gigi cacing. Selain itu grafit, bahan yang digunakan untuk membuat elemen resistif termasuk kawat penghambat, partikel karbon dalam plastik, dan campuran / keramik logam yang disebut cermet.Jenis-jenis potensiometer-Potensiometer putar yang sering disebut potensiometer String. Potensiometer Ini adalah multi-turn potensiometer dioperasikan oleh reel yang terpasang kawat berbalik melawan pegas. Hal ini digunakan sebagai transduser posisi.

-Potensiometer linier slider, potensiometer ini sebagai mengatur fungsi kontrol didalam sebuah elektronik bukan kontrol dial yang terdapat pada komponen alat potensiometer. Dan Elemen resistifnya strip persegi panjang, tidak setengah lingkaran seperti pada potensiometer putar. Karena slot pembukaan besar atau wiper, potensiometer jenis ini memiliki potensi yang lebih besar untuk mendapatkan terkontaminasi.Potensiometer dapat diperoleh dengan baik hubungan linier atau logaritmik antara posisi slider dan ketahanan (potensiometer hukum atau "kemiringan"). Sebuah kode huruf ("A" lancip, "B" lancip, dll) dapat digunakan untuk mengidentifikasi meruncing dimaksudkan, tetapi definisi surat kode bervariasi dari waktu ke waktu dan antara produsen.-Potensiometer tiga terminal alat ini dapat digunakan sebagai variabel resistor dua terminal dengan tidak menghubungkan ke terminal ketiga. Praktek ini umum untuk menghubungkan terminal wiper ke ujung yang tidak terpakai dari trek perlawanan untuk mengurangi jumlah variasi resistensi yang disebabkan oleh kotoran di trek.

-potensiometer membran, dalam potensiometer membran ini menggunakan membran konduktif yang cacat dengan elemen geser ke kontak resistor pembagi tegangan. Linearitas dapat berkisar dari 0,5% sampai 5% tergantung pada desain, material dan proses manufaktur. Keakuratannya biasanya antara 0.1mm dan 1.0mm dengan resolusi secara teoritis tak terbatas. Kehidupan pelayanan jenis potensiometer biasanya 1-2000000 siklus tergantung pada bahan yang digunakan selama manufaktur dan metode aktuasi; contact dan contactless (magnetik) metode yang tersedia. Banyak variasi bahan yang berbeda tersedia seperti PET (foil), FR4, dan Kapton. manuafacturers potensiometer Membran menawarkan variasi linier, berputar, dan aplikasi-spesifik. Versi linear dapat berkisar dari 9mm untuk 1000mm panjang dan versi putar berkisar dari 0 sampai 360 (multi-turn), dengan masing-masing memiliki ketinggian 0.5mm. Membran potensiometer dapat digunakan untuk posisi penginderaan.-Potensiometer digital pada komponen elektronik ini merupakan alat yang meniru fungsi potensiometer analog. Melalui sinyal input digital, perlawanan antara dua terminal dapat disesuaikan, seperti dalam sebuah potensiometer analog.

Kelebihan dan kekurangan potensiometerSalah satu keuntungan penggunaan dari pembagi potensial potensiometer, dengan membandingkan dengan resistor variabel secara seri dengan sumber adalah bahwa, sementara resistor variabel memiliki ketahanan maksimum di mana beberapa saat ini selalu akan mengalir, pembagi dapat bervariasi tegangan output dari maksimum (VS) ke ground (nol volt) sebagai wiper bergerak dari satu ujung potensiometer yang lain. Ada, bagaimanapun, selalu sedikit resistansi kontak.Selain itu, tahanan beban sering tidak dikenal dan karena itu hanya menempatkan resistor variabel secara seri dengan beban bisa memiliki efek yang dapat diabaikan atau efek yang berlebihan, tergantung pada beban.Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan secara langsung kekuatan yang signifikan (lebih dari watt a), karena kekuasaan merisau di potensiometer akan sebanding dengan kekuatan dalam beban dikendalikan. Sebaliknya mereka digunakan untuk mengatur tingkat sinyal analog (misalnya kontrol volume pada peralatan audio), dan sebagai masukan kontrol untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh sebuah lampu dimmer yang menggunakan potensiometer untuk mengontrol switching dari TRIAC dan sehingga secara tidak langsung mengontrol kecerahan lampu7. LED

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.

a. Warna-warna LED (Light Emitting Diode)

Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :

Bahan SemikonduktorWavelengthWarna

Gallium Arsenide (GaAs)850-940nmInfra Merah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP)630-660nmMerah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP)605-620nmJingga

Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N)585-595nmKuning

Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP)550-570nmHijau

Silicon Carbide (SiC)430-505nmBiru

Gallium Indium Nitride (GaInN)450nmPutih

Tegangan Maju (Forward Bias) LEDMasing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju (Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan Maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF.WarnaTegangan Maju @20mA

Infra Merah1,2V

Merah1,8V

Jingga2,0V

Kuning2,2V

Hijau3,5V

Biru3,6V

Putih4,0V

Kegunaan LED dalam Kehidupan sehari-hari

Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya yang kecil ini semakin popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-hari.

1. Lampu Penerangan Rumah

2. Lampu Penerangan Jalan

3. Papan Iklan (Advertising)

4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)

5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior

6. Lampu Indikator

BAB IICoding AVR/*****************************************************

This program was produced by the

CodeWizardAVR V2.05.3 Standard

Automatic Program Generator

Copyright 1998-2011 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.

http://www.hpinfotech.com

Project :

Version :

Date : 19/05/2015

Author : Intan

Company :

Comments:

Chip type : ATmega16

Program type : Application

AVR Core Clock frequency: 12,000000 MHz

Memory model : Small

External RAM size : 0

Data Stack size : 256

*****************************************************/

#include

#include

int i;

unsigned char Nama [6]={0xcf,0xc8,0x87,0xa0,0xc8};

unsigned char TglLahir[8]={0XC0,0XA4,0XBF,0XF9,0xC0,0XBF,0X90,0X99};

unsigned char NoHp[12]={0XC0,0x80,0x92,0xa4,0x92,0x80,0xb8,0xb0,0xb0,0x90,0xc0,0x99};

unsigned char segmen7[10]={0xc0,0xF9,0xA4,0xB0,0x99,0x92,0x82,0xf8,0x80,0x93};

unsigned char gelap[5]={0x82,0x86,0xc7,0x88,0x8c};

unsigned char redup[5]={0xce,0x86,0xa1,0xc1,0x8c};

unsigned char terang [6] = {0x87,0x84,0xCE,0xA0,0xC8,0x10};

unsigned char urut[8]={0xc0,0x80,0xbf,0xf1,0x87,0xa1,0XA4,0xc6};

unsigned char Nimku [10]={0xf9,0xb0,0x99,0xf9,0xf9,0x83,0xc0,0xc0,0x99,0xa4};

unsigned char dataRX,adc,data_adc,rat,pul,sat;

#ifndef RXB8

#define RXB8 1

#endif

#ifndef TXB8

#define TXB8 0

#endif

#ifndef UPE

#define UPE 2

#endif

#ifndef DOR

#define DOR 3

#endif

#ifndef FE

#define FE 4

#endif

#ifndef UDRE

#define UDRE 5

#endif

#ifndef RXC

#define RXC 7

#endif

#define FRAMING_ERROR (1