mi/jhoni kristian potensi ekspor: po … · semen baturaja, pt rekayasa industri, pt permodalan...

1
18 RABU, 2 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA E KONOMI NASIONAL G UNCANGAN krisis ekonomi berperan membentuk pola pikir nasabah dalam memilih bank. Nasabah kini cenderung lebih memercayai bank-bank besar yang dinilai kuat menghadapi krisis. Pola pikir tersebut turut men- dorong terbentuknya kompetisi yang lemah di industri per- bankan nasional. Dampaknya, bank-bank tidak esien dalam menjalankan fungsi interme- diasi mereka hingga menyebab- kan suku bunga kredit sulit turun ke satu digit. Pengamat ekonomi Universi- tas Atma Jaya A Prasetyantoko menilai perbankan Indonesia mampu mengeruk keuntung- an, mendapatkan likuiditas dengan mudah, dan membayar kewajibannya dengan baik. Namun, kinerja bank masih jauh dari kata esien. “Tidak efisien ini yang me- nyebabkan struktur pasar per- bankan sangat oligopolis.” Struktur pasar perbankan yang oligopoli tersebut ditandai dengan kepemilikan separuh total aset perbankan hanya oleh lima bank. Tiga di antaranya merupakan bank milik negara, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara Indonesia. Akibat trauma krisis ekono- mi, nasabah semakin selektif memilih bank yang bisa di- percaya untuk menyimpan dana mereka. Bank-bank peme- rintahlah yang banyak dipilih para nasabah karena dianggap lebih aman. Membangun kepercayaan nasabah dan masyarakat ter- hadap bank-bank lainnya me- mang tidak mudah dan memer- lukan waktu singkat. Namun, upaya itu harus ditempuh agar kompetisi perbankan nasional menjadi sehat. “Pelan-pelan kepercayaan masyarakat akan meluas. Jadi mereka tidak akan menaruh duit hanya di bank-bank besar,” tutur Prasetyantoko. Peran bank sentral pun sa- ngat diperlukan dalam men- dorong efisiensi perbankan. Prasetyantoko mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan perbankan mengumumkan suku bunga dasar kredit (SBDK) per 31 Maret mendatang. Kebijakan itu akan mengawali peningkatan persaingan in- dustri perbankan. Kompetisi antarbank bakal menjadi lebih terbuka dan pada gilirannya bank akan menjadi esien. Beberapa waktu lalu, Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad mengatakan bahwa kebijakan pengumuman SBDK bukan ditargetkan untuk langsung menurunkan suku bu nga kredit. Namun, kebijakan itu ditujukan agar perbankan bisa mengedepankan transparansi yang pada akhirnya membuka persaingan dan menurunkan suku bunga kredit. Konsolidasi Di sisi lain, BI juga meng- inginkan adanya konsolidasi bank-bank dalam industri per- bankan Indonesia. Menurut Mu- liaman, konsolidasi bukan lagi sebuah keharusan melainkan ke- butuhan, mengingat persaingan perbankan di tataran regional dan global kian ketat. Bank yang mempunyai pasar spesik atau tersendiri bisa saja bertahan. Bila tidak, mereka harus bergabung dengan bank lain. “Lama-kelamaan jumlah bank akan berkurang. Lebih baik bank kita hanya sekitar 20, tapi mampu melakukan pelayanan dan memiliki permodalan yang kuat, daripada ratusan begitu tapi rentan. Saya melihatnya ini sebagai kebutuhan,” ungkap Muliaman. (E-1) [email protected] Kepercayaan Nasabah Sulut Kompetisi Nasabah lebih memilih bank besar. Ini memicu terbentuknya struktur pasar oligopoli yang melemahkan efisiensi bank. MARCHELO POTENSI EKSPOR: Puluhan petani melelang sayur-mayur di Pasar baru, Tangerang, Banten, Kamis (13/1). Singapura meminta Indonesia untuk mengekspor produk-produk hortikultura dalam jumlah tak terbatas, baik sayuran maupun buah-buahan. MI/JHONI KRISTIAN Menteri BUMN Finalkan Rencana Privatisasi Utang Mandala Diverifikasi Pekan Depan KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menar- getkan pembahasan program privatisasi BUMN pada 2011 di Komite Privatisasi akan selesai akhir triwulan I. Hasilnya akan menentu- kan jumlah BUMN yang akan diprivatisasi, baik melalui stra- tegic sales maupun penawaran umum saham perdana (initial public offering /IPO), untuk dibawa ke tahap konsultasi dengan DPR. “Kami ingin mengusulkan sekitar 5-10 BUMN untuk dipri- vatisasi tahun ini. Triwulan I ini kita harap pembahasan di Komite Privatisasi selesai,” ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, kemarin. Berdasarkan dokumen ke- menterian, lima BUMN masuk program privatisasi 2011. Dua di antaranya rights issue Bank Mandiri dan IPO Garuda In- donesia. Tiga BUMN lain rencananya menggunakan metode pen- jualan strategis, yakni PT Primis- sima (maksimal 52,79% saham negara), PT Kertas Padalarang (maksimal 40,8%), dan PT Sa- rana Karya (maksimal 100%). Di luar itu, ada lima BUMN lagi yang akan diprivatisasi, yakni PT Hutama Karya, PT Semen Baturaja, PT Rekayasa Industri, PT Permodalan Na- sional Madani, dan PT Ka- wasan Berikat Nusantara. Menurut Mustafa, sebelum melakukan privatisasi, kemen- terian akan mendorong opti- malisasi kinerja perusahaan. Di tempat lain, pengamat pasar modal Adler Manurung mengimbau kementerian untuk berani mengurangi porsi inves- tor asing dalam alokasi saham perdana BUMN. Porsi paling ideal pemegang saham perdana BUMN adalah 100% investor domestik agar peran utama BUMN sebagai instrumen pemerintah untuk kesejahteraan rakyat tetap teraplikasikan. “Namun, pembagian alokasi saham IPO BUMN merupa- kan kewenangan penuh pe- merintah. Tidak ada regulasi yang melarang dihilangkannya investor asing dalam porsi saham perdana,” ujar Adler. (AW/E-2) VERIFIKASI terhadap utang Mandala Airlines akan di- lakukan pada 11 Februari 2011 mendatang. Untuk itu, kreditur diminta mulai mengajukan klaim utang sebelum 4 Febru- ari 2011. “Pada verikasi nanti, jum- lah kreditur yang melakukan pengajuan klaim akan terlihat, begitu juga total utang Man- dala kepada mereka,” kata kuasa hukum Mandala, Nien Raes Siregar, kemarin. Verifikasi akan dilakukan oleh pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang ditunjuk oleh Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat (Jakpus). Menurut Ra- es, saat ini pengurus PKPU Mandala tengah melakukan pencatatan kreditur mana saja yang telah melakukan klaim. “Kreditur memiliki waktu hingga 4 Februari 2011 untuk mengajukan klaim utang.” Khusus untuk kreditur luar negeri, lanjutnya, diberikan kelonggaran waktu hingga 9 Februari 2011. Namun, para kreditur asing itu diminta mendaftarkan klaim mereka paling akhir 4 Februari 2011. Raes mengungkapkan, da- lam pertemuan antara kreditur dan manajemen Mandala Air- lines di PN Jakpus, kemarin, pengurus telah mendata se- banyak 153 ribu pemegang tiket dan 370 perusahaan yang menjadi kreditur Mandala. Selain itu, pengurus meng- ungkapkan nilai aset sementara Mandala, berdasarkan audit 2009. Adapun nilainya sekitar US$13 juta atau mencapai Rp110 miliar. Aset tersebut berupa gedung kantor pusat dan kantor perwakilan Man- dala di 13 provinsi yang dija- minkan ke Bank Victoria. Selain itu, manajemen Man- dala dan PKPU juga sepakat mengeluarkan draf proposal perdamaian pada 18 Februari 2011 mendatang. Kasus yang menimpa Man- dala bermula ketika pada 13 Januari 2011 lalu maskapai penerbangan itu memutuskan untuk menghentikan seluruh penerbangan lantaran terbelit utang. (CS/E-4) m ce ba ku do ya ba ba m di ka tu tas m m an de ke N jau ny ba ya de tot lim N m o M PO un KE M ge pr Ko ak ka di teg um pu di de sek va ini Ko uj Ab m pr di M do m jua sim ne (m VE M la m di kl ar la pe be da ku Ra ol ke (P Pe Pu e M pe ya “K hi m ne ke Fe itu

Upload: truongbao

Post on 30-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/JHONI KRISTIAN POTENSI EKSPOR: PO … · Semen Baturaja, PT Rekayasa Industri, PT Permodalan Na-sional Madani, dan PT Ka-wasan Berikat Nusantara. Menurut Mustafa, sebelum melakukan

18 RABU, 2 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAEKONOMI NASIONAL

GUNCANGAN krisis ekonomi berperan membentuk pola pikir nasabah dalam

memilih bank. Nasabah kini cenderung lebih memercayai bank-bank besar yang dinilai kuat menghadapi krisis.

Pola pikir tersebut turut men-dorong terbentuknya kompetisi yang lemah di industri per-bankan nasional. Dampaknya, bank-bank tidak efi sien dalam menjalankan fungsi interme-diasi mereka hingga menyebab-kan suku bunga kredit sulit turun ke satu digit.

Pengamat ekonomi Universi-tas Atma Jaya A Prasetyantoko menilai perbankan Indonesia mampu mengeruk keuntung-an, mendapatkan likuiditas dengan mudah, dan membayar kewajibannya dengan baik. Namun, kinerja bank masih jauh dari kata efi sien.

“Tidak efisien ini yang me-nyebabkan struktur pasar per-bankan sangat oligopolis.”

Struktur pasar perbankan yang oligopoli tersebut ditandai dengan kepemilikan separuh total aset perbankan hanya oleh lima bank. Tiga di antaranya

merupakan bank milik negara, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara Indonesia.

Akibat trauma krisis ekono-mi, nasabah semakin selektif memilih bank yang bisa di-percaya untuk menyimpan dana mereka. Bank-bank peme-rintahlah yang banyak dipilih para nasabah karena dianggap lebih aman.

Membangun kepercayaan nasabah dan masyarakat ter-hadap bank-bank lainnya me-mang tidak mudah dan memer-

lukan waktu singkat. Namun, upaya itu harus ditempuh agar kompetisi perbankan nasional menjadi sehat.

“Pelan-pelan kepercayaan masyarakat akan meluas. Jadi mereka tidak akan menaruh duit hanya di bank-bank besar,” tutur Prasetyantoko.

Peran bank sentral pun sa-ngat diperlukan dalam men-dorong efisiensi perbankan. Prasetyantoko mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan perbankan mengumumkan suku bunga dasar kredit (SBDK) per 31 Maret mendatang.

Kebijakan itu akan me ngawali peningkatan persaingan in-dustri perbankan. Kompetisi

antarbank bakal menjadi lebih terbuka dan pada gilirannya bank akan menjadi efi sien.

Beberapa waktu lalu, Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad mengatakan bahwa kebijakan pengumuman SBDK bukan ditargetkan untuk langsung menurunkan suku bu nga kredit. Namun, kebijakan itu ditujukan agar perbankan bisa mengedepankan transparansi yang pada akhirnya membuka persaingan dan menurunkan suku bunga kredit.

KonsolidasiDi sisi lain, BI juga meng-

inginkan adanya konsolidasi bank-bank dalam industri per-bankan Indonesia. Menurut Mu-liaman, konsolidasi bukan lagi sebuah keharusan melainkan ke-butuhan, mengingat persaingan perbankan di tataran regional dan global kian ketat.

Bank yang mempunyai pasar spesifi k atau tersendiri bisa saja bertahan. Bila tidak, mereka harus bergabung dengan bank lain.

“Lama-kelamaan jumlah bank akan berkurang. Lebih baik bank kita hanya sekitar 20, tapi mampu melakukan pelayanan dan memiliki permodalan yang kuat, daripada ratusan begitu tapi rentan. Saya melihatnya ini sebagai kebutuh an,” ungkap Muliaman. (E-1)

[email protected]

Kepercayaan NasabahSulut Kompetisi

Nasabah lebih memilih bank besar. Ini memicu terbentuknya struktur pasar oligopoli yang melemahkan efisiensi bank.

MARCHELO

POTENSI EKSPOR: Puluhan petani melelang sayur-mayur di Pasar baru, Tangerang, Banten, Kamis (13/1). Singapura meminta Indonesia untuk mengekspor produk-produk hortikultura dalam jumlah tak terbatas, baik sayuran maupun buah-buahan.

MI/JHONI KRISTIAN

Menteri BUMN Finalkan

Rencana Privatisasi

Utang Mandala Diverifi kasi

Pekan DepanKEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menar-getkan pembahasan program privatisasi BUMN pada 2011 di Komite Privatisasi akan selesai akhir triwulan I.

Hasilnya akan menentu-kan jumlah BUMN yang akan diprivatisasi, baik melalui stra-tegic sales maupun penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), untuk dibawa ke tahap konsultasi dengan DPR.

“Kami ingin mengusulkan sekitar 5-10 BUMN untuk dipri-vatisasi tahun ini. Triwulan I ini kita harap pembahasan di Komite Privatisasi selesai,” ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan dokumen ke-menterian, lima BUMN masuk program privatisasi 2011. Dua di antaranya rights issue Bank Mandiri dan IPO Garuda In-donesia.

Tiga BUMN lain rencananya menggunakan metode pen-jualan strategis, yakni PT Primis-sima (maksimal 52,79% saham negara), PT Kertas Padalarang (maksimal 40,8%), dan PT Sa-

rana Karya (maksimal 100%). Di luar itu, ada lima BUMN

lagi yang akan diprivatisasi, yakni PT Hutama Karya, PT Semen Baturaja, PT Rekayasa Industri, PT Permodalan Na-sional Madani, dan PT Ka-wasan Berikat Nusantara.

Menurut Mustafa, sebelum melakukan privatisasi, kemen-terian akan mendorong opti-malisasi kinerja perusahaan.

Di tempat lain, pengamat pasar modal Adler Manurung mengimbau kementerian untuk berani mengurangi porsi inves-tor asing dalam alokasi saham perdana BUMN.

Porsi paling ideal pemegang saham perdana BUMN adalah 100% investor domestik agar peran utama BUMN sebagai instrumen pemerintah untuk kesejahteraan rakyat tetap teraplikasikan.

“Namun, pembagian alokasi saham IPO BUMN merupa-kan kewenangan penuh pe-merintah. Tidak ada regulasi yang melarang dihilangkannya investor asing dalam porsi saham perdana,” ujar Adler. (AW/E-2)

VERIFIKASI terhadap utang Mandala Airlines akan di-lakukan pada 11 Februari 2011 mendatang. Untuk itu, kreditur diminta mulai mengajukan klaim utang sebelum 4 Febru-ari 2011.

“Pada verifi kasi nanti, jum-lah kreditur yang melakukan pengajuan klaim akan terlihat, begitu juga total utang Man-dala kepada mereka,” kata kuasa hukum Mandala, Nien Rafl es Siregar, kemarin.

Verifikasi akan dilakukan oleh pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang ditunjuk oleh Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat (Jakpus). Menurut Ra-fl es, saat ini pengurus PKPU Mandala tengah melakukan pencatatan kreditur mana saja yang telah melakukan klaim. “Kreditur memiliki waktu hingga 4 Februari 2011 untuk mengajukan klaim utang.”

Khusus untuk kreditur luar negeri, lanjutnya, diberikan kelonggaran waktu hingga 9 Februari 2011.

Namun, para kreditur asing itu diminta mendaftarkan

klaim mereka paling akhir 4 Februari 2011.

Rafl es mengungkapkan, da-lam pertemuan antara kreditur dan manajemen Mandala Air-lines di PN Jakpus, kemarin, pengurus telah mendata se-banyak 153 ribu pemegang tiket dan 370 perusahaan yang menjadi kreditur Mandala.

Selain itu, pengurus meng-ungkapkan nilai aset sementara Mandala, berdasarkan audit 2009.

Adapun nilainya sekitar US$13 juta atau mencapai Rp110 miliar. Aset tersebut berupa gedung kantor pusat dan kantor perwakilan Man-dala di 13 provinsi yang dija-minkan ke Bank Victoria.

Selain itu, manajemen Man-dala dan PKPU juga sepakat mengeluarkan draf proposal perdamaian pada 18 Februari 2011 mendatang.

Kasus yang menimpa Man-dala bermula ketika pada 13 Januari 2011 lalu maskapai penerbangan itu memutuskan untuk menghentikan seluruh penerbangan lantaran terbelit utang. (CS/E-4)

mcebaku

doyababamdikatu

tasmmandekeNjau

nyba

yadetotlim

Nmo

M

POun

KEMgeprKoak

kaditegumpudide

sekvainiKoujAb

mprdi Mdo

mjuasimne(m

VEMlamdiklar

lapebedakuRa

olke(PPePufl eMpeya“Khim

nekeFe

itu