microsoft word - tor

5
Term of Reference Workshop CSR KALTENG 2011 Mewujudkan praktek Corporate Social Responsibility dalam kerangka pencapaian MDGs, Provinsi hijau dan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Tengah Pengantar Umum Sesuai definisinya Tangung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan “Kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik internal” Maraknya pelaksanaan tangung jawab sosial perusahaan – Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia telah menjadi perhatian luas, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara tetapi juga dilakukan oleh perusahaan swasta. Ini adalah fenomena baru, relasi hubungan perusahaan dan masyarakat yang seringkali menimbulkan benturan dan kesenjangan serta pergeseran nilai menjadi fakta dan realitas sosial dewasa ini. CSR merupakan jembatan itu, bagaimana membangun hubungan yang saling menguntungkan/ simbioses mutualisme antara masyarakat dan perusahaan atau dunia usaha. Seperti disampaikan dalam majalah Bisnis&CSR Vol 1. No 5 April 2008 menyampaikan Bisnis dan CSR adalah sebuah fenomena baru, ia memiliki hubungan sebab akibat yang sangat kuat. Dalam majalah tersebut disampaikan bahwa saat ini beberapa perusahaan yang menjulang/atau meraih sukses karena perusahaan tersebut kerja CSR-nya yang terus ditingkatkan, di lain sisi kita juga menyaksikan perusahaan yang menjadi kerdil dan mati karena kerja CSR-nya yang buruk. Tanpa menafikkan bidang usaha yang lain, laju industrialisasi perkebunan, pertambangan dan kehutanan sungguh sangat pesat pertumbuhannya khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah. Sementara dunia perkebunan, pertambangan dan kehutanan adalah bidang usaha yang sering berhubungan dengan masyarakat. Hubungan dan kedekatan tersebut ketika tidak dikelola dengan baik sering menimbulkan gesekan-gesekan menjadi konfilk-konfik yang tak berujung. Sesunggunya kedekatan tersebut jika dikelola dengan baik bisa menjadikan energi bersama untuk membangun relasi yang kuat dan saling menguntungkan antara masyarakat, perusahaan dan lingkungan. Tantangan terbesar dalam membangun CSR di perkebunan, pertambangan dan Kehutanan adalah bagaimana CSR tidak hanya dimaknai membagi-bagi uang dan bantuan untuk masyarakat, tetapi bagimana membangun kemandirian masyarakat. CSR tidak boleh menimbulkan ketergantungan masyarakat kepada perusahaan, CSR tidak boleh menghancurkan karakter masyarakat dengan menjadi pemeras perusahaan yang justru merusak relasi antara perusahaan dan masyarakat serta menghancurkan sumberdaya alam. Hal tersebut bisa saja terjadi jika program CSR hanya dilakukan sebagai formalitas/lipstik belaka bukan sebagai sebuah strategi dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Kegagalan program CSR selain berdampak buruk terhadap masyarakat, perusahaan dan lingkungan juga berdampak pada pembangunan sosial di Indonesia. Maka program CSR bagian dari pelaksanaan good corporate governance adalah keniscayaan dalam membangun dunia bisnis kedepan di Indonesia. Sehingga peningkatan kualitas program

Upload: dw-kristianto

Post on 03-Jul-2015

165 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Microsoft Word - ToR

Term of Reference

Workshop CSR KALTENG 2011 Mewujudkan praktek Corporate Social Responsibility dalam kerangka

pencapaian MDGs, Provinsi hijau dan Pembangunan Berkelanjutan

Provinsi Kalimantan Tengah

Pengantar

Umum

Sesuai definisinya Tangung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

merupakan “Kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri

dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik internal”

Maraknya pelaksanaan tangung jawab sosial perusahaan – Corporate Social Responsibility (CSR)

di Indonesia telah menjadi perhatian luas, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Badan

Usaha Milik Negara tetapi juga dilakukan oleh perusahaan swasta. Ini adalah fenomena baru,

relasi hubungan perusahaan dan masyarakat yang seringkali menimbulkan benturan dan

kesenjangan serta pergeseran nilai menjadi fakta dan realitas sosial dewasa ini. CSR merupakan

jembatan itu, bagaimana membangun hubungan yang saling menguntungkan/ simbioses

mutualisme antara masyarakat dan perusahaan atau dunia usaha. Seperti disampaikan dalam

majalah Bisnis&CSR Vol 1. No 5 April 2008 menyampaikan Bisnis dan CSR adalah sebuah

fenomena baru, ia memiliki hubungan sebab akibat yang sangat kuat. Dalam majalah tersebut

disampaikan bahwa saat ini beberapa perusahaan yang menjulang/atau meraih sukses karena

perusahaan tersebut kerja CSR-nya yang terus ditingkatkan, di lain sisi kita juga menyaksikan

perusahaan yang menjadi kerdil dan mati karena kerja CSR-nya yang buruk.

Tanpa menafikkan bidang usaha yang lain, laju industrialisasi perkebunan, pertambangan dan

kehutanan sungguh sangat pesat pertumbuhannya khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Sementara dunia perkebunan, pertambangan dan kehutanan adalah bidang usaha yang sering

berhubungan dengan masyarakat. Hubungan dan kedekatan tersebut ketika tidak dikelola

dengan baik sering menimbulkan gesekan-gesekan menjadi konfilk-konfik yang tak berujung.

Sesunggunya kedekatan tersebut jika dikelola dengan baik bisa menjadikan energi bersama

untuk membangun relasi yang kuat dan saling menguntungkan antara masyarakat, perusahaan

dan lingkungan. Tantangan terbesar dalam membangun CSR di perkebunan, pertambangan dan

Kehutanan adalah bagaimana CSR tidak hanya dimaknai membagi-bagi uang dan bantuan untuk

masyarakat, tetapi bagimana membangun kemandirian masyarakat. CSR tidak boleh

menimbulkan ketergantungan masyarakat kepada perusahaan, CSR tidak boleh menghancurkan

karakter masyarakat dengan menjadi pemeras perusahaan yang justru merusak relasi antara

perusahaan dan masyarakat serta menghancurkan sumberdaya alam. Hal tersebut bisa saja

terjadi jika program CSR hanya dilakukan sebagai formalitas/lipstik belaka bukan sebagai

sebuah strategi dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Kegagalan program CSR selain

berdampak buruk terhadap masyarakat, perusahaan dan lingkungan juga berdampak pada

pembangunan sosial di Indonesia.

Maka program CSR bagian dari pelaksanaan good corporate governance adalah keniscayaan

dalam membangun dunia bisnis kedepan di Indonesia. Sehingga peningkatan kualitas program

Page 2: Microsoft Word - ToR

CSR perlu terus diupayakan dalam rangka membangun hubungan yang saling menguntungkan

antara masyarakat, perusahaan dan lingkungan.

Khusus

Otonomi daerah telah memberi banyak perubahan khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Salah satu hal yang dapat dilihat adalah laju investasi yang terus masuk ke Provinsi ini.

Pertumbuhan industi pertambangan, perkebunan dan kehutanan di Kalimantan Tengah

merupakan potensi yang perlu terus dikelola dalam kerangka pembangunan di Provinsi ini.

Pertanyaannya kemudian adalah apakah laju industrialisasi tersebut berdampak pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah atau justru sebaliknya? Pertanyaan

kritis ini perlu diajukan sebagai langkah refleksi, agar gerak langkah pembangunan di

Kalimantan Tengah sampai pada tujuan akhir yaitu menghadirkan kesejateraan dan keadilan

pada seluruh masyarakat Kalimantan Tengah.

Program CSR yang dijalankan oleh setiap perusahaan mempunyai potensi untuk dikelola dalam

mendorong pembangunan di Kalimantan Tengah, khususnya bagaimana terus mengupayakan

kemandirian dari masyarakat. Meski demikian bak pisau bermata dua; program-program CSR

yang ditujukan untuk membangun relasi sosial antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan

jika pelaksanaannya dilakukan parsial, kurang terencana dan tanpa koordinasi dengan para

pihak justru berdampak pada ketergantungan masyarakat pada bantuan dari pihak luar.

Kondisi ini tentunya tidak kita inginkan, sehingga upaya untuk terus meningkatkan kualitas dari

program-program CSR perlu terus di upayakan. Ada banyak faktor yang berpotensi gagalnya

tujuan akhir dari penerapan program CSR1 antara lain :

1. Minimnya pemahaman konsep CSR oleh perusahaan baik swasta maupun BUMN. Masih

banyak anggapan bahwa CSR merupakan beban cost-centre sehingga dalam

penerapanya juga bukan menjadi bagian dari strategi bisnis perusahaan.

2. Penempatan SDM yang kurang tepat (program CSR dipegang orang-orang yang kurang

menguasai konsep CSR).

3. Tumpangtindihnya program CSR dan program-program pemerintah.

Berbagai hal tersebut diatas akan menjadi bahasan dan topik diskusi pada workshop CSR

KALTENG 2011.

KONSEP CSR

CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari oleh 3 (tiga) prinsip dasar yang dikenal

dengan istlah triple bottom lines, yakni profit, people dan planet.

� Profit. Perusahaan harus tetap berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang

memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang

� People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.

Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti pemberian beasiswa bagi

pelajar di sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, penguatan

1 Prahalad, “Competing for the Future” (1994). CSR adalah bisnis inti (core business) dan bukan

kegiatan/ pekerjaan tambahan (extra work). Sebagai core business, CSR harus difasilitasi dan di-

support sepenuhnya.

Page 3: Microsoft Word - ToR

kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga setempat.

� Plannet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman

hayati. Beberapa program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa

penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan pemukiman,

pengembangan pariwisata (

Jastifikasi

Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu diantara beberapa provinsi yang memiliki

luas wilayah administratif cukup luas. Dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah

luas kawasan hutan, potensi tambang batubara dan industri perkebunan yang terus meningkat

menjadikan provinsi ini menjadi barometer pembangunan di Indonesia.

Berbagai potensi tersebut sepatutnya dikelola dengan bijaksana, tidak bisa dipungkiri bahw

era industrialisasi telah berdampak buruk terhadap kelestarian sumberdaya alam dan

kesejateraan rakyat khususnya di Kalimantan Tengah. Sehingga langkah mendeklarasikan

Kalimantan Tengah menjadi Provinsi Hijau dan melaksankan konsep pembangunan

berkelanjutan merupakan langkah id

Tengah Agustin Teras Narang dalam pembangunan di Kalimantan Tengah tidak diragukan lagi,

sehingga langkah-langkah operasi

kebijakan tersebut.

Bertepatan dengan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2011 dan Ulang Tahun Radar

Sampit yang ke 5, sebagai salah satu media di Provinsi Kalimantan Tengah, Radar Sampit

bekerjasama dengan YAYASAN JARI INDONESIA Kalteng, Universitas Palangka Raya

(Labolatorium FISIP), dan FISIP Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Berencana

menyelengarakan Workshop CSR KALTENG 2011. Kegiatan ini dalam rangka merespon

kebijakan Gubernur Kalimantan Tengah, dalam mewujudkan Kalimantan Tengah menjadi

Provinsi Hijau dan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan serta salah satu upaya

pencapaian target MDGs 2015.

kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema

perlindungan sosial bagi warga setempat.

an peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman

hayati. Beberapa program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa

penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan pemukiman,

pengembangan pariwisata (ekotourism)

Triple Bottom Lines dalam CSR

Sumber : Archie B. Carrol, (1996)

Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu diantara beberapa provinsi yang memiliki

luas wilayah administratif cukup luas. Dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah

luas kawasan hutan, potensi tambang batubara dan industri perkebunan yang terus meningkat

menjadikan provinsi ini menjadi barometer pembangunan di Indonesia.

Berbagai potensi tersebut sepatutnya dikelola dengan bijaksana, tidak bisa dipungkiri bahw

era industrialisasi telah berdampak buruk terhadap kelestarian sumberdaya alam dan

kesejateraan rakyat khususnya di Kalimantan Tengah. Sehingga langkah mendeklarasikan

Kalimantan Tengah menjadi Provinsi Hijau dan melaksankan konsep pembangunan

tan merupakan langkah ideal, genuine dan visioner. Komitmen Gubernur Kalimantan

Tengah Agustin Teras Narang dalam pembangunan di Kalimantan Tengah tidak diragukan lagi,

langkah operasionalisaninya menjadi tugas kita bersama untuk mendorong

Bertepatan dengan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2011 dan Ulang Tahun Radar

Sampit yang ke 5, sebagai salah satu media di Provinsi Kalimantan Tengah, Radar Sampit

rjasama dengan YAYASAN JARI INDONESIA Kalteng, Universitas Palangka Raya

(Labolatorium FISIP), dan FISIP Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Berencana

menyelengarakan Workshop CSR KALTENG 2011. Kegiatan ini dalam rangka merespon

limantan Tengah, dalam mewujudkan Kalimantan Tengah menjadi

Provinsi Hijau dan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan serta salah satu upaya

pencapaian target MDGs 2015.

kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema

an peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman

hayati. Beberapa program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa

penghijauan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan pemukiman,

Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu diantara beberapa provinsi yang memiliki

luas wilayah administratif cukup luas. Dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah yaitu

luas kawasan hutan, potensi tambang batubara dan industri perkebunan yang terus meningkat

Berbagai potensi tersebut sepatutnya dikelola dengan bijaksana, tidak bisa dipungkiri bahwa

era industrialisasi telah berdampak buruk terhadap kelestarian sumberdaya alam dan

kesejateraan rakyat khususnya di Kalimantan Tengah. Sehingga langkah mendeklarasikan

Kalimantan Tengah menjadi Provinsi Hijau dan melaksankan konsep pembangunan

. Komitmen Gubernur Kalimantan

Tengah Agustin Teras Narang dalam pembangunan di Kalimantan Tengah tidak diragukan lagi,

nalisaninya menjadi tugas kita bersama untuk mendorong

Bertepatan dengan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2011 dan Ulang Tahun Radar

Sampit yang ke 5, sebagai salah satu media di Provinsi Kalimantan Tengah, Radar Sampit

rjasama dengan YAYASAN JARI INDONESIA Kalteng, Universitas Palangka Raya

(Labolatorium FISIP), dan FISIP Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Berencana

menyelengarakan Workshop CSR KALTENG 2011. Kegiatan ini dalam rangka merespon

limantan Tengah, dalam mewujudkan Kalimantan Tengah menjadi

Provinsi Hijau dan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan serta salah satu upaya

Page 4: Microsoft Word - ToR

Tujuan

1. Menjadikan forum ini sebagai media membangun model penerapan CSR di perkebunan,

pertambangan, dan kehutanan dalam rangka meningkatkan kualitas program CSR dan

mendorong terwujudkan praktek Corporate Social Responsibility dalam kerangka

pencapain MDGs, Provinsi hijau dan Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Tengah

2. Mendorong pelaksanaan good corporate governance khususnya di Provinsi Kalimantan

Tengah.

3. Menjadi media bertukar informasi dan pembelajaran bagi seluruh peserta dalam

pelaksanaan dan pengembangan program CSR di perusahaannya.

4. Meningkatkan motivasi pengusaha/perusahaan untuk terus melakukan inovasi

bisnisnya yang mengacu pada formulasi strategi bisnis yang memperhatikan Corporate

Social Responsibility dan Business Ethics sebagai upaya bertahan dalam persaingan bisnis

yang semakin ketat.

5. Dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan sensitif dalam merespon berbagai

fenomena sosial yang berkembang di masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas

program CSR di Indonesia.

Peserta

1. Direktur, General Manager, Marketing & Promotion Manager, Business Development

Manager, Corporate Communication Manager dari seluruh perusahaan khususnya

perusahaan pertambangan, perkebunan dan kehutanan di Kalimantan Tengah.

2. Perwakilan Pemerintah Daerah yang terkait.

3. Dosen Mahasiswa, dan Wartawan.

Bentuk Kegiatan

Pelaksanaan Workshop CSR KALTENG 2011 dengan tema “Mewujudkan praktek Corporate

Social Responsibility dalam kerangka pencapain MDGs, Provinsi hijau dan Pembangunan

Berkelanjutan di Kalimantan Tengah” terdiri dari beberapa rangkain kegiatan meliputi:

1. Bakti Sosial

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2011, bertepatan dengan perayaan hari

Bumi. Lokasi kegiatan tersebut adalah lokasi-lokasi lahan kritis di wilayah Kalimantan

tengah*.

2. Workshop CSR

Kegiatan ini bertujuan membumikan konsep-konsep CSR kepada para pihak, sehingga

lahir pemahakan yang sama tentang konsep CSR dan pelaksanaanya. Kegiatan ini akan

dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2011 di Hotel Luwansa.

3. Pembuatan jaringan dan program kerja.

Kegiatan ini adalah membangun jejaring pembelajaran bersama dalam upaya

menerapkan dan meningkatkan kwalitas program CSR, juga mensinergikan program-

program CSR dengan program-program pembangunan daerah. Kegiatan ini akan

dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011 di Hotel Luwansa.

Hasil yang diharapkan

1. Terbentuknya forum CSR di Kalimantan Tengah.

2. Lahirnya program-program bersama yang terintegrasi dan terencana untuk

mewujudkan praktek Corporate Social Responsibility dalam kerangka pencapain MDGs,

Provinsi hijau dan Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Tengah.

Page 5: Microsoft Word - ToR

Lampiraan

Jadwal dan materi diskusi

No Waktu Acara Pembicara/Penangungjawab

Jum’at 21 April 2011

1 09.00- Selesai Bakti Sosial (Penanaman Pohon) Panitia

Selasa 24 Mei 2011

07.30 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia

2 08.30 – 19.30 Pembukaan MC

• Sambutan ketua panitia

• Sambutan Gubernur Kalteng (sekaligus

membuka acara)

3 10.30 – 10.00 Caffee break

4 10.00 – 12.00 Keynote Speaker

Arah pembangunan Kalimantan Tengah dan

sinergi penerapan CSR.

A. Teras Narang, SH.

Gubernur Kalimantan Tengah

Penerapan CSR dan Good Corporate Governance

Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc

Dekan FISIP Universitas Indonesia

Peran media dalam mewujudkan civil society dan

good corporate governance melalui corporate

social responsibility

Ajid Kurniawan, S.Hut Pimpinan Redaksi

Radar Sampit

5 12.00 – 13.00 ISHOMA

6

13.00– 14.30 Konsepsi, Strategi dan Perencanaan Program CSR

: ( Perkembangan dan Tantangan)

Agung Pramono PW

PT Surveyor Indonesia

Implementasi CSR Melalui Community

Development Program

DR. Sidik Rahman Usop, MS

Dosen Sosiologi UNPAR/Tokoh masyarakat

Kalteng

Peluang pencapaian target MDGs di 2015 melalui

penerapan good corporate governance dan CSR.

Gunawan Wibisono

Majelis Anggota JARI INDONESIA/Staff Ahli

DPD RI

14.30-16.00 Pembelajaran CSR dari beberapa perusahaan yang

menjadi sponsor kegiatan (3 Perusahaan dengan

satu pembahas)

Rabu 25 Mei 2011

1 07.30 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia

2

08.30 – 12.00 Pembentukan Forum CSR Kalteng dan perumusan

program kerja. (dibagi 2 komisi) :

1. Komisi kelembagaan.

2. Komisi program kerja.

Panitia

12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia

13.00 – 16.00 Presentasi komisi, Deklarasi dan penutupan. Panitia