mi/agus rights issue bni sesuai jadwal filekan penawaran sa-ham baru terbatas (rights issue) pada...

1
P T Bank Negara Indone- sia (BNI) Tbk memas- tikan dapat melaku- kan penawaran sa- ham baru terbatas (rights issue) pada akhir tahun ini. Kepastian itu setelah BNI menyelesaikan audit laporan keuangan Sep- tember 2010 sesuai tenggat yang digariskan Kementerian BUMN, yaitu maksimal 15 Ok- tober 2010, atau hari ini. “Tadi pukul 10.00 WIB (Kamis, 14/10) direksi BNI sudah melaporkan hasil audit laporan keuangan per Sep- tember. Alhamdulillah tepat waktu, semuanya sudah siap,” ujar Menteri Badan Usaha Mi- lik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar kepada Media Indo- nesia di Jakarta, kemarin. Setelah itu, imbuhnya, BNI akan menyerahkan hasil audit tersebut kepada Badan Penga- was Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 26-27 Oktober. Adapun rights issue direncanakan berlangsung pada Desember mendatang. “Laporan keuangannya ba- gus, pertumbuhannya lebih baik daripada kuartal II pada Juli lalu. Namun saya belum boleh kasih tahu berapa per- tumbuhan,” lanjut Mustafa. Untuk menjaring calon inves- tor, BNI akan melakukan muhi- bah bisnis (business roadshow) ke beberapa negara yang men- jadi pusat pasar saham dunia. “Mereka (BNI) akan roadshow ke Singapura, Hong Kong, dan Eropa. Upaya ini bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah pe- nyerahan laporan keuangan ke Bappepam-LK,” ucapnya. Kementerian BUMN juga telah menentukan, 55% dari 3,3 miliar lembar saham yang akan ditawarkan BNI diperuntukkan investor dalam negeri. Sedang- kan 45% sisanya untuk investor asing. Dari aksi korporasi itu, BNI menargetkan perolehan dana sekitar US$1,1 miliar atau kurang lebih Rp9,9 triliun. Sebelumnya, sempat beredar isu bahwa BNI belum menye- rahkan dokumen yang diper- lukan sebagai proposal kontrak pendahuluan pelepasan saham baru lantaran audit laporan keuangan BNI periode Septem- ber 2010 belum selesai. Ketika dimintai konrmasi mengenai hal tersebut, Corpo- rate Secretary BNI Putu B Kres- na menolak menjelaskan lebih jauh. Ia hanya menyatakan op- timismenya bahwa penyerahan dokumen audit keuangan akan sesuai jadwal, demikian pula dengan pelaksanaan rights is- sue. “Lihat besok saja (hari ini), akan ada kejutan,” kata dia. Beberapa waktu lalu, Kemen- terian BUMN menegaskan jika audit laporan keuangan tidak selesai pada 15 Oktober 2010, BNI tidak bisa menggelar rights issue pada tahun ini. Buru triwulan I Sementara itu, Bank Mandiri berharap bisa melakukan rights issue selambat-lambatnya pada triwulan I 2011. Seperti halnya BNI, Bank Mandiri semula menarget- kan rights issue pada akhir 2010 dengan melepas 2,36 miliar lembar saham baru. Namun, berdasarkan urgensi- nya, kesempatan melakukan rights issue lebih dulu akhirnya diberikan Kementerian BUMN kepada BNI. ”Triwulan 1 (2011) kita harap- kan proses rights issue bisa selesai. Jangan lebih lama lagi karena kita akan sangat kehi- langan (momentum),” ungkap Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala Mansury di Bandung, kemarin. Menurutnya, kondisi ekono- mi dan pasar modal sedang sangat baik untuk melakukan rights issue. Namun, ia meng- ingatkan bahwa kondisi pasar bisa berubah sewaktu-waktu. Karena itu, pihaknya tidak ingin terlalu lama menunda rights issue. Adapun rights issue dilaku- kan karena Bank Mandiri menginginkan pertumbuhan sekitar 20% pada tahun depan sehingga memerlukan modal yang cukup besar, khususnya untuk memacu pertumbuhan kredit. ”Jika kita ingin menyalurkan kredit, CAR (capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal) kita bisa tergerus di bawah 12%. Kita ingin jaga CAR di kisaran 12%,” jelas Pahala. (Atp/*/E-4) [email protected] Corporate News | 19 JUMAT, 15 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Rights Issue BNI Sesuai Jadwal BNI lolos dari tenggat penyampaian laporan keuangan yang jatuh pada 15 Oktober 2010. Jajang Sumantri SEKILAS INFO PRESIDENT ASEAN Federation of Mining Associations (AFMA) yang juga Presdir PT Newmont Nusa Tenggara Martiono Ha- dianto (kanan) memberikan plakat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh pada konferensi ke-9 Asia Pacic Mining Conference & Exhibition di Jakarta, Rabu (13/10). Martiono meminta pemerintah menciptakan iklim investasi dan peraturan internasional yang kompetitif agar mampu me- narik minat investasi dan modal baru di sektor pertambangan. Konferensi yang merupakan kegiatan resmi ASEAN ini diseleng- garakan oleh AFMA. Direktur Utama PT Megasurya Mas, Bahari Karim (kiri), mene- rima penghargaan Primaniyarta dalam kategori Pembangunan Merek Global dari Wakil Presiden Boediono pada acara pembu- kaan Pameran Trade Ekspo di Jakarta, Rabu (13/10). PT Megasurya Mas--pengekspor produk sabun mandi berbahan dasar minyak kelapa sawit, di antaranya Harmony, Medicre, dan Lervia ke lebih dari 132 negara--untuk kelima kalinya menerima penghargaan Primanyarta untuk berbagai kategori. Konferensi Internasional Pertambangan Megasurya Mas Raih Primaniyarta OTORITAS bursa memberikan sanksi berupa peringatan tertu- lis kepada PT Trimegah Securi- ties Tbk karena perusahaan sekuritas tersebut menyam- paikan order yang tidak wajar. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengendus adanya praktik quote stufng yang dilakukan salah satu nasabah Trimegah Securities di luar negeri. Dalam keterbukaan informa- si yang dirilis kemarin, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Wan Wei Yiong mengatakan dari peman- tauan bursa diketahui bahwa Trimegah Securities melakukan penyampaian order dengan pola yang tidak wajar. Hal ini dapat diindikasikan sebagai upaya untuk memengaruhi pasar dan manipulasi transaksi. Ia menjelaskan, dalam kasus itu, nasabah Trimegah Securi- ties melakukan praktik seolah- olah akan melakukan order beli dalam jumlah besar. Namun, tiba-tiba membatalkan transak- si. Ini memberikan gambaran semu terhadap penawaran dan permintaan saham di pasar. Aksi itu terjadi pada 5 Okto- ber 2010. Salah satu nasabah Tri- megah di luar negeri memasuk- kan order transaksi mengguna- kan fasilitas direct market acces (DMA) untuk membeli saham di bursa domestik. Saham-saham yang dibeli nasabah Trimegah itu termasuk saham unggulan. Sementara itu, Direktur Pe- ngawasan dan Kepatuhan BEI Urip Budhi Prasetyo menilai Trimegah tidak mampu men- gawasi nasabah yang bertran- saksi. Order beli itu dilakukan secara berulang dan dalam kelipatan besar, yakni hingga 18 ribu kali. Sembari transaksi berjalan, transaksi sebelumnya dibatalkan. Hal itu dimung- kinkan karena nasabah tersebut menggunakan DMA yang me- makai jalur internet khusus. Menurut Urip, praktik quote stuffing ini pernah terjadi di bursa Dow Jones, AS pada 6 Mei lalu. Indeks Dow Jones anjlok hingga 9%. Itu membuat regulator pasar modal AS be- rencana mengatur penggunaan teknologi transaksi berkecepa- tan tinggi tersebut. (Atp/E-5) Trimegah Securities melakukan penyampaian order dengan pola yang tidak wajar.” Otoritas Bursa Peringatkan Trimegah Securities PT Pan Indonesia Bank (Pa- nin) Tbk mulai melakukan penawaran umum obligasi se- nilai Rp3 triliun dengan tingkat suku bunga tetap untuk tahun pertama sampai tahun kelima. Kupon bunga yang ditawar- kan obligasi tersebut berkisar 8%-11%. Hal tersebut dipaparkan Wakil Presiden Direktur Panin Roosniati Salihin pada paparan publik (public expose) di Jakarta, kemarin. “Masa penawaran 14-25 Ok- tober 2010 dan akan dicatatkan di Bursa Efek lndonesia (BEI) pada 10 November 2010,” ujar Roosniati. Roosniati menjelaskan Panin akan menerbitkan obligasi senior senilai Rp2,5 triliun de- ngan jangka waktu lima ta- hun. Selain itu, pihaknya juga menerbitkan obligasi junior (subordinasi) senilai Rp500 miliar dengan jangka waktu tujuh tahun. Kupon bunga yang dita- warkan untuk obligasi senior berkisar 8%-9,5%. Adapun untuk obligasi subordinasi obligasi, Panin menawarkan kupon 9,5%-11%. Adapun kupon bunga dua jenis obligasi itu akan dibayar- kan setiap tiga bulan. Dana yang akan diperoleh dari penerbitan obligasi itu, jelasnya, akan digunakan un- tuk memperbaiki struktur pendanaan jangka panjang perseroan. Salah satu pembiayaan yang memerlukan pendanaan jangka menengah dan panjang antara lain kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan mobil (KPM), kredit untuk proyek in- frastruktur, dan kredit investasi lainnya. Menurut Roosniati, Pendo telah memberikan peringkat idAA dan idAA- (stable outlook) dan Fitch Rating lndonesia memberikan peringkat AA (idn) dan A+ (idn) dengan stable outlook atas obligasi dan obligasi subordinasi Bank Panin yang akan diterbitkan tersebut. Dalam penerbitan obligasi ini, PT CIMB Securities Indo- nesia, PT Evergreen Capital, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Indo Premier Securities akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi. Wali amanat adalah PT Bank Mandiri (per- sero) Tbk. Hingga akhir September 2010, total aset Bank Panin mencapai Rp93,46 triliun, po- sisi kredit (outstanding) sebesar Rp52,7 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp69,2 triliun dengan rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan dana (loan to deposit ratio/LDR) 73,5%. (Atp/E-3) Bank Panin Tawarkan Obligasi Rp3 Triliun PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil menaikkan produksi minyak di blok On Shore West Java (ONWJ) hing- ga 30 ribu barel per hari (bopd). Angka itu telah melampaui target produksi rata-rata yang ditetapkan PHE sebesar 26.800 bopd. Direktur Utama PHE Dwi Martono mengatakan salah satu faktor yang menyebab- kan peningkatan produksi adalah berhasilnya pelaksa- naan turn around (perawatan rutin) di beberapa fasilitas anjungan produksi di blok tersebut. “Perawatan rutin merupakan hal yang kritis mengingat fasili- tas produksi yang ada telah berusia lebih dari 35 tahun. Dengan turn around, reliabilitas produksi, keamanan operasi, dan keamanan pasokan gas kepada semua pelanggan bisa tetap terjaga,” jelasnya di Ja- karta, kemarin. Perawatan rutin fasilitas tersebut dilakukan secara bersamaan di enam lokasi meliputi fasilitas Anjungan Produksi Central Plant, Bravo, Echo, Foxtrot, dan Uniform serta fasilitas Penerima Darat Cilamaya. Dengan kembali normalnya produksi minyak ke kisaran 30 ribu bopd ini, Dwi meng- harapkan produksi minyak dari blok ONWJ ini bisa terus ditingkatkan. “Sejak melakukan akui- sisi saham Inpex Jawa Ltd, kontrol Pertamina atas blok ONWJ semakin meningkat. Saat ini Pertamina menjadi pemilik mayoritas dengan kepemilikan participating in- terest sebesar 53,25%. Dengan demikian, kinerja produksi di blok ONWJ diharapkan dapat terus dioptimalkan,” ujar Dwi. Sejak diakuisisi Pertamina, produksi minyak blok ONWJ terus meningkat dari 22 ribu bopd menjadi hampir 28 ribu bopd pada September lalu. Angka ini kembali mening- kat pada Oktober menjadi di atas 30 ribu bopd. Pada 2011 produksi ditargetkan mencapai 31 ribu bopd. (*/E-3) Pertamina Hulu Energi Sukses Genjot Produksi Mustafa Abubakar Menteri BUMN MI/M IRFAN Wan Wei Yiong Direktur BEI LAYANAN REKENING IMPRES TERPUSAT: (kiri- kanan) Senior Vice President BRI I Made Suprateka, Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo, Direktur Bukopin Agus Hernawan, Direktur BNI Honggo Widjojo Kangmasto dan Direktur Bank Mandiri Abdul Rachman berbincang- bincang sebelum penandantanganan kerja sama layanan rekening impres terpusat antara PLN dan empat bank nasional di Jakarta, kemarin. MI/AGUS DOK SETWAPRES ANTARA/DANI

Upload: phamtruc

Post on 04-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/AGUS Rights Issue BNI Sesuai Jadwal filekan penawaran sa-ham baru terbatas (rights issue) pada akhir tahun ini. ... lukan sebagai proposal kontrak pendahuluan pelepasan saham baru

PT Bank Negara Indone-sia (BNI) Tbk memas-tikan dapat melaku-kan penawaran sa-

ham baru terbatas (rights issue) pada akhir tahun ini. Kepastian itu setelah BNI menyelesaikan audit laporan keuangan Sep-tember 2010 sesuai tenggat yang digariskan Kementerian BUMN, yaitu maksimal 15 Ok-tober 2010, atau hari ini.

“Tadi pukul 10.00 WIB (Kamis, 14/10) direksi BNI sudah melaporkan hasil audit laporan keuangan per Sep-tember. Alhamdulillah tepat waktu, semuanya sudah siap,” ujar Menteri Badan Usaha Mi-lik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar kepada Media Indo-nesia di Jakarta, kemarin.

Setelah itu, imbuhnya, BNI akan menyerahkan hasil audit tersebut kepada Badan Penga-was Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 26-27 Oktober. Adapun rights issue direncanakan berlangsung pada Desember mendatang.

“Laporan keuangannya ba-gus, pertumbuhannya lebih baik daripada kuartal II pada Juli lalu. Namun saya belum boleh kasih tahu berapa per-tumbuhan,” lanjut Mustafa.

Untuk menjaring calon inves-tor, BNI akan melakukan muhi-bah bisnis (business roadshow) ke beberapa negara yang men-jadi pusat pasar saham dunia. “Mereka (BNI) akan roadshow ke Singapura, Hong Kong, dan Eropa. Upaya ini bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah pe-nyerahan laporan keuangan ke

Bappepam-LK,” ucapnya.Kementerian BUMN juga

telah menentukan, 55% dari 3,3 miliar lembar saham yang akan ditawarkan BNI diperuntukkan investor dalam negeri. Sedang-kan 45% sisanya untuk investor asing. Dari aksi korporasi itu, BNI menargetkan perolehan dana sekitar US$1,1 miliar atau kurang lebih Rp9,9 triliun.

Sebelumnya, sempat beredar isu bahwa BNI belum menye-rahkan dokumen yang diper-lukan sebagai proposal kontrak pendahuluan pelepasan saham baru lantaran audit laporan keuangan BNI periode Septem-

ber 2010 belum selesai. Ketika dimintai konfi rmasi

mengenai hal tersebut, Corpo-rate Secretary BNI Putu B Kres-na menolak menjelaskan lebih jauh. Ia hanya menyatakan op-timismenya bahwa penyerahan dokumen audit keuangan akan sesuai jadwal, demikian pula dengan pelaksanaan rights is-sue. “Lihat besok saja (hari ini), akan ada kejutan,” kata dia.

Beberapa waktu lalu, Kemen-terian BUMN menegaskan jika audit laporan keuangan tidak selesai pada 15 Oktober 2010, BNI tidak bisa menggelar rights issue pada tahun ini.

Buru triwulan ISementara itu, Bank Mandiri

berharap bisa melakukan rights issue selambat-lambatnya pada triwulan I 2011.

Seperti halnya BNI, Bank Mandiri semula menarget-kan rights issue pada akhir 2010 dengan melepas 2,36 miliar lembar saham baru. Namun, berdasarkan urgensi-nya, ke sempatan melakukan rights issue lebih dulu akhirnya diberikan Kementerian BUMN kepada BNI.

”Triwulan 1 (2011) kita harap-kan proses rights issue bisa selesai. Jangan lebih lama lagi karena kita akan sangat kehi-langan (momentum),” ungkap Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala Mansury di Bandung, kemarin.

Menurutnya, kondisi ekono-mi dan pasar modal sedang sangat baik untuk melakukan rights issue. Namun, ia meng-ingatkan bahwa kondisi pasar bisa berubah sewaktu-waktu. Karena itu, pihaknya tidak ingin terlalu lama menunda rights issue.

Adapun rights issue dilaku-kan karena Bank Mandiri menginginkan pertumbuhan sekitar 20% pada tahun depan sehingga memerlukan modal yang cukup besar, khususnya untuk memacu pertumbuhan kredit.

”Jika kita ingin menyalurkan kredit, CAR (capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal) kita bisa tergerus di bawah 12%. Kita ingin jaga CAR di kisaran 12%,” jelas Pahala. (Atp/*/E-4)

[email protected]

Corporate News | 19 JUMAT, 15 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Rights Issue BNI Sesuai JadwalBNI lolos dari tenggat penyampaian laporan keuangan yang jatuh pada 15 Oktober 2010.

Jajang Sumantri

SEKILAS INFO

PRESIDENT ASEAN Federation of Mining Associations (AFMA) yang juga Presdir PT Newmont Nusa Tenggara Martiono Ha-dianto (kanan) memberikan plakat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh pada konferensi ke-9 Asia Pacifi c Mining Conference & Exhibition di Jakarta, Rabu (13/10).

Martiono meminta pemerintah menciptakan iklim investasi dan peraturan internasional yang kompetitif agar mampu me-narik minat investasi dan modal baru di sektor pertambangan. Konferensi yang merupakan kegiatan resmi ASEAN ini diseleng-garakan oleh AFMA.

Direktur Utama PT Megasurya Mas, Bahari Karim (kiri), mene-rima penghargaan Primaniyarta dalam kategori Pembangunan Merek Global dari Wakil Presiden Boediono pada acara pembu-kaan Pameran Trade Ekspo di Jakarta, Rabu (13/10).

PT Megasurya Mas--pengekspor produk sabun mandi berbahan dasar minyak kelapa sawit, di antaranya Harmony, Medicre, dan Lervia ke lebih dari 132 negara--untuk kelima kalinya menerima penghargaan Primanyarta untuk berbagai kategori.

Konferensi Internasional Pertambangan

Megasurya Mas Raih Primaniyarta

OTORITAS bursa memberikan sanksi berupa peringatan tertu-lis kepada PT Trimegah Securi-ties Tbk karena perusahaan sekuritas tersebut menyam-paikan order yang tidak wajar. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengendus adanya praktik quote stuffi ng yang dilakukan salah satu nasabah Trimegah Securities di luar negeri.

Dalam keterbukaan informa-si yang dirilis kemarin, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Wan Wei Yiong mengatakan dari peman-

tauan bursa diketahui bahwa Trimegah Securities melakukan penyampaian order dengan pola yang tidak wajar. Hal ini dapat diindikasikan sebagai upaya untuk memengaruhi pasar dan manipulasi transaksi.

Ia menjelaskan, dalam kasus itu, nasabah Trimegah Securi-ties melakukan praktik seolah-olah akan melakukan order beli dalam jumlah besar. Namun, tiba-tiba membatalkan transak-si. Ini memberikan gambaran semu terhadap penawaran dan permintaan saham di pasar.

Aksi itu terjadi pada 5 Okto-ber 2010. Salah satu nasabah Tri-megah di luar negeri memasuk-kan order transaksi mengguna-kan fasilitas direct market acces (DMA) untuk membeli saham di bursa domestik. Saham-saham yang dibeli nasabah Trimegah itu termasuk saham unggulan.

Sementara itu, Direktur Pe-ngawasan dan Kepatuhan BEI Urip Budhi Prasetyo menilai Trimegah tidak mampu men-gawasi nasabah yang bertran-saksi. Order beli itu dilakukan secara berulang dan dalam

kelipatan besar, yakni hingga 18 ribu kali. Sembari transaksi berjalan, transaksi sebelumnya dibatalkan. Hal itu dimung-kinkan karena nasabah tersebut menggunakan DMA yang me-makai jalur internet khusus.

Menurut Urip, praktik quote stuffing ini pernah terjadi di bursa Dow Jones, AS pada 6 Mei lalu. Indeks Dow Jones anjlok hingga 9%. Itu membuat regulator pasar modal AS be-rencana mengatur penggunaan teknologi transaksi berkecepa-tan tinggi tersebut. (Atp/E-5)

Trimegah Securities melakukan penyampaian order dengan pola yang tidak wajar.”

Otoritas Bursa Peringatkan Trimegah Securities

PT Pan Indonesia Bank (Pa-nin) Tbk mulai melakukan penawaran umum obligasi se-nilai Rp3 triliun dengan tingkat suku bunga tetap untuk tahun pertama sampai tahun kelima. Kupon bunga yang ditawar-kan obligasi tersebut berkisar 8%-11%.

Hal tersebut dipaparkan Wakil Presiden Direktur Panin Roosniati Salihin pada paparan publik (public expose) di Jakarta, kemarin.

“Masa penawaran 14-25 Ok-tober 2010 dan akan dicatatkan di Bursa Efek lndonesia (BEI) pada 10 November 2010,” ujar Roosniati.

Roosniati menjelaskan Panin akan menerbitkan obligasi senior senilai Rp2,5 triliun de-ngan jangka waktu lima ta-hun. Selain itu, pihaknya juga menerbitkan obligasi junior (subordinasi) senilai Rp500 miliar dengan jangka waktu tujuh tahun.

Kupon bunga yang dita-warkan untuk obligasi senior berkisar 8%-9,5%. Adapun untuk obligasi subordinasi obligasi, Panin menawarkan kupon 9,5%-11%.

Adapun kupon bunga dua jenis obligasi itu akan dibayar-kan setiap tiga bulan.

Dana yang akan diperoleh dari penerbitan obligasi itu, jelasnya, akan digunakan un-

tuk memperbaiki struktur pendana an jangka panjang perseroan.

Salah satu pembiayaan yang memerlukan pendanaan jangka menengah dan panjang antara lain kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan mobil (KPM), kredit untuk proyek in-frastruktur, dan kredit investasi lainnya.

Menurut Roosniati, Pefi ndo telah memberikan peringkat idAA dan idAA- (stable outlook) dan Fitch Rating lndonesia memberikan peringkat AA (idn) dan A+ (idn) dengan stable outlook atas obligasi dan obligasi subordinasi Bank Panin yang akan diterbitkan tersebut.

Dalam penerbitan obligasi ini, PT CIMB Securities Indo-nesia, PT Evergreen Capital, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Indo Premier Securities akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi. Wali amanat adalah PT Bank Mandiri (per-sero) Tbk.

Hingga akhir September 2010, total aset Bank Panin mencapai Rp93,46 triliun, po-sisi kredit (outstanding) sebesar Rp52,7 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp69,2 triliun dengan rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan dana (loan to deposit ratio/LDR) 73,5%. (Atp/E-3)

Bank Panin Tawarkan Obligasi

Rp3 Triliun

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil menaikkan produksi minyak di blok On Shore West Java (ONWJ) hing-ga 30 ribu barel per hari (bopd). Angka itu telah melampaui target produksi rata-rata yang ditetapkan PHE sebesar 26.800 bopd.

Direktur Utama PHE Dwi Martono mengatakan salah satu faktor yang menyebab-kan peningkatan produksi adalah berhasilnya pelaksa-naan turn around (perawatan rutin) di beberapa fasilitas anjungan produksi di blok tersebut.

“Perawatan rutin merupakan hal yang kritis mengingat fasili-tas produksi yang ada telah berusia lebih dari 35 tahun. Dengan turn around, reliabilitas produksi, keamanan operasi, dan keamanan pasokan gas kepada semua pelanggan bisa tetap terjaga,” jelasnya di Ja-karta, kemarin.

Perawatan rutin fasilitas tersebut dilakukan secara bersamaan di enam lokasi meliputi fasilitas Anjungan

Produksi Central Plant, Bravo, Echo, Foxtrot, dan Uniform serta fasilitas Penerima Darat Cilamaya.

Dengan kembali normalnya produksi minyak ke kisaran 30 ribu bopd ini, Dwi meng-harapkan produksi minyak dari blok ONWJ ini bisa terus ditingkatkan.

“Sejak melakukan akui-sisi saham Inpex Jawa Ltd, kontrol Pertamina atas blok ONWJ semakin meningkat. Saat ini Pertamina menjadi pemilik mayoritas dengan kepemilikan participating in-terest sebesar 53,25%. Dengan demikian, kinerja produksi di blok ONWJ diharapkan dapat terus dioptimalkan,” ujar Dwi.

Sejak diakuisisi Pertamina, produksi minyak blok ONWJ terus meningkat dari 22 ribu bopd menjadi hampir 28 ribu bopd pada September lalu.

Angka ini kembali mening-kat pada Oktober menjadi di atas 30 ribu bopd. Pada 2011 produksi ditargetkan mencapai 31 ribu bopd. (*/E-3)

Pertamina Hulu EnergiSukses Genjot Produksi

Mustafa AbubakarMenteri BUMN

MI/M IRFAN

Wan Wei YiongDirektur BEI

LAYANAN REKENING IMPRES TERPUSAT: (kiri-kanan) Senior Vice President BRI I Made Suprateka, Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo, Direktur Bukopin Agus Hernawan, Direktur BNI Honggo Widjojo Kangmasto dan Direktur Bank Mandiri Abdul Rachman berbincang-bincang sebelum penandantanganan kerja sama layanan rekening impres terpusat antara PLN dan empat bank nasional di Jakarta, kemarin.

MI/AGUS

DOK SETWAPRES

ANTARA/DANI