mhs 2012 blok 18

35
MODUL TUTORIAL UNTUK MAHASISWA SEMESTER 6 BLOK 18 TRAUMA DAN KEGAWATDARURATAN PENYUSUN: dr. Erfan Efendi, Sp.An FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

Upload: ayyinlaste

Post on 08-Nov-2015

257 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

MODUL TUTORIAL

UNTUK MAHASISWASEMESTER 6

BLOK 18

TRAUMA DAN KEGAWATDARURATANPENYUSUN:

dr. Erfan Efendi, Sp.AnFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

KATA PENGANTAR

Modul blok trauma dan kegawatdaruratan merupakan modul pegangan bagi mahasiswa dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Jember yang sedang menempuh blok 18. Pada modul ini mahasiswa belajar tentang berbagai macam kasus trauma dan kasus kegawatdaruratan meliputi evaluasi, petatalaksanaan dan pencegahan komplikasi yang tidak diharapkan, sebagai bekal yang bermanfaat dalam menunjang tugasnya di masa depan.

Seperti diketahui bahwa keadaan gawatdarurat adalah suatu keadaan yang terjadi mendadak yang mengakibatkan individu memerlukan penanganan segera secara cermat, tepat dan cepat, dimana jika tidak mendapatkan penanganan akan berpotensi menyebabkan kematian, cacat/kehilangan anggota tubuh seumur hidup dan/atau komplikasi yang lebih memperberat keadaan individu tersebut.

Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai trigger dalam diskusi tutorial yang diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam untuk ujian. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi PBL dengan metode kuliah, ketrampilan medik dan diskusi tutorial serta ditambah dengan observasional bedside teaching kasus gawat darurat yang ada di rumah sakit pendidikan. Setelah menyelesaikan blok ini diharapkan peserta didik telah memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kepekaan terhadap keadaan gawat darurat sehingga nantinya mampu mengenali dan memberikan penanganan yang tepat sebagai bekal untuk menjalani seluruh rangkaian pendidikan kepaniteraan klinik.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua dosen pembimbing, pemateri kuliah, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan modul dan pelaksanaan blok ini. Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan modul ini dimasa yang akan datang.

Jember, April 2015 PenyusunDAFTAR ISIHALAMAN SAMPULi

KATA PENGANTARii

DAFTAR ISIiii

I. PENDAHULUAN1

1. GAMBARAN UMUM BLOK1

2. TUJUAN UMUM BLOK1

3. KETERKAITAN DENGAN BLOK LAIN1

4. DASAR PENGETAHUAN1

5. PRAKTIKUM PENUNJANG2

6. BAGIAN YANG TERLIBAT2

7. PRASYARAT BLOK2

8. POHON TOPIK3

9. REFERENSI3

II. METODE BELAJAR5

JADWAL KEGIATAN BELAJAR8

DAFTAR NAMA DANA NOMOR TELEPON DOSEN TUTORIAL9

DAFTAR MATERI KULIAH BLOK 1810

PRAKTIKUM13

STANDARD KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI)14

SKENARIO 118

SKENARIO 221

SKENARIO 324

SKENARIO 427

SKENARIO 529

I. PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM BLOK

Blok Trauma dan Kegawatdaruratan mempelajari tentang kasus-kasus kegawatan dan trauma yang banyak terjadi di masyarakat kita.

2. TUJUAN UMUM BLOK

Setelah mengikuti blok ini mahasiswa mampu dan memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kepekaan terhadap keadaan kritis sehingga mampu mengenali serta mendiagnosis setiap keadaan gawatdarurat secara dini, dan mengetahui cara penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan dan trauma.

3. KETERKAITAN DENGAN BLOK LAIN

Blok ini merupakan kelanjutan dari blok sebelumnya yaitu blok biodiagnostik, blok intervensi, blok hemostasis dan blok gastrointestinal merupakan dasar untuk memahami blok kegawatdaruratan dan trauma.

4. DASAR PENGETAHUAN

Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar pengetahuan:1. Basic Life Support (BLS)

2. Anestesiologi & Reanimasi

3. Ilmu Bedah4. Ilmu Kesehatan Anak

5. Ilmu Mata

6. Ilmu Saraf 7. Ilmu Kedokteran Forensik

8. Ilmu Penyakit Dalam

9. Ilmu Penyakit Jantung dan Paru

10. Farmakologi 11. Etik, Sosial dan Legal Formal

12. Patient safety

5. PRAKTIKUM PENUNJANG

Melalui observasional bedside teaching di UGD RS RSD dr. Soebandi, mahasiswa diharapkan mampu memahami situasi kerja unit penanganan kegawatan, dimana hal ini merupakan pengalaman awal sebelum memasuki kepaniteraan klinik.

6. BAGIAN YANG TERLIBATa. Anestesi

b. Bedah Umum, Bedah Saraf, Bedah Ortopedi, Bedah Plastikc. Penyakit Dalam, Kardiologi, Paru

d. Forensik

e. Pediatri, Mata, Saraf

f. Kedokteran Etikg. Farmakologi

h. Patient Safety, K3RS 7. PRASYARAT BLOK

Sebelum menempuh blok trauma dan kegawatdaruratan, mahasiswa harus telah menempuh blok sebelumnya yaitu: Blok 1 sampai blok 17.

8. POHON TOPIK

9. REFERENSI

Aacharya RP, Gatsman C, Denier Y. 2011. Emergency department Triage: an ethical analysis. BMC Emergy Medicine. 11:6.

American College of Surgeons, Advanced Trauma Life Support (ATLS).

American Heart Association, Advanced Cardiovasculae Life Support (ACLS).

American Heart Association, Basic Life Support (BLS), Chain of Survival.

Bakta IM, Suastika IK, 1999. Gawat darurat di bidang Penyakit Dalam, EGC, Jakarta.

Boswik JA, 1997, Perawatan Gawat Darurat, EGC, Jakarta.

Jong WD, Syamsuhidayat R, 2005. Buku ajar Ilmu Bedah,edisi 2, EGC, Jakarta.

Maramis WF, 2010. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya.

Seri Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) / General Emergency Life Support (GELS) : Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Cetakan ketiga. Dirjen Bina Yanmed Depkes RI, 2006.

Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah, 2010. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa Aksara, Jakarta.

Tanggap Darurat Bencana (Safe Community modul 4). Depkes RI, 2006.

II. METODE BELAJAR

Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES. Dengan strategi utama belajar berdasarkan masalah (Problem Based Learning). Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi trigger (pemicu) dalam belajar dengan melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator. Untuk melatih keterampilan medik, peserta didik diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan serta praktek kerja klinik.

a. Diskusi tutorial

Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 8-10 mahasiswa dan dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai pencetus dalam diskusi. Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan, dengan selang waktu 3 sampai 4 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:

1. mengklarifikasi istilah/konsep,

2. menetapkan permasalahan,

3. menganalisis masalah,

4. menarik kesimpulan langkah,

5. menentukan tujuan,

6. belajar mandiri,

7. menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada,

Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan I, langkah 6 dilaksanakan di luar kelompok, sedangkan 7 dilaksanakan pada pertemuan II.

b. Kuliah

Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit/khusus sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.

c. Praktikum

Praktikum bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada kasus dilapangan, namun hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Mahasiswa hanya diperkenankan untuk melihat dan mengobservasi dengan bimbingan Pembimbing Klinik di Rumah Sakit Pendidikan.

d. Pelatihan keterampilan medik

Pelatihan keterampilan medik bertujuan melatih keterampilan medik mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran yang ada seperti pasien simulasi. Materi pelatihan berupa komunikasi untuk menggali informasi dari pasien.

e. Konsultasi pakar

Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar tergantung kebutuhan.

f. Belajar mandiri

Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.

g. Evaluasi

Evaluasi blok dilaksanakan pada minggu XVIII dengan mempertimbangkan proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Dengan ketentuan pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus blok. Untuk ujian remedial diambil Nilai Yang Terakhir. Bobot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut:

1. Teori ( 70 % )

2. Tutorial ( 30 % )Nilai akhir blok berupa angka 0 - 100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut:ANGKAHURUFNILAIKETERANGAN

80,00-100A4SANGAT BAIK

70,00-79,99B3BAIK

60,00-69,99C2CUKUP

50,00-59,99D1KURANG

0-49,99E0SANGAT KURANG

JADWAL KEGIATAN BELAJAR

BLOK 18 TRAUMA DAN KEGAWATDARURATAN 2014 - 2015MINGGU KEJAMSENINSELASARABUKAMISJUMATSABTU

I

18-22 MEI 2015SKENARIO 108.00-10.00OVERVIEWKULIAH UMUMKULIAH 2:

ETHICSTUTORIAL 2LIBUR NASIONALHO: Kel B2

10.00-12.00TUTORIAL 1KULIAH 3:

PATIENT SAFETYSKILL LABHO: Kel B3

12.00-14.00KULIAH 1:

BEDAH 1

KULIAH 4:

BEDAH 2

HO: Kel C1

14.00-16.00HO: Kel A1HO: Kel A3HO: Kel C2

16.00-18.00HO: Kel A2HO: Kel B1HO: KEL C3

II

25-30 MEI 2015SKENARIO 208.00-10.00KULIAH 6:

BEDAH SARAFHO: Kel E2

10.00-12.00TUTORIAL 3KULIAH 7:

THTSKILL LABTUTORIAL 4HO: Kel E3

12.00-14.00KULIAH 5:

MATAKULIAH 8:

ANESTESIHO: Kel F1

14.00-16.00HO: Kel D1HO: Kel D3HO: Kel F2

16.00-18.00HO: Kel D2HO: Kel E1HO: Kel F3

III

1-5 Juni

2015SKENARIO 308.00-10.00KULIAH 9:

FORENSIKKULIAH 11:

ORTHOPEDIHO: Kel A2

10.00-12.00TUTORIAL 5KULIAH 12:

PEDIATRISKILL LABTUTORIAL 6HO: Kel A3

12.00-14.00KULIAH 10:

BEDAH 3KULIAH 13:

BEDAH 4HO: Kel B1

14.00-16.00HO: Kel G1HO: Kel G3HO: Kel B2

16.00-18.00HO: Kel G2HO: Kel A1HO: Kel B3

IV

8- 12 Juni 2015SKENARIO 408.00-10.00KULIAH 15:

PARUHO: Kel D2

10.00-12.00TUTORIAL 7KULIAH 16:

FARMAKOLOGISKILL LABTUTORIAL 8HO: Kel D3

12.00-14.00KULIAH 14:

CARDIOLOGIHO: Kel E1

14.00-16.00HO: Kel C1HO: Kel C3HO: Kel E2

16.00-18.00HO: Kel C2HO: Kel D1HO: Kel E3

V

15 19 Juni 2015 SKENARIO 508.00-10.00KULIAH 17:

PSIKIATRIKULIAH 18:

SARAFTUTORIAL 10HO: Kel G2

10.00-12.00TUTORIAL 9KULIAH 19:

INTERNA 1SKILL LABLIBURHO: Kel G3

12.00-14.00KULIAH 20:

INTERNA 2

14.00-16.00HO: Kel F1HO: Kel F3

16.00-18.00HO: Kel F2HO: Kel G1

VI

22-26 Juni 2015UJIAN09.00-11.00UJIAN BLOKUJIAN BLOKUJIAN BLOKUJIAN BLOKUJIAN SKILL LAB

VII

29 Juni 3Juli 2015REMEDIAL09.00-11.00REMEDIASIREMEDIASIREMEDIASIREMEDIASIREMEDIASI

DAFTAR NAMA DAN NOMOR TELEPON DOSEN TUTORIAL

NAMATUGASNO TELEPON

dr. Erfan Efendi, Sp.AnKoordinator Blok 18

Tutor Kelompok A081331700327

Dr. dr. Aris Prasetyo, M.KesTutor Kelompok B0811354710

dr. Dini Agustina, M.Biomed Tutor Kelompok C081336611668

dr. Roni PrasetyoTutor Kelompok D081336181140

dr. Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp.BP-RETutor Kelompok E0811355006

dr. M. Ihwan Narwanto, M.ScTutor Kelompok F081336604211

dr. Adelia HandokoTutor Kelompok G085732643876

dr. Erfan Efendi, Sp.AnPendamping observasional bed side teaching081235261377

dr.M Hasan SpOT Pendamping observasional bed side teaching081235261377

dr. Ulfa Elfiah Sp BPPendamping observasional bed side teaching081235261377

DAFTAR MATERI KULIAH BLOK 18

NOTANGGALJAMMATERI KULIAHPEMATERI

1.18 Mei 20158-10

12.00-14.00Overview

BEDAH 1:TRIASE, DISASTER MANAGEMENT, SPGDT-S, SPGDT-BKoordinator Blok

SMF BEDAH UMUM

2.19 Mei 201508.00-10.00ETHICS, RECORDS, LEGAL CONSIDERATIONDr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd. Ked

3.19 Mei 201510.00-12.00PATIENT SAFETYK3RS

4.20 Mei 201512.00-14.00BEDAH 2:ATLS, PREHOSPITAL REFERAL SISTEM, PRIMARY & SECONDARY SURVEYSMF BEDAH UMUM

5.21 Mei 201512.00-14.00MATA:KEGAWATDARURATAN MATA (TRAUMA OKULI, GLAUKOMA AKUT, HIFEMA)

SMF MATA

6.25 Mei 201508.00-10.00BEDAH SARAF:TRAUMA CAPITIS, PENATALAKSANAAN COR, COS, COB, &

CT SCAN INTEPRETATIONSMF BEDAH SARAF

7.26 Mei 201510.00-12.00THT:KEGAWATDARURATAN THTSMF THT

8.27 Mei 201512.00-14.00ANESTESI:SYOK DAN PENATALAKSANAANNYA,

TERAPI CAIRAN, CPR ADULT & PEDIATRICdr. Erfan, Sp.An

9.28 Mei 201508.00-10.00FORENSIK:TRAUMATOLOGI FORENSIK, OTOPSI, VER, SURAT KEMATIAN, DVILAB FORENSIK FK UNAIR/RSD DR SUTOMO

10.29 Mei 201512.00-14.00BEDAH 3:TRAUMA MAXILOFACIAL, THORAX, ABDOMEN,

SMF BEDAH UMUM

11.1Juni 201508.00-10.00ORTHOPEDI:TRAUMATOLOGI, TRAUMA MUSKULOSKELETAL, TRAUMA CERVICAL/SPINAL, PELVIS, EKSTREMITASSMF ORTHOPEDI

12.2 Juni 201510.00-12.00PEDIATRI:KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN ANAKSMF PEDIATRI

13.3 Juni 201512.00-14.00BEDAH 4:COMBUSTIOdr. Ulfa Elfiah, M.Kes,

SpBP-RE

14.4 Juni 201512.00-14.00CARDIOLOGI:KEGAWATDARURATAN CARDIOLOGI (ALO, CARDIAC ARREST, ACUTE CORONARY SYNDROME, SVT, AF), DASAR-DASAR ACLSSMF JANTUNG

15.5 Juni 201508.00-10.00PARU:KEGAWATDARURATAN PARU STATUS ASMATIKUS; ARDS; DROWNINGSMF PARU

16.8 Juni 201510.00-12.00FARMAKOLOGI:OBAT-OBAT DALAM KEGAWATDARURATANLAB FARMAKOLOGI

17.9 Juni 201508.00-10.00PSIKIATRI:KEGAWATDARURATAN PSIKIATRISMF PSIKIATRI

18.10 Juni 201508.00-10.00SARAF:KEGAWATDARURATAN SARAF, STATUS EPILEPTIKUS, KONVULSI, STROKESMF SARAF

19.11 Juni 201510.00-12.00INTERNA 1:TOKSIKOLOGI DAN INTOKSIKASISMF INTERNA

20.12 Juni 201512.00-14.00INTERNA 2:KEGAWATDARURATAN METABOLIK DAN ENDOKRINSMF INTERNA

PRAKTIKUMPada blok Trauma dan Kegawatdaruratan ini kegiatan praktikum dilakukan dengan melaksanakan Observasional Bed Side Teaching di UGD RS RSD Dr. Soebandi Jember.STANDARD KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI)(berkaitan dengan Blok 18)

SKENARIO 1BENCANA ALAM1. SKENARIO

Bencana longsor kembali terjadi dan menimbulkan korban jiwa di Jawa Barat pada tanggal 5/5 2015. Longsor menimbun 8 rumah dan material longsor menghantam pipa gas energi Geothermal dan menimbulkan ledakan. Team BPBD segera bergerak cepat dan dalam perjalanannya berkoordinasi dengan pusat pelayanan kesehatan terdekat baik puskesmas maupun rumah sakit serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tim segera mengaktifkan SPDGT-B, dan dibantu dengan para relawan, tim segera menyisir beberapa lokasi untuk mencari korban, memberi pertolongan awal dan merujuk ke RS terdekat. Korban yang dirujuk masuk ke Triage-UGD RS sebuah RS tipe C. Diantara korban tampak beberapa orang kritis. Adapun rincian korban bencana ini sebagai berikut: 1. seorang warga keturunan Iran yang terluka pada kaki dan kepalanya dan berkali-kali berteriak memanggil petugas kesehatan, 2. seorang korban usia lanjut tampak nafas yang tersengal sengal dengan jejas di dinding dadanya disertai ketertinggalan gerak salah satu dinding dadanya, 3. seorang ibu muda dengan bayi menderita luka di kepala dan wajah penuh dengan abu disertai adanya memar pada beberapa bagian tubuh dengan keadaan tidak menangis, 4. seorang wanita hamil yang tampak lemah dengan perdarahan, 5. seorang laki-laki muda dengan tubuh penuh debu dengan pakaian seperti terbakar disertai kondisi lemah, 6. Seorang laki-laki yang terbaring lemah dan tampak pucat dengan perut yang distended dan nadi yang lemah, 7. seorang korban wanita muda terbaring tidak sadar dengan luka berat di kepala dan 8. puluhan korban dengan luka-luka ringan di bagian tubuhnya.Para petugas UGD RS tampak sibuk ada yang mengindentifikasi kondisi pasien, yang meninggal, ada yang melakukan pewatan luka, dan ada melakukan resusitasi. Tampak beberapa petugas menggunakan sarung tangan, pakaian pelindung bahkan ada yang menggunakan masker dan kaca mata sebagai proteksi diri sesuai prinsip patient safety . Jumlah korban yang terus bertambah membuat beberapa petugas yang terlihat kebingungan harus menyelamatkan pasien yang mana dulu karena keterbatasan alat yang ada.

SKENARIO 2TRAUMA 11. SKENARIO 2 orang pasien korban ledakan tabung gas elpigi di sebuah cafe dikirim ke UGD rumah sakit . Korban pertama adalah wanita berumur 21 tahun dengan kondisi tidak sadar dengan suara mengorok dan ditemukan luka terbuka di bagian temporal dan frontal, serta keluar darah dari hidung secara masif (Bloody rhinorhea), telinga kanan dan kiri (Bloody otorhea). Pada bagian tubuhnya tampak baju yang dikenakan sebagian terbakar. Dokter muda bersama dengan perawat segera melakukan pemeriksaan. Untuk mempermudah tindakan mereka juga segera membuka seluruh pakaian yang digunakan dan menutupi dengan selimut. Hasil pemeriksaan primary survey didapatkan bulu hidung dan bulu mata terbakar ,pasien segera dilakuan tindakan intubasi dan pemasangan infus dua jalur serta kateter. Untuk menghentikan sementara perdarahan hidung dilakukan pemasangan tampon sampai perdarahan berhenti. Setelah semua terpasang pada pemeriksaan secondary survey ternyata ditemukan selain adanya trauma kapitis didapatkan adanya luka bakar seluas pada daerah sebagian dada depan, punggung, serta tangan. Korban kedua adalah seorang wanita, 24 tahun dan tampak lemah dengan jejas pada wajah, dan luka ringan pada bagian tangan dan kaki. Hasil pemeriksaan primary survey didapatkan A,B,C : baik, GCS :456 dengan status lokalis : Regio orbita dekstra et sisnistra : Visus 1/60 dan tak terkoreksi, hematoma palpebra, konjungtiva bulbi : injeksi siliaris (+), edema kornea+ , Pupil : bulat, refleks cahaya (-), Fundus : sulit dievaluasi, TIO : meningkat per palpasi. Berdasarkan pemeriksaan dan tindakan awal yang dilakukan kemudian dokter jaga tersebut segera melakukan konsul ke konsulen jaga dan hasilnya konsulen jaga meminta dilakukan konsul ke bidang terkait yaitu bedah saraf, bedah plastik , THT dan mata.SKENARIO 3TRAUMA 2

1. SKENARIOSebuah mobil dengan 4 penumpang yang terdiri dari bapak , ibu dan 2 anaknya menabrak tiang listrik di perempatan jalan karena sopirnya mengantuk. Sopir yang juga seorang ayah tersebut meninggal di tempat kejadian , sementara ibu dan anaknya yang masih kuliah dibawa ke UGD sebuah rumah sakit. Dokter jaga segera melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan pada anaknya yang pertama tersebut ditemukan jejas di dada sebelah kanan, gerak nafas yang asimetris dan suara nafas kanan menghilang, regio abdomen distensi yang disertai jejas kebiruan pada kuadran kiri atas, jejas dan hematom di daerah suprapubik . Ibunya juga mengalamai luka serius, ada luka didaerah dagu ukuran 4x5cm dan hasil pemeriksaan palpasi ditemukan krepitasi di daerah mandibula, sedang di regio extremitas didapatkan luka terbuka dan tampak fragmen femur kanan. Setelah dilakukan resusitasi dan kondisi pasien stabil, dokter jaga melakukan pemeriksaan penunjang berupa foto rontgen thorax dan pelvis, foto polos abdomen untuk mahasiswa tersebut sedang untuk ibunya berupa pemeriksaan foto rontgen kepala dan femur. Sementara untuk anaknya yang kedua yang berumur 5 tahun, didapatkan robekan kulit kepala yang cukup lebar 4 x 8 cm

Korban tampak anemis dan terlihat syok .Pada korban tidak ditemukan jejas di tempat lain.SKENARIO 4

NON TRAUMA 11. SKENARIOPak Bambang ,45 tahun sedang menunggu pengukuhannya sebagai guru besar di sebuah perguruan tinggi ternama . Sebagaimana biasanya acara pengukuhan ini sudah dipersiapkan dengan baik, sarana maupun prasarananya. Menjelang acara berakhir pak Bambang mendadak mengeluh nyeri di dada disertai sesak. Pak Bambang segera dibawa menuju rumah sakit terdekat, dengan mobil dinas, karena ambulan yang dimiliki perguruan tinggi tersebut sedang dipakai untuk mengantar jenazah warga sekitar. Selama perjalanan pak Bambang berkeringat dingin dan muntah.Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter klinik yang mendampingi selama perjalanan di ambulan ditemukan adanya ronkhi dan wheezing , dengan saturasi oksigen dibawah 50 % Gambaran ECG yang tidak normal, berupa gambaran QRS yang lebar dan tinggi. Setibanya di UGD RS, dokter langsung melakukan pemeriksaan dan segera memberikan pertolongan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan T 180/120 mmHg, RR 35 x/menit. Dokter segera memberikan O2, obat-obatan dan menginstruksikan untuk pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang.SKENARIO 5

NON TRAUMA 21. SKENARIO

Ny.Ani, 60 tahun, dibawa ke UGD RS RS dalam keadaan tidak sadarkan diri. Berdasarkan heteroanamnesis, diketahui pasien tiba-tiba tidak sadarkan diri dan ngorok. Bu Ani mengalami kejadian ini bukan yang pertama menurut salah satu keluarga yang mengantar karena kejadian serupa sudah dialaminya 2 tahun yang lalu. . Sejak 2 tahun yang lalu itu bu Ani dinyatakan menderita kencing manis tetapi minum obat tidak teratur. Keluarga menemukan botol obat nyamuk cair di tempat kejadian . Bu Ani juga menutup diri dengan lingkungan sekitar sejak sakit 2 tahun ini. Keluarga khawati kejadian yang sekarang menimpa bu Ani bukan karena penyakit yang dideritanya akan tetapi akibat ditinggal pergi merantau oleh putra kesayangannya dan tidak ada berita sampai sekarang. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan kesadarannya unrespon , tensi tidak teraba , acral dingin, pernafasan see saw, pupil myosis. Dokter segera melakukan penanganan.30 menit kemudian berhasil ROSC dengan tensi 70 palpasi dan pupilnya sudah midriasis 6/6 mm EMBED Word.Picture.8

Blok 18

Trauma & Kegawatdaruratan

Trauma 1

Non Trauma 2

Non Trauma 1

Trauma 2

TRIAGE

ACS

ALO

Cardiac arrest

Status asmatikus

ARDS

Drowning

Gagal Nafas

Triage

PPGD

SPGDT-S

SPGDT-B

Aspek Etik & Hukum

Patient safety

Primary & Secondary Survey

Trauma capitis

Trauma THT

Trauma Mata

Syok

Traumatologi

Trauma Maxilofacial

Trauma Thorax

Trauma Abdomen

Combustio

Kegawatan Neonatus dan pediatrik

Intoksikasi

Kegawatan Metabolik & Endokrin

Status Epilepsi

Kesadaran Menurun

Stroke

Kegawatan psikiatri

Visum et Repertum TRAUMATOLOGI FORENSIK

PAGE iii

_1365339962.doc