mewujudkan kedaulatan pangan...

33
MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Disampaikan pada: Rakor DKP Provinsi Jawa Tengah Rabu, 29 April 2015 1

Upload: trinhquynh

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL

Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

Disampaikan pada:

Rakor DKP Provinsi Jawa Tengah

Rabu, 29 April 2015

1

I. PENDAHULUAN

2

3

Posisi Pangan dalam Pembangunan Nasional

1. Kebutuhan dasar manusia, pemenuhannya adalah hak asasi.

2. Pangan adalah budaya, hasil adaptasi antara manusia dan lingkungan.

3. Sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.

4. Pilar utama pembangunan nasional, berperan dalam stabilitas ekonomi, sosial dan politik.

KETAHANAN NASIONAL

Kerangka Pikir Pembangunan Pangan (UU No. 18/2012 tentang Pangan)

4 4

Ketahanan Pangan

Kemandirian Pangan

Kedaulatan Pangan

5

Lintas Pelaku

Masyarakat

Pusat

Lintas Wilayah

Nasional

Daerah

Rumah Tangga

Petani

Pengolah/ Pedagang

Konsumen

Pemerintah

Ruang Lingkup

Pembangunan Pangan

II. KONDISI DAN

PERMASALAHAN KETAHANAN

PANGAN NASIONAL

6

PROGNOSA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN PANGAN STRATEGIS TAHUN 2015

7

Ribu ton

Diperkirakan terjadi defisit pada komoditas kedelai, kacang tanah, cabai besar, cabai rawit dan daging sapi

No Komoditi Perkiraan

Ketersediaan*)

Perkiraan

Kebutuhan**) Neraca Domestik

1 Beras 41.267,9 31.904,6 9.363,3

2 Jagung 20.313,7 20.271,6 42,1

3 Kedelai 1.200,0 2.544,5 -1.344,5

4 Kacang Tanah 742,7 823,6 -80,9

5 Gula Pasir 2.873,5 2.817,7 55,8

6 Minyak Goreng 21.948,7 5.236,1 16.712,6

7 Bawang Merah 1.073,9 1.037,2 36,7

8 Cabai Besar 1.078,4 1.180,9 -102,5

9 Cabai Rawit 804,8 880,3 -75,5

10 Daging Sapi 409,1 454,7 -45,7

11 Daging Unggas 2.832,3 1.282,4 1.549,9

12 Telur Unggas 2.983,5 1.854,7 1.128,9 *) Perkiraan ketersediaan untuk beras, gula pasir dan minyak goreng tidak memperhitungkan stok awal tahun.

**) Perkiraan kebutuhan sudah termasuk kehilanggan pada saat proses produksi dan distribusi

URAIAN TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

Stok Awal 514,649 460,357 378,449 431,277 368,976

Tambahan CBP - 155,039 266,667 - -

Pemanfaatan CBP:

Bantuan

darurat/bencana 14,864 14,992 13,322 13,770 11,378

Pengendalian Harga

Beras (OPM) 39,428 221,955 200,518 40,007 75,515

OPK - CBP Raskin - - - - 30,825

Total Pemanfaatan 54,292 236,946 213,840 53,777 117,719

Stok Akhir 460,357 378,449 431,277 377,499 251,257

PERKEMBANGAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH (TON) 2010 – 2014

8 Sumber : Perum BULOG, 2015

Perkembangan Ketersediaan dan Konsumsi Energi Tahun 2009 - 2014

3.320

3.754 3.646 3.737

4.110

2200 2200 2200 2200 2200

2009 2010 2011 2012 2013

Ketersediaan Energi

Ketersediaan Energi (kkal/kap/hari)

Standar Ketersediaan Energi

Ketersediaan energi untuk konsumsi melebihi standar kebutuhan (2.200 kkal/kap/hari)

Konsumsi energi hampir mendekati standar rekomendasi WNPG (2.000 Kkal/kap/hari)

Sumber data : Susenas BPS, diolah BKP Sumber data : Direktori Perkembangan Konsumsi Pangan, BKP 2015

1927

20252048

19441930

1949

2000 2000 2000 2000 2000 2000

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Konsumsi Energi

Konsumsi Energi (kkal/kap/hari) Standar Konsumsi Energi

9

Perkembangan Ketersediaan dan Konsumsi Protein Tahun 2009 - 2014

87,75 93,4 93,13 94,14

99,35

55 55 55 55 55

2009 2010 2011 2012 2013

Ketersediaan Protein

Ketersediaan Protein (g/kap/hari)

Standar Ketersediaan protein

Ketersediaan protein sudah melebihi standar yang dibutuhkan (55 g/kap/hari)

Konsumsi protein sudah melebihi rekomendasi (52 g/kap/hari)

Sumber data : Susenas BPS, diolah BKP Sumber data : Direktori Perkembangan Konsumsi Pangan, BKP 2015

10

Konsumsi Energi dan Skor PPH

2009-2014

11

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) : merupakan gambaran keragaman dan keseimbangan gizi.

Skor PPH selama tahun 2009-2014, fluktuatif namun cenderung meningkat, mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi pangan masyarakat ke arah pola konsumsi yang beragam.

Skor PPH tahun 2014, baru mencapai skor 83,4 dari target skor tahun 2014 sebesar 93,3.

12

Pola Pangan Harapan (PPH)

1. Jumlah penduduk yang

besar: 252 juta

2. Dinamika penduduk: laju

pertumbuhan, struktur

piramida, urbanisasi. 3. Ketergantungan

terhadap beras masih

tinggi

4. Proporsi penduduk miskin masih besar (11.4%)

5. Masalah gizi ganda mulai muncul dan cukup besar; gizi lebih 5,8% dan gizi kurang 13,0%.

1. Tingginya konversi lahan

pertanian ke non pertanian

2. Infrastruktur pertanian

kurang memadai

3. Dampak perubahan iklim

4. Sebaran produksi pangan tidak merata

5. Rendahnya akses terhadap sumber pembiayaan, teknologi, informasi, dan pasar

6. Kompetisi pemanfaatan dan degradasi sumber daya air

Permasalahan Ketahanan Pangan

PERMINTAAN

(supply) PENAWARAN

(demand)

13

III. KEBIJAKAN KETAHANAN

PANGAN 2015-2019

14

UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan

PP No17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi

Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi 2015-2019

15

Pemantapan KP menuju kemandirian pangan dgn

peningkatan produksi pangan pokok.

Kebijakan Umum Ketahanan Pangan dalam RPJMN 2015-2019

1

Stabilitas harga pangan. 2

Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi

masyarakat. 3

Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan. 4

Peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan

terutama petani, nelayan, dan pembudidaya ikan. 5

16

VISI “Terwujudnya sistem pertanian – bioindustri

berkelanjutan yang menghasilkan beragam

pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi

berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan

pangan dan kesejahteraan petani”

SASARAN STRATEGIS

1. Swasembada padi, jagung dan kedelai

serta peningkatan produksi daging dan

gula

2. Peningkatan diversifikasi pangan

3. Peningkatan nilai tambah, daya saing,

ekspor, dan substitusi impor

4. Penyediaan bahan baku bioindustri

dan bioenergi

5. Peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan petani

TARGET SUKSES • Swasembada : Padi, Jagung,

Kedelai

• Peningkatan produksi :

Tebu

Hasil Ternak

Cabe

Bawang Merah

• Diversifikasi Pangan :

Skor PPH

RENCANA STRATEGIS KEMENTAN 2015 - 2019

17

Dukungan Sektor Pertanian dalam

Mewujudkan Ketahanan Pangan

Pembangunan Infrastruktur Pertanian (Irigasi,

Jitut/Jides)

Penyediaan saprodi bagi petani

Penyediaan informasi dan IPTEK berbasis kearifan

lokal

Pendampingan oleh penyuluh

Diversifikasi produksi dan konsumsi pangan

18

• Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

1

19

LANGKAH OPERASIONAL 2015 - 2019

A. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan

1. Penguatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 2. Analisis Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Wilayah (FSVA) 3. Kajian Kerawanan Pangan 4. Kajian Ketersediaan Pangan 5. Kajian Akses Pangan 6. Kawasan Mandiri Pangan

B. Peningkatan Sistem Distribusi dan Harga Pangan

1. Data/informasi pasokan dan harga pangan 2. Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat 3. Lumbung Pangan Masyarakat 4. Kajian Pasokan Pangan 5. Kajian Harga Pangan 6. Kajian Cadangan Pangan

• …. Lanjutan Langkah Operasional

1

20

LANGKAH OPERASIONAL 2015

C. Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

1. Optimalisasi Pekarangan

2. Pengembangan Pangan Pokok Lokal

3. Analisis Pola dan Kebutuhan Konsumsi Pangan

4. Promosi Penganekaragaman Pangan

5. Penanganan Keamanan Pangan Segar

D. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

1. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, Keuangan dan Perlengkapan, serta Umum

2. Sidang Pleno, Konferensi dan Regional Kebijakan Ketahanan Pangan

3. Model Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil untuk Ketahanan Pangan Masyarakat

IV. UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI

JAGUNG KEDELAI UNTUK

MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN

21

1. KEGIATAN UPAYA KHUSUS (UPSUS) PERCEPATAN SWASEMBADA PADI,

JAGUNG, DAN KEDELAI

• Rehabilitasi Jaringan irigasi tersier

• Percepatan Optimasi Lahan

• Bantuan Benih

• Bantuan Pupuk

• Bantuan Alsintan

• Pendampingan Penyuluh

22

2. PROGRAM KONTINGENSI 2014

a. Optimasi Lahan 170.000 ha b. Traktor R-2 sebanyak 7.800 unit c. Pompa Air 3.000 unit d. Rice Transplanter 100 unit

3. REFOCUSING ANGGARAN KEMENTAN (Rp. 4.1 Triliun)

1. Peningkatan Produksi Padi, Jagung, Kedelai :

perbaikan jaringan irigasi 1,5 jt ha, optimasi lahan 500 rb ha, traktor 6.100 unit, pompa 2.328 unit

2. Pengembangan Jagung 102 rb ha, corn seller 204 unit, dryer 204 unit.

3. Perluasan Areal Tanam kedelai 131.500 ha

4. Pendampingan dan pengawalan penyuluh

4. PENGUNGKIT PENCAPAIAN SWASEMBADA (APBNP 2015 Rp. 16,9 Triliun)

a. Rehab jaringan irigasi tersier 1,1 juta ha, optimasi lahan 530 ribu ha

b. Bantuan pupuk untuk padi dan jagung untuk 4 juta ha

c. Pengadaan benih padi 3 juta ha, jagung 1 juta ha

d. Bantuan saprodi Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai 300 ribu ha

e. Traktor roda-2 sebesar 20.000 unit, rice tranplanter 5.000 unit. Pompa air

7.800 unit Combine Harvester 10,5–14 HP : 2.800 unit, dryer 1.900 unit,

corn seller 2.000 unit, power tresher kedelai 1.500 unit dan penggilingan

padi kecil 6.700 unit

f. Penyediaan Traktor roda 4 untuk Tebu : 500 unit, Pangan : 1.000 unit

g. Pengadaan benih tebu 12 ribu ha

h. Pengembangan kakao berkelanjutan di 15 provinsi

i. Gertak birahi dan Inseminasi Buatan : 2 juta akseptor dan bibit indukan

1.200 ekor

j. Kerjasama TNI AD di 22 Provinsi

k. Pendampingan oleh 5.000 mahasiswa

l. Dukungan Quick Win : 21 Kegiatan

m. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan 24.000 lokasi

V. KOORDINASI DEWAN

KETAHANAN PANGAN

26

27

Aspek Kementerian/Lembaga

1. Ketersediaan

a. Produksi Pangan Prasarana & Sarana Produksi (primer) Produksi (olahan)

Kemen PU, Pertanian, KKP, Kehutanan, Perindustrian, Koperasi & UKM, BUMN (pupuk, benih), Pemda

b. Cadangan Pangan Pemerintah (pusat) Pemda Masyarakat

Kementerian Kesra, Sosial, Perdagangan, Dalam Negeri, Pertanian, Pemda

c. Impor Kebijakan Impor Implementasi Impor

Menko Ekon, Perdagangan, Pertanian, KKP, Perindustrian, BUMN

DUKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT PEMBANGUNAN PANGAN

28

Aspek Kementerian/Lembaga

2. Keterjangkauan

a. Distribusi, Perdagangan, Pemasaran

Perdagangan, Perhubungan, Pemda

b. Pengendalian harga Menko Ekon, Perdagangan, Pertanian, Perindustrian, KP, BUMN (Bulog), Pemda

c. Bantuan Pangan Mensos, Sosial, Mendagri, BUMN (Bulog), Pemda

3. Pemanfaatan (Konsumsi P & G)

a. Penganekaragaman Konsumsi & Perbaikan Gizi

Pertanian, KP, Perindustrian, Kesehatan, Dikbud, Perdagangan, Koperasi & UKM, Pemda

b. Keamanan Pangan Pertanian (segar) Perindustrian, Perdagangan, KP, BPOM (olahan), Pemda

Dukungan….. (lanjutan)

HULU- HILIR

LINTAS SEKTOR

Pangan merupakan permasalahan multidimensional

KOORDINASI Dewan Ketahanan Pangan

• Dewan ketahanan pangan memiliki tugas membangun koordinasi program ketahanan pangan dengan seluruh pemangku kepentingan

• Dewan ketahanan pangan dipimpin oleh pimpinan nasional (Presiden) maupun daerah (Gubernur/Walikota)

OTONOMI DAERAH

PERAN DEWAN KETAHANAN PANGAN

29

Dewan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Gubernur dan Bupati/Walikota dalam:

Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota dengan memperhatikan kebijakan yang ditetapkan Dewan Provinsi dan Dewan Kabupaten/Kota

Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan

melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi dan kabupaten/kota

30

TUGAS DKP PROV DAN KAB/KOTA

31

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KETAHANAN PANGAN DIBAHAS DALAM FORUM DEWAN KETAHANAN PANGAN MELALUI :

MEKANISME KERJA DKP DAERAH

Ketua Dewan/Ketua Harian Pelaku Ketahanan Pangan:

Masalah Fakta dan isu strategis Perubahan Lingkungan Strategis

SEKRETARIAT DKP

POKJA AHLI

Rapat Teknis Telaahan Rekomendasi (sekretaris DKP)

Rapat koordinasi DKP (Ketua

Harian)

Rapat Pleno(Kepala

Daerah)

Draft Rekomendasi Teknis dan Operasional

Kebijakan Ketahanan Pangan (Lintas

pelaku/wilayah)

Pembahasan/ konsultasi dengan daerah/dinas kab./kota

Data dan

Informasi

Rapat Teknis persiapan Materi bahasan ( sekretaris DKP)

Cek

lapangan

32

TERIMA KASIH