mewartakan iman dan kasih · 2021. 4. 3. · a p r i l 2 0 2 1 / n o . 3 4 6 w w w .u k i .c a u k...
TRANSCRIPT
W W W . U K I . C A U K I T O R O N T O A P R I L 2 0 2 1 / N O . 3 4 6
Mewartakan Iman dan Kas ih
Gereja: St Anselm’s Church, 1 Mc Naughton Rd. Toronto, ON M4G 3H3 Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart, 58 High Park Blvd. Toronto, ON M6R 1M8 Email: [email protected]
Pastor Pamong
Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ (647) 532-1318
Deacon Deacon Val Danukarjanto
(416) 497-2274 [email protected]
D E W A N P E N G U R U S
U M A T K A T O L I K I N D O N E S I A
Koordinator
Angelina Hanapie (647) 463 2058 [email protected] Wakil Koordinator
Rudy S B H (416) 671-2648 [email protected]
Sekretaris Sari Djunaedi (647) 404-8901
[email protected] Bendahara
Evy Suwarni (647) 500-5969 [email protected]
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah Esther Kurniadi (416) 371-2593
[email protected] Seksi-seksi
Liturgi: Erny Ruslim (416) 871-2773 [email protected]
Bina Iman: Hendry Wijaya (416) 450-6536 [email protected]
Sosial: Darwin Budiman (647) 403-3530 [email protected]
Rumah Tangga: Natali Saputra (647) 293-5338 [email protected]
Usher: Sugianto Tanojo (647) 625-2497 [email protected]
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah Bambang Micha (416) 709-7989
[email protected] Seksi-seksi
Liturgi: Antonius Haryanto (905) 781-4689 [email protected]
Bina Iman: Tiny Tjongson (416) 616-9354 [email protected]
Sosial: Diana Lucas (416) 824.4069 [email protected]
Wakil: Eric I. Kurniawan (416) 704-2681 [email protected]
Rumah Tangga: Marsela Tan Malaka (647) 300-3563 / [email protected]
Wakil: Meti Tan (416)827-5394 [email protected]
Usher: Andrei Sutandar (647) 772-2117 [email protected]
BIDANG KHUSUS
MUDIKA Henry Julian Onggo & Clarissa Serafine Wirianto
PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor
Lilian Tjokro (416) 616-6393 [email protected]
Ketua Sakristan/Pembagi Komuni
Hendry Wijaya (416) 450-6536 [email protected]
Ketua Altar Server
Maria I. Cherie (416) 880-3385 [email protected]
Bersambung ke halaman 4
Jalan Paskah
Kita awali perjalanan bulan April ini dengan
merayakan Trihari Suci: Kamis Putih - Jumat Agung - Vigili
Paskah, yang merupakan satu rangkaian Perayaan Agung
Paskah. Seluruh perjalanan Masa Prapaskah, yang kita awali
dengan Perayaan Rabu Abu telah mencapai puncaknya dalam
perayaan Agung Paskah. Seluruh persiapan itu bertujuan un-
tuk menjadikan diri kita sungguh siap dalam merayakan per-
ayaan puncak iman kita, yang menjadi pusat dari seluruh ke-
hidupan kita sebagai seorang beriman kristiani.
Perayaan Paskah memancar dari pribadi Yesus
Kristus, yang sengsara, wafat dan bangkit mulia men-
galahkan dosa dan maut bagi keselamatan kita semua, manu-
sia. Seluruh hidup dan perjuangan Yesus tertuju kepada ke-
hendak BapaNya, yakni untuk membawa manusia kembali
memasuki kebahagiaan abadi di dalam Taman Firdaus abadi,
di Surga, dalam persatuan dengan Allah. Misteri Paskah ini
telah membuka Pintu Keselamatan bagi kita semua, yang
selama ini tertutup oleh dosa manusia. Allah tidak pernah
menutup Pintu KeselamatanNya, namun manusia me-
nutupnya dengan dosa karena menjauh dari keselamatan itu.
Paskah telah membuka lembaran baru dalam ke-
hidupam manusia dan membawa hidup baru yang penuh rah-
mat. Oleh sebab itulah Paskah menjadi Jalan menuju
Keselamatan itu, yang telah dibuka kembali oleh Yesus
Kristus melalui pemberian DiriNya, yang telah menghancur-
kan penghalang dan penutup keselamatan itu, yakni dosa.
Dengan terbukanya Pintu Keselamatan ini, maka tidak ada
lagi yang dapat menutupnya dan sekarang Pintu itu telah
dibuka bagi kita semua agar kita masuk ke dalamnya.
Jalan Paskah adalah Jalan Keselamatan yang meru-
pakan Jalan Kristus dan Jalan kita yang sekarang ini sedang
kita lalui. Kita akan terus melangkah di Jalan Paskah ini
hingga saatnya tiba dan kita akan masuk serta tinggal
selamanya di Rumah kita yang sesungguhnya, Rumah Bapa
kita di Surga.
“Akulah jalan…”
Dalam pengajaranNya, Yesus dengan tegas sudah
mengatakan bahwa, “Akulah Jalan, Kebenaran dan
Hidup..”. Ungkapan ini menyadarkan kita akan arah dan
langkah yang harus kita ambil serta jalan mana yang harus
kita tempuh agar dapat sampai ke tujuan yang benar. Tuhan
Yesus telah menyediakan diriNya untuk menjadi jalan yang
mengarah dan membawa kita menuju ke persatuan dengan
BapaNya dengan melalui diriNya sendiri. Dengan demikian
kita sudah sangat terbantu karena sudah disediakan jalan itu,
jalan keselamatan dan kebahagiaan abadi. Inilah Jalan
Kristus dan Jalan Paskah, satu-satunya jalan yang telah dise-
diakan oleh Tuhan sendiri bagi semua manusia. Jelaskah bah-
wa semuanya ini mengalir dari Kasih Allah yang melimpah
bagi manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhan Allah.
Apa yang akan kita lakukan ketika kita mendengar-
kan perkataan Yesus ini, ‘Akulah Jalan…’ ? Jawaban dan
tanggapan kita ini sangat menentukan langkah kita selanjut-
nya, karena tanpa jawaban dan sikap kita, kabar gembira
keselamatan ini akan terus menjadi kabar dan harapan yang
tidak kita alami sendiri. Dengan mengatakan diriNya sebagai
jalan, maka Yesus tentu saja mengajak semua orang yang
sedang mencari keselamatan ini untuk bersatu denganNya.
Jawabaan kita merupakan keputusan dan pilihan yang kita
lakukan dengan bebas. Ketika kita menjawab dan memutus-
kan untuk mengikuti Yesus, berarti kita memutuskan untuk
berjalan di jalan yang telah disediakanNya bagi kita, yakni
diriNya sendiri.
Jawaban dan keputusan kita untuk berjalan di Jalan
Tuhan, berarti kita siap melakukan kehendak Tuhan bagi
kita. Jalan Kristus adalah Jalan Keselamatan yang dilakukan
dengan Cinta dan Pengorbanan, maka itu pula yang akan
mewarnai perjalanan kita bersama Tuhan Yesus. Ini juga
yang disadarkan kepada kita dalam Jalan Paskah, yakni jalan
sengsara-wafat-kebangkitan, yang juga merupakan jalan
kehidupan kita. Jangan pernah takut apalagi menyerah, kare-
na jalan ini adalah jalan Kristus sendiri, maka kita tidak per-
nah sendirian ketika menjalani jalan panggilan sebagai
seorang kristiani.
Hidup baru
Misteri Agung Paskah telah membuka Pintu Ke-
rahiman Allah maka marilah kita masuk kedalamnya.
Ketokkan kita telah didengarkan Tuhan dan Ia berkenan un-
tuk menerima dan memperkenankan kita masuk untuk mera-
yakan perjamuan keselamatan bersamaNya. Inilah kerinduan
Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Jalan Kristus adalah Jalan kita His Way is Our Way
Hati Allah yang terdalam: membawa kembali semua manu-
sia ke dalam Kera-
jaan Surga. Tuhan
Yesus Kristus te-
lah memungkin-
kan semua ini ter-
jadi dengan
menghancurkan
kematian dan
semua pengha-
langnya. Oleh se-
bab itu tidak ada
lagi alasan bagi
kita untuk menyia-
nyiakan anugerah
yang Tuhan sediakan bagi kita semua. Sebenarnya kita sudah
dan sedang melangkah menuju ke persatuan abadi dengan
Tuhan, maka diperlukan kesetiaan dan ketekunan agar
janganlah kita berhenti di tengah jalan ketika menghadapi
berbagai tawaran dunia, yang selalu akan ada dan menggoda.
Pada Perayaan Paskah dirayakanlah Sakramen
Baptis, yang menganugerahkan Hidup Baru bagi kita dan
menghantar kita memasuki Pintu Keselamatan melalui per-
satuan dengan Allah Tritunggal Mahakudus. Baptisan itulah
yang telah membasuh kita dari segala dosa melalui darah
Yesus Kristus yang tertumpah bagi penebusan kita. Dengan
air baptis itu pula kita diberikan kehidupan baru dengan pa-
kaian putih tanda kesucian dan lilin bernyala, tanda kita
membawa Terang Kristus. Sungguh indah dan menggembi-
rakan karena sejak saat itu kita akan bersama Kristus dan
tidak lagi sendirian di dalam kegelapan. Inilah yang harus
selalu kita jaga dan perbaharui setiap saat.
Hidup Baru inilah yang kembali kita perbaharui
secara pribadi dan bersama pada Perayaan Paskah yang
Agung ini, mem-
baharui Janji Bap-
tis kita. Pembaha-
ruan janji Baptis
sekaligus menjadi
pembaharuan hidup
adalah tanda kita
ingin selalu berada
di jalan Tuhan. Pa-
da waktu pembaha-
ruan janji Baptis
itulah, kita sekali
lagi menyangkal
setan dan mengakui
serta menegaskan iman kita. Kita sadar bahwa dalam
kehidupan kita di dunia ini, kuasa iblis tetaplah ada dan terus
berusaha untuk menarik kita menjauh dari jalan Tuhan, yang
sudah menjadi jalan kita juga. Kadang kita terlena dan mulai
menyimpang dari jalan Tuhan ini lewat perkataan,
perbuatan dan kelalaian kita baik terhadap Tuhan maupun
sesama. Itulah yang harus kita sadari setiap saat dan jangan
biarkan itu berlarut-larut, bertobat dan terimalah peng-
ampunan Tuhan. Jangan biarkan jalan Tuhan yang telah kita
tempuh itu berubah menjadi jalan yang sesat.
Jalan Kristus yang telah menghantar kita menuju
hidup baru inilah yang kita perbaharui pada Perayaan Agung
Paskah dengan membaharui dan meneguhkan kembali iman
kita kepada Allah Tritunggal dan kesetiaan kita kepada gere-
jaNya. Dengan iman yang tegas dan mantap inilah kita me-
lanjutkan perjalanan hidup kita di dunia ini dengan setia ka-
rena Tuhan selalu ada bersama kita. Tuhan Yesus lah yang
menjadi pembela dan semua malaikat mendampingi kita ber-
sama doa semua orang kudus yang selalu mengiringi kita.
Setialah selalu pada jalan Kristus yang telah menjadi jalan
kita sekarang dan selamanya.
“Selamat Paskah – Alleluia, Alleluia, Alleluia.”
Sambungan dari halaman 3
Peristiwa Paskah merupakan hal yang mem-
bahagiakan bagi kita orang percaya,
dan kisah kebangkitan Yesus disaksikan dalam
semua injil. KebangkitanNya membuat kita
menjadi baru dan di perbaharui. Bagi kita semua yang
masih berziarah, kita di ingatkan pentingnya sebagai
umat untuk memberikan kesaksian tentang Iman,
Harapan dan Kasih.
Setiap saat dalam kehidupan kita adalah waktu untuk percaya, berharap dan
mengasihi. Satu tahun telah berlalu kita melampaui masa pandemi, kita
percaya akan doa-doa yang didaraskan setiap hari di pertemuan UKI google meet, memohon per-
lindungan dan penyertaan Tuhan di masa pandemi ini yang belum berakhir. Berharap sebagai
“air hidup” yang memungkingkan kita melanjutkan perjalanan. Harapan diberikan kepada kita
sebagai inspirasi dan cahaya batin, menerangi tantangan dan pilihan yang kita hadapi dalam
perutusan kita. Kita dikuatkan untuk memiliki harapan dan meyakininya. Tahun lalu kita
tidak dapat merayakan Minggu Palma dan Paskah di gereja, tahun ini harapan terbukti nyata
terjadi, kita dapat merayakannya di gereja walaupun dalam jumlah terbatas dan dimodifikasi. Gereja
UKI akan kembali melayani umatnya untuk merayakan Ekaristi secara langsung setiap minggu kedua
dan keempat. Kasih, mengikuti jejak Kristus, dalam perhatian dan kasih sayang kepada semua orang,
adalah ungkapan tertinggi dari iman dan harapan kita. Tiada ungkapan rasa terima kasih yang cukup
yang dapat saya ungkapkan kepada setiap warga UKI dan dewan pengurus atas segala kerendahan hati
anda untuk berbagi dalam waktu untuk mengatur kegiatan, berdoa bersama setiap hari, dekat dengan
mereka yang tertimpa masalah hidup, berbagi dengan orang yang membutuhkan. Dalam hal ini tepat
kiranya aksi puasa selama masa Prapaskah ini akan kita sumbangkan untuk pembangunan Gedung
Rumah Pembinaan Readiness di wilayah misi domestik SCJ Papua.
Semoga Maria, Bunda Sang Juru Selamat, yang selalu setia di kaki salib dan di dalam hati Gereja,
senantiasa mendukung kita dengan kehadirannya yang penuh kasih. Semoga berkat Tuhan dan damai
Paskah menyertai kita semua.
Santo Yosef, kami Gereja UKI telah memilih engkau menjadi pelindung yang istimewa, sertailah
kami selalu dengan perantaraanmu yang penuh daya kuasa, curahkan kami segala rahmat dan berkat
rohani agar kami dapat mencerminkan kehidupan yang suci dan sesuai dengan kehendak Bapa di
Surga.
Selamat memperingati Paskah, 4 April 2021, dengan hati yang
penuh sukacita, Alleluia.. Alleluia.. Alleluia !
Yang terkasih Umat Katolik Indonesia di Keuskupan Agung Toronto,
Angelina Hanapie ~ Koordinator UKI
UKI Toronto ikut serta menyemarakkan hari ulangtahun ke-178 Pater John Dehon, SCJ
dengan hadir di berbagai acara yang diselenggarakan baik di Lampung, Indonesia mau-
pun di Toronto meski semuanya dalam bentuk virtual. Penjelasan tentang Pater Dehon
dan semangat pengabdiannya disampaikan oleh Romo Juliwan Maslim, SCJ.
UKI juga mengirimkan seorang peserta dalam Lomba Lektor yaitu Brianna Maria Perry
(putri dari Dwi Hadisunjoto) melalui penampilan di video, membuktikan Bahasa
Indonesia masih dikuasai oleh anak-anak Indonesia yang lahir di Canada.
Perayaan puncak Dehonian Day 178 mengambil tema: Don’t be Afraid, I am
with you, diselenggarakan di Postulat Novisiat Gisting Lampung pada hari
Minggu pagi 14 Maret (atau Sabtu malam waktu Toronto). Warga UKI mengikuti
acara tersebut lewat channel YouTube. Meskipun secara online tapi
kemeriahannya dapat terasa melalui penampilan para frater SCJ seperti foto di
bawah ini, dengan kaos kuning.
Dalam acara puncak ini UKI juga mem-
persembahkan sebuah video kelompok
Children Liturgy yang menyanyikan sebuah
lagu Indonesia: Kasih Ibu.
Akhirnya, SCJ Toronto menyelenggarakan Lent Recollection
pada hari Senin, 15 Maret pagi via Zoom. Beberapa warga UKI
mengikuti rekoleksi dengan pembicara Fr. Andrzej Sudol, SCJ
(USA) dan Fr. Paulin Makiala, SCJ (Ottawa). Bagi Anda yang
tidak sempat mengikuti acara ini karena jam kerja, dapat mem-
baca ringkasan yang ditulis oleh Deacon Val Danukarjanto di
halaman 11 edisi ini.
- Team Redaksi -
H A L A M A N 6
H A L A M A N 7
Bersambung ke halaman 9
Masih dalam masa pandemi pertemuan rapat tahunan
Dewan Pengurus UKI diselenggarakan secara virtual. Konsep
pertemuan rapat tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelum-
nya. Persiapan di mulai dari bulan Desember 2020 dengan me-
nyertakan umat untuk turut memberikan evaluasi dari setiap
kegiatan yang kita laksanakan di tahun 2019 dan 2020, dan me-
mohon masukan apa yang sekiranya dapat diperbaiki, dibenahi
dan ditingkatkan untuk pelayanan yang lebih baik di masa men-
datang.
Rapat berlangsung selama dua jam, diawali dengan
lagu pembukaan Mars UKI, berkat doa dan pengarahan dari
Romo Johanes Juliwan Maslim SCJ, Romo Pamong UKI. Tu-
juan utama pertemuan ini adalah melihat perjalanan kinerja pen-
gurus UKI di tahun sebelumnya. Banyak pertanyaan dari umat
yang kami terima dan ditampung sebagai masukan dan bahan
untuk diolah lebih lanjut karena ini merupakan bahan yang
sangat berguna bagi perkembangan UKI selanjutnya.
Sebelum membahas evaluasi dari setiap seksi, Rudy S
Budihartono wakil koordinator UKI mengawali dengan pen-
jelasan seluk beluk UKI. UKI adalah sebagai Gereja dengan
nama paroki St. Joseph yang menjadi pelindung kita. UKI tidak
memiliki gereja sendiri, kita ditempatkan dengan gereja lokal
dan disebut sebagai chaplaincy yang diakui dan terdaftar di
Keuskupan Agung Toronto.
Sebagai organisasi dan gereja yang sudah berumur
empat puluh satu tahun, kita mempunyai visi dan misi yang kita
pegang teguh. Visi kita adalah menjadi saluran berkat kasih
Allah bagi seluruh umat, agar nama Tuhan Yesus diper-
muliakan. Misi kita adalah memenuhi kebutuhan rohani umat
dengan pewartaan kebenaran firman Tuhan dan memenuhi ke-
butuhan sosial, dengan membangun persaudaraan dalam kasih
Tuhan.
Dalam pelaksanaan visi dan misi, Gereja UKI dipim-
pin oleh Romo Pamong dan dibantu oleh dewan pengurus yang
kemudian diwujudkan dalam kerja setiap seksi. Sebagai dewan
pengurus UKI kita memegang teguh janji pelayanan kita yaitu
sebagai persekutuan pelayan umat Allah yang bersama-sama
bertanggung jawab melaksanakan tugas dan panggilan untuk
terlibat dalam perintah Yesus Kristus, menguduskan, mewarta-
kan, dan menggembalakan. Tugas dewan secara umum dibagi
dalam dua kategori internal dan eksternal. Secara internal de-
wan diwajibkan mengembangkan dan memberdayakan seluruh
umat dalam mewujudkan iman akan Kristus. Secara eksternal,
dewan wajib bekerja sama dengan siapapun atas dasar kehendak
baik, dalam suasana persaudaraan, untuk meningkatkan ke-
sejahteraan umum terutama bagi yang sangat membutuhkan.
Agenda rapat berikutnya adalah laporan evaluasi dari
setiap seksi, sekaligus juga membagi masukan-masukan dari
umat yang telah kami rangkum. Beragam masukan dan kilas
balik bagaimana kita semua sebagai anak-anak Allah bekerja
dalam satu nuansa. Keinginan untuk melayani dan memberikan
yang terbaik terlihat dengan jelas dalam kerja sama antar dewan
pengurus UKI dan umat. Kita boleh bangga memiliki komuni-
tas yang sudah berjalan selama empat puluh satu tahun dan
nyata dalam menjalankan tiga pilar kehidupan orang kristiani
yaitu yang berlandaskan Iman, Harapan dan Kasih.
Apakah perjalanan kita sudah sempurna, tentunya
tidak! Keterlibatan umat untuk masuk dalam kepengurusan
sangat diperlukan, tantangan masa depan akan lebih besar,
namun dengan belas kasih dan pendampingan Tuhan, yakinlah
bahwa kita selalu dimampukan untuk menjalankan kehendak-
Nya.
Angelina Hanapie, Koordinator UKI
Rapat Pleno UKI Toronto~2021
Berikut adalah berbagai kesimpulan hasil dan usulan dari setiap seksi:
Mudika UKI
Mudika dirasakan berdiri sendiri, perlu pembimbing dan pendamping tersendiri.
Perlu support dan dorongan dari pengurus.
International Students dari Indonesia perlu dijangkau karena banyak yang tidak ke UKI, ikut gereja lain.
Perbedaan budaya antara Indonesian Canadian Born dan International Students, tidak dapat membaur/
bersatu.
Sambungan dari halaman 8
Bersambung ke halaman 10
Informasi dan Komunikasi
Website UKI: uki.ca
Bulletin BERITA UKI
Mailing list, [email protected]
Milist belum digunakan sesuai dengan tujuan yaitu
untuk kepentingan umum anggota UKI. Untuk itu
dimohon kesadaran pengguna mailing list untuk lebih
bijaksana sehingga tercipta suasana kebersamaan. (Isi
perlu disaring, demikian juga pemakaian bahasa yang
sopan).
Masukkan untuk dibentuknya group milis tersendiri
misalnya ukitoronto forum, ukitoronto kuliner.
Website belum dimanfaatkan dan belum user friendly,
saat ini masih sedang dilakukan upgrading.
Sambungan dari halaman 9
Fr. Andrzej mulai dengan menceritakan salah satu
cerita dari Leo Tolstoy: "How much land does a man
need?" Seorang petani yang serakah diberi kesempatan un-
tuk membeli
tanah dengan
harga 1000 Ru-
bel, dia akan
mendapatkan
tanah seluas
yang dia bisa
jalani, asalkan
sebelum ma-
tahari terbenam
dia kembali ke
titik asalnya.
Mulai pagi hari
dia berjalan,
sampai siang,
sampai sore,
matahari ham-
pir terbenam dan dia sadar bahwa dia harus kembali, tapi
masih sangat jauh. Dia lari balik sekencang-kencang nya
untuk kembali ke titik asalnya, karena dia tidak mau
kehilangan uangnya. Tapi karena kehabisan napas dan
terlalu capai, dia jatuh dan mati. Jadi akhirnya dia mendapat
tanah 2x1 meter, cukup untuk kuburannya.
Rekoleksi adalah waktu untuk slow down. Kita
terlalu sibuk, kerja kerja cari uang, atau aktivitas lainnya,
tidak ada waktu untuk diam, untuk Tuhan, untuk berdoa.
Sekarang adalah waktunya.
Topik Fr. Andrzej hari ini adalah conversion -
secara lebih khusus dalam rangka “interculturality”, karena
kita hidup dalam suasana multi-kultural. Kita harus belajar
mengerti budaya orang lain, jangan berkukuh dan tertutup
pada budaya kita sendiri, dan berubah menyesuaikan diri.
Pertama, kita harus mengubah cara berpikir kita dari ego-
isme ke penyerahan diri sepenuhnya kepada Kristus untuk
membawa misi Tuhan di dunia. Kedua, transformasi yang
mulai dari keluarga/ komunitas sendiri, harus berkembang
lebih meluas lagi ke komunitas-komunitas lain. Ketiga, con-
version ini harus mencakup seluruh dunia, termasuk konver-
si ekologis, yaitu bagaimana kita memperlakukan dunia kita
(Pope Francis: Laudato Si).
Sebagai contoh: Fr. Dehon pada mulanya tertutup,
hanya berkarya di Perancis. Tapi akhirnya dia menyadari
bahwa pelayanannya harus meluas ke seluruh dunia. Men-
gapa? Karena kita semua saling berkaitan satu sama lain.
Saling terkaitan ini bisa dilihat dari cerita yang ditulis oleh
Thich Nhat Hanh: "Cloud in Each Paper" – “Dalam Setiap
Lembar Kertas Ada Awan”.
Kita harus mengikuti spiritualitas Fr. Dehon, dan
juga memberikan komitmen untuk membuka pikiran kita,
agar pelayanan kita tidak terbatas pada kelompok kita saja,
tetapi lebih
meluas lagi.
Terutama da-
lam masa Pra-
paskah ini kita
harus mem-
praktekkan
dengan perbua-
tan nyata.
Bagian ke
dua: Fr. Pau-
lin Makiala:
Topik
utama adalah
rekonsiliasi. Ini
berhubungan
dengan Spiritualitas Fr. Dehon yang adalah untuk melayani
orang-orang yang menjadi korban ketidak-adilan. Di sini
sangat nyata karya komunitas SCJ dalam mendamaikan
(rekonsiliasi) pihak-pihak yang menjadi korban dan yang
menyebabkannya. Kita sebagai saksi tidak boleh tinggal
diam dan menjadi penonton saja.
Guna menghidupi spiritualitas Dehonian, kita harus
berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki segala bentuk
ketidak-adilan. Membantu memecahkan masalah di
masyarakat. Ini adalah tindakan kasih. Karena tidak ada
perbaikan tanpa kasih. Tantangan untuk kita di masa
Prapaskah ini.
~ Deacon Valentinus Danukarjanto ~
Ringkasan Rekoleksi Dehonian ~ 15 Maret 2021 Pembicara: Fr. Andrzej Sudol, SCJ (USA) dan Fr. Paulin Makiala, SCJ (Ottawa)
Seri Keutamaan Santo Yosef #2
Di dalam dia, “Yesus melihat kasih Allah yang lembut”, yang membantu kita
menerima kelemahan kita, karena “melalui” dan terlepas dari “ketakutan kita, kerapuhan
kita, dan kelemahan kita,” sebagian besar rencana ilahi terwujud. “Hanya kasih yang
lembut yang akan menyelamatkan kita dari jerat sang penuduh”, tegas Paus Fransiskus,
dan dengan menjumpai belas kasih Allah khususnya dalam Sakramen Rekonsiliasi kita
“mengalami kebenaran dan kelembutan-Nya,” – karena “kita tahu bahwa kebenaran
Allah tidak menghukum kita, melainkan menyambut, merangkul, menopang dan
mengampuni kita” (PC, 2).
~ sampai berjumpa di Seri Keutamaan St. Yosef #3 bulan depan ~
Doa Jalan Salib I – 19 Februari 2021
Apa isi doa jalan salib? Mengapa ada doa jalan salib? Pada
saat kita mengikuti doa jalan salib, salib menjadi fokus kita.
Karena salib merupakan tanda kemenangan yang perlu dile-
wati dengan kesengsaraan, wafat dan kebangkitan Tuhan kita
Yesus Kristus dan dimana keselamatan itu mengalir. Masa
Prapaskah merupakan waktu untuk merenungkan sengsara
Tuhan kita yang membawa keselamatan. Ada 14 perhentian
dengan 14 renungannya yang membantu kita berjalan me-
nuju keselamatan kekal. Ada berbagai tokoh yang muncul di
dalam doa jalan salib ini yang memperlihatkan keterlibatan
manusia. Melalui doa-doa permohonan yang kita bawakan,
kita tunjukan bagaimana sikap tobat kita. Mari kita perha-
tikan isi doa yang disampaikan. Kita bersembah sujud di
depan salib disetiap perhentian untuk menyadarkan dan
mengingatkan kita semua agar memohon belas kasih Tuhan
karena kita orang berdosa. Diharapkan kita menempatkan
sebuah salib dan 2 lilin yang bernyala di atas meja pada se-
tiap saat kita mengikuti Doa Jalan Salib.
Doa Jalan Salib II – 26 Februari 2021
Jalan Salib atau dalam bahasa latinnya “Via Dolorosa” (jalan
kesengsaraan atau jalan penderitaan) merupakan tradisi roha-
ni dalam Gereja Katolik yang berlangsung sejak ratusan
tahun yang silam. Pada awalnya jalan salib dimulai untuk
mengenangkan/mengikuti perjalan penderitaan Yesus di
Kota Yerusalem. Namun karena tidak semua orang bisa per-
gi ke tanah suci, maka dibuatlah doa jalan salib ini. Dibuat
14 perhentian untuk membantu merenungkan peristiwa kese-
lamatan, untuk mengingatkan kita agar bertobat, untuk be-
refleksi mengenai apa arti penderitaan, wafat dan kebang-
kitan Tuhan bagi kita. Pertobatan melalui penitensi dan ba-
gaimana kita sampaikan permohonan kepada Tuhan supaya
dosa-dosa kita dileburkan. Doa jalan salib ini juga menjadi
sarana untuk mendapatkan indulgensi (penghapusan siksa
dosa untuk dosa yang sudah diampuni). Untuk itu dalam doa
jalan salib, kita perlu berjalan mengikuti perjalanan Yesus,
dimulai dengan sikap tobat dan kita renungkan tahap demi
tahap perjalanan Yesus. 7 perhentian diambil dari kitab suci,
yaitu P.1: Yesus dihukum mati, P.2: Yesus memanggul salib,
P.5: Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene, P.8: Yesus
menghibur wanita-wanita yang menangisiNya, P.11: Yesus
disalibkan, P.12: Yesus wafat di kayu salib dan P.14: Yesus
dimakamkan. Sedangkan 7 perhentian lainnya merupakan
buah refleksi. 7x jalan salib setiap hari Jumat sampai Jumat
Agung (jalan salib ke 7) merupakan tanda kesempurnaan
karya keselamatan.
Adorasi Doa Jalan Salib III – Jumat Pertama, 5 Maret
2021
14 perhentian yang telah kita renungkan sebanyak 3x, bukan
merupakan pengulangan tapi untuk menyadarkan kita. Sadar
akan Yesus yang memberikan hidup-Nya melalui
pengorbanan dan kematian. Kita diberkati bukan saja karena
kita boleh merenungkan Yesus yang hadir dalam Sakramen
Maha Kudus, tapi juga atas rahmat berlimpah di dalam hidup
kita. Walau permasalahan tetap ada, yang muncul karena
dosa dan kesalahan kita. Renungan kali ini dipertajam mela-
lui Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya namun pada
akhirnya Yusuflah yang menyelamatkan mereka semua. Juga
melalui bacaan mengenai orang yang bekerja di kebun
anggur, yang merupakan perumpaan bagi kita untuk merawat
kebun anggur Tuhan, untuk mengembangkan kemampuan
dan talenta kita. Namun bukan untuk menjadi kesombongan
tapi untuk kemuliaan nama-Nya, karena semua ini adalah
milik-Nya. Sayangnya, kita sering merusak kepercayaan
yang Tuhan berikan dan menyingkirkan Tuhan “sang pemi-
lik”, bahkan sampai Putra-Nya dibunuh. Manusia berbalik
melawan “Sang Anugerah” dan kita sering kali mencemari
pakaian putih (dalam baptisan) kita. Tuhan sungguh baik dan
tidak membiarkan manusia menderita, sengsara dan mati
kekal. Masa Prapaskah ini mengajak kita untuk kembali
kepadaNya, supaya kita betul-betul sadar, bertobat dan mem-
perbaharui hidup kita. Seperti batu yang dibuang oleh tukang
Renungan Singkat Doa Jalan Salib
Bersambung ke halaman 13
-tukang bangunan dan telah menjadi batu penjuru, demikian
juga Yesus yang menjadi batu penjuru guna menyelamatkan
umat manusia. Apa yang sudah kita perbuat selama masa
tobat ini, apa yang masih dan ingin kita lakukan untuk berto-
bat? Lihatlah pancaran kasihNya yang penuh cinta dan
pengampunan bagi kita semua.
Renungan Singkat Doa Jalan Salib IV – Maret 12, 2021
Bertepatan dengan tema dari Doa Novena St. Yosef hari yang
ke-3: Yosef Penopang Keluarga, apakah maksudnya? Kita
sudah renungkan sebelumnya bahwa St. Yosef telah diberi
kepercayaan untuk menjadi penyangga, pencari nafkah dan
juga menjadi pendamping hidup Maria dan Yesus secara
spiritual. Dimana Yesus sejak kecil sudah diajak ke kenisah
Allah. Di dalam diri St. Yosef, telah diberi otoritas dan
tanggung-jawab cinta kebapaan, yang berkembang dengan
bantuan Tuhan dan rahmat yang dicurahkan kepadanya.
Tuhan sebagai batu karang menjadi tempat perlindungannya,
membuatnya menjadi kokoh dan kuat menjadi penopang un-
tuk melindungi dan menjaga keluarganya. Syukur atas ke-
pribadian St. Yosef yang tidak pernah mengeluh dalam
panggilan hidupnya. Kitapun diajak untuk menopang dan
bertanggung jawab atas pilihan yang Tuhan berikan kepada
kita. Bagaimana kita menjadi manusia yang taat dan setia
seperti St. Yosef? Seperti misteri di bukit Golgota, bagai-
mana Yesus mendapatkan kekuatan dari Sang Bapa hingga Ia
setia sampai mati. Ini merupakan penghayatan dalam ke-
hidupanNya. Yesus mengatakan:” Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu….” Inilah yang lebih utama dari segala persem-
bahan, cintaNya kepada Bapa dan cintaNya kepada manusia
melalui penderitaan di kayu Salib. Yesus jatuh sampai 3x. Ini
menunjukkan betapa beratnya penderitaan yang dialami
Yesus dalam memikul dosa-dosa. Salib kedosaan kita
memang sangat berat, namun Yesus menyelesaikan tugas
perutusanNya melalui ketaatan yang juga dihidupi oleh Bapa
Yosef yang setia sampai pada akhir hidupnya.
Renungan Singkat Doa Jalan Salib V – Maret 19, 2021
Bersama kita bersatu dalam doa jalan salib hari ini untuk me-
renungkan perjalanan penderitaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Bertepatan dengan Hari Raya St. Yosef, Suami Bunda Maria,
St. Yosef yang menerima panggilannya untuk menjadi suami
Maria dan menjadi bapa/ayah dari Yesus. 14 perhentian me-
nunjukkan perjalanan Yesus ke bukit Kalvari dan terjatuh
sebanyak 3x (pada perhentian ke-3, ke-7 dan ke-9) yang
menunjukkan angka kesempurnaan. Penderitaan yang begitu
berat dan mendalam, yang hampir tidak bisa dilakukan oleh
manusia biasa. Namun Yesus me-lakukannya dengan
bantuan kekuatan dari Bapa dan penuh kesetiaan. Yesus
dibantu oleh Simon dari Kirene, berjumpa dengan Veronika
yang mengusap wajahNya dan menasehati wanita-wanita
yang menangis, yang menggambarkan bahwa diperlukan
orang-orang disekeliling kita untuk ikut mengambil bagian
dalam jalan salib Yesus. Mari kita perhatikan dosa-dosa kita
yang membuat beban salib itu menjadi lebih berat. Mari kita
mengucap syukur atas Salib Yesus yang membuka pintu
keselamatan bagi kita. Minggu depan, minggu dimana masa
sengsara Tuhan kita akan dimulai, kita akan melihat bagai-
mana ketaatan Yesus yang juga menjadi ketaatan St. Yosef.
Suatu bentuk kepribadian yang mendalam, yang sunguh
menghayati apa yang Tuhan kehendaki. Mari kita juga bela-
jar menyadari apa yang kita ucapkan, apa yang kita janjikan,
dalam janji Baptis, janji dalam memasuki tahun yang baru,
kesediaan untuk melakukan tugas sebagai orang tua, tugas di
dalam pekerjaan, tugas di UKI dan tugas dimanapun juga
agar kita lakukan dengan setia. Janji tersebut adalah janji kita
kepada Tuhan dan sesama. Janji sebagai satu keluarga, janji
sebagai imam, biarawan dan biarawati. St. Yosef menjadi
pelindung Canada dan gereja universal. Mengapa St. Yosef
menjadi pelindung Canada? St. Yosef mampu menunjukkan
kesederhanaan yang mendalam, tidak hanya dipermukaan
saja, tapi sampai mendasar/mengakar. Buah ketekunan, ke-
rendahaan hati dan menjadi kemuliaan di surga. St. Yosef
yang hadir secara sederhana, sering di-tunjukan dengan alat-
alat pertukangan ditangannya atau dengan bunga lily sebagai
tanda kemurniannya. Kalau anda pernah mengunjungi
Nazareth di dekat Gereja Basilika Kabar Gembira , ada se-
buah reruntuhan bangunan gereja dari abad awal kekristenan
dan di dasarnya St. Yosef disemayamkan, sebuah bangunan
yang sangat sederhana tanpa banyak hiasan. Mari bersama
St. Yosef kita selesaikan masa Prapaskah dengan rendah hati
dan penuh kesetiaan. - &&& -
Sambungan dari halaman 12