meutuah diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/meutuah diklat 2.pdf(7...

48
Meutuah Diklat Media Komunikasi Balai Diklat Keagmaan Provinsi Aceh Edisi Juli-Desember 2014 Kebutuhan Diklat bagi Aparatur Kementerian Agama Majukan BDK Aceh dengan Azas Pemerataan Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M. Ag Kepala BDK Aceh Alamat: Jalan Syiah Kuala Nomor 116 Jambo Tape, Banda Aceh Website: www.meutuah.info - Email [email protected] Dengan Etiket, Hidup Kita Bahagia Majukan BDK Aceh Dengan Azas Pemerataan

Upload: vunhi

Post on 03-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1PB

Meutuah DiklatMedia Komunikasi Balai Diklat Keagmaan Provinsi Aceh Edisi Juli-Desember 2014

Kebutuhan Diklat bagi Aparatur Kementerian Agama

Majukan BDK Aceh dengan Azas Pemerataan

Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M. Ag Kepala BDK Aceh

Alamat: Jalan Syiah Kuala Nomor 116 Jambo Tape, Banda AcehWebsite: www.meutuah.info - Email [email protected]

Dengan Etiket, Hidup Kita Bahagia

Majukan BDK AcehDengan Azas Pemerataan

Page 2: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 32

“Selamat Hari Amal Bakti (HAB)

Kementerian Agama ke 69”

3 Januari 2015Semoga Kementerian Agama Soko Guru

dalam Mengayomi Moral Bangsa

Tertanda ,

Drs. H. ZULHELMI A. RAHMAN, M.AgKepala BDK Aceh

Drs. KRHISFISON, S.IPIKasubbag TU

Page 3: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 32

DAFTAR ISI

Cover - hal 1

Ucapan Selamat HAB

Daftar Isi -2

Pengantar –3

BDK Aceh Dukung Penerapan Syari’at Islam

Foto-foto Kegiatan BDK – 4-5

Artikel Ka. BDK – 6-7

Artikel Kasubbag TU 8-9

Artikel Kakanwil – Kebutuhan Diklat bagi Aparatur Kementerian Agama- 10-11

Kegiatan-kegiatan BDK Tahun 2014 -12-27

(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh)

Puisi 1 Halaman

Cerpen 3 halaman

Harapan kepada BDK Aceh 28-32

- Ketua PWNU Aceh

- Ketua Muhammadiyah Aceh

- Penyuluh Agama Islam ( 1 halaman)

- Guru

Page 4: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 54

REDAKSI

Salam Redaksi

Kehadirat Allah SWT kita persembahkan segala Puji dan Syukur karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Majalah Perdana Balai Pendidikan dan Keagamaan Propinsi Aceh, telah dapat terbit sesuai dengan harapan untuk menginformasikan keberadaan dan aktivitas yang telah berlangsung selama 1,5 tahun ini. Aktivitas Keberadaan Satuan Kerja Baru ini bergerak perlahan seiring tahap demi tahap bergerak menuju tumbuh dan berkembang, segala informasi dan berita yang ditampilkan adalah rangkaian kegiaitan – kegiatan yang telah terlaksana sesuai dengan perencanaan yang sudah kami susun.Semenjak lahirnya Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh (BDK Aceh) melalui Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 38 tahun 2012, maka di Provinsi Aceh sudah berdiri Balai Diklat Baru di lingkungan Kementerian Agama, dan Balai Diklat ini adalah Kantor layanan Diklat Keagamaan yang ke 13 di Indonesia. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Kantor baru ini melayani Pendidikan dan Pelatihan untuk 30 Satuan Kerja Kementerian Agama yang ada di Provinsi Aceh. Selanjutnya Adapaun Visi yang di tuju kedepan adalah memumbuh kembangkan Sumber Daya Manusia Kementerian Agama Provinsi Aceh, baik

dari Ranah Knowledge, Ranah Attitude dan Ranah Skill (keterampilan), dan semua itu di sasarkan menciptakan Nur Cahaya Akhlaq Mulia setiap pegawai Kementerian Agama Propinsi Aceh.Pada Kesempatan inilah Redaksi menyuarakan kegiatan ini dalam bentuk menerbitkan media baru dengan Nama “Meutuwah Diklat”. Kehadiran majalah baru ini berharap dapat menjadi penyambung informasi tentang keberadaan satuan kerja Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh, selanjutnya melalui ini Redaksi berharap ampun dan maaf seandainya kurang tepat dalam penempatan dan penulisan kata dan kalimat, sehingga pembaca mempunyai persepsi yang berbeda dari maksud yang kami infokan, sekali lagi maafkan. Kepada Allah SWT semua kebaikan itu kita harapkan dan kepada sesama manusia kami meminta masukan demi kemajuan majalah ini kedepan, semoga hadirnya Media ini menambah indahnya warna Diklat Kementerian Agama dan meningkatnya khasanah keilmuan pengetahuan

Salam Redaksi

Mulai dengan kegiatan, merancang sistem, melengkapi sarana dan prasarana, memikirkan bangunan, melengkapi SDM, dan sebagainya

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 20144

Page 5: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 54

SEJARAH

BDK Aceh Dukung Penerapan Syari’at Islam

Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh akan melaksanakan pembangunan fisik di tahun 2015 nanti. Hal itu disampaikn oleh Kasubbag TU BDK

Aceh, Drs. Khrisfiosn, S.IPI, Minggu, di Banda Aceh, 8/12.

Menurut Khrisfison, pembangun tersebut dilaksanakan dalam tiga tahapan. Pertama, pelelangan jasa konsultansi. Kedua, pembangan fisik yang direncanakan akan dikembangkan dalam batas-batas tanah dan fondasi bangunan kantor. Ketiga, yaitu tahapan pengawasan.

Pembangunan tersebut dilaksanakan di wilayah Aceh Besar, yaitu Gampong Tumbo Baro Kecamatan Kuta Malaka Samahani.

Luas tanah yang tersedia sesuai dengan ukuran tanah yang dihibahkan oleh Gubernur Aceh, yaitu seluas 10,7 Ha. Sebab, kata Khirfison, BDK Aceh memiliki modal besar dengan luasnya tanah yang dihibahkan oleh Pemda Aceh.

Sementara itu, kata Khrisfison, biaya pembangunan fisik gedung BDK Aceh ini berasal dari DIPA BDK Aceh untuk tahun 2015. Dan tahapan ini adalah tahapan awal agenda pembangunan fisik BDK Aceh dari lima tahapan penganggaran yang direncanakan.

“Kita berharap perecanaan ini benar-benar matang dan dengan melibatkan pihak-pihak yang profesional sehingga bisa menjadikan BDK Aceh sebagai model BDK se-Indonesia. Baik model dalam pembangunan fisik, Sumber Daya Manusia, adminstrasi,” ujarnya.

Apalagi, katanya lagi, Aceh sedang berjuang menerapkan syari’at Islam secara Kaffah yang perjuangan ini juga membutuhkan kontribusi dan peran serta dari BDK Aceh.

“Dalam hal ini, BDK Aceh bisa berperan dalam penerapan syari’at islam di Aceh dengan cara membangun SDM pegawai di Lingkungan Kementerian Agama, UIN, IAIN dan STAIN yang kemudian kita harapkan agar alumni Diklat

ini nantinya akan mampu berperan serta secara maksimal dalam mensukseskan penerapan Syari’at Islam di Aceh dalam berbagai tatanan kehidupan,” ujar Khrisfison

Sementara itu, Kepala BDK Aceh, Drs.H.Zulhelmi A. Rahman, M.Ag mengatakan, pihaknya sudah menyurati semua Kepala Kankemenag se-Aceh agar dapat memberikan kontribusi PNS terbaiknya untuk dapat diperbantukan di BDK Aceh.

“Kita berharap dengan adanya SDM yang baik, maka pengelolaan BKD Aceh akan lebih terarah dan mencapai hasil maksimal ke arah kemajuan. Oleh sebab itu, Kepala Kankemenag harus berjiwa besar memperbantukan pegawai terbainya untuk ditempatkan di BDK Aceh,” ujar Zulhelmi.

“Begitu juga Perguruan Tinggi Islam yang ada di Aceh seperti UIN, IAIN dan STAIN, sangat kita harapkan bantuan pemikiran dan jasa tenaga pengajar,” ujarnya menambahkan. [Zulkhairi]

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 5

Page 6: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 76

Observasi Lapangan di MTsN Tungkob

Buka bersama di BDK Aceh

Page 7: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 76

Suasana belajar peserta DDTK di Kab. Aceh Besar

DDTK di Kab. Aceh Besar

Page 8: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 98

Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M. Ag Kepala BDK Aceh

Majukan BDK Aceh dengan Azas Pemerataan

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 20148

Page 9: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 98

K epala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh, Drs. Zulhelmi A. Rahman, M.Ag mengatakan komitmennya untuk

memajukan BDK Aceh dengan azas pemerataan. Artinya, semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkunngan Kementerian Agama diharapkan bisa mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang diselenggarakan oleh BDK Aceh.

Kita akan bangun BDK pada tahun 2015 berdasarkan rekomendasi hasil rapat kordinasi yang dihadiri oleh seluruh pejabat eselon III di Kanwil Kemenag dan seluruh Kepala Kankemenag di Provinsi Aceh.

Zulhelmi mengatakan, Diklat tidak akan difokuskan pada satu wilayah, melainkan setiap wilayah di Aceh yang disana terdapat Pegawai Kementerian Agama. Kendati demikian, menurut Zulhelmi, ini membutuhkan waktu, sebab Diklat ini tidak bisa diselenggarakan sekaligus untuk semua Pegawai pada satu waktu.

Dengan begini, Zulhelmi berharap, keha diran BDK Aceh benar-benar mampu menjadi jawaban minimnya kesempatan Diklat bagi PNS Kementerian Agama di Provinsi Aceh selama ini, termasuk UIN dan STAIN.

Menurutnya, wilayah kerja BDK Aceh, selain semua PNS Kemenag yang ada di seluruh Aceh, termasuk juga UIN Ar-Raniry Banda Aceh, STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, STAIN Gajah Putih Takengon, dan terakhir STAIN Tgk Dirundeng Meulaboh.

Kendati demikian, Zulhelmi menuturkan, dalam hal ini pihaknya juga mendapatkan banyak kendala di lapangan. Misalnya seperti banyaknya jumlah PNS di

lingkungan Kementerian Agama Prov. Aceh yang kisaran 15 Ribu PNS.

Selain itu, kata Zulhelmi lagi, tantangan yang paling berat adalah pada anggaran untuk pelaksanaan Diklat yang sangat terbatas. Selain itu, juga sarana dan fasilitas Diklat yang belum memadai. Apalagi, kata Zulhelmi, perubahan kebijakan, dinamika sosial dan juga tantangan globalisasi.

Menghadapi semua tantangan ini, Zulhelmi menyiapkan beberapa strategi jitu. Antara lain, kata Zulhelmi, pihaknya merencanakan kebutuhan Diklat prioritas bagi terlaksananya layanan keagamaan yang berkualitas kepada masyarakat yang meliputi, tenaga administrasi, tenaga fungsional administrasi, tenaga fungsional keagamaan, dan tenaga fungsional

kependidikan.Selain itu, strategi berikutnya, Zulhelmi juga merencanakan

kebutuhan Diklat alternatif bagi pengembangan kapasitas

PNS secara personal meliputi kemampuan pengembangan diri, adaptasi teknologi dan juga pemenuhan hak dan

kewajiban administrasi sebagai PNS.Berikutnya, Zulhelmi

menuturkan, pihaknya juga mengalokasikan dana bagi pelaksanaan

Diklat melalui beberapa jalur, Pertama, DIPA Balai Diklat dimana seluruh komponen biaya ditanggung dalam DIPA Balai Diklat.

Kemudian,Kedua, DIPA Satuan Kerja (Satker), sebagian biaya ditanggung oleh DIPA Satker dan sebagian melalui DIPA BDK. Selanjutnya, kata Zulhelmi, seluruh biaya ditanggung Satker, namun pelaksanaannya oleh BDK. Ketiga, Diklat Swadaya. Seluruh atau sebagian komponen ditanggung oleh PNS sebagai peserta Diklat.

Strategi berikutnya yang dijalankan, menurut Zulhelmi, yaitu memetakan

Keha diran BDK Aceh benar-benar

mampu menjadi jawaban minimnya kesempatan

Diklat bagi PNS Kementerian Agama di Provinsi Aceh

selama ini, termasuk UIN dan STAIN

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 9

Page 10: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1110

ketersediaan SDM Kemenag yang berkualitas secara personal sebagai model dan narasumber/pelatih bagi PNS yang lain. Menempatkan PNS/SDM pilihan (unggul) di BDK. Terakhir, kata Zulhelmi, strategi pihaknya memajukan BDK yang dengan cara memotivasi dan mengapresiasi pencapaian PNS di Lingkungan Kerja masing-masing. “Ini sangat penting, ” ujar Zulhelmi.

Selain strategi, Zulhelmi juga menjelaskan perbandingan komponen biaya. Menurutnya, rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk sebuah Rakor/Workshop atau seminar dengan durasi 30 JPL (2-3 hari Fullboard sebanding dengan Diklat 7-10 hari di BDK Aceh.

“Hal tersebut disebabkan perbedaan kom ponen biaya, akomodasi dan konsumasi di BDK jauh lebih murah dari paket Fullboarad ,” tegasnya.

Zulhelmi juga merincikan harga satuan Diklat tahun 2015 nanti. Untuk Diklat kam pus, Narasumber sebesar 200-300/JPL. Konsumsi 100ribu/OH. Kemudian, lanjut Zulhelmi lagi, perlengkapan peserta sebesar 200 Ribu/OA. Uang harian Diklat 110 Ribu /OH. Akodomasi sarana BDK dengan daya tampung 30 orang. Sementara untuk transpor harganya menyesuaikan.

Sementara itu, harga satuan Diklat di luar kampus tahun 2015, narasumber sebesar 200-300 Ribu /JPL. Konsumsi 100 Ribu /OH. Kemudian, untuk perlengkapan peserta sebesar 200 Ribu /OA. Sementara uang harian Diklat yaitu sebesar 110 Ribu/OA. Akomodasi untuk sewa ruang pertemuan, dan untuk transpor menyesuaikan dengan kondisi lapa-ng an dan waktu.

Pengembangan Sarana DiklatZulhelmi juga memaparkan

pengembangan sarana Diklat. Menurutnya, tahun 2014 hibah tanah dari PEMDA Aceh seluas 10 Ha. Kemudian tahun 2015, menurut Zulhelmi, perencanaan fisik BDK secara keseluruhan (kebutuhan 20 Tahun) dan pembangunan tahap pertama.

Untuk tahun 2016, kata Zulhelmi, pihaknya merencanakan pembangunan Fisik Diklat tahap dua dan pelaksanan Diklat dengan kapasitas 2-3 angkatan sekalli jalan @30 OA. Sementara itu, pada 2017 nanti, Zulhelmi merencanakan agenda lanjutan pembangunan fisik Diklat tahap tiga dan pelaksanaan Diklat dengan kapasitas 2-3 angkatan sekali jalan (@30 OA), sarana pendukung seperti perpustakaan dan olahraga tersedia.

10

Page 11: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1110

E tiket yang kita bicarakan di sini adalah kumpulan aturan-aturan yang menertibkan dan mengendalikan pergaulan

manusia. Dengan menurut peraturan itu manusia dapat hidup rukun bersama-sama. Mereka yang mengendarai mobilnya dengan menurut peraturan lalu lintas tidak akan mengalami kecelakaan, seperti seringnya dialami oleh pengemudi-pengemudi yang melanggar peraturan.

Kemudian etiket pergaulan dapat menghindarkan berbagai kerugian, malapetaka dan kesusahan yang bisa timbul. Etiket dapat juga menolong manusia untuk hidup rukun bersama orang lain. Etiket

dapat menolong manusia supaya lebih beradap, dan sukses. Setiap orang harus mempelajari dan mempraktekkan aturan-aturan pergaulan. Karena tanpa aturan-aturan bergaul, banyak kesusahan bisa terjadi. Oleh sebab manusia pada umumnya cenderung memikirkan dan mementingkan diri sendiri. Manusia dewasapun sedikit banyaknya sama seperti bayi.

Aturan-aturan bergaul perlu agar manusia itu dapat berhubungan dengan harmonis. Sebab tanpa etiket pergaulan, masing-masing melakukan hal-hal yang dianggap baik. setiap aturan mempunyai latar belakang yang baik dan kadang-kadang tidak jelas sebab-sebab diadakannya aturan

Dengan Etiket, Hidup Kita

BahagiaDrs. Khrisfison, S.IPIKasubbag TU Balai

Diklat Keagamaan (BDK) Provinsi Aceh

11

Page 12: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1312

itu. Banyak aturan-aturan telah dibuat jangan saling menganggu. Umpamanya, kita tidak menyanyi sambil berjalan di jalan raya. Karena perbuatan menganggu tata tertib berjalan. Tidak mustahil orang lain menyangka kita kurang waras.

Manusia Harus BergaulManusia adalah makhluk sosial. Ia dapat

hidup karena saling tolong menolong. Hidup saling tolong menolong adalah hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat itulah terjadi pergaulan antara kelurga dengan keluarga, antara seorang dengan seorang yang lain. Dalam pergaulan masyarakat, banyak hal-hal yang perlu diketahui. Karena manusia yang hidup berdekatan yang jumlahnya lebih dari seorang, harus mempunyai aturan-aturan yang dapat memisahkan hak dan kewajiban masing-masing orang. Hak dan kewajiban masing-masing anggota masyarakat, wajib diketahui. Tanpa aturan atau pedoman bergaul maka tidak mustahil terjadi kekacauan dalam masyarakat itu sendiri. Dalam dunia pergaulan terdapat kata “etiket” yaitu kumpulan cara-cara dan aturan bergaul yang baik untuk masyarakat beradab.

Etiket ini pada umumnya menyangkut hal-hal yang lahiriah. Walaupun sebenarnya ciri-ciri lahiriah itu sangat erat hubungannya dengan sikap batin sesorang. Tidak mustahil bahwa seorang yang menjalankan norma-norma etiket tidak menjadi seorang yang jujur. Mungkin ada orang lain berpendapat bahwa tanpa etiket pergaulan, manusia itu dapat hidup. Tanpa etiket pergaulan manusia bisa juga mencari nafkah. Dan kalaupun etiket pergaulan diturut secara seksama, usaha-usaha mencari nafkah tetap harus dikerjakan juga. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa etiket pergaulan banyak menolong dalam kelancaran hubungan antar manusia itu. etiket pergaulan menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing orang. Bukan saja menyatakan hak dan kewajiban seseorang,

tetapi etiket pergaulan menolong seseorang untuk hidup lebih tertib dan berdisiplin.

Supaya Disenangi Orang Manusia sebagai makhluk sosial

yang setiap hari bergaul patut berusaha menyenangkan hati sesamanya. Pergaulan yang bertujuan menyenangkan diri sendiri tidaklah baik. pergaulan yang baik dan serasi harus saling membantu dan saling menggembirakan satu sama lain. Jikalau kita berhasil menyenangkan hati orang lain, akan berhasil pula menggunakan orang itu untuk menolong kita.

Banyak hal-hal yang dapat dikerjakan atau tidak boleh diperbuat yang menyebabkan orang lain lebih senang, lebih berbahagia dan lebih beruntung.

1. Jangan mencela pembicaraan orang lain. Supaya disenangi orang, perlu menjadi pendengar yang baik.

2. Bicarakan hal-hal yang menyenangkan hati orang lain. Dengan membicarakan hal-hal yang menimbulkan kesenagan dalam hati orang lain, kita lebih berhasil memenangkan dan membina persahabatan. Perlu mengetahui hal-hal yang menyenangkan dan menggairahkan hati seorang sahabat.

1. Mengetahui nama orang lain. Nama adalah perkataaan terindah dan

termanis di dunia. Setiap orang senang akan namanya. Gembira jika orang lain menyebutkan namanya lebih sering. Oleh sebab itu jikalau ingin disenangi orang, ketahuiah nama orang tersebut dengan tepat. Banyak orang sederhana menjadi termashur karena berhasil menghafal ribuan nama orang.

2. Ramah tamah dan riang Dalam pergaulan, seseorang perlu

berusaha supaya ramah dan suka senyum. Orang-orang ramah dan yang suka senyum adalah bagaikan sebuah rumah yang pintunya terbuka serta tuan rumah mempersilahkan tamunya masuk.

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201412

Page 13: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1312 13

3. Bersikap jujur

Memenangkan SahabatKehidupan ,manusia merupakan pemanda-

ngan indah, yang terdiri dari bahagian-bahagian tertentu, yang jikalau dipisah-pisahkan akan kehilangan keindahannya itu. kehidupan ini sebahagian besar terdiri dari kesibukan per-gau lan. Manusia tanpa persahabatan tidak bergairah. Persahabatan merupakan warna-warni yang menyerpurnakan keindahan lukisan kehidupan. Tujuan etiket dan sopan santun adalah memenangkan banyak sahabat.

Persahabatan merupakan perhiasan kehi-dupan seseorang. Mereka yang bisa bersahabat dapat menikmati kehidupan bergairah. Dalam persahabatan harus ada sifat suka menerima dan menerima. Untuk ini setiap orang patut berusaha untuk menjadi magnit yang memikat orang lain. Berhasil menjalin persahabatan berarti mencapai kemenangan. Oleh sebab itu tetaplah bersikap bersahabat. Sikap suka bersahabat, dan sikap ramah banyak sangkut pautnya dengan dunia pergaulan. Bukan saja kelancaran bergaul, melainkan untuk mencapai suksespun, kebiasaan bergaul itu besar peranannya. Dalam memenangkan sahabat, harus berhati-hati. Kita boleh bersahabat dengan semua orang.

Persahabatan perlu dipelihara. Orang-orang yang sudah mempunyai banyak sahabat tetapi tidak memelihara persahabatan itu, akan kehilangan sahabat. Harus menghargakan sahabat dan berusaha menolongnya. Dalam memelihara persahabatan sifat kesungguhan sangat perlu. Jangan membicarakan gagasan-nya yang kurang baik kepada orang lain. Sebagai seorang sahabat harus berusaha menolong sahabat yang membutuhkan.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memellihara persahabatan adalah supaya memperlakukan sahabat lama seperti se-orang sahabat yang baru. Persahabatan te-tap utuh jika saling mengasihi dan saling melayani satu sama lain dipraktekkan. Jika ingin menjadi sahabat yang baik harus rela

mengorbankan waktu, mengorbankan materi dan mengorbakan perasaan.

Tidak Menganggu Orang Lain.Dalam pergaulan tidak menganggu orang lain perlu diperhatikan. Lebih sedikit sese-orang tidak menganggu orang lain, lebih berhasil dalam pergaulan.

1. Jangan menganggu orang yang sedang kerja

2. Jangan menganggu orang makan3. Jangan menganggu orang lain pada

waktu tidur4. Jangan menghalangi rencana reaksi

orang lain.5. Jangan menganggu orang yang sedang

bercakap-cakap6. Jangan menganggu rumah tangga

orang lain.

Jika Tidak BeretiketOleh sebab tidak mengetahui hak dan

kewajiban sendiri, tidak mustahil yang kawan menjadi musuh. Itu timbul karena kesalahan sendiri yang banyak kali tidak disadari.

Seseorang yang tidak menggenapkan kewajibannya, maka orang-orang dengan siapa kewajibannya itu tidak ditepati pasti merasa dirugikan. Banyak hal yang bisa timbul karena tidak mengetahui hak dan kewajiban sendiri.

1. Dianggap sebagai seorang yang tidak sopan.

2. Batin terganggu3. Sahabat semakin berkurang

- Apakah Etiket itu?- Manusia Harus Bergaul- Supaya Disenangi Orang- Memenangkan Sahabat- Tidak Menganggu Orang Lain- Jika Tidak Beretiket- Memberi Hormat dan Salam- Cara Memperkenalkan-Etiket Bertamu-Aturan Bertelepon-Menulis Surat

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 13

Page 14: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1514

Kebutuhan Diklat bagi Aparatur

Kementerian AgamaDrs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd

Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Aceh

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201414

Page 15: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1514

K epala Kanwil Kementerian Agama Prov. Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd mengatakan, Balai Diklat adalah sebuah kebutuhan

mutlak bagi aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Hal ini, menurut Ibnu Sa’dan, karena Kemenag Aceh memiliki 1.700-an pegawai dengan 600-an satuan kerja (Satker) tersebar di berbagai kabupaten/kota di Aceh. “Bayangkan, jika ada pendidikan prajabatan, pegawai harus pergi ke Medan. Tentu membutuhkan dana besar. Namun kini kita bersyukur sudah bisa laksanakan Diklat sendiri”, ujar Ibnu Sa’dan.

Ibnu Sa’dan menceritakan sejarah lahirnya BDK Aceh, menurutnya, hadirnya BDK di Aceh merupakan keberhasilan dan terobosan yang monumental bagi Aceh. Ini sekaligus sebuah keberhasilan bagi Kemenag Aceh beberapa tahun terakhir. BDK Aceh merupakan yang ke 13 di nusantara.

Sebelumnya, BDK di Indonesia berlokasi di 12 Kota. Sebelumnya telah ada: pertama, Medan (Sumatera Utara yang Aceh ikut ke sana). Kedua, Padang beberapa propinsi tunduk ke Balai Diklat di sana, yaitu Sumbar, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau. Ketiga, Palembang (meliputi Sumsel, Bengkulu dan Lampung). Keempat, Jakarta (DKI Jakarta). Kelima, Bandung (Jawa Barat). Keenam, Semarang (Jawa Tengah dan Yogjakarta), ketujuh, Surabaya (Jawa Timur). Kedelapan, Banjarmasin (Seluruh Kalimantan). Kesembilan, Makassar (Sulsel, Sulbar dan Sulteng). Kesepuluh, Denpasar (Bali, NTB, NTT). Kesebelas, Manado (Sulut dan Gorontalo). Dan keduabelas, Ambon (Maluku, Malut dan Papua).

Sebelum pelatikan Drs. Zulhelmi A.Rahman, M.Ag sebagai Kepala BDK Aceh ini melengkapi struktur kepengurusan Balai Diklat yang sebelumnya beberapa pengurusnya juga telah diilantik di Jakarta.

Menimbulkan bermacam persepsi

Kendati demikian, menurut Ibnu Sa’dan, Hadirnya BDK Aceh menimbulkan berbagai macam persepsi, ada yang merasa senang, ada juga yang sedikit mengeluh karena tidak lagi mengikuti Diklat di kota Medan, Sumatera Utara. Seperti yang dikatakan oleh sebagian guru. Mereka senang karena Balai Diklat sudah ada di Aceh, yang merupakan daerah kita sendiri, kedekatan dengan peserta akan lebih terasa karena sama-sama orang Aceh.

Bahagia juga rasanya, karena dengan hadirnya BDK Aceh dapat menampung lebih banyak peserta dari Aceh. Kalau dulu kita harus berbagi dengan BDK Medan, dari Aceh 15 peserta dan dari Sumut 15 peserta, sehingga tidak semua guru bidang studi dapat terpanggil mengikuti Diklat.

PNS Aceh mengaku ada pengalaman selama mengikuti di Medan akan berbeda ketika Diklat di Aceh. Dulu kita berbaur dengan peserta dari Sumatera Utara, selain menambah ilmu dan pengalaman, Diklat disana akan lebih mengenal corak pendidikan di sana, karena kita ada observasi lapangan di madrasah-madrasah atau instansi terkait, sehingga dapat kita bandingkan dengan madrasah di Aceh

Benahi KUA, Ujung Tombak Kementerian Agama

Ibnu Sa’dan juga menyinggung persoalan KUA, bahwa kewenangan KUA, dengan turunannya itu,merupakan bagian dari Tupoksi (Tugas Pokok Dan Fungsi) Jabatan Kementerian Agama.

“Kita ingat, sejumlah tugas kita adalah Perumusan Visi, Misi serta Kebijakan Teknis di Bidang Pelayanan dan Bimbingan Kehidupan Beragama di Kabupaten/ Kota. Nah, bagian dari teknis itu adalah kepemimpinan KUA,” ujar Ibnu Sa’dan.

Kita juga diamanahkan berupaya memberikan: 1. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan

di Bidang Bimbingan Masyarakat Islam,

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 15

Page 16: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1716

Pelayanan Haji dan Umrah, Pengem-bangan Zakat dan Wakaf, Pendidikan Aga ma dan Keagamaan,

Pondok Pesantren, Pendidikan Aga ma Islam pada Masyarakat dan Pember-dayaan Masjid, Urusan Agama, Pendi-dikan Agama, Bimbingan Masyarakat Kristen, Katolik (yang Jumat sore besok dan Minggu sore nanti akan ada acara tersendiri), Masyarakat Hindu serta Budha sesuai Peraturan Perundang-per-undangan yang berlaku ;

2. Pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Pengelolaan Administrasi dan Informasi Keagamaan.

3. Pelayanan dan Bimbingan di Bidang Ke-ru kunan Umat Beragama, yang sekarang sedang Rakor di Banda Aceh.

4. Pengkoordinasian Perencanaan, Pengen-dalian, dan Pengawasan Program.

5. Pelaksanaan Hubungan dengan Peme-rintah Daerah, Instansi Terkait, dan Lem baga Masyarakat dalam rangka pe-lak sanaan tugas Kementerian Agama Ka-bupaten/Kota, dan di Kanwil.Kemudian, lanjut Ibnu Sa’dan, kita

kaitkan dengan pelayanan prima, seberapa kuat tujuanyang diingin dicapai, motivasi dan usahalah yang selanjutnya menentukan. Sebuah kotak mental dalam diri yang memuat keteguhan dan komitmen yang akan menolong untuk bergerak dengan pelayanan prima untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah ditentukan.

Motivasi ikhlas dalam ibadah ibadah akan mudah digerakkan apabila dalam alam kognitif dan afektif mampu membayangkan, memahamisecara jelas dan menghadirkan visi, misi, dan tujuan penting tersebut.

Motivasi merepresentasikan kemampu-an kognitif dan afektif dalam menghasilkan inisiatif dan aktifitas yang berkesinambungan dalam meraih tujuan, visi, dan misi Kemen-terian Agama.

Bahwa kualitas pelayanan dapat diukur dengan lima dimensi, yaitu: 1) Reliability

(Kehandalan), 2) Responsiveness (Daya Tanggap), 3) Assurance (Keyakinan), 4) Emphaty (Empati) dan 5) Tangibles (Bukti Fisik).

Kemudian, yang harus diperhatikan dalam memberikan pelayanan prima dalam bekerja adalah: tampil ramah, sopan, yakin, ceria, suka memaafkan, pandai bergaul, rajin, wajar, jujur, senang belajar pada orang lain, senang dengan pekerjaan dan senang untuk menyenangkan orang lain.

“Untuk mejalankan itu butuh seni mempin atau memenej lemaga. Jajaran KUA terutama Kepala KUA adalah teladan. Kesehariannya mesti sejalan dengan misi Kemenag, yang itu sekaligus misi Islam. Kita bisa memilih gaya kepemimpinan menurut kondisi misal: tipe memerintah, membaur bersama, mendetilkan instruksi, hemat kata tapi banyak aksi teladan, dan seterusnya,”, tegas Ibnu Sa’da.

Salah satu kiat, agar jajaran KUA tidak berbenturan dengan agama dan kondisi riil lapangan (adat misalnya), kata Ibnu Sa’dan, adalah terus kembangkan diri, termasuk selalu memahami regulasi, misalnya memahami sejumlah UU, PP, PMA, KMA, dst.

Misalnya KeputusanMenteri Agama Nomor 477 Tahun 2004 tentang Pencatatan Nikah, atau Peraturan Menteri Agama RI Nomor 30 Tahun 2005 Tentang Wali Hakim, atau Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2005Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Biaya Pencatatan Nikah Dan Rujuk.

Dua pendekatan di KUADi sini, lanjut Ibnu Sa’dan, ada dua

pendekatan di perkantoran, termasuk KUA:1. Pendekatan sifat-sifat (trait approach)- Kita memahami dan melayani karena

kekhasan watak yang kita layani, misalnya catin yang tamatan MI, sarjana/santri yang cukup alim, pelaut yang jarang pulang ke rumah, suami yang diabaikanistri, mertua yang

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201416

Page 17: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1716

merasa dinomorduakan, dst;- Istri dari suami yang sulung, wali

yang ‘egois’ karena merasa ‘dilangkahi’ anaknyadalam izin nikah, dst.

2. Pendekatan tingkah laku (behavioral

approach)- Akhlak yang lumaya baik, dan akhlak

warga yang santun, yang kita hadapi, mungkin ‘awak gle’ (gerilyawan) mungki anak kampus;

- Suami penggosipyang menelantarkan istri, suami pendiam, ‘tukang kawin’, suami ringan tangan, istri yang kreuh bhan keue ngon bhan likot, istri yang cerewet, dst

Ibnu Sa’dan juga mengatakan, ada empat elemen kepemimpinan, di antaranya untuk, atau meliputi sisi:

- Organisasi kelembagaan; KUA, Seksi, Subbag;

- Kelompok; Penyuluh, Peghulu, Admi-nitrasi, Honorer;

- Pribadi anggota; mitra, petugas dila-pangan;

- Pribadi pemimpin; Kepala atau ketua.Bahwa tantangan globalisasi pada saat ini

sudah luar biasa yang berimbas pada pola perilaku yang negatif. Kementerian Agama dengan segenap aparaturnya diharapkan se-ba gai garda depan   dalam menghadapi pe-ngaruh globalisasi.

“Dalam menghadapi hal tersebut Kemen-terian Agama harus berkoordinasi dengan pihak lain terutama Pemerintah Daerah, ciptakan keharmonisan dengan Pemerintah Daerah,” ujar Ibnu Sa’dan.

Selain Diklat semacam ini, kata Ibnu Sa’dan menambahkan, mari kepada Saudara sekalian, tingkatkan kapasitas diri, dengan terus belajar, terutama keahlian dalam IT.

“Kita memang butuh Diklat yang ber-jenjang dan merata. Bagi aparatur dan pejabat Kemenag itu mutlak butuh mulai sekarang. Sebagaimana sindiran Kepala Balai Litbang-Diklat (Penelitian dan Pengembangan, Pendi-dikan dan Latihan) Kemenag RI (Prof. DR.

Makhsin, MA), bahwa Diklat itu kebutuhan PNS dan Honorer (serta Kontrak) di era komputerisasi sekarang, agar PNS tak lagi mematikan komputer dengan hanya mencabut steker (kabel),” tukasnya.

“Mungkin kini ada PNS yang disuruh mengetik, dia tak mau dan tak mampu, tapi main game sepanjang hari itu bisa. Ada PNS sekarang, menghidupkan komputer bisa, saat mematikan langsung cabut “chok” (kabel). Padahal tidak demikian, karena itu bisa merusak alat yang dibeli dengan uang Negara”, ujarnya lagir.

Makanya, jajaran kita perlu diperbanyak ikuti pelatihan, untuk membekali dan mengasah diri dengan tiga tuntutan.

Dengan kata lain, kini ada 3 elemen yang dibutuhkan oleh PNS (tenaga kontrak dan honorer) Indonesia di tengah gaung kinerja dan pemberantasan korupsi, yaitu:

(1). PNS miliki keterampilan teknis. Jika dia pegawai yang duduk di Seksi Zakat, mengerti seluk-beluk perzakatan, senif dan takarannya. Jika dia PNS yang kerja di Subbag Kepegawaian, memahami masalah regulasi kepegawaian, misalnya pensiun dan kepangkatan. Jika dia PNS di Inmas memahami soal publik relationship, dan protokoler. Bahkan urusan protokoler sekarang juga sudah dialihkan ke Subbag Umum. Sekarang, mengabdi di Seksi dan Subbag apa saja, memahami surat-menyurat di bidangnya.

Dan, yang paling berat itulah tenaga di KUA, istilahnya “Menteri Agama di Kecamatan”.

(2). PNS perlu komitmen, yang terikat dengan tugas, dikerjakan apa pun sesuai dengan kinerja dan regulasinya. Jangan ada lagi PNS yang pergi tanpa pesan, kerjaan tak bisa dilanjutkan orang.

(3). PNS mesti ada integritas, artinya tidak mengakali aturan, sehingga harta melimpah secara tidak patut.

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 17

Page 18: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1918

K ementerian Negara Pendayagu-naan Aparatur Negara saat ini tengah menyiapkan RUU Etika Penyelenggara Negara (EPN).

RUU ini ditujukan untuk menjadi sistem dan mekanisme kontrol terhadap sikap, perilaku, dan ucapan penyelenggara Negara, meliputi lembaga eksekutif, yudikatif, legis-latif, maupun auditif. Aturan yang bersifat mengikat ini diharapkan dapat menjadi landasan hukum dalam penegakan kode etik dan standar etika lembaga penyelenggara Negara termasuk juga di dalamnya kelem-bagaan Islam karena berada di bawah satu payung hukum yakni hukum Indonesia.

Dunia kini tengah menyongsong sebuah tatanan baru, seiring dengan globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi. Sinyalemen perubahan itu terjadi dimana-mana, seperti penyatuan Eropa, kebangkitan Negara-negara Asia, terpilihnya presiden kulit hitam Barrack Obama di Amerika Serikat, isu perubahan iklim, dan lain seba-gainya. Tuntutan perubahan menjadi ihwal yang tanpa kendat, karena informasi mem-buat masyarakat dunia semakin transparan, terbuka, etis serta demokratis. Oleh karena itu warisan-warisan budaya lama yang usang seperti feodalisme, totalitarianism, dengan sendirinya akan ditinggalkan dan menemui jalan buntu. Peter Senge, ilmuwan dari Massachusetts Institute Of Technology, menyatakan bahwa kelak perubahan akan

beranjak dari detail complexity menjadi dynamic complexity. Interpolasi hubungan antar manusia menjadi sulit, dan perubahan dapat terjadi dengan mendadak dan tidak menentu. Di Indonesia, semangat perubahan itu masih terus berlangsung, agar system dan etika dalam pengelolaan manajemen kelembagaan dapat berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya.

Birokrasi kita di tengah arus peurbahanLalu dimanakah letak “birokrasi”

di tengah arus perubahan itu? tak bisa menutup mata bahwa semangat perubahan itu sudah dikumandangkan melalui upa ya pembentukan good governance. Berbagai sistem dan peraturan dibentuk demi meningkatkan kualitas pelayanan kelembagaan. Namun, harapan itu masih menemui jalan panjang, karena tuntutan perubahan bagi birokrasi, masih jauh pasak dari pada sumber daya manusia yang dimiliki.

Birokrasi kelembagaan di Indonesia adalah sebuah Institusi yang lama hidup dalam “comfort zona” yang bernama sentralisme dan dominasi kekuasaan. Kondisi patrimonial ini sudah terbentuk begitu lama melalui proses sejarah dari zaman raja-raja, kolonialisme, hingga ke era kontemporer. Bahkan, birokrasi sesungguhnya adalah cerminan dari masyarakat Indonesia itu sendiri, yang

Revitalisasi Etika Pengelolaan Manajemen

Pendidikan IslamOleh: Dr. Saifullah Isri, MA

Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry

18

Page 19: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 1918

menurut dramawan WS Rendra: “Rakyat Belum Merdeka”.

Sentralisme dan dominasi kekuasaan ini tampak dari pola rekruitmen yang mengedepankan nepotisme dan kolusi. Pembagian jabatan birokrasi bukanlah proses seleksi yang professional serta rasional, melainkan hubungan kedekatan dengan atasan. Hal ini diperburuk dengan kerja pelayanan yang menggunakan pendekatan kekuasaan. Sehingga persepsi yang populer di masyarakat tentang birokrasi sebagai institusi yang ruwet, berbelit-belit, tidak efisien, selalu butuh “uang pelicin”, bahkan profesi pegawai negeri acapkali dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi dari masyarakat umum, sehingga merasa berhak dilayani dari pada melayani.

Malangnya sentralisme dan dominasi kekuasaan dalam birokrasi ini, kemudian dibalut dalam budaya khas Indonesia yang berkonteks tinggi (high context culture) yang di simpangkan, seperti “hormat kepada atasan”, “hormat kepada yang lebih tua”, “memendam yang buruk, menunjukkan yang baik” dan masih banyak lainnya. Akibatnya jauh panggang untuk birokrasi peka terhadap berbagai perkembangan di masyarakat, seperti profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi.

Kondisi yang begitu kokoh mengakar ini tentu saja tidak bisa disembuhkan dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan kerja panjang melalui pembongkaran budaya dan memperkuat mekanisme kontrol. Salah satu upaya pembongkaran budaya ini adalah melalui penegakan system dan etika yang selama ini absen dan tidak dianggap sebagai faktor dalam penyelenggaraan kelembagaan. Padahal etika memiliki peran yang sangat penting, sebab di dalam etika terkandung nilai-nilai moral, seperti tanggungjawab, dedikasi, integritas, kejujuran, yang apabila mampu ditumbuhkan dalam diri setiap aparat birokrasi, dapat memacu

kinerja serta pelayanan yang sehat. Bahkan, keruntuhan sistem dan etika yang sesungguhnya menjadi faktor utama buruknya birokrasi. Sebagaimana pesan agama yang mengungkapkan, bahwa segala sesuatu dimulai dari niat. Jika niat menjadi aparat Negara adalah sebentuk sikap kerelaan untuk menjadi abdi Negara dan masyarakat, maka harapan ideal dalam pelayanan dan pengelolaan manajemen kelembagaan benar-banar dapat teraplikasi sesuai dengan apa yang diharapkan terutama sekali berdasarkan peran dan fungsinya.

Tidak mudahTentu, upaya menumbuhkan sistem dan

etika tidaklah mudah. Selain harus dimulai dari konsep yang jelas dan dituangkan dalam sistem yang tegas, juga dibutuhkan suatu mekanisme yang mampu menjaga penegakan etika itu sendiri.

Dalam perspektif Islam keberadaan sistem dan etika manajemen pengelolaan pendidikan Islam haruslah sesuai dengan peran dan fungsinya yang dipandang pula sebagai suatu sarana untuk memudahkan implementasi Islam dalam kegiatan kelembagaan tersebut.

Implementasi nilai-nilai Islam berwujud pada difungsikannya Islam sebagai kaidah berpikir dan kaidah amal dalam seluruh kegiatan organisasi ataupun kelembagaan. Nilai-nilai Islam inilah sesungguhnya nilai utama organisasi yang menjadi payung strategis hingga taktis seluruh aktivitas kelembagaan.

Sebagai kaidah berpikir, aqidah dan syariah difungsikan sebagai asas atau landasan pola pikir dalam beraktivitas. Adapun sebagai kaidah amal, syariah difungsikan sebagai tolok ukur kegiatan. Tolok ukur syariah digunakan untuk membedakan aktivitas yang halal atau haram. Hanya kegiatan yang halal saja yang dilakukan oleh seorang muslim, sementara yang haram akan ditinggalkan semata-mata untuk menggapai keridhan Allah swt. []

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 19

Page 20: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2120

Rendahnya mutu pendidikan di Aceh saat ini menambah catatan merah terhadap perkembangan sumber daya manusia di provinsi ujung republik ini.

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan di Aceh, seperti komponen kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Di sisi lain, kemampuan dasar guru dan calon guru yang dihasilkan oleh Lembaga Pendidik Tenaga Pendidikan (LPTK) juga masih belum begitu memuaskan serta belum mampu menjawab kebutuhan pasar pendidikan.

Namun, dalam rangka peningkatan kulitas tenaga pendidikan dan penyelengaraan pendidikan pemerintah Aceh saat ini sudah sangat fokus untuk melakukan berbagai trobosan dalam rangka mendongkrak mutu pendidikan. Berbagai program pelatihan telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Akan tetapi pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan tersebut belum mampu menyentuh penyelengara pendidikan secara masif. Masih kurangnya guru, kepala sekolah, pengawas mendapat kesempatan untuk pengembangan diri melalui pelatihan, workshop, dan seminar. Jika pun ada pelatihan, model dan bentuk pelatihan yang dilakukan kemungkinan tidak memenuhi standar pelatihan yang efektif.

Akibat kurangnya perhatian terhadap pengembangan profesional guru, kepala sekolah, dan pengawas, ditambah rendahnya kualitas yang dihasilkan oleh LPTK menyebabkan kompetensi buruknya pelayanan dalam pendidikan. Asumsi ini dikuatkan oleh hasil uji kompetensi guru yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012, menempatkan

guru Aceh pada urutan 28 dari 33 provinsi se-Indonesia. Selanjutnya, laporan dari tim seleksi guru calon fasilitator untuk PPMG di Aceh yang dilaksanakan pada akhir tahun 2012 juga membuktikan kompetensi guru di Aceh sangat tidak mengembirakan.

Berkaitan dengan kinerja kepala sekolah, berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Aceh pada MUBES MPD Aceh tahun 2013, hampir 90% kepala sekolah tidak melakukan supervisi akademik terhadap guru mengajar. Hal yang sama juga terjadi pada pengawas. Laporan dari Dinas Pendidikan (2013) juga menyebutkan kapasitas pengawas sekolah dalam melakukan tugas dan fungsi mereka belum memenuhi standar yang ditetapkan. Artinya, kondisi yang tidak sehat ini akan berimbas pada mutu dan kualitas lulusan sekolah di Aceh sehingga siswa tidak mampu bersaing secara nasional, apalagi internasional dalam berbagai bidang.

Berdasarkan data tersebut, diperlukan usaha-usaha yang sistematis dan terprogram terutama melalui pelaksanaan pelatihan yang efektif dan efisien untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas. Sejumlah pelatihan dengan dana yang besar telah dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/ kota dalam usaha meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah dan pengawas. Namun, dana yang besar untuk pelatihan belum tentu menjamin terjadinya perbaikan dan perubahan kinerja dan kapasitas apabila model pengembangan dan pelatihan itu sendiri tidak dirancang dan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kaidah pelatihan yang efektif.

Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan beberapa standar praktis, yang dapat diterapkan

Mencari Pola Pelatihan Guru

yang EfektifOleh: Budi Azhari, M.Pd

20

Page 21: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2120

oleh pelaksanan program pelatihan secara sistematis, mulai dari tahap awal yang meliputi penjajagan kebutuhan pelatihan, merancang pelatihan, merencanakan, sampai dengan tahap melaksanakan dan mengevaluasi serta tindak lanjut yang diperlukan.

Standar Praktis Pelatihan GuruProgram pelatihan bagi guru pada dasarnya

merupakan suatu bagian yang integral dari manajemen dalam bidang ketenagaan di sekolah. Pelatihan ini merupakan bentuk dari upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru sehingga pada gilirannya diharapkan para guru dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal dalam bidang pendidikan, terutama di sekolah.

Kaitannya dengan peningkatan dan pengembangan kompetensi guru, pelatihan sangat penting bagi guru untuk mengembangkan kapasitas dan keterampilan dalam mengajar, menghadapi murid, dan bergaul dengan komunitas sekolah. Namun, pelatihan menjadi tidak efektif apabila dirancang seadanya sehingga hasil yang diperoleh tidak mampu memberi perubahan yang signifikan pada pengembangan professional guru. Dengan kata lain, dana dan tanaga yang dihabiskan sangat tidak seimbang dengan hasil yang diperoleh. Oleh sebab itu, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik untuk sebuah pelatihan adalah keharusan.

Suatu program pelatihan yang dilaksanakan, diperlukan perancanaan yang matang sesuai dengan karakteristik sebuah pelatihan efektif dengan mengikuti beberapa tahapan. Jika tidak, pelatihan tersebut lebih terkesan kurang serius, pemborosan dana dan tenaga. Oleh karena itu, pendekatan dan tahapan yang sistematis dalam suatu pelatihan merupakan keharusan, yang meliputi: mengenali kebutuhan-kebutuhan, merencanakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi dan monitoring.

Selanjutnya, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan suatu

program pelatihan bagi guru, yaitu perlu memperhatikan perencanaan dan persiapan pelatihan. Agar kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh suatu sekolah atau instansi yang ditugaskan untuk melatih guru benar-benar dapat memberikan manfaat bagi kemajuan guru maupun bagi organisasi pendidikan itu sendiri, maka perlu memperhatihan (1) penentuan kebutuhan; (2) penentuan sasaran; (3) penentuan program.

Analisa Kebutuhan Pelatihan (training need assessment) dalam suatu pelatihan, penentuan kebutuhan merupakan langkah awal yang amat penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kebutuhan secara cermat. Melalui analisis kebutuhan yang cermat, dapat diyakinkan bahwa kegiatan pelatihan memang benar-benar diperlukan, jadi tidak hanya sekedar ”proyek” yang sifatnya diada-adakan, tanpa hasil dan tujuan yang jelas. Disamping itu, dengan training need assessment akan memudahkan bagi pelaksana dalam merancang model pelatihan yang sesuai dan menyiapkan materi pelatihan (content) yang cocok dengan kondisi dan kebutuhan peserta (guru). Selanjutnya, training need assessment juga sangat membantu menentukan siapa akan menjadi trainer/ fasilitator dari pelatihan dimaksud. Dengan demikian, pelatih atau tutor yang dipilih tidak terkesan sembarangan, melainkan sesuai dengan keahlian atau kompetensi yang dibutuhkan sehingga mampu mentranfer pengetahuan dan ketrampilan secara baik sesuai dengan prinsip-prinsip belajar orang dewasa.

Kegiatan dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, terdapat tiga pihak yang perlu dilibatkan, yaitu: (1) satuan organisasi (sekolah atau instansi pendidikan), (2) para kepala sekolah, sebagai orang-orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan satuan-satuan kerja yang dipimpinnya, (3) guru yang bersangkutan, mereka yang sangat mengetahui apa kebutuhan dan kekurangan untuk diperbaiki atau tingkatkan. Dengan adanya identifikasi kebutuhan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan ini, maka pelatihan akan lebih

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 21

Page 22: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2322

bermakna.Penentuan sasaran pelatihan (training goal

and objektif) didasarkan pada analisis kebutuhan pelatihan yang sudah ditetapkan sebelumnya, berbagai sasaran yang ingin dicapai dari suatu kegiatan pelatihan, baik yang bersifat teknikal maupun behavioral juga harus dirumuskan dengan baik. Dengan kata lain, sasaran yang dibuat perlu sangat jelas dan diusahakan dapat diukur diakhir pelatihan dan pada saat implementasi ditempat kerja nanti. Seharusnya, setiap sebuah pelatihan guru yang dirancang sangat jelas kompetensi yang ingin diperbaiki dan ketrampilan yang diajarkan. Sehingga, para fasilitator lebih fokus dalam menyiapkan materi dan peserta pelatihan mendapat manfaat dari pelatihan tersebut.

Langkah selanjutnya penentuan program, setelah dilakukan analisis kebutuhan dan ditetapkan sasaran yang ingin dicapai, selanjutnya dapat ditetapkan program pelatihan. Penentuan program terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan yakni berkenaan dengan beberapa hal, antara lain; kemampuan atau kompetensi yang hendak dicapai oleh guru. Hal ini dilakukan dengan menginventarisir kebutuhan training untuk guru yang bertujuan agar program pelatihan di pilih sesuai dengan kebutuhan. Sehingga perlu dipastikan guru yang mengikuti program pelatihan tersebut adalah orang yang tepat dan memang membutuhkan program training tersebut.

Mempersiapkan materi yang akan diajarkan, sehingga perlu adanya modul atau rundown dari program pelatihan yang akan diikuti, hal ini akan terlihat apakah training tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya waktu, tempat dan berapa lama durasinya dan dimana training tersebut dilaksanakan, semuanya harus direncanakan dengan baik dan matang. Selanjutnya kebutuhan biaya yang diperlukan harus terperinci dan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan prinsif efesiensi biaya untuk pelaksanaan suatu pelatihan.

Mempersiapkan instruktur/ tutor yang memiliki kapasitas dan berkompeten, dan kualifikasi dari pemberi materi training, apakah

seorang trainer yang handal yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi sehingga mampu memberikan materi dengan baik. Serta tutor/ instruktur yang memberikan program pelatihan tersebut sudah teruji dan terbukti mampu melaksanaan training dengan baik.

Alternatif pelatihan efektifBerdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh tim pengembang profesional guru (Dinas Pendidikan Aceh, 2014) banyak pelatihan yang telah dilaksanakan untuk guru selama ini kurang efektif, baik ditinjau dari pelaksanaan maupun dampak pelatihannya. Sehingga perlu ada pola pelatihan yang lebih bermakna, efektif dan efesien.

Salah satu pola pelatihan guru yang pernah dikembangkan adalah pola pelatihan dengan praktik di lapangan, atau adanya pendampingan akan jauh lebih efektif daripada pelatihan dengan jumlah peserta besar dan cenderung dilakukan dengan bentuk pengarahan (lecturing), pola pelatihan ini adalah salah satu alternatif pelatihan bagi guru dalam meningkatkan atau mengembangkan kompetensi guru sebagai tenaga pendidik profesional.

Pola pelatihan pendampingan dirancang dalam bentuk in-on service, yaitu pertama peserta dibekali dengan pengetahuan dan skill di ruangan (tempat pelatihan), kemudian dilanjutkan ke sekolah (ruang kelas) untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari dengan didampingi oleh tutor (pelatih). Seterusnya, peserta dipanggil kembali untuk mendapat in put, perbaikan, dan penyempurnaan terhadap apa yang telah dipelajari dan praktekkan.

Program pelatihan pendampingan ini perlu dirancang sejak awal dengan melibatkan expert pelatihan untuk melahirkan Term of Reference (ToR) yang berkualitas terkait dengan arah, tujuan, dan struktur program pelatihan serta tersedia indikator yang jelas sebagai ukuran keberhasilan pelatihan dapat diukur. Selanjutnya, diperlukan komitmen dari manajemen dalam melaksanakan kegiatan pelatihan dan konsisten mengikuti rancangan yang telah dituangkan dalam ToR pelatihan.

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201422

Page 23: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2322

Pola pelatihan seperti ini memerlukan tutor pendamping yang berpengalaman dalam mengajar dan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap peran guru disekolah, memahamisubtansi materi pelatihan,dan terampil dalam menggunakan berbagai metode/ teknik pembelajaran sehingga proses pelatihan berlangsung efektif dan menyenangkan. Tutor yang berpengalaman akan menghindari penyampaian materi dengan ceramah (lecturing) secara terus menerus, melainkan dipadukan dengan workshop, diskusi kelompok, dan latihan-latihan. Dengan demikian, pengelola pelatihan perlu sangat selektif dalam memilih tutor dan mengutamakan mereka yang telah perpengalaman dalam melatih dan punya komitmen tinggi untuk membina guru.

Waktu pelatihan (timing) yang dibutuhkan untuk pola ini relative lebih banyak dibandingkan dengan model pelatihan konvensional seperti yang telah banyak dilakukan selama ini. Konsekwensinya, dana yang dibutuhkan untuk satu paket pelatihan jauh lebih banyak dari model pelatihan konvensional biasa. Berikut adalah bagan model pelatihan pendampingan guru yang layak untuk diterapkan:

Selama berlangsung pelatihan pada tahap in service telah dibicarakan Rencana Tindak

Lanjut (RTL) termasuksejumlah instrument dan indikator yang akan digunakan pada saat tahapan on service. Penentuan jadwal monitoring dan evaluasi merupakan bagian dari proses ini.

Pelatihan guru yang efektif tidak berhenti saat pelatihan ditutup, melainkan ditindak lanjuti kelapangan (sekolah dan ruang kelas) untuk melihat ada tidak guru mengaplikasi kanapa yang diperoleh dalam pelatihan dan kegiatan kerja sehari-hari. Untuk itu, monitoring dan evaluasi perlu dilakukan dengan tidak terlalu lama setelah sebuah pelatihan dalam kelas/ ruangan selesai. Hasil yang diperoleh dapat saja diperbaiki dilapangan atau dibentuk pelatihan lanjutan (on service) dengan memanggil kembali peserta yang sama untuk memantapkan apa yang telah mereka kuasai. Dengan demikian akan terlihat sebuah rancangan pelatihan sangat serius untuk merubah kondisi guru yang ada sekarang.

Sebagai penutup, pelatihan adalah salah satu bentuk investasi yang hasilnya tidak langsung kelihatan, tetapi dikemudian hari akan terlihat apakah investasi yang telah dikeluarkan dapat memberikan hasil yang optimal. Sehingga program pelatihan haruslah direncanakan dengan matang, dilaksanakan dengan baik dan selalu harus terus dievaluasi.

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 23

Page 24: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2524

[Bireuen]  Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh menggelar DDTK Sistem Akuntansi Instansi (SAI) bagi tenaga administrasi keuangan dan Tata Usaha (TU) madrasah setingkat MI, MTs & MA di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Bireuen di aula kantor setempat, 17-20 Juni 2014.

Hadir dalam pembukaan DDTK SAI, yaitu: Kepala Balai Diklat Prov. Aceh, Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M.Ag., Kakankemenag Bireuen, Drs. Maiyusri., kepala/perwakilan KPPN Lhokseumawe serta para Kasi di lingkungan Kankemenag Bireuen.

Ketua panitia pelaksana, Drs. Emi Arbi dalam laporannya mengatakan, DDTK yang digelar di Kankemenag Bireuen adalah yang pertama sejak Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh diresmikan. “Anggaran pelaksanaan sepenuhnya ditanggung Balai Diklat,” ujarnya.

Ermi Arbi menyebutkan, jumlah peserta yang mengikuti acara tersebut berjumlah 30 orang. Sedangkan materi yang diajarkan diantaranya tentang SAKPA dan sistem pelaporan keuangan lainnya dengan jumlah 40 jam pelajaran. “Pemateri berasal dari KPPN Lhokseumawe,” sebut Ermi. [aceh.kemenag.go.id]

[Banda Aceh | Burhanuddin]  Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (BDK) Provinsi Aceh Drs. H. Zulhelmi A. Rahman Rabu(3/12) malam membuka secara resmi Pendidikan Teknis Substantif Peningkatan Tim Penilai Angka Kredit Guru Pada Wilayah Kerja BDK Aceh.

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan mulai tanggal 3 s/d 12 Desember 2014 diikuti oleh 35 orang peserta dari Kabupaten/Kota terdiri dari Kepala Madrasah dan Analisis Kepegawaian Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Kepala BDK Aceh dalam sambutannya pada pembukaan menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan dalang rangka memenuhi kebutuhan tenaga tim Penilai angka kredit guru. “Penilaian angka kredit ini khusus untuk kompetensi penilaian golongan II s/d III/b yang dibebankan kepada Kemenag Kabupaten/Kota, sedangkan golongan III/ s/d IV/a menjadi tugas tim penilaian Kanwil Kemenag,” pungkasnya. [yyy]

Balai Diklat Keagamaan Gelar DDTK SAI di Bireuen

BDK Aceh Diklatkan Tim PAK Guru

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201424

Page 25: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2524

[Redelong  ] Balai Diklat Keagamaan Aceh melaksanakan Diklat di tempat kerja (DDTK) di Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah yang bertempat di Madrasah Aliyah Negeri Simpang Tiga dengan materi “Peningkatan Kompetensi Ku-ri kulum 2013 Bagi Guru Mad-rasah di Kabupaten Bener Me-ria”, Kamis (06/11/2014).

Tim Balai Diklat Keagamaan Aceh seka ligus  ketua panitia pe-laksana Drs. Emi Ar bi didam pingi Narasumber pada DDTK Drs. H. Zulhelmi Arrahman, M.Ag, Muhammad Ridwan, MA dan Abdussalam. M.Pd.

Acara ini yang rencananya akan dilaksanakan selama 7 hari dengan jumlah jam 70 jam dari tanggal 06 s/d 12 Oktober mendatang. Peserta diklat ini berjumlah 30 orang peserta, yang terdiri dari 5 orang Guru Madrasah Aliyah, 10 orang Guru Madrasah Tsanawiyah dan 15 orang Guru Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Lingkungan Kementerian Agama kabupaten Bener Meriah.

Dalam acara pembukaan Kepala  Kantor Kementerian Agama kabupaten Bener Meriah  dalam sambutannya yang diwakili oleh Kasubbag Tata Usaha Drs.H.Sahirman mengucapkan terimakasih kepada tim dari Balai Diklat Keagamaan Aceh yang  dengan ikhlas telah  datang  jauh-jauh ke Bener Meriah untuk memberikan pelatihan dan beliau sangat berharap agar para peserta dapat mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dalam kesempatan pelatihan ini sehingga setelah selesainya acara ini nantinya dapat menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.

“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman sehingga kinerja kita dapat selalu meningkat dari hari kehari,” ungkap dengan

penuh semangat.Sementara itu, Drs. Emi Arbi selaku

ketua panitia DDTK menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Kantor Kementerian Agama kabupaten Bener Meriah pada umumnya dan Kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Bener Meriah  yang diwakili Kasubbag TU Drs.H.Sahirman telah memberikan dukungan dan bantuannya sehingga diklat ini dapat diselenggarakan sesuai rencana.

Adapun tujuan diadakannya diklat ini seba-gai upaya peningkatan kinerja Guru Madrasah dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah, beliau juga berharap peserta diklat ini dapat membagi ilmu yang didapat nanti kepada rekan kerjanya “ Kita tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Guru Madrasah di Lingkungan Kantor Kemen terian Agama Kab. Bener Meriah, semoga ilmu dan pengalaman yang kita dapat selama diklat ini dapat kita terapkan dalam pekerjaan kita dan memberikan contoh pada rekan kerja kita,” ungkapnya.

Setelah menyampaikan sambutan, kepala  kantor Kementerian Agama kabupaten Bener Meriah yang diwakili membuka secara resmi Diklat dengan  mengalungkan kartu peserta kepada 4 orang peserta Diklat. [humaskemenagbm/aceh.kemenag.go.id]

BDK Gelar DDTK di Bener Meriah

25

Page 26: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2726

[Subulussalam]  Diklat di Tempat Kerja (DDTK) yang berlangsung selama 4 hari (22/25-09-2014) di Gedung pertemuan Kan-tor Kementerian Agama yang diikuti oleh para Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) dan Bendahara Pengeluaran (BP/BPP) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Subulussalam dan Singkil akhirnya ditutup oleh Kakankemenag Kota Subulussalam Rislizar Nas, S.Ag.

Acara diklat yang berlangsung selama 40 jam pelajaran mencakup pengetahuan Pem-bukuan, pengelolaan, Pengadministrasian yang berdampak pada penyusunan Laporan Keuangan Pemerin-tah Pusat (LKPP) khu susnya ditingkat Satker Kementerian Agama.

Di awal kata sam-butan penutupan Ka-kan kemenag meng-apresiasi penuh atas alokasinya BDK Aceh dalam melaksanakan kegiatan ini di Kota Subulussalam, seki-ra nya dapat te rus berlangsung dita-hun-tahun yang akan datang. Rislizar ju-ga mengingatkan bahwa SAI sebagai sebuah laporan di Kementerian Agama memuat segala hal materi yang dibutuhkan dalam tugas-tugas keuangan di satuan kerja.

Rislizar juga memaparkan bahwa cita-cita kita adalah menjadikan Kementerian Agama menjadi institusi yang akuntabel dan kredibel dalam menjalankan tugas, kepa-da seluruh peserta stake holder yang ada seperti Bendahara, PPK dan KPA dapat mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya

dilingkungan kerja guna mencapai output sasaran yang jelas dan terukur.

Dengan demikian laporan keuangan yang disampaikan dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. Kepala BDK Aceh  dalam hal ini diwakili oleh Drs.Khrisfison, S.IPI menyampaikan bahwa diadakannya diklat ini lebih bertujuan kepada pengelola keuangan yang dijalankan oleh Bendahara di satuan kerja.

Kegiatan ini kiranya dapat menjadi koordinasi antar sesama pengelola aplikasi sehingga terbentuk semacam komunitas bendahara, kemudian Peraturan keuangan

setiap saat berubah hal ini menjadikan pengelola satuan kerja harus selalu update informasi.

Dalam kesempatan ini juga Kabag. TU BDK Aceh ini juga menyampaikan kabar gembira tentang akan adanya Diklat Sertifikasi Bendahara, Diklat PBJ dan Diklat lainnya yang pesertanya juga mencakup dari Kota Subulussalam dan Singkil. Demikian Drs.Khrisfison, S.IPI sekaligus menutup acara DDTK Sistem Akuntansi Instansi ini. [aceh.kemenag.go.id]

DDTK di Subulussalam Selesai, Pengetahuan SAI Terimplementasi

Page 27: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2726

[Subulussalam] Untuk kedua kalinya Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh kembali mengadakan Diklat Administrasi Keuangan dengan merujuk kepada Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Satker yang berada di Kementerian Agama Kota Subulussalam.

Diklat yang berlangsung selama 4 hari ini (22 s.d 25 September 2014) dibuka langsung oleh Kepala BDK Provinsi Aceh Bapak Drs. H. Zulhelmi A Rahman, M.Ag diaula Kantor Kementerian Agama Kota Subulussalam.

Zulhelmi memaparkan bahwa Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) tahun ini akan difokuskan mengunjungi seluruh Kabupaten/Kota dengan mengadakan DDTK semacam ini

DDTK Sistem Akuntansi Instansi di Kemenag Kota

Subulussalam

untuk memaksimalkan jumlah peserta yang dapat mengikuti diklat dari pada sebelumnya yang pesertanya kita panggil ke BDK Provinsi Aceh di Banda Aceh, mengingat jarak tempuh dan keterbatasan jumlah serta dana yang dibutuhkan, maka lahirlah keinginan untuk mengadakan DDTK yang dirasakan saat ini.

Zulhelmi juga mengharapkan dari diklat ini akan menghasilkan kualitas SDM yang mumpuni serta dapat menyusun laporan keuangan semesteran maupun tahunan Kementerian Agama semakin baik dengan diharapkannya mendapat WTP kembali tanpa DPP.

Pada sesi lainnya Kepala Kantor Ke-menterian Agama Kota Subulussalam Rislizar Nas, S.Ag dalam arahannya juga meng harapkan kesuksesan acara ini yang memberi arti bagi seluruh peserta diklat guna menambah kualitas penyusunan laporan keuangan ditingkat daerah yang berpengaruh besar terhadap laporan ke-uangan Kementerian Agama ditingkat pu-sat. Demikian harapan Kakankemenag Kota Subulussalam. [Erizal Lubis/]

Page 28: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2928

K elompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) dan Wakil Kepala Madrasah dan Dewan Guru  Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil

mengikuti Kegiatan Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) dan Bimtek Kurikulum 2013 tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Tingkat Madrasah Aliyah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil Tahun Ajaran 2014/2015.

Acara Diklat di buka oleh Kakankemenag Kabupaten Aceh singkil Drs. Salihin Mizal dan didampingi lansung oleh Kepala Badan Diklat Keagamaan  Provinsi Aceh Drs. H. Zulhelmi A. Rahman M.Ag.

Acara Pendidikan dan Latihan ini diren-canakan sesuai dengan skedul dilaksanakan  selama 7 hari mulai dari hari  Jumat  tanggal 14 sampai dengan 20  November 2014  yang  bertempat di Aula  Kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Singkil.

Pada kesempatan tersebu Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Provinsi Aceh Drs. H. Zulhelmi A. Rahman M.Ag dalam sambutan dan harahanya menyampaikan bahwa kegiata ini merupakan kegiatan angkatan ke VII yang sebelumnya sudah pernah antara lain di laksanakan angkatan I di Aceh Besar, angkatan II di Pidie, angkatan III di Aceh Jaya, angkatan IV di Aceh Barat, angkatan V di Aceh Tengah, serta angkatan VI di Bener Meriah.

Dan angkatan yang VII dilaksanakan di sini yang merupakan angkatan yang sangat istimewa dimana dalam acara pembukaanya dihadiri olek Kepala Balai Diklat KeAgamaan Provinsi Aceh Drs.H. Zulhelmi A.Rahman M.Ag.  

Dalam acara pembukaan sekaligus pemateri Diklat Kakankemenag Kabupaten Aceh Singkil Drs Salihin Mizal  yang didampingi lansung Kepala  Badan Diklat KeAgamaan Provinsi Aceh Drs. H. Zulhelmi A.Rahman M.Ag dan Kasubag TU BDK Drs. Krisfison, S.IPI,  juga di hadiri

oleh seluruh Kepala Seksi dalam lingkungan Kemenag Aceh Singkil dan para tutor.

Salihin Mizal dalam arahannya mengata-kan bahwa, kurikulum digunakan sebagai pedoman penyelenggara pendidikan, tanpa kurikulum kita tidak bisa berbuat apa-apa baik di madrasah/sekolah.

Untuk itu lebih lanjut Salihin Mizal meng-harapkan agar  Kita mampu Membiasakan yang benar bukan Membenarkan yang biasa artinya adalah kita harus mampu peduli dengan perkembangan hari ini, tapi jangan lalai dengan kebiasaan lama, misalnya jam pelajaran sudah ada, tapi guru masih melakukan aktivitas lain diluar kelas, sementara siswa sudah menunggu di dalam kelas. Hal seperti inilah yang harus dihilangkan dari seorang  pendidik, jika pendi-dikan itu ingin maju.

Mari ikuti kegiatan ini dengan serius, mencermati penjelasan dari fasilitator yang sudah disediakan oleh panitia yang di datangkan dari Widiya Swara dari BDK Aceh dan dari BDK Sumatra Utara Medan.agar terwujutnya Visi dan Misi  bidang Pendidika di lingkungan Kementerian Agama kabupaten Aceh Singkil yang telah dirumuskan lima tahun yang lalu.

Di samping itu Salihin mizal juga telah memprogramkam perencanaan perbaikan kwa -lita dan kwantitas pendidikan Madrasah di Aceh Singkil dengan program One day one Ayat, Promosi dan rekrutmen Kepala Madra sah melewati tahapan-tahapan seleksi,dan mem benahi pasilitas Madrasah dengan menjalin komu nikasi dengan Bupati  Aceh Singki H.Syafriadi, SH.

Sejauh ini Bupati Aceh singkil sangat Optimis dan mendukung program yang di tawarkan oleh Kakankemenag tersebut ketika temu ramah seusai peringatan Hardiknas 2014  yang lalu.

Mudah-mudahan ilmu yang kita peroleh dalam Diklat atau Bintek Kurikulum tahun 2013  ini dapat diaflikasikan dan di implementasikan secara optimal di tempat kerja masing-masing.”

Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) Aceh Singkil Berlangsung Sukses

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201428

Page 29: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 2928

TutupnyaSementara itu, Panitia Kegiatan Diklat,

Drs.Krisfison,S.IPI mengatakan jumlah peserta Bimtek tingkat MI berjumlah 10 orang dari 7 MI, termasuk  Kepala MI,  tingkat MTs sebanyak 10 orang dari 6 Madrasah termasuk Kepala MTs, dan tingkat MA 10 orang dari 6 Madrasah termasuk Kepala MA.

Sementara itu Kepala MAN Singkil Sekali gus atas nama K3M Halimsyah,S.Ag.MA 

menyambut baik atas terwujutnya kegiatan ini yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh seluru kepala dan dewan Guru Madrasah dari berbagai tingkatan dalam lingkungan Kemenag Aceh Singkil.

Kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 dilaksanakan selama 7 hari, pada Diklat dan Bimtek kurikulum 2013 ini,  bahwa kegiatan ini merupakan implimentasi kurikulum 2013 tingkat MI,MTs dan MA. [aceh.kemenag.go.id]

[Takengon] Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Kurikulum 2013 bagi Tenaga Pendidikan Madrasah pada Wilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah Angkatan V Tahun 2014 di Aula Umah Pesilangan Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah itu, diikuti 30 peserta sukses dibuka Rabu (5/11).

Panitia kegiatan, Drs. Abdussalam, M.Pd, Ctesol dalam laporannya menyampaikan bahwa, pelaksanaan DDTK Teknis Substantif

Kakankemenag Aceh Tengah Buka DDTK Angkatan V

Peningkatan Kompetensi Kurikulum 2013 bagi Tenaga Pendidik Madrasah ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. Pendidikan dan Pelatihan Diklat ini, dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari hingga 11 Nopember.

29

Page 30: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3130

Ia menambahkan, pelaksanaan kegiatan Akademik ini meliputi seluruh program kurikulum telah disesuaikan dengan juklak yang ditetapkan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan Kementerian Agama Jakarta sebanyak 70 jam pelajaran akan diselesaikan dalam waktu 7 hari, rata-rata 10 jam pelajaran per hari. 

Selanjutnya, diakhir kegiatan nanti ada evaluasi terhadap peserta diantaranya adalah berdasarkan hasil rapat penentuan kelulusan dari penilaian Sikap, Hasil Kerja dan Hasil Penguasaan Materi melalui ujian. Bagi peserta yang mendapat nilai 76 ke atas akan mendapat STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan), dan peserta yang mendapat nilai 75,99 ke bawah akan mendapat SKPP (Surat Keterangan Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan).

“Adapun kualifikasinya sebagai berikut; sangat baik (92.00 – 100): – Orang, Baik (84. 00 – 91.99) : – Orang, Cukup Baik ( 76.00 – 83.99) : – Orang, Kurang (68.00 – 75.99) : – Orang dan Sangat Baik (< 68.00) : – Orang,” pungkas Abdussalam.

Harapan kepada seluruh peserta, selamat mengikuti diklat ini semoga berhasil dalam menyelesaikan seluruh program kegiatan sehingga sewaktu kembali ke tempat tugas masing-masing dapat mensosialisasikan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti diklat untuk kepentingan instansinya.

Sementara itu, Kepala Balai Diklat Keagamaan Provinsi Aceh, Drs. Zulhelmi Ar Rahman, M. Ag dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kami merasa bahagia sekali dapat hadir di hadapan bapak dan ibu semua, serta terima kasih kepada Kakankemenag Aceh Tengah yang telah menyediakan fasilitas untuk kegiatan diklat DDTK ini.

“Kalau dipanggil ke Balai Diklat untuk mengikuti pelatihan seperti ini hanya bisa  2 (dua) orang dari masing-masing Kab/Kota yang ada di Prov. Aceh,” ujarnya.

“Namun sebaliknya, jika kegiatan ini

di laksanakan di Kab/Kota pesertanya bisa mencapai 30 orang karena pesertanya berasal dari Kabupaten itu sendiri, tidak ada dari Kab/Kota lain, seperti kegiatan hari ini,” pungkasnya.

“Ikutilah kegiatan ini dengan serius sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia kegiatan. Mudah-mudahan dengan adanya diklat ini kita semua dapat mendidik anak-anak bangsa ini kea rah yang lebih baik,” harap Ka Balai tersebut.

Kakankemenag Aceh Tengah dalam sambutannya menyampaikan, “Ucapan terima kasih Kepada Balai Diklat Keagamaan Aceh yang telah menyelenggarakan kegiatan DDTK di Kabupaten Aceh Tengah, semoga ini bukan yang pertama dan bukan yang terakhir,” ujar Saidi. B, selaku pgs Kakankemenag Aceh Tengah. 

Untuk tahun 2015 mendatang perlu disempurnakan lagi kegiatan diklat di Aceh karena di Provinsi Aceh  sudah memiliki Balai Diklat Keagamaan sendiri. Pungkasnya. Diharapkan kepada seluruh peserta diklat, manfaatkan waktu singkat ini dengan sebaik-baiknya karena waktu yang diberikan hanya 10 jam dalam 1 hari di kalikan 7 hari berjumlah 70 jam pelajaran.

Di akhir sambutannya, kakankemenag menghimbau kepada seksi pendidikan untuk mendata guru-guru yang sudah maupun belum pernah mengikuti diklat. Hal ini untuk memudahkan kita dalam mengirim peserta ke balai diklat untuk mengikuti pelatihan.  

Kegiatan DDTK ini, selain dihadiri Kepala Balai Diklat Aceh, Drs. Zulhelmi Ar Rahman, M. Ag, koordinator widyaiswara dan panitia dari BDA, hadir juga para Kepala Seksi dilingkungan Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah. Kegiatan DDTK angkatan ke V tahun 2014 secara resmi dibuka oleh Kakankemenag Aceh Tengah, Saidi. B, S.Ag, MA. Dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta kepada 3 orang peserta sebagai tanda dimulainya kegiatan DDTK. [aceh.kemenag.go.id]

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201430

Page 31: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3130

[Kanwil | Yakub Inmas] Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Ibnu Sa’dan MPd, insya Allah, akan membuka sekaligus memberi materi pada peserta Diklat Teknis Fungsional Calon Pengawas Madrasah/Pengawasa PAI (Senin malam, 15 September).

Acara di Aula Balai Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Keagamaan (BDK) Aceh, Jalan Syiah Kuala, dekat MIN, MTsN, MAN, dan TK Perwanida Jambo Tape itu, akan berlangsung hingga Ahad, 29 September, dua pekan.

Selain Kakanwil Kemenag Aceh, yang akan pimpin rapat PPPIH dan PPIH serta Satgas Haji pagi Seninnya (15 September), tampil juga para widyaiswara (WI) BDK dan jajaran lainnya. Kakanwil akan membahani peserta dengan Kebijakan Kakanwil Kemenag, dalam acara yang digelar BDK Aceh, yang kini Kepala

Balainya di bawah ‘komando’ Drs H Zulhelmi A Rahman MAg.

Ketua Panitia, Drs Abdussalam MPd CTESOL, sampaikan bahwa acara akan diisi dengan materi dan praktek. Selain diiringi dengan studi lapangan, juga ada seminar-seminar. Selamat… [aceh.kemenag.go.id]

Kakanwil Bahani Peserta Diklat Calon Pengawas Madrasah/PAI

[Kota Subulussalam]  Seperti biasa Kemenag Kota Subulussalam mengadakan apel pagi pada setiap Senin. Namun ada yang berbeda pagi ini (22/09/2014), apel dipimpin langsung oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Aceh, Drs. H. Zulhelmi A Rahman, M.Ag.

Dalam arahan di ‘Sada Kata’, beliau menyampaikan “Kita mesti bangga menjadi pegawai Kemenag karena selain bekerja seperti pegawai yang lain  tapi kita juga dikenal sebagai pegawai yang berkerja iklas.”

Dan beliau juga menyampaikan selain kegiatan DDTK yang dilaksanakan di Kota Subulussalam dari tanggal 22 -25 september 2014, juga menjadi ajang silaturahmi antara Balai diklat dengan Setker Kementerian

Agama.Apel pagi kali ini menjadi sejarah bagi

kemenag Subulussalam dikarenakan baru pertama kali aApel  pagi Kemenag subulussalam diisi oleh arahan dari pejabat Kemenag di luar Subulussalam [aceh.kemenag.go.id]

Kepala BDK Aceh Pimpin Apel di `Sada Kata`

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 31

Page 32: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3332

[Banda Aceh | Burhanuddin] Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. H. Anas Adam, Rabu (26/11) membuka secara resmi Pelatihan Instruktur Kurikulum Islam Terpadu 2013 bagi Kepala Madrasah, Pengawas dan Guru Bidang studi.

Pada pembukaan pelatihan ini turut hadir Kapusdiklat Litbang Dr. H. M. Kosasih, M.Pd yang mengikut sertakan 12 orang Widyaiswara dari jakarta dan dibantu dari daerah serta Kepala Badan Diklat Keagamaan Aceh Drs. H. Zulhelmi Abdurrahman, M.Ag serta beberapa kasi dari kanwil Kemenag Aceh.

Pelatihan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 26 November s/d 3 Desember 2014 didua tempat yaitu Hotel Regina Banda Aceh dan Wisma Hijrah Lambaro yang diikuti oleh 160 orang yang dibagi kepada 4 kelompok yaitu Kepala Madrasah/Pengawas, Guru MI, MTs dan MA. Ketua Panitia Dra. Lila Rosnilawati dalan sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan lagi pada tanggal 4 Desember 2014 yang semua peserta dari sekarang dan nanti mencapai 400 orang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd

dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Aceh yang telah membantu Kementerian Agama selaku mitra pelaksanaan pendidikan Keagamaan dalam membina dan melatih Kepala madrasah dan guru. Sehingga dapat mendongkrak mutu pendidikan di daerah kita ini.

Selanjutnya Kakanwil Kemenag Aceh mengharapkan kepada seluruh peserta supaya mengikuti pelatihan ini dengan serius dan dapat sherring dengan kepala dan guru lainnya saat pulang dari pelatihan ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. Anas M Adam dalam sambutannya yang sekaligus membuka pelatihan ini menge-mukakan persoalan mutu pendidikan Aceh yang berada pada papan bawah dibandingkan fasilitas yang ada dan memadai dengan bebe-rapa daerah lain yang fasilitasnya barangkali berada dibawah kita.

Oleh karena demikian kita di Aceh per-lu kita genjot para kepala sekolah/madra-sah serta guru untuk meningkatkan kompe-tensinya sesuai bidang yang diampunya termasuk pelatihan yang kita laksanakan ini. [Burhanuddin/aceh.kemenag.go.id]

Kepala Madrasah dan Guru Dilatih Jadi Instruktur

Page 33: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3332

H ari kelam datang membekas abadi Melenyapkan keceriaan seketika Samudra tenang menjadi mengamuk Keluargaku dimangsanya

Tanpa izin dariku Hancur jiwaku kehilangan semuanya Ratapan tangis menjadi lautan Harum darah merona dimana-mana Luka-luka menyebabkan paduan suara tangisan Anak-anak,wanita,pria dilahapnya Bak lautan nakal yang kelaparan Kembalikan keluargaku Kembalikan semangat hidupku Tak tau lagi harus mengadu dimana Tak tau siapa lagi yang bisa dibanggakan Jangan ambil mereka dariku Namun hidupkan terus berjalan Diampun,waktu tetapkan berdetik Takdir Tuhan buatku tak berkutik Tuhan tau sayangku tak terkira tuk mereka Tapi Tuhanku lebih sayang pada mereka Samudra maut hanya perantara Dia bukanlah mafia maut Dia hanya ingin menuruti Tugas yang diperintahkan Tuhannya

“Samudra Maut di Tanah Rencong”Oleh : Cut Nabila Riavinola

(MAN Model Banda Aceh)

Biodata: 1.Nama : Cut Nabila Riavinola 2.Kelas : 11 IPA 4 3.Alamat : JL.Kaswari,No.23,Kp.Keuramat. 4.Hp : 085260176543 5.Email : [email protected] [email protected] Pembimbing : Cut Januarta

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 33

Page 34: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3534

Hari ini aku menduduki sudut yang menjadi tempat favorit siswa di sekolahku . Sudut itu sering dijuluki sebagai tempat

mangkal para siswa untuk menumpahkan kegalauannya.Ya...! suasananya yang sejuk, dirindangkan oleh pohon cinta yang dihiasi keindahan bunganya seolah-olah mengatakan, “Tuangkan saja apapun masalahmu, aku akan siap menjadi pendengar yang baik untukmu”, salah satu bagiannya terikati ayunan yang menambah kesan romantis tempat ini, karena suasana yang dimilikinya menyebabkan setiap penghuni sekolahku senang meneriakkan masalah mereka ditempat ini.

Aku berada disini bukan karena ingin meneriakkan masalah yang sedang menerjangku, tapi hanya ingin mencari ketenangan karena sosok misterius yang selalu menghantui hidupku. Pandanganku kupusatkan pada genangan air yang beriak disebabkan daun jatuh menimpanya.

Hatiku berkata “hidup ini terlalu singkat untuk disia- siakan, sebesar apapun masalah yang kita hadapi solusinya jauh lebih besar dari masalah itu hanya saja kita yang selalu sibuk dengan masalah dan mengusik solusi yang sebenarnya dekat dengan kita”.

Saat aku larut dalam keheninganku, ternyata ada sosok yang sedang memanggilku berulang kali. Dan dia adalah sosok misterius yang selama ini mengganggu ketenanganku.

Aku bangun dan menghampirinya dilantai dua sekolahku, saat aku berada ditangga ketiga dia mengatakan, “stop....!!!”,dengan tatapannya yang seolah-olah ingin mengungkapkan sesuatu, dengan tajam aku menatapnya, “kenapa?” kataku dengan suara sedikit membentak, ”tunggu aku ya! Kita jalan sama – sama kesana” dia menunjukkan salah satu ruang disekolahku.

Ruang itu adalah rumah kami ketika berada

disekolah, ruang kecil itu begitu bermakna bagi kehidupan organisasiku. Diruang itu aku memacu kepercayaan diriku, diruang itu aku belajar bagaimana menghargai orang lain, dan diruang itu juga aku menemukan arti hidup sebenarnya, menangis bersama, bercanda bersama, bahkan berantam demi mempertahankan setiap argumen yang dimiliki penghuninya.

Hari itu Putra pemimpin kami mengintruksikan untuk membereskan ruang tersebut, ruang itu akan dipakai untuk melaksanakan rapat guna membahas revolusi baru yang akan kami lakukanuntuk mengangkat nama ruang itu yang telah terinjak oleh setiap penghuni disekolahku. Karena aku dan dia dalah penghuni ruang itu, jadi kami harus terlibat untuk membereskannya.

Saat aku ingin memasuki pintu, bahu kiriku dan bahu kanannya bertumbukan tanpa sengaja, sehingga bahu kananku tertempel pada kosen pintu yang terbubuhi paku dan itu sangat sakit, dengan refleks aku berteriak, “Aaawww.......eeshshs!!!” sedikit mengerutkan

Si Jaket Biru

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201434

Page 35: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3534

muka. Dan dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dengan jarak satu jengkal sambil menatapku tajam, sorotan matanya seolah berbicara, ”Maaf..!Tidak sengaja!”. Tak satupun kata diucapkannya setelah kejadian itu, malahan dia mendahuluiku masuk kedalam ruang.

Aku masih tertegun diposisi awal, mengingat peristiwa yang barusan saja terjadi. Hatiku berdegup kencang dan tak bisa dibendung, ibarat lumpur lapindo yang terus muncrat tak tertahan.”Tuhan... perasaan apakah ini???, ah... paling cuma terkejut aja.”(pikirku dalam hati).

Aku melangkah kedalam dan mengambil sapu disalah satu sudut ruang, yang harus aku bersihkan adalah sarang gelabah yang menghiasi atap ruangan, bergantungan seperti lampion yang menerangi ruangan. Karena postur tubuhku yang kurang tinggi untuk menyentuh gelabah itu, aku memilih kursi sebagai media bantu.

Saat aku menaiki kursi itu, dia mendekat dan menggoyangkan kursi yang kunaiki, “Jangan kek gitulah jatuh nanti!” kataku sambil melihat kearahnya.

Dia tersenyum dan tatapannya masih sama ketika dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dengan jarak satu jengkal tadi. Matanya yang sayu, dibubuhi bola mata yang berbinar, ditambah tarikan senyum yang membuat setiap orang terpana melihatnya, semua itu melengkapkan racikan tatapannya yang dituju padaku.

”Hayooo jatuh... !!”, katanya sambil menggoyangkan kursi yang kunaiki lebih keras, “Udah tahu jatuh jangan digoyangin, kena ini nantimau??”, kataku sambil mengangkat sapu yang seolah ingin memukulnya, ”Slowlah!!!, jangan segitunya juga kali”, ungkapnya dengan nada sedikit kesal. Setelah itu dia pergi meninggalkanku karena diajak salah satu temannya untuk memotong bongkahan kayu yang akan digunakan sebagai penyangga lemari yang

sudah rusak.Aku melanjutkan pekerjaan bersama

temanku yang lainnya. Setiap sudut ruang selesai kami bersihkan, yang belum adalah lantai yang terhiasi dengan titik–titik sisa pengecetan ruangan itu. Aku memanggil temanku dan menyuruhnya mengambil pembersih lantai dilemari bagian bawah. Sedangkan aku keluar mencari benda tajam untuk mengeruk titik- titik sisa pengecetan itu.

Dia duduk dipintu dan menghalangi jalanku,”Maaf!!, bisa tolong awas sedikit?” kataku dengan lembut,”Kalau nggak mau salah nggak?”katanya padaku, ”Maaf!!Boleh minta tolong geser sedikit”kataku dengan raut geram, ”Nggak mau, palak???” katanya mengolokkanku,”Awaslah...., injak ya??!!” kataku dengan nada marah sambil mengangkat kaki kanan yang akan menginjak kakinya. “Coba aja kalau berani!” katanya menantangku. Tanpa menunggu lama aku langsung menginjak kakinya dan keluar dari ruangan. ”Aduh..., sakit tahu!!!”, katanya sambil mengusap-ngusap kaki bekas injakanku. Dengan dahi sedikit berkerut dia mengatakan “Ada ya!!!, cewek setega ini”, sambil terus mengusap kakinya.

Dalam hati sebenarnya nggak tega, tapi salah siapa coba dia duluankan yang mulai menggangguku.

Tanpa menghiraukannya aku keluar mencari benda tajam untuk membersihkan lantai ruangan. Setelah mendapatkan benda tajam itu aku dan temanku membersihkannya dengan saksama. Lantainya bersih, dan setiap sudut ruangan terlihat berkilau memancarkan cahaya kebersihannya. Selesai sudah semua pekerjaan kami,sekarang saatnya bersantai menghelakan kepenatan dengan meneguk segelas air ditambah molen yang menjadi makanan favorit penghuni ruangan ini.

Aku duduk bersandar sambil meluruskan kaki menghela kelelahan usai mengerjakan semuanya. Dan dia duduk disampingku

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 35

Page 36: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3736

sambil memainkan benda kesayangannya laptop putih lengkap dengan stikernya yang bermotif abstrak.

Ketika duduk aku terbayang dengan kata-kata yang diucapkannya tadi “ada ya!!, cewek setega ini”. “sekeras itukah diriku Tuhan???”, pikirku dalam hati. Alunanmusik yang dihidupkannya seolah-olah menghilangkan rasa lelah usai mengerjakan semua.

”Maaf ya udah injak kakinya tadi!!!, salah sendirikan suka kali ganggu orang,” kataku dengan lembut sambil menatap sayu matanya.“Makasih ya atas injakannya”,balasnya menatap tajam mataku.

Aku hanya diam dan tak berkutik satu katapun. Tiba–tiba dia melempariku dengan botol minuman,sampai–sampai menyentuh kepalaku. Hati siapa yang tak kesal , dilempari botol minuman sampai kena bagian kepala tanpa alasan yang logis.

”Asli nih makhluk aneh banget!!”, kataku dalam hati.

Saatku menoleh keatasnya sambil mengatakan, “Bisa nggak jangan ganggu aku sekali aja!!!”dengan raut begitu memohon padanya.

Dan apa reaksinya? Dia malah mengatakan, Kutanamkan perasaan ini//dihidupkan detak jantung ini// kepada kau gadis yang sempurna// Hanya kaulah gadis idaman...//dihati ini hanya Tuhan yang tahu// dihati ini aku ada untukmu// kutancapkan semua yangterjadi padamu hai gadis idamanku//. Itu adalah lirik lagu yang sedang dihidupkannya dan semua itu ditujukannya padaku seolah-olah aku adalah model yang melengkapi cerita dalam lagu itu.

Peristiwa ini membuatku semakin bingung, dan nggak tahu harus bagaimana. Tiba-tiba jantungku berdegup kencang dibarengi perasaan takut yang membara, lalu kunasehatkan diriku untuk rilexs menghadapi hal ini.

Dengan santai aku menatapnya, ”Ada makan apa tadi, kok udah gila gini?”, tanyaku

padanya. Dan dia hanya tersenyum mendengar

pertanyaan aneh dariku.”Dasar manusia aneh, mistis, dan membosankan,”kataku dalam hati sambil angkat kaki dari posisi dudukku.

Hari demi hari berlalu bulan demi bulan terlangkahi, berbagai peristiwa tak terduga terjadi antaraku dengannya. Banyak hal aneh yang dilakukannya padaku. Misalnya saja ketika kami melaksanakan acara yang sudah kami sepakati sejak lama. Aku sebagai administrasinya dan dia sebagai dokumentasi. Kami menempati posisi yang sama yaitu dibelakang panggung, aku begitu lelah melaksanakan semua tugas yang dibebankan padaku, hingga kelelahan itu tersorot jelas dimataku. Aku mencoba mencari lokasi yang pantas untuk beristirahat ditengah ramainya orang dibelakang panggung. Dan ternyata disampingnya ada kursi kosong yang tak berpenghuni, tanpa pilihan lain aku duduk dikursi itu.

Kulipatkan kedua tanganku lalu kurebahkan kepalaku atas lipatan itu sambil berkata ”Capek kali...!!”dengan nada sedikit mengeluh. Dan ternyata dia merespond pembicaraanku.

“Makanya jangan sok sibuk!!!”, katanya padaku. Sambil bangun dari rebahan aku menjawab ”Siapa yang sok sibuk? Tanggung jawab itu harus dilaksanakan!”, jawabku dengan nada mempertegas. Dia hanya tersenyum dan mengatakan “Terserahlah!!”.

Kembali kulipat tangan dan kurebahkan kepalaku diatas lipatan itu, dan dia melakukan hal yang sama denganku. Kupejamkan mataku, sebagai lambang begitu lelahnya aku melaksanakan tugasku. Tanpa sadar ternyata ada nyamuk yang hinggap dijidadku,karena dia melihatnya jadi dipukul nyamuk itu menggunakan majalah yang sengaja kuletakkan- diatas meja sebagai pembatas diantara kami.

”Taaaapppp!!!!” dipukulnya dijidadku, hal itu membuatku terkejut kemudian terbangun,

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 201436

Page 37: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3736

“kenapa???” tanyaku padanya. “Ada nyamuk tadi dijidad, makanya

dipukul!!!!”jawabnya. Sambil mengerutkan muka aku

berkata “Entah apa! Bisa nggak lembut sedikit dengan cewek???” tanyaku dengan sedikit marah,”Udah mau ditolongin bukannya terimakasih malah marah-marah nggak jelas!” ucapnya padaku, “Suka-sukalah!!!”dengan nada sedikit kesal aku melanjutkan istirahatku. “Ternyata cewek pemarah itu kalau udah tidur cantik ya!!!” bisiknya padaku, dengan sekejap kubuka mataku dan menatapnya dengan tatapan yang tak jelas ”Banyak kali ngomong!!!!” kataku membentaknya, “Kamu itu terlalu baik untuk disakiti” ucapnya padaku sambil menatapku dalam–dalam. Aku tak menghiraukannya bahkan kukatakan “Bisa diam???, aku mau istirahat, capek!!” menegaskannya. Dia tersenyum dan mengatakan “Maaf ya sudah mengganggu!!!”.

Aku tak memperdulikannya lagi, kulanjutkan istirahatku sampai rasa lelah itu hilang meninggalkanku. Banyak peristiwa aneh lainnya yang rasanya begitu cuek aku tanggapi. Setiap yang terjadi hanya terimakasih yang mampu kuucapkan untuknya.

Entah apa yang diharapkannya dariku, aku tak pernah tahu apa maksudnya melakukan semua itu padaku. Dan aku tak ingin terlalu tinggi, mungkin saja semua itu hanya settingan belaka. Aku tak pernah menganggap serius setiap kata aneh yang diucapkannya padaku. Bagiku itu hanyalah gombal gembel lelaki yang selalu ingin menerbangkan wanita ke Bima Sakti lalu menjatuhkannya kedalam guci dan tak mampu berdaya lagi. Bagiku kebanyakan lelaki itu hanya ngomong manis , dan hatinya tak semanis omongannya. Aku tak ingin menjadi objek pelampiasan dirinya. Karena aku berbeda dengan mereka, menjagaku bukanlah hal mudah, mencintaiku itu juga

susah. Jadi hal apapun yang dilakukannya tak mampu melelehkan kekebalanku pada omongan palsu kebanyakan lelaki. Sampai-sampai temanku saja berkata “ Dasar cewek nggak normal, masak udah segitunya dia berusaha tapi nggak peka juga awas lho karma berlaku, hari ini bisa saja bilang tidak, tapi esok kau yang akan mengucapkan kata mohon padanya”. Aku tak peduli dengan kata itu, bagiku selama aku kuat membentenginya tak akan mungkin tertancap peluru gombal yang selalu ditembakkannya padaku.

Namun apa jadinyajika takdir berkata lain. Dunia seolah berbalik, kucing bertanduk, ayam jantan pun bertelur. Semuanya terbalik dari apa yang kukatakan sebelumnya. Perasaan kesal berubah jadi cinta, perasaan marah berubah jadi senyuman dan kata bosan berubah menjadi riang. Namun apa boleh buat, skenarioku dan si jaket biru yang disutradarakan Tuhan dalam drama ini harus berlalu dengan singkat.

Setelah aku mengetahui dari salah satu temanku, jika dia melakukan hal yang sama pada semua wanita yang dekat dengannya. Untung aku belum terlalu jauh menikmati kebohongannya. Tuhan masih memeliharaku dari mereka yang berniat aneh padaku. Apapun yang terjadi semua telah digariskan oleh-Nya, dan semua itu akan indah pada waktunya. Buat si jaket biru terima kasih atas partisipasinya dalam hidupku, meski hanya seumur jagung tapi kenangannya bagai ujung kuku yang tak akan habis. THANKS!

BIODATANama : Nurhayatul UlfahKelas: XI IA 3Alamat sekolah : MAN MODEL Banda Aceh Jln. Pocut Baren No.116Hp : 0821 6730 0146E-mail : [email protected] rekening : -nisn : 9980949695

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 37

Page 38: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3938

S alwati guru Bahasa Arab MAN Model mengaku sangat bersyukur kini Aceh memiliki Balai Diklat sendiri. “Meski begitu Aceh harus terus

meningkatkan profesionalitasnya,” kata Salwati. Ia mencontohkan dalam penyediaan narasumber yang mengisi pelantikan. Supaya pelatihan tidak membosankan, widia suara (narasumbernya) harus variatif dan kualifikatif pada bidangnya. “Jangan orang yang itu-itu saja,” lanjutnya.

Ia memaklumi, Balai Diklat Aceh barulah seumur jagung. Kendala yang dihadapi sudah barang tentu lebih komplek. Mulai dari infrastruktur yang masih minim sampai tenaga ahli juga kurang. Namun, ia menambahkan bahwa, terkadang hal ini bisa menjadi positif. Karena artinya, orang Aceh punya potensi besar untuk mengembangkan sumber daya manusianya. Para widia suara langsung orang Aceh sendiri, dikirim ke luar untuk mendapat ilmu pengembangan diri dan ketika pulang sudah lebih berkualitas. Ia semakin belajar untuk mempersiapkan diri. Sehingga semakin banyak tenaga-tenaga profesional yang terlahir dari Aceh sendiri.

Selanjutnya Salwati juga memaparkan ada berbagai kelebihan mempunyai Balai Diklat sendiri. Selain hemat biaya juga mudah dijangkau. Pada saat istirahat para peserta bisa berjumpa dengan keluarga yang ingin menjenguk, tanpa harus berfikir biaya transportasi. Selain itu bagi

peserta yang masih memiliki bayi, bisa membagi waktu untuk menyusui bayinya. Karena waktu pelatihan biasanya terhitung lama, untuk beberapa hari diselenggarakan.

“Selain itu, kan, ada program jalan-jalannya, maka incomenya bisa menjadi pemasukan bagi para pedagang dan pemilik tempat usaha pariwisata di Aceh. Hal ini bagus sekali untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” jelasnya.

Dibandingkan dengan kisahnya saat di Medan dulu, katanya ia sering mengalami kesulitan dan keterbatasan ruang gerak. Ia memaparkan pengalamannya saat ikut praja Diklat ke Medan tahun lalu, menurutnya, banyak kendala yang dihadapi, misalnya persyaratan bagi para guru perempuan tidak boleh hamil, bawa anak dan menyusui pada saat diklat dilakukan. “Ini adalah suatu permasalahan yang kurang mengenakkan bagi kami para guru perempuan. Padahal jika ditunda, menunggu momen diklat selanjutnya cukup lama,”pungkasnya. Salwati pernah mengikutsertakan bayi dan pengasuhnya ke Medan. Sehingga ia harus mengeluarkan biaya lain untuk dua orang.

Terakhir ia mengharapkan, “Balai Diklat Aceh harus bersungguh-sungguh dalam membuat diklat, lillahita’ala. Kelola secara profesional, tepat sasaran. Sehingga mutu PNS di Aceh bisa ditingkatkan,” paparnya. (syu/risma)

Guru MAN Model harap Balai Diklat Aceh Lebih Profesional

Page 39: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 3938

Kepala dinas Kementrian Agama Kota Banda Aceh Drs. Amiruddin, MA mengatakan pentingnya Balai Diklat Aceh untuk melatih pegawai-pegawai yang ada di wilayah Kemenag. Sesuai dengan bidang tugas masing-masing dan juga dengan sistem kerja yang terus berkembang sesuai keahlian.Balai Diklat memang masih tergolong baru berdiri di Aceh. Amiruddun menyampaikan minimal untuk keperluan pelatihan PNS tidak jauh lagi untuk ke Sumatra Utara, koordinasi juga semakin bagus rentan kendala sudah teratasi dan semakin terjangkau.Dalam hal ini Kepala Kemenag Kota Banda Aceh juga mengharapkan peningkatan koordinasi yang bagus untuk Balai Diklat Kemenag Aceh. Sehingga pelaksanaan pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan. “Kami berharap Kemenag Aceh

menyediakan sarana- prasarana yang cukup, tenaga ahli yang handal termasuk widia suara supaya apa yang direncanakan selama ini tidak sia-sia dan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,”harapnya.(risma)

Kemenag Kota Banda Aceh:

Pentingnya Aceh Memiliki Balai Diklat

Sendiri

Page 40: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4140

B alai pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Aceh diharapkan terus mencetak sumber

daya manusia (SDM) berkualitas, kreativitas dan inovatif. Sehingga mampu menjawab tantangan zaman dan persoalan ummat.

Harapan itu disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Tgk H Faisal Ali, Jumat, 5 Desember 2014. “Kehadiran Balai Diklat Keagamaan harus mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi,” katanya.

Ulama muda Aceh yang karib disapa Lem Faisal ini berharap banyak kepada balai Diklat Keagamaan, untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, sebagaimana amanah Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Provinsi Aceh.

Dengan begitu, maka akan mampu menghasilkan SDM berkualitas dan memiliki semangat tinggi dalam melaksakan tugas diberikan, baik kepada tenaga administrasi dan tenaga teknis maupun kepada tenaga pendidik yang bertugas di instansi pendidikan yang bernaung di bawah Kementerian Agama.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh ini juga menyarankan agar kedepan, Balai Diklat terus berinovasi, khususnya dalam penyusunan rencana program Balai Diklat Keagamaan.

Disamping itu, Balai Diklat juga diharapkan tidak hanya sebatas melaksanakan tugas, namun harus dapat dipastikan jika tugas pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi dan tenaga teknis keagamaan berjalan dengan baik dan mampu memberikan perubahan

kepada para pegawai.Para aparatur pemerintah lulusan Balai

Diklat, harus memiliki etos atau semangat kerja tinggi dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Karena sebagaimana diketahui, keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan dari kualitas orang-orang yang berada di dalamnya.

Begitu juga keberhasilan sebuah lembaga seperti Balai Diklat, tentu juga sangat dipengaruhi oleh kualitas Diklat itu sendiri dan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap PNS dilingkungan Kementerian Agama.

Lebih lanjut, Tgk H Faisal Ali yang juga Pimpinan Pesantren/Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Sibreh, Aceh Besar ini juga memiliki harapan, agar ke depan, pengembangan SDM di Balai Diklat harus berbasis kompetensi, sehingga akan melahirkan para aparatur pemerintah di lingkungan Kementerian Agama yang semakin berkualitas.

Dengan semakin baiknya para aparatur di lingkungan Kementerian Agama, maka akan berpengaruh secara luas terhadap kinerja lembaga Negara yang mengurusi persoalan agama di Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh. Dengan begitu, maka akan tercipta suasa kerja dan pelayanan yang mengedepankan persoalan ummat yang kian hari semakin komplek. (Tgk Hermansyah).

Ketua PWNU :

Balai Diklat Keagamaan Harus Lebih Baik Lagi

Page 41: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4140

Page 42: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4342

Page 43: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4342

Page 44: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4544

Page 45: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4544

Page 46: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4746

Page 47: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 4746

Page 48: Meutuah Diklat - bdkaceh.kemenag.go.idbdkaceh.kemenag.go.id/images/article/MEUTUAH DIKLAT 2.pdf(7 Daerah diselenggarakan DDTK Kurikulum 2013 oleh BDK Aceh) Puisi 1 Halaman Cerpen 3

Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 Meutuah Diklat I Edisi Juli-Desember 2014 PB48